laporan kinerja lkip 2017 -...

71
2017 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT BALE WIWAHA Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKIP

Upload: vothuy

Post on 19-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2017

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT

BALE WIWAHA

Laporan KinerjaInstansi Pemerintah

LKIP

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 i

EKSEKUTIF SUMMARY

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan suatu bentuk format

pertanggung-jawaban instansi pemerintah yang berisi informasi seputar capaian dan hambatan

pelaksanaan rencana kerja. Secara umum LKIP ini bermanfaat untuk (1) mendorong instansi

pemerintah melaksanakan Good Governance, karena LKIP merupakan dasar untuk mengukur

kinerja instansi pemerintah secara transparan, sistematik dan dapat dipertanggung-jawabkan:

(2) memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders) dengan

instansi pemerintah dan; (3) meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada instansi

pemerintah.

Tujuan penyusunan LKIP sebagai pertanggung-jawaban atas keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan Rencana Strategis dan sebagai tindak lanjut atau respon terhadap

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah/SAKIP. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai

salah satu OPD yang mengemban tugas dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah yang

telah ditetapkan. Implikasi ditetapkannya visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat

dimanivestasikan dalam visi organisasinya, yaitu:

“Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang berkualitas dan akuntabel”

dengan misi sebagai berikut:

1. Perencanaan pembangunan yang implementatif.

2. Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah

(kab/kota) dan pemerintah pusat

3. Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan

4. Perencanaan pembangunan yang didukung oleh sumber daya yang memadai

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bappeda Provinsi Jawa Barat

tersebut, maka dirumuskan tujuan, sasaran, indikator sasaran, kebijakan dan program dalam

kurun waktu lima tahun ke depan. Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis,

tujuan yang dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan yang diinginkan oleh Bappeda

selama kurun waktu lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur;

2. Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi;

3. Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan;

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 ii

4. Dukungan sumber daya pemerintahan yang kompeten dan modern dalam perencana

pembangunan

Adapun sasaran sebagai bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Fokus

utama dalam penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumberdaya organisasi. Dalam

melaksanakan kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5

(lima) tahun, adalah sebagai berkut:

1. Perencanaan yang disusun berdasarkan analisis data, hasil kajian/penelitian, dan evaluasi;

2. Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah

3. Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang

4. Terwujudnya kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri

5. Terwujudnya kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam

dan luar negeri

6. Meningkatnya ketersediaan informasi penataan ruang

7. Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan

8. Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran

9. Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan

10. Meningkatnya indeks keterbukaan informasi publik

11. Meningkatnya Kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 iii

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah/SAKIP, dimana setiap instansi pemerintah diwajibkan untuk

menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan bagian

dari Sistem Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang bertujuan mendorong

terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk

terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya, dimana penyusunan dan pelaporannya

berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyampaian LKIP Tahun 2017 pada dasarnya mengetengahkan gambaran Kinerja

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) secara utuh selama perjalanan Tahun

2017, berdasarkan indikator dan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan dengan pengukuran

pencapaian kinerja merujuk pada indikator kinerja input, output dan outcome dari setiap

program dan kegiatan.

Akhir kata, melalui penyampaian LKIP Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 akan semakin memberikan informasi pada

pelaksanaan kinerja khususnya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, dan semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi perencanaan program dan kegiatan tahun yang akan datang.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Kepala,

Ir. YERRY YANUAR, MM

Pembina Utama Madya

NIP. 196401291988031004

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 iv

Daftar Isi

Eksekutif Summary ........................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................................... iii

Daftar Isi ......................................................................................................................... iv

Daftar Tabel .................................................................................................................... v

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ I-1

1.2 Maksud dan Tujuan …………………………………………………… I-2

1.2 Dasar Hukum ......................................................................................... I-3

1.3 Aspek Strategis Organisasi ..................................................................... I-5

1.4 Isu Strategis ............................................................................................ I-9

Bab II. Perencanaan Kinerja

2.1 Perencanaan ............................................................................................ II-1

2.1.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 ............................................. II-1

2.1.1.1 Visi dan Misi ..................................................................... II-2

2.1.1.2 Isu Strategis ....................................................................... II-3

2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ............................................................... II-3

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

3.1 Capaian Kinerja Organisasi ................................................................... III-1

3.1.1. Analis Kinerja Organisasi ……………………………………… III-1

a. Kerangka Pengukuran Kinerja ………………………..……... III-1

b. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2017 …………. III-2

c. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja 2016 – 2017

dan target Rensta 2013-2018 ……………………..………….. III-4

d. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 – 2017 …………. III-6

3.1.2. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 ................................... III-2

3.1.3. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016-2017

dan Target Renstra 2013-2018 ................................................... III-4

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 v

3.1.4. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016-2017 ...................... III-4

3.1.5. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2017

dengan Target Renstra 2013-2018 ............................................. …..III-8

3.1.6. Analisis keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternative solusi ………………….……………….. III-10

3.1.7. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ……..…………... III-13

3.1.8. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja …….……….. III-14

Kesimpulan hasil analis Indikator kinerja …………….………… III-12

3.2 Realisasi anggaran mendukung Perjanjian Kinerja…….. …. ................ III-12

Bab IV. Penutup ........................................................................................................... …IV-1

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 vi

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Komposisi PNS BAPPEDA Berdasarkan Golongan Tahun 2017 …………. 1-8

Tabel 1.2 Komposisi PNS Bappeda Berdasarkan Jabatan ……………………………. 1-8

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ......................................................................... II-4

Tabel 3.1 Skala Penilaian ................................................................................................. III-2

Tabel 3.2 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 ........................................................ III-2

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Idikator Kinerja Tahun 2016-2017 dan target

Renstra Tahun 2013-2018 ................................................................................ III-4

Tabel 3.4 Perbandingan Caaian Kinerja Tahun 2016-2017 ............................................. III-7

Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2016 dengan Target

Renstra Tahun 2013-2018 ................................................................................ III-8

Tabel 3.6 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya .............................................. III-13

Tabel 3.7 Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja ....................................................... III-16

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 vii

Daftar Gambar

Gambar 3.1 Realisasi Capaian Indikator Tingkat Kesesuaian Pembangunan

RKPD dengan Prioritas Pembangunan RPJMD …………………..

Gambar 3.2. Realisasi Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kesesuaian

Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD ……….

Gambar 3.3 Realisasi Capaian Pada Sasatran Strategis Meningkatnya

Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target

Prioritas Pembangunan RKPD ………………………………………..

Gambar 3.4 Realisasi Capaian Pada Sasaran Strategis Meningkatnya

Kinerja Perencanaan Pembangunan Daerah …………………………..

Gambar 3.5 Realisasi Capaian Pada Sasaran Strategis Meningkatnya

Konsistensi dan kinerja penataan ruang …………………………….

Gambar 3.6 Realisasi Capaian Pada Sasaran Strategis Meningkatnya

Kualitas Layanan Perencanaan Pembangunan ………………………

Gambar 3.7 Realisasi Capaian Pada Sasaran Strategis Meningkatnya

Konsistensi Pelaksanaan Pembangunan ………………………………

Gambar 3.8 Realisasi Capaian Pada Sasaran Strategis Meningkatnya

Kesesuaian Perencanaan Dengan Penganggaran ………………….

Gambar 3.9 Realisasi Capaian Pada Sasaran Strategis Meningkatnya

Kompetensi Sumberdaya Aparatur ………………………………………..

Gambar 3.10 Capaian Realisasi Anggaran Sasaran Misi BAPPEDA

Tahun 2017 …………………………………………………………….

Gambar 3.11 Realisasi Anggaran Pada Indikator Kinerja Tahun 2017 ………………

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 1

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan

demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan merupakan suatu

keharusan dalam upaya memajukan kesejahteraan umum. Mengingat mandat yang sangat

penting dan harus dilaksanakan, maka diperlukan adanya suatu perencanaan pembangunan

yang berkualitas dan menjamin kegiatan pembangunan berjalan secara efektif, efisien serta

tepat bersasaran. Perencanaan pembangunan akan membantu seluruh komponen bangsa untuk

menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan prioritas dengan

memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) didasarkan

pada Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014. Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan bahwa setiap instansi pemerintah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan mengelola sumber daya yang

dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk dokumen Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKIP).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu, penyusunan LKIP mengacu pada dokumen

Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018,

Rencana Kinerja Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2017 serta Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA) APBD Tahun 2017.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat sebagai

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) utama yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

Bab I

Pendahuluan

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 2

tugas dan fungsi di bidang perencanaan pembangunan di tingkat provinsi, memiliki peranan

yang sangat penting dan strategis dalam merancang strategi pembangunan di masa depan

dalam rangka menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Barat.

Dalam rangka untuk menjamin kegiatan perncanaan pembangunan yang efektif,

efisien dan tepat sasaran, BAPPEDA Provinsi Jawa Barat, sebagai entitas utama pelaksanaan

perencanaan di Provinsi Jawa Barat harus mampu menghadirkan proses perencanaan yang

inklusif, transparan dan akuntabel. Sehubungan hal tersebut, Bappeda Provinsi Jawa Barat

berupaya untuk memenuhi tuntutan publik dan perundang-undangan yang berlaku yaitu

mengenai transparansi dan akuntabilitas perencanaan pembangunan serta pengelolaan

anggaran keuangan negara. Hal mendasar yang ingin dicapai pada intinya adalah

terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governent), sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2017 di BAPPEDA

Provinsi Jawa Barat dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja dalam satu

tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah

ditetapkan. Tujuan penyusunan LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat adalah sebagai sarana

bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja

kepada seluruh pemangku kepentingan (presiden, DPRD dan masyarakat) atas pelaksanaan

tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumberdaya yang telah dipercayakan kepada

Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dokumen LKIP merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah

yang berisi informasi seputar capaian indikator kinerja dan hambatan pelaksanaan rencana

kerja yang telah disusun sebelumnya. Secara umum LKIP ini bertujuan untuk:

1 Meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih,

dan akuntabre serta mendorong tercapainya Good Governance, karena LKIP

merupakan dasar untuk mengukur kinerja instansi pemerintah secara transparan,

sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan;

2 Mengtahui segala permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

program serta kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 3

3 Meningkatkan kepercayaan masyarakat dan stakeholder yang terkait kepada instansi

pemerintah.

4 Sebagai laporan pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

rencana strategik.

5 Menilai apakah pencapaian output dan outcome kegiatan telah sesuai dengan target

yang telah ditentukan serta waktu yang telah disediakan.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BAPPEDA Provinsi Jawa

Barat Tahun 2017 ini berisikan perencanaan strategik dan sekaligus pengukuran terhadap

pelaksanaannya, yang akhirnya bermuara kepada kualitas kinerja, yang dilakukan oleh

BAPPEDA Provinsi Jawa Barat, merupakan suatu bentuk perwujudan terhadap komitmen

penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik guna menghadirkan pelaksanaan

pembangunan yang efektif, efisien, berdaya guna dan berhasil guna bagi kesejahteraan

masyarakat Jawa Barat.

1.3. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;

6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4614);

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 4

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran negara Nomor 4817);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

16. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP).

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksaaan Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi

Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009

Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 5

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 –

2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

nomor 45);

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintah Provinsi (lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan

Lembaran daerah Nomor 45);

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 -

2018.

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat;

27. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018;

28. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Derah No.

6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat;

29. Peraturan Gubernur Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian

Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa

Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 Nomor 17 Seri E);

30. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2017;

31. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2017;

32. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2017;

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 6

33. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Daftar Nomenklatur

Jabatan Pelaksana Pegawai Negeri Sipil Pada Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;

1.4. Aspek Strategis Organisasi

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa BAPPEDA sebagai Perangkat

Daerah (PD) utama di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bertanggungjawab terhadap

pelaksanaan proses perencanaan pembangunan, dalam rangka menjamin terciptanya

pembangunan yang efektif, efisien dan bersasaran yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan bagi masyarakat. Peran BAPPEDA sebagai badan yang mengkaji berbagai

program dan kegiatan strategi dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia, untuk

kemudian dirumuskan dalam suatu kebijakan pembangunan, telah menempatkan Bappeda

sebagai Prangkat Daerah (PD) yang strategis dalam lingkungan pemerintahan. Selanjutnya

komitmen BAPPEDA Provinsi Jawa Barat untuk menghadirkan kinerja institusi yang

inklusif, transparan dan akuntabel, diharapkan dapat menularkan karakteristik serupa dalam

pelaksanaan pembangunan di Jawa Barat, seiring dengan peran sentralnya dalam proses

perencanaan pembangunan.

1.5. Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga

Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur

Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, BAPPEDA memiliki tugas

pokok: menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan

Daerah Provinsi, menyelenggarakan koordinasi pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan

pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang perencanaan pembangunan

daerah meliputi aspek fisik, ekonomi, sosial dan budaya, pemerintahan, pendanaan

pembangunan, pengendalian dan evaluasi, menyelenggarakan koordinasi dan perencanaan

Daerah Kabupaten/Kota, serta mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis data

pembangunan. Selain itu, Bappeda memiliki fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah;

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 7

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang perencanaan

pembangunan Daerah;

c. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan urusan Pemerintah

Daerah Provinsi bidang perencanaan pembangunan Daerah;

d. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Daerah

Kabupaten dan Daerah Kota;

e. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintah

Daerah Provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan

f. Penyelenggaraan identifikasi, pengolahan dan penganalisaan data pembangunan.

Rumusan tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi Jawa Barat ini merupakan suatu

bentuk tindak lanjut dari pengaturan kewenangan antar berbagai tingkatan pemerintahan di

Indonesia, sebagaimana tertulis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yang menyatakan bahwa Bidang Perencanaan

Pembangunan terdiri dari sub bidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah

dengan 3 (tiga) sub-sub bidangnya. Adapun ketiga sub-sub bidang urusan perencanaan

pembangunan tersebut adalah (1) Perumusan kebijakan; (2) Bimbingan, konsultasi dan

koordinasi serta (3) Monitoring dan evaluasi.

Tugas pokok Bappeda Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa

Barat Nomor 75 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata

Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat adalah melaksanakan

fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi di bidang

perencanaan dan pembangunan menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian,

penyelarasan, fasilitasi dan pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah Provinsi serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan

dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas

pembantuan sesuai bidang tugasnya.

Fungsi BAPPEDA Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan tugas pokok

tersebut, meliputi :

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 8

a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan

pembangunan;

b. penyelenggaran tugas dukungan teknis di bidang perencanaan dan pembangunan;

c. penyelenggaraan administrasi Badan;

d. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis Badan;

e. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Berdasarkan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, dalam mewujudkan

Visi dan Misi Bappeda ditetapkan 11 (sebelas) sasaran strategis, yang pencapaiannya diukur

dengan 13 (tiga belas) indikator sasaran, meliputi :

a. Meningkatnya Perencanaan yang Disusun Berdasarkan Analisis Data, Kajian/Penelitian,

dan evaluasi, dengan indikator sasaran yaitu :

1. Tingkat Kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan

pembangunan.

b. Meningkatnya Kinerja Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan indikator sasaran

yaitu :

1. Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan nasional, kabupaten/kota,

dan wilayah perbatasan provinsi.

2. Presentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat.

c. Meningkatnya Konsistensi dan Kinerja Penataan Ruang, dengan indikator sasaran yaitu :

1. Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan rencana tata ruang wilayah.

d. Terwujudnya Kerjasama antar Daerah, Kabupaten/Kota antar Provinsi dan Luar Negeri,

dengan indikator sasaran yaitu :

1. Tingkat keselarasan kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar

negeri dengan prioritas RPJMD.

e. Terwujudnya Kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM Dalam

dan Luar Negeri, dengan indikator sasaran yaitu:

1. Tingkat keselarasan kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Perguruan Tinggi,

BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan Luar Negeri dengan Prioritas RPJMD.

f. Meningkatnya Ketersediaan Informasi Penataan Ruang, dengan indikator sasaran yaitu:

1. Presentase penanganan ketersediaan rencana rinci tata ruang.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 9

g. Meningkatnya Konsistensi Pelaksanaan Pembangunan terhadap Rencana Pembangunan,

dengan indikator yaitu :

1. Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan

tahunan.

2. Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan.

h. Meningkatnya Kesesuaian Perencanaan dengan Penganggaran, dengan indikator yaitu :

1. Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran.

i. Meningkatnya Kualitas Layanan Perencanaan Pembangunan, dengan indikator sasaran

yaitu:

1. Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan daerah.

j. Meningkatnya indeks keterbukaan informasi publik, dengan indikator sasaran yaitu :

1. Tingkat aksesbilitas data dan informasi pembangunan

k. Meningkatnya kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat, dengan indikator sasaran yaitu:

1. Prosentase aparatur perencana Perangkat Daerah dan Kabupaten/Kota yang memiliki

sertifikat kompetensi.

l. Tersedianya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kerja Aparatur sesuai Standar Daera,

dengan indikator sasaran yaitu :

1. Prosentase ketersediaan system informasi perencanaan pembangunan terhadap

kebutuhan ideal.

Dalam menyelenggarakan sebagian kegiatan teknis penunjang di bidang pelayanan

evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan daerah, dibentuklah Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Balai Pelayanan Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan

(BPEP3D) BAPPEDA Provinsi Jawa Barat, dengan tugas pokok menyelenggarakan sebagian

kegiatan teknis penunjang di bidang pelayanan evaluasi dan pelaporan perencanaan

pembangunan daerah, meliputi pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah,

pelaporan dan pemantauan pemanfaatan pembangunan daerah, serta mengendalikan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Pelayanan Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan

Pembangunan Daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Balai

Pelayanan Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan penyusunan bahan kebijakan teknis penunjang pelayanan evaluasi

dan pelaporan perencanaan pembangunan daerah;

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 10

b. penyelenggaraan pelayanan evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan daerah

meliputi pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah, pelaporan dan

pemantauan pemanfaatan pembangunan daerah;

c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Balai; dan

d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

e. Rincian Tugas Balai Pelayanan Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan

Daerah:

f. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai;

g. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan pelayanan evaluasi dan

pelaporan perencanaan pembangunan daerah;

h. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian dan memimpin pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Balai meliputi, pelaporan dan pemantauan pemanfaatan

pembangunan daerah serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan

daerah;

i. menyelenggarakan sebagians kegiatan teknis penunjang di bidang pengendalian dan

evaluasi perencanaan pembangunan daerah

j. menyelenggarakan dan memfasilitasi pengendalian dan evaluasi perencanaan

pembangunan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota meliputi, pengendalian dan

evaluasi perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan;

k. menyelenggarakan peningkatan kemampuan aparat dalam penyusunan, pengendalian

dan evaluasi rencana pembangunan daerah melalui sosialisasi dan/atau bimbingan

teknis;

l. Menyelenggarakan koordinasi penyusunan LKPJ tahunan dan LKPJ akhir masa

jabatan;

m. menyelenggarakan koordinasi dan supervisi perencanaan pembangunan daerah

Provinsi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan lintas pemerintahan;

n. menyelenggarakan ketatausahaan Balai;

o. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Balai;

p. menyelenggarakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai pelayanan

evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan daerah sebagai bahan perumusan

kebijakan Pemerintah Daerah;

Selain itu dalam menyelenggarakan sebagian kegiatan teknis penunjang di bidang

analisa potensi daerah dan pengembangan pembangunan sebagai bahan kebijakan jangka

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 11

menengah dan jangka panjang maka perlu dibentuk Balai Pengembangan Pembangunan dan

Analisa Potensi Daerah (P2APD) mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian

kegiatan teknis penunjang di bidang analisa potensi daerah dan pengembangan pembangunan

sebagai bahan kebijakan jangka menengah dan jangka panjang, meliputi pengembangan

pembangunan dan analisa potensi daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Balai Pengembangan

Pembangunan dan Analisa Potensi Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan penyusunan bahan kebijakan teknis penunjang pengembangan

pembangunan dan analisa potensi daerah;

b. Penyelenggaraan analisa pengembangan pembangunan dan analisa potensi daerah

meliputi analisa potensi daerah dan pengembangan pembangunan sebagai bahan

kebijakan jangka menengah dan jangka panjang;

c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan balai; dan

d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rincian Tugas Balai Pengembangan Pembangunan dan Analisa Potensi Daerah (P2APD),

meliputi :

a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dalam perumusan analisa

potensi daerah sebagai salah satu pertimbangan penyusunan perencanaan

pembangunan;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dalam penyusunan kebijakan

rencana besar pembangunan multi sektoral Provinsi Jawa Barat;

d. Menyelenggarakan sinergitas rencana besar (grand design) pembangunan multi

sektoral Provinsi Jawa Barat;

e. Menyelenggarakan penyusunan bahan rekomendasi penetapan kebijakan

pembangunan daerah jangka menengah dan jangka panjang berdasarkan hasil analisa

pembangunan daerah;

f. Menyelenggarakan kooordinasi, pembinaan, pengendalian dan memimpin pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Balai meliputi pengembangan pembangunan dan analisa

potensi daerah;

g. menyelenggarakan ketatausahaan Balai;

h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

i. Menyelenggarakan ketatausahaan Balai;

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 12

j. Menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Balai;

k. Menyelenggarakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai pengembangan

pembangunan dan analisa potensi daerah sebagai bahan perumusan kebijakan

Pemerintah Daerah;

l. memimpin seluruh kegiatan Balai

m. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Balai; dan

n. Menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, struktur organisasi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat, membawahkan:

a. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan ;

b. Subbagian Keuangan dan Aset;

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Pendanaan Pembangunan Daerah, membawahkan :

a. Subbidang Perencanaan Program Pembangunan Daerah;

b. Subbidang Penganggaran Pembangunan Daerah; dan

c. Subbidang Pendanaan Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

4. Bidang Fisik, membawahkan :

a. Subbidang Infrastruktur Wilayah;

b. Subbidang Sarana, Prasarana Perumahan dan Permukiman; dan

c. Subbidang Sumber Daya Alam, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

5. Bidang Ekonomi, membawahkan :

a. Subbidang Pertanian;

b. Subbidang Dunia Usaha dan Investasi;

c. Subbidang Perindustrian, Perdagangan, Jasa dan Pariwisata.

6. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, membawahkan :

a. Subbidang Pemerintahan;

b. Subbidang Pendidikan, Kebudayaan, Bina Mental dan Kerohanian; dan

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 13

c. Subbidang Kesehatan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan.

7. Balai Pengembangan Pembangunan dan Analisa Potensi daerah, membawahkan :

a. Seksi Tata Usaha

b. Seksi Analisa dan Potensi daerah

c. Seksi Penegmbangan Pembangunan.

8. Balai Pelayanan Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan daerah ,

membawahkan :

a. Subbag Tata Usaha

b. Kasi Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah; dan

c. Kasi Pelaporan dan Pemantauan Pemanfaatan Pembangunan.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintah

Daerah Provinsi Jawa Barat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan, yang terdiri atas

sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior

yang ditunjuk. Rincian tugas kelompok jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan

Berdasarkan Keputusan Menpan No. 16/Kep/M.PAN/3/2001, tentang Jabatan

Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya beserta peraturan pelaksana lainnya, maka

Bappeda Provinsi Jawa Barat membentuk kelompok Jabatan Fungsional, diantaranya

Jabatan Fungsional Perencana. Aturan ini merupakan bentuk pemberian kewenangan dan

prosedur pemberian kewenangan dari Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara kepada

badan atau pejabat lain baik secara vertikal maupun horizontal untuk penyelenggaraan

pemerintahan. Ruang lingkup keabsahan tindakan pemerintahan meliputi kewenangan,

prosedur, dan substansi. Substansi merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari

tugas perencana untuk menentukan tujuan negara/pemerintah.

Dengan ditetapkannya Jabatan Fungsional Perencana diharapkan dapat

mendorong terbentuknya dan atau pemantapan organisasi profesi dari jabatan fungsional

yang bersangkutan. Hal ini memungkinkan dapat dirumuskan etika profesi yang

merupakan norma terhadap disiplin ilmu dan organisasi yang harus dipatuhi oleh pejabat

fungsional dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 14

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerrintahan khususnya dalam

perencanaan pembangunan di Jawa Barat, BAPPEDA Provinsi Jawa Barat telah

mengangkat dan menetapkan para pejabat fungsional sesuai dengan kebutuhan. Para

Pejabat fungsional tersebuat diantaranya :

1. Pejabat Fungsional Perencana

2. Pejabat Fungsional Peneliti

3. Pejabat Fungsional Arsiparis

4. Pejabat Fungsional Pustakawan

5. Pejabat Fungsional Analisis Kepegawaian

6. Pejabat Fungsional Umum

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BAPPEDA Provinsi Jawa Barat,

didukung oleh SDM Aparatur Sipil Negara dengan komposisi sebagai berikut:

Tabel 1.1

Komposisi PNS BAPPEDA Berdasarkan Golongan Tahun 2017

JUMLAH PEGAWAI

IV/e : 0 III/d : 6 II/d : 6 I/d : 0

IV/d : 5 III/c : 21 II/c : 25 I/c : 4

IV/c : 5 III/b : 43 II/b : 7 I/b : 1

IV/b : 12 III/a : 19 II/a : 5 I/a : 0

IV/a : 26

Sumber data Kepegawaian BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

Tabel 1.2

Komposisi PNS Bappeda Berdasarkan Jabatan

145 ORANG TERDIRI DARI

Es. I : - Es.III : 8 JFT : 33

Es. II : 1 Es.IV : 15 JFU : 86

1ugas Belajar : 2 orang

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 15

Gambar 1.1

Komposisi Pegawai BAPPEDA berdasarkan Jenjang Pendidikan

Sumber Data : Sekretariat / TU BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.

1.6. Isu Strategis

Sebagaimana esensi dari tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),

yaitu menuntut seluruh stakeholder yang terkait untuk mampu menyikapi berbagai

permasalahan pembangunan yang terjadi. Sehingga dapat merumuskan strategi berdasarkan

prioritas pembangunan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Bappeda Provinsi

Jawa Barat dihadapkan pada hal-hal serupa dalam pelaksanaan tugasnya, baik dari sisi

eksternal maupun internal.

Dalam konstelasi nasional, Provinsi Jawa Barat memiliki posisi penting yang sangat

strategis, antara lain: kondisi demografi, sebagai lumbung pangan nasional, pusat industri

manufaktur, pusat pendidikan dan penelitian nasional. Dari sisi eksternal, Bappeda

dihadapkan pada berbagai permasalahan dan tantangan, diantaranya pencapaian target-target

Sustainable Development Goals (SDGs), pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN,

ketahanan pangan, perubahan arah kebijakan pembangunan nasional, pencapaian Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), kesenjangan pembangunan diantara kabupaten dan kota di

Jawa Barat, dan pengentasan kemiskinan.

1 5

40

9

3

37

47

3

Komposisi Pegawai BAPPEDA Berdasarkan

jenjang Pendidikan Tahun 2016

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 16

Sementara dari sisi internal sebagai Perangkat Daerah, Bappeda dihadapkan kepada

tantangan pelaksanaan urusan perencanaan pasca diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun

2014, restrukturisasi organisasi seiring dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 18

Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, sinkronisasi dan konsistensi perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan, peran sebagai pendorong pencapaian indikator-indikator kinerja

daerah, pembinaan jabatan fungsional perencana hingga tingkat Kabupaten/Kota di Jawa

Barat, sinkronisasi data-data pembangunan Jawa Barat, modernisasi dan digitalisasi

mekanisme perencanaan pembangunan untuk memenuhi kualifikasi inklusif, transparan dan

akuntabel, peningkatan kapasitas aparatur, dan penciptaan iklim kerja yang kondusif melalui

penyediaan sarana dan prasarana pendukung.

Selain tantangan dan permasalahan diatas, terdapat beberapa isu penting berkaitan

dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Jawa Barat yaitu:

1. Hasil pengendalian dan evaluasi tidak digunakan sebagai dasar perencanaan

2. Sinkronisasi perencanaan pembangunan lintas sektor dan tingkat pemerintahan

3. Konsistensi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

4. Integrasi sistem informasi dari mulai perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pelaporan sampai dengan evaluasi

5. Kompetensi SDM perencana yang proporsional sesuai kebutuhan yang ideal.

Berdasarkan hal tersebut, Bappeda Provinsi Jawa Barat merumuskan program prioritas

perencanaan yang merujuk kepada Rencana Strategis Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018. Rumusan perencanaan kinerja akan diuraikan dalam bab-bab selanjutnya, yang

diantaranya memuat visi, misi, kebijakan, tujuan, sasaran. Dengan Indikator kinerja yang

terukur, baik Indikator Kinerja Utama Kepala Bappeda, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala

Sub Bidang, Kepala Sub Bagian dan Indikator Kinerja Individu yang diimplementasikan

melalui pelaksanaan program kegiatan Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagaimana tercantum

dalam dokumen pelaksanaan anggaran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Daerah tentang APBD Provinsi Jawa Barat.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 1

Di kantor

2.1. Perencanaan

2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik

merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan

stratejik lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tata Sistem Administrasi Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan

terukur, instansi pemerintah dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang

dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

Memperhatikan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 - 2025,

Pemerintah dan masyarakat Jawa Barat telah menetapkan visi, yaitu “Dengan Iman dan

Taqwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia”, yang akan diwujudkan melalui 5 (lima)

misi pembangunan, yaitu:

1. Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya ilmu dan teknologi,

produktif dan berdaya saing;

2. Meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan berbasis potensi daerah;

3. Mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari;

4. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik;

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan.

Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,

tantangan dan peluang yang ada di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah

menetapkan Visi untuk Tahun 2013–2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk

Semua”, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25

Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Jawa Barat Tahun 2013–2018 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 8 Tahun 2017

Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

Bab II

Perencanaan Kinerja

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 2

2018, yang selanjutnya diwujudkan melalui 5 (lima) misi pembangunan Jawa Barat, yaitu :

1. Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing;

2. Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan;

3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan

Partisipasi Publik;

4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis

yang Berkelanjutan;

5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga

serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat

yaitu Visi ”Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”, serta misi ke tiga yaitu

”Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan

Partisipasi Publik” merupakan acuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat untuk membangun Jawa Barat. Secara umum BAPPEDA

berkontribusi terhadap seluruh misi dari sisi perencanaannya, namun indikator pada misi

ketiga yaitu ”Indikator Daya Saing Provinsi” merupakan indikator kinerja utama yang

terkait langsung dan harus disukseskan untuk dicapai. Dalam kaitan hal tersebut BAPPEDA

dengan menggunakan tugas pokok dan fungsi merumuskan Visi dan Misi, yang ingin dicapai

satu sampai lima tahun secara berkesinambungan.

2.1.2. Visi dan Misi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu OPD

yang juga mengemban tugas dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah yang telah

ditetapkan. Implikasi ditetapkannya visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dimanivestasikan

dalam visi organisasinya, yaitu :

Visi BAPPEDA Provinsi Jawa Barat adalah :

“Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang Berkualitas dan Akuntabel”

Misi BAPPEDA Provinsi Jawa Barat adalah :

1. Perencanaan pembangunan yang implementatif.

2. Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah

daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat

3. Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 3

4. Perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal

Pernyataan visi dan misi Bappeda Provinsi Jawa Barat, merupakan konsekuensi yang

harus diemban oleh Bappeda dalam mewujudkan visi dan misi Jawa Barat maupun

Pemerintah Provinsi secara utuh, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta strategi

organisasi yang relevan. Seiring dengan perkembangan konstelasi pembangunan daerah, maka

Bappeda seharusnya secara akomodatif dan adaptif melakukan reorientasi secara menyeluruh

dalam konsep kebijakan yang dituangkan dalan kebijakan organisasinya.

2.1.3. Isu Strategis

Berdasarkan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2013 – 2018

dan Rencana Kerja Tahun 2017, maka dirumuskan isu-isu strategis yang perlu ditangani pada

tahun 2017 dan kemudian akan menjadi tugas Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam

menyelenggarakan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan, menyelenggarakan

koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah

di bidang perencanaan pembangunan, yaitu:

1. Hasil pengendalian dan evaluasi tidak digunakan sebagai dasar perencanaan

2. Sinkronisasi perencanaan pembangunan lintas sektor dan tingkat pemerintahan

3. Konsistensi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

4. Integrasi sistem informasi dari mulai perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pelaporan sampai dengan evaluasi

5. Kompetensi SDM perencana yang proporsional sesuai kebutuhan yang ideal.

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

Program/Kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja, sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan

melalui Perjanjian Kinerja, akan terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan

antara penerima (Kepala Organisasi Perangkat Daerah) dan pemberi amanah (Gubernur

Provinsi Jawa Barat) atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang

serta sumber daya yang tersedia.

Perjanjian Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) disusun

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 4

dengan memperhatikan Dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Tahun 2013-2018, Dokumen Rencana Kinerja Tahun 2017 dan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran Tahun 2017. Selanjutnya, dari 11 (sebelas) sasaran strategis dan 13 (tiga belas)

indikator sasaran yang tertulis dalam Dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Tahun 2013-2018. Ketiga belas indikator sasaran tersebut selanjutnya

akan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat dengan

Gubernur Jawa Barat dalam rangka mendukung pencapaian IKU Gubernur yang berkaitan

dengan tugas, pokok dan fungsi Bappeda.

Indikator Kinerja Daerah (IKD) Gubernur yang merupakan indikator Kinerja yang

terkait langsung dengan Perjajian Kinerja Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat adalah

Indikator Daya Saing. Indikator Daya Saing inilah yang selanjutnya menjadi tanggung jawab

Kepala BAPPEDA untuk bisa mencapai target yang ditentukan, jadi ketiga belas IKU Kepala

BAPPEDA semua dilaksanakn dalam rangka mendukung pencapaian IKD Daya Saing.

Adapun sasaran strategis dan indikator kinerja utama Tahun 2017, dapat digambarkan

pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1

Sasaran Strategis, Perjanjian Kinerja dan Target Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target

1 2 3 4

1. Meningkatnya perencanaan yang

disusun berdasarkan analisis data,

hasil kajian/penelitian, dan evaluasi

Tingkat kontribusi hasil analisis

data/penelitian/kajian dalam perencanaan

pembangunan

80

2. Meningkatnya kinerja perencanaan

pembangunan daerah

Tingkat keselarasan rencana pembangunan

provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota,

dan wilayah perbatasan provinsi

80

Persentase usulan dari pelaku pembangunan

yang sesuai dengan prioritas pembangunan

Jawa Barat

80

3. Meningkatnya konsistensi dan

kinerja penataan ruang

Tingkat kesesuaian rencana pembangunan

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah 65

4. Terwujudnya kerjasama antar Tingkat keselarasan kerjasama antar daerah, 80

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 5

daerah, kabupaten/kota, antar

provinsi dan luar negeri

kabupaten/kota, antar provinsi dan luar

negeri dengan prioritas RPJMD

5. Terwujudnya kerjasama dengan

Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam dan luar negeri

Tingkat keselarasan kerjasama Pemprov

dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam dan luar negeri dengan

prioritas RPJMD

80

6. Meningkatnya ketersediaan

informasi penataan ruang

Persentase penanganan ketersediaan

rencana rinci tata ruang 65

7. Meningkatnya konsistensi

pelaksanaan pembangunan

terhadap rencana pembangunan

Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan

jangka panjang, jangka menengah dan

tahunan

80

Tingkat konsistensi pelaksanaan

pembangunan terhadap rencana

pembangunan

90

8. Meningkatnya kesesuaian

perencanaan dengan penganggaran

Tingkat kesesuaian perencanaan dengan

penganggaran 90

9. Meningkatnya kualitas layanan

informasi perencanaan

pembangunan

Tingkat layanan informasi perencanaan

pembangunan daerah 90

10. Meningkatnya indeks keterbukaan

informasi publik

Tingkat aksesibilitas data dan informasi

pembangunan 575.000

11. Meningkatnya Kompetensi

pegawai Provinsi Jawa Barat

Prosentase aparatur perencana PD &

Kab/Kota yang memiliki sertifikat

kompetensi

80

Berdasarkan indikator kinerja Perangkat Daerah yang dijabarkan dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ke dalam Rencana Strategis (Renstra)

BAPPEDA Provinsi Jawa Barat, maka disusun 13 (tiga belas) indikator kinerja utama (IKU)

Kepala BAPPEDA yang ditetapkan bernilai strategis dan memiliki daya ungkit yang tinggi

bagi peningkatan performa kinerja BAPPEDA Provinsi Jawa Barat dalam mendukung

pencapaian Indikator Kinerja Daerah (IKD) Gubernur Jawa Barat. Program-program yang

dikerjakan oleh BAPPEDA Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017, yang diharapkan dapat

meningkatkan performa dan kinerja sesuai dengan tupoksinya adalah :

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 6

No Program Anggaran

(Rp)

1 Penataan Ruang 600.000.000,00

2 Kerjasama Pembangunan 931.550.000,00

3 Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah

38.308.598.882,00

4 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Masa

dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

4.297.500.000,00

5 Program Pengembangan Kompetensi Aparatur 1.246.300.000,00

Jumlah 45,383,948,882,00

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 1

ng

3.1. Capaian Kinerja Organisasi.

3.1.1. Analisis Kinerja Organisasi

a. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja instansi pemerintahan berkaitan erat dengan perencanaan kinerja

yang telah disusun sebelumnya. Dalam pemahamannya, perencanaan kinerja merupakan

proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

ditetapkan dalam suatu dokumen rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi

pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam rencana kinerja ditetapkan rencana

capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan

kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dangan agenda penyusunan dan

kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk dicapai dalam periode

satu tahun.

Dokumen Rencana Kinerja, memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai

dalam tahun yang bersangkutan, dan indikator kinerja sasaran serta rencana capaiannya.

Pengukuran kinerja sasaran dilakukan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK),

merupakan penjabaran yang telah disampaikan dalam formulir RKT (Rencana Kinerja

Tahunan) dan Penetapan Kinerja, dengan memberikan penilaian terhadap rencana tingkat

capaian kinerja kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Perhitungan persentase pencapaian rencana tingkat capaian sasaran, perlu

memperhatikan karakteristik komponen realisasi, sebagai berikut :

a. Jika semakin tinggi realisasi menunjukan bahwa pencapaian kinerja adalah semakin baik,

maka rumus yang digunakan adalah :

b. Jika semakin tinggi realisasi menunjukan bahwa pencapaian kinerja adalah semakin

rendah, maka rumus yang digunakan adalah :

100% X Rencana

Rencana) - (Realisasi - Rencana %PRTC

Keterangan : PRTC adalah Pencapaian Rencana Tingkat Capaian

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

100% X Rencana

Realisasi %PRTC

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 2

Skala Penilaian :

Tabel 3.1

Skala Penilaian

No. Nilai Angka Interpretasi Warna

1 > 80 Sangat Baik

2 60 - 79,9 Baik

3 50 - 59,9 Sedang

4 0 - 49,9 Kurang

5 0 Data Tidak Lengkap

Sumber : Aplikasi E-Sakip Jabar

Uraian yang disampaikan dalam pengukuran kinerja, merupakan penjabaran yang

telah disampaikan dalam formulir RKT (Rencana Kinerja Tahunan), dengan memberikan

penilaian terhadap rencana tingkat capaian kinerja sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2017

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran stratejik diperoleh

capaian kinerja dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

Tahun (2017)

Capaian % Satuan Target Realisasi

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya

perencanaan yang

disusun

berdasarkan

analisis data, hasil

kajian/penelitian,

dan evaluasi.

Tingkat kontribusi

hasil analisis

data/penelitian/kajian

dalam perencanaan

pembangunan

Persen 80,00 79,45 99,31

2 Meningkatnya

kinerja

perencanaan

pembangunan

daerah

Tingkat keselarasan

rencana

pembangunan

provinsi dengan

Nasional,

Persen 80,00 82,70 103,38

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 3

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

Tahun (2017)

Capaian % Satuan Target Realisasi

1 2 3 4 5

Kabupaten/Kota, dan

wilayah perbatasan

provinsi.

Persentase usulan

dari pelaku

pembangunan yang

sesuai dengan

prioritas

pembangunan Jawa

Barat.

80,00 87,50 109,38

3 4

Meningkatnya

konsistensi dan

kinerja penataan

ruang

Tingkat kesesuaian

rencana

pembangunan

dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah.

Persen 60,00 60,00 100.00

Terwujudnya

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota,

antar provinsi dan

luar negeri

Tingkat keselarasan

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota, antar

provinsi dan luar

negeri dengan

prioritas RPJMD.

Persen 80,00 82,50 103,13

5 Terwujudnya

kerjasama dengan

Perguruan Tinggi,

BUMN/BUMD,

Swasta, LSM

dalam dan luar

negeri

Tingkat keselarasan

kerjasama Pemprov

dengan Perguruan

Tinggi,

BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam

dan luar negeri

dengan prioritas

RPJMD.

Persen 80,00 83,00 103,75

6 Meningkatnya

ketersediaan

informasi penataan

ruang

Persentase

penanganan

ketersediaan rencana

rinci tata ruang.

Persen 60,00 70,00 116,67

7

Meningkatnya

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

Tingkat kesesuaian

sasaran

pembangunan jangka

panjang, jangka

Persen 80,00 85,00 106,25

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 4

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

Tahun (2017)

Capaian % Satuan Target Realisasi

1 2 3 4 5

terhadap rencana

pembangunan

menengah dan

tahunan

Tingkat konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap rencana

pembangunan.

Persen 90,00 95,75 106,39

8 Meningkatnya

kesesuaian

perencanaan

dengan

penganggaran

Tingkat kesesuaian

perencanaan dengan

penganggaran

Persen

90,00 95,00 105,56

9 Meningkatnya

kualitas layanan

perencanaan

pembangunan

Tingkat layanan

informasi

perencanaan

pembangunan daerah

Persen

90,00 93,00 103,33

10 Meningkatnya

indeks keterbukaan

informasi publik

Tingkat aksesibilitas

data dan informasi

pembangunan

Orang 575.000 627.182 109,08

11 Meningkatnya

Kompetensi

pegawai Provinsi

Jawa Barat

Prosentase aparatur

perencana PD &

Kab/Kota yang

memiliki sertifikat

kompetensi

Persen 70,00 73,00 104,29

sumber: Resntra 2013-2018, Renja 2017, RKT 2017, dan PK Bappeda 2017.

Berdasarkan Renstra (Rencana Strategis) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 yang telah direvisi pada bulan Desember 2017,

terdapat 11 (sebelas) sasaran strategis badan yang diukur melalui 13 (Tiga Belas) indikator

sasaran.

Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan bahwa sebagian besar indikator-indikator

yang telah ditetapkan, pada tahun 2017 telah mencapai targetnya. Namun ada 1 (satu)

indikator yang belum bisa tercapai yaitu Tingkat kontribusi hasil analisis

data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan (target 2017 80% dengan Capaian

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 5

79,45%). Mengingat ada indikator sasaran yang belum tercapai, maka BAPPEDA beserta

unsur jajarannya perlu melakukan usaha secara maksimal agar capaian indikator tersebut bisa

terealisasi pada tahun 2018, yang merupakan akhir periode renstra 2013 - 2018. Upaya-upaya

yang bisa dilakukan antara lain melalui peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk

melakukan kajian/penelitian di bidang perencanaan. Disamping itu juga memaksimalkan para

pejabat fungsional peneliti dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar lebih

meningkatkan hasil kajian/penelitian dalam bidang perencanaan. Selain itu, melalui

optimalisasi koordinasi dan sinergitas dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat.

Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara

target pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja

BAPPEDA Provinsi Jawa Barat tahun 2017 sebesar 108,39% (SANGAT BAIK), yang

dihitung berdasarkan prosentase rata-rata capaian sasaran.

(99,31% + 103,38% + 109,38% + 100% + 103,13% + 103,75% + 116,67% + 106,25% +

106,39% + 105,56% + 103.33% + 109,08% + 104,29% / 13 = 105,42 (Sangat Baik)

c. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 – 2017 dan target Rensta

2013-2018.

Berikut disampaikan Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 – 2017 dan

target Rensta Tahun 2013 - 2018 pada tabel 3.3 :

Tabel 3.3

Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 – 2017 dan

Target Rensta Tahun 2013-2018

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Satua

n

Realisasi Target

Renstra 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Perencanaan

pembangunan

yang

implementatif

Perencanaan

pembangunan

yang jelas dan

terukur

Perencanaan

yang disusun

berdasarkan

analisis data,

hasil

kajian/peneliti

an, dan

evaluasi.

Tingkat

kontribusi hasil

analisis

data/penelitian/k

ajian dalam

perencanaan

pembangunan

Persen N/A 79,45 80

2. Perencanaan

pembanguna

n yang

selaras

dengan

Perencanaan

yang

terintegrasi,

sinkron, dan

sinergi

Meningkatnya

konsistensi

dan kinerja

penataan

ruang

Tingkat

keselarasan

rencana

pembangunan

provinsi

Persen N/A 82,7

0

80

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 6

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Satua

n

Realisasi Target

Renstra 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8

fungsi

perencanaan

pemerintah

daerah

(kab/kota)

dan

pemerintah

pusat

dengan

Nasional,

Kabupaten/Kot

a, dan wilayah

perbatasan

provinsi.

Persentase

usulan dari

pelaku

pembangunan

yang sesuai

dengan

prioritas

pembangunan

Jawa Barat.

Persen N/A 87,5

0

80

Meningkatnya

Konsistensi

dan Kinerja

Penataan

Ruang

Tingkat

kesesuaian

rencana

pembangunan

dengan Rencana

Tata Ruang

Wilayah.

Persen

N/A 60 60

Terwujudnya

kerjasama

antar daerah,

kabupaten/kot

a, antar

provinsi dan

luar negeri

Tingkat

keselarasan

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota,

antar provinsi

dan luar negeri

dengan prioritas

RPJMD.

Persen N/A 82,50 80

Terwujudunya

kerjasama

dengan

Perguruan

Tinggi,

BUMN/BUM

D, swasta,

LSM dalam

dan luar

negero

Tingkat

keselarasan

Kerjasama

pemprov dengan

Pergutruan

Tinggi,

BUMN/BUMD,

swasta, LSM,

dalam dan luar

negeri dengan

prioritas

RPJMD

Persen N/A 83,00 80

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 7

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Satua

n

Realisasi Target

Renstra 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8

3. Perencanaan

pembangunan

yang

konsisten dan

transparan

Konsistensi

dan

transparansi

dalam hal

perencanaan,

penganggaran,

pelaksanaan,

dan

pengawasan

Meningkatnya

ketersediaan

informasi

penataan

ruang

Persentase

penanganan

ketersediaan

rencana rinci

tata ruang.

Persen N/A 70 60

Meningkatnya

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap

rencana

pembangunan

Tingkat

kesesuaian

sasaran

pembangunan

jangka panjang,

jangka

menengah dan

tahunan

Persen 85,00 85,00

80

Tingkat

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap

rencana

pembangunan.

Persen 82,00 95,75 90

Meningkatnya

kesesuaian

perencanaan

dengan

penganggaran

Tingkat

kesesuaian

perencanaan

dengan

penganggaran

Persen 100 95,00 90

Meningkatnya

kualitas

layanan

perencanaan

pembangunan

Tingkat layanan

informasi

perencanaan

pembangunan

daerah

Persen 90,00 93,00 90

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 8

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Satua

n

Realisasi Target

Renstra 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8

Meningkatnya

indeks

keterbukaan

informasi

publik

Tingkat

aksesibilitas

data dan

informasi

pembangunan

Orang N/A 627.1

82

575,00

4. Perencanaan

Pembanguna

n yang

didukung

oleh sumber

daya yang

memadai

Dukungan

Sumber Daya

Pemerintahan

yang

kompeten

dan modern

dalam

perencana

pembanguna

n

Meningkatnya

Kompetensi

pegawai

Provinsi Jawa

Barat

Prosentase

aparatur

perencana PD &

Kab/Kota yang

memiliki

sertifikat

kompetensi

Persen 67 73 70

Sumber: Resntra 2013-2018, Renja 2017, RKT 2017 dan PK Bappeda 2017

d. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 – 2017

Berikut disampaikan Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 – 2017 yang

merupakan perhitungan dari hasil realisasi kinerja pada tabel 3.4:

Tabel 3.4

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 – 2017

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Capaian Kinerja % Percepatan

(Perlambatan) % 2016 2017

1 2 3 4 5 6 8

1. Perencanaan

pembangunan

yang

implementatif

Perencanaan

pembangunan

yang jelas dan

terukur

Perencanaan

yang disusun

berdasarkan

analisis data,

hasil

kajian/peneliti

an, dan

evaluasi.

Tingkat

kontribusi hasil

analisis

data/penelitian/k

ajian dalam

perencanaan

pembangunan

100 99,31 0,99

2. Perencanaan

pembangunan

yang selaras

dengan fungsi

perencanaan

pemerintah

daerah

(kab/kota) dan

pemerintah

pusat

Perencanaan

yang

terintegrasi,

sinkron, dan

sinergi

Meningkatnya

konsistensi

dan kinerja

penataan

ruang

Tingkat

keselarasan

rencana

pembangunan

provinsi

dengan

Nasional,

Kabupaten/Kot

a, dan wilayah

100 103,38 1,03

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 9

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Capaian Kinerja % Percepatan (Perlambatan)

% 2016 2017

1 2 3 4 5 6 8

perbatasan

provinsi.

Persentase

usulan dari

pelaku

pembangunan

yang sesuai

dengan

prioritas

pembangunan

Jawa Barat.

100,53 109,38 1,09

Meningkatnya

Konsistensi

dan Kinerja

Penataan

Ruang

Tingkat

kesesuaian

rencana

pembangunan

dengan Rencana

Tata Ruang

Wilayah.

100 100.00 1,00

Terwujudnya

kerjasama

antar daerah,

kabupaten/kot

a, antar

provinsi dan

luar negeri

Tingkat

keselarasan

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota,

antar provinsi

dan luar negeri

dengan prioritas

RPJMD.

100 103,13 1,03

Terwujudunya

kerjasama

dengan

Perguruan

Tinggi,

BUMN/BUM

D, swasta,

LSM dalam

dan luar

negero

Tingkat

keselarasan

Kerjasama

pemprov dengan

Pergutruan

Tinggi,

BUMN/BUMD,

swasta, LSM,

dalam dan luar

negeri dengan

prioritas

RPJMD

100 103,75 1,04

5. Perencanaan

pembangunan

yang konsisten

dan transparan

Konsistensi

dan

transparansi

dalam hal

perencanaan,

penganggaran,

pelaksanaan,

dan

pengawasan

Meningkatnya

ketersediaan

informasi

penataan

ruang

Persentase

penanganan

ketersediaan

rencana rinci

tata ruang.

100 116,67 1,17

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 10

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Capaian Kinerja % Percepatan (Perlambatan)

% 2016 2017

1 2 3 4 5 6 8

Meningkatnya

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap

rencana

pembangunan

Tingkat

kesesuaian

sasaran

pembangunan

jangka panjang,

jangka

menengah dan

tahunan

100 106,25 1,06

Tingkat

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap

rencana

pembangunan.

91,11 106,39 1,17

Meningkatnya

kesesuaian

perencanaan

dengan

penganggaran

Tingkat

kesesuaian

perencanaan

dengan

penganggaran

97,50 105,56

1,08

Meningkatnya

kualitas

layanan

perencanaan

pembangunan

Tingkat layanan

informasi

perencanaan

pembangunan

daerah

100 103,33

1,03

Meningkatnya

indeks

keterbukaan

informasi

publik

Tingkat

aksesibilitas

data dan

informasi

pembangunan

99,95 109,08

1,09

6. Perencanaan

Pembangunan

yang didukung

oleh sumber

daya yang

memadai

Dukungan

Sumber Daya

Pemerintahan

yang

kompeten

dan modern

dalam

perencana

pembanguna

n

Meningkatnya

Kompetensi

pegawai

Provinsi Jawa

Barat

Prosentase

aparatur

perencana PD &

Kab/Kota yang

memiliki

sertifikat

kompetensi

103,07 104,29 1,01

Sumber: Resntra 2013-2018, Renja 2017, RKT 2017, dan PK Bappeda 2017

Tingkat Capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang

ditunjukan pada tabel diatas, dapat dikatakan bahwa secara umum capaian indikator

mengalami percepatan. Dari 13 (tiga belas) indikator sasaran hanya ada satu indikator yang

tidak tercapai atau mengalami perlambatan, yaitu indikator Tingkat kontribusi hasil analisis

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 11

data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan pada misi pertama, dengan sasaran

Perencanaan yang disusun berdasarkan analisis data, hasil kajian/penelitian, dan

evaluasi.dimana dari target 100 tercapai 99,31 %. Selain itu terdapat 12 (dua belas) indikator

telah melampui target yang ditetapkan, yaitu : 1) Tingkat keselarasan rencana pembangunan

provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi; 2) Persentase

usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat; 3)

Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah; 4) Tingkat

keselarasan kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri dengan

prioritas RPJMD; 5) Tingkat keselarasan Kerjasama pemprov dengan Pergutruan Tinggi,

BUMN/BUMD, swasta, LSM, dalam dan luar negeri dengan prioritas RPJMD; 6) Persentase

penanganan ketersediaan rencana rinci tata ruang.; 7) Tingkat kesesuaian sasaran

pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan; 8) Tingkat konsistensi

pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan; 9) Tingkat kesesuaian

perencanaan dengan penganggaran; 10) Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan

daerah; 11) Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan; dan 12) Prosentase

aparatur perencana PD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi.

e. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2017 dengan Target

Renstra Tahun 2013-2018.

Berikut disampaikan Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2017

dengan Target Renstra Tahun 2013-2018 pada tabel 3.5 :

Tabel 3.5

Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2017 dengan Target

Renstra Tahun 2013-2018

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian

Tahun

Lalu

2016

Tahun 2017

Target

Akhir

Renstra

Capaian

Tahun

2017

terhadap

Target

Akhir

Renstra

(%)

Target Realisasi Realisasi

%

1 2 3 4 5 6 7

1

Perencanaan yang

disusun berdasarkan

analisis data, hasil

kajian/penelitian, dan

evaluasi.

Tingkat kontribusi

hasil analisis

data/penelitian/kajian

dalam perencanaan

pembangunan

100 80,00 79,45 99,31 80 99,31

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 12

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian

Tahun

Lalu

2016

Tahun 2017

Target

Akhir

Renstra

Capaian

Tahun

2017

terhadap

Target

Akhir

Renstra

(%)

Target Realisasi Realisasi

%

1 2 3 4 5 6 7

2

Meningkatnya

konsistensi dan kinerja

penataan ruang

Tingkat keselarasan

rencana

pembangunan

provinsi dengan

Nasional,

Kabupaten/Kota, dan

wilayah perbatasan

provinsi.

100 80,00 82,70 103,38 80 103,38

Persentase usulan

dari pelaku

pembangunan yang

sesuai dengan

prioritas

pembangunan Jawa

Barat.

100,53 80,00 87,50 109,38 80 109,38

3

Meningkatnya

Konsistensi dan Kinerja

Penataan Ruang

Tingkat kesesuaian

rencana

pembangunan

dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah.

100 60,00 60,00 100 65 92,31

4 Terwujudnya kerjasama

antar daerah,

kabupaten/kota, antar

provinsi dan luar negeri

Tingkat keselarasan

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota, antar

provinsi dan luar

negeri dengan

prioritas RPJMD.

100 80,00 82,50 103,13 80 103,13

5 Terwujudunyakerjasama

dengan Perguruan

Tinggi, BUMN/BUMD,

swasta, LSM dalam dan

luar negero

Tingkat keselarasan

Kerjasama pemprov

dengan Pergutruan

Tinggi,

BUMN/BUMD,

swasta, LSM, dalam

dan luar negeri

dengan prioritas

RPJMD

100 80,00 83,00 103,75 85 97,65

6 Meningkatnya

ketersediaan informasi

penataan ruang

Persentase

penanganan

ketersediaan rencana

rinci tata ruang.

100 60,00 70,00 116,67 65

107,69

7 Meningkatnya

konsistensi pelaksanaan

pembangunan terhadap

rencana pembangunan

Tingkat kesesuaian

sasaran

pembangunan jangka

panjang, jangka

menengah dan

tahunan

100 80,00 85,00 106,25 80

106,25

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 13

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian

Tahun

Lalu

2016

Tahun 2017

Target

Akhir

Renstra

Capaian

Tahun

2017

terhadap

Target

Akhir

Renstra

(%)

Target Realisasi Realisasi

%

1 2 3 4 5 6 7

Tingkat konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap rencana

pembangunan.

91,11 90,00 95,75 106,39 90

106,39

8 Meningkatnya

kesesuaian perencanaan

dengan penganggaran

Tingkat kesesuaian

perencanaan dengan

penganggaran

97,50 90,00 95,00 105,56 90

105,56

9 Meningkatnya kualitas

layanan perencanaan

pembangunan

Tingkat layanan

informasi

perencanaan

pembangunan daerah

100 90,00 93,00 103,33 90

103,33

10 Meningkatnya indeks

keterbukaan informasi

publik

Tingkat aksesibilitas

data dan informasi

pembangunan

99,95 575.000 627.182 109,08 580.000

108,13

11 Meningkatnya

Kompetensi pegawai

Provinsi Jawa Barat

Prosentase aparatur

perencana PD &

Kab/Kota yang

memiliki sertifikat

kompetensi

103,07 70 73 104,29 70 104,29

f. Analisis keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta

alternatif solusi.

Keberhasilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk kinerja tahun 2017

ditunjukan dengan tercapainya target-target indikator yang telah ditetapkan, seperti ditunjukan

pada tabel 3.2. berikut kami sajikan dalam sorting data untuk setiap misi:

Misi Pertama Perencanaan pembangunan yang implementatif dengan Tujuan

Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur dan sasaran: Perencanaan yang disusun

berdasarkan analisis data, hasil kajian/penelitian, dan evaluasi..

Indikator yang mendukung misi pertama, yaitu Perencanaan pembangunan yang

implementatif, pada tahun 2017 belum mencapai target yang ditetapkan. Terdapat 1 (satu)

indikator pada misi pertama, yaitu : Tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 14

dalam perencanaan pembangunan. Realisasi Indikator pada misi pertama belum tercapai

sebagaimana target yang ditentukan dalam dokumen perencanaan dalam realisasi dokumen

perencanaan dimana realisasi Indikator tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian

dalam perencanaan pembangunan sebesar 99,31% dari target 100%. Hal ini berarti indikator

pada misi untuk Perencanaan pembangunan yang implementatif belum optimal memenuhi

target pencapaian walaupun sudah mendekati target sehingga untuk tahun berikutnya perlu

dilakukan upaya lebih berdasarkan evaluasi mendalam berkaitan dengan program kegiatan di

lingkup misi pertama yaitu perencanaan pembangunan yang implementatif.

Misi kedua Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan

pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat dengan Tujuan Perencanaan yang

terintegrasi, sinkron, dan sinergi yang terbagi ke dalam empat sasaran yaitu: 1) Meningkatnya

konsistensi dan kinerja penataan ruang, 2) Meningkatnya Konsistensi dan Kinerja Penataan

Ruang, 3) Terwujudnya kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri, 4)

Terwujudunyakerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, swasta, LSM dalam dan luar

negeri.

Dari empat sasaran tersebut dalam lingkup misi kedua, diukur dengan lima indikator, yaitu : 1)

Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah

perbatasan provinsi. 2) Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat. 3) Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah. 4) Tingkat keselarasan kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar

negeri dengan prioritas RPJMD. 5) Tingkat keselarasan Kerjasama pemprov dengan Pergutruan

Tinggi, BUMN/BUMD, swasta, LSM, dalam dan luar negeri dengan prioritas RPJMD.

Berdasarkan data, bahwa Misi kedua dapat dikatakan di tahun anggaran 2017 telah

berhasil dicapai dan tepat sasaran karena kelima indikator pada lingkup misi kedua,

seluruhnya telah melampaui target yang telah ditentukan sebagaimana tercantum di Renstra

Bappeda periode 2013-2018 maupun Renja Bappeda Tahun 2017.

Misi Ketiga yaitu Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan, dengan

sasaran: 1) Meningkatnya ketersediaan informasi penataan ruang, 2) Meningkatnya

konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan, 3) Meningkatnya

kesesuaian perencanaan dengan penganggaran, 4) Meningkatnya kualitas layanan

perencanaan pembangunan, 5) Meningkatnya indeks keterbukaan informasi publik.

Seluruh capaian indikator pada lingkup Misi ketiga (berjumlah lima indikator) telah

melampaui target yang telah ditentukan sebagaimana tercantum di Renstra Bappeda periode

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 15

2013-2018 maupun Renja Bappeda Tahun 2017. Dengan kata lain program kegiatan yang

dilaksanakan pada Tahun 2017 khususnya yang terangkum di Misi ketiga telah tepat sasaran

sebagaimana tercantum dalam dokumen perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat.

Misi keempat yaitu Perencanaan pembangunan yang didukung oleh Sumber Daya yang

memadai, mempunyai tujuan Dukungan Sumber Daya Pemerintahan yang kompeten dan

modern dalam perencana pembangunan, dengan sasaran Meningkatnya Kompetensi pegawai

Provinsi Jawa Barat. Misi keempat dicapai melalui indikator: Prosentase aparatur perencana

PD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi.

Seluruh capaian indikator pada lingkup Misi keempat (berjumlah satu indikator)

telah melampaui target yang telah ditentukan sebagaimana tercantum di Renstra Bappeda

periode 2013-2018 maupun Renja Bappeda Tahun 2017. Dengan kata lain program kegiatan

yang dilaksanakan pada Tahun 2017 khususnya yang terangkum di Misi keempat telah tepat

sasaran sebagaimana tercantum dalam dokumen perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat.

Keberhasilan beberapa indikator Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dari misi

pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah berkat konstribusi/dukungan dan kerjasama

berbagai pihak di lingkungan internal BAPPEDA dan seluruh stakeholders pembangunan di

Jawa Barat, yang dapat bersinergi dalam proses pembangunan dan penyelenggaraan

pemerintahan mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.

Dengan pencapaian tersebut, bahwa kegagalan kinerja dalam pelaksanaan program

kegiatan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sepanjang tahun anggaran 2017 dapat

dikatakan tidak terjadi atau dengan kata lain kegagalan kinerja dapat diminimalisir dan

pelaksanaan kegiatan telah mengacu kepada dokumen perencanaan dengan indikator yang

telah ditetapkan serta target yang realistis. Sehingga alokasi anggaran dapat dimanfaatkan

seefisien dan seefektif mungkin.

g. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

Berikut disampaikan analisis atas Efisinsi Penggunaan Sumberdaya untuk Tahun

Anggaran 2017 pada tabel 3.6.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 16

Tabel 3.6.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

Capaian

Kinerja

%

Penyerapan

Anggaran

%

Tigkat

Efisiensi

%

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatnya

perencanaan yang

disusun

berdasarkan analisis

data, hasil

kajian/penelitian,

dan evaluasi

Tingkat kontribusi

hasil analisis

data/penelitian/kajian

dalam perencanaan

pembangunan

99,31 95,41 4,59

2. Meningkatnya

kinerja perencanaan

pembangunan

daerah

Tingkat keselarasan

rencana

pembangunan

provinsi dengan

Nasional,

Kabupaten/Kota, dan

wilayah perbatasan

provinsi

103,38 93,07 6,93

Persentase usulan

dari pelaku

pembangunan yang

sesuai dengan

prioritas

pembangunan Jawa

Barat

109,38 99,73 0,27

3. Meningkatnya

konsistensi dan

kinerja penataan

ruang

Tingkat kesesuaian

rencana

pembangunan dengan

Rencana Tata Ruang

Wilayah

92,31 92,17 7,83

4. Terwujudnya

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota,

antar provinsi dan

luar negeri

Tingkat keselarasan

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota, antar

provinsi dan luar

negeri dengan

prioritas RPJMD

103,13 98,01 1,99

5. Terwujudnya

kerjasama dengan

Perguruan Tinggi,

Tingkat keselarasan

kerjasama Pemprov

dengan Perguruan

97,65 99,29 0,71

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 17

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

Capaian

Kinerja

%

Penyerapan

Anggaran

%

Tigkat

Efisiensi

%

1 2 3 4 5 6

BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam

dan luar negeri

Tinggi,

BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam

dan luar negeri

dengan prioritas

RPJMD

6. Meningkatnya

ketersediaan

informasi penataan

ruang

Persentase

penanganan

ketersediaan rencana

rinci tata ruang

107,69 94,40 5,60

7. Meningkatnya

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap rencana

pembangunan

Tingkat kesesuaian

sasaran

pembangunan jangka

panjang, jangka

menengah dan

tahunan

106,25 99,54 0,46

Tingkat konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap rencana

pembangunan

106,39 90,22 9,78

8. Meningkatnya

kesesuaian

perencanaan

dengan

penganggaran

Tingkat kesesuaian

perencanaan dengan

penganggaran

105,56 98,21 1,79

9. Meningkatnya

kualitas layanan

informasi

perencanaan

pembangunan

Tingkat layanan

informasi

perencanaan

pembangunan daerah

103,33 98,40 1,60

10. Meningkatnya

indeks keterbukaan

informasi public

Tingkat aksesibilitas

data dan informasi

pembangunan

108,13 94,05 5,95

11. Meningkatnya

Kompetensi

pegawai Provinsi

Jawa Barat

Prosentase aparatur

perencana PD &

Kab/Kota yang

memiliki sertifikat

kompetensi

104,29 76,07 23,93

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 18

KET :

Capaian kinerja : raalisasi indikator / target x 100%

Penyerapan anggaran : realisasi keuangan program/kegiatan yang mendukung Indikator.

Tingkat efisiensi : capaian kinerja – pemyerapan anggaran

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, Bappeda Provinsi Jawa Barat sepanjang Tahun

Anggaran 2017 telah melaksanakan program kegiatan dengan capaian sangat memuaskan

yang terlihat dari pencapaian indikator rata-rata diatas 100%. Dengan tetap melakukan

efisiensi pada alokasi anggaran, bahkan terdapat indikator yang menunjukan efisiensi

anggaran sangat tinggi, yaitu indikator prosentase aparatur perencana PD dan Kab/Kota yang

memiliki sertifikat kompetensi.

Hal ini terjadi karena kegiatan pelaksanaan diklat perencana yang dilakukan oleh

Bandiklatren - BAPPENAS tiap tahunnya secara kuantitas mengalami peningkatan yang

signifikan. Pencapaian realisasi indikator ini dipengaruhi oleh kegiatan dari ekternal yaitu

kegiatan BAPPENAS. Anggaran pelaksanaan kegiatan untuk diklat perencana semua di

tanggung oleh BAPPENAS, sehingga pemerintah daerah tidak banyak mengeluarkan

anggaran.

Selain itu, dari sisi penggunaan anggaran terdapat dua indikator yang tidak

menunjukkan efisiensi anggaran, yaitu ; indikator Persentase usulan dari pelaku pembangunan

yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat dan indikator Tingkat kesesuaian

sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Kedua indikator

tersebut secara capaian kinerja telah melampaui target namun dari sisi alokasi anggaran yang

disediakan seluruhnya direalisasikan. Artinya pada pelaksanaan program kegiatan yang

berkaitan dengan kedua indikator tersebut tidak ada anggaran yang tidak terserap, dimana

pada indikator Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat tingkat realisasi anggaran sebesar 99,73% yaitu dari alokasi

anggaran Rp. 1.387.199.100,- direalisasikan sebesar Rp. 1.383.428.617 ,- dan pada indikator

Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan

tingkat realisasi anggaran sebesar 99,54% yaitu dari alokasi anggaran Rp. 2.286.301.282,-

direalisasikan sebesar Rp. 2.275.825.726,-.

Dari sisi efektivitas pelaksanaan kegiatan dan efisiensi alokasi anggaran terdapat satu

indikator yang dianggap kurang optimal yaitu pada kegiatan yang mendukung pencapaian

indikator Tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan

pembangunan, dimana dari pencapaian kinerja tidak memenuhi target sebagaimana ditetapkan

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 19

yaitu hanya 99,31% sedangkan dari sisi penyerapan anggaran mencapai 95,41% yaitu telah

menyerap anggaran sebesar Rp. 10.333.373.984,- yang dialokasikan pada 19 (Sembilan

belas) kegiatan di Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

yang tersebar di bidang-bdang di Bappeda.

h. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja).

Bappeda dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sepanjang tahun 2017

melaksanakan 106 kegiatan yang tercakup dalam 10 program yaitu :

1. Program Penataan Ruang

2. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi

3. Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

4. Program Kerjasama Pembangunan

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

6. Program Pengembangan Kompetensi Aparatur

7. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur

8. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Seluruh program kegiatan tersebut ditujukan untuk mencapai 11 (sebelas) indikator

sebagaimana tercantum dalam Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Periode Tahun 2013-

2018 dengan target yang sudah ditetapkan. Adapun alokasi anggaran yang secara langsung

ditujukan untuk mendongkrak pencapaian kinerja ke sebelas indikator Bappeda Provinsi Jawa

Barat sebesar Rp. 46.056.728.882,- dari total anggaran Bappeda Provinsi Jawa Barat sebesar

Rp. 60.369.977.882,-.

Berdasarkan data, tahun anggaran 2017 pada program kegiatan utama Bappeda yang

ditujukan untuk secara langsung mencapai target kinerja kesebelas indikator tersebut terdapat

efisiensi anggaran dimana dari alokasi sebesar Rp. 46.056.728.882,- yang diserap sebesar Rp.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 20

43.419.395.991 atau terdapat efisiensi sebesar 5,73% yaitu sebesar Rp. 2.637.332.891.

Selain telah melakukan efisiensi dari sisi anggaran, Bappeda Provinsi Jawa Barat secara

umum telah berhasil mencapai target kinerja yang telah ditentukan sebagaimana tercantum

dalam dokumen perencanaan lima tahunan (Renstra) dan dokumen perencanaan tahunan

(Renja). Hal ini terbukti bahwa pada tahun 2017 dari 13 Indikator Kinerja Utama (IKU)

Bappeda Provinsi Jawa Barat terdapat 12 (dua belas) indikator yang realisasinya melampaui

target dan hanya 1 (satu) indikator yang tidak berhasil mencapai target.

Keberhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal

yaitu :

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan yang mengacu kepada dokumen perencanaan.

2. Terdapat konsistensi dalam implementasi program kegiatan sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan.

3. Adanya komitmen yang kuat dari pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan di

dalam merealisasikan setiap tahapan pelaksanaan DPA Bappeda Tahun Anggaran

2017.

Selain dari faktor pendorong keberhasilan masih terdapat kekurangan di dalam

pencapaian kinerja organisasi Bappeda Provinsi Jawa Barat sehingga masih ada satu indikator

yang tidak mencapai target. Faktor utama penyebab dari kegagalan tersebut adalah terjadinya

beberapa regulasi yang berubah secara mendasar karena kebijakan dari Pemerintah Pusat

sehingga sedikit banyak berpengaruh terhadap upaya pencapaian kinerja, karena Bappeda

Provinsi Jawa barat sebagai bagian dari Pemerintahan Daerah juga harus mengikuti apa yang

diamanatkan oleh perubahan regulasi dimaksud.

Berikut table Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja untuk Tahun Anggaran 2017 Bappeda Provinsi Jawa

Barat :

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 21

Tabel 3.7.

Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

No Sasaran Indikator

Tahun 2017 Capaian

% Nama Progam

Keuangan

Satuan Target Realisasi Pagu Realisasi Capaian

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

Meningkatnya

perencanaan yang

disusun berdasarkan

analisis data, hasil

kajian/penelitian, dan

evaluasi

Tingkat kontribusi hasil

analisis

data/penelitian/kajian dalam

perencanaan pembangunan

Persen 80,00 79,45 99,31 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan

Daerah;

10,830,340,000 10,333,373,984 95,41

2 Meningkatnya kinerja

perencanaan

pembangunan daerah

Tingkat keselarasan rencana

pembangunan provinsi

dengan Nasional,

Kabupaten/Kota, dan

wilayah perbatasan provinsi.

Persen 80,00 82,70 103,38 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan

Daerah;

9,161,297,500 8,526,589,535 93,07

Persentase usulan dari

pelaku pembangunan yang

sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat

Persen 80,00 87,50 109,38 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan

Daerah;

1,387,199,100 1,383,428,617 99,73

3. Meningkatnya

konsistensi dan

kinerja penataan ruang

Tingkat kesesuaian rencana

pembangunan dengan

Rencana Tata Ruang

Wilayah

Persen 60,00 60,00 100.00 Program Penataan Ruang

600,000,000 553,020,110 92,17

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 22

No Sasaran Indikator

Tahun 2017 Capaian

% Nama Progam

Keuangan

Satuan Target Realisasi Pagu Realisasi Capaian

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4. Terwujudnya

kerjasama antar

daerah,

kabupaten/kota, antar

provinsi dan luar

negeri

Tingkat keselarasan

kerjasama antar daerah,

kabupaten/kota, antar

provinsi dan luar negeri

dengan prioritas RPJMD

Persen 80,00 82,50 103,13 Program Kerjasama

Pembangunan

931,550,000 912,966,032 98,01

5. Terwujudnya

kerjasama dengan

Perguruan Tinggi,

BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam

dan luar negeri

Tingkat keselarasan

kerjasama Pemprov dengan

Perguruan Tinggi, BUMN/

BUMD, Swasta, LSM dalam

dan luar negeri dengan

prioritas RPJMD

Persen 80,00 83,00 103,75 Program Kerjasama

Pembangunan

649,500,000 644,911,142 99,29

6 Meningkatnya

ketersediaan informasi

penataan ruang

Persentase penanganan

ketersediaan rencana rinci

tata ruang

Persen 60,00 70,00 116,67 Program Penataan Ruang

499,740,000

471,743,158

94,40

7 Meningkatnya

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap rencana

pembangunan

Tingkat kesesuaian sasaran

pembangunan jangka

panjang, jangka menengah

dan tahunan

Persen 80,00 85,00 106,25 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan

Daerah

2,286,301,282

2,275,825,726

99,54

Tingkat konsistensi

pelaksanaan pembangunan

terhadap rencana

pembangunan

Persen 90,00 95,75 106,39 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan

Daerah

5,750,346,000

5,187,758,681

90,22

8 Meningkatnya

kesesuaian

perencanaan dengan

penganggaran

Tingkat kesesuaian

perencanaan dengan

penganggaran

Persen

90,00 95,00 105,56 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan

Daerah

6,200,000,000

6,088,763,206

98,21

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 23

No Sasaran Indikator

Tahun 2017 Capaian

% Nama Progam

Keuangan

Satuan Target Realisasi Pagu Realisasi Capaian

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

9 Meningkatnya

kualitas layanan

informasi perencanaan

pembangunan

Tingkat layanan informasi

perencanaan pembangunan

daerah

Persen

90,00 93,00 103,33 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi,

Media Massa dan

Pemanfaatan Teknologi

Informasi

1,635,275,000

1,609,084,670 98,40

10. Meningkatnya indeks

keterbukaan informasi

publik

Tingkat aksesibilitas data

dan informasi pembangunan Orang 575.000 627.182 109,08 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi,

Media Massa dan

Pemanfaatan Teknologi

Informasi

4,297,500,000

4,041,614,283

94,05

11. Meningkatnya

Kompetensi pegawai

Provinsi Jawa Barat

Prosentase aparatur

perencana PD & Kab/Kota

yang memiliki sertifikat

kompetensi

Persen 70,00 73,00 104,29 Program Pengembangan

Kompetensi Aparatur

1,827,680,000

1,390,316,847

76,07

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 24

3.1.2. Kesimpulan hasil analisis Indikator kinerja

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018, terdapat 11 (sebelas) sasaran strategis yang diukur

melalui 13 (tiga belas) indikator Kinerja yaitu :

1. Tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan

pembangunan

2. Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional,

Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi.

3. Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat

4. Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

5. Tingkat keselarasan kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar

negeri dengan prioritas RPJMD

6. Tingkat keselarasan kerjasama Pemprov dengan Perguruan Tinggi, BUMN/ BUMD,

Swasta, LSM dalam dan luar negeri dengan prioritas RPJMD

7. Persentase penanganan ketersediaan rencana rinci tata ruang

8. Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan

tahunan

9. Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan

10. Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran

11. Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan daerah

12. Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan

13. Prosentase aparatur perencana PD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi

Dari ketiga belas indikator kinerja tersebut terdapat 7 indikator yang merupakan Core

Bussiness Bappeda Provinsi Jawa Barat yaitu :

1. Tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan

pembangunan

2. Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional,

Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi.

3. Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat

4. Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

5. Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 25

tahunan

6. Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan

7. Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan

Ke–13 indikator kinerja tersebut merupakan acuan dalam penyusunan Perjanjian

Kinerja Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat sampai tahun

2018. Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara

target pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasi yang telah dicapai. Tingkat

capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2017 sebesar 105.88% yaitu

masuk pada kategori SANGAT BAIK. Hal ini membuktikan bahwa secara umum capaian

kinerja Kepala BAPPEDA tahun 2017 telah tercapai, bahkan ada beberapa capaian indikator

yang realisasinya melampui target.

Kesimpulan dari hasil analisis termasuk capaian kategori Sangat Baik tersebut dapat

disajikan berdasarkan tujuan dan sasaran sebagai berikut :

1. Misi pertama Perencanaan pembangunan yang implementatif.

Adapun tujuan dari misi pertama adalah Perencanaan pembangunan yang jelas dan

terukur dengan sasaran yaitu: Perencanaan yang disusun berdasarkan analisis data, hasil

kajian/penelitian, dan evaluasi dengan indikator Tingkat kontribusi hasil analisis

data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan.

Realisasi Capaian indikator pada misi pertama disandingkan dengan target Renstra

tahun 2017 serta target akhir Renstra tahun 2018 dapat digambarkan dalam gambar berikut

ini:

Gambar 3.1

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 26

Pada gambar diatas terlihat bahwa realisasi capaian untuk Indikator Tingkat kontribusi

hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan adalah 99,31% yaitu

dari target 80% di tahun 2017 hanya mencapai 79,45% artinya pencapaian kinerja sedikit di

bawah target yang telah di tentukan. Demikian pula, apabila dibandingkan dengan target

diakhir periode Renstra Bappeda yaitu tahun 2018 sebesar 80 %, maka deviasi pencapaian

kinerja hanya dibawah 1 %.

Untuk mendukung pencapaian indikator Tingkat kontribusi hasil analisis

data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan diperlukan upaya untuk

mengoptimalkan peran serta dari pihak eksternal, baik OPD/Badan/Dinas di Instansi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pihak akademisi dan peneliti guna meningkatkan

pemanfaatan hasil-hasil penelitian atau kajian dalam penentuan perencanaan pembangunan.

Selain itu, Bappeda juga harus dapat meningkatkan pemanfaatan hasil analisis data dalam

merumuskan setiap kebijakan baik dalam lingkup perencanaan jangka pendek, jangka

menengah atau pun jangka panjang.

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan pencapaiain kinerja

pada misi pertama oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat, adalah melalui penerapan konsep Jabar

Masagi sebagai mana tercantum dalam dokumen RPJMD Porvinsi Jawa Barat tahun 2013-

2018 yang terlihat pada gambar dibawah ini

Dengan konsep tersebut Bappeda telah memberikan ruang lebih dalam pelibatan

akademisi di dalam hal perencanaan pembangunan di Jawa Barat dengan demikian data hasil

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 27

penelitian dan kajian mempunyai peran yang sangat strategis dan vital untuk menentukan arah

kebijakan/ prioritas pembangunan. Bappeda juga melalui berbagai program kegiatan telah

melaksanakan kerjasama dengan BPS sebagai instansi yang ditunjuk oleh undang-undang

dalam mengumpulkan dan menganalisis data guna memberikan gambaran yang lebih

menyeluruh berkaitan dengan potret pembangunan jawa barat.

2. Misi kedua Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan

pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat.

Adapun tujuan dari misi kedua adalah Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan

sinergi yang terbagi ke dalam empat sasaran yaitu: a) Meningkatnya kinerja perencanaan

pembangunan daerah, b) Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang, c)

Terwujudnya kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri; dan d)

Terwujudnya kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan

luar negeri.

a) Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah

Pada sasaran pertama ini, diukur melalui 2 indikator, yaitu : 1) Tingkat keselarasan rencana

pembangunan provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi;

dan 2) Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesu ai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat.

Gambar 3.2

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 28

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat keselarasan rencana

pembangunan provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi

telah melampaui target yaitu 87,5% dari target 80% baik di Tahun berjalan maupun di akhir

tahun periode Renstra (tahun 2018) atau capaian kinerja sebesar 103,38%. Hal ini

menunjukan bahwa bappeda provinsi jawa barat bersama seluruh stakeholdres Pembangunan

telah berhasil menyelaraskan rencana pembangunan baik ditingkat nasional ataupun di daerah.

Hal tersebut dapat terjadi karena Bappeda memandang perencanaan pembangunan daerah satu

kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Sebagaimana diatur dalam

undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional.

Capaian kinerja pada indicator Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai

dengan prioritas pembangunan Jawa Barat adalah sebesar 82,70% dari target 80% atau

melampaui target yang telah ditentukan 109,38%. Hal ini menunjukan bahwa usulan pelaku

pembangunan telah sesuai prioritas pembangunan Jawa Barat. Karena Bappeda Provinsi Jawa

Barat telah melakukan berbagai upaya dalam perumusan perencanaan pembangunan

diantaranya adalah pemanfaatan teknologi informasi (e-planning) yaitu RKPDonline yang

memungkinkan seluruh pelaku pembangunan memasukan berbagai usulan dengan dipandu

oleh system, untuk kemudian usulan tersebut diharuskan masuk ke salah satu menu prioritas

pembangunan yang telah ditentukan. Selain itu Bappeda Provinsi Jawa Barat telah

melaksanakn berbagai upaya sosialisasi dan koordinasi serta supervisi baik ditingkat provinsi

maupun Kabupaten/Kota dalam menginformasikan berbagai kebijakan pemerintah khususnya

dalam perencanaan pembangunan.

b) Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang

Pada sasaran strategis meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang, diukur

melalui 1 (satu) indikator yaitu : Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 29

Gambar 3.3

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat kesesuaian rencana

pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah telah mencapai target yaitu 60% dari

target 60% atau capaian kinerja sebesar 100%. Sedangkan apabila disandingkan dengan target

pada akhir tahun periode Renstra (tahun 2018) sebesar 65% maka terdapat deviasi sebesar

5%. Hal ini menunjukan bahwaBappeda Provinsi Jawa Barat telah mencapai kesesuaian

perencanaan pembangunan dengan tata ruang wilayah dengan kata lain pembangunan di Jawa

Barat dilaksanakan dengan mengacu kebijakan penataan ruang dengan pendekatan

pembangunan kewilayahan.

c) Terwujudnya kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar

negeri

Pada sasaran strategis terwujudnya kerjasama antar daerah, Kabupaten/Kota, antar

Provinsi dan Luar Negeri, diukur melalui 1 (satu) indikator yaitu : Tingkat keselarasan

kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri dengan prioritas

RPJMD.

Gambar 3.4

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 30

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat keselarasan kerjasama

antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri dengan prioritas RPJMD telah

melampaui target yaitu 82,50% dari target 80% atau capaian kinerja sebesar 103,13%.

Demikian pula apabila disandingkan dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun

2018) sebesar 80%, maka target telah tercapai.

d) Terwujudnya kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM

dalam dan luar negeri.

Pada sasaran strategis Terwujudnya kerjasama dengan Perguruan Tinggi,

BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri., diukur melalui 1 (satu) indikator yaitu :

Tingkat keselarasan kerjasama Pemprov dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta,

LSM dalam dan luar negeri dengan prioritas RPJMD.

Gambar 3.5

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat keselarasan kerjasama

Pemprov dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri

dengan prioritas RPJMD telah melampaui target yaitu 83% dari target 80% atau capaian

kinerja sebesar 103,75%. Demikian pula apabila disandingkan dengan target pada akhir tahun

periode Renstra (tahun 2018) sebesar 85%, maka terdapat deviasi sebesar 2% yang harus

dicapai pada tahun anggaran berikutnya.

3. Misi Ketiga Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan dengan

tujuan Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan.

Adapun sasaran dalam misi ini adalah : a) Meningkatnya ketersediaan informasi

penataan ruang, b) Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 31

pembangunan, c) Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran, d)

Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan, e) Meningkatnya indeks

keterbukaan informasi publik.

a) Meningkatnya ketersediaan informasi penataan ruang

Pada sasaran strategis Meningkatnya ketersediaan informasi penataan ruang, diukur

melalui 1 (satu) indikator yaitu : Persentase penanganan ketersediaan rencana rinci tata ruang.

Gambar 3.6

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Meningkatnya ketersediaan

informasi penataan ruang dengan prioritas RPJMD telah melampaui target yaitu 70% dari

target 60% atau capaian kinerja sebesar 116,67%. Demikian pula apabila disandingkan

dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun 2018) sebesar 65%, maka target telah

tercapai.

b) Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana

pembangunan

Pada sasaran strategis Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap

rencana pembangunan, diukur melalui 2 (dua) indikator yaitu : Tingkat kesesuaian sasaran

pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan; dan Tingkat konsistensi

pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 32

Gambar 3.7

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat kesesuaian sasaran

pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan dengan prioritas RPJMD telah

melampaui target yaitu 85% dari target 80% atau capaian kinerja sebesar 106,25%. Demikian

pula apabila disandingkan dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun 2018)

sebesar 80%, maka target telah tercapai. Sedangkan pencapaian indikator Tingkat konsistensi

pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan dengan prioritas RPJMD telah

melampaui target yaitu 95,75% dari target 90% atau capaian kinerja sebesar 106,39%.

Demikian pula apabila disandingkan dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun

2018) sebesar 90%, maka target telah tercapai

c) Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran

Pada sasaran strategis Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran,

diukur melalui 1 (satu) indikator yaitu : Tingkat kesesuaian perencanaan dengan

penganggaran.

Gambar 3.8

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 33

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat kesesuaian

perencanaan dengan penganggaran dengan prioritas RPJMD telah melampaui target yaitu

95,00% dari target 90% atau capaian kinerja sebesar 105,56%. Demikian pula apabila

disandingkan dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun 2018) sebesar 90%, maka

target telah tercapai.

d) Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan

Pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan,

diukur melalui 1 (satu) indikator yaitu : Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan

daerah.

Gambar 3.9

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat layanan informasi

perencanaan pembangunan daerah dengan prioritas RPJMD telah melampaui target yaitu

93% dari target 90% atau capaian kinerja sebesar 103,33%. Demikian pula apabila

disandingkan dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun 2018) sebesar 90%, maka

target telah tercapai.

e) Meningkatnya indeks keterbukaan informasi publik

Pada sasaran strategis Meningkatnya indeks keterbukaan informasi publik, diukur

melalui 1 (satu) indikator yaitu : Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 34

Gambar 3.10

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Tingkat aksesibilitas data dan

informasi pembangunan dengan prioritas RPJMD telah melampaui target yaitu 627.182 orang

dari target 575.000 orang atau capaian kinerja sebesar 109,08%. Demikian pula apabila

disandingkan dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun 2018) sebesar 580.000%,

maka target telah tercapai.

4. Misi Keempat Perencanaan pembangunan yang didukung oleh sumber daya yang

memadai

Adapun tujuan dari misi keempat adalah Dukungan sumber daya pemerintahan yang

kompeten dan modern dalam perencana pembangunan dengan sasaran yaitu: Meningkatnya

Kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat dengan indikator Prosentase aparatur perencana PD

& Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi.

Realisasi Capaian indikator pada misi keempat disandingkan dengan target Renstra

tahun 2017 serta target akhir Renstra tahun 2018 dapat digambarkan dalam gambar berikut

ini:

Gambar 3.11

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 35

Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator Prosentase aparatur

perencana PD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi dengan prioritas RPJMD

telah melampaui target yaitu 73% dari target 80% atau capaian kinerja sebesar 104,29%.

Demikian pula apabila disandingkan dengan target pada akhir tahun periode Renstra (tahun

2018) sebesar 70%, maka terdapat deviasi sebesar 2% yang harus dicapai pada tahun

anggaran berikutnya.

Keberhasilan pencapaian target tersebut adalah dikarenakan adanya kerja sama

serta konstribusi yang nyata dari Pusbindiklaten - BAPPENAS selaku penyelenggara diklat,

dan OPD – OPD di tingkat daerah. Diklat Perencana yang diselenggarakan oleh BAPPENAS

telah secara rutin dilakukan, serta partisipasi dari peserta yang semakin banyak peminatnya.

Di Bappeda upaya untuk mendukung indikator dimaksud, melalui pelatihan dan

pengembangan kompetensi SDM dan penambahan jumlah SDM.

Keberhasilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mencapai target yang telah

ditetapkan dari seluruh misi diantaranya karena konstribusi/dukungan dan kerjasama berbagai

pihak, baik di lingkungan internal Bappeda maupun lingkungan eksternal BAPPEDA Provinsi

Jawa Barat. BAPPEDA Provinsi Jawa Barat berhasil memaksimalkan seluruh komponen

internal yang ada, serta mampu memanfaatkan dukungan komponen eksternal untuk

mensukseskan capaian kinerja lingkup BAPPEDA Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 36

3.1.3 Realisasi Anggaran Pada Misi Bappeda

Realisasi Anggaran dalam mencapai Misi Bappeda dalah ditunjukkan pada gambar

dibawah ini :

Gambar 3.12

Capaian Realisasi Anggaran Sasaran Misi BAPPEDA

Tahun 2017

Berdasarkan gambar diatas, terlihat capaian realisasi anggaran yang digunakan untuk

menunjang dalam pencapaian Misi Bappeda secara umum sudah cukup bagus. Rata-rata

realisasi anggaran untuk mencapai Misi Bappeda adalah sebesar 90,28%. Realisasi anggaran

untuk masing-masing misi yaitu : Misi pertama : Perencanaan pembangunan yang

implementatif terealisasi sebesar 95,41%; Misi kedua : Perencanaan Pembangunan yang

selaras dengan fungsi perencanaan pemerintahan daerah (Kab/Kota) dan pemerintah pusat

telah terealisasi sebesar 94,43%; Misi ketiga : Perencanaan pembangunan yang konsisten dan

transparan, telah terealisasi sebesar 95,19%; dan Misi keempat : Perencanaan pembangunan

yang didukung oleh SDM yang handal, telah terealisasi sebesar 76,07%.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 37

3.1.4. Realisasi Anggaran Indikator Perjanjian Kinerja Bappeda

Realisasi Anggaran dalam mencapai Indikator Perjanjian Kinerja di Bappeda dapat

dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.13

Realisasi Anggaran Pada Indikator Kinerja Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat disampaikan bahwa realisasi anggaran pada indikator sasaran

di lingkungan Bappeda adalah sebagai berikut : Realisasai anggaran paling besar terdapat

pada Indikator Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat, yaitu sebesar 99,73%. Sedangkan realisasi anggaran pada Indikator

yang paling rendah yaitu pada Indikator Prosentase aparatur perencana PD & Kab/Kota yang

memiliki sertifikat kompetensi, yaitu sebesar 76,07%. Namun walaupun realisasi anggaran

tergolong rendah tetapi realisasi capaian target pada tahun 2017 telah dapat tercapai dan

bahkan melampui dari target yang ditentukan, yaitu dari target 70%, dapat tercapai 73%, dan

ada efisiensi anggaran sebesar 23,93%.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 1

A. KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 pada dasarnya merupakan bentuk

pertanggungjawaban atas program dan kegiatan strategis yang telah dilaksanakan dalam

rangka mewujudkan Good Governance. Penusunan LKIP juga sebagai tindak lanjut dari

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014, yang memuat tentang laporan

pencapaian kinerja yang telah dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provindi Jawa Barat pada Tahun 2017 yang dituangkan menjadi 11 sasaran strategis dan 13

indikator kinerja utama Kepala Bappeda. LKIP juga merupakan wujud dari

pertanggungjawaban terhadap keberhasilan dan kegagalan kinerja yang dicapai, yang disusun

secara jujur, objektif, akurat dan transparan.

Proses penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) terdiri dari

pengumpulan dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti Rencana Strategis Bappeda

Provinsi Jawa Barat, Rencana Kerja Tahunan dan penetapan Capaian Kinerja. Disamping hal

tersebut yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan capaian kinerja dengan data-data

yang akurat, melakukan evaluasi kinerja dan melakukan analisis akuntabilitas.

Dalam pencapaian kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 secara umum

tujuan, program kegiatan maupun sasaran telah dapat dicapai dengan baik, meskipun dalam

pelaksanaannya masih terdapat beberapa hambatan atau kendala. Lapon Kinerja Bappeda

Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran yang

ditetapkan pada Renja Tahun 2017 dan Renstra Tahun 2013-2018 dikategorikan SANGAT

BAIK. Kategori Sangat Baik Tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah tahun 2017 adalah hasil perhitungan yang menghasilkan angka rata-rata capaian

sasaran sebesar 105,42%. Hasil yang telah dicapai di Tahun 2017 tentunya masih perlu

ditingkatkan lagi di tahun-tahun mendatang agar dapat merespon setiap hambatan dan

tantangan maupun tuntutan peraturan yang telah ditetapkan dalam rangka meningkatkan

akuntabilitas kinerja pemerintahan.

Adapun Keberhasilan atas pencapaian target indikator dari program kegiatan yang

telah ditetapkan adalah tidak lepas dariperan serta semua pihak yang terlibat didalam

pencapaian indikator sasaran. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah

Bab IV

Penutup

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 2

berjalannya sistem kerja di lingungan Bappeda Provinsi Jawa Barat yang berlaku dan

didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersinergis satu sama lainnya. Keberhasian

yang telah tercapai di lingkungan Bappeda Provinsi Jawa Barat antara lain semakin

meningkatnya kualitas kerja para pegawai yang membawa dampak kepada peningkatan

kualitas kinerja kinerja pegawai (meningkatnya Performance Management System/PMS) di

lingkungan Bappeda Provinsi Jawa Barat. Atas keberhasilan yang telah dicapai tersebut

tentunya perlu diberikan apresiasi atau penghargaan kepada semua pihak yang berperan serta

didalamnya. Hasil analisis terhadap keberhasilan pencapaian realisasi target pada indikator

adalah, walaupun untuk pencapaian target banyak factor yang mempengaruhi, baik dari

internal maupun external, namun dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki,

Bappeda mampu memaksimalkan potensi sumber daya tersebut. Sehingga poetnsi yang

dimiliki mampu mendukung ketercapaian realisasi target indicator kinerja tersebut.

Adapun hambatan maupun kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator sasaran,

dijadikan sebagai isu strategis yang akan diselesaikan bersama oleh semua pihak manajemen

di lingkungan Bappeda Provinsi Bawa Barat, dan ini menjadi tantangan yang harus ditangani

dengan baik. Dari 13 (tiga belas) Indikator Kinerja Bappeda yang telah ditetapkan ada 1

(satu) indikator yang belum tercapai yaitu tingkat konstribusi hasil analisis

data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan. Pencapaian indikator tersebut pada

Tahun 2017 adalah 79,45% dari target 80%. Berarti tingkat capaian pada indikator tersebut

adalah sebesar 99,31%.

Hasil analisis dalam kegagalan pencapaian target tersebut untuk indikator tersebut merupakan

indikator sasaran dari misi pertama, adalah bahwa indikator tersebut merupakan indikator

yang mendapat banyak interpensi dari luar, yaitu besarnya kontribusi pihak lain dalam

penyelesaian target sehingga Bappeda Provinsi Jawa Barat mebutuhkan banyak menjalin

kerjasama dan koordinasi dengan pihak luar bappeda seperti Lembaga Perguruan Tinggi,

Lembaga Penelitian maupun lembaga-lembaga masyarakat lainnya.

LKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 III - 3

B. SARAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hambatan dan kendala yang dihadapai dalam penyusunan LKIP yang

kiranya perlu menjadi perhatian bersama untuk dilakukan pada tahun-tahun yang akan

datang dalam mewujudkan dan meningkatkan kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat,

antara lain :

1. Perlu peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Instansi

Pemerintahan (SAKIP), sebagai instrumen kontrol yang objektif dan transparan ddalam

mengelola dan pelaksanaan program kegiatan di Bappeda Provinsi Jawa Barat;

2. Keterbukaan didalam memberikan data dan informasi untuk penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKIP) perlu dilakukan untuk mendukung keakuratan dan keabsahan

data didalam dokumen LKIP;

3. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang telah disusun menjadi bahan evaluasi

kinerja di lingkungan pemerintahan khussnya di Bappeda Provinsi Jawa Barat, dan

dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan dalam penyusunan laporan tahun berikutnya.

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT