laporan kinerja instansi pemerintah tahun 2017 · alokasi khusus sub bidang keluarga berencana....
TRANSCRIPT
P D P K B
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
L K J
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna,
berhasilguna, bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan
akuntabilitas kinerja, sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi,
tujuan dan sasaran serta dalam rangka perwujudan Good Governance, Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng telah
menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Tahun2017.
Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, penyusunan
Laporan Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) ini mengacu kepada
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah bahwa Perjanjian Kinerja, merupakan deskripsi atas hasil
kinerja dari seluruh Kebijakan, Program, Kegiatan yang didasarkan pada visi, misi,
tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan, termasuk di dalamnya aspek
keuangan.
Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam upaya
mewujudkan Good Governance.
Watansoppeng, 23 Februari 2018
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, Ir. A. NUR JAMHURIAH Pangkat : Pembina Utama Muda Nip. 19580822 198903 2 007
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng
pada Tahun Anggaran 2017 mengelola anggaran sebesar Rp6.777.306.275,00 yang
terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp3.844.392.075,00 dan Belanja
Langsung sebesar Rp2.932.914.200,00 dengan persentase realisasi sebasar 95,05%.
Sumber dana tersebut bersumber dari Dana APBD Kabupaten Soppeng dan Dana
Alokasi Khusus Sub Bidang keluarga Berencana.
Jumlah program yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana sebanyak 7 program dan 28 kegiatan, Program tersebut terdiri
dari :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
5. Program Ppengendalian Penduduk
6. Program KB
7. Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Adapun 4 (empat) Sasaran dan 16 (enam belas) capaian indikator kinerja
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun
2017 adalah sebagai berikut:
1. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 yaitu :
1) Laju Pertumbuhan Penduduk sebesar 99,96%
2) Rasio Aksepor KB sebesar, 98,61%
3) Persentase Angka Unmet Need, sebesar 95,25%
4) Total Fetylity Rate, sebesar 68,18%
5) Angka Kelahiran pada Remaja Usia 15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun),
sebesar 102,22%%
6) Persentase Kehamilan yang Tidak Diinginkan Dari WUS (15-49 Tahun),
sebesar 199,98%
iii
7) Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun,
sebesar 25,17%
8) Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi unmet need, sebesar
95,25%
9) Cakupan Peserta KB Aktif, sebesar 98,61%
10) Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB), sebesar 90,22%
11) Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD), sebesar 100%
2. Meningkatnya Kualitas Keluarga Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 yaitu :
1) Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I, sebesar
92,94%
2) Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB, sebesar 79,13%
3) Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB, sebesar 95,99%
3. Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi Pengelolaan Administrasi Umum
dan Keuangan
Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3 yaitu :
1) Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum
dan keuangan, sebessar 95,24%
4. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3 yaitu :
1) Persentase sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik, sebesar
96,31%
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………... i
Ringkasan Eksekutif …………………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……….……………………………………………………………………………………………. iv
Daftar Lampiran …………………………………………………………………………………………. v
Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………...……………………………………………….. 1
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi …………………..………………………………............. 2
1.3 Landasan Hukum …………………………………………………………….............. 6
1.4 Sistematika Penulisan ………………………….…………………………………… 7
Bab II Perencanaan Kinerja ……………..……..…….………………………………………… 9
Bab III Akuntanbilitas Kinerja ……………………………………… ………………………… . 15
3.1 Capaian Kinerja Organisasi …………..…………………………………………..…. 16
3.2 Realisasi Anggaran …………..…………………………………………………………. 40
Bab IV Penutup ………………………………………………………………………………………… 43
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017
2. Matriks Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2017
3. SK Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan
harus berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. Pelaksanaan lebih
lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah dan Perjanjian Kinerja.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas
Pengendalian dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng selaku unsur
pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja.
Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas
Pengendalian dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng sebagai sub sistem dari
sistem Pemerintahan Daerah yang Berupaya memenuhi aspirasi masyarakat
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Soppeng, capaian,
tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya
mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Provinsi dan
Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel
merupakan harapan semua pihak. Berkenaan harapan tersebut diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 2
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan
dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang
penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa
azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas
proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus
dipertanggung jawabkan Kepa da masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Pengendalian dan Keluarga
Berencana Kabupaten Soppeng diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKJ). Penyusunan LKJ Dinas Pengendalian dan Keluarga
Berencana Kabupaten Soppeng Tahun 2017 yang dimaksudkan sebagai perwujudan
akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja,
visi, misi, realisasi pencapaian indicator kinerja utama dan sasaran dengan target
yang telah ditetapkan.
1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pada Umumnya Susunan Organisasi adalah suatu gambaran tentang
hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara
menetapkan hubungan antar pegawai yang melaksanakan tugasnya, sehingga
memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta
tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnyaSusunan
Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Soppeng,ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati No. 62 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng. Susunan
Organisasi pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 3
Kabupaten Soppeng sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan
c. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan:
1. Seksi Advokasi dan Pergerakan
2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB)
dan Kader KB
3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga
d. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga:
1. Seksi Jaminan Ber-KB
2. Seksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB
3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
e. Kelompok Jabatan Fungsional
f. Unit Pelaksana Teknis
Tugas Pokok dan Fungsi :
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan
melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada daerah,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman
yang berlaku untuk kelancaran tugas.
Sedangkan Fungsinya adalah :
Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 4
Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana;
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Adapun Susunan Kepegawaian pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari :
Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Jabatan
1. Eselon II b 1 Orang
2. Eselon III a 1 Orang
3. Eselon III b 1 Orang
4. Eselon IV a 7 Orang
5. Non Eselon 11 Orang
Jumlah 21 Orang
b. Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional Umum
1. Pejabat Struktural 10 Orang
2. Pejabat Fungsional Umum 11 Orang
Jumlah 21 Orang
c. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
1. Strata 2 (S2) 7 Orang
2. Strata 1 (S1) 10 Orang
3. Diploma (D3) - Orang
4. SMA 4 Orang
Jumlah 21 Orang
d. Jumlah Pegawai berdasarkan Pangkat & Golongan
1. Pembina Utama Muda IV/c 1 Orang
2. Pembina Tk.I IV/b 3 Orang
3. Pembina IV/a 4 Orang
4. Penata Tk. I III/d 5 Orang
5. Penata III/c 3 Orang
6. Penata Muda Tk.I III/b 3 Orang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 5
7. Penata Muda III/a - Orang
8. Pengatur Tk.I II/d - Orang
9. Pengatur II/c - Orang
10. Pengatur Muda Tk I II/b 1 Orang
11. Pengatur II/a 1 Orang
Jumlah 21 Orang
Jabatan Fungsional Tertentu pada di Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
a. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
1. Strata 2 (S2) 5 Orang
2. Strata 1 (S1) 21 Orang
3. Diploma (D3) 1 Orang
4. SMA 9 Orang
Jumlah 36 Orang
b. Jumlah Pegawai berdasarkan Pangkat & Golongan
1. Pembina Utama Muda IV/c 1 Orang
2. Pembina Tk.I IV/b 5 Orang
3. Pembina IV/a 1 Orang
4. Penata Tk. I III/d 11 Orang
5. Penata III/c 2 Orang
6. Penata Muda Tk.I III/b 9 Orang
7. Penata Muda III/a 6 Orang
8. Pengatur Tk.I II/d - Orang
9. Pengatur II/c 1 Orang
10. Pengatur Muda Tk I II/b - Orang
11. Pengatur II/a - Orang
Jumlah 36 Orang
Sedangkan tenaga fungsional tertentu sebanyak 36 Orang Penyuluh
Keluarga Berencana, Berdasarkan keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara
dengan memperhatikan usulan Surat Sekretaris Utama Badan kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional perihal usul pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 6
Kabupaten/Kota yang menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana yang akan dilaihkan
menjadi Pegawai Negeri Sipil Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasioanal berlaku efektif per 1 Januari 2018.
Untuk lebih jelas dari Susunan Organisasi Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng, dapat dilihat pada
struktur berikut ini :
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng didukung dengan sarana
dan prasarana kerja berupa Gedung Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Soppeng yang terletak di Jalan Kayangan Telp. (0484)
21178 dengan luas tanah ±1.080 m2 milik Pemerintah Kabupaten Soppeng dan
Peralatan serta Kendaraan Operasional
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 7
1.3 LANDASAN HUKUM
Laporan Kinerja Dinas Pengendalian dan Keluarga Berencana
Kabupaten Soppeng Tahun 2017 ini disusun berdasarkan beberapa landasan
hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah
6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun2017 adalah:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
1.3 Landasan Hukum
1.4 Sistematika Penulisan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada Bab ini berisi ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
BAB III AKUNTANBILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai
berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan Standar
Nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
3.2 Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan
yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai
dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
Lampiran I Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Lampiran II Matriks Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2017
Lampiran II IKU
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, dan/atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu sasaran, program atau kegiatan. Pada
bagian ini akan dikemukakan indikator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
Sebagai suatu bagian dari dokumen perencanaan yang dimiliki oleh
Pemerintah Daerah, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana merupakan dokumen yang dijadikan acuan dasar bagi
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
selama periode 2016 - 2021, mengikuti periode berlakunya RPJMD Kabupaten
Soppeng 2016 - 2021.
Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana memiliki
kedudukan yang sangat vital dan urgen selama 5 (lima) tahun ke depan; memberikan
arah, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan juga merupakan penjabaran
dokumen RPJMD, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang merupakan rencana tahunan
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana selama periode lima tahun,
2016 - 2021 dan akan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan bertanggungjawab.
Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana diterbitkan
melalui Keputusan Bupati Soppeng, dan didalam pelaksanaannya secara berkala
dilakukan pengawasan dan evaluasi sesuai kriteria dalam Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah (SPIP), sebagai wujud penyelenggaraan pemerintahan yang
akuntabel, transparan dan bercirikan penyelenggaraan pemerintahan yang baik Good
governance.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 10
Indikator Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Indikator Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
1
Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk 0,04
Rasio Aksepor KB 760
Persentase Angka Unmet Need 15,00%
Total Fertylity Rate 2,2
Angka Kelahiran pada Remaja Usia 15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
45 Per 1000 Kelahiran
Persentase Kehamilan yang Tidak Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)
7
Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun
3,55%
Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet need)
15.00%
Cakupan Peserta KB Aktif 76,00%
Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
1:1.75 (57.14%)
Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)
1:1 (100)%
2
Meningkatnya Kualitas Keluarga
Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I
12,00%
Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB 80,00%
Cakupan Pus Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Yang Ber-KB
87,00%
3 Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi pengelolaan administrasi umum dan keuangan
Persentase Kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan
100,00%
4 Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana kantor
Persentase Sarana dan Prasarana kantor dakam kondisi baik
100,00%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 11
Pada tabel berikut dapat dilihat Rencana Indikator Kinerja yang
mengacu pada tujuan dan sasaran Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana dan Indikator Kinerja Daerah:
Tabel 2.2
Indikator dan Target Kinerja Utama (IKU)
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Renstra
NO INDIKATOR TARGET KINERJA
TAHUN 2017
1 Rasio aksepor KB 760
2 Persentase Angka Unmet need 15.00%
3 Total Fetylity Rate 2.2
4 Laju Pertubuhan Penduduk (LPP) 0.04
5 Persentase Keluarga Prasejahtera dan KS I 12.00%
6 Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun)
45 per 1000 kelahiran
7 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49 tahun)
7
Sedangkan Rencana Indikator Kinerja yang mengacu pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Indikator dan Target Kinerja
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
yang Mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM)
NO INDIKATOR TARGET KINERJA
TAHUN 2017
1 Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya dibawah usia 20 tahun
3.55%
2 Cakupan peserta KB Aktif 76.00%
3 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet need)
15.00%
4 Cakupan Anggota BKB yang ber-KB 80.00%
5 Cakupan PUS peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB
87.00%
6 Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1:1.75 (57.14%)
7 Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1:1 (100)%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 12
Ketiga Indikator Kinerja yang direncanakan sebagaimana tercantum pada
Tabel 2.1 Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 secara simultan harus dapat tercapai secara
bersamaan dan saling terkait satu sama lain. Pengukuran capaian kinerja setiap akhir
periode akan dilakukan sebagai konsekuensi dari kontrak kinerja Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana dan menjadi ukuran berhasil tidaknya setiap
program kegiatan yang dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun kedepan.
Pencapaian kinerja pelayanan sebagaimana tugas dan fungsi Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan bagian pencapaian
kinerja dan pertanggungjawaban kepada Bupati dan Wakil Bupati, serta secara moral
dipertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Soppeng.
Program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
satuan kerja perangkat daerah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 sebagai penjabaran dari rencana pembangunan
jangka menengah pemerintah daerah Kabupaten Soppeng, seperti yang dijabarkan
pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Program dan Kegiatan
yang Ditetapkan Dalam Rencana Strategis (Renstra)
NO. URAIAN KETERANGAN
1 2 3
1 Program Pengendalian Penduduk
Sosialisasi kajian kebijakan pengendalian penduduk bagi Pengelola Program KB dan Organisasi Kemasyarakatan
Pengolahan data dan informasi program KB
2 Program KB
Pelayanan KB Momentum Khusus (IBI-KB-Kes, Bhayangkara, TNI Manunggal, dan PKK) KB-Kes
Pengadaan sarana dan prasarana Penyuluhan dan Pelayanan Keluarga Berencana
Penyediaan Biaya Operasional Program KKBPK (BOKB)
Orientasi peningkatan wawasan bidang Advokasi dan KIE KB kepada Stakeholder dan Mitra Kerja
Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah Program Pengendalian Penduduk dan KB
Pembentukan dan Pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa
3 Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan IMP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 13
NO. URAIAN KETERANGAN
1 2 3
Pelaksanaan Updating Data Keluarga melaui Pendataan Keluarga
Pembinaan dan Pengembangan Poktan dan UPPKS
Pelatihan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
Adapun perjanjian Kinerja Dinas Pemgendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Tahun 2017, dapat di lihata pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.5
Perjanjian Kinerja
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Soppeng
Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
(1) (2) (3) (4)
1. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
- Laju Pertumbuhan Penduduk 0,04
- Rasio Aksepor KB 760,00
- Persentase Angka Unmet Need 15,00%
- Total Fertylity Rate 2,20
- Angka Kelahiran pada Remaja Usia 15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
45 Per 1000 Kelahiran
- Persentase Kehamilan yang Tidak Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)
7,00
- Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun
3,55%
- Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet need)
15.00%
- Cakupan Peserta KB Aktif 76,00% - Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh
KB (PLKB/PKB) 1:1.75
(57.14%) Ratio Pembantu Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD) 1:1 (100)%
2. Meningkatnya Kualitas Keluarga
- Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I
12,00%
- Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB 80,00% - Cakupan Pus Peserta KB Anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Yang Ber-KB
87,00%
3. Meningkatkan Kinerja Aparatur
- Persentase Kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan
100,00%
- Persentase Sarana dan Prasarana kantor dakam kondisi baik
100,00%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 14
PROGRAM ANGGARAN KET
1. Program Pengendalian Penduduk Rp 41.142.200,00 DAU
2. Program KB Rp 1.670.783.900,00 DAU & DAK
3. Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Rp 219.234.400,00 DAU
4. Program Pelayanan Perkantoran Rp 664.669.962,00 DAU
6. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
Rp 60.553.000,00 DAU
7. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp 14.500.000,00 DAU
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja Sasaran Strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Capaian setiap kinerja sasaran dilakukan analisis:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja).
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis
dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Pengukuran pencapaian kinerja sasaran maupun kinerja kegiatan dapat dilihat pada
persamaan berikut:
a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka
digunakan rumus :
Capaian Kinerja =
95 s/d 100 = Sangat Memuaskan
80 s/d <95 = Memuaskan
50 s/d <80 = Cukup Memuaskan
0 s/d <50 = Kurang Memuaskan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 16
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator
kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian
kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian
indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka
capaian kinerja sebesar 0.
b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya pencapaian, maka
digunakan rumus :
Capaian Kinerja dengan rumus terbalik = –
95 s/d 100 = Kurang Memuaskan
80 s/d <95 = CukupMemuaskan
50 s/d <80 = Memuaskan
0 s/d <50 = Sangat Memuaskan
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator
kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian
kinerja sebesar 0. Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian
indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka
capaian kinerja sebesar 1000.
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian
kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapai atau tidak tercapaianya kinerja yang diharapkan.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan
dengan memperhitungkan indikatur masukan (input), keluaran (output), dan hasil
(outcome). Sedangkan indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan
secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator
sasaran dilengka pi dengan target kualitatif dan satuannya untuk mempermudah
pengukuran pencapaian sasaran.
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang akan digunakan untuk perbaikan kinerja dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 17
peningkatan akuntabilitas kinerja, maka dalam laporan kinerja Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2017 ini, akan dijelaskan
capaian Indikator Kinerja Daerah yang mendukung pencapaian kinerja sasaran
dalam Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Soppeng.
Adapun capaian kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana yang diukur berdasarkan indikator kinerja utama (IKU) dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja
pada Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk 0,04 0,08 99,96 %
Rasio Aksepor KB 760 749,46 98,61 %
Persentase Angka Unmet Need 15 % 15,71 % 95,25 %
Total Fertylity Rate 2,2 2,90 68,18 %
Angka Kelahiran pada Remaja Usia 15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
45 Per 1000 Kelahiran
44 Per 1000 Kelahiran
102,22 %
Persentase Kehamilan yang Tidak Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)
7 0,0017 199,98 %
Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun
3,55 % 7,99 % 25,17 %
Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet need)
15 % 15,71 % 95,25 %
Cakupan Peserta KB Aktif 76 % 74,95 % 98,61 %
Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
1:1.75 (57.14%)
1 : 1,94 (51,55%)
90,22 %
Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)
1:1 (100)% 1:1 (100)% 100,00 %
2 Meningkatnya Kualitas Keluarga
Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I
12 % 12,85 % 92,94 %
Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB
80 % 63,30 % 79,13 %
Cakupan Pus Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB
87 % 83,51 % 95,99 %
3 Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan
Persentase Kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan
100 % 95,24 % 95,24 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 18
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
4 Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
Persentase Sarana dan Prasarana kantor dakam kondisi baik
100 % 96,31 % 96,31 %
Capaian kinerja untuk masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Sasaran 1, Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
1) Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah untuk
memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa
pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan
kematian di setiap waktu. Rumus pencapaian target kinerja indikator ini yaitu:
Pt = Po ( 1 + r)t .
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Laju Pertumbuhan
Penduduk 0,04 0,04 0,08 99,96 0,02 0,04
Sumber : BPS Kabupaten Soppeng Tahun 2016
Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.3
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Laju Pertumbuhan Penduduk 200 99,96
Sumber : BPS Kabupaten Soppeng Tahun 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 19
Pencapaian indikator kinerja “Laju Pertumbuhan Penduduk” dicapai
sebesar 99,96% pada tahun 2017.
2) Rasio Akseptor KB
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dicanangkan untuk
mengetahui tingkat Partisipasi Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap Keluarga
Berencana. Besarnya angka partisipasi KB (akseptor) menunjukkan adanya
pengendalian jumlah penduduk. Rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB
dalam periode 1 (satu) tahun per 1000 pasangan usia subur pada tahun yang
sama.Besarnya angka partisipasi KB (akseptor) menunjukkan adanya
pengendalian jumlah penduduk. Rumus pencapaian target kinerja indikator ini
yaitu:
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran-1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Rasio Aksepor KB 750 760 749,46 98,61 - 770
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.5
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Rasio Aksepor KB - 98,61
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Rasio Aksepor KB” adalah sebesar
98,61% pada tahun 2017 pencapaian ini didukung oleh keadaan wilayah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 20
Kabupaten Soppeng tidak termasuk wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan
atau galcitas, sehingga realisasi indikator kinerja dengan rasio akseptor KB
hampir mencapai target yang telah ditetapkan.
3) Persentase Angka Unmet Need
Kelompok unmet need mencakup wanita hamil yang kehamilannya tidak
diinginkan, wanita yang belum haid (amenorhoe) setelah melahirkan anak yang
tidak diinginkan, dan wanita yang tidak hamil atau belum haid setelah
melahirkan dan tidak memakai kontrasepsi tetapi ingin menunggu dua tahun
atau lebih sebelum kelahiran berikutnya. Wanita yang belum memutuskan
apakah ingin anak lagi tapi belum tahu kapan juga termasuk dalam kelompok
unmet need.
Wanita yang hamil akibat kegagalan metode kontrasepsi, wanita yang
mengalami infecund yaitu mereka telah menikah lima tahun atau lebih tetapi
tidak pernah melahirkan, menopause dan histerektomi bukan termasuk dalam
kelompok unmet need. Pengguna kontrasepsi tradisonal termasuk ke dalam
kelompok unmet need, karena metode yang digunakan tidak bisa diandalkan dan
tidak sesuai dengan tujuan reproduksi. Rumus pencapaian target kinerja
indikator ini yaitu:
Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Persentase Angka
Unmet Need 16,02 15,00 15,71 95,25 13,74 11,00
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 21
Tabel 3.7
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Persentase Angka Unmet Need 114,13 95,25
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Pencapaian indikator kinerja “Persentase Angka Unmet Need” adalah
sebesar 95,25% pada tahun 2017 hal ini merupakan persentase jumlah Pasangan
Usia Subur (PUS) yang seharusnya ber-KB tapi tidak Ber-KB.
Tingginya pertumbuhan penduduk dapat diatasi dengan pengaturan
kehamilan dengan program Keluarga Berencana (KB). Pemerintah telah
berupaya untuk mensosialisasikan program KB ini pada masyarakat, namun
kenyataannya masih banyak Pasangan Usia Subur (PUS) atau Wanita Usia Subur
(WUS) yang belum menggunakan kontrasepsi padahal mereka masih
memerlukan kontrasepsi tersebut (unmet need), dan salah satu Faktor yang
paling dominan berhubungan dengan Unmet Need adalah dukungan suami
sehingga dalam pelaksanaan program keluarga berencana suami harus turut
dilibatkan agar suami dapat ikut berperan dalam keluarga berencana
4) Total Fertylity Rate (TFR)
Target atau sasaran di awal program keluarga berencana dilaksanakan
di Indonesia yaitu menurunkan angka kelahiran total (TFR). Karena penurunan
angka kelahiran total (TFR) tersebut terkait dengan keberhasilan pembangunan
sosial dan ekonomi, yang juga sering diklaim sebagai salah satu bentuk
keberhasilan kependudukan, khususnya di bidang keluarga berencana di
Indonesia.
Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total yaitu jumlah rata-
rata anak yang dilahirkan seorang wanita sepanjang masa reproduksinya, rumus
pencapaian target kinerja indikator ini yaitu:
TFR = 5 x (ASFR1 + ASFR2+…. + ASFR7)
Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 22
Tabel 3.8
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Total Fertylity Rate 2,31 2,2 2,90 68,18 2,31 2
Sumber : BPS Kabupaten Soppeng Tahun 2016 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.9 Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Total Fertylity Rate 97,33 68,18
Sumber : BPS Kabupaten Soppeng Tahun 2016
Pencapaian indikator kinerja “Total Fetylity Rate” dicapai sebesar
68,18% pada tahun 2017. Faktor pendukungnya yaitu digerakkannya Program
Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng dengan melakukan penyuluhan,
sosilisasi dan edukasi ke masyarakat.
Indikator kinerja ini sudah terpenuhi meskipun tidak secara maksimal,
yang dikarenakan oleh adanya Drop Out pada CU (Peserta KB Aktif) non Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang.
5) Angka Kelahiran pada Remaja Usia 15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
ASFR (Age Specifix Fertility Rates) adalah banyaknya kelahiran selama
setahun per 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat
digunakan untuk membedakan fertilitas menurut karakteristik. ASFR merupakan
indikator kelahiran yang memperhitungkan perbedaan fertilitas dari wanita usia
subur menurut umurnya. Rumus pencapaian target kinerja indikator ini yaitu:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 23
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.10
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1.
Angka Kelahiran Pada Remaja Usia
15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
49 Per 1000
Kelahiran
45 Per 1000
Kelahiran
44 Per 1000
Kelahiran 102,22
44 Per 1000
Kelahiran
38 Per 1000
Kelahiran
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.11
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Angka Kelahiran Pada Remaja Usia 15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
106,38 102,22
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Angka Kelahiran Pada Remaja Usia 15-
19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)” dapat dicapai sebesar 102,22%.
6. Persentase Kehamilan yang Tidak Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)
Menurut Kamus istilah Keluarga berencana Kehamilan yang tidak
diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh seorang ibu yang sebenarnya
belum menginginkan atau sudah tidak menginginkan hamil lagi. Ada beberapa
alasan untuk tidak menginginkan kehamilan antara lain karena perkosaan,
kurang pengetahuan, janin catat, usia muda atau belum siap menikah, pasangan
tidak bertanggungjawab atau hubungan dengan pasangan belum mantap,
kendala ekonomi dan lainnya (WHO,2000).
Oleh Karena itu harus dilaksanakan sosialisasi menyeluruh ke
masyarakat yang meliputi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terhadap
program-program yang dicanangkan pemerintah, tidak hanya bagi PUS namun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 24
juga bagi provider. Edukasi dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran PUS
akan manfaat, metode pemalaian alat kontrasepsi, kontarindikasi dan efek
samping dari penggunaan alokon tertentu. Rumus pencapaian target kinerja
indikator ini yaitu:
Adapun keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.12
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1.
Persentase Kehamilan yang
Tidak Diinginkan dari WUS (15-49
Tahun)
7,1 7 0,0017 199,98 4,46 6,6
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.13
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Persentase Kehamilan yang Tidak
Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)
137,18 199,98
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Persentase Kehamilan yang Tidak
Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)” dapat dicapai sebesar 199,98%.
6) Cakupan Pasangan Usia Subur yang Istrinya Dibawah Usia 20 Tahun
Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami istri yang usia istrinya
antara 15 – 49 tahun yang kemudian dibagi menjadi 3 (tiga ) kelompok yakni;
dibawah usia 20 tahun, antara 20-35 tahun dan usia diatas 35 tahun.
Berdasarkan pertimbangan fisik dan mental usia terbaik melahirkan adalah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 25
antara 20-35 tahun, sehingga sangat dianjurkan bagi setiap wanita dapat
menikah diatas 20 tahun.
Dengan demikian yang dimaksud Pasangan Usia Subur (PUS) yang
isterinya di bawah usia 20 tahun adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang
isterinya masih di bawah usia 20 tahun yang dapat menyebabkan resiko tinggi
bagi seorang ibu yang melahirkan dan anak yang dilahirkan. Untuk mengukur
dampak hasil suatu daerah dalam Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi
pendewasan usia kawin pertama dapat dihitung dari jumlah PUS yang isterinya
berusia dibawah 20 tahun.
Sedangkan Cara menghitung indikator keberhasilan adalah jika proporsi
PUS yang usia isterinya dibawah 20 tahun semakin menurun (di bawah 3,5%)
berarti daerah tersebut telah berhasil dalam menyelenggarakan program
pendewasaan usia perkawinan. Program ini dapat memberikan kontribusi
terhadap indikator median pertama usia perkawinan dan sekaligus dapat
diketahui tingkat ASFR 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate atau wanita
kelompok usia 15-19 tahun yang melahirkan per 1000 wanita). Rumus
pencapaian target kinerja indikator ini yaitu:
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.14 Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Cakupan Pasangan Usia
Subur yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun
3,65 3,55 7,99 25,17 3,03 3,40
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 26
Tabel 3.15
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun
114,65 25,17
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
7) Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet need)
PUS yang ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi, ingin ber KB
tetapi belum terlayani disebut unmet need. Pasangan Usia Subur yang ingin ber-
KB tidak terpenuhi disebut Unmet Need dikarenakan: (1) ingin anak ditunda (2)
tidak ingin punya anak lagi dan yang bersangkutan tidak ber KB. Cakupan ini
untuk mengukur akses dan kualitas pelayanan KB yang tidak terpenuhi di suatu
daerah.
Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin anak ditunda dan tidak ingin
anak lagi, ingin ber KB tetapi belum terlayani yang besar kemungkinan akan
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Kondisi ini dipengaruhi oleh komitmen
daerah dalam pemenuhan akses informasi, jangkauan, dukungan dana, dan
kualitas (tenaga, sarana dan prasarana) pelayanan KB. rumus pencapaian target
kinerja indikator ini yaitu :
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.16 Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi
(Unmet need) 16,02 15,00 15,71 95,25 13,74 11,00
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 27
Tabel 3.17 Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Cakupan PUS yang ingin ber-KB
tidak terpenuhi (Unmet need) 114,13 95,25
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (Unmet need)” adalah sebesar 95,25% pada tahun 2017 hal ini
merupakan persentase jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang seharusnya ber-
KB tapi tidak Ber-KB.
Tingginya pertumbuhan penduduk dapat diatasi dengan pengaturan
kehamilan dengan program Keluarga Berencana (KB). Pemerintah telah
berupaya untuk mensosialisasikan program KB ini pada masyarakat, namun
kenyataannya masih banyak Pasangan Usia Subur (PUS) atau Wanita Usia Subur
(WUS) yang belum menggunakan kontrasepsi padahal mereka masih
memerlukan kontrasepsi tersebut (unmet need), dan salah satu Faktor yang
paling dominan berhubungan dengan Unmet Need adalah dukungan suami
sehingga dalam pelaksanaan program keluarga berencana suami harus turut
dilibatkan agar suami dapat ikut berperan dalam keluarga berencana
8) Cakupan Peserta KB Aktif
PUS menjadi peserta KB aktif adalah pasangan suami isteri yang sah
yang isterinya atau suaminya masih menggunakan alat, obat atau cara
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam kurun waktu tertentu. Pencapaian
peserta KB aktif di suatu Kabupaten/Kota dihitung/diperkirakan setiap tahun
berdasarkan perkiraan perhitungan penurunan angka kelahiran total (Total
Fertility Rate=TFR) yang telah ditetapkan secara Nasional dan didistribusikan ke
provinsi melalui Rapat Kerja Daerah program KB Provinsi dan atau
Kabupaten/Kota.
Cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB aktif (PA) adalah jumlah
peserta KB aktif (PA) dibandingkan dengan seluruh PUS dalam suatu di wilayah
pada kurun waktu tertentu. Peserta KB Aktif adalah merupakan jumlah kumulatif
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 28
dari peserta KB yang terus menerus menggunakan salah satu alat, obat dan cara
kontrasepsi ditambah dengan jumlah peserta KB baru pada tahun berjalan.
Hal ini dilakukan dengan mengajak PUS untuk menjadi peserta KB baru
(PB yakni PUS yang baru pertama kali menggunakan salah satu alat, obat dan
cara kontrasepsi, atau yang menjadi peserta KB setelah melahirkan atau
keguguran) dan membina peserta KB aktif. Rumus pencapaian target kinerja
indikator ini yaitu:
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.18
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Cakupan Peserta KB
Aktif 75,06 76,00 74,95 98,61 78 77
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.19
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Cakupan Peserta KB Aktif 103,32 98,61
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Cakupan Peserta KB Aktif” dapat dicapai
sebesar 98,61% pada tahun 2017 yang artinya target kinerja pada sasaran ini
terpenuhi. Hal ini dikarenakan oleh keadaan wilayah Kabupaten Soppeng tidak
termasuk wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan atau galcitas, sehingga
pencapaian sasaran pada Akseptor KB tidak mengalami kendala yang signifikan,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 29
dan juga terpenuhinya semua sasaran Pasangan USia Subur Current User yang
menggunakan alat kontrasepsi dengan Metode Konstrasepsi Jangka Panjang.
9) Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah pegawai Negeri
Sipil (PNS) atau non PNS yang diangkat oleh pejabat berwenang yang
mempunyai tugas, tanggung jawab untuk melaksanakan penyuluhan, pelayanan,
pelaporan, evaluasi dan pengembangan KB. Sedangkan Penyuluh Keluarga
Berencana (PKB) adalah jabatan fungsional PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat berwenang sebagai pejabat
fungsional untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, pelaporan,
evaluasi dan pengembangan program Keluarga Berencana Nasional.
Keberadaan PLKB dan PKB merupakan ujung tombak penyuluhan KB
yang langsung berhubungan dengan masyarakat di desa/kelurahan binaannya.
Saat ini perbandingan antara jumlah desa/kelurahan dengan jumlah PLKB/PKB
secara Nasional adalah antara 4-5 desa/kelurahan untuk 1 (satu) petugas.
Kondisi ini menyebabkan frekwensi penyuluhan dan pembinaan KB dan KS
sangat terbatas.
PLKB dan PKB merupakan ujung tombak penyuluhan KB yang
berhubungan langsung dengan masyarakat dan atau sebagai penggerak
masyarakat di desa/kelurahan binaannya agar mendapatkan akses dan kualitas
pelayanan KB dan KS yang memadai.
Untuk itu perlu diupayakan penyediaan dan pemberdayaan tenaga
fungsional penyuluh KB dalam penyuluhan KB dan KS (PLKB dan PKB sebagai
PNS atau non PNS) yang diangkat oleh pejabat berwenang sehingga di setiap 2
(dua) Desa/Kelurahan minimal tersedia seorang (satu) PLKB/PKB, dengan
memperhatikan:
Aspek demografi (jumlah Kepala Keluarga);
Aspek wilayah teritorial (jumlah desa/kelurhan);
Aspek geografi (Luas wilayah dan daerah kepulauan).
Rumus pencapaian target kinerja indikator ini yaitu:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 30
Adapun keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.20
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1.
Ratio Petugas Lapangan
KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
1:1,84 (54,28%)
1:1,75 (57,14%)
1:1,94 (51,55%)
90,22 54,29 1:1,59
(62,86%)
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.21 Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Ratio Petugas Lapangan
KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 97,45 90,22
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Pencapaian indikator kinerja “Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh
KB (PLKB/PKB)” dapat dicapai sebesar 90,22% pada tahun 2017, dengan
realisasi target kinerja sebesar 1,94 berdasarkan pertimbangan aspek
demografis, dimungkinkan lebih dari 1 (satu) desa/kelurahan dibina oleh 1
(satu) orang PLKB/PKB. Di wilayah Kabupaten Soppemg terdapat 70
desa/kelurahan yang dibina oleh 36 Orang PLKB/PKB.
10) Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)
Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) adalah seorang
atau beberapa orang kader yang secara sukarela berperan aktif
melaksanakan/mengelola Program Keluarga Berencana Nasiona di tingkat
Desa/Kelurahan.
Memiliki tugas, tanggung jawab wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat berwenang sebagai pembantu pembina penyelenggaraan program KB di
Desa/Kelurahan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelayanan KB
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 31
dan KS, membina kelompok kegiatan, mencatat dan melaporkan kegiatan yang
dilakukan secara rutin.
PPKBD sebagai mitra PLKB/PKB merupakan ujung tombak penyuluhan
KB yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan atau sebagai penggerak
masyarakat di Desa/Kelurahan binaannya agar mendapatkan akses dan kualitas
pelayanan KB dan KS yang memadai.
Untuk itu perlu diupayakan pembentukan, pembinaan, pemberdayaan,
penilaian dan penghargaan terhadap peran PPKBD dalam penyelenggaraan
pelayanan KB dan KS yang dikukuhkan oleh pejabat berwenang sehingga di
setiap 1 (satu) Desa/Kelurahan minimal tersedia 1 (satu) PPKBD, dengan
memperhatikan:
Aspek demografi (jumlah Kepala Keluarga);
Aspek wilayah teritorial (jumlah desa/kelurhan);
Aspek geografi (Luas wilayah dan daerah kepulauan).
Rumus pencapaian target kinerja indikator ini yaitu:
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.22
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Ratio Pembantu
Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)
1:1 (100%)
1:1 (100%)
1:1 (100%)
100 100 1:1
(100%)
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 32
Tabel 3.23
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 1
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Ratio Pembantu Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD) 100 100
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Ratio Pembantu Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD)” dapat dicapai sebesar 100% pada tahun 2017 yang artinya
target kinerja pada sasaran ini terpenuhi, hal ini dikarenakan setiap
desa/kelurahan di Kabupaten Soppeng dibina oleh 1 (satu) orang Pembantu
Pembina Keluarga Berencana (PPKBD), yang berarti daerah tersebut telah
mencapai target untuk aspek territorial, di wilayah Kabupaten Soppeng terdapat
70 Desa/Kelurahan yang dibina oleh 70 PPKBD.
b. Sasaran 2, Meningkatnya Kualitas Keluarga
1) Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1
Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi salah
satu atau lebih indikator yang meliputi kebutuhan dasarnya (basic need) secara
minimal, seperti kebutuhan akan spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan
dan KB. Indikator yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Indikator Ekonomi
Makan dua kali atau lebih sehari
Seluruh anggota keluarga mempunyai pakaian berbeda di rumah,
bekerja, sekolah atau berpergian.
Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah.
b. Indikator Non Ekonomi
Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota
keluarga
Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa ke
sasaran kesehatan.
Keluarga Sejahtera I, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 33
sosial psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi lingkungan
tempat tinggal dan trasportasi. Indikator yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Indikator Ekonomi
Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyadiakan daging, ikan atau
telur.
Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang 1 stel pakaian baru
pertahun
Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk tiap pengguna
rumah
Paling kurang satu anggota 15 tahun keatas, penghasilan tetap.
b. Indikator Non Ekonomi
Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.
Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam kedaan sehat
Seluruh anggota kelurga yang berumur 10-16 tahun bisa baca tulis huruf
latin.
Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini
Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga pasang yang usia subur memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
Rumus pencapaian target kinerja indikator ini yaitu:
Adapun keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.24
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Persentase Keluarga
Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I
14,88 12,00 12,85 92,94 14,89 8,00
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 34
Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.25
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 2
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Persentase Keluarga Prasejahtera
dan Keluarga Sejahtera I 85,46 92,94
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Persentase Keluarga Prasejahtera dan
Keluarga Sejahtera I” sebesar 92,94% pada tahun 2017 yang artinya target
kinerja pada sasaran ini terpenuhi. Salah satu faktor pendukungnya yaitu
digerakkannya Kegiatan pada Kampung KB di 8 Kecamatan.
2) Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan dan sikap ibu serta
anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak usia di bawah
lima tahun (Balita), melalui optimalisasi rangsangan emosional, moral dan sosial.
Sedangkan Keluarga Balita adalah pasangan suami istri yang mempunyai anak
Balita, atau ayah yang mempunyai anak Balita, atau ibu yang mempunyai anak
Balita.
Cakupan anggota kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB adalah
upaya pembinaan oleh para kader BKB terhadap anggotanya, khususnya yang
masih PUS untuk menjaga kelangsungan ber-KB melalui pembinaan kelompok.
Kelompok BKB pada hakekatnya merupakan wadah pembinaan
kelangsungan ber-KB bagi para keluarga Balita anggota BKB, khususnya yang
masih PUS, baik untuk mengatur jarak kelahiran maupun untuk membatasi
jumlah anak yang sudah dimilikinya. Rumus pencapaian target kinerja indikator
ini yaitu:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 35
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.26
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1. Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB
77,02 80 63,30 79,13 63,65 85
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.27
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 2
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB 81,60 79,13
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Pencapaian indikator kinerja “Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB”
dapat dicapai sebesar 79,13% pada tahun 2017 yang dilakukan dengan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada Kelompok BKB.
3) Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB
UPPKS adalah kegiatan ekonomi produktif yang beranggotakan Keluarga
Pra Sejahtera (KPS) dan Sejahtera I sampai Sejahtera III plus, baik yang belum
maupun yang sudah menjadi peserta KB.
Dalam menjaga kelangsungan kesertaan ber-KB dilakukan upaya
peningkatan pendapatan keluarga dalam rangka peningkatan tahapan keluarga
sejahtera dan kemandirian ber-KB.
Kelompok UPPKS pada hakekatnya merupakan wadah pembinaan KPS
dan KS I untuk memenuhi kebutuhan akses informasi dan pembinaan usaha
ekonomi produktif bagi anggota kelompok dan pembinaan kelangsungan ber-KB
dan bagi yang telah berhasil meningkatkan tahapan KS diarahkan ke pelayanan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 36
KB swasta sebagai upaya peningkatan kemandirian ber-KB. Rumus pencapaian
target kinerja indikator ini yaitu:
Adapun Keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.28
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Kinerja Kondisi
Awal
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1.
Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB
82,11 87,00 83,51 95,99 83,37 95,00
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Untuk mengetahui prestasi capaian indikator kinerja dari tahun ke
tahun, dapat membandingkan dengan menyandingkan capaian target tahun
sebelumnya sebagai berikut :
Tabel 3.29
Perbandingan tingkat capaian kinerja sasaran 2
No. Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
1. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB
99,25 95,99
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017 Pencapaian indikator kinerja “Cakupan PUS Peserta KB Anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB”
dapat dicapai sebesar 95,99% pada tahun 2017 yang yang dilakukan dengan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada Kelompok UPPKS.
a. Sasaran 3, Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi pengelolaan administrasi
umum dan keuangan
Sasaran ini merupakan sasaran baru pada Perjanjian Kinerja Tahun
2017. Lebih jelasnya keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 37
Tabel 3.30
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 3
No. Indikator Kinerja
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
Target Tahun 2021
Target %
Realisasi %
Capaian Kinerja
%
1.
Persentase Kepuasan Pegawai Terhadap
Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
100 95,24 95,24 - 100
Sumber : DPPKB Kabupaten Soppeng 2017
Tingkat pencapaian Sasaran-3 dengan indikator kinerja “Persentase
kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan”
dengan target 100% terealisasi 95,24% dengan capaian kinerja sebesar 95,24%.
Realisasi capaian digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.31
Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan
administrasi umum dan keuangan
No. Jumlah Pegawai yang Merasa
Puas Jumlah Seluruh
Pegawai Persentase
1. 20 21 95,24 %
Jumlah 20 21 95,24 %
Indikator kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum
dan keuangan diukur dengan perhitungan sebgai berikut :
Adapun Jumlah pegawai yang merasa puas yang diukur melalui
kuisioner yaitu sebanyak 20 pegawai dibagi dengan total jumlah pegawai Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebanyak 21 Pegawai dikali
100% yang mendapatkan capaian persentase sebesar 95,24%.
Dengan hasil tersebut diatas menunjukkan bahwa sasaran ini belum
terpenuhi karena belum tercapainya iklim kerja yang baik, pemenuhan
kebutuhan pegawai atau kesejahteraan pegawai belum maksimal, sehingga
masih ada pegawai yang merasa belum puas atas pelayanan administrasi umum
dan keuangan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 38
Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran-3 dengan
indikator kinerja sasaran Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan
administrasi umum dan keuangan meliputi;
1. Program Pelayanan Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program peningkatan profesionalisme Aparatur
4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
b. Sasaran 4, Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana
kantor
Sasaran ini merupakan sasaran baru pada Perjanjian Kinerja Tahun
2017. Lebih jelasnya keberhasilan pencapaian rencana/target, disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.32
Tingkat Capaian Kinerja Sasaran 4
Indikator Kinerja
Tahun 2017 Realisasi
Tahun 2016
%
Target Tahun 2021
%
Target %
Realisasi
%
Capaian Kinerja
%
Persentase Kepuasan Pegawai Terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
100 96,31 96,31 - 100
Sumber : Dokumen Kegiatan Lingkup DPPKB Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Tingkat pencapaian Sasaran 4 dengan indikator kinerja “Persentase
sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik” dengan target 100%
terealisasi 99.92% dengan capaian kinerja sebesar 99.92%. Realisasi capaian
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.33
Persentase Kepuasan Pegawai
Terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
No. Jumlah sarana dan Prasarana Dalam
Kondisi Baik
Jumlah sarana dan Prasarana Dalam Kondisi
Rusak
Jumlah Total Sarana dan Prasarana
Persentase
1. 365 14 379 96,31 %
Jumlah 365 14 379 96,31 %
Sumber : Bagian Umum DPPKB Kabupaten Soppeng Tahun2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 39
Indikator “Sarana dan prasarana dalam kondisi baik” diukur dengan
perhitungan sebagai berikut :
Adapun Jumlah sarana dan prasarana dalam kondisi baik adalah
sebanyak 365 unit yang sumber datanya dari Daftar Inventaris Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dibagi dengan total jumlah
sarana dan prasarana sebanyak 379 unit yang mendapatkan capaian persentase
sebesar 96,31%.
Sasaran ini belum tercapai secaa maksimal karena masih adanya
beberapa sarana dan prasarana dalam kondisi rusak, sedangkan dana tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang baik.
Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran-4 dengan
indikator kinerja sasaran Persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik
meliputi Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan kegiatan:
- Pengadaan peralatan gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
- Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
- Rehabilitasi sedang/berat gedung, kantor.
3.2 Realisasi Anggaran
Untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menerima alokasi anggaran dari
APBD Kabupaten Soppeng dan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang keluarga
Berencana, terdiri dari :
1. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp3.844.392.075,00 dengan realisasi sebesar
Rp3.625.696.659,00 (94,31%) sisa Anggaran Rp218.695.416,00.
2. Belanja Langsung sebesar Rp2.932.914.200,00 dengan realisasi sebesar
Rp2.816.134.508,00 (96,02%).
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 40
Tabel 3.34
Realisasi Penjabaran Belanja Langsung
Kode Rekening Uraian Anggaran
Perubahan Realisasi s.d
Desember Sisa Anggaran s.d Desember
Ket (%)
1 2 3 4 5 6
2.08.2.08.01.00.00.5 Belanja 6.777.306.275,00 6.441.831.167,00 335.475.108,00 95,05
2.08.2.08.01.00.00.5.1 Belanja Tidak Langsung
3.844.392.075,00 3.625.696.659,00 218.695.416,00 94,31
2.08.2.08.01.00.00.5.1.1 Belanja Pegawai 3.844.392.075,00 3.625.696.659,00 218.695.416,00 94,31
2.08.2.08.01.01.01.5.2 Belanja Langsung 2.932.914.200,00 2.816.134.508,00 116.779.692,00 96,02
2.08.2.08.01.01 Program Pelayanan Perkantoran
664.669.962,00 647.773.209,00 16.896.753,00 97,46
2.08.2.08.01.01.01 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
15.960.000,00 13.751.307,00 2.208.693,00 86,16
2.08.2.08.01.01.03 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
13.700.000,00 9.623.970,00 4.076.030,00 70,25
2.08.2.08.01.01.05 Penyediaan Layanan Kebersihan Kantor
11.222.300,00 11.222.300,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.01.06 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
5.886.250,00 5.886.250,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.01.08 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
8.000.000,00 5.220.000,00 2.780.000,00 65,25
2.08.2.08.01.01.09 Penyediaan bahan logistik kantor
1.980.000,00 1.980.000,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.01.10 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah serta kedinasan lainnya
313.521.412,00 306.789.457,00 6.731.955,00 97,85
2.08.2.08.01.01.11 Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
294.400.000,00 293.299.925,00 1.100.075,00 99,63
2.08.2.08.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
262.030.738,00 239.208.800,00 22.821.938,00 91,29
2.08.2.08.01.02.09 Pengadaan peralatan gedung kantor
91.902.738,00 90.547.600,00 1.355.138,00 98,53
2.08.2.08.01.02.13 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
15.000.000,00 15.000.000,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.02.15 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
118.428.000,00 96.961.200,00 21.466.800,00 81,87
2.08.2.08.01.02.17 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
3.700.000,00 3.700.000,00 0,00 100,00
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 41
Kode Rekening Uraian Anggaran
Perubahan Realisasi s.d
Desember Sisa Anggaran s.d Desember
Ket (%)
1 2 3 4 5 6 2.08.2.08.01.02.25 Rehabilitasi
sedang/berat gedung, kantor.
33.000.000,00 33.000.000,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.03 Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
60.553.000,00 55.078.599,00 5.474.401,00 90,96
2.08.2.08.01.03.09 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
60.553.000,00 55.078.599,00 5.474.401,00 90,96
2.08.2.08.01.04 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan
14.500.000,00 14.464.575,00 35.425,00 99,76
2.08.2.08.01.04.01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
9.500.000,00 9.484.775,00 15.225,00 99,84
2.08.2.08.01.04.04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
5.000.000,00 4.979.800,00 20.200,00 99,6
2.08.2.08.01.01 Program Pengendalian Penduduk
41.142.200,00 36.068.075,00 5.074.125,00 87,67
2.08.2.08.01.01.02 Sosialisasi kajian kebijakan pengendalian penduduk bagi Pengelola Program KB dan Organisasi Kemasyarakatan
20.021.100,00 19.946.975,00 74.125,00 99,63
2.08.2.08.01.01.04 Pengolahan data dan informasi program KB
21.121.100,00 16.121.100,00 5.000.000,00 76,33
2.08.2.08.01.02 Program KB 1.670.783.900,00 1.604.306.850,00 66.477.050,00 96,02
2.08.2.08.01.02.01 Pelayanan KB Momentum Khusus (IBI-KB-Kes, Bhayangkara, TNI Manunggal, dan PKK) KB-Kes
103.284.400,00 103.284.400,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.02.02 Pengadaan sarana dan prasarana Penyuluhan dan Pelayanan Keluarga Berencana
1.062.341.200,00 1.062.341.200,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.02.03 Penyediaan Biaya Operasional Program KKBPK (BOKB)
452.520.000,00 386.042.950,00 66.477.050,00 85,31
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 42
Kode Rekening Uraian Anggaran
Perubahan Realisasi s.d
Desember Sisa Anggaran s.d Desember
Ket (%)
1 2 3 4 5 6 2.08.2.08.01.02.04 Orientasi
peningkatan wawasan bidang Advokasi dan KIE KB kepada Stakeholder dan Mitra Kerja
13.396.100,00 13.396.100,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.02.08 Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah Program Pengendalian Penduduk dan KB
22.921.100,00 22.921.100,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.02.09 Pembentukan dan Pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa
16.321.100,00 16.321.100,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.03 Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
219.234.400,00 219.234.400,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.03.01 Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan IMP
144.671.100,00 144.671.100,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.03.02 Pelaksanaan Updating Data Keluarga melaui Pendataan Keluarga
36.921.100,00 36.921.100,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.03.03 Pembinaan dan Pengembangan Poktan dan UPPKS
17.421.100,00 17.421.100,00 0,00 100,00
2.08.2.08.01.03.05 Pelatihan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
20.221.100,00 20.221.100,00 0,00 100,00
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 43
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Dinas Pegendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana tahun 2017 merupakan perwujudan pertanggungjawaban
Kepala Dinas Pegendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atas pelaksanaan
Perjanjian Kinerja tahun 2017. Sebagai bagian dari pelaksanaan amanah, kewajiban dan
rasa tanggungjawab, hasil-hasil ketercapaian tersebut harus disampaikan kepada
masyarakat maupun pemangku kepentingan (stakeholders).
LKJ Dinas Pegendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2017
menyampaikan informasi capaian kinerja sasaran strategis dari 7 Program yang
dilaksanakan Dinas Pegendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai dengan
Perjanjian Kinerja tahun 2017.
Adapun 4 (Empat) sasaran dengan 16 (enam belas) indikator kinerja yang
dibahas dalam LKJ ini adalah sebagai berikut :
a. Sasaran 1, Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
1) Laju Pertumbuhan Penduduk
2) Rasio Aksepor KB
3) Persentase Angka Unmet Need
4) Total Fertylity Rate
5) Angka Kelahiran pada Remaja Usia 15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
6) Persentase Kehamilan yang Tidak Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)
7) Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun
8) Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet need)
9) Cakupan Peserta KB Aktif
10) Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
11) Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)
b. Sasaran 2, Meningkatnya Kualitas Keluarga
1) Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I
2) Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB
3) Cakupan Pus Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang Ber-KB
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tahun 2017
L K J 44
c. Sasaran 3, Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi Pengelolaan Administrasu
Umum dan Keuangan
1) Persentase Kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan
keuangan
d. Sasaran 4, Meningkatnya Ketersedaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana
Kantor
1) Persentase Sarana dan Prasarana kantor dakam kondisi baik
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Soppeng pada Tahun Anggaran 2017 mengelola anggaran sebesar Rp6.777.306.275,00
yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp3.844.392.075,00 dan Belanja
Langsung sebesar Rp2.932.914.200,00 dengan persentase realisasi sebasar 95,05%.
Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana telah optimal, dan agar dapat menjadi lebih efisien dan efektif
dalam meningkatkan kinerja untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dengan tersusunnya Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja
kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah
mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kabupaten Soppeng.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) yang dibuat oleh
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun
2017 dibuat dengan harapan dapat meningkatkan pencapaian kinerja di masa yang
akan datang dan dapat menjadikan pemerintahan yang lebih baik, dengan
pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan.
Watansoppeng, 23 Februari 2018
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA,
Ir. A. NUR JAMHURIAH Pangkat : Pembina Utama Muda Nip. 19580822 198903 2 007
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG DINAS PENGENDALIAN PENDUDUKDAN KELUARGA BERENCANA
Jl. Kayangan No. 265 Telp. (0484) 21178 Watansoppeng
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan
dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah
ini :
Nama : Ir. A. NUR JAMHURIAH
Jabatan : KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA
selanjutnya disebut Pihak Pertama
Nama : H. A. KASWADI RAZAK, SE
Jabatan : BUPATI SOPPENG
selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab kami.
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evalusasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan
yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua,
BUPATI SOPPENG
H. A. KASWADI RAZAK, SE
Watansoppeng, 11 Oktober 2017
Pihak Pertama,
KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Ir. A. NUR JAMHURIAH
NO
(1)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3. -
4. -
1. Rp 41.142.200,00
1. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
15,00%
76,00%
1:1.75
(57.14%)
1:1 (100)%
Laju Pertumbuhan Penduduk
15,00%
2,20
45 Per 1000
Kelahiran
7,00
3,55%
(2) (3) (4)
Ratio Pembantu Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD)
Ratio Petugas Lapangan
KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
Cakupan Peserta KB Aktif
Cakupan PUS yang ingin ber-KB
tidak terpenuhi (Unmet need)
Cakupan Pasangan Usia Subur yang
Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun
0,04
760,00
Persentase Kehamilan yang Tidak
Diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)
Angka Kelahiran pada Remaja Usia
15-19 Tahun (ASFR 15-19 Tahun)
Total Fertylity Rate
Persentase Angka Unmet Need
Rasio Aksepor KB
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
KINERJA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
2. 12,00%
Persentase Kepuasan pegawai
terhadap pelayanan administrasi
umum dan keuangan
Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi
Pengelolaan Administrasi Umum dan
Keuangan
Meningkatnya Ketersediaan dan
Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
Persentase Keluarga Prasejahtera
dan Keluarga Sejahtera I
Cakupan Anggota BKB yang Ber-KB
Cakupan Pus Peserta KB Anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) Yang
Ber-KB
Meningkatnya Kualitas Keluarga
80,00%
87,00%
100,00%
Persentase Sarana dan Prasarana
kantor dakam kondisi baik
100,00%
PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
Program Pengendalian Penduduk
JABATAN PARAF
Sekretaris Daerah
Asisten
Ka. SKPD
PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
JABATAN PARAF
Sekretaris Daerah
Asisten
Ka. SKPD
2. Rp 1.670.783.900,00
3. Rp 219.234.400,00
4. Rp 664.669.962,00
5. Rp 262.030.738,00
6. Rp 60.553.000,00
7. Rp 14.500.000,00
Program Peningkatan Profesionalisme
Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Laporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Watansoppeng, 11 Oktober 2017
DAN KELUARGA BERENCANA
H. A. KASWADI RAZAK, SE Ir. A. NUR JAMHURIAH
KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUKBUPATI SOPPENG
Program KB
Program Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga
Program Pelayanan Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
JABATAN PARAF
Sekretaris Daerah
Asisten
Ka. SKPD
0
LokasiKeuangan % Fisik (%) Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 101 Program Pelayanan Perkantoran 664.669.962,00 647.773.209,00 97,46 100,00
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1 Tahun 15.960.000,00 13.751.307,00 86,16 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas/operasional
R4 3 Unit, R2 58 Unit 13.700.000,00 9.623.970,00 70,25 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Penyediaan Layanan Kebersihan Kantor 1 Tahun & 9 Jenis 11.222.300,00 11.222.300,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
2 Jenis & 1 Paket 5.886.250,00 5.886.250,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
1 Tahun 8.000.000,00 5.220.000,00 65,25 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Penyediaan bahan logistik kantor 1 Tahun 1.980.000,00 1.980.000,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi dalam dan
luar daerah serta kedinasan lainnya
1 Tahun 313.521.412,00 306.789.457,00 97,85 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Peningkatan pelayanan administrasi
perkantoran
1 Tahun 294.400.000,00 293.299.925,00 99,63 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
262.030.738,00 239.208.800,00 91,29 100,00 APBD
Pengadaan peralatan gedung kantor 1 Tahun 91.902.738,00 90.547.600,00 98,53 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 1 Tahun 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
1 Tahun 118.428.000,00 96.961.200,00 81,87 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
1 Tahun 3.700.000,00 3.700.000,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Rehabilitasi sedang/berat gedung, kantor. 1 Tahun 33.000.000,00 33.000.000,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
3 Program Peningkatan Profesionalisme
Aparatur
60.553.000,00 55.078.599,00 90,96 100,00 APBD
Bimbingan teknis implementasi peraturan
perundang-undangan
1 Tahun 60.553.000,00 55.078.599,00 90,96 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
4 Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Laporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
14.500.000,00 14.464.575,00 99,76 100,00 APBD
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
MATRIKS PROGRAM KEGIATAN KAB.SOPPENG TAHUN ANGGARAN 2017
SUMBER DANA : APBD DAN DAK
No. Program/Kegiatan Volume Jumlah DanaRealisasi
Ket.
LokasiKeuangan % Fisik (%) Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 10
No. Program/Kegiatan Volume Jumlah DanaRealisasi
Ket.
Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
1 Kegiatan 9.500.000,00 9.484.775,00 99,84 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 1 Kegiatan 5.000.000,00 4.979.800,00 99,60 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
5 Program Pengendalian Penduduk 41.142.200,00 36.068.075,00 87,67 100,00 APBD
Sosialisasi kajian kebijakan pengendalian
penduduk bagi Pengelola Program KB dan Organisasi Kemasyarakatan
1 Kegiatan 20.021.100,00 19.946.975,00 99,63 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pengolahan data dan informasi program KB 1 Kegiatan 21.121.100,00 16.121.100,00 76,33 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
6 Program KB 1.670.783.900,00 1.604.306.850,00 96,02 100,00 APBD
Pelayanan KB Momentum Khusus (IBI-KB-Kes,
Bhayangkara, TNI Manunggal, dan PKK) KB-Kes
1 Kegiatan 103.284.400,00 103.284.400,00 100,00 100,00 8 Kecamatan APBD
Pengadaan sarana dan prasarana Penyuluhan
dan Pelayanan Keluarga Berencana
1 Kegiatan 1.062.341.200,00 1.062.341.200,00 100,00 100,00 8 Kecamatan DAK
Penyediaan Biaya Operasional Program KKBPK (BOKB)
1 Kegiatan 452.520.000,00 386.042.950,00 85,31 100,00 8 Kecamatan DAK
Orientasi peningkatan wawasan bidang
Advokasi dan KIE KB kepada Stakeholder dan Mitra Kerja
1 Kegiatan 13.396.100,00 13.396.100,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah Program
Pengendalian Penduduk dan KB
1 Kegiatan 22.921.100,00 22.921.100,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pembentukan dan Pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa
1 Kegiatan 16.321.100,00 16.321.100,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
7 Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
219.234.400,00 219.234.400,00 100,00 100,00 APBD
Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan IMP 1 Kegiatan 144.671.100,00 144.671.100,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pelaksanaan Updating Data Keluarga melaui Pendataan Keluarga
1 Kegiatan 36.921.100,00 36.921.100,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pembinaan dan Pengembangan Poktan dan
UPPKS
1 Kegiatan 17.421.100,00 17.421.100,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
Pelatihan pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak
1 Kegiatan 20.221.100,00 20.221.100,00 100,00 100,00 Kel. Lalabata Rilau APBD
39.752.359.775,00
Nip. 19580822 198903 2 007
Watansoppeng, 23 Februari 2018
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
Ir. A. NUR JAMHURIAH
Pangkat : Pembina Utama Muda
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA Jln.Kayangan No. 256 Telp. (0484) 21178 Watansoppeng 90811
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SOPPENG
NOMOR: 185/DPPKB/I/2017
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2017-2021
KEPALA DINAS,
Menimbang : a. bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan
akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng khususnya urusan Keluarga Berencana/Keluarga Sejahtera adalah dengan
ditetapkannya Indikator Kinerja Utama sebagai dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3danPasal 4 ayat (3) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Pengendalian Pendudukdan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Pengendalian
Pendudukdan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun 2017-2021;
Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang PedomanUmumPenetapan Kinerja Utama di Lingkungan
Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerjadan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Soppeng;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Kecamatan dan Kelurahan Pemerintah Kabupaten Soppeng;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021;
Memperhatikan : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan :
KESATU : Indikator Kinerja Utama Dinas Pengendalian
Pendudukdan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun 2016 – 2021;
KEDUA : Tujuan penetapan indicator kinerja utama adalah :
a. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan
manajemen kinerja secara baik; dan b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja;
KETIGA : Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suratkeputusan ini;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya, dan apabila ada kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Watansoppeng
Pada tanggal :16 Januari 2017
KEPALA DINAS
Ir. A. NUR JAMHURIAH Pangkat : Pembina Utama Muda Nip : 19580822 198903 2 007
Tembusan keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Bupati Soppeng di Watansoppeng 2. Ketua DPRD Kabupaten Soppeng di Watansoppeng 3. Inspektur Kabupaten Soppeng di Watansoppeng
4. Kepala Bappelitbangda Kabupaten Soppeng di Watansoppeng 5. Pertinggal.
KABUPATEN :
SKPD :
TUGAS :
FUNGSI : a.
b.
c.
d.
e.
NO SASARAN RENSTRA PENANGGUNGJAWAB SUMBER DATA RUMUS KET
1 2 4 5 6 7
Jumlah Peserta KB
= ------------------- x 1000
Jumlah PUS
PUS TIAL + IAT
= ------------------- x 100%
Jumlah PUS
Jumlah kehamilan yg tidak diinginkan
= ---------------------------
Jumlah WUS Usia 15-49 Thn
Jumlah PUS yang usia isterinya <20 Tahun
= ------------------- x 100%
Jumlah PUS yang usia isterinya 15-49 Tahun
Jumlah Peserta KB Aktif
= ------------------- x 100%
Jumlah PUS
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
1
3
2
8
6
7
5
4Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SOPPENG
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluaraga Berencana
Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana yang meliputi bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan, Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, serta tugas pembantuan berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan kewenangannya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan, Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
Cakupan Pasangan Usia Subur yang
Isterinya dibawah usia 20 tahun
Persentase kehamilan yang tidak
diinginkan dari WUS (15-49 tahun)
TFR = 5 x (ASFR1 + ASFR2+…. + ASFR7)
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Angka kelahiran pada remaja usia 15-
19 tahun (ASFR 15-19 tahun)
Total Fertylity RateBidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Badan Pusat statistik
Kab. Soppeng
Sudah Jelas
Bidang Keluarga Berencana,
Kesejahteraan dan Ketahanan
Keluarga
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Dinkes Kab. Soppeng
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Badan Pusat statistik
Kab. Soppeng
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Pemberian dukungan pelaksanaan kebijakan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan, Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
Persentase Angka Unmet need
INDIKATOR KINERJA UTAMA
3
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pembinaan dan pengkoordinasian dibidang kesekretariatan;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta pelaporan pelaksanaan kegiatan dibidang Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan, Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
Rasio aksepor KB
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Pt= Po (1+r)tTerkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Terkendalinya Pertumbuhan
PendudukCakupan peserta KB Aktif
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
NO SASARAN RENSTRA PENANGGUNGJAWAB SUMBER DATA RUMUS KET
1 2 4 5 6 7
1 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Badan Pusat statistik
Kab. Soppeng
INDIKATOR KINERJA UTAMA
3
Pt= Po (1+r)tTerkendalinya Pertumbuhan
PendudukPUS Tak KB (TIAL + IAT)
= ------------------- x 100%
Jumlah PUS
Jumlah Desa/Kelurahan
= ---------------------------
Jumlah PLKB/PKB
Jumlah Desa/Kelurahan
= ---------------------------
Jumlah PPKBD
Jumlah Keluarga Pra S dan KS I
= --------------------- x 100%
Jumlah Seluruh Keluarga
Jumlah Anggota BKB ber-KB
= ---------------------------
Jumlah PUS Anggota BKB
Jumlah Anggota UPPKS ber-KB
= ---------------------------
Jumlah PUS Anggota UPPKS
Jumlah Pegawai DPPKB yang merasa puas
= --------------------------- x 100%
Total pegawai DPPKB
Jumlah Sarana dan Prasarana dalam Kondisi Baik
= --------------------------- x 100%
Total Sarana dan Prasarana
dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng
Ir. A. Nur Jamhuriah
NIP. 19580822 198903 2 007
9
16Meningkatnya ketersediaan
dan kualitas sarana dan
prasarana kantor
Persentase sarana dan prasarana
kantor dalm kondisi baikSub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian
Kepegawaian
15
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Bidang Keluarga Berencana,
Kesejahteraan dan Ketahanan
Keluarga
Meningkatnya Kualitas
Keluarga
Meningkatnya Kualitas
Keluarga
Watansoppeng, 16 Januari 2017
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh
KB (PLKB/PKB)
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
14
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
Cakupan PUS peserta KB Anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-
KB
Bidang Keluarga Berencana,
Kesejahteraan dan Ketahanan
Keluarga
Data F1 DAL PLKB
dan PPLKB
13
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk
12
11
10
Sub Bagian Kepegawaian, Sub
Bagian Perencanaan, Pelaporan dan
Keuangan
Sub Bagian
Kepegawaian, Sub
Bagian Perencanaan,
Pelaporan dan
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Meningkatnya Efektifitas dan
Efesiensi pengelolaan
administrasi umum dan
keuangan
Persentase kepuasan pegawai
terhadap pelayanan administrasi
umum dan keuangan
Bidang Pengendalian Pengendalian
penduduk, Penyuluhan dan
Pergerakan
Meningkatnya Kualitas
Keluarga
Ratio Pembantu Pembina Keluarga
Berencana (PPKBD)
Cakupan Anggota BKB yang ber-KB
Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (Unmet need)
Persentase Keluarga Prasejahtera dan
KS I
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk
Terkendalinya Pertumbuhan
Penduduk