laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) rumah … · menyadari masih terdapat...
TRANSCRIPT
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2018
Jl. Tembus Terminal Km. 12 No. 02 Rt. 20 Rw. 04 Kel/Kec. Alang Alang Lebar, Kota Palembang Telp. (0711) 5645126 Fax. (0711) 5645124
Website : www.rs-erba.go.id Email : [email protected]
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat-Nya lah sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
tahun 2018 ini.
Telah menjadi kewajiban bagi kami untuk mengadakan evaluasi
terhadap hasil - hasil pelaksanaan kinerja yang sudah berjalan, yang disajikan
dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan dengan harapan laporan ini dapat dimanfaatkan
sebagai pedoman dalam penyusunan program - program berikutnya.
Secara keseluruhan program kerja tahun 2018 sesuai Rencana Strategis
2013 - 2018 telah dilaksanakan dengan baik. Meskipun demikian, kami
menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi dan
ditingkatkan di masa yang akan datang, sehingga kita dapat mewujudkan
visi, misi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui program dan kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan Rencana Strategis RS Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh jajaran manajemen dan pegawai di RS Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan, atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 ii
LKjIP RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018. Semoga Tuhan
yang Maha Esa akan selalu memberikan rahmat dan bimbingan - Nya kepada
kita semua, sehingga di masa yang akan datang kita dapat melaksanakan
tugas dengan lebih baik.
Palembang, Januari 2019
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Direktur
dr. Yumidiansi F, M.Kes Pembina Utama Muda / IV.c NIP. 196606151996032001
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ……………….....................…………………... i
DAFTAR ISI …………………………….…........……….…………….. iii
DAFTAR TABEL ……………………………...…........……….……….. v
DAFTAR GRAFIK …………………………........…..........…………… vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang .................................................. 1
1.2 Landasan Hukum …………...........................……… 3
1.3 Sejarah Rumah Sakit ......................................... 6
1.4 Tugas Pokok dan Fungsi ……...……............……….. 8
1.5 Struktur Organisasi ............................................ 9
1.6 Data Kepegawaian ............................................ 11
1.7 Sarana dan Prasarana ........................................ 15
1.8 Maksud dan Tujuan Penyusunan LKjIP ............... 22
1.9 Sistematika Penyusunan LKjIP ........................... 23
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 24
2.1 Rencana Strategis (Renstra) RS Ernaldi Bahar ..... 24
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 iv
2.2 Visi RS Ernaldi Bahar ......................................... 25
2.3 Misi RS Ernaldi Bahar ......................................... 27
2.4 Tujuan dan Sasaran .......................................... 27
2.5 Strategi ............................................................ 29
2.6 Kebijakan ......................................................... 30
2.7 Penetapan Indikator Kinerja Utama .................... 31
2.8 Rencana Kinerja Tahunan 2018 .......................... 33
2.9 Penetapan Kinerja Tahun 2018 ........................... 34
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 37
3.1 Metode Pengukuran Pencapaian Kinerja .............. 37
3.2 Analisis Atas Pencapaian Kinerja ......................... 38
3.3 Akuntabilitas Keuangan …………............…....……… 67
BAB IV PENUTUP
71
LAMPIRAN
- PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 v
DAFTAR TABEL
Hal
1.1 Data Kepegawaian di RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
berdasarkan Jenis Pendidikan ...................................................
12
1.2 Proporsi Jumlah Tempat Tidur RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
Berdasarkan SK Direktur No. 445/0767/RS.ERBA/2017............……
16
1.3 Penetapan Kapasitas Tempat Tidur RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
Berdasarkan SK Direktur No. 445/7127/RS.ERBA/2018............……
18
2.1 Rencana Kinerja Tahunan 2018 …….................……..............…….. 34
2.2 Penetapan Kinerja Tahun RS Ernaldi Bahar Tahun 2018 …............ 35
3.1 Capaian Sasaran Utama 1 Tahun 2018 ....................................... 39
3.2 Pencapaian Sasaran Utama 1 Tahun 2013 – 2018 dan Target
Tahun 2018 ……………………………………………………........................
53
3.3 Capaian Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2018 .................................... 51
3.4 Capaian Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2013 – 2018 dan Target
Tahun 2018 ……………………………………………………........................
61
3.5 Capaian Tujuan 2 Tahun 2018 ................................................... 56
3.6 Capaian Tujuan 2 Sasaran 1 Tahun 2013 – 2018 ……………………… 66
3.7 Realisasi Pendapatan Tahun 2018 .............................................. 67
3.8 Realisasi Belanja Tidak Langsung tahun 2018 ............................. 69
3.9 Realisasi Belanja Langsung tahun 2018 ...................................... 70
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 vi
DAFTAR GRAFIK
Hal
1.1 Distribusi SDM berdasarkan Status Kepegawaian dan Golongan di
RS Ernaldi Bahar Tahun 2018 ……................................................
11
1.2 Proporsi Jumlah Tempat Tidur yang ada di
RS Ernaldi Bahar Tahun 2018 ……....................…..…….............……
17
3.1 Perbandingan Capaian BOR Tahun 2013 – 2018 …........................ 40
3.2 Perbandingan Capaian LOS Tahun 2013 – 2018 …........................ 45
3.3 Perbandingan Capaian Indikator Survey Kepuasan Masyarakat
terhadap Pelayanan RS Tahun 2014 – 2018 …..............................
50
3.4 Perbandingan Capaian Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa
Tahun 2013 – 2018 ….................................................................
51
3.5 Perbandingan Kunjungan Pengguna Napza Tahun 2013 – 2018 ..... 57
3.6 Perbandingan residen (Pengguna NAPZA) yang menjalani
Rehabilitasi Tahun 2014 - 2018 ...................................................
59
3.7 Perbandingan Jumlah Institusi Pendidikan yang Melakukan Praktek
Lapangan Tahun 2013 - 2018 ......................................................
64
3.8 Perbandingan Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Penelitian
Tahun 2014 - 2018 .....................................................................
65
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 1
1.1. Latar Belakang
Terselenggaranya pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
merupakan prasyarat untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam
mencapai tujuan serta cita - cita bangsa dan negara, sehingga diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat,
jelas dan legitimate agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sebagai instansi pemerintah, upaya perbaikan sistem governance dan
sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi
pemerintahan, yaitu dengan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus
pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang
berorientasi pada hasil (outcome). Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik diharapkan mendorong terwujudnya
sebuah penyelenggaraan kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa
(good governance and clean government) di Indonesia. Salah satu bagian
dari Implementasi SAKIP adalah Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Tahun 2013 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri
BAB I PENDAHULUAN
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 2
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam sistem kesehatan nasional terdapat Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. RS Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan sebagai rumah sakit khusus jiwa Kelas A memiliki peranan
sebagai Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang melakukan fungsi
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat lanjut sesuai kebutuhan medis.
Sebagai rumah sakit yang mempunyai kegiatan yang
berkesinambungan, salah satu tantangan yang harus dihadapi Rumah Sakit
Ernaldi Bahar adalah adanya sejumlah rumah sakit maupun fasilitas
kesehatan pesaing khususnya dari swasta yang mempunyai sistem pelayanan
yang sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat. Untuk dapat
bersaing, Rumah Sakit Ernaldi Bahar terus membenahi diri dan berupaya
meningkatkan mutu pelayanan baik dari segi sarana maupun prasarana.
Tuntutan adanya akreditasi Rumah Sakit juga menjadi tantangan tersendiri
bagi RS Ernaldi Bahar dalam memperbaiki mutu pelayanan. Perencanaan
pelayanan harus terus dilakukan perbaikan dan sistematis, sehingga
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 3
diharapkan akan menciptakan kinerja rumah sakit yang solid dan mampu
bersaing pada era globalisasi.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 4
5. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang - undangan (Lembaran Negara Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234) ;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4663) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 4815);
8. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah ;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi
atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 5
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Pelaporan Kinerja Instansi;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera
Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008
Nomor 3 Seri D) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tetang Perubahan
Keenam atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera
Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Nomor 6), kecuali BAB dan Pasal yang mengatur Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik dan Rumah Sakit Ernaldi Bahar;
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 6
14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2013 – 2018.
1.3. Sejarah Rumah Sakit
Rumah Sakit Ernaldi Bahar pada mulanya bernama Rumah Sakit Jiwa
yang didirikan pada tahun 1920 seperti tertuang dalam besluit tanggal 21 Mei
1920 No. 21 dari Burgelijke Geneeskunding Dienst, kemudian Besluit No 41
tanggal 25 Februari 1922 tentang personalia yang betugas ditempat itu.
Pada tahun 1923 dibangun “Verpleechtehuiz“ (rumah perawatan)
pertama di Indonesia yaitu di Ujung Pandang dan Palembang; untuk di
Palembang terletak di Jln. Wirangga Wiro Sentiko yang sekarang ditempati
oleh Polisi Militer Kodam II Sriwijaya. Pada tahun 1942 dipindahkan ke
Baturaja kemudian dipindahkan lagi ke Kurungan Nyawa Ogan Komering Ulu
(OKU) yang dipimpin oleh R.R. Setiardjo.
Rumah Sakit Jiwa Palembang mulai dibangun tahun 1954-1955 dengan
nama Rumah Sakit Suka Bangun. Karena situasi keamanan saat itu maka
sebagian bangunan ditempati oleh Batalion Basis TNI AD. Setelah keadaan
aman pada tahun 1957 mulai dirintis berdirinya Unit pelayanan Kesehatan
jiwa berupa : Poliklinik Penyakit Jiwa dan Syaraf yang dipimpin oleh Dr.
Chasanah Goepito, dan secara resmi dibuka pada tanggal 13 Juli 1958.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 7
Berdasarkan surat Pimpinan Rumah Perawatan Sakit Jiwa Kurungan Nyawa
tanggal 4 Januari 1957 No. 10/20/A/Rpsd dan tanggal 3 Juli 1958 No.
365/20/B/Rpsd/V/58 dan tanggal 24 Juli 1958 No 258/Peg/V/58 pegawai
Rumah Sakit Jiwa Suka Bangun dan Kurungan Nyawa dipindahkan ke Rumah
Sakit Jiwa Suka Bangun berdasarkan SK Menkes No.4287/PAL/ 1958 disertai
mutasi 21 orang pegawai rumah sakit kurungan nyawa. Pada tanggal 18
Agustus 1958 dilakukan peresmian oleh Kepala Bagian Penyakit Jiwa Kem
KES RI menjadi Rumah Sakit Jiwa Suka Bangun yang dipimpin oleh Dr.
Chasanah Goepito.
Selanjutnya sesuai perkembangannya Rumah Sakit Jiwa /Ernaldi Bahar
yang merupakan Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Provinsi Sumatera
Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Sumatera Selatan No. 9
Tahun 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Selatan No. 3 Tahun 2006. Berdasarkan Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan Nomor : 841/KPTS/BPKAD/2013 Tentang Penetapan
Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) bertahap. Maka sejak tanggal 2 Januari 2014 RS Ernaldi Bahar
menerapkan PPK BLUD Bertahap dan pada tahun 2016 sesuai dengan
Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 437/KPTS/BPKAD/2016
tentang Peningkatan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 8
Umum Daerah pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan,
BLUD RS Ernaldi Bahar telah ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) Penuh.
