laporan kunjungan kerja komisi v dpr ri ke … · 2 ir. solo riyadi limbong kasubdit wilayah ii d,...
TRANSCRIPT
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA
KOMISI V DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN UTARA
RESES MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2013 - 2014
TANGGAL 28-30 OKTOBER 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal
20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;
2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
3. Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah:
a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung hasil-hasil pembangunan
di Provinsi Kalimantan Utara khususnya Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perhubungan,
Bidang Perumahan Rakyat, Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Bidang
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang menjadi tanggung jawab Komisi V DPR RI.
b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan di Provinsi Kalimantan Utara, utamanya
terkait pembangunan Infrastruktur dan pembiayaannya yang didanai APBN tahun
berjalan dan tahun-tahun sebelumnya.
c. Untuk menyerap aspirasi di masyarakat Provinsi Kalimantan Utara terkait pembangunan
infrastruktur dan pembiayaannya melalui APBN di tahun-tahun mendatang.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 2
2. Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan
Tugas Dewan. Berdasarkan Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR-RI/I/2009-2014 tentang
Peraturan Tata Tertib DPR RI, pada Pasal 53 ayat (3) tentang Tugas Komisi, disebutkan
bahwa Tugas Komisi antara lain adalah :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk anggaran
pendapatan dan belanja negara serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam
ruang lingkup tugasnya;
b. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selain itu, terkait pula dalam Tata Tertib DPR RI Pasal 54 ayat (3) huruf f tentang ”Komisi
dalam menjalankan tugas sebagaimana dalam pasal 53 ayat (3), dan tindak lanjut pengaduan
masyarakat, dapat”:
”Mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses, atau apabila dipandang perlu, dalam masa
sidang dengan persetujuan pimpinan DPR yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk
ditentukan tindak lanjutnya”.
C. Lokasi dan Waktu
Dalam Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2013 - 2014, Komisi V DPR RI melakukan
Kunjungan Kerja ke Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 28-30 Oktober 2013. Dalam masa
kunjungan tersebut, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan, pertemuan, penyerapan aspirasi,
dialog, dan melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah, serta masyarakat luas.
Agenda kunjungan di Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:
1. Bidang Pekerjaan Umum
a. Proyek Pembangunan Embung Bengawan di Kota Tarakan
b. Proyek Jalan Nasional di Kabupaten Bulungan (Perbatasan Bulungan - Tanjung
Selor)
2. Bidang Perhubungan:
a. Pelabuhan Kayan 1, Kabupaten Bulungan
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 3
b. Bandar Udara Internasional Juwata
3. Bidang Perumahan Rakyat: Pelaksanaan Proyek Rusunawa Universitas Borneo di Kota
Tarakan.
Tim Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Kalimantan Utara
yang dilakukan pada Hari Senin sampai dengan Rabu, 28-30 Oktober 2013 adalah sebagai
berikut:
