laporan kunjungan industri(wastu)

3
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT MITRA RAJAWALI BANJARAN Oleh Muhammad Hafid Rosidin F34130027 Proses pembuatan kondom di PT Mitra Rajawali Banjaran: 1. Pencampuran Proses pencampuran merupakan proses mencampur bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan untuk kondom. Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan kondom yaitu lateks. Bahan tambahan yang digunakan yaitu bahan-bahan kimia diantaranya nitrat, ZNO, sulfur, dll. Proses tersebut dilakukan dengan mesin mixing selama 4-5 hari. 2. Pencetakan Bahan-bahan yang dicampurkan kemudian dimasukkan ke dalam mesin pencetak kondom. Mesin cetakan kondom terdiri atas cetakan yang berada di atas dan konveyor. Campuran bahan akan melewati cetakan sehingga menempel di bagian atas kemudian dipanaskan pada suhu 80-90 derajat celcius sehingga membentuk kondom sesuai cetakanya. Kondom yang telah dicetak disemprotkan air panas sehingga dapat lepas dari cetakanya. Selain itu, dilakukan pemasangan ring pada pangkal kondom agar tidak terlepas ketika digunakan. Kondom yang dicetak memiliki tiga tipe yaitu polos, ulir, dan gerigi. 3. Pengeringan Kondom yang telah dicetak kemudian dimasukkan ke dalam mesin separator untuk memisahkan air yang terdapat pada kondom akibat penyemprotan. Setelah itu dilakukan penambahan bubuk silica untuk menyerap air yang masih ada di kondom sehingga todak ada lipatan-lipatan pada permukaanya. Jika kondom terdapat lipatan-lipatan, maka kondom tersebut digolongkan menjadi produk reject. Proses ini dilakukan dengan mesin

Upload: muhammad-hafid-rosidin

Post on 28-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengawasan mutu

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kunjungan Industri(Wastu)

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT MITRA RAJAWALI BANJARAN

Oleh

Muhammad Hafid Rosidin

F34130027

Proses pembuatan kondom di PT Mitra Rajawali Banjaran:

1. PencampuranProses pencampuran merupakan proses mencampur bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan untuk kondom. Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan kondom yaitu lateks. Bahan tambahan yang digunakan yaitu bahan-bahan kimia diantaranya nitrat, ZNO, sulfur, dll. Proses tersebut dilakukan dengan mesin mixing selama 4-5 hari.

2. PencetakanBahan-bahan yang dicampurkan kemudian dimasukkan ke dalam mesin pencetak kondom. Mesin cetakan kondom terdiri atas cetakan yang berada di atas dan konveyor. Campuran bahan akan melewati cetakan sehingga menempel di bagian atas kemudian dipanaskan pada suhu 80-90 derajat celcius sehingga membentuk kondom sesuai cetakanya. Kondom yang telah dicetak disemprotkan air panas sehingga dapat lepas dari cetakanya. Selain itu, dilakukan pemasangan ring pada pangkal kondom agar tidak terlepas ketika digunakan. Kondom yang dicetak memiliki tiga tipe yaitu polos, ulir, dan gerigi.

3. PengeringanKondom yang telah dicetak kemudian dimasukkan ke dalam mesin separator untuk memisahkan air yang terdapat pada kondom akibat penyemprotan. Setelah itu dilakukan penambahan bubuk silica untuk menyerap air yang masih ada di kondom sehingga todak ada lipatan-lipatan pada permukaanya. Jika kondom terdapat lipatan-lipatan, maka kondom tersebut digolongkan menjadi produk reject. Proses ini dilakukan dengan mesin rotary drying. Setelah itu dilakukan pemisahan silica yang masih menempel dengan menyaring pada ukuran 100 mesh sehingga diperoleh kondom kering.

4. PenggulunganKondom yang telah kering kemudian dimasukkan ke mesin penggulung. Selain untuk penggulungan, mesin tersebut digunakan untuk memeriksa kebocoran pada kondom. Kondom yang bocor akan dideteksi oleh sensor sehingga akan terpisah.

5. Pemberian flavor dan packagingFlavor yang sering ditambahkan pada kondom adalah vanilla, stroberi, durian, dan kopi. Kondom yang sudah diberikan flavor kemudian dikemas. Pada kemasan diberikan tanggal kadaluarsa terhitung 5 tahun sejak kondom diproduksi.

Page 2: Laporan Kunjungan Industri(Wastu)

Uji kualitas mutu (Quality Control) yang dilakukan pada kondom dilakukan dengan mengambil sampel secara acak pada produk. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kekuatan dan uji kebocoran.

1. Uji kekuatan Dalam mesin ini kondom diberikan laju alir udara. Kemudian otomatis kondom akan mengembang dan memiliki volume tertentu. Pada saat kondom mencapai titik maksimum ketahanannya, kondom akan meledak dan angka yang tercatut pada mesin lalu dicatat oleh operator. Nilai ini biasanya terletak antara 9-10. Terdapat dua parameter yang diukur dalam mesin ini yaitu parameter tekanan dan volume. Batas tekanan yang diberikan sebesar 1 kpa, dan batas volume yang diberikan sebesar 18 liter udara. Batas yang diberikan adalah standar yang digunakan pada ISO.

2. Uji kebocoranUji ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kebocoran pada kondom. Uji ini dilakukan dengan cara mengisi kondom dengan air sebanyak 300 ml. Proses ini digunakan menggunakan mesin. Lalu kondom yang sudah diisi air lalu diikat dan diguling-gulingkan pada lembaran tisu. Jika terjadi kebocoran, maka hal tersebut dapat dideteksi secara mudah dengan melihat ada/tidaknya bercak air pada lembaran tisu. Kondom yang bocor kemudian dipisahkan.

Terdapat beberapa masalah yang ada dalam industri ini, yaitu masih banyaknya barang yang reject dan masalah pemasaran. Produk reject terjadi karena proses produksi yang tidak terkontrol.industri ini juga belum mengadakan perhitungan produksi secara statistika, sehingga kontrol pada kegiatan produksi kurang maksimal.masalah lainnya adalah pemasaran, solusi yang diberikan dapat berupa diadakan/ disiarkan iklan beredukasi, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan remaja, dan sebaiknya produk tersebut di jual di swalayan komersil ataupun minimarket.