1.4. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 9 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera
Selatan, Pasal 48, RS Ernaldi Bahar mempunyai tugas pokok membantu
Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah Provinsi di bidang kesehatan.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan
No. 9 Tahun 2008 pasal 49, Rumah Sakit Ernaldi Bahar mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan tata usaha, urusan umum, perlengkapan,
kepegawaian, dan keuangan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan;
c. Pembinaan kesehatan masyarakat Sumatera Selatan;
d. Penyelenggaraan kegiatan usaha pelayanan kesehatan jiwa,
pencegahan, pemulihan, rehabilitasi, kemasyarakatan dan sistem
rujukan;
e. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 9
1.5. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 dan
dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 9 Tahun
2008, maka susunan organisasi RS Ernaldi Bahar sebagai berikut :
1. Direktur, yang membawahi 2 (dua) orang wakil direktur.
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur, yang terdiri dari :
a. Bagian Pengembangan
1) Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran
2) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
b. Bagian Keuangan
1) Sub Bagian Perbendaharaan
2) Sub Bagian Tata Usaha Keuangan
c. Bagian Umum dan SDM
1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
2) Sub Bagian Kepegawaian
3. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur yang terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Medik
1) Seksi Pelayanan Medik Umum dan Khusus
2) Seksi Pengembangan Pelayanan Medik
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 10
b. Bidang Penunjang Medik
1) Seksi Laboratorium dan Farmasi
2) Seksi Gizi dan Sarana Prasarana
c. Bidang Keperawatan
1) Seksi Asuhan Keperawatan
2) Seksi Logistik
Nama-nama Direktur yang pernah memimpin RS Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dr. R. Setiardjo
Dr. Chasanah Goepito, Sp.KJ
Dr. H. Ahmad Hardiman, Sp.KJ
Dr. Jusmansyah Idris, Sp.KJ
Dr. F. Soenarto Boediadi, Sp.KJ
Dr. Hj. Nurlaila Atika, MM
Dr. H. Syahrul Muhammad, MARS
Dr. H. Chairil Zaman, M.Sc
Dr. Hj. Latifah, SpKJ, M.Kes
1946 s/d 1958
1958 s/d 1978
1978 s/d 1985
1985 s/d 1992
1992 s/d 2003
Sept 2003 s/d Mei 2005
Mei 2005 s/d Okt 2005
Okt 2005 s/d Okt 2009
Okt 2009 s/d April 2012
10. Dr. Hj. Yumidiansi F, M.Kes April 2012 s/d sekarang
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 11
1.6. Data Kepegawaian
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Ernaldi Bahar
didukung sumber daya manusia (SDM) sebanyak 372 orang yang terdiri dari :
1. PNS : 254 orang, yang terdiri dari :
a. Golongan IV : 31 orang
b. Golongan III : 205 orang
c. Golongan II : 18 orang
2. Honorer : 50 orang
3. Pegawai BLUD : 68 orang
Distribusi SDM berdasarkan status kepegawaian dan golongan di RS Ernaldi
Bahar tahun 2018 dapat dilihat pada Grafik 1.1.
Grafik 1.1 Distribusi SDM berdasarkan Status Kepegawaian dan Golongan
di RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 12
Data kepegawaian RS Ernaldi Bahar Tahun 2018 berdasarkan jenis
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Kepegawaian RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
berdasarkan Jenis Pendidikan
NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KET
I Tenaga Medis
A Dokter
1 Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 8 BLUD 4 orang
2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1
3 Dokter Spesialis Kandungan 2
4 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1
5 Dokter Spesialis Syaraf 1
6 Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1
7 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 BLUD 1 orang
8 Dokter Spesialis Radiologi 1 BLUD 1 orang
9 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1 BLUD 1 orang
10 Dokter Spesialis Anestesi 1 BLUD 1 orang
11 Dokter Spesialis THT 1
12 Dokter Spesialis Anak 1
13 Dokter Umum 16 BLUD 1 orang
14 Dokter Gigi 3 Honor 1 orang
B Perawat
1 Magister Keperawatan 2
2 Profesi Keperawatan 31 BLUD 5 orang
3 Sarjana Keperawatan 30 BLUD 1 orang
4 Sarjana / DIV Perawat Bedah 1
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 13
NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KET
5 Akademi Keperawatan 46 Honor 9 orang
BLUD 10 orang
6 SPR A / B (SPK) 7 Honor 1 orang
C Terapis Gigi dan Mulut
1 Akademi Keperawatan Gigi 3
2 SPRG 2
D Perawat Mata
1 Akademi Refraksionis Optisien 2 BLUD 1 orang
E Bidan
1 Sarjana / DIV Kebidanan 1
