refleksi kasus kunjungan industri batik

13
REFLEKSI KASUS KUNJUNGAN INDUSTRI KUSUMA JAYA BATIK Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Mlati II, Sleman, Yogyakarta Disusun Oleh : Yulia Niswatul F 20060310101 Herwinda Octaviana P 20060310146 Dian Puri W 20060310197 Irnawati SM 20060310034 Puspita Prihatini 20070310028

Upload: herwinda-octaviana-presti

Post on 24-Jul-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

REFLEKSI KASUS

KUNJUNGAN INDUSTRI KUSUMA JAYA BATIKDiajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kepanitraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Mlati II, Sleman, Yogyakarta

Disusun Oleh :

Yulia Niswatul F 20060310101Herwinda Octaviana P 20060310146 Dian Puri W 20060310197Irnawati SM 20060310034Puspita Prihatini 20070310028

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT2012

Page 2: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

Refleksi Kasus Kunjungan Industri

INDUSTRI RUMAH TANGGA

USAHA BATIK DI TORAGAN, TLOGOADI, MLATI, SLEMAN,

YOGYAKARTA

A. PERMASALAHAN KESEHATAN YANG TIMBUL

Pada kunjungan industri ini kami melakukan kunjungan ke sebuah industri rumah

tangga. Industri ini bergerak pada bidang kesenian yaitu seni membatik. Berupa

pembuatan kain maupun pakaian jadi dengan motif batik . Jenis batik yang tersedia

bermacam macam, yaitu terdiri dari batik tulis, batik cap, batik printing dan batik

modifikasi.

Tata kerja dari industri ini berawal dari kain katun polos dengan bahan

dolby,sutra, paris dll. Kain dipotong sesuai dengan ukuran yang ditentukan . Kemudian

kain dicuci dengan direndam selama 12 – 24 jam., dapat juga dikerjakan dalam larutan

alkali encer dingin untuk mempercepat waktu perendaman dan agar kain mempunyai

daya serap yang lebih baik terhadap zat warna. Setelah proses perendaman. Kain tersebut

dikeringkan yang kemudian akan dilakukan pelekatan lilin batik pada kain dengan

canting tulis, menggunakan lilin batik. Setelah dilakukan proses perlekatan lilin,

kemudian dilakukan proses pewarnaan. Proses pewarnaan batik dapat dilakukan dengan

cara pencelupan atau coletan. Setelah proses pewarnaan selesai kemudian dilakukan

proses penglhilangan lilin, cara penghilangan lilin ada dua cara yaitu mengerak dan

melarod. Mengerak adalah menghilangkan lilin sebagaian atau pada tempat-tempat

tertentu dengan cara menggaruk lilin dengan *alat semacam pisau . Biasanya pada bagian

yang lilinnya dihilangkan akan diberi warna lain. Melarod adalah menghilangkan lilin

secara keseluruhan dengan cara pendidihan didalam air panas sehingga lilin meleleh dan

lepas dari kain. Untuk memperoleh motif yang baik setelah dijemur kering ,kain diremek-

remek.

Page 3: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

Bagan proses pembatikan

Industri ini berjalan setiap hari, waktu yang digunakan untuk bekerja tidak

menentu , karena pelukisan batik dikerjakan di rumah pembatik. Untuk butik atau toko

“Kusuma Jaya Batik” sendiri buka setiap hari kerja, mulai jam 07.00 sampai 17.00.

industri ini memiliki pembatik sebanyak 30 orang, dan 2 orang pekerja butik. industri ini

mampu memenuhi pesanan produk batik untuk daerah lokal, tetapi belum sampai ke

tingkat ekspor.

Dari hasil observasi ( pengamatan dan wawancara ) yang dilakukan terhadap

pemilik, karyawan, dan lingkungan sekitar tidak ada keluhan. Keluhan yang pernah

muncul adalah para pekerja yang sudah lama membatik sering mengalami batuk batuk

atau sesak nafas. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak menghirup asap songko pada

saat membatik. Juga kadang karyawan merasa mata cepet lelah bila pada saat melakukan

proses pembatikan, karena memerlukan konsentrasi dan akomodasi mata yang lebih.

Alat Pelindung Diri yang disediakan bagi para pekerja berupa masker, serta

sarung tangan untuk melakukan pencelupan kain untuk dilakukan pewarnaan . Pada

industri rumah tangga di bidang pembatikan ini, pemilik menyatakan tidak ada jaminan

kesehatan yang dikhususkan untuk para pekerjanya, namun peralatan PPPK sudah

disediakan oleh pemilik industri.

.

Pasokan kain bahan dibeli dari toko kain lalu dipotong sesuai

ukuran yang ditentukan

Kain dicuci dengan direndam selama 12-24 jam

Kain di keringkan

Pembuatan pola batik pada kain dengan

menggunakan pensil

Perlekatan lilin batik/malam dengan

canting tulis

Proses pewarnaan dasar dengan

pencelupan atau coletan

Proses penghilangan lilin dengan cara

mengerak atau melarot

Kain di jemur sampai kering kemudian di remek remek untuk memperoleh motif

yang baik

Page 4: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

DOKUMENTASI HOME INDUSTRI

Proses membatik

Alat untuk melunturkan malam batik Meja untuk membuat batik cap

Page 5: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

Proses pengeringan kain batik

Aneka batik yang sudah siap jual

Page 6: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

B. PEMBAHASAN

Pembangunan di sektor industri akhir – akhir ini terus meningkat, baik industri

besar, sedang maupun kecil. Pembangunan di sektor industry ditujukan untuk

memperluas lapangan kerja, kesempatan berusaha dan untuk meningkatkan mutu serta

perlindungan bagi tenaga kerja. Perlindungan tenaga kerja ditujukan kepada perbaikan

upah, syarat kerja, serta jaminan sosial lainnya dalam rangka perbaikan kesejahteraan

tenaga kerja.