NO. N A M A FRAKSI JABATAN DAERAH
PEMILIHAN
1 DRS. LAURENS BAHANG DAMA PAN KETUA TIM NTT I
2 IR. NOVA IRIANSYAH, MT PD ANGGOTA NAD I
3 AGUNG BUDI SANTOSO, SH PD ANGGOTA JABAR I
4 USMAWARNIE PETER PD ANGGOTA LAMPUNG II
5 IR. H. BAHRUM DAIDO, MSI PD ANGGOTA SULSEL III
6 IR. SUTARIP TULIS WIDODO PD ANGGOTA JATENG X
7 DR. IR. HETIFAH, MPP PG ANGGOTA KALTIM
8 JOSEF A. NAE SOI PG ANGGOTA NTT I
9 DRS. H. RISWAN TONY, DK PG ANGGOTA LAMPUNG II
10 DRS. GANDUNG PARDIMAN, MM PG ANGGOTA DIY
11 IR. ERIKO SOTARDUGA, BPS PDIP ANGGOTA DKI JAKARTA II
12 IR. H. DADOES SOEMARWANTO, M.
ARCH
PDIP ANGGOTA JATIM IV
13 MANGARA M SIAHAAN PDIP ANGGOTA JATENG IV
14 IR. SUDJADI PDIP ANGGOTA JATENG VI
15 IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, MSI PKS ANGGOTA JABAR IV
16 MAHFUDZ ABDURRAHMAN PKS ANGGOTA JABAR VI
17 KH. IR. ABDUL HAKIM, MM PKS ANGGOTA LAMPUNG II
18 HJ. HANNA GAYATRI, SH PAN ANGGOTA SUMSEL II
19 H.A. BAKRI HM. SE PAN ANGGOTA JAMBI
20 DRA HJ. NORHASANAH, MSI PPP ANGGOTA KALTENG
21 DRS. H. ANDI MUAWIYAH RAMLI PKB ANGGOTA JATIM X
22 IQBAL ALAN ABDULLAH, M.SC HANURA ANGGOTA BANTEN III
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 4
Sedangkan mitra kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta dalam kegiatan Kunjungan Kerja Ke
Provinsi Kalimantan Utara sebagai Tim Pendamping, adalah sebagai berikut:
NO. N A M A JABATAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
1 Ir. Adriananda, M.Eng.Sc Kepala BBPJN VII, Ditjen Bina Marga
2 Ir. Solo Riyadi Limbong Kasubdit Wilayah II D, Ditjen Bina Marga
3 Dr. Eka Nugraha Abdi Kasubdit Air Baku dan Air Tanah, Ditjen SDA
4 Ir. Suryahadiansyah, MT SNVT Balai Kaltim, Ditjen SDA
5 Ir. Somba Tambing, Dipl.SE Kasubdit Wilayah II Dip. PAM Ditjen Cipta Karya
6 Ir. Daldaria Hanoem, M.Sc Kasubdit Bimbingan Teknis IIA Ditjen Penataan Ruang
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
7 Soeroyo Alimuso Direktur Jenderal Perhubungan Darat
8 Hardi Sukartianto Kasubdit Pelabuhan SDP, Ditjen Hubdat
9 Beta Margunadi Kasi Rancang Bangun Pelabuhan, Ditjen Hubdat
10 Dinni Kasubdit Manajemen Informasi Aeronautika, Ditjen Hubud
11 Anies Wardhana Kasi Kendali Mutu Keamanan Angkutan Udara, Ditjen Hubud
12 Dwi Nurlina Kasi Tatanan Kebandarudaraan
13 Sigit Widodo Kasubag Aneva
14 Adang Rodiana, S.Sos Kepala Kantor KSOP Tarakan, Ditjen Hubla
15 Dwi Utami Ch Kasubag Anev Biro Perencanaan, Setjen
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
16 Ir. Lukman Hakim, MSC Asdep Penyediaan Rusun Dan Rumah
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 5
Tapak
KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
17 M. Nurdin Sesmen Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
18 Drs. Syamsul Huda, MSi Kapus Meteorologi Penerbangan dan Maritim
19 Untoro Susanto Kasubag PA-2
20 Haryanto, ST Staf
BADAN SAR NASIONAL
21 Dadang Arkuni Karo Perencanaan
22 Eko Sujihartono Staf Bag. Anev II
23 Nino Agung Pratomo Staf Bag Ren dan Program
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 6
BAB II
SELAYANG PANDANG
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau
Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian
Sabah dan Serawak dan Malaysia Timur.
Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia (provinsi ke 34), resmi
disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012
berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan
Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam
1 tahun.
Pada tanggal 22 April 2013 telah dilantik Penjabat Gubernur Kalimantan Utara oleh Menteri
Dalam Negeri Gamawan Fauzi atas nama Presiden RI. Pada waktu yang bersamaan pula
maka, pemerintah provinsi kalimantan utara telah resmi diselenggarakan.
Pejabat Gubernur Kalimantan Utara adalah Dr H Irianto Lambrie MM yang merupakan
sekretaris daerah provinsi induk yaitu kalimantan timur.
