laporan tahunan 2020

200

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 i

Kata Pengantar

uji syukur kami panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya,

Laporan Tahunan Balai Besar

Pengembangan Pengujian Mutu Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai

Besar PPMB-TPH) tahun 2020 ini dapat

tersusun.

Tahun 2020 merupakan masa pandemi Covid-19, akan

tetapi kegiatan dapat terlaksana dan laporan tahunan ini

disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

Balai Besar PPMB-TPH atas penyelenggaraan kegiatan dan

penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) secara transparan dan akuntabel.

Dengan tersusunnya laporan ini, diharapkan dapat

memberikan informasi tentang hasil-hasil yang sudah

dicapai dan permasalahan yang memerlukan tindak lanjut

untuk perbaikan kedepan.

Semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dalam meningkatkan kinerja Balai Besar PPMB-TPH

dimasa yang akan datang.

Depok, Januari 2021

Kepala Balai Besar PPMB-TPH,

Ir. Warjito, M.Si

NIP. 196307121989031017

P

LAPORAN TAHUNAN 2020

ii

LAPORAN TAHUNAN 2020

ii

Ringkasan

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda

Indonesia, Balai Besar PPMB-TPH sebagai salah satu unit

kerja yang menyelenggarakan tugas dan fungsi pelayanan

publik tetap berusaha melaksanakan kegiatan dan

memberikan layanan secara optimal dengan tetap

menerapkan protokol kesehatan. Secara fisik kegiatan Balai

Besar PPMB-TPH tahun 2020 dapat dilaksanakan

seluruhnya (100%), sementara serapan anggaran mencapai

99,10%.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Besar

PPMB-TPH selama tahun 2020 sebagai berikut:

1. Pengembangan/validasi metode sebanyak 10 metode

pengujian mutu benih yang telah menghasilkan

rekomendasi yang dapat digunakan sebagai bahan

kebijakan pengambilan keputusan. Kesepuluh

pengembangan/validasi metode mutu benih yang

dilaksanakan tersebut yaitu:

a. Verifikasi Metode dan Pembuatan Bahan Acuan

untuk Sertifikasi Benih Kedelai sesuai OECD Seed

Scheme

b. Verifikasi Metode Pematahan Dormansi Benih Padi

dengan Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

c. Verifikasi Metode Evaluasi Petugas Pengambil Contoh

Benih sesuai International Seed Testing Association

(ISTA)

d. Verifikasi Metode Deteksi Bakteri Penyebab Penyakit

Hawar Daun Pada Benih Padi

e. Penggunaan Bahan Acuan dalam Pemeriksaan

Lapang Kegiatan Sertifikasi Benih Padi

f. Kajian Sertifikasi Benih Padi Menggunakan Drone

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 iii

g. Penentuan Mutu Benih untuk Kebutuhan Distribusi

Benih Kedelai

h. Evaluasi Retensi dan Prosedur Penyimpanan Benih

Padi, Jagung dan Kedelai di Laboratorium

i. Identifikasi Kebenaran Produk Rekayasa Genetika

Bacillus thuringiensis dan Gibberelin Acid 21 Benih

Jagung

j. Kajian Metode Pengambilan Contoh Benih Padi,

Jagung dan Kedelai untuk Pengecekan Mutu Benih

Beredar

2. Kegiatan pelayanan pengujian mencapai 1.091 sampel

atau 109,10% dari target 1.000 sampel. Jumlah contoh

benih yang masuk berasal dari sampel pemeliharaan

ruang lingkup sebanyak 261 sampel, uji profisiensi 473

sampel, uji petik 158 sampel dan uji servis 141 sampel.

Komoditas benih pelayanan pengujian berupa benih

tanaman pangan, hortikultura dan benih tanaman lain

yang diperoleh dari uji profisiensi ISTA.

3. Untuk memelihara kompetensi PPC, pada tahun 2020

Benih Balai Besar PPMB-TPH dilaksanakan Evaluasi

PPC pada tanggal 21 s.d 23 Oktober 2020 ke PP Kerja

Boyolali Tengah untuk komoditas padi dan UD Sujinah

untuk komoditas kedelai. Pada tanggal 2 s.d 4 November

2020 ke PT. BISI International Tbk untuk komoditas

jagung dan PT. Agri Makmur Pertiwi untuk melihat

automatis sampling.

4. Untuk mensosialisasikan kegiatan yang dilaksanakan

dan untuk memperoleh masukan tentang kebutuhan

pelanggan, Balai Besar PPMB-TPH menggelar kegiatan

Temu Pelanggan melalui aplikasi zoom pada tanggal 18

November 2020.

5. Balai Besar PPMB-TPH menyusun buku saku yang

berjudul “Karakteristik Pembeda Pada Sertifikasi Benih

Padi di Lapangan“ dapat digunakan sebagai referensi

LAPORAN TAHUNAN 2020

iv

LAPORAN TAHUNAN 2020

iv

dalam melaksanakan tugas PBT yang memvisualisasikan

karakter pembeda pada fase vegetatif, berbunga, dan

masak dari 10 varietas yaitu Ciherang, INPAGO 8,

INPARI 32 HDB, INPARI 33, INPARI 42, INPARI IR NUTRI

ZINK, IR 64, Mekongga dan Situ Bagendit.

6. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan

mengenai sistem manajemen mutu dalam rangka

standardisasi laboratorium pengujian benih dan

menyamakan persepsi dan pemahaman persyaratan

sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI

ISO/IEC 17025:2017, maka diselenggarakan

Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Laboratorium pada tanggal 12-14 Februari 2020 di Hotel

Aston, Solo Jawa Tengah, dengan jumlah peserta

sebanyak 130 orang.

7. Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan pengelolaan

dan updating data sebanyak 163 artikel secara sistem

komputerisasi dengan pengaplikasian database dan

penyebarluasan informasi pengembangan pengujian

mutu benih tanaman pangan dan hortikultura serta

kegiatan lain di Balai Besar PPMB-TPH melalui website.

8. Untuk menginformasikan dan menyebarkan hasil

kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih

kepada masyarakat pengguna benih, serta kegiatan

lainnya yang dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH

menerbitkan Buletin Vigor sebanyak tiga edisi pada

bulan Juli, September dan November 2020.

9. Balai Besar PPMB-TPH telah mengikuti pameran

“Indopangan Braga Citywalk Bandung“ tanggal 9-11

Oktober 2020 dan “Indonesia Quality Expo 2020

Yogyakarta“ pada tanggal 12-15 November 2020.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 v

10. Realisasi koleksi benih pada tahun 2020 tercapai 76

jenis koleksi yang terdiri dari: koleksi kering benih

tanaman pangan 36 jenis; koleksi kering tanaman

hortikultura 24 jenis; koleksi tanaman buah dalam pot

(tabulampot) 7 jenis; dan koleksi isolat pathogen tular

benih (IPTB) 9 jenis.

11. Realisasi kegiatan uji petik tanaman pangan tahun 2020

sebanyak 158 sampel tanaman pangan yang terdiri dari:

padi 77 sampel, jagung 55 sampel, dan kedelai 26

sampel.

12. Balai Besar PPMB-TPH memberikan bimbingan teknis

penerapan sistem manajemen mutu laboratorium tahun

2020 kepada Sembilan laboratorium disesuaikan dengan

kondisi dan status masing-masing laboratorium sasaran.

13. Dalam rangka memelihara status akreditasi yang

diberikan oleh KAN, kegiatan laboratorium Balai Besar

PPMB-TPH pada tahun 2020 meliputi audit internal,

revisi dokumen sistem manajemen mutu, kaji ulang

manajemen, dan tindakan perbaikan asesmen, serta

sosialisasi dokumen.

14. Dalam rangka pemeliharaan status akreditasi PUP, Balai

Besar PPMB-TPH telah melakukan audit internal, revisi

dokumen sistem mutu, dan kaji ulang manajemen.

15. Aktivitas Balai Besar PPMB-TPH terkait dengan

keanggotaan ISTA pada tahun 2020 meliputi memproses

administrasi keuangan keanggotaan ISTA 2020,

menyiapkan kelengkapan proses Re-akreditasi, uji

profisiensi, menghadiri pertemuan online terkait

keanggotaan organisasi internasional, mengkompulir

dokumen yang informasi dan dokumen terkait dengan

penyelenggaraan ISTA Annual Meeting yang

diselenggarakan secara online, dan membuat laporan

kegiatan keanggotaan ISTA.

LAPORAN TAHUNAN 2020

vi

LAPORAN TAHUNAN 2020

vi

16. Penyelenggaraan uji profisiensi pada tahun 2020

mencakup dua komoditas yaitu padi (Oryza sativa) dan

cabai (Capsicum sp.). Parameter yang diuji untuk benih

padi dan cabai meliputi penetapan kadar air (KA),

analisis kemurnian (KM) dan pengujian daya

berkecambah (DB). Jumlah peserta uji profisiensi tahun

2020 sebanyak 54 peserta laboratorium.

17. Penyusunan program dan rencana kerja telah

direalisasikan meliputi kegiatan penyusunan dokumen

rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan RKT) dan

penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA.

2021), serta melakukan revisi DIPA dalam rangka

penambahan anggaran, optimalisasi belanja pegawai

untuk penanganan pandemi Covid-19, dan revisi POK.

18. Penyusunan laporan selama tahun 2020 terdiri dari

laporan bulanan, laporan kinerja, dan laporan tahunan

sebagai bahan evaluasi untuk melihat perkembangan

kegiatan dan mencari solusi terhadap permasalahan

yang dihadapi. Disamping itu juga terdapat penyusunan

laporan lainnya, yaitu: laporan pengelolaan tata usaha

dan kepegawaian, laporan pelaksanaan dan penerapan

pengembangan metode, laporan pelaksanaan

standarisasi laboratorium, laporan bimbingan dan

sosialisasi kegiatan pengujian mutu benih.

19. Dalam melaksanakan SPI telah dibentuk Tim Satuan

Pelaksana Pengendalian Intern (Tim Satlak PI).

Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan pengendalian

intern ini akan dapat mendeteksi terjadinya

penyimpangan lebih awal, sehingga kegiatan dapat

berjalan sesuai peraturan yang berlaku, yang pada

akhirnya meminimalisir temuan dan pemeriksaanaan

oleh auditor.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 vii

20. Dalam rangka pembinaan pegawai negeri sipil di

lingkungan Balai Besar PPMB-TPH khususnya dalam

rangka meningkatkan kedisiplinan pegawai maka telah

dilaksanakan sosialisasi PP 53 tahun 2010 tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

21. Dalam rangka mengukur prestasi kerja Pegawai Balai

Besar PPMB-TPH maka pada bulan Januari 2021 telah

dilakukan penilaian prestasi kerja pegawai. Penilaian

Prestasi Kerja (PPK) pegawai terdiri atas unsur Sasaran

Kinerja Pegawai (SKP) periode tahun 2020 (60%) dan

unsur perilaku (40%). Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

dilaksanakan terhadap 49 orang pegawai. Nilai rata-rata

PPK = 89,06 dengan nilai tertinggi = 91,13 dan terendah

= 85,17.

22. Dalam penerapan SNI ISO 9001-2015 telah

dilaksanakan kegiatan antara lain: audit internal,

tinjauan manajemen, dan renewal audit oleh Sucofindo

secara jarak jauh (remote audit).

23. Nilai Mutu Budaya Kerja di Balai Besar PPMB-TPH

tahun 2020 adalah sebesar 88,74 dengan kategori

Sangat Baik.

24. Survey kepuasaan masyarakat dilaksanakan dua kali

yaitu: Semester 1, sebanyak 41 responden dengan nilai

IKM 88,88 (Kategori Sangat Baik) dan Semester 2,

sebanyak 58 responden dengan nilai IKM 88,2 (Kategori

Baik).

25. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan baik sumberdaya manusia Balai Besar

PPMB-TPH maupun petugas di daerah, tahun 2020 telah

dilaksanakan tiga kali pelatihan dan empat kali inhouse

training.

26. Pada Tahun Anggaran 2020 Balai Besar PPMB-TPH

memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

LAPORAN TAHUNAN 2020

viii

LAPORAN TAHUNAN 2020

viii

sebesar Rp sebesar Rp123.181.000,- (Seratus dua puluh

tiga juta seratus delapan puluh satu ribu rupiah) yang

keseluruhannya berasal dari penerimaan fungsional.

27. Dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di

lingkungan Balai Besar PPMb-TPH maka dialokasi

anggaran untuk meningkatkan daya tahan tubuh

pegawai, pengadaan masker dan hand sanitizer,

penyemprotan desinfektan, dan biaya rapid dan swab

test.

28. Belanja modal pada Balai Besar PPMB-TPH digunakan

untuk kebutuhan pengadaan peralatan dan fasilitas

kantor dan rehabilitasi dan renovasi gedung dan

bangunan.

29. Melakukan supervisi dan pendampingan pelaksanaan

program dan kegiatan utama Kementerian Pertanian di

Provinsi Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Riau,

Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

30. Akibat pandemi Covid-19 dan kebijakan yang diambil

Pemenrintaj untuk bekerja dari rumah (Work from

Home), maka pelaksanaan kegiatan belum dapat

berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan,

meskipun tetap terealisasi 100% di akhir tahun.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 ix

Daftar Isi

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................... i

RINGKASAN.............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii

I. PENDAHULUAN................................................................... 1

II. CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODE .............. 13

III. CAPAIAN KINERJA BIDANG INFORMASI DAN

JARINGAN LABORATORIUM ........................................... 91

IV. CAPAIAN KINERJA BAGIAN UMUM .............................. 139

V. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA ........... 179

VI. PENUTUP ....................................................................... 182

LAPORAN TAHUNAN 2020

x

LAPORAN TAHUNAN 2020

x

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1. Keadaan pegawai Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 .... 7

Tabel 2. Barang milik negara yang dilakukan pemeliharaan ........ 8

Tabel 3. Barang milik negara yang akan dilelang tahun 2021 ...... 9

Tabel 4. Barang milik negara yang diusulkan untuk

dilakukan penilaian ulang .......................................... 10

Tabel 5. Realisasi anggaran tahun 2020 per jenis belanja .......... 11

Tabel 6. Realisasi anggaran tahun 2020 per output ................... 11

Tabel 7. Rincian realisasi anggaran tahun 2020 ........................ 12

Tabel 8. Salah satu contoh visualisasi bahan acuan berupa

karakter morfologi tanaman kedelai varietas Dega 1 ...... 23

Tabel 9. Volume benih hasil kegiatan verifikasi metode ............. 25

Tabel 10. Alokasi bantuan benih kedelai hasil

verifikasi metode ....................................................... 25

Tabel 11. Perlakuan pematahan dormansi pada benih padi ........ 43

Tabel 12. Daftar contoh uji yang digunakan dalam

pengembangan metode ................................................ 62

Tabel 13. Daftar primer yang digunakan untukdeteksi dan

identifikasi PRG jagung ............................................... 63

Tabel 14. Daftar sampel uji yang digunakan dalam verifikasi

metode identifikasi bakteri XOO .................................... 78

Tabel 15. Jenis pelayanan dan tarif pengujian per sampel ............ 83

Tabel 16. Jenis komoditas dan jumlah sampel benih

hortikultura dan benih tanaman lain ........................... 85

Tabel 17. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji profisiensi ........ 86

Tabel 18. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji petik ................ 86

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 xi

Tabel 19. Pemusnahan arsip sisa contoh kirim tahun 2020 ....... 108

Tabel 20. Informasi dalam Majalah Vigor .................................. 109

Tabel 21. Data koleksi benih kering benih tanaman pangan

tahun 2020 ................................................................ 113

Tabel 22. Data koleksi benih kering tanaman hortikultura

tahun 2020 ............................................................... 114

Tabel 23. Koleksi tanaman buah dalam pot tahun 2020 ............. 115

Tabel 24. Koleksi isolat pathogen tular benih (IPTB) 2020 ........... 115

Tabel 25. Status laboratorium target sampai dengan Desember

2020 .......................................................................... 119

Tabel 26. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020 ..................... 124

Tabel 27. Daftar Tim Asesmen .................................................. 127

Tabel 28. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020 ...................... 129

Tabel 29. Spesies yang diuji dan hasil uji profisiensi yang sudah

diterbitkan ISTA ........................................................ 132

Tabel 30. Peserta Uji Profisiensi Tahun 2020 ............................. 134

Tabel 31. Hasil Uji Profisiensi Benih Padi .................................. 137

Tabel 32. Hasil Uji Profisiensi Benih Cabai ................................. 138

Tabel 33. Kenaikan Pangkat Pegawai Tahun 2020 .................... 148

Tabel 34. Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tahun 2020 .............. 148

Tabel 35. Jumlah Pegawai Cuti Tahun 2020 ............................. 149

Tabel 36. Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Tahun 2020 ............. 150

Tabel 37. Pegawai yang diusulkan untuk memperoleh

penghargaan Satya Lancana Karya Satya Tahun 2020 151

Tabel 38. Pegawai yang mengikuti tugas belajar ........................ 152

Tabel 39. Rekapitulasi surat masuk dan surat keluar

tahun 2020 ............................................................... 153

Tabel 40. Pengadaan Peralatan Perkantoran Tahun 2020 .......... 168

Tabel 41. Pengadaan Alat Laboratorium Tahun 2020 ................ 169

Tabel 42. Pengadaan Meubelair Tahun 2020 ............................. 169

LAPORAN TAHUNAN 2020

xii

LAPORAN TAHUNAN 2020

xii

Tabel 43. Pengadaan Alat Pengolah Data Tahun 2020 ............... 170

Tabel 44. Pengadaan Sistem Informasi Manajemen Tahun 2020 170

Tabel 45. Rehabilitasi gedung dan bangunan Tahun 2020 ......... 171

Tabel 46. Perawatan gedung kantor Tahun 2020 ...................... 172

Tabel 47. Perbaikan peralatan kantor TA. 2020.......................... 293

Tabel 48. Jumlah buku yang dipinjam, peminjam, pembuatan

kliping dan pengunjung perpustakaan tahun 2020 .... 173

Tabel 49. Petugas LO dari Balai Besar PPMB-TPH ..................... 175

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 xiii

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 1. Pemeriksaan fase vegetatif ....................................... 18

Gambar 2. Pengamatan di areal pertanaman ............................ 18

Gambar 3. Panen padi............................................................... 19

Gambar 4. Penyerahan bantuan benih dengan sistem revolving . 19

Gambar 5. Kegiatan penanaman pada area sertifikasi

benih kedelai .......................................................... 22

Gambar 6. Pertanaman bahan acuan varietas kedelai .............. 23

Gambar 7. Kegiatan prosesing benih kedelai ............................ 25

Gambar 8. Penyerahan bantuan benih kedelai

kepada penangkar ................................................. 26

Gambar 9. Drone beserta kelengkapannya ................................ 28

Gambar 10. Contoh plot pengamatan sampel pertanaman padi

pada tiap fase yang akan di dokumentasikan dengan

menggunakan drone ............................................... 29

Gambar 11. Tampilan layar ponsel ketika menggunakan aplikasi

Pix4d capture dan drone menjalankan misi memfoto

areal pertanaman padi secara otomatis .................... 31

Gambar 12. PBT Balai Besar mengoperasikan drone (lingkaran

merah) untuk pengamatan fase vegetatif di lahan

padi varietas Ciherang dan Nutri Zinc ...................... 31

Gambar 13. Tampilan foto Drone yang diolah oleh aplikasi Agisoft

Photoscan Professional di lahan padi Mekongga ....... 32

Gambar 14. a. Gulma b. CVL ...................................................... 32

Gambar 15. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase

berbunga di lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri

Zinc ........................................................................ 33

LAPORAN TAHUNAN 2020

xiv

LAPORAN TAHUNAN 2020

xiv

Gambar 16. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase

masak di lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri

Zinc ........................................................................ 33

Gambar 17. Penyiapan bahan uji benih kedelai di Grobogan ........ 37

Gambar 18. Proses homogenisasi dan pengemasan benih ........... 37

Gambar 19. Kemasan untuk pengujian kadar air (kiri) dan

kemasan untuk pengujian daya berkecambah dan

vigor benih .............................................................. 40

Gambar 20. Benih padi yang digunakan ..................................... 41

Gambar 21. Benih jagung yang digunakan ................................. 41

Gambar 22. Benih kegiatan pematahan dormansi padi ................ 46

Gambar 23. a. Pengujian daya berkecambah dengan perlakuan

KNO3 3%, b. GA3 300 ppm ...................................... 48

Gambar 24. Validasi perlakuan pematahan dormansi di

BPSBTPH Provinsi Banten dan Jawa Tengah ............ 49

Gambar 25. Pengambilan contoh benih ...................................... 55

Gambar 26. Pengambilan contoh benih bantuan jagung .............. 56

Gambar 27. Pengambilan contoh benih bantuan kedelai ............. 56

Gambar 28. Contoh benih PRG dari PT. Syngenta Indonesia dan

fisik salah satu contoh jagung PRG berupa tepung ... 65

Gambar 29. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada

DNA Jagung GMO Bt 11 (3045), non GMO (3046)

menggunakan dua marker 50 dan 100 bp ............... 66

Gambar 30. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada

DNA Jagung GMO Ga21 (3047), Non GMO (3048)

menggunakan dua marker 100 dan 50 bp ................ 66

Gambar 31. Alur kegiatan evaluasi PPC ...................................... 71

Gambar 32. Evaluasi PPC Provinsi Sumatera Selatan ................... 73

Gambar 33. Evaluasi PPC Provinsi Jawa Tengah ......................... 73

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 xv

Gambar 34. Hasil visualisasi sampel koloni bakteri dan dua isolat

kontrol positif yang terdeteksi bakteri XOO ................ 79

Gambar 35. Hasil visualisasi warna koloni bakteri dengan

berbagai tingkatan warna kuning pada beberapa

sampel yang tidak teridentifikasi bakteri XOO ........... 79

Gambar 36. Jumlah contoh benih pelayanan pengujian

tahun 2020 ............................................................. 84

Gambar 37. Komoditas dan jumlah benih tanaman pangan ........ 85

Gambar 38. Kegiatan Evaluasi PPC di PP Kerja dan UD Sujinah .. 87

Gambar 39. Kegiatan Evaluasi PPC di PT BISI ............................ 88

Gambar 40. Pembukaan kegiatan Temu Pelanggan ..................... 89

Gambar 41. Kegiatan Temu Pelanggan ........................................ 90

Gambar 42. Buku saku Karakteristik Pembeda Pada

Sertifikasi Benih Padi di Lapangan ........................... 94

Gambar 43. Pelaksanaan Sinkronisasi Penerapan

Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ................... 95

Gambar 44. Buletin vigor edisi 1, 2, dan 3 ................................. 110

Gambar 45. Kegiatan pameran pertanian ................................. 112

Gambar 46. Koleksi benih ........................................................ 115

Gambar 47. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui

kunjungan langsung ............................................. 121

Gambar 48. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui

video conference ................................................... 121

Gambar 49. Sosialisasi pendaftaran akreditasi melalui KANMis

dan pengecekan peralatan laboratorium ................ 121

Gambar 50. Pelaksanaan audit internal laboratorium penguji

benih Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 .............. 123

Gambar 51. Kaji ulang manajemen Laboratorium Penguji Benih

Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 ....................... 124

LAPORAN TAHUNAN 2020

xvi

LAPORAN TAHUNAN 2020

xvi

Gambar 52. Pelaksanaan audit kelayakan sistem manajemen

mutu laboratorium melalui aplikasi KANMIS .......... 127

Gambar 53. Pelaksanaan Audit Internal PUP ............................ 128

Gambar 54. Koordinasi Tim Supervisi di Kalimantan Selatan .... 175

Gambar 55. Kegiatan Workshop LTT Dinas Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Riau .............................. 177

Gambar 56. Rapat Koordinasi di Kabupaten Sragen ................... 177

Gambar 57. Kegiatan Panen Raya di Kabupaten Cilacap ........... 178

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 1

BAB I

PENDAHULUAN

LAPORAN TAHUNAN 2020

2

LAPORAN TAHUNAN 2020 2

PROFIL BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (BALAI BESAR PPMB-TPH)

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) dibentuk

berdasarkan Permentan Nomor 78/Permentan/OT.140/11/

2011 tanggal 30 Nopember 2011. Balai Besar PPMB-TPH

merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman

Pangan serta secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan,

Ditjen Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Ditjen

Hortikultura.

Tugas Pokok

Balai Besar PPMB-TPH bertugas melaksanakan

pengembangan serta pemberian bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih

tanaman pangan dan hortikultura.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Besar PPMB-TPH

menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan

pengujian mutu benih srerta bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan system manajemen mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura;

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 3

2. pelaksanaan pengembangan teknis dan metode

pengujian laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan

peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura;

3. pelaksanaan uji banding (uji proefisiensi, unjuk kerja

metode; uji arbitrase, dan uji acuan) antar laboratorium

pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura;

4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura yang beredar;

5. pelaksanaan sertifikasi International Seed Testing

Association (ISTA) untuk benih tanaman pangan dan

hortikultura;

6. pelaksanaan sertifikasi system mutu dan pemberian hak

penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada

pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan

hortikultura;

7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura;

8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian

bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura; dan

9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai

Besar PPMB-TPH.

Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar

PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan memiliki dua

Eselon III dan kelompok fungsional sebagai berikut:

1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan program dan evaluasi kegiatan pelaksanaan

pengembangan pengujian mutu benih, pemberian

bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

LAPORAN TAHUNAN 2020

4

LAPORAN TAHUNAN 2020 4

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan

rumah tangga. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian

Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan program, anggaran, dan

evaluasi serta pelaporan;

b. fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu

benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura;

c. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan

rumah tangga; dan

d. pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan, dan

perpustakaan.

Bagian Umum terdiri atas: (1) Subbagian Program dan

Evaluasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan program, anggaran dan evaluasi,

serta pelaporan; (2) Subbagian Kepegawaian dan Tata

Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga; dan (3)

Subbagian Keuangan dan Perlengkapan yang

mempunyai tugas melakukan urusan keuangan,

perlengkapan, dan perpusatakaan, fasilitasi kegiatan

pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura.

2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan informasi

dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura serta

pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 5

melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan Jaringan

Laboratorium menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih tanaman

pangan dan hortikultura;

b. pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate

pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman

pangan dan hortikultura;

c. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis

pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura; dan

d. fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan

pemberian hak penadaan Standar Nasional Indonesia

(SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman

pangan dan hortikultura.

Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium terdiri

atas: (1) Seksi Informasi dan Dokumentasi yang

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih, serta pengelolaan

sampel dan koleksi varietas isolate pathogen tular benih

dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura;

(2) Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan

teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi

system mutu dan pemberian hak penandaan Standar

Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan

tanaman pangan dan hortikultura.

3. Kelompok Fungsional dalam melaksanan tugas

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39

Tahun 2006 tentang produksi, sertifikasi, dan peredaran

LAPORAN TAHUNAN 2020

6

LAPORAN TAHUNAN 2020 6

benih bina pada pasal 35 dinyatakan bahwa pengujian

mutu benih di laboratorium mengacu pada ISTA Rules,

namun tidak semua metode yang ada di ISTA Rules

dapat dilaksanakan di Indonesia. Beberapa

permasalahan metode pengujian mutu benih

(laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran)

belum menemukan solusi yang tepat sehingga

diperlukan kegiatan pengembangan

metode/validasi/verifikasi metode pengujian mutu benih

(laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran).

Kegiatan pengembangan metode/validasi/verifikasi ini

dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH yang

merupakan visualisasi dari salah satu fungsi Balai Besar

PPMB-TPH.

Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH seperti pada gambar berikut:

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR PPMB-TPH (Permentan Nomor 78/Permentan/OT.140/11/2011)

KEPALA

BAGIAN UMUM

BIDANG INFORMASI

DAN JARINGAN LABORATORIUM

SUBBAG PROGRAM DAN

EVALUASI SUBBAG

KEPEGAWAIAN

DAN TATA USAHA SUBBAG

KEUANGAN DAN

PERLENGKAPAN

SEKSI INFORMASI DAN

DOKUMENTANSI SEKSI JARINGAN

LABORATORIUM

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 7

SUMBER DAYA MANUSIA

Sampai dengan Desember 2020, Balai Besar PPMB-TPH

didukung oleh 68 orang pegawai yang terdiri dari PNS

sebanyak 49 orang dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) 19

orang. Keadaan ASN berdasarkan golongan, terdiri dari

golongan IV 9 orang, golongan III 30 orang dan golongan II

10 orang.

Berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S3

sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 17

orang, D-III sebanyak 4 orang dan SMA sebanyak 15 orang.

Sampai dengan Desember 2020 pegawai yang masih

melaksanakan tugas belajar sebanyak dua orang.

Tabel 1. Keadaan Pegawai Balai Besar PPMB-TPH

Tahun 2020

IV III II S-3 S-2 S-1 DIII SMA

1 Kepala Balai Besar 1 1

2 Bagian Umum 3 7 6 1 4 3 8

3 Bidang Injarlab 1 6 1 2 3 3

4 Kelompok Fungsional 4 17 3 5 11 4 4

9 30 10 1 12 17 4 15

No UraianGolongan (Orang) Pendidikan (Orang)

Jumlah

SARANA DAN PRASARANA

Penyusunan Laporan Barang Milik Negara (SIMAKBMN)

Balai Besar PPMBTPH mengacu pada Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang

Penatausahaan BMN dan PMK Nomor 177/PMK.05/2015

tentang Pedoman penyusunan dan Penyampaian Laporan

Keuangan Kementerian/Lembaga. Laporan BMN pada tahun

anggaran 2020 disusun sebanyak 3 (tiga) laporan yaitu

Laporan BMN Semester I, Laporan BMN Triwulan III dan

Laporan BMN Semester II (Tahunan).

LAPORAN TAHUNAN 2020

8

LAPORAN TAHUNAN 2020 8

Selain melakukan penyusunan Laporan BMN, Satuan Kerja

(Satker) Balai Besar PPMBTPH juga menyusun Laporan

Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara sesuai

dengan Surat Kepala Balai Besar/Kuasa Pengguna Barang

Nomor 45.PL.230/C.3/03/2020 Tanggal 16 Maret 2020

yang ditujukan untuk Kepala KPKNL Jakarta II. Hal ini

mengacu pada PMK Nomor 244/PMK.06/2012 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Barang

Milik Negara. Adapun, sesuai dengan PMK Nomor :

150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan Barang

Milik Negara Satker Balai Besar PPMBTPH juga mempunyai

kewajiban untuk menyusun Rencana Kebutuhan Barang

Milik Negara (RKBMN) khususnya untuk dilakukan

pemeliharaan tahun 2021. Secara rinci BMN yang dilakukan

pemeliharaan pada Tahun 2020 seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Barang milik negara yang dilakukan pemeliharaan

Baik RR RB Unit m2

1 3020102002 Mikro Bus (Penumpang 15 s.d 29 Orang) 1 0 0 1 0

2 3020102003 Mini Bus (Penumpang 14 Orang kebawah) 3 0 0 3 0

3 3020104001 Sepeda Motor 18 0 0 18 0

4 3080111112 Luminar Air Flow 2 0 0 2 0

5 3080111138 Spectrophotometer 1 0 0 1 0

6 3080111207 Gene Amp Per System 1 0 0 1 0

7 3080141165 Microscope Inverted 2 0 0 2 0

8 3080141256 Stereo Microscope (Alat Laboratorium Pertanian) 7 0 0 7 0

9 3080141999 Alat Laboratorium Pertanian Lainnya (Alat Laborato 1 0 0 1 0

10 3080144001 Alat Pembakaran 1 0 0 1 0

11 4010101001 Bangunan Gedung Kantor Permanen 3 0 0 3 1102

12 4010101999 Bangunan Gedung Kantor Lainnya 1 0 0 1 34

13 4010102001 Bangunan Gedung Tertutup Permanen 0 1 0 1 45

14 4010105001 Bangunan Gedung Laboratorium Permanen 2 0 0 2 588

15 4010105002 Bangunan Gedung Laboratorium Semi Permanen 4 0 0 4 186

16 4010108001 Bangunan Gedung Tempat Ibafah Permanen 1 0 0 1 56

17 4010113001 Gedung Pos Jaga Permanen 1 0 0 1 14

18 4010130999 Bangunan Lainnya 1 0 0 1 9

19 4010132001 Bangunan Tempat Parkir 2 0 0 2 235

20 4010132999 Bangunan Fasilitas Umum Lainnya 1 0 0 1 72

21 5010109008 Jalan Khusus Lainnya 1 0 0 1 1561

54 1 0 55 3902Jumlah

No. Kode BarangKondisi

Uraian BarangKebutuhan Pemeliharaan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 9

Tabel 3. Barang milik negara yang akan dilelang Tahun 2021

No. Nama BarangIdentifikasi Barang

(Merk/Type)Tahun Nilai Limit (Rp)

1 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Kijang KF 83 LGX 1 Unit 2002 20.000.000

2 Jeep Suzuki Grand Vitara 1 Unit 2007 15.000.000

3 Sepeda Motor Suzuki Shogun RR/FL 125 RCD 1 Unit 2007 750.000

4 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2007 1.000.000

5 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000

6 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000

7 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000

8 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000

9 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000

10 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000

11 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000

12 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000

13 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000

14 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000

15 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000

16 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000

17 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000

18 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000

19 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000

JUMLAH 19 49.500.000

Volume

Sebagai tindak lanjut dari gagal lelang (tidak ada pembeli)

yang dilakukan pada tahun 2019 untuk kendaraan roda 2

dan roda 4 maka pada tahun 2020 Satker Balai Besar

PPMBTPH kembali mengajukan Permohonan Penghapusan

Kendaraan Bermotor berdasarkan Surat Kepala Balai Besar

PPMBTPH Nomor 59/PL.320/C.3/12/2020 tanggal 21

Desember 2020 perihal Permohonan Persetujuan Penilaian

Ulang untuk penghapusan barang BMN di Balai Besar

PPMBTPH kepada KPKNL Bogor. Secara rinci BMN yang

diusulkan penilaian ulang seperti pada Tabel 4.

LAPORAN TAHUNAN 2020

10

LAPORAN TAHUNAN 2020 10

Tabel 4. Barang milik negara yang diusulkan untuk dilakukan penilaian ulang

No. Nama BarangIdentifikasi Barang

(Merk/Type)Tahun

Nilai Limit

(Rp)Keterangan

1 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) KIA Carens 1 Unit 2007 15.000.000 Rusak Berat

2 Sepeda Motor Suzuki 1 Unit 2007 1.000.000 Rusak Berat

3 Sepeda Motor Suzuki 1 Unit 2007 1.000.000 Rusak Berat

4 Sepeda Motor Suzuki 1 Unit 2009 1.000.000 Rusak Berat

Volume

ANGGARAN DAN REALISASI

Tahun Anggaran 2020 berdasarkan pengelolaan anggaran

berbasis kinerja, Satker Balai Besar PPMB-TPH memperoleh

anggaran sebesar Rp14.300.000.000,- (Empat belas milyar

tiga ratus juta rupiah) yang terdiri dari belanja pegawai,

belanja barang dan belanja modal. Pada tanggal 24 Agustus

2020, sesuai kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, DIPA Balai Besar PPMB-TPH terdapat penambahan

anggaran sebesar Rp1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus

juta rupiah) yang dialokasikan pada belanja barang

Rp1.025.000.000,- (satu milyar dua puluh lima juta rupiah)

dan belanja modal Rp475.000.000,- (empat ratus tujuh

puluh lima juta rupiah) sehingga pagu anggaran Balai Besar

PPMBTPH menjadi Rp15.800.000.000,- (Lima belas milyar

delapan ratus juta rupiah).

Realisasi Keuangan

Dari anggaran yang dikelola oleh Satker Balai Besar PPMB-

TPH sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 telah

terealisasi sebesar Rp15.657.834.763,- (Lima belas milyar

enam ratus lima puluh tujuh juta delapan ratus tiga puluh

empat ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah) atau

99,10%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Secara

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 11

rinci realisasi anggaran per jenis kegiatan, per jenis belanja

dan per jenis output seperti pada Tabel 5 sampai Tabel 7.

Tabel 5. Realisasi anggaran tahun 2020 per jenis belanja

Pagu

(Rp.) (Rp.) (%)

1 Pegawai 3.899.175.000 3.787.412.549 97,13

2 Barang 10.588.075.000 10.563.990.614 99,77

3 Modal 1.312.750.000 1.306.431.600 99,52

15.800.000.000 15.657.834.763 99,10

Realisasi

Jumlah

No. Jenis Belanja

Tabel 6. Realisasi anggaran tahun 2020 per output

Pagu

(Rp.) (Rp.) (%)

1 Uji Terap Metode Pengujian Mutu Benih 8.509.482.000 8.490.093.477 99,77

2 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1.312.750.000 1.306.431.600 99,52

3 Layanan Perkantoran 5.977.768.000 5.861.309.686 98,05

15.800.000.000 15.657.834.763 99,10

No. OutputRealisasi

Jumlah

LAPORAN TAHUNAN 2020

12

LAPORAN TAHUNAN 2020 12

Tabel 7. Rincian realisasi anggaran tahun 2020

Pagu

(Rp.) (Rp.) (%)

1 Sinkronisasi penerapan sistem manajemen mutu lab 236.590.000 236.199.425 99,83

2 Seminar pengembangan metode 204.730.000 203.036.950 99,17

3 Bimbingan Teknis 449.834.000 449.264.046 99,87

4 Pengawalan Tim Supervisi dan Pendampingan Pelaksanaan

Program dan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian

1.878.124.000 1.877.520.468 99,97

5 Temu Pelanggan 15.891.000 15.764.950 99,21

6 Pelaksanaan Pengembangan Metode/Validasi/Verifikasi

Komoditas Tanaman Pangan

1.972.830.000 1.971.242.754 99,92

7 Pelayanan Pengujian dan Pemeliharaan Ruang Lingkup

Laboratorium

242.980.000 242.525.831 99,81

8 Uji Petik Mutu Benih yang Beredar 283.880.000 283.773.882 99,96

9 Buletin Vigor 113.680.000 113.352.000 99,71

10 Database/website 219.430.000 213.395.343 97,25

11 Pameran 141.450.000 140.117.965 99,06

12 Pedoman Literatur 57.500.000 57.115.000 99,33

13 Penguatan Laboratorium Penguji Benih 48.570.000 48.399.500 99,65

14 Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi 47.050.000 46.297.000 98,40

15 Keanggotaan dalam Organisasi Internasional 82.220.000 81.901.357 99,61

16 Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium 279.330.000 278.621.201 99,75

17 Penyelenggaraan Uji Profisiensi 189.264.000 188.504.000 99,60

18 Sertifikasi pelayanan publik 56.850.000 56.765.100 99,85

19 Perencanaan Kegiatan 88.300.000 88.261.584 99,96

20 Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan 369.910.000 369.645.247 99,93

21 Pengelolaan Kepegawaian dan Tata Usaha 242.700.000 242.117.023 99,76

22 Pelaksanaan WFH & Percepatan Penanganan Covid 19 1.054.719.000 1.054.199.601 99,95

23 Sistem Pengendalian Intern 23.200.000 22.980.600 99,05

24 Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan 138.300.000 138.282.450 99,99

25 Laporan SAI, SABMN dan Pengelola Keuangan Kegiatan 34.200.000 33.994.800 99,40

26 Laporan pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 4.000.000 3.975.400 99,39

27 Laporan pelaksanaan dan penerapan pengembangan metode

tanaman pangan

11.500.000 11.480.000 99,83

28 Laporan pelaksanaan standarisasi laboratorium 16.500.000 15.818.000 95,87

29 Laporan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Pengujian Mutu

Benih

5.950.000 5.542.000 93,14

30 Peralatan Perkantoran 316.097.000 315.118.600 99,69

31 Pengadaan Kendaraan Roda 2 27.100.000 27.100.000 100,00

32 Alat Laboratorium 229.306.000 227.838.000 99,36

33 Pengadaan Meubelair 126.326.000 126.318.000 99,99

34 Alat Pengolah Data 76.000.000 75.625.000 99,51

35 Sistem Informasi Manajemen 125.000.000 121.940.000 97,55

36 Rehabilitasi gedung dan bangunan 343.921.000 343.741.000 99,95

37 Rehabilitasi laboratorium 69.000.000 68.751.000 99,64

38 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.754.566.000 3.663.019.549 97,56

39 Lembur Pegawai 144.609.000 124.393.000 86,02

40 Perawatan gedung kantor 333.651.000 333.645.950 100,00

41 Perbaikan peralatan kantor 66.825.000 66.820.914 99,99

42 Perawatan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat 224.500.000 224.423.142 99,97

43 Langganan daya dan jasa 333.600.000 329.002.720 98,62

44 Keperluan operasional perkantoran 1.120.017.000 1.120.004.411 100,00

15.800.000.000 15.657.834.763 99,10 Jumlah

No. KomponenRealisasi

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 13

BAB II

CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN

METODE

LAPORAN TAHUNAN 2020

14

LAPORAN TAHUNAN 2020 14

PENGEMBANGAN METODE/ VALIDASI/VERIFIKASI METODE Pengembangan metode/validasi/verifikasi metode yang

dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH merupakan

implementasi dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH

dan mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan yakni Program Peningkatan Produksi, Produktivitas,

dan Mutu Hasil Tanaman Pangan.

Pada tahun 2020 Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan

kegiatan pengembangan/validasi/verifikasi metode dalam

rangka memberikan memberikan solusi terhadap

permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan

teknologi yang muncul di bidang mutu benih tanaman

pangan.

Solusi yang diberikan yaitu berupa rekomendasi yang dapat

digunakan sebagai bahan kebijakan pengambilan

keputusan. Pada tahun ini yang disertai dengan adanya

pandemi Covid-19, sepuluh kegiatan pengembangan/

validasi/verifikasi metode tetap terlaksana dan

menghasilkan sepuluh rekomendasi. Adapun rincian secara

ringkas kegiatan pengembangan/validasi/verifikasi metode

sebagai berikut:

1. Penggunaan bahan Acuan Dalam Pemeriksaan Lapang

Kegiatan Sertifikasi Benih Padi

Dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, kegiatan

pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan

internasioanal yaitu International Seed Testing Association

(ISTA) Rules, sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang

belum keseluruhan mengacu ke aturan international

mengenai sertifikasi benih dan kebijakan mengenai

sertifikasi benih yang ada sekarang ini adalah Kepmentan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 15

Nomor 620/HK.140/C/04/2020 yang sebagian besar

mengacu Organisation for Economic Cooperation and

Development (OECD) Seed Scheme, namun sebagian masih

ada yang berdasarkan pengalaman di lapang. Agar didapat

metode sertifikasi benih yang valid dan aplikatif, diperlukan

adanya pengembangan metode.

Salah satu metode sertifikasi benih padi secara

internasional yang dapat digunakan sebagai acuan adalah

metode yang tertuang dalam OECD Seed Scheme. Tujuan

dari skema benih OECD adalah untuk mendorong ”jaminan

mutu” benih diantara sesama negara anggota.

Salah satu bagian dari metode sertifikasi OECD Seed

Scheme yang belum dilaksanakan dalam sertifikasi benih di

Indonesia adalah kegiatan post control. Post control

dilakukan utuk memverifikasi berbagai benih yang beredar

guna menjamin bahwa varietas yang beredar masih sesuai

dengan standar. Post control menggunakan benih acuan

berupa Benih Inti/nucleus seed/NS. Selama ini dalam

pemeriksaan lapang. Pengawas Benih Tanaman (PBT)

menggunakan deskripsi varietas. Deskripsi varietas yang

ada, tidak menyediakan informasi yang lengkap yang dapat

digunakan oleh PBT dalam pemeriksaan di lapang, sehingga

masih muncul multi tafsir dari deskripsi tersebut saat

pemeriksaan di lapang.

Pada tahun 2019, telah dilaksanakan verifikasi metode

sertifikasi benih padi berdasarkan OECD Seed Scheme

dengan menggunakan benih inti. Verifikasi metode ini

merupakan inovasi dari pengembangan metode yang

bertujuan untuk mengetahui apakah metode sertifikasi

benih padi berdasar OECD Seed Scheme dapat dilaksanakan

sebagai metode sertifikasi benih padi di Indonesia dan hasil

samping dari kegiatan ini yaitu berupa benih bersertifikat

dapat dimanfaatkan oleh penangkar sebagai benih sumber.

LAPORAN TAHUNAN 2020

16

LAPORAN TAHUNAN 2020 16

Hasil yang didapat pada tahun 2019 adalah penggunaan

benih inti sebagai acuan pemeriksaan di lapang sangat

memudahkan pemeriksaan dibandingkan dengan

menggunakan deskripsi varietas, dikarenakan semua

karakteristik pembeda dapat dilihat langsung pada Benih

Inti, sedangkan dengan menggunakan deskripsi varietas,

semua parameter yang diamati tidak tertulis secara jelas.

Hasil samping dari inovasi pengembangan metode berupa

benih bersertifikat kelas Benih Pokok (BP) yang didapat

sebanyak kurang lebih 22 ton, penyaluran dan pemanfaatan

benihnya dilaksanakan melalui bantuan benih kepada

penangkar atau kelompok tani yang ada di wilayah Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPSBTPH) Povinsi Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Lampung, serta sebagian benih

digunakan untuk kegiatan reakreditasi ISTA dan uji

profisiensi tahun 2020 di Balai Besar PPMB-TPH.

Penggunaan benih inti sebagai acuan dalam pemeriksaan

sertifikasi benih pertanaman padi di lapang sangat

diperlukan. Dalam penerapan standardisasi international

(ISO) penggunaan Benih Inti ini disebut sebagai bahan

acuan bersertifikat (reference material) yang dapat

menghasilkan data pemeriksaan yang valid.

Keluaran dari kegiatan ini adalah:

a. Diperoleh metode pemeriksaan lapang dalam proses

sertifikasi benih dengan menggunakan deskripsi varietas

yang dilengkapi dengan visualisasi karakteristik

pembeda antar varietas padi (bahan acuan) sebagai

usulan bahan kebijakan dalam peraturan pelaksanaan

sertifikasi benih padi.

b. Benih bersertifikat yang dihasilkan dapat digunakan

untuk mendukung program peningkatan penggunaan

benih bersertifikat dan pergantian varietas.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 17

Kegiatan dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH, Balai

Besar Penelitian Padi, serta PT. Sang Hyang Seri,

Sukamandi pada bulan Januari s.d Desember 2020.

Dalam pelaksanaan kegiatan inovasi pengembangan metode,

Balai Besar PPMB-TPH bekerjasama dengan PT. Sang Hyang

Seri, Sukamandi Jawa Barat dengan menggunakan lahan

seluas 10 ha. Varietas yang ditanam yaitu Ciherang, Inpari

IR Nutri Zinc, Mekongga, dan Inpari 32 kelas Benih Penjenis

(BS/Breeder Seed) produksi UPBS Balai Besar Penelitian

Padi sebanyak 200 kg.

Metode pelaksanaan:

a. Pembuatan bahan acuan

Bahan acuan dalam bentuk visualisasi karakterisitik

pembeda antar varietas padi, diambil dari pertanaman

yang ada di areal UPBS BB Penelitian Padi. Acuan yang

digunakan dalam kegiatan ini adalah acuan yang baru

yaitu Kepmentan 620/ HK.140 /C/ 04/ 2020

b. Sumberdaya

1) PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi

Mulai dari pengolahan tanah, budidaya tanaman,

proses sertifikasi di lapang, panen, prosesing benih,

pengambilan contoh benih, pengujian di

laboratorium, pemasangan label, sampai dengan

penyimpanan benih di gudang dilaksanakan oleh PT.

Sang Hyang Seri, produsen benih yang memiliki

Sertifikat untuk pelaksanan sertifikasi mandiri dari

LSSMBTPH (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura) dengan nomor

sertifikat 05-LSSMBTPH.

2) Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan kegiatan yang

terkait dengan inovasi pengembangan metode, yaitu:

a) Pengawasan pelaksanaan tanam benih padi

LAPORAN TAHUNAN 2020

18

LAPORAN TAHUNAN 2020 18

b) Pengamatan fase vegetatif, fase berbunga, dan

fase masak dengan menggunakan dua cara,

yaitu: menggunakan acuan deskripsi varietas dan

pengamatan dengan menggunakan deskripsi

varietas, selanjutnya PBT membandingkan

kemudahan dalam pengamatan di lapang.

c) Menindaklanjuti hasil inovasi pengembangan

metode berupa benih bersertifikat dalam bentuk

bantuan benih ke penangkar.

d) Memantau perbanyakan benih bantuan di tingkat

penangkar.

Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu: penggunaan visualisasi

karakter pembeda sebagai bahan acuan di lapangan

memudahkan pemeriksaan. Petugas bisa membandingkan

parameter yang diamati dengan tanaman acuan, sedangkan

dengan menggunakan deskripsi varietas lebih sulit

dikarenakan semua parameter yang diamati tidak tertulis

lengkap di deskripsi.

Gambar 1. Pemeriksaan fase vegetatif

Gambar 2. Pengamatan di areal pertanaman

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 19

Gambar 3. Panen padi

Rekomendasi dari kegiatan ini adalah penggunaan

visualisasi karakter pembeda pada setiap varietas tanaman

padi dapat sebagai acuan dalam pemeriksaan sertifikasi

benih pertanaman padi di lapangan sangat diperlukan.

Dalam penerapan standardisasi international (ISO)

penggunaan visualisasi karanteristik pembeda ini disebut

sebagai bahan acuan bersertifikat (reference material) yang

dapat menghasilkan data pemeriksaan yang valid.

Hasil benih bersertifikat kelas Benih Dasar yang didapat

untuk varitetas Ciherang sebanyak 4.950 kg, Inpari IR

Nutri Zinc 4.125 kg, Mekongga 4,410 kg dan Inpari 32

sebanyak 5.925 kg. Penyaluran dalam bentuk bantuan

benih ke penangkar yang ada dibawah pengawasan BPSB

Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur

dan Kalimantan Selatan dilaksanakan melalui sistem

revolving.

Gambar 4. Penyerahan bantuan benih dengan sistem revolving

LAPORAN TAHUNAN 2020

20

LAPORAN TAHUNAN 2020 20

2. Verifikasi Metode dan Pembuatan Bahan Acuan Untuk Sertifikasi Benih Kedelai Sesuai OECD Seed Scheme

Dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, untuk kegiatan

pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan

internasional yaitu International Seed Testing Association

(ISTA) Rules. Sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang

belum keseluruhan mengacu ke aturan internasional.

Kebijakan mengenai sertifikasi benih yang ada sekarang

adalah Kepmentan Nomor 620/HK.140/C/04/2020 tentang

Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan yang

merupakan tindak lanjut penerapan di lapangan mengenai

sertifikasi benih tanaman pangan sesuai Permentan Nomor

12/Permentan/TP.02/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi,

dan Peredaran Benih Tanaman. Agar didapat metode

sertifikasi benih yang efisien dan akurat/efektif, maka

diperlukan verifikasi metode.

Prosedur yang ada di OECD Seed Scheme sebagian besar

sudah dilaksanakan dalam sertifikasi benih di Indonesia

yang tertuang dalam Nomor 620/HK.140/C/04/2020. Salah

satu bagian dari metode sertifikasi OECD Seed Scheme yang

belum dilaksanakan dalam sertifikasi benih di Indonesia

adalah kegiatan pre control. Pre control adalah istilah yang

digunakan untuk verifikasi varietas benih generasi awal

yaitu Benih Penjenis (BS) dan Benih Dasar (BD). Pre control

dilaksanakan dalam bentuk plot kontrol, benih acuan

ditumbuhkan dalam waktu yang bersamaan dengan

tanaman generasi berikutnya. Selama ini dalam

pemeriksaan lapang dalam sertifikasi benih di Indonesia

yang dilaksanakan oleh PBT menggunakan deskripsi

varietas sebagai acuan untuk mengecek identitas dan

kemurnian varietas.

Selain itu kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka

mendukung penyediaan benih kedelai bagi produsen benih

dan/atau kelompoktani sebagai upaya meningkatkan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 21

penggunaan benih bermutu dan bersertifikat di tingkat

petani.

Tujuan verifikasi metode ini adalah: 1) memperoleh metode

sertifikasi benih yang efektif dan efisien; 2) memperoleh

bahan acuan dalam mendukung pemeriksaan tanaman

sertifikasi di lapang; dan 3) memperoleh benih kedelai yang

bermutu dan bersertifikat.

Kegiatan verifikasi metode dilaksanakan mulai bulan

Januari sampai dengan bulan Desember 2020 di Dusun

Margamulya Desa Ciasem Girang Kecamatan Ciasem

Kabupaten Subang, Jawa Barat, dan Balai Besar PPMB-

TPH. Bahan uji berupa varietas kedelai kelas BS (Benih

Sumber) yaitu varietas Grobogan, Anjasmoro, Dega 1, Dena

1 dan Devon 1) yang digunakan untuk plot kontrol dan

kelas BD (varietas Grobogan, Anjasmoro, Dena 1 dan Devon

1 berasal dari Balai Penelitian Kacang dan Umbi, Jawa

Timur serta varietas Dega 1 berasal dari Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian, D.I. Yogyakarta untuk ditanam pada

area sertifikasi.

Verifikasi metode sertifikasi ini dilaksanakan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Penyiapan bahan uji (berupa benih kedelai kelas benih

BS dan BD dengan varietas Grobogan, Anjasmoro, Dena

1, Devon 1 serta Dega 1 kelas benih BP. Volume benih

yang dibutuhkan untuk kelas BS masing-masing

varietas 1 kg/plot kontrol dan untuk kelas BD dan BP

masing varietas 40 kg/ha.

b. Persiapan areal sertifikasi

Areal sertifikasi merupakan suatu hamparan yang terdiri

dari 5 (lima) unit sertifikasi @ 2 (dua) ha yang diajukan

untuk 5 varietas kedelai dengan kelas benih BD dan BP.

c. Pemeriksaan lapangan pendahuluan

LAPORAN TAHUNAN 2020

22

LAPORAN TAHUNAN 2020 22

Dilakukan sebelum tanam sampai tanam untuk

memastikan kebenaran lokasi, persyaratan lokasi,

persyaratan lahan dan benih sumber dll.

d. Pemeriksaan pertanaman

Pemeriksaan pertanaman kedelai dapat dilakukan pada

fase pertumbuhan tanaman, yaitu sejak dari fase

vegetatif, fase berbunga, dan fase masak.

e. Pembuatan bahan acuan:

1) Menanam tiap varietas yang diuji pada polibag, 20

tanaman untuk tiap varietas (Lokasi pertanaman di

Balai Besar PPMB-TPH);

2) Mendokumentasikan karakter penciri varietas pada

tiap fase pengamatan.

f. Pengambilan dan pengujian contoh benih di

laboratorium BPSB wilyah kerja terkait serta

pemasangan label yang dilakukan oleh penangkar di

bawah pengawasan PBT setempat.

g. Kompulasi data, penyusunan laporan.

Gambar 5. Kegiatan penanaman pada area sertifikasi benih kedelai

Pembuatan bahan acuan dilakukan dengan menanam tiap

varietas yang diuji pada polibag, sebanyak 20 tanaman

untuk tiap varietas dan mendokumentasikan karakter

penciri varietas pada tiap fase pengamatan.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 23

Gambar 6. Pertanaman bahan acuan varietas kedelai

Tabel 8. Salah satu contoh visualisasi bahan acuan berupa

karakter morfologi tanaman kedelai varietas Dega 1

1.

Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil: Ungu

2.

Warna daun: Hijau Bentuk daun: Oval Warna bulu batang:

coklat

3. Kerapatan bulu ujung batang

Warna bunga:

Ungu

4. Tipe percabangan: 1-3 cabang Tipe pertumbuhan:

determenit

LAPORAN TAHUNAN 2020

24

LAPORAN TAHUNAN 2020 24

5.

6.

Warna polong: Coklat muda Bulu polong: coklat

Bentuk dan warna biji: lonjong & kuning Warna hilum:

Coklat

Kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini yaitu: 1)

pengamatan/pemeriksaan di lapang dengan menggunakan

karakter morfologi pada plot kontrol lebih efektif/akurat dan

efisien dibanding menggunakan deskripsi; 2) terdapat

beberapa karakter yang mencirikan varietas tetapi tidak

tercantum pada deskripsi seperti: warna bulu dan kerapatan

bulu pada batang, serta kerapatan bulu pada polong; dan 3)

ciri varietas dengan menggunakan keterangan warna pada

deskripsi seperti warna epikotil, hipokotil, bunga, daun, biji,

bulu dll akan lebih efektif/akurat jika didukung dengan

performa warna secara visual karakter morfologi yang ada

pada plot kontrol.

Rekomendasi dari kegiatan ini adalah bahan acuan berupa

visualisasi karakter morfologi sebagai penciri varietas

diperlukan dalam pemeriksaan sertifikasi benih kedelai di

lapang untuk mendapatkan hasil pengamatan yang akurat

dan efisien selain deskripsi.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 25

Gambar 7. Kegiatan prosesing benih kedelai

Hasil samping dari kegiatan verifikasi metode ini berupa

benih kedelai dengan rincian seperti pada tabel berikut.

Tabel 9. Volume benih hasil kegiatan verifikasi metode

No Varietas Volume (Kg)

1 Dega 1 148

2 Grobogan 192

3 Dena 1 646,5

4 Anjasmoro 303

5 Devon 1 217

Total 1.506,5

Hasil kegiatan verifikasi metode Sertifikasi Benih Kedelai

Sesuai OECD Seed Scheme selanjutnya dimanfaatkan dalam

rangka mendukung penyediaan benih kedelai bagi

penangkar dan/atau kelompoktani sebagai upaya

meningkatkan penggunaan benih bermutu dan bersertifikat

di tingkat petani.

Tabel 10. Alokasi bantuan benih kedelai hasil verifikasi

metode

No Provinsi Kabupaten/Kota Penangkar/Poktan

1 Jawa Barat Cianjur KT. Unggul Sejahtera

KT. Rizki Tani

Subang UD. Marga Tani

CV. Dimas Purnama

LAPORAN TAHUNAN 2020

26

LAPORAN TAHUNAN 2020 26

Garut KT. Darma Ihtiar

Ikatan Penangkar Pedagang Benih

2 Banten Pandeglang KT. Mekar Bakti

3 Jawa Tengah Grobogan PB. Agro Lestari

4 D.I. Yogyakarta Gunung Kidul UD. Sumber Tani

Gambar 8. Penyerahan bantuan benih kedelai kepada penangkar

3. Kajian Sertifikasi Benih Padi Menggunakan Drone

Drone atau pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle

(UAV) mulai diaplikasikan untuk kegiatan pertanian. Drone

digunakan terutama untuk pertanian dengan lahan skala

luas. Seperti lahan padi, jagung dan perkebunan anggur.

Keterbatasan kemampuan mata manusia untuk memeriksa

hamparan pertanaman luas, dapat diatasi dengan

menggunakan drone pertanian yang dapat menangkap citra

dari atas (rekaman) dan memberikan informasi penting

mengenai kondisi tanaman serta lingkungan disekitarnya

bahkan secara live (langsung). Keakuratan citra bisa

disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan tingkat kecanggihan

alat. Semakin canggih kamera drone memungkinkan citra

atau gambar yang diperoleh lebih akurat dan jernih.

Kajian penggunaan drone ini masuk dalam kategori inovasi

pengembangan metode. Kedepan diharapkan dapat

dikembangkan pemanfaatan penggunaan drone secara

optimal dan melihat efektivitas penggunaan drone tersebut

dalam pengamatan sertifikasi benih padi di lapang baik untuk

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 27

pemeriksaan Campuran Varietas Lain (CVL), pengamatan fase

vegetatif, generatif dan fase masak serta tipe simpang

ataupun pengamatan kesehatan tanaman. Sehingga hasilnya

akan dapat membantu mempermudah PBT ataupun

stakeholder di bagian sertifikasi benih mandiri dalam

pengamatan pemeriksaan pertanaman padi di lapang/lahan.

Tujuan dari pengembangan metode ini adalah untuk

mengetahui pemanfaatan drone dalam membantu

pelaksanaan pemeriksaan di lapang pada fase vegetatif,

generatif dan fase masak dalam proses sertifikasi benih padi

oleh PBT sebagai operator/pengguna (user) drone. Manfaat

yang diperoleh dari hasil kegiatan pengembangan metode ini

adalah diperolehnya metode pemeriksaan lapang dalam

proses sertifikasi benih dengan memanfaatkan drone sebagai

usulan bahan kebijakan dalam peraturan sertifikasi benih

padi menggunakan drone dalam pelaksanaan sertifikasi benih

padi di lahan/lapang.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini Balai Besar PPMB-TPH

diberikan izin oleh PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi untuk

melaksanakan pengamatan sertifikasi benih padi

menggunakan drone. Areal pertanaman padi yang digunakan

milik PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi seluas ± 7,58 Ha

untuk pertanaman padi sebanyak tiga varietas dalam satu

musim tanam. Selain melakukan pengamatan di areal

pertanaman lain di luar PT. SHS, tim melakukan pengamatan

di lahan pertanaman padi lainnya yaitu di daerah Cianjur,

Jawa Barat.

Bahan yang digunakan untuk pengamatan sertifikasi benih

padi adalah pertanaman tiga varietas benih padi Inbrida Padi

sawah irigasi kelas Benih Penjenis/BS (Breeder Seed) untuk

menghasilkan Benih Dasar (Foundation Seed) yaitu Ciherang,

Inpari IR Nutri Zinc dan Mekongga produksi UPBS Balai

Besar Padi, Sukamandi sebanyak 150 kg. Pengamatan

pertanaman lain di Cianjur tim mendapatkan areal

LAPORAN TAHUNAN 2020

28

LAPORAN TAHUNAN 2020 28

pertanaman padi yang menghasilkan kelas Benih Dasar,

varietas yang diamati tersebut yaitu varietas Inpari 32 (1,5 ha)

dan Nutri Zinc (0,5 ha) pada fase generatif dengan total luas

areal yaitu 2 ha. Peralatan yang digunakan adalah Drone tipe

Phantom 4 ver 2.

Spesifikasi Drone:

- Remote Controller (G1)

- 1″ 20MP CMOS Sensor (G2)

- Gimbal-Stabilized 4K60/20MP Imaging

- Ocusync Transmission Reduced Propeller Noise

FlightAutonomy

- Four Directions of Obstacle Avoidance Top Speed of 72

Kph in Sport Mode Maximum Control Range of 7 Km

- Up to 30 Minutes Flying Time

- Baterai cadangan 3 pcs (G3)

- Tas Drone (G4)

Gambar 9. Drone beserta kelengkapannya

Metode pengamatan yang digunakan yaitu dengan

menentukan petak yang diamati secara acak (tergantung

kondisi lapang dan kemampuan drone dalam pengamatan

pertanaman padi) dengan luasan satu unit sertifikasi benih

maksimal 10 ha. Sebelum pemeriksaan pertanaman tiap fase

dilakukan, dilakukan pemeriksaan lapangan pendahuluan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 29

mengenai kebenaran batas-batas areal yang akan digunakan

untuk areal sertifikasi.

Pemeriksaan lapangan pendahuluan dalam kajian ini

dimodifikasi dengan verifikasi awal luas lahan menggunakan

aplikasi yang dapat disematkan diperangkat ponsel seperti

Aplikasi Collector Classic for ArcGIS, Google Earth atau

aplikasi lainnya yang dapat menentukan luas lahan

pertanaman. Pengamatan pertanaman padi menggunakan

drone tiap sampling minimal sebanyak 200 rumpun. Tiap 200

rumpun menjadi 1 blok pengamatan sampling yang akan

diamati dalam satu areal pertanaman padi (Gambar 16).

Pengamatan parameter fase vegetatif, berbunga dan fase

masak menggunakan hasil foto dan/atau video dari drone,

kemudian membandingkannya dengan deskripsi varietas

yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Pertanian.

Gambar 10. Contoh plot pengamatan sampel pertanaman padi pada tiap

fase yang akan di dokumentasikan dengan menggunakan drone

Pemeriksaan pertanaman dilaksanakan pada fase vegetatif,

fase berbunga dan fase masak/menjelang panen. Untuk

sertifikasi baku pada pertanaman padi parameter yang

diperiksa mengalami perubahan yang semula mengacu pada

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

LAPORAN TAHUNAN 2020

30

LAPORAN TAHUNAN 2020 30

Kepmentan 991/HK.50/C/05/2018 kemudian mengalami

perubahan di bulan April 2020 dengan terbitnya Keputusan

Menteri Pertanian Nomor 620/HK.150/C/04/2020 tentang

Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan.

Acuan tersebut kemudian diadopsi drone untuk melihat

seberapa jauh drone dapat mencitrakan atau menerapkan

parameter tersebut dengan hasil dokumentasi berupa foto

dan/atau video yang mampu ditangkap drone (tergantung

pada kemampuan drone dalam mendokumentasikan pada

setiap fase).

Tim Balai Besar PPMB-TPH kemudian mengumpulkan dan

menganalisis data secara kualitatif hasil pengembangan

metode berupa data hasil visualisasi foto dan/atau video,

menyimpulkan data tersebut dan membuat rekomendasi hasil

pengamatan sertifikasi benih padi menggunakan drone.

Sebelum drone diterbangkan ke lapang oleh PBT, tim

melakukan Inhouse Training (tutorial) pengenalan dan

penggunaan drone, agar tim sebelum menerbangkan drone

memahami terlebih dahulu dasar-dasar tentang drone dan

mampu menerbangkan drone secara manual (Gambar 17).

Pemeriksaan lapangan pendahuluan mengenai kebenaran

batas-batas areal yang akan digunakan untuk areal sertifikasi

dapat dicocokkan dengan peta lapangan yang telah

dilampirkan pada permohonan. Pemeriksaan tersebut

sekaligus untuk mengetahui kondisi lahan (isolasi dan

sejarah lapangan) yang akan dipergunakan sebagai areal

sertifikasi tersebut.

Namun untuk kajian ini menggunakan aplikasi untuk melihat

kondisi luasan lahan sertifikasi tersebut yaitu dengan

Aplikasi Collector Classic for ArcGIS, Pix4d capture atau

aplikasi lainnya yang dapat menentukan luas lahan

pertanaman secara real time atapun dapat diolah lebih lanjut

menggunakan komputer atau Laptop dari hasil tangkapan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 31

gambar oleh Pix4d. Hasil foto dari aplikasi Pix4d kemudian

diolah menggunakan Google Earth. Hal tersebut untuk

menjembatani apabila pihak produsen atau penangkar tidak

memiliki/melampirkan peta lapangan areal pertanaman

sertifikasi benih padi tersebut.

Gambar 11. Tampilan layar ponsel ketika menggunakan aplikasi Pix4d

capture dan drone menjalankan misi memfoto areal pertanaman padi

secara otomatis

Pemeriksaan fase vegetatif menggunakan drone dilaksanakan

oleh PBT Balai Besar PPMB-TPH yang mengecek luas

pertanaman padi Ciherang dan Nutri Zinc menggunakan

aplikasi ponsel Pix4d lalu diolah kembali menggunakan

aplikasi Google Earth maka diperoleh luasan 5,54 ha

sehingga ada selisih 0,04 ha dari informasi pertanaman yang

disampaikan pihak PT. SHS.

Gambar 12. Pengoperasian drone (lingkaran merah) untuk pengamatan

fase vegetatif di lahan padi varietas Ciherang dan Nutri Zinc

Drone tipe phantom ver. 2 ini dapat berfungsi untuk

mendeteksi gulma dan Campuran Varietas Lain (CVL) di

LAPORAN TAHUNAN 2020

32

LAPORAN TAHUNAN 2020 32

pertanaman padi varietas Ciherang dan IR Nutri Zinc.

Kondisi tersebut dapat dilakukan dengan pengoperasian

drone terbang rendah dengan ketinggian ± 2,5 meter dari

tanah dan sudut kamera 10o (gambar 8 dan 9). Gulma pada

tahap awal jika tidak dilakukan pembersihan dan terus ada

hingga panen dapat menyebabkan terikutnya biji

gulma/benih tanaman lain sehingga dapat mempengaruhi

hasil uji mutu benih di laboratorium. Kepmentan

620/HK.150/C/04/2020 mempersyaratkan hasil uji mutu di

laboratorium untuk benih kelas BS dan BD harus 0,0 %.

Sedangkan untuk CVL disetiap fase pengamatan untuk benih

kelas BS dan BD pada acuan Kepmentan tersebut

mempersyaratkan mutu benih di lapangan harus 0,0%.

Gambar 13. Tampilan foto Drone yang diolah oleh aplikasi Agisoft

Photoscan Professional di lahan padi Mekongga

Gambar 14. a. Gulma, b. CVL

a b

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 33

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fase berbunga dan fase

masak.

Gambar 15. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase berbunga di

lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri Zinc

Gambar 16. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase masak di

lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri Zinc

Drone dalam langkah awal (sebelum pengamatan parameter

tersebut dilaksanakan) bisa membantu PBT melihat secara

luas dengan pencitraan jarak jauh menggunakan drone untuk

melihat adakah CVL (terbatas pada parameter tinggi tanaman

dan warna daun bendera) dalam satu hamparan pertanaman,

sehingga bisa fokus dalam mendeteksi awal keberadaan CVL

dan gulma. Kemudian hasil deteksi awal tersebut (gambar

dan/atau video hasil pencitraan drone) bisa diverifikasi secara

langsung oleh PBT dengan melihat langsung pertanaman padi

di areal tersebut yang sudah dilewati oleh drone.

Hasil visualisasi drone untuk tahap pendugaan awal dapat

membantu PBT mempercepat pengamatan hanya dalam

karakteristik pada perbedaan ketinggian tanaman, warna

malai dan gabah bisa terlihat langsung di layar drone, namun

a b

LAPORAN TAHUNAN 2020

34

LAPORAN TAHUNAN 2020 34

tetap membutuhkan verifikasi langsung dengan pertanaman

yang terlihat di drone dengan pertanaman langsung.

Kesimpulan dalam pemeriksaan lapang sertifikasi tanaman

padi dengan menggunakan drone, hanya parameter tertentu

saja yang bisa terdeteksi secara visual foto dan/atau video

oleh drone untuk menduga CVL dan mengetahui keberadaan

gulma. Parameter tersebut yaitu:

a. Pemeriksaan pendahuluan untuk mengetahui secara

global lahan yang akan ditanami dan luas lahan bisa

diketahui dengan aplikasi pihak ketiga yang harus

dipasang (instal) pada perangkat ponsel ataupun

komputer (jika harus pengolahan lebih lanjut);

b. Fase vegetatif yaitu tipe warna kaki, tipe

pertumbuhan/bentuk tanaman dan warna daun untuk

mendeteksi awal gulma dan Campuran Varietas Lain

(CVL);

c. Fase berbunga tipe pertumbuhan/bentuk tanaman,

warna daun, warna leher daun dan tinggi tanaman. Tipe

tersebut bisa terlihat dengan syarat ketinggian drone

dengan tanaman sekitar 1 – 1,5 m;

d. Fase masak sebelum panen yaitu warna gabah, warna

daun bendera, warna malai dan tinggi tanaman;

e. Dari ketiga fase tersebut maka disetiap parameter hanya

parameter tertentu saja yang dapat diamati oleh drone

seperti perbedaan ketinggian tanaman, tipe

pertumbuhan/bentuk tanaman, warna daun, warna leher

daun, warna gabah, warna daun bendera, warna malai.

Sedangkan gulma dapat terlihat diseluruh parameter

pengamatan terutama pada fase vegetatif.

Rekomendasi yang dapat diberikan adalah parameter yang

dipersyaratkan Kepmentan 620/HK.150/C/04/2020 untuk

pemeriksaan sertifikasi lapang yang dapat dilakukan dengan

drone yaitu perbedaan ketinggian tanaman, tipe

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 35

pertumbuhan/bentuk tanaman, warna daun, warna leher

daun, warna gabah, warna daun bendera, warna malai.

4. Penentuan Mutu Benih Kedelai untuk Kebutuhan Distibusi Benih Kedelai

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengantisisipasi

penurunan benih kedelai secara cepat salah satunya dengan

menggunakan kemasan yang tepat. Pada tahun 2012 Balai

Besar PPMB-TPH sudah melaksanakan pengembangan

metode untuk mendapatkan kemasan benih kedelai dengan

menggunakan plastik polyetylene (PE) dan high density

polyetylene (HDPE) dengan ketebalan ± 0,08 mm, dan

plastik kantong semar. Kesimpulan dari hasil pengujian

jenis kemasan kantong semar volume 1 kg dan 40 kg dapat

memepertahankan mutu benih kedelai sampai bulan

simpan ke-7 dengan tingkat KA ± 8%.

Jenis kemasan kantong semar volume 1 kg dengan tingkat

kadar air ± 12%, hanya dapat mempertahankan benih

kedelai sampai dengan bulan simpan ke-2 pada susu ruang.

Kemasan kantung semar volume 40 kg tidak dapat

digunakan untuk menyimpan benih kedelai selama 1 tahun

pada suhu ruang. Bahan uji dengan kadar air tinggi

berpengaruh meningkatkan persentase cendawan terbawa

benih seperti pada kemasan HDPE, yang berakibat

penurunan bahan uji.

Kemunduran kualitas benih dapat dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, kemasan, dan masa simpan benih. Benih yang

dikemas dalam kemasan yang kurang baik akan mengalami

penurunan daya tumbuh sehingga diperlukan kemasan

yang sesuai dalam penyimpanan benih. Fungsi kemasan

dalam penyimpanan benih adalah melindungi kualitas fisik

maupun fisiologis benih dari pengaruh lingkungan simpan,

menghindari tercecernya benih dan memudahkan dalam

distribusi.

LAPORAN TAHUNAN 2020

36

LAPORAN TAHUNAN 2020 36

Tujuan dari pengembangan metode ini adalah untuk

menentukan standar mutu benih yang bisa didistribusikan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH dari

bulan Januari sampai Desember 2020. Benih yang

digunakan dalam kegiatan ini berasal dari produsen benih

kedelai di Kabupaten Grobogan. Tahap awal kegiatan

dengan melaksanakan pengadaan benih kedelai dengan 3

tingkat daya berkecambah yaitu tinggi dengan daya

berkecambah diatas 84%, sedang dengan daya berkecambah

74-84% dan daya berkecambah rendah dibawah 74%

dengan melihat data pada label benih.

Benih dari Kabupaten Grobogan dikirim melalui ekspedisi.

Setelah benih sampai di Balai Besar PPMB-TPH dilakukan

uji pendahuluan dengan parameter kadar air, daya

berkecambah dan indek vigor. Sambil menunggu hasil uji

pendahuluan dilakukan pengemasan benih dengan

menggunakan kemasan karung (K1), kemasan karung

beralas plastik PE 0,04 mm (K2) dan plastik PE 0,08 mm.

Setiap kemasan berisi 1 kg benih kedelai. Sebelum

dilakukan pengemasan benih dihomogenkan dengan

devider. Setiap kemasan dibuat 3 ulangan dan disimpan

selama 6 bulan pada suhu AC dan ruang.

Bahan yang digunakan benih kedelai 4 lot varietas

Grobogan, 3 (tiga) jenis kemasan kantong plastik

Polyethylene (PE) 0,08 mm, kemasan plastik PE 0,04 mm,

karung, kertas CD, Aquades, alkohol, plastik ukuran 2 kg.

Untuk mengetahui suhu dan kelembaban selama

penyimpanan dilakukan perekaman menggunakan data

logger. Melakukan pengujian benih yang sudah disimpan,

pengujian dilakukan setiap bulan dengan parameter kadar

air, daya berkecambah dan indek vigor. Rancangan

percobaan yang digunakan RAL dengan tiga ulangan. Faktor

perlakuan yang digunakan adalah jenis kemasan yaitu

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 37

kemasan karung (K1), kemasan karung beralas plastik PE

0,04 mm (K2), plastik PE 0,08 mm (K3).

Gambar 17. Penyiapan bahan uji benih kedelai di Grobogan

Benih dikirim dari Grobogan Jawa Tengah dengan

menggunakan expedisi, dan setelah sampai dilakukan

pengujian untuk menentukan data awal sebelum dilakukan

penyimpanan. Pada saat proses pengujian mutu awal,

dilakukan pengemasan benih dengan berbagai kemasan.

Sebelum dilakukan pengemasan benih dihomogenkan

terlebih dahulu dengan menggunakan devider untuk

mencampur benih agar kondisinya menjadi homogen.

Gambar 18. Proses homogenisasi dan pengemasan benih

Setelah pengemasan selesai dilakukan benih disimpan pada

suhu AC dan suhu ruang. Selanjutnya dilakukan pengujian

awal, seterusnya setiap bulan sampai penyimpanan 6 bulan.

Dari hasil kegiatan pengembangan metode ini dapat diambil

kesimpulan dan rekomendasi:

a. Penyimpanan benih dengan mutu daya berkecambah

diatas 90% mampu mempertahankan mutu benihnya

LAPORAN TAHUNAN 2020

38

LAPORAN TAHUNAN 2020 38

sampai 6 bulan penyimpanan dengan menggunakan

kemasan karung beralas plastik PE 0,04 dan PE 0,08

mm pada suhu ruang dan AC;

b. Penyimpanan benih dengan mutu daya berkecambah

sedang yaitu antara 75 -84 % mampu mempertahankan

mutu benihnya sampai 4 bulan penyimpanan dengan

menggunakan kemasan karung beralas plastik PE 0,04

dan PE 0,08 mm pada suhu ruang dan AC;

c. Penyimpanan benih dengan dengan mutu benih yang

sangat minim, hanya mampu disimpan selama 1 bulan

dengan menggunakan kemasan karung beralas plastik

PE 0,04 mm dan plastik PE 0,08 mm.

5. Evaluasi Retensi dan Prosedur Penyimpanan Benih Padi, Jagung dan Kedelai di Laboratorium

Laboratorium pengujian yang terakreditasi harus mengacu

pada SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan Umum

Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium

Kalibrasi. Pada butir 7.4 tentang penanganan barang uji, di

nyatakan bahwa laboratorium harus memiliki prosedur

untuk pengangkutan, penerimaan, penanganan,

perlindungan, penyimpanan, retensi dan pembuangan atau

pengembalian barang uji atau kalibrasi, termasuk semua

persyaratan yang diperlukan untuk melindungi integritas

dari barang uji atau kalibrasi, dan untuk melindungi

kepentingan laboratorium dan pelanggan. Tindakan

pencegahan harus diambil untuk menghindari penurunan

mutu, kontaminasi, kehilangan atau kerusakan pada

barang selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan/

masa tunggu, dan persiapan untuk pengujian atau

kalibrasi. Pada butir 7.4.4 lebih dipertegas bahwa bila

barang perlu disimpan atau dikondisikan dalam lingkungan

tertentu, kondisi ini harus dipelihara, dipantau dan dicatat.

Hampir seluruh laboratorium benih (BPSB) di Indonesia

telah terakreditasi oleh KAN, karena itu diperlukan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 39

kajian/evaluasi mengenai prosedur penyimpanan dan

retensi untuk benih yang diuji.

Dua faktor penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu

dan kelembaban udara. Umumnya benih dapat

dipertahankan tetap baik dalam jangka waktu yang cukup

lama, bila suhu dan kelembaban udara dapat dijaga. Untuk

itu perlu ruang khusus untuk penyimpanan benih.

Penyimpanan benih pada ruang terbuka akan

mengakibatkan benih cepat mengalami kemunduran atau

daya simpannya menjadi singkat akibat fluktuasi suhu dan

kelembaban.

Selain suhu dan kelembaban, yang harus diperhatikan

dalam penyimpanan benih adalah kemasan atau wadah

simpan yang digunakan. Justice dan Bass (1979),

mengemukakan bahwa penggunaan wadah dan cara simpan

benih sangat tergantung pada jenis, jumlah benih, teknik

pengepakan, lama penyimpanan, suhu ruang simpan dan

kelembaban ruang simpan.

Pada umumnya semakin lama benih disimpan maka

viabilitasnya akan semakin menurun. Mundurnya viabilitas

benih merupakan proses yang berjalan bertingkat dan

kumulatif akibat perubahan yang diberikan kepada benih

(Widodo, 1991).

Untuk mengatasi semua permasalahan di atas, maka pada

tahun 2020 dilakukan kegiatan pengembangan metode

mengenai evaluasi retensi dan prosedur penyimpanan benih

padi, jagung dan kedelai di laboratorium.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh prosedur

penyimpanan benih padi, jagung dan kedelai sisa contoh uji

di laboratorium serta memperoleh justifikasi batas waktu

pengajuan permintaan uji ulang di laboratorium oleh

pelanggan.

LAPORAN TAHUNAN 2020

40

LAPORAN TAHUNAN 2020 40

Pengembangan metode ini terdiri dari 3 percobaan yaitu

komoditas padi, jagung dan kedelai. Setiap komoditas

disimpan pada ruang penyimpanan dengan suhu terkendali

23±2°C.

Rancangan percobaan yang digunakan pada setiap

percobaan adalah rancangan split plot dua faktor yaitu

faktor kemasan dan waktu penyimpanan:

a. Kemasan (plastic PE 0,8mm (K1), plastic hermetic (K2)

dan alumunium foil (K3).

Gambar 19. Kemasan untuk pengujian kadar air (kiri) dan kemasan

untuk pengujian daya berkecambah dan vigor benih

b. Bulan penyimpanan

Adapun lama penyimpanannya tergantung masa edar

benih masing-masing komoditasnya dan dikurangi 1

bulan (masa pengajuan uji ulang). Sehingga lama

penyimpanan untuk masing-masing komoditas adalah

sebagai berikut: benih padi selama 5 bulan, benih

jagung selama 5 bulan, dan benih kedelai selama 3

bulan.

Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Lot benih yang di uji

adalah lot benih yang memenuhi standar mutu di

laboratorium. Setiap bulan dilakukan pengujian mutu benih

berupa pengujian kadar air, daya berkecambah dan vigor

benih (RE dan First Count Test).

Pelaporan data hasil pengujian dilakukan berdasarkan

aturan ISTA. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap

variabel yang diamati dilakukan pengolahan data statistik

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 41

dengan analisis ragam uji F pada selang kepercayaan 95%.

Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%

dilakukan jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap

variabel tolok ukur pengamatan. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan program SAS system 9.0.

a. Komoditas Padi

Benih padi yang digunakan dalam pengembangan

metode ini adalah benih padi varietas Ciherang, Inpari

32, IR 64 dan Memberamo.

Gambar 20. Benih padi yang digunakan

Secara keseluruhan, bila dilihat dari interaksi antara

bulan penyimpanan dan kemasan, daya berkecambah

benih padi tidak berbeda nyata setelah disimpan selama

5 bulan dengan menggunakan kemasan apapun.

b. Komoditas Jagung

Benih Jagung yang digunakan dalam pengembangan

metode ini adalah benih jagung varietas BISI 99, BISI

220, BISI 18, Srikandi Kuning dan NASA 29.

LAPORAN TAHUNAN 2020

42

LAPORAN TAHUNAN 2020 42

Gambar 21. Benih jagung yang digunakan

Bila dilihat secara keseluruhan, benih jagung yang telah

lulus standard minimal kelulusan, dapat disimpan

selama 5 bulan dengan menggunakan kemasan apapun.

c. Komoditas Kedelai

Benih kedelai yang digunakan dalam pengembangan

metode ini adalah benih kedelai varietas Grobogan

sebanyak 4 lot.

Berdasarkan hasil uji awal, untuk KD4 dapat tidak

dilanjutkan sampai tahap penyimpanan karena mutu

awal sebelum disimpan telah dibawah standar minimal

kelulusan.

Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh bahwa faktor

tunggal bulan penyimpanan, faktor tunggal kemasan

dan interaksi antara dua faktor tidak berpengaruh nyata

pada keempat lot yang di uji.

Hal ini berarti bahwa penyimpanan benih pada suhu

terkendali 23±2°C dengan kemasan apapun dapat

mempertahankan mutu benih kedelai sampai selama 3

bulan, sehingga apabila terdapat complain atau

permintaan uji ulang, pengujian masih dapat dilakukan.

Berdasarkan hasil pengembangan metode, maka diperoleh

kesimpulan bahwa:

a. Prosedur penyimpanan benih padi, jagung dan kedelai

sisa contoh uji di laboratorium adalah pada suhu

terkendali 23±2°C, dengan kemasan plastik PE 0,8mm,

plastic hermetic dan alumunium foil;

b. Justifikasi batas waktu pengajuan permintaan uji ulang

di laboratorium oleh pelanggan adalah sesuai masa edar

(benih padi selama 5 bulan, benih jagung selama 5

bulan dan benih kedelai selama 3 bulan).

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 43

Rekomendasi yang hasilkan adalah Penyimpanan benih

pada suhu terkendali 23±2°C dapat mempertahankan mutu

selama masa edar atau sampai pengajuan pelabelan ulang

(benih padi selama 5 bulan, benih jagung selama 5 bulan

dan benih kedelai selama 3 bulan). Sehingga apabila

terdapat komplain atau permintaan uji ulang, pengujian

masih dapat dilakukan. Tetapi tidak disarankan untuk

benih yang mutunya mendekati batas minimal standar

kelulusan.

6. Verifikasi Metode Pematahan Dormansi Dengan

Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh Pada Benih Padi

Salah satu kendala yang dihadapi pada proses sertifikasi

benih, khususnya pengujian daya kecambah benih di

laboratorium adalah dormansi benih. Dormansi benih

adalah suatu kondisi dimana benih hidup tidak dapat

berkecambah meskipun telah dikecambahkan pada kondisi

lingkungan yang optimum. Dormansi dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik faktor benih maupun faktor

lingkungan. Pada benih yang dorman, perkecambahan tidak

akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya.

Dormansi pada benih dapat dipatahkan dengan berbagai

cara baik secara fisik, mekanik maupun kimiawi.

Metode pematahan dormansi pada benih padi yang

direkomendasikan ISTA adalah dengan pemanasan

pendahuluan pada suhu 50±2oC, perendaman dalam air

atau asam nitric (HNO3) selama 24 jam. Pada tahun 2018

dan 2019 Balai Besar PPMB-TPH juga telah melaksanakan

pengembangan metode pematahan dormansi untuk benih

padi unggul nasional, padi varietas lokal, padi gogo serta

padi rawa. Perlakuan yang digunakan adalah kombinasi

perlakuan panas kering dan perendaman Potassium Nitrat

(KNO3). Perlakuan cukup efektif namun masih memerlukan

waktu minimal 48 jam untuk perlakuan pematahan dormasi

benih. Oleh karena itu diperlukan alternatif perlakuan lain

LAPORAN TAHUNAN 2020

44

LAPORAN TAHUNAN 2020 44

seperti pemberian zat pengatur tumbuh dalam proses

pematahan dormansi benih padi, untuk mempercepat waktu

perlakuan.

Menurut Yuningsih et al (2015) menyatakan bahwa

perlakuan pemanasan pada benih selama 48 jam

dilanjutkan dengan perendaman pada asam giberelat (GA3)

10 ppm mampu menghasilkan daya berkecambah lebih dari

85% pada minggu ke 0 penyimpanan. Ilyas et al. (2007) juga

menyebutkan bahwa penggunaan asam giberelat (GA3) 120

ppm selama 48 jam efektif untuk permatahan dormansi

beberapa varietas padi gogo.

Dalam rangka mendukung percepatan peningkatan produksi

benih padi bersertifikat maka perlu dilakukan

pengembangan metode pematahan dormansi pada beberapa

varietas benih padi dengan menggunakan zat pengatur

tumbuh sehingga diperoleh perlakuan dormansi yang efektif

dan cepat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan

metode pematahan dormansi benih padi dengan penggunaan

zat pengatur tumbuh yang efektif dan cepat. Sehingga dapat

diperoleh bahan kebijakan untuk metode pematahan

dormansi beberapa benih padi sebagai acuan laboratorium

penguji benih dalam pengujian mutu benih padi.

Kegiatan verifikasi ini akan berlangsung dari bulan Januari

sampai dengan Desember 2020 di laboratorium pengujian

mutu benih Balai Besar PPMB-TPH dan beberapa

laboratorium BPSBTPH tingkat provinsi,

Bahan yang digunakan antara lain zat pengatur tumbuh

(ZPT) berupa asam giberelat (GA3) dan asam indola

asetat/auksin (IAA), Potassium Nitrat (KNO3) dan beberapa

varietas benih padi baru panen.

Kegiatan verifikasi terdiri dari beberapa tahap sebagai

berikut:

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 45

a. Uji coba beberapa konsentrarsi ZPT dan metode

perlakuan pada varietas benih padi baru panen.

b. Pada tahap ini akan digunakan beberapa tingkat

konsentrasi dan cara penggunaan ZPT.

Tabel 11. Perlakuan pematahan dormansi pada benih padi

a) Kontrol Tanpa perlakuan

b) Perendaman KNO3 5% 24 jam

c) Perendaman GA3 100 ppm 24 jam

d) Perendaman GA3 150 ppm 24 jam

e) Perendaman GA3 200 ppm 24 jam

f) Perendaman IAA 100 ppm 24 jam

g) Perendaman IAA 150 ppm 24 jam

h) Perendaman IAA 200 ppm 24 jam

Hasil dari berbagai perlakuan diatas diulang sebanyak

tiga ulangan dan hasilnya akan dievaluasi untuk

pemilihan metode yang paling efektif untuk pematahan

dormansi benih padi. Metode dinilai efektif apabila

mampu mematahakan dormansi benih padi berdasarkan

daya berkecambah lebih dari 80% dan konsentrasi ZPT

yang digunakan.

c. Aplikasi hasil uji tahap 1 pada beberapa varietas benih

padi baru panen Setelah diperoleh beberapa metode yang

efektif, maka dilakukan inventarisasi berbagai varietas

padi yang siap panen di berapa Provinsi.

Uji coba aplikasi metode pematahan dormansi

menggunakan ZPT pada beberapa laboratorium penguji

benih BPSBTPH tingkat provinsi

LAPORAN TAHUNAN 2020

46

LAPORAN TAHUNAN 2020 46

Beberapa laboratorium BPSBTPH akan diberikan ZPT

yang terbukti efektif untuk pematahan dormansi padi.

Laboratorium diminta untuk dapat mengaplikasikan

pematahan dormansi dengan menggunakan ZPT pada

benih yang baru penen.

d. Pengumpulan dan pengolahan data hasil uji

Pengumpulan dan pengolahan data meliputi data uji

awal sampai dengan data dari laboratorium BPSBTPH

provinsi yang mengaplikasikan metode ini. Pengolahan

data menggunakan uji sidik ragam dengan uji lanjut

Duncan dengan tarat kepercayaan 95%.

e. Analisa dan pengambilan kesimpulan

Analisa dan pengambilan kesimpulan berdasarkan

tingkat daya berkecambah yang dighasilkan pada

masing-masing metode. Metode pematahan dormansi

dianggap efektif apabila hasil uji daya berkecambah

>80%.

Hasil dari kegiatan ini diketahui bahwa pada tahap pertama

diperoleh 7 varietas benih padi baru panen dari provinsi

Jawa Tengah meliputi varietas Inpari 43, Ciherang, Sunggal,

Inpari 42, Mekongga, Inpari 32 dan Sintanur, dengan umur

panen 3 minggu setelah panen (MSP).

Gambar 22. Benih kegiatan pematahan dormansi padi

Perlakuan yang digunakan pada tahap pertama antara lain

perendaman KNO3 5% selama 24 jam, perendamana GA3

100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm selama 24 jam,

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 47

pernedaman IAA 100ppm, 150ppm, serta 200ppm selama 24

jam.

Pada varietas Sunggal dan Inpari 43, semua perlakuan

belum mampu mematahkan dormansi benih pada umur 3

dan 4 MSP, dan varietas Inpari 43 pada 5 MSP. Hal ini

diketahui dari hasil uji daya berkecambah masih dibawah

80%. Pada varietas Sunggal pada 5 MSP perlakuan KNO3 5%

dan GA3 100ppm mampu memberikan hasil uji daya

berkecambah lebih dari 80%. Pada varietas Ciherang

perlakuan KNO3 5% dan GA3 semua konsentrasi mampu

mematahkan dormansi benih sejak umur benih 3 MSP yaitu

lebih dari 90% dibandingkan dengan tanpa perlakuan.

Pada varietas Inpari 32 dan Mekongga, perlakuan GA3

semua konsentrasi mampu mematahkan dormansi dengan

hasil uji daya berkecambah lebih dari 85% pada minggu ke 5

MSP. Perlakuan GA3 memberikan hasil daya berkecambah

lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan

perlakuan lain.

Perlakuan GA3 semua konsentrasi memberikan hasil

berbeda nyata untuk varietas Inpari 42 dengan hasil daya

berkecambah lebih dari 85% pada umur 3 MSP

dibandingkan dengan tanpa perlakuan (29%) KNO3 5%

(72%) dan IAA (57%). Pada varietas Sintanur semua

perlakuan mampu meningkatkan daya berkecambah diatas

80% dibandingkan dengan tanpa perlakuan.

Secara umum dapat diketahui bahwa perlakuan GA3 dan

KNO3 5% memeberikan hasil yang lebih baik dan berbeda

nyata pada varietas yang diuji. Sedangkan perlakuan IAA

tidak memberikan hasil yang cukup baik pada sebagian

besar variteas yang diuji. Oleh karena itu pada tahap

selanjutnya perlakuan IAA tidak lagi digunakan.

LAPORAN TAHUNAN 2020

48

LAPORAN TAHUNAN 2020 48

Gambar 23. a. Pengujian daya berkecambah dengan perlakuan KNO3

3%, b. GA3 300 ppm

Pada pengujian tahap kedua seharusnya digunakan berbagai

varietas dari beberapa provinsi. Namun dikarena kondisi

pandemi Covid-19, maka benih padi hanya diperoleh dari

Provinsi Jawa Tengah antara lain Inpari 24, Inpari 32,

Pajajaran, Sunggal dan Inpari IR Nutrizinc dengan umur

benih antara 2 dan 4 MSP.

Pada tahap kedua, perlakuan pematahan dormansi yang

digunakan antara lain perendaman KNO3 3% selama 48 jam

sebagai perlakuan yang telah rutin digunakan di

laboratorium, KNO3 5% selama 24 jam, GA3 200 ppm dan

GA3 300 ppm selama 24 jam.

Seluruh perlakuan mampu mematahkan dormansi benih

padi varietas pajajaran dengan hasil daya berkecambah lebih

dari 80% dan benih segar maksimal 2%. Sedangkan pada

varietas Inpari 24, seluruh perlakuan mampu menurunkan

jumlah benih segar sampai dengan 0% dibandingkan tanpa

perlakuan pada 4 MSP yaitu 12%.

Varietas Inpari 32, Sunggal dan IR Nutrizinc memberikan

respon yang berbeda-beda pada perlakuan pematahan

dormansi yang diberikan. Perlakuan KNO3 3% memberikan

hasil yang seragam pada ketiga varietas pada 2 MSP yaitu

diatas 80%. Perlakuan 5% selama 24 jam memberikan hasil

maksimal pada varietas Sunggal dengan umur 2 MSP.

Sedangkan perlakuan GA3 memberikan hasil diatas 80%

a b

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 49

pada varietas Inpari 32 dan Sunggal pada umur 2 MSP, dan

Inpari IR Nutrizinc pada umur 3 MSP.

Perbandingan secara ekonomis untuk penggunaan GA3 dan

KNO3 baik dari segi waktu pengujian serta biaya bahan yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 70. Dari segi waktu

penggunaan GA3 mampu menghemat waktu, namun dari

segi biaya GA3 lebih mahal daripada KNO3.

Pada tahap ketiga yaitu aplikasi perlakuan pematahan

dormansi digunakan GA3 300ppm untuk ke BPSB beberapa

provinsi antara lain Provinsi Jawa Tengah, DI. Yogyakarta,

Banten, Lampung, Jambi, Sulawesi Selatan, NTB, dan

Sumatera Barat.

Gambar 24. Validasi perlakuan pematahan dormansi di BPSBTPH

Provinsi Banten dan Jawa Tengah

Hasil perlakuan pematahan dormansi di beberapa

laboratorium BPSBTPH menunjukkan bahwa perlakuan GA3

dan KNO3 3% mampu mematahkan dormansi dan

memberikan hasil uji daya berkecambah yang lebih tinggi

dari pada kontrol. Pada beberapa varietas perlakuan GA3

memberikan hasil yang lebih tinggi daripada perlakuan

KNO3.

Kesimpulan yang diperoleh secara umum, perlakuan GA3

cukup efektif untuk perlakuan pematahan dormansi dan

dapat dijadikan alternatif perlakuan pematahan dormansi

dengan waktu lebih cepat yaitu 24 jam, selain perlakuan

KNO3 3% selama 48 jam yang telah diaplikasikan di

LAPORAN TAHUNAN 2020

50

LAPORAN TAHUNAN 2020 50

laboratorium selama ini.

Rekomendasi yang diperoleh adalah penggunaan perlakuan

pematahan dormansi dengan perendaman pada GA3 dengan

konsentrasi 300ppm selama 24 jam pada varietas Ciherang,

Sunggal, Inpari 42, Mekongga, Inpari 32 dan Sintanur,

dengan umur panen 3 MSP. Untuk varietas Pajajaran, Inpari

24 dan Inpari IR Nutrizinc dengan umur 4 MSP.

7. Kajian Metode Pengambilan Contoh Benih Padi, Jagung Dan Kedelai Untuk Pengecekan Mutu Benih Beredar

Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, benih

mempunyai peranan yang cukup strategis, karena

berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas, mutu

hasil dan sifat ekonomis produk tanaman. Program

peningkatan produksi pertanian membutuhkan peningkatan

penyediaan dan penyaluran benih.

Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang disertai

dengan penerapan teknologi lainnya berkontribusi untuk

meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu hasil

komoditas tanaman pangan. Oleh karena itu ketersediaan

benih varietas unggul bersertifikat perlu terus ditingkatkan

agar dapat memenuhi kebutuhan di lapangan dan mudah

diakses petani.

Pada tahun 2020, bantuan pemerintah dilaksanakan

melalui Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan

Mutu Hasil Tanaman Pangan yang dijabarkan dalam enam

kegiatan utama yang salah satunya merupakan Pengelolaan

Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan. Dalam rangka

peningkatan produksi komoditas padi dan jagung minimal

7% serta kenaikan tiga kali lipat ekspor di tahun 2024,

dilaksanakan kegiatan bantuan benih padi dan jagung

tahun anggaran 2020. Agar pelaksanaan kegiatan bantuan

benih padi dan jagung Tahun Anggaran 2020 berjalan

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 51

maka harus dilakukan sesuai Petunjuk Pelaksanaan

Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun Anggaran 2020.

Petunjuk pelaksanaan ini merupakan acuan bagi para

pemangku kepentingan bantuan benih benih padi dan

jagung dalam melaksanakan kegiatan perbenihan tanaman

pangan.

Kepmentan Nomor 992/HK.150/C/05/2018 mengatur

kegiatan pengawasan peredaran benih tanaman pangan

dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya

penyimpangan dalam peredaran benih. Untuk mengetahui

kesesuaian mutu benih bina yang beredar dengan standar

mutu benih yang dipersyaratkan dilakukan pengecekan

mutu benih bina. Pengambilan contoh benih saat

pengecekan dilakukan oleh PBT pada benih yang sudah

dikelompokkan oleh pemilik benih dengan cara mengambil

kemasan secara visual terlihat paling buruk pada masing-

masing kelompok.

Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan benih tanaman

pangan, perlu ditetapkan standar operasional prosedur,

dengan tahapan mekanisme penyaluran bantuan benih

tanaman pangan. Berdasarkan Keputusan Direktur

Jenderal Tanaman Pangan Nomor 96/HK.310/C/4/2020

pengambilan contoh benih dilakukan pada setiap lot benih

yang sudah dikelompokkan sesuai dengan nomor lotnya

dengan ketentun yang berbeda untuk lot benih yang secara

visual kondisi kemasan terlihat seragam dan terlihat

berbeda.

Tujuan pengambilan contoh benih adalah untuk

mendapatkan contoh yang mewakili dengan ukuran yang

sesuai untuk pengujian, dan peluang keberadaaan setiap

komponen dalam contoh tersebut sama dengan tingkat

keberadaannya di dalam lot benih (ISTA, 2020). Karena

sebagaimanapun akuratnya pengujian di laboratorium, hasil

hanya menggambarkan kualitas dari sampel yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

52

LAPORAN TAHUNAN 2020 52

dikerjakan analis, sehingga pengambilan contoh benih

menjadi titik kritis dalam proses bantuan benih beredar.

Aspek benih yang sangat berpengaruh terhadap

peningkatan produktifitas dan mutu hasil tanaman adalah

mutu benih yang digunakan dan ketersediaannya. Dalam

rangka membantu meringankan modal usaha produksi

tanaman pangan, pemerintah memberikan bantuan sarana

produksi antara lain berupa benih. Benih bantuan yang

diberikan pemerintah adalah benih bersertifikat yang

memenuhi standar mutu. Namun dalam pelaksanaannya

sering kali mutu benih bantuan yang diterima oleh petani

tidak sesuai dengan standar mutu benih.

Peredaran benih yang tidak memenuhi baku mutu minimal

(BMB) dapat disebabkan oleh vigor benih awal yang kurang

bagus, kurangnya (jumlah dan kompetensi) sumber daya

manusia pengawasan benih seperti Pengawas Benih

Tanaman (PBT) dan Petugas Pengambil Contoh (PPC) atau

metode pengambilan contoh benih yang belum tepat. Dalam

kegiatan ini dilaksanakan kajian menggunakan beberapa

metode pengambilan contoh benih untuk memperoleh

metode yang tepat sehingga dapat mewakili lot benih yang

diedarkan dan mutu benih yang diedarkan sesuai standar

mutu benih dengan melibatkan beberapa produsen benih

padi, jagung dan kedelai. Namun dengan adanya pandemi

Covid-19, kegiatan ini dapat dilaksanakan terbatas pada

pengiriman benih bantuan dengan produsen benih yang

terdapat di Pulau Jawa. Pada kegiatan pengembangan

metode Balai Besar PPMB-TPH TA 2020 dilaksanakan

kajian metode pengambilan contoh benih padi, jagung dan

kedelai untuk pengecekan mutu benih benih bantuan

pemerintah beredar sehingga mutu benih bantuan yang

diterima oleh petani sesuai dengan standar mutu benih.

Kajian ini bertujuan untuk menelaah permasalahan dan

mencari titik kritis penurunan mutu benih selama proses

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 53

distribusi dan untuk memperoleh metode pengambilan

contoh benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan

mutu benih beredar.

Bahan yang digunakan dalam kegiatan kajian ini adalah

benih bantuan padi, jagung dan kedelai. Contoh uji

sejumlah contoh kirim minimal pada benih padi, jagung dan

kedelai yaitu 700 gr, 1000 gr dan 1000 gr per sampel

masing-masing lot.

Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari beberapa tahap,

yaitu:

a. Tahap awal kegiatan ini adalah melakukan koordinasi

dengan pihak pengadaan bantuan benih dan

produsen/penyedia benih untuk mendapatkan informasi

mengenai penyaluran benih bantuan padi, jagung

kedelai. Tim melaksanakan kegiatan pengambilan

sampel untuk pengecekan mutu benih awal sebelum

dikirim, pengecekan mutu benih setelah sampai di lokasi

penerima bantuan dan pengecekan mutu benih saat

diterima oleh penerima bantuan. Produsen benih yang

turut bekerja sama dalam kegiatan ini adalah Produsen

benih padi (CV. Putra Utama Perkasa dan CV. Kardika

Kresna), jagung (PT. Tunas Widji Inti Nayotamma dan

PT. BISI International Tbk), dan kedelai (UD. Sujinah,

CV. Megatani Mandiri dan UD. Marga Tani).

b. Pengecekan mutu awal benih sebelum dikirim dilakukan

di gudang produsen/penyedia. Dilakukan identifikasi

jenis kemasan yang digunakan, volume kemasan,

Kondisi simpan pengemasan, waktu panen, masalah

pada saat penyimpanan. Metode pengambilan contoh

benih di gudang dilakukan berdasarkan ISTA Rules.

c. Pengecekan mutu awal benih bantuan setelah sampai di

lokasi penerima bantuan (sebelum diedarkan) dilakukan

dengan menggunakan beberapa metode pengambilan

LAPORAN TAHUNAN 2020

54

LAPORAN TAHUNAN 2020 54

contoh. Metode pengambilan contoh yang terdapat dalam

aturan adalah sebagai berikut:

1) Pengambilan contoh benih dari satu kemasan yang

paling buruk

2) Pengambilan contoh benih dari satu kemasan yang

bagus dan satu kemasan yang buruk.

Untuk kegiatan kajian ini menggunakan tiga metode sebagai

berikut:

a. Diambil satu kemasan yang baik: 2 x @1 Kg (dibagi

dalam 2 kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1

kemasan alufo);

b. Diambil satu kemasan yang paling buruk: Diambil satu

kemasan yang paling jelek: 2 x @1 Kg (dibagi dalam 2

kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1

kemasan alufo);

c. Diambil dari 3 (tiga) titik/campur: 2 x @1 Kg (dibagi

dalam 2 kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1

kemasan alufo).

Pada saat pengambilan sampel dilakukan identifikasi jenis

kemasan yang digunakan, volume kemasan, kondisi simpan

penyimpanan, jarak kirim, masalah pada saat penyimpanan

dan pengiriman. Seluruh sampel yang diambil pada saat

proses penyaluran benih bantuan dilakukan pengecekan

mutu dengan parameter mutu yang diuji di laboratorium

adalah kadar air, analisis kemurnian, daya berkecambah,

indeks vigour dan pengukuran radicula emmergence (RE).

Analisa statistik yang digunakan dalam kegiatan

pengembangan metode adalah secara deskriptif

membandingkan berbagai kondisi benih yang di ambil

contohnya dan berbagai cara pengambilan contoh benih

serta menggunakan Tabel 5C ISTA. Toleransi antara hasil

dua pengujian daya berkecambah pada contoh kirim yang

sama atau berbeda bila pengujian dilakukan di laboratorium

yang sama (two-way test at 2.5% significance level).

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 55

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Padi CV. Putra Utama Perkasa yang dikirim dari Pati

Provinsi Jawa Tengah ke Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa

Tengah. Lot benih yang dikirim sebanyak 1 lot varietas Situ

Bagendit dengan volume kemasan 5 kg, menggunakan

armada transportasi truk.

Gambar 25. Pengambilan contoh benih bantuan padi

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Padi CV. Kardika Kresna yang dikirim dari Nganjuk Provinsi

Jawa Timur ke Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Lot

benih yang dikirim sebanyak 2 lot varietas Inpara 32 dengan

volume kemasan 10 kg, menggunakan armada transportasi

truk trasportasi via kapal feri.

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Jagung PT. Tunas Widji Inti Nayotamma yang dikirim dari

Kediri Provinsi Jawa Tengah ke Wonogiri Provinsi Jawa

Tengah (Gambar 45). Lot benih yang dikirim sebanyak 3 lot

terdiri dari 2 varietas yaitu varietas RK 45 dan RK 58

dengan volume kemasan 5 kg, menggunakan armada

transportasi truk.

LAPORAN TAHUNAN 2020

56

LAPORAN TAHUNAN 2020 56

Gambar 26. Pengambilan contoh benih bantuan jagung

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Jagung PT. BISI International Tbk. yang dikirim dari Kediri

Provinsi Jawa Timur ke Bangkalan Provinsi Jawa Timur. Lot

benih yang dikirim sebanyak 1 lot varietas Bisi 2 dengan

volume kemasan 5 kg, menggunakan armada transportasi

truk.

Pengambilan contoh benih dilaksanakan pada pengiriman

benih bantuan kedelai UD Sujinah dari Grobogan Provinsi

Jawa Tengah ke Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung

Kidul Provinsi DI. Yogyakarta). Lot benih yang dikirim

sebanyak 2 lot varietas Grobogan dengan volume kemasan

20 kg, menggunakan armada transportasi truk.

Gambar 27. Pengambilan contoh benih bantuan kedelai

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

kedelai CV. Megatani Mandiri yang akan dikirim dari

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 57

Nganjuk Provinsi Jawa Timur ke Lombok Timur Provinsi

Nusa Tenggara Barat. Lot benih yang dikirim sebanyak 3 lot

varietas Anjasmoro dengan volume kemasan 20 kg,

menggunakan armada transportasi truk trasportasi via

kapal laut.

Pengambilan contoh benih kedelai di gudang benih UD

Marga Tani yang terletak di Subang, Jawa Barat, kemudian

melakukan pengiriman benih bantuan kedelai ke kelompok

tani di Grobogan Jawa Timur. Tim melakukan pengambilan

contoh pada saat benih diterima oleh kelompok tani dan

menyimpan benih di petanipenerima bantuan untuk diambil

sampelnya pada saat benih akan ditanam.

Pengambilan contoh benih kedelai di gudang benih UD

Marga Tani yang terletak di Subang, Jawa Barat, kemudian

melakukan pengiriman benih bantuan kedelai ke kelompok

tani di Pandeglang Provinsi Banten. Tim melakukan

pengambilan contoh pada saat benih diterima oleh kelompok

tani dan menyimpan benih di petani penerima bantuan

untuk diambil sampelnya pada saat benih akan ditanam.

Pengembangan metode ini lebih mengkaji permasalahan dan

mencari titik kritis penurunan mutu benih selama proses

distribusi terhadap mutu benih padi, jagung dan kedelai

karena terkadang dilaporkan mutu benih kurang baik saat

tiba di lokasi petani, seperti pada program bantuan benih

pemerintah. Pengambilan sampel setelah pengiriman

diambil menggunakan tiga metode pengambilan contoh.

Saat pemilihan kemasan yang diambil secara umum dalam

kondisi baik kemasan yang paling buruk diambil dalam

kondisi kemasan kotor, berada di tumpukan paling bawah

namun tidak ada indikasi basah atau bocor.

Berdasarkan hasil mutu benih pada pengiriman benih padi

dan jagung untuk parameter kadar air ke beberapa lokasi

benih pada ketiga metode pengambilan contoh diperolh hasil

yang tidak berbeda, terdapat benih yang mengalami sedikit

LAPORAN TAHUNAN 2020

58

LAPORAN TAHUNAN 2020 58

kenaikan tingkat kadar air tetapi tidak signifikan dan masih

memenuhi persyaratan minimal berdasarkan Kepmentan

Nomor 620/HK.150/C/04/2020 tentang Petunjuk Teknis

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan yaitu untuk benih padi

(13%), jagung (12%). Namun untuk parameter kadar air

benih kedelai berdasarkan hasil pengecekan mutu awal

diperoleh mutu kadar air lebih dari persyaratan mutu

maksimal yaitu sebesar 11%. Pada pengiriman benih kedelai

varietas Grobogan Lot 12 dari Grobogan ke Gunung Kidul

mutu awal kadar air sebesar 11,3% semakin meningkat

hingga mencapai 12,1% ditingkat petani.

Berdasarkan hasil mutu benih pada pengiriman benih padi

dan jagung untuk parameter daya berkecambah ke

beberapa lokasi benih pada ketiga metode pengambilan

contoh diperoleh hasil yang tidak berbeda. Benih yang

disimpan lama pada saat pengiriman mengalami sedikit

penurunan tetapi tidak signifikan masih memenuhi

persyaratan minimal berdasarkan Kepmentan

620/HK.150/C/04/2020 yaitu untuk benih padi (80%),

jagung (85%). Namun untuk parameter daya berkecambah

benih kedelai berdasarkan hasil pengecekan mutu awal

diperoleh mutu daya berkecambah kurang dari persyaratan

mutu minimal yaitu sebesar 65%. Pada pengiriman benih

kedelai varietas Grobogan Lot 12 dari Grobogan ke Gunung

Kidul mutu awal daya berkecambah sebesar 61% semakin

menurun hingga mencapai 32% ditingkat petani.

Saat ini belum ada persyaratan standar minimal untuk

parameter vigor benih. Berdasarkan hasil mutu benih pada

pengiriman benih padi dan jagung untuk parameter Vigor

(indeks vigor dan radicle emergence) ke beberapa lokasi

benih pada ketiga metode pengambilan contoh diperoleh

hasil yang tidak berbeda. Untuk benih dengan tingkat

indeks vigor dan radicle emergence yang rendah mengalami

penurunan mutu daya berkecambah lebih cepat

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 59

dibandingkan benih dengan tingkat indeks vigor dan radicle

emergence yang tinggi.

Berdasarkan hasil pelaksanaan kajian metode pengambilan

contoh benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan

mutu benih beredar dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pada benih padi secara umum terjadi penurunan mutu

benih tetapi masih toleran baik di lokasi tujuan maupun

di tingkat petani;

b. Pada benih jagung secara umum terjadi penurunan

mutu benih tetapi masih toleran baik di lokasi tujuan

maupun di tingkat petani;

c. Pada benih kedelai secara umum terjadi penurunan

mutu benih tetapi pada parameter daya berkecambah

tidak toleran baik di lokasi tujuan maupun di tingkat

petani;

d. Hasil pengecekan mutu benih setelah pengiriman

menggunakan tiga metode pengambilan contoh dengan

menggunakan kemasan contoh kirim aluminium foil dan

plastik tidak berbeda dengan indikasi kemasan tidak

basah dan tidak ada kebocoran;

e. Benih dengan tingkat vigor yang rendah mengalami

penurunan mutu daya berkecambah lebih cepat

dibandingkan benih dengan tingkat vigor yang tinggi.

Rekomendasi dari hasil kajian metode pengambilan contoh

benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan mutu

benih beredar adalah sebagai berikut:

a. Untuk mempertahankan mutu benih ditingkat petani,

maka benih padi, jagung dan kedelai yang akan dikirim

harus memenuhi persayaratan mutu minimal yang

dipersyaratkan dalam Kepmentan

620.HK.140.C.04.2020;

b. Jika benih sudah diterima oleh petani tetapi tidak

segera ditanam untuk menjaga mutu benih bantuan

maka dibutuhkan standar operasional prosedur untuk

penyimpanan benih ditingkat petani;

LAPORAN TAHUNAN 2020

60

LAPORAN TAHUNAN 2020 60

c. Untuk pengiriman ke lokasi yang membutuhkan waktu

lama sebaiknya dipilih benih dengan tingkat vigor dan

daya berkecambah yang tinggi.

8. Identifikasi Kebenaran Kode Event Bt11 Dan GA21 pada Benih Jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG)

Upaya pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia

mendapatkan tantangan berat saat ini. Terbatasnya jumlah

varietas unggul jagung yang mampu beradaptasi dengan

baik dan bertahan lama pada kondisi iklim ekstrim

merupakan salah satu faktor dalam peningkatan

produktivitas jagung nasional. Hal tersebut mengakibatkan

Indonesia menjadi negara pengimpor jagung. Pada tahun

2013, Indonesia mengimpor jagung sebanyak 3 juta ton

untuk bahan pakan ternak, yang 76% berasal dari negara

penanam jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG), sehingga

terdapat kemungkinan beberapa jagung PRG tersebut sudah

ada di Indonesia.

Budidaya pertanaman PRG dapat menjadi salah satu solusi

dalam menghadapi permasalahan pertanian seperti, varietas

yang produktivitas yang rendah, rentan terhadap hama dan

penyakit serta terbatasnya lahan optimal. Masalah global

seperti peningkatan jumlah penduduk, dan tuntutan

terhadap varietas atau produk pertanian berkualitas harus

segera mendapat tindak lanjut. PRG memang dapat

memberikan manfaat ekonomi kepada petani dan

masyarakat, namun PRG juga dapat menjadi sumber

kontroversi terutama yang berhubungan dengan komoditas

dan produk pangan.

Jagung (Zea mays) termasuk produk pertanian utama yang

telah banyak dimodifikasi menggunakan teknik rekayasa

genetika. Pada saat ini, luasan jagung PRG telah mencapai

57,4 juta ha dengan produksi mencapai 32% dari produksi

jagung dunia. Beberapa produk jagung PRG telah ditanam

secara luas di beberapa negara, yaitu jagung tahan hama,

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 61

seperti Mon89034, Mon810, BT11, TC1507 dan MIR162,

serta jagung toleran herbisida, antara lain GA21, NK603,

dan MIR604. Beberapa jagung PRG, yaitu GA21,

TC1507, BT11, MIR162, MIR604, NK603, dan Mon89034,

telah mendapatkan persetujuan keamanan pangan PRG

(aman untuk dikonsumsi sebagai pangan) dari Kepala

Badan POM. Persetujuan dari lembaga terkait memberi

potensi kegiatan budidaya tanaman PRG di Indonesia dan

permintaan pengujian deteksi kebenaran event PRG yang

telah mendapat sertifikat keamanan pangan PRG.

Untuk itu laboratorium Elektroforesis Balai Besar PPMB-

TPH pada TA 2020 mengajukan kegiatan pengembangan

metode Identifikasi Kebenaran Kode Event Produk Rekayasa

Genetik Bacillus thuringensis 11 (Bt11) dan Gibberelin acid

21 (Ga21) Pada Benih Jagung. Berdasarkan Permentan

Nomor 12 tahun 2018 tentang Produksi, Sertifikasi dan

Peredaran Benih Tanaman, pasal 33 (f) untuk benih Produk

Rekayasa Genetik (PRG) harus mencantumkan kode PRG

(event). Sedangkan pada ISTA Rules (2019) juga telah

mencantumkan pengujian benih Genetically Modified

Organisms (GMO) bab 19, dengan tiga dasar metode yaitu

berdasar DNA, berdasar protein dan berdasar uji

pertanaman atau bioassay.

Tujuan pengembangan metode ini adalah memperoleh

metode pengujian, penanda DNA untuk event PRG Bt 11

dan GA 21 benih jagung yang sesuai kode PRG sebagai

varietas benih maupun sesuai dengan tercantum pada

kemasan benih/komoditas. Manfaat hasil pengembangan

metode berupa prosedur metode pengujian dan penanda

DNA yang berguna dalam verifikasi kebenaran PRG berkode

Bahan pengujian yang digunakan terdiri dari Reference

Material jagung PRG event BT11 dan GA21 serta komoditas

jagung yang beredar. Untuk benih jagung PRG event Bt11

dan Ga21 serta non PRG dari Bt11 dan Ga21 yang masih

LAPORAN TAHUNAN 2020

62

LAPORAN TAHUNAN 2020 62

satu varietas merupakan partisipasi dari PT Syngenta yang

berasal dari sumber benih di Amerika Serikat (USA). Contoh

benih PRG dan non PRG tersebut berupa benih yang sudah

dibuat menjadi tepung sehingga tidak dapat digunakan

sebagai bahan perbanyakan tanaman.Peralatan yang

digunakan adalah timbangan analitik, perangkat uji

ekstraksi isolasi DNA, perangkat uji penggandaan DNA

(PCR) dan perangkat uji biomolekuler serta perangkat uji

kimia.. Bahan dan sarana pengujian untuk pelaksanaan

kegiatan pengembangan metode ini bersumber pada

anggaran kegiatan pengembangan dan validasi metode Balai

Besar PPMB-TPH Tahun Anggaran 2020.

Tabel 12. Daftar contoh uji yang digunakan dalam pengembangan metode

No Asal Contoh Benih Varietas Contoh Pengujian

1 Benih jagung non PRG beredar di Indonesia

Srikandi Kuning, Nasa 29, BISI 18, Bisi 99, Bisi 220, Pioneer Gajah,

Pioneer Bison, NK 6172, NK 7202

2 Benih jagung non PRG

(Syngenta /USA)

Satu varietas sama dengan Bt 11,

Ga 21

3 Benih jagung PRG

(Syngenta/USA)

Bt 11, Ga 21

4 CRM GMO level 4 (maize) Bt 11, Ga 21, MIR 604

Tahap awal kegiatan ini adalah penyiapan contoh benih

jagung non PRG yang berasal dari benih jagung varietas

unggul yang beredar di Indonesia. Contoh kerja yang

digunakan dalam pengujian diambil dari sampel benih.

Masing-masing sampel benih uji tersebut selanjutnya

diekstrasi isolasi DNA kemudian dianalisis secara molekuler

menggunakan teknik PCR menggunakan lima marka DNA,

yang terdiri dari dua primer spesifik penciri PRG ( primer

35S, dan TNOs),dua primer spesifik untuk mengidentifikasi

event kode PRG (Bt11 dan Ga21), dan satu primer spesifik

genus jagung (primer Zein). Pemilihan penggunaan primer

tersebut dilakukan berdasarkan informasi yang telah

dilaporkan sebelumnya, yang merupakan marka molekuler

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 63

yang informatif dalam membedakan atau deteksi PRG

(Bahagiawati, 2015). Informasi primer, sekuen, ukuran

produk yang dihasilkan oleh masing-masing sesuai

referensinya masing-masing dalam kegiatan identifikasi PRG

yang digunakan pada kegiatan ini secara terperinci

ditampilkan pada tabel berikut

Tabel 13. Daftar primer yang digunakan untukdeteksi dan

identifikasi PRG jagung

No Primer Urutan basa (5^ - 3^) Produk

(bp)

Sumber

data

1 P35S Forward

GATAGTGGGATTGTGCGTCA 195 Gurakan et al. (2011)

P35S

Revers

GCTCCTACAAATGCCATCA

2 Tnos-F GAATCCTGTTGCCGGTCTTG 180 Randhawa

et al (2006) Tnos-R TTATCCTAGTTTGCGCGCTA

3 BT11-F CCATTTTTCAGCTAGGAAGTTC 110 Matsuoka

et al (2001) BT11-R TCGTTGATGTTKGGGTGTTC

4 GA21-F ACGGTGGAAGAGTTCAATGTATG 270 Matsuoka

et al (2001) GA21-R TCTCCTTGATGGGCTGCA

5 Zein-F GACATTGTGGCATCATCATTT 277 Gurakan et

al. (2011) Zein-R AGTGCGACCCATATTCCAG

Masing-masing sampel uji terdiri dari dua ulangan DNA

hasil ekstraksi isolasi dari masing-masing sampel uji

selanjutnya diuji kuantitas maupun kualitas DNA melalui

nilai absorbansi larutan DNA pada panjang gelombang 260

nm dan 280 nm menggunakan spektrofotometer UV

Nanodrop. Penentuan kemurniaan DNA yang dihasilkan

mengacu pada nilai rasio absorbansi DNA yang diperoleh

pada panjang gelombang A260/A280 pada kisaran 1.8 sd

2.0.

Hasil bacaan yang berada di luar kisaran tersebut

menunjukkan bahwa pada sampel DNA yang masih

terkontaminasi oleh makromolekul lainnya, seperti protein

maupun RNA. Selain itu, penentuan kualitas DNA yang

diperoleh juga dilakukan secara visual menggunakan teknik

elektroforesis horizontal dengan cara me-running masing-

LAPORAN TAHUNAN 2020

64

LAPORAN TAHUNAN 2020 64

masing sampel DNA tersebut selama 30 menit pada agarosa

1% di dalam buffer TAE 1x. Nilai konsentrasi DNA yang

berasal dari nilai absorbansi dari masing-masing sampel uji

sudah dihitung secara otomatis pada fasilitas alat

spektrofotometer uv nanodrop dengan satuan konsentrasi

adalah ng/µl.

Selanjutnya masing-masing DNA stok diencerkan menjadi

konsentrasi 20 ug/ul sebagai larutan kerja atau sebagai

cetakan dalam analisis PCR. Pada pengembangan metode

ini, reaksi PCR dilakukan dengan volume total sebesar 20 ul

per tabung mikro (microtube). Komposisi reaksi PCR yang

digunakan terdiri dari 5.0 ul PCR ready mix, 2,0 ul primer

forward dan reverse, 3 ul cetakan DNA dan 10 ul dd H20.

Berdasarkan Instruksi Kerja Pengujian (IKP), kondisi PCR

yang digunakan pada kegiatan ini, meliputi tahap sebagai

berikut, yakni tahapan pertama (denaturasi awal) dilakukan

pada suhu 95 °C selama 5 menit sebanyak 1 siklus, tahap

kedua denaturasi yang terdiri tiga suhu 94°C selama 30

detik, dilanjutkan suhu 50°C selama 30 detik dan 72°C

selama 1 menit sebanyak 10 siklus, tahap ketiga annealing

yang terdiri sub tahap 94°C selama 30 detik dilanjut suhu

annealing sesuai primer yang digunakan dalam deteksi atau

identifikasi event PRG (57, 58, 59°C) selama 30 detik,

elongasi pada suhu 72°C selama 30 detik sebanyak 30

siklus, dan tahap akhir atau final extension pada suhu 72°C

selama 7 menit sebanyak 1 siklus.

Pada optimasi kondisi PCR dilakukan penyesuaian suhu

annealing, yaitu plus minus 5 °C dari masing-masing primer

sehingga diperoleh tiga kondisi optimal yaitu suhu annealing

57, 58, 59°C untuk. Deteksi atau identifikasi PRG. Pada

tahap optimalisasi PCR ini juga dilakukan verifikasi metode

uji terhadap volume reagen PCR dimana pada IKP

sebelumnya menggunakan volume 25 ul per mikrotube

(campuran terdiri dari 4,5 ul buffer PCR + MgCl + dNTP, 2,5

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 65

ul primer forward referse, 0.15 ul Tag DNA Polimerase, 1,0

ul DNA cetakan dan 16,8 ul dd H20). Hasil pengembangan

metode ini menunjukkan bahwa optimasi volume uji PCR

yang dilakukan memberikan hasil uji yang tidak berbeda

berdasarkan visualisasi amplikon setelah running

elektroforesis gel agarose 2 % dimana konsentrasi buffer

TAE yang digunakan 2x dan running gel dilaksanakan

selama 150 menit dengan daya 50 volt, 40 uA, 2 watt.

Berdasarkan hasil kegiatan pengembangan metode

“Identifikasi Kebenaran Kode Event Bt11 dan Ga21 pada

Benih Jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG)”, telah

diperoleh larutan stok DNA yang berasal dari sembilan

varietas unggul jagung non PRG (Srikandi Kuning, Nasa 29,

BISI 18, Bisi 99, Bisi 220, Pioneer Gajah, Pioneer Bison, NK

6172, dan NK 7202) yang diektraksi isolasi DNA

menggunakan metode Sambrook dalam skala

minipreparation. DNA stok tersebut sudah diuji kualitas dan

kuantitas DNAnya berdasarkan metode pengukuran

berbasis absorbansi pada panjang gelombang 260 nm dan

280 nm menggunakan alat spektrofotometer UV Nanodrop.

Selain itu, visualisasi DNA hasil ekstraksi isolasi juga telah

berhasil dilakukan menggunakan teknik elektroforesis pada

gel agarose 1%.

Gambar 28. Contoh benih PRG dari PT. Syngenta Indonesia dan fisik

salah satu contoh jagung PRG berupa tepung

LAPORAN TAHUNAN 2020

66

LAPORAN TAHUNAN 2020 66

Gambar 29. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada DNA

Jagung GMO Bt 11 (3045), non GMO (3046) menggunakan dua marker

50 dan 100 bp

Gambar 30. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada DNA

Jagung GMO Ga21 (3047), Non GMO (3048) menggunakan dua marker

100 dan 50 bp

Sebelum pelaksanaan pengujian metode PRG, tim

pengembangan metode melakukan tahap optimasi prosedur

dalam pengujian penggandaan DNA (PCR) yaitu terhadap

kondisi PCR dan volume reagen PCR yang digunakan. Tahap

tersebut terdokumentasi dimana visualisasi hasil amplifikasi

sebelum tahap optimasi dilakukan yaitu dengan kondisi

annealing 61°C dan volume PCR 25 ul dimana hasil

menunjukkan visualisasi DNA sulit terbaca perlu dilakukan

optimasi pada sampel yang sama. Pada saat optimasi

kondisi PCR dibedakan berdasarkan primer yang digunakan

dan volume reaksi yang digunakan adalah 20 ul.

Pada pelaksanaan pengembangan metode ini terdapat

kendala teknis yang dihadapi analis yatu dalam pembacaan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 67

hasil amplikon (pasang basa/bp) dimana alel DNA diantara

dua ukuran marker DNA contohnya antara 100 bp dan 200

bp maka terdapat dua cara pelaporan amplikon yaitu

pertama 100-200 bp, dan kedua 150 bp. Selanjutnya untuk

tahap kegiatan hasil pengujian maka yang dilaporkan

adalah hasil ampifikasi berupa ukuran fragment DNA (alel

dengan satuan pasang basa) Penggunaan teknologi modern

tidak berarti harus menggantikan teknologi yang telah ada,

namun teknologi tersebut bermanfaat untuk meningkatkan

efisiensi kerja terutama ketersediaan benih bermutu benih

dimasa mendatang.

Permasalahan dan tindak lanjut untuk kegiatan pengujian

kemurnian genetik benih secara molekuler (DNA)

memerlukan kesiapan SDM, alat dan bahan uji sehingga

memberikan data hasil uji yang akurat. Selanjutnya data

hasil uji tersebut dianalisa menjadi pelaporan hasil uji

sebagai informasi yang dapat digunakan pelanggan. Untuk

itu kemampuan analis yang terukur, peralatan uji yang

memenuhi ketelusuran pengukuran melalui pengecekan

rutin dan kalibrasi, dan kesesuaian bahan uji terhadap

persyaratan parameter pengujian terkait merupakan

standar prosedur kerja di laboratorium yang harus dipenuhi

oleh laboratorium pengujian.

Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan

pengembangan metode pengujian biomolekuler DNA dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Metode uji identifikasi kebenaran kode PRG benih jagung

untuk event Bt 11 telah berhasil dilakukan

menggunakan metode deteksi berbasis PCR

menggunakan primer spesifik Bt 11, dengan kondisi

suhu penempelan (annealing) primer yang optimum

adalah 58°C, dengan volume total reaksi PCR adalah 20

ul per mikrotube dengan komposisi reaksi terdiri dari

master mix PCR 5 ul, primer (F+R) 2 ul, cetakan DNA

(50x) 3 ul dan ddH2O 10 ul.

LAPORAN TAHUNAN 2020

68

LAPORAN TAHUNAN 2020 68

b. Metode uji deteksi kebenaran kode PRG benih jagung

untuk event Bt 11 telah berhasil dilakukan

menggunakan metode deteksi berbasis PCR

menggunakan primer 35 S, dengan kondisi suhu

penempelan (annealing) primer yang optimum adalah

57°C, dengan volume total reaksi PCR adalah 20 ul per

microtube dengan komposisi reaksi terdiri dari master

mix PCR 5 ul, primer (F+R) 2 ul, cetakan DNA (50x) 3 ul

dan ddH2O 10 ul.

Rekomendasi dari kegiatan ini yaitu penanda DNA atau

primer 35 S dapat digunakan sebagai untuk mendeteksi

kebenaran kode PRG dan primer Bt 11 direkomendasikan

untuk digunakan dalam mengidentifikasi kebenaran kode

PRG event Bt 11. Selain itu, penggunakan primer Zein

sangat disarankan untuk digunakan dalam analisis deteksi

jagung PRG sebagai kontrol internal dalam analisis

(mengidentifikasi kebenaran bahwa benih yang digunakan

dalam analisis berasal dari genus jagung).

9. Verifikasi Metode Evaluasi Petugas Pengambil Contoh Benih Sesuai International Seed Testing Association (ISTA)

Pengambilan contoh merupakan salah satu persyaratan

proses point 7.3 yang tercantum dalam SNI 17025:2017

untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.

Point tersebut menjelaskan bahwa laboratorium harus

memiliki rencana dan metode pengambilan contoh bila

laboratorium melakukan pengambilan contoh zat, bahan

atau produk untuk pengujian dan atau kalibrasi. Metode

pengambilan contoh harus memperhatikan faktor-faktor

yang harus dikendalikan untuk memastikan keabsahan

hasil pengujian. Artinya pengambilan contoh harus

dilakukan dengan benar sesuai acuan atau referensi.

International Seed Testing Association (ISTA) adalah referensi

International untuk pengujian mutu benih di laboratorium,

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 69

juga untuk pengambilan contoh benih. ISTA Rules telah

menjelaskan dan mengatur secara lengkap hal-hal terkait

teknis dalam pengambian contoh benih, bahkan dijelaskan

secara khusus dalam Handbook Seed Sampling ISTA

termasuk sistem pengendalian dan jaminan mutu dalam

pengambilan contoh. Persyaratan standard akreditasi ISTA

dalam pengambilan contoh meliputi ; lingkungan, peralatan

dan kalibrasi, identifikasi lot, pengambilan sampel,

penanganan sampel, metode dan prosedur serta sistem

jaminan mutu. Jaminan mutu dalam pengambilan contoh

sangat penting pada semua tahapan mulai dari penyiapan

lot benih, pengambilan contoh primer sampai penyiapan

contoh kerja.

Petugas Pengambil Contoh (PPC) memegang peranan penting

dalam pengambilan contoh benih untuk pengujian mutu

benih. Laboratorium atau lembaga penguji mutu benih

harus menjamin bahwa PPC benih dalam ruang lingkupnya

memiliki kompetensi yang diperlukan dalam kegiatan

pengambilan contoh sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Keakuratan informasi yang disampaikan dan pengambilan

contoh yang dilakukan oleh PPC sangat penting untuk

integritas sertifikat analisis benih yang dikeluarkan. Oleh

karena itu diperlukan adanya sistem jaminan mutu dalam

pengambilan contoh untuk memastikan bahwa tahapan

proses pengambilan contoh dapat berjalan efektif dan efisien

dengan cara mengendalikan kesalahan (error) yang mungkin

terjadi.

Kondisi sekarang ini, belum semua Petugas Pengambil

Contoh (PPC)/Pengawas Benih Tanaman (PBT) diikut

sertakan dalam Pelatihan Pengambilan Contoh. Namun

pengambil kebijakan dalam hal ini Direktur Perbenihan dan

Balai Besar PPMB-TPH sudah berusaha untuk

meningkatkan jumlah PPC/PBT yang diikut sertakan dalam

pelatihan. Bahkan di tahun 2020 sebagian besar BPSBTPH

mempunyai program Inhouse Training PPC. Untuk

LAPORAN TAHUNAN 2020

70

LAPORAN TAHUNAN 2020 70

memantau kinerja, jika di laboratorium ada “Uji Profisiensi”

dan uji banding maka Petugas Pengambil Contoh juga perlu

dievaluasi kinerjanya yaitu dengan Monitoring PPC.

Metode Monitoring PPC sudah tercantum dalam ISTA

sebagai referensi Internasional pengujian di laboratorium

dan pengambilan contoh benih atau sampling. ISTA telah

mengatur sistem jaminan mutu atau monitoring terhadap

petugas pengambil contoh (PPC) benih sebagai jaminan

terhadap pengujian mutu benih yang berkualitas.

Monitoring terhadap PPC benih meliputi:

a. Supervisi yaitu penilaian terhadap PPC secara individu

terkait performa PPC dalam sampling benih.

b. Check sampling

c. Audit yaitu periksaan system secara total meliputi

(manual, prosedur, instruksi) bukan terhadap PPC

secara individu.

Tujuan evaluasi petugas pengambil contoh sesuai ISTA

adalah untuk memverifikasi metode monitoring PPC agar

efektif, efisien dan dapat diaplikasikan.

Kegiatan di lakukan pada Januari sampai Desember 2020 di

Balai Besar PPMB-TPH dan dengan melibatkan Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih-TPH Provinsi Sumatera

Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Selatan

khususnya para Petugas Pengambil Contoh (PPC) benih.

Yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah lot benih beserta

peralatan dan perlengkapan pengambilan contoh benih

(PCB), perlengkapan pengujian mutu di laboratorium

beserta dokumen yang diperlukan. Pelaksanaan kegiatan

dilakukan melalui penilaian langsung performa PPC di

provinsi sesuai metode yang dijelaskan dalam ISTA.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 71

Gambar 31. Alur kegiatan evaluasi PPC

Evaluasi terhadap performa Petugas Pengambil Contoh (PPC)

pada saat kegiatan pengambilan contoh benih untuk

kegiatan sertifikasi, pelabelan maupun pengecekan mutu

benih adalah semata-mata sebagai implementasi dari

peningkatan serta pemeliharaan terhadap kompetensi para

PPC. Hal ini dilakukan sebagai bentuk jaminan mutu

terhadap sertifikat hasil uji sampel benih di laboratorium,

karena kegiatan pengambilan contoh benih merupakan tolok

ukur yang menunjukkan dan menggambarkan mutu dari

suatu lot benih tertentu.

Evaluasi yang dilakukan terhadap PPC, melalui supervisi

untuk menilai performa PPC pada saat pengambilan contoh

suatu lot benih di suatu gudang atau tempat tersusunnya

lot benih pada masa waktu tertentu dengan memperhatikan

segala perlengkapan yang dibawa oleh PPC seperti

peralatan, dan dokumen yang digunakan untuk

pengambilan contoh benih yang dipersiapkan untuk

melaksanakan tugasnya serta segala aktifitasnya pada saat

melakukan pengambilan contoh, misal memeriksa kondisi

lot benih, memperhitungkan jumlah karung yang akan

ditusuk atau diambil contoh primernya.

Supervisi dianggap selesai sampai PPC mempersiapkan

contoh benih yang akan dikirimkan ke laboratorium dengan

LAPORAN TAHUNAN 2020

72

LAPORAN TAHUNAN 2020 72

menuliskan identitas benih dan atribut lainnya yang

diperlukan dengan selengkap-selengkapnya agar dapat

tertelusur.

Evaluasi terhadap para PPC ini dianalogikan sebagai uji

kompetensi yang memerlukan nilai acuan atau suatu

referensi untuk menilai apakah performa seorang PPC pada

saat melaksanakan tugasnya sesuai atau tidak sesuai

dengan membandingkan performa antara PPC satu dengan

lainnya pada saat mengambil contoh dalam waktu yang

hampir bersamaan pada suatu lot benih yang sama.

Performa PPC yang telah mengikuti pelatihan, memiliki

sertifikat, cakap dan berpengalaman dianggap sebagai suatu

nilai acuan yang menjadi referensi bagi PPC lainnya.

Evaluasi selanjutnya melalui cek sampling untuk

mengevaluasi contoh benih yang diambil oleh PPC dalam

aktifitasnya melaksanakan kegiatan pengambilan contoh

melalui pengujian sampel oleh analis di laboratorium. Hal

yang menjadi indikator dalam evaluasi tersebut adalah hasil

pengujian contoh benih tersebut harus sesuai dengan

toleransi yang tercantum dalam Tabel pengujian ISTA. Hasil

pengujian contoh benih PPC yang dianggap sebagai nilai

acuan menjadi nilai kebenaran hasil uji. Sehingga jika

terdapat hasil pengujian contoh benih PPC lainnya yang

tidak sesuai dengan batas toleransi dianggap tidak toleran,

sehingga diperlukan diskusi dan evaluasi dengan Evaluator

agar lebih baik di masa berikutnya.

Evaluasi coba dilakukan terhadap PPC di Balai Pengawasan

dan Serifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BPSB-TPH) di empat provinsi yaitu Provinsi Sumatera

Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Kegiatan evaluasi secara supervisi dilakukan dengan melihat

secara langsung performa PPC saat melakukan kegiatan

pengambilan contoh benih di gudang baik untuk pelabelan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 73

dan sertifikasi benih atau kegiatan lainnya yang

melaksanakan praktek pengambilan contoh benih.

Untuk memudahkan pelaksanakan evaluasi terhadap PPC

oleh Tim Evaluator, maka disusunlah suatu tabel

monitoring. Tabel monitoring tersebut adalah implementasi

dari referensi sesuai International Seed Testing Association

meliputi: supervisi, cek sampling, dan audit, namun

disesuaikan dengan referensi Kepmentan Nomor 993 Tahun

2018 sebagai referensi Nasional Pengambilan Contoh Benih

yang bersumber dari ISTA.

Gambar 32. Evaluasi PPC Provinsi Sumatera Selatan

Gambar 33. Evaluasi PPC Provinsi Jawa Tengah

Evaluasi berdasarkan tabel monitoring terhadap para PPC di

empat provinsi menunjukkan bahwa adanya beberapa

persamaan terkait kegiatan PCB. Terutama dari sisi

LAPORAN TAHUNAN 2020

74

LAPORAN TAHUNAN 2020 74

peralatan dan perlengkapan yang mesti tersedia saat

pelaksanaan PCB. Umumnya timbangan adalah

perlengkapan yang jarang dibawa saat PCB. Namun peran

timbangan cukup penting, tidak bisa digantikan oleh

perlengkapan lainnya. Meskipun volume bisa diperkirakan

berdasarkan pengalaman, namun tidak bisa dijadikan

sebagai rujukan. Timbangan diperlukan untuk memastikan

bahwa volume minimal contoh kirim yang sesuai dengan

aturan dapat terpenuhi, sehingga dapat mewakili mutu lot

benihnya.

Selain itu kepemilikian Kepmentan 993 Tahun 2018 sebagai

acuan PCB tidak dimiliki PPC secara merata, sehingga

laboratorium harus memfasilitasi para PPC yang berada

dalam naungannya, sehingga acuan PPC dalam

melaksanakan PCB seragam di manapun PPC bertugas. Hal

lainnya yang ditemukan saat evaluasi adalah plastik yang

dipakai untuk mengemas benih. Kemasan plastik benih

tidak sesuai dengan acuan yaitu PE 0,08 mm. Kemasan

plastik yang digunakan oleh PPC di masing-masing Provinsi

berbeda-beda. Namun acuan di Kepmentan 993 sebagai

referensi untuk pengujian mutu benih dan PCB

mensyaratkan bahwa plastik yang digunakan untuk

mengemas benih adalah PE 0,08 mm. Kemasan standar

sangat penting digunakan untuk mempertahankan mutu

kadar air benih selama contoh kirim dalam perjalanan

sampai dilakukan pengujian di laboratorium.

Hasil evaluasi PPC berdasar metode ISTA sangat

memungkinkan untuk dilaksanakan di Indonesia dengan

beberapa penyesuaian terkait kebijakan-kebijakan di

masing-masing laboratorium penguji benih sebagai tempat

bernaung para PPC. Adapun tabel monitoring yang telah

tersusun dapat digunakan sebagai media sosialisasi

pelaksanaan evaluasi PPC, meskipun masih belum

sempurna dan harus ada perbaikan-perbaikan sesuai

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 75

dengan kondisi dan masukkan dari laboratorium penguji

benih sebagai pengguna untuk peningkatan kompetensi

PPCnya masing-masing.

Hal yang dapat disimpulkan adalah: 1) metode supervisi dan

cek sampling dapat diaplikasikan untuk melihat secara

langsung performa PPC secara umum berdasarkan

pemahamannya dalam melaksanakan pengambilan contoh

sesuai prosedur yang benar, bukan hanya sekedar menusuk

karung untuk mengambil contoh benih; dan 2)

menyamakan persepsi dan pemahaman bahwa seorang PPC

adalah professional dan independen sehingga mampu

menunjukkan bahwa kinerjanya dalam melaksanakan

pengambilan contoh dapat dipertanggungjawabkan sesuai

aturan yang berlaku, dengan fasilitas pengambilan contoh

benih yang mumpuni.

Rekomendasi metode supervisi dan cek sampling dapat

digunakan untuk mengevaluasi secara langsung performa

PPC Benih.

10. Identifikasi Bakteri Penyebab Penyakit Hawar Daun Pada Benih Padi Berdasarkan Metode Liquid Assay

dan Konfirmasi dengan Teknik PCR

Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh

bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) adalah salah

satu penyakit utama pada pertanaman padi sawah. Daerah

endemik HDB di Indonesia adalah Jawa Barat dan Jawa

Tengah, dengan tingkat serangan yang beragam.

Sebagai upaya untuk mencegah atau mengurangi gangguan

penyakit pada tanaman, penggunaan benih yang bebas dari

patogen merupakan suatu keharusan dalam sistem usaha

pertanian. Oleh karena itu diperlukan pengujian kesehatan

benih untuk mendeteksi keberadaan patogen atau status

kesehatan benih.

LAPORAN TAHUNAN 2020

76

LAPORAN TAHUNAN 2020 76

Patogen penyebab penyakit pada tanaman dapat berupa

bakteri, cendawan, virus, dan nematoda. Melalui uji

kesehatan benih, patogen dapat dideteksi lebih dini,

sehingga penyakit terbawa benih yang dapat mengganggu

perkecambahan dan pertumbuhan benih yang berdampak

pada penurunan kualitas dan kuantitas hasil dapat

dihindari.

Metode deteksi patogen berbasis kultur mikroba pada suatu

media merupakan metode standar yang digunakan dalam

mendeteksi patogen, namun metode konvensional ini

membutuhkan serangkaian tahapan kultur, memerlukan

konfirmasi secara biokimiawi dan serologis, membutuhkan

waktu yang relatif lama, dan menggunakan peralatan

laboratoium yang intensif, serta membutuhkan banyak

keterampilan teknis. Dengan berbagai kelemahan tersebut

menyebabkan metode ini dinilai kurang efektif.

Pengujian sehari-hari yang dilakukan dalam kegiatan

identifikasi patogen khususnya bakteri terbawa benih di

Balai Besar PPMB-TPH masih dilakukan secara

konvensional menggunakan metode kultur dari agar liquid

assay. Pada proses pengujian dengan menggunakan metode

ini, permasalahan yang umumnya muncul adalah

terdapatnya keraguan analis dalam pengambilan

kesimpulan saat melakukan pengamatan terhadap warna

koloni bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) dimana

analis belum dapat membedakan warna kuning koloni

antara bakteri Xoo dengan bakteri Xanthomonas lainnya.

Selain itu, analis melakukan pengamatan warna koloni

tanpa dibandingkan dengan acuan berupa kontrol positif

dari bakteri tersebut. Disamping itu, laboratorium juga

belum mempunyai prosedur terdokumentasi secara jelas

bagi analis untuk melakukan pengamatan warna koloni dari

bakteri yang menjadi target tersebut, sehingga analis belum

dapat menjamin keakuratan hasil pengujiannya. Untuk

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 77

mengatasi permasalahan tersebut, maka penting bagi

laboratorium melakukan kegiatan verifikasi terhadap

metode pengujian bakteri Xoo menggunakan metode liquid

assay.

Metode pengujian yang mulai banyak dikembangkan pada

saat ini adalah metode berbasis biologi molekuler seperti

teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode ini sangat

penting mengingat diperlukannya teknik deteksi dan

identifikasi yang cepat, efisien dan akurat dalam kegiatan

deteksi penyakit pada benih. Oleh sebab itu, potensi

penggunaan teknik PCR dalam membantu pendeteksian

keberadaan patogen-patogen penyebab penyakit pada benih

perlu dilakukan pengkajian.

Kajian awal yang perlu dilakukan antara lain adalah terkait

metode isolasi asam nukleat (DNA) yang digunakan dalam

teknik PCR dan modifikasinya untuk identifikasi patogen-

patogen penyakit pada benih. Oleh karena itu, sebagai

upaya mendapatkan metode identifikasi bakteri Xoo yang

lebih cepat dan akurat, maka pada tahun 2020 dilakukan

kegiatan verifikasi metode identifikasi bakteri penyebab

penyakit hawar daun pada benih padi berdasarkan metode

liquid assay yang kemudian dikonfirmasi dengan teknik

PCR. Pengujian bakteri dengan metode liquid assay ini

memerlukan waktu pelaksanaan yang relatif lama sekitar 11

hari, sehingga dianggap perlu alternatif metode dengan

waktu pelaksanaan yang lebih cepat dan salah satunya

dapat dilakukan melalui teknik PCR yang diharapkan dapat

mempersingkat waktu pengujian menjadi 2-3 hari.

Tahap awal kegiatan ini adalah pengambilan beberapa

contoh sampel padi sebanyak 4 galur yang dilakukan di

lahan pertanaman padi milik Kebun Percobaan Muara

Bogor, di bawah naungan Balai Besar Penelitian Tanaman

Padi, Badan Litbang Pertanian. Pertanaman padi yang

diambil adalah yang menunjukkan gejala penyakit hawar

LAPORAN TAHUNAN 2020

78

LAPORAN TAHUNAN 2020 78

daun bakteri atau kresek. Sedangkan 3 sampel benih padi

yang lain, merupakan benih yang diduga terdeteksi bakteri

Xoo berdasarkan hasil uji sebelumnya menggunakan

metode liquid assay.

Tabel 14. Daftar sampel uji yang digunakan dalam verifikasi metode identifikasi bakteri XOO

No Jenis Tanaman/

Galur Hasil Persilangan Asal/Tgl Panen

1 Varietas/Galur Hasil Persilangan

Kebun Percobaan Muara/ 11 Juni 2020

2 Cigeulis/Sigambiri Putih Kebun Percobaan Muara/

11 Juni 2020

3 TIL 8 (qTSN4.4-yp9)/Inpago 8 Kebun Percobaan Muara/

11 Juni 2020

4 TIL 3 (YTH183)/Silugonggo Kebun Percobaan Muara/

11 Juni 2020

5 TIL 3 (YTH183)/Dodokan -

6 Membramo -/ 11 April 2020

7 Inpari 32 -

Hasil uji yang dilakukan oleh beberapa analis menunjukkan

sebagian besar sampel padi yang dianalisis teridentifikasi

memiliki bakteri target (Xanthomonas oryzae pv. Oryzae)

dengan indikator terdapatnya warna kuning pada koloni

bakteri yang ditumbuhkan. Namun secara spesifik tingkatan

warna kuning tersebut tidak dilaporkan sehingga kebenaran

hasil identifikasi perlu dikonfirmasi melalui pengujian PCR.

Elektroforesis dan Visualisasi Hasil PCR

Berdasarkan Panduan Deteksi Bakteri Patogen (Giyanto,

2017), PCR dijalankan dengan tahapan sebagai berikut; 1)

predenaturasi pada suhu 95oC selama 2 menit, 2)

denaturasi (fase pemisahan utas DNA) pada suhu 95oC

selama 30 detik, suhu 63oC selama 30 detik untuk

annealing (pengintegrasian primer), elongasi (sintesis

untaian DNA baru) pada suhu 72oC selama 1 menit yang

berlangsung sebanyak 29 siklus, dan 3) tahap akhir atau

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 79

final extention pada suhu 72oC selama 7 menit sebanyak 1

siklus.

Gambar 34. Hasil visualisasi sampel koloni bakteri dan dua isolat

kontrol positif yang terdeteksi bakteri XOO

Gambar 35. Hasil visualisasi warna koloni bakteri dengan berbagai

tingkatan warna kuning pada beberapa sampel yang tidak

teridentifikasi bakteri XOO

LAPORAN TAHUNAN 2020

80

LAPORAN TAHUNAN 2020 80

Hasil pengujian berdasarkan metode liquid assay yang

dilakukan oleh analis menunjukkan bahwa sebagian besar

analis berhasil mengidentifikasi bakteri XOO sebagai target

analisis. Bila dibandingkan dengan hasil identifikasi yang

dilakukan melalui metode PCR terhadap sampel DNA baik

yang berasal dari benih maupun yang berasal dari koloni

bakteri yangl dibiakkan pada media agar, masing-masing

analis hanya berhasil mendeteksi 1 sampel yang

menunjukkan pola pita positif spesifik terhadap bakteri XOO.

Namun demikian, kebenaran hasil deteksi sangat

dipengaruhi oleh ketelitian Analis dalam melakukan

rangkaian uji biokimia, seperti uji reaksi gram dengan KOH

3%, uji katalase, uji oksidase, dan hidrolisa pati. Selain itu,

faktor lain yang juga sangat berpengaruh pada keakuratan

hasil analisis adalah kualitas bahan yang digunakan pada

proses pengujian secara biokimia tersebut, seperti kondisi

larutan stok bahan pereaksi yang digunakan (masih

termasuk baru atau stok yang telah lama dibuat).

Berdasarkan hasil pengembangan metode yang dilakukan

pada kajian ini dapat disimpulkan bahwa metode isolasi

dapat digunakan, namun demikian hasil uji PCR terhadap

DNA bakteri yang diambil dari koloni yang ditumbuhkan

pada media agar, masih memerlukan optimasi terhadap

kondisi PCR maupun teknik elektroforesisnya agar produk

PCR dan separasi fragmen DNA yang dihasilkan beserta

DNA ladder lebih tajam serta pita DNA yang muncul pada

sampel positif muncul secara konsisten pada kedua

ulangan.

Hasil pengembangan metode menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan hasil identifikasi bakteri XOO dengan

menggunakan metode liquid assay dan metode PCR baik

menggunakan sampel berupa benih maupun koloni bakteri.

Kendala yang muncul pada pelaksanaan pengembangan

metode ini secara teknis antara lain adalah terdapatnya

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 81

kesulitan analisis dalam membaca dan menginterpretasikan

produk PCR yang dihasilkan, yakni terdapatnya alel fragmen

DNA yang tidak sesuai dengan ukuran marker DNA (DNA

ladder) yang diharapkan dimana berdasarkan referensi

ukuran produk PCR yang seharusnya adalah sekitar 470 bp,

namun pada kajian ini ukuran produk PCR yang diperoleh

terlihat seolah ada pada ukuran di atas 500 bp. Selain itu,

permasalahan yang terjadi juga diduga terdapat dalam

proses persiapan sampel, disertai dengan waktu

pelaksanaan pengujian yang kurang maksimal.

Berdasarkan pelaksanaan kajian pengembangan metode

identifikasi bakteri penyebab hawar daun pada benih padi

berdasarkan metode liquid assay dan konfirmasinya dengan

teknik PCR dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Metode liquid assay yang digunakan untuk identifikasi

XOO melalui beberapa rangkaian pengujian secara

biokimia dapat dilakukan oleh analis, namun kelemahan

penggunaan metode ini tidak dapat ditentukan warna

koloninya secara spesifik

b. Teknik isolasi menggunakan sampel uji berupa benih

pada pengujian PCR membutuhkan waktu pengujian

yang lebih cepat dibandingkan menggunakan sampel

berupa koloni bakteri

c. Terdapat perbedaan hasil identifikasi bakteri XOO

dengan menggunakan metode liquid assay dan metode

PCR baik menggunakan sampel berupa benih maupun

koloni bakteri

d. Metode identifikasi bakteri dengan menggunakan metode

PCR lebih cepat dan akurat daripada pengujian

konvensional menggunakan metode liquid assay

e. Perlu optimasi dalam proses isolasi maupun program

elektroforesis DNA agar separasi ladder dapat terlihat

lebih jelas.

Rekomendasi: pengujian PCR dengan menggunakan teknik

isolasi sampel dari ekstraksi benih dan isolat berupa koloni

LAPORAN TAHUNAN 2020

82

LAPORAN TAHUNAN 2020 82

bakteri dari biakan pada media agar dapat digunakan

secara efektif untuk identifikasi bakteri Xanthomonas oryzae

pv. oryzae.

PELAYANAN PENGUJIAN

Pelayanan pengujian dapat didefinisikan sebagai bentuk

layanan jasa dari laboratorium yang dalam hal ini

dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH dalam rangka

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kegiatan pelayanan

pengujian di Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH

mencakup kegiatan pengujian internal dan eksternal.

Pengujian internal dilakukan untuk mendukung kegiatan uji

profisiensi, uji petik mutu benih yang beredar, pemeliharaan

ruang lingkup akreditasi serta pemeliharaan kompetensi

alat serta analis, sedangkan pengujian eksternal merupakan

permintaan pengujian dari customer (pelanggan).

Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 35

Tahun 2016, telah ditetapkan Jenis dan Tarif Penerimaan

Negara Buka Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian

Pertanian. Dalam Peraturan Pemerintah disebutkan, bahwa

jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian

diantaranya adalah. jasa layanan pengujian, analisis, dan

pengembangan pertanian.

Peraturan Pemerintah ini juga menegaskan, bahwa seluruh

penerimaan PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian

wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara.

Berdasarkan peraturan ini maka laboratorium Balai Besar

PPMB-TPH berhak meminta biaya kepada pelanggan

eksternal yang nantinya akan disetorkan ke kas negara.

Setiap jenis pengujian mempunyai tarif yang berbeda.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 83

Tabel 15. Jenis pelayanan dan tarif pengujian per sampelJenis Pelayanan Tarif per sampel

Pengujian Benih (Rp)

1 Kadar air (metode oven) 25.000

2 Kemurnian fisik 25.000

3 Berat 1000 butir benih 10.000

4

Daya berkecambah (Benih Kecil) Metode

berdasarkan aturan Internasional Seed

Testing Association (ISTA)

37.000

5

Daya berkecambah (Benih Besar) Metode

berdasarkan aturan Internasional Seed

Testing Association (ISTA)

69.000

6Daya berkecambah (Benih Kecil) Metode

Kertas Merang dan Kertas Stensil10.000

7Daya berkecambah (Benih Besar) Metode

Kertas Merang dan Kertas Stensil10.000

9 Indeks Vigor (Benih Kecil) 37.000

10 Indeks Vigor (Benih Besar) 69.000

11 Accelerated Aging 100.000

12 Daya Hantar Listrik (Benih Kecil) 15.000

13 Daya Hantar Listrik (Benih Besar) 25.000

Heterogenitas dengan cara

a.      Analisis kemurnian 25.000

b.     Daya berkecambah 85.000

Viabilitas benih secara biokimia dengan uji

tetrazolium

a.     Benih Kecil 225.000

b.     Benih Besar 425.000

Cendawan terbawa benih dengan Metode

a.   Blotter Test 160.000

b.   Agar Test 320.000

200.000

Virus Terbawa Benih dengan Metode

a.  Enzyme Linked Immunosorbent Assay

(ELISA) per satu jenis virus225.000

b.   Growing on test 30.000

c.    Tanaman indikator 32.000

19 Nematoda Terbawa Benih 50.000

Uji Penanda DNA Metode Random Amplyfied

Polymerphic DNA (RAPD)

1.     Satu Primer 462.000

2.     Dua Primer 612.000

3.     Tiga Primer 763.000

4.     Empat Primer 913.000

Setiap penambahan 1 primer 150.000

250.000/

sertifikat

18

20

21Jasa Pembuatan Sertifikat pengujian benih

(Sertifikat ISTA)

No

14

15

16

17Bakteri Terbawa Benih dengan metode Liquid

Assay

Kondisi teknis yang beragam dari laboratorium pengujian

mutu benih di daerah seperti kompetensi sumber daya

laboratorium daerah berbeda dengan daerah lain perlu

difasilitasi dengan laboratorium pembanding. Untuk itu

laboratorium penguji mutu benih Balai Besar PPMB-TPH

berupaya dapat berperan dalam penerapan standardisasi

LAPORAN TAHUNAN 2020

84

LAPORAN TAHUNAN 2020 84

metode uji benih, sehingga keseragaman hasil uji dapat

tercapai.

Ruang lingkup pelayanan pengujian adalah uji eksternal

yang meliputi uji servis untuk sertifikat ISTA, uji banding,

uji profisiensi dari customer luar Balai Besar PPMB-TPH

dan uji internal yang meliputi pemeliharaan ruang lingkup

pengujian terakreditasi, uji banding unjuk kerja

laboratorium/analis, pengecekan/kalibrasi alat untuk

pengukuran. Kegiatan pelayanan pengujian TA. 2020

menetapkan target 1.000 contoh benih yang dapat ditangani

oleh laboratorium dan hingga akhir TA. 2020 telah mencapai

sebanyak 1.091 sampel atau 109,10% dari target. Jumlah

contoh benih yang masuk TA 2020 berasal dari sampel

pemeliharaan ruang lingkup sebanyak 261 sampel, uji

profisiensi 473 sampel, uji petik 158 sampel dan uji servis

141 sampel. Komoditas benih pelayanan pengujian berupa

benih tanaman pangan, hortikultura dan benih tanaman

lain yang diperoleh dari uji profisiensi ISTA.

Gambar 36. Jumlah contoh benih pelayanan pengujian tahun 2020

Komoditas benih pelayanan pengujian yang diuji di Balai

Besar PPMB-TPH dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

benih tanaman pangan total sebanyak 581 sampel, benih

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 85

hortikultura 479 sampel, dan benih tanaman lain 31

sampel.

Gambar 37. Komoditas dan jumlah benih tanaman pangan

Benih tanaman lain diperoleh dari uji profisiensi ISTA,

pemeliharaan ruang lingkup Balai Besar PPMB-TPH dan uji

servis.

Tabel 16. Jenis komoditas dan jumlah sampel benih

hortikultura dan benih tanaman lain

No Hortikultura Jumlah No Hortikultura Jumlah No Tanaman Lain Jumlah

1

Allium

porrum 3 15 Paria

9 1

Felicia

heterophylia 3

2 Bayam

8 16 Pepaya

1 2 Campuran Benih 2

3 Buah naga 20 17 Sawi 2 3 Datura metel 3

4 Buncis

17 18 Selada

8 4

Hordeum vulgare 3

5 Cabai

308 19 Seledri

1 5 Inokulum bakteri 1

6

Kacang

Panjang 8 20 Semangka

6

Chenopodium amaranti color 3

7 Kangkung

1 21 Spinach

11 7

Chenopodium murale 3

8 Kentang

4 22 Terong

2 8

Nicotiana tabaccum 6

9 Kubis 7 23 Tomat

6 9

Festuca pratensis 3

10 Melon 8 24 Waluh 21 10 Tanah 4

LAPORAN TAHUNAN 2020

86

LAPORAN TAHUNAN 2020 86

11 Lobak 1 25 Wortel 1

Total 31

12 Mentimun 23

Total 479

13 Oyong 9

Sampel uji profisiensi berjumlah 473 contoh benih, terbagi

menjadi 2 yaitu uji profisiensi ISTA sebanyak 23 contoh

benih, uji profisiensi Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 450

contoh benih. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji

profisiensi tersaji pada tabel berikut.

Tabel 17. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji profisiensi

UP ISTA UP Balai Besar PPMB-TPH

Allium porrum 3 Cabai 223

Festuca pratensis 3 Padi 227

Hordeum vulgare 3 Phaseolus vulgaris 9

Felicia heterophylia 3 Seed mixture 2

UP lain-lain

Jumlah sampel uji petik Balai Besar PPMB-TPH pada tahun

2020 sebanyak 158 sampel benih tanaman pangan, terinci

pada tabel berikut.

Tabel 18. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji petik

Uji Petik Tanaman Pangan

Jagung 55

Kedelai 23

Padi 80

Jumlah 158

EVALUASI PBT

Balai Besar PPMB-TPH memiliki 23 PBT, salah satu

tugasnya adalah melaksanakan pengambilan contoh benih

tanaman pangan dan hortikultura.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 87

Dalam melaksanakan pengambilan contoh, acuan yang

digunakan oleh PBT yaitu:

a. ISTA Rules Chapter 2

b. Kepmentan no 993/HK.150/C/05/2018 tentang

Petunjuk Teknis Pengambilan Contoh Benih dan

pengujian / analisis Mutu benih Tanaman Pangan

c. Kepmentan no no 300/kpts/SR.130/D/12/2016 tentang

Pedoman Uji Mutu benih laboratorium (Benih

Hortikultura)

d. SOP Keputusan Dirjen Tanaman Pangan Nomor:

96/HK.310/C/4/2020

Dalam hal kompetensi Petugas Pengambil Contoh (PPC)

Balai Besar PPMB-TPH

Sudah disertifikasi oleh lembaga sertifikasi person

Pengambilan contoh benih masuk dalam ruang lingkup

akreditasi ISTA

Pengambilan contoh benih masuk dalam ruang lingkup

akreditasi Komite Akreditasi Nasional (Ruang lingkup

Benih Padi)

Untuk memelihara kompetensi PPC, pada tahun 2020

Benih Balai Besar PPMB-TPH dilaksanakan Evaluasi PPC

pada tanggal 21 s.d 23 Oktober 2020 ke PP Kerja Boyolali

Tengah untuk komoditas padi dan UD Sujinah untuk

komoditas kedelai. Pada tanggal 2 s.d 4 November 2020 ke

PT. BISI International Tbk untuk komoditas jagung dan PT.

Agri Makmur Pertiwi untuk melihat automatis sampling.

Gambar 38. Kegiatan Evaluasi PPC di PP Kerja dan UD Sujinah

LAPORAN TAHUNAN 2020

88

LAPORAN TAHUNAN 2020 88

Gambar 39. Kegiatan Evaluasi PPC di PT BISI

TEMU PELANGGAN

Di masa pandemi COVID-19 ini, Balai Besar PPMB-TPH

tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat pengguna jasa. Sejumlah kegiatan

diselenggarakan, namun juga dipastikan adanya jaminan

keselamatan dan kenyamanan bagi pelanggan maupun

petugas layanan. Karenanya, untuk mensosialisasikan

sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dan untuk

memperoleh masukan tentang kebutuhan pelanggan, Balai

Besar PPMB-TPH menggelar kegiatan Temu Pelanggan

melalui aplikasi zoom pada hari Rabu, 18 November 2020.

Pada kegiatan Temu Pelanggan ini diperkenalkan aplikasi

baru dari Balai Besar PPMB-TPH yang memudahkan

pelanggan dalam melaksanakan pendaftaran pengujian

benih yang diinginkan yang diberi nama Sistem Manajemen

Pengujian Laboratorium atau yang disingkat SIMPEL.

Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Bidang Informasi dan

Jaringan laboratorium sebagai salah satu bentuk inovasi

dan pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya

memberikan pelayanan yang terbaik pelanggan. Melalui

aplikasi ini, pelanggan dan petugas tidak perlu bertemu

langsung, pengajuan pengujian dilaksanakan secara online,

benih yang akan diuji dapat dikirim.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 89

Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin dari Balai Besar

PPMB-TPH. Melalui kegiatan ini dapat menjadi jembatan

silaturahmi antara Balai Besar PPMB-TPH dan sekaligus

meningkatkan pemahaman pelanggan tentang pelayanan

yang diberikan dan bagaimana pelaksanaan di masa

pandemi. Disamping itu, ajang ini juga dapat dijadikan

media untuk menjaring kebutuhan pelanggan dan

permasalahan yang mereka rasakan selama memperoleh

pelayanan dari Balai Besar PPMB-TPH.

Balai Besar PPMB-TPH mengundang seluruh BPSB di

Indonesia, Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, beberapa Balai Besar dan juga beberapa

perusahaan benih.

Antusiasme para undangan sangat tinggi, dapat dilihat dari

jumlah participant yang gabung di Zoom sebanyak 72

peserta dan jumlah peserta yang absen di Zoho Forms

sebanyak 95 peserta.

Materi yang disampaikan dalam acara temu pelanggan

sebagai berikut: 1) Kinerja Balai Besar PPMB-TPH di Masa

Pandemi Covid 19; 2) Pelayanan Publik Balai Besar PPMB-

TPH PPMB- TPH Berdasarkan ISO 9001:2015; 3) Sistem

Informasi Manajemen Pengujian Laboratorium; 4) PNBP atau

Sistem Pembayaran Pelayanan Pengujian dan Uji Profisiensi;

dan 5) Pelayanan LSSM BTPH.

Gambar 40. Pembukaan kegiatan Temu Pelanggan

LAPORAN TAHUNAN 2020

90

LAPORAN TAHUNAN 2020 90

Gambar 41. Kegiatan Temu Pelanggan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 91

BAB III

CAPAIAN KINERJA

BIDANG INFORMASI DAN

JARINGAN LABORATORIUM

LAPORAN TAHUNAN 2020

92

LAPORAN TAHUNAN 2020 92

SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 1. Pembuatan Buku Literatur

Kegiatan pembuatan buku literatur merupakan salah satu

program yang ditujukan untuk menyediakan literatur

pendukung pengujian mutu benih dengan cara menyusun

dan membuat literatur yang dapat digunakan sebagai acuan

dalam pengujian mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura.

Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan ini

adalah peningkatan wawasan pengetahuan Pengawas Benih

Tanaman (PBT) dalam rangka pelaksanaan sertifikasi benih

bina dilapang.

Pada bulan April 2020 telah terbit Keputusan Menteri

Pertanian (Kepmentan) Nomor 620/HK.140/C/04/2020

tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan.

Kepmentan ini merupakan pengganti dari Kepmentan

mentan Nomor 991/HK.150/C/05/2018. Dalam Kepmentan

ini disampaikan mengenai pemahaman Sertifikasi Benih

yaitu serangkaian pemeriksaan dan/atau pengujian dalam

rangka penerbitan sertifikat benih. Salah satu tahapan

dalam proses sertifikasi benih adalah tahapan pemeriksaan

pertanaman.

Maksud pemeriksaan pertanaman adalah untuk

mendapatkan kepastian bahwa benih yang akan dihasilkan

dari pertanaman tersebut benar varietas yang dimaksud dan

tidak tercampur sesuai dengan persyaratan mutu benih.

Pemeriksaan pertanaman dilaksanakan pada fase vegetatif,

fase berbunga, fase masak/menjelang panen.

Untuk sertifikasi baku pada tanaman padi. parameter yang

diperiksa mengalami perubahan.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 93

Parameter yang diamati di Kepmentan Nomor

991/HK.150/C/05/2018 adalah:

a. Fase vegetatif: warna kaki, tipe pertumbuhan, warna

daun, lebar daun, kehalusan daun, dan tinggi tanaman;

b. Fase berbunga: tipe pertumbuhan, kehalusan daun,

warna helai daun, warna leher daun, warna daun, lebar

daun, tinggi tanaman, dan sudut daun bendera;

c. Fase masak: bentuk/tipe malai, leher malai, bentuk

gabah, warna gabah, warna ujung gabah, dan bulu pada

ujung gabah.

Sedangkan parameter yang diamati di Kepmentan 620/

HK.140/C/04/2020 adalah:

a. Fase vegetatif: warna kaki, tipe pertumbuhan / bentuk

tanaman, warna daun, lebar daun, dan kehalusan daun;

b. Fase berbunga: warna daun, tipe pertumbuhan/ bentuk

tanaman, kehalusan daun, warna daun, warna leher

daun, lebar daun, tinggi tanaman, dan sudut daun

bendera;

c. Fase masak: bentuk/tipe malai, leher malai, bentuk

gabah, warna gabah, warna ujung gabah, dan bulu pada

ujung gabah.

Tidak semua diskripsi menampilkan informasi parameter

yang diamati sebagaimana yang tercantum pada

Kepmentan, sehingga petugas lapangan perlu memahami

karakteristik tanaman setiap varietas padi.

Dengan adanya buku acuan ini diharapkan akan

didapatkan keseragaman persepsi yang terkait dengan

identifikasi ciri-ciri suatu varietas. Buku saku yang berjudul

“Karakteristik Pembeda Pada Sertifikasi Benih Padi di

Lapangan“ dapat digunakan sebagai referensi dalam

melaksanakan tugas PBT.

Buku saku ini memvisualisasikan karakter pembeda pada

fase vegetatif, berbunga, dan masak dari 10 varietas yaitu

LAPORAN TAHUNAN 2020

94

LAPORAN TAHUNAN 2020 94

Ciherang, INPAGO 8, INPARI 32 HDB, INPARI 33, INPARI 42,

INPARI IR NUTRI ZINK, IR 64, Mekongga dan Situ Bagendit.

Gambar 43. Buku saku Karakteristik Pembeda Pada Sertifikasi Benih Padi di Lapangan

Kegiatan pembuatan buku saku cicetak sebanyak 200 buku

dan telah didistribusikan kepada 32 BPSB-TPH Provinsi di

Indonesia, narasumber (Peneliti Balai Besar Padi), Tim

Penyunting Kepala Balai Besar, Kepala Bidang Informasi

dan Jaringan Laboratorium serta Kepala Seksi Informasi

dan Dokumentasi sedangkan Tim Penyusun merupakan

Pengawas Benih Tanaman (PBT) Laboratorium Balai Besar

PPMB-TPH.

2. Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium

Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Laboratorium bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

dan wawasan mengenai sistem manajemen mutu dalam

rangka standardisasi laboratorium pengujian benih dan

menyamakan persepsi dan pemahaman persyaratan sistem

manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC

17025:2017. Adapun sasarannya untuk meningkatkan

pemahaman dan penerapan mengenai sistem manajemen

mutu di laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017

dengan target berjumlah 130 orang. Peserta berasal dari

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 95

BPSB seluruh Indonesia, Balai Besar POPT Jatisari, Balai

Besar PPTP, BPMPT, Balitsa, Balitkabi, BB Padi, dan

Produsen Benih Swasta Nasional. Narasumber pada

pertemuan ini dari Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan,

Rumah Mutu, Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan Balai

Besar PPMB-TPH. Adapun realisasi kegiatan Pertemuan

Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 12-14 Februari

2020 di Hotel Aston, Solo Jawa Tengah.

Gambar 43. Pelaksanaan Sinkronisasi Penerapan Sistem

Manajemen Mutu Laboratorium

Pertemuan dibuka oleh Kepala Balai Besar Pengembangan

Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hotikultura.

Hasil dari pertemuan, sebagai berikut:

a. Dalam rangka peningkatan kompetensi Pengawas Benih

Tanaman pada tahun 2020 akan dilaksanakan Pelatihan

Petugas Pengambil Contoh dan Analis Benih yang

diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH Pada Bulan

Maret 2020;

b. Pada bulan Februari s.d Juli 2020, di 14 BPSB akan

dilaksanakan juga IHT (In House Training) Petugas

Pengambil Contoh TA 2020 yaitu BPSB Aceh, Sumatera

Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan

LAPORAN TAHUNAN 2020

96

LAPORAN TAHUNAN 2020 96

Timur, Sulawesi Barat, Gorontalo, NTB, NTT dan

Maluku;

c. Program Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun

2020 yaitu koorporasi, peningkatan produksi 7%

pertahun dan peningkatan ekspor benih (salah satu

contoh adalah ekspor jagung dari Sulawesi Utara ke

Filipina dan Timor Leste). Kawasan utama andalan

pengembangan padi, bantuan benih padi dan jagung,

penggunaan QR code pada label sebagai pengganti

nomor seri label dan cap timbul. Lagalisasi label tetap

dari BPSB untuk produsen yang belum sertifikasi

mandiri, serta mendorong BPSB untuk menjadi LSSM;

d. Propaktani adalah Program Pengembangan Kawasan

Tanaman Pangan Koorporasi, merupakan Program

Direktorat Jendral Tanaman Pangan untuk 5 tahun

kedepan 2020-2024. Diperukan peningkatan peran

BPSB dan Pengawas Benih Tanaman dalam pengawasan

mutu benih, karena benih merupakan penciri

produktivitas. Diperlukan juga peran produsen benih

dalam meningkatkan sistem kemitraan, yang tidak

hanya tersentralisasi di pulau Jawa, namun dapat

tersebar di seluruh Indonesia sehingga terwujud

keseimbangan dalam penyediaan benih. Penggunaan

Teknologi dengan IT dapat digunakan untuk

mempercepat berjalannya kegiatan Propaktani;

e. Hasil uji mutu benih laboratorium adalah data yang

digunakan untuk pengisian data label benih yang

diperdagangkan, sehingga akurasi dan validitas sangat

diperlukan. Salah satu wujud kompetensi yang dapat

diakui oleh pelanggan, dalam perdagangan benih tingkat

nasional maupun internasional adalah dengan

Akreditasi Laboratorium;

f. Untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Laboratorium

berupa Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 97

diperlukan pemenuhan beberapa persyaratan, antara

lain pemahaman SNI ISO/IEC 17025 : 2017.

Pelaksanaan audit internal, kaji ulang manajemen serta

keikutsertaan dalam Uji Profisiensi;

g. Hasil pengembangan dan validasi metode yang

dilaksanakan Balai Besar PPMB-TPH antara lain uji

cepat dengan Radicle Emergence (RE) diharapkan dapat

digunakan oleh laboratorium di BPSB untuk

mempercepat pengujian di laboratorium khusunya pada

kegiatan pengecekan mutu benih dengan hasil yang

valid. Benih bersertifikat yang dihasilkan dapat

dimanfaatkan oleh penangkar benih dengan sistem

revolving.

3. Database/Website

Pengelolaan data secara sistem komputerisasi dengan

pengaplikasian database dan penyebarluasan informasi

pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura serta kegiatan lain di Balai Besar PPMB-TPH

melalui website. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya

dokumentasi data pengembangan metode pengujian benih

TPH yang diuji, sisa benih yang dimusnahkan serta koleksi

benih/IPTB, tersedianya sistem informasi perbenihan

berbasis website di Balai Besar PPMB-TPH.

Pada tahun 2020 telah dilakukan updating data yang

ditampilkan dalam website Balai Besar PPMB-TPH

http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id,

sebanyak 163 materi dengan judul materi sebagai berikut:

1. Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian Tahun

2020

2. Seminar Proposal Pengembangan dan Validasi Metode

Tahun 202

3. Menuju Akreditasi Laboratorium Tahun 2020 UPTD

BPSB TPH Provinsi Sumatera Selatan

LAPORAN TAHUNAN 2020

98

LAPORAN TAHUNAN 2020 98

4. Pemanfaatan Benih Padi Hasil Kegiatan OECD Seed

Scheme Balai Besar PPMBTPH oleh Penangkar di

Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah

5. Verifikasi Metode Sertifikasi Benih Kedelai sesuai OECD

Seed Scheme

6. Optimalkan Kinerja Pengujian Mutu Mendukung

Penyediaan Benih Bersertifikat di Tingkat Petani

7. Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Kegiatan

Utama Kementan di Provinsi Kalimantan Selatan

8. Kunjungan Kerja Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dan

Direktur Jendral Tanaman Pangan di Provinsi Nusa

Tenggara Barat “Ingin Menjadikan Nusa Tenggara Barat

Lumbung Benih Nasional”

9. Pemberdayaan Varietas Padi Lokal dalam Mendukung

Produksi Pangan

10. Inhouse Training Audit Internal

11. Upaya Penyediaan Benih Padi Hibrida dalam Rangka

Pengembangan Padi Hibrida di Indonesia

12. Pelepasan “Varietas” Tanaman Porang untuk Mendorong

Penyediaan Benih dan Program Pengembangan Tanaman

Porang Secara Luas

13. Hasil Uji Profiensi TA. 2019 Balai Besar PPMB-TPH (PUP-

001-IDN)

14. Uji Petik Mutu Benih Yang beredar di Provinsi DI

Yogyakarta

15. Puncak Panen Raya Padi dan Jagung di Kabupaten Blora

16. Tiada hari tanpa Panen Padi di Kabupaten Grobogan di

tengah Pandemik Virus Corona

17. Kegiatan uji petik mutu benih yang beredar di Provinsi

Sumatera Utara

18. Rapat koordinasi percepatan pelaksanaan kegiatan

utama Kementan di Provinsi Kalimantan Selatan

19. Pengujian mutu benih diperlukan sebagai data label

sertifikasi benih

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 99

20. Tetap eksis melaksanakan sertifikasi benih meskipun

dalam kondisi Pandemi Covid-19

21. Penangkar benih padi sawah di Kabupaten Gorontalo

masih tetap eksis melaksanakan penangkaran benih

padi di tengah wabah Covid-19

22. Pelaksanaan Pengawasan Sertifikasi areal penangkaran

benih sumber padi sawah tetap dilaksanakan walaupun

anjuran pemerintah Work Form Home (WFH)

23. Dalam rangka memenuhi kebutuhan benih jagung

hybrida di Provinsi Gorontalo terutama program bantuan

pemerintah baik melalui anggaran APBN dan APBD

24. Upaya Mendukung Kegiatan Produksi Kedelai dalam

Penyediaan Benihnya, Salah Satunya dengan Kegiatan

Pengembangan Perbenihan Kedelai Berbasis Korporasi

Petani Tahun 2020

25. Inovasi Pengembangan Metode Selaras dengan

Penyediaan Benih Padi di Daerah

26. Percepatan Pengujian dalam Proses Sertifikasi Benih

Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai) Melalui Uji

Pemunculan Radikula (Radicle Emergence) di

Laboratorium

27. Penangkar Benih Cabe Tetap Berproduksi Walaupun

Dalam Situasi Covid-19

28. Peran PBT dalam Melaksanaan Kegiatan Uji

Adaptasi/Multilokasi Jagung Hibrida Populasi Tinggi

Ditengah Pandemi Covid-19

29. Upaya Mendukung Kegiatan Produksi Kedelai dalam

Penyediaan Benihnya, Salah satunya dengan Kegiatan

Pengembangan Perbenihan Kedelai Bebasis Koorporasi

Petani Tahun 2020

30. Pengawasan Persiapan Ketersediaan Benih Sumber Padi

di Provinsi Gorontalo tetap dilaksanakan walaupun

dengan di terapkan massa Pembatasan Sosial Berskala

Besar Tahap III

LAPORAN TAHUNAN 2020

100

LAPORAN TAHUNAN 2020 100

31. Rapat Koordinasi Akselerasi Pelaksanaan Pembanguan

Pertanian Tahun 2020

32. Komitmen Bersama Pelaksanaan Keterbukaan Informasi

Publik Balai Besar PPMB-TPH

33. Pemanfaatan Drone Dalam Pemeriksaan Lapang

Sertifikasi Benih Padi Fase Vegetatif

34. Pengembangan Metode Tahun 2020 Balai Besar PPMB-

TPH Kajian Metode Pengambilan Contoh Benih Padi

Untuk Pengecekan Mutu Benih Padi Yang Beredar

35. Audit Internal Pelayanan Publik Iso 9001:2015 Balai

Besar PPMB-TPH

36. Uji Petik Mutu Benih Beredar

37. Dukungan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu

Benih TPH Dalam Penyediaan Benih Kedelai Bermutu

Untuk Peningkatan Produksi

38. Pentingnya Mengawasi Mutu Benih Beredar Melalui Uji

Petik

39. Sosialisasi Penyelenggaraan Uji Profisiensi Tahun 2020

Oleh Balai Besar PPMB-TPH, Ditjen Tanaman Pangan,

Kementan

40. Penggunaan Bahan Acuan Dalam Pengamatan Fase

Vegetatif Sertifikasi Padi

41. Pencanangan Tanam Gerakan Percepatan Olah Tanah

Dan Tanam Bulan Agustus 2020 Di Kabupaten Tegal

42. Pengambilan Contoh Benih Bantuan Kedelai di Lombok

Timur Nusa Tenggara Barat

43. Pemerintah kabupaten Kotabaru, bersama Kementerian

Pertanian melalui Balai Besar Pengembangan Pengujian

Mutu Benih TPH, Ditjen TP memilki target untuk LTT di

lahan replanting dan lahan padi gogo di tengah

perkebunan kelapa sawit dan karet seluas 270 hektar

44. Pers Release In House Training Teknik Kultur Jaringan

Tanaman Dan Validasi Metode 5 – 6 Agustus 2020

45. Keikutsertaan Balai Besar PPMB-TPH Dalam Uji

Profisiensi Tingkat Internasional

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 101

46. Re-Akreditasi ISO 9001:2015 Balai Besar PPMB-TPH,

Ditjen Tanaman Pangan

47. Panen Berlimpah Di Lokasi GPOT, Luar Biasa Petani

Bahagia Di Kab. Tegal

48. Panen Berlimpah Di Lokasi GPOT, Luar Biasa Petani

Bahagia Di Kab. Tegal

49. Pentingnya Laboratorium Terakreditasi Untuk Menjamin

Mutu Benih Di Provinsi Kep. Bangka Belitung

50. Harmonisasi Produksi Dan Sertifikasi Benih Hasil Kultur

Jaringan

51. Pengawalan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi

Ladang APBN-P 2020 Di Prov. Sulawesi Utara

52. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium Lanjutan Balai

Besar PPMBTPH

53. Panen Padi Di Tengah Pandemi Di Lokasi GPOT Padi,

Pesisir Pantai Selatan Cilacap

54. Peningkatan Kompetensi Pengawas Benih Tanaman (Iht

Petugas Pengambil Contoh Benih) Upt Sbtph Provinsi

Sumatera Utara

55. Melalui Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman

Pangan (P3btp) Berbasis Korporasi Petani Menghasilkan

Benih Jagung Hibrida Varietas Jh-37 Merupakan Produk

Unggulan Anak Bangsa Menjadi Kebanggan Petani

Provinsi Sulawesi Utara

56. Alur Proses Akreditasi Laboratorium Penguji Mutu Benih

57. Kunjungan Lapang Ke Calon Lokasi Calon Petani (CPCL)

Kegiatan Patb Padi Gogo Di Desa Penyipatan, Kecamatan

Babilik, Kabupaten Tanah Laut

58. Seminar Pengembangan Dan Validasi Metode TA. 2021

59. Gerak Cepat Pengamanan Produksi Padi MT-I (Okt 2020-

Maret 2021) Utk Mencapai Target Tanam Tim BBPPMB-

TPH Melakukan Penyerahan Dan Pemanfaatan Bantuan

Benih Padi Sesuai OECD Seed Schame Kepada

Penangkar Benih Secara Bergulir/Revolving Di

Kabupaten Brebes Jawa Tengah

LAPORAN TAHUNAN 2020

102

LAPORAN TAHUNAN 2020 102

60. Gerakan Diversifikasi Pangan

61. Salah Satu Bentuk Pelayanan Publik Balai Besar PPMB-

TPH Adalah Tetap Menerima Mahasiswa Magang

62. Webinar Seri IV Topik “Pengambilan Contoh Benih

Berdasarkan ISTA Rules”

63. Bimtek Gerdal Serangan Wereng Coklat Digelar di Jawa

Tengah

64. Pentingnya Laboratorium Terakreditasi Untuk Menjamin

Mutu Benih Di Provinsi Kep. Bangka Belitung

65. Harmonisasi Produksi Dan Sertifikasi Benih Hasil Kultur

Jaringan

66. Panen Padi Di Tengah Pandemi Di Lokasi GPOT Padi,

Pesisir Pantai Selatan Cilacap

67. Mentan SYL Panen Padi Di Aceh Besar

68. Balai Besar PPMB-TPH dan Perhutani Divre Jawa

Tengah Garap Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)

Mendukung Produksi Padi melalui Pemanfaatan Lahan

Perhutanan Sosial

69. Pencanangan Tanam Gerakan Percepatan Olah Tanah

Dan Tanam Bulan Agustus 2020 Di Kabupaten Tegal

70. Panen Berlimpah Di Lokasi GPOT, Luar Biasa Petani

Bahagia Di Kab. Tegal

71. Kunjungi Boyolali, Mentan Dorong Pemanfaatan

Pekarangan

72. Penggunaan Bahan Acuan Dalam Pengamatan Fase

Vegetatif Sertifikasi Padi

73. Keikutsertaan Balai Besar PPMB-TPH Dalam Uji

Profisiensi Tingkat Internasional

74. Peningkatan Kompetensi Pengawas Benih Tanaman

(IHT Petugas Pengambil Contoh Benih) UPT SBTPH

Provinsi Sumatera Utara

75. Seminar Pengembangan Dan Validasi Metode TA. 2021

76. Temu Pelanggan, Salah Satu Upaya Balai Besar PPMB-

TPH Meningkatkan Pelayanan Di Masa Pandemi Covid-

19

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 103

77. Webinar Balai Besar PPMB-TPH Di Masa Pandemi Covid

19

78. Alur Proses Akreditasi Laboratorium Penguji Mutu Benih

79. Pengambilan Contoh Benih Bantuan Kedelai Di Lombok

Timur - Nusa Tenggara Barat

80. Pengawalan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi

Ladang APBN-P 2020 Di Prov. Sulawesi Utara

81. Terus Bergerak Cepat Berkoordinasi Ke Lapangan Guna

Mengejar CPCL Dan Percepatan Tanam PATB Padi Gogo

ABT Tahun 2020 Di Provinsi Kalimantan Selatan Utk

Kabupaten Tanah Laut Dan Hulu Sungai Tengah Guna

Mengejar Kontribusi Produksi Padi Tahun 2020 Dimasa

Pandemi Covid*19

82. Pengumpulan Data Pengembangan Methode "Verifikasi

Metode Evaluasi Petugas Pengambil Contoh Benih

Sesuai International Seed Testing Assosiation (ISTA)

Rules Di CV Viona Benih Mandiri, Subang Jawa Barat

83. Pakai Aplikasi Barcode Berbasis Smartphone, Petani

Terhindar Benih Palsu

84. Pengenalan IP Padi 400 di demfarn/percontohan di

semua Kabupaten tahun 2021

85. Uji Sterilitas Autoclave Di Laboratorium Bakteri Tahun

2020

86. Pers Release In House Training Teknik Kultur Jaringan

Tanaman Dan Validasi Metode 5 – 6 Agustus 2020

87. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium Lanjutan Balai

Besar PPMB-TPH

88. Bantu Sebarkan Untuk Terima Kasih Pada Petani

Indonesia

89. Revolving Di Jawa Timur

90. Manfaat UU Cipta Kerja Bagi Pertanian

91. Juara 1 Kategori Petani/Kelompok Tani Lomba Vlog

Ditjen TP Tahun 2020

92. Pemerintah Segera Wujudkan Korporasi Petani

LAPORAN TAHUNAN 2020

104

LAPORAN TAHUNAN 2020 104

93. Solusi Permasalahan Mutu Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura dalam Seminar Hasil Pengembangan dan

Validasi Metode Pengujian TA 2020

94. Pelatihan Dupak Online UPTD BPSB Provinsi Sumatera

Barat

95. Penggunaan Bahan Acuan Dalam Pemeriksaan

Sertifkasi Benih Fase Vegetatif Pada Varietas Mekongga

96. Kemudahan Pemeriksaan Sertifikasi Benih Fase

Berbunga Varietas Mekongga Dengan Menggunakan

Foto Karakteristik

97. Pemeriksaan Fase Masak Varietas Mekongga Dengan

Visualisasi Karakteristik Pembeda

98. Bahan Acuan Fase Vegetatif Inpari 32

99. Karakteristik Pembeda Fase Berbunga Inpari 32

100. Pemeriksan Fase Masak Varietas Inpari 32 HDB

Menggunakan Karakteristik Pembeda

101. Hasil Uji Profisiensi ISTA Bukti Jaminan Mutu

Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH

102. Evaluasi Teknis Petugas Pengambil Contoh Benih Balai

Besar PPMB-TPH Pada Komoditas Jagung

103. Pemeliharaan Kompetensi PBT Balai Besar PPMB-TPH

Melalui Evaluasi Pengambilan Contoh Benih Pada

Komoditas Padi

104. Pelaksanan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Di

Tanah Bumbu, Kalsel

105. Perluasan Areal Tanam Baru dan IP 400 Tingkatkan

Produksi Padi

106. Balai Besar PPMB-TPH Menyusun Laporan PIPK Tahun

2020

107. Konfirmasi Ketersediaan Benih Bermutu Melalui Uji

Petik Benih Beredar Di Provinsi Sumatera Barat

108. Penambahan Ruang Lingkup Pengambilan Contoh

Benih Kedelai

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 105

109. Program PATB Padi Gogo Kementan Untuk Pemulihan

Ekonomi Nasional dan Meningkatkan Kesejahteraan

Petani

110. PATB (Perluasan Areal Tanam Baru) Solusi Kementan

Amankan Stok Beras

111. Kegiatan Verifikasi Metode Pematahan Dormasi di UPT

BSMBTPH Provinsi Sulawesi Selatan

112. Pengambilan Sampel Positif Gejala Penyakit Hawar

Daun Pada Pertanaman Padi di Lapangan

113. Pelayanan Pengujian Balai Besar PPMB-TPH Tahun

2020

114. Aplikasi Drone Dalam Pemeriksaan Sertifikasi Benih

Padi

115. Teknik PCR Dalam Pengujian Mutu Benih

116. Koleksi Varietas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Ta

2020

117. Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Di Provinsi Nusa

Tenggara Timur

118. Sekilas Tentang PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi)

119. Panen Dan Prosesing Benih Kedelai Hasil Kegiatan

Verifikasi Metode Sertifikasi Sesuai Oecd Seed Scheme

120. Penyerahan Bantuan Benih Kedelai Dengan Sistem

Revolving

121. Evaluasi Kelembagaan Dan Petugas Jabatan

Fungsional

122. Kondisi Pertanaman Hasil Revolving Kedelai Tahun

2020

123. Keselamatan Dan Keamanan Kerja Analis Laboratorium

Penguji

124. 1000 Sampel Pelayanan Pengujian Balai Besar PPMB-

TPH Tahun 2020

125. Penerapan Akreditasi ISTA di PT Ewindo Dan Balai

Besar PPMB- TPH

LAPORAN TAHUNAN 2020

106

LAPORAN TAHUNAN 2020 106

126. Balai Besar PPMB- TPH Mengikuti Penilaian

Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Tahun

2020 Tingkat Nasional

127. Reviu Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga

(RKA-K/L) Pagu Alokasi Balai Besar PPMB- TPH Tahun

Anggaran 2021

128. Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi Open Camera

Dalam Rangka Pengambilan Dokumentasi Kegiatan

Lingkup Kementerian Pertanian

129. Implementasi Sistem Informasi Pemantauan Maturitas

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Di

Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

130. Fasilitasi Sistem Informasi Kegiatan Balai Besar PPMB-

TPH Di Masa Pandemic Covid-19

131. Mengenal Drone Lebih Dekat

132. Sertifikasi Pilot Drone BRP 14 Fasi

133. Pengecekan Mutu Benih Pada Pengiriman Benih

Bantuan Jagung Di Pt. Bisi Internasional Tbk

134. Kegiatan Pemeliharaan Ruang Lingkup Di Laboratorium

Virus Balai Besar PPMB- TPH

135. Kerjasama Peningkatan Kompetensi Melalui In House

Training Petugas Pengambil Contoh Dan Analis Benih

di PT Tani Murni

136. Pelaksanaan Kaji Ulang Manajemen Di Balai Besar

PPMB- TPH

137. Standarisasi Laboratorium Penguji Di Seluruh Negeri

138. Partisipasi UPT BSMBTPH Provinsi Sulawesi Selatan

Dalam Pengembangan Metode Pematahan Dormansi

139. Partisipasi BPSB Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam

Verifikasi Metode Pematahan Dormansi Benih Padi

140. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Balai Besar PPMB-

TPH Di BPSB Provinsi Lampung

141. Mengenal Kadar Air Benih

142. Partisipasi Laboratorium Bakteri Balai Besar PPMB-

TPH Dalam Uji Banding Antar Laboratorium

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 107

143. Pengambilan Contoh Benih PATB Di CV Kardika Kresna

Nganjuk

144. Pengambilan Contoh Benih Kedelai Untuk Kajian Mutu

Benih Beredar Di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat

145. Kinerja Analis Balai Besar PPMB- TPH Di Saat Pandemi

Covid 19

146. Panen Padi Saat Pandemi Covid 19

147. Pengambilan Contoh Benih Dalam Rangka Uji Arbitrase

148. Pemeliharaan Kompetensi PPC Ke Jawa Tengah

149. Benih Padi Hasil Kegiatan Oecd Seed Scheme

Dikembangkan Oleh Penangkar Di Kabupaten

Purbalingga Provinsi Jawa Tengah

150. Info Grafis: Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

151. Info Grafis; Penerapan Sistem Mutu

152. Jaminan Mutu Pada Perbanyakan Benih Kedelai

Bersertifikat Label Putih Di Masa Pandemi Covid 19

153. Terobosan Cemerlang Kementan Dalam Penambahan

Produksi Padi Melalui Kegiatan Perluasan Areal Tanam

Baru (PATB)

154. Selayang Pandang Komite Teknis 65-11 Tanaman

Pangan

155. Fasilitasi Dokumentasi Persyaratan Akreditasi BPSB

Maluku Utara

156. Penambahan Ruang Lingkup Pengambilan Contoh

Benih Kedelai

157. Kordinasi Manajemen Dan Supervisi Pendampingan

Upsus Pajale Di Kabupaten Sragen Provinsi Jawa

Tengah

158. Balai Besar PPMB- TPH Melaksanakan Swab Test PCR

Kepada Seluruh Pegawai ASN Dan Tenaga Kerja

Kontrak

159. Balai Besar PPMB- TPH Lakukan Infust Dan Suntik

Vitamin Untuk Seluruh Pegawai

160. Penandatanganan Komitmen Pengelola Informasi Dan

Dokumentasi (PID) Balai Besar PPMB- TPH

LAPORAN TAHUNAN 2020

108

LAPORAN TAHUNAN 2020 108

161. Pegawai Balai Besar PPMB- TPH Terima Bantuan

Pencegahan Penularan Covid 19

162. Siluet Uji Kompetensi PBT

163. Pengambilan Contoh Benih Mekongga Hasil

Pengembangan Metode Di Gudang PT. Sang Hyang Seri,

Subang, Jawa Barat.