Keselamatan kerja merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam dunia

industri modern terutama bagi mereka yang berstandar internasional. Kondisi kerja dapat

dikontrol untuk mengurangi bahkan menghilangkan peluang terjadinya kecelakaan di

tempat kerja. Kecelakaan dan kondisi kerja yang tidak aman berakibat pada luka-luka

pada pekerja, penyakit, cacat, bahkan kematian, juga harus diperhatikan ialah hilangnya

efisiensi dan produktivitas pekerja dan perusahaan. Upaya perlindungan terhadap bahaya

yang timbul serta pencapaian ketentraman atau ketenangan kerja agar tenaga kerja tetap

sehat dan selamat bertujuan untuk pencapaian produktivitas kerja yang setinggi –

tingginya

Terdapat beberapa segi negatif dari pekerjaan ”pembatik” diantaranya adalah

berasal dari komposisi malam batik yaitu: lilin, gondorukem, kote, parafin dan minyak.

Serta asap dan debu yang berasal dari kompor yang digunakan. Kemudian dari zat fisis

yaitu temperatur. Dari alat dan bahan yang digunakan untuk membatik, terdapat beberapa

bahaya potensial dan akibatnya, yaitu :

a. Pelekatan lilin batik

Pemajanan bahan-bahan kimia terhadap kulit dapat mengakibatkan iritasi dan

gangguan kulit lainnya dalam bentuk gatal-gatal, kulit kering dan pecah-pecah ,

kemerah-merahan, koreng yang tidak sembuh-sembuh.

Sikap kerja yang tidak benar ( tidak ergonomis ) mengakibatkan :

¨ Sakit pada otot

¨ Gangguan fungsi dan bentuk otot

Uap zat kimia dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan pada saluran pernafasan

dengan gejala batuk, pilek, sesak nafas , demam.

Page 7: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

b. Pewarnaan

Uap zat kimia dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan pada saluran pernafasan

dengan batuk–batuk pilek, sesak nafas, demam.

Iritasi mata dengan gejala mata kemerah-merahan, pedih berair.

c. Penghilangan lilin batik

Uap zat kimia dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan saluran pernafasan

dengan gejala batuk, pilek,sesak nafas, demam.

Iritasi mata dengan gejala mata kemerah-merahan, pedih berair

Cara kerja yang kurang hati-hati dapat menyebabkan luka sayat atau luka tusuk..

Dari hasil survey, maka beberapa hal yang menimbulkan ketidakergonomisan

dalam lingkungan kerja yaitu ruangan yang sempit yang memicu pekerja bekerja dalam

kondisi yang tidak nyaman seperti terpaksa berjongkok, membungkuk, memiringkan

badan dan sebagainya. Hal ini selain mempengaruhi fisik pekerja juga mempengaruhi

konsentrasi pekerja yang dibutuhkan saat mengelas. Selain itu penyebab lainnya adalah

cara kerja yang salah yakni umumnya pekerja las ini hanya mengandalkan insting

kenyamanan mereka dan tidak mau ambil repot untuk membentuk prosedur kerja yang

benar. Seringkali mereka juga harus membolak-balikkan benda kerja sehingga beban

yang mereka tanggung selain ketidaknyamanan kerja akibat posisi kerja juga posisi

membawa beban. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah tata letak

ruang kerja, menambah alat bantu serta prosedur kerja yang baik dan benar.

Kebersihan lingkungan kerja yang kurang baik dapat mengakibatkan timbulnya

gangguan kesehatan seperti penyakit infeksi, gangguan kenyaman kerja, kecelakaan dsb.

Pencahayaan yang kurang memenuhi syarat dapat mengakibatkan gangguan fungsi

penglihatan, kecelakaan, dsb. Penghawaan yang kurang memenuhi syarat dapat

menimbulkan penyakit pada saluran pernafasan, gangguan kenyaman kerja dsb.

Terdapat beberapa metoda pengamanan umum yang dilakukan terhadap pekerjaan

dari seorang ”Pembatik”, tetapi untuk keamanan diri secara standard adalah penggunaan

Personal Protective Equipment Standar yang mudah dioperasikan yang terdiri atas:

1. Kacamata (Google)

2. Celemek

3. Sarung tangan

4. Masker

Page 8: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

C. DATA INDUSTRI RUMAH TANGGA

Nama Perusahaan : Toko Batik Kusuma Jaya

Nama Pemilik : Ibu Nur Alifah

Berdiri : ± 5 tahun

Jumlah Pekerja : 32 orang

Hari kerja : Senin - Minggu

Jam kerja : menyesuaikan

Alat Pekerjaan :

Pisau dan gunting sebagai alat pemotong kain

Cap untuk motif batik

Meja cap sebanyak

Dapur dengan bahan bakar minyak tanah serta perlengkapannya.

Wajan untuk memasak kanji

Tempat penampung kain batik

Bak air dari beton ukuran 1x2 meter

Bak kayu untuk proses pencelupan

Kompor

Canting tulis

Gawangan

Bahan yang dipakai :

Kain

Zat warna nopthol

Zat warna reaktif

Zat warna indanthren

Zat warna indigoso

Water glass

Asam cuka

Kaustik soda

Natrium hidrosulfit

Soda ash

Asam sulfat

Malam/lilin

Kaporit

Kanji

Sabun

Air untuk proses dan sanitasi

Minyak tanah

Bensin

Page 9: Refleksi Kasus Kunjungan Industri Batik

Mlati, 8 Maret 2012

Preseptor Dosen Presentan

( dr. Kusbaryanto, M.kes) ( Coass stase IKM UMY)