laporan kinerjatahun 2020 - office.elibrarybbpkmks.or.id
TRANSCRIPT
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
ii | L k j
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BBPK Makassar Tahun 2020 ini
memberikan data dan informasi terkait dengan capaian kinerja pada Tahun berjalan
dilengkapi dengan evaluasi kinerja atas penggunaan Sumber Daya di lingkungan
BBPK Makassar, termasuk akuntabilitas atas penggunaan anggaran Tahun 2020.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan
Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan dinyatakan Balai Besar Pelatihan
Kesehatan (BBPK) Makassar adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(Badan PPSDM Kesehatan), dengan tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan
serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat. Dalam
rangka mewujudkan SDM Kesehatan yang berkualitas BBPK Makassar mempunyai
core bussines menyelenggarakan pelatihan kesehatan yang terakreditasi.
Penyusunan Laporan Kinerja sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan, anggaran dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Tahun 2020. Laporan ini
juga digunakan sebagai bahan masukan untuk kedepannya serta bentuk evaluasi
capaian melalui pengukuran keberhasilan dan kegagalan kinerja selama Tahun
2020
Pada tahun 2020, terjadi 2 (dua) kali pengurangan anggaran BBPK Makassar.
Pertama, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Keuangan Nomor SE-
6/MK.02/2020 tentang Refocusing Kegiatan dan Relokasi Anggaran Kementerian/
Lembaga Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19). Dan kedua, sesuai surat Kepala Badan PPSDMK tetang realokasi
anggaran dilingkungan Badan PPSDMK sehingga Pagu BBPK Makassar menjadi
Rp. 26.310.711.000,- (Dua Puluh Enam Milyar Tiga Ratus Sepuluh Juta Tujuh Ratus
Sebelas Ribu Rupiah).
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
iii | L k j
Hasil pengukuran kinerja BBPK Makassar Tahun 2020 sebagai berikut :
IKK 1 IKK 2 IKK 3 IKK 4 IKK 5 IKK 6 IKK 7 IKK 8
Target 1276 550 50 60 50 50 100 1
Capaian 3722 580 100 100 61 76 100 1
% 291,7 105,5 200,0 166,7 122,0 152,0 100,0 100,0
0,0
50,0
100,0
150,0
200,0
250,0
300,0
350,0
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Axis
Tit
le
Grafik Capaian Perjanjian Kinerja TA 2020
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
iv | L k j
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iv
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 2
C. Permasalahan yang dihadapi 3
D. Tugas Pokok dan Fungsi 3
E. Struktur Organisasi 8
F. Sumber Daya Manusia 9
G. Nilai – nilai Organisasi 14
H. Sistematika 15
BABII PERENCANAAN KINERJA 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja 21
B. Realisasi Anggaran 37
BAB IV PENUTUP 38
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
1
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2020-2024
merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang
Kesehatan (RPJPK) 2005-2025. Tujuan pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Kondisi ini akan tercapai apabila penduduknya
yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,
serta didukung sistem kesehatan yang kuat dan tangguh.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada Visi
Kementerian Kesehatan yaitu “Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif,
Mandiri dan Berkeadilan untuk menuju Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Kementerian Kesehatan
mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya seluruh misi pemerintah
terutama misi ke – 1 yaitu Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia. Upaya untuk
mewujudkan visi ini adalah melalui 4 misi Kementerian Kesehatan yaitu:
1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh
penduduk Indonesia
2. Memberdayakan masyarakat dan pembangunan berwawasan kesehatan
3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan
4. Memantapkan tata kelola pemerintahan
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka
pemenuhan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk daerah
terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) melalui penempatan dokter, dokter
gigi dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta penugasan khusus untuk
tenaga kesehatan lulusan Diploma 3 lainnya. Pemberlakuan PP Nomor 43 tahun
2007 yang tidak lagi mengijinkan Pemerintah Pusat dan Daerah melakukan
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
2
rekruitmen tenaga honorer (kontrak) memperburuk situasi yang ada. Hal ini
mengukuhkan masih diperlukannya program penempatan tenaga kesehatan di
puskesmas yang inovatif, komprehensif, tanpa bertentangan dengan regulasi
yang ada.
RAP Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2020 - 2024 yang telah ditetapkan ini
memuat serangkaian tujuan, sasaran strategis dan berbagi kegiatan yang akan
dilaksanakan sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan. Setiap kegiatan memiliki indikator dan target kinerja kegiatan. Target
kinerja kegiatan merupakan penilaian dari pencapaian kegiatan yang
diukur/dipantau secara berkala dan dievaluasi pada setiap tahunnya. Penilaian
tahunan dilakukan dalam rangka penilaian kinerja yang dituangkan dalam
Laporan Kinerja (LKj) Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar
Petunjuk lebih lanjut mengenai penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
merujuk pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyajikan informasi yang
komprehensif, valid dan up to date terhadap pengukuran kinerja dan evaluasi
kinerja. Laporan yang dimaksud merupakan pertanggungjawaban capaian
kinerja Satker sesuai dengan kaidah-kaidah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Kinerja yang dilaporkan merupakan akuntabilitas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan atas pengelolaan
sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan
perencanaan strategis dan perencanaan kinerja diawal tahun.
Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BBPK Makassar
adalah upaya pencapaian Good governance melalui penerapan sistem
pertanggungjawaban kinerja tahunan yang tepat, jelas, terukur dan sah sehingga
dapat menciptakan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan yang
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
3
Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur
kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan
sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya. Pada dasarnya laporan kinerja menyajikan
informasi tentang:
1. Uraian singkat organisasi;
2. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;
3. Pengukuran kinerja;
4. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.
Permasalah utama yang dihadapi BBPK Makassar Tahun 2020 adalah :
1. Beberapa pelatihan tidak terlaksana tepat waktu yang sudah direncanakan
karena ketidaktersediaan kurikulum dan modul
2. Kondisi Pandemic Covid-19 yang menyebabkan beberapa jadwal pelatihan
yang tertunda
3. Tidak terpenuhinya kuota peserta pada beberapa pelatihan disebabkan
peserta pelatihan yang reaktif/ positif pada hasil rapid dan swab
4. Adanya perubahan kebijakan dari pusat tentang jenis pelatihan yang
diselenggarakan oleh BBPK/ Bapelkes
5. Adanya kebijakan pelimpahan penyelenggaraan diklat dari pusat Pelatihan
SDM Kesehatan ke BBPK/ Bapelkes
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan di
Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kementerian Kesehatan. Disamping itu BBPK Makassar
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
4
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBPK
Makassar, secara administrasi berkoordinasi dengan Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, BBPK
Makassar dipimpin oleh Kepala yang dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) pejabat setingkat eselon III. Adapun susunan
organisasi BBPK Makassar sebagai berikut:
a. Bagian Tata Usaha, yang membawahi 2 (dua) Sub Bagian yaitu Sub
Bagian Keuangan dan BMN; dan Sub Bagian Kepegawaian dan
Umum. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan rencana, program, anggaran, administrasi kerja sama,
pengelolaan sistem informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
di bidang pelatihan sumber daya manusia kesehatan, serta urusan
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
5
ketatausahaan Balai Besar Pelatihan Kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, bagian Tata Usaha menyelenggarakan
fungsi:
1) Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program,
dan anggaran;
2) Pelaksanaan urusan keuangan;
3) Pengelolaan barang milik negara dan administrasi pengadaan
barang/jasa;
4) Pengelolaan sistem informasi;
5) Pelaksanaan administrasi kerja sama di bidang pelatihan;
6) Penataan organisasi dan tata laksana;
7) Pelaksanaan urusan kepegawaian;
8) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan
sumber daya manusia kesehatan;
9) Pengelolaan urusan tata persuratan dan kearsipan; dan
10) Pengelolaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan.
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
1) Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas
melakukan urusan keuangan, pengelolaan barang milik negara,
dan administrasi pengadaan barang dan jasa, serta administrasi
kerja sama;
2) Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dan anggaran, urusan kepegawaian, penataan
organisasi dan tata laksana, pengelolaan sistem informasi,
pemantauan, evaluasi, pelaporan, tata persuratan, kearsipan,
rumah tangga, dan perlengkapan.
b. Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis Non kesehatan yang
membawahi 2 (dua) Seksi, yaitu Seksi Pelatihan Manajemen dan
Seksi Pelatihan Teknis Non Kesehatan.
Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis Non kesehatan mempunyai
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
6
tugas melaksanakan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu,
pengembangan metode dan teknologi, penjaminan mutu, kerja sama,
dan bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelatihan manajemen dan teknis non kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelatihan Manajemen dan
Teknis Non kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan pelatihan manajemen dan teknis non kesehatan;
2) Penyiapan pelatihan unggulan tertentu;
3) Penyiapan pengembangan metode dan teknologi pelatihan
manajemen dan teknis non kesehatan;
4) Penyiapan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan
manajemen dan teknis non kesehatan;
5) Penyiapan kerja sama di bidang pelatihan manajemen dan
teknis non kesehatan;
6) Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelatihan manajemen
dan teknis non kesehatan; dan
7) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan
manajemen dan teknis non kesehatan.
Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis Non kesehatan terdiri atas:
1) Seksi Pelatihan Manajemen mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan
metode dan teknologi, penjaminan mutu penyelenggaraan
pelatihan, kerja sama, dan bimbingan teknis, serta pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan manajemen; dan
2) Seksi Pelatihan Teknis Non Kesehatan Mutu mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu,
pengembangan metode dan teknologi, penjaminan mutu
penyelenggaraan pelatihan, kerja sama, dan bimbingan teknis,
serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan
teknis non kesehatan
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
7
c. Bidang Pelatihan Teknis dan Fungsional, yang membawahi 2 (dua)
Seksi, yaitu Seksi Pelatihan Teknis dan Seksi Pelatihan Fungsional.
Bidang Pelatihan Teknis dan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan
metode dan teknologi, penjaminan mutu, kerja sama, dan bimbingan
teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan
teknis dan fungsional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Pelatihan Teknis dan Fungsional menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan pelatihan teknis dan fungsional;
2) penyiapan pelatihan unggulan tertentu;
3) penyiapan pengembangan metode dan teknologi pelatihan teknis
dan fungsional;
4) penyiapan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan teknis
dan fungsional;
5) penyiapan kerja sama di bidang pelatihan teknis dan fungsional;
6) penyiapan bimbingan teknis di bidang pelatihan teknis dan
fungsional; dan
7) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan teknis
dan fungsional.
Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan terdiri atas:
1) Seksi Pelatihan Teknis melakukan penyiapan pelatihan, pelatihan
unggulan tertentu, pengembangan metode dan teknologi,
penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan, kerja sama, dan
bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelatihan teknis; dan
2) Seksi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu,
pengembangan metode dan teknologi, penjaminan mutu
penyelenggaraan pelatihan, kerja sama, dan bimbingan teknis,
serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan
fungsional.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
8
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, BBPK Makassar
mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 39 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang
Pelatihan Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian
Kesehatan dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Grafik 1.1 Struktur Organisasi BBPK Makassar
Tahun 2020
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
9
Jumlah pegawai seluruhnya 90 orang terdiri dari PNS sebanyak 75 orang dan
tenaga kontrak sebanyak 15 orang. Pendidikan PNS tertinggi S2 dan terendah
SD. PNS tersebut terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan
jabatan fungsional umum. Secara rinci dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Jenis Kepegawaian
No Jenis Kepegawaian Jumlah
1 PNS 76 orang
2 Tenaga Kontrak 15 orang
Total 91 orang
Sumber: Data SIMKA
Grafik 1.2 Daftar SDM BBPK Makassar
Berdasarkan Status Kepegawaian
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
10
Tabel 1.2 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Jumlah
(∑ orang) Status
Kepegawaian
1 Pasca Sarjana (S.2) 27
PNS
2 Sarjana (S.1) 24
3 Diploma IV 6
4 Diploma III 4
5 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 11
6 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3
7 Sekolah Dasar 1
8 Sarjana (S.1) 6
NON PNS
9 Diploma I 1
10 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 6
11 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 1
12 Sekolah Dasar 1
Sumber: Data SIMKA
Grafik 1.3 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Tingkat Pendidikan (PNS)
Sekolah Dasar 1%
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
4%
Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas 14%
Diploma III 5%
Diploma IV 8%
Sarjana (S.1) 32%
Pasca Sarjana (S.2) 36%
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
11
Tabel 1.3 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Jenis Kelamin (PNS)
No Jenis Kelamin Jumlah Ket.
1 Laki – laki (51%) 39 orang
PNS 2 Perempuan (49%) 37 orang
Total 77 orang
1 Laki – laki (80 %) 12 orang
Tenaga Kontrak 2 Perempuan (20 %) 3 orang
Total 15 orang
Sumber: Data SIMKA
Grafik 1.4 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Jenis Kelamin
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
12
Tabel 1.5 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah
1 Golongan IV 18 orang
2 Golongan III 45 orang
3 Golongan II 11 orang
4 Golongan I 2 orang
Total 76 orang
Sumber : SIMKA
Grafik 1.6 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Golongan
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
13
Tabel 1.6 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Jenis Jabatan
No Jabatan Jumlah
1 Struktural 1 orang
2 Fungsional JFT 23 orang
3 Pelaksana JFU 52 orang
Total 76 orang
Sumber : Data SIMKA
Grafik 1.7 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Jenis Jabatan
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
14
Untuk mendukung tercapainya peningkatan kualitas hidup manusia maka Balai
Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar menjunjung tinggi nilai-nilai
organisasi “jujur sama diri dan ikhtiar” yang meliputi:
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
15
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2020 ini terdiri dari:
a. Bab I. Pendahuluan: menjelaskan hal – hal umum BBPK Makassar yang
meliputi 1) Latar belakang, 2) Maksud dan tujuan penulisan laporan,
3) Hambatan yang dihadapi, 4) Tugas pokok dan fungsi, 5) Struktur
Organisasi 6) Sumber daya manusia, 7) Nilai-nilai organisasi, dan
8) Sistematika penyajian laporan.
b. Bab II. Perencanaan Kinerja: menyajikan tentang Rencana Aksi Program
Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2020 – 2024 dan relevansinya dengan
Rencana Aksi Kegiatan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020
c. Bab III. Akuntabilitas Kinerja: menjelaskan tentang
1. Capaian Kinerja Organisasi, dengan melakukan analisis capaian kinerja:
Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Membandingkan antara target tahun ini dengan target tahun lalu dan
target beberapa tahun lalu
Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan/ penurunan kinerja dan
alternatif soluasi yang dilakukan
2. Realisasi Anggaran, menguraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
d. Bab IV. Penutup
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Pernyataan Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
16
Perencanaan Kinerja BBPK Makassar mendukung tercapainya Rencana Aksi
Program Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun 2020 – 2024
yang terkait dengan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan.
BBPK Makassar mendukung indikator kinerja kegiatan yaitu tercapainya jumlah
aparatur yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi. Target kinerja yang
dicapai oleh BBPK Makassar sampai dengan tahun 2024 sebanyak 22.536 orang.
Perencanaan kinerja tahunan merupakan proses penyusunan rencana kinerja
selama 1 (satu) tahun sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana program dan kegiatan. Rencana Kerja memuat Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja yang akan dicapai pada tahun bersangkutan.
Indikator kinerja adalah alat ukur atau media yang digunakan dalam mengukur
kinerja. Indikator kinerja dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat menggambarkan
tingkat capaian suatu sasaran atau kegiatan. Berfungsi sebagai alat ukur yang dapat
menunjukkan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai atau tidak.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
17
Tabel 2.1 Rencana Kegiatan Tahunan
BBPK Makassar Tahun 2020
Berdasarkan rencana program dan kegiatan dalam RKAKL BBPK Makassar Tahun 2020 dalam upaya untuk pencapaian sasaran
kegiatan, maka rencana program dan kegiatan BBPK Makassar dapat dilihat pada tabel berikut :
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
18
Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Kesehatan, maka BBPK Makassar
sebagai lembaga pelatihan yang terakreditasi melaksanakan beberapa kegiatan,
antara lain :
a. Menjadi Institusi Pelatihan Kesehatan yang terakreditasi nasional
b. Menjadi rujukan dalam pengembangan pelatihan Kesehatan Ibu dan Anak
dan Penyakit Tidak Menular
c. Menyelenggarakan pelatihan Teknis Kesehatan, Fungsional Kesehatan,
Manajemen Kesehatan, dan Manajemen non kesehatan yang terakreditasi
d. Mengembangkan laboratorium lapangan di Puskesmas, modul, metode dan
teknologi pembelajaran pada pelatihan nggulan dibidang KIA dan Penyakit
Tidak Menular (PTM)
e. Mengembangkan sarana dan prasarana berbasis IT yang mendukung
terciptanya Learning Management System (LMS), termasuk e-library serta
pelaksanakaan pelatihan secara full e-learning dan blended learning
f. Melaksanakan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan di internal BBPK
Makassar maupun eksternal terutama di wilayah mitra
g. Mengembangkan kerjasama pelatihan ditingkat regional Kawasan Timur
Indonesia, nasional maupun internasional
h. Meningkatkan dukungan manajemen dan tata kelola SDM sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Badan PPSDM Kesehatan.
Grafik 2.1 Jumlah Target Peserta Latih
Berdasarkan Jenis Pelatihan
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
19
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi BBPK Makassar yang akuntabel,
transparan, dan efektif serta berorientasi kepada pencapaian target indikator
kinerja, maka komitmen rencana kinerja Tahun 2020 dalam bentuk pernyataan
Perjanjian Kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar Tahun
2020 oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan kepada Kepala BBPK Makassar
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja
BBPK Makassar Tahun 2020
2.2.1 Target Penjanjian Kinerja awal
No Sasaran Program /
Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1
Tercapainya pelaksanaan pelatihan yang bermutu / Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan
1 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
1.851 Orang
2 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi yang bersumber dari PNBP
580 Orang
3 Persentase peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,01
50%
4
Persentase peserta pelatihan (latsar
dan atau kepemimpinan) dengan nilai
akhir ≥ 80,01
60%
5 Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan kualifikasi memuaskan
50%
6 Persentase widyaiswara yang karya tulis ilmiahnya dipublikasikan
50%
7 Persentase widyaiswara yang melakukan kajian proses pembelajaran
100%
8 Jumlah Modul E-Learning yang disusun
1 Modul
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
20
2.2.2 Target Penjanjian Kinerja Setelah Revisi
No Sasaran Program /
Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1
Tercapainya pelaksanaan pelatihan yang bermutu / Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan
1 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
1.276 Orang
2 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi yang bersumber dari PNBP
550 Orang
3 Persentase peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,01
50%
4
Persentase peserta pelatihan (latsar dan
atau kepemimpinan) dengan nilai akhir ≥
80,01
60%
5 Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan kualifikasi memuaskan
50%
6 Persentase widyaiswara yang karya tulis ilmiahnya dipublikasikan
50%
7 Persentase widyaiswara yang melakukan kajian proses pembelajaran
100%
8 Jumlah Modul E-Learning yang disusun
1 Modul
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
21
Salah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin peningkatan pelayanan publik dan
meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome
yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi
yang akuntabel. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai capaian kinerja termasuk keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran,
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi
instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khusus membandingkan tingkat
kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja merupakan
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi
Pengukuran capaian kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk
memberi reward/ punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Proses ini dimaksudkan untuk
menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Hasil pengukuran kinerja dan pencapaian sasaran digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan.
Setiap akhir periode BBPK Makassar melakukan pengukuran pencapaian target
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran kinerja
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja.
Hasil pengukuran kinerja dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
22
1. Perbandingan antara target dan capaian pelaksanaan pelatihan tahun 2020
Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja
No Sasaran Program /
Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Tercapainya
pelaksanaan
pelatihan yang
bermutu / Pelatihan
Sumber Daya
Manusia Kesehatan
1
Jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM)
Kesehatan yang
mendapat sertifikat pada
pelatihan terakreditasi
1.276
Orang
3.722
orang 292%
2
Jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM) yang
mendapat sertifikat pada
pelatihan terakreditasi
yang bersumber dari
PNBP
550
Orang
560
orang 102%
3 Persentase peserta TOT
dengan nilai akhir ≥ 80,01 50% 100% 200%
4
Persentase peserta
pelatihan (latsar dan atau
kepemimpinan) dengan
nilai akhir ≥ 80,01
60% 100% 167%
5
Persentase peserta
pelatihan teknis dan
fungsional dengan
kualifikasi memuaskan
50% 61% 122%
6
Persentase widyaiswara
yang karya tulis ilmiahnya
dipublikasikan
50% 76% 152%
7
Persentase widyaiswara
yang melakukan kajian
proses pembelajaran
100% 100% 100%
8 Jumlah Modul E-
Learning yang disusun 1 Modul 1 Modul 100%
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
23
Grafik 3.1 Pengukuran Kinerja antara target dan capaian
Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
2. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
a. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit
organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian
sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya
dalam rangka mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dalam
dokumen perencanaan melalui media pertanggungjawaban secara periodik.
Berdasarkan pengukuran kinerja yang disesuaikan dengan Rencana
Kegiatan BBPK Makassar Tahun 2020, maka penilaian dan analisis
terhadap program dan kegiatan, yaitu Tercapainya pelaksanaan pelatihan
yang bermutu / Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan
indikator :
IKK 1 IKK 2 IKK 3 IKK 4 IKK 5 IKK 6 IKK 7 IKK 8
Target 1276 550 50 60 50 50 100 1
Capaian 3722 580 100 100 61 76 100 1
% 291,7 105,5 200,0 166,7 122,0 152,0 100,0 100,0
0,0
50,0
100,0
150,0
200,0
250,0
300,0
350,0
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Axis
Tit
le
Grafik Capaian Perjanjian Kinerja TA 2020
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
24
NO Pelatihan Target Peserta
Realisasi
Pelatihan SDM Kesehatan
1 Pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia 145 orang 145 orang
2 TOT Pemberian Makanan bagi Bayi dan Anak (PMBA)
15 orang 13 orang
3 Pelatihan Pengendali Pelatihan 40 orang 58 orang
4 Pelatihan Tim Penilai Jabatan Fungsional 59 orang 59 orang
5 Pel. Training Officer Cource (TOC) 120 orang 119 orang
6 Pelatihan Pandu PTM 30 orang 20 orang
7 Pelatihan ACLS 75 orang 74 orang
8 Pelatihan ANC 75 orang 78 orang
9 Pelatihan SKB-KB 60 orang 60 orang
10 Pelatihan Konseling PMBA 135 orang 135 orang
11 Pelatihan Penugasan Khusus Nakes Individual 522 orang 561 orang
12 Pel. Tata Laksana Vaksinasi Covid-19 di Pusk. dan RS
- orang 2400 orang
Jumlah 1276 Orang 3722 Orang
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada
pelatihan terakreditasi sampai pada bulan Desember 2020 adalah sebanyak 3.722
orang. Dengan faktor eksternal dengan adanya pandemic covid-19 maka rencana
pelaksanaan pelatihan yang akan dilaksanakan dijadwalkan kembali dengan
merancang metode pembelajarannya secara bleanded learning dan full daring.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
25
NO Pelatihan Target Peserta Realisasi
Pelatihan Bersumber PNBP
1 Pelatihan Jabatan Fungsional 390 orang 390 Orang
2 Pelatihan Dasar CPNS 160 orang 170 Orang
Jumlah 550 Orang 560 Orang
Pelatihan yang bersumber dari PNBP adalah:
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan sebanyak 390 orang dengan
faktor pendukungnya yaitu :
Berdasarkan surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi nomor 384 tahun 2019 tentang langkah
strategis dan konkret penyederhanaan Birokrasi dan Peraturan Menteri
pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor
28 Tahun 2019 tentang penyetaraan jabatan Administrasi ke
dalam jabatan Fungsional.
Banyaknya minat ASN untuk mengikuti pelatihan jabatan
fungsional kesehatan bersumber PNBP.
Faktor penghambat dengan adanya pandemic covid 19 maka
pelatihan dilaksanakan dengan metode blanded learning yaitu peserta
melakukan secara daring dan klasikal.
b. Pelatihan Dasar CPNS dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pelaksanaan Latsar CPNS di BBPK Makassar untuk tahun 2020
rencananya akan dilatih sebanyak 160 peserta, namun pada saat tahun
berjalan terdapat penambahan peserta. Hal ini disebabkan karena
berdasarkan data dan informasi dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI calon peserta Latsar CPNS di lingkungan Kemendikbud
tahun 2020 sebanyak 6.650 orang yang belum dilatih. Hal ini berdasarkan
surat Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud RI.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
26
Sehingga berdasarkan surat tersebut Lembaga Administrasi Negara
mengeluarkan Surat Diskresi Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
tentang jumlah peserta maksimal 45 (empat puluh lima) orang dalam satu
angkatan. Dan olehnya itu BBPK Makassar melaksanakan Pelatihan
Latsar CPNS sebanyak 2 (dua) angkatan yang jumlah pesertanya masing-
masing 45 orang yaitu angkatan I dan II, namun untuk angkatan III dan IV
masing-masing berjumlah 40 orang peserta, sehingga jumlah peserta
keseluruhan adalah 170 peserta untuk empat angkatan di tahun 2020.
TOT ANC yang rencananya akan dilaksanakan setelah pelaksanaan
pengembangan modul TOT ANC selesai disusun, namun pada
pertengahan tahun terjadi efisiensi anggaran yang salah satunya kegiatan
pengembangan modul TOT ANC. Hal tersebut menyebabkan pelaksanaan
TOT ANC juga harus dibatalkan dan kemudian diganti dengan TOT PMBA.
Faktor pendukung dilaksanakan Pelatihan TOT Konseling Pemberian
Makanan bagi Bayi dan Anak (PMBA) yang merupakan salah satu Program
Prioritas nasional yaitu penurunan angka stunting dan gizi buruk. Serta
ketersediaan fasilitator konseling PMBA yang belum menjangkau seluruh
kabupaten dan kota sehingga masih diperlukan peningkatan kapasitas.
Dari 13 orang jumlah peserta pelatihan TOT, yang mendapat nilai ≥
80,01 sebanyak 13 orang atau 100%.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
27
Jumlah total peserta latsar untuk tahun 2020 sebanyak 170 orang yang
merupakan peserta yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang pelaksanaannya dilakukan secara PNBP.
Berdasarkan hasil evaluasi akhir pelatiihan dasar CPNS dan
Kepemimpinan yang dilaksanakan di BBPK Makassar didapatkan hasil
sebagai berikut : bahwa pelaksanaan Latsar CPNS dilaksanakan
sebanyak 4 (empat) angkatan dengan jumlah peserta 170 orang. Dan
nilai akhir dari peserta tersebut dengan total peserta 170 orang yang
mendapatkan nilai > 80,1 sebanyak 170 orang atau 100%.
Adapun faktor pendukung dari keberhasilan capaian target tersebut
adalah adanya persiapan pra pelatihan yang dilakukan dengan
mengirimkan modul pelatihan, kemudian dilakukan quiz pra pelatihan
untuk memastikan peserta pelatihan membacara modul tersebut.
Sehingga bekal aspek pengetahuan yang dimiliki oleh peserta pelatihan
sudah mencukupi untuk mengikuti pelatihan latsar tersebut.
Sedangkan faktor penghambat baik internal maupun eksternalnya
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
28
adalah adanya penilaian dari mentor dan penguji yang multi persepsi
sehingga nilai dari peserta lebih variatif.
Faktor pendukung capaian Keberhasilan peserta :
Persiapan pembelajaran yg didukung oleh tersedianya Sarpras yang
memadai, methode yg up to date (ada PSB, ada Quiz, ada tools
Evaluasi dan aplikasi pembelajaran lainnya)
Adanya dukungan kebijakan secara internal oleh pimpinan dengan
memandu peserta memasuki psb, menciptakan proses pembelajaran
yang kondusif, obyektif dan inovatif
Menyiapkan sarana refleksi yang memungkinkan peserta
menyampaikan evaluasi atau permasalahan yang ditemukan selama
proses pembelajaran berlangsung
Adanya mekanisme tindak lanjut yang cepat dan terukur
Faktor penghambat internal :
Tingkat kemampuan atau skill fasilitator yang masih beragam dan
belum terstandar sesuai standar pelayanan minimal seorang
fasilitator atau NS di era 4.0
Mental model penyelenggara atau pengelola yang belum mengikiti
tuntutan perubahan berdasarakan methode dan inovasi yang ada.
Faktor penghambat eksternal :
Tuntutan Inovasi pembelajaran berbasis IT yang belum sejalan
dengan Mindset penyelenggara, fasilitator dan perangkat pelatihan
lainnya.
Belum terintegrasinya semua regulasi dalam bidang pelatihan baik
teknis maupun manajemen
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
29
Persentase Nilai Peserta Pelatihan Manajemen
Dengan Nilai Akhir ≥ 80,1
Tahun 2020
NO Pelatihan Tanggal
Pelaksanaan Jumlah Peserta
Nilai ≥ 80,1
1 Pelatihan Dasar CPNS Kemendikbud Angk. I
10 Feb s.d 08 April
45 orang 45 orang
2 Pelatihan Dasar CPNS Kemendikbud Angk. II
17 Feb s.d 17 April
45 orang 45 orang
3 Pelatihan Dasar CPNS Kemendikbud Angk. III
03 Agust s.d 09 Okt
40 orang 40 orang
4 Pelatihan Dasar CPNS Kemendikbud Angk. IV
10 Agust s.d 16 Okt
40 orang 40 orang
Jumlah 170 Orang 170 Orang
Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan kualifikasi
memuaskan.
Pelatihan TKHI sebanyak 4 angkatan dengan total peserta sebanyak
105 orang dengan kualifikasi memuaskan sebanyak 104 orang atau
99,05%.
Pelatihan TKHI di Bapelkes Daerah Provinsi Kalimantan Timur 40
orang dengan kualifikasi memuaskan sebanyak 40 orang atau 100%
Pelatihan ANC standard terpadu sebanyak 3 angkatan dengan total
peserta sebanyak 48 orang. Peserta yang mendapatkan nilai
memuaskan sebanyak 46 orang atau 95,83%.
Pelatihan SKB-KB dengan jumlah peserta 60 orang, masing-masing
angkatan sebanyak 30 orang peserta perangkatan, peserta yang
mendapatkan nilai sangat memuaskan sebanyak 60 orang atau 100%
Pelatihan konseling PMBA sebanyak 2 angkatan, masing-masing
angkatan sebanyak 15 orang peserta per angkatan dengan total
peserta sebanyak 30 orang. Peserta yang mendapatkan nilai
memuaskan sebanyak 30 orang atau 100%.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
30
Pelatihan Pembekalan Nusantara Sehat Individual Darurat Bencana
Covid 19, sebanyak 2 angkatan dengan jumlah peserta 49 orang
dengan kualifikasi memuaskan 49 orang atau 100%
NO Pelatihan Realisasi Peserta
Peserta Nilai Memuaskan
%
Pelatihan Teknis dan Fungsional
1 Pelatihan TKHI Provinsi Kalimantan Timur (Embarkasi Balikpapan)
40 orang 40 orang 100
2 Pelatihan TKHI Embarkasi Ujung Pandang 105 orang 104 orang 99
3 Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual
516 orang 391 orang 75
4 Pelatihan ANC 78 orang 72 orang 92
5 Pelatihan SKB-KB 60 orang 60 orang 100
6 TOT Konseling PMBA 13 orang 13 orang 100
7 Pelatihan Konseling PMBA 180 orang 180 orang 100
8 Pelatihan Pandu PTM 20 orang 20 orang 100
9 Pelatihan Vaksinator 2400 orang 996 orang 41
10 Pel. ACLS 74 orang 73 orang 98
11 Pel. Training Officer Cource (TOC) 121 orang 114 orang 94
12 Pel Tim Penilai Jabatan Fungsional 59 orang 56 orang 94
13 Pel. Pengendali Pelatihan 58 orang 47 orang 81
14 Pelatihan Jafung Bidan Ahli 180 orang 150 orang 83
15 Pelatihan Jafung Nutrisionis Ahli 30 orang 30 orang 100
16 Pelatihan Jafung Sanitarian Ahli 30 orang 18 orang 60
17 Pelatihan Jafung Promkes Ahli 35 orang 20 orang 57
18 Pelatihan Jafung Adminkes Ahli 62 orang 59 orang 95
19 Pelatihan Jafung Epidemiologi Ahli 53 orang 53 orang 100
Jumlah 4114 orang 2496 orang 60,67
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
31
Jumlah keseluruhan widyaiswara adalah 17 orang, dan widyaiswara yang
karya tulisnya dipublikasikan sampai dengan bulan Desember 2020
sebanyak 13 orang atau sebesar 152%. Karya tulis tersebut diterbitkan
melalui buletin BBPK Makassar edisi XVII Januari – Juni 2020 dan buletin
BBPK Makassar edisi XVIII Juli – Desember 2020.
Analisis faktor internal dan eksternal yang mendukung kegiatan tersebut
salah satunya adalah kemampuan widyaiswara untuk membuat tulisan,
luasnya area yang bisa dijadikan tulisan, dan dukungan tim redaksi
buletin, serta link widyaiswara dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri/
Swasta yang bisa dijadikan area membuat tulisan
Adapun faktor internal yang tidak mendukung hal tersebut berupa jadwal
pelatihan yang padat dengan tingkat keterlibatan widyaiswara yang cukup
tinggi.
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
32
Tabel 3.6
Daftar Widyaiswara yang Karya Tulisnya Dipublikasikan Tahun 2020
No Nama/ jabatan Judul karya tulis Penerbit Tahun
1 Dr. Erwinsyah, M.H
(Widyaiswara Madya)
Peran petugas kesehatan menjaga istithaah jemaah haji Pada masa tunggu di era pandemi covid-19
Buletin BBPK
Makassar edisi XVII 2020
Pelatihan pendamping Program Internsip dokter indonesia (PIDI) pada masa Pandemi Covid-19
Buletin BBPK Makassar edisi XVIII
2 Muhammad Hasan, SKM
(Widyaiswara Madya)
”Senyum Anda Kepuasan Kami” (refleksi PKL peserta pelatihan MP Dinkes Bone di Puskesmas Mallimongan Baru Makassar)
Buletin BBPK
Makassar edisi XVIII 2020
3 Sahruni, SKM, M.Kes
(Widyaiswara Madya)
Cooperative Learning dengan Metode Jigsaw Efektif Meningkatkan Antusias Belajar Peserta Pelatihan
Buletin BBPK Makassar edisi XVII
2020 Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) solusi tepat Cegah Stunting
Buletin BBPK Makassar edisi XVIII
4 drg. Dellon wijaya, M.P.H
(Widyaiswara Muda)
Strategi Pembelajaran Pelatihan di Masa Pandemi Covid-19
Buletin BBPK Makassar edisi XVII
2020 Peningkatan cakupan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PISPK) pada puskesmas dengan tenaga nusantara sehat individual
Buletin BBPK Makassar edisi XVIII
5 Santi anwar, skm, m.kes
(widyaiswara muda) Peningkatan kompetensi tenaga gizi melalui pelatihan Asuhan Gizi Ibu Hamil Terstandar
Buletin BBPK Makassar edisi XVII
2020
6 Hasyati, SST, M. Kes
(Widyaiswara Pertama)
Validitas dan reliabilitas soal ujian akademis pada pelatihan Latsar angk. I kerjasama pola PNBP BBPK Makassar dan Kemendikbud di BBPK Makassar
Buletin BBPK Makassar edisi XVII
2020 Tingkat kesukaran soal ujian akademis pada pelatihan latsar angk. I kelas kerjasama pola pnbp bbpk makassar dan kemendikbud di bbpk makassar
Buletin BBPK Makassar edisi XVIII
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
33
7 Swestika Swandari, SSI, Apt
(Widyaiswara Pertama) Dagusibu tuntunan dalam melakukan swamedikasi dengan baik dalam keluarga
Buletin BBPK
Makassar edisi XVIII 2020
8 Mu'minah Awaluddin, S.Sit, M.HID
(Widyaiswara Pertama)
Refleksi penerapan Blended Learning pada pelatihan ANC
Standar Terpadu di era pandemi Covid-19 Buletin BBPK Makassar edisi XVIII
2020
9 dr. Fadlyah Mulia,
(Widyaiswara Pertama)
Model dukungan sosial teman kerja dan tempat kerja Terhadap pemberian asi eksklusif pada ibu bekerja di Makassar
Buletin BBPK
Makassar edisi XVIII 2020
10 Muh. Iskandar Hafid, SKM, MPH (Widyaiswara Muda)
Perbedaan performa fasilitator yang telah mengikuti TOT dengan yang tidak mengikuti TOT pada pelatihan Manajemen Puskesmas di BBPK Makassar tahun 2019
Buletin BBPK Makassar edisi XVII
2020
11 Ganda Kusuma Jaya, SKM, M.Kes (Widyaiswara Pertama)
Sistem Pengelolaan Sampah Buletin BBPK
Makassar edisi XVIII 2020
12 Drs. Muhammad Akhyar Ahmad, SKM, M. Kes (Widyaiswara Madya)
Experiential Learning Buletin BBPK
Makassar edisi XVIII 2020
13 Abdul Muhaimin Taiyeb SKM, M. Kes (Widyaiswara Muda)
Desain games interaktif pada pelatihan Daring Buletin BBPK
Makassar edisi XVIII 2020
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
34
Persentase widyaiswara yang melakukan kajian proses pembelajaran
sebanyak 100%. Kajian pembelajaran dilakukan dengan melihat
kesesuaian materi yang diberikan dengan kurikulum, dan juga melihat
metode yang digunakan apakah sudah tepat atau belum yang bisa
membuat tujuan pembelajaran tercapai dan setiap widyaiswara
menyusun laporan kajian proses pembelajaran
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
35
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
36
Jumlah Modul E-Learning yang disusun sebanyak 1 modul. Pusat
Pelatihan Badan PPSDM Kesehatan bekerjasama dengan widyaiswara
BBPK Makassar untuk menyusun modul e-learning pada Pelatihan
Tenaga Pelatih Kesehatan (TPK).
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
37
Untuk melaksanakan kegiatan pada tahun 2020, BBPK Makassar mendapat
Pagu sebesar Rp. 41.647.341.000 (Empat Puluh Satu Miliar Enam Ratus Empat
Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Satu Ribu Rupiah) sesuai DIPA BBPK
Makassar Nomor: SP DIPA- 024.12.2.257240/2020 Tanggal 12 November 2019.
Pada tahun berjalan, terjadi 2 (dua) kali pengurangan anggaran BBPK
Makassar. Pertama, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Keuangan Nomor
SE-6/MK.02/2020 tentang Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran
Kementerian/ Lembaga Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19), dilakukan efisiensi sebesar Rp. 11.485.967.000,-
(Sebelas Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Enam
Puluh Tujuh Ribu Rupiah) sehingga Pagu BBPK Makassar menjadi Rp.
30.161.374.000 (Tiga Puluh Miliar Seratus Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus
Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah).
Kedua, sesuai surat Kepala Badan PPSDMK tetang realokasi anggaran
dilingkungan Badan PPSDMK TA 2020 dilakukan realokasi sebesar
3.850.663.000,- (Tiga Miliar Delapan Ratus Lima Puluh Juta Enam Ratus Enam
Puluh Tiga Ribu Rupiah) sehingga Pagu BBPK Makassar menjadi Rp.
26.310.711.000,- (Dua Puluh Enam Milyar Tiga Ratus Sepuluh Juta Tujuh Ratus
Sebelas Ribu Rupiah)
Sesuai Pagu pada DIPA Revisi 05 BBPK Makassar TA 2020 dan realisasi
berdasarkan sumber dana sebagai berikut:, Pagu Anggaran DIPA tahun 2020
yang dialokasikan untuk BBPK Makassar bersumber:
a. Pagu Rupiah Murni : Rp. 23.993.087.000,-
- Realisasi : Rp. 23.803.864.389,- (99,21 %)
b. Pagu PNBP : Rp. 2.317.624.000,-
- Penggunaan : Rp. 2.211.580.268,- (95.42 %)
c. Target PNBP : Rp. 2.546.840.000,-
- Penerimaan : Rp. 3.231.055.750,- (126,87%)
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai wujud pertanggung jawaban
dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka
perwujudan good governance. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun
2014 dan merupakan pertanggung jawaban dari Kepala BBPK Makassar kepada
Kepala Badan PPSDM Kesehatan tentang kinerja BBPK Makassar pada tahun 2020.
Namun demikian disadari bahwa selama tahun 2020 masih ditemui berbagai
permasalahan dan hambatan yang secara umum adalah adanya kebijakan
pemerintah pusat menyangkut penggunaan keuangan negara yang menuntut
adanya peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas layanan diklat.
Sekaitan dengan hal tersebut, BBPK Makassar, dari waktu ke waktu senantiasa
melakukan berbagai langkah untuk terus memperbaiki kinerja pelayanan publik, baik
melalui reformasi/ perubahan pada tataran birokrasi, perbaikan sistem
pengalokasian anggaran dan percepatan setiap pelaporan. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah merupakan pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan suatu
instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan dan sasaran organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BBPK Makassar ini kami buat,
semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat kasih sayangnya sehingga dapat
melanjutkan tugas dan fungsi di tahun berikutnya.
Makassar, 29 Januari 2021
Plt. Kepala BBPK Makassar
Masrida Baharuddin, SKM, M.Pd
NIP. 19650527 198803 2 002
©©©Laporan KinerjaTahun 2020®®®
LAMPIRAN
1. Pernyataan Perjanjian Kinerja Tahun 2020
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
PK Awal dan Revisi