2 Akademi Bidan 9 BLUD 2 orang
II Penunjang Medis
A Psikologi
1 Psikolog 5
2 Sarjana Psikologi 4 Honor 1 orang
BLUD 1 orang
B Farmasi
1 Apoteker 3 BLUD 1 orang
2 Sarjana Farmasi 3
3 Akademi Farmasi 14 Honor 1 orang
BLUD 5 orang
4 SMF 4 Honor 1 orang
C Gizi
1 Sarjana Gizi 2
2 DIV Gizi 2
3 Akademi Gizi 5
4 SPAG 2
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 14
NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KET
D Rontgen
1 DIV Radiologi 1
2 Akademi Radiologi 4 Honor 1 orang
BLUD 2 orang
E Sanitasi Lingkungan
1 Akademi Kesehatan Lingkungan 6 BLUD 2 orang
F Analis Kesehatan
1 Sarjana / DIV Analis Kesehatan 2
2 Akademi Analis Kesehatan 9 Honor 1 orang
BLUD 1 orang
G Rekam Medis
1 Akademi Rekam Medis 4 BLUD 1 orang
H Tehnisi Elektromedis
1 Akademi Tehnisi Elektromedis 1
I Fisioterapi
1 Akademi Fisioterapi 3
J Penyuluh Kesehatan Masyarakat
1 Magister Kesehatan 8
2 Sarjana Kesehatan Masyarakat 9 Honor 1 orang
BLUD 2 orang
K Terapi Wicara dan Terapi Okupasi
1 Akademi Terapi Wicara 1 Honor 1 orang
2 Akademi Terapi Okupasi 1 Honor 1 orang
III Umum
1 Magister Administrasi Publik 10
2 Magister Pekerja Sosial Spesialis 1
3 Magister Tehnik Informatika 1 Honor 1 orang
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 15
NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KET
4 Magister Tehnik 1
5 Sarjana Administrasi 5 Honor 1 orang
BLUD 1 orang
6 Sarjana Ekonomi / Akuntasi 10 Honor 5 orang
BLUD 2 orang
7 Sarjana Komputer / Sistem Informasi 4 Honor 2 orang
8 Sarjana Ilmu Pemerintahan 1 BLUD 1 orang
9 Sarjana Pendidikan 1
10 Sarjana Sastra Inggris 1 BLUD 1 orang
11 D IV Pekerja Sosial 3
12 D III Komp / Komp. Akuntansi /M.Informatika 5 Honor 3 orang
13 D III Pariwisata 1 BLUD 1 orang
14 SMA 43 Honor 15 orang
BLUD 10 orang
15 STM / MTs 4 BLUD 2 orang
16 SMK / SMKK 7 BLUD 6 orang
17 KPAA 2
18 SMPS 1
19 SMP 3 Honor 2 orang
20 SD 2 Honor 2 orang
1.7. Sarana dan Prasarana
a. Kapasitas Tempat Tidur
Tempat tidur yang tersedia di RS Ernaldi Bahar sejumlah 250 tempat
tidur yang tersebar di 7 (tujuh) ruang perawatan. Berdasarkan Surat
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 16
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Nomor : 445/0767/RS.ERBA/2017 tanggal 30 Januari 2017, kelas perawatan
di RS Ernaldi Bahar dibagi menjadi kelas VIP, I, II, III, dan Unit Perawatan
Intensif Psikiatri (UPIP) yang merupakan perawatan non kelas. Distribusi
tempat tidur berdasar keputusan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Proporsi Jumlah Tempat Tidur RS Ernaldi Bahar Tahun 2018 berdasarkan SK Direktur Nomor : 445/0767/RS.ERBA/2017
(Berlaku 1 Februari 2017 hingga 31 Agustus 2018)
No Kelas Perawatan Jumlah TT Persentase
1 VIP 10 4,00%
2 Kelas I 38 15,20%
3 Kelas II 35 14,00%
4 Kelas III 151 62,80%
5 UPIP (Non Kelas) 16 4,00%
Jumlah 250 100,00%
Atas dasar pertimbangan bahwa pasien dengan kegawatdaruratan
psikiatrik wajib diobati dan dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan, serta
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa yang cepat dan bermutu sesuai
dengan kelasnya, maka RS Ernaldi Bahar melakukan revisi penetapan
kapasitas tempat tidur. Perubahan kapasitas ini ditetapkan melalui SK
Direktur RS Ernaldi Bahar No. 445/7172/RS.ERBA/2018 yang mulai
diberlakukan 1 September 2018. Revisi penetapan kapasitas tempat tidur
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3, dan proporsi tempat tidur berdasarkan
kelas perawatan dapat dilihat pada Grafik 1.2.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 17
Tabel 1.3 Penetapan Kapasitas Tempat Tidur RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
berdasarkan SK Direktur Nomor : 445/7127/RS.ERBA/2018 (Berlaku 1 September hingga 31 Desember 2018)
No Kelas Perawatan Jumlah TT
(tempat tidur)
Persentase
(%)
1 VIP 12 4,80
2 Kelas I 41 16,40
3 Kelas II 36 14,40
4 Kelas III 161 64,40
Jumlah 250 100
Grafik 1.2 Proporsi Tempat Tidur RS Ernaldi Bahar
Tahun 2018
Dari Grafik 1.2 terlihat bahwa lebih dari separo (64,4%) distribusi
tempat tidur adalah Kelas Perawatan Kelas III. Hal ini menunjukkan
komitmen RS Ernaldi Bahar dalam menjalankan fungsi sosialnya untuk
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 18
mengakomodir pelayanan kesehatan jiwa bagi seluruh masyarakat,
terutama masyarakat tidak mampu. Distribusi ini juga telah sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit yang mensyaratkan jumlah tempat
tidur perawatan Kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari
seluruh tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah.
b. Jenis Pelayanan
Produk jasa yang ditawarkan berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Nomor :
445/0945/RS.ERBA/2018 tanggal 01 Februari 2018 tentang Revisi Jenis
Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan, terdiri dari :
1. Pelayanan Gawat Darurat Jiwa dan Umum
2. Pelayanan Rawat Jalan meliputi :
a. Pelayanan Psikiatri Anak dan Remaja
b. Pelayanan Psikiatri Dewasa
c. Pelayanan Psikiatri Forensik
d. Pelayanan Psikogeriatri
e. Pelayanan Gangguan Mental Organik
f. Pelayanan Konseling dan Psikoterapi
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 19
g. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1) Pelayanan Psikometri
2) Pelayanan Psikologi Klinis
3) Pelayanan Tumbuh Kembang Anak
4) Terapi Wicara
5) Terapi Okupasi
6) Terapi Sensori Integrasi
7) Fisioterapi
j. Pelayanan Spesialis Anak
k. Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
l. Pelayanan Spesialis Syaraf
m. Pelayanan Anestesi
n. Pelayanan Spesialis Kulit dan Kelamin
o. Pelayanan Spesialis Patologi Anatomi
p. Pelayanan Spesialis THT-KL
q. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
r. Pelayanan Napza Terpadu, meliputi :
1) IPWL/Klinik Napza Non Rumatan
2) PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon
3) VCT (Voluntary Consulting and Testing)
4) CST (Care Support Treatment)
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 20
5) TB – DOTS (Tuberculosis - Directly Observed Treatment
Shortcourse)
3. Pelayanan Rawat Inap, meliputi :
a. Rawat Inap Intensif Psikiatri atau Unit Perawatan Intensif
Psikiatri (UPIP)
b. Rawat Inap Stabilisasi
c. Rehabilitasi Napza
4. Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik, meliputi :
a. Pelayanan Radiologi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Ambulance
f. Pelayanan Laundry
g. Pelayanan Transit Pemulasaraan Jenazah
h. Pelayanan Rehabilitasi Mental dan Psikososial
i. Pelayanan Rekam Medik
j. Pelayanan Keswamas (Kesehatan Jiwa Masyarakat)
k. Pelayanan Pendidikan dan Penelitian
l. Pelayanan IPSRS
m. Pelayanan K3 dan Penyehatan Lingkungan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 21
n. Pelayanan Teknologi Informasi
o. Pelayanan Humas dan Pengaduan Masyarakat
p. Pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
5. Pelayanan yang tidak dilayani dan dirujuk
a. Pelayanan Radioterapi
b. Pelayanan Kedokteran Nuklir
c. Pelayanan Kemoterapi
d. Pelayanan Donor Organ dan Immunosupresi
e. Pelayanan Penggunaan dan Pemberian Darah dan Komponen
Darah
f. Pelayanan Kamar Operasi
g. Pelayanan Obstetri dan Ginekologi
c. Perizinan, Gedung dan Bangunan
Luas gedung dan bangunan yang ada di RS. Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan 28.378 m2, dengan luas lahan 100.300 m². Gedung RS.
Ernaldi Bahar dibangun tahun 2010 dan mulai beroperasional pada tahun
2012.
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan telah
mendapatkan Sertifikat Izin Operasional Rumah Sakit sesuai dengan
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 22
Nomor : 6/1/10/KES/PMDN/2017 tentang Izin Operasional Rumah Sakit
Ernaldi Bahar sebagai Rumah Sakit Jiwa Kelas “A”, dan pada tahun 2017
Rumah Sakit Ernaldi Bahar telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah
Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit dengan Nomor : KARS-
SERT/645/III/2017. Sertifikat tersebut merupakan pengakuan bahwa rumah
sakit telah memenuhi standar akreditasi rumah sakit dengan tingkat
kelulusan “Paripurna”.
1.8. Maksud dan Tujuan Penyusunan LKjIP
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 adalah :
1) Dapat diketahuinya capaian kinerja dan realisasi fisik dan keuangan
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan;
2) Sebagai evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan;
3) Sebagai dasar untuk perencanaan kegiatan tahun 2019;
4) Tertibnya pengadministrasian hasil kegiatan;
5) Sebagai laporan program dan hasil kegiatan kepada Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 23
1.9. Sistematika Penyusunan LKjIP
Sistematika penyusunan LKjIP RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis (Renstra) RS Ernaldi Bahar
2.2 Visi RS Ernaldi Bahar
2.3 Misi RS Ernaldi Bahar
2.4 Tujuan dan Sasaran
2.5 Strategi
2.6 Kebijakan
2.7 Penetapan Indikator Kinerja Utama
2.8 Rencana Kinerja Tahunan 2018
2.9 Penetapan Kinerja Tahun 2018
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Metode Pengukuran Pencapaian Kinerja
3.2 Analisis Atas Pencapaian Kinerja
3.3 Akuntabilitas Keuangan
BAB IV. PENUTUP
Lampiran :
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 24
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
KINERJA
2.1 Rencana Strategis (Renstra) RS Ernaldi Bahar
Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan
suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah.
Renstra Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan merupakan perencanaan
jangka panjang dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan
yang lebih mikro, operasional dan berjangka pendek dalam satu tahunan
berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan.
Renstra RS Ernaldi Bahar periode 2013-2018 disusun mengacu pada
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013 – 2018. RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan telah
menyusun rencana strategi (renstra) yang berisi visi, misi serta tahapan-
tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai target
(indikator) kinerja yang telah ditetapkan. Tahapan-tahapan kegiatan
pembangunan kesehatan tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana
Strategis RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 - 2018.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 25
RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu
Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam
rangka mewujudkan visi Provinsi Sumatera Selatan yaitu “Sumatera
Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional”.
Sedangkan misi yang terkait dengan bidang kesehatan adalah
“Meningkatkan Pemerataan yang Berkeadilan”.
Untuk mencapai visi dan misi Provinsi Sumatera Selatan Sumatera
Selatan tersebut, RS Ernaldi Bahar dituntut untuk mempunyai visi, misi dan
strategi, sasaran, program kegiatan yang dituangkan dalam bentuk Rencana
Strategi RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan.
2.2 Visi RS Ernaldi Bahar
Visi adalah tujuan jangka panjang yang akan dicapai oleh sebuah
organisasi, yang berisi tentang pernyataan harapan. Sebagai instansi
pemerintah yang melakukan pelayanan kepada masyarakat, keberadaan visi
menjadi sangat penting dan strategis. Pernyataan harapan RS Ernaldi Bahar
tertuang dalam Visi Rumah Sakit Ernaldi Bahar adalah sebagai berikut :
“ Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sebagai Pusat Rujukan Pelayanan dan
Pendidikan Kesehatan Jiwa yang Prima dan Berdaya Saing
Nasional”
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 26
Mengandung makna :
a. Pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa mengandung makna bahwa
Rumah Sakit Ernaldi Bahar menjadi tempat pelayanan kesehatan jiwa
akhir dari daerah yang ada di Provinsi Sumatera Selatan
b. Pusat Pendidikan Kesehatan Jiwa berarti bahwa Rumah Sakit Ernaldi
Bahar menjadi tempat sumber belajar tentang kesehatan jiwa bagi
institusi kesehatan
c. Prima mengandung makna bahwa pelayanan yang diberikan oleh
Rumah Sakit Ernaldi Bahar adalah pelayanan yang terbaik dan
memenuhi standar kualitas sehingga dapat memenuhi harapan dan
kebutuhan pasien
d. Berdaya saing nasional mengandung harapan bahwa Rumah Sakit
Ernaldi Bahar memiliki kemampuan, ketangguhan serta keunggulan
dibandingkan Rumah Sakit Jiwa lainnya.
Pernyataan visi tersebut memiliki maksud dan harapan bahwa RS
Ernaldi Bahar akan menjadi tumpuan masyarakat ketika membutuhkan
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan jiwa dan tetap
menjadi pilihan untuk konsultasi dalam rangka menjaga kesehatan jiwa. Jadi
konsep yang terkandung tidak semata-mata bersifat kuratif tetapi juga
mengedepankan upaya preventif, promotif, dan rehabilitatif. RS Ernaldi Bahar
selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 27
pengembangan sumber daya dan perbaikan sistem secara berkesinambungan
sebagai bentuk upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Visi tersebut disusun dan dirumuskan semaksimal mungkin melibatkan
seluruh komponen karyawan RS Ernaldi Bahar. Komponen karyawan tersebut
meliputi kelompok medis, paramedis, non medis, dan kelompok manajemen.
Hal tersebut terkandung maksud agar visi bersifat ”membumi” dan bukan
merupakan sesuatu yang ”asing” bagi seluruh karyawan.
2.3 Misi RS Ernaldi Bahar
Dalam rangka mewujudkan Visi RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan, maka kemudian diterjemahkan dalam Misi RS Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan, yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jiwa
2. Mengembangkan fasilitas pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa
2.4 Tujuan dan Sasaran
2.4.1. Tujuan
Dalam rangka mencapai visi dan misi RS Ernaldi Bahar, maka harus
dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa
perumusan tujuan strategis organisasi pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 28
Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai lima tahun mendatang yang menggambarkan arah
strategis organisasi atau digunakan untuk meletakkan kerangka prioritas
dengan memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada
pencapaian misi yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013 - 2018, adalah sebagai berikut :
1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Meningkatnya Derajat kesehatan
Jiwa Masyarakat” maka tujuan yang diinginkan adalah “Tersedianya
pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu”
2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Mengembangkan fasilitas
pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa” maka tujuan yang ingin
dicapai adalah “Meningkatkan peran Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebagai
rumah sakit pendidikan dan pelatihan yang berkualitas”
2.4.2. Sasaran
Sasaran dari setiap tujuan yang telah ditetapkan yaitu :
1. Tujuan 1 : “Tersedianya pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu”,
dengan sasaran
a. Sasaran 1 : “Meningkatnya pemanfaatan dan kualitas pelayanan
kesehatan jiwa”, dengan indikator :
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 29
1) Bed Occupancy Rate (BOR)
2) Net Death Rate (NDR)
3) Length of Stay (LOS)
4) Jumlah pasien dirawat ruang UPIP (Unit Perawatan Instensif
Psikiatri) lebih dari 10 hari
5) Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit
6) Jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa
b. Sasaran 2 : “Meningkatnya pelayanan rehabilitasi NAPZA (Narkotika,
Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya)”, dengan indikator:
1) Jumlah kunjungan pengguna NAPZA
2) Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
2. Tujuan 2 : “Meningkatkan peran Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebagai
rumah sakit pendidikan dan pelatihan yang berkualitas”, dengan
sasaran “Meningkatnya pemanfaatan rumah sakit untuk pendidikan dan
pelatihan” dengan indikator :
1) Jumlah institusi pendidikan yang melakukan praktek
2) Jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian
2.5. Strategi
Untuk mewujudkan visi dan misi RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan, maka strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Tujuan 1 Sasaran 1, dengan strategi :
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 30
a. Membuat dan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Melakukan sosialisasi dan monitoring terhadap pelaksanaan SOP
c. Pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan sesuai dengan Standar
Kompetensi
d. Penyediaan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai dengan
standar dan prioritas
e. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa
2. Tujuan 1 Sasaran 2, dengan strategi:
a. Melakukan pemasaran / promosi untuk memperkenalkan pelayanan
terapi dan rehabilitasi NAPZA
b. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di bidang
penanggulangan ketergantungan Napza
c. Melakukan pengadaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana RS
3. Tujuan 2 Sasaran 1, dengan strategi:
a. Membuat MoU dan kerjasama dengan institusi pendidikan
b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
c. Peningkatan ketersediaan SDM kesehatan yang berkualitas
2.6 Kebijakan
Kebijakan Rumah Sakit Ernaldi Bahar dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan SOP dan SPM
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 31
2. Peningkatan kualitas SDM Kesehatan
3. Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
4. Kerjasama dengan fasilitas kesehatan jejaring pelayanan
5. Peningkatan promosi pelayanan kesehatan NAPZA
6. Peningkatan kerjasama lintas sektor
7. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan kesehatan
8. Peningkatan sarana pendidikan rumah sakit
9. Peningkatan SDM rumah sakit berbasis kompetensi.
2.7. Penetapan Indikator Kinerja Utama
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit
Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan, ditetapkan indikator kinerja utama
sebagai dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran
strategis yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja Utama dari sasaran
strategis RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut :
1. Tujuan 1 Sasaran 1 : Meningkatnya Pemanfaatan dan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Untuk mengukur tujuan 1 sasaran 1 ditetapkan dengan indikator kinerja
utama yaitu Angka ideal pelayanan kesehatan jiwa masyarakat sesuai dengan
standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut :
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 32
a. Persentase BOR (Bed Occupational Rate). Indikator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit. Nilai Parameter BOR yang ideal adalah antara 60%-85% (Depkes
RI, 2005).
b. Tingkat NDR (Net Death Rate) yaitu jumlah pasien mati diatas 48 jam
setelah perawatan atau angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1000 penderita. Angka ini untuk mengetahui indikasi
keberhasilan kinerja layanan sebagai deskripsi mutu pelayanan rumah
sakit
c. Tingkat LOS (Length Of Stay) menurut Depkes RI (2005) adalah lama
rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran
tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang
perlu pengamatan yang lebih lanjut. Idealnya LOS 30 - 52 hari.
d. Jumlah pasien dirawat ruang UPIP (Unit Perawatan Intensif Psikiatri)
lebih dari 10 hari
e. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit
f. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa
2. Tujuan 1 Sasaran 2 : Meningkatnya Pelayanan Rehabilitasi
NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif
Lainnya)
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 33
Dalam pengukuran tujuan 1 sasaran 2 ini ditetapkan indikator kinerja
utama, yaitu :
a. Jumlah kunjungan pengguna NAPZA
b. Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
3. Tujuan 2 Sasaran 1 : Meningkatnya Pemanfaatan Rumah Sakit
untuk Pendidikan dan Pelatihan
Dalam pengukuran tujuan 2 sasaran 1 ini ditetapkan indikator kinerja
utama, yaitu :
a. Jumlah institusi pendidikan yang melakukan praktek
b. Jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian
2.8. Rencana Kinerja Tahunan 2018
Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan kegiatan
tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Hasil dari proses penetapan
tersebut berupa Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT memuat sasaran
strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang akan dilaksanakan pada
tahun berjalan.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 34
Tabel 2.1
Rencana Kinerja Tahunan 2018
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN
1 2 3 4
Meningkatnya Pemanfaatan
dan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Jiwa
1 Persentase BOR 82 %
2 NDR (Net Date Rate) 0 org/1000 pas
3 LOS (Length Of Stay) 30 hari
4 Jumlah pasien dirawat
ruang UPIP (Unit Perawatan
Intensif Psikiatri) > 10 hari
0 Orang
5
6
Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap
pelayanan rumah sakit
Jumlah kunjungan pasien
rawat jalan jiwa
87
45.701
%
kunjungan
Meningkatnya Pelayanan
Rehabilitasi NAPZA
(Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat Adiktif
Lainnya)
1 Jumlah kunjungan
pengguna
2.400 kunjungan
2 Jumlah residen (pengguna
NAPZA) yang menjalani
rehabiltasi
200 orang
Meningkatnya Pemanfaatan
Rumah Sakit untuk
Pendidikan dan Pelatihan
1 Jumlah institusi Pendidikan
yang melakukan Praktek
22 institusi/tahun
2 Jumlah Mahasiswa yang
melakukan penelitian
200 orang/tahun
2.9. Penetapan Kinerja Tahun 2018
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain
untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja, sebagai wujud
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 35
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran,
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja dan sebagai
dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
RS Ernaldi Bahar telah membuat Penetapan Kinerja Tahun Anggaran
2018 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan tugas dan fungsi yang ada
dan disusun berdasarkan Renstra Tahun 2013 - 2018.
Tabel 2.2
Penetapan Indikator Kinerja RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
No SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1 Meningkatnya Pemanfaatan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa
1 BOR (Bed Occupation Rate) 82 %
2 NDR (Nett Death Rate) 0 Orang /1000
3 LOS (Length of Stay) 30 Hari
4 Pasien dirawat ruang UPIP (Unit Pelayanan Instensif Psikiatri) > 10 hari
0 Orang
5 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit
87 %
6 Jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa
45.701 Kunjungan
2 Meningkatnya Pelayanan Rehabilitasi NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya)
1 Jumlah kunjungan pengguna NAPZA
2.400 Kunjungan
2 Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
200 Orang
3 Meningkanya Pemanfaatan Rumah Sakit untuk Pendidikan dan Pelatihan
1 Jumlah institusi Pendidikan yang melakukan Praktek
22 institusi/tahun
2 Jumlah Mahasiswa yang melakukan penelitian
200 oang/tahun
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 36
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Ernaldi Bahar mempunyai 3 (tiga)
sasaran strategis kegiatan, 5 (lima) program dan 6 (enam) kegiatan. Adapun
Rencana Kegiatan Tahunan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya, Air, dan Listrik
2) Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
1) Penyelesaian Kewajiban Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
c. Program Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
1) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit
d. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1) Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat Sumsel Semesta
e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD
1) Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 37
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Metode Pengukuran Pencapaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan Tahun Anggaran 2018 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target kinerja yang ditetapkan di awal tahun anggaran yang mengacu
pada Rencana Strategis (Renstra) RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2013 - 2018 dengan realisasi masing-masing indikator kinerja
sasaran. Pengukuran kinerja ini digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan pada tahun
2018 sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu,
untuk mengevaluasi dan menentukan strategi dan arah kebijakan selanjutnya.
Penetapan indikator kinerja didasarkan pada kelompok masukan
(input), proses (process), keluaran (output) sedangkan satuan pengukuran
masing – masing dalam bentuk : orang, frekuensi, prosentase, hari dan lain-
lain. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran
berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa
indikator sasaran yang tidak berhasil diwujudkan pada tahun 2018.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 38
3.2 Analisis Atas Pencapaian Kinerja
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan telah dapat
melaksanakan tugas utama sesuai dengan kewenangan wajib yang telah
dilimpahkan dalam bidang kesehatan. Dari 3 (tiga) sasaran utama yang telah
ditetapkan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Ernaldi
Bahar Provinsi Sumatera Selatan, secara keseluruhan telah dapat
dilaksanakan. Berbagai faktor internal maupun eksternal memberikan
pengaruh terhadap keberhasilan pencapaian sasaran dan target indikator
kinerjanya.
Rincian analisis capaian kinerja dari masing-masing sasaran pada RS
Ernaldi Bahar tahun 2018 dapat diuraikan sebagai berikut :
Tujuan Tersedianya Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu dan Meningkatnya Peran Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebagai Rumah Sakit Pendidikan yang Berkualitas
Sasaran 1 Meningkatnya Pemanfaatan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, telah ditetapkan satu
sasaran strategis, yaitu meningkatnya pemanfaatan dan kualitas pelayanan
kesehatan jiwa di RS Ernaldi Bahar. Selama tahun 2018 ini telah dilaksanakan
program dan kegiatan yang merupakan upaya untuk dapat mencapai sasaran
strategis tersebut. Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran
strategis tersebut, maka telah ditetapkan 6 (enam) indikator kinerja beserta
target pencapaiannya pada tahun anggaran 2018.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 39
Terkait dengan sasaran diatas, selama tahun 2018 program yang
dilaksanakan meliputi Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah
Sakit Mata, Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dan
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD. Capaian, target
dan persentase capaian Sasaran 1 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Capaian Sasaran Utama 1 Tahun 2018
Indikator Kinerja
Tahun 2018
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 BOR (Bed Occupancy Rate) % 82 44,28 54,00
2 NDR (Nett Death Rate) Orang/1000 pasien
0 0,00151
3 LOS (Length Of Stay) Hari 30 23,74 126,39
4 Jumlah pasien dirawat ruang UPIP (Unit Pelayanan Instensif Psikiatri) > 10 hari
Orang 0 0 100
5 Indeks Kepuasan Masyarakat terdapat pelayanan rumah sakit
% 87 79,87 91,80
6 Jumlah kunjungan pasien rawat jalan
Kunjungan 45.701 35.472 77,61
Pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. BOR (Bed Ocupancy Rate)
BOR (Bed Occupancy Rate) atau persentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Realisasi BOR pada tahun 2018 sebesar 44,28%. Nilai ini didapatkan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 40
melalui perhitungan dengan cara membandingkan jumlah hari
perawatan dengan jumlah tempat tidur yang ada dalam jangka waktu
satu tahun.
Grafik 3.1 Perbandingan Capaian BOR (Bed Occupacy Rate) RS Ernaldi Bahar
Tahun 2013 – 2018 dan Target Tahun 2018
Berdasarkan grafik 3.1 dapat diketahui perbandingan
pencapaian BOR pada tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 dan tahun
2018. Pencapaian BOR pada tahun 2018 sebesar 44,28% dari target
82% pada tahun 2018. Pencapaian BOR yang diperoleh pada tahun
2014, 2015, 2016 dan tahun 2017 terus terjadi penurunan, dimana nilai
yang diperoleh tahun 2014 sebesar 72,79%, tahun 2015 sebesar
71,99%, tahun 2016 sebesar 47,37% dan tahun 2017 sebesar 43,26%,
namun pada tahun 2018 BOR kembali meningkat menjadi 44,28%.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 41
Peningkatan BOR pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun
2017 menunjukkan adanya peningkatan jumlah hari perawatan serta
jumlah pasien yang dirawat inap di RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan. Peningkatan poin sebesar 1,02% merupakan suatu arah yang
positif dan menunjukkan optimisme bahwa RS Ernaldi Bahar semakin
membaik dalam hal pelayanan rawat inap.
BOR pada tahun 2018 masih belum dapat memenuhi target
Rencana Strategis pada tahun 2018 sebesar 82%, dan masih belum
memenuhi standard jika dibandingkan dengan standard nasional
sebesar minimal 60%. Ketidakcapaian dari target yang diharapkan ini
bukan merupakan nilai buruk dikarenakan beberapa hal, antara lain :
a. adanya program dari Kementerian Kesehatan tentang pelayanan
kesehatan jiwa yang memfasilitasi penyediaan obat bagi penderita
gangguan jiwa dari fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama;
b. adanya program BPJS yang menerapkan pelayanan kesehatan
dengan sistem rujukan berjenjang. Dampak dari sistem ