laporan tahunan 2020
TRANSCRIPT
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 i
Kata Pengantar
uji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya,
Laporan Tahunan Balai Besar
Pengembangan Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai
Besar PPMB-TPH) tahun 2020 ini dapat
tersusun.
Tahun 2020 merupakan masa pandemi Covid-19, akan
tetapi kegiatan dapat terlaksana dan laporan tahunan ini
disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
Balai Besar PPMB-TPH atas penyelenggaraan kegiatan dan
penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) secara transparan dan akuntabel.
Dengan tersusunnya laporan ini, diharapkan dapat
memberikan informasi tentang hasil-hasil yang sudah
dicapai dan permasalahan yang memerlukan tindak lanjut
untuk perbaikan kedepan.
Semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dalam meningkatkan kinerja Balai Besar PPMB-TPH
dimasa yang akan datang.
Depok, Januari 2021
Kepala Balai Besar PPMB-TPH,
Ir. Warjito, M.Si
NIP. 196307121989031017
P
LAPORAN TAHUNAN 2020
ii
LAPORAN TAHUNAN 2020
ii
Ringkasan
Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda
Indonesia, Balai Besar PPMB-TPH sebagai salah satu unit
kerja yang menyelenggarakan tugas dan fungsi pelayanan
publik tetap berusaha melaksanakan kegiatan dan
memberikan layanan secara optimal dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan. Secara fisik kegiatan Balai
Besar PPMB-TPH tahun 2020 dapat dilaksanakan
seluruhnya (100%), sementara serapan anggaran mencapai
99,10%.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Besar
PPMB-TPH selama tahun 2020 sebagai berikut:
1. Pengembangan/validasi metode sebanyak 10 metode
pengujian mutu benih yang telah menghasilkan
rekomendasi yang dapat digunakan sebagai bahan
kebijakan pengambilan keputusan. Kesepuluh
pengembangan/validasi metode mutu benih yang
dilaksanakan tersebut yaitu:
a. Verifikasi Metode dan Pembuatan Bahan Acuan
untuk Sertifikasi Benih Kedelai sesuai OECD Seed
Scheme
b. Verifikasi Metode Pematahan Dormansi Benih Padi
dengan Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
c. Verifikasi Metode Evaluasi Petugas Pengambil Contoh
Benih sesuai International Seed Testing Association
(ISTA)
d. Verifikasi Metode Deteksi Bakteri Penyebab Penyakit
Hawar Daun Pada Benih Padi
e. Penggunaan Bahan Acuan dalam Pemeriksaan
Lapang Kegiatan Sertifikasi Benih Padi
f. Kajian Sertifikasi Benih Padi Menggunakan Drone
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 iii
g. Penentuan Mutu Benih untuk Kebutuhan Distribusi
Benih Kedelai
h. Evaluasi Retensi dan Prosedur Penyimpanan Benih
Padi, Jagung dan Kedelai di Laboratorium
i. Identifikasi Kebenaran Produk Rekayasa Genetika
Bacillus thuringiensis dan Gibberelin Acid 21 Benih
Jagung
j. Kajian Metode Pengambilan Contoh Benih Padi,
Jagung dan Kedelai untuk Pengecekan Mutu Benih
Beredar
2. Kegiatan pelayanan pengujian mencapai 1.091 sampel
atau 109,10% dari target 1.000 sampel. Jumlah contoh
benih yang masuk berasal dari sampel pemeliharaan
ruang lingkup sebanyak 261 sampel, uji profisiensi 473
sampel, uji petik 158 sampel dan uji servis 141 sampel.
Komoditas benih pelayanan pengujian berupa benih
tanaman pangan, hortikultura dan benih tanaman lain
yang diperoleh dari uji profisiensi ISTA.
3. Untuk memelihara kompetensi PPC, pada tahun 2020
Benih Balai Besar PPMB-TPH dilaksanakan Evaluasi
PPC pada tanggal 21 s.d 23 Oktober 2020 ke PP Kerja
Boyolali Tengah untuk komoditas padi dan UD Sujinah
untuk komoditas kedelai. Pada tanggal 2 s.d 4 November
2020 ke PT. BISI International Tbk untuk komoditas
jagung dan PT. Agri Makmur Pertiwi untuk melihat
automatis sampling.
4. Untuk mensosialisasikan kegiatan yang dilaksanakan
dan untuk memperoleh masukan tentang kebutuhan
pelanggan, Balai Besar PPMB-TPH menggelar kegiatan
Temu Pelanggan melalui aplikasi zoom pada tanggal 18
November 2020.
5. Balai Besar PPMB-TPH menyusun buku saku yang
berjudul “Karakteristik Pembeda Pada Sertifikasi Benih
Padi di Lapangan“ dapat digunakan sebagai referensi
LAPORAN TAHUNAN 2020
iv
LAPORAN TAHUNAN 2020
iv
dalam melaksanakan tugas PBT yang memvisualisasikan
karakter pembeda pada fase vegetatif, berbunga, dan
masak dari 10 varietas yaitu Ciherang, INPAGO 8,
INPARI 32 HDB, INPARI 33, INPARI 42, INPARI IR NUTRI
ZINK, IR 64, Mekongga dan Situ Bagendit.
6. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan
mengenai sistem manajemen mutu dalam rangka
standardisasi laboratorium pengujian benih dan
menyamakan persepsi dan pemahaman persyaratan
sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI
ISO/IEC 17025:2017, maka diselenggarakan
Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium pada tanggal 12-14 Februari 2020 di Hotel
Aston, Solo Jawa Tengah, dengan jumlah peserta
sebanyak 130 orang.
7. Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan pengelolaan
dan updating data sebanyak 163 artikel secara sistem
komputerisasi dengan pengaplikasian database dan
penyebarluasan informasi pengembangan pengujian
mutu benih tanaman pangan dan hortikultura serta
kegiatan lain di Balai Besar PPMB-TPH melalui website.
8. Untuk menginformasikan dan menyebarkan hasil
kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih
kepada masyarakat pengguna benih, serta kegiatan
lainnya yang dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH
menerbitkan Buletin Vigor sebanyak tiga edisi pada
bulan Juli, September dan November 2020.
9. Balai Besar PPMB-TPH telah mengikuti pameran
“Indopangan Braga Citywalk Bandung“ tanggal 9-11
Oktober 2020 dan “Indonesia Quality Expo 2020
Yogyakarta“ pada tanggal 12-15 November 2020.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 v
10. Realisasi koleksi benih pada tahun 2020 tercapai 76
jenis koleksi yang terdiri dari: koleksi kering benih
tanaman pangan 36 jenis; koleksi kering tanaman
hortikultura 24 jenis; koleksi tanaman buah dalam pot
(tabulampot) 7 jenis; dan koleksi isolat pathogen tular
benih (IPTB) 9 jenis.
11. Realisasi kegiatan uji petik tanaman pangan tahun 2020
sebanyak 158 sampel tanaman pangan yang terdiri dari:
padi 77 sampel, jagung 55 sampel, dan kedelai 26
sampel.
12. Balai Besar PPMB-TPH memberikan bimbingan teknis
penerapan sistem manajemen mutu laboratorium tahun
2020 kepada Sembilan laboratorium disesuaikan dengan
kondisi dan status masing-masing laboratorium sasaran.
13. Dalam rangka memelihara status akreditasi yang
diberikan oleh KAN, kegiatan laboratorium Balai Besar
PPMB-TPH pada tahun 2020 meliputi audit internal,
revisi dokumen sistem manajemen mutu, kaji ulang
manajemen, dan tindakan perbaikan asesmen, serta
sosialisasi dokumen.
14. Dalam rangka pemeliharaan status akreditasi PUP, Balai
Besar PPMB-TPH telah melakukan audit internal, revisi
dokumen sistem mutu, dan kaji ulang manajemen.
15. Aktivitas Balai Besar PPMB-TPH terkait dengan
keanggotaan ISTA pada tahun 2020 meliputi memproses
administrasi keuangan keanggotaan ISTA 2020,
menyiapkan kelengkapan proses Re-akreditasi, uji
profisiensi, menghadiri pertemuan online terkait
keanggotaan organisasi internasional, mengkompulir
dokumen yang informasi dan dokumen terkait dengan
penyelenggaraan ISTA Annual Meeting yang
diselenggarakan secara online, dan membuat laporan
kegiatan keanggotaan ISTA.
LAPORAN TAHUNAN 2020
vi
LAPORAN TAHUNAN 2020
vi
16. Penyelenggaraan uji profisiensi pada tahun 2020
mencakup dua komoditas yaitu padi (Oryza sativa) dan
cabai (Capsicum sp.). Parameter yang diuji untuk benih
padi dan cabai meliputi penetapan kadar air (KA),
analisis kemurnian (KM) dan pengujian daya
berkecambah (DB). Jumlah peserta uji profisiensi tahun
2020 sebanyak 54 peserta laboratorium.
17. Penyusunan program dan rencana kerja telah
direalisasikan meliputi kegiatan penyusunan dokumen
rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan RKT) dan
penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA.
2021), serta melakukan revisi DIPA dalam rangka
penambahan anggaran, optimalisasi belanja pegawai
untuk penanganan pandemi Covid-19, dan revisi POK.
18. Penyusunan laporan selama tahun 2020 terdiri dari
laporan bulanan, laporan kinerja, dan laporan tahunan
sebagai bahan evaluasi untuk melihat perkembangan
kegiatan dan mencari solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi. Disamping itu juga terdapat penyusunan
laporan lainnya, yaitu: laporan pengelolaan tata usaha
dan kepegawaian, laporan pelaksanaan dan penerapan
pengembangan metode, laporan pelaksanaan
standarisasi laboratorium, laporan bimbingan dan
sosialisasi kegiatan pengujian mutu benih.
19. Dalam melaksanakan SPI telah dibentuk Tim Satuan
Pelaksana Pengendalian Intern (Tim Satlak PI).
Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan pengendalian
intern ini akan dapat mendeteksi terjadinya
penyimpangan lebih awal, sehingga kegiatan dapat
berjalan sesuai peraturan yang berlaku, yang pada
akhirnya meminimalisir temuan dan pemeriksaanaan
oleh auditor.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 vii
20. Dalam rangka pembinaan pegawai negeri sipil di
lingkungan Balai Besar PPMB-TPH khususnya dalam
rangka meningkatkan kedisiplinan pegawai maka telah
dilaksanakan sosialisasi PP 53 tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
21. Dalam rangka mengukur prestasi kerja Pegawai Balai
Besar PPMB-TPH maka pada bulan Januari 2021 telah
dilakukan penilaian prestasi kerja pegawai. Penilaian
Prestasi Kerja (PPK) pegawai terdiri atas unsur Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) periode tahun 2020 (60%) dan
unsur perilaku (40%). Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
dilaksanakan terhadap 49 orang pegawai. Nilai rata-rata
PPK = 89,06 dengan nilai tertinggi = 91,13 dan terendah
= 85,17.
22. Dalam penerapan SNI ISO 9001-2015 telah
dilaksanakan kegiatan antara lain: audit internal,
tinjauan manajemen, dan renewal audit oleh Sucofindo
secara jarak jauh (remote audit).
23. Nilai Mutu Budaya Kerja di Balai Besar PPMB-TPH
tahun 2020 adalah sebesar 88,74 dengan kategori
Sangat Baik.
24. Survey kepuasaan masyarakat dilaksanakan dua kali
yaitu: Semester 1, sebanyak 41 responden dengan nilai
IKM 88,88 (Kategori Sangat Baik) dan Semester 2,
sebanyak 58 responden dengan nilai IKM 88,2 (Kategori
Baik).
25. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan baik sumberdaya manusia Balai Besar
PPMB-TPH maupun petugas di daerah, tahun 2020 telah
dilaksanakan tiga kali pelatihan dan empat kali inhouse
training.
26. Pada Tahun Anggaran 2020 Balai Besar PPMB-TPH
memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
LAPORAN TAHUNAN 2020
viii
LAPORAN TAHUNAN 2020
viii
sebesar Rp sebesar Rp123.181.000,- (Seratus dua puluh
tiga juta seratus delapan puluh satu ribu rupiah) yang
keseluruhannya berasal dari penerimaan fungsional.
27. Dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di
lingkungan Balai Besar PPMb-TPH maka dialokasi
anggaran untuk meningkatkan daya tahan tubuh
pegawai, pengadaan masker dan hand sanitizer,
penyemprotan desinfektan, dan biaya rapid dan swab
test.
28. Belanja modal pada Balai Besar PPMB-TPH digunakan
untuk kebutuhan pengadaan peralatan dan fasilitas
kantor dan rehabilitasi dan renovasi gedung dan
bangunan.
29. Melakukan supervisi dan pendampingan pelaksanaan
program dan kegiatan utama Kementerian Pertanian di
Provinsi Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Riau,
Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
30. Akibat pandemi Covid-19 dan kebijakan yang diambil
Pemenrintaj untuk bekerja dari rumah (Work from
Home), maka pelaksanaan kegiatan belum dapat
berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan,
meskipun tetap terealisasi 100% di akhir tahun.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 ix
Daftar Isi
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................... i
RINGKASAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii
I. PENDAHULUAN................................................................... 1
II. CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODE .............. 13
III. CAPAIAN KINERJA BIDANG INFORMASI DAN
JARINGAN LABORATORIUM ........................................... 91
IV. CAPAIAN KINERJA BAGIAN UMUM .............................. 139
V. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA ........... 179
VI. PENUTUP ....................................................................... 182
LAPORAN TAHUNAN 2020
x
LAPORAN TAHUNAN 2020
x
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1. Keadaan pegawai Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 .... 7
Tabel 2. Barang milik negara yang dilakukan pemeliharaan ........ 8
Tabel 3. Barang milik negara yang akan dilelang tahun 2021 ...... 9
Tabel 4. Barang milik negara yang diusulkan untuk
dilakukan penilaian ulang .......................................... 10
Tabel 5. Realisasi anggaran tahun 2020 per jenis belanja .......... 11
Tabel 6. Realisasi anggaran tahun 2020 per output ................... 11
Tabel 7. Rincian realisasi anggaran tahun 2020 ........................ 12
Tabel 8. Salah satu contoh visualisasi bahan acuan berupa
karakter morfologi tanaman kedelai varietas Dega 1 ...... 23
Tabel 9. Volume benih hasil kegiatan verifikasi metode ............. 25
Tabel 10. Alokasi bantuan benih kedelai hasil
verifikasi metode ....................................................... 25
Tabel 11. Perlakuan pematahan dormansi pada benih padi ........ 43
Tabel 12. Daftar contoh uji yang digunakan dalam
pengembangan metode ................................................ 62
Tabel 13. Daftar primer yang digunakan untukdeteksi dan
identifikasi PRG jagung ............................................... 63
Tabel 14. Daftar sampel uji yang digunakan dalam verifikasi
metode identifikasi bakteri XOO .................................... 78
Tabel 15. Jenis pelayanan dan tarif pengujian per sampel ............ 83
Tabel 16. Jenis komoditas dan jumlah sampel benih
hortikultura dan benih tanaman lain ........................... 85
Tabel 17. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji profisiensi ........ 86
Tabel 18. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji petik ................ 86
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 xi
Tabel 19. Pemusnahan arsip sisa contoh kirim tahun 2020 ....... 108
Tabel 20. Informasi dalam Majalah Vigor .................................. 109
Tabel 21. Data koleksi benih kering benih tanaman pangan
tahun 2020 ................................................................ 113
Tabel 22. Data koleksi benih kering tanaman hortikultura
tahun 2020 ............................................................... 114
Tabel 23. Koleksi tanaman buah dalam pot tahun 2020 ............. 115
Tabel 24. Koleksi isolat pathogen tular benih (IPTB) 2020 ........... 115
Tabel 25. Status laboratorium target sampai dengan Desember
2020 .......................................................................... 119
Tabel 26. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020 ..................... 124
Tabel 27. Daftar Tim Asesmen .................................................. 127
Tabel 28. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020 ...................... 129
Tabel 29. Spesies yang diuji dan hasil uji profisiensi yang sudah
diterbitkan ISTA ........................................................ 132
Tabel 30. Peserta Uji Profisiensi Tahun 2020 ............................. 134
Tabel 31. Hasil Uji Profisiensi Benih Padi .................................. 137
Tabel 32. Hasil Uji Profisiensi Benih Cabai ................................. 138
Tabel 33. Kenaikan Pangkat Pegawai Tahun 2020 .................... 148
Tabel 34. Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tahun 2020 .............. 148
Tabel 35. Jumlah Pegawai Cuti Tahun 2020 ............................. 149
Tabel 36. Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Tahun 2020 ............. 150
Tabel 37. Pegawai yang diusulkan untuk memperoleh
penghargaan Satya Lancana Karya Satya Tahun 2020 151
Tabel 38. Pegawai yang mengikuti tugas belajar ........................ 152
Tabel 39. Rekapitulasi surat masuk dan surat keluar
tahun 2020 ............................................................... 153
Tabel 40. Pengadaan Peralatan Perkantoran Tahun 2020 .......... 168
Tabel 41. Pengadaan Alat Laboratorium Tahun 2020 ................ 169
Tabel 42. Pengadaan Meubelair Tahun 2020 ............................. 169
LAPORAN TAHUNAN 2020
xii
LAPORAN TAHUNAN 2020
xii
Tabel 43. Pengadaan Alat Pengolah Data Tahun 2020 ............... 170
Tabel 44. Pengadaan Sistem Informasi Manajemen Tahun 2020 170
Tabel 45. Rehabilitasi gedung dan bangunan Tahun 2020 ......... 171
Tabel 46. Perawatan gedung kantor Tahun 2020 ...................... 172
Tabel 47. Perbaikan peralatan kantor TA. 2020.......................... 293
Tabel 48. Jumlah buku yang dipinjam, peminjam, pembuatan
kliping dan pengunjung perpustakaan tahun 2020 .... 173
Tabel 49. Petugas LO dari Balai Besar PPMB-TPH ..................... 175
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 xiii
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1. Pemeriksaan fase vegetatif ....................................... 18
Gambar 2. Pengamatan di areal pertanaman ............................ 18
Gambar 3. Panen padi............................................................... 19
Gambar 4. Penyerahan bantuan benih dengan sistem revolving . 19
Gambar 5. Kegiatan penanaman pada area sertifikasi
benih kedelai .......................................................... 22
Gambar 6. Pertanaman bahan acuan varietas kedelai .............. 23
Gambar 7. Kegiatan prosesing benih kedelai ............................ 25
Gambar 8. Penyerahan bantuan benih kedelai
kepada penangkar ................................................. 26
Gambar 9. Drone beserta kelengkapannya ................................ 28
Gambar 10. Contoh plot pengamatan sampel pertanaman padi
pada tiap fase yang akan di dokumentasikan dengan
menggunakan drone ............................................... 29
Gambar 11. Tampilan layar ponsel ketika menggunakan aplikasi
Pix4d capture dan drone menjalankan misi memfoto
areal pertanaman padi secara otomatis .................... 31
Gambar 12. PBT Balai Besar mengoperasikan drone (lingkaran
merah) untuk pengamatan fase vegetatif di lahan
padi varietas Ciherang dan Nutri Zinc ...................... 31
Gambar 13. Tampilan foto Drone yang diolah oleh aplikasi Agisoft
Photoscan Professional di lahan padi Mekongga ....... 32
Gambar 14. a. Gulma b. CVL ...................................................... 32
Gambar 15. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase
berbunga di lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri
Zinc ........................................................................ 33
LAPORAN TAHUNAN 2020
xiv
LAPORAN TAHUNAN 2020
xiv
Gambar 16. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase
masak di lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri
Zinc ........................................................................ 33
Gambar 17. Penyiapan bahan uji benih kedelai di Grobogan ........ 37
Gambar 18. Proses homogenisasi dan pengemasan benih ........... 37
Gambar 19. Kemasan untuk pengujian kadar air (kiri) dan
kemasan untuk pengujian daya berkecambah dan
vigor benih .............................................................. 40
Gambar 20. Benih padi yang digunakan ..................................... 41
Gambar 21. Benih jagung yang digunakan ................................. 41
Gambar 22. Benih kegiatan pematahan dormansi padi ................ 46
Gambar 23. a. Pengujian daya berkecambah dengan perlakuan
KNO3 3%, b. GA3 300 ppm ...................................... 48
Gambar 24. Validasi perlakuan pematahan dormansi di
BPSBTPH Provinsi Banten dan Jawa Tengah ............ 49
Gambar 25. Pengambilan contoh benih ...................................... 55
Gambar 26. Pengambilan contoh benih bantuan jagung .............. 56
Gambar 27. Pengambilan contoh benih bantuan kedelai ............. 56
Gambar 28. Contoh benih PRG dari PT. Syngenta Indonesia dan
fisik salah satu contoh jagung PRG berupa tepung ... 65
Gambar 29. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada
DNA Jagung GMO Bt 11 (3045), non GMO (3046)
menggunakan dua marker 50 dan 100 bp ............... 66
Gambar 30. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada
DNA Jagung GMO Ga21 (3047), Non GMO (3048)
menggunakan dua marker 100 dan 50 bp ................ 66
Gambar 31. Alur kegiatan evaluasi PPC ...................................... 71
Gambar 32. Evaluasi PPC Provinsi Sumatera Selatan ................... 73
Gambar 33. Evaluasi PPC Provinsi Jawa Tengah ......................... 73
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 xv
Gambar 34. Hasil visualisasi sampel koloni bakteri dan dua isolat
kontrol positif yang terdeteksi bakteri XOO ................ 79
Gambar 35. Hasil visualisasi warna koloni bakteri dengan
berbagai tingkatan warna kuning pada beberapa
sampel yang tidak teridentifikasi bakteri XOO ........... 79
Gambar 36. Jumlah contoh benih pelayanan pengujian
tahun 2020 ............................................................. 84
Gambar 37. Komoditas dan jumlah benih tanaman pangan ........ 85
Gambar 38. Kegiatan Evaluasi PPC di PP Kerja dan UD Sujinah .. 87
Gambar 39. Kegiatan Evaluasi PPC di PT BISI ............................ 88
Gambar 40. Pembukaan kegiatan Temu Pelanggan ..................... 89
Gambar 41. Kegiatan Temu Pelanggan ........................................ 90
Gambar 42. Buku saku Karakteristik Pembeda Pada
Sertifikasi Benih Padi di Lapangan ........................... 94
Gambar 43. Pelaksanaan Sinkronisasi Penerapan
Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ................... 95
Gambar 44. Buletin vigor edisi 1, 2, dan 3 ................................. 110
Gambar 45. Kegiatan pameran pertanian ................................. 112
Gambar 46. Koleksi benih ........................................................ 115
Gambar 47. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui
kunjungan langsung ............................................. 121
Gambar 48. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui
video conference ................................................... 121
Gambar 49. Sosialisasi pendaftaran akreditasi melalui KANMis
dan pengecekan peralatan laboratorium ................ 121
Gambar 50. Pelaksanaan audit internal laboratorium penguji
benih Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 .............. 123
Gambar 51. Kaji ulang manajemen Laboratorium Penguji Benih
Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 ....................... 124
LAPORAN TAHUNAN 2020
xvi
LAPORAN TAHUNAN 2020
xvi
Gambar 52. Pelaksanaan audit kelayakan sistem manajemen
mutu laboratorium melalui aplikasi KANMIS .......... 127
Gambar 53. Pelaksanaan Audit Internal PUP ............................ 128
Gambar 54. Koordinasi Tim Supervisi di Kalimantan Selatan .... 175
Gambar 55. Kegiatan Workshop LTT Dinas Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Riau .............................. 177
Gambar 56. Rapat Koordinasi di Kabupaten Sragen ................... 177
Gambar 57. Kegiatan Panen Raya di Kabupaten Cilacap ........... 178
LAPORAN TAHUNAN 2020
2
LAPORAN TAHUNAN 2020 2
PROFIL BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (BALAI BESAR PPMB-TPH)
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) dibentuk
berdasarkan Permentan Nomor 78/Permentan/OT.140/11/
2011 tanggal 30 Nopember 2011. Balai Besar PPMB-TPH
merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman
Pangan serta secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan,
Ditjen Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Ditjen
Hortikultura.
Tugas Pokok
Balai Besar PPMB-TPH bertugas melaksanakan
pengembangan serta pemberian bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih
tanaman pangan dan hortikultura.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Besar PPMB-TPH
menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan
pengujian mutu benih srerta bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan system manajemen mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura;
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 3
2. pelaksanaan pengembangan teknis dan metode
pengujian laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan
peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura;
3. pelaksanaan uji banding (uji proefisiensi, unjuk kerja
metode; uji arbitrase, dan uji acuan) antar laboratorium
pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura;
4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura yang beredar;
5. pelaksanaan sertifikasi International Seed Testing
Association (ISTA) untuk benih tanaman pangan dan
hortikultura;
6. pelaksanaan sertifikasi system mutu dan pemberian hak
penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada
pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan
hortikultura;
7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura;
8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil
pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian
bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura; dan
9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai
Besar PPMB-TPH.
Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar
PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan memiliki dua
Eselon III dan kelompok fungsional sebagai berikut:
1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program dan evaluasi kegiatan pelaksanaan
pengembangan pengujian mutu benih, pemberian
bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
LAPORAN TAHUNAN 2020
4
LAPORAN TAHUNAN 2020 4
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan
rumah tangga. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian
Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan program, anggaran, dan
evaluasi serta pelaporan;
b. fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu
benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura;
c. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan
rumah tangga; dan
d. pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan, dan
perpustakaan.
Bagian Umum terdiri atas: (1) Subbagian Program dan
Evaluasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, anggaran dan evaluasi,
serta pelaporan; (2) Subbagian Kepegawaian dan Tata
Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga; dan (3)
Subbagian Keuangan dan Perlengkapan yang
mempunyai tugas melakukan urusan keuangan,
perlengkapan, dan perpusatakaan, fasilitasi kegiatan
pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura.
2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan informasi
dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura serta
pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 5
melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan Jaringan
Laboratorium menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil
pengembangan pengujian mutu benih tanaman
pangan dan hortikultura;
b. pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate
pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman
pangan dan hortikultura;
c. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis
pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura; dan
d. fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan
pemberian hak penadaan Standar Nasional Indonesia
(SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman
pangan dan hortikultura.
Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium terdiri
atas: (1) Seksi Informasi dan Dokumentasi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan informasi dan dokumentasi hasil
pengembangan pengujian mutu benih, serta pengelolaan
sampel dan koleksi varietas isolate pathogen tular benih
dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura;
(2) Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan
teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi
system mutu dan pemberian hak penandaan Standar
Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan
tanaman pangan dan hortikultura.
3. Kelompok Fungsional dalam melaksanan tugas
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39
Tahun 2006 tentang produksi, sertifikasi, dan peredaran
LAPORAN TAHUNAN 2020
6
LAPORAN TAHUNAN 2020 6
benih bina pada pasal 35 dinyatakan bahwa pengujian
mutu benih di laboratorium mengacu pada ISTA Rules,
namun tidak semua metode yang ada di ISTA Rules
dapat dilaksanakan di Indonesia. Beberapa
permasalahan metode pengujian mutu benih
(laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran)
belum menemukan solusi yang tepat sehingga
diperlukan kegiatan pengembangan
metode/validasi/verifikasi metode pengujian mutu benih
(laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran).
Kegiatan pengembangan metode/validasi/verifikasi ini
dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH yang
merupakan visualisasi dari salah satu fungsi Balai Besar
PPMB-TPH.
Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH seperti pada gambar berikut:
STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR PPMB-TPH (Permentan Nomor 78/Permentan/OT.140/11/2011)
KEPALA
BAGIAN UMUM
BIDANG INFORMASI
DAN JARINGAN LABORATORIUM
SUBBAG PROGRAM DAN
EVALUASI SUBBAG
KEPEGAWAIAN
DAN TATA USAHA SUBBAG
KEUANGAN DAN
PERLENGKAPAN
SEKSI INFORMASI DAN
DOKUMENTANSI SEKSI JARINGAN
LABORATORIUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 7
SUMBER DAYA MANUSIA
Sampai dengan Desember 2020, Balai Besar PPMB-TPH
didukung oleh 68 orang pegawai yang terdiri dari PNS
sebanyak 49 orang dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) 19
orang. Keadaan ASN berdasarkan golongan, terdiri dari
golongan IV 9 orang, golongan III 30 orang dan golongan II
10 orang.
Berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S3
sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 17
orang, D-III sebanyak 4 orang dan SMA sebanyak 15 orang.
Sampai dengan Desember 2020 pegawai yang masih
melaksanakan tugas belajar sebanyak dua orang.
Tabel 1. Keadaan Pegawai Balai Besar PPMB-TPH
Tahun 2020
IV III II S-3 S-2 S-1 DIII SMA
1 Kepala Balai Besar 1 1
2 Bagian Umum 3 7 6 1 4 3 8
3 Bidang Injarlab 1 6 1 2 3 3
4 Kelompok Fungsional 4 17 3 5 11 4 4
9 30 10 1 12 17 4 15
No UraianGolongan (Orang) Pendidikan (Orang)
Jumlah
SARANA DAN PRASARANA
Penyusunan Laporan Barang Milik Negara (SIMAKBMN)
Balai Besar PPMBTPH mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang
Penatausahaan BMN dan PMK Nomor 177/PMK.05/2015
tentang Pedoman penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga. Laporan BMN pada tahun
anggaran 2020 disusun sebanyak 3 (tiga) laporan yaitu
Laporan BMN Semester I, Laporan BMN Triwulan III dan
Laporan BMN Semester II (Tahunan).
LAPORAN TAHUNAN 2020
8
LAPORAN TAHUNAN 2020 8
Selain melakukan penyusunan Laporan BMN, Satuan Kerja
(Satker) Balai Besar PPMBTPH juga menyusun Laporan
Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara sesuai
dengan Surat Kepala Balai Besar/Kuasa Pengguna Barang
Nomor 45.PL.230/C.3/03/2020 Tanggal 16 Maret 2020
yang ditujukan untuk Kepala KPKNL Jakarta II. Hal ini
mengacu pada PMK Nomor 244/PMK.06/2012 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Barang
Milik Negara. Adapun, sesuai dengan PMK Nomor :
150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan Barang
Milik Negara Satker Balai Besar PPMBTPH juga mempunyai
kewajiban untuk menyusun Rencana Kebutuhan Barang
Milik Negara (RKBMN) khususnya untuk dilakukan
pemeliharaan tahun 2021. Secara rinci BMN yang dilakukan
pemeliharaan pada Tahun 2020 seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Barang milik negara yang dilakukan pemeliharaan
Baik RR RB Unit m2
1 3020102002 Mikro Bus (Penumpang 15 s.d 29 Orang) 1 0 0 1 0
2 3020102003 Mini Bus (Penumpang 14 Orang kebawah) 3 0 0 3 0
3 3020104001 Sepeda Motor 18 0 0 18 0
4 3080111112 Luminar Air Flow 2 0 0 2 0
5 3080111138 Spectrophotometer 1 0 0 1 0
6 3080111207 Gene Amp Per System 1 0 0 1 0
7 3080141165 Microscope Inverted 2 0 0 2 0
8 3080141256 Stereo Microscope (Alat Laboratorium Pertanian) 7 0 0 7 0
9 3080141999 Alat Laboratorium Pertanian Lainnya (Alat Laborato 1 0 0 1 0
10 3080144001 Alat Pembakaran 1 0 0 1 0
11 4010101001 Bangunan Gedung Kantor Permanen 3 0 0 3 1102
12 4010101999 Bangunan Gedung Kantor Lainnya 1 0 0 1 34
13 4010102001 Bangunan Gedung Tertutup Permanen 0 1 0 1 45
14 4010105001 Bangunan Gedung Laboratorium Permanen 2 0 0 2 588
15 4010105002 Bangunan Gedung Laboratorium Semi Permanen 4 0 0 4 186
16 4010108001 Bangunan Gedung Tempat Ibafah Permanen 1 0 0 1 56
17 4010113001 Gedung Pos Jaga Permanen 1 0 0 1 14
18 4010130999 Bangunan Lainnya 1 0 0 1 9
19 4010132001 Bangunan Tempat Parkir 2 0 0 2 235
20 4010132999 Bangunan Fasilitas Umum Lainnya 1 0 0 1 72
21 5010109008 Jalan Khusus Lainnya 1 0 0 1 1561
54 1 0 55 3902Jumlah
No. Kode BarangKondisi
Uraian BarangKebutuhan Pemeliharaan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 9
Tabel 3. Barang milik negara yang akan dilelang Tahun 2021
No. Nama BarangIdentifikasi Barang
(Merk/Type)Tahun Nilai Limit (Rp)
1 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Kijang KF 83 LGX 1 Unit 2002 20.000.000
2 Jeep Suzuki Grand Vitara 1 Unit 2007 15.000.000
3 Sepeda Motor Suzuki Shogun RR/FL 125 RCD 1 Unit 2007 750.000
4 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2007 1.000.000
5 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000
6 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000
7 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000
8 Sepeda Motor Honda Supra X 125 1 Unit 2009 750.000
9 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000
10 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000
11 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000
12 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000
13 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000
14 Sepeda Motor Suzuki Thunder 125 EN 125 1 Unit 2009 1.000.000
15 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000
16 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000
17 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000
18 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000
19 Sepeda Motor Honda NF125 TR 1 Unit 2009 750.000
JUMLAH 19 49.500.000
Volume
Sebagai tindak lanjut dari gagal lelang (tidak ada pembeli)
yang dilakukan pada tahun 2019 untuk kendaraan roda 2
dan roda 4 maka pada tahun 2020 Satker Balai Besar
PPMBTPH kembali mengajukan Permohonan Penghapusan
Kendaraan Bermotor berdasarkan Surat Kepala Balai Besar
PPMBTPH Nomor 59/PL.320/C.3/12/2020 tanggal 21
Desember 2020 perihal Permohonan Persetujuan Penilaian
Ulang untuk penghapusan barang BMN di Balai Besar
PPMBTPH kepada KPKNL Bogor. Secara rinci BMN yang
diusulkan penilaian ulang seperti pada Tabel 4.
LAPORAN TAHUNAN 2020
10
LAPORAN TAHUNAN 2020 10
Tabel 4. Barang milik negara yang diusulkan untuk dilakukan penilaian ulang
No. Nama BarangIdentifikasi Barang
(Merk/Type)Tahun
Nilai Limit
(Rp)Keterangan
1 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) KIA Carens 1 Unit 2007 15.000.000 Rusak Berat
2 Sepeda Motor Suzuki 1 Unit 2007 1.000.000 Rusak Berat
3 Sepeda Motor Suzuki 1 Unit 2007 1.000.000 Rusak Berat
4 Sepeda Motor Suzuki 1 Unit 2009 1.000.000 Rusak Berat
Volume
ANGGARAN DAN REALISASI
Tahun Anggaran 2020 berdasarkan pengelolaan anggaran
berbasis kinerja, Satker Balai Besar PPMB-TPH memperoleh
anggaran sebesar Rp14.300.000.000,- (Empat belas milyar
tiga ratus juta rupiah) yang terdiri dari belanja pegawai,
belanja barang dan belanja modal. Pada tanggal 24 Agustus
2020, sesuai kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, DIPA Balai Besar PPMB-TPH terdapat penambahan
anggaran sebesar Rp1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus
juta rupiah) yang dialokasikan pada belanja barang
Rp1.025.000.000,- (satu milyar dua puluh lima juta rupiah)
dan belanja modal Rp475.000.000,- (empat ratus tujuh
puluh lima juta rupiah) sehingga pagu anggaran Balai Besar
PPMBTPH menjadi Rp15.800.000.000,- (Lima belas milyar
delapan ratus juta rupiah).
Realisasi Keuangan
Dari anggaran yang dikelola oleh Satker Balai Besar PPMB-
TPH sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 telah
terealisasi sebesar Rp15.657.834.763,- (Lima belas milyar
enam ratus lima puluh tujuh juta delapan ratus tiga puluh
empat ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah) atau
99,10%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Secara
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 11
rinci realisasi anggaran per jenis kegiatan, per jenis belanja
dan per jenis output seperti pada Tabel 5 sampai Tabel 7.
Tabel 5. Realisasi anggaran tahun 2020 per jenis belanja
Pagu
(Rp.) (Rp.) (%)
1 Pegawai 3.899.175.000 3.787.412.549 97,13
2 Barang 10.588.075.000 10.563.990.614 99,77
3 Modal 1.312.750.000 1.306.431.600 99,52
15.800.000.000 15.657.834.763 99,10
Realisasi
Jumlah
No. Jenis Belanja
Tabel 6. Realisasi anggaran tahun 2020 per output
Pagu
(Rp.) (Rp.) (%)
1 Uji Terap Metode Pengujian Mutu Benih 8.509.482.000 8.490.093.477 99,77
2 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1.312.750.000 1.306.431.600 99,52
3 Layanan Perkantoran 5.977.768.000 5.861.309.686 98,05
15.800.000.000 15.657.834.763 99,10
No. OutputRealisasi
Jumlah
LAPORAN TAHUNAN 2020
12
LAPORAN TAHUNAN 2020 12
Tabel 7. Rincian realisasi anggaran tahun 2020
Pagu
(Rp.) (Rp.) (%)
1 Sinkronisasi penerapan sistem manajemen mutu lab 236.590.000 236.199.425 99,83
2 Seminar pengembangan metode 204.730.000 203.036.950 99,17
3 Bimbingan Teknis 449.834.000 449.264.046 99,87
4 Pengawalan Tim Supervisi dan Pendampingan Pelaksanaan
Program dan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian
1.878.124.000 1.877.520.468 99,97
5 Temu Pelanggan 15.891.000 15.764.950 99,21
6 Pelaksanaan Pengembangan Metode/Validasi/Verifikasi
Komoditas Tanaman Pangan
1.972.830.000 1.971.242.754 99,92
7 Pelayanan Pengujian dan Pemeliharaan Ruang Lingkup
Laboratorium
242.980.000 242.525.831 99,81
8 Uji Petik Mutu Benih yang Beredar 283.880.000 283.773.882 99,96
9 Buletin Vigor 113.680.000 113.352.000 99,71
10 Database/website 219.430.000 213.395.343 97,25
11 Pameran 141.450.000 140.117.965 99,06
12 Pedoman Literatur 57.500.000 57.115.000 99,33
13 Penguatan Laboratorium Penguji Benih 48.570.000 48.399.500 99,65
14 Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi 47.050.000 46.297.000 98,40
15 Keanggotaan dalam Organisasi Internasional 82.220.000 81.901.357 99,61
16 Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium 279.330.000 278.621.201 99,75
17 Penyelenggaraan Uji Profisiensi 189.264.000 188.504.000 99,60
18 Sertifikasi pelayanan publik 56.850.000 56.765.100 99,85
19 Perencanaan Kegiatan 88.300.000 88.261.584 99,96
20 Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan 369.910.000 369.645.247 99,93
21 Pengelolaan Kepegawaian dan Tata Usaha 242.700.000 242.117.023 99,76
22 Pelaksanaan WFH & Percepatan Penanganan Covid 19 1.054.719.000 1.054.199.601 99,95
23 Sistem Pengendalian Intern 23.200.000 22.980.600 99,05
24 Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan 138.300.000 138.282.450 99,99
25 Laporan SAI, SABMN dan Pengelola Keuangan Kegiatan 34.200.000 33.994.800 99,40
26 Laporan pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 4.000.000 3.975.400 99,39
27 Laporan pelaksanaan dan penerapan pengembangan metode
tanaman pangan
11.500.000 11.480.000 99,83
28 Laporan pelaksanaan standarisasi laboratorium 16.500.000 15.818.000 95,87
29 Laporan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Pengujian Mutu
Benih
5.950.000 5.542.000 93,14
30 Peralatan Perkantoran 316.097.000 315.118.600 99,69
31 Pengadaan Kendaraan Roda 2 27.100.000 27.100.000 100,00
32 Alat Laboratorium 229.306.000 227.838.000 99,36
33 Pengadaan Meubelair 126.326.000 126.318.000 99,99
34 Alat Pengolah Data 76.000.000 75.625.000 99,51
35 Sistem Informasi Manajemen 125.000.000 121.940.000 97,55
36 Rehabilitasi gedung dan bangunan 343.921.000 343.741.000 99,95
37 Rehabilitasi laboratorium 69.000.000 68.751.000 99,64
38 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.754.566.000 3.663.019.549 97,56
39 Lembur Pegawai 144.609.000 124.393.000 86,02
40 Perawatan gedung kantor 333.651.000 333.645.950 100,00
41 Perbaikan peralatan kantor 66.825.000 66.820.914 99,99
42 Perawatan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat 224.500.000 224.423.142 99,97
43 Langganan daya dan jasa 333.600.000 329.002.720 98,62
44 Keperluan operasional perkantoran 1.120.017.000 1.120.004.411 100,00
15.800.000.000 15.657.834.763 99,10 Jumlah
No. KomponenRealisasi
LAPORAN TAHUNAN 2020
14
LAPORAN TAHUNAN 2020 14
PENGEMBANGAN METODE/ VALIDASI/VERIFIKASI METODE Pengembangan metode/validasi/verifikasi metode yang
dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH merupakan
implementasi dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH
dan mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yakni Program Peningkatan Produksi, Produktivitas,
dan Mutu Hasil Tanaman Pangan.
Pada tahun 2020 Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan
kegiatan pengembangan/validasi/verifikasi metode dalam
rangka memberikan memberikan solusi terhadap
permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan
teknologi yang muncul di bidang mutu benih tanaman
pangan.
Solusi yang diberikan yaitu berupa rekomendasi yang dapat
digunakan sebagai bahan kebijakan pengambilan
keputusan. Pada tahun ini yang disertai dengan adanya
pandemi Covid-19, sepuluh kegiatan pengembangan/
validasi/verifikasi metode tetap terlaksana dan
menghasilkan sepuluh rekomendasi. Adapun rincian secara
ringkas kegiatan pengembangan/validasi/verifikasi metode
sebagai berikut:
1. Penggunaan bahan Acuan Dalam Pemeriksaan Lapang
Kegiatan Sertifikasi Benih Padi
Dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, kegiatan
pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan
internasioanal yaitu International Seed Testing Association
(ISTA) Rules, sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang
belum keseluruhan mengacu ke aturan international
mengenai sertifikasi benih dan kebijakan mengenai
sertifikasi benih yang ada sekarang ini adalah Kepmentan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 15
Nomor 620/HK.140/C/04/2020 yang sebagian besar
mengacu Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD) Seed Scheme, namun sebagian masih
ada yang berdasarkan pengalaman di lapang. Agar didapat
metode sertifikasi benih yang valid dan aplikatif, diperlukan
adanya pengembangan metode.
Salah satu metode sertifikasi benih padi secara
internasional yang dapat digunakan sebagai acuan adalah
metode yang tertuang dalam OECD Seed Scheme. Tujuan
dari skema benih OECD adalah untuk mendorong ”jaminan
mutu” benih diantara sesama negara anggota.
Salah satu bagian dari metode sertifikasi OECD Seed
Scheme yang belum dilaksanakan dalam sertifikasi benih di
Indonesia adalah kegiatan post control. Post control
dilakukan utuk memverifikasi berbagai benih yang beredar
guna menjamin bahwa varietas yang beredar masih sesuai
dengan standar. Post control menggunakan benih acuan
berupa Benih Inti/nucleus seed/NS. Selama ini dalam
pemeriksaan lapang. Pengawas Benih Tanaman (PBT)
menggunakan deskripsi varietas. Deskripsi varietas yang
ada, tidak menyediakan informasi yang lengkap yang dapat
digunakan oleh PBT dalam pemeriksaan di lapang, sehingga
masih muncul multi tafsir dari deskripsi tersebut saat
pemeriksaan di lapang.
Pada tahun 2019, telah dilaksanakan verifikasi metode
sertifikasi benih padi berdasarkan OECD Seed Scheme
dengan menggunakan benih inti. Verifikasi metode ini
merupakan inovasi dari pengembangan metode yang
bertujuan untuk mengetahui apakah metode sertifikasi
benih padi berdasar OECD Seed Scheme dapat dilaksanakan
sebagai metode sertifikasi benih padi di Indonesia dan hasil
samping dari kegiatan ini yaitu berupa benih bersertifikat
dapat dimanfaatkan oleh penangkar sebagai benih sumber.
LAPORAN TAHUNAN 2020
16
LAPORAN TAHUNAN 2020 16
Hasil yang didapat pada tahun 2019 adalah penggunaan
benih inti sebagai acuan pemeriksaan di lapang sangat
memudahkan pemeriksaan dibandingkan dengan
menggunakan deskripsi varietas, dikarenakan semua
karakteristik pembeda dapat dilihat langsung pada Benih
Inti, sedangkan dengan menggunakan deskripsi varietas,
semua parameter yang diamati tidak tertulis secara jelas.
Hasil samping dari inovasi pengembangan metode berupa
benih bersertifikat kelas Benih Pokok (BP) yang didapat
sebanyak kurang lebih 22 ton, penyaluran dan pemanfaatan
benihnya dilaksanakan melalui bantuan benih kepada
penangkar atau kelompok tani yang ada di wilayah Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura (BPSBTPH) Povinsi Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur dan Lampung, serta sebagian benih
digunakan untuk kegiatan reakreditasi ISTA dan uji
profisiensi tahun 2020 di Balai Besar PPMB-TPH.
Penggunaan benih inti sebagai acuan dalam pemeriksaan
sertifikasi benih pertanaman padi di lapang sangat
diperlukan. Dalam penerapan standardisasi international
(ISO) penggunaan Benih Inti ini disebut sebagai bahan
acuan bersertifikat (reference material) yang dapat
menghasilkan data pemeriksaan yang valid.
Keluaran dari kegiatan ini adalah:
a. Diperoleh metode pemeriksaan lapang dalam proses
sertifikasi benih dengan menggunakan deskripsi varietas
yang dilengkapi dengan visualisasi karakteristik
pembeda antar varietas padi (bahan acuan) sebagai
usulan bahan kebijakan dalam peraturan pelaksanaan
sertifikasi benih padi.
b. Benih bersertifikat yang dihasilkan dapat digunakan
untuk mendukung program peningkatan penggunaan
benih bersertifikat dan pergantian varietas.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 17
Kegiatan dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH, Balai
Besar Penelitian Padi, serta PT. Sang Hyang Seri,
Sukamandi pada bulan Januari s.d Desember 2020.
Dalam pelaksanaan kegiatan inovasi pengembangan metode,
Balai Besar PPMB-TPH bekerjasama dengan PT. Sang Hyang
Seri, Sukamandi Jawa Barat dengan menggunakan lahan
seluas 10 ha. Varietas yang ditanam yaitu Ciherang, Inpari
IR Nutri Zinc, Mekongga, dan Inpari 32 kelas Benih Penjenis
(BS/Breeder Seed) produksi UPBS Balai Besar Penelitian
Padi sebanyak 200 kg.
Metode pelaksanaan:
a. Pembuatan bahan acuan
Bahan acuan dalam bentuk visualisasi karakterisitik
pembeda antar varietas padi, diambil dari pertanaman
yang ada di areal UPBS BB Penelitian Padi. Acuan yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah acuan yang baru
yaitu Kepmentan 620/ HK.140 /C/ 04/ 2020
b. Sumberdaya
1) PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi
Mulai dari pengolahan tanah, budidaya tanaman,
proses sertifikasi di lapang, panen, prosesing benih,
pengambilan contoh benih, pengujian di
laboratorium, pemasangan label, sampai dengan
penyimpanan benih di gudang dilaksanakan oleh PT.
Sang Hyang Seri, produsen benih yang memiliki
Sertifikat untuk pelaksanan sertifikasi mandiri dari
LSSMBTPH (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura) dengan nomor
sertifikat 05-LSSMBTPH.
2) Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan kegiatan yang
terkait dengan inovasi pengembangan metode, yaitu:
a) Pengawasan pelaksanaan tanam benih padi
LAPORAN TAHUNAN 2020
18
LAPORAN TAHUNAN 2020 18
b) Pengamatan fase vegetatif, fase berbunga, dan
fase masak dengan menggunakan dua cara,
yaitu: menggunakan acuan deskripsi varietas dan
pengamatan dengan menggunakan deskripsi
varietas, selanjutnya PBT membandingkan
kemudahan dalam pengamatan di lapang.
c) Menindaklanjuti hasil inovasi pengembangan
metode berupa benih bersertifikat dalam bentuk
bantuan benih ke penangkar.
d) Memantau perbanyakan benih bantuan di tingkat
penangkar.
Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu: penggunaan visualisasi
karakter pembeda sebagai bahan acuan di lapangan
memudahkan pemeriksaan. Petugas bisa membandingkan
parameter yang diamati dengan tanaman acuan, sedangkan
dengan menggunakan deskripsi varietas lebih sulit
dikarenakan semua parameter yang diamati tidak tertulis
lengkap di deskripsi.
Gambar 1. Pemeriksaan fase vegetatif
Gambar 2. Pengamatan di areal pertanaman
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 19
Gambar 3. Panen padi
Rekomendasi dari kegiatan ini adalah penggunaan
visualisasi karakter pembeda pada setiap varietas tanaman
padi dapat sebagai acuan dalam pemeriksaan sertifikasi
benih pertanaman padi di lapangan sangat diperlukan.
Dalam penerapan standardisasi international (ISO)
penggunaan visualisasi karanteristik pembeda ini disebut
sebagai bahan acuan bersertifikat (reference material) yang
dapat menghasilkan data pemeriksaan yang valid.
Hasil benih bersertifikat kelas Benih Dasar yang didapat
untuk varitetas Ciherang sebanyak 4.950 kg, Inpari IR
Nutri Zinc 4.125 kg, Mekongga 4,410 kg dan Inpari 32
sebanyak 5.925 kg. Penyaluran dalam bentuk bantuan
benih ke penangkar yang ada dibawah pengawasan BPSB
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
dan Kalimantan Selatan dilaksanakan melalui sistem
revolving.
Gambar 4. Penyerahan bantuan benih dengan sistem revolving
LAPORAN TAHUNAN 2020
20
LAPORAN TAHUNAN 2020 20
2. Verifikasi Metode dan Pembuatan Bahan Acuan Untuk Sertifikasi Benih Kedelai Sesuai OECD Seed Scheme
Dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, untuk kegiatan
pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan
internasional yaitu International Seed Testing Association
(ISTA) Rules. Sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang
belum keseluruhan mengacu ke aturan internasional.
Kebijakan mengenai sertifikasi benih yang ada sekarang
adalah Kepmentan Nomor 620/HK.140/C/04/2020 tentang
Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan yang
merupakan tindak lanjut penerapan di lapangan mengenai
sertifikasi benih tanaman pangan sesuai Permentan Nomor
12/Permentan/TP.02/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi,
dan Peredaran Benih Tanaman. Agar didapat metode
sertifikasi benih yang efisien dan akurat/efektif, maka
diperlukan verifikasi metode.
Prosedur yang ada di OECD Seed Scheme sebagian besar
sudah dilaksanakan dalam sertifikasi benih di Indonesia
yang tertuang dalam Nomor 620/HK.140/C/04/2020. Salah
satu bagian dari metode sertifikasi OECD Seed Scheme yang
belum dilaksanakan dalam sertifikasi benih di Indonesia
adalah kegiatan pre control. Pre control adalah istilah yang
digunakan untuk verifikasi varietas benih generasi awal
yaitu Benih Penjenis (BS) dan Benih Dasar (BD). Pre control
dilaksanakan dalam bentuk plot kontrol, benih acuan
ditumbuhkan dalam waktu yang bersamaan dengan
tanaman generasi berikutnya. Selama ini dalam
pemeriksaan lapang dalam sertifikasi benih di Indonesia
yang dilaksanakan oleh PBT menggunakan deskripsi
varietas sebagai acuan untuk mengecek identitas dan
kemurnian varietas.
Selain itu kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka
mendukung penyediaan benih kedelai bagi produsen benih
dan/atau kelompoktani sebagai upaya meningkatkan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 21
penggunaan benih bermutu dan bersertifikat di tingkat
petani.
Tujuan verifikasi metode ini adalah: 1) memperoleh metode
sertifikasi benih yang efektif dan efisien; 2) memperoleh
bahan acuan dalam mendukung pemeriksaan tanaman
sertifikasi di lapang; dan 3) memperoleh benih kedelai yang
bermutu dan bersertifikat.
Kegiatan verifikasi metode dilaksanakan mulai bulan
Januari sampai dengan bulan Desember 2020 di Dusun
Margamulya Desa Ciasem Girang Kecamatan Ciasem
Kabupaten Subang, Jawa Barat, dan Balai Besar PPMB-
TPH. Bahan uji berupa varietas kedelai kelas BS (Benih
Sumber) yaitu varietas Grobogan, Anjasmoro, Dega 1, Dena
1 dan Devon 1) yang digunakan untuk plot kontrol dan
kelas BD (varietas Grobogan, Anjasmoro, Dena 1 dan Devon
1 berasal dari Balai Penelitian Kacang dan Umbi, Jawa
Timur serta varietas Dega 1 berasal dari Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian, D.I. Yogyakarta untuk ditanam pada
area sertifikasi.
Verifikasi metode sertifikasi ini dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan uji (berupa benih kedelai kelas benih
BS dan BD dengan varietas Grobogan, Anjasmoro, Dena
1, Devon 1 serta Dega 1 kelas benih BP. Volume benih
yang dibutuhkan untuk kelas BS masing-masing
varietas 1 kg/plot kontrol dan untuk kelas BD dan BP
masing varietas 40 kg/ha.
b. Persiapan areal sertifikasi
Areal sertifikasi merupakan suatu hamparan yang terdiri
dari 5 (lima) unit sertifikasi @ 2 (dua) ha yang diajukan
untuk 5 varietas kedelai dengan kelas benih BD dan BP.
c. Pemeriksaan lapangan pendahuluan
LAPORAN TAHUNAN 2020
22
LAPORAN TAHUNAN 2020 22
Dilakukan sebelum tanam sampai tanam untuk
memastikan kebenaran lokasi, persyaratan lokasi,
persyaratan lahan dan benih sumber dll.
d. Pemeriksaan pertanaman
Pemeriksaan pertanaman kedelai dapat dilakukan pada
fase pertumbuhan tanaman, yaitu sejak dari fase
vegetatif, fase berbunga, dan fase masak.
e. Pembuatan bahan acuan:
1) Menanam tiap varietas yang diuji pada polibag, 20
tanaman untuk tiap varietas (Lokasi pertanaman di
Balai Besar PPMB-TPH);
2) Mendokumentasikan karakter penciri varietas pada
tiap fase pengamatan.
f. Pengambilan dan pengujian contoh benih di
laboratorium BPSB wilyah kerja terkait serta
pemasangan label yang dilakukan oleh penangkar di
bawah pengawasan PBT setempat.
g. Kompulasi data, penyusunan laporan.
Gambar 5. Kegiatan penanaman pada area sertifikasi benih kedelai
Pembuatan bahan acuan dilakukan dengan menanam tiap
varietas yang diuji pada polibag, sebanyak 20 tanaman
untuk tiap varietas dan mendokumentasikan karakter
penciri varietas pada tiap fase pengamatan.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 23
Gambar 6. Pertanaman bahan acuan varietas kedelai
Tabel 8. Salah satu contoh visualisasi bahan acuan berupa
karakter morfologi tanaman kedelai varietas Dega 1
1.
Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil: Ungu
2.
Warna daun: Hijau Bentuk daun: Oval Warna bulu batang:
coklat
3. Kerapatan bulu ujung batang
Warna bunga:
Ungu
4. Tipe percabangan: 1-3 cabang Tipe pertumbuhan:
determenit
LAPORAN TAHUNAN 2020
24
LAPORAN TAHUNAN 2020 24
5.
6.
Warna polong: Coklat muda Bulu polong: coklat
Bentuk dan warna biji: lonjong & kuning Warna hilum:
Coklat
Kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini yaitu: 1)
pengamatan/pemeriksaan di lapang dengan menggunakan
karakter morfologi pada plot kontrol lebih efektif/akurat dan
efisien dibanding menggunakan deskripsi; 2) terdapat
beberapa karakter yang mencirikan varietas tetapi tidak
tercantum pada deskripsi seperti: warna bulu dan kerapatan
bulu pada batang, serta kerapatan bulu pada polong; dan 3)
ciri varietas dengan menggunakan keterangan warna pada
deskripsi seperti warna epikotil, hipokotil, bunga, daun, biji,
bulu dll akan lebih efektif/akurat jika didukung dengan
performa warna secara visual karakter morfologi yang ada
pada plot kontrol.
Rekomendasi dari kegiatan ini adalah bahan acuan berupa
visualisasi karakter morfologi sebagai penciri varietas
diperlukan dalam pemeriksaan sertifikasi benih kedelai di
lapang untuk mendapatkan hasil pengamatan yang akurat
dan efisien selain deskripsi.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 25
Gambar 7. Kegiatan prosesing benih kedelai
Hasil samping dari kegiatan verifikasi metode ini berupa
benih kedelai dengan rincian seperti pada tabel berikut.
Tabel 9. Volume benih hasil kegiatan verifikasi metode
No Varietas Volume (Kg)
1 Dega 1 148
2 Grobogan 192
3 Dena 1 646,5
4 Anjasmoro 303
5 Devon 1 217
Total 1.506,5
Hasil kegiatan verifikasi metode Sertifikasi Benih Kedelai
Sesuai OECD Seed Scheme selanjutnya dimanfaatkan dalam
rangka mendukung penyediaan benih kedelai bagi
penangkar dan/atau kelompoktani sebagai upaya
meningkatkan penggunaan benih bermutu dan bersertifikat
di tingkat petani.
Tabel 10. Alokasi bantuan benih kedelai hasil verifikasi
metode
No Provinsi Kabupaten/Kota Penangkar/Poktan
1 Jawa Barat Cianjur KT. Unggul Sejahtera
KT. Rizki Tani
Subang UD. Marga Tani
CV. Dimas Purnama
LAPORAN TAHUNAN 2020
26
LAPORAN TAHUNAN 2020 26
Garut KT. Darma Ihtiar
Ikatan Penangkar Pedagang Benih
2 Banten Pandeglang KT. Mekar Bakti
3 Jawa Tengah Grobogan PB. Agro Lestari
4 D.I. Yogyakarta Gunung Kidul UD. Sumber Tani
Gambar 8. Penyerahan bantuan benih kedelai kepada penangkar
3. Kajian Sertifikasi Benih Padi Menggunakan Drone
Drone atau pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle
(UAV) mulai diaplikasikan untuk kegiatan pertanian. Drone
digunakan terutama untuk pertanian dengan lahan skala
luas. Seperti lahan padi, jagung dan perkebunan anggur.
Keterbatasan kemampuan mata manusia untuk memeriksa
hamparan pertanaman luas, dapat diatasi dengan
menggunakan drone pertanian yang dapat menangkap citra
dari atas (rekaman) dan memberikan informasi penting
mengenai kondisi tanaman serta lingkungan disekitarnya
bahkan secara live (langsung). Keakuratan citra bisa
disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan tingkat kecanggihan
alat. Semakin canggih kamera drone memungkinkan citra
atau gambar yang diperoleh lebih akurat dan jernih.
Kajian penggunaan drone ini masuk dalam kategori inovasi
pengembangan metode. Kedepan diharapkan dapat
dikembangkan pemanfaatan penggunaan drone secara
optimal dan melihat efektivitas penggunaan drone tersebut
dalam pengamatan sertifikasi benih padi di lapang baik untuk
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 27
pemeriksaan Campuran Varietas Lain (CVL), pengamatan fase
vegetatif, generatif dan fase masak serta tipe simpang
ataupun pengamatan kesehatan tanaman. Sehingga hasilnya
akan dapat membantu mempermudah PBT ataupun
stakeholder di bagian sertifikasi benih mandiri dalam
pengamatan pemeriksaan pertanaman padi di lapang/lahan.
Tujuan dari pengembangan metode ini adalah untuk
mengetahui pemanfaatan drone dalam membantu
pelaksanaan pemeriksaan di lapang pada fase vegetatif,
generatif dan fase masak dalam proses sertifikasi benih padi
oleh PBT sebagai operator/pengguna (user) drone. Manfaat
yang diperoleh dari hasil kegiatan pengembangan metode ini
adalah diperolehnya metode pemeriksaan lapang dalam
proses sertifikasi benih dengan memanfaatkan drone sebagai
usulan bahan kebijakan dalam peraturan sertifikasi benih
padi menggunakan drone dalam pelaksanaan sertifikasi benih
padi di lahan/lapang.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini Balai Besar PPMB-TPH
diberikan izin oleh PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi untuk
melaksanakan pengamatan sertifikasi benih padi
menggunakan drone. Areal pertanaman padi yang digunakan
milik PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi seluas ± 7,58 Ha
untuk pertanaman padi sebanyak tiga varietas dalam satu
musim tanam. Selain melakukan pengamatan di areal
pertanaman lain di luar PT. SHS, tim melakukan pengamatan
di lahan pertanaman padi lainnya yaitu di daerah Cianjur,
Jawa Barat.
Bahan yang digunakan untuk pengamatan sertifikasi benih
padi adalah pertanaman tiga varietas benih padi Inbrida Padi
sawah irigasi kelas Benih Penjenis/BS (Breeder Seed) untuk
menghasilkan Benih Dasar (Foundation Seed) yaitu Ciherang,
Inpari IR Nutri Zinc dan Mekongga produksi UPBS Balai
Besar Padi, Sukamandi sebanyak 150 kg. Pengamatan
pertanaman lain di Cianjur tim mendapatkan areal
LAPORAN TAHUNAN 2020
28
LAPORAN TAHUNAN 2020 28
pertanaman padi yang menghasilkan kelas Benih Dasar,
varietas yang diamati tersebut yaitu varietas Inpari 32 (1,5 ha)
dan Nutri Zinc (0,5 ha) pada fase generatif dengan total luas
areal yaitu 2 ha. Peralatan yang digunakan adalah Drone tipe
Phantom 4 ver 2.
Spesifikasi Drone:
- Remote Controller (G1)
- 1″ 20MP CMOS Sensor (G2)
- Gimbal-Stabilized 4K60/20MP Imaging
- Ocusync Transmission Reduced Propeller Noise
FlightAutonomy
- Four Directions of Obstacle Avoidance Top Speed of 72
Kph in Sport Mode Maximum Control Range of 7 Km
- Up to 30 Minutes Flying Time
- Baterai cadangan 3 pcs (G3)
- Tas Drone (G4)
Gambar 9. Drone beserta kelengkapannya
Metode pengamatan yang digunakan yaitu dengan
menentukan petak yang diamati secara acak (tergantung
kondisi lapang dan kemampuan drone dalam pengamatan
pertanaman padi) dengan luasan satu unit sertifikasi benih
maksimal 10 ha. Sebelum pemeriksaan pertanaman tiap fase
dilakukan, dilakukan pemeriksaan lapangan pendahuluan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 29
mengenai kebenaran batas-batas areal yang akan digunakan
untuk areal sertifikasi.
Pemeriksaan lapangan pendahuluan dalam kajian ini
dimodifikasi dengan verifikasi awal luas lahan menggunakan
aplikasi yang dapat disematkan diperangkat ponsel seperti
Aplikasi Collector Classic for ArcGIS, Google Earth atau
aplikasi lainnya yang dapat menentukan luas lahan
pertanaman. Pengamatan pertanaman padi menggunakan
drone tiap sampling minimal sebanyak 200 rumpun. Tiap 200
rumpun menjadi 1 blok pengamatan sampling yang akan
diamati dalam satu areal pertanaman padi (Gambar 16).
Pengamatan parameter fase vegetatif, berbunga dan fase
masak menggunakan hasil foto dan/atau video dari drone,
kemudian membandingkannya dengan deskripsi varietas
yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Pertanian.
Gambar 10. Contoh plot pengamatan sampel pertanaman padi pada tiap
fase yang akan di dokumentasikan dengan menggunakan drone
Pemeriksaan pertanaman dilaksanakan pada fase vegetatif,
fase berbunga dan fase masak/menjelang panen. Untuk
sertifikasi baku pada pertanaman padi parameter yang
diperiksa mengalami perubahan yang semula mengacu pada
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
v v v v v v
LAPORAN TAHUNAN 2020
30
LAPORAN TAHUNAN 2020 30
Kepmentan 991/HK.50/C/05/2018 kemudian mengalami
perubahan di bulan April 2020 dengan terbitnya Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 620/HK.150/C/04/2020 tentang
Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan.
Acuan tersebut kemudian diadopsi drone untuk melihat
seberapa jauh drone dapat mencitrakan atau menerapkan
parameter tersebut dengan hasil dokumentasi berupa foto
dan/atau video yang mampu ditangkap drone (tergantung
pada kemampuan drone dalam mendokumentasikan pada
setiap fase).
Tim Balai Besar PPMB-TPH kemudian mengumpulkan dan
menganalisis data secara kualitatif hasil pengembangan
metode berupa data hasil visualisasi foto dan/atau video,
menyimpulkan data tersebut dan membuat rekomendasi hasil
pengamatan sertifikasi benih padi menggunakan drone.
Sebelum drone diterbangkan ke lapang oleh PBT, tim
melakukan Inhouse Training (tutorial) pengenalan dan
penggunaan drone, agar tim sebelum menerbangkan drone
memahami terlebih dahulu dasar-dasar tentang drone dan
mampu menerbangkan drone secara manual (Gambar 17).
Pemeriksaan lapangan pendahuluan mengenai kebenaran
batas-batas areal yang akan digunakan untuk areal sertifikasi
dapat dicocokkan dengan peta lapangan yang telah
dilampirkan pada permohonan. Pemeriksaan tersebut
sekaligus untuk mengetahui kondisi lahan (isolasi dan
sejarah lapangan) yang akan dipergunakan sebagai areal
sertifikasi tersebut.
Namun untuk kajian ini menggunakan aplikasi untuk melihat
kondisi luasan lahan sertifikasi tersebut yaitu dengan
Aplikasi Collector Classic for ArcGIS, Pix4d capture atau
aplikasi lainnya yang dapat menentukan luas lahan
pertanaman secara real time atapun dapat diolah lebih lanjut
menggunakan komputer atau Laptop dari hasil tangkapan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 31
gambar oleh Pix4d. Hasil foto dari aplikasi Pix4d kemudian
diolah menggunakan Google Earth. Hal tersebut untuk
menjembatani apabila pihak produsen atau penangkar tidak
memiliki/melampirkan peta lapangan areal pertanaman
sertifikasi benih padi tersebut.
Gambar 11. Tampilan layar ponsel ketika menggunakan aplikasi Pix4d
capture dan drone menjalankan misi memfoto areal pertanaman padi
secara otomatis
Pemeriksaan fase vegetatif menggunakan drone dilaksanakan
oleh PBT Balai Besar PPMB-TPH yang mengecek luas
pertanaman padi Ciherang dan Nutri Zinc menggunakan
aplikasi ponsel Pix4d lalu diolah kembali menggunakan
aplikasi Google Earth maka diperoleh luasan 5,54 ha
sehingga ada selisih 0,04 ha dari informasi pertanaman yang
disampaikan pihak PT. SHS.
Gambar 12. Pengoperasian drone (lingkaran merah) untuk pengamatan
fase vegetatif di lahan padi varietas Ciherang dan Nutri Zinc
Drone tipe phantom ver. 2 ini dapat berfungsi untuk
mendeteksi gulma dan Campuran Varietas Lain (CVL) di
LAPORAN TAHUNAN 2020
32
LAPORAN TAHUNAN 2020 32
pertanaman padi varietas Ciherang dan IR Nutri Zinc.
Kondisi tersebut dapat dilakukan dengan pengoperasian
drone terbang rendah dengan ketinggian ± 2,5 meter dari
tanah dan sudut kamera 10o (gambar 8 dan 9). Gulma pada
tahap awal jika tidak dilakukan pembersihan dan terus ada
hingga panen dapat menyebabkan terikutnya biji
gulma/benih tanaman lain sehingga dapat mempengaruhi
hasil uji mutu benih di laboratorium. Kepmentan
620/HK.150/C/04/2020 mempersyaratkan hasil uji mutu di
laboratorium untuk benih kelas BS dan BD harus 0,0 %.
Sedangkan untuk CVL disetiap fase pengamatan untuk benih
kelas BS dan BD pada acuan Kepmentan tersebut
mempersyaratkan mutu benih di lapangan harus 0,0%.
Gambar 13. Tampilan foto Drone yang diolah oleh aplikasi Agisoft
Photoscan Professional di lahan padi Mekongga
Gambar 14. a. Gulma, b. CVL
a b
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 33
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fase berbunga dan fase
masak.
Gambar 15. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase berbunga di
lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri Zinc
Gambar 16. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase masak di
lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri Zinc
Drone dalam langkah awal (sebelum pengamatan parameter
tersebut dilaksanakan) bisa membantu PBT melihat secara
luas dengan pencitraan jarak jauh menggunakan drone untuk
melihat adakah CVL (terbatas pada parameter tinggi tanaman
dan warna daun bendera) dalam satu hamparan pertanaman,
sehingga bisa fokus dalam mendeteksi awal keberadaan CVL
dan gulma. Kemudian hasil deteksi awal tersebut (gambar
dan/atau video hasil pencitraan drone) bisa diverifikasi secara
langsung oleh PBT dengan melihat langsung pertanaman padi
di areal tersebut yang sudah dilewati oleh drone.
Hasil visualisasi drone untuk tahap pendugaan awal dapat
membantu PBT mempercepat pengamatan hanya dalam
karakteristik pada perbedaan ketinggian tanaman, warna
malai dan gabah bisa terlihat langsung di layar drone, namun
a b
LAPORAN TAHUNAN 2020
34
LAPORAN TAHUNAN 2020 34
tetap membutuhkan verifikasi langsung dengan pertanaman
yang terlihat di drone dengan pertanaman langsung.
Kesimpulan dalam pemeriksaan lapang sertifikasi tanaman
padi dengan menggunakan drone, hanya parameter tertentu
saja yang bisa terdeteksi secara visual foto dan/atau video
oleh drone untuk menduga CVL dan mengetahui keberadaan
gulma. Parameter tersebut yaitu:
a. Pemeriksaan pendahuluan untuk mengetahui secara
global lahan yang akan ditanami dan luas lahan bisa
diketahui dengan aplikasi pihak ketiga yang harus
dipasang (instal) pada perangkat ponsel ataupun
komputer (jika harus pengolahan lebih lanjut);
b. Fase vegetatif yaitu tipe warna kaki, tipe
pertumbuhan/bentuk tanaman dan warna daun untuk
mendeteksi awal gulma dan Campuran Varietas Lain
(CVL);
c. Fase berbunga tipe pertumbuhan/bentuk tanaman,
warna daun, warna leher daun dan tinggi tanaman. Tipe
tersebut bisa terlihat dengan syarat ketinggian drone
dengan tanaman sekitar 1 – 1,5 m;
d. Fase masak sebelum panen yaitu warna gabah, warna
daun bendera, warna malai dan tinggi tanaman;
e. Dari ketiga fase tersebut maka disetiap parameter hanya
parameter tertentu saja yang dapat diamati oleh drone
seperti perbedaan ketinggian tanaman, tipe
pertumbuhan/bentuk tanaman, warna daun, warna leher
daun, warna gabah, warna daun bendera, warna malai.
Sedangkan gulma dapat terlihat diseluruh parameter
pengamatan terutama pada fase vegetatif.
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah parameter yang
dipersyaratkan Kepmentan 620/HK.150/C/04/2020 untuk
pemeriksaan sertifikasi lapang yang dapat dilakukan dengan
drone yaitu perbedaan ketinggian tanaman, tipe
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 35
pertumbuhan/bentuk tanaman, warna daun, warna leher
daun, warna gabah, warna daun bendera, warna malai.
4. Penentuan Mutu Benih Kedelai untuk Kebutuhan Distibusi Benih Kedelai
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengantisisipasi
penurunan benih kedelai secara cepat salah satunya dengan
menggunakan kemasan yang tepat. Pada tahun 2012 Balai
Besar PPMB-TPH sudah melaksanakan pengembangan
metode untuk mendapatkan kemasan benih kedelai dengan
menggunakan plastik polyetylene (PE) dan high density
polyetylene (HDPE) dengan ketebalan ± 0,08 mm, dan
plastik kantong semar. Kesimpulan dari hasil pengujian
jenis kemasan kantong semar volume 1 kg dan 40 kg dapat
memepertahankan mutu benih kedelai sampai bulan
simpan ke-7 dengan tingkat KA ± 8%.
Jenis kemasan kantong semar volume 1 kg dengan tingkat
kadar air ± 12%, hanya dapat mempertahankan benih
kedelai sampai dengan bulan simpan ke-2 pada susu ruang.
Kemasan kantung semar volume 40 kg tidak dapat
digunakan untuk menyimpan benih kedelai selama 1 tahun
pada suhu ruang. Bahan uji dengan kadar air tinggi
berpengaruh meningkatkan persentase cendawan terbawa
benih seperti pada kemasan HDPE, yang berakibat
penurunan bahan uji.
Kemunduran kualitas benih dapat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, kemasan, dan masa simpan benih. Benih yang
dikemas dalam kemasan yang kurang baik akan mengalami
penurunan daya tumbuh sehingga diperlukan kemasan
yang sesuai dalam penyimpanan benih. Fungsi kemasan
dalam penyimpanan benih adalah melindungi kualitas fisik
maupun fisiologis benih dari pengaruh lingkungan simpan,
menghindari tercecernya benih dan memudahkan dalam
distribusi.
LAPORAN TAHUNAN 2020
36
LAPORAN TAHUNAN 2020 36
Tujuan dari pengembangan metode ini adalah untuk
menentukan standar mutu benih yang bisa didistribusikan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH dari
bulan Januari sampai Desember 2020. Benih yang
digunakan dalam kegiatan ini berasal dari produsen benih
kedelai di Kabupaten Grobogan. Tahap awal kegiatan
dengan melaksanakan pengadaan benih kedelai dengan 3
tingkat daya berkecambah yaitu tinggi dengan daya
berkecambah diatas 84%, sedang dengan daya berkecambah
74-84% dan daya berkecambah rendah dibawah 74%
dengan melihat data pada label benih.
Benih dari Kabupaten Grobogan dikirim melalui ekspedisi.
Setelah benih sampai di Balai Besar PPMB-TPH dilakukan
uji pendahuluan dengan parameter kadar air, daya
berkecambah dan indek vigor. Sambil menunggu hasil uji
pendahuluan dilakukan pengemasan benih dengan
menggunakan kemasan karung (K1), kemasan karung
beralas plastik PE 0,04 mm (K2) dan plastik PE 0,08 mm.
Setiap kemasan berisi 1 kg benih kedelai. Sebelum
dilakukan pengemasan benih dihomogenkan dengan
devider. Setiap kemasan dibuat 3 ulangan dan disimpan
selama 6 bulan pada suhu AC dan ruang.
Bahan yang digunakan benih kedelai 4 lot varietas
Grobogan, 3 (tiga) jenis kemasan kantong plastik
Polyethylene (PE) 0,08 mm, kemasan plastik PE 0,04 mm,
karung, kertas CD, Aquades, alkohol, plastik ukuran 2 kg.
Untuk mengetahui suhu dan kelembaban selama
penyimpanan dilakukan perekaman menggunakan data
logger. Melakukan pengujian benih yang sudah disimpan,
pengujian dilakukan setiap bulan dengan parameter kadar
air, daya berkecambah dan indek vigor. Rancangan
percobaan yang digunakan RAL dengan tiga ulangan. Faktor
perlakuan yang digunakan adalah jenis kemasan yaitu
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 37
kemasan karung (K1), kemasan karung beralas plastik PE
0,04 mm (K2), plastik PE 0,08 mm (K3).
Gambar 17. Penyiapan bahan uji benih kedelai di Grobogan
Benih dikirim dari Grobogan Jawa Tengah dengan
menggunakan expedisi, dan setelah sampai dilakukan
pengujian untuk menentukan data awal sebelum dilakukan
penyimpanan. Pada saat proses pengujian mutu awal,
dilakukan pengemasan benih dengan berbagai kemasan.
Sebelum dilakukan pengemasan benih dihomogenkan
terlebih dahulu dengan menggunakan devider untuk
mencampur benih agar kondisinya menjadi homogen.
Gambar 18. Proses homogenisasi dan pengemasan benih
Setelah pengemasan selesai dilakukan benih disimpan pada
suhu AC dan suhu ruang. Selanjutnya dilakukan pengujian
awal, seterusnya setiap bulan sampai penyimpanan 6 bulan.
Dari hasil kegiatan pengembangan metode ini dapat diambil
kesimpulan dan rekomendasi:
a. Penyimpanan benih dengan mutu daya berkecambah
diatas 90% mampu mempertahankan mutu benihnya
LAPORAN TAHUNAN 2020
38
LAPORAN TAHUNAN 2020 38
sampai 6 bulan penyimpanan dengan menggunakan
kemasan karung beralas plastik PE 0,04 dan PE 0,08
mm pada suhu ruang dan AC;
b. Penyimpanan benih dengan mutu daya berkecambah
sedang yaitu antara 75 -84 % mampu mempertahankan
mutu benihnya sampai 4 bulan penyimpanan dengan
menggunakan kemasan karung beralas plastik PE 0,04
dan PE 0,08 mm pada suhu ruang dan AC;
c. Penyimpanan benih dengan dengan mutu benih yang
sangat minim, hanya mampu disimpan selama 1 bulan
dengan menggunakan kemasan karung beralas plastik
PE 0,04 mm dan plastik PE 0,08 mm.
5. Evaluasi Retensi dan Prosedur Penyimpanan Benih Padi, Jagung dan Kedelai di Laboratorium
Laboratorium pengujian yang terakreditasi harus mengacu
pada SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan Umum
Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium
Kalibrasi. Pada butir 7.4 tentang penanganan barang uji, di
nyatakan bahwa laboratorium harus memiliki prosedur
untuk pengangkutan, penerimaan, penanganan,
perlindungan, penyimpanan, retensi dan pembuangan atau
pengembalian barang uji atau kalibrasi, termasuk semua
persyaratan yang diperlukan untuk melindungi integritas
dari barang uji atau kalibrasi, dan untuk melindungi
kepentingan laboratorium dan pelanggan. Tindakan
pencegahan harus diambil untuk menghindari penurunan
mutu, kontaminasi, kehilangan atau kerusakan pada
barang selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan/
masa tunggu, dan persiapan untuk pengujian atau
kalibrasi. Pada butir 7.4.4 lebih dipertegas bahwa bila
barang perlu disimpan atau dikondisikan dalam lingkungan
tertentu, kondisi ini harus dipelihara, dipantau dan dicatat.
Hampir seluruh laboratorium benih (BPSB) di Indonesia
telah terakreditasi oleh KAN, karena itu diperlukan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 39
kajian/evaluasi mengenai prosedur penyimpanan dan
retensi untuk benih yang diuji.
Dua faktor penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu
dan kelembaban udara. Umumnya benih dapat
dipertahankan tetap baik dalam jangka waktu yang cukup
lama, bila suhu dan kelembaban udara dapat dijaga. Untuk
itu perlu ruang khusus untuk penyimpanan benih.
Penyimpanan benih pada ruang terbuka akan
mengakibatkan benih cepat mengalami kemunduran atau
daya simpannya menjadi singkat akibat fluktuasi suhu dan
kelembaban.
Selain suhu dan kelembaban, yang harus diperhatikan
dalam penyimpanan benih adalah kemasan atau wadah
simpan yang digunakan. Justice dan Bass (1979),
mengemukakan bahwa penggunaan wadah dan cara simpan
benih sangat tergantung pada jenis, jumlah benih, teknik
pengepakan, lama penyimpanan, suhu ruang simpan dan
kelembaban ruang simpan.
Pada umumnya semakin lama benih disimpan maka
viabilitasnya akan semakin menurun. Mundurnya viabilitas
benih merupakan proses yang berjalan bertingkat dan
kumulatif akibat perubahan yang diberikan kepada benih
(Widodo, 1991).
Untuk mengatasi semua permasalahan di atas, maka pada
tahun 2020 dilakukan kegiatan pengembangan metode
mengenai evaluasi retensi dan prosedur penyimpanan benih
padi, jagung dan kedelai di laboratorium.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh prosedur
penyimpanan benih padi, jagung dan kedelai sisa contoh uji
di laboratorium serta memperoleh justifikasi batas waktu
pengajuan permintaan uji ulang di laboratorium oleh
pelanggan.
LAPORAN TAHUNAN 2020
40
LAPORAN TAHUNAN 2020 40
Pengembangan metode ini terdiri dari 3 percobaan yaitu
komoditas padi, jagung dan kedelai. Setiap komoditas
disimpan pada ruang penyimpanan dengan suhu terkendali
23±2°C.
Rancangan percobaan yang digunakan pada setiap
percobaan adalah rancangan split plot dua faktor yaitu
faktor kemasan dan waktu penyimpanan:
a. Kemasan (plastic PE 0,8mm (K1), plastic hermetic (K2)
dan alumunium foil (K3).
Gambar 19. Kemasan untuk pengujian kadar air (kiri) dan kemasan
untuk pengujian daya berkecambah dan vigor benih
b. Bulan penyimpanan
Adapun lama penyimpanannya tergantung masa edar
benih masing-masing komoditasnya dan dikurangi 1
bulan (masa pengajuan uji ulang). Sehingga lama
penyimpanan untuk masing-masing komoditas adalah
sebagai berikut: benih padi selama 5 bulan, benih
jagung selama 5 bulan, dan benih kedelai selama 3
bulan.
Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Lot benih yang di uji
adalah lot benih yang memenuhi standar mutu di
laboratorium. Setiap bulan dilakukan pengujian mutu benih
berupa pengujian kadar air, daya berkecambah dan vigor
benih (RE dan First Count Test).
Pelaporan data hasil pengujian dilakukan berdasarkan
aturan ISTA. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap
variabel yang diamati dilakukan pengolahan data statistik
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 41
dengan analisis ragam uji F pada selang kepercayaan 95%.
Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%
dilakukan jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap
variabel tolok ukur pengamatan. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan program SAS system 9.0.
a. Komoditas Padi
Benih padi yang digunakan dalam pengembangan
metode ini adalah benih padi varietas Ciherang, Inpari
32, IR 64 dan Memberamo.
Gambar 20. Benih padi yang digunakan
Secara keseluruhan, bila dilihat dari interaksi antara
bulan penyimpanan dan kemasan, daya berkecambah
benih padi tidak berbeda nyata setelah disimpan selama
5 bulan dengan menggunakan kemasan apapun.
b. Komoditas Jagung
Benih Jagung yang digunakan dalam pengembangan
metode ini adalah benih jagung varietas BISI 99, BISI
220, BISI 18, Srikandi Kuning dan NASA 29.
LAPORAN TAHUNAN 2020
42
LAPORAN TAHUNAN 2020 42
Gambar 21. Benih jagung yang digunakan
Bila dilihat secara keseluruhan, benih jagung yang telah
lulus standard minimal kelulusan, dapat disimpan
selama 5 bulan dengan menggunakan kemasan apapun.
c. Komoditas Kedelai
Benih kedelai yang digunakan dalam pengembangan
metode ini adalah benih kedelai varietas Grobogan
sebanyak 4 lot.
Berdasarkan hasil uji awal, untuk KD4 dapat tidak
dilanjutkan sampai tahap penyimpanan karena mutu
awal sebelum disimpan telah dibawah standar minimal
kelulusan.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh bahwa faktor
tunggal bulan penyimpanan, faktor tunggal kemasan
dan interaksi antara dua faktor tidak berpengaruh nyata
pada keempat lot yang di uji.
Hal ini berarti bahwa penyimpanan benih pada suhu
terkendali 23±2°C dengan kemasan apapun dapat
mempertahankan mutu benih kedelai sampai selama 3
bulan, sehingga apabila terdapat complain atau
permintaan uji ulang, pengujian masih dapat dilakukan.
Berdasarkan hasil pengembangan metode, maka diperoleh
kesimpulan bahwa:
a. Prosedur penyimpanan benih padi, jagung dan kedelai
sisa contoh uji di laboratorium adalah pada suhu
terkendali 23±2°C, dengan kemasan plastik PE 0,8mm,
plastic hermetic dan alumunium foil;
b. Justifikasi batas waktu pengajuan permintaan uji ulang
di laboratorium oleh pelanggan adalah sesuai masa edar
(benih padi selama 5 bulan, benih jagung selama 5
bulan dan benih kedelai selama 3 bulan).
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 43
Rekomendasi yang hasilkan adalah Penyimpanan benih
pada suhu terkendali 23±2°C dapat mempertahankan mutu
selama masa edar atau sampai pengajuan pelabelan ulang
(benih padi selama 5 bulan, benih jagung selama 5 bulan
dan benih kedelai selama 3 bulan). Sehingga apabila
terdapat komplain atau permintaan uji ulang, pengujian
masih dapat dilakukan. Tetapi tidak disarankan untuk
benih yang mutunya mendekati batas minimal standar
kelulusan.
6. Verifikasi Metode Pematahan Dormansi Dengan
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh Pada Benih Padi
Salah satu kendala yang dihadapi pada proses sertifikasi
benih, khususnya pengujian daya kecambah benih di
laboratorium adalah dormansi benih. Dormansi benih
adalah suatu kondisi dimana benih hidup tidak dapat
berkecambah meskipun telah dikecambahkan pada kondisi
lingkungan yang optimum. Dormansi dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik faktor benih maupun faktor
lingkungan. Pada benih yang dorman, perkecambahan tidak
akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya.
Dormansi pada benih dapat dipatahkan dengan berbagai
cara baik secara fisik, mekanik maupun kimiawi.
Metode pematahan dormansi pada benih padi yang
direkomendasikan ISTA adalah dengan pemanasan
pendahuluan pada suhu 50±2oC, perendaman dalam air
atau asam nitric (HNO3) selama 24 jam. Pada tahun 2018
dan 2019 Balai Besar PPMB-TPH juga telah melaksanakan
pengembangan metode pematahan dormansi untuk benih
padi unggul nasional, padi varietas lokal, padi gogo serta
padi rawa. Perlakuan yang digunakan adalah kombinasi
perlakuan panas kering dan perendaman Potassium Nitrat
(KNO3). Perlakuan cukup efektif namun masih memerlukan
waktu minimal 48 jam untuk perlakuan pematahan dormasi
benih. Oleh karena itu diperlukan alternatif perlakuan lain
LAPORAN TAHUNAN 2020
44
LAPORAN TAHUNAN 2020 44
seperti pemberian zat pengatur tumbuh dalam proses
pematahan dormansi benih padi, untuk mempercepat waktu
perlakuan.
Menurut Yuningsih et al (2015) menyatakan bahwa
perlakuan pemanasan pada benih selama 48 jam
dilanjutkan dengan perendaman pada asam giberelat (GA3)
10 ppm mampu menghasilkan daya berkecambah lebih dari
85% pada minggu ke 0 penyimpanan. Ilyas et al. (2007) juga
menyebutkan bahwa penggunaan asam giberelat (GA3) 120
ppm selama 48 jam efektif untuk permatahan dormansi
beberapa varietas padi gogo.
Dalam rangka mendukung percepatan peningkatan produksi
benih padi bersertifikat maka perlu dilakukan
pengembangan metode pematahan dormansi pada beberapa
varietas benih padi dengan menggunakan zat pengatur
tumbuh sehingga diperoleh perlakuan dormansi yang efektif
dan cepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
metode pematahan dormansi benih padi dengan penggunaan
zat pengatur tumbuh yang efektif dan cepat. Sehingga dapat
diperoleh bahan kebijakan untuk metode pematahan
dormansi beberapa benih padi sebagai acuan laboratorium
penguji benih dalam pengujian mutu benih padi.
Kegiatan verifikasi ini akan berlangsung dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2020 di laboratorium pengujian
mutu benih Balai Besar PPMB-TPH dan beberapa
laboratorium BPSBTPH tingkat provinsi,
Bahan yang digunakan antara lain zat pengatur tumbuh
(ZPT) berupa asam giberelat (GA3) dan asam indola
asetat/auksin (IAA), Potassium Nitrat (KNO3) dan beberapa
varietas benih padi baru panen.
Kegiatan verifikasi terdiri dari beberapa tahap sebagai
berikut:
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 45
a. Uji coba beberapa konsentrarsi ZPT dan metode
perlakuan pada varietas benih padi baru panen.
b. Pada tahap ini akan digunakan beberapa tingkat
konsentrasi dan cara penggunaan ZPT.
Tabel 11. Perlakuan pematahan dormansi pada benih padi
a) Kontrol Tanpa perlakuan
b) Perendaman KNO3 5% 24 jam
c) Perendaman GA3 100 ppm 24 jam
d) Perendaman GA3 150 ppm 24 jam
e) Perendaman GA3 200 ppm 24 jam
f) Perendaman IAA 100 ppm 24 jam
g) Perendaman IAA 150 ppm 24 jam
h) Perendaman IAA 200 ppm 24 jam
Hasil dari berbagai perlakuan diatas diulang sebanyak
tiga ulangan dan hasilnya akan dievaluasi untuk
pemilihan metode yang paling efektif untuk pematahan
dormansi benih padi. Metode dinilai efektif apabila
mampu mematahakan dormansi benih padi berdasarkan
daya berkecambah lebih dari 80% dan konsentrasi ZPT
yang digunakan.
c. Aplikasi hasil uji tahap 1 pada beberapa varietas benih
padi baru panen Setelah diperoleh beberapa metode yang
efektif, maka dilakukan inventarisasi berbagai varietas
padi yang siap panen di berapa Provinsi.
Uji coba aplikasi metode pematahan dormansi
menggunakan ZPT pada beberapa laboratorium penguji
benih BPSBTPH tingkat provinsi
LAPORAN TAHUNAN 2020
46
LAPORAN TAHUNAN 2020 46
Beberapa laboratorium BPSBTPH akan diberikan ZPT
yang terbukti efektif untuk pematahan dormansi padi.
Laboratorium diminta untuk dapat mengaplikasikan
pematahan dormansi dengan menggunakan ZPT pada
benih yang baru penen.
d. Pengumpulan dan pengolahan data hasil uji
Pengumpulan dan pengolahan data meliputi data uji
awal sampai dengan data dari laboratorium BPSBTPH
provinsi yang mengaplikasikan metode ini. Pengolahan
data menggunakan uji sidik ragam dengan uji lanjut
Duncan dengan tarat kepercayaan 95%.
e. Analisa dan pengambilan kesimpulan
Analisa dan pengambilan kesimpulan berdasarkan
tingkat daya berkecambah yang dighasilkan pada
masing-masing metode. Metode pematahan dormansi
dianggap efektif apabila hasil uji daya berkecambah
>80%.
Hasil dari kegiatan ini diketahui bahwa pada tahap pertama
diperoleh 7 varietas benih padi baru panen dari provinsi
Jawa Tengah meliputi varietas Inpari 43, Ciherang, Sunggal,
Inpari 42, Mekongga, Inpari 32 dan Sintanur, dengan umur
panen 3 minggu setelah panen (MSP).
Gambar 22. Benih kegiatan pematahan dormansi padi
Perlakuan yang digunakan pada tahap pertama antara lain
perendaman KNO3 5% selama 24 jam, perendamana GA3
100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm selama 24 jam,
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 47
pernedaman IAA 100ppm, 150ppm, serta 200ppm selama 24
jam.
Pada varietas Sunggal dan Inpari 43, semua perlakuan
belum mampu mematahkan dormansi benih pada umur 3
dan 4 MSP, dan varietas Inpari 43 pada 5 MSP. Hal ini
diketahui dari hasil uji daya berkecambah masih dibawah
80%. Pada varietas Sunggal pada 5 MSP perlakuan KNO3 5%
dan GA3 100ppm mampu memberikan hasil uji daya
berkecambah lebih dari 80%. Pada varietas Ciherang
perlakuan KNO3 5% dan GA3 semua konsentrasi mampu
mematahkan dormansi benih sejak umur benih 3 MSP yaitu
lebih dari 90% dibandingkan dengan tanpa perlakuan.
Pada varietas Inpari 32 dan Mekongga, perlakuan GA3
semua konsentrasi mampu mematahkan dormansi dengan
hasil uji daya berkecambah lebih dari 85% pada minggu ke 5
MSP. Perlakuan GA3 memberikan hasil daya berkecambah
lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan
perlakuan lain.
Perlakuan GA3 semua konsentrasi memberikan hasil
berbeda nyata untuk varietas Inpari 42 dengan hasil daya
berkecambah lebih dari 85% pada umur 3 MSP
dibandingkan dengan tanpa perlakuan (29%) KNO3 5%
(72%) dan IAA (57%). Pada varietas Sintanur semua
perlakuan mampu meningkatkan daya berkecambah diatas
80% dibandingkan dengan tanpa perlakuan.
Secara umum dapat diketahui bahwa perlakuan GA3 dan
KNO3 5% memeberikan hasil yang lebih baik dan berbeda
nyata pada varietas yang diuji. Sedangkan perlakuan IAA
tidak memberikan hasil yang cukup baik pada sebagian
besar variteas yang diuji. Oleh karena itu pada tahap
selanjutnya perlakuan IAA tidak lagi digunakan.
LAPORAN TAHUNAN 2020
48
LAPORAN TAHUNAN 2020 48
Gambar 23. a. Pengujian daya berkecambah dengan perlakuan KNO3
3%, b. GA3 300 ppm
Pada pengujian tahap kedua seharusnya digunakan berbagai
varietas dari beberapa provinsi. Namun dikarena kondisi
pandemi Covid-19, maka benih padi hanya diperoleh dari
Provinsi Jawa Tengah antara lain Inpari 24, Inpari 32,
Pajajaran, Sunggal dan Inpari IR Nutrizinc dengan umur
benih antara 2 dan 4 MSP.
Pada tahap kedua, perlakuan pematahan dormansi yang
digunakan antara lain perendaman KNO3 3% selama 48 jam
sebagai perlakuan yang telah rutin digunakan di
laboratorium, KNO3 5% selama 24 jam, GA3 200 ppm dan
GA3 300 ppm selama 24 jam.
Seluruh perlakuan mampu mematahkan dormansi benih
padi varietas pajajaran dengan hasil daya berkecambah lebih
dari 80% dan benih segar maksimal 2%. Sedangkan pada
varietas Inpari 24, seluruh perlakuan mampu menurunkan
jumlah benih segar sampai dengan 0% dibandingkan tanpa
perlakuan pada 4 MSP yaitu 12%.
Varietas Inpari 32, Sunggal dan IR Nutrizinc memberikan
respon yang berbeda-beda pada perlakuan pematahan
dormansi yang diberikan. Perlakuan KNO3 3% memberikan
hasil yang seragam pada ketiga varietas pada 2 MSP yaitu
diatas 80%. Perlakuan 5% selama 24 jam memberikan hasil
maksimal pada varietas Sunggal dengan umur 2 MSP.
Sedangkan perlakuan GA3 memberikan hasil diatas 80%
a b
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 49
pada varietas Inpari 32 dan Sunggal pada umur 2 MSP, dan
Inpari IR Nutrizinc pada umur 3 MSP.
Perbandingan secara ekonomis untuk penggunaan GA3 dan
KNO3 baik dari segi waktu pengujian serta biaya bahan yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 70. Dari segi waktu
penggunaan GA3 mampu menghemat waktu, namun dari
segi biaya GA3 lebih mahal daripada KNO3.
Pada tahap ketiga yaitu aplikasi perlakuan pematahan
dormansi digunakan GA3 300ppm untuk ke BPSB beberapa
provinsi antara lain Provinsi Jawa Tengah, DI. Yogyakarta,
Banten, Lampung, Jambi, Sulawesi Selatan, NTB, dan
Sumatera Barat.
Gambar 24. Validasi perlakuan pematahan dormansi di BPSBTPH
Provinsi Banten dan Jawa Tengah
Hasil perlakuan pematahan dormansi di beberapa
laboratorium BPSBTPH menunjukkan bahwa perlakuan GA3
dan KNO3 3% mampu mematahkan dormansi dan
memberikan hasil uji daya berkecambah yang lebih tinggi
dari pada kontrol. Pada beberapa varietas perlakuan GA3
memberikan hasil yang lebih tinggi daripada perlakuan
KNO3.
Kesimpulan yang diperoleh secara umum, perlakuan GA3
cukup efektif untuk perlakuan pematahan dormansi dan
dapat dijadikan alternatif perlakuan pematahan dormansi
dengan waktu lebih cepat yaitu 24 jam, selain perlakuan
KNO3 3% selama 48 jam yang telah diaplikasikan di
LAPORAN TAHUNAN 2020
50
LAPORAN TAHUNAN 2020 50
laboratorium selama ini.
Rekomendasi yang diperoleh adalah penggunaan perlakuan
pematahan dormansi dengan perendaman pada GA3 dengan
konsentrasi 300ppm selama 24 jam pada varietas Ciherang,
Sunggal, Inpari 42, Mekongga, Inpari 32 dan Sintanur,
dengan umur panen 3 MSP. Untuk varietas Pajajaran, Inpari
24 dan Inpari IR Nutrizinc dengan umur 4 MSP.
7. Kajian Metode Pengambilan Contoh Benih Padi, Jagung Dan Kedelai Untuk Pengecekan Mutu Benih Beredar
Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, benih
mempunyai peranan yang cukup strategis, karena
berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas, mutu
hasil dan sifat ekonomis produk tanaman. Program
peningkatan produksi pertanian membutuhkan peningkatan
penyediaan dan penyaluran benih.
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang disertai
dengan penerapan teknologi lainnya berkontribusi untuk
meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu hasil
komoditas tanaman pangan. Oleh karena itu ketersediaan
benih varietas unggul bersertifikat perlu terus ditingkatkan
agar dapat memenuhi kebutuhan di lapangan dan mudah
diakses petani.
Pada tahun 2020, bantuan pemerintah dilaksanakan
melalui Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan yang dijabarkan dalam enam
kegiatan utama yang salah satunya merupakan Pengelolaan
Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan. Dalam rangka
peningkatan produksi komoditas padi dan jagung minimal
7% serta kenaikan tiga kali lipat ekspor di tahun 2024,
dilaksanakan kegiatan bantuan benih padi dan jagung
tahun anggaran 2020. Agar pelaksanaan kegiatan bantuan
benih padi dan jagung Tahun Anggaran 2020 berjalan
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 51
maka harus dilakukan sesuai Petunjuk Pelaksanaan
Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun Anggaran 2020.
Petunjuk pelaksanaan ini merupakan acuan bagi para
pemangku kepentingan bantuan benih benih padi dan
jagung dalam melaksanakan kegiatan perbenihan tanaman
pangan.
Kepmentan Nomor 992/HK.150/C/05/2018 mengatur
kegiatan pengawasan peredaran benih tanaman pangan
dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam peredaran benih. Untuk mengetahui
kesesuaian mutu benih bina yang beredar dengan standar
mutu benih yang dipersyaratkan dilakukan pengecekan
mutu benih bina. Pengambilan contoh benih saat
pengecekan dilakukan oleh PBT pada benih yang sudah
dikelompokkan oleh pemilik benih dengan cara mengambil
kemasan secara visual terlihat paling buruk pada masing-
masing kelompok.
Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan benih tanaman
pangan, perlu ditetapkan standar operasional prosedur,
dengan tahapan mekanisme penyaluran bantuan benih
tanaman pangan. Berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Tanaman Pangan Nomor 96/HK.310/C/4/2020
pengambilan contoh benih dilakukan pada setiap lot benih
yang sudah dikelompokkan sesuai dengan nomor lotnya
dengan ketentun yang berbeda untuk lot benih yang secara
visual kondisi kemasan terlihat seragam dan terlihat
berbeda.
Tujuan pengambilan contoh benih adalah untuk
mendapatkan contoh yang mewakili dengan ukuran yang
sesuai untuk pengujian, dan peluang keberadaaan setiap
komponen dalam contoh tersebut sama dengan tingkat
keberadaannya di dalam lot benih (ISTA, 2020). Karena
sebagaimanapun akuratnya pengujian di laboratorium, hasil
hanya menggambarkan kualitas dari sampel yang
LAPORAN TAHUNAN 2020
52
LAPORAN TAHUNAN 2020 52
dikerjakan analis, sehingga pengambilan contoh benih
menjadi titik kritis dalam proses bantuan benih beredar.
Aspek benih yang sangat berpengaruh terhadap
peningkatan produktifitas dan mutu hasil tanaman adalah
mutu benih yang digunakan dan ketersediaannya. Dalam
rangka membantu meringankan modal usaha produksi
tanaman pangan, pemerintah memberikan bantuan sarana
produksi antara lain berupa benih. Benih bantuan yang
diberikan pemerintah adalah benih bersertifikat yang
memenuhi standar mutu. Namun dalam pelaksanaannya
sering kali mutu benih bantuan yang diterima oleh petani
tidak sesuai dengan standar mutu benih.
Peredaran benih yang tidak memenuhi baku mutu minimal
(BMB) dapat disebabkan oleh vigor benih awal yang kurang
bagus, kurangnya (jumlah dan kompetensi) sumber daya
manusia pengawasan benih seperti Pengawas Benih
Tanaman (PBT) dan Petugas Pengambil Contoh (PPC) atau
metode pengambilan contoh benih yang belum tepat. Dalam
kegiatan ini dilaksanakan kajian menggunakan beberapa
metode pengambilan contoh benih untuk memperoleh
metode yang tepat sehingga dapat mewakili lot benih yang
diedarkan dan mutu benih yang diedarkan sesuai standar
mutu benih dengan melibatkan beberapa produsen benih
padi, jagung dan kedelai. Namun dengan adanya pandemi
Covid-19, kegiatan ini dapat dilaksanakan terbatas pada
pengiriman benih bantuan dengan produsen benih yang
terdapat di Pulau Jawa. Pada kegiatan pengembangan
metode Balai Besar PPMB-TPH TA 2020 dilaksanakan
kajian metode pengambilan contoh benih padi, jagung dan
kedelai untuk pengecekan mutu benih benih bantuan
pemerintah beredar sehingga mutu benih bantuan yang
diterima oleh petani sesuai dengan standar mutu benih.
Kajian ini bertujuan untuk menelaah permasalahan dan
mencari titik kritis penurunan mutu benih selama proses
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 53
distribusi dan untuk memperoleh metode pengambilan
contoh benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan
mutu benih beredar.
Bahan yang digunakan dalam kegiatan kajian ini adalah
benih bantuan padi, jagung dan kedelai. Contoh uji
sejumlah contoh kirim minimal pada benih padi, jagung dan
kedelai yaitu 700 gr, 1000 gr dan 1000 gr per sampel
masing-masing lot.
Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari beberapa tahap,
yaitu:
a. Tahap awal kegiatan ini adalah melakukan koordinasi
dengan pihak pengadaan bantuan benih dan
produsen/penyedia benih untuk mendapatkan informasi
mengenai penyaluran benih bantuan padi, jagung
kedelai. Tim melaksanakan kegiatan pengambilan
sampel untuk pengecekan mutu benih awal sebelum
dikirim, pengecekan mutu benih setelah sampai di lokasi
penerima bantuan dan pengecekan mutu benih saat
diterima oleh penerima bantuan. Produsen benih yang
turut bekerja sama dalam kegiatan ini adalah Produsen
benih padi (CV. Putra Utama Perkasa dan CV. Kardika
Kresna), jagung (PT. Tunas Widji Inti Nayotamma dan
PT. BISI International Tbk), dan kedelai (UD. Sujinah,
CV. Megatani Mandiri dan UD. Marga Tani).
b. Pengecekan mutu awal benih sebelum dikirim dilakukan
di gudang produsen/penyedia. Dilakukan identifikasi
jenis kemasan yang digunakan, volume kemasan,
Kondisi simpan pengemasan, waktu panen, masalah
pada saat penyimpanan. Metode pengambilan contoh
benih di gudang dilakukan berdasarkan ISTA Rules.
c. Pengecekan mutu awal benih bantuan setelah sampai di
lokasi penerima bantuan (sebelum diedarkan) dilakukan
dengan menggunakan beberapa metode pengambilan
LAPORAN TAHUNAN 2020
54
LAPORAN TAHUNAN 2020 54
contoh. Metode pengambilan contoh yang terdapat dalam
aturan adalah sebagai berikut:
1) Pengambilan contoh benih dari satu kemasan yang
paling buruk
2) Pengambilan contoh benih dari satu kemasan yang
bagus dan satu kemasan yang buruk.
Untuk kegiatan kajian ini menggunakan tiga metode sebagai
berikut:
a. Diambil satu kemasan yang baik: 2 x @1 Kg (dibagi
dalam 2 kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1
kemasan alufo);
b. Diambil satu kemasan yang paling buruk: Diambil satu
kemasan yang paling jelek: 2 x @1 Kg (dibagi dalam 2
kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1
kemasan alufo);
c. Diambil dari 3 (tiga) titik/campur: 2 x @1 Kg (dibagi
dalam 2 kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1
kemasan alufo).
Pada saat pengambilan sampel dilakukan identifikasi jenis
kemasan yang digunakan, volume kemasan, kondisi simpan
penyimpanan, jarak kirim, masalah pada saat penyimpanan
dan pengiriman. Seluruh sampel yang diambil pada saat
proses penyaluran benih bantuan dilakukan pengecekan
mutu dengan parameter mutu yang diuji di laboratorium
adalah kadar air, analisis kemurnian, daya berkecambah,
indeks vigour dan pengukuran radicula emmergence (RE).
Analisa statistik yang digunakan dalam kegiatan
pengembangan metode adalah secara deskriptif
membandingkan berbagai kondisi benih yang di ambil
contohnya dan berbagai cara pengambilan contoh benih
serta menggunakan Tabel 5C ISTA. Toleransi antara hasil
dua pengujian daya berkecambah pada contoh kirim yang
sama atau berbeda bila pengujian dilakukan di laboratorium
yang sama (two-way test at 2.5% significance level).
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 55
Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan
Padi CV. Putra Utama Perkasa yang dikirim dari Pati
Provinsi Jawa Tengah ke Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa
Tengah. Lot benih yang dikirim sebanyak 1 lot varietas Situ
Bagendit dengan volume kemasan 5 kg, menggunakan
armada transportasi truk.
Gambar 25. Pengambilan contoh benih bantuan padi
Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan
Padi CV. Kardika Kresna yang dikirim dari Nganjuk Provinsi
Jawa Timur ke Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Lot
benih yang dikirim sebanyak 2 lot varietas Inpara 32 dengan
volume kemasan 10 kg, menggunakan armada transportasi
truk trasportasi via kapal feri.
Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan
Jagung PT. Tunas Widji Inti Nayotamma yang dikirim dari
Kediri Provinsi Jawa Tengah ke Wonogiri Provinsi Jawa
Tengah (Gambar 45). Lot benih yang dikirim sebanyak 3 lot
terdiri dari 2 varietas yaitu varietas RK 45 dan RK 58
dengan volume kemasan 5 kg, menggunakan armada
transportasi truk.
LAPORAN TAHUNAN 2020
56
LAPORAN TAHUNAN 2020 56
Gambar 26. Pengambilan contoh benih bantuan jagung
Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan
Jagung PT. BISI International Tbk. yang dikirim dari Kediri
Provinsi Jawa Timur ke Bangkalan Provinsi Jawa Timur. Lot
benih yang dikirim sebanyak 1 lot varietas Bisi 2 dengan
volume kemasan 5 kg, menggunakan armada transportasi
truk.
Pengambilan contoh benih dilaksanakan pada pengiriman
benih bantuan kedelai UD Sujinah dari Grobogan Provinsi
Jawa Tengah ke Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung
Kidul Provinsi DI. Yogyakarta). Lot benih yang dikirim
sebanyak 2 lot varietas Grobogan dengan volume kemasan
20 kg, menggunakan armada transportasi truk.
Gambar 27. Pengambilan contoh benih bantuan kedelai
Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan
kedelai CV. Megatani Mandiri yang akan dikirim dari
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 57
Nganjuk Provinsi Jawa Timur ke Lombok Timur Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Lot benih yang dikirim sebanyak 3 lot
varietas Anjasmoro dengan volume kemasan 20 kg,
menggunakan armada transportasi truk trasportasi via
kapal laut.
Pengambilan contoh benih kedelai di gudang benih UD
Marga Tani yang terletak di Subang, Jawa Barat, kemudian
melakukan pengiriman benih bantuan kedelai ke kelompok
tani di Grobogan Jawa Timur. Tim melakukan pengambilan
contoh pada saat benih diterima oleh kelompok tani dan
menyimpan benih di petanipenerima bantuan untuk diambil
sampelnya pada saat benih akan ditanam.
Pengambilan contoh benih kedelai di gudang benih UD
Marga Tani yang terletak di Subang, Jawa Barat, kemudian
melakukan pengiriman benih bantuan kedelai ke kelompok
tani di Pandeglang Provinsi Banten. Tim melakukan
pengambilan contoh pada saat benih diterima oleh kelompok
tani dan menyimpan benih di petani penerima bantuan
untuk diambil sampelnya pada saat benih akan ditanam.
Pengembangan metode ini lebih mengkaji permasalahan dan
mencari titik kritis penurunan mutu benih selama proses
distribusi terhadap mutu benih padi, jagung dan kedelai
karena terkadang dilaporkan mutu benih kurang baik saat
tiba di lokasi petani, seperti pada program bantuan benih
pemerintah. Pengambilan sampel setelah pengiriman
diambil menggunakan tiga metode pengambilan contoh.
Saat pemilihan kemasan yang diambil secara umum dalam
kondisi baik kemasan yang paling buruk diambil dalam
kondisi kemasan kotor, berada di tumpukan paling bawah
namun tidak ada indikasi basah atau bocor.
Berdasarkan hasil mutu benih pada pengiriman benih padi
dan jagung untuk parameter kadar air ke beberapa lokasi
benih pada ketiga metode pengambilan contoh diperolh hasil
yang tidak berbeda, terdapat benih yang mengalami sedikit
LAPORAN TAHUNAN 2020
58
LAPORAN TAHUNAN 2020 58
kenaikan tingkat kadar air tetapi tidak signifikan dan masih
memenuhi persyaratan minimal berdasarkan Kepmentan
Nomor 620/HK.150/C/04/2020 tentang Petunjuk Teknis
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan yaitu untuk benih padi
(13%), jagung (12%). Namun untuk parameter kadar air
benih kedelai berdasarkan hasil pengecekan mutu awal
diperoleh mutu kadar air lebih dari persyaratan mutu
maksimal yaitu sebesar 11%. Pada pengiriman benih kedelai
varietas Grobogan Lot 12 dari Grobogan ke Gunung Kidul
mutu awal kadar air sebesar 11,3% semakin meningkat
hingga mencapai 12,1% ditingkat petani.
Berdasarkan hasil mutu benih pada pengiriman benih padi
dan jagung untuk parameter daya berkecambah ke
beberapa lokasi benih pada ketiga metode pengambilan
contoh diperoleh hasil yang tidak berbeda. Benih yang
disimpan lama pada saat pengiriman mengalami sedikit
penurunan tetapi tidak signifikan masih memenuhi
persyaratan minimal berdasarkan Kepmentan
620/HK.150/C/04/2020 yaitu untuk benih padi (80%),
jagung (85%). Namun untuk parameter daya berkecambah
benih kedelai berdasarkan hasil pengecekan mutu awal
diperoleh mutu daya berkecambah kurang dari persyaratan
mutu minimal yaitu sebesar 65%. Pada pengiriman benih
kedelai varietas Grobogan Lot 12 dari Grobogan ke Gunung
Kidul mutu awal daya berkecambah sebesar 61% semakin
menurun hingga mencapai 32% ditingkat petani.
Saat ini belum ada persyaratan standar minimal untuk
parameter vigor benih. Berdasarkan hasil mutu benih pada
pengiriman benih padi dan jagung untuk parameter Vigor
(indeks vigor dan radicle emergence) ke beberapa lokasi
benih pada ketiga metode pengambilan contoh diperoleh
hasil yang tidak berbeda. Untuk benih dengan tingkat
indeks vigor dan radicle emergence yang rendah mengalami
penurunan mutu daya berkecambah lebih cepat
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 59
dibandingkan benih dengan tingkat indeks vigor dan radicle
emergence yang tinggi.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kajian metode pengambilan
contoh benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan
mutu benih beredar dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pada benih padi secara umum terjadi penurunan mutu
benih tetapi masih toleran baik di lokasi tujuan maupun
di tingkat petani;
b. Pada benih jagung secara umum terjadi penurunan
mutu benih tetapi masih toleran baik di lokasi tujuan
maupun di tingkat petani;
c. Pada benih kedelai secara umum terjadi penurunan
mutu benih tetapi pada parameter daya berkecambah
tidak toleran baik di lokasi tujuan maupun di tingkat
petani;
d. Hasil pengecekan mutu benih setelah pengiriman
menggunakan tiga metode pengambilan contoh dengan
menggunakan kemasan contoh kirim aluminium foil dan
plastik tidak berbeda dengan indikasi kemasan tidak
basah dan tidak ada kebocoran;
e. Benih dengan tingkat vigor yang rendah mengalami
penurunan mutu daya berkecambah lebih cepat
dibandingkan benih dengan tingkat vigor yang tinggi.
Rekomendasi dari hasil kajian metode pengambilan contoh
benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan mutu
benih beredar adalah sebagai berikut:
a. Untuk mempertahankan mutu benih ditingkat petani,
maka benih padi, jagung dan kedelai yang akan dikirim
harus memenuhi persayaratan mutu minimal yang
dipersyaratkan dalam Kepmentan
620.HK.140.C.04.2020;
b. Jika benih sudah diterima oleh petani tetapi tidak
segera ditanam untuk menjaga mutu benih bantuan
maka dibutuhkan standar operasional prosedur untuk
penyimpanan benih ditingkat petani;
LAPORAN TAHUNAN 2020
60
LAPORAN TAHUNAN 2020 60
c. Untuk pengiriman ke lokasi yang membutuhkan waktu
lama sebaiknya dipilih benih dengan tingkat vigor dan
daya berkecambah yang tinggi.
8. Identifikasi Kebenaran Kode Event Bt11 Dan GA21 pada Benih Jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG)
Upaya pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia
mendapatkan tantangan berat saat ini. Terbatasnya jumlah
varietas unggul jagung yang mampu beradaptasi dengan
baik dan bertahan lama pada kondisi iklim ekstrim
merupakan salah satu faktor dalam peningkatan
produktivitas jagung nasional. Hal tersebut mengakibatkan
Indonesia menjadi negara pengimpor jagung. Pada tahun
2013, Indonesia mengimpor jagung sebanyak 3 juta ton
untuk bahan pakan ternak, yang 76% berasal dari negara
penanam jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG), sehingga
terdapat kemungkinan beberapa jagung PRG tersebut sudah
ada di Indonesia.
Budidaya pertanaman PRG dapat menjadi salah satu solusi
dalam menghadapi permasalahan pertanian seperti, varietas
yang produktivitas yang rendah, rentan terhadap hama dan
penyakit serta terbatasnya lahan optimal. Masalah global
seperti peningkatan jumlah penduduk, dan tuntutan
terhadap varietas atau produk pertanian berkualitas harus
segera mendapat tindak lanjut. PRG memang dapat
memberikan manfaat ekonomi kepada petani dan
masyarakat, namun PRG juga dapat menjadi sumber
kontroversi terutama yang berhubungan dengan komoditas
dan produk pangan.
Jagung (Zea mays) termasuk produk pertanian utama yang
telah banyak dimodifikasi menggunakan teknik rekayasa
genetika. Pada saat ini, luasan jagung PRG telah mencapai
57,4 juta ha dengan produksi mencapai 32% dari produksi
jagung dunia. Beberapa produk jagung PRG telah ditanam
secara luas di beberapa negara, yaitu jagung tahan hama,
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 61
seperti Mon89034, Mon810, BT11, TC1507 dan MIR162,
serta jagung toleran herbisida, antara lain GA21, NK603,
dan MIR604. Beberapa jagung PRG, yaitu GA21,
TC1507, BT11, MIR162, MIR604, NK603, dan Mon89034,
telah mendapatkan persetujuan keamanan pangan PRG
(aman untuk dikonsumsi sebagai pangan) dari Kepala
Badan POM. Persetujuan dari lembaga terkait memberi
potensi kegiatan budidaya tanaman PRG di Indonesia dan
permintaan pengujian deteksi kebenaran event PRG yang
telah mendapat sertifikat keamanan pangan PRG.
Untuk itu laboratorium Elektroforesis Balai Besar PPMB-
TPH pada TA 2020 mengajukan kegiatan pengembangan
metode Identifikasi Kebenaran Kode Event Produk Rekayasa
Genetik Bacillus thuringensis 11 (Bt11) dan Gibberelin acid
21 (Ga21) Pada Benih Jagung. Berdasarkan Permentan
Nomor 12 tahun 2018 tentang Produksi, Sertifikasi dan
Peredaran Benih Tanaman, pasal 33 (f) untuk benih Produk
Rekayasa Genetik (PRG) harus mencantumkan kode PRG
(event). Sedangkan pada ISTA Rules (2019) juga telah
mencantumkan pengujian benih Genetically Modified
Organisms (GMO) bab 19, dengan tiga dasar metode yaitu
berdasar DNA, berdasar protein dan berdasar uji
pertanaman atau bioassay.
Tujuan pengembangan metode ini adalah memperoleh
metode pengujian, penanda DNA untuk event PRG Bt 11
dan GA 21 benih jagung yang sesuai kode PRG sebagai
varietas benih maupun sesuai dengan tercantum pada
kemasan benih/komoditas. Manfaat hasil pengembangan
metode berupa prosedur metode pengujian dan penanda
DNA yang berguna dalam verifikasi kebenaran PRG berkode
Bahan pengujian yang digunakan terdiri dari Reference
Material jagung PRG event BT11 dan GA21 serta komoditas
jagung yang beredar. Untuk benih jagung PRG event Bt11
dan Ga21 serta non PRG dari Bt11 dan Ga21 yang masih
LAPORAN TAHUNAN 2020
62
LAPORAN TAHUNAN 2020 62
satu varietas merupakan partisipasi dari PT Syngenta yang
berasal dari sumber benih di Amerika Serikat (USA). Contoh
benih PRG dan non PRG tersebut berupa benih yang sudah
dibuat menjadi tepung sehingga tidak dapat digunakan
sebagai bahan perbanyakan tanaman.Peralatan yang
digunakan adalah timbangan analitik, perangkat uji
ekstraksi isolasi DNA, perangkat uji penggandaan DNA
(PCR) dan perangkat uji biomolekuler serta perangkat uji
kimia.. Bahan dan sarana pengujian untuk pelaksanaan
kegiatan pengembangan metode ini bersumber pada
anggaran kegiatan pengembangan dan validasi metode Balai
Besar PPMB-TPH Tahun Anggaran 2020.
Tabel 12. Daftar contoh uji yang digunakan dalam pengembangan metode
No Asal Contoh Benih Varietas Contoh Pengujian
1 Benih jagung non PRG beredar di Indonesia
Srikandi Kuning, Nasa 29, BISI 18, Bisi 99, Bisi 220, Pioneer Gajah,
Pioneer Bison, NK 6172, NK 7202
2 Benih jagung non PRG
(Syngenta /USA)
Satu varietas sama dengan Bt 11,
Ga 21
3 Benih jagung PRG
(Syngenta/USA)
Bt 11, Ga 21
4 CRM GMO level 4 (maize) Bt 11, Ga 21, MIR 604
Tahap awal kegiatan ini adalah penyiapan contoh benih
jagung non PRG yang berasal dari benih jagung varietas
unggul yang beredar di Indonesia. Contoh kerja yang
digunakan dalam pengujian diambil dari sampel benih.
Masing-masing sampel benih uji tersebut selanjutnya
diekstrasi isolasi DNA kemudian dianalisis secara molekuler
menggunakan teknik PCR menggunakan lima marka DNA,
yang terdiri dari dua primer spesifik penciri PRG ( primer
35S, dan TNOs),dua primer spesifik untuk mengidentifikasi
event kode PRG (Bt11 dan Ga21), dan satu primer spesifik
genus jagung (primer Zein). Pemilihan penggunaan primer
tersebut dilakukan berdasarkan informasi yang telah
dilaporkan sebelumnya, yang merupakan marka molekuler
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 63
yang informatif dalam membedakan atau deteksi PRG
(Bahagiawati, 2015). Informasi primer, sekuen, ukuran
produk yang dihasilkan oleh masing-masing sesuai
referensinya masing-masing dalam kegiatan identifikasi PRG
yang digunakan pada kegiatan ini secara terperinci
ditampilkan pada tabel berikut
Tabel 13. Daftar primer yang digunakan untukdeteksi dan
identifikasi PRG jagung
No Primer Urutan basa (5^ - 3^) Produk
(bp)
Sumber
data
1 P35S Forward
GATAGTGGGATTGTGCGTCA 195 Gurakan et al. (2011)
P35S
Revers
GCTCCTACAAATGCCATCA
2 Tnos-F GAATCCTGTTGCCGGTCTTG 180 Randhawa
et al (2006) Tnos-R TTATCCTAGTTTGCGCGCTA
3 BT11-F CCATTTTTCAGCTAGGAAGTTC 110 Matsuoka
et al (2001) BT11-R TCGTTGATGTTKGGGTGTTC
4 GA21-F ACGGTGGAAGAGTTCAATGTATG 270 Matsuoka
et al (2001) GA21-R TCTCCTTGATGGGCTGCA
5 Zein-F GACATTGTGGCATCATCATTT 277 Gurakan et
al. (2011) Zein-R AGTGCGACCCATATTCCAG
Masing-masing sampel uji terdiri dari dua ulangan DNA
hasil ekstraksi isolasi dari masing-masing sampel uji
selanjutnya diuji kuantitas maupun kualitas DNA melalui
nilai absorbansi larutan DNA pada panjang gelombang 260
nm dan 280 nm menggunakan spektrofotometer UV
Nanodrop. Penentuan kemurniaan DNA yang dihasilkan
mengacu pada nilai rasio absorbansi DNA yang diperoleh
pada panjang gelombang A260/A280 pada kisaran 1.8 sd
2.0.
Hasil bacaan yang berada di luar kisaran tersebut
menunjukkan bahwa pada sampel DNA yang masih
terkontaminasi oleh makromolekul lainnya, seperti protein
maupun RNA. Selain itu, penentuan kualitas DNA yang
diperoleh juga dilakukan secara visual menggunakan teknik
elektroforesis horizontal dengan cara me-running masing-
LAPORAN TAHUNAN 2020
64
LAPORAN TAHUNAN 2020 64
masing sampel DNA tersebut selama 30 menit pada agarosa
1% di dalam buffer TAE 1x. Nilai konsentrasi DNA yang
berasal dari nilai absorbansi dari masing-masing sampel uji
sudah dihitung secara otomatis pada fasilitas alat
spektrofotometer uv nanodrop dengan satuan konsentrasi
adalah ng/µl.
Selanjutnya masing-masing DNA stok diencerkan menjadi
konsentrasi 20 ug/ul sebagai larutan kerja atau sebagai
cetakan dalam analisis PCR. Pada pengembangan metode
ini, reaksi PCR dilakukan dengan volume total sebesar 20 ul
per tabung mikro (microtube). Komposisi reaksi PCR yang
digunakan terdiri dari 5.0 ul PCR ready mix, 2,0 ul primer
forward dan reverse, 3 ul cetakan DNA dan 10 ul dd H20.
Berdasarkan Instruksi Kerja Pengujian (IKP), kondisi PCR
yang digunakan pada kegiatan ini, meliputi tahap sebagai
berikut, yakni tahapan pertama (denaturasi awal) dilakukan
pada suhu 95 °C selama 5 menit sebanyak 1 siklus, tahap
kedua denaturasi yang terdiri tiga suhu 94°C selama 30
detik, dilanjutkan suhu 50°C selama 30 detik dan 72°C
selama 1 menit sebanyak 10 siklus, tahap ketiga annealing
yang terdiri sub tahap 94°C selama 30 detik dilanjut suhu
annealing sesuai primer yang digunakan dalam deteksi atau
identifikasi event PRG (57, 58, 59°C) selama 30 detik,
elongasi pada suhu 72°C selama 30 detik sebanyak 30
siklus, dan tahap akhir atau final extension pada suhu 72°C
selama 7 menit sebanyak 1 siklus.
Pada optimasi kondisi PCR dilakukan penyesuaian suhu
annealing, yaitu plus minus 5 °C dari masing-masing primer
sehingga diperoleh tiga kondisi optimal yaitu suhu annealing
57, 58, 59°C untuk. Deteksi atau identifikasi PRG. Pada
tahap optimalisasi PCR ini juga dilakukan verifikasi metode
uji terhadap volume reagen PCR dimana pada IKP
sebelumnya menggunakan volume 25 ul per mikrotube
(campuran terdiri dari 4,5 ul buffer PCR + MgCl + dNTP, 2,5
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 65
ul primer forward referse, 0.15 ul Tag DNA Polimerase, 1,0
ul DNA cetakan dan 16,8 ul dd H20). Hasil pengembangan
metode ini menunjukkan bahwa optimasi volume uji PCR
yang dilakukan memberikan hasil uji yang tidak berbeda
berdasarkan visualisasi amplikon setelah running
elektroforesis gel agarose 2 % dimana konsentrasi buffer
TAE yang digunakan 2x dan running gel dilaksanakan
selama 150 menit dengan daya 50 volt, 40 uA, 2 watt.
Berdasarkan hasil kegiatan pengembangan metode
“Identifikasi Kebenaran Kode Event Bt11 dan Ga21 pada
Benih Jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG)”, telah
diperoleh larutan stok DNA yang berasal dari sembilan
varietas unggul jagung non PRG (Srikandi Kuning, Nasa 29,
BISI 18, Bisi 99, Bisi 220, Pioneer Gajah, Pioneer Bison, NK
6172, dan NK 7202) yang diektraksi isolasi DNA
menggunakan metode Sambrook dalam skala
minipreparation. DNA stok tersebut sudah diuji kualitas dan
kuantitas DNAnya berdasarkan metode pengukuran
berbasis absorbansi pada panjang gelombang 260 nm dan
280 nm menggunakan alat spektrofotometer UV Nanodrop.
Selain itu, visualisasi DNA hasil ekstraksi isolasi juga telah
berhasil dilakukan menggunakan teknik elektroforesis pada
gel agarose 1%.
Gambar 28. Contoh benih PRG dari PT. Syngenta Indonesia dan fisik
salah satu contoh jagung PRG berupa tepung
LAPORAN TAHUNAN 2020
66
LAPORAN TAHUNAN 2020 66
Gambar 29. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada DNA
Jagung GMO Bt 11 (3045), non GMO (3046) menggunakan dua marker
50 dan 100 bp
Gambar 30. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada DNA
Jagung GMO Ga21 (3047), Non GMO (3048) menggunakan dua marker
100 dan 50 bp
Sebelum pelaksanaan pengujian metode PRG, tim
pengembangan metode melakukan tahap optimasi prosedur
dalam pengujian penggandaan DNA (PCR) yaitu terhadap
kondisi PCR dan volume reagen PCR yang digunakan. Tahap
tersebut terdokumentasi dimana visualisasi hasil amplifikasi
sebelum tahap optimasi dilakukan yaitu dengan kondisi
annealing 61°C dan volume PCR 25 ul dimana hasil
menunjukkan visualisasi DNA sulit terbaca perlu dilakukan
optimasi pada sampel yang sama. Pada saat optimasi
kondisi PCR dibedakan berdasarkan primer yang digunakan
dan volume reaksi yang digunakan adalah 20 ul.
Pada pelaksanaan pengembangan metode ini terdapat
kendala teknis yang dihadapi analis yatu dalam pembacaan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 67
hasil amplikon (pasang basa/bp) dimana alel DNA diantara
dua ukuran marker DNA contohnya antara 100 bp dan 200
bp maka terdapat dua cara pelaporan amplikon yaitu
pertama 100-200 bp, dan kedua 150 bp. Selanjutnya untuk
tahap kegiatan hasil pengujian maka yang dilaporkan
adalah hasil ampifikasi berupa ukuran fragment DNA (alel
dengan satuan pasang basa) Penggunaan teknologi modern
tidak berarti harus menggantikan teknologi yang telah ada,
namun teknologi tersebut bermanfaat untuk meningkatkan
efisiensi kerja terutama ketersediaan benih bermutu benih
dimasa mendatang.
Permasalahan dan tindak lanjut untuk kegiatan pengujian
kemurnian genetik benih secara molekuler (DNA)
memerlukan kesiapan SDM, alat dan bahan uji sehingga
memberikan data hasil uji yang akurat. Selanjutnya data
hasil uji tersebut dianalisa menjadi pelaporan hasil uji
sebagai informasi yang dapat digunakan pelanggan. Untuk
itu kemampuan analis yang terukur, peralatan uji yang
memenuhi ketelusuran pengukuran melalui pengecekan
rutin dan kalibrasi, dan kesesuaian bahan uji terhadap
persyaratan parameter pengujian terkait merupakan
standar prosedur kerja di laboratorium yang harus dipenuhi
oleh laboratorium pengujian.
Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan
pengembangan metode pengujian biomolekuler DNA dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Metode uji identifikasi kebenaran kode PRG benih jagung
untuk event Bt 11 telah berhasil dilakukan
menggunakan metode deteksi berbasis PCR
menggunakan primer spesifik Bt 11, dengan kondisi
suhu penempelan (annealing) primer yang optimum
adalah 58°C, dengan volume total reaksi PCR adalah 20
ul per mikrotube dengan komposisi reaksi terdiri dari
master mix PCR 5 ul, primer (F+R) 2 ul, cetakan DNA
(50x) 3 ul dan ddH2O 10 ul.
LAPORAN TAHUNAN 2020
68
LAPORAN TAHUNAN 2020 68
b. Metode uji deteksi kebenaran kode PRG benih jagung
untuk event Bt 11 telah berhasil dilakukan
menggunakan metode deteksi berbasis PCR
menggunakan primer 35 S, dengan kondisi suhu
penempelan (annealing) primer yang optimum adalah
57°C, dengan volume total reaksi PCR adalah 20 ul per
microtube dengan komposisi reaksi terdiri dari master
mix PCR 5 ul, primer (F+R) 2 ul, cetakan DNA (50x) 3 ul
dan ddH2O 10 ul.
Rekomendasi dari kegiatan ini yaitu penanda DNA atau
primer 35 S dapat digunakan sebagai untuk mendeteksi
kebenaran kode PRG dan primer Bt 11 direkomendasikan
untuk digunakan dalam mengidentifikasi kebenaran kode
PRG event Bt 11. Selain itu, penggunakan primer Zein
sangat disarankan untuk digunakan dalam analisis deteksi
jagung PRG sebagai kontrol internal dalam analisis
(mengidentifikasi kebenaran bahwa benih yang digunakan
dalam analisis berasal dari genus jagung).
9. Verifikasi Metode Evaluasi Petugas Pengambil Contoh Benih Sesuai International Seed Testing Association (ISTA)
Pengambilan contoh merupakan salah satu persyaratan
proses point 7.3 yang tercantum dalam SNI 17025:2017
untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.
Point tersebut menjelaskan bahwa laboratorium harus
memiliki rencana dan metode pengambilan contoh bila
laboratorium melakukan pengambilan contoh zat, bahan
atau produk untuk pengujian dan atau kalibrasi. Metode
pengambilan contoh harus memperhatikan faktor-faktor
yang harus dikendalikan untuk memastikan keabsahan
hasil pengujian. Artinya pengambilan contoh harus
dilakukan dengan benar sesuai acuan atau referensi.
International Seed Testing Association (ISTA) adalah referensi
International untuk pengujian mutu benih di laboratorium,
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 69
juga untuk pengambilan contoh benih. ISTA Rules telah
menjelaskan dan mengatur secara lengkap hal-hal terkait
teknis dalam pengambian contoh benih, bahkan dijelaskan
secara khusus dalam Handbook Seed Sampling ISTA
termasuk sistem pengendalian dan jaminan mutu dalam
pengambilan contoh. Persyaratan standard akreditasi ISTA
dalam pengambilan contoh meliputi ; lingkungan, peralatan
dan kalibrasi, identifikasi lot, pengambilan sampel,
penanganan sampel, metode dan prosedur serta sistem
jaminan mutu. Jaminan mutu dalam pengambilan contoh
sangat penting pada semua tahapan mulai dari penyiapan
lot benih, pengambilan contoh primer sampai penyiapan
contoh kerja.
Petugas Pengambil Contoh (PPC) memegang peranan penting
dalam pengambilan contoh benih untuk pengujian mutu
benih. Laboratorium atau lembaga penguji mutu benih
harus menjamin bahwa PPC benih dalam ruang lingkupnya
memiliki kompetensi yang diperlukan dalam kegiatan
pengambilan contoh sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Keakuratan informasi yang disampaikan dan pengambilan
contoh yang dilakukan oleh PPC sangat penting untuk
integritas sertifikat analisis benih yang dikeluarkan. Oleh
karena itu diperlukan adanya sistem jaminan mutu dalam
pengambilan contoh untuk memastikan bahwa tahapan
proses pengambilan contoh dapat berjalan efektif dan efisien
dengan cara mengendalikan kesalahan (error) yang mungkin
terjadi.
Kondisi sekarang ini, belum semua Petugas Pengambil
Contoh (PPC)/Pengawas Benih Tanaman (PBT) diikut
sertakan dalam Pelatihan Pengambilan Contoh. Namun
pengambil kebijakan dalam hal ini Direktur Perbenihan dan
Balai Besar PPMB-TPH sudah berusaha untuk
meningkatkan jumlah PPC/PBT yang diikut sertakan dalam
pelatihan. Bahkan di tahun 2020 sebagian besar BPSBTPH
mempunyai program Inhouse Training PPC. Untuk
LAPORAN TAHUNAN 2020
70
LAPORAN TAHUNAN 2020 70
memantau kinerja, jika di laboratorium ada “Uji Profisiensi”
dan uji banding maka Petugas Pengambil Contoh juga perlu
dievaluasi kinerjanya yaitu dengan Monitoring PPC.
Metode Monitoring PPC sudah tercantum dalam ISTA
sebagai referensi Internasional pengujian di laboratorium
dan pengambilan contoh benih atau sampling. ISTA telah
mengatur sistem jaminan mutu atau monitoring terhadap
petugas pengambil contoh (PPC) benih sebagai jaminan
terhadap pengujian mutu benih yang berkualitas.
Monitoring terhadap PPC benih meliputi:
a. Supervisi yaitu penilaian terhadap PPC secara individu
terkait performa PPC dalam sampling benih.
b. Check sampling
c. Audit yaitu periksaan system secara total meliputi
(manual, prosedur, instruksi) bukan terhadap PPC
secara individu.
Tujuan evaluasi petugas pengambil contoh sesuai ISTA
adalah untuk memverifikasi metode monitoring PPC agar
efektif, efisien dan dapat diaplikasikan.
Kegiatan di lakukan pada Januari sampai Desember 2020 di
Balai Besar PPMB-TPH dan dengan melibatkan Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih-TPH Provinsi Sumatera
Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Selatan
khususnya para Petugas Pengambil Contoh (PPC) benih.
Yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah lot benih beserta
peralatan dan perlengkapan pengambilan contoh benih
(PCB), perlengkapan pengujian mutu di laboratorium
beserta dokumen yang diperlukan. Pelaksanaan kegiatan
dilakukan melalui penilaian langsung performa PPC di
provinsi sesuai metode yang dijelaskan dalam ISTA.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 71
Gambar 31. Alur kegiatan evaluasi PPC
Evaluasi terhadap performa Petugas Pengambil Contoh (PPC)
pada saat kegiatan pengambilan contoh benih untuk
kegiatan sertifikasi, pelabelan maupun pengecekan mutu
benih adalah semata-mata sebagai implementasi dari
peningkatan serta pemeliharaan terhadap kompetensi para
PPC. Hal ini dilakukan sebagai bentuk jaminan mutu
terhadap sertifikat hasil uji sampel benih di laboratorium,
karena kegiatan pengambilan contoh benih merupakan tolok
ukur yang menunjukkan dan menggambarkan mutu dari
suatu lot benih tertentu.
Evaluasi yang dilakukan terhadap PPC, melalui supervisi
untuk menilai performa PPC pada saat pengambilan contoh
suatu lot benih di suatu gudang atau tempat tersusunnya
lot benih pada masa waktu tertentu dengan memperhatikan
segala perlengkapan yang dibawa oleh PPC seperti
peralatan, dan dokumen yang digunakan untuk
pengambilan contoh benih yang dipersiapkan untuk
melaksanakan tugasnya serta segala aktifitasnya pada saat
melakukan pengambilan contoh, misal memeriksa kondisi
lot benih, memperhitungkan jumlah karung yang akan
ditusuk atau diambil contoh primernya.
Supervisi dianggap selesai sampai PPC mempersiapkan
contoh benih yang akan dikirimkan ke laboratorium dengan
LAPORAN TAHUNAN 2020
72
LAPORAN TAHUNAN 2020 72
menuliskan identitas benih dan atribut lainnya yang
diperlukan dengan selengkap-selengkapnya agar dapat
tertelusur.
Evaluasi terhadap para PPC ini dianalogikan sebagai uji
kompetensi yang memerlukan nilai acuan atau suatu
referensi untuk menilai apakah performa seorang PPC pada
saat melaksanakan tugasnya sesuai atau tidak sesuai
dengan membandingkan performa antara PPC satu dengan
lainnya pada saat mengambil contoh dalam waktu yang
hampir bersamaan pada suatu lot benih yang sama.
Performa PPC yang telah mengikuti pelatihan, memiliki
sertifikat, cakap dan berpengalaman dianggap sebagai suatu
nilai acuan yang menjadi referensi bagi PPC lainnya.
Evaluasi selanjutnya melalui cek sampling untuk
mengevaluasi contoh benih yang diambil oleh PPC dalam
aktifitasnya melaksanakan kegiatan pengambilan contoh
melalui pengujian sampel oleh analis di laboratorium. Hal
yang menjadi indikator dalam evaluasi tersebut adalah hasil
pengujian contoh benih tersebut harus sesuai dengan
toleransi yang tercantum dalam Tabel pengujian ISTA. Hasil
pengujian contoh benih PPC yang dianggap sebagai nilai
acuan menjadi nilai kebenaran hasil uji. Sehingga jika
terdapat hasil pengujian contoh benih PPC lainnya yang
tidak sesuai dengan batas toleransi dianggap tidak toleran,
sehingga diperlukan diskusi dan evaluasi dengan Evaluator
agar lebih baik di masa berikutnya.
Evaluasi coba dilakukan terhadap PPC di Balai Pengawasan
dan Serifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BPSB-TPH) di empat provinsi yaitu Provinsi Sumatera
Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Kegiatan evaluasi secara supervisi dilakukan dengan melihat
secara langsung performa PPC saat melakukan kegiatan
pengambilan contoh benih di gudang baik untuk pelabelan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 73
dan sertifikasi benih atau kegiatan lainnya yang
melaksanakan praktek pengambilan contoh benih.
Untuk memudahkan pelaksanakan evaluasi terhadap PPC
oleh Tim Evaluator, maka disusunlah suatu tabel
monitoring. Tabel monitoring tersebut adalah implementasi
dari referensi sesuai International Seed Testing Association
meliputi: supervisi, cek sampling, dan audit, namun
disesuaikan dengan referensi Kepmentan Nomor 993 Tahun
2018 sebagai referensi Nasional Pengambilan Contoh Benih
yang bersumber dari ISTA.
Gambar 32. Evaluasi PPC Provinsi Sumatera Selatan
Gambar 33. Evaluasi PPC Provinsi Jawa Tengah
Evaluasi berdasarkan tabel monitoring terhadap para PPC di
empat provinsi menunjukkan bahwa adanya beberapa
persamaan terkait kegiatan PCB. Terutama dari sisi
LAPORAN TAHUNAN 2020
74
LAPORAN TAHUNAN 2020 74
peralatan dan perlengkapan yang mesti tersedia saat
pelaksanaan PCB. Umumnya timbangan adalah
perlengkapan yang jarang dibawa saat PCB. Namun peran
timbangan cukup penting, tidak bisa digantikan oleh
perlengkapan lainnya. Meskipun volume bisa diperkirakan
berdasarkan pengalaman, namun tidak bisa dijadikan
sebagai rujukan. Timbangan diperlukan untuk memastikan
bahwa volume minimal contoh kirim yang sesuai dengan
aturan dapat terpenuhi, sehingga dapat mewakili mutu lot
benihnya.
Selain itu kepemilikian Kepmentan 993 Tahun 2018 sebagai
acuan PCB tidak dimiliki PPC secara merata, sehingga
laboratorium harus memfasilitasi para PPC yang berada
dalam naungannya, sehingga acuan PPC dalam
melaksanakan PCB seragam di manapun PPC bertugas. Hal
lainnya yang ditemukan saat evaluasi adalah plastik yang
dipakai untuk mengemas benih. Kemasan plastik benih
tidak sesuai dengan acuan yaitu PE 0,08 mm. Kemasan
plastik yang digunakan oleh PPC di masing-masing Provinsi
berbeda-beda. Namun acuan di Kepmentan 993 sebagai
referensi untuk pengujian mutu benih dan PCB
mensyaratkan bahwa plastik yang digunakan untuk
mengemas benih adalah PE 0,08 mm. Kemasan standar
sangat penting digunakan untuk mempertahankan mutu
kadar air benih selama contoh kirim dalam perjalanan
sampai dilakukan pengujian di laboratorium.
Hasil evaluasi PPC berdasar metode ISTA sangat
memungkinkan untuk dilaksanakan di Indonesia dengan
beberapa penyesuaian terkait kebijakan-kebijakan di
masing-masing laboratorium penguji benih sebagai tempat
bernaung para PPC. Adapun tabel monitoring yang telah
tersusun dapat digunakan sebagai media sosialisasi
pelaksanaan evaluasi PPC, meskipun masih belum
sempurna dan harus ada perbaikan-perbaikan sesuai
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 75
dengan kondisi dan masukkan dari laboratorium penguji
benih sebagai pengguna untuk peningkatan kompetensi
PPCnya masing-masing.
Hal yang dapat disimpulkan adalah: 1) metode supervisi dan
cek sampling dapat diaplikasikan untuk melihat secara
langsung performa PPC secara umum berdasarkan
pemahamannya dalam melaksanakan pengambilan contoh
sesuai prosedur yang benar, bukan hanya sekedar menusuk
karung untuk mengambil contoh benih; dan 2)
menyamakan persepsi dan pemahaman bahwa seorang PPC
adalah professional dan independen sehingga mampu
menunjukkan bahwa kinerjanya dalam melaksanakan
pengambilan contoh dapat dipertanggungjawabkan sesuai
aturan yang berlaku, dengan fasilitas pengambilan contoh
benih yang mumpuni.
Rekomendasi metode supervisi dan cek sampling dapat
digunakan untuk mengevaluasi secara langsung performa
PPC Benih.
10. Identifikasi Bakteri Penyebab Penyakit Hawar Daun Pada Benih Padi Berdasarkan Metode Liquid Assay
dan Konfirmasi dengan Teknik PCR
Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) adalah salah
satu penyakit utama pada pertanaman padi sawah. Daerah
endemik HDB di Indonesia adalah Jawa Barat dan Jawa
Tengah, dengan tingkat serangan yang beragam.
Sebagai upaya untuk mencegah atau mengurangi gangguan
penyakit pada tanaman, penggunaan benih yang bebas dari
patogen merupakan suatu keharusan dalam sistem usaha
pertanian. Oleh karena itu diperlukan pengujian kesehatan
benih untuk mendeteksi keberadaan patogen atau status
kesehatan benih.
LAPORAN TAHUNAN 2020
76
LAPORAN TAHUNAN 2020 76
Patogen penyebab penyakit pada tanaman dapat berupa
bakteri, cendawan, virus, dan nematoda. Melalui uji
kesehatan benih, patogen dapat dideteksi lebih dini,
sehingga penyakit terbawa benih yang dapat mengganggu
perkecambahan dan pertumbuhan benih yang berdampak
pada penurunan kualitas dan kuantitas hasil dapat
dihindari.
Metode deteksi patogen berbasis kultur mikroba pada suatu
media merupakan metode standar yang digunakan dalam
mendeteksi patogen, namun metode konvensional ini
membutuhkan serangkaian tahapan kultur, memerlukan
konfirmasi secara biokimiawi dan serologis, membutuhkan
waktu yang relatif lama, dan menggunakan peralatan
laboratoium yang intensif, serta membutuhkan banyak
keterampilan teknis. Dengan berbagai kelemahan tersebut
menyebabkan metode ini dinilai kurang efektif.
Pengujian sehari-hari yang dilakukan dalam kegiatan
identifikasi patogen khususnya bakteri terbawa benih di
Balai Besar PPMB-TPH masih dilakukan secara
konvensional menggunakan metode kultur dari agar liquid
assay. Pada proses pengujian dengan menggunakan metode
ini, permasalahan yang umumnya muncul adalah
terdapatnya keraguan analis dalam pengambilan
kesimpulan saat melakukan pengamatan terhadap warna
koloni bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) dimana
analis belum dapat membedakan warna kuning koloni
antara bakteri Xoo dengan bakteri Xanthomonas lainnya.
Selain itu, analis melakukan pengamatan warna koloni
tanpa dibandingkan dengan acuan berupa kontrol positif
dari bakteri tersebut. Disamping itu, laboratorium juga
belum mempunyai prosedur terdokumentasi secara jelas
bagi analis untuk melakukan pengamatan warna koloni dari
bakteri yang menjadi target tersebut, sehingga analis belum
dapat menjamin keakuratan hasil pengujiannya. Untuk
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 77
mengatasi permasalahan tersebut, maka penting bagi
laboratorium melakukan kegiatan verifikasi terhadap
metode pengujian bakteri Xoo menggunakan metode liquid
assay.
Metode pengujian yang mulai banyak dikembangkan pada
saat ini adalah metode berbasis biologi molekuler seperti
teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode ini sangat
penting mengingat diperlukannya teknik deteksi dan
identifikasi yang cepat, efisien dan akurat dalam kegiatan
deteksi penyakit pada benih. Oleh sebab itu, potensi
penggunaan teknik PCR dalam membantu pendeteksian
keberadaan patogen-patogen penyebab penyakit pada benih
perlu dilakukan pengkajian.
Kajian awal yang perlu dilakukan antara lain adalah terkait
metode isolasi asam nukleat (DNA) yang digunakan dalam
teknik PCR dan modifikasinya untuk identifikasi patogen-
patogen penyakit pada benih. Oleh karena itu, sebagai
upaya mendapatkan metode identifikasi bakteri Xoo yang
lebih cepat dan akurat, maka pada tahun 2020 dilakukan
kegiatan verifikasi metode identifikasi bakteri penyebab
penyakit hawar daun pada benih padi berdasarkan metode
liquid assay yang kemudian dikonfirmasi dengan teknik
PCR. Pengujian bakteri dengan metode liquid assay ini
memerlukan waktu pelaksanaan yang relatif lama sekitar 11
hari, sehingga dianggap perlu alternatif metode dengan
waktu pelaksanaan yang lebih cepat dan salah satunya
dapat dilakukan melalui teknik PCR yang diharapkan dapat
mempersingkat waktu pengujian menjadi 2-3 hari.
Tahap awal kegiatan ini adalah pengambilan beberapa
contoh sampel padi sebanyak 4 galur yang dilakukan di
lahan pertanaman padi milik Kebun Percobaan Muara
Bogor, di bawah naungan Balai Besar Penelitian Tanaman
Padi, Badan Litbang Pertanian. Pertanaman padi yang
diambil adalah yang menunjukkan gejala penyakit hawar
LAPORAN TAHUNAN 2020
78
LAPORAN TAHUNAN 2020 78
daun bakteri atau kresek. Sedangkan 3 sampel benih padi
yang lain, merupakan benih yang diduga terdeteksi bakteri
Xoo berdasarkan hasil uji sebelumnya menggunakan
metode liquid assay.
Tabel 14. Daftar sampel uji yang digunakan dalam verifikasi metode identifikasi bakteri XOO
No Jenis Tanaman/
Galur Hasil Persilangan Asal/Tgl Panen
1 Varietas/Galur Hasil Persilangan
Kebun Percobaan Muara/ 11 Juni 2020
2 Cigeulis/Sigambiri Putih Kebun Percobaan Muara/
11 Juni 2020
3 TIL 8 (qTSN4.4-yp9)/Inpago 8 Kebun Percobaan Muara/
11 Juni 2020
4 TIL 3 (YTH183)/Silugonggo Kebun Percobaan Muara/
11 Juni 2020
5 TIL 3 (YTH183)/Dodokan -
6 Membramo -/ 11 April 2020
7 Inpari 32 -
Hasil uji yang dilakukan oleh beberapa analis menunjukkan
sebagian besar sampel padi yang dianalisis teridentifikasi
memiliki bakteri target (Xanthomonas oryzae pv. Oryzae)
dengan indikator terdapatnya warna kuning pada koloni
bakteri yang ditumbuhkan. Namun secara spesifik tingkatan
warna kuning tersebut tidak dilaporkan sehingga kebenaran
hasil identifikasi perlu dikonfirmasi melalui pengujian PCR.
Elektroforesis dan Visualisasi Hasil PCR
Berdasarkan Panduan Deteksi Bakteri Patogen (Giyanto,
2017), PCR dijalankan dengan tahapan sebagai berikut; 1)
predenaturasi pada suhu 95oC selama 2 menit, 2)
denaturasi (fase pemisahan utas DNA) pada suhu 95oC
selama 30 detik, suhu 63oC selama 30 detik untuk
annealing (pengintegrasian primer), elongasi (sintesis
untaian DNA baru) pada suhu 72oC selama 1 menit yang
berlangsung sebanyak 29 siklus, dan 3) tahap akhir atau
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 79
final extention pada suhu 72oC selama 7 menit sebanyak 1
siklus.
Gambar 34. Hasil visualisasi sampel koloni bakteri dan dua isolat
kontrol positif yang terdeteksi bakteri XOO
Gambar 35. Hasil visualisasi warna koloni bakteri dengan berbagai
tingkatan warna kuning pada beberapa sampel yang tidak
teridentifikasi bakteri XOO
LAPORAN TAHUNAN 2020
80
LAPORAN TAHUNAN 2020 80
Hasil pengujian berdasarkan metode liquid assay yang
dilakukan oleh analis menunjukkan bahwa sebagian besar
analis berhasil mengidentifikasi bakteri XOO sebagai target
analisis. Bila dibandingkan dengan hasil identifikasi yang
dilakukan melalui metode PCR terhadap sampel DNA baik
yang berasal dari benih maupun yang berasal dari koloni
bakteri yangl dibiakkan pada media agar, masing-masing
analis hanya berhasil mendeteksi 1 sampel yang
menunjukkan pola pita positif spesifik terhadap bakteri XOO.
Namun demikian, kebenaran hasil deteksi sangat
dipengaruhi oleh ketelitian Analis dalam melakukan
rangkaian uji biokimia, seperti uji reaksi gram dengan KOH
3%, uji katalase, uji oksidase, dan hidrolisa pati. Selain itu,
faktor lain yang juga sangat berpengaruh pada keakuratan
hasil analisis adalah kualitas bahan yang digunakan pada
proses pengujian secara biokimia tersebut, seperti kondisi
larutan stok bahan pereaksi yang digunakan (masih
termasuk baru atau stok yang telah lama dibuat).
Berdasarkan hasil pengembangan metode yang dilakukan
pada kajian ini dapat disimpulkan bahwa metode isolasi
dapat digunakan, namun demikian hasil uji PCR terhadap
DNA bakteri yang diambil dari koloni yang ditumbuhkan
pada media agar, masih memerlukan optimasi terhadap
kondisi PCR maupun teknik elektroforesisnya agar produk
PCR dan separasi fragmen DNA yang dihasilkan beserta
DNA ladder lebih tajam serta pita DNA yang muncul pada
sampel positif muncul secara konsisten pada kedua
ulangan.
Hasil pengembangan metode menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan hasil identifikasi bakteri XOO dengan
menggunakan metode liquid assay dan metode PCR baik
menggunakan sampel berupa benih maupun koloni bakteri.
Kendala yang muncul pada pelaksanaan pengembangan
metode ini secara teknis antara lain adalah terdapatnya
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 81
kesulitan analisis dalam membaca dan menginterpretasikan
produk PCR yang dihasilkan, yakni terdapatnya alel fragmen
DNA yang tidak sesuai dengan ukuran marker DNA (DNA
ladder) yang diharapkan dimana berdasarkan referensi
ukuran produk PCR yang seharusnya adalah sekitar 470 bp,
namun pada kajian ini ukuran produk PCR yang diperoleh
terlihat seolah ada pada ukuran di atas 500 bp. Selain itu,
permasalahan yang terjadi juga diduga terdapat dalam
proses persiapan sampel, disertai dengan waktu
pelaksanaan pengujian yang kurang maksimal.
Berdasarkan pelaksanaan kajian pengembangan metode
identifikasi bakteri penyebab hawar daun pada benih padi
berdasarkan metode liquid assay dan konfirmasinya dengan
teknik PCR dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Metode liquid assay yang digunakan untuk identifikasi
XOO melalui beberapa rangkaian pengujian secara
biokimia dapat dilakukan oleh analis, namun kelemahan
penggunaan metode ini tidak dapat ditentukan warna
koloninya secara spesifik
b. Teknik isolasi menggunakan sampel uji berupa benih
pada pengujian PCR membutuhkan waktu pengujian
yang lebih cepat dibandingkan menggunakan sampel
berupa koloni bakteri
c. Terdapat perbedaan hasil identifikasi bakteri XOO
dengan menggunakan metode liquid assay dan metode
PCR baik menggunakan sampel berupa benih maupun
koloni bakteri
d. Metode identifikasi bakteri dengan menggunakan metode
PCR lebih cepat dan akurat daripada pengujian
konvensional menggunakan metode liquid assay
e. Perlu optimasi dalam proses isolasi maupun program
elektroforesis DNA agar separasi ladder dapat terlihat
lebih jelas.
Rekomendasi: pengujian PCR dengan menggunakan teknik
isolasi sampel dari ekstraksi benih dan isolat berupa koloni
LAPORAN TAHUNAN 2020
82
LAPORAN TAHUNAN 2020 82
bakteri dari biakan pada media agar dapat digunakan
secara efektif untuk identifikasi bakteri Xanthomonas oryzae
pv. oryzae.
PELAYANAN PENGUJIAN
Pelayanan pengujian dapat didefinisikan sebagai bentuk
layanan jasa dari laboratorium yang dalam hal ini
dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH dalam rangka
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kegiatan pelayanan
pengujian di Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH
mencakup kegiatan pengujian internal dan eksternal.
Pengujian internal dilakukan untuk mendukung kegiatan uji
profisiensi, uji petik mutu benih yang beredar, pemeliharaan
ruang lingkup akreditasi serta pemeliharaan kompetensi
alat serta analis, sedangkan pengujian eksternal merupakan
permintaan pengujian dari customer (pelanggan).
Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 35
Tahun 2016, telah ditetapkan Jenis dan Tarif Penerimaan
Negara Buka Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian
Pertanian. Dalam Peraturan Pemerintah disebutkan, bahwa
jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian
diantaranya adalah. jasa layanan pengujian, analisis, dan
pengembangan pertanian.
Peraturan Pemerintah ini juga menegaskan, bahwa seluruh
penerimaan PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian
wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara.
Berdasarkan peraturan ini maka laboratorium Balai Besar
PPMB-TPH berhak meminta biaya kepada pelanggan
eksternal yang nantinya akan disetorkan ke kas negara.
Setiap jenis pengujian mempunyai tarif yang berbeda.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 83
Tabel 15. Jenis pelayanan dan tarif pengujian per sampelJenis Pelayanan Tarif per sampel
Pengujian Benih (Rp)
1 Kadar air (metode oven) 25.000
2 Kemurnian fisik 25.000
3 Berat 1000 butir benih 10.000
4
Daya berkecambah (Benih Kecil) Metode
berdasarkan aturan Internasional Seed
Testing Association (ISTA)
37.000
5
Daya berkecambah (Benih Besar) Metode
berdasarkan aturan Internasional Seed
Testing Association (ISTA)
69.000
6Daya berkecambah (Benih Kecil) Metode
Kertas Merang dan Kertas Stensil10.000
7Daya berkecambah (Benih Besar) Metode
Kertas Merang dan Kertas Stensil10.000
9 Indeks Vigor (Benih Kecil) 37.000
10 Indeks Vigor (Benih Besar) 69.000
11 Accelerated Aging 100.000
12 Daya Hantar Listrik (Benih Kecil) 15.000
13 Daya Hantar Listrik (Benih Besar) 25.000
Heterogenitas dengan cara
a. Analisis kemurnian 25.000
b. Daya berkecambah 85.000
Viabilitas benih secara biokimia dengan uji
tetrazolium
a. Benih Kecil 225.000
b. Benih Besar 425.000
Cendawan terbawa benih dengan Metode
a. Blotter Test 160.000
b. Agar Test 320.000
200.000
Virus Terbawa Benih dengan Metode
a. Enzyme Linked Immunosorbent Assay
(ELISA) per satu jenis virus225.000
b. Growing on test 30.000
c. Tanaman indikator 32.000
19 Nematoda Terbawa Benih 50.000
Uji Penanda DNA Metode Random Amplyfied
Polymerphic DNA (RAPD)
1. Satu Primer 462.000
2. Dua Primer 612.000
3. Tiga Primer 763.000
4. Empat Primer 913.000
Setiap penambahan 1 primer 150.000
250.000/
sertifikat
18
20
21Jasa Pembuatan Sertifikat pengujian benih
(Sertifikat ISTA)
No
14
15
16
17Bakteri Terbawa Benih dengan metode Liquid
Assay
Kondisi teknis yang beragam dari laboratorium pengujian
mutu benih di daerah seperti kompetensi sumber daya
laboratorium daerah berbeda dengan daerah lain perlu
difasilitasi dengan laboratorium pembanding. Untuk itu
laboratorium penguji mutu benih Balai Besar PPMB-TPH
berupaya dapat berperan dalam penerapan standardisasi
LAPORAN TAHUNAN 2020
84
LAPORAN TAHUNAN 2020 84
metode uji benih, sehingga keseragaman hasil uji dapat
tercapai.
Ruang lingkup pelayanan pengujian adalah uji eksternal
yang meliputi uji servis untuk sertifikat ISTA, uji banding,
uji profisiensi dari customer luar Balai Besar PPMB-TPH
dan uji internal yang meliputi pemeliharaan ruang lingkup
pengujian terakreditasi, uji banding unjuk kerja
laboratorium/analis, pengecekan/kalibrasi alat untuk
pengukuran. Kegiatan pelayanan pengujian TA. 2020
menetapkan target 1.000 contoh benih yang dapat ditangani
oleh laboratorium dan hingga akhir TA. 2020 telah mencapai
sebanyak 1.091 sampel atau 109,10% dari target. Jumlah
contoh benih yang masuk TA 2020 berasal dari sampel
pemeliharaan ruang lingkup sebanyak 261 sampel, uji
profisiensi 473 sampel, uji petik 158 sampel dan uji servis
141 sampel. Komoditas benih pelayanan pengujian berupa
benih tanaman pangan, hortikultura dan benih tanaman
lain yang diperoleh dari uji profisiensi ISTA.
Gambar 36. Jumlah contoh benih pelayanan pengujian tahun 2020
Komoditas benih pelayanan pengujian yang diuji di Balai
Besar PPMB-TPH dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
benih tanaman pangan total sebanyak 581 sampel, benih
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 85
hortikultura 479 sampel, dan benih tanaman lain 31
sampel.
Gambar 37. Komoditas dan jumlah benih tanaman pangan
Benih tanaman lain diperoleh dari uji profisiensi ISTA,
pemeliharaan ruang lingkup Balai Besar PPMB-TPH dan uji
servis.
Tabel 16. Jenis komoditas dan jumlah sampel benih
hortikultura dan benih tanaman lain
No Hortikultura Jumlah No Hortikultura Jumlah No Tanaman Lain Jumlah
1
Allium
porrum 3 15 Paria
9 1
Felicia
heterophylia 3
2 Bayam
8 16 Pepaya
1 2 Campuran Benih 2
3 Buah naga 20 17 Sawi 2 3 Datura metel 3
4 Buncis
17 18 Selada
8 4
Hordeum vulgare 3
5 Cabai
308 19 Seledri
1 5 Inokulum bakteri 1
6
Kacang
Panjang 8 20 Semangka
6
Chenopodium amaranti color 3
7 Kangkung
1 21 Spinach
11 7
Chenopodium murale 3
8 Kentang
4 22 Terong
2 8
Nicotiana tabaccum 6
9 Kubis 7 23 Tomat
6 9
Festuca pratensis 3
10 Melon 8 24 Waluh 21 10 Tanah 4
LAPORAN TAHUNAN 2020
86
LAPORAN TAHUNAN 2020 86
11 Lobak 1 25 Wortel 1
Total 31
12 Mentimun 23
Total 479
13 Oyong 9
Sampel uji profisiensi berjumlah 473 contoh benih, terbagi
menjadi 2 yaitu uji profisiensi ISTA sebanyak 23 contoh
benih, uji profisiensi Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 450
contoh benih. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji
profisiensi tersaji pada tabel berikut.
Tabel 17. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji profisiensi
UP ISTA UP Balai Besar PPMB-TPH
Allium porrum 3 Cabai 223
Festuca pratensis 3 Padi 227
Hordeum vulgare 3 Phaseolus vulgaris 9
Felicia heterophylia 3 Seed mixture 2
UP lain-lain
Jumlah sampel uji petik Balai Besar PPMB-TPH pada tahun
2020 sebanyak 158 sampel benih tanaman pangan, terinci
pada tabel berikut.
Tabel 18. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji petik
Uji Petik Tanaman Pangan
Jagung 55
Kedelai 23
Padi 80
Jumlah 158
EVALUASI PBT
Balai Besar PPMB-TPH memiliki 23 PBT, salah satu
tugasnya adalah melaksanakan pengambilan contoh benih
tanaman pangan dan hortikultura.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 87
Dalam melaksanakan pengambilan contoh, acuan yang
digunakan oleh PBT yaitu:
a. ISTA Rules Chapter 2
b. Kepmentan no 993/HK.150/C/05/2018 tentang
Petunjuk Teknis Pengambilan Contoh Benih dan
pengujian / analisis Mutu benih Tanaman Pangan
c. Kepmentan no no 300/kpts/SR.130/D/12/2016 tentang
Pedoman Uji Mutu benih laboratorium (Benih
Hortikultura)
d. SOP Keputusan Dirjen Tanaman Pangan Nomor:
96/HK.310/C/4/2020
Dalam hal kompetensi Petugas Pengambil Contoh (PPC)
Balai Besar PPMB-TPH
Sudah disertifikasi oleh lembaga sertifikasi person
Pengambilan contoh benih masuk dalam ruang lingkup
akreditasi ISTA
Pengambilan contoh benih masuk dalam ruang lingkup
akreditasi Komite Akreditasi Nasional (Ruang lingkup
Benih Padi)
Untuk memelihara kompetensi PPC, pada tahun 2020
Benih Balai Besar PPMB-TPH dilaksanakan Evaluasi PPC
pada tanggal 21 s.d 23 Oktober 2020 ke PP Kerja Boyolali
Tengah untuk komoditas padi dan UD Sujinah untuk
komoditas kedelai. Pada tanggal 2 s.d 4 November 2020 ke
PT. BISI International Tbk untuk komoditas jagung dan PT.
Agri Makmur Pertiwi untuk melihat automatis sampling.
Gambar 38. Kegiatan Evaluasi PPC di PP Kerja dan UD Sujinah
LAPORAN TAHUNAN 2020
88
LAPORAN TAHUNAN 2020 88
Gambar 39. Kegiatan Evaluasi PPC di PT BISI
TEMU PELANGGAN
Di masa pandemi COVID-19 ini, Balai Besar PPMB-TPH
tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat pengguna jasa. Sejumlah kegiatan
diselenggarakan, namun juga dipastikan adanya jaminan
keselamatan dan kenyamanan bagi pelanggan maupun
petugas layanan. Karenanya, untuk mensosialisasikan
sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dan untuk
memperoleh masukan tentang kebutuhan pelanggan, Balai
Besar PPMB-TPH menggelar kegiatan Temu Pelanggan
melalui aplikasi zoom pada hari Rabu, 18 November 2020.
Pada kegiatan Temu Pelanggan ini diperkenalkan aplikasi
baru dari Balai Besar PPMB-TPH yang memudahkan
pelanggan dalam melaksanakan pendaftaran pengujian
benih yang diinginkan yang diberi nama Sistem Manajemen
Pengujian Laboratorium atau yang disingkat SIMPEL.
Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Bidang Informasi dan
Jaringan laboratorium sebagai salah satu bentuk inovasi
dan pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya
memberikan pelayanan yang terbaik pelanggan. Melalui
aplikasi ini, pelanggan dan petugas tidak perlu bertemu
langsung, pengajuan pengujian dilaksanakan secara online,
benih yang akan diuji dapat dikirim.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 89
Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin dari Balai Besar
PPMB-TPH. Melalui kegiatan ini dapat menjadi jembatan
silaturahmi antara Balai Besar PPMB-TPH dan sekaligus
meningkatkan pemahaman pelanggan tentang pelayanan
yang diberikan dan bagaimana pelaksanaan di masa
pandemi. Disamping itu, ajang ini juga dapat dijadikan
media untuk menjaring kebutuhan pelanggan dan
permasalahan yang mereka rasakan selama memperoleh
pelayanan dari Balai Besar PPMB-TPH.
Balai Besar PPMB-TPH mengundang seluruh BPSB di
Indonesia, Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, beberapa Balai Besar dan juga beberapa
perusahaan benih.
Antusiasme para undangan sangat tinggi, dapat dilihat dari
jumlah participant yang gabung di Zoom sebanyak 72
peserta dan jumlah peserta yang absen di Zoho Forms
sebanyak 95 peserta.
Materi yang disampaikan dalam acara temu pelanggan
sebagai berikut: 1) Kinerja Balai Besar PPMB-TPH di Masa
Pandemi Covid 19; 2) Pelayanan Publik Balai Besar PPMB-
TPH PPMB- TPH Berdasarkan ISO 9001:2015; 3) Sistem
Informasi Manajemen Pengujian Laboratorium; 4) PNBP atau
Sistem Pembayaran Pelayanan Pengujian dan Uji Profisiensi;
dan 5) Pelayanan LSSM BTPH.
Gambar 40. Pembukaan kegiatan Temu Pelanggan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 91
BAB III
CAPAIAN KINERJA
BIDANG INFORMASI DAN
JARINGAN LABORATORIUM
LAPORAN TAHUNAN 2020
92
LAPORAN TAHUNAN 2020 92
SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 1. Pembuatan Buku Literatur
Kegiatan pembuatan buku literatur merupakan salah satu
program yang ditujukan untuk menyediakan literatur
pendukung pengujian mutu benih dengan cara menyusun
dan membuat literatur yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam pengujian mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura.
Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan ini
adalah peningkatan wawasan pengetahuan Pengawas Benih
Tanaman (PBT) dalam rangka pelaksanaan sertifikasi benih
bina dilapang.
Pada bulan April 2020 telah terbit Keputusan Menteri
Pertanian (Kepmentan) Nomor 620/HK.140/C/04/2020
tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan.
Kepmentan ini merupakan pengganti dari Kepmentan
mentan Nomor 991/HK.150/C/05/2018. Dalam Kepmentan
ini disampaikan mengenai pemahaman Sertifikasi Benih
yaitu serangkaian pemeriksaan dan/atau pengujian dalam
rangka penerbitan sertifikat benih. Salah satu tahapan
dalam proses sertifikasi benih adalah tahapan pemeriksaan
pertanaman.
Maksud pemeriksaan pertanaman adalah untuk
mendapatkan kepastian bahwa benih yang akan dihasilkan
dari pertanaman tersebut benar varietas yang dimaksud dan
tidak tercampur sesuai dengan persyaratan mutu benih.
Pemeriksaan pertanaman dilaksanakan pada fase vegetatif,
fase berbunga, fase masak/menjelang panen.
Untuk sertifikasi baku pada tanaman padi. parameter yang
diperiksa mengalami perubahan.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 93
Parameter yang diamati di Kepmentan Nomor
991/HK.150/C/05/2018 adalah:
a. Fase vegetatif: warna kaki, tipe pertumbuhan, warna
daun, lebar daun, kehalusan daun, dan tinggi tanaman;
b. Fase berbunga: tipe pertumbuhan, kehalusan daun,
warna helai daun, warna leher daun, warna daun, lebar
daun, tinggi tanaman, dan sudut daun bendera;
c. Fase masak: bentuk/tipe malai, leher malai, bentuk
gabah, warna gabah, warna ujung gabah, dan bulu pada
ujung gabah.
Sedangkan parameter yang diamati di Kepmentan 620/
HK.140/C/04/2020 adalah:
a. Fase vegetatif: warna kaki, tipe pertumbuhan / bentuk
tanaman, warna daun, lebar daun, dan kehalusan daun;
b. Fase berbunga: warna daun, tipe pertumbuhan/ bentuk
tanaman, kehalusan daun, warna daun, warna leher
daun, lebar daun, tinggi tanaman, dan sudut daun
bendera;
c. Fase masak: bentuk/tipe malai, leher malai, bentuk
gabah, warna gabah, warna ujung gabah, dan bulu pada
ujung gabah.
Tidak semua diskripsi menampilkan informasi parameter
yang diamati sebagaimana yang tercantum pada
Kepmentan, sehingga petugas lapangan perlu memahami
karakteristik tanaman setiap varietas padi.
Dengan adanya buku acuan ini diharapkan akan
didapatkan keseragaman persepsi yang terkait dengan
identifikasi ciri-ciri suatu varietas. Buku saku yang berjudul
“Karakteristik Pembeda Pada Sertifikasi Benih Padi di
Lapangan“ dapat digunakan sebagai referensi dalam
melaksanakan tugas PBT.
Buku saku ini memvisualisasikan karakter pembeda pada
fase vegetatif, berbunga, dan masak dari 10 varietas yaitu
LAPORAN TAHUNAN 2020
94
LAPORAN TAHUNAN 2020 94
Ciherang, INPAGO 8, INPARI 32 HDB, INPARI 33, INPARI 42,
INPARI IR NUTRI ZINK, IR 64, Mekongga dan Situ Bagendit.
Gambar 43. Buku saku Karakteristik Pembeda Pada Sertifikasi Benih Padi di Lapangan
Kegiatan pembuatan buku saku cicetak sebanyak 200 buku
dan telah didistribusikan kepada 32 BPSB-TPH Provinsi di
Indonesia, narasumber (Peneliti Balai Besar Padi), Tim
Penyunting Kepala Balai Besar, Kepala Bidang Informasi
dan Jaringan Laboratorium serta Kepala Seksi Informasi
dan Dokumentasi sedangkan Tim Penyusun merupakan
Pengawas Benih Tanaman (PBT) Laboratorium Balai Besar
PPMB-TPH.
2. Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan wawasan mengenai sistem manajemen mutu dalam
rangka standardisasi laboratorium pengujian benih dan
menyamakan persepsi dan pemahaman persyaratan sistem
manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC
17025:2017. Adapun sasarannya untuk meningkatkan
pemahaman dan penerapan mengenai sistem manajemen
mutu di laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017
dengan target berjumlah 130 orang. Peserta berasal dari
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 95
BPSB seluruh Indonesia, Balai Besar POPT Jatisari, Balai
Besar PPTP, BPMPT, Balitsa, Balitkabi, BB Padi, dan
Produsen Benih Swasta Nasional. Narasumber pada
pertemuan ini dari Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan,
Rumah Mutu, Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan Balai
Besar PPMB-TPH. Adapun realisasi kegiatan Pertemuan
Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 12-14 Februari
2020 di Hotel Aston, Solo Jawa Tengah.
Gambar 43. Pelaksanaan Sinkronisasi Penerapan Sistem
Manajemen Mutu Laboratorium
Pertemuan dibuka oleh Kepala Balai Besar Pengembangan
Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hotikultura.
Hasil dari pertemuan, sebagai berikut:
a. Dalam rangka peningkatan kompetensi Pengawas Benih
Tanaman pada tahun 2020 akan dilaksanakan Pelatihan
Petugas Pengambil Contoh dan Analis Benih yang
diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH Pada Bulan
Maret 2020;
b. Pada bulan Februari s.d Juli 2020, di 14 BPSB akan
dilaksanakan juga IHT (In House Training) Petugas
Pengambil Contoh TA 2020 yaitu BPSB Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan
LAPORAN TAHUNAN 2020
96
LAPORAN TAHUNAN 2020 96
Timur, Sulawesi Barat, Gorontalo, NTB, NTT dan
Maluku;
c. Program Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun
2020 yaitu koorporasi, peningkatan produksi 7%
pertahun dan peningkatan ekspor benih (salah satu
contoh adalah ekspor jagung dari Sulawesi Utara ke
Filipina dan Timor Leste). Kawasan utama andalan
pengembangan padi, bantuan benih padi dan jagung,
penggunaan QR code pada label sebagai pengganti
nomor seri label dan cap timbul. Lagalisasi label tetap
dari BPSB untuk produsen yang belum sertifikasi
mandiri, serta mendorong BPSB untuk menjadi LSSM;
d. Propaktani adalah Program Pengembangan Kawasan
Tanaman Pangan Koorporasi, merupakan Program
Direktorat Jendral Tanaman Pangan untuk 5 tahun
kedepan 2020-2024. Diperukan peningkatan peran
BPSB dan Pengawas Benih Tanaman dalam pengawasan
mutu benih, karena benih merupakan penciri
produktivitas. Diperlukan juga peran produsen benih
dalam meningkatkan sistem kemitraan, yang tidak
hanya tersentralisasi di pulau Jawa, namun dapat
tersebar di seluruh Indonesia sehingga terwujud
keseimbangan dalam penyediaan benih. Penggunaan
Teknologi dengan IT dapat digunakan untuk
mempercepat berjalannya kegiatan Propaktani;
e. Hasil uji mutu benih laboratorium adalah data yang
digunakan untuk pengisian data label benih yang
diperdagangkan, sehingga akurasi dan validitas sangat
diperlukan. Salah satu wujud kompetensi yang dapat
diakui oleh pelanggan, dalam perdagangan benih tingkat
nasional maupun internasional adalah dengan
Akreditasi Laboratorium;
f. Untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Laboratorium
berupa Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 97
diperlukan pemenuhan beberapa persyaratan, antara
lain pemahaman SNI ISO/IEC 17025 : 2017.
Pelaksanaan audit internal, kaji ulang manajemen serta
keikutsertaan dalam Uji Profisiensi;
g. Hasil pengembangan dan validasi metode yang
dilaksanakan Balai Besar PPMB-TPH antara lain uji
cepat dengan Radicle Emergence (RE) diharapkan dapat
digunakan oleh laboratorium di BPSB untuk
mempercepat pengujian di laboratorium khusunya pada
kegiatan pengecekan mutu benih dengan hasil yang
valid. Benih bersertifikat yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan oleh penangkar benih dengan sistem
revolving.
3. Database/Website
Pengelolaan data secara sistem komputerisasi dengan
pengaplikasian database dan penyebarluasan informasi
pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura serta kegiatan lain di Balai Besar PPMB-TPH
melalui website. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya
dokumentasi data pengembangan metode pengujian benih
TPH yang diuji, sisa benih yang dimusnahkan serta koleksi
benih/IPTB, tersedianya sistem informasi perbenihan
berbasis website di Balai Besar PPMB-TPH.
Pada tahun 2020 telah dilakukan updating data yang
ditampilkan dalam website Balai Besar PPMB-TPH
http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id,
sebanyak 163 materi dengan judul materi sebagai berikut:
1. Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian Tahun
2020
2. Seminar Proposal Pengembangan dan Validasi Metode
Tahun 202
3. Menuju Akreditasi Laboratorium Tahun 2020 UPTD
BPSB TPH Provinsi Sumatera Selatan
LAPORAN TAHUNAN 2020
98
LAPORAN TAHUNAN 2020 98
4. Pemanfaatan Benih Padi Hasil Kegiatan OECD Seed
Scheme Balai Besar PPMBTPH oleh Penangkar di
Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah
5. Verifikasi Metode Sertifikasi Benih Kedelai sesuai OECD
Seed Scheme
6. Optimalkan Kinerja Pengujian Mutu Mendukung
Penyediaan Benih Bersertifikat di Tingkat Petani
7. Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Kegiatan
Utama Kementan di Provinsi Kalimantan Selatan
8. Kunjungan Kerja Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dan
Direktur Jendral Tanaman Pangan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat “Ingin Menjadikan Nusa Tenggara Barat
Lumbung Benih Nasional”
9. Pemberdayaan Varietas Padi Lokal dalam Mendukung
Produksi Pangan
10. Inhouse Training Audit Internal
11. Upaya Penyediaan Benih Padi Hibrida dalam Rangka
Pengembangan Padi Hibrida di Indonesia
12. Pelepasan “Varietas” Tanaman Porang untuk Mendorong
Penyediaan Benih dan Program Pengembangan Tanaman
Porang Secara Luas
13. Hasil Uji Profiensi TA. 2019 Balai Besar PPMB-TPH (PUP-
001-IDN)
14. Uji Petik Mutu Benih Yang beredar di Provinsi DI
Yogyakarta
15. Puncak Panen Raya Padi dan Jagung di Kabupaten Blora
16. Tiada hari tanpa Panen Padi di Kabupaten Grobogan di
tengah Pandemik Virus Corona
17. Kegiatan uji petik mutu benih yang beredar di Provinsi
Sumatera Utara
18. Rapat koordinasi percepatan pelaksanaan kegiatan
utama Kementan di Provinsi Kalimantan Selatan
19. Pengujian mutu benih diperlukan sebagai data label
sertifikasi benih
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 99
20. Tetap eksis melaksanakan sertifikasi benih meskipun
dalam kondisi Pandemi Covid-19
21. Penangkar benih padi sawah di Kabupaten Gorontalo
masih tetap eksis melaksanakan penangkaran benih
padi di tengah wabah Covid-19
22. Pelaksanaan Pengawasan Sertifikasi areal penangkaran
benih sumber padi sawah tetap dilaksanakan walaupun
anjuran pemerintah Work Form Home (WFH)
23. Dalam rangka memenuhi kebutuhan benih jagung
hybrida di Provinsi Gorontalo terutama program bantuan
pemerintah baik melalui anggaran APBN dan APBD
24. Upaya Mendukung Kegiatan Produksi Kedelai dalam
Penyediaan Benihnya, Salah Satunya dengan Kegiatan
Pengembangan Perbenihan Kedelai Berbasis Korporasi
Petani Tahun 2020
25. Inovasi Pengembangan Metode Selaras dengan
Penyediaan Benih Padi di Daerah
26. Percepatan Pengujian dalam Proses Sertifikasi Benih
Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai) Melalui Uji
Pemunculan Radikula (Radicle Emergence) di
Laboratorium
27. Penangkar Benih Cabe Tetap Berproduksi Walaupun
Dalam Situasi Covid-19
28. Peran PBT dalam Melaksanaan Kegiatan Uji
Adaptasi/Multilokasi Jagung Hibrida Populasi Tinggi
Ditengah Pandemi Covid-19
29. Upaya Mendukung Kegiatan Produksi Kedelai dalam
Penyediaan Benihnya, Salah satunya dengan Kegiatan
Pengembangan Perbenihan Kedelai Bebasis Koorporasi
Petani Tahun 2020
30. Pengawasan Persiapan Ketersediaan Benih Sumber Padi
di Provinsi Gorontalo tetap dilaksanakan walaupun
dengan di terapkan massa Pembatasan Sosial Berskala
Besar Tahap III
LAPORAN TAHUNAN 2020
100
LAPORAN TAHUNAN 2020 100
31. Rapat Koordinasi Akselerasi Pelaksanaan Pembanguan
Pertanian Tahun 2020
32. Komitmen Bersama Pelaksanaan Keterbukaan Informasi
Publik Balai Besar PPMB-TPH
33. Pemanfaatan Drone Dalam Pemeriksaan Lapang
Sertifikasi Benih Padi Fase Vegetatif
34. Pengembangan Metode Tahun 2020 Balai Besar PPMB-
TPH Kajian Metode Pengambilan Contoh Benih Padi
Untuk Pengecekan Mutu Benih Padi Yang Beredar
35. Audit Internal Pelayanan Publik Iso 9001:2015 Balai
Besar PPMB-TPH
36. Uji Petik Mutu Benih Beredar
37. Dukungan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu
Benih TPH Dalam Penyediaan Benih Kedelai Bermutu
Untuk Peningkatan Produksi
38. Pentingnya Mengawasi Mutu Benih Beredar Melalui Uji
Petik
39. Sosialisasi Penyelenggaraan Uji Profisiensi Tahun 2020
Oleh Balai Besar PPMB-TPH, Ditjen Tanaman Pangan,
Kementan
40. Penggunaan Bahan Acuan Dalam Pengamatan Fase
Vegetatif Sertifikasi Padi
41. Pencanangan Tanam Gerakan Percepatan Olah Tanah
Dan Tanam Bulan Agustus 2020 Di Kabupaten Tegal
42. Pengambilan Contoh Benih Bantuan Kedelai di Lombok
Timur Nusa Tenggara Barat
43. Pemerintah kabupaten Kotabaru, bersama Kementerian
Pertanian melalui Balai Besar Pengembangan Pengujian
Mutu Benih TPH, Ditjen TP memilki target untuk LTT di
lahan replanting dan lahan padi gogo di tengah
perkebunan kelapa sawit dan karet seluas 270 hektar
44. Pers Release In House Training Teknik Kultur Jaringan
Tanaman Dan Validasi Metode 5 – 6 Agustus 2020
45. Keikutsertaan Balai Besar PPMB-TPH Dalam Uji
Profisiensi Tingkat Internasional
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 101
46. Re-Akreditasi ISO 9001:2015 Balai Besar PPMB-TPH,
Ditjen Tanaman Pangan
47. Panen Berlimpah Di Lokasi GPOT, Luar Biasa Petani
Bahagia Di Kab. Tegal
48. Panen Berlimpah Di Lokasi GPOT, Luar Biasa Petani
Bahagia Di Kab. Tegal
49. Pentingnya Laboratorium Terakreditasi Untuk Menjamin
Mutu Benih Di Provinsi Kep. Bangka Belitung
50. Harmonisasi Produksi Dan Sertifikasi Benih Hasil Kultur
Jaringan
51. Pengawalan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi
Ladang APBN-P 2020 Di Prov. Sulawesi Utara
52. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium Lanjutan Balai
Besar PPMBTPH
53. Panen Padi Di Tengah Pandemi Di Lokasi GPOT Padi,
Pesisir Pantai Selatan Cilacap
54. Peningkatan Kompetensi Pengawas Benih Tanaman (Iht
Petugas Pengambil Contoh Benih) Upt Sbtph Provinsi
Sumatera Utara
55. Melalui Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman
Pangan (P3btp) Berbasis Korporasi Petani Menghasilkan
Benih Jagung Hibrida Varietas Jh-37 Merupakan Produk
Unggulan Anak Bangsa Menjadi Kebanggan Petani
Provinsi Sulawesi Utara
56. Alur Proses Akreditasi Laboratorium Penguji Mutu Benih
57. Kunjungan Lapang Ke Calon Lokasi Calon Petani (CPCL)
Kegiatan Patb Padi Gogo Di Desa Penyipatan, Kecamatan
Babilik, Kabupaten Tanah Laut
58. Seminar Pengembangan Dan Validasi Metode TA. 2021
59. Gerak Cepat Pengamanan Produksi Padi MT-I (Okt 2020-
Maret 2021) Utk Mencapai Target Tanam Tim BBPPMB-
TPH Melakukan Penyerahan Dan Pemanfaatan Bantuan
Benih Padi Sesuai OECD Seed Schame Kepada
Penangkar Benih Secara Bergulir/Revolving Di
Kabupaten Brebes Jawa Tengah
LAPORAN TAHUNAN 2020
102
LAPORAN TAHUNAN 2020 102
60. Gerakan Diversifikasi Pangan
61. Salah Satu Bentuk Pelayanan Publik Balai Besar PPMB-
TPH Adalah Tetap Menerima Mahasiswa Magang
62. Webinar Seri IV Topik “Pengambilan Contoh Benih
Berdasarkan ISTA Rules”
63. Bimtek Gerdal Serangan Wereng Coklat Digelar di Jawa
Tengah
64. Pentingnya Laboratorium Terakreditasi Untuk Menjamin
Mutu Benih Di Provinsi Kep. Bangka Belitung
65. Harmonisasi Produksi Dan Sertifikasi Benih Hasil Kultur
Jaringan
66. Panen Padi Di Tengah Pandemi Di Lokasi GPOT Padi,
Pesisir Pantai Selatan Cilacap
67. Mentan SYL Panen Padi Di Aceh Besar
68. Balai Besar PPMB-TPH dan Perhutani Divre Jawa
Tengah Garap Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)
Mendukung Produksi Padi melalui Pemanfaatan Lahan
Perhutanan Sosial
69. Pencanangan Tanam Gerakan Percepatan Olah Tanah
Dan Tanam Bulan Agustus 2020 Di Kabupaten Tegal
70. Panen Berlimpah Di Lokasi GPOT, Luar Biasa Petani
Bahagia Di Kab. Tegal
71. Kunjungi Boyolali, Mentan Dorong Pemanfaatan
Pekarangan
72. Penggunaan Bahan Acuan Dalam Pengamatan Fase
Vegetatif Sertifikasi Padi
73. Keikutsertaan Balai Besar PPMB-TPH Dalam Uji
Profisiensi Tingkat Internasional
74. Peningkatan Kompetensi Pengawas Benih Tanaman
(IHT Petugas Pengambil Contoh Benih) UPT SBTPH
Provinsi Sumatera Utara
75. Seminar Pengembangan Dan Validasi Metode TA. 2021
76. Temu Pelanggan, Salah Satu Upaya Balai Besar PPMB-
TPH Meningkatkan Pelayanan Di Masa Pandemi Covid-
19
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 103
77. Webinar Balai Besar PPMB-TPH Di Masa Pandemi Covid
19
78. Alur Proses Akreditasi Laboratorium Penguji Mutu Benih
79. Pengambilan Contoh Benih Bantuan Kedelai Di Lombok
Timur - Nusa Tenggara Barat
80. Pengawalan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi
Ladang APBN-P 2020 Di Prov. Sulawesi Utara
81. Terus Bergerak Cepat Berkoordinasi Ke Lapangan Guna
Mengejar CPCL Dan Percepatan Tanam PATB Padi Gogo
ABT Tahun 2020 Di Provinsi Kalimantan Selatan Utk
Kabupaten Tanah Laut Dan Hulu Sungai Tengah Guna
Mengejar Kontribusi Produksi Padi Tahun 2020 Dimasa
Pandemi Covid*19
82. Pengumpulan Data Pengembangan Methode "Verifikasi
Metode Evaluasi Petugas Pengambil Contoh Benih
Sesuai International Seed Testing Assosiation (ISTA)
Rules Di CV Viona Benih Mandiri, Subang Jawa Barat
83. Pakai Aplikasi Barcode Berbasis Smartphone, Petani
Terhindar Benih Palsu
84. Pengenalan IP Padi 400 di demfarn/percontohan di
semua Kabupaten tahun 2021
85. Uji Sterilitas Autoclave Di Laboratorium Bakteri Tahun
2020
86. Pers Release In House Training Teknik Kultur Jaringan
Tanaman Dan Validasi Metode 5 – 6 Agustus 2020
87. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium Lanjutan Balai
Besar PPMB-TPH
88. Bantu Sebarkan Untuk Terima Kasih Pada Petani
Indonesia
89. Revolving Di Jawa Timur
90. Manfaat UU Cipta Kerja Bagi Pertanian
91. Juara 1 Kategori Petani/Kelompok Tani Lomba Vlog
Ditjen TP Tahun 2020
92. Pemerintah Segera Wujudkan Korporasi Petani
LAPORAN TAHUNAN 2020
104
LAPORAN TAHUNAN 2020 104
93. Solusi Permasalahan Mutu Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura dalam Seminar Hasil Pengembangan dan
Validasi Metode Pengujian TA 2020
94. Pelatihan Dupak Online UPTD BPSB Provinsi Sumatera
Barat
95. Penggunaan Bahan Acuan Dalam Pemeriksaan
Sertifkasi Benih Fase Vegetatif Pada Varietas Mekongga
96. Kemudahan Pemeriksaan Sertifikasi Benih Fase
Berbunga Varietas Mekongga Dengan Menggunakan
Foto Karakteristik
97. Pemeriksaan Fase Masak Varietas Mekongga Dengan
Visualisasi Karakteristik Pembeda
98. Bahan Acuan Fase Vegetatif Inpari 32
99. Karakteristik Pembeda Fase Berbunga Inpari 32
100. Pemeriksan Fase Masak Varietas Inpari 32 HDB
Menggunakan Karakteristik Pembeda
101. Hasil Uji Profisiensi ISTA Bukti Jaminan Mutu
Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH
102. Evaluasi Teknis Petugas Pengambil Contoh Benih Balai
Besar PPMB-TPH Pada Komoditas Jagung
103. Pemeliharaan Kompetensi PBT Balai Besar PPMB-TPH
Melalui Evaluasi Pengambilan Contoh Benih Pada
Komoditas Padi
104. Pelaksanan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Di
Tanah Bumbu, Kalsel
105. Perluasan Areal Tanam Baru dan IP 400 Tingkatkan
Produksi Padi
106. Balai Besar PPMB-TPH Menyusun Laporan PIPK Tahun
2020
107. Konfirmasi Ketersediaan Benih Bermutu Melalui Uji
Petik Benih Beredar Di Provinsi Sumatera Barat
108. Penambahan Ruang Lingkup Pengambilan Contoh
Benih Kedelai
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 105
109. Program PATB Padi Gogo Kementan Untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional dan Meningkatkan Kesejahteraan
Petani
110. PATB (Perluasan Areal Tanam Baru) Solusi Kementan
Amankan Stok Beras
111. Kegiatan Verifikasi Metode Pematahan Dormasi di UPT
BSMBTPH Provinsi Sulawesi Selatan
112. Pengambilan Sampel Positif Gejala Penyakit Hawar
Daun Pada Pertanaman Padi di Lapangan
113. Pelayanan Pengujian Balai Besar PPMB-TPH Tahun
2020
114. Aplikasi Drone Dalam Pemeriksaan Sertifikasi Benih
Padi
115. Teknik PCR Dalam Pengujian Mutu Benih
116. Koleksi Varietas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Ta
2020
117. Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Di Provinsi Nusa
Tenggara Timur
118. Sekilas Tentang PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi)
119. Panen Dan Prosesing Benih Kedelai Hasil Kegiatan
Verifikasi Metode Sertifikasi Sesuai Oecd Seed Scheme
120. Penyerahan Bantuan Benih Kedelai Dengan Sistem
Revolving
121. Evaluasi Kelembagaan Dan Petugas Jabatan
Fungsional
122. Kondisi Pertanaman Hasil Revolving Kedelai Tahun
2020
123. Keselamatan Dan Keamanan Kerja Analis Laboratorium
Penguji
124. 1000 Sampel Pelayanan Pengujian Balai Besar PPMB-
TPH Tahun 2020
125. Penerapan Akreditasi ISTA di PT Ewindo Dan Balai
Besar PPMB- TPH
LAPORAN TAHUNAN 2020
106
LAPORAN TAHUNAN 2020 106
126. Balai Besar PPMB- TPH Mengikuti Penilaian
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Tahun
2020 Tingkat Nasional
127. Reviu Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA-K/L) Pagu Alokasi Balai Besar PPMB- TPH Tahun
Anggaran 2021
128. Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi Open Camera
Dalam Rangka Pengambilan Dokumentasi Kegiatan
Lingkup Kementerian Pertanian
129. Implementasi Sistem Informasi Pemantauan Maturitas
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Di
Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
130. Fasilitasi Sistem Informasi Kegiatan Balai Besar PPMB-
TPH Di Masa Pandemic Covid-19
131. Mengenal Drone Lebih Dekat
132. Sertifikasi Pilot Drone BRP 14 Fasi
133. Pengecekan Mutu Benih Pada Pengiriman Benih
Bantuan Jagung Di Pt. Bisi Internasional Tbk
134. Kegiatan Pemeliharaan Ruang Lingkup Di Laboratorium
Virus Balai Besar PPMB- TPH
135. Kerjasama Peningkatan Kompetensi Melalui In House
Training Petugas Pengambil Contoh Dan Analis Benih
di PT Tani Murni
136. Pelaksanaan Kaji Ulang Manajemen Di Balai Besar
PPMB- TPH
137. Standarisasi Laboratorium Penguji Di Seluruh Negeri
138. Partisipasi UPT BSMBTPH Provinsi Sulawesi Selatan
Dalam Pengembangan Metode Pematahan Dormansi
139. Partisipasi BPSB Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam
Verifikasi Metode Pematahan Dormansi Benih Padi
140. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Balai Besar PPMB-
TPH Di BPSB Provinsi Lampung
141. Mengenal Kadar Air Benih
142. Partisipasi Laboratorium Bakteri Balai Besar PPMB-
TPH Dalam Uji Banding Antar Laboratorium
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 107
143. Pengambilan Contoh Benih PATB Di CV Kardika Kresna
Nganjuk
144. Pengambilan Contoh Benih Kedelai Untuk Kajian Mutu
Benih Beredar Di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
145. Kinerja Analis Balai Besar PPMB- TPH Di Saat Pandemi
Covid 19
146. Panen Padi Saat Pandemi Covid 19
147. Pengambilan Contoh Benih Dalam Rangka Uji Arbitrase
148. Pemeliharaan Kompetensi PPC Ke Jawa Tengah
149. Benih Padi Hasil Kegiatan Oecd Seed Scheme
Dikembangkan Oleh Penangkar Di Kabupaten
Purbalingga Provinsi Jawa Tengah
150. Info Grafis: Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
151. Info Grafis; Penerapan Sistem Mutu
152. Jaminan Mutu Pada Perbanyakan Benih Kedelai
Bersertifikat Label Putih Di Masa Pandemi Covid 19
153. Terobosan Cemerlang Kementan Dalam Penambahan
Produksi Padi Melalui Kegiatan Perluasan Areal Tanam
Baru (PATB)
154. Selayang Pandang Komite Teknis 65-11 Tanaman
Pangan
155. Fasilitasi Dokumentasi Persyaratan Akreditasi BPSB
Maluku Utara
156. Penambahan Ruang Lingkup Pengambilan Contoh
Benih Kedelai
157. Kordinasi Manajemen Dan Supervisi Pendampingan
Upsus Pajale Di Kabupaten Sragen Provinsi Jawa
Tengah
158. Balai Besar PPMB- TPH Melaksanakan Swab Test PCR
Kepada Seluruh Pegawai ASN Dan Tenaga Kerja
Kontrak
159. Balai Besar PPMB- TPH Lakukan Infust Dan Suntik
Vitamin Untuk Seluruh Pegawai
160. Penandatanganan Komitmen Pengelola Informasi Dan
Dokumentasi (PID) Balai Besar PPMB- TPH
LAPORAN TAHUNAN 2020
108
LAPORAN TAHUNAN 2020 108
161. Pegawai Balai Besar PPMB- TPH Terima Bantuan
Pencegahan Penularan Covid 19
162. Siluet Uji Kompetensi PBT
163. Pengambilan Contoh Benih Mekongga Hasil
Pengembangan Metode Di Gudang PT. Sang Hyang Seri,
Subang, Jawa Barat.
Pengelolaan secara sistematik untuk data perbenihan di
lingkup Balai Besar PPMB-TPH telah dilakukan secara
bertahap. Pendataan ini bertujuan untuk mempermudah
melihat keragaman jumlah sampel serta jenis pengujian
yang diterima Balai Besar PPMB-TPH.
Susunan database di Balai Besar PPMB-TPH terdiri dari
pendataan pada 3 jenis pengujian mutu benih yaitu uji
servis, uji profisiensi dan uji petik. Berkaitan hal tersebut,
data realisasi kegiatan pengujian mutu benih tahun 2020
sebanyak 964 sampel pengujian yang berasal dari 159
sampel uji servis, 654 sampel uji profisiensi dan 151 sampel
uji petik benih beredar.
Pemusnahan arsip sisa contoh kirim dilakukan terhadap
arsip benih dengan masa simpan lebih dari 1 tahun.
Pemusnahan sampel tahun 2020 sebanyak 661 sampel.
Tabel 19. Pemusnahan arsip sisa contoh kirim tahun 2020
No Bulan Jumlah sampel
yang dimusnahkan
1 Januari 18
2 Februari 10
3 Maret 10
4 April 127
5 Mei 13
6 Juni 133
7 Juli 211
8 Agustus 43
9 September 43
10 Oktober 10
11 November 10
12 Desember 33
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 109
No Bulan Jumlah sampel
yang dimusnahkan
Jumlah 661
4. Penerbitan Buletin Vigor
a. Penerbitan Buletin Vigor
Kegiatan penerbitan buletin vigor bertujuan untuk
menginformasikan dan menyebarkan hasil kegiatan
pengembangan dan pengujian mutu benih kepada
masyarakat pengguna benih, serta kegiatan lainnya yang
dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH seperti hasil
pengembangan metode, validasi, penerapan sistem
manajemen mutu laboratorium benih, pelatihan,
pameran, sinkronisasi, dan lain-lain.
Selain itu buletin vigor juga merupakan wahana terbuka
untuk umum untuk menuangkan hasil penelitian, hasil
pengembangan metode ataupun hasil kegiatan yang
diselenggarakan Balai Besar PPMB-TPH terkait
pengujian mutu benih.
Target penerbitan buletin vigor di tahun 2020 sebanyak
3 (tiga) edisi pada bulan Juli, September dan November.
Adapun informasi dan realisasi tahun 2020 secara rinci
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 20. Informasi dalam Majalah Vigor
No Volume Majalah Vigor Informasi yang diterbitkan
1 Vigor Volume 1 / Juni 2020
Evaluasi kesehatan benih padi varietas lokal
Evaluasi kondisi mutu benih beredar padi, jagung, kedelai pada tahun 2019
Verifikasi metode pemotongan dormasi benih padi
Valiasi uji cepat mutu fisiologis benih jagung dengen metode pemunculan radikula (radicle emergence)
Deteksi cepat kemurnian genetik padi varietas lokal menggunakan marka Molekuler
2 Vigor Volume 2 / September 2020
Uji Petik Mutu Benih Beredar
Perubahan Dalam ISTA Rules 2019 dan 2020
Pelaksanaan Pengambilan Contoh benih Bantuan sekala Pandemi Covid 19
Falisitasi Penerapan Sistem Mutu Laboratorium secara virtual di Masa Pandemi Covid 19
Kebijakan Komite Akreditasi Nasional Terkait Akreditasi Laboratorium Pengujian selama Pandemi Covid 19
Jaminan Mutu Pengujian Melalui Monitoring Petugas Pengambil Contoh Benih di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
LAPORAN TAHUNAN 2020
110
LAPORAN TAHUNAN 2020 110
No Volume Majalah Vigor Informasi yang diterbitkan
Berita Foto
3 Vigor Volume 3 / Desember 2020
Kinerja Pelayanan Publik Balai Besar PPMB-TPH Selama Pandemi Covid-19 TA 2020
Pengambilan Contoh dan Pengujian Mutu Benih Pada Kegiatan Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah Oleh Balai Besar PPMB-TPH TA 2020
Proses Akreditasi Laboratorium Penguji Mutu Benih
Pengenalan Varietas Unggul Padi di Kotabaru Kalimantan Selatan
Pengawas Benih Tanaman (PBT)Unggul, Benih Bermutu
Solusi Permasalahan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam Seminar Hasil Pengembangan Dan Validasi Metode Pengujian TA 2020
Balai Besar PPMB-TPH dan Perhutani Drive Jawa Tengah garap Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) mendukung produksi Padi Melalui Pemanfaatan lahan Perhutanan Sosial
Berita Foto
Gambar 44. Buletin vigor edisi 1, 2, dan 3
Pendistribusian buletin vigor telah dilakukan ke seluruh BPSB di Indonesia dan pihak-pihak lain yang memerlukan.
b. Publikasi Artikel di Tabloid Sinar Tani
Manfaat penyampaian artikel baik melalui penerbitan
buletin vigor maupun media cetak Sinar Tani adalah
tersedianya informasi termutakhir seluruh kegiatan yang
diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH serta
penyampaian hasil pengembangan dan pengujian mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura perlu
disebarluaskan kepada masyarakat salah satunya
melalui publikasi di tabloid Sinar Tani. Selain itu juga
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 111
merupakan wahana komunikasi antara Balai Besar
PPMB-TPH dengan berbagai stakeholder terkait
disamping itu juga dapat merupakan wadah promosi
Balai Besar PPMB-TPH sebagai salah satu instansi yang
telah terakreditasi baik secara nasional maupun
internasional dalam bidang pengujian mutu benih
tanaman pangan dan hortikultura.
Realisasi publikasi artikel melalui tabloid Sinar Tani
sebanyak dua kali penerbitan dengan judul:
1) Majalah Sinar Tani dengan judul tulisan “Inovasi
Pengembangan metode Balai Besar PPMB-TPH dan
manfaatnya untuk petani” Edisi 8-14 April 2020 No.
3841Tahun L;
2) Majalah Sinar Tani dengan judul tulisan “Kiprah
Balai Besar PPMB-TPH dalam Penyediaan Benih
Kedelai Bermutu” Edisi 2-8 September 2020 No.
3861 Tahun LI.
4. Pameran Pertanian
Kegiatan pameran bertujuan untuk menginformasikan dan
menyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian
mutu benih kepada masyarakat luas. Pelaksanaan kegiatan
pameran merupakan salah satu kegiatan yang berguna
untuk publikasi dan sarana penyampaian informasi terkait
dengan pengembangan pengujian mutu benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura, pengembangan metode pengujian
mutu benih, peningkatan kompetensi SDM di bidang
pengujian benih dan kegiatan lain yang berkaitan dengan
Balai Besar PPMB-TPH. Pada tahun 2020 telah
melaksanakan kegiatan pameran sebanyak 2 (dua) kali.
Realisasi kegiatan tahun 2020 yaitu sebagai berikut :
a. Telah mengikuti Pameran “Indopangan Braga Citywalk
Bandung“ tanggal 9-11 Oktober 2020, Pameran
Indopangan 2020 dikunjungi tidak kurang dari 150
LAPORAN TAHUNAN 2020
112
LAPORAN TAHUNAN 2020 112
pengunjung dari berbagai kalangan baik akademis,
praktisi, pelajar, mahasiswa dan kalangan masyarakat
luas.
b. Telah mengikuti Pameran “Indonesia Quality Expo 2020
Yogyakarta“ pada tanggal 12-15 November 2020
dikunjungi tidak kurang dari 250 pengunjung dari
berbagai kalangan baik akademis, praktisi, pelajar,
mahasiwa dan kalangan masyarakat luas.
Gambar 45. Kegiatan pameran pertanian
Jumlah pengunjung tahun ini berkurang disebabkan karena
adanya pembatasan pengunjung yang hadir disebabkan
pandemi Covid-19. Balai Besar PPMB-TPH dalam pameran
tersebut menampilkan materi dan bahan pameran yang
meliputi booklet “Profil Balai Besar PPMB-TPH”, buletin
vigor, standing poster, aneka koleksi benih kering, dan
materi prosedur pengambilan contoh benih, pengujian benih
kadar air, pengujian analisis kemurnian dan pengujian daya
berkecambah.
5. Koleksi Varietas dan IPTB Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kegiatan koleksi merupakan kegiatan pengumpulan koleksi
varietas/IPTB/DNA yang ditanam maupun disimpan dan
terdokumentasi dengan baik serta dapat dimanfaatkan
sebagai bahan acuan/pembanding dalam pengujian
laboratorium bagi Pengawas Benih Tanaman/pihak terkait
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 113
dalam rangka pengenalan varietas; dan sebagai material
acuan yang mampu ditelusur dan dapat menjelaskan
tentang perbedaan hasil pengujian.
Kegiatan koleksi benih selain sebagai bahan acuan juga
dapat digunakan sebagai bahan display saat kegiatan
pameran untuk memperkenalkan berbagai jenis varietas
yang telah dilepas baik dalam bentuk koleksi kering benih
dan IPTB. Hal ini juga dapat digunakan sebagai bahan
informasi kepada masyarakat mengenai cara mengkoleksi
benih dan IPTB.
Sasaran kegiatan pada awalnya 55 (lima puluh lima) jenis
koleksi adapun realisasi pada tahun 2020 tercapai 76 jenis
koleksi yang terdiri dari :
a. Koleksi kering benih tanaman pangan 36 jenis;
b. Koleksi kering tanaman hortikultura 24 jenis;
c. Koleksi tanaman buah dalam pot (tabulampot) 7 jenis;
d. Koleksi isolat pathogen tular benih (IPTB) 9 jenis.
Data koleksi benih selama tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 21. Data koleksi benih kering benih tanaman pangan tahun 2020
No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah
1 Sumatera Barat Padi Sigudang, Putiah papanai,Bujang marantau, PB 42, Banang Pulau,
5
2 Sumatera Utara Jagung JH 27, Deka 959 2
3 Lampung Jagung JK 8 1
4 Jawa Tengah Jagung NK 6172 Perkasa 1
5 Jawa Timur Jagung Pertiwi 3 1
6 DI Yogyakarta Kedelai Grobogan 1
Padi Hybrida Inpari 24 1
7 Sulawesi Selatan Jagung
Srikanding Ungu, Jakaring, Pulut Uri 3
Kedelai Biosay-2 1
8 Nusa Tenggara Barat Jagung Nasa 29 1
Kedelai Demas 1 1
LAPORAN TAHUNAN 2020
114
LAPORAN TAHUNAN 2020 114
9 Nusa Tenggara Timur Padi Zulutan Usrat, Inpari 6 Jete, Mapan P.05 3
10 Banten Jagung Bima 226 1
11 Jawa Barat Jagung Bima 2
12 Balai Besar Padi Padi Pamelen,Inpari Arumba,
Inpari Digdaya, Inpari 44, Pamera, Padjajaran, Cisaat, Inpari 45, Purwa, Inpari 46
10
13
Balai Penelitian Kacang dan Umbi, Malang
Kedelai Dena 1, Detap 1 2
14 Sumatera Selatan Jagung NK 7328 Sumo, P 27 Gajah 2
Jumlah 36
Tabel 22. Data koleksi benih kering tanaman hortikultura tahun 2020
No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah
1 Banten
Buncis Rambat, Tegak
2
2 Nusa Tenggara Timur Bawang Merah Lokananta 1
Bayam Merah Pertiwi 1
3 Jawa Barat Terong Milan 1
Oyong Anggun 1
Cabai Rawit Malita 1
Mentimun Vanessa 1
Kangkung Walet 1
Seledri Amigo 1
Buncis Tresna 1
4 Sulawesih Tengah Bawang Merah Lembah Palu 1
5 Balai Penelitian Sayuran Lembang
Cabai Limbang 1, Ciko, Lingga, Pancanaka, Inaka Agrihorti,
Branang, Carvi Agrihorti, Rabani Agrihorti, Prima Agrihorti, Kencana,
Tanjung 2
11
6 BBI Hortikultura Jawa Barat
Cabai Jawa 1
Jumlah 24
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 115
Tabel 23. Koleksi tanaman buah dalam pot tahun 2020
No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah
1 BBI Hortikultura Jawa Barat
Jambu Air Citra 1
Jeruk Keprok
Parahiyangan
1
2 Jawa Barat Jeruk Panemo, Bali 2
Plam Merah 1
Buchery 1
Alpukat Non Biji 1
Jumlah 7
Tabel 24. Koleksi isolat pathogen tular benih (IPTB) 2020
No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah
1 BBI Hortikultura Jawa Barat
Pohpohan 1
Sambodo 1
Murbey 2
Selasih 1
Betadin 1
Temu ireng 1
Temu Mangga 1
Jahe merah 1
Jumlah 9
Gambar 46. Koleksi benih
LAPORAN TAHUNAN 2020
116
LAPORAN TAHUNAN 2020 116
6. Uji Petik Mutu Benih yang Beredar
Pengawasan atau pengendalian mutu benih dilakukan sejak
dari proses produksi benih hingga benih tersebut diedarkan
di masyarakat. Pengawasan mutu benih bertujuan agar
benih yang akan dipergunakan oleh petani terjamin
mutunya. Baik itu mutu genetik, mutu fisiologis maupun
mutu fisik. Pengawasan peredaran benih bina dilakukan
oleh Pengawas Benih Tanaman yang berkedudukan di
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas
dan fungsi Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH),
sedangkan proses sertifikasi benih bina selain
diselenggarakan BPSBTPH juga produsen benih bina yang
mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu
(Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/
SR.120/1/2014, tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran
Benih Bina juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor
08/Permentan/SR.120/3/2015 pada pasal 44 (ayat 1) dan
45).
Salah satu realisasi bantuan Pemerintah Pusat dalam hal
pengawasan peredaran benih bina terutama pada
pengawasan hilir, adalah pengawasan benih di pasar melalui
pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan yang
beredar. Kegiatan ini merupakan salah satu fungsi Balai
Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura (Permentan Nomor
78/Permentan/OT.140/11/2011, tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura).
Tujuan kegiatan ini:
a. Mengevaluasi kondisi benih beredar (padi, jagung dan
kedelai), di sembilan provinsi dari segi mutu benih
(kesesuaian dengan standar mutu), cara penyimpanan,
serta kondisi kemasan benih beredar seperti jenis
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 117
kemasan, informasi pada kemasan (kebenaran label,
dan kebenaran informasi pada label sesuai dengan
ketentuan yang berlaku bagi setiap komoditas, tanggal
kadaluarsa, warna label, volume benih, bahasa yang
digunakan, perlakuan pada benih);
b. Sebagai bahan masukan untuk menyusun
pengembangan metode pengujian mutu benih.
Adapun realisasi kegiatan pada tahun 2020 adalah telah
dilaksanakannya kegiatan uji petik tanaman pangan di
sembilan provinsi yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Daerah Istimewa Aceh, dan Sulawesi Selatan, dengan
jumlah total benih yang diperoleh sebanyak 158 sampel
tanaman pangan yang terdiri dari: padi 77 sampel, jagung
55 sampel, dan kedelai 26 sampel.
SEKSI JARINGAN LABORATORIUM
1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan
untuk menciptakan laboratorium penguji benih yang sesuai
standar dan membantu laboratorium penguji benih dalam
menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan
SNI ISO/IEC 17025:2017. Penerapan sistem manajemen
mutu mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2017 yang
merupakan persyaratan umum kompetensi laboratorium
pengujian dan laboratorium kalibrasi. Laboratorium yang
menerapkan sistem manajemen mutu secara efektif akan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas
sehari-hari. Penilaian dan pengakuan kompetensi
laboratorium dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN) melalui program akreditasi laboratorium.
LAPORAN TAHUNAN 2020
118
LAPORAN TAHUNAN 2020 118
Laboratorium yang terakreditasi berarti memiliki kompetensi
minimal sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2017.
Sertifikat hasil uji yang dikeluarkan oleh laboratorium
terakreditasi dijamin mutunya, artinya hasil uji yang
tertera dalam sertifikat itu akurat sesuai dengan kondisi
sampel yang diuji dan datanya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan secara
hukum. Penggunaan benih bermutu tinggi yang dijamin
dengan sertifikat hasil uji dari laboratorium yang
terakreditasi akan dapat meningkatkan penggunaan
benih secara lebih rasional.
Balai Besar PPMB-TPH memberikan bimbingan teknis
penerapan sistem manajemen mutu laboratorium
kepada laboratorium yang melaksanakan tugas dan
fungsi pengawasan dan sertifikasi benih. Bimbingan
teknis diberikan melalui kegiatan fasilitasi penerapan
sistem manajemen mutu laboratorium.
Sasaran kegiatan penerapan sistem manajemen mutu
laboratorium sebanyak sembilan laboratorium penguji
benih yaitu UPT BPSBTPH Provinsi Sumatera Utara,
UPTD BPSBTPH Provinsi Sumatera Barat, UPTD PSMB
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, UPTD BPSBTPH
Provinsi Sumatera Selatan, UPTD BPSBTPH Provinsi
Gorontalo, UPT PMSBTPH Provinsi Sulawesi Tengah,
BP2STP Provinsi Maluku Utara, BPSBTPH Provinsi
Papua Barat dan BPSBTPH Provinsi Papua.
Kegiatan penerapan sistem manajemen mutu
disesuaikan dengan kondisi dan status masing-masing
laboratorium sasaran. Secara umum, tahapan kegiatan
penerapan sistem manajemen mutu adalah sebagai
berikut:
a. Sosialisasi SNI/ISO IEC 17025:2017, ISTA Rules dan
peraturan-peraturan terkait lainnya seperti
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 119
Permentan, ketentuan akreditasi, uji profisiensi dan
lain sebagainya;
b. Bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem
mutu;
c. Bimbingan teknis penerapan sistem mutu SNI/ISO
IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih;
d. Bimbingan teknis proses akreditasi;
e. Pemantauan penerapan sistem mutu.
Hingga berakhirnya tahun anggaran 2020, status
penerapan sistem mutu di sembilan laboratorium
tersebut seperti dalam Tabel 96.
Tabel 25. Status laboratorium target sampai dengan Desember 2020
No Nama Laboratorium Status Tahapan Kegiatan Tahun 2020
Perkembangan Terakhir
1 UPT BPSBTPH Provinsi Sumatera Utara
Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem
mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.
Laboratorium penguji benih UPT BPSBTPH
Provinsi Sumatera Utara dinyatakan masih dapat mempertahankan
status akreditasi oleh KAN
Tahap 4) Bimbingan
teknis proses akreditasi.
Tahap 5) Pemantauan penerapan sistem mutu
2 UPTD BPSBTPH Provinsi
Sumatera Barat
Tahap3) Bimbingan
teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.
Tindakan perbaikan
temuan ketidaksesuaian asesmen lapang telah dinyatakan memenuhi
oleh Asesor Komite Akreditasi Nasional, menunggu keputusan akreditasi dari KAN.
Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi.
Tahap 5) Pemantauan penerapan sistem mutu
3 UPTD PSMB Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Tahap 3) Bimbingan
teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.
persiapan
melaksanakan pendaftaran permohonan akreditasi ke Komite
Akreditasi Nasional melalui KANMis
Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi (pendaftaran permohonan akreditasi ke Komite Akreditasi secara online
melalui KANMIS)
4 UPTD
BPSBTPH Provinsi Sumatera Selatan
Tahap 3) Bimbingan
teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian
memperbaiki temuan
ketidaksesuaian hasil asesmen akreditasi oleh asesor Komite
LAPORAN TAHUNAN 2020
120
LAPORAN TAHUNAN 2020 120
Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi
Akreditasi Nasional (KAN)
5. UPTD BPSBTPH Provinsi Gorontalo
Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis
pengujian mutu benih.
pendaftaran permohonan akreditasi dan melengkapi dokumen
permohonan ke Komite Akreditasi Nasional melalui KANMis
Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi
6. UPT PSMBTPH provinsi Sulawesi Tengah
Tahap 2) Bimbingan teknis penyusunan
dokumen sistem mutu (berdasarkan ISO/IEC 17025:2017)
penyusunan dokumen sistem mutu
berdasarkan ISO/IEC 17025:2017, melengkapi persyaratan dalam
penerapan sistem manajemen mutu dan persiapan pendaftaran permohonan
akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional melalui KANMis
Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis
pengujian mutu benih.
Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi
7. BP2STP Provinsi Maluku
Utara
Tahap 2) Bimbingan
teknis penyusunan dokumen sistem mutu (berdasarkan ISO/IEC 17025:2017)
penyusunan dokumen
sistem mutu berdasarkan ISO/IEC 17025:2017, melengkapi
persyaratan dalam penerapan sistem manajemen mutu dan persiapan pendaftaran
permohonan akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional melalui KANMis
Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC
17025:2017 dan teknis pengujian mutu benih.
Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi
8. BPSBTPH Provinsi Papua Tahap 1) Sosialisasi 17025:2017, ISTA Rules
dan aturan lain
Penyusunan draft dokumen sistem mutu berdasarkan ISO/IEC
17025:2017
Tahap 2) Bimbingan teknis penyusunan
dokumen sistem mutu (berdasarkan ISO/IEC 17025:2017)
Melengkapi persyaratan dalam
penerapan sistem manajemen mutu
Tahap3)Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu
benih.
9. BPSBTPH Provinsi Papua Barat
Tahap3)Bimbingan teknis penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 dan teknis pengujian mutu
benih.
memperbaiki temuan ketidaksesuaian hasil asesmen akreditasi oleh asesor Komite
Akreditasi Nasional (KAN) Tahap 4) Bimbingan
teknis proses akreditasi
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 121
Gambar 47. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui kunjungan
langsung
Gambar 48. Fasilitasi penerapan sistem mutu melalui video
conference
Gambar 49. Sosialisasi pendaftaran akreditasi melalui KANMis dan
pengecekan peralatan laboratorium
Selain hasil yang dicapai pada delapan laboratorium
target seperti pada Tabel 24, Balai Besar PPMB-TPH juga
LAPORAN TAHUNAN 2020
122
LAPORAN TAHUNAN 2020 122
memfasilitasi beberapa laboratorium provinsi lain dalam
proses penerapan sistem manajemen mutu, penyelesaian
tindakan perbaikan baik hasil asesmen ataupun
survailen, dan pengajuan permohonan akreditasi ke
Komite Akreditasi Nasional (KAN). Beberapa
laboratorium tersebut adalah BPSBTPH Provinsi Aceh,
UPTD BPSBTPH Provinsi Sulawesi Utara, UPTD BPSPT
Provinsi Jambi, BPSBTPH Provinsi Jawa Barat, UPT
PSBTPHBun Provinsi Riau, UPTD BPSBTPH Provinsi
Lampung, PPMPSHP Provinsi DKI Jakarta, UPTD
PSBTPH Provinsi Banten, BPSB Provinsi Jawa Tengah,
UPTD BPPPMBTPP Provinsi D.I. Yogyakarta, dan
BPSBTPH Provinsi Kepulauan Riau.
2. Penguatan Laboratorium Penguji Benih
Kegiatan penguatan laboratorium penguji benih merupakan
kegiatan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium
Balai Besar PPMB-TH untuk menjamin bahwa laboratorium
selalu menjaga kompetensinya sesuai dengan kriteria
akreditasi. Dalam rangka memelihara status akreditasi yang
diberikan oleh KAN, kegiatan laboratorium Balai Besar
PPMB-TPH pada tahun 2020 meliputi audit internal, revisi
dokumen sistem manajemen mutu, kaji ulang manajemen,
dan tindakan perbaikan asesmen, serta sosialisasi
dokumen.
a. Audit Internal
Audit internal laboratorium dilaksanakan pada tanggal 4
Agustus 2020. Hasil audit menunjukkan adanya 26
ketidaksesuaian, 11 masuk pada kategori 2 dan 15
kategori observasi. Ketidaksesuaian tersebut terdiri dari
4 aspek manajemen dan 22 aspek teknis.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 123
Gambar 50. Pelaksanaan audit internal laboratorium penguji benih
Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020
b. Kaji Ulang Manajemen
Kaji ulang manajemen (KUM) yang dilakukan satu kali
dalam satu tahun merupakan salah satu sarana untuk
memastikan kesinambungan sistem manajemen mutu
dan kegiatan pengujian, termasuk kesesuaian dan
efektivitasnya berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017.
Selain melalui KUM dapat diketahui perlu atau tidaknya
perubahan serta peningkatan pada sistem manajemen
mutu yang sedang diterapkan. Karena itu, kehadiran
seluruh personil terkait sangat diperlukan agar diperoleh
kesepakatan antar semua pihak. KUM pada tahun ini
dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2020
Dalam pertemuan dilakukan pembahasan sesuai dengan
klausul 8.9 tinjauan manajemen pada SNI ISO/IEC
17025:2017, keluaran, evaluasi kegiatan tahun 2020
dan rencana kegiatan tahun 2020 dengan dipimpin oleh
wakil dari Tim Mutu.
LAPORAN TAHUNAN 2020
124
LAPORAN TAHUNAN 2020 124
Gambar 51. Kaji ulang manajemen Laboratorium Penguji Benih
Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020
Tabel 26. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020
No Sasaran Mutu Pencapaian
Keterangan Ya Tidak
1 Mengikuti Uji
Profisiensi ISTA (3
kali)
√ PT 20-1
Phaseolus vulgaris
PT 20-2
Allium porrum
PT 20-3
Festuca pratensis
PT 20-3
Felicia sp
2 Melaksanakan
Audit Internal (1
kali)
√ 20 Agustus 2020
3 Melaksnakan Kaji
Ulang Manajemen (1 kali)
√ 16 Desember 2020
4 Melaksanakan
Pelatihan Sistem
Mutu (5kali)
√ 6 s.d. 7 Februari 2020
Audit Internal
5 Agustus 2020
Teknik Kultur Jaringan Tanaman
6 Agustus 2020
Teknik Validasi Metode
Uji dan Jaminan
Keabsahan Hasil Uji
2 s.d. 3 September 2020
Pemahaman dan
implementasi SNI
ISO/IEC 17025:2017
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 125
29 s.d. 30 September
2020
Pengukuran Estimasi ketidakpastian
5 Meningkatnya
Indek Kepuasan
Masyarakat
√ 88,9 % hasil dari 103
responden
6 Transfer Data
Secara Online
√ Penggunaan aplikasi
untuk e-doksistu
Dari enam sasaran mutu, semua sasaran mutu dapat
dilaksanakan, dan berdasarkan hasil evaluasi
menunjukkan bahwa sasaran mutu tahun 2020 dapat
tercapai. Setelah melalui diskusi, maka ditetapkan
sasaran mutu tahun 2020 sebagai berikut:
1) Melaksanakan Audit Internal sebanyak 1 kali
2) Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen sebanyak 1
kali
3) Melaksanakan Pelatihan Sistem Mutu sebanyak 1
kali
4) Meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat
5) E-doksistu untuk PUP dan ISO 9001
6) Mengikuti Uji Profisiensi ISTA sebanyak 3 putaran
7) Melaksanakan In House Training sebanyak 1 kali
8) Melaksanakan pengujian servis sebanyak 150
pengujian
c. Kaji Ulang Dokumen Sistem Mutu
Kaji ulang dokumen TA 2020 dilaksanakan pada tanggal
19 November 2020, untuk mengevaluasi kesesuaian
kebijakan yang dilaksanakan oleh laboratorium penguji
benih dengan memastikan kesesuaian dengan
persyaratan umum kompetensi laboratorium penguji
yang baru (ISO/IEC 17025:2017). Hasil kaji ulang
dokumen sistem manajemen mutu disosialisasikan pada
tanggal 4 Desember 2020, dengan tujuan mendiskusikan
hasil kaji ulang, dan agar personil mengetahui bahwa
LAPORAN TAHUNAN 2020
126
LAPORAN TAHUNAN 2020 126
dokumen telah diubah (panduan mutu) sesuai dengan
acuan baru yaitu ISO/IEC 17025:2017.
d. Pendaftaran Perpanjangan Status Akreditasi dan Audit
Kelayakan
Masa berlaku akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017
Laboratorium Penguji Balai Besar PPMB-TPH akan habis
pada tanggal 5 Juni 2021. Dalam rangka mendapatkan
kembali akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017, terdapat
beberapa tahapan proses yang harus dilalui, yaitu
pendaftaran akreditasi ulang, audit kelayakan,
pembayaran biaya permohonan akreditasi ulang,
pesetujuan tim asesmen, audit kecukupan, asesmen
lapangan, keputusan akreditasi ulang dan penerbitan
sertifikat akreditasi.
e. Pendaftaran akreditasi ulang
Sesuai dengan aturan Komite Akreditasi Nasional (KAN)
terkait habisnya masa berlaku status akreditasi SNI
ISO/IEC B17025:2017, maka bila laboratorium akan
memperpanjang status akreditasinya wajib melakukan
pendaftaran ulang akreditasi sejak 9 bulan sebelum
habisnya masa berlaku status akreditasi. Laboratorium
penguji Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan
permohohan pendaftaran ulang akreditasi SNI ISO/IEC
17025:2017 ke KAN pada 9 Oktober 2020, melalui
aplikasi KANMIS.
f. Audit kelayakan dan pembayaran biaya permohonan
akreditasi ulang
Melaksanakan audit kelayakan sistem manajemen mutu
laboratorium melalui KANMIS sebagai salah satu
tahapan proses permohonan perpanjangan status
akreditasi pada tanggal 3 November 2020. Mendapatkan
keputusan telah memenuhi proses audit kelayakan pada
tanggal 29 November 2020, dan selanjutnya melakukan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 127
pembayaran biaya permohonan akreditasi ulang pada
tanggal 2 Desember 2020.
Gambar 52. Pelaksanaan audit kelayakan sistem manajemen mutu
laboratorium melalui aplikasi KANMIS
g. Persetujuan tim asesmen
Memberikan persetujuan tim asesmen lapangan yang
dibentuk oleh KAN. Adapun tim asesmen lapangan
sebagai berikut:
Tabel 27. Daftar Tim Asesmen
No Nama Jabatan
1 Saptowo Jumaili Pardal Kepala
2 Michael Haryadi Wibowo Anggota
3 Bram Kusbiantoro Anggota
3. Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP)
PUP adalah laboratorium/lembaga penyelenggara uji
profisiensi bagi laboratorium penguji atau laboratorium
kalibrasi. Balai Besar PPMB-TPH merupakan PUP bagi
laboratorium penguji benih, yang terakreditasi oleh KAN
pada Agustus 2011 dan kembali diakreditasi pada 18 Maret
2020 dengan Nomor UPP-001-IDN. Ruang lingkup
penyelenggaraan uji profisiensi meliputi benih tanaman
pangan (padi dan jagung) dan hortikultura (cabai, bayam,
sawi, buncis, dan kacang panjang) dengan parameter
LAPORAN TAHUNAN 2020
128
LAPORAN TAHUNAN 2020 128
penetapan kadar air, analisis kemurnian, pengujian daya
berkecambah, penetapan berat 1.000 butir serta Kesehatan
benih (deteksi cendawan terbawa benih Colletotrichum
capsici).
Tujuan dari kegiatan PUP dalam penguatan kelembagaan ini
adalah pemeliharaan status akreditasi yang diberikan oleh
KAN dan penyelenggaraan uji profisiensi untuk menilai
kinerja laboratorium penguji benih di Indonesia. Dalam
rangka pemeliharaan status akreditasi, Balai Besar PPMB-
TPH telah melakukan:
a. Audit Internal
Pelaksanaan audit internal pada tanggal 10-11 Agustus
2020. Tujuannya untuk melaksanakan verifikasi untuk
memastikan kegiatan dilakukan sesuai dengan Sistem
Manajemen Mutu Lab Penguji dan SNI ISO/IEC
17043:2010. Tim audit sesuai Surat Tugas Kepala Balai
Besar PPMB-TPH Nomor 472.KP.340/C.3.BBMB/8/2020
tanggal 4 Agustus 2020, yaitu: Ir. Amiyarsi Mustika
Yukti, M.Si; Sri Rahayu Puji Lestari, S.P; Siti Nurhaeni,
S.P dan Vine Egistiani Suherman, S.P. Hasil audit
terdapat 15 ketidaksesuaian, terdiri dari 4 kategori 2 dan
11 kategori 3 (observasi). Untuk manajemen ditemukan
3 ketidaksesuaian kategori 2, dan 9 ketidaksesuaian
(kategori 3). Untuk teknis ditemukan 1 ketidaksesuaian
kategori 2 dan 2 ketidaksesuai kategori 3 (observasi).
Gambar 53. Pelaksanaan Audit Internal PUP
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 129
b. Revisi Dokumen Sistem Mutu
Kesesuaian antara kebijakan dan prosedur dilaksanakan
dengan memutakhirkan dokumen, yaitu:
1) Revisi Panduan Mutu : Revisi: PM. 4PM. vi; iv; 2; 3;
4.2; 4.3; 4.4; 5.1; 5.3; 5.6; 5.7; 5.10; Lampiran 1.
2) Revisi Prosedur Kerja : PK 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11;
15; 21; 22; 25; 28; 29; 30; 31.
3) Revisi: PF: 2; 7; 8; 9; 14; 16; 17; 18; 23; 27a; 34; 35;
36; 37; 38; 39; 40; 41; 42; (15)
Keterangan: Form 16; 34; 35; 37; 38; 39; 40; 41;
dan 42 baru diterbitkan
Dicabut: Form 10; 11; 19; 24; 25; 28; dan 29 (7)
Kegiatan sosialisasi dokumen sistem mutu dilaksanakan
pada 24 November 2020. Kegiatan sosialisasi dihadiri
oleh seluruh personel PUP. Sosialisasi dilaksanakan agar
para personel memahami dokumen sistem mutu edisi
mutakhir. Dokumen sistem mutu yang disosialisasikan
adalah panduan mutu, prosedur kerja dan pedoman
form.
c. Kaji Ulang Manajemen
PUP Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan kaji ulang
manajemen pada 14 Desember 2020. Manajer Mutu
menyampaikan pencapaian sasaran mutu tahun 2020
seperti dalam Tabel 99.
Tabel 28. Pencapaian Sasaran Mutu Tahun 2020
Sesuai dengan SNI ISO/IEC 17043:2010, agenda kaji
ulang manejemen membahas:
LAPORAN TAHUNAN 2020
130
LAPORAN TAHUNAN 2020 130
1) Kesesuaian Kebijakan dan Prosedur Serta Sasaran
Mutu
2) Laporan dari manajemen dan personalia
3) Hasil audit internal terakhir
4) Tindakan perbaikan dan pencegahan
5) Asesmen oleh badan eksternal
6) Perubahan volume dan jenis pekerjaan
7) Umpan balik dari pelanggan, kelompok penasehat
dan peserta
8) Keluhan dan banding
9) Rekomendasi peningkatan dan faktor lain yang
relevan
10) Tindak lanjut hasil kaji ulang manajemen
4. Keanggotan Dalam Organisasi Internasional
Balai Besar PPMB-TPH yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
78/Permentan/OT.140/11/2011 mempunyai fungsi salah
satunya adalah melaksanakan pengembangan teknik dan
metode pengujian laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan
peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura, serta
sertifikasi International Seed Testing Association (ISTA)
untuk benih tanaman pangan dan hortikultura.
Balai Besar PPMB-TPH menjadi anggota ISTA pada tanggal 1
Januari 2006 dengan nomor keanggotaan IDML01.
Penunjukan Balai Besar PPMB-TPH sebagai perwakilan
resmi pada ISTA ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 2485/Kpts/OT.140/7/2012 tanggal 6 Juli
2012. Tujuan dari kegiatan keanggotaan dalam organisasi
internasional, yaitu:
a. Mempertahankan status akreditasi dengan menerapkan
sistem manajemen mutu pada laboratorium sesuai
standar akreditasi ISTA;
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 131
b. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi perbenihan
tingkat internasional dan berperan aktif dalam kegiatan
yang diselenggarakan ISTA;
c. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Balai
Besar PPMB-TPH.
Aktivitas Balai Besar PPMB-TPH terkait dengan keanggotaan
ISTA pada tahun 2020 meliputi:
a. Status kelembagaan
1) Melakukan proses administrasi keuangan
keanggotaan ISTA 2020
Pembayaran iuran keanggotaan tahun 2020 telah
diproses sejak tahun 2019 melalui pengajuan invoice
pada tingkat Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan
untuk dilanjutkan hingga tingkat Kementerian
Pertanian dan diteruskan pada Kementerian Luar
Negeri. Pembayaran tagihan telah dilakukan oleh
Kementerian Luar Negeri, sementara itu, pembayaran
biaya audit dilaksanakan dengan DIPA Balai Besar
PPMB-TPH.
2) Menyiapkan kelengkapan proses Re-akreditasi
Balai Besar PPMB-TPH resmi terakreditasi ISTA
dimulai sejak 2 November 2010 dan berakhir pada
bulan November 2013, dan telah mengikuti
reakreditasi pertama dan kedua pada tahun 2014
dan 2017. Masa reakreditasi akan berakhir pada 31
Maret 2020. Sehingga untuk mempertahankan
status akreditasi, laboratorium harus diaudit
kembali pada tahun 2020.
Kegiatan persiapan asemen ISTA untuk tahun 2020
adalah melakukan koordinasi dengan sekretariat
ISTA dalam rangka pelaksanaan audit, menyiapkan
letter of invitation kepada auditor, mengirimkan
kelengkapan dokumen yang harus dikirimkan dalam
versi Bahasa Inggris.
LAPORAN TAHUNAN 2020
132
LAPORAN TAHUNAN 2020 132
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia berimbas
pada pelaksanaan audit. Sempat dijadwalkan tanggal
1 April, audit sempat mengalami penundaan di bulan
April dan Desember, namun sampai dengan akhir
tahun 2020, maka diputuskan audit direncanakan
dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Dalam surat
tersebut juga dijelaskan bahwa validitas sertifikat
ISTA diperpanjang sampai audit akan dilaksanakan.
b. Uji Profisiensi
Pada tahun 2020, Balai Besar PPMB-TPH berpartisipasi
pada tiga putaran uji profisiensi ISTA. Satu putaran
dapat terdiri dari dua jenis spesies dengan parameter
berbeda. Pengiriman benih uji profisensi ISTA sempat
mengalami kendala sehingga tidak sesuai dengan jadwal.
ISTA PT 20-3 F. pratensis dan Felicia sp. Baru
didistribusikan pada bulan November 2020 sehingga
sampai akhir tahun 2020 belum belum sampai pada
tahap pengiriman laporan. Adapun jenis spesies dan
hasil uji profisiensi yang diperoleh pada tahun 2020
dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 29. Spesies yang diuji dan hasil uji profisiensi yang sudah diterbitkan ISTA
Round/Species Nilai Per Parameter
KA KM DB BTL V T 1000 Butir
PT 19-3 Hordeum vulgare A A BMP A
PT 20-1 Phaseolus vulgaris A A A
PT 20-2 Allium porrum A A B A A
PT 20-3 Festuca pratensis*)
PT 20-3 Felicia SP*)
Keterangan: KA = Kadar Air, KM = Kemurnian, DB = Daya Berkecambah, BTL = Benih Tanaman Lain, T = Tetrazolium, V = Vigor *) Masih dalam prose pengujian c. Kegiatan lain
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 133
1) Menghadiri pertemuan online terkait keanggotaan
organisasi internasional
Rapat koordinasi laporan pemanfaatan keanggotaan
kementerian pertanian di organisasi internasional
T.A. 2019 dihadiri oleh Biro Kerjasama Luar Negeri
Kementerian Pertanian, perwakilan instansi anggota
organisasi internasional lingkup Kementerian
Pertanian, serta perwakilan dari Kementerian Luar
Negeri. Dari rapat tersebut diperoleh informasi
bahwa Iuran Tahunan Keanggotaan ISTA tahun 2020
telah dibayarkan oleh Kementerian Luar Negeri.
Selain ISTA dan FAO, organisasi internasional lain di
Kementan ditunda pembayaran kontribusinya sesuai
dengan Surat Edaran Kementerian Luar Negeri
terkait Penyampaian rencana penundaan
pembayaran kontribusi Indonesia pada organisasi
internasional karena perubahan postur dan rincian
APBN TA 2020 sesuai Perpres No.54 Tahun 2020
sebagai akibat terjadi pandemi Covid-19.
2) Mengkompulir dokumen yang informasi dan
dokumen terkait dengan penyelenggaraan ISTA
Annual Meeting yang diselenggarakan secara online
yaitu:
a) OGM20-01: Agenda for the Ordinary Meeting
2020
b) OGM20-02: Draft Minutes-OGM-2019
c) OGM20-03 Activity Report of the ISTA
Committees 2019
d) OGM20-04: Proposal for the Membership Fees
2021
e) OGM20-05: Rules Proposals for ISTA 2021
Edition Final Version
f) Comments for ISTA Rules 2021
g) OGM20-06: ISTA Method Validation Reports
LAPORAN TAHUNAN 2020
134
LAPORAN TAHUNAN 2020 134
3) Membuat laporan kegiatan keanggotaan ISTA untuk
menindaklanjuti surat Kepala Biro Kerja Sama Luar
Negeri Nomor: 6.1040/KL.220/A.6/06/2020 tanggal
17 Juni 2020 perihal Permintaan Laporan
Keanggotaan Kementerian Pertanian pada Organisasi
Internasional T.A 2019.
5. Penyelenggaraan Uji Profisiensi
Penyelenggaraan uji profisiensi pada tahun 2020 mencakup
dua komoditas yaitu padi (Oryza sativa) dan cabai
(Capsicum sp.). Parameter yang diuji untuk benih padi dan
cabai meliputi penetapan kadar air (KA), analisis kemurnian
(KM) dan pengujian daya berkecambah (DB).
Peserta uji profisiensi adalah laboratorium BPSBTPH dengan
ruang lingkup pengujian benih tanaman pangan dan
hortikultura serta laboratorium instansi lain atau
laboratorium perusahaan swasta. Jumlah peserta uji
profisiensi tahun 2020 sebanyak 54 peserta laboratorium
dengan rincian pada Tabel 29.
Tabel 30. Peserta Uji Profisiensi Tahun 2020
No. Nama lab. Padi Cabai
1. UPTD BPSB Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Aceh
2. UPT Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara
3. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Sumatera Barat
4. UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau
5. UPTD Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Pertanian Tanaman Provinsi Jambi
x
6. UPTD Pengawasan, Pengujian Dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Bengkulu
x
7. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan
8. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 135
Lampung
9. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Provinsi Kepulauan Bangka - Belitung
x
10. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
11. Pusat Pengujian Mutu Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian DKI Jakarta
x
12. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Banten
13. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Tengah
14. UPTD Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan Pertanian Provinsi D.I.Y
15. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur
16. UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan
17. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah
18. UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur
19. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
x
20. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Utara
21. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo
x
22. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Barat
23. UPT Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah
x
24. UPT Balai sertifikasi Mutu Benih tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
25. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara
26. UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali
x
27. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pertanian (BPSBP) Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAPORAN TAHUNAN 2020
136
LAPORAN TAHUNAN 2020 136
Penyelenggaraan uji profisiensi diawali dengan penyediaan
sampel bahan uji yang homogen, pengiriman bahan uji ke
peserta, pengujian oleh peserta berdasarkan parameter
pengujian yang telah ditetapkan, pengiriman hasil pengujian
oleh peserta, pengolahan data hasil pengujian dan
28. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTT
29. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih / Bibit Pertanian dan Peternakan (BPSBBPP) Provinsi Maluku
30. Balai Pengawasan Pengujian dan Sertifikasi
Benih Tanaman Pertanian (BP2STP) Provinsi Maluku Utara
31. Balai Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua
32. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Barat
33. Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen)
34. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi ( BB Padi )
35. Balai Penelitian Tanaman Sayur (Balitsa) x
36. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi)
x
37. Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) x
38. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Lembang, Jawa Barat
x
39. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Jombang, Jawa Timur
40. Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan
41. PT. Agri Makmur Pertiwi
42. PT. Syngenta Seed Indonesia x
43. PT. Dupont Indonesia x
44. CV. Aura Seed Indonesia x
45. PT. Benih Citra Asia x
46. PT. BISI International Tbk. unit Tulungrejo x
47. PT. Bisi Internasional Tbk. Unit Sumberagung
48. PT. Tunas Agro Persada x
49. PT. Sang Hyang Seri ( Persero ) Sukamandi x
50. PT. Clause Indonesia x
51. PT. Prabu Agro Mandiri x
52. PT. BISI INTERNATIONAL, Tbk Unit Mojokerto x
53. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten x
54. Balai Besar PPMB-TPH
Jumlah 47 38
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 137
penyampaian hasil pengolahan data ke peserta.
Berdasarkan hasil evaluasi unjuk kerja peserta dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Peserta yang mengikuti uji profisiensi benih padi
sebanyak 47 peserta dan 38 peserta pada benih cabai;
b. Hasil uji homogenitas benih padi dan cabai parameter
penetapan kadar air, analisis kemurnian, dan pengujian
daya berkecambah) menunjukkan tidak signifikan
heterogen. Hal ini berarti contoh uji yang dikirimkan ke
peserta adalah homogen;
c. Hasil uji stabilitas benih benih padi dan cabai parameter
penetapan kadar air, analisis kemurnian, dan pengujian
daya berkecambah menunjukkan hasil yang stabil;
d. Semua peserta menyampaikan hasil uji, namun masih
ditemukan laboratorium yang kurang cermat dan teliti
dalam perhitungan, penulisan pelaporan dan penulisan
kode bahan uji;
e. Persentase peserta yang mendapat nilai A (sangat
memuaskan) dan B (memuaskan) pada bahan uji benih
padi untuk penetapan kadar air sebanyak 66%, analisis
kemurnian 53% dan daya berkecambah 77%
f. Persentase peserta yang mendapat nilai A dan B pada
bahan uji benih cabai untuk penetapan kadar air
sebanyak 50%, analisis kemurnian yaitu 73% dan
pengujian daya berkecambah berjumlah 82%.
Tabel 30. Hasil Uji Profisiensi Benih Padi
LAPORAN TAHUNAN 2020
138
LAPORAN TAHUNAN 2020 138
Tabel 32. Hasil Uji Profisiensi Benih Cabai
Peserta dengan kategori A dan B tidak melakukan tindakan
perbaikan, tetapi masih perlu melakukan peningkatan
berkelanjutan. Peserta dengan nilai C, D, dan D* disarankan
perlu melakukan tindakan perbaikan melalui investigasi
untuk menemukan akar permasalahan pada pengujian.
Saran dalam pelaksanaan uji profisiensi sebagai berikut:
a. Peningkatan ketelitian dan kecermatan dalam pelaporan
dengan melakukan verifikasi bertingkat, untuk
mengurangi kesalahan dalam pelaporan.
b. Untuk meningkatkan kinerja laboratorium pada hasil uji
dengan kategori meragukan/kurang memuaskan dan
tidak memuaskan agar melakukan investigasi
penyebab ketidaksesuaian dengan menganalisis akar
permasalahan dan membuat rencana tindakan
perbaikan yang ditindaklanjuti sesuai dengan tindakan
perbaikan untuk mencegah timbulnya kembali
ketidaksesuaian yang sama.
c. Untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen
laboratorium, setiap tahapan proses pengujian dibuat
analisis resiko untuk mengendalikan dan mengatasi
resiko yang kemungkinan terjadi.
d. Laporan hasil uji profisiensi agar dapat dikirimkan tepat
waktu, sesuai petunjuk teknis uji profisiensi yang
diberikan.
LAPORAN TAHUNAN 2020
140
LAPORAN TAHUNAN 2020 140
SUBBAGIAN PROGRAM DAN
EVALUASI
1. Penyusunan Program dan Rencana Kerja
Sebagai salah satu unit Eselon II lingkup Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan, kegiatan Balai Besar PPMB-TPH
mengacu dan mendukung program Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan. Memasuki
RPJMN 2020-2024 karena masih pada masa transisi, untuk
mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 masih melaksanakan
kegiatan yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu
kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan
Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih.
a. Pengganggaran
DIPA petikan satker Balai Besar PPMB-TPH Tahun
Anggaran 2020 telah diterima berdasarkan surat
pengesahan Nomor SP DIPA-018.03.2.010082/2019
tanggal 12 November 2019 dengan total anggaran
Rp14.800.000.000,-. Pada tanggal 24 Agustus 2020,
Balai Besar PPMB-TPH memperoleh tambahan anggaran
sebesar Rp1,5 Milyar untuk penambahan belanja barang
dan belanja modal sehingga anggaran Balai Besar PPMB-
TPH menjadi Rp18.300.000.000,-. Pada bulan November
2020, dalam upaya pemanfaatan anggaran belanja
pegawai untuk mendukung penanganan Covid-19 di
Balai Besar PPMB-TPH dilakukan revisi DIPA.
b. Penyusunan KAK dan JUKNIS
Dokumen perencanaan merupakan faktor penting yang
harus disiapkan sebagai salah satu pedoman dalam
melaksanakan kegiatan. Dokumen tersebut antara lain
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 141
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Petunjuk Teknis
(JUKNIS) disamping peraturan perundang-undangan
yang berlaku lainnya. Hal ini diperlukan untuk
memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan agar
tujuan dan sasaran dapat tercapai secara optimal.
Penyusunan KAK/TOR dan JUKNIS tahun 2020
mengacu pada DIPA, Petunjuk Operasional Kegiatan
(POK) serta dokumen RKA-KL TA. 2020. KAK/TOR dan
JUKNIS disusun bersama dengan penanggung jawab
kegiatan dan pelaksana kegiatan lingkup Balai Besar
PPMB-TPH.
1) Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan
Kerangka Acuan Kegiatan (Term of Reference), adalah
suatu dokumen yang menginformasikan gambaran
umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan
yang akan dicapai sesuai dengan target yang
ditetapkan yang memuat latar belakang, penerima
manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan
biaya yang diperlukan. KAK ini dilengkapi dengan
rencana anggaran biaya per jenis belanja dari
masing-masing kegiatan.
2) Penyusunan JUKNIS
JUKNIS disusun secara detil termasuk titik kritis dan
risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan
kegiatan dengan mengacu pada sistem pengendalian
intern.
c. Penyusunan Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja tahun 2020 merupakan bagian dari
dokumen yang diperjanjikan antara Kepala Balai Besar
PPMB-TPH dengan Direktur Jenderal Tanaman Pangan
dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu
tahun, khususnya dalam mendukung program
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program
LAPORAN TAHUNAN 2020
142
LAPORAN TAHUNAN 2020 142
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
tanaman pangan.
Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2020 ini
dijabarkan lebih lanjut ke dalam indikator kinerja
sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing kegiatan
yang telah ditetapkan. Karena pada masa transisi,
Indikator Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH tahun
2020 hampir sama dengan tahun sebelumnya. Adapun
sasaran kegiatan Balai Besar PPMB-TPH yaitu sebagai
berikut:
1) Meningkatkan kualitas layanan publik
pengembangan pengujian mutu benih
2) Meningkatnya pemanfaatan metode pengujian mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura
3) Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan
Balai Besar PPMB-TPH
Dengan sasaran kegiatan tersebut, indikator kinerja
Balai Besar PPMB-TPH sebagai berikut:
1) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan
publik Balai Besar PPMB-TPH dengan target 3,30
pada Skala Likert
2) Rasio hasil pengembangan metode pengujian mutu
benih pada tahun berjalan terhadap kegiatan
pengembangan metode pengujian mutu benih yang
dilakukan pada tahun berjalan dengan target 100%
3) Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan
Balai Besar PPMB-TPH yang terjadi berulang dengan
target 0
4) Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang
terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai PermenPAN
RB Nomor 12 Tahun 2015) dengan target 0.
PK Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 di-upload di
aplikasi e-SAKIP Kementerian Pertanian yang dikelola
oleh Biro Perencanaan Kementerian Pertanian. PK Balai
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 143
Besar PPMB-TPH tahun 2020 mengalami revisi karena
penambahan anggaran pada bulan Agustus 2020.
d. Revisi Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019
Memasuki RPJMN 2020-2024 dilakuan penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Renstra
Kementerian Pertanian dan Renstra Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan. Renstra Balai Besar PPMB-TPH baru
disusun pada bulan Mei 2020 karena Renstra
Kementerian Pertanian dan Direktorat Jenderal
Tanaman juga baru terbit.
e. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun
2020
Untuk mendukung program Balai TA. 2020 telah
disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan
berkoordinasi bersama penanggung jawab kegiatan
lingkup Balai Besar PPMB-TPH. RKT ini memuat tentang
pelaksanaan kegiatan yang mencakup:
1) Indikator Kinerja Utama yang berisi program,
sasaran, indikator sasaran, target dan penanggung
jawab
2) Penetapan Kinerja berisi program utama, sasaran,
indikator kinerja output, indikator kinerja outcome
dan anggaran
3) Rencana Kinerja Tahunan yang berisi sasaran
strategis, indikator output dan target
4) Rencana Kerja dengan program peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman
pangan terdiri dari 16 kegiatan.
Kegiatan operasional yang disusun dalam Rencana
Kinerja Anggaran-Kementerian Lembaga (Renja-KL) 2019
adalah sebagai berikut:
LAPORAN TAHUNAN 2020
144
LAPORAN TAHUNAN 2020 144
1) Uji Terap Metode Pengujian Mutu Benih
a) Melaksanakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi
Kegiatan Pengujian Mutu Benih
b) Melaksanakan Penerapan Pengembangan Metode
Pengujian Mutu Benih
c) Melaksanakan standarisasi laboratorium
pengujian mutu benih
2) Layanan Internal
a) Perencanaan Kegiatan
b) Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan
c) Pengelolaan Kepegawaian dan Tata Usaha
d) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
e) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
f) Rehabilitasi dan Renovasi Gedung dan Bangunan
3) Layanan Perkantoran
a) Gaji dan Tunjangan
b) Operasional dan Pemeliharaan Kantor
f. Penyusunan Anggaran Tahun 2021
Balai Besar PPMB-TPH pada tahun 2021 memperoleh
alokasi anggaran sebesar Rp18.300.000.000,- yang telah
melalui beberapa tahap pembahasan dan reviu dari
Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan reviu
online dengan Bappenas dan Ditjen Anggaran
Kementerian Keuangan. DIPA petikan satker Balai Besar
Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2021 telah diterima berdasarkan surat
pengesahan Nomor SP DIPA-018.03.2.010082/2021
tanggal 23 November 2020.
Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih
dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian
Benih (1767) tahun 2021 sudah tidak ada. Output Uji
Terap Metode Pengujian Mutu Benih akan menjadi salah
satu output pada kegiatan Pengelolaan Sistem
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 145
Perbenihan Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya
belanja modal. Sementara output layanan internal yang
berisi gaji dan operasional perkantoran menjadi output
pada kegiatan dukungan manajemen.
2. Revisi
Pada tahun 2020 telah dilakukan revisi DIPA sebanyak
enam kali termasuk pada saat penambahan anggaran dan
revisi POK sebanyak lima kali.
3. Evaluasi dan Pelaporan
a. Penyusunan Laporan Bulanan dan Simonev
Laporan bulanan Balai Besar dilakukan secara rutin
setiap bulannya. Laporan bulanan menyajikan kegiatan
Bagian Umum, kegiatan Bidang Informasi dan Jaringan
Laboratorium serta kegiatan kelompok fungsional PBT
yang mencakup progres seluruh kegiatan baik yang
tercantum pada DIPA maupun kinerja lainnya. Demikian
juga dengan laporan Simonev disusun setiap bulan yang
mencakup realisasi fisik dan keuangan.
Disamping menyusun laporan bulanan, capaian kinerja
bulanan juga dipantau melalui aplikasi SMART (dikelola
Ditjen Anggaran Kemenkeu), e-Monev Bappenas, dan e-
SAKIP yang dikelola oleh Biro Perencanaan Kementan.
b. Penyusunan Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja
Balai Besar PPMB-TPH telah melaksanakan penyusunan
Laporan Kinerja dan Laporan Tahunan. Laporan Kinerja
yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi
dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Bahwa dalam evaluasi akuntabilitas kinerja berdasarkan
PermenPAN RB Nomor 12 Tahun 2015 terdapat lima
komponen, yaitu: perencanaan kinerja dengan bobot
30%, pengukuran kinerja 25%, pelaporan kinerja 15%,
evaluasi internal 10%, dan capaian kinerja 20%.
LAPORAN TAHUNAN 2020
146
LAPORAN TAHUNAN 2020 146
Dalam pelaporan kinerja diutamakan pelaporan
pencapaian kinerja, dengan menonjolkan pembahasan
pencapaian sasaran strategis unit kerja, dengan
mengungkapkan capaian kinerja dengan prioritas
menguraikan pencapaian IKU. Analisis, pembandingan,
dan evaluasi internal perlu diungkapkan agar laporan
dapat mengungkapkan kondisi riil yang sebenarnya.
Sementara Laporan Tahunan merupakan laporan
perkembangan dan pencapaian yang berhasil diraih
organisasi dalam satu tahun. Isi dari Laporan Tahunan
tersebut setidaknya mencakup laporan keuangan dan
prestasi kinerja organisasi selama satu tahun.
Realisasi serapan anggaran Balai Besar PPMB-TPH
tahun 2020 mencapai Rp15.657.834.763 (99,10% dari
pagu Rp15.800.000.000). Anggaran yang tidak terserap
sebagian besar belanja pegawai sisa gaji dan uang
makan pegawai serta hasil efisiensi belanja modal
(0,90%).
Berdasarkan tingkat pelaksanaan kegiatan rata-rata
hampir mencapai 100%. Kegiatan/komponen telah
dilaksanakan seluruhnya, baik administrasi maupun
teknis yang dibiayai dari anggaran DIPA Balai Besar
PPMB-TPH tahun 2020. Kegiatan administrasi yang
dimaksud adalah kegiatan yang mendukung kegiatan
teknis Balai Besar. Kegiatan ini meliputi kegiatan
struktural yang pengelolaannya di bawah Bagian Umum
serta Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium telah
dilaksanakan secara optimal dengan penggunaan
sumber daya yang tersedia.
Selanjutnya, kegiatan teknis Balai Besar adalah kegiatan
laboratorium maupun kelembagaan dalam rangka
melaksanakan tupoksi yang meliputi pelayanan
pengujian mutu benih kepada masyarakat/stakeholder,
validasi dan pengembangan metode pengujian,
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 147
penerapan sistem manajemen mutu kepada seluruh
laboratorium pengujian mutu benih di Indonesia, uji
profisiensi untuk mengetahui kompetensi laboratorium
daerah, uji petik mutu benih yang beredar, pembuatan
buku literatur dan koleksi varietas/IPTB/DNA.
Disamping itu juga disusun laporan perkembangan
capaian kinerja per triwulan, dan mengisi datanya
aplikasi e-PK yang dikelola oleh Biro Perencanaan
Sekretariat Jenderal Kemeneterian Pertanian.
4. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai Balai Besar
Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, kehandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
SPI diperlukan sebagai upaya pengendalian kegiatan Balai
Besar PPMB-TPH, karena pada dasarnya kegiatan harus
dilaksanakan secara tertib, terkendali, efektif dan efisien
agar dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan dapat melakukan deteksi dini terhadap titik
kritis atau resiko yang kemungkinan terjadi dan segera
mencari solusi penyelesaian.
Ruang lingkup sistem pengendalian intern sebagai
tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 adalah 1) Lingkungan Pengendalian; 2) Penilaian
Resiko; 3) Kegiatan Pengendalian; 4) Informasi dan
Komunikasi; dan 5) Pemantauan.
LAPORAN TAHUNAN 2020
148
LAPORAN TAHUNAN 2020 148
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN
TATA USAHA
1. Kepegawaian
a. Kenaikan Pangkat/Jabatan dan Kenaikan Gaji
Berkala
Pegawai Balai Besar PPMB-TPH yang naik pangkat
pada tahun 2020 sebanyak 3 orang.
Tabel 33. Kenaikan Pangkat Pegawai Tahun 2020
Lama Baru
1 Rika Batra, SP.,M.Si Penata Tk.I III/d Pembina IV/a 1 April 2020
2 Nurul Afifah, SP Penata Muda Tk I III/b Penata III/c 1 April 2020
3 Jupri Pengatur Tk.I II/b Pengatur II/c 1 April 2020
No NamaPangkat/Gol
TMT
Selama tahun 2020 telah direalisasikan kenaikan
gaji berkala sebanyak 20 orang.
Tabel 34. Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tahun 2020
Jumlah
(Orang)
1 Januari 4
2 Februari 1
3 Maret 5
4 April 2
5 Mei 4
6 Juni 3
7 Juli 1
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 Nopember
12 Desember
20
Bulan
Jumlah
No
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 149
b. Cuti
Pada tahun 2020 pegawai Balai Besar PPMB-TPH
yang mengambil cuti sebanyak 30 orang, terdiri dari
cuti tahunan 24 orang dan cuti alasan penting 6
orang.
Tabel 35. Jumlah Pegawai Cuti Tahun 2020
Jumlah
Tahunan Alasan Penting Bersalin (Orang)
1 Januari 8 2 10
2 Februari 12 - 12
3 Maret 3 - 3
4 April 1 - 1
5 Mei - - -
6 Juni - - -
7 Juli - 2 2
8 Agustus - - -
9 September - - -
10 Oktober - 1 1
11 Nopember - 1 1
12 Desember - - -
24 6 - 30
No BulanCuti (orang)
Jumlah
c. Pembinaan dan Pengembangan SDM
1) Absensi
Dalam rangka pembinaan pegawai negeri sipil di
lingkungan Balai Besar PPMB-TPH khususnya
dalam rangka meningkatkan kedisiplinan
pegawai maka telah dilaksanakan sosialisasi PP
53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil. Sedangkan untuk pengawasan kehadiran
pegawai telah dilakukan absensi dengan
menggunakan finger print pada saat masuk dan
pulang. Data absensi pegawai tahun 2020 dapat
dilihat pada Tabel 35.
LAPORAN TAHUNAN 2020
150
LAPORAN TAHUNAN 2020 150
Tabel 36. Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Tahun 2020
Hadir Cuti Izin Sakit D L T B Alpa
% % % % % % %
1 Januari 72,6 2,1 0 0,7 24,6 0 0
2 Februari 58,2 3,5 0 1,5 36,8 0 0
3 Maret 63,2 0,4 0 0,1 36,3 0 0
4 April 95,1 0 0 0 4,9 0 0
5 Mei 77,9 0 0 0 15,2 0 0,3
6 Juni 69,4 0 0 0,2 28,8 0 1,6
7 Juli 60,6 0,6 0 0,3 38,5 0 0
8 Agustus 51 0 0 0,1 48,9 0 0
9 September 47 0 0 0,4 51,1 0 0,5
10 Oktober 56,6 0,1 0 0,7 42,6 0 0
11 November 57 0,3 0 2,7 39,6 0 0,4
12 Desember 70,9 0 0 4,7 23,1 0 0
BulanNo.
Keterangan: S : Sakit; I : Izin; C : Cuti; TI : Tanpa Izin; DL : Dinas Luar; TB : Tugas Belajar
2) Penghargaan/Reward dan Hukuman/ Punishment
Penghargaan/reward merupakan hak bagi
seseorang Pegawai Negeri Sipil yang telah
melaksanakan tugas selama menjadi Pegawai.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian
baru dapat memberikan penghargaan/reward
berupa penghargaan Satya Lancana Karya Satya
dari Presiden Republik Indonesia terhadap
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan/Balai Besar PPMB-TPH yang
telah mengabdikan diri kepada bangsa dan
negara selama X, XX tahun serta XXX. Pada
tahun 2020 telah diusulkan sebanyak 11 orang
untuk penghargaan Satya Lancana Karya Satya X
tahun, namun belum ada realisasi.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 151
Tabel 37. Pegawai yang diusulkan untuk memperoleh penghargaan Satya
Lancana Karya Satya Tahun 2020
No Nama/NIP Pangkat/Golongan Masa Kerja
1 Ir. Warjito, M.Si Pembina Utama Muda/Ivc 30 Tahun
196307121989031017
2 Tukiman, S.TP, Msi Penata Tk.I/IIId 14 Tahun
197612182005011001
3 Roland Hutadjuu, SP, MM Pembina/IVa 18 Tahun
196808292001121002
4 Nike Fitria Wibawa, S.TP, M.P Pembina/IVa 14 Tahun
197908212005012001
5 Rahayu Nurkartika, SP Penata Tk.I/IIId 14 Tahun
198101012005012002
6 Oktobryan, S.E Penata Muda Tk. I/IIIb 13 Tahun
196510182007011001
7 Syakhril Alam, S.P Penata Muda Tk. I/IIIb 13 Tahun
197308262007101001
8 Mansur Pengatur Tk.I/IId 17 Tahun
197604082002121002
9 M. Ma'rif Pengatur Tk.I/IId 14 Tahun
197311032006041002
10 Harry Wibowo Pengatur Tk.I/IId 14 Tahun
197606252006041001 Bagi pegawai yang melakukan pelanggaran akan
dikenakan penjatuhan hukuman/punishment
disiplin. Selama tahun 2020 tidak ada pegawai
yang dikenai penjatuhan hukuman.
3) Tugas Belajar
Dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai
maka Balai Besar PPMB-TPH memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada pegawai
untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada tahun 2020 pegawai yang masih dalam
proses studi sebanyak 2 orang sebagaimana
terdapat pada Tabel 37.
LAPORAN TAHUNAN 2020
152
LAPORAN TAHUNAN 2020 152
Tabel 38.Pegawai yang mengikuti tugas belajar
No Nama/NIP Perguruan Tinggi Program Study MT
1 Agha Margapranata, SP Universitas Brawijaya S2 Teknologi Benih 2015
198104192009121003
2 Nurul Afifah, SP Institut Pertanian Bogor S2 Teknologi Benih 2016
199611232011012020
d. Penilaian Prestasi Kerja dan Penyusunan Sasaran
Kinerja
Dalam rangka mengukur prestasi kerja Pegawai Balai
Besar PPMB-TPH maka pada bulan Januari 2021
telah dilakukan penilaian prestasi kerja pegawai.
Penilaian Prestasi Kerja (PPK) pegawai terdiri atas
unsur Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) periode tahun
2020 (60%) dan unsur perilaku (40%). Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai dilaksanakan terhadap 49
orang pegawai. Nilai rata-rata PPK = 89,06 dengan
nilai tertinggi = 91,13 dan terendah = 85,17. Selain
itu juga telah dilaksanakan kegiatan penyusunan
Sasaran Kinerja untuk tahun 2021.
2. Tata Usaha
a. Surat Menyurat
Dari rekapitulasi surat masuk dan surat keluar
selama tahun 2020 sebanyak 1.975 surat yaitu surat
masuk sebanyak 545 surat dan surat keluar
sebanyak 1.430 surat.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 153
Tabel 39. Rekapitulasi Surat Masuk dan Surat Keluar Tahun 2020
Fax BOX Mail Bawa Jumlah Fax BOX Mail Bawa Jumlah
1 Januari 1 0 44 0 45 8 41 15 63 127
2 Februari 1 14 31 0 46 10 15 60 32 117
3 Maret 0 17 33 1 51 6 35 41 51 133
4 April 0 5 5 0 10 2 1 10 21 34
5 Mei 0 5 13 0 18 2 35 3 31 71
6 Juni 0 10 26 1 37 2 2 46 15 65
7 Juli 0 13 23 7 43 6 55 131 27 219
8 Agustus 10 57 29 17 97 4 4 13 5 42
9 September 3 20 46 0 69 8 56 110 10 184
10 Okrober 0 9 31 10 50 9 11 84 14 118
11 November 1 12 32 2 47 10 74 109 79 271
12 Desember 0 11 21 0 32 2 38 3 6 49
16 173 334 38 545 69 367 625 354 1430JUMLAH
Surat KeluarNo Bulan
Surat Masuk
b. Langganan Daya dan Jasa
Dengan meningkatnya volume kegiatan kantor
sehari-hari perlu didukung oleh sarana listrik,
telepon dan jaringan internet yang memadai. Sarana
listrik, telepon dan jaringan internet merupakan
kebutuhan mendasar bagi pelaksanaan tugas sehari-
hari. Kegiatan ini telah dilaksanakan selama satu
tahun dengan cara memantau pemakaian listrik,
telepon dan internet setiap bulan. Listrik, telepon
dan internet harus digunakan secara efektif dan
efisien sehingga tidak terjadi pemborosan.
c. Pemeliharaan Halaman
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
sehari-hari diperlukan sarana pendukung berupa
bangunan gedung kantor dan halaman kantor serta
barang inventaris lainnya. Agar sarana dan
prasarana tersebut dapat berjalan dengan baik
diperlukan pemeliharaan dan perawatan secara
teratur setiap bulannya. Kegiatan perawatan gedung
LAPORAN TAHUNAN 2020
154
LAPORAN TAHUNAN 2020 154
dan halaman kantor Balai Besar PPMB-TPH antara
lain:
1) Pemupukan pohon induk dan tanaman hias
2) Pemangkasan ranting pohon dan pemotongan
rumput
3) Membersihkan ruang kantor, mushola dan
halaman kantor
4) Mengganti dan menambah tanaman hias
5) Memelihara kebersihan pos jaga keamanan
6) Penataan halaman belakang gedung kantor
7) Membuat taman
8) Membuat sumur serapan
9) Membuat parkiran tambahan mobil
10) Membuat tempat pencucian mobil
11) Melakukan pengecatan pagar halaman
Selain itu dalam rangka mendukung kelancaran
tugas di bidang tata usaha maka dilakukan kegiatan-
kegiatan seperti:
1) Membagi tugas kebersihan ruang kantor
2) Melaksanakan cek keamanan lingkungan kantor
3) Menata gudang arsip
4) Membuat jadwal piket Satpam dalam rangka
menjaga keamanan
d. Keperluan Operasional Perkantoran
Dalam rangka pelaksanaan dan kelancaran
operasional tugas sehari-hari perkantoran diperlukan
tersedianya sarana dan prasarana berupa keperluan
sehari-hari perkantoran seperti: alat tulis kantor,
komputer supplies, peralatan kebersihan, kebutuhan
pelaksanaan rapat dan lain-lain. Untuk kelancaran
tugas sehari-hari perkantoran telah didukung
dengan SDM yang mencakup pramubakti, petugas
pengamanan kantor dan pengemudi.
Terselenggaranya operasional perkantoran ini
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 155
dilaksanakan setiap hari dengan cara mengamati dan
memenuhi kebutuhan pegawai dalam melaksanakan
aktifitas pekerjaannya, kebutuhan pegawai tersebut
termasuk kebutuhan pimpinan yang mendukung
kelancaran tugas kedinasan sehari-hari. Kegiatan
yang telah dilaksanakan antara lain:
1) Melakukan/penyiapan konsumsi untuk rapat-
rapat internal
2) Memfasilitasi kebutuhan dan keperluan tamu
kantor
3) Menyiapkan keperluan perlengkapan pegawai dan
petugas Satpam
4) Menyiapkan kebutuhan konsumsi petugas
Satpam
5) Menyiapkan kebutuhan alat-alat rumah tangga
kantor
6) Melakukan pelayanan sehari-hari kepada pegawai
7) Menyiapkan bahan untuk kebersihan kantor.
3. Pelayanan Publik
a. Penerapan SNI ISO 9001-2015
1) Audit Internal
Audit Internal kegiatan pelayanan publik sesuai
dengan ruang lingkup panduan mutu SNI ISO
9001:2015 yang mencakup:
- Mengevaluasi efektifitas penerapan dan
pemeliharaan sistem manajemen mutu;
- Mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan
pelayanan publik;
- Mengidentifikasi adanya peluang-peluang
penyempurnaan;
- Membuat laporan tertulis hasil audit internal
kepada Kepala Balai Besar PPMB-TPH.
LAPORAN TAHUNAN 2020
156
LAPORAN TAHUNAN 2020 156
Tujuan dari pelaksanaan audit internal adalah
untuk memenuhi kewajiban persyaratan pada
buku panduan mutu pelayanan publik SNI ISO
9001:2015 bagian 9.2 sekaligus mengevaluasi
penerapan sistem manajemen mutu di Balai
Besar PPMB-TPH serta menjamin kesesuaian
pelaksanaan sistem manajemen mutu berjalan
secara efektif dan berkesinambungan.
Sasaran pelaksanaan audit internal adalah
seluruh kegiatan pada ruang lingkup pelayanan
publik yang terdiri dari: Penyelenggaraan
Bimbingan Teknis; Pelayanan Pengujian
Eksternal (Laboratorium Fisika, Biologi,
Elektroforesis, Cendawan, Bakteri, Virus,
Nematoda); dan Uji Profisiensi.
Metode yang digunakan yaitu dengan cara
auditor mendatangi auditee untuk meminta
keterangan melalui tatap muka atau wawancara
terkait dengan pelaksanaan kegiatan yang sudah
berjalan. Hasil dari pemeriksaan dituangkan
kedalam form isian laporan ketidaksesuainan
yang ditandatangani oleh auditar dan auditee
serta penentuan jadwal perbaikannya.
Audit internal dilaksanakan pada tanggal 29 s.d
30 Juni 2020 di ruang rapat Balai Besar PPMB-
TPH. Auditor terdiri dari Tim Satlak PI dan Tim
Auditor Balai Besar PPMB-TPH yang
melaksanakan tugas sesuai dengan ruang
lingkup pada panduan mutu pelayanan publik
SNI ISO 9001:2015.
Pelaksanaan audit internal pelayanan publik SNI
ISO 9001:2015 dilakukan dengan cara
mengumpulkan para auditor untuk melakukan
konsolidasi tim dan dilanjutkan dengan rapat
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 157
pembukaan. Hal-hal yang disampaikan oleh
ketua tim antara lain pembagian tugas pekerjaan
auditor, penentuan auditee yang ditemui, lokasi
tempat pemeriksaan, waktu pelaksanaan,
kesiapan formulir ketidaksesuaian dan lain-lain.
Hasil audit internal diperoleh temuan sebanyak
20 buah. Selanjutnya tim melakukan rapat
closing dengan auditee dan Kepala Balai Besar
tentang hasil temuan dan mendiskusikan serta
menetapkan batas waktu perbaikan sampai
dengan tanggal 21 Juli 2020. Pimpinan
mengarahkan kepada tim dan auditee untuk
segera menindaklanjuti hasil temuan tersebut.
2) Tinjauan Manajemen
Rapat Kaji Ulang manajemen kegiatan Pelayanan
Publik SNI ISO 9001:2015 telah dilaksanakan
pada tanggal 27 Juli 2020. dengan pimpinan
rapat oleh Kepala Balai Besar PPMB-TPH diikuti
oleh peserta rapat yaitu pejabat Eselon 3 dan 4,
Fungsional PBT dan staf, dengan hasil sebagai
berikut:
a) Hal-hal yang terkait dalam hal tindakan
perbaikan belum diperlukan adanya
perubahan sistem manajemen mutu.
b) Kebutuhan pegawai sudah diakomodir
kegiatan analisis jabatan dan analisis beban
kerja dan sudah diajukan kepada Sekretariat
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sarana
dan prasarana yang diperlukan sudah
diajukan kepada Subbagian Program dan
Evaluasi.
c) Hasil rapat akan didokumentasikan dalam
bentuk hardcopy, maupun softcopy,
LAPORAN TAHUNAN 2020
158
LAPORAN TAHUNAN 2020 158
mencakup hasil rapat, dokumen tindak
lanjut, undangan dan daftar hadir.
d) Sasaran Mutu 2021:
• Penyelenggaraan BimbinganTeknis;
Terlaksananya 2 (dua) jenis Kegiatan
Penyelenggaran Bimbingan Teknis
(KPBT) dengan jumlah peserta 70
orang;
Terlaksananya Fasilitasi Penerapan
Sistem Manajemen Mutu (FPSMM)
sebanyak 9 laboratorium;
Terlaksananya penyelenggaraan
magang sebanyak 4 (empat) instansi;
Terlaksananya; menjadi narasumber/
pengajar sebanyak 4 (empat) instansi.
Terlaksananya pengujian eksternal 100
sampel pengujian;
Terlaksananya penyelenggaraan uji
profisiensi sebanya 40 peserta;
Terlaksananya peningkatan kompetensi
pegawai Balai Besar PPMB-TPH;
Inhouse Training: 3 (tiga) kegiatan
yaitu IHT Sistem Manajemen Mutu;
IHT Kultur Cendawan dan PCR; IHT
peningkatan Kompetensi SDM;
Exhouse Training: 2 (dua) kegiatan
Diklat PIM IV dan Diklat Fungsional
Terlaksananya kenaikan pangkat 5 orang
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
dengan target Rp127.800.000,- pertahun
3) Renewal Audit
Renewal audit bertujuan ISO 9001:2015 adalah
untuk memperbaharui sertifikat ISO 9001:2015,
memenuhi kewajiban persyaratan pada buku
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 159
Panduan Mutu Pelayanan Publik ISO 9001:2015
yang terdiri dari 10 (sepuluh) bagian sekaligus
mengevaluasi penerapan sistem manajemen
mutu pelayanan publik ISO 9001:2015 serta
untuk meningkatkan kinerja organisasi dan
menaati aturan main yang berlaku pada sistem
manajemen mutu pelayanan publik ISO
9001:2015 di Balai Besar PPMB-TPH.
Renewal audit ISO 9001:2015 dilaksanakan pada
tanggal 24-25 Agustus 2020 secara jarak jauh
(remote audit).
Terdapat 8 (delapan) ketidaksesuaian yang terdiri
dari 5 (lima) ketidaksesuaian dengan kategori
minor dan 3 (tiga) ketidaksesuaian dengan
kategori observasi, sehingga organisasi diminta
untuk menindaklanjuti atas temuan minor dan
tersebut dengan melampirkan bukti perbaikan
yang mencukupi serta temuan obsevasi dengan
menjawab hasil temuan tanpa mencantumkan
bukti perbaikan dengan batas waktu maksimum
2 (dua) bulan. Organisai akan mendapatkan
sertifikat ISO 9001:2015 baru dalam waktu 14
hari kerja setelah hasil ketidaksesuaian dianggap
terpenuhi oleh auditor.
b. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)
Dalam rangka meningkatkan dan menumbuh
kembangkan semangat etos kerja, maka perlu
dilakukan penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja
aparatur negara secara intensif dan menyeluruh.
Untuk mencapai hal tersebut pelu dilakukan upaya
perbaikan dan peningkatan kinerja oleh seluruh
aparatur yang dilakukan secara sunggung-sungguh,
konsisten dan efektif. Untuk mengukur tingkat
capaian penerapan nilai-nilai tersebut maka
LAPORAN TAHUNAN 2020
160
LAPORAN TAHUNAN 2020 160
dilakukan penilaian terhadap penerapan Budaya
Kerja di lingkungan Balai Besar PPMB-TPH. Penilaian
dilakukan dengan cara membagikan daftar kuesioner
IPNBK kepada masing masing pegawai, sesuai SK
MENPAN Nomor 39 Tahun 2012 dengan pertanyaan
sebanyak 50 responden, jawaban dari responden
kemudian diolah dan di nilai sesuai ketentuan
penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 32/Permentan/OT.140/6/2009 tentang
indikator Budaya Kerja Aparatur Negara lingkup
Kementerian Pertanian. Dari penilaian yang sudah
dilakukan diperoleh hasil bahwa Nilai Mutu Budaya
Kerja di Balai Besar PPMB-TPH tahun 2020 adalah
sebesar 88,74 dengan kategori Sangat Baik.
c. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Salah satu faktor utama dalam mewujudkan
pemerintahan bersih (clean government) dan
kepemerintahan yang baik (good governance) adalah
melaksanakan reformasi birokrasi. Salah satu upaya
sebagai tindaklanjut dari reformasi birokrasi adalah
melaksanakan perbaikan layanan publik di satuan
kerja Balai Besar PPMB-TPH. Balai Besar PPMB-TPH
dalam melakukan perbaikan layanan diawali dengan
melakukan evaluasi terhadap kepuasan masyarakat
dalam memperoleh layanan di kantor ini Evaluasi
yang berwujud pengukuran kepuasan pelanggan
merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih
efektif.
Metode yang digunakan dalam penilaian IKM adalam
melalui metode survei terhadap pelanggan/customer
dan penerima manfaat. Survei kepuasan masyarakat
di Balai Besar PPMB-TPH dilaksanakan dengan
mengacu kepada keputusan Menteri Pendayagunaan
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 161
Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/
OT.080/4/2018 tentang Pedoman Survei Kepuasan
Masyarakat.
Berdasarkan pedoman tersebut metode yang
digunakan adalah survei dengan menggunakan
kuisioner yang berisi 9 unsur sebagai alat bantu
pengumpulan data. Responden dipilih secara acak
untuk memenuhi akurasi hasi penyusunan indeks.
Unsur survei pelayanan masyarakat menurut
Peraturan Menteri Pertanian tersebut terdiri dari:
persyaratan; sistem, mekanisme, dan prosedur;
waktu penyelesaian; biaya atau tarif; produk
spesifikasi jenis pelayanan publik; kompetensi
pelaksana; perilaku pelaksana; penanganan
pengaduan, sarana, dan masukan; dan prasarana
dan sarana. Survey kepuasaan masyarakat
dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu:
● Semester 1, pelaksanaan mulai tanggal 1 Januari
s.d 30 Juni 2020 sebanyak 41 responden dengan
nilai IKM 88,88 (Kategori Sangat Baik)
● Semester 2, pelaksanaan mulai tanggal 1 Juli s.d
21 November 2020 sebanyak 58 responden
dengan nilai IKM 88,2 (Kategori Baik)
3. Pelatihan
Seiring dengan perkembangan yang semakin pesat maka
pegawai memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang
memadai sesuai dengan kondisi saat ini. Dalam rangka
maksud diatas pada tahun 2020 telah dilaksanakan tiga
kali pelatihan dan empat kali inhouse training.
LAPORAN TAHUNAN 2020
162
LAPORAN TAHUNAN 2020 162
a. Bimbungan Teknis Petugas Pengambil Contoh (PPC)
Bimbingan teknis (bimtek) Petugas Pengambil Contoh
(PPC) diselenggarakan pada tanggal 2-6 Maret 2020 di
Hotel Swiss-bell Bogor. Peserta bimtek berasal dari Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih seluruh Indonesia dan
stakeholders, kurang lebih sebanyak 41 orang.
Tujuan pelaksanaan bimtek PPC antara lain:
Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan
ketrampilan dibidang teknis bagi para Pengawas
Benih padi khususnya dibidang pengambilan contoh
benih padi digudang, sehingga mampu
mengantisipasi adanya kendala-kendala dilapangan.
Peserta dapat bertukar pikiran dan berdiskusi
masalah pengambilan contoh benih dengan peserta
lain dari daerah.
Menyamakan persepsi dalam melaksanakan
pengambilan contoh benih antara peserta maupun
pengajar.
Sasaran dilaksanakannya bimtek PPC adalah:
Terlaksananya pelatihan bagi petugas pengambil contoh
dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih seluruh
Indonesia sehingga peserta bimtek PPC mampu
meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan
pengambilan contoh benih untuk diterapkan di daerah
masing-masing.
b. Bimbungan Teknis Analis Laboratorium Lanjutan
Bimbingan teknis (bimtek) analis laboratorium lanjutan
diselenggarakan pada tanggal 21-25 September 2020 di
Hotel Royal Padjajaran Bogor. Peserta bimtek berasal
dari BPSB se-Indonesia dan stakeholders, kurang lebih
sebanyak 38 orang.
Tujuan pelaksanaan bimtek analis laboratorium lanjutan
antara lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan,
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 163
wawasan dan ketrampilan dibidang teknis bagi para PBT
khususnya dibidang analis laboratorium, sehingga
mampu menerapkan di daerah masing-masing.
Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya
pelatihan bagi analis laboratorium dari BPSB seluruh
Indonesia sehingga peserta bimtek analis laboratorium
lanjutan mampu meningkatkan pengetahuan, wawasan
dan ketrampilan dalam melakukan pengujian benih di
laboratorium, yang kemudian diterapkan di daerah
masing-masing.
c. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM dilaksanakan
pada tanggal 17 November 2020, bertempat di ruang
rapat Balai Besar PPMB-TPH.
Peserta Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM adalah
seluruh pegawai Balai Besar PPMB-TPH berjumlah 49
orang yang terdiri pegawai pria sebanyak 20 orang dan
pegawai perempuan sebanyak 29 orang.
Narasumber dalam pelatihan peningkatan kompetensi
SDM berasal dari lembaga pelatihan dan konsultasi C.V.
Alfa Studio.
d. Inhouse Training Audit Internal ISO 17025:2017
Kegiatan inhouse training Audit Internal ISO 17025: 2017
dilaksanakan pada tanggal 6-7 Februari 2020 di ruang
rapat Balai Besar PPMB-TPH diikuti oleh 25 peserta
meliputi Pejabat Struktural, PBT, dan staf lingkup Balai
Besar PPMB-TPH. Narasumber berasal dari Lembaga
Rumah Mutu berjumlah dua orang.
Tujuan diadakannya inhouse training adalah: (1) peserta
paham akan prinsip-prinsip audit internal laboratorium
sesuai panduan ISO 19011:2011, (2) paham persyaratan
ISO/IEC 17025:2017 terkait audit internal, dan (3)
LAPORAN TAHUNAN 2020
164
LAPORAN TAHUNAN 2020 164
peserta mendapatkan skill untuk membuat program,
merencanakan, menjalankan dan melaporkan audit
internal dengan efektif dan efisien.
e. Inhouse Training Kultur Jaringan Tanaman dan Validasi
Metode
Dalam rangka peningkatan kompetensi sumber dan
manusia khususnya PBT Balai Besar PPMB-TPH telah
melakukan kegiatan inhouse training Kultur Jaringan
yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Agustus 2020
melalui virtual meeting dengan judul Teknik Kultur
Jaringan Tanaman dan Validasi Metode. Inhouse
Training Kultur Jaringan bekerja sama dengan Balai
Besar Biogen Bogor dan PT. Multi Flora Javanika
(sebagai penyelenggara meeting virtual meeting). Inhouse
training dibuka oleh Kepala Balai Besar PPMB-TPH
dengan peserta PBT dan Pejabat Struktural (eselon 3 dan
4) lingkup Balai Besar PPMB-TPH dengan jumlah peserta
35 orang.
Tujuan inhouse training kultur jaringan tanaman dan
validasi metode ini adalah peningkatan berkelanjutan
kompetensi PBT di bidang perbanyakan tanaman melalui
teknik kultur jaringan dan sertifikasi serta verifikasi,
validasi metode berdasarkanSNI ISO/IEC 17025:2017.
Narasumber inhouse training kultur jaringan tanaman
dan validasi metode berasal dari Balai Besar Biogen
Bogor.
Materi yang disampaikan para narasumber yaitu: teknik-
teknik kultur jaringan tanaman; Aplikasi teknik kultur
jaringan tanaman; Keterampilan praktis dalam teknik
kultur jaringan: cara pembuatan media klutur,
sterilisasi, penanaman eksplan, subkultur, aklimatisasi;
pemilihan, verifikasi dan validasi metode serta: Jaminan
keabsahan hasil pengujian.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 165
f. Inhouse Training Pemahaman dan Impelementasi Sistem
Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025:2017
Dalam rangka peningkatan kompetensi sumber dan
manusia khususnya PBT Balai Besar PPMB-TPH telah
melakukan kegiatan inhouse training Pemahaman ISO
17025:2017 pada tanggal 2-3 September 2020.
Narasumber inhouse training berasal dari instansi
Rumah Mutu. Inhouse training di buka oleh Kepala Balai
Besar PPMB-TPH dengan peserta Pejabat Struktural,
PBT dan staf yang terkait lingkup Balai Besar PPMB-TPH
dengan jumlah 33 orang.
Tujuan inhouse training Pemahaman ISO 17025:2017
adalah peningkatan berkelanjutan kompetensi PBT di
bidang sistem manajemen mutu di Balai Besar PPMB-
TPH sebagai laboratorium penguji berdasarkan ISO/IEC
17025:2017.
Materi yang disampaikan para narasumber yaitu
penjelasan tentang klausul-kalusul yang tercakup pada
ISO 17025:2017 termasuk implementasinya, dan
penjelasan klausul baru dan konten amendemen-
amandemen dalam klausul dari versi sebelumnya.
g. Inhouse Training Estimasi dan Evaluasi Ketidakpastian
Pengukuran
Inhouse training estimasi dan evaluasi ketidakpastian
SNI ISO 17025:2017 diselenggarakan pada tanggal 29-30
September 2020 di Balai Besar PPMB-TPH.
Peserta inhouse training estimasi dan evaluasi
ketidakpastian pengukuran laboratorium pengujian SNI
ISO 17025:2017 yaitu fungsional tertentu Balai Besar
PPMB-TPH sejumlah 15 orang yang terdiri dari Pengawas
Benih Tanaman (Madya, Muda dan Pertama).
Narasumber inhouse training estimasi dan evaluasi
ketidakpastian pengukuran laboratorium pengujian SNI
LAPORAN TAHUNAN 2020
166
LAPORAN TAHUNAN 2020 166
ISO 17025:2017 berasal dari lembaga training and
consultancy Avogadro Inovasi Indonesia.
SUBBAGIAN KEUANGAN DAN
PERLENGKAPAN
1. Keuangan
a. Operasional Pengelolaan Satuan Kerja (Satker)
Pengelolaan keuangan Satuan Kerja Satker) mengacu
padca Pedoman Administrasi Keuangan di Lingkungan
Kementerian Pertanian, Peraturan Menteri Keuangan
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Balai Besar
PPMB-TPH dalam melaksanakan kegiatan administrasi
keuangan, Satker Balai Besar PPMB-TPH selalu
melakukan koordinasi dan rekonsiliasi dengan KPPN
Jakarta V. Pengelolaan Satker meliputi Pengelolaan
Keuangan seluruh kegiatan yang ada di Balai Besar
PPMB-TPH TA. 2020.
b. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Dalam upaya meningkatkan penerimaan negara telah
diupayakan melalui aktifitas penerimaan negara bukan
pajak. Pada Tahun Anggaran 2020 Balai Besar PPMB-
TPH memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP) sebesar Rp sebesar Rp123.181.000,- (Seratus
dua puluh tiga juta seratus delapan puluh satu ribu
rupiah) yang keseluruhannya berasal dari penerimaan
fungsional. Nilai tersebut seluruhnya telah disetorkan ke
kas negara.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 167
c. Percepatan Penanganan Covid-19
Pada tahun 2020 hampir diseluruh dunia termasuk
Indonesia mengalami pandemi Covid-19 yaitu suatu
penyakit yang disebabkan oleh corona virus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan.
Terkait hal tersebut, Pemerintah melakukan berbagai
upaya dalam rangka penanganan Covid-19 di Indonesia.
Hampir seluruh wilayah di tanah air melakukan
pembatasan melalui pembatasan sosial berskala besar
(PSBB) pada bulan April sampai dengan Juli 2020.
Berdasarkan pertimbangan perkembangan kasus di
wilayah tertentu, pemerintah pada bulan Agustus
sampai dengan saat ini telah menerapkan new
normal/Adaptasi Kebiasaan Baru di seluruh Indonesia.
Pelonggaran pembatasan juga dilakukan untuk
memastikan perekonomian dan keberlangsungan usaha
tetap berjalan.
Dengan adanya pandemi Covid-19, maka kebijakan
penganggaran Pemerintah pun mewajibkan setiap
instansi pemerintah untuk menganggarkan percepatan
penanganan Covid-19. Dalam hal ini, Satker Balai Besar
melakukan revisi POK untuk mengalokasikan
percepatan penanganan virus Covid-19. Pada tahun
2020 total anggaran yang dialokasikan untuk
penanganan Covid-19 sebesar Rp1.054.719.000,- (satu
milyar lima puluh empat juta tujuh ratus Sembilan belas
ribu rupiah).
Alokasi anggaran percepatan penanganan Covid-19 ini
digunakan untuk melakukan pencegahan dan
penanganan Covid-19 seperti untuk kebutuhan daya
tahan tubuh pegawai, pengadaan masker dan hand
sanitizer, penyemprotan desinfektan, dan biaya rapid
dan swab test. Adapun realisasi anggaran percepatan
penanganan Covid-19 sampai dengan 31 Desember 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020
168
LAPORAN TAHUNAN 2020 168
sebesar Rp1.054.199.601,- (satu milyar lima puluh
empat juta serratus Sembilan puluh Sembilan ribu enam
ratus satu rupiah) atau sebesar 99,95%.
2. Perlengkapan
Pada Tahun Anggaran 2020 Balai Besar PPMBTPH
mengalokasikan kebutuhan belanja modal (Layanan
Sarana dan Prasarana Internal) sebesar
Rp1.312.750.000 (satu milyar tiga ratus dua belas juta
tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Belanja modal
digunakan untuk kebutuhan pengadaan peralatan dan
fasilitas kantor dan rehabilitasi dan renovasi gedung dan
bangunan. Adapun secara rinci belanja modal pada T.A.
2020 adalah sebagai berikut:
a. Pengadaan Peralatan Perkantoran
Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi
yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel
40.
Tabel 40. Pengadaan Peralatan Perkantoran Tahun 2020
No UraianJumlah
(Unit)
1 AC Split 2 PK Daikin 2
2 AC Split ½ PK Daikin 2
3 Scanner Fujitsu Type 1120 2
4 AC Split 1 PK Daikin 2
5 AC Split ¾ PK Daikin 1
6 Drone DJI Phantom 4 Type Pro V2.0 1
7Drone DJI Phantom 4 Multispectral + D-
RTK High Precision GNNS Mobile Station1
8 Kamera Nikon 1
9 Kamera Canon Type 200 EOS D 1
10 Lemari Dapur 1
11 Printer Epson L5190 3
12 Battery Drone DJI Intelligent Flight Battery 3
13 Charging Battery Drone DJI Phantom 4 1
14 Dispenser Sanken HWD 288 5
15 Speaker Portable Aiwa Was-110 LVE/LVD 1
16 Smart Phone Realme Type X3 Superzoom 1
28Jumlah
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 169
b. Pengadaan Kendaraan Roda 2
Pengadaan kendaraan dinas roda 2 yang telah
dilaksanakan yaitu jenis Yamaha Aerox 155 VVA S-
Version sebanyak 1 unit.
c. Pengadaan Alat Laboratorium
Pengadaan alat laboratorium yang telah
dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 41.
Tabel 41. Pengadaan Alat Laboratorium Tahun 2020
No UraianJumlah
(Unit)
1Analytical Balance Merk Toledo Type ME
2041
2Mikroskop Binokular Merk Carl Zeis Type
Primo Star Binocular1
3Mikroskop Stereo Merk Olympus Type
SZ61TRC-ILST SET1
4Refrigator Merk : Biobase Type : BDF-
25V2651
4Jumlah
d. Pengadaan Meubelair
Pengadaan meubelair yang telah dilaksanakan dapat
terlihat pada Tabel 42.
Tabel 42. Pengadaan Meubelair Tahun 2020
No UraianJumlah
(Unit/Paket)
1 Meja Kemurnian 1
2 Meja Kerja 1 Biro 2
3 Sofa Tamu 1
4 Kabinet Meja Laboratorium 8
5 Lemari Arsip 1
6 Meja Laboratorium 3
7 Lemari Arsip Gantung 1
17Jumlah
LAPORAN TAHUNAN 2020
170
LAPORAN TAHUNAN 2020 170
e. Pengadaan Alat Pengolah Data
Pengadaan alat pengolah data yang telah
dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 43.
Tabel 43. Pengadaan Alat Pengolah Data Tahun 2020
No UraianJumlah
(Unit)
1 Laptop Merk HP Type Omen 15-EK00044TX 1
2Laptop Merk Asus Type VivoBook S13
S333JQ1
3Personal Computer (PC) Merk HP Type All
In One 22 C0051d2
4Jumlah
f. Pengadaan Sistem Informasi Manajemen
Pengadaan Sistem Informasi Manajemen yang telah
dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 44.
Tabel 44. Pengadaan Sistem Informasi Manajemen
Tahun 2020
No UraianJumlah
(Unit)
1 Pengembangan Aplikasi Simpel 1
2 Aplikasi E-Doksistu 1
2Jumlah
g. Pengadaan Kendaraan Roda 4
Pengadaan kendaraan roda empat yang merupakan
hibah dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
yaitu Toyota Fortuner 1 unit.
h. Pengadaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan
Pengadaan rehabilitasi gedung dan bangunan
sebanyak 3 paket yang telah dilaksanakan dapat
terlihat pada Tabel 45.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 171
Tabel 45. Rehabilitasi gedung dan bangunan Tahun 2020
No UraianJumlah
(m2)
1 Rehabilitasi Ruang Arsip 61,02
2 Renovasi Ruang Pegawai 250,04
3 Renovasi Lantai Halaman Kantor 242,98
554,04Jumlah
i. Rehabilitasi Laboratorium
Pengadaan rehabilitasi laboratorium yang telah
dilaksanakan yaitu penggantian plafond dan
pemasangan plafond di laboratorium kesehatan
seluas 160,16 m2.
Pada tahun 2020 juga, Satker Balai Besar PPMB-TPH
juga mengalokasikan belanja untuk keperluan
operasional dan pemeliharaan kantor. Adapun kegiatan
yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
a. Perawatan Gedung Kantor
Perawatan gedung kantor yang telah dilaksanakan
pada tahun 2020 dalam rangka menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-
TPH. Adapun selama tahun 2020 perawatan gedung
yang telah dilaksanakan adalah seperti pada Tabel
46.
LAPORAN TAHUNAN 2020
172
LAPORAN TAHUNAN 2020 172
Tabel 46. Perawatan gedung kantor Tahun 2020
No Uraian Jumlah
1 Pemasangan Wallboard ruang
penerimaan sampel37,91 m
2
2 Perawatan pos satpam dan gedung
laboratorium97,54 m
2
3 Perawatan gudang perlengkapan 12,60 m2
4 Pembuatan jalan setapak Mushola dan
Pos Satpam30,56 m
2
5 Pemasangan penangkal petir 1,00 paket
6 Perbaikan Kitchen Set Dapur 1,00 paket
7 Renovasi kamar mandi laboratorium
kesehatan
1,00 paket
8 Renovasi laboratorium elektroforesis 18,45 m2
9 Renovasi laboratorium fisika 1,00 paket
10 Renovasi laboratorium biologi 1,00 paket
11 Renovasi ruang tamu 1,00 paket
12 Renovasi ruang Subbag TU lantai 1 1,00 paket
13 Pengecatan dinding luar Mushola 63,99 m2
b. Perbaikan Peralatan Kantor
Perbaikan peralatan kantor telah dilaksanakan
dengan baik dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH. Selama T.A.
2020 perbaikan peralatan kantor yang telah
dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel 47.
Tabel 47. Perbaikan peralatan kantor TA. 2020
No UraianJumlah
(Unit)
1 Pompa Air 4
2 Air Conditioner 42
3 Perbaikan Komputer/Laptop 60
4 Printer 38
5 CCTV 16
6 Jaringan Internet 1
7 Mesin Absensi 1
8 Peralatan Laboratorium 3
165Jumlah
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 173
d. Perawatan kendaraan roda dua dan roda empat
Perawatan kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4
yang dilaksanakan meliputi servis, penggantian
spare part dan oli, pembelian bahan bakar, dan
perpanjangan STNK untuk 31 unit kendaraan roda 2
(dua) dan 6 unit kendaraan roda 4 (empat).
Perawatan ini dilaksanakan dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Balai
Besar PPMB-TPH.
Sebagai upaya untuk mendukung kelancaran tugas
dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH telah dilakukan
peminjaman kendaraan dan peralatan. Adapun
untuk kendaraan roda 4 pada tahun 2020 dilakukan
peminjaman sebanyak 97 kali sedangkan untuk
peralatan kantor berupa kamera, bor, meteran
sebanyak 5 kali.
3. Perpustakaan
Kegiatan penyelenggaraan perpustakaan Balai Besar
PPMB-TPH pada tahun 2020 yaitu telah melakukan
inventaris dan arsip buku/laporan kegiatan seperti
tertera pada tabel berikut.
Tabel 48. Jumlah buku yang dipinjam, peminjam, pembuatan kliping dan pengunjung perpustakaan tahun 2020
No Uraian Jumlah
1 Buku yang dipinjam 27 buku
2 Jumlah peminjam 20 orang
3 Pengunjung perpustakaan 34 orang
LAPORAN TAHUNAN 2020
174
LAPORAN TAHUNAN 2020 174
PENGAWALAN TIM SUPERVISI DAN
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN
PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA
KEMENTERIAN PERTANIAN
Program Pengawalan Tim Supervisi dan Pendampingan
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Utama Kementerian
Pertanian merupakan tindak lanjut kegiatan Upsus tahun
2019. Pembentukan Tim supervisi ini sesuai dengan
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
84/KPTS/OT.050/M/01/2020 tanggal 30 Januari 2020
tentang Tim Supervisi dan Pendampingan Pelaksanaan
Program dan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian bahwa
untuk Kepala Balai Besar PPMB-TPH mendapat wilayah
binaan Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan. Selama tahun 2020, Balai Besar PPMB-
TPH sebagai salah satu UPT Ditjen Tanaman Pangan juga
mendapatkan tugas tambahan dari Direktur Jenderal
Tanaman Pangan untuk melakukan pembinaan di Provinsi
Jawa Tengah.
Selain itu, terdapat juga Pejabat Struktural eselon 4
sebanyak tiga orang dari Balai Besar PPMB-TPH mendapat
tugas tambahan menjadi Tim Penghubung (Liasion Officer)
sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor 144/HK.310/C/7/2020 tanggal 1 Juli 2020
tentang Tim Penghubung (Laison Officer) dalam rangka
Mendukung Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai
Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Adapun
rincian sebagai LO yang berasal dari Balai Besar PPMB-TPH
seperti pada Tabel 48.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 175
Tabel 49. Petugas LO dari Balai Besar PPMB-TPH
No Nama Provinsi
1 Ir. Yayat Hidayat Maluku Utara
2 Roland Hutadjulu, SP, MM Sulawesi Tengah
3 Tukiman, STP, M.Si Riau
Adapun hasil dari kegiatan Tim Supervisi selama tahun
2020 yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Provinsi Kalimantan Selatan
Pelaksanaan kegiatan Tim Supervisi di Provinsi Kalimantan
Selatan yaitu dengan melakukan koordinasi dan kosolidasi
terkait dengan Luas Tambah Tanam baik dengan Dinas
Provinsi maupun dengan Dinas Kabupaten. Selain itu,
dilakukan juga sosialisasi kegiatan Perluasan Areal Tanam
Baru (PATB) padi gogo melalui Anggaran Biaya Tambahan
(ABT) tahun 2020 sekaligus menyusun Calon Petani Calon
Lokasi (CPCL) untuk kegiatan tersebut.
Gambar 54. Koordinasi Tim Supervisi di Kalimantan
Selatan
2. Provinsi Riau
Dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Direktur
Jenderal Tanaman Pangan Nomor 144/HK.310/C/7/2020
Tanggal 1 Juli 2020 tentang Tim Penghubung (Laison
Officer) dalam rangka Mendukung Peningkatan Produksi
LAPORAN TAHUNAN 2020
176
LAPORAN TAHUNAN 2020 176
Padi, Jagung dan Kedelai Lingkup Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan telah dilakukan koordinasi baik sifatnya
harian maupun bulanan terkait dengan pelaporan data Luas
Tambah Tanam (LTT) untuk Provinsi Riau. Koordinasi ini
dilakukan dengan Dinas Pertanian Provinsi terkait dengan
target maupun realisasi LTT padi, jagung dan kedelai setiap
bulannya.
Berdasarkan koordinasi dan kunjungan lapang yang
dilakukan beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam
pembangunan tanaman pangan di Provinsi Riau adalah
sebagai berikut:
a. Adanya keterlambatan proses pengadaan barang seperti
benih, pupuk dan lain-lain sehingga pada saat akan
tanam, benih dan saprodi belum dikirim baik sebagian
maupun keseluruhan.
b. Terkait dengan alokasi PATB bahwa ketersediaan lahan
di Provinsi Riau memang ada namun adanya
keterbatasan tenaga kerja (petani) dan lokasi PATB
adalah lahan semak belukar yang perlu biaya tinggi
dalam pembukaan lahannya mengingat pembukaan
lahan yang rendah biaya seperti membakar lahan sudah
tidak diperbolehkan lagi oleh Pemerintah.
c. Pada musim tanam April-September 2020 kendala hama
dan penyakit di Provinsi Riau terutama adanya serangan
hama wereng di beberapa Kabupaten sehingga yang
seharusnya dapat ditanam padi kembali setelah panen
sementara diberakan terlebih dahulu untuk memutus
serangan hama wereng.
d. Provinsi Riau pada saat ini belum mampu memenuhi
kebutuhan benihnya sendiri sehingga harus
mendatangkan benih dari luar daerah. Selain itu, yang
menkjadi permasalahan lain adalah benih dari luar
daerah ketika dikirim ke Provinsi Riau dan diuji di
BPSBTPH banyak mutu benihnya yang telah mengalami
penurunan.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 177
e. Banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan
perkebunan seperti menjadi lahan perkebunan sawit.
Gambar 55. Kegiatan Workshop LTT Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau
3. Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan Tim Supervisi di Provinsi Jawa Tengah
dilakukan dengan melakukan koordinasi langsung
maupun melalui video conference baik ke Dinas
Pertanian Provinsi maupun ke Dinas Kabupaten/Kota.
Tujuan dari koordinasi ini adalah untuk meningkatkan
LTT baik padi, jagung maupun Kedelai dan melakukan
sosialisasi kegiatan-kegiatan di Ditjen Tanaman Pangan
seperti PATB, bantuan pompanisasi, Percepatan tanam
melalui kegiatan Percepatan Olah Tanah dan Tanam
(GPOT) dan lain sebagainya.
Gambar 56. Rapat Koordinasi di Kabupaten Sragen
LAPORAN TAHUNAN 2020
178
LAPORAN TAHUNAN 2020 178
Gambar 57. Kegiatan Panen Raya di Kabupaten Cilacap
LAPORAN TAHUNAN 2020
180
LAPORAN TAHUNAN 2020 180
PERMASALAHAN Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai bulan Maret 2020
merupakan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan
kegiatan Balai Besar PPMB-TPH selama tahun 2020, karena
selain melaksanakan kegiatan rutin, Balai Besar PPMB-TPh
juga menjalankan fungsi pelayanan publik, yaitu pelayanan
pengujian, uji profisiensi, fasilitasi penerapan sistem
manajemen mutu laboratorium, dan bimbingan teknis.
Akibat pandemi Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan
untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan dari rumah (work
from home), sehingga kegiatan tidak dapat berjalan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan, meskipun di akhir tahun
secara fisik dapat terealisasi 100% dan serapan anggaran
99,10%.
UPAYA PEMECAHANNYA Atas kegiatan yang tidak berjalan sesuai jadwal yang
ditetapkan akibat adanya pandemi Covid-19, Balai Besar
PPMB-TPH berusaha tetap menyelenggarakan pelayanan
publik dengan menerapkan protokol kesehatan, antara lain:
1. Pelayanan pengujian tetap dilaksanakan, waktu
pelayanan seperti biasa, pengaturan jadwal petugas
(sistem piket), disesuaikan dengan jadwal pelayanan,
menerapkan protokol kesehatan, seperti: cek suhu
tubuh, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga
jarak
2. Menerapkan protokol kesehatan bagi pelanggan atau
tamu yang berkunjung
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 181
3. Kegiatan uji profisiensi tetap berjalan, bahan uji telah
dikirim ke peserta, sosialisasi petunjuk pelaksanaan
dilakukan melalui virtual meeting
4. Fasilitasi penerapan sistem mutu dan bimbingan teknis
lainnya melalui media online dan pada saat telah
memungkinkan, dilakukan kunjungan ke laboratorium
BPSB di daerah
5. Pengaduan dan keluhan disampaikan secara online dan
memanfaatkan semua media yang ada, antara lain
website, WA, email, atau media sosial lainnya.
LAPORAN TAHUNAN 2020
LAPORAN TAHUNAN 2020 183
PENUTUP
Balai Besar PPMB-TPH telah melaksanakan kegiatan sesuai
tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya dalam
rangka mendukung Program Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yaitu Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan. Namun dalam
pelaksanaannya belum sesuai jadwal yang direncanakan
akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda bukan
hanya Indonesia, tapi juga seluruh negara di dunia.
Meskipun demikian, kegiatan Balai Besar PPMB-TPH sampai
dengan akhir tahun tetap dapat berjalan dan terealisasi
100% dengan realisasi serapan anggaran mencapai 99,10%.
Realisasi tersebut dicapai dengan optimalisasi pemanfaatan
anggaran belanja pegawai untuk penanganan Covid-19 di
lingkungan Balai Besar PPMB-TPH.
Perlu perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan kedepan,
dalam penyusunan rencana operasional kegiatan pada awal
tahun harus lebih realistis dan memperhatikan kondisi
pandemi Covid-19 yang belum berakhir, sehingga
realisasinya lebih konsisten dan sesuai target setiap bulan
yang direncanakan. Dengan demikian kinerja Balai Besar
PPMB-TPH dapat lebih baik dan meningkat sesuai dengan
yang diharapkan pada tahun yang akan datang.