laporan kklp sarana prasarana 1
TRANSCRIPT
LAPORAN INDIVIDUKKLP / STUDI BANDING
( MAROS – SURABAYA – MADURA – SEMARANG – CIREBON - JAKARTA )
BIDANG KETENAGAAN DAN PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH
Disusun Oleh :
SANDI OTHMAN07 20717 141
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
STKIP YAPIM MAROS
2010/2011
LAPORAN INDIVIDU
PELAKSANAAN KKLP / STUDI BANDING
STKIP YAPIM MAROS
MAROS – SURABAYA – SEMARANG – CIREBON – JAKARTA
ANGK. XVII FEB – MAR 2011
A. IDENTITAS MAHASISWA
Nama : SANDI OTHMAN
Nomor pokok : 07 20717 141
Jurusan : Bahasa dan sastra seni budaya
Program studi : Pendidikan Bahasa
Kelompok / Bidang : B3 / Sarana dan Prasarana
Alamat : Bontokapetta, kabupaten maros
Dosen Pembimbing : - Drs. H. Mustafa Rauf, M.Si
- Drs. Ihsan Idrus, MM
- Drs. Samin Soewanto, M.Pd
- Drs. H. A. M. Natsir, M.Pd
- Saenal, S.Pd
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan gerak pembangunan
nasional dalam bidang pendidikan dimana mencerdaskan kehidupan bangsa
merupakan salah satu tujuan utama bangsa Indonesia yang diwujudkan
dengan ditetapkannya berbagai peraturan perundang-undangan mengenai
sistem pendidikan oleh pemerintah untuk lebih meningkatkan mutu SDM
(Sumber Daya Manusia) Indonesia yang cerdas, kreatif dan berpotensi.
Untuk itu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( STKIP
YAPIM ) Maros sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi diberi
kepercayaan oleh masyarakat untuk mendidik calon pendidik yang
profesional, Yayasan Perguruan Islam Maros ( YAPIM ) selalu berusaha
mengembangkan mutu keluaran yang sesuai dengan bidangnya masing –
masing. Salah satu bentuk pengembangan keluaranya yaitu kegiatan Kuliah
Kerja Lanpangan Plus ( KKLP ) yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan
Studi Banding ke sekolah – sekolah unggulan ( SMP dan SMA ) yang ada di
kota Maros ( Sul – Sel ) dan Pulau Jawa.
Pelaksanaan KKLP merupakan salah satu Mata Kuliah yang terdapat
pada semester VII yang merupakan kegiatan Studi Banding yang dilaksanakan
di daerah Pulau Jawa dan merupakan salah satu Mata Kuliah prasyarat untuk
memperoleh jenjang pendidikan Strata Satu (S1) yang didasari pada SK. No.
001/P/SK/XII/2010, dari Ketua STKIP YAPIM Maros. KKLP merupakan
mata kuliah wajib dengan bobot 4 SKS yang diikuti oleh seluruh Mahasiswa
Semester VII.
Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) dilaksanakan sebagai penganti
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang wajib dilakukan oleh Perguruan Tinggi.
Alasan kenapa dilakukan KKLP dan bukan KKN karena berbagai
pertimbangan diantaranya karena YAPIM adalah sekolah tinggi dan bukan
Universitas, selain itu mempertimbangkan kondisi mahasiswa dimana
sebagian besar mahasiswa sementara ini memiliki tugas pokok sebagai tenaga
pendidik sehingga tidak bisa melaksanakan program KKN yang waktunya
relatif lama.
Dengan demikian, melalui KKLP/studi banding ke sekolah-sekolah
unggulan, akan menambah pengalaman serta melihat kelebihan yang perlu di
contoh dan kekurangan yang perlu dihindari dari sekolah yang dikunjungi.
Selain itu, sebagai nilai tambah terhadap ilmu yang telah dipelajari di kampus
selama ini serta memperluas wawasan sebagai bahan ajar studi banding ini
dipandang lebih efektif dan efisien dalam rangka peningkatan kualitas mutu
pendidikan di daerah kita ini khususnya di Kab. Maros.
2. Tujuan KKLP / Studi Banding
Adapun tujuan Studi Banding adalah untuk melihat secara langsung
perkembangan dan kemajuan pendidikan yang ada Kab. Maros dan di Pulau
Jawa. Untuk membandingkan data yang diperoleh dari sekolah-sekolah yang ada
di maros (Sul-Sel) dengan data yang diperoleh di Pulau Jawa. Serta Sebagai
acuan dan bahan masukan bagi Pemerintah dan Pengelola Pendidikan di
Kabupaten Maros dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada
sehingga mutu pendidikan diharapkan lebih baik.
3. Manfaat KKLP / Studi Banding
1. Menambah wawasan Mahasiswa dalam hal ilmu pengetahuan dan
pengalaman di bidang pendidikan.
2. Sebagai media untuk membandingkan kualitas pendidikan yang ada di
daerah sendiri dengan daerah kunjungan.
3. Merupakan media tukar imformasi dalam hal pengembangan profesi dan
pembelajaran yang berhasil.
4. Untuk memperluas silaturahmi bagi sesama pendidikan.
5. Memperoleh gambaran profil perkembangan pendidikan di pulau Jawa.
4. Tahapan Pelaksanaan KKLP / Studi banding
Pelaksanaan KKLP dibagi atas empat tahap yaitu :
Tahap Pertama
Pelaksanaan kegiatan Bakti Sosial ( Baksos ), yang dilaksanakan Pada
Tanggal 14 Januari 2011, berlokasi di Lapangan Kampus Yapim dengan
kegiatan perbaikan lapangan yang diikuti oleh seluruh peserta KKLP/Studi
Banding sebanyak 177 0rang dan didampingi oleh dosen pembimbing.
Tahap Kedua
Pelepasan Peserta KKLP/ Studi Banding pada 3 (tiga) Perguran Tinggi
yaitu STKIP, STIPER, dan STIM yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari
2011 yang dihadiri oleh pihak Perguruan Tinggi, Dosen Pembimbing, dan
seluruh mahasiswa KKLP.
Tahap Ketiga
Pengambilan data Bandingan yang berlokasi di Kabupaten Maros,
yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2011. Pengambilan data ini
dilaksanakan dibeberapa lokasi yang berbeda setiap kelompok yaitu SMP
Negeri 1 Maros, SMP Negeri 2 Unggulan Maros, SMP Negeri 1 Mandai,
SMP Angkasa, SMA Negeri 1 Maros, SMA Negeri 2 Maros, SMK Negeri 1
Maros, dan SMA Angkasa.
Tahap Keempat
Pemberangkatan peserta KKLP/Studi Banding STKIP YAPIM Maros
yang dilaksanakan pada hari kamis, 24 Januari 2011. Pemberangkatan ini di
bagi atas 3 ( tiga ) kloter yaitu Pemberangkatan pertama pada pukul 06.00
WITA, Pemberangkatan kedua pada pukul 09.00 WITA, Pemberangkatan
ketiga pada pukul 19.45 WITA.
Tahap Kelima
Pengambilan data di daerah kunjungan yang ada di pulau Jawa dari
tingkat SMP Unggulan sampai tingkat SMA/SMK Unggulan yang berada di
daerah Bangkalan, Semarang, dan Cirebon. Selain itu, Para Peserta
KKLP/Studi Banding juga melakukan kunjungan wisata alam/sejarah dan
wisata belanja seperti kunjungan ke Monumen Nasional, Kebun Binatang
Surabaya, dan TMII.
C. TAHAP PERSIAPAN
1. Pembekalan
Sebelum pemberangkatan peserta KKLP terlebih dahulu mengadakan
rapat/pertemuan guna membahas hal-hal tekhnis yang ada di lokasi
kunjungan. Pembekalan ini di mulai pada bulan Nopember 2010 sampai
Februari 2011 yang dilaksanakan setiap hari sabtu yang di hadiri 177 orang
Mahasiswa/Dosen Pembimbing di Kampus 1 STKIP YAPIM Maros.
