perwakilan provinsi lampung - bpkp.go.id · pdf fileperwakilan provinsi lampung laporan...
TRANSCRIPT
Perwakilan Provinsi Lampung
Laporan KinerjaTahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung i
KATA PENGANTAR
Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap unit eselon II instansi
pemerintah diamanatkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKj), oleh sebab itu Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Provinsi Lampung sebagai salah satu unit eselon II mandiri di lingkungan
BPKP juga wajib menyusun LKj.
LKj Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2016 ini merupakan laporan
tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis 2015-2019, yang memuat kegiatan-
kegiatan yang dianggap dominan dalam pencapaian tujuan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi Perwakilan sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala BPKP
Nomor KEP-06.00.00-286/K/2002 yang terakhir diubah dengan Peraturan Kepala
BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP.
Penyusunan LKj dimaksudkan sebagai media bagi Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya kepada stakeholders, serta sarana untuk evaluasi atas capaian kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung baik keberhasilan maupun hambatannya
selama tahun 2016.
LKj sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang
Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja (Renja) dan capaian Kinerja
Instansi Pemerintah tahun 2016.
Bagian Renstra akan menguraikan mengenai rencana strategis 2015 – 2019
yang meliputi pernyataan visi, misi, tujuan, indikator kinerja utama, program dan
kegiatan, penanggung jawab program dan kegiatan serta rencana kinerja organisasi
tahun 2016. Sedangkan Bagian Akuntabilitas Kinerja akan menguraikan mengenai
metodologi pengukuran capaian, capaian kinerja organisasi tahun 2016, analisis
capaian organisasi tahun 2016 dan akuntabilitas keuangan.
Perwakilan Provinsi Lampung
Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR iv
RINGKASAN EKSEKUTIF vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1
B. Aspek Strategis Organisasi 3
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 5
D. Struktur Organisasi 6
E. Sistematika Penyajian 9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 10
A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 10
1. Pernyataan Visi 11
2. Pernyataan Misi 11
3. Tujuan 13
4. Sasaran Strategis 14
5. Indikator Kinerja Utama 14
6. Program dan Kegiatan 16
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 20
A. Capaian Kinerja 20
B. Analisis Capaian Kinerja 23
Sasaran Strategis 1 23
Sasaran Strategis 2 36
Sasaran Strategis 3 37
Sasaran Strategis 4 39
C. Realisasi Anggaran 41
BAB IV PENUTUP 43
A. Simpulan 43
B. Strategi Peningkatan Kinerja 44
Perwakilan Provinsi Lampung
Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung iv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 15
2.2 Target Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016 Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung
18
2.3 Target Kinerja Sasaran Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung
19
3.1 Capaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 2016 20
3.2 Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2016 22
3.3 Ringkasan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2016 24
3.4 Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2016 36
3.5 Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2016 38
3.6 Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2016 39
3.7 Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran Strategis 4 40
4.1 Ringkasan Capaian Kinerja Tahun 2016 43
Perwakilan Provinsi Lampung
Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 6
1.2 Sistematika Penyajian LKj Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung Tahun 2016
8
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
kuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang
melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut,
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung menyusun Laporan Kinerja (LKJ) sebagai
wujud pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan
dapat diterima oleh semua pihak demi terwujudnya visi Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung Tahun 2015-2019: “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.”
Pada Tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah melaksanakan tiga
misi dengan empat sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis,
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 untuk mencapai empat Indikator Kinerja Utama. Pada
umumnya, pengukuran atas Capaian Kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat
capaian kinerja tahun 2016 telah mencapai target capaian kinerja dari indikator
sasaran dan indikator kinerja utama. Hal ini menggambarkan capaian kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2016 dapat dikategorikan berhasil dengan
sangat baik. Untuk pelaksanaan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator
sasaran strategis, dibutuhkan dana sebesar Rp3.027.790.000,00 dengan realisasi
Rp2.770.517.179,00 atau 91,50%.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi pertimbangan pada penetapan
program dan kegiatan dimasa yang akan datang yaitu BPKP berperan penting dalam
mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan
negara dan pembangunan nasional, pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP), peningkatan kapabilitas Aparatur Pengawasan Instansi
Pengawasan (APIP) serta peningkatan dan pemantapan koordinasi antar lintas bidang
dan instansi guna meningkatkan optimalisasi pencapaian sasaran.
Pencapaian kinerja tahun ini akan terus ditingkatkan, tentunya dalam kerangka
mendukung peningkatan kinerja Pemerintah RI secara keseluruhan.
Bandar Lampung, 30 Desember 2016
Kepala Perwakilan
Sally SalamahNIP 19670420 198703 2 001
A
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 1
I. PENDAHULUAN
Adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan tugas utama membantu Presiden
mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara dan
pembangunan nasional agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
sekaligus memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait.
Tugas, fungsi dan wewenang BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan
produk BPKP, struktur organisasi dan komposisi pegawai, serta sistematika penyajian
Laporan Kinerja Tahun 2016 lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi
Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa
kali penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Peraturan
Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan Presiden
Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya. Dalam melaksanakan tugasnya BPKP
memiliki unit mandiri yang dituangkan dalam Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-
06.00.00-286/K/2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan BPKP, bahwa Perwakilan BPKP bertugas:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
permintaan Kepala Daerah;
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Menyelenggarakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi:
1. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah dan laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
B
BAB I. PENDAHULUAN
2 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD
dan kinerja Instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
3. Pengawasan terhadap BUMN, badan-badan lain yang didalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, serta
kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama dan pinjaman/bantuan luar negeri
yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja pada
BUMN, badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan
usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas
penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan
negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh
atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau
subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;
6. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah;
7. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan
tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program kebijakan
pemerintah yang strategis;
8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan
yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga,
audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang
berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit perhitungan kerugian
keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan
korupsi;
9. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama
dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
10. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan dan konsultansi penyelenggaraan sistem
pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
badan-badan yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan
lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 3
11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penguasaan Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai Peraturan Perundang-undangan;
12. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
13. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan
14. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
Dalam menyelenggarakan fungsinya, BPKP mempunyai kewenangan:
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan;
2. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan untuk
mendukung pembangunan secara makro;
3. Penetapan sistem informasi di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
4. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan;
5. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan;
6. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
a. Memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat
penimbunan dan sebagainya.
b. Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-
surat bukti, notulen rapat direksi/komisaris/panitia dan sejenisnya, hasil survey
laporan-laporan pengelolaan, dan surat-surat lainnya yang di perlukan dalam
pengawasan;
c. Melakukan pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persediaan, dan
lain-lainnya;
d. Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan baik hasil
pengawasan BPKP sendiri, maupun hasil pengawasan lembaga pengawasan
lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Aspek Strategis Organisasi
BPKP sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dibentuk melalui
Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan
BAB I. PENDAHULUAN
4 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya, selain mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah
dan pembangunan nasional juga menjalankan mandat yang tertuang pada Peraturan
Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Mandat bagi BPKP dimaksud adalah sebagai auditor Presiden yang memiliki tugas
melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai
Pembina penyelenggaraan SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran sebagai pembina
SPIP berkaitan erat dengan peran pengawasan intern karena dengan penguatan SPIP
diharapkan dengan pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat mencegah
terjadinya kecurangan/penyimpangan.
Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan
Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:
1. Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
2. Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan
korupsi;
3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/ daerah serta
efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung harus dapat menunjukkan paradigma barunya
melalui unjuk kerja yang optimal sebagai Auditor Presiden di daerah sehingga peran BPKP
semakin nyata dalam membantu pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung berupaya melaksanakan
strategi BPKP sentris sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kepala BPKP, yang mencakup
Fokus, Komprehensif dan Sinergi. Fokus berarti setiap penugasan baik assurance ataupun
advisory service yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Lampung perlu diarahkan
dalam rangka mendukung prioritas pemerintah, program lintas sektoral, big spender, dan
hal-hal yang menjadi perhatian Presiden. Komprehensif mengandung makna bahwa
pengawasan dilakukan pada seluruh aspek mulai dari kebijakan, perencanaan, sampai
dengan manfaat dan dampak dengan mempertimbangkan system pengendalian intern
pemerintah (SPIP). Sedangkan Sinergi mengandung arti bahwa pengawasan tidak dilakukan
sendirian oleh BPKP tetapi juga berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah serta bersinergi dengan APIP K/L/P.
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 5
Adapun strategi penguatan (reposisi) BPKP ke depan adalah:
1. Product Differences
Sebagaimana dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 49 dan Perpres 192
Tahun 2014 tentang BPKP, maka penugasan BPKP sebagai Auditor Presiden akan
bersifat spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden
yang menjalankan amanah rakyat, bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral).
2. Market Differences
BPKP perlu mengenali dengan baik siapa market-nya, hal ini dimaksudkan agar produk
BPKP menjadi bernilai, memiliki pasar pengawasan yang jelas bagi shareholders dan
stakeholders entitas birokrasi baik eksekutif, legislatif, yudikatif, organisasi pendidikan
dan organisasi profesi di wilayah Provinsi Lampung.
3. Methodology Differences
Pengembangan metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan membawa
manfaat misalnya program evaluations, policy analysis, forensic audit, performance
audit, internal control review perlu dikembangkan sejalan dengan paradigma baru
BPKP.
Dengan semakin luasnya cakupan penugasan BPKP sebagaimana amanat dari PP
Nomor 60 Tahun 2008 dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun 2014, yang
meliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP, dan paradigma
baru BPKP yang lebih mengedepankan aspek pencegahan, dengan lebih menekankan
membangun sistem yang mampu mencegah kecurangan/penyimpangan atau memudahkan
mendeteksi adanya kecurangan/penyimpangan, telah mendorong dilakukannya perubahan
visi BPKP. Dua peran utama yang dapat dilakukan BPKP adalah peran assurance dan
consulting.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Dalam rangka mendukung meningkatkan tatakelola pemerintahan dan menciptakan
iklim pencegahan KKN, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung memberikan layanan kepada
stakeholders dengan melakukan pengawasan terhadap 4 (empat) fokus pengawasan yaitu:
1. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
Berisi kegiatan pengawasan yang berhubungan langsung dengan pengawalan prioritas
pembangunan dalam nawa cita (100 janji presiden) yang meliputi kegiatan pengawasan
reviu progres pembangunan jalan tol di wilayah Lampung, monitoring dan evaluasi
program prioritas nasional, evaluasi penyerapan anggaran pemerintah daerah dan
pengedaan barang dan jasa, pengawasan bidang pendidikan, audit program Jaminan
BAB I. PENDAHULUAN
6 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Kesehatan Nasional (JKN), audit dukungan program Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(PHLN), serta audit laporan keuangan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perkotaan.
2. Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal.
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan mendorong peningkatan ruang fiskal dan
efisiensi pengeluaran yang meliputi kegiatan pengawasan verifikasi Dana Alokasi Khusus
(DAK) Reimbursement Bidang Infrastruktur, verifikasi DAK Advance Payment, dan
evaluasi kinerja PDAM
3. Pengamanan Aset Negara/ Daerah.
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan memberikan kontribusi dalam upaya
penyelamatan keuangan negara dan daerah serta pengamanan aset tetap negara/daerah
yang meliputi kegiatan pengawasan audit investigatif, audit penghitungan kerugian
keuangan negara, pemberian keterangan ahli, dan reviu Penyertaan Modal Negara
(PMN).
4. Peningkatan Governance System.
Berisi Kegiatan pengawasan yang strategis dan bersifat makro dalam rangka perbaikan
governance system di lingkungan kementerian/lembaga/pemda/korporasi yang
meliputi kegiatan pengawasan asistensi SIMDA, evaluasi penyusunan dan penetapan
APBD, pengelolaan keuangan desa, pendampingan penyusunan laporan keuangan di
lingkungan instansi vertical, penerapan tata kelola APIP dengan pendekatan Internal
Audit Capability Model (IACM), pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP), serta peningkatan tata kelola BLUD.
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sesuai Keputusan
Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi,
Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan
Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi
Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua, tampak
sebagaimana berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 7
Gambar1.1. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Dengan terbitnya keputusan Kepala BPKP NOMOR: KEP-432/K/SU/2016
tanggal 8 Desember 2016 tentang Pengangkatan dan Pemindahan Pejabat Struktural di
Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, jabatan Kepala Bagian
Tata Usaha telah beralih dari Sdr. Alfothur Rochman kepada Sdr. Jonson Siahaan,
sedangkan jabatan Kasubbag Keuangan telah beralih dari Sdr. Purwanto kepada Sdr.
Sutikno.
Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung terdiri dari Kepala Perwakilan,
Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan tugas sebagai berikut:
1. Kepala Perwakilan mempunyai tugas memimpin Perwakilan BPKP dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
2. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan
program, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,
perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, serta penyusunan
laporan.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Subbagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian
dan pengembangan pegawai.
BAB I. PENDAHULUAN
8 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
b. Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program dan anggaran serta pengelolaan urusan
keuangan.
c. Subbagian Umum, mempunyai tugas urusan persuratan, perlengkapan,
pengelolaan perpustakaan, urusan dalam, rumah tangga dan penyusunan
laporan.
3. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional auditor dan
jabatan fungsional lainnya yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing yang dilaksanakan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor dipimpin oleh Koordinator Pengawasan yang
mempunyai tugas:
a. Koordinasi penyusunan rencana dan program pengawasan;
b. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan;
c. Pemantauan dan evaluasi hasil pengawasan; dan
d. Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor terdiri dari:
a. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah
Pusat yang bertugas melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang akuntabilitas
penyelenggaraan keuangan dan pembangunan pusat;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
yang bertugas melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang akuntabilitas
penyelenggaraan keuangan dan pembangunan daerah;
c. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara yang bertugas
melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang keakuntannegaraan;
d. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi yang bertugas
melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang keinvestigasian;
e. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta
Pembinaan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (P3A) yang bertugas
melaksanakan program dan pelaporan pengawasan serta kegiatan pembinaan
APIP.
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 9
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2016 melaporkan
pencapaian kinerja Perwakilan BPKP selama tahun 2016. Capaian kinerja tahun 2016
diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2016 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin sendiri merupakan penjabaran Renstra Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung Tahun2015-2019.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2016 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan
bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir tersebut, sistematika penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2016 dapat
diilustrasikan dalam Gambar 1.2 berikut ini.
Gambar 1.2 Sistematika Penyajian LKj Perwakilan BPKPProvinsi Lampung Tahun 2016
Referensi Bab
PENDAHULUAN Bab I
BabIVPENUTUP
Rencana Strategis2015-2019
Perjanjian Kinerja /Penetapan Kinerja 2016
Bab II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BabIIIAKUNTABILITAS KINERJA
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
10 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIANKINERJA
Meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Peningkatan ini terlihat dari Visi, Misi dan
Tujuan pada Renstra Tahun 2015–2019. Program pada Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung periode Tahun 2015-2019 telah diselaraskan dengan program
yang direstrukturisasi oleh Bappenas. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
mencakup dua program utama yakni Program Pengawasan dan Program Dukungan
Pengawasan. Program Pengawasan BPKP ditujukan dalam rangka pengawasan intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta pembinaan
penyelenggaraan SPIP, sedangkan Program Dukungan Pengawasan merupakan
program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, yang terdiri
dari Fasilitasi Dukungan Manajemen BPKP dan Pengadaan dan Penyaluran Sarana
dan Prasarana BPKP.
Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP telah melakukan penajaman tujuan
dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga dapat
disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis.
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019
enyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung merupakan salah
satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung merupakan
dokumen perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, serta
Program dan kegiatan BPKP dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Renstra BPKP merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus Selaras
dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
serta mendukung pencapaian program-program prioritas Pemerintah.
P
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 11
1. Pernyataan Visi
Struktur Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2015-2019
mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan Renstra
Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2015-2019 sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014.
Rencana Strategis BPKP Tahun 2015-2019 yang disahkan oleh Kepala BPKP
berisi Visi sebagai berikut:
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Duniauntuk Meningkatkan Akuntabilitas PengelolaanKeuangan dan Pembangunan Nasional di WilayahPerwakilan BPKP Provinsi Lampung”
Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus
dihadapi oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat
perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh
unit untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan
kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula
diatur dalam Keputusan Presiden RI Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan
Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Departemen, selanjutnya diperbarui dengan Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun
2013 dan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP. Sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, maka BPKP berperan penting dalam
mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan
keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
12 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Tiga misi BPKP adalah sebagai berikut:
MISI 1
Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadapAkuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan PembangunanNasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan danKorporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah PerwakilanBPKP Provinsi Lampung
Misi pertama BPKP yaitu “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung
Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”. Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas
dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern
terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya
yaitu “Mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.
MISI 2
Membina Penyelenggaraan Sistem PengendalianIntern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Perwakilan BPKPProvinsi Lampung
Misi kedua Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yaitu “Membina
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang Efektif di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”. Misi dua ini terkait erat dengan Misi
Satu. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam
rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan
pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi
keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan
pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang
dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk
melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 13
MISI 3
Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan InternPemerintah yang Profesional dan Kompeten di WilayahPerwakilan BPKP Provinsi Lampung
Misi ketiga BPKP yaitu “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung”. Misi ini juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur
penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi
pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang
menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya
pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini
antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat
pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi,
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima
tahun. Dalam penetapan tujuan, BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard
(BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik BPKP sebagai
organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor privat/bisnis yang
berorientasi kepada profit, BPKP memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi
Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif
Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi
berimbang (balanced scorecard) tersebut maka tujuan utama dari perspektif
manfaat bagi pihak stakeholders utama dan manfaat kepada auditan/pengguna
jasa diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses
internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.
Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun
2019 yaitu:
1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif;
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
14 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan
kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan
ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, sasaran strategis BPKP
dengan kondisi yang ingin dicapai di tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tujuan 1 Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan danPembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas PengelolaanKeuangan dan Pembangunan Nasional
Tujuan 2 Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Maturitas Sistem PengendalianIntern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasidan Program Prioritas Pembangunan Nasional
Tujuan 3 Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yangProfesional dan Kompeten
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah sertaKorporasi
Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Kualitas Layanan DukunganTeknis Pengawasan
5. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders
yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam
pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta
pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung merupakan
ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward
looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 15
menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam pengawasan
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif
kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders
internal Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Penetapan indikator dominan
dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-
kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk
mengukur keberhasilan sasaran strategis (outcome), sedangkan keberhasilan
kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator-
indikator kinerja utama BPKP Perwakilan Provinsi Lampung dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
No. Indikator KinerjaOutcome Satuan Target No. Indikator Kinerja
Output Satuan Target
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1.1
Persentase perbaikantatakelola, manajemenrisiko, dan pengendalianintern pengelolaanprogram nasional
% 45 1.1RekomendasiPengawasanPerwakilan BPKP
Rekomendasi 113
1.2
Persentase tindak lanjutrekomendasi tata kelola,manajemen risiko danpengendalian internpengelolaan korporasi
% 100 1.2
RekomendasiPengawasanPerwakilan BPKPNawacita
Rekomendasi 32
1.3
Penyerahan hasilpengawasankeinvestigasian kepadaaparat penegak hukum
% 60 1.3
RekomendasiPengawasanRegional BidangOtonomi DaerahNawacita
Rekomendasi 4
2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
2.1Maturitas SPIPPemerintah Provinsi(level 3)
% 0 2.1
RekomendasiPerbaikanPenyelenggaraanSPIP
Rekomendasi 31
2.2
Maturitas SPIPPemerintahKabupaten/Kota (level 3)
% 10
2.3
Persentase BUMN/anakperusahaan yangkinerjanya berpredikatminimal A (baik)
% 0
2.4
Persentase BUMD yangkinerjanya minimalberpredikat baik dariBUMD yang dibina
% 25
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
16 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
No. Indikator KinerjaOutcome Satuan Target No. Indikator Kinerja
Output Satuan Target
2.5Presentase BLUD yangkinerjanya minimal baikdari BLUD yang dibina
% 40
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
3.1Kapabilitas APIPPemerintah Provinsi(Level 3)
% 0 3.1
RekomendasiPembinaanKapabilitasPengawasanIntern Pemda
Rekomendasi 4
3.2Kapabilitas APIPPemerintahKabupaten/Kota (Level 3)
% 0
3.3Kapabilitas APIPPemerintah Provinsi(Level 2)
% 100
3.4Kapabilitas APIPPemerintahKabupaten/Kota (Level 2)
% 40
3.5Kapabilitas APIPPemerintah Provinsi(Level 1)
% 0
3.6Kapabilitas APIPPemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% 60
4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
4.1Persepsi kepuasanlayanan kesesmaan (skalalikert 1-10)
Skala 7 4.1 Jumlah LayananDukungan laporan 80
4.2
TerlaksananyarehabilitasikantorPerwakilan BPKP
M2 500
6. Program dan Kegiatan
Dalam melaksanakan arah kebijakan dan strategi, Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung mengacu pada Program BPKP yang merupakan penjabaran dari
kebijakan sesuai dengan visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan
tugas dan fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan
dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan-kegiatan ini sekaligus penjabaran
tugas dan fungsi BPKP untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan
sebelumnya. Program BPKP tersebut terdiri dari:
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 17
1. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan
nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah (Program 06);
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program01).
Program 01 bersifat generik antar K/L yaitu, Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP. Program ini ditujukan
untuk memastikan terciptanya kondisi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
teknis pengawasan oleh kedeputian teknis. Baik program teknis pengawasan
(Program 06) maupun program dukungan (Program 01) akan dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan-kegiatan oleh unit kerja atau satuan kerja di lingkungan BPKP.
Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP Tahun
2016 konsisten dengan nomenklatur perencanaan dan penganggaran, yaitu
terdapat tiga kegiatan pengawasan (program 06) dan satu kegiatan dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (program 01) di lingkungan
BPKP, yaitu:
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi dengan menghasilkan 149 output rekomendasi strategis;
2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi dengan menghasilkan
output 31 rekomendasi;
3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda dengan output 4
rekomendasi
4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
dengan menghasilkan output sebanyak 80 laporan dan berupa 500 M2
rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra
dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini
pengukuran Indikator Kinerja Utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran
strategis ini di tahun 2016 telah disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja.
Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara
atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan
kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran
strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran.
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
18 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Target kinerja dalam perjanjian kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan
seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap
sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome dan output.
Perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat lima indikator
kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya empat sasaran strategis
dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.
Tabel 2.2Target Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Sasaran KegiatanIndikator Kinerja
ProgramSatuan
Target
2016
1 Perbaikanpengelolaanprogram prioritasnasional danpengelolaankeuangannegara/korporasi
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko,dan pengendalian intern pengelolaanprogram nasional
% 45
Persentase tindak lanjut rekomendasitata kelola, manajemen risiko danpengendalian intern pengelolaankorporasi
% 100
Penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepada aparat penegakhukum
% 60
2 Meningkatnyakualitas penerapanSPIPPemda/korporasi
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(level 3) % 0
Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (level 3) % 10
Persentase BUMN/anak perusahaanyang kinerjanya berpredikat minimal A(baik)
% 0
Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dari BUMDyang dibina
% 25
Presentase BLUD yang kinerjanyaminimal baik dari BLUD yang dibina % 40
3 Meningkatnyakapabilitaspengawasan internPemda
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 3) % 0
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3) % 0
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 2) % 100
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2) % 40
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 1) % 0
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1) % 60
4 Meningkatnyakualitas pelayanandukungan teknisdalam pengawasanBPKP
Persepsi kepuasan layanan kesesmaan(skala likert 1-10) Skala 7
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 19
Tabel 2.3Target Kinerja Sasaran Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Sasaran KegiatanIndikator Kinerja
KegiatanSatuan
Target
2016
1 Tersedianyainformasi hasilpengawasan padaPerwakilan BPKP
Rekomendasi PengawasanPerwakilan BPKP Rekomendasi 113
Rekomendasi PengawasanPerwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 32
Rekomendasi PengawasanRegional Bidang Otonomi DaerahNawacita
Rekomendasi 4
Rekomendasi PerbaikanPenyelenggaraan SPIP Rekomendasi 31
Rekomendasi PembinaanKapabilitas Pengawasan InternPemda
Rekomendasi 4
2 Tersedianyadukunganmanajemen danpelaksanaan tugasteknis lainnya dalammencapai kepuasanlayanan
Jumlah Layanan DukunganManajemen Laporan 80
3 TermanfaatkannyaAset secara optimal
Terlaksananya rehabilitasikantor Perwakilan BPKP M2 500
.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
20 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
engukuran capaian kinerja tahun 2016 merupakan bagian dari
penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi
capaian kinerja dan target yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja/
Penetapan Kinerja tahun 2016. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014, yang menitikberatkan pengukuran kinerja pada pengukuran pencapaian
tujuan/sasaran strategis, maka Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menetapkan
rumusan sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU tersebut dinilai
dapat merepresentasikan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam pencapaian
tujuan/sasaran strategis secara langsung.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi
capaian IKU dominan dan membandingkan dengan target yang telah ditetapkan.
Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian kinerja yang di bawah
target untuk mengindentifikasi faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi
peningkatan kinerja (performance improvement) untuk tahun berikutnya. Oleh
karena itu kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sangat dipengaruhi oleh kinerja
Bidang/Bagian terkait.
Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung atas indikator kinerja outcome
Tahun 2016 secara ringkas sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1Capaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator KinerjaOutcome
Satuan Target Realisasi Capaian
1 MeningkatnyaKualitas AkuntabilitasPengelolaan Keuangandan PembangunanNasional di WilayahPerwakilan BPKPProvinsi Lampung
Perbaikan TataKelola,ManajemenRisiko, danPengendalianInternPengelolaanProgram Nasional
% 45 50,18 111,51
Persentase tindaklanjutrekomendasi tata
% 100 100 100
P
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 21
Sasaran Strategis Indikator KinerjaOutcome
Satuan Target Realisasi Capaian
kelola,manajemen risikodan pengendalianinternpengelolaankorporasiPenyerahan hasilpengawasankeinvestigasiankepada aparatpenegak hukum
% 60 73,08 121,80
2 MeningkatnyaMaturitas SistemPengendalian Internpada Kementerian,Lembaga, PemerintahDaerah dan Korporasidan Program PrioritasPembangunanNasional di WilayahPerwakilan BPKPProvinsi Lampung
Maturitas SPIPPemerintahProvinsi (level 3)
% 0 0
Maturitas SPIPPemerintahKabupaten/Kota(level 3)
% 10 13,33 133,33
PersentaseBUMN/anakperusahaan yangkinerjanyaberpredikatminimal A (baik)
% 0 0
Persentase BUMDyang kinerjanyaminimalberpredikat baikdari BUMD yangdibina
% 25 25 100
Presentase BLUDyang kinerjanyaminimal baik dariBLUD yang dibina
% 40 40 100
3 MeningkatnyaKapabilitasPengawasan InternPemerintah padaKementerian,Lembaga danPemerintah Daerahserta Korporasi diWilayah PerwakilanBPKP ProvinsiLampung
Kapabilitas APIPPemerintahProvinsi (Level 3)
% 0 0
Kapabilitas APIPPemerintahKabupaten/Kota(Level 3)
% 0 0
Kapabilitas APIPPemerintahProvinsi (Level 2)
% 100 100 100
Kapabilitas APIPPemerintahKabupaten/Kota(Level 2)
% 40 40 100
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
22 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Sasaran Strategis Indikator KinerjaOutcome
Satuan Target Realisasi Capaian
Kapabilitas APIPPemerintahProvinsi (Level 1)
% 0 0
Kapabilitas APIPPemerintahKabupaten/Kota(Level 1)
% 60 60 100
3 Meningkatnyakualitas pelayanandukungan teknisdalam pengawasanBPKP
Persepsi kepuasanlayanankesesmaan (skalalikert 1-10)
Skala 7 7,37 105,29
Sedangkan pada tingkat output secara ringkas sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2
berikut ini.
Tabel 3.2Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator KinerjaOutput
Satuan Target Realisasi Capaian
1 Tersedianya informasihasil pengawasanpada Perwakilan BPKP
RekomendasiPengawasanPerwakilan BPKP
Rek 113 111 98,23
RekomendasiPengawasanPerwakilan BPKPNawacita
Rek 32 32 100,00
RekomendasiPengawasanRegional BidangOtonomi DaerahNawacita
Rek 4 4 100,00
RekomendasiPerbaikanPenyelenggaraanSPIP
Rek 31 31 100,00
RekomendasiPembinaanKapabilitasPengawasanIntern Pemda
Rek 4 4 100,00
2 Tersedianya dukunganmanajemen danpelaksanaan tugasteknis lainnya dalammencapai kepuasanlayanan
Jumlah LayananDukunganManajemenPerwakilan BPKP
Lap 80 80 100,00
3 TermanfaatkannyaAset secara optimal
Terlaksananyarehabilitasi kantorPerwakilan BPKP
M2 500 500 100,00
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 23
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi
anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,
khususnya terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap-tiap sasaran
strategis, sebagaimana terinci dalam Lampiran 1.
Analisis tentang capaian kinerja tiga sasaran strategis yang ditetapkan oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis
pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1:Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan danPembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Penyelenggaraan misi “Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan
Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”
secara kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini
adalah adanya “Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif”. Peningkatan kualitas akuntabilitas
inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran kualitas tujuan ini linear
dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional”.
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
hasil (outcome) dari program teknis BPKP yaitu pengawasan intern akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional. Sasaran strategis ini
sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan
“Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
yang Bersih dan Efektif”.
Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran
strategis di atas, disusun indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan
pembangunan nasional, sebagai ukuran kuantitatif peningkatan kualitas dimaksud.
BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan (APKP). Indeks APKP ini merupakan
indikator yang menunjukkan level assurance BPKP tentang kemampuan institusi
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
24 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
publik untuk menyiapkan respon yang akuntabel tentang pencapaian atau kegagalan
pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan sebagai akibat pengelolaan uang
negara yang diamanatkan kepadanya. Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan
kualitas pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan negara dan keyakinan
keberhasilan program pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya.
Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan
nasional merupakan salah satu target yang hendak diupayakan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung sebagai perwujudan fungsi assurance dan consulting. Upaya
strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini
adalah dengan melaksanakan audit, evaluasi, monitoring dan pendekatan yang intensif
kepada para mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sehingga Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung dapat melakukan fungsi assurance dan consulting kepada para mitra
kerja. Sasaran ini diindikasikan dalam tiga Indikator Kinerja Outcome yang terkait
langsung dengan bidang teknis yang melaksanakan fungsi assurance dan consulting.
Realisasi Indikator Kinerja Outcome sasaran strategi ini disajikan dalam Tabel 3.3
berikut ini:
Tabel 3.3Ringkasan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2016
No Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi % Capaian
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, danPengendalian Intern Pengelolaan ProgramNasional
% 45,00 50,18 111,51
Persentase tindak lanjut rekomendasi tatakelola, manajemen risiko dan pengendalianintern pengelolaan korporasi
% 100,00 100,00 100,00
Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasiankepada aparat penegak hokum
% 60,00 73,08 121,80
Dari tabel diatas diketahui bahwa :
1. Realisasi indikator kinerja Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional tahun 2016 sebesar 50,18%
atau tercapai 111,51% dari target sebanyak 45% rekomendasi yang telah
ditindaklanjuti.
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanyak 54 rekomendasi dari 110
rekomendasi terpilih.
Rekomendasi ini didukung oleh kegiatan audit, monitoring, evaluasi, asistensi dan
bimbingan teknis dengan tindak lanjut atas rekomendasi adalah sebagai berikut:
1) Rekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan Nasional
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 25
a) Bupati Pesawaran selaku penanggung jawab atas pelaksanaan Program
Raskin cq. Bagian Perekonomian telah menginstruksikan Tim Koordinasi
Raskin Kecamatan dan Pelaksana Raskin di desa/kelurahan untuk
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Raskin.
b) Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Pesawaran telah menginstruksikan
kepada para Kepala Desa untuk menebus sisa Raskin Tahap I Tahun 2016.
c) Kepala Perum Bulog Sub Divre Lampung Utara telah berkoordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat Cq. Bagian Perekonomian
dalam menyelesaikan sisa Raskin Tahap I Tahun 2016 yang belum
terdistribusi.
d) Kepala Perum Bulog Sub Divre Bandar Lampung telah berkoordinasi
dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Cq. Bagian Perekonomian dalam
menyelesaikan sisa Raskin Tahap I Tahun 2016 yang belum terdistribusi.
e) Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Pringsewu telah menginstruksikan
kepada para Kepala Desa untuk menebus sisa Raskin Tahap I Tahun 2016.
f) Kepala Perum Bulog Sub Divre Lampung Utara telah berkoordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten Mesuji Cq. Bagian Perekonomian dalam
menyelesaikan sisa Raskin Tahap I Tahun 2016 yang belum terdistribusi.
g) Kepala BNN Kabupaten Lampung Selatan telah berkoordinasi dengan BNN
Pusat terkait penyusunan instrumen penilaian dan kelengkapan dokumen
NSPK yang dibutuhkan.
h) Kepala Loka Rehabilitasi Kalianda Kabupaten Lampung Selatan telah
melakukan koordinasi mengenai penyusunan instrumen pengukuran
kepuasan penerima layanan rehabilitasi milik BNN dengan
Kementerian/Lembaga terkait.
i) Rektor Universitas Lampung telah melakukan proses pembuatan Akte Jual
Beli atas pengadaan tanah Tahun 2011 seluas 3.637m2 dan melaporkan
pelaksanaan pengadaan tanah tersebut ke Kantor Pertanahan Kota Bandar
Lampung.
j) Rektor Universitas Lampung telah melaporkan kepada Kantor Pertanahan
Kota Bandar Lampung tentang adanya pengadaan tanah seluas 21.819m2
yang belum dibalik nama atas nama Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi/Universitas Lampung.
k) Kepala Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung telah:
Memerintahkan Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan untuk bertanggung
jawab dan mengganti Notebook dan Personal Komputer tersebut
dengan yang sesuai spesifikasi dalam SPK.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
26 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Menegur Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab secara cermat dan teliti.
l) Kepala Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Pemukiman (PIP) Program
PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Pringsewu telah:
Menginstruksikan kepada KSM Bima Sakti Pekon Pringsewu Selatan
untuk memperbaiki pekerjaan infrastruktur rabat beton (67 m1 / 13,4
m3) sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan didalam
RAB/Proposal.
Menginformasikan secara tertulis kepada Kepala Satker PNPM Mandiri
Perkotaan Provinsi Lampung agar memberikan teguran tertulis kepada
Faskel teknik tentang kurang efektifnya pendampingan yang dilakukan.
Memerintahkan LKM meminta Auditor Independen untuk segera
melaksanakan audit independen
Menginstruksikan KSM Maju Bersama Pekon Sidoarjo dan KSM Jeruk
Pekon Pringsewu Timur untuk menyetor kembali ke kas LKM masing-
masing sebesar Rp603.500,00 dan Rp730.000,00.
m) Kepala Satuan Kerja PNPM Mandiri Perkotaan Kota Metro telah:
Menginstruksikan Koordinator LKM Mitra Mandiri Tejosari Kelurahan
Tejosari untuk mengupayakan pengembalian atas penggelapan dana
UPK oleh sdr Winardi sebesar Rp59.409.030,00 dari pihak keluarga
yang bersangkutan dan menyetorkannya ke rekening UPK.
Melakukan penelusuran terhadap keberadaan dari kelima KSM dan
melaporkan hasil penelusurannya secara tertulis kepada Kepala Satuan
Kerja PNPM MP Kota Metro. Terhadap permasalahan diatas, Kepala
Satuan Kerja PNPM Mandiri Perkotaan Kota Metro telah sependapat
dan sanggup melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi yang
diberikan.
Menginstruksikan kepada pengurus UPK Jaya Asri Kelurahan Ganjar
Asri agar menarik kembali sisa pokok pinjaman atas nama KSM Twin
Star sebesar Rp26.250.000,00 dan jasa sebesar Rp2.250.000,00
selanjutnya disetorkan ke rekening UPK untuk digulirkan kepada KSM
yang membutuhkan.
Menginstruksikan kepada LKM Makmur Sejahtera untuk melaksanakan
rembug LKM dalam rangka menghapuskan Pinjaman Pihak
Ketigasebesar Rp10.480.000,00 dan hasil rembuk LKM tersebut
dituangkan dalam Berita Acara.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 27
Menginstruksikan pengurus UPK untuk segera menyetorkan kelebihan
uang kas UPK, yaitu pada UPK LKM Makmur Sejahtera sebesar
Rp2.632.325,00 dan UPK LKM Jaya Sari sebesar Rp1.866.000,00 ke
rekening bank masing masing UPK.
Menginstruksikan pengurus UPK untuk menyetorkan ke rekening bank
atas uang kas yang tidak dipergunakan sejumlah Rp5.097.720,00,
masing masing kepada:
n) Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman dan Penataan
Bangunan (PKP2B) Provinsi Lampung telah:
Menginstruksikan LKM dan KSM terkait untuk melengkapi bukti
dukung pertanggungjawabannya
Memberikan teguran secara tertulis terhadap Korkot, Askorkot dan
Fasilitator terkait.
Menginstruksikan LKM tersebut untuk mengganti spesifikasi komputer
sesuai spesifikasi yang ditentukan
Memberikan teguran secara tertulis terhadap Korkot, Askorkot dan
Fasilitator terkait, atas kelalaiannya dalam melakukan pembinaan
terhadap LKM serta menginstruksikan fasilitator untuk meningkatkan
pembinaan terhadap LKM
Menginstruksikan kepada LKM Sukamenanti untuk segera
menyelesaikan pekerjaan sarana dan prasarana tersebut
o) Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Lampung telah menarik kembali
kelebihan pembayaran kepada PT. Berkah Lancar Lestari sebesar
Rp18.506.200,53 dan menyetorkannya ke Kas Daerah
p) Bupati Lampung Barat telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas PU
untuk mengambil langkah pencegahan terhadap bangunan MCK senilai
Rp260.997.000,00 yang berada tepat di bukit yang sebagian telah longsor.
q) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Selatan telah menarik
kembali kelebihan pembayaran kepada CV Makindo Raya senilai
Rp824.622,06 dan menyetorkan ke Kas Daerah
r) Bupati Lampung Selatan telah meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan
pekerjaan di lapangan secara berjenjang
s) Bupati Lampung Selatan telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas PUP
untuk memberikan pembinaan kepada Tim Perencana, PPK, dan fasilitator
dinas/lapangan terkait agar lebih cermat dalam menentukan lokasi
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
28 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
pembangunan MCK++ dan jika tidak terdapat lokasi kriteria lebih baik
dialokasikan untuk kegiatan lain
t) Bupati Lampung Selatan telah menginstruksikan Kepala Dinas PU agar
melaksanakan kegiatan DAK SLBM sesuai dengan petunjuk pelaksana DAK
SLBM maupun Peraturan Menteri PU dan Perumahan Rakyat
u) Bupati Lampung Timur telah menginstruksikan Kepala Dinas PU untuk
menarik kembali kelebihan pembayaran sebesar Rp2.911.491,53 dan
menyetorkannya ke Kas Daerah Kabupaten Lampung Timur.
v) Bupati Lampung Timur telah menginstruksikan Kepala Dinas PU untuk
mencairkan jaminan pelaksanaan sebesar Rp180.865.600 dan
menyetorkannya ke Kas Daerah Kabupaten Lampung Timur.
w) Bupati Lampung Timur telah menginstruksikan Kepala Dinas PU untuk
menarik kembali kelebihan pembayaran kepada CV Sanjaya sebesar
Rp21.645.985,59 dan CV Gemilang Perkasa sebesar RP19.085.361,75 dan
menyetorkannya ke Kas Daerah
x) Bupati Tulang Bawang telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Tulang Bawang agar pada tahun berikutnya lebih
memperhatikan ketentuan petunjuk teknis dalam pembangunan
insfrastruktur sanitasi yaitu ditengah pemukiman penduduk Masyarakat
Berpendapatan Rendah (MBR)
y) Kepala Dinas PU Kabupaten Way Kanan telah menginstruksikan CV
Anugrah Cipta Persada untuk mengerjakan dan melakukan perbaikan
lantai saluran air yang kurang terpasang sebesar Rp47.312.868,65.
z) Walikota Metro telah meminta pertanggungjawaban PPK dengan
menyetorkan kelebihan pembayaran ke Kas Daerah.
aa) Walikota Metro telah meningkatkan kompetensi SDM yang terlibat dalam
pengelolaan kegiatan bersumber dana DAK Reimbursement antara lain
mengikutsertakan dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh
kementerian PU atau K/L teknis terkait.
bb) Walikota Metro telah menginstruksikan kepada PPK untuk meminta
rekanan pelaksana melakukan perbaikan/pemeliharaan dan tidak
membayarkan retensi kepada rekanan apabila perbaikan/pemeliharaan
tersebut belum/tidak dilaksanakan
cc) Bupati Mesuji telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Mesuji untuk meminta pertanggungjawaban KSM Tanjung Mas
Makmur dengan melengkapi kekurangan volume pekerjaan sebesar
Rp7.883.829,00
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 29
dd) Bupati Pringsewu telah menginstruksikan PPK untuk meningkatkan
pengawasan kegiatan DAK baik oleh pengawas teknis dari Dinas maupun
oleh Konsultan Pengawas.
ee) Bupati Pesisir Barat telah menginstruksikan Kepala Dinas PU untuk
melaksanakan kontrak pekerjaan sesuai dengan rencana kerja proyek yang
telah disetujui oleh Pemerintah Pusat.
2) Rekomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal
a) Gubernur Lampung telah menginstruksikan Kepala Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Lampung selaku Koordinator Pendapatan dan Kepala SKPD
teknis terkait yang mengelola pendapatan untuk menyusun dan menetapkan
rencana aksi program peningkatan pendapatan daerah yang terukur secara
jelas dan terjadwal
b) Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Pesawaran telah berkoordinasi dengan
Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam
rangka rekonsiliasi data Wajib Pajak Restoran berdasarkan perizinan Usaha
Restoran yang dikeluarkan oleh Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu.
c) Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Pesawaran telah melakukan pendataan
penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan dan lokasi parkir di
seluruh wilayah Kabupaten Pesawaran serta melakukan penetapan Wajib
Pajak Parkir, Lahan Parkir dan Petugas Pengelola Lahan Parkir.
d) Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Tanggamus telah meninjau kembali
dan mengusulkan perubahan Perda Retribusi Pelayanan Pasar terkait
dengan struktur dan besarnya tarif retribusi.
2. Realisasi indikator kinerja “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi” tahun 2016
sebesar 100% atau tercapai 100% dari target sebanyak 100% rekomendasi yang
telah ditindaklanjuti.
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanyak 18 rekomendasi dari 18
rekomendasi terpilih.
Rekomendasi ini didukung oleh kegiatan audit, asistensi dan bimbingan teknis
dengan tindak lanjut atas rekomendasi adalah sebagai berikut:
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
30 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
1) Rekomendasi terkait Peningkatan Governance System
a) Telah disusun daftar risiko oleh pemilik risiko kegiatan Penyertaan Modal
Negara (PMN) pada PTPN VII.
b) Unit manajemen risiko maupun gugus tugas PMN pada PTPN VII telah
melakukan pemantauan dan reviu serta komunikasi atas risiko PMN.
c) PTPN VII telah melakukan pemindahan dana sebesar Rp3.329.818,00 dari
rekening PMN ke rekening operasional dan pemindahan dana sebesar
Rp16.649.091,00 dari rekening operasional ke rekening PMN.
d) Konsultan pengawas dan rekanan pelaksana pekerjaan telah melakukan
pengukuran ulang secara menyeluruh pada saat pekerjaan telah selesai
dengan menggunakan alat secara konsisten dan mendokumentasikan hasil
proses pengukurannya dan dilaporkan sebagai laporan untuk mendukung
kemajuan pekerjaan on farm di distrik Bungamayang maupun distrik
Cintamanis pada kegiatan PMN di PTPN VII.
e) Telah disusun rencana mitigasi risiko kegagalan Connecting Turbin Feed
Water Pump di Pabrik Bungamayang PTPN VII agar dalam
pelaksanaannya connecting tersebut dapat dilakukan pada musim giling
2017 dan untuk pengadaan Boiler di Pabrik Cintamanis PTPN VII pada
musim giling 2018 termasuk di dalamnya melakukan individual test per
komponen baik pada pekerjaan turbin feed water pump maupun
pekerjaan boiler.
f) Telah disusun Surat Keputusan Direksi PTPN VII mengenai Gugus Tugas
PMN dengan memperjelas keanggotaan gugus tugas hingga ke pelaksana
teknis dan menyusun job description atas keanggotaan gugus tugas hingga
ke pelaksana teknis sehingga dapat diketahui penanggungjawab secara
detil atas tahapan PMN.
g) Direksi PTPN VII telah mengagendakan dilakukannya pembahasan
mengenai permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PMN
di PTPN VII dalam Rapat Direksi maupun Rapat Gabungan dengan Dewan
Komisaris dan menuangkannya dalam Risalah Rapat Direksi dan Risalah
Rapat Gabungan.
h) Satuan Kerja Pengadaan Tanah Jalan Tol Kementerian PUPR telah
melakukan koordinasi kepada pihak-pihak yang terkait atas pengadaan
tanah/pembebasan lahan sehingga pelaksanaan pembangunan jalan tol di
Wilayah Provinsi Lampung tidak terkendala.
i) PT Hutama Karya (sebagai leader kontraktor jalan Tol) telah
mengupayakan adanya ikatan Kontrak Kerja dengan para pelaksana
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 31
pekerjaan yang telah ditunjuk sehingga dalam melakukan pekerjaan
pembangunan mempunyai dasar hukum yang jelas.
j) PT Hutama Karya (sebagai leader kontraktor jalan Tol) telah melakukan
koordinasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan pengadaan
tanah/pembebasan lahan (Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan,
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Lampung, dan masyarakat
yang terkena pembebasan lahan).
k) Hasil reviu atas asersi manajemen PT Pelindo II (Persero) terhadap Aset
Kepelabuhanan pada Pelabuhan Panjang terkait Perjanjian Konsesi atas
data aset jasa kepelabuhanan dan aset jasa terkait kegiatan kepelabuhanan
pada PT Pelindo II (Persero) Cabang Panjang telah dilaporkan untuk
dijadikan dasar perhitungan jangka waktu perjanjian dan besaran
pendapatan konsesi antara Kementerian Perhubungan dan PT Pelindo II
(Persero).
l) General Manager Kantor Regional V PT Sang Hyang Seri (Persero) telah
melakukan penagihan kelebihan pembayaran benih penangkaran sebesar
Rp5.326.076,00 kepada petani penangkar yakni Abdul Mu’in, Suyoto dan
SA. Wahab dan telah menyetorkan kelebihan pembayaran benih tersebut
ke kas perusahaan.
m) General Manager Kantor Regional V PT Sang Hyang Seri (Persero) telah
melakukan upaya percepatan proses pengadaan yang sesuai instruksi
Direksi PT Sang Hyang Seri Nomor 1066/SHS.01/VI/2016 tanggal 8 Juni
2016 perihal Persetujuan Pelaksanaan Revitalisasi Menggunakan Dana
PMN yang menyebutkan bahwa untuk kegiatan revitalisasi menggunakan
pedoman pengadaan barang dan jasa PT SHS.
n) General Manager Kantor Regional V PT Sang Hyang Seri (Persero) telah
menjalankan metode pembayaran kepada petani penangkar sesuai dengan
kontrak yang telah ditandatangani yakni dengan dikurangi kewajiban
para petani yakni utang benih sumber.
o) PT Pertani (Persero) Cabang Lampung telah melakukan upaya untuk
melakukan penertiban pengelolaan administrasi dana PMN kegiatan
pembelian gabah/perberasan pada Unit Pergudangan Agrobisnis (UPA)
Nambah Rejo dan Unit Produksi Benih (UPB) Adirejo.
p) PT Pertani (Persero) Cabang Lampung telah melakukan upaya untuk
mempercepat penyerapan dana PMN dengan aktif melakukan kegiatan
pembelian dan pemasaran gabah/perberasan sesuai rencana.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
32 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
q) PT Pupuk Sriwijaya Palembang Perwakilan Daerah Lampung telah
melakukan upaya untuk menyampaikan permasalahan yang terkait
dengan waktu terbitnya peraturan tentang realokasi penyaluran pupuk
bersubsidi secara tertulis kepada PT Pusri di Palembang.
r) PT Petrokimia Gresik Wilayah Lampung telah melakukan pembinaan
kepada distributor dan pengecer tentang aturan pelaksanaan dalam
pendisribusian pupuk dan berkoordinasi dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota terkait tentang monitoring realisasi distribusi pupuk
bersubsidi.
3. Realisasi indikator kinerja Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada
aparat penegak hukum tahun 2016 sebesar 73,08% atau tercapai sebesar 121,80%
dari target sebanyak 60% laporan yang diserahkan.
Hasil pengawasan keinvestigasian yang diserahkan kepada aparat penegak hukum
sebanyak 19 dari 26 permintaan penugasan. Laporan yang telah diserahkan ke
aparat penegak hukum, terdiri dari:
a. Audit Investigatif (AI) sebanyak 2 laporan; dan
b. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) sebanyak
17 Laporan.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp2.127.891.492,00
atau 92,97% dari anggaran sebesar Rp2.288.728.150,00 dan menggunakan kapasitas
SDM sebanyak 12.805 OH atau tercapai 121,56% dari target sebanyak 10.534 OH.
Dalam melakukan kegiatan pengawasan tahun 2016, BPKP tidak terlepas dari program
prioritas Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat. Kontribusi pengawasan BPKP atas
program prioritas Gubernur yang tercantum dalam RPJMD sebagai berikut:
1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas program tersebut adalah
Evaluasi Penyusunan, penetapan dan Penyerapan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Dari hasil evaluasi dijumpai kelemahan dalam hal
pemenuhan target waktu dan kualitas perencanaan sehingga dapat menghambat
dalam pelaksanaan APBD tahun berjalan.
Kegiatan lainnya adalah Pengawasan Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah. Dari
hasil pengawasan dijumpai kelemahan dalam hal administrasi pengelolaan
pendapatan yang belum tertib, penetapan target pendapatan yang terlalu rendah,
database wajib pajak yang tidak update, dan tarif retribusi yang belum disesuaikan.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 33
Hasil Evaluasi terhadap Program Pengembangan Ekspor Nasional untuk
mengidentifkasi potensi perekonomian dijumpai kelemahan dalam hal Produk
Unggulan Daerah yang belum ditetapkan, SOP untuk pemanfaatan informasi pasar
ekspor belum disusun, Tim Teknis Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi
Daerah (PEPIDA) belum dibentuk, kebijakan tentang Rencana Induk
Pengembangan Industri Daerah (RPIDA) belum ditetapkan, sistem informasi
database belum terintegrasi, Kawasan Industri Lampung (KAIL) di Tanjung Bintang
yang dikelola oleh pihak swasta belum dapat dimanfaatkan secara optimal, kerja
sama perdagangan bilateral maupun multilateral belum dilakukan, Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) belum dibentuk, sistem informasi (database) terkait
informasi ekspor belum dibuat, kontribusi fungsi pengawasan Inspektorat dalam
program/kegiatan peningkatan ekspor di Provinsi Lampung masih kurang.
Selain kegiatan pengawasan, BPKP juga membantu aparat penegak hukum untuk
mengungkap tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan program tersebut berupa
penghitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli. Selama tahun
2016 telah dilakukan pemberian keterangan ahli pada Sidang Pengadilan Perkara
Dugaan TPK APBD Kab Lampung Selatan.
2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas program tersebut adalah
Evaluasi Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa. Dari hasil evaluasi dijumpai
kelemahan dalam hal penatausahaan dan pencatatan keuangan desa yang belum
sesuai ketentuan, serta pelayanan fasilitator yang belum efektif.
Kegiatan lainnya adalah Verifikasi atas Dana Alokasi Khusus (DAK)
Reimbursement Bidang Infrastruktur. Dari hasil verifikasi dijumpai kelemahan
dalam hal kekurangan volume pekerjaan, ketidakcermatan dalam menentukan
lokasi fisik bangunan, dan kontrak yang tidak memenuhi ketentuan juknis DAK,
pekerjaan tidak sesuai kontrak, kurangnya pengawasan oleh pengawas teknik dari
Dinas maupun dari konsultan pengawas.
Hasil Audit Kinerja Atas Aksesibilitas Masyarakat Miskin Terhadap Kegiatan
Ekonomi Produktif Melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dijumpai kelemahan
dalam hal penetapan anggota KUBE tidak sesuai kriteria, hasil kegiatan belum
dapat dirasakan, belum ada Mitra KUBE, keterlambatan pemanfaatan dana
bantuan, tidak tersedianya dana operasional pemantauan kegiatan KUBE,
pelaporan yang belum tertib, pendamping belum memiliki kompetensi yang
dibutuhkan.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
34 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Hasil Pemantauan Kegiatan Kantor Staf Presiden (KSP) Tahun 2016 yaitu
penyediaan subsidi beras dijumpai kelemahan dalam hal target tidak tercapai
disebabkan Raskin belum ditebus ke Perum Bulog.
Hasil Pemantauan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2016 dijumpai
kelemahan dalam hal belum adanya instrumen penilaian rehabilitasi dan
instrumen pengukuran kepuasan penerima layanan rehabilitasi milik BNN.
Hasil Reviu Progres Pembangunan Jalan Tol di Wilayah Lampung Ruas Bakauheni-
Terbanggi Besar Tahun 2016 dijumpai kelemahan dalam hal kurangnya koordinasi
kepada pihak-pihak yang terkait dengan pengadaan tanah/pembebasan lahan
(PemKab Lampung Selatan, BPN Provinsi Lampung, dan masyarakat yang terkena
pembebasan lahan) yang akan menghambat pelaksanaan pembangunan jalan tol di
wilayah provinsi Lampung.
Hasil Kompilasi Evaluasi Kinerja PDAM se-Provinsi Lampung Tahun Tahun 2015
dijumpai kelemahan dalam hal kurangnya koordinasi dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota agar menyusun Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum dan
memberikan dukungan secara finansial untuk meningkatkan kinerja PDAM yang
lebih baik dalam hal pelayanan Air Minum dan Air Bersih.
Hasil Reviu Hibah Air Minum pada Kota Bandar Lampung dijumpai kelemahan
dalam hal koordinasi mempercepat pencairan penyertaan modal pemerintah kota
Bandar lampung kepada Badan Pengawas dan Walikota Bandar Lampung.
Selain kegiatan pengawasan, BPKP juga membantu aparat penegak hukum untuk
mengungkap tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan program tersebut berupa
penghitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli. Selama tahun
2016 telah dilakukan penghitungan kerugian negara atas dugaan tindak pidana
korupsi penggelapan Raskin Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Utara
dan Kabupaten Lampung Selatan, serta dugaan tindak pidana korupsi
penyimpangan dana APBDes Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2015.
Sedangkan pemberian keterangan ahli diberikan pada Sidang Pengadilan Perkara
TPK Penyimpangan Penyaluran Raskin TA 2013 di Kabupaten Tanggamus,
Kabupaten Lampung Utara, dan Kabupaten Way Kanan, serta Sidang Pengadilan
Perkara TPK Penyimpangan Penggunaan DAK Bidang Pendidikan pada Dinas
Pendidikan Kab. Lampung Utara Tahun 2010.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 35
3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat,
dan toleransi kehidupan beragama.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas program tersebut adalah
Pengawasan Lintas Sektoral Program Pemberantasan Penyakit Menular. Dari hasil
pengawasan dijumpai kelemahan dalam hal strategi penyelenggaraan Program
PPM Jenis Penyakit Malaria belum ditetapkan, peran pemerintah daerah belum
optimal, jumlah petugas dan Posmaldes belum mencukupi, program yang disusun
belum selaras dengan RPJMD, perencanaan belum mempertimbangkan data
Surveilans Kesehatan, belum tersedia anggaran yang memadai, serta belum
dilakukan penanganan dampak kesehatan, sosial dan ekonomi.
Hasil Audit Kinerja atas Jaminan Nasional Kesehatan Tahun 2015 dijumpai
kelemahan adanya perbedaan jumlah peserta PBI menurut SK Kemensos
dibandingkan dengan Data Peserta sesuai pembayaran kapitasi/BPJS, standar yang
belum dipenuhi untuk fasilitas dan sarana kesehatan, SDM Kesehatan, serta tingkat
pemenuhan permintaan obat yang ada pada Puskesmas, tertib administrasi
pengelolaan persediaan obat di Tingkat Puskesmas, ketepatan waktu pembayaran
klaim kepada RS Rujukan dan pembayaran Kapitasi dari BPJS ke FKTP, ketersediaan
tempat tidur Rumah Sakit Rujukan, Dana Kapitasi di Rekening JKN seluruh
Puskesmas belum dimanfaatkan, Laporan bulanan penyelenggaraan program JKN
PBI kurang tertib dan kurang informatif, Data Primary Care (P-Care) di Puskemas
Tidak Dapat Dimanfaatkan Secara Optimal, FKTP Puskesmas Belum Terakreditasi,
Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Lampung Utara Belum Memenuhi Capaian
Target Standar Pelayaan Minimum (SPM) Bidang Kesehatan, Laporan Pencegahan
Kecurangan (Fraud) Kegiatan JKN belum dibuat.
Hasil Audit Kinerja Aksesabilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di Daerah
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dijumpai kelemahan dalam hal
belum seluruh desa di wilayah jaringan kerja memiliki fasilitas pelayanan
kesehatan Poskesdes, belum dibentuk Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (TPKB),
kecukupan tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan, persentase Death On Arival
(DOA), pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan, penurunan angka kesakitan
penyakit menular (HIV, AIDS, TB, Malaria), penurunan kasus kematian ibu
melahirkan.
Hasil Audit Operasional atas Pengelolaan Dana Penguatan Kelembagaan pada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dijumpai kelemahan dalam hal
pembayaran honor instruktur kegiatan pelatihan relawan penanggulangan
bencana dan penyusunan laporan akhir kegiatan yang tidak sesuai dengan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
36 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
ketentuan, pelaksanaan kegiatan pertemuan relawan di desa belum efektif, serta
pajak yang belum dipungut.
Selain kegiatan pengawasan, BPKP juga membantu aparat penegak hukum untuk
mengungkap tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan program tersebut berupa
penghitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli. Selama tahun
2016 telah dilakukan pemberian keterangan ahli pada Sidang Pengadilan Perkara
Dugaan TPK Pengadaan ALKES Puskesmas di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Sasaran Strategis 2:Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian,Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program PrioritasPembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
Penyelenggaraan misi “Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung” secara
kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah
adanya “Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”. Peningkatan efektifitas
penyelenggaraan SPIP inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran
kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya
Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah
dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional”.
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
hasil (outcome) dari program teknis BPKP yaitu pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah yang efektif. Sasaran strategis ini sekaligus menjadi
indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan “Peningkatan Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah”.
Realisasi IKU sasaran strategis Tahun 2016 disajikan dalam Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4
Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2016
Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi %Capaian
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0,00 0,00
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota(level 3)
% 10,00 13,33 133,33
Persentase BUMN/anak perusahaan yangkinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% 0,00 0,00
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 37
Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi %Capaian
Persentase BUMD yang kinerjanya minimalberpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 25,00 25,00 100,00
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baikdari BLUD yang dibina
% 40,00 40,00 100,00
Dari tabel tersebut terlihat bahwa :
1. Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)
tahun 2016 sebesar 13,33% atau 133,33% dari target sebanyak 10,00% Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai level 3 antara lain:
1) Kota Bandar Lampung
2) Kabupaten Pringsewu
2. Realisasi kinerja indikator kinerja Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina tahun 2016 tercapai 25,00% atau sebesar
100,00% dari target sebanyak 25,00% BUMD.
BUMD yang kinerjanya baik antara lain yaitu PDAM Limau Kunci Kabupaten
Lampung Barat dan PDAM Pesawaran Kabupaten Pesawaran.
3. Realisasi indikator kinerja Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari
BLUD yang dibina tahun 2016 tercapai 40,00% atau sebesar 100,00% dari target
sebanyak 40,00% BLUD.
BLUD yang kinerjanya baik yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani
Kota Metro dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota
Bandar Lampung.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp586.644.087,00 atau
88,90% dari anggaran sebesar Rp659.868.850,00 dan menggunakan SDM sebanyak
874 OH atau tercapai 73,45% dari target sebanyak 1190 OH.
Sasaran Strategis 3:
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah padaKementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi di WilayahPerwakilan BPKP Provinsi Lampung.
Penyelenggaraan misi “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung” secara kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian
misi ini adalah adanya “Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
38 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Peningkatan kapabilitas APIP inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019.
Ukuran kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu
“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,
Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi”.
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
hasil (outcome) dari program teknis BPKP yaitu pembinaan kapabilitas APIP. Sasaran
strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan
“Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten”.
Realisasi IKU sasaran strategis 3.3 Tahun 2016 disajikan dalam Tabel 3.5
berikut ini:
Tabel 3.5
Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2016
Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Reali sasi %Capaian
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0,00 0,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
% 0,00 0,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100,00 100,00 100,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
% 40,00 40,00 100,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0,00 0,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1)
% 60,00 60,00 100,00
Dari tabel tersebut terlihat bahwa :
1. Realisasi kinerja indikator kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Tahun 2016 sebesar 100,00% atau 100,00% dari target sebanyak 100,00%
Pemerintah Provinsi.
2. Realisasi kinerja indikator kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 2) Tahun 2016 sebesar 40,00% atau 100,00% dari target sebanyak 40,00%
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 2 antara lain :
1) Kota Bandar Lampung
2) Kabupaten Pringsewu
3) Kabupaten Tanggamus
4) Kota Metro
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 39
5) Kabupaten Lampung Barat
6) Kabupaten Lampung Tengah
3. Realisasi kinerja indikator kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 1) Tahun 2016 sebesar 60,00% atau 100,00% dari target sebanyak 60,00%
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp55.981.600,00 atau
70,69% dari anggaran sebesar Rp79.193.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak
333 OH atau tercapai 177,13% dari target sebanyak 188 OH.
Sasaran Strategis 4:Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Dalam PengawasanBPKP.
Dalam upaya mencapai sasaran strategis nomor 1 sampai dengan 3 yang
merupakan core business BPKP diperlukan penyelenggaraan kegiatan dukungan.
Kegiatan dukungan ini berupa pengelolaan sumber daya manusia yang andal,
pengelolaan sumber daya keuangan yang akuntabel, dan pengelolaan sarana prasarana
yang memadai. Selain itu, kegiatan dukungan berupa pengelolaan data kinerja mulai
dari perencanaan, monitoring pelaksanaan hingga pelaporan juga diperlukan dalam
rangka monitoring dan mengarahkan semua sumber daya Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung dalam upaya mencapai visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
Upaya penyelenggaraan kegiatan dukungan ini dituangkan dalam suatu sasaran
strategis yaitu: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Indikator Kinerja Program dari Sasaran ini adalah
Persepsi Kepuasan Dukungan Layanan, untuk tahun 2016 ditarget persepsi kepuasan
tersebut mencapai skala likert 7 dalam skala likert 1 sampai dengan 10.
Sasaran “Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebesar 105,29% capaian Kepuasan layanan
Penyediaan Sarana Prasarana sebesar 7,37 skala likert” diindikasikan oleh satu IKU
dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan
kualitas pengelolaan keuangan, bersama lima IKU lainnya. Realisasi IKU sasaran
strategis 4 Tahun 2016 Bagian Tata Usaha disajikan dalam Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2016
No Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi %Capaian
Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skalalikert 1-10)
skala 7 7,37 105,29
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
40 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
Dari tabel tersebut terlihat bahwa Realisasi Persepsi kepuasan layanan kesesmaan
Tahun 2016 sebesar 7,37 skala likert atau 105,29% dari target sebanyak 7 skala likert.
Tabel 3.7Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran Strategis 4
No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan
TargetTahun2016
RealisasiTahun2016
% Capaian
1 Jumlah Layanan Dukungan
manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 80 100
2 Terlaksananya
rehabilitasi kantor
Perwakilan BPKP
M2 500 500 100
Realisasi indikator kinerja kegiatan Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan
BPKP sebanyak 80 laporan atau tercapai 100% dari target sebanyak 80 laporan.
Sampai dengan akhir Tahun 2016 sudah diselenggarakan layanan dukungan
yang tercermin dari jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 80 laporan dengan
rincian sebagai berikut:
No Nama Laporan Jumlah
1 Rencana Kerja Tahunan (RKT) 1
2 Perjanjian Kinerja (PERKIN) 1
3 LAKIP/LAPKIN 16
4 Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP39 4
5 GDN 12
6 Mutasi, Promosi, dan Kenaikan Pangkat Terpadu Pegawai 2
7 Perencanaan Kebutuhan SDM 1
8 Budaya Kerja 2
9 Rencana Anggaran (RKAKL) Unit Kerja 2
10 Keuangan 13
11 Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana 1
12 BMN 2
13 Konservasi Energi/Penghematan Energi 2
14 Kearsipan 1
15 Kehumasan 4
16 Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 4
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 41
No Nama Laporan Jumlah
17 Program Pelatihan Mandiri (PPM/IHT) 4
18 Penyelenggaraan SPIP 4
19 Laporan Sarana Prasarana Triwulanan 4
Total 80
Untuk pelaksanaan rehabilitasi kantor, sampai dengan akhir tahun 2016 telah
terlaksana dan terselesaikan dua paket pekerjaan rehabilitasi kantor dengan capaian
masing-masing 400m2 dan 100m2. Untuk capaian pertama merupakan hasil dari
pelaksanaan pekerjaan rehab lantai 1 kantor yang meliputi gedung A dan B seluas
400m2. Hasil dari efesiensi dari kontrak paket pertama tersebut maka dibuatkan revisi
anggaran untuk mengoptimalkan sisa dana, sehingga dapat dilaksanakan pekerjaan
rehab kantor untuk gedung C lantai 2 dan koridor gedung C sampai menuju Mesjid
dengan luasan 100m2.
Dari data diatas maka untuk kedua indikator kinerja program tersebut masing-
masing dapat dicapai sebanyak: (80/80) X 100%= 100% dan (500/400) X 100%=
120%.
Dari sisi capaian indikator kinerja program, telah dilaksanakan pengukuran
persepsi atas kualitas layanan tata usaha yang menyangkut aspek pengelolaan SDM,
pengelolaan keuangan, dan pengelolaan sarpras. Pengukuran ini dengan menggunakan
kuesioner atas 41 responden dari masing-masing Bidang dengan tingkat jabatan
responden yang beragam. Hasil dari pengukuran persepsi tersebut menghasilkan angka
7,4 skala likert dari target 7 untuk tahun 2016.
Sedangkan realisasi indikator kinerja rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP
sebesar 500 M2 atau tercapai 100% dari target sebesar 500 M2.
C. REALISASI ANGGARAN
Realisasi Anggaran tahun 2016 sebesar Rp22.378.985.512 atau sebesar 91,57%
dari Anggaran yang tersedia sebesar Rp24.439.468.000,00 yang terbagi dalam dua
program sebagai berikut:
No Nama Program JenisBelanja
Anggaran(Rp)
Realisasi(Rp)
%Realisasi
1 (089.01.01) Programdukungan manajemendan pelaksanaan tugasteknis lainnya BPKP
21.411.678.000 19.608.468.333 91,58
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
42 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
No Nama Program JenisBelanja
Anggaran(Rp)
Realisasi(Rp)
%Realisasi
1. (3670) Pembinaanadministrasi danpengelolaanperlengkapan sertapembayarangaji/tunjangan BPKP
BelanjaPegawai
danBelanjaBarang
20.246.413.000 18.461.637.424 91.18
2. (3676) Fasilitasdukunganmanajemen BPKP
BelanjaBarang
915.265.000 897.242.909 98.03
3. (3678) Pengadaandan penyaluransarana dan prasaranaBPKP
BelanjaModal
250.000.000 249.588.000 99.84
2 (089.01.06) Programpengawasan internakuntabilitas keuangannegara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
3.027.790.000 2.770.517.179 91.50
1. Pelaksanaanpengawasan internakuntabilitaskeuangan negara danpembangunannasional sertapembinaanpenyelenggaraan SPIP
BelanjaBarang
3.027.790.000 2.770.517.179 91.50
Jumlah 24.439.468.000 22.378.985.512 91,57
Penyebab tidak terserap antara lain pengurangan jumlah pegawai karena
mutasi ke unit lain (Pusat atau Perwakilan) dan tugas belajar, efisiensi pelaksanaan
penugasan pengawasan dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
BAB IV. PENUTUP
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 43
IV. PENUTUP
A. SimpulanDalam melaksanakan visi dan misi selama tahun anggaran 2016,
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung berlandaskan pada tujuan, sasaran dan
program kerja yang ditetapkan baik dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun
2015-2019, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 maupun Perjanjian
Kinerja dengan Kepala BPKP Pusat tahun 2016.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKJ) menyajikan capaian strategis yang
ditunjukkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Lampung selama tahun 2016. Berbagai
capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
maupun analisa kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
Dari uraian pencapaian kinerja yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
untuk tahun 2016 mencapai hasil dengan sangat baik, yaitu berdasarkan tingkat
capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja outcome tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1Ringkasan Capaian Kinerja Tahun 2016
No Tingkat Capaian KategoriSasaran strategis
1 2 3 4
1 Di atas 85% Sangat Baik 3 3 3 1
2 70% sampai dengan 85 % Baik - - - -
3 60% sampai dengan 70% Cukup - - - -
4 Di bawah 60% Kurang - - - -
Jumlah Indikator Hasil 3 3 3 1
BAB IV. PENUTUP
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 44
CAPAIAN KINERJA:
Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini masuk kategori sangat baik, dimana 3
(tiga) indikator kinerja outcome telah mencapai masing-masing 50,18%; 100%;
dan 73,08% dari target outcome yang ditetapkan sebesar 45%; 100%; dan 60%
atau tercapai 111,51%; 100%; dan 121,80% dengan tingkat keberhasilan sangat
baik.
Sasaran 2 : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada
Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan
Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini masuk kategori sangat baik, dimana 3
(tiga) indikator kinerja outcome telah mencapai masing-masing 13,33%; 25%; dan
40% dari target outcome yang ditetapkan sebesar 10%; 25%; dan 40% atau
tercapai 133,33%; 100%; dan 100% dengan tingkat keberhasilan sangat baik.
Sasaran 3 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada
Kementrian Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini masuk kategori sangat baik, dimana 3
(tiga) indikator kinerja outcome telah mencapai masing-masing 100%; 40%; dan
60% dari target outcome yang ditetapkan sebesar 100%; 40%; dan 60% atau
tercapai 100%; 100%; dan 100% dengan tingkat keberhasilan sangat baik.
Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Indikator kepuasan Layanan penyediaan sarana prasarana telah mencapai 7,37
skala likert dari target outcome yang ditetapkan sebesar 7 skala likert atau
105,29% telah dicapai dengan tingkat keberhasilan sangat baik.
B. Strategi Peningkatan KinerjaWalaupun capaian kinerja kegiatan utama pada umumnya telah
menunjukkan capaian yang telah sesuai dengan target, namun langkah-langkah
strategi untuk peningkatan kinerja perlu dilakukan, sebagai berikut:
1) Melakukan pendekatan yang lebih efektif dan intensif dalam menjalin
kemitraan dengan pemerintah daerah di wilayah Provinsi Lampung;
BAB IV. PENUTUP
45 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
2) Mengoptimalkan pemrosesan basis data (database) hasil pengawasan secara
tepat waktu seperti realisasi dana penugasan dan alasan penyimpangan dari
RMP dan RPL;
3) Meningkatkan identifikasi hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan
pembangunan di wilayah Provinsi Lampung;
4) Mengintensifkan pelaksanaan kegiatan tindak lanjut atas temuan hasil audit
yang belum ditindaklanjuti melalui kegiatan pemutakhiran tindak lanjut
temuan hasil pengawasan;
5) Mengintensifkan kegiatan tindak lanjut atas temuan hasil audit yang belum
ditindaklanjuti melalui kegiatan monitoring dan evaluasi tindak lanjut; dan
6) Meningkatkan pengelolaan data kinerja yang mencakup pengumpulan,
rekonsiliasi, dan pelaporannya sehingga data lebih valid dan laporan kinerja
dapat disusun tepat waktu dan akurat.
Lampiran 1/1 - 1
Penggunaan Dana Penggunaan SDM/OH
DIPA % BANTUANKEDINASAN JUMLAH %
1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, danPengendalian Intern Pengelolaan ProgramNasional
% 45 50,18 111,50 1.266.308.000 1.180.896.266 93,26 822.132.000 2.003.028.266 158,18 7.091 9.382 132,31
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,manajemen risiko dan pengendalian internpengelolaan korporasi
% 100 100,00 100,00 365.652.150 368.415.666 100,76 - - - 1.290 1.116 86,51
Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasiankepada aparat penegak hukum
% 60 73,08 121,80 656.768.000 578.579.560 88,09 - - - 2.153 2.307 107,15
2 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0 0,00 0,00 - - - - - - - - -
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota(level 3)
% 10 13,33 133,33 468.430.000 435.236.482 92,91 - 380 292 76,84
Persentase BUMN/anak perusahaan yangkinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% 0 0,00 0,00 - - - - - - - - -
Persentase BUMD yang kinerjanya minimalberpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 25 25,00 100,00 119.181.600 102.010.657 85,59 510 398 78,04
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baikdari BLUD yang dibina
% 40 40,00 100,00 72.257.250 49.396.948 68,36 300 184 61,33
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 0,00 0,00 - - - - - - - - -
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota(Level 3)
% 0 0,00 0,00 - - - - - - - - -
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 100,00 100,00 - - - - - - 47 50 106,38
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota(Level 2)
% 40 40,00 100,00 79.193.000 55.981.600 70,69 - - - 141 283 200,71
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 0,00 0,00 - - - - - - - - -
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1)
% 60 60,00 100,00 - - - - - - - - -
4 Meningkatnya kualitaspelayanan dukunganteknis dalampengawasan BPKP
Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skalalikert 1-10)
SkalaLikert
7 7,37 105,29 - - - - - - - - -
107,192
Efisien/Tidak Efisien Efisien/Tidak Efisien
Meningkatnya KualitasAkuntabilitasPengelolaan Keuangandan PembangunanNasional di WilayahPerwakilan BPKPProvinsi Lampung
Meningkatnya MaturitasSistem PengendalianIntern padaKementerian, Lembaga,Pemerintah Daerah danKorporasi dan ProgramPrioritas PembangunanNasional di WilayahPerwakilan BPKPProvinsi LampungMeningkatnyaKapabilitas PengawasanIntern Pemerintah padaKementerian, Lembagadan Pemerintah Daerahserta Korporasi diWilayah PerwakilanBPKP Provinsi Lampung
Rata-Rata % Capaian
SDM (OH)
ANGGARANREALISASI
RENCANA REALISASI %
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA OUTCOME TAHUN 2016PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTCOME SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN
KEUANGAN
Lampiran 2/1 - 1
DIPA %Bantuan
Kedinasan Jumlah %
Rekomendasi PengawasanPerwakilan BPKP
Rekomendasi 113 111 98,23 1.649.618.000 1.516.598.513 91,94 640.761.000 2.157.359.513 130,78 7.038 9.096 129,24
Rekomendasi PengawasanPerwakilan BPKP Nawacita
Rekomendasi 32 32 100,00 455.832.000 420.036.434 92,15 181.371.000 420.036.434 92,15 2.221 2.367 106,57
Rekomendasi PengawasanRegional Bidang Otonomi DaerahNawacita
Rekomendasi 4 4 100,00 81.232.000 52.966.911 65,20 - 52.966.911 65,20 304 258 84,87
Rekomendasi PerbaikanPenyelenggaraan SPIP
Rekomendasi 31 31 100,00 761.915.000 724.933.721 95,15 - 724.933.721 95,15 2.161 2.008 92,92
Rekomendasi PembinaanKapabilitas Pengawasan InternPemda
Rekomendasi 4 4 100,00 79.193.000 55.981.600 70,69 - 55.981.600 70,69 188 283 150,53
2 Tersedianya dukungan manajemendan pelaksanaan tugas teknis lainnyadalam mencapai kepuasan layanan
Jumlah Layanan DukunganManajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 80 100,00 915.265.000 897.242.909 98,03 - 897.242.909 98,03 3111 3362 108,07
3 Termanfaatkannya aset secaraoptimal
Terlaksananya rehabilitasi kantorPerwakilan BPKP
M2 500 500 100,00 250.000.000 249.588.000 99,84 - 249.588.000 99,84 437 437 100,00
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Capaian
Dana
1 Tersedianya informasi hasilpengawasan pada Perwakilan BPKP
SDM (OH)
RencanaRealisasi
Target Realisasi %
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 20191 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15=10/5 16=11/6 17=12/7 18=13/8 19=14/9
Persentase Perbaikan TataKelola, Manajemen Risiko, danPengendalian InternPengelolaan KeuanganNegara
% 40,00 NA 50,00 60,00 70,00 38,77 NA 0,00 0,00 0,00 96,92 NA 0,00 0,00 0,00
Perbaikan Tata Kelola,Manajemen Risiko, danPengendalian InternPengelolaan Program Nasional
% NA 45,00 NA 50,18 NA 111,51
Persentase tindak lanjutrekomendasi tata kelola,manajemen risiko danpengendalian internpengelolaan korporasi
% NA 100,00 NA 100,00 NA 100,00
Penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepadaaparat penegak hukum
% NA 60,00 NA 73,08 NA 121,80
Persentase penerapan kelimaUnsur SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secaramemadai
% 50,00 NA 65,00 75,00 85,00 50,00 NA 0,00 0,00 0,00 100,00 NA 0,00 0,00 0,00
Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (level 3)
% NA 10,00 NA 13,33 NA 133,30
Persentase BUMD yangkinerjanya minimal berpredikatbaik dari BUMD yang dibina
% NA 25,00 NA 25,00 NA 100,00
Presentase BLUD yangkinerjanya minimal baik dariBLUD yang dibina
% NA 40,00 NA 40,00 NA 100,00
Meningkatnya Maturitas SistemPengendalian Intern padaKementerian, Lembaga,Pemerintah Daerah danKorporasi dan Program PrioritasPembangunan Nasional 80%capaian penerapan kelimaUnsur SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secaramemadai minimal level 3 dariskala 5
2
Meningkatnya KualitasAkuntabilitas PengelolaanKeuangan dan PembangunanNasional 70% capaianPerbaikan Tata Kelola,Manajemen Risiko, danPengendalian InternPengelolaan KeuanganNegara
1
PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2016 SAMPAI DENGAN TAHUN 2019BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 20191 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15=10/5 16=11/6 17=12/7 18=13/8 19=14/93 Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintahpada Kementerian, Lembagadan Pemerintah Daerah sertaKorporasi 85% capaian TingkatKapabilitas APIP Pemda (Level3), minimal 85% Pemda padalevel 3 dari skala 5
Persentase Tingkat KapabilitasAPIP Pemda (Level 3)
% 5,00 NA 45,00 65,00 85,00 5,00 NA 0,00 0,00 0,00 100,00 NA 0,00 0,00 0,00
Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)
% NA 100,00 NA 100,00 NA 100,00
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota(Level 2)
% NA 40,00 NA 40,00 NA 100,00
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% NA 60,00 NA 60,00 NA 100,00
4 Meningkatnya KualitasLayanan Dukungan Teknispengawasan di PerwakilanBPKP Provinsi Lampung
Kepuasan layananpenyediaan sarana prasarana
Skala Likert 7 7 7 7 8 7 7 0 0 0 100,00 105,29 0,00 0,00 0,00
*Terdapat beberapa Indikator Kinerja Utama yang berbeda antara Tahun 2015 dan 2016 sehingga tidak dapat dibandingkan
REALISASI % CAPAIANNO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
TARGET REALISASI2019 2016
1 2 3 4 5 6 7=6/5Perbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional
% 70,00 45,00 64,29
Persentase tindak lanjutrekomendasi tata kelola,manajemen risiko danpengendalian intern pengelolaankorporasi
% NA 100,00 NA
Penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepada aparatpenegak hukum
% NA 100,00 NA
Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (level 3)
% 85,00 10,00 11,76
Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dariBUMD yang dibina
% NA 25,00 NA
Presentase BLUD yang kinerjanyaminimal baik dari BLUD yangdibina
% NA 40,00 NA
Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 3)
% 85,00 0,00 0,00
Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)
% NA 100,00 NA
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota(Level 2)
% NA 40,00 NA
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% NA 60,00 NA
4 Meningkatnya KualitasLayanan Dukungan Teknispengawasan diPerwakilan BPKP ProvinsiLampung
Kepuasan layanan penyediaansarana prasarana
Skala Likert 8 7 87,50
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016 DENGAN TARGET TAHUN 2019BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN % CAPAIAN
1 Meningkatnya KualitasAkuntabilitas PengelolaanKeuangan danPembangunan Nasional70% capaian PerbaikanTata Kelola, ManajemenRisiko, dan PengendalianIntern PengelolaanKeuangan Negara
2 Meningkatnya MaturitasSistem PengendalianIntern pada Kementerian,Lembaga, PemerintahDaerah dan Korporasi danProgram PrioritasPembangunan Nasional80% capaian penerapankelima Unsur SPIP padaK/L/Pemda/ Efektivitas SPIKorporasi secaramemadai minimal level 3dari skala 5
3 Meningkatnya KapabilitasPengawasan InternPemerintah padaKementerian, Lembagadan Pemerintah Daerahserta Korporasi 85%capaian TingkatKapabilitas APIP Pemda(Level 3), minimal 85%Pemda pada level 3 dariskala 5
2015 2016 2015 2016Perbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional
% 38,77 50,18 NAIK 96,92 111,50 NAIK
Persentase tindak lanjut rekomendasi tatakelola, manajemen risiko danpengendalian intern pengelolaankorporasi
% NA 100,00 NA NA 100,00 NA
Penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepada aparat penegakhukum
% NA 100,00 NA NA 100,00 NA
Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (level 3)
% 50,00 13,33 TURUN 100,00 100,00 TETAP
Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dari BUMDyang dibina
% NA 25,00 NA NA 100,00 NA
Presentase BLUD yang kinerjanyaminimal baik dari BLUD yang dibina
% NA 40,00 NA NA 100,00 NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 3)
% 5,00 0,00 TURUN 100,00 0,00 TURUN
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 2)
% NA 100,00 NA NA 100,00 NA
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota(Level 2)
% NA 40,00 NA NA 100,00 NA
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% NA 60,00 NA NA 100,00 NA
4 Meningkatnya Kualitas Layanan DukunganTeknis pengawasan di Perwakilan BPKPProvinsi Lampung
Kepuasan layanan penyediaan saranaprasarana
Skala Likert 7 7,37 TETAP 100,00 105,29 NAIK
2 Meningkatnya Maturitas Sistem PengendalianIntern pada Kementerian, Lembaga,Pemerintah Daerah dan Korporasi danProgram Prioritas Pembangunan Nasional 80%capaian penerapan kelima Unsur SPIP padaK/L/Pemda/ Efektivitas SPI Korporasi secaramemadai minimal level 3 dari skala 5
3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemerintah pada Kementerian, Lembaga danPemerintah Daerah serta Korporasi 85%capaian Tingkat Kapabilitas APIP Pemda(Level 3), minimal 85% Pemda pada level 3dari skala 5
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA OUTCOMETAHUN 2015 DAN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTCOME SATUAN REALISASI NAIK/(TURUN)
CAPAIAN NAIK/(TURUN)
1 Meningkatnya Kualitas AkuntabilitasPengelolaan Keuangan dan PembangunanNasional 70% capaian Perbaikan Tata Kelola,Manajemen Risiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Keuangan Negara
2015 2016 2015 2016Rekomendasi Pengawasan PerwakilanBPKP
Rekomendasi 126 111 TURUN 96,92 98,23 NAIK
Rekomendasi Pengawasan PerwakilanBPKP Nawacita
Rekomendasi - 32 NA - 100,00 NAIK
Rekomendasi Pengawasan RegionalBidang Otonomi Daerah Nawacita
Rekomendasi - 4 NA - 100,00 NAIK
Rekomendasi PerbaikanPenyelenggaraan SPIP
Rekomendasi 2 31 NAIK 100,00 100,00 TETAP
Rekomendasi Pembinaan KapabilitasPengawasan Intern Pemda
Rekomendasi 2 4 NAIK 100,00 100,00 TETAP
`1 Tersedianya dukunganmanajemen dan pelaksanaantugas teknis lainnya dalammencapai kepuasan layanan
Jumlah Layanan DukunganManajemen Perwakilan BPKP
Laporan 60 80 NAIK 100,00 100,00 TETAP
3 Termanfaatkannya aset secaraoptimal
Terlaksananya rehabilitasi kantorPerwakilan BPKP
- 1 Unit 500 M2 NA 100,00 100,00 TETAP
NAIK/(TURUN)
1 Tersedianya informasi hasilpengawasan pada PerwakilanBPKP
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA OUTPUTTAHUN 2015 DAN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT SATUANREALISASI NAIK/
(TURUN)CAPAIAN