Pada tanggal 22 Juni 2013 Pejabat Gubernur Kalimantan Utara melantik secara resmi sekitar
200 PNS Pejabat Eselon II, III danIV yang berasal dari Pemerintah daerah yang ada di
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Provinsi lain. ke 200 PNS tersebut dilantik untuk
mengisi Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang telah disetujui oleh MENPAN dan MENDAGRI. Adapun OPD tersebut
meliputi Sekretariat Daerah yang terdiri dari Asisten I, II dan III dengan 7 Biro. Untuk Dinas 8
dan Lembaga Teknis/Badan sebanyak 4. Sementara untuk SEKDA Provinsi ditunjuk Asisten III
sebagai Plt-nya yaitu Drs H Badrun M.Si
Ibukota Provinsi Kalimantan Utara adalah Tanjung Selor, yang juga merupakan ibukota
Kabupaten Bulungan.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 7
Sejarah
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Serawak,
Brunei dan sebagian besar Sabah adalah wilayah mandala negara Kesultanan Brunei yang
berbatasan dengan mandala negara Kerajaan Berau. Sejak masa Hindu hingga masa sebelum
terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi
Kalimantan Utara hingga daerah Kinabantangan di Sabah bagian Timur merupakan wilayah
mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang. Namun belakangan sebagian utara
Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai
wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku
Suluk mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut. Kemudian kolonial Inggris menguasai
sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang
(sekarang provinsi Kaltara).
Wilayah yang menjadi Provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan
Bulungan dan Kerajaan Tidung. Kedua-duanya, yaitu negeri Kesultanan Bulungan dan negeri
Kerajaan Tidung merupakan bekas daerah bagian milik dari negara Berau yang telah
melepaskan diri, namun kemudian menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.
Namun Kerajaan Berau menurut Menurut Hikatat termasuk salah satu Vazal atau negara
bagian di dalam mandala negara Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika
Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu). Sampai tahun 1850,
negeri Bulungan dan negeri Tidung masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala
negara Kesultanan Sulu [bekas bawahan Brunei]. Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan
dan negeri Tidung sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi
bagian dari Berau. Walaupun belakangan negeri Bulungan dibawah kekuasaan Pangeran dari
Brunei dan negeri Tidung dibawah kekuasaan menantu Raja Tidung yang merupakan
Pangeran dari Sulu, namun kedua negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala
negara Berau.
Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat
pada tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei1826, maka secara hukum negara Kesultanan Banjar
menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 8
yang diklaim sebagai bekas Vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda, maka
Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar
berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang,
daerah bagian Lawai dan daerah bagian Jelai (bagian dari negara bagian Kota waringin)
sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau. Negara bagian Berau meliputi
negeri Kesultanan Gunung Tabur, negeri Kesultanan Tanjung/Sambaliung, negeri Kesultanan
Bulungan & distrik Tidung alias mantan Kerajaan Tidung yang dihapuskan tahun1916
Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh
lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan
Suku Tidung yang ada di wilayahTawau.
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur
telah dimulai pada tahun 2000-an. Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi
Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober
2012.
Pemerintahan
Pada saat dibentuknya, wilayah Kalimantan Utara dibagi menjadi lima (5) wilayah Administrasi,
yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:
1. Kota Tarakan
2. Kabupaten Bulungan
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 9
3. Kabupaten Nunukan
4. Kabupaten Malinau
5. Kabupaten Tana Tidung
Adapun jumlah kecamatan yang ada di seluruh provinsi kalimantan utara adalah sekitar 47
kecamatan. Seluruh wilayah ini sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur.
Adapun jumlah populasi setiap daerah/wilayah administrasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Populasi Untuk Tiap Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltara
Urutan Kabupaten/Kota Populasi Ibukota
1 Kota Tarakan 239.973 Tarakan
2 Kabupaten Nunukan 140.567 Nunukan
3 Kabupaten Bulungan 226.322 Tanjung Selor
4 Kabupaten Malinau 62.460 Malinau
5 Kabupaten Tana Tidung 22.841 Tideng Pale
Maka, secara keseluruhan jumlah penduduk provinsi kalimantan utara adalah mencapai
738.163 jiwa dengan kepadatan 10/km2 (26/sq mi) dan luas wilayah provinsi kalimantan utara
mencapai 72.567.49 km2 (28,018.46 mil²).
Demografi Provinsi Kalimantan Utara
Suku Bangsa terdiri dari Suku Bulungan, Suku Tidung, Suku Dayak dan Suku Banjar.
Sementara untuk Agama meliputi agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Budha, Hindu dan
Kong Hu Cu. Sedangkan Bahasa yang digunakan antara lain, Bahasa Indonesia, Bahasa
Bulungan, Bahasa Tidung, Bahasa Dayak dan Bahasa Banjar.
Rumah adat yang merupakan ciri khas di provinsi kalimantan Utara adalah Rumah Adat Baloy.
Sedangkan senjata khas adalah Mandau.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 10
Potensi Alam Provinsi Kalimantan Utara
Potensi Batu Bara
Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi alam yang luar biasa. Mulai dari Minyak, Gas,
Kelautan dan Tambang. Sebagaimana diketahui, wilayah Kalimantan Utara adalah wilayah
strategis segitiga Indonesia-Malaysia-Filipina. Kawasan perairan Kalimantan Utara juga
memiliki wilayah Ambalat, yang diperkirakan kaya sumber daya minyak dan gas. Di wilayah ini
pun ada potensi perikanan dan pariwisata yang belum dimanfaatkan.
Potensi Migas
Provinsi Kalimantan Utara mencakup Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Bulungan. Daerah ini memiliki perbatasan
sepanjang 2.004 kilometer yang selama ini tidak terpantau Pemerintah Provinsi Kaltim.
Perbatasan darat Kaltara sangat potensial untuk pengembangan Perkebunan, dan perbatasan
laut dapat menjadi tempat beroperasi Armada Kapal Ikan, sekaligus menjaga kedaulatan di
kawasan Ambalat, sebagaimana Malaysia membangun ekowisata di Sipadan dan Ligitan untuk
membuktikan pertuanan atas wilayah tersebut.
Wilayah terluar perairan Kaltara mencakup Pulau Sebatik, Mercusuar Karang Unarang di
Ambalat, Pulau Maratua, Pulau Sambit, dan Pulau Lingian.
Pariwisata
Pada umumnya provinsi kalimantan utara memiliki potensi wisata yang sangat besar pada
aspek Kebudayaan, khususnya budaya yang dimiliki oleh suku dayak. Suku dayak sendiri
merupakan salah satu suku asli dan tertua yang ada di kalimantan utara. suku ini memiliki
keunikan tersendiri yang memiliki ciri khas, mulai dari tari-tarian, kesenian melukis, kesenian
musik hingga alat instrumen yang digunakan.
Masyarakat dayak adalah masyarakat yang terkenal ramah, sopan dan santun dengan orang
lain. Biasanya mereka hidup di daerah daratan dan sangat bergantung pada alam, khususnya
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 11
hutan dan aliran sungai. sebagian besar kehidupan mereka bermata pencaharian sebagai
peladang, bercocok tanam, berburu, bertani dan nelayan pada sungai.
Keunikan yang menjadi ciri khas masyarakat dayak merupakan sebuah aset besar yang dimiliki
oleh kalimantan utara, sehingga hal ini dapat menjadi potensi wisata budaya yang tidak kalah
menariknya dengan wisata budaya yang dimiliki oleh daerah lain, seperti Bali dan Tanah
Toraja.
Hampir setiap tahun daerah-daerah di kalimantan utara, khususnya kabupaten Bulungan
menjadi salah satu tujuan wisata budaya yang didatangi oleh para turis mancanegara dengan
jumlah yang sangat besar hingga mencapai ratusan orang setiap tahunnya. Hal ini perlu
menjadi perhatian agar kedepannya dapat tingkatkan lagi.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 12
BAB III
Gambaran Umum Singkat Obyek-Obyek Yang Ditinjau
A. Embung Bengawan Juwata Kerikil, Kota Tarakan
Pembangunan Embung Bengawan dilatar belakangi adanya permasalahan akan
kebutuhan pelayanan Air Baku di Kota Tarakan Kalimantan Timur. Konstruksi
bangunan embung ini diharapkan mampu menampung air 206.000 m3, sehingga dapat
menyelesaikan sebagian permasalahan air baku di Kota Tarakan, khususnya di
Kecamatan Tarakan Utara secara menyeluruh dan terpadu.
Lokasi pekerjaan Supervisi Lanjutan Embung Bengawan terletak di Desa Juwata
Kerikil, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Timur. Secara
geografis berada pada posisi 03°20’ LS dan 117°38’ BT.
Tujuan utama pembangunan Embung Bengawan adalah untuk memenuhi kebutuhan
air baku rumah tangga perkotaan dan industri (domestik, municipal & industri) di Kota
Tarakan dengan debit pengambilan sebesar 100 liter/detik.
Pembebasan lahan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tarakan melalui pendanaan
dari APBD II Tahun Anggaran 2008.
B. Proyek Jalan Nasional di Kabupaten Bulungan
Proyek Jalan Nasional di Kabupaten Bulungan yang terletak di perbatasan Bulungan –
Tanjung Selor adalah sepanjang 48,565 km. Jalan ini menghubungakan antara Kota
Tanjung Selor dan Tanjung Redeb.
Kegiatan pemeliharaan berkala pada tahun 2013 adalah sepanjang 10 km, sisanya
kurang lebih 38 km dipelihara dengan anggaran tahun 2014.
Total panjang jalan nasional di Provinsi Kalimantan Utara adalah 619, 047 km dan total
panjang jalan strategis nasional adalah 307,110 km.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 13
C. Rumah Susun Universitas Borneo
Rumah Susun Sewa Universitas Borneo berada di dalam Kampus Universitas Borneo,
Kota Tarakan. Rumah Susun Sewa ini ditujukan untuk mahasiswa, dosen dan pegawai
Universitas Borneo.
Rusunawa ini dibangun oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan dihibahkan kepada
Universitas Borneo.
Fasilitas yang terdapat di Rusunawa Universitas Borneo:
a. Jumlah lantai : 4 lantai
b. Kamar Tidur : 96 Kamar (4 orang maks. per kamar)
c. Pantri : 8
d. Toilet : di setiap laintai
e. Aula/ Ruang Terbuka
f. Ruang Tamu
g. Ruang Kantor/ Administrasi
h. Akses Internet
Dasar hukum pengelolaan Rusunawa Universitas Borneo adalah:
a. Surat Kepala Pusat Pengembangan Perumahan Kemenpera No.
339/SM.5/UM.02.03/V/2013 Tanggal 3 Juni 2013 Perihal Ijin Penghunian Rusun
Sewa Universitas Borneo Tarakan.
b. SK Rektor Universitas Borneo Tarakan No. 483/UN51/SK/2013 Tanggal 1
Agustus 2013 Tentang Pengangkatan Pengelola Rusunawa Universitas Borneo
Tarakan
Pemanfaatan Rusunawa Unieversitas Borneo telah dilakukan antara lain untuk: asrama
mahasiswa (fungsi utama), wisuda periode I 2013, pertemuan mahasiswa perikanan
se-Indonesia 2013, pembekalan KKN Tahun 2013, kegiatan sertifikasi guru tahun 2013
dan yudisium FKIP Periode II Tahun 2013.
Rencana pengelolaan ke depan:
a. Rusunawa dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pada liburan semester
(Juli – September);
b. Penghuni Rusunawa diutamakan bagi mahasiswa baru yang berasal dari luar
daerah, kurang mampu dan berprestasi;dan
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 14
c. Secara bertahap akan dilengkapi fasilitas tambahan seperti kantin, koperasi,
balai pengobatan dan sarana olah raga.
D. Bandar Udara Juwata International Airport
Informasi Umum Bandar Udara Juwata International Airport, Tarakan:
a. Jarak ke kota terdekat : +3 km
b. Kelas : I KHUSUS
c. Kemampuan : F-100 / B-737
d. Koordinat / elevasi : 030 19’36 LU – 1170 34’10 BT/20 Ft
e. Pelayanan LLU : ADC
f. Panjang Landasan / Arah / PCN : 1.850 m x 30 m / 06-24 / 49F/C/X/T
g. Apron : 335 m x 70 m
h. Strip : 1.935 x 100 m
i. Taxiway A : 90 m x 20 m
j. Taxiway B : 90 m x 18 m
k. Overrun 06 : 60 m x 30 m
l. Overrun 24 : 25 m x 30 m
m. Terminal : 6.757 m²
Rute Penerbangan Domestik per hari:
a. PT. Garuda Indonesia: Balikpapan – Tarakan (7 x)
b. Pt. Lion Mentari Airlines: Balikpapan – Tarakan (21 x)
c. PT. Kalstar :
Berau – Tarakan (7 x)
Nunukan – Tarakan (7 x)
d. PT. Sriwijaya Air: Balikpapan – Tarakan: B-732 (7 x), B-733 (14 x)
e. PT. Susi Air : Malinau – Tarakan (24 x)
Rute Penerbangan Perintis per hari:
PT. Asi Pudjiastuti Aviation : Tarakan – Long Bawan (3x)
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 15
TABEL JUMLAH ANGGARAN PER PROGRAM BANDARA INTERNATIONAL JUWATA TAHUN 2013
(Dalam Ribuan Rupiah)
NO PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2013
1 PELAYANAN ANGKUTAN UDARA PERINTIS 0
2 PEMBANGUNAN, REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA BANDAR UDARA
77.143.891
3 PEMBANGUNAN, REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA KEAMANAN PENERBANGAN
12.965.000
4 PENGAWASAN DAN PEMBINAAN KELAIKAN UDARA DAN PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA
0
5 PEMBANGUNAN, REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA NAVIGASI PENERBANGAN
5.800.000
6 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA DITJEN PERHUBUNGAN UDARA
29.088.520
PROGRAM PENGELOLAAN & PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI UDARA
124.997.411.000
E. Pos SAR Tarakan
Sarana dan prasarana Pos SAR Tarakan adalah sebagai berikut:
Luas tanah Pos SAR Tarakan : 2.573 m2
Gedung Pos SAR dengan luas bangunan : 596 m2
Rescue Car : 1 unit
Rescue Car Compartment : 1 unit
Truck Personil : 1 unit
Kendaraan Operasional roda 2 : 1 unit
Rubber Boat : 1 unit
Rigid Inflatable Boat (RIB) 9 m : 1 unit
Peralatan Komunikasi : 1 set (Peralatan SAR Darat, Air dan Medis)
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 16
BAB III
Hasil Temuan dan Rekomendasi Tim Kunjungan Kerja
Komisi V DPR RI Ke Provinsi Kalimantan Utara
A. Hasil Temuan
Hasil temuan Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI di tempat kunjungan, di antaranya adalah sebagai berikut:
A.1. Sektor Ke-PU-an A.1.1. Sub Sektor Sumber Daya Air
Untuk merampungkan proyek Embung Bengawan pada tahun 2014, proyek ini
memerlukan tambahan dana dari APBN;
Proyek embung ini akan dipergunakan untuk penyediaan air baku dan bersih bagi
warga Tarakan.
A.1.2. Sub Sektor Bina Marga
Pada peninjauan ruas Jalan Nasional sepanjang perbatasan Bulungan – Tanjung Selor
ditemukan hal sebagai berikut:
a. Kondisi jalan belum seluruhnya mantap karena masih banyak terdapat
kerusakan di jalan. Meskipun sebagian kerusakan sudah diperbaiki, namun
masih banyak yang belum mendapat perbaikan;
b. Masih kurangnya penerangan dan rambu-rambu jalan sehingga rawan
kecelakaan terutama pada malam hari.
Ruas jalan nasional dari Tanjung Selor menuju Kecamatan Tanjung Palas dan
seterusnya menuju Malinau, kondisinya rusak dan sedang dalam proses pengaspalan
sepanjang 192 km, yang ditargetkan selesai tahun 2015.
Ruas jalan nasional yang menghubungkan Tanjung Selor ke batas Bulungan-Berau
sepanjang 48 km, hanya sepanjang 13 km yang dalam proses pengaspalan, sisanya
masih belum dispal. Selain itu, ruas jalan ini juga melewati daerah perbukitan sehingga
rawan longsor.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 17
A.2. Sektor Perhubungan
Belum terdapat fasilitas ruang transit yang memadai di Bandar Udara Juwata
International Airport;
Fasilitas garbarata pada Bandar Udara Juwata International Airport belum mencukupi,
padahal untuk bandara internasional sudah selayaknya fasilitas ini ada dalam jumlah
yang cukup demi kenyamanan penumpang yang jumlahnya akan terus meningkat.
A.3. Sektor Perumahan Rakyat
Rusunawa Universitas Borneo Tarakan belum ditempati karena kurangnya fasilitas air
bersih;
Kapasitas Rusunawa Universitas Borneo Tarakan belum dapat menampung seluruh
mahasiswa.
A.4. Sektor SAR
Dalam peninjauan Pos SAR Tarakan, tim kunjungan kerja mendapatkan temuan bahwa
Pos SAR Tarakan hanya didukung oleh 16 orang tenaga penyelamat. Jumlah ini harus
menghadapi wilayah yang sangat luas yaitu selueas 72.567,49 km2 yang telah memiliki
1 bandara internasional dan 7 bandara perintis.
B. Rekomendasi
Secara umum, Komisi V DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalimantan
Utara yang didanai oleh APBN, antara lain jalan, pelabuhan, Bandar Udara dan air bersih oleh
karena Provinsi Kalimantan Utara adalah provinsi baru hasil pemekaran yang sangat
membutuhkan dukungan kuat dalam pembangunan infrastruktur. Komisi V DPR RI juga akan
memperjuangkan usulan-usulan yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara
di APBN Tahun Anggaran 2014. Berikut merupakan Rekomendasi Tim Kunjungan Kerja Komisi
V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Utara yang dibagi berdasarkan sektor :
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 18
B.1. Sektor Ke-PU-an
B.1.1. Subsektor Sumber Daya Air
Terkait dengan pembangunan Embung Bengawan di Kota Tarakan, Komisi V DPR
RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyelesaikan secepatnya,
sehingga untuk tahun 2014 embung tersebut sudah dapat dipergunakan untuk
masyarakat.
B.1.2. Subsektor Bina Marga
Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk melanjutkan
proses perbaikan dan peningkatan kualitas ruas jalan nasional di kabupaten
Bulungan. Terhadap ruas jalan Tanjung Selor ke batas Bulungan – Berau agar ruas
jalan yang sedang dalam proses pengaspalan dapat diselesaikan tahun 2014.
B.2. Sektor Perhubungan:
Terkait dengan Bandar Udara Juwata Tarakan, Komisi V DPR RI meminta kepada
Kementerian Perhubungan untuk :
a. Segera menyelesaikan pembangunan terminal penumpang agar pada tahun
2014 sudah dapat beroperasi;
b. Membangun fasilitas transit yang memadai dan nyaman sehingga dapat
menampung penumpang dengan jumlah yang lebih banyak.
B.3. Sektor Perumahan Rakyat:
Terkait dengan Rumah susun Sewa Universitas Borneo, Komisi V DPR RI meminta
Kementerian Perumahan Rakyat untuk:
a. Melakukan penambahan twin blok sehingga jumlah kamar bertambah dan dapat
menampung seluruh mahasiswa serta dosen khusususnya bagi pendatang;
b. Mencari solusi untuk dapat meningkatkan pasokan air baku dan air bersih yang
selama ini masih sangat minim.
Selanjutnya, Komisi V juga mengharapkan agar:
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kalimantan Utara Page 19
a. Universitas Borneo Tarakan sebagai pihak pengelola Rusunawa, dapat
memberlakukan tarif sewa yang terjangkau sehingga mahasiswa lebih tertarik
untuk menempati Rusunawa daripada memilih tempat tinggal di luar kampus;
b. Kampus Universitas Borneo mengkhususkan pada studi mengenai
permasalahan dan pengembangan kawasan perbatasan, yang sampai saat ini
masih sangat kurang dimiliki oleh universitas-universitas di seluruh Indonesia.
B.4. Sektor SAR:
Komisi V DPR RI mendukung agar Pos SAR Tarakan dapat ditingkatkan menjadi
Kantor SAR untuk dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam
menghadapi wilayah operasional yang sangat luas, yang mencakup seluruh
Provinsi Kalimantan Utara dan sekitarnya.
C. Penutup
Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Utara pada
Masa Sidang I 2013-2014 yang dilaksanakan tanggal 28-30 Oktober 2013.
Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi alam yang melimpah antara lain di sektor
pertambangan sehingga diperlukan dukungan dan kesiapan infrastruktur pendukung guna
memanfaatkan sumber daya alamnya bagi masyarakat.
Selanjutnya Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI akan menjadikan laporan ini sebagai
masukan bagi Komisi V DPR RI terutama sebagai bahan bagi fungsi Pengawasan dan
Penganggaran. Selain itu hasil Kunjungan Kerja ini juga akan diserahkan kepada
Pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti terutama dalam melakukan perencanaan bagi
pembangunan dan atau pemeliharaan serta perbaikan infrastruktur bagi kesejahteraan
masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
PIMPINAN KOMISI V DPR RI
KETUA,
DRS. LAURENS BAHANG DAMA