2. Rapat Pembentukan Panitia
Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan KKLP studi banding maka
dipandang perlu pembentukan panitia KKLP, pembentukan panitia KKLP ini
dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2010. Panitia yang ditunjuk
merupakan mahasiswa semester VII yang memprogramkan KKLP dan
merupakan perwakilan masing – masing program studi yaitu Pendidikan
Biologi, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Matematika di mana
jumlah panitia pada kegiatan KKLP ini adalah 21 Orang dalam 4 bidang yaitu
bidang persuratan dan format, bidang perlengkapan dan cinderamata, bidang
penginapan dan transportasi serta bidang dokumentasi.
3. Rapat Rencana Kerja
Pada KKLP / Studi Banding angkatan XVII STKIP YAPIM Maros
Tahun Akademik 2010 – 2011 dibagi menjadi 2 grup (A dan B) dan kemudian
di bagi menjadi 8 ( delapan ) kelompok yakni A1, A2, A3, A4 dan B1, B2,
B3, B4 dengan masing – masing melakukan kunjungan di sekolah yang
berbeda pada hari dan kota yang sama.
Pembentukan kelompok ini dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2011.
Tiap Grup di atas dibagi menjadi 4 kelompok kerja yaitu :
- Bidang Sarana dan Prasarana
- Bidang Proses Belajar Mengajar ( PBM ) / Kurikulum
- Bidang Kesiswaan, dan
- Bidang Ketenagaan dan Partisipasi Komite
4. Penyusunan format
Format yang akan digunakan pada pengambilan data di sekolah–
sekolah telah disiapkan oleh pihak Perguruan Tinggi yang kemudian
dibagikan kepada seluruh peserta KKLP sesuai dengan bidangnya masing–
masing. Kegiatan sosialisasi format pengambilan data pembanding
dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Januari 2011. Sosialisasi ini dilaksanakan
dua hari sebelum kegiatan pengambilan data bandingan ke sekolah-sekolah
yang telah ditentukan.
5. Pengambilan data bandingan
No Hari/Tgl Jam LokasiObyek yang
DiamatiTemuan Ket
1 Senin,
31 Januari 2011
08.00
Wita
SMP Negeri
2 Maros
Sarana dan
Prasarana
- Lokasi sekolah
yang sangat luas
dan fasilitasnya
cukup lengkap.
- Ruang Kelas
RSBI dan
Akselerasi
menggunakan LCD
dan AC.
Deskripsi Temuan
1. SMP Negeri 2 Maros
SMP Negeri 2 Maros merupakan satu-satunya sekolah Unggulan yang
ada di Maros dan pada tahun 2007 telah ditunjuk sebagai Sekolah Rintisan
Bertaraf Internasional (RSBI), Sekolah ini beralamat di jl. Dr. Ratulangi No.
68 A.
SMP Negeri 2 Maros ini memiliki gedung yang terdiri dari ruang
kepala Sekolah, ruang guru, ruang kelas sebanyak 29 ruangan, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang lab IPA (fisika dan biologi), ruang lab
bahasa, lab. Matematika, lab. Komputer, ruang BK, ruang UKS, ruang
keterampilan, WC guru ada 3, WC siswa ada 6, kantin sekolah, koperasi
sekolah, aula, mushallah, dan gudang.
Di perpustakaan terdapat 1 orang pustakawan dan 1 orang aministrasi
perpustakaan, dengan luas ruangan 12 x 10 m2, jumlah judul buku 1.354,
Buku fiksi 663 judul, buku non fiksi 691 judul, buku teks utama 3131
eksemplar, surat kabar, dan majalah. Pengadaan buku di perpustakaan ini
berasal dari bantuan pemerintah dan beli sendiri.
Kemudian sekolah ini memiliki laboran 2 orang, dan terdapat program
laboratorium, laporan hasil praktikum, listrik, air yang berasal dari
PDAM/sumur bor, alat pemadam, pengadaan alat di laboratorium ini berasal
dari pemerintah, komite dan beli sendiri, serta dana penunjang di laboratorium
ini yaitu dana BOS, komite dan Block Grant. Sekolah ini memiliki fasilitas
olahraga yang lengkap, selain itu terdapat juga fasilitas pendukung yaitu
sekolah ini memiliki pesawat telepon, hotspot/jaringan internet, OHP/slide,
komputer (37 unit), papan tulis yang digunakan white board, dan juga alat
kesenian.
Adapun temuan di luar format yang terdapat di SMP Negeri 2 Maros
yaitu tiap ruangan kelas RSBI dan Akselerasi terdapat AC dan LCD. Ruangan
kepala sekolah, wakasek, guru dan tata usaha menggunakan AC. Memiliki
ruangan Pramuka/PMR, ruang dapur, ruang bangsal kendaraan, rumah
pompa/menara air, dan terdapat pula rumah penjaga serta memiliki tempat
sampah yang dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Faktor-faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung lancarnya kegiatan pendidikan di SMP
Negeri 2 Maros khususnya bidang sarana dan prasarana yaitu lokasi
pengembangan gedung masih memungkinkan serta adanya bantuan dana dari
Pemerintah dan Masyarakat.
D. TAHAP PELAKSANAAN
1. Mekanisme Pemberangkatan
Pemberangkatan peserta KKLP/Studi Banding STKIP YAPIM Maros
yang terdiri dari tiga program studi yaitu pendidikan Matematika, Biologi dan
Bahasa Indonesia dengan jumlah peserta 177 orang, dilaksanakan pada hari
Kamis 24 Februari 2011 yang dibagi ke dalam 3 kelompok (Kloter) yaitu :
- Pemberangkatan pertama pada pukul 06.00 WITA
- Pemberangkatan kedua pada pukul 09.00 WITA
- Pemberangkatan ketiga pada pukul 19.45 WITA
2. Mekanisme Kunjungan
Setiap memulai kunjungan diawali dengan laporan ke Dinas
Pendidikan kota/kabupaten setempat ( Surabaya - Madura, Semarang, dan
Cirebon ). Setiap sekolah yang dikunjungi telah ditentukan oleh Dinas
pendidikan kota/kabupaten setempat yang sifatnya maju (unggulan) dan
diantar oleh salah seorang staf dari Dinas Pendidikan ke sekolah yang telah
ditentukan. Dalam sekolah kunjungan diprogramkan SMP dan SMA/SMK
yang terdiri dari sekolah negeri dan swasta untuk melihat mutu dan kualitas
pendidikan di daerah yang dikunjungi.
3. Pengambilan Data Kunjungan
No Hari/Tgl Jam LokasiObyek yang
DiamatiTemuan Ket
1 Sabtu,
26 Februari 2011
09.00
WIB
SMP
Negeri 3
Bangkalan
Sarana dan
Prasarana
- Fasilitas sarana dan
prasarananya
kurang memadai.
- Lokasinya terbatas
dan masih dalam
tahap rehabilitasi
gedung.
2 Selasa,
1 Maret 2011
09.00
WIB
SMP
Negeri 1
Ungaran
Sarana dan
Prasarana
- Gedung yang
bertingkat dengan
3 lantai.
- Terdapat ruang
Multimedia
3 Rabu,
2 Maret 2011
11.00
WIB
SMP
Santa
Maria
Cirebon
Sarana dan
Prasarana
Semua ruang kelas
yang dinding tembok
depannya hanya
setengah dinding.
Deskripsi Temuan Tiap Sekolah
1. SMP Negeri 3 Bangkalan
SMP Negeri 3 Bangkalan ini dulunya adalah sekolah dasar yang
didirikan pada tahun 1973 namun pada tahun 1977 sekolah tersebut dijadikan
sekolah jenjang menengah pertama (SMP) dan pada tahun 1966 SMP Negeri
3 Bangkalan ini mendapat sebuah kehormatan untuk menjadi sekolah yang
Berstandar Nasional dan sudah terakreditasi dengan nilai B. Sekolah ini
terletak di jl.Letnan Sunarto No. 13.
SMP Negeri 3 Bangkalan ini memiliki ruang kepala Sekolah, ruang
guru, ruang kelas sebanyak 12 ruangan namun 4 diantaranya masih dalam
tahap rehabilitasi, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang lab IPA, ruang
lab bahasa masih dalam tahap rehabilitasi, lab. komputer, ruang BK, ruang
UKS, ruang keterampilan, WC guru, WC siswa, kantin sekolah, koperasi
sekolah, dan gudang.
Di perpustakaan memiliki 1 orang pustakawan 3 orang pengurus
perpustakaan, dengan luas ruangan 6 x 8 m2, jumlah judul buku 674.Buku
fiksi 613 judul, buku non fiksi 61 judul, buku teks utama 70 eksemplar, surat
kabar. Pengadaan buku di perpustakaan ini berasal dari bantuan pemerintah
dan beli sendiri.
Kemudian sekolah ini memilik 4 orang laboran, terdapat program
laboratorium, laporan hasil praktikum, peralatan pertolongan pertama, listrik,
air, alat pemadam, dan pengadaan alat di laboratorium ini berasal dari
pemerintah dan beli sendiri, serta dana penunjang di laboratorium ini yaitu
dana BOS. Sekolah ini memiliki fasilitas olahraga yang cukup lengkap. Selain
itu terdapat juga fasilitas pendukung yaitu sekolah ini memiliki pesawat
telepon, hotspot/jaringan internet, OHP/slide, komputer (14 unit), papan tulis
yang digunakan white board, alat kesenian seperti alat Band yang digunkan
untuk melatih siswa bernyanyi dan alat keterampilan seperti mesin jahit dan
alat membatik.
Adapun temuan di luar format yang terdapat di SMP Negeri 3
Bangkalan yaitu pada pengelolaan UKS ada kerja sama dengan mitra
Puskesmas dan sebagian gedung pada sekolah ini masih dalm tahap
rehabilitasi.
2. SMP Negeri 1 Ungaran
SMP Negeri 1 Ungaran berdiri pada tanggal 1 Agustus 1958. Sejak
berdiri hingga sekarang menempati lokasi di Jalan Diponegoro nomor 197
Ungaran, bersebelahan dengan gedung DPRD Kab. Semarang. Gedung yang
ditempati merupakan bangunan peninggalan Belanda yang dibangun pada
tahun 1912. Pada tahun 2007 sekolah ini di tetapkan sebagai sekolah Rintisan
Bertaraf Internasional (RSBI) yang ada di Kab. Semarang dan sudah
terakreditasi dengan nilai A. SMP Negeri 1 Ungaran ini memiliki gedung
yang sangat luas dan bertingkat dengan 3 lantai dan area sekolah yang luas.
Sarana dan prasarana SMP Negeri 1 Ungaran sebagai pendukung
penyelegaraan RSBI secara bertahap dan berkesinambungan telah dilengkapi
terutama yang terkait langsung dengan penyelengaraan proses belajar dan
mengajar baik secara kuantitas maupun kualitas. Hasil yang telah diperoleh
dalam pemenuhan sarana dan prasarana yaitu fasilitas pokok sekolah
berstandar Internasional antara lain : fasilitas lab. Bahasa, lab Komputer, lab
IPA (Fisika dan Biologi), jaringan internet, hotspot, pusat multimedia dan
peralatan media pembelajaran di kelas. Khusus untuk buku penunjang
pembelajaran bilingual sesuai dengan tuntutan kurikulum Internasional juga
telah terpenuhi antara lain : buku teks, koran, dan majalah berbahasa Inggris,
refrensi mata pelajaran RSBI yaitu Science, Mathematics, English Language
dari Cambridge.
Adapun temuan di luar format yang terdapat di SMP Negeri 1 Ungaran
ini yaitu tiap dua minggu ada sekali ada petugas kesehatan yang datang ke
sekolah untuk mengecek kesehatan siswa, pengelolaan buku perpustakaan
yang masuk dan keluar telah menggunakan komputerisasi, selain itu terdapat
pula ruang multimedia, ruang pertemuan, ruang PMR/Pramuka, ruang dapur,
ruang ganti, rumah pompa/menara air, ruang LBMS, ruang informasi
manajemen, serta memiliki tempat sampah yang dipisahkan antara sampah
organik dan anorganik.
3. SMP Santa Maria Cirebon
SMP Santa Maria Cirebon merupakan sekolah yang dikelolah oleh
Yayasan Santo Dominikus, dengan luas tanah 5.000 m2 yang terletak di
jl. Sisingamangaraja No. 22 Cirebon. Sekolah ini didirikan pada tahun 1949
dan telah terakreditasi dengan nilai A.
SMP Santa Maria Cirebon ini memiliki gedung yang terdiri dari ruang
kepala Sekolah, ruang guru, ruang kelas sebanyak 18 ruangan, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang lab IPA, ruang lab komputer, ruang BK,
ruang UKS ada 2 (laki-laki dan perempuan), ruang keterampilan, WC guru
ada 6, WC siswa ada 6, kantin sekolah, aula, mushallah, dan gudang.
Di perpustakaan memiliki 1 orang pustakawan, dengan luas ruangan
99 m2, dengan jumlah judul buku 1.504. Buku fiksi 55 judul, buku non fiksi
170 judul, surat kabar, buletin dan majalah. Pengadaan buku di perpustakaan
ini berasal dari bantuan pemerintah, beli sendiri, sumbangan siswa, dan
bantuan pihak lain.
Kemudian sekolah ini memiliki laboran 3 orang, pengadaan alat di
laboratorium ini berasal dari pemerintah dan beli sendiri, di laboaratoriun ini
terdapat pula peralatan pertolongan pertama, listrik dan air. Sekolah ini
memiliki fasilitas olahraga yang cukup lengkap, selain itu terdapat pula
fasilitas pendukung yaitu terdapat pesawat telepon, hotspot/jaringan internet,
OHP/slide, komputer, papan tulis yang digunakan white board, dan juga alat
kesenian dan keterampilan.
Adapun temuan di luar format yang terdapat di SMP Santa Maria
Cirebon yaitu tiap ruangan kelas yang dinding tembok depannya hanya
setengah dinding. Terdapat ruang rapat, ruang studi, ruang tamu, ruang
multimedia, ruang band untuk melatih siswa bernyanyi, dan ruang tata boga
untuk melatih siswa memasak.
Hal – hal Positif yang dapat dicontoh dari tiap sekolah
Adapun hal – hal positif yang dapat dicontoh dari tiap sekolah yaitu
fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap untuk menujang lancarnya proses
belajar mengajar, kesadaran masyarakat tentang pendidikan yang cukup tinggi,
pengelolaan dana yang baik, dan kedisiplinan yang tinggi.
Laporan Kunjungan Wisata
1. Wisata Alam
Mengunjungi Lumpur Lapindo Sidoarjo
Mengunjungi Kebun Binatang Wonokromo Surabaya
Mengunjungi Monument Nasional (MONAS)
Mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah
Mengunjungi Dufan dan Ancol
2. Wisata Belanja
Mengunjungi Batik Pekalongan
Mengunjungi Pasar Cibaduyut
Mengunjungi Mall Mangga Dua Square
Mengunjungi Pasar Tanah Abang
Mengunjungi Mall Mangga Dua Square
E. ANALISIS DATA
a. Analisis data perbandingan antara data pembanding dengan data kunjungan
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari sekolah pembanding
dengan sekolah kunjungan maka terdapat persamaan dan perbedaan diantara
sekolah tersebut, persamaan tersebut dapat dilihat terutama dalam hal sarana
dan prasarana yaitu memiliki fasilitas yang lengkap dan lokasi sekolah yang
cukup luas.
Meskipun demikian terdapat perbedaan, dimana di daerah sekolah
kunjungan khusunya di bidang sarana dan prasarana pada perpustakaan yaitu
pada pencatatan buku yang masuk dan buku yang keluar sudah menggunakan
komputerisasi sedangkan pada sekolah pembanding pencatatan buku yang
masuk dan keluar masih manual.
b. Keunggulan dan kelemahan sekolah pembanding
1. Keunggulan
Letak sekolah yang strategis sehingga mudah dijangkau
Lokasi pengembangan gedung masih memungkinkan
Adanya bantuan dana dari pemerintah.
3. kelemahan
Dibeberapa sekolah mempunyai fasilitas yang kurang memadai
Dana bantuan dari pemerintah tidak memenuhi sasaran dengan tepat.
Rendahnya bantuan dana dari masyarakat.
c. Keunggulan dan kelemahan sekolah sasaran kunjungan
1. Keunggulan
Memiliki fasilitas yang lengkap
Lokasi dan bangunan sekolah yang luas
Pengelolaan administrasi dan perangkat pembelajaran serba
komputerisasi, bahkan telah digunakan internet.
2. Kelemahan
Adapun kelemahan yang dimiliki sekolah sasaran kunjungan yaitu
dibeberapa sekolah mempunyai tempat/lokasi yang terbatas dan fasilitas
sarana dan prasarananya kurang lengkap.
e. Faktor-faktor penunjang keunggulan sekolah sasaran
Kedisiplinan yang tinggi
Struktur organisasi yang lengkap dan tersusun rapi
Pengelolaan dana yang baik
Kesadaran masyarakat tentang pendidikan cukup tinggi.
Bantuan masyarakat kelembaga pendidikan sangat memadai.
Bantuan Pemerintah mengenai sasaran dengan baik.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil KKLP/ Studi banding yang diperoleh melalui
informasi maupun pengumpulan data dari berbagai sekolah yang dikunjungi
di daerah Maros maupun di Pulau Jawa, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada umumnya sarana dan prasarana yang ada di Maros cukup memadai
untuk menunjang terciptanya proses belajar mengajar yang lancar.
Sedangkan di Pulau Jawa sarana dan prasarananya sangat memadai
(lebih lengkap) dari pada yang ada di Maros.
2. Kesadaran Masyarakat di Kabupaten Maros tentang kegiatan pendidikan
masih rendah. Sedangkan di Pulau Jawa kesadaran Masyarakat tentang
kegiatan pendidikan sangat tinggi yang dapat dilihat dari bantuan dana
masyarakat ke lembaga pendidikan sangat memadai sehingga sarana dan
prasarana di sekolah sangat memadai untuk menunjang lancarnya proses
belajar mengajar.
B. Saran –Saran
Setelah terlaksananya kegiatan KKLP/Studi banding di Kab. Maros
dan Pulau Jawa maka, penulis mengarahkan kepada penyelenggara,
pelaksana, dan pemerhati khususnya di Kab. Maros agar dapat :
1. Memperhatikan sarana dan prasarana sekolah yang ada di Kab. Maros, demi
peningkatan mutu pendidikan.
2. Memberi dorongan kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam membantu
pengadaan sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukung PBM dalam
rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
3. Menggalang kerjasama yang baik antara pemerintah, pemimpin sekolah dan
masyarakat untuk bersama-sama memikirkan langkah-langkah dalam
memajukan dunia pendidikan.
4. Semua aparat yang terkait supaya memanfaatkan dana-dana pendidikan
bantuan pemerintah dengan baik agar sasaran dapat terpenuhi.