Pengelolaan secara sistematik untuk data perbenihan di

lingkup Balai Besar PPMB-TPH telah dilakukan secara

bertahap. Pendataan ini bertujuan untuk mempermudah

melihat keragaman jumlah sampel serta jenis pengujian

yang diterima Balai Besar PPMB-TPH.

Susunan database di Balai Besar PPMB-TPH terdiri dari

pendataan pada 3 jenis pengujian mutu benih yaitu uji

servis, uji profisiensi dan uji petik. Berkaitan hal tersebut,

data realisasi kegiatan pengujian mutu benih tahun 2020

sebanyak 964 sampel pengujian yang berasal dari 159

sampel uji servis, 654 sampel uji profisiensi dan 151 sampel

uji petik benih beredar.

Pemusnahan arsip sisa contoh kirim dilakukan terhadap

arsip benih dengan masa simpan lebih dari 1 tahun.

Pemusnahan sampel tahun 2020 sebanyak 661 sampel.

Tabel 19. Pemusnahan arsip sisa contoh kirim tahun 2020

No Bulan Jumlah sampel

yang dimusnahkan

1 Januari 18

2 Februari 10

3 Maret 10

4 April 127

5 Mei 13

6 Juni 133

7 Juli 211

8 Agustus 43

9 September 43

10 Oktober 10

11 November 10

12 Desember 33

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 109

No Bulan Jumlah sampel

yang dimusnahkan

Jumlah 661

4. Penerbitan Buletin Vigor

a. Penerbitan Buletin Vigor

Kegiatan penerbitan buletin vigor bertujuan untuk

menginformasikan dan menyebarkan hasil kegiatan

pengembangan dan pengujian mutu benih kepada

masyarakat pengguna benih, serta kegiatan lainnya yang

dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH seperti hasil

pengembangan metode, validasi, penerapan sistem

manajemen mutu laboratorium benih, pelatihan,

pameran, sinkronisasi, dan lain-lain.

Selain itu buletin vigor juga merupakan wahana terbuka

untuk umum untuk menuangkan hasil penelitian, hasil

pengembangan metode ataupun hasil kegiatan yang

diselenggarakan Balai Besar PPMB-TPH terkait

pengujian mutu benih.

Target penerbitan buletin vigor di tahun 2020 sebanyak

3 (tiga) edisi pada bulan Juli, September dan November.

Adapun informasi dan realisasi tahun 2020 secara rinci

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 20. Informasi dalam Majalah Vigor

No Volume Majalah Vigor Informasi yang diterbitkan

1 Vigor Volume 1 / Juni 2020

Evaluasi kesehatan benih padi varietas lokal

Evaluasi kondisi mutu benih beredar padi, jagung, kedelai pada tahun 2019

Verifikasi metode pemotongan dormasi benih padi

Valiasi uji cepat mutu fisiologis benih jagung dengen metode pemunculan radikula (radicle emergence)

Deteksi cepat kemurnian genetik padi varietas lokal menggunakan marka Molekuler

2 Vigor Volume 2 / September 2020

Uji Petik Mutu Benih Beredar

Perubahan Dalam ISTA Rules 2019 dan 2020

Pelaksanaan Pengambilan Contoh benih Bantuan sekala Pandemi Covid 19

Falisitasi Penerapan Sistem Mutu Laboratorium secara virtual di Masa Pandemi Covid 19

Kebijakan Komite Akreditasi Nasional Terkait Akreditasi Laboratorium Pengujian selama Pandemi Covid 19

Jaminan Mutu Pengujian Melalui Monitoring Petugas Pengambil Contoh Benih di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih

LAPORAN TAHUNAN 2020

110

LAPORAN TAHUNAN 2020 110

No Volume Majalah Vigor Informasi yang diterbitkan

Berita Foto

3 Vigor Volume 3 / Desember 2020

Kinerja Pelayanan Publik Balai Besar PPMB-TPH Selama Pandemi Covid-19 TA 2020

Pengambilan Contoh dan Pengujian Mutu Benih Pada Kegiatan Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah Oleh Balai Besar PPMB-TPH TA 2020

Proses Akreditasi Laboratorium Penguji Mutu Benih

Pengenalan Varietas Unggul Padi di Kotabaru Kalimantan Selatan

Pengawas Benih Tanaman (PBT)Unggul, Benih Bermutu

Solusi Permasalahan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam Seminar Hasil Pengembangan Dan Validasi Metode Pengujian TA 2020

Balai Besar PPMB-TPH dan Perhutani Drive Jawa Tengah garap Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) mendukung produksi Padi Melalui Pemanfaatan lahan Perhutanan Sosial

Berita Foto

Gambar 44. Buletin vigor edisi 1, 2, dan 3

Pendistribusian buletin vigor telah dilakukan ke seluruh BPSB di Indonesia dan pihak-pihak lain yang memerlukan.

b. Publikasi Artikel di Tabloid Sinar Tani

Manfaat penyampaian artikel baik melalui penerbitan

buletin vigor maupun media cetak Sinar Tani adalah

tersedianya informasi termutakhir seluruh kegiatan yang

diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH serta

penyampaian hasil pengembangan dan pengujian mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura perlu

disebarluaskan kepada masyarakat salah satunya

melalui publikasi di tabloid Sinar Tani. Selain itu juga

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 111

merupakan wahana komunikasi antara Balai Besar

PPMB-TPH dengan berbagai stakeholder terkait

disamping itu juga dapat merupakan wadah promosi

Balai Besar PPMB-TPH sebagai salah satu instansi yang

telah terakreditasi baik secara nasional maupun

internasional dalam bidang pengujian mutu benih

tanaman pangan dan hortikultura.

Realisasi publikasi artikel melalui tabloid Sinar Tani

sebanyak dua kali penerbitan dengan judul:

1) Majalah Sinar Tani dengan judul tulisan “Inovasi

Pengembangan metode Balai Besar PPMB-TPH dan

manfaatnya untuk petani” Edisi 8-14 April 2020 No.

3841Tahun L;

2) Majalah Sinar Tani dengan judul tulisan “Kiprah

Balai Besar PPMB-TPH dalam Penyediaan Benih

Kedelai Bermutu” Edisi 2-8 September 2020 No.

3861 Tahun LI.

4. Pameran Pertanian

Kegiatan pameran bertujuan untuk menginformasikan dan

menyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian

mutu benih kepada masyarakat luas. Pelaksanaan kegiatan

pameran merupakan salah satu kegiatan yang berguna

untuk publikasi dan sarana penyampaian informasi terkait

dengan pengembangan pengujian mutu benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura, pengembangan metode pengujian

mutu benih, peningkatan kompetensi SDM di bidang

pengujian benih dan kegiatan lain yang berkaitan dengan

Balai Besar PPMB-TPH. Pada tahun 2020 telah

melaksanakan kegiatan pameran sebanyak 2 (dua) kali.

Realisasi kegiatan tahun 2020 yaitu sebagai berikut :

a. Telah mengikuti Pameran “Indopangan Braga Citywalk

Bandung“ tanggal 9-11 Oktober 2020, Pameran

Indopangan 2020 dikunjungi tidak kurang dari 150

LAPORAN TAHUNAN 2020

112

LAPORAN TAHUNAN 2020 112

pengunjung dari berbagai kalangan baik akademis,

praktisi, pelajar, mahasiswa dan kalangan masyarakat

luas.

b. Telah mengikuti Pameran “Indonesia Quality Expo 2020

Yogyakarta“ pada tanggal 12-15 November 2020

dikunjungi tidak kurang dari 250 pengunjung dari

berbagai kalangan baik akademis, praktisi, pelajar,

mahasiwa dan kalangan masyarakat luas.

Gambar 45. Kegiatan pameran pertanian

Jumlah pengunjung tahun ini berkurang disebabkan karena

adanya pembatasan pengunjung yang hadir disebabkan

pandemi Covid-19. Balai Besar PPMB-TPH dalam pameran

tersebut menampilkan materi dan bahan pameran yang

meliputi booklet “Profil Balai Besar PPMB-TPH”, buletin

vigor, standing poster, aneka koleksi benih kering, dan

materi prosedur pengambilan contoh benih, pengujian benih

kadar air, pengujian analisis kemurnian dan pengujian daya

berkecambah.

5. Koleksi Varietas dan IPTB Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kegiatan koleksi merupakan kegiatan pengumpulan koleksi

varietas/IPTB/DNA yang ditanam maupun disimpan dan

terdokumentasi dengan baik serta dapat dimanfaatkan

sebagai bahan acuan/pembanding dalam pengujian

laboratorium bagi Pengawas Benih Tanaman/pihak terkait

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 113

dalam rangka pengenalan varietas; dan sebagai material

acuan yang mampu ditelusur dan dapat menjelaskan

tentang perbedaan hasil pengujian.

Kegiatan koleksi benih selain sebagai bahan acuan juga

dapat digunakan sebagai bahan display saat kegiatan

pameran untuk memperkenalkan berbagai jenis varietas

yang telah dilepas baik dalam bentuk koleksi kering benih

dan IPTB. Hal ini juga dapat digunakan sebagai bahan

informasi kepada masyarakat mengenai cara mengkoleksi

benih dan IPTB.

Sasaran kegiatan pada awalnya 55 (lima puluh lima) jenis

koleksi adapun realisasi pada tahun 2020 tercapai 76 jenis

koleksi yang terdiri dari :

a. Koleksi kering benih tanaman pangan 36 jenis;

b. Koleksi kering tanaman hortikultura 24 jenis;

c. Koleksi tanaman buah dalam pot (tabulampot) 7 jenis;

d. Koleksi isolat pathogen tular benih (IPTB) 9 jenis.

Data koleksi benih selama tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 21. Data koleksi benih kering benih tanaman pangan tahun 2020

No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah

1 Sumatera Barat Padi Sigudang, Putiah papanai,Bujang marantau, PB 42, Banang Pulau,

5

2 Sumatera Utara Jagung JH 27, Deka 959 2

3 Lampung Jagung JK 8 1

4 Jawa Tengah Jagung NK 6172 Perkasa 1

5 Jawa Timur Jagung Pertiwi 3 1

6 DI Yogyakarta Kedelai Grobogan 1

Padi Hybrida Inpari 24 1

7 Sulawesi Selatan Jagung

Srikanding Ungu, Jakaring, Pulut Uri 3

Kedelai Biosay-2 1

8 Nusa Tenggara Barat Jagung Nasa 29 1

Kedelai Demas 1 1

LAPORAN TAHUNAN 2020

114

LAPORAN TAHUNAN 2020 114

9 Nusa Tenggara Timur Padi Zulutan Usrat, Inpari 6 Jete, Mapan P.05 3

10 Banten Jagung Bima 226 1

11 Jawa Barat Jagung Bima 2

12 Balai Besar Padi Padi Pamelen,Inpari Arumba,

Inpari Digdaya, Inpari 44, Pamera, Padjajaran, Cisaat, Inpari 45, Purwa, Inpari 46

10

13

Balai Penelitian Kacang dan Umbi, Malang

Kedelai Dena 1, Detap 1 2

14 Sumatera Selatan Jagung NK 7328 Sumo, P 27 Gajah 2

Jumlah 36

Tabel 22. Data koleksi benih kering tanaman hortikultura tahun 2020

No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah

1 Banten

Buncis Rambat, Tegak

2

2 Nusa Tenggara Timur Bawang Merah Lokananta 1

Bayam Merah Pertiwi 1

3 Jawa Barat Terong Milan 1

Oyong Anggun 1

Cabai Rawit Malita 1

Mentimun Vanessa 1

Kangkung Walet 1

Seledri Amigo 1

Buncis Tresna 1

4 Sulawesih Tengah Bawang Merah Lembah Palu 1

5 Balai Penelitian Sayuran Lembang

Cabai Limbang 1, Ciko, Lingga, Pancanaka, Inaka Agrihorti,

Branang, Carvi Agrihorti, Rabani Agrihorti, Prima Agrihorti, Kencana,

Tanjung 2

11

6 BBI Hortikultura Jawa Barat

Cabai Jawa 1

Jumlah 24

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 115

Tabel 23. Koleksi tanaman buah dalam pot tahun 2020

No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah

1 BBI Hortikultura Jawa Barat

Jambu Air Citra 1

Jeruk Keprok

Parahiyangan

1

2 Jawa Barat Jeruk Panemo, Bali 2

Plam Merah 1

Buchery 1

Alpukat Non Biji 1

Jumlah 7

Tabel 24. Koleksi isolat pathogen tular benih (IPTB) 2020

No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah

1 BBI Hortikultura Jawa Barat

Pohpohan 1

Sambodo 1

Murbey 2

Selasih 1

Betadin 1

Temu ireng 1

Temu Mangga 1

Jahe merah 1

Jumlah 9

Gambar 46. Koleksi benih

LAPORAN TAHUNAN 2020

116

LAPORAN TAHUNAN 2020 116

6. Uji Petik Mutu Benih yang Beredar

Pengawasan atau pengendalian mutu benih dilakukan sejak

dari proses produksi benih hingga benih tersebut diedarkan

di masyarakat. Pengawasan mutu benih bertujuan agar

benih yang akan dipergunakan oleh petani terjamin

mutunya. Baik itu mutu genetik, mutu fisiologis maupun

mutu fisik. Pengawasan peredaran benih bina dilakukan

oleh Pengawas Benih Tanaman yang berkedudukan di

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas

dan fungsi Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH),

sedangkan proses sertifikasi benih bina selain

diselenggarakan BPSBTPH juga produsen benih bina yang

mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu

(Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/

SR.120/1/2014, tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran

Benih Bina juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor

08/Permentan/SR.120/3/2015 pada pasal 44 (ayat 1) dan

45).

Salah satu realisasi bantuan Pemerintah Pusat dalam hal

pengawasan peredaran benih bina terutama pada

pengawasan hilir, adalah pengawasan benih di pasar melalui

pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan yang

beredar. Kegiatan ini merupakan salah satu fungsi Balai

Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura (Permentan Nomor

78/Permentan/OT.140/11/2011, tentang Organisasi dan

Tata Kerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura).

Tujuan kegiatan ini:

a. Mengevaluasi kondisi benih beredar (padi, jagung dan

kedelai), di sembilan provinsi dari segi mutu benih

(kesesuaian dengan standar mutu), cara penyimpanan,

serta kondisi kemasan benih beredar seperti jenis

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 117

kemasan, informasi pada kemasan (kebenaran label,

dan kebenaran informasi pada label sesuai dengan

ketentuan yang berlaku bagi setiap komoditas, tanggal

kadaluarsa, warna label, volume benih, bahasa yang

digunakan, perlakuan pada benih);

b. Sebagai bahan masukan untuk menyusun

pengembangan metode pengujian mutu benih.

Adapun realisasi kegiatan pada tahun 2020 adalah telah

dilaksanakannya kegiatan uji petik tanaman pangan di

sembilan provinsi yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Selatan,

Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,

Daerah Istimewa Aceh, dan Sulawesi Selatan, dengan

jumlah total benih yang diperoleh sebanyak 158 sampel

tanaman pangan yang terdiri dari: padi 77 sampel, jagung

55 sampel, dan kedelai 26 sampel.

SEKSI JARINGAN LABORATORIUM

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium

Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan

untuk menciptakan laboratorium penguji benih yang sesuai

standar dan membantu laboratorium penguji benih dalam

menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan

SNI ISO/IEC 17025:2017. Penerapan sistem manajemen

mutu mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2017 yang

merupakan persyaratan umum kompetensi laboratorium

pengujian dan laboratorium kalibrasi. Laboratorium yang

menerapkan sistem manajemen mutu secara efektif akan

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas

sehari-hari. Penilaian dan pengakuan kompetensi

laboratorium dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional

(KAN) melalui program akreditasi laboratorium.

LAPORAN TAHUNAN 2020

118

LAPORAN TAHUNAN 2020 118

Laboratorium yang terakreditasi berarti memiliki kompetensi

minimal sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2017.

Sertifikat hasil uji yang dikeluarkan oleh laboratorium

terakreditasi dijamin mutunya, artinya hasil uji yang

tertera dalam sertifikat itu akurat sesuai dengan kondisi

sampel yang diuji dan datanya dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan secara

hukum. Penggunaan benih bermutu tinggi yang dijamin

dengan sertifikat hasil uji dari laboratorium yang

terakreditasi akan dapat meningkatkan penggunaan

benih secara lebih rasional.

Balai Besar PPMB-TPH memberikan bimbingan teknis

penerapan sistem manajemen mutu laboratorium

kepada laboratorium yang melaksanakan tugas dan

fungsi pengawasan dan sertifikasi benih. Bimbingan

teknis diberikan melalui kegiatan fasilitasi penerapan

sistem manajemen mutu laboratorium.

Sasaran kegiatan penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium sebanyak sembilan laboratorium penguji

benih yaitu UPT BPSBTPH Provinsi Sumatera Utara,

UPTD BPSBTPH Provinsi Sumatera Barat, UPTD PSMB

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, UPTD BPSBTPH

Provinsi Sumatera Selatan, UPTD BPSBTPH Provinsi

Gorontalo, UPT PMSBTPH Provinsi Sulawesi Tengah,

BP2STP Provinsi Maluku Utara, BPSBTPH Provinsi

Papua Barat dan BPSBTPH Provinsi Papua.

Kegiatan penerapan sistem manajemen mutu

disesuaikan dengan kondisi dan status masing-masing

laboratorium sasaran. Secara umum, tahapan kegiatan

penerapan sistem manajemen mutu adalah sebagai

berikut:

a. Sosialisasi SNI/ISO IEC 17025:2017, ISTA Rules dan

peraturan-peraturan terkait lainnya seperti

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 119

Permentan, ketentuan akreditasi, uji profisiensi dan

lain sebagainya;

b. Bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem

mutu;

c. Bimbingan teknis penerapan sistem mutu SNI/ISO

IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih;

d. Bimbingan teknis proses akreditasi;

e. Pemantauan penerapan sistem mutu.

Hingga berakhirnya tahun anggaran 2020, status

penerapan sistem mutu di sembilan laboratorium

tersebut seperti dalam Tabel 96.

Tabel 25. Status laboratorium target sampai dengan Desember 2020

No Nama Laboratorium Status Tahapan Kegiatan Tahun 2020

Perkembangan Terakhir

1 UPT BPSBTPH Provinsi Sumatera Utara

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem

mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.

Laboratorium penguji benih UPT BPSBTPH

Provinsi Sumatera Utara dinyatakan masih dapat mempertahankan

status akreditasi oleh KAN

Tahap 4) Bimbingan

teknis proses akreditasi.

Tahap 5) Pemantauan penerapan sistem mutu

2 UPTD BPSBTPH Provinsi

Sumatera Barat

Tahap3) Bimbingan

teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.

Tindakan perbaikan

temuan ketidaksesuaian asesmen lapang telah dinyatakan memenuhi

oleh Asesor Komite Akreditasi Nasional, menunggu keputusan akreditasi dari KAN.

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi.

Tahap 5) Pemantauan penerapan sistem mutu

3 UPTD PSMB Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

Tahap 3) Bimbingan

teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.

persiapan

melaksanakan pendaftaran permohonan akreditasi ke Komite

Akreditasi Nasional melalui KANMis

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi (pendaftaran permohonan akreditasi ke Komite Akreditasi secara online

melalui KANMIS)

4 UPTD

BPSBTPH Provinsi Sumatera Selatan

Tahap 3) Bimbingan

teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian

memperbaiki temuan

ketidaksesuaian hasil asesmen akreditasi oleh asesor Komite

LAPORAN TAHUNAN 2020

120

LAPORAN TAHUNAN 2020 120

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

Akreditasi Nasional (KAN)

5. UPTD BPSBTPH Provinsi Gorontalo

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis

pengujian mutu benih.

pendaftaran permohonan akreditasi dan melengkapi dokumen

permohonan ke Komite Akreditasi Nasional melalui KANMis

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

6. UPT PSMBTPH provinsi Sulawesi Tengah

Tahap 2) Bimbingan teknis penyusunan

dokumen sistem mutu (berdasarkan ISO/IEC 17025:2017)

penyusunan dokumen sistem mutu

berdasarkan ISO/IEC 17025:2017, melengkapi persyaratan dalam

penerapan sistem manajemen mutu dan persiapan pendaftaran permohonan

akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional melalui KANMis

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis

pengujian mutu benih.

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

7. BP2STP Provinsi Maluku

Utara

Tahap 2) Bimbingan

teknis penyusunan dokumen sistem mutu (berdasarkan ISO/IEC 17025:2017)

penyusunan dokumen

sistem mutu berdasarkan ISO/IEC 17025:2017, melengkapi

persyaratan dalam penerapan sistem manajemen mutu dan persiapan pendaftaran

permohonan akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional melalui KANMis

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC

17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

8. BPSBTPH Provinsi Papua Tahap 1) Sosialisasi 17025:2017, ISTA Rules

dan aturan lain

Penyusunan draft dokumen sistem mutu berdasarkan ISO/IEC

17025:2017

Tahap 2) Bimbingan teknis penyusunan

dokumen sistem mutu (berdasarkan ISO/IEC 17025:2017)

Melengkapi persyaratan dalam

penerapan sistem manajemen mutu

Tahap3)Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu

benih.

9. BPSBTPH Provinsi Papua Barat

Tahap3)Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu

benih.

memperbaiki temuan ketidaksesuaian hasil asesmen akreditasi oleh asesor Komite

Akreditasi Nasional (KAN) Tahap 4) Bimbingan

teknis proses akreditasi

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 121

Gambar 47. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui kunjungan

langsung

Gambar 48. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui video

conference

Gambar 49. Sosialisasi pendaftaran akreditasi melalui KANMis dan

pengecekan peralatan laboratorium

Selain hasil yang dicapai pada delapan laboratorium

target seperti pada Tabel 24, Balai Besar PPMB-TPH juga

LAPORAN TAHUNAN 2020

122

LAPORAN TAHUNAN 2020 122

memfasilitasi beberapa laboratorium provinsi lain dalam

proses penerapan sistem manajemen mutu, penyelesaian

tindakan perbaikan baik hasil asesmen ataupun

survailen, dan pengajuan permohonan akreditasi ke

Komite Akreditasi Nasional (KAN). Beberapa

laboratorium tersebut adalah BPSBTPH Provinsi Aceh,

UPTD BPSBTPH Provinsi Sulawesi Utara, UPTD BPSPT

Provinsi Jambi, BPSBTPH Provinsi Jawa Barat, UPT

PSBTPHBun Provinsi Riau, UPTD BPSBTPH Provinsi

Lampung, PPMPSHP Provinsi DKI Jakarta, UPTD

PSBTPH Provinsi Banten, BPSB Provinsi Jawa Tengah,

UPTD BPPPMBTPP Provinsi D.I. Yogyakarta, dan

BPSBTPH Provinsi Kepulauan Riau.

2. Penguatan Laboratorium Penguji Benih

Kegiatan penguatan laboratorium penguji benih merupakan

kegiatan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium

Balai Besar PPMB-TH untuk menjamin bahwa laboratorium

selalu menjaga kompetensinya sesuai dengan kriteria

akreditasi. Dalam rangka memelihara status akreditasi yang

diberikan oleh KAN, kegiatan laboratorium Balai Besar

PPMB-TPH pada tahun 2020 meliputi audit internal, revisi

dokumen sistem manajemen mutu, kaji ulang manajemen,

dan tindakan perbaikan asesmen, serta sosialisasi

dokumen.

a. Audit Internal

Audit internal laboratorium dilaksanakan pada tanggal 4

Agustus 2020. Hasil audit menunjukkan adanya 26

ketidaksesuaian, 11 masuk pada kategori 2 dan 15

kategori observasi. Ketidaksesuaian tersebut terdiri dari

4 aspek manajemen dan 22 aspek teknis.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 123

Gambar 50. Pelaksanaan audit internal laboratorium penguji benih

Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020

b. Kaji Ulang Manajemen

Kaji ulang manajemen (KUM) yang dilakukan satu kali

dalam satu tahun merupakan salah satu sarana untuk

memastikan kesinambungan sistem manajemen mutu

dan kegiatan pengujian, termasuk kesesuaian dan

efektivitasnya berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017.

Selain melalui KUM dapat diketahui perlu atau tidaknya

perubahan serta peningkatan pada sistem manajemen

mutu yang sedang diterapkan. Karena itu, kehadiran

seluruh personil terkait sangat diperlukan agar diperoleh

kesepakatan antar semua pihak. KUM pada tahun ini

dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2020

Dalam pertemuan dilakukan pembahasan sesuai dengan

klausul 8.9 tinjauan manajemen pada SNI ISO/IEC

17025:2017, keluaran, evaluasi kegiatan tahun 2020

dan rencana kegiatan tahun 2020 dengan dipimpin oleh

wakil dari Tim Mutu.

LAPORAN TAHUNAN 2020

124

LAPORAN TAHUNAN 2020 124

Gambar 51. Kaji ulang manajemen Laboratorium Penguji Benih

Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020

Tabel 26. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020

No Sasaran Mutu Pencapaian

Keterangan Ya Tidak

1 Mengikuti Uji

Profisiensi ISTA (3

kali)

√ PT 20-1

Phaseolus vulgaris

PT 20-2

Allium porrum

PT 20-3

Festuca pratensis

PT 20-3

Felicia sp

2 Melaksanakan

Audit Internal (1

kali)

√ 20 Agustus 2020

3 Melaksnakan Kaji

Ulang Manajemen (1 kali)

√ 16 Desember 2020

4 Melaksanakan

Pelatihan Sistem

Mutu (5kali)

√ 6 s.d. 7 Februari 2020

Audit Internal

5 Agustus 2020

Teknik Kultur Jaringan Tanaman

6 Agustus 2020

Teknik Validasi Metode

Uji dan Jaminan

Keabsahan Hasil Uji

2 s.d. 3 September 2020

Pemahaman dan

implementasi SNI

ISO/IEC 17025:2017

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 125

29 s.d. 30 September

2020

Pengukuran Estimasi ketidakpastian

5 Meningkatnya

Indek Kepuasan

Masyarakat

√ 88,9 % hasil dari 103

responden

6 Transfer Data

Secara Online

√ Penggunaan aplikasi

untuk e-doksistu

Dari enam sasaran mutu, semua sasaran mutu dapat

dilaksanakan, dan berdasarkan hasil evaluasi

menunjukkan bahwa sasaran mutu tahun 2020 dapat

tercapai. Setelah melalui diskusi, maka ditetapkan

sasaran mutu tahun 2020 sebagai berikut:

1) Melaksanakan Audit Internal sebanyak 1 kali

2) Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen sebanyak 1

kali

3) Melaksanakan Pelatihan Sistem Mutu sebanyak 1

kali

4) Meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat

5) E-doksistu untuk PUP dan ISO 9001

6) Mengikuti Uji Profisiensi ISTA sebanyak 3 putaran

7) Melaksanakan In House Training sebanyak 1 kali

8) Melaksanakan pengujian servis sebanyak 150

pengujian

c. Kaji Ulang Dokumen Sistem Mutu

Kaji ulang dokumen TA 2020 dilaksanakan pada tanggal

19 November 2020, untuk mengevaluasi kesesuaian

kebijakan yang dilaksanakan oleh laboratorium penguji

benih dengan memastikan kesesuaian dengan

persyaratan umum kompetensi laboratorium penguji

yang baru (ISO/IEC 17025:2017). Hasil kaji ulang

dokumen sistem manajemen mutu disosialisasikan pada

tanggal 4 Desember 2020, dengan tujuan mendiskusikan

hasil kaji ulang, dan agar personil mengetahui bahwa

LAPORAN TAHUNAN 2020

126

LAPORAN TAHUNAN 2020 126

dokumen telah diubah (panduan mutu) sesuai dengan

acuan baru yaitu ISO/IEC 17025:2017.

d. Pendaftaran Perpanjangan Status Akreditasi dan Audit

Kelayakan

Masa berlaku akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017

Laboratorium Penguji Balai Besar PPMB-TPH akan habis

pada tanggal 5 Juni 2021. Dalam rangka mendapatkan

kembali akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017, terdapat

beberapa tahapan proses yang harus dilalui, yaitu

pendaftaran akreditasi ulang, audit kelayakan,

pembayaran biaya permohonan akreditasi ulang,

pesetujuan tim asesmen, audit kecukupan, asesmen

lapangan, keputusan akreditasi ulang dan penerbitan

sertifikat akreditasi.

e. Pendaftaran akreditasi ulang

Sesuai dengan aturan Komite Akreditasi Nasional (KAN)

terkait habisnya masa berlaku status akreditasi SNI

ISO/IEC B17025:2017, maka bila laboratorium akan

memperpanjang status akreditasinya wajib melakukan

pendaftaran ulang akreditasi sejak 9 bulan sebelum

habisnya masa berlaku status akreditasi. Laboratorium

penguji Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan

permohohan pendaftaran ulang akreditasi SNI ISO/IEC

17025:2017 ke KAN pada 9 Oktober 2020, melalui

aplikasi KANMIS.

f. Audit kelayakan dan pembayaran biaya permohonan

akreditasi ulang

Melaksanakan audit kelayakan sistem manajemen mutu

laboratorium melalui KANMIS sebagai salah satu

tahapan proses permohonan perpanjangan status

akreditasi pada tanggal 3 November 2020. Mendapatkan

keputusan telah memenuhi proses audit kelayakan pada

tanggal 29 November 2020, dan selanjutnya melakukan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 127

pembayaran biaya permohonan akreditasi ulang pada

tanggal 2 Desember 2020.

Gambar 52. Pelaksanaan audit kelayakan sistem manajemen mutu

laboratorium melalui aplikasi KANMIS

g. Persetujuan tim asesmen

Memberikan persetujuan tim asesmen lapangan yang

dibentuk oleh KAN. Adapun tim asesmen lapangan

sebagai berikut:

Tabel 27. Daftar Tim Asesmen

No Nama Jabatan

1 Saptowo Jumaili Pardal Kepala

2 Michael Haryadi Wibowo Anggota

3 Bram Kusbiantoro Anggota

3. Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP)

PUP adalah laboratorium/lembaga penyelenggara uji

profisiensi bagi laboratorium penguji atau laboratorium

kalibrasi. Balai Besar PPMB-TPH merupakan PUP bagi

laboratorium penguji benih, yang terakreditasi oleh KAN

pada Agustus 2011 dan kembali diakreditasi pada 18 Maret

2020 dengan Nomor UPP-001-IDN. Ruang lingkup

penyelenggaraan uji profisiensi meliputi benih tanaman

pangan (padi dan jagung) dan hortikultura (cabai, bayam,

sawi, buncis, dan kacang panjang) dengan parameter

LAPORAN TAHUNAN 2020

128

LAPORAN TAHUNAN 2020 128

penetapan kadar air, analisis kemurnian, pengujian daya

berkecambah, penetapan berat 1.000 butir serta Kesehatan

benih (deteksi cendawan terbawa benih Colletotrichum

capsici).

Tujuan dari kegiatan PUP dalam penguatan kelembagaan ini

adalah pemeliharaan status akreditasi yang diberikan oleh

KAN dan penyelenggaraan uji profisiensi untuk menilai

kinerja laboratorium penguji benih di Indonesia. Dalam

rangka pemeliharaan status akreditasi, Balai Besar PPMB-

TPH telah melakukan:

a. Audit Internal

Pelaksanaan audit internal pada tanggal 10-11 Agustus

2020. Tujuannya untuk melaksanakan verifikasi untuk

memastikan kegiatan dilakukan sesuai dengan Sistem

Manajemen Mutu Lab Penguji dan SNI ISO/IEC

17043:2010. Tim audit sesuai Surat Tugas Kepala Balai

Besar PPMB-TPH Nomor 472.KP.340/C.3.BBMB/8/2020

tanggal 4 Agustus 2020, yaitu: Ir. Amiyarsi Mustika

Yukti, M.Si; Sri Rahayu Puji Lestari, S.P; Siti Nurhaeni,

S.P dan Vine Egistiani Suherman, S.P. Hasil audit

terdapat 15 ketidaksesuaian, terdiri dari 4 kategori 2 dan

11 kategori 3 (observasi). Untuk manajemen ditemukan

3 ketidaksesuaian kategori 2, dan 9 ketidaksesuaian

(kategori 3). Untuk teknis ditemukan 1 ketidaksesuaian

kategori 2 dan 2 ketidaksesuai kategori 3 (observasi).

Gambar 53. Pelaksanaan Audit Internal PUP

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 129

b. Revisi Dokumen Sistem Mutu

Kesesuaian antara kebijakan dan prosedur dilaksanakan

dengan memutakhirkan dokumen, yaitu:

1) Revisi Panduan Mutu : Revisi: PM. 4PM. vi; iv; 2; 3;

4.2; 4.3; 4.4; 5.1; 5.3; 5.6; 5.7; 5.10; Lampiran 1.

2) Revisi Prosedur Kerja : PK 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11;

15; 21; 22; 25; 28; 29; 30; 31.

3) Revisi: PF: 2; 7; 8; 9; 14; 16; 17; 18; 23; 27a; 34; 35;

36; 37; 38; 39; 40; 41; 42; (15)

Keterangan: Form 16; 34; 35; 37; 38; 39; 40; 41;

dan 42 baru diterbitkan

Dicabut: Form 10; 11; 19; 24; 25; 28; dan 29 (7)

Kegiatan sosialisasi dokumen sistem mutu dilaksanakan

pada 24 November 2020. Kegiatan sosialisasi dihadiri

oleh seluruh personel PUP. Sosialisasi dilaksanakan agar

para personel memahami dokumen sistem mutu edisi

mutakhir. Dokumen sistem mutu yang disosialisasikan

adalah panduan mutu, prosedur kerja dan pedoman

form.

c. Kaji Ulang Manajemen

PUP Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan kaji ulang

manajemen pada 14 Desember 2020. Manajer Mutu

menyampaikan pencapaian sasaran mutu tahun 2020

seperti dalam Tabel 99.

Tabel 28. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020

Sesuai dengan SNI ISO/IEC 17043:2010, agenda kaji

ulang manejemen membahas:

LAPORAN TAHUNAN 2020

130

LAPORAN TAHUNAN 2020 130

1) Kesesuaian Kebijakan dan Prosedur Serta Sasaran

Mutu

2) Laporan dari manajemen dan personalia

3) Hasil audit internal terakhir

4) Tindakan perbaikan dan pencegahan

5) Asesmen oleh badan eksternal

6) Perubahan volume dan jenis pekerjaan

7) Umpan balik dari pelanggan, kelompok penasehat

dan peserta

8) Keluhan dan banding

9) Rekomendasi peningkatan dan faktor lain yang

relevan

10) Tindak lanjut hasil kaji ulang manajemen

4. Keanggotan Dalam Organisasi Internasional

Balai Besar PPMB-TPH yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

78/Permentan/OT.140/11/2011 mempunyai fungsi salah

satunya adalah melaksanakan pengembangan teknik dan

metode pengujian laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan

peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura, serta

sertifikasi International Seed Testing Association (ISTA)

untuk benih tanaman pangan dan hortikultura.

Balai Besar PPMB-TPH menjadi anggota ISTA pada tanggal 1

Januari 2006 dengan nomor keanggotaan IDML01.

Penunjukan Balai Besar PPMB-TPH sebagai perwakilan

resmi pada ISTA ditetapkan melalui Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 2485/Kpts/OT.140/7/2012 tanggal 6 Juli

2012. Tujuan dari kegiatan keanggotaan dalam organisasi

internasional, yaitu:

a. Mempertahankan status akreditasi dengan menerapkan

sistem manajemen mutu pada laboratorium sesuai

standar akreditasi ISTA;

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 131

b. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi perbenihan

tingkat internasional dan berperan aktif dalam kegiatan

yang diselenggarakan ISTA;

c. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Balai

Besar PPMB-TPH.

Aktivitas Balai Besar PPMB-TPH terkait dengan keanggotaan

ISTA pada tahun 2020 meliputi:

a. Status kelembagaan

1) Melakukan proses administrasi keuangan

keanggotaan ISTA 2020

Pembayaran iuran keanggotaan tahun 2020 telah

diproses sejak tahun 2019 melalui pengajuan invoice

pada tingkat Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan

untuk dilanjutkan hingga tingkat Kementerian

Pertanian dan diteruskan pada Kementerian Luar

Negeri. Pembayaran tagihan telah dilakukan oleh

Kementerian Luar Negeri, sementara itu, pembayaran

biaya audit dilaksanakan dengan DIPA Balai Besar

PPMB-TPH.

2) Menyiapkan kelengkapan proses Re-akreditasi

Balai Besar PPMB-TPH resmi terakreditasi ISTA

dimulai sejak 2 November 2010 dan berakhir pada

bulan November 2013, dan telah mengikuti

reakreditasi pertama dan kedua pada tahun 2014

dan 2017. Masa reakreditasi akan berakhir pada 31

Maret 2020. Sehingga untuk mempertahankan

status akreditasi, laboratorium harus diaudit

kembali pada tahun 2020.

Kegiatan persiapan asemen ISTA untuk tahun 2020

adalah melakukan koordinasi dengan sekretariat

ISTA dalam rangka pelaksanaan audit, menyiapkan

letter of invitation kepada auditor, mengirimkan

kelengkapan dokumen yang harus dikirimkan dalam

versi Bahasa Inggris.

LAPORAN TAHUNAN 2020

132

LAPORAN TAHUNAN 2020 132

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia berimbas

pada pelaksanaan audit. Sempat dijadwalkan tanggal

1 April, audit sempat mengalami penundaan di bulan

April dan Desember, namun sampai dengan akhir

tahun 2020, maka diputuskan audit direncanakan

dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Dalam surat

tersebut juga dijelaskan bahwa validitas sertifikat

ISTA diperpanjang sampai audit akan dilaksanakan.

b. Uji Profisiensi

Pada tahun 2020, Balai Besar PPMB-TPH berpartisipasi

pada tiga putaran uji profisiensi ISTA. Satu putaran

dapat terdiri dari dua jenis spesies dengan parameter

berbeda. Pengiriman benih uji profisensi ISTA sempat

mengalami kendala sehingga tidak sesuai dengan jadwal.

ISTA PT 20-3 F. pratensis dan Felicia sp. Baru

didistribusikan pada bulan November 2020 sehingga

sampai akhir tahun 2020 belum belum sampai pada

tahap pengiriman laporan. Adapun jenis spesies dan

hasil uji profisiensi yang diperoleh pada tahun 2020

dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 29. Spesies yang diuji dan hasil uji profisiensi yang sudah diterbitkan ISTA

Round/Species Nilai Per Parameter

KA KM DB BTL V T 1000 Butir

PT 19-3 Hordeum vulgare A A BMP A

PT 20-1 Phaseolus vulgaris A A A

PT 20-2 Allium porrum A A B A A

PT 20-3 Festuca pratensis*)

PT 20-3 Felicia SP*)

Keterangan: KA = Kadar Air, KM = Kemurnian, DB = Daya Berkecambah, BTL = Benih Tanaman Lain, T = Tetrazolium, V = Vigor *) Masih dalam prose pengujian c. Kegiatan lain

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 133

1) Menghadiri pertemuan online terkait keanggotaan

organisasi internasional

Rapat koordinasi laporan pemanfaatan keanggotaan

kementerian pertanian di organisasi internasional

T.A. 2019 dihadiri oleh Biro Kerjasama Luar Negeri

Kementerian Pertanian, perwakilan instansi anggota

organisasi internasional lingkup Kementerian

Pertanian, serta perwakilan dari Kementerian Luar

Negeri. Dari rapat tersebut diperoleh informasi

bahwa Iuran Tahunan Keanggotaan ISTA tahun 2020

telah dibayarkan oleh Kementerian Luar Negeri.

Selain ISTA dan FAO, organisasi internasional lain di

Kementan ditunda pembayaran kontribusinya sesuai

dengan Surat Edaran Kementerian Luar Negeri

terkait Penyampaian rencana penundaan

pembayaran kontribusi Indonesia pada organisasi

internasional karena perubahan postur dan rincian

APBN TA 2020 sesuai Perpres No.54 Tahun 2020

sebagai akibat terjadi pandemi Covid-19.

2) Mengkompulir dokumen yang informasi dan

dokumen terkait dengan penyelenggaraan ISTA

Annual Meeting yang diselenggarakan secara online

yaitu:

a) OGM20-01: Agenda for the Ordinary Meeting

2020

b) OGM20-02: Draft Minutes-OGM-2019

c) OGM20-03 Activity Report of the ISTA

Committees 2019

d) OGM20-04: Proposal for the Membership Fees

2021

e) OGM20-05: Rules Proposals for ISTA 2021

Edition Final Version

f) Comments for ISTA Rules 2021

g) OGM20-06: ISTA Method Validation Reports

LAPORAN TAHUNAN 2020

134

LAPORAN TAHUNAN 2020 134

3) Membuat laporan kegiatan keanggotaan ISTA untuk

menindaklanjuti surat Kepala Biro Kerja Sama Luar

Negeri Nomor: 6.1040/KL.220/A.6/06/2020 tanggal

17 Juni 2020 perihal Permintaan Laporan

Keanggotaan Kementerian Pertanian pada Organisasi

Internasional T.A 2019.

5. Penyelenggaraan Uji Profisiensi

Penyelenggaraan uji profisiensi pada tahun 2020 mencakup

dua komoditas yaitu padi (Oryza sativa) dan cabai

(Capsicum sp.). Parameter yang diuji untuk benih padi dan

cabai meliputi penetapan kadar air (KA), analisis kemurnian

(KM) dan pengujian daya berkecambah (DB).

Peserta uji profisiensi adalah laboratorium BPSBTPH dengan

ruang lingkup pengujian benih tanaman pangan dan

hortikultura serta laboratorium instansi lain atau

laboratorium perusahaan swasta. Jumlah peserta uji

profisiensi tahun 2020 sebanyak 54 peserta laboratorium

dengan rincian pada Tabel 29.

Tabel 30. Peserta Uji Profisiensi Tahun 2020

No. Nama lab. Padi Cabai

1. UPTD BPSB Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Aceh

2. UPT Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara

3. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Sumatera Barat

4. UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

5. UPTD Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Pertanian Tanaman Provinsi Jambi

x

6. UPTD Pengawasan, Pengujian Dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Bengkulu

x

7. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan

8. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 135

Lampung

9. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Provinsi Kepulauan Bangka - Belitung

x

10. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

11. Pusat Pengujian Mutu Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian DKI Jakarta

x

12. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Banten

13. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Tengah

14. UPTD Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan Pertanian Provinsi D.I.Y

15. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur

16. UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan

17. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah

18. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

19. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

x

20. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Utara

21. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo

x

22. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Barat

23. UPT Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah

x

24. UPT Balai sertifikasi Mutu Benih tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan

25. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara

26. UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali

x

27. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pertanian (BPSBP) Provinsi Nusa Tenggara Barat

LAPORAN TAHUNAN 2020

136

LAPORAN TAHUNAN 2020 136

Penyelenggaraan uji profisiensi diawali dengan penyediaan

sampel bahan uji yang homogen, pengiriman bahan uji ke

peserta, pengujian oleh peserta berdasarkan parameter

pengujian yang telah ditetapkan, pengiriman hasil pengujian

oleh peserta, pengolahan data hasil pengujian dan

28. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTT

29. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih / Bibit Pertanian dan Peternakan (BPSBBPP) Provinsi Maluku

30. Balai Pengawasan Pengujian dan Sertifikasi

Benih Tanaman Pertanian (BP2STP) Provinsi Maluku Utara

31. Balai Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua

32. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Barat

33. Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen)

34. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi ( BB Padi )

35. Balai Penelitian Tanaman Sayur (Balitsa) x

36. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi)

x

37. Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) x

38. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Lembang, Jawa Barat

x

39. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Jombang, Jawa Timur

40. Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan

41. PT. Agri Makmur Pertiwi

42. PT. Syngenta Seed Indonesia x

43. PT. Dupont Indonesia x

44. CV. Aura Seed Indonesia x

45. PT. Benih Citra Asia x

46. PT. BISI International Tbk. unit Tulungrejo x

47. PT. Bisi Internasional Tbk. Unit Sumberagung

48. PT. Tunas Agro Persada x

49. PT. Sang Hyang Seri ( Persero ) Sukamandi x

50. PT. Clause Indonesia x

51. PT. Prabu Agro Mandiri x

52. PT. BISI INTERNATIONAL, Tbk Unit Mojokerto x

53. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten x

54. Balai Besar PPMB-TPH

Jumlah 47 38

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 137

penyampaian hasil pengolahan data ke peserta.

Berdasarkan hasil evaluasi unjuk kerja peserta dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Peserta yang mengikuti uji profisiensi benih padi

sebanyak 47 peserta dan 38 peserta pada benih cabai;

b. Hasil uji homogenitas benih padi dan cabai parameter

penetapan kadar air, analisis kemurnian, dan pengujian

daya berkecambah) menunjukkan tidak signifikan

heterogen. Hal ini berarti contoh uji yang dikirimkan ke

peserta adalah homogen;

c. Hasil uji stabilitas benih benih padi dan cabai parameter

penetapan kadar air, analisis kemurnian, dan pengujian

daya berkecambah menunjukkan hasil yang stabil;

d. Semua peserta menyampaikan hasil uji, namun masih

ditemukan laboratorium yang kurang cermat dan teliti

dalam perhitungan, penulisan pelaporan dan penulisan

kode bahan uji;

e. Persentase peserta yang mendapat nilai A (sangat

memuaskan) dan B (memuaskan) pada bahan uji benih

padi untuk penetapan kadar air sebanyak 66%, analisis

kemurnian 53% dan daya berkecambah 77%

f. Persentase peserta yang mendapat nilai A dan B pada

bahan uji benih cabai untuk penetapan kadar air

sebanyak 50%, analisis kemurnian yaitu 73% dan

pengujian daya berkecambah berjumlah 82%.

Tabel 30. Hasil Uji Profisiensi Benih Padi

LAPORAN TAHUNAN 2020

138

LAPORAN TAHUNAN 2020 138

Tabel 32. Hasil Uji Profisiensi Benih Cabai

Peserta dengan kategori A dan B tidak melakukan tindakan

perbaikan, tetapi masih perlu melakukan peningkatan

berkelanjutan. Peserta dengan nilai C, D, dan D* disarankan

perlu melakukan tindakan perbaikan melalui investigasi

untuk menemukan akar permasalahan pada pengujian.

Saran dalam pelaksanaan uji profisiensi sebagai berikut:

a. Peningkatan ketelitian dan kecermatan dalam pelaporan

dengan melakukan verifikasi bertingkat, untuk

mengurangi kesalahan dalam pelaporan.

b. Untuk meningkatkan kinerja laboratorium pada hasil uji

dengan kategori meragukan/kurang memuaskan dan

tidak memuaskan agar melakukan investigasi

penyebab ketidaksesuaian dengan menganalisis akar

permasalahan dan membuat rencana tindakan

perbaikan yang ditindaklanjuti sesuai dengan tindakan

perbaikan untuk mencegah timbulnya kembali

ketidaksesuaian yang sama.

c. Untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen

laboratorium, setiap tahapan proses pengujian dibuat

analisis resiko untuk mengendalikan dan mengatasi

resiko yang kemungkinan terjadi.

d. Laporan hasil uji profisiensi agar dapat dikirimkan tepat

waktu, sesuai petunjuk teknis uji profisiensi yang

diberikan.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 139

BAB V

CAPAIAN KINERJA

BAGIAN UMUM

LAPORAN TAHUNAN 2020

140

LAPORAN TAHUNAN 2020 140

SUBBAGIAN PROGRAM DAN

EVALUASI

1. Penyusunan Program dan Rencana Kerja

Sebagai salah satu unit Eselon II lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, kegiatan Balai Besar PPMB-TPH

mengacu dan mendukung program Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan. Memasuki

RPJMN 2020-2024 karena masih pada masa transisi, untuk

mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 masih melaksanakan

kegiatan yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu

kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih.

a. Pengganggaran

DIPA petikan satker Balai Besar PPMB-TPH Tahun

Anggaran 2020 telah diterima berdasarkan surat

pengesahan Nomor SP DIPA-018.03.2.010082/2019

tanggal 12 November 2019 dengan total anggaran

Rp14.800.000.000,-. Pada tanggal 24 Agustus 2020,

Balai Besar PPMB-TPH memperoleh tambahan anggaran

sebesar Rp1,5 Milyar untuk penambahan belanja barang

dan belanja modal sehingga anggaran Balai Besar PPMB-

TPH menjadi Rp18.300.000.000,-. Pada bulan November

2020, dalam upaya pemanfaatan anggaran belanja

pegawai untuk mendukung penanganan Covid-19 di

Balai Besar PPMB-TPH dilakukan revisi DIPA.

b. Penyusunan KAK dan JUKNIS

Dokumen perencanaan merupakan faktor penting yang

harus disiapkan sebagai salah satu pedoman dalam

melaksanakan kegiatan. Dokumen tersebut antara lain

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 141

Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Petunjuk Teknis

(JUKNIS) disamping peraturan perundang-undangan

yang berlaku lainnya. Hal ini diperlukan untuk

memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan agar

tujuan dan sasaran dapat tercapai secara optimal.

Penyusunan KAK/TOR dan JUKNIS tahun 2020

mengacu pada DIPA, Petunjuk Operasional Kegiatan

(POK) serta dokumen RKA-KL TA. 2020. KAK/TOR dan

JUKNIS disusun bersama dengan penanggung jawab

kegiatan dan pelaksana kegiatan lingkup Balai Besar

PPMB-TPH.

1) Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan

Kerangka Acuan Kegiatan (Term of Reference), adalah

suatu dokumen yang menginformasikan gambaran

umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan

yang akan dicapai sesuai dengan target yang

ditetapkan yang memuat latar belakang, penerima

manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan

biaya yang diperlukan. KAK ini dilengkapi dengan

rencana anggaran biaya per jenis belanja dari

masing-masing kegiatan.

2) Penyusunan JUKNIS

JUKNIS disusun secara detil termasuk titik kritis dan

risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan

kegiatan dengan mengacu pada sistem pengendalian

intern.

c. Penyusunan Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja tahun 2020 merupakan bagian dari

dokumen yang diperjanjikan antara Kepala Balai Besar

PPMB-TPH dengan Direktur Jenderal Tanaman Pangan

dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu

tahun, khususnya dalam mendukung program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program

LAPORAN TAHUNAN 2020

142

LAPORAN TAHUNAN 2020 142

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil

tanaman pangan.

Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2020 ini

dijabarkan lebih lanjut ke dalam indikator kinerja

sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing kegiatan

yang telah ditetapkan. Karena pada masa transisi,

Indikator Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH tahun

2020 hampir sama dengan tahun sebelumnya. Adapun

sasaran kegiatan Balai Besar PPMB-TPH yaitu sebagai

berikut:

1) Meningkatkan kualitas layanan publik

pengembangan pengujian mutu benih

2) Meningkatnya pemanfaatan metode pengujian mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura

3) Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan

Balai Besar PPMB-TPH

Dengan sasaran kegiatan tersebut, indikator kinerja

Balai Besar PPMB-TPH sebagai berikut:

1) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan

publik Balai Besar PPMB-TPH dengan target 3,30

pada Skala Likert

2) Rasio hasil pengembangan metode pengujian mutu

benih pada tahun berjalan terhadap kegiatan

pengembangan metode pengujian mutu benih yang

dilakukan pada tahun berjalan dengan target 100%

3) Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan

Balai Besar PPMB-TPH yang terjadi berulang dengan

target 0

4) Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang

terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai PermenPAN

RB Nomor 12 Tahun 2015) dengan target 0.

PK Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 di-upload di

aplikasi e-SAKIP Kementerian Pertanian yang dikelola

oleh Biro Perencanaan Kementerian Pertanian. PK Balai

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 143

Besar PPMB-TPH tahun 2020 mengalami revisi karena

penambahan anggaran pada bulan Agustus 2020.

d. Revisi Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019

Memasuki RPJMN 2020-2024 dilakuan penyusunan

Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Renstra

Kementerian Pertanian dan Renstra Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan. Renstra Balai Besar PPMB-TPH baru

disusun pada bulan Mei 2020 karena Renstra

Kementerian Pertanian dan Direktorat Jenderal

Tanaman juga baru terbit.

e. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

2020

Untuk mendukung program Balai TA. 2020 telah

disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan

berkoordinasi bersama penanggung jawab kegiatan

lingkup Balai Besar PPMB-TPH. RKT ini memuat tentang

pelaksanaan kegiatan yang mencakup:

1) Indikator Kinerja Utama yang berisi program,

sasaran, indikator sasaran, target dan penanggung

jawab

2) Penetapan Kinerja berisi program utama, sasaran,

indikator kinerja output, indikator kinerja outcome

dan anggaran

3) Rencana Kinerja Tahunan yang berisi sasaran

strategis, indikator output dan target

4) Rencana Kerja dengan program peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman

pangan terdiri dari 16 kegiatan.

Kegiatan operasional yang disusun dalam Rencana

Kinerja Anggaran-Kementerian Lembaga (Renja-KL) 2019

adalah sebagai berikut:

LAPORAN TAHUNAN 2020

144

LAPORAN TAHUNAN 2020 144

1) Uji Terap Metode Pengujian Mutu Benih

a) Melaksanakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi

Kegiatan Pengujian Mutu Benih

b) Melaksanakan Penerapan Pengembangan Metode

Pengujian Mutu Benih

c) Melaksanakan standarisasi laboratorium

pengujian mutu benih

2) Layanan Internal

a) Perencanaan Kegiatan

b) Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan

c) Pengelolaan Kepegawaian dan Tata Usaha

d) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

e) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

f) Rehabilitasi dan Renovasi Gedung dan Bangunan

3) Layanan Perkantoran

a) Gaji dan Tunjangan

b) Operasional dan Pemeliharaan Kantor

f. Penyusunan Anggaran Tahun 2021

Balai Besar PPMB-TPH pada tahun 2021 memperoleh

alokasi anggaran sebesar Rp18.300.000.000,- yang telah

melalui beberapa tahap pembahasan dan reviu dari

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan reviu

online dengan Bappenas dan Ditjen Anggaran

Kementerian Keuangan. DIPA petikan satker Balai Besar

Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan

Tahun Anggaran 2021 telah diterima berdasarkan surat

pengesahan Nomor SP DIPA-018.03.2.010082/2021

tanggal 23 November 2020.

Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian

Benih (1767) tahun 2021 sudah tidak ada. Output Uji

Terap Metode Pengujian Mutu Benih akan menjadi salah

satu output pada kegiatan Pengelolaan Sistem

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 145

Perbenihan Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya

belanja modal. Sementara output layanan internal yang

berisi gaji dan operasional perkantoran menjadi output

pada kegiatan dukungan manajemen.

2. Revisi

Pada tahun 2020 telah dilakukan revisi DIPA sebanyak

enam kali termasuk pada saat penambahan anggaran dan

revisi POK sebanyak lima kali.

3. Evaluasi dan Pelaporan

a. Penyusunan Laporan Bulanan dan Simonev

Laporan bulanan Balai Besar dilakukan secara rutin

setiap bulannya. Laporan bulanan menyajikan kegiatan

Bagian Umum, kegiatan Bidang Informasi dan Jaringan

Laboratorium serta kegiatan kelompok fungsional PBT

yang mencakup progres seluruh kegiatan baik yang

tercantum pada DIPA maupun kinerja lainnya. Demikian

juga dengan laporan Simonev disusun setiap bulan yang

mencakup realisasi fisik dan keuangan.

Disamping menyusun laporan bulanan, capaian kinerja

bulanan juga dipantau melalui aplikasi SMART (dikelola

Ditjen Anggaran Kemenkeu), e-Monev Bappenas, dan e-

SAKIP yang dikelola oleh Biro Perencanaan Kementan.

b. Penyusunan Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja

Balai Besar PPMB-TPH telah melaksanakan penyusunan

Laporan Kinerja dan Laporan Tahunan. Laporan Kinerja

yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi

dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Bahwa dalam evaluasi akuntabilitas kinerja berdasarkan

PermenPAN RB Nomor 12 Tahun 2015 terdapat lima

komponen, yaitu: perencanaan kinerja dengan bobot

30%, pengukuran kinerja 25%, pelaporan kinerja 15%,

evaluasi internal 10%, dan capaian kinerja 20%.

LAPORAN TAHUNAN 2020

146

LAPORAN TAHUNAN 2020 146

Dalam pelaporan kinerja diutamakan pelaporan

pencapaian kinerja, dengan menonjolkan pembahasan

pencapaian sasaran strategis unit kerja, dengan

mengungkapkan capaian kinerja dengan prioritas

menguraikan pencapaian IKU. Analisis, pembandingan,

dan evaluasi internal perlu diungkapkan agar laporan

dapat mengungkapkan kondisi riil yang sebenarnya.

Sementara Laporan Tahunan merupakan laporan

perkembangan dan pencapaian yang berhasil diraih

organisasi dalam satu tahun. Isi dari Laporan Tahunan

tersebut setidaknya mencakup laporan keuangan dan

prestasi kinerja organisasi selama satu tahun.

Realisasi serapan anggaran Balai Besar PPMB-TPH

tahun 2020 mencapai Rp15.657.834.763 (99,10% dari

pagu Rp15.800.000.000). Anggaran yang tidak terserap

sebagian besar belanja pegawai sisa gaji dan uang

makan pegawai serta hasil efisiensi belanja modal

(0,90%).

Berdasarkan tingkat pelaksanaan kegiatan rata-rata

hampir mencapai 100%. Kegiatan/komponen telah

dilaksanakan seluruhnya, baik administrasi maupun

teknis yang dibiayai dari anggaran DIPA Balai Besar

PPMB-TPH tahun 2020. Kegiatan administrasi yang

dimaksud adalah kegiatan yang mendukung kegiatan

teknis Balai Besar. Kegiatan ini meliputi kegiatan

struktural yang pengelolaannya di bawah Bagian Umum

serta Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium telah

dilaksanakan secara optimal dengan penggunaan

sumber daya yang tersedia.

Selanjutnya, kegiatan teknis Balai Besar adalah kegiatan

laboratorium maupun kelembagaan dalam rangka

melaksanakan tupoksi yang meliputi pelayanan

pengujian mutu benih kepada masyarakat/stakeholder,

validasi dan pengembangan metode pengujian,

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 147

penerapan sistem manajemen mutu kepada seluruh

laboratorium pengujian mutu benih di Indonesia, uji

profisiensi untuk mengetahui kompetensi laboratorium

daerah, uji petik mutu benih yang beredar, pembuatan

buku literatur dan koleksi varietas/IPTB/DNA.

Disamping itu juga disusun laporan perkembangan

capaian kinerja per triwulan, dan mengisi datanya

aplikasi e-PK yang dikelola oleh Biro Perencanaan

Sekretariat Jenderal Kemeneterian Pertanian.

4. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses integral pada

tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

oleh pimpinan dan seluruh pegawai Balai Besar

Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) untuk memberikan

keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, kehandalan

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

SPI diperlukan sebagai upaya pengendalian kegiatan Balai

Besar PPMB-TPH, karena pada dasarnya kegiatan harus

dilaksanakan secara tertib, terkendali, efektif dan efisien

agar dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan dan dapat melakukan deteksi dini terhadap titik

kritis atau resiko yang kemungkinan terjadi dan segera

mencari solusi penyelesaian.

Ruang lingkup sistem pengendalian intern sebagai

tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 adalah 1) Lingkungan Pengendalian; 2) Penilaian

Resiko; 3) Kegiatan Pengendalian; 4) Informasi dan

Komunikasi; dan 5) Pemantauan.

LAPORAN TAHUNAN 2020

148

LAPORAN TAHUNAN 2020 148

SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN

TATA USAHA

1. Kepegawaian

a. Kenaikan Pangkat/Jabatan dan Kenaikan Gaji

Berkala

Pegawai Balai Besar PPMB-TPH yang naik pangkat

pada tahun 2020 sebanyak 3 orang.

Tabel 33. Kenaikan Pangkat Pegawai Tahun 2020

Lama Baru

1 Rika Batra, SP.,M.Si Penata Tk.I III/d Pembina IV/a 1 April 2020

2 Nurul Afifah, SP Penata Muda Tk I III/b Penata III/c 1 April 2020

3 Jupri Pengatur Tk.I II/b Pengatur II/c 1 April 2020

No NamaPangkat/Gol

TMT

Selama tahun 2020 telah direalisasikan kenaikan

gaji berkala sebanyak 20 orang.

Tabel 34. Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tahun 2020

Jumlah

(Orang)

1 Januari 4

2 Februari 1

3 Maret 5

4 April 2

5 Mei 4

6 Juni 3

7 Juli 1

8 Agustus

9 September

10 Oktober

11 Nopember

12 Desember

20

Bulan

Jumlah

No

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 149

b. Cuti

Pada tahun 2020 pegawai Balai Besar PPMB-TPH

yang mengambil cuti sebanyak 30 orang, terdiri dari

cuti tahunan 24 orang dan cuti alasan penting 6

orang.

Tabel 35. Jumlah Pegawai Cuti Tahun 2020

Jumlah

Tahunan Alasan Penting Bersalin (Orang)

1 Januari 8 2 10

2 Februari 12 - 12

3 Maret 3 - 3

4 April 1 - 1

5 Mei - - -

6 Juni - - -

7 Juli - 2 2

8 Agustus - - -

9 September - - -

10 Oktober - 1 1

11 Nopember - 1 1

12 Desember - - -

24 6 - 30

No BulanCuti (orang)

Jumlah

c. Pembinaan dan Pengembangan SDM

1) Absensi

Dalam rangka pembinaan pegawai negeri sipil di

lingkungan Balai Besar PPMB-TPH khususnya

dalam rangka meningkatkan kedisiplinan

pegawai maka telah dilaksanakan sosialisasi PP

53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil. Sedangkan untuk pengawasan kehadiran

pegawai telah dilakukan absensi dengan

menggunakan finger print pada saat masuk dan

pulang. Data absensi pegawai tahun 2020 dapat

dilihat pada Tabel 35.

LAPORAN TAHUNAN 2020

150

LAPORAN TAHUNAN 2020 150

Tabel 36. Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Tahun 2020

Hadir Cuti Izin Sakit D L T B Alpa

% % % % % % %

1 Januari 72,6 2,1 0 0,7 24,6 0 0

2 Februari 58,2 3,5 0 1,5 36,8 0 0

3 Maret 63,2 0,4 0 0,1 36,3 0 0

4 April 95,1 0 0 0 4,9 0 0

5 Mei 77,9 0 0 0 15,2 0 0,3

6 Juni 69,4 0 0 0,2 28,8 0 1,6

7 Juli 60,6 0,6 0 0,3 38,5 0 0

8 Agustus 51 0 0 0,1 48,9 0 0

9 September 47 0 0 0,4 51,1 0 0,5

10 Oktober 56,6 0,1 0 0,7 42,6 0 0

11 November 57 0,3 0 2,7 39,6 0 0,4

12 Desember 70,9 0 0 4,7 23,1 0 0

BulanNo.

Keterangan: S : Sakit; I : Izin; C : Cuti; TI : Tanpa Izin; DL : Dinas Luar; TB : Tugas Belajar

2) Penghargaan/Reward dan Hukuman/ Punishment

Penghargaan/reward merupakan hak bagi

seseorang Pegawai Negeri Sipil yang telah

melaksanakan tugas selama menjadi Pegawai.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian

baru dapat memberikan penghargaan/reward

berupa penghargaan Satya Lancana Karya Satya

dari Presiden Republik Indonesia terhadap

pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan/Balai Besar PPMB-TPH yang

telah mengabdikan diri kepada bangsa dan

negara selama X, XX tahun serta XXX. Pada

tahun 2020 telah diusulkan sebanyak 11 orang

untuk penghargaan Satya Lancana Karya Satya X

tahun, namun belum ada realisasi.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 151

Tabel 37. Pegawai yang diusulkan untuk memperoleh penghargaan Satya

Lancana Karya Satya Tahun 2020

No Nama/NIP Pangkat/Golongan Masa Kerja

1 Ir. Warjito, M.Si Pembina Utama Muda/Ivc 30 Tahun

196307121989031017

2 Tukiman, S.TP, Msi Penata Tk.I/IIId 14 Tahun

197612182005011001

3 Roland Hutadjuu, SP, MM Pembina/IVa 18 Tahun

196808292001121002

4 Nike Fitria Wibawa, S.TP, M.P Pembina/IVa 14 Tahun

197908212005012001

5 Rahayu Nurkartika, SP Penata Tk.I/IIId 14 Tahun

198101012005012002

6 Oktobryan, S.E Penata Muda Tk. I/IIIb 13 Tahun

196510182007011001

7 Syakhril Alam, S.P Penata Muda Tk. I/IIIb 13 Tahun

197308262007101001

8 Mansur Pengatur Tk.I/IId 17 Tahun

197604082002121002

9 M. Ma'rif Pengatur Tk.I/IId 14 Tahun

197311032006041002

10 Harry Wibowo Pengatur Tk.I/IId 14 Tahun

197606252006041001 Bagi pegawai yang melakukan pelanggaran akan

dikenakan penjatuhan hukuman/punishment

disiplin. Selama tahun 2020 tidak ada pegawai

yang dikenai penjatuhan hukuman.

3) Tugas Belajar

Dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai

maka Balai Besar PPMB-TPH memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada pegawai

untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih

tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pada tahun 2020 pegawai yang masih dalam

proses studi sebanyak 2 orang sebagaimana

terdapat pada Tabel 37.

LAPORAN TAHUNAN 2020

152

LAPORAN TAHUNAN 2020 152

Tabel 38.Pegawai yang mengikuti tugas belajar

No Nama/NIP Perguruan Tinggi Program Study MT

1 Agha Margapranata, SP Universitas Brawijaya S2 Teknologi Benih 2015

198104192009121003

2 Nurul Afifah, SP Institut Pertanian Bogor S2 Teknologi Benih 2016

199611232011012020

d. Penilaian Prestasi Kerja dan Penyusunan Sasaran

Kinerja

Dalam rangka mengukur prestasi kerja Pegawai Balai

Besar PPMB-TPH maka pada bulan Januari 2021

telah dilakukan penilaian prestasi kerja pegawai.

Penilaian Prestasi Kerja (PPK) pegawai terdiri atas

unsur Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) periode tahun

2020 (60%) dan unsur perilaku (40%). Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai dilaksanakan terhadap 49

orang pegawai. Nilai rata-rata PPK = 89,06 dengan

nilai tertinggi = 91,13 dan terendah = 85,17. Selain

itu juga telah dilaksanakan kegiatan penyusunan

Sasaran Kinerja untuk tahun 2021.

2. Tata Usaha

a. Surat Menyurat

Dari rekapitulasi surat masuk dan surat keluar

selama tahun 2020 sebanyak 1.975 surat yaitu surat

masuk sebanyak 545 surat dan surat keluar

sebanyak 1.430 surat.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 153

Tabel 39. Rekapitulasi Surat Masuk dan Surat Keluar Tahun 2020

Fax BOX Mail Bawa Jumlah Fax BOX Mail Bawa Jumlah

1 Januari 1 0 44 0 45 8 41 15 63 127

2 Februari 1 14 31 0 46 10 15 60 32 117

3 Maret 0 17 33 1 51 6 35 41 51 133

4 April 0 5 5 0 10 2 1 10 21 34

5 Mei 0 5 13 0 18 2 35 3 31 71

6 Juni 0 10 26 1 37 2 2 46 15 65

7 Juli 0 13 23 7 43 6 55 131 27 219

8 Agustus 10 57 29 17 97 4 4 13 5 42

9 September 3 20 46 0 69 8 56 110 10 184

10 Okrober 0 9 31 10 50 9 11 84 14 118

11 November 1 12 32 2 47 10 74 109 79 271

12 Desember 0 11 21 0 32 2 38 3 6 49

16 173 334 38 545 69 367 625 354 1430JUMLAH

Surat KeluarNo Bulan

Surat Masuk

b. Langganan Daya dan Jasa

Dengan meningkatnya volume kegiatan kantor

sehari-hari perlu didukung oleh sarana listrik,

telepon dan jaringan internet yang memadai. Sarana

listrik, telepon dan jaringan internet merupakan

kebutuhan mendasar bagi pelaksanaan tugas sehari-

hari. Kegiatan ini telah dilaksanakan selama satu

tahun dengan cara memantau pemakaian listrik,

telepon dan internet setiap bulan. Listrik, telepon

dan internet harus digunakan secara efektif dan

efisien sehingga tidak terjadi pemborosan.

c. Pemeliharaan Halaman

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas

sehari-hari diperlukan sarana pendukung berupa

bangunan gedung kantor dan halaman kantor serta

barang inventaris lainnya. Agar sarana dan

prasarana tersebut dapat berjalan dengan baik

diperlukan pemeliharaan dan perawatan secara

teratur setiap bulannya. Kegiatan perawatan gedung

LAPORAN TAHUNAN 2020

154

LAPORAN TAHUNAN 2020 154

dan halaman kantor Balai Besar PPMB-TPH antara

lain:

1) Pemupukan pohon induk dan tanaman hias

2) Pemangkasan ranting pohon dan pemotongan

rumput

3) Membersihkan ruang kantor, mushola dan

halaman kantor

4) Mengganti dan menambah tanaman hias

5) Memelihara kebersihan pos jaga keamanan

6) Penataan halaman belakang gedung kantor

7) Membuat taman

8) Membuat sumur serapan

9) Membuat parkiran tambahan mobil

10) Membuat tempat pencucian mobil

11) Melakukan pengecatan pagar halaman

Selain itu dalam rangka mendukung kelancaran

tugas di bidang tata usaha maka dilakukan kegiatan-

kegiatan seperti:

1) Membagi tugas kebersihan ruang kantor

2) Melaksanakan cek keamanan lingkungan kantor

3) Menata gudang arsip

4) Membuat jadwal piket Satpam dalam rangka

menjaga keamanan

d. Keperluan Operasional Perkantoran

Dalam rangka pelaksanaan dan kelancaran

operasional tugas sehari-hari perkantoran diperlukan

tersedianya sarana dan prasarana berupa keperluan

sehari-hari perkantoran seperti: alat tulis kantor,

komputer supplies, peralatan kebersihan, kebutuhan

pelaksanaan rapat dan lain-lain. Untuk kelancaran

tugas sehari-hari perkantoran telah didukung

dengan SDM yang mencakup pramubakti, petugas

pengamanan kantor dan pengemudi.

Terselenggaranya operasional perkantoran ini

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 155

dilaksanakan setiap hari dengan cara mengamati dan

memenuhi kebutuhan pegawai dalam melaksanakan

aktifitas pekerjaannya, kebutuhan pegawai tersebut

termasuk kebutuhan pimpinan yang mendukung

kelancaran tugas kedinasan sehari-hari. Kegiatan

yang telah dilaksanakan antara lain:

1) Melakukan/penyiapan konsumsi untuk rapat-

rapat internal

2) Memfasilitasi kebutuhan dan keperluan tamu

kantor

3) Menyiapkan keperluan perlengkapan pegawai dan

petugas Satpam

4) Menyiapkan kebutuhan konsumsi petugas

Satpam

5) Menyiapkan kebutuhan alat-alat rumah tangga

kantor

6) Melakukan pelayanan sehari-hari kepada pegawai

7) Menyiapkan bahan untuk kebersihan kantor.

3. Pelayanan Publik

a. Penerapan SNI ISO 9001-2015

1) Audit Internal

Audit Internal kegiatan pelayanan publik sesuai

dengan ruang lingkup panduan mutu SNI ISO

9001:2015 yang mencakup:

- Mengevaluasi efektifitas penerapan dan

pemeliharaan sistem manajemen mutu;

- Mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan

pelayanan publik;

- Mengidentifikasi adanya peluang-peluang

penyempurnaan;

- Membuat laporan tertulis hasil audit internal

kepada Kepala Balai Besar PPMB-TPH.

LAPORAN TAHUNAN 2020

156

LAPORAN TAHUNAN 2020 156

Tujuan dari pelaksanaan audit internal adalah

untuk memenuhi kewajiban persyaratan pada

buku panduan mutu pelayanan publik SNI ISO

9001:2015 bagian 9.2 sekaligus mengevaluasi

penerapan sistem manajemen mutu di Balai

Besar PPMB-TPH serta menjamin kesesuaian

pelaksanaan sistem manajemen mutu berjalan

secara efektif dan berkesinambungan.

Sasaran pelaksanaan audit internal adalah

seluruh kegiatan pada ruang lingkup pelayanan

publik yang terdiri dari: Penyelenggaraan

Bimbingan Teknis; Pelayanan Pengujian

Eksternal (Laboratorium Fisika, Biologi,

Elektroforesis, Cendawan, Bakteri, Virus,

Nematoda); dan Uji Profisiensi.

Metode yang digunakan yaitu dengan cara

auditor mendatangi auditee untuk meminta

keterangan melalui tatap muka atau wawancara

terkait dengan pelaksanaan kegiatan yang sudah

berjalan. Hasil dari pemeriksaan dituangkan

kedalam form isian laporan ketidaksesuainan

yang ditandatangani oleh auditar dan auditee

serta penentuan jadwal perbaikannya.

Audit internal dilaksanakan pada tanggal 29 s.d

30 Juni 2020 di ruang rapat Balai Besar PPMB-

TPH. Auditor terdiri dari Tim Satlak PI dan Tim

Auditor Balai Besar PPMB-TPH yang

melaksanakan tugas sesuai dengan ruang

lingkup pada panduan mutu pelayanan publik

SNI ISO 9001:2015.

Pelaksanaan audit internal pelayanan publik SNI

ISO 9001:2015 dilakukan dengan cara

mengumpulkan para auditor untuk melakukan

konsolidasi tim dan dilanjutkan dengan rapat

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 157

pembukaan. Hal-hal yang disampaikan oleh

ketua tim antara lain pembagian tugas pekerjaan

auditor, penentuan auditee yang ditemui, lokasi

tempat pemeriksaan, waktu pelaksanaan,

kesiapan formulir ketidaksesuaian dan lain-lain.

Hasil audit internal diperoleh temuan sebanyak

20 buah. Selanjutnya tim melakukan rapat

closing dengan auditee dan Kepala Balai Besar

tentang hasil temuan dan mendiskusikan serta

menetapkan batas waktu perbaikan sampai

dengan tanggal 21 Juli 2020. Pimpinan

mengarahkan kepada tim dan auditee untuk

segera menindaklanjuti hasil temuan tersebut.

2) Tinjauan Manajemen

Rapat Kaji Ulang manajemen kegiatan Pelayanan

Publik SNI ISO 9001:2015 telah dilaksanakan

pada tanggal 27 Juli 2020. dengan pimpinan

rapat oleh Kepala Balai Besar PPMB-TPH diikuti

oleh peserta rapat yaitu pejabat Eselon 3 dan 4,

Fungsional PBT dan staf, dengan hasil sebagai

berikut:

a) Hal-hal yang terkait dalam hal tindakan

perbaikan belum diperlukan adanya

perubahan sistem manajemen mutu.

b) Kebutuhan pegawai sudah diakomodir

kegiatan analisis jabatan dan analisis beban

kerja dan sudah diajukan kepada Sekretariat

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sarana

dan prasarana yang diperlukan sudah

diajukan kepada Subbagian Program dan

Evaluasi.

c) Hasil rapat akan didokumentasikan dalam

bentuk hardcopy, maupun softcopy,

LAPORAN TAHUNAN 2020

158

LAPORAN TAHUNAN 2020 158

mencakup hasil rapat, dokumen tindak

lanjut, undangan dan daftar hadir.

d) Sasaran Mutu 2021:

• Penyelenggaraan BimbinganTeknis;

Terlaksananya 2 (dua) jenis Kegiatan

Penyelenggaran Bimbingan Teknis

(KPBT) dengan jumlah peserta 70

orang;

Terlaksananya Fasilitasi Penerapan

Sistem Manajemen Mutu (FPSMM)

sebanyak 9 laboratorium;

Terlaksananya penyelenggaraan

magang sebanyak 4 (empat) instansi;

Terlaksananya; menjadi narasumber/

pengajar sebanyak 4 (empat) instansi.

Terlaksananya pengujian eksternal 100

sampel pengujian;

Terlaksananya penyelenggaraan uji

profisiensi sebanya 40 peserta;

Terlaksananya peningkatan kompetensi

pegawai Balai Besar PPMB-TPH;

Inhouse Training: 3 (tiga) kegiatan

yaitu IHT Sistem Manajemen Mutu;

IHT Kultur Cendawan dan PCR; IHT

peningkatan Kompetensi SDM;

Exhouse Training: 2 (dua) kegiatan

Diklat PIM IV dan Diklat Fungsional

Terlaksananya kenaikan pangkat 5 orang

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

dengan target Rp127.800.000,- pertahun

3) Renewal Audit

Renewal audit bertujuan ISO 9001:2015 adalah

untuk memperbaharui sertifikat ISO 9001:2015,

memenuhi kewajiban persyaratan pada buku

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 159

Panduan Mutu Pelayanan Publik ISO 9001:2015

yang terdiri dari 10 (sepuluh) bagian sekaligus

mengevaluasi penerapan sistem manajemen

mutu pelayanan publik ISO 9001:2015 serta

untuk meningkatkan kinerja organisasi dan

menaati aturan main yang berlaku pada sistem

manajemen mutu pelayanan publik ISO

9001:2015 di Balai Besar PPMB-TPH.

Renewal audit ISO 9001:2015 dilaksanakan pada

tanggal 24-25 Agustus 2020 secara jarak jauh

(remote audit).

Terdapat 8 (delapan) ketidaksesuaian yang terdiri

dari 5 (lima) ketidaksesuaian dengan kategori

minor dan 3 (tiga) ketidaksesuaian dengan

kategori observasi, sehingga organisasi diminta

untuk menindaklanjuti atas temuan minor dan

tersebut dengan melampirkan bukti perbaikan

yang mencukupi serta temuan obsevasi dengan

menjawab hasil temuan tanpa mencantumkan

bukti perbaikan dengan batas waktu maksimum

2 (dua) bulan. Organisai akan mendapatkan

sertifikat ISO 9001:2015 baru dalam waktu 14

hari kerja setelah hasil ketidaksesuaian dianggap

terpenuhi oleh auditor.

b. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)

Dalam rangka meningkatkan dan menumbuh

kembangkan semangat etos kerja, maka perlu

dilakukan penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja

aparatur negara secara intensif dan menyeluruh.

Untuk mencapai hal tersebut pelu dilakukan upaya

perbaikan dan peningkatan kinerja oleh seluruh

aparatur yang dilakukan secara sunggung-sungguh,

konsisten dan efektif. Untuk mengukur tingkat

capaian penerapan nilai-nilai tersebut maka

LAPORAN TAHUNAN 2020

160

LAPORAN TAHUNAN 2020 160

dilakukan penilaian terhadap penerapan Budaya

Kerja di lingkungan Balai Besar PPMB-TPH. Penilaian

dilakukan dengan cara membagikan daftar kuesioner

IPNBK kepada masing masing pegawai, sesuai SK

MENPAN Nomor 39 Tahun 2012 dengan pertanyaan

sebanyak 50 responden, jawaban dari responden

kemudian diolah dan di nilai sesuai ketentuan

penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 32/Permentan/OT.140/6/2009 tentang

indikator Budaya Kerja Aparatur Negara lingkup

Kementerian Pertanian. Dari penilaian yang sudah

dilakukan diperoleh hasil bahwa Nilai Mutu Budaya

Kerja di Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 adalah

sebesar 88,74 dengan kategori Sangat Baik.

c. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Salah satu faktor utama dalam mewujudkan

pemerintahan bersih (clean government) dan

kepemerintahan yang baik (good governance) adalah

melaksanakan reformasi birokrasi. Salah satu upaya

sebagai tindaklanjut dari reformasi birokrasi adalah

melaksanakan perbaikan layanan publik di satuan

kerja Balai Besar PPMB-TPH. Balai Besar PPMB-TPH

dalam melakukan perbaikan layanan diawali dengan

melakukan evaluasi terhadap kepuasan masyarakat

dalam memperoleh layanan di kantor ini Evaluasi

yang berwujud pengukuran kepuasan pelanggan

merupakan elemen penting dalam menyediakan

pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih

efektif.

Metode yang digunakan dalam penilaian IKM adalam

melalui metode survei terhadap pelanggan/customer

dan penerima manfaat. Survei kepuasan masyarakat

di Balai Besar PPMB-TPH dilaksanakan dengan

mengacu kepada keputusan Menteri Pendayagunaan

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 161

Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2017 tentang

Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/

OT.080/4/2018 tentang Pedoman Survei Kepuasan

Masyarakat.

Berdasarkan pedoman tersebut metode yang

digunakan adalah survei dengan menggunakan

kuisioner yang berisi 9 unsur sebagai alat bantu

pengumpulan data. Responden dipilih secara acak

untuk memenuhi akurasi hasi penyusunan indeks.

Unsur survei pelayanan masyarakat menurut

Peraturan Menteri Pertanian tersebut terdiri dari:

persyaratan; sistem, mekanisme, dan prosedur;

waktu penyelesaian; biaya atau tarif; produk

spesifikasi jenis pelayanan publik; kompetensi

pelaksana; perilaku pelaksana; penanganan

pengaduan, sarana, dan masukan; dan prasarana

dan sarana. Survey kepuasaan masyarakat

dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu:

● Semester 1, pelaksanaan mulai tanggal 1 Januari

s.d 30 Juni 2020 sebanyak 41 responden dengan

nilai IKM 88,88 (Kategori Sangat Baik)

● Semester 2, pelaksanaan mulai tanggal 1 Juli s.d

21 November 2020 sebanyak 58 responden

dengan nilai IKM 88,2 (Kategori Baik)

3. Pelatihan

Seiring dengan perkembangan yang semakin pesat maka

pegawai memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang

memadai sesuai dengan kondisi saat ini. Dalam rangka

maksud diatas pada tahun 2020 telah dilaksanakan tiga

kali pelatihan dan empat kali inhouse training.

LAPORAN TAHUNAN 2020

162

LAPORAN TAHUNAN 2020 162

a. Bimbungan Teknis Petugas Pengambil Contoh (PPC)

Bimbingan teknis (bimtek) Petugas Pengambil Contoh

(PPC) diselenggarakan pada tanggal 2-6 Maret 2020 di

Hotel Swiss-bell Bogor. Peserta bimtek berasal dari Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih seluruh Indonesia dan

stakeholders, kurang lebih sebanyak 41 orang.

Tujuan pelaksanaan bimtek PPC antara lain:

Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan

ketrampilan dibidang teknis bagi para Pengawas

Benih padi khususnya dibidang pengambilan contoh

benih padi digudang, sehingga mampu

mengantisipasi adanya kendala-kendala dilapangan.

Peserta dapat bertukar pikiran dan berdiskusi

masalah pengambilan contoh benih dengan peserta

lain dari daerah.

Menyamakan persepsi dalam melaksanakan

pengambilan contoh benih antara peserta maupun

pengajar.

Sasaran dilaksanakannya bimtek PPC adalah:

Terlaksananya pelatihan bagi petugas pengambil contoh

dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih seluruh

Indonesia sehingga peserta bimtek PPC mampu

meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan

pengambilan contoh benih untuk diterapkan di daerah

masing-masing.

b. Bimbungan Teknis Analis Laboratorium Lanjutan

Bimbingan teknis (bimtek) analis laboratorium lanjutan

diselenggarakan pada tanggal 21-25 September 2020 di

Hotel Royal Padjajaran Bogor. Peserta bimtek berasal

dari BPSB se-Indonesia dan stakeholders, kurang lebih

sebanyak 38 orang.

Tujuan pelaksanaan bimtek analis laboratorium lanjutan

antara lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan,

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 163

wawasan dan ketrampilan dibidang teknis bagi para PBT

khususnya dibidang analis laboratorium, sehingga

mampu menerapkan di daerah masing-masing.

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya

pelatihan bagi analis laboratorium dari BPSB seluruh

Indonesia sehingga peserta bimtek analis laboratorium

lanjutan mampu meningkatkan pengetahuan, wawasan

dan ketrampilan dalam melakukan pengujian benih di

laboratorium, yang kemudian diterapkan di daerah

masing-masing.

c. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM dilaksanakan

pada tanggal 17 November 2020, bertempat di ruang

rapat Balai Besar PPMB-TPH.

Peserta Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM adalah

seluruh pegawai Balai Besar PPMB-TPH berjumlah 49

orang yang terdiri pegawai pria sebanyak 20 orang dan

pegawai perempuan sebanyak 29 orang.

Narasumber dalam pelatihan peningkatan kompetensi

SDM berasal dari lembaga pelatihan dan konsultasi C.V.

Alfa Studio.

d. Inhouse Training Audit Internal ISO 17025:2017

Kegiatan inhouse training Audit Internal ISO 17025: 2017

dilaksanakan pada tanggal 6-7 Februari 2020 di ruang

rapat Balai Besar PPMB-TPH diikuti oleh 25 peserta

meliputi Pejabat Struktural, PBT, dan staf lingkup Balai

Besar PPMB-TPH. Narasumber berasal dari Lembaga

Rumah Mutu berjumlah dua orang.

Tujuan diadakannya inhouse training adalah: (1) peserta

paham akan prinsip-prinsip audit internal laboratorium

sesuai panduan ISO 19011:2011, (2) paham persyaratan

ISO/IEC 17025:2017 terkait audit internal, dan (3)

LAPORAN TAHUNAN 2020

164

LAPORAN TAHUNAN 2020 164

peserta mendapatkan skill untuk membuat program,

merencanakan, menjalankan dan melaporkan audit

internal dengan efektif dan efisien.

e. Inhouse Training Kultur Jaringan Tanaman dan Validasi

Metode

Dalam rangka peningkatan kompetensi sumber dan

manusia khususnya PBT Balai Besar PPMB-TPH telah

melakukan kegiatan inhouse training Kultur Jaringan

yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Agustus 2020

melalui virtual meeting dengan judul Teknik Kultur

Jaringan Tanaman dan Validasi Metode. Inhouse

Training Kultur Jaringan bekerja sama dengan Balai

Besar Biogen Bogor dan PT. Multi Flora Javanika

(sebagai penyelenggara meeting virtual meeting). Inhouse

training dibuka oleh Kepala Balai Besar PPMB-TPH

dengan peserta PBT dan Pejabat Struktural (eselon 3 dan

4) lingkup Balai Besar PPMB-TPH dengan jumlah peserta

35 orang.

Tujuan inhouse training kultur jaringan tanaman dan

validasi metode ini adalah peningkatan berkelanjutan

kompetensi PBT di bidang perbanyakan tanaman melalui

teknik kultur jaringan dan sertifikasi serta verifikasi,

validasi metode berdasarkanSNI ISO/IEC 17025:2017.

Narasumber inhouse training kultur jaringan tanaman

dan validasi metode berasal dari Balai Besar Biogen

Bogor.

Materi yang disampaikan para narasumber yaitu: teknik-

teknik kultur jaringan tanaman; Aplikasi teknik kultur

jaringan tanaman; Keterampilan praktis dalam teknik

kultur jaringan: cara pembuatan media klutur,

sterilisasi, penanaman eksplan, subkultur, aklimatisasi;

pemilihan, verifikasi dan validasi metode serta: Jaminan

keabsahan hasil pengujian.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 165

f. Inhouse Training Pemahaman dan Impelementasi Sistem

Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025:2017

Dalam rangka peningkatan kompetensi sumber dan

manusia khususnya PBT Balai Besar PPMB-TPH telah

melakukan kegiatan inhouse training Pemahaman ISO

17025:2017 pada tanggal 2-3 September 2020.

Narasumber inhouse training berasal dari instansi

Rumah Mutu. Inhouse training di buka oleh Kepala Balai

Besar PPMB-TPH dengan peserta Pejabat Struktural,

PBT dan staf yang terkait lingkup Balai Besar PPMB-TPH

dengan jumlah 33 orang.

Tujuan inhouse training Pemahaman ISO 17025:2017

adalah peningkatan berkelanjutan kompetensi PBT di

bidang sistem manajemen mutu di Balai Besar PPMB-

TPH sebagai laboratorium penguji berdasarkan ISO/IEC

17025:2017.

Materi yang disampaikan para narasumber yaitu

penjelasan tentang klausul-kalusul yang tercakup pada

ISO 17025:2017 termasuk implementasinya, dan

penjelasan klausul baru dan konten amendemen-

amandemen dalam klausul dari versi sebelumnya.

g. Inhouse Training Estimasi dan Evaluasi Ketidakpastian

Pengukuran

Inhouse training estimasi dan evaluasi ketidakpastian

SNI ISO 17025:2017 diselenggarakan pada tanggal 29-30

September 2020 di Balai Besar PPMB-TPH.

Peserta inhouse training estimasi dan evaluasi

ketidakpastian pengukuran laboratorium pengujian SNI

ISO 17025:2017 yaitu fungsional tertentu Balai Besar

PPMB-TPH sejumlah 15 orang yang terdiri dari Pengawas

Benih Tanaman (Madya, Muda dan Pertama).

Narasumber inhouse training estimasi dan evaluasi

ketidakpastian pengukuran laboratorium pengujian SNI

LAPORAN TAHUNAN 2020

166

LAPORAN TAHUNAN 2020 166

ISO 17025:2017 berasal dari lembaga training and

consultancy Avogadro Inovasi Indonesia.

SUBBAGIAN KEUANGAN DAN

PERLENGKAPAN

1. Keuangan

a. Operasional Pengelolaan Satuan Kerja (Satker)

Pengelolaan keuangan Satuan Kerja Satker) mengacu

padca Pedoman Administrasi Keuangan di Lingkungan

Kementerian Pertanian, Peraturan Menteri Keuangan

dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Balai Besar

PPMB-TPH dalam melaksanakan kegiatan administrasi

keuangan, Satker Balai Besar PPMB-TPH selalu

melakukan koordinasi dan rekonsiliasi dengan KPPN

Jakarta V. Pengelolaan Satker meliputi Pengelolaan

Keuangan seluruh kegiatan yang ada di Balai Besar

PPMB-TPH TA. 2020.

b. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Dalam upaya meningkatkan penerimaan negara telah

diupayakan melalui aktifitas penerimaan negara bukan

pajak. Pada Tahun Anggaran 2020 Balai Besar PPMB-

TPH memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak

(PNBP) sebesar Rp sebesar Rp123.181.000,- (Seratus

dua puluh tiga juta seratus delapan puluh satu ribu

rupiah) yang keseluruhannya berasal dari penerimaan

fungsional. Nilai tersebut seluruhnya telah disetorkan ke

kas negara.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 167

c. Percepatan Penanganan Covid-19

Pada tahun 2020 hampir diseluruh dunia termasuk

Indonesia mengalami pandemi Covid-19 yaitu suatu

penyakit yang disebabkan oleh corona virus, yaitu

kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan.

Terkait hal tersebut, Pemerintah melakukan berbagai

upaya dalam rangka penanganan Covid-19 di Indonesia.

Hampir seluruh wilayah di tanah air melakukan

pembatasan melalui pembatasan sosial berskala besar

(PSBB) pada bulan April sampai dengan Juli 2020.

Berdasarkan pertimbangan perkembangan kasus di

wilayah tertentu, pemerintah pada bulan Agustus

sampai dengan saat ini telah menerapkan new

normal/Adaptasi Kebiasaan Baru di seluruh Indonesia.

Pelonggaran pembatasan juga dilakukan untuk

memastikan perekonomian dan keberlangsungan usaha

tetap berjalan.

Dengan adanya pandemi Covid-19, maka kebijakan

penganggaran Pemerintah pun mewajibkan setiap

instansi pemerintah untuk menganggarkan percepatan

penanganan Covid-19. Dalam hal ini, Satker Balai Besar

melakukan revisi POK untuk mengalokasikan

percepatan penanganan virus Covid-19. Pada tahun

2020 total anggaran yang dialokasikan untuk

penanganan Covid-19 sebesar Rp1.054.719.000,- (satu

milyar lima puluh empat juta tujuh ratus Sembilan belas

ribu rupiah).

Alokasi anggaran percepatan penanganan Covid-19 ini

digunakan untuk melakukan pencegahan dan

penanganan Covid-19 seperti untuk kebutuhan daya

tahan tubuh pegawai, pengadaan masker dan hand

sanitizer, penyemprotan desinfektan, dan biaya rapid

dan swab test. Adapun realisasi anggaran percepatan

penanganan Covid-19 sampai dengan 31 Desember 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020

168

LAPORAN TAHUNAN 2020 168

sebesar Rp1.054.199.601,- (satu milyar lima puluh

empat juta serratus Sembilan puluh Sembilan ribu enam

ratus satu rupiah) atau sebesar 99,95%.

2. Perlengkapan

Pada Tahun Anggaran 2020 Balai Besar PPMBTPH

mengalokasikan kebutuhan belanja modal (Layanan

Sarana dan Prasarana Internal) sebesar

Rp1.312.750.000 (satu milyar tiga ratus dua belas juta

tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Belanja modal

digunakan untuk kebutuhan pengadaan peralatan dan

fasilitas kantor dan rehabilitasi dan renovasi gedung dan

bangunan. Adapun secara rinci belanja modal pada T.A.

2020 adalah sebagai berikut:

a. Pengadaan Peralatan Perkantoran

Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi

yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel

40.

Tabel 40. Pengadaan Peralatan Perkantoran Tahun 2020

No UraianJumlah

(Unit)

1 AC Split 2 PK Daikin 2

2 AC Split ½ PK Daikin 2

3 Scanner Fujitsu Type 1120 2

4 AC Split 1 PK Daikin 2

5 AC Split ¾ PK Daikin 1

6 Drone DJI Phantom 4 Type Pro V2.0 1

7Drone DJI Phantom 4 Multispectral + D-

RTK High Precision GNNS Mobile Station1

8 Kamera Nikon 1

9 Kamera Canon Type 200 EOS D 1

10 Lemari Dapur 1

11 Printer Epson L5190 3

12 Battery Drone DJI Intelligent Flight Battery 3

13 Charging Battery Drone DJI Phantom 4 1

14 Dispenser Sanken HWD 288 5

15 Speaker Portable Aiwa Was-110 LVE/LVD 1

16 Smart Phone Realme Type X3 Superzoom 1

28Jumlah

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 169

b. Pengadaan Kendaraan Roda 2

Pengadaan kendaraan dinas roda 2 yang telah

dilaksanakan yaitu jenis Yamaha Aerox 155 VVA S-

Version sebanyak 1 unit.

c. Pengadaan Alat Laboratorium

Pengadaan alat laboratorium yang telah

dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 41.

Tabel 41. Pengadaan Alat Laboratorium Tahun 2020

No UraianJumlah

(Unit)

1Analytical Balance Merk Toledo Type ME

2041

2Mikroskop Binokular Merk Carl Zeis Type

Primo Star Binocular1

3Mikroskop Stereo Merk Olympus Type

SZ61TRC-ILST SET1

4Refrigator Merk : Biobase Type : BDF-

25V2651

4Jumlah

d. Pengadaan Meubelair

Pengadaan meubelair yang telah dilaksanakan dapat

terlihat pada Tabel 42.

Tabel 42. Pengadaan Meubelair Tahun 2020

No UraianJumlah

(Unit/Paket)

1 Meja Kemurnian 1

2 Meja Kerja 1 Biro 2

3 Sofa Tamu 1

4 Kabinet Meja Laboratorium 8

5 Lemari Arsip 1

6 Meja Laboratorium 3

7 Lemari Arsip Gantung 1

17Jumlah

LAPORAN TAHUNAN 2020

170

LAPORAN TAHUNAN 2020 170

e. Pengadaan Alat Pengolah Data

Pengadaan alat pengolah data yang telah

dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 43.

Tabel 43. Pengadaan Alat Pengolah Data Tahun 2020

No UraianJumlah

(Unit)

1 Laptop Merk HP Type Omen 15-EK00044TX 1

2Laptop Merk Asus Type VivoBook S13

S333JQ1

3Personal Computer (PC) Merk HP Type All

In One 22 C0051d2

4Jumlah

f. Pengadaan Sistem Informasi Manajemen

Pengadaan Sistem Informasi Manajemen yang telah

dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 44.

Tabel 44. Pengadaan Sistem Informasi Manajemen

Tahun 2020

No UraianJumlah

(Unit)

1 Pengembangan Aplikasi Simpel 1

2 Aplikasi E-Doksistu 1

2Jumlah

g. Pengadaan Kendaraan Roda 4

Pengadaan kendaraan roda empat yang merupakan

hibah dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

yaitu Toyota Fortuner 1 unit.

h. Pengadaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan

Pengadaan rehabilitasi gedung dan bangunan

sebanyak 3 paket yang telah dilaksanakan dapat

terlihat pada Tabel 45.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 171

Tabel 45. Rehabilitasi gedung dan bangunan Tahun 2020

No UraianJumlah

(m2)

1 Rehabilitasi Ruang Arsip 61,02

2 Renovasi Ruang Pegawai 250,04

3 Renovasi Lantai Halaman Kantor 242,98

554,04Jumlah

i. Rehabilitasi Laboratorium

Pengadaan rehabilitasi laboratorium yang telah

dilaksanakan yaitu penggantian plafond dan

pemasangan plafond di laboratorium kesehatan

seluas 160,16 m2.

Pada tahun 2020 juga, Satker Balai Besar PPMB-TPH

juga mengalokasikan belanja untuk keperluan

operasional dan pemeliharaan kantor. Adapun kegiatan

yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 adalah

sebagai berikut:

a. Perawatan Gedung Kantor

Perawatan gedung kantor yang telah dilaksanakan

pada tahun 2020 dalam rangka menunjang

pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-

TPH. Adapun selama tahun 2020 perawatan gedung

yang telah dilaksanakan adalah seperti pada Tabel

46.

LAPORAN TAHUNAN 2020

172

LAPORAN TAHUNAN 2020 172

Tabel 46. Perawatan gedung kantor Tahun 2020

No Uraian Jumlah

1 Pemasangan Wallboard ruang

penerimaan sampel37,91 m

2

2 Perawatan pos satpam dan gedung

laboratorium97,54 m

2

3 Perawatan gudang perlengkapan 12,60 m2

4 Pembuatan jalan setapak Mushola dan

Pos Satpam30,56 m

2

5 Pemasangan penangkal petir 1,00 paket

6 Perbaikan Kitchen Set Dapur 1,00 paket

7 Renovasi kamar mandi laboratorium

kesehatan

1,00 paket

8 Renovasi laboratorium elektroforesis 18,45 m2

9 Renovasi laboratorium fisika 1,00 paket

10 Renovasi laboratorium biologi 1,00 paket

11 Renovasi ruang tamu 1,00 paket

12 Renovasi ruang Subbag TU lantai 1 1,00 paket

13 Pengecatan dinding luar Mushola 63,99 m2

b. Perbaikan Peralatan Kantor

Perbaikan peralatan kantor telah dilaksanakan

dengan baik dalam rangka mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH. Selama T.A.

2020 perbaikan peralatan kantor yang telah

dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 47.

Tabel 47. Perbaikan peralatan kantor TA. 2020

No UraianJumlah

(Unit)

1 Pompa Air 4

2 Air Conditioner 42

3 Perbaikan Komputer/Laptop 60

4 Printer 38

5 CCTV 16

6 Jaringan Internet 1

7 Mesin Absensi 1

8 Peralatan Laboratorium 3

165Jumlah

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 173

d. Perawatan kendaraan roda dua dan roda empat

Perawatan kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4

yang dilaksanakan meliputi servis, penggantian

spare part dan oli, pembelian bahan bakar, dan

perpanjangan STNK untuk 31 unit kendaraan roda 2

(dua) dan 6 unit kendaraan roda 4 (empat).

Perawatan ini dilaksanakan dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Balai

Besar PPMB-TPH.

Sebagai upaya untuk mendukung kelancaran tugas

dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH telah dilakukan

peminjaman kendaraan dan peralatan. Adapun

untuk kendaraan roda 4 pada tahun 2020 dilakukan

peminjaman sebanyak 97 kali sedangkan untuk

peralatan kantor berupa kamera, bor, meteran

sebanyak 5 kali.

3. Perpustakaan

Kegiatan penyelenggaraan perpustakaan Balai Besar

PPMB-TPH pada tahun 2020 yaitu telah melakukan

inventaris dan arsip buku/laporan kegiatan seperti

tertera pada tabel berikut.

Tabel 48. Jumlah buku yang dipinjam, peminjam, pembuatan kliping dan pengunjung perpustakaan tahun 2020

No Uraian Jumlah

1 Buku yang dipinjam 27 buku

2 Jumlah peminjam 20 orang

3 Pengunjung perpustakaan 34 orang

LAPORAN TAHUNAN 2020

174

LAPORAN TAHUNAN 2020 174

PENGAWALAN TIM SUPERVISI DAN

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN

PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA

KEMENTERIAN PERTANIAN

Program Pengawalan Tim Supervisi dan Pendampingan

Pelaksanaan Program dan Kegiatan Utama Kementerian

Pertanian merupakan tindak lanjut kegiatan Upsus tahun

2019. Pembentukan Tim supervisi ini sesuai dengan

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

84/KPTS/OT.050/M/01/2020 tanggal 30 Januari 2020

tentang Tim Supervisi dan Pendampingan Pelaksanaan

Program dan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian bahwa

untuk Kepala Balai Besar PPMB-TPH mendapat wilayah

binaan Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Banjar Provinsi

Kalimantan Selatan. Selama tahun 2020, Balai Besar PPMB-

TPH sebagai salah satu UPT Ditjen Tanaman Pangan juga

mendapatkan tugas tambahan dari Direktur Jenderal

Tanaman Pangan untuk melakukan pembinaan di Provinsi

Jawa Tengah.

Selain itu, terdapat juga Pejabat Struktural eselon 4

sebanyak tiga orang dari Balai Besar PPMB-TPH mendapat

tugas tambahan menjadi Tim Penghubung (Liasion Officer)

sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman

Pangan Nomor 144/HK.310/C/7/2020 tanggal 1 Juli 2020

tentang Tim Penghubung (Laison Officer) dalam rangka

Mendukung Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai

Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Adapun

rincian sebagai LO yang berasal dari Balai Besar PPMB-TPH

seperti pada Tabel 48.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 175

Tabel 49. Petugas LO dari Balai Besar PPMB-TPH

No Nama Provinsi

1 Ir. Yayat Hidayat Maluku Utara

2 Roland Hutadjulu, SP, MM Sulawesi Tengah

3 Tukiman, STP, M.Si Riau

Adapun hasil dari kegiatan Tim Supervisi selama tahun

2020 yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Provinsi Kalimantan Selatan

Pelaksanaan kegiatan Tim Supervisi di Provinsi Kalimantan

Selatan yaitu dengan melakukan koordinasi dan kosolidasi

terkait dengan Luas Tambah Tanam baik dengan Dinas

Provinsi maupun dengan Dinas Kabupaten. Selain itu,

dilakukan juga sosialisasi kegiatan Perluasan Areal Tanam

Baru (PATB) padi gogo melalui Anggaran Biaya Tambahan

(ABT) tahun 2020 sekaligus menyusun Calon Petani Calon

Lokasi (CPCL) untuk kegiatan tersebut.

Gambar 54. Koordinasi Tim Supervisi di Kalimantan

Selatan

2. Provinsi Riau

Dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Direktur

Jenderal Tanaman Pangan Nomor 144/HK.310/C/7/2020

Tanggal 1 Juli 2020 tentang Tim Penghubung (Laison

Officer) dalam rangka Mendukung Peningkatan Produksi

LAPORAN TAHUNAN 2020

176

LAPORAN TAHUNAN 2020 176

Padi, Jagung dan Kedelai Lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan telah dilakukan koordinasi baik sifatnya

harian maupun bulanan terkait dengan pelaporan data Luas

Tambah Tanam (LTT) untuk Provinsi Riau. Koordinasi ini

dilakukan dengan Dinas Pertanian Provinsi terkait dengan

target maupun realisasi LTT padi, jagung dan kedelai setiap

bulannya.

Berdasarkan koordinasi dan kunjungan lapang yang

dilakukan beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam

pembangunan tanaman pangan di Provinsi Riau adalah

sebagai berikut:

a. Adanya keterlambatan proses pengadaan barang seperti

benih, pupuk dan lain-lain sehingga pada saat akan

tanam, benih dan saprodi belum dikirim baik sebagian

maupun keseluruhan.

b. Terkait dengan alokasi PATB bahwa ketersediaan lahan

di Provinsi Riau memang ada namun adanya

keterbatasan tenaga kerja (petani) dan lokasi PATB

adalah lahan semak belukar yang perlu biaya tinggi

dalam pembukaan lahannya mengingat pembukaan

lahan yang rendah biaya seperti membakar lahan sudah

tidak diperbolehkan lagi oleh Pemerintah.

c. Pada musim tanam April-September 2020 kendala hama

dan penyakit di Provinsi Riau terutama adanya serangan

hama wereng di beberapa Kabupaten sehingga yang

seharusnya dapat ditanam padi kembali setelah panen

sementara diberakan terlebih dahulu untuk memutus

serangan hama wereng.

d. Provinsi Riau pada saat ini belum mampu memenuhi

kebutuhan benihnya sendiri sehingga harus

mendatangkan benih dari luar daerah. Selain itu, yang

menkjadi permasalahan lain adalah benih dari luar

daerah ketika dikirim ke Provinsi Riau dan diuji di

BPSBTPH banyak mutu benihnya yang telah mengalami

penurunan.

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 177

e. Banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan

perkebunan seperti menjadi lahan perkebunan sawit.

Gambar 55. Kegiatan Workshop LTT Dinas Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau

3. Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan Tim Supervisi di Provinsi Jawa Tengah

dilakukan dengan melakukan koordinasi langsung

maupun melalui video conference baik ke Dinas

Pertanian Provinsi maupun ke Dinas Kabupaten/Kota.

Tujuan dari koordinasi ini adalah untuk meningkatkan

LTT baik padi, jagung maupun Kedelai dan melakukan

sosialisasi kegiatan-kegiatan di Ditjen Tanaman Pangan

seperti PATB, bantuan pompanisasi, Percepatan tanam

melalui kegiatan Percepatan Olah Tanah dan Tanam

(GPOT) dan lain sebagainya.

Gambar 56. Rapat Koordinasi di Kabupaten Sragen

LAPORAN TAHUNAN 2020

178

LAPORAN TAHUNAN 2020 178

Gambar 57. Kegiatan Panen Raya di Kabupaten Cilacap

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 179

BAB V

PERMASALAHAN DAN

UPAYA PEMECAHANNYA

LAPORAN TAHUNAN 2020

180

LAPORAN TAHUNAN 2020 180

PERMASALAHAN Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai bulan Maret 2020

merupakan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan

kegiatan Balai Besar PPMB-TPH selama tahun 2020, karena

selain melaksanakan kegiatan rutin, Balai Besar PPMB-TPh

juga menjalankan fungsi pelayanan publik, yaitu pelayanan

pengujian, uji profisiensi, fasilitasi penerapan sistem

manajemen mutu laboratorium, dan bimbingan teknis.

Akibat pandemi Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan

untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan dari rumah (work

from home), sehingga kegiatan tidak dapat berjalan sesuai

jadwal yang telah ditetapkan, meskipun di akhir tahun

secara fisik dapat terealisasi 100% dan serapan anggaran

99,10%.

UPAYA PEMECAHANNYA Atas kegiatan yang tidak berjalan sesuai jadwal yang

ditetapkan akibat adanya pandemi Covid-19, Balai Besar

PPMB-TPH berusaha tetap menyelenggarakan pelayanan

publik dengan menerapkan protokol kesehatan, antara lain:

1. Pelayanan pengujian tetap dilaksanakan, waktu

pelayanan seperti biasa, pengaturan jadwal petugas

(sistem piket), disesuaikan dengan jadwal pelayanan,

menerapkan protokol kesehatan, seperti: cek suhu

tubuh, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga

jarak

2. Menerapkan protokol kesehatan bagi pelanggan atau

tamu yang berkunjung

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 181

3. Kegiatan uji profisiensi tetap berjalan, bahan uji telah

dikirim ke peserta, sosialisasi petunjuk pelaksanaan

dilakukan melalui virtual meeting

4. Fasilitasi penerapan sistem mutu dan bimbingan teknis

lainnya melalui media online dan pada saat telah

memungkinkan, dilakukan kunjungan ke laboratorium

BPSB di daerah

5. Pengaduan dan keluhan disampaikan secara online dan

memanfaatkan semua media yang ada, antara lain

website, WA, email, atau media sosial lainnya.

LAPORAN TAHUNAN 2020

182

LAPORAN TAHUNAN 2020 182

BAB VI

P E N U T U P

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 183

PENUTUP

Balai Besar PPMB-TPH telah melaksanakan kegiatan sesuai

tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya dalam

rangka mendukung Program Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan yaitu Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan

Mutu Hasil Tanaman Pangan. Namun dalam

pelaksanaannya belum sesuai jadwal yang direncanakan

akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda bukan

hanya Indonesia, tapi juga seluruh negara di dunia.

Meskipun demikian, kegiatan Balai Besar PPMB-TPH sampai

dengan akhir tahun tetap dapat berjalan dan terealisasi

100% dengan realisasi serapan anggaran mencapai 99,10%.

Realisasi tersebut dicapai dengan optimalisasi pemanfaatan

anggaran belanja pegawai untuk penanganan Covid-19 di

lingkungan Balai Besar PPMB-TPH.

Perlu perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan kedepan,

dalam penyusunan rencana operasional kegiatan pada awal

tahun harus lebih realistis dan memperhatikan kondisi

pandemi Covid-19 yang belum berakhir, sehingga

realisasinya lebih konsisten dan sesuai target setiap bulan

yang direncanakan. Dengan demikian kinerja Balai Besar

PPMB-TPH dapat lebih baik dan meningkat sesuai dengan

yang diharapkan pada tahun yang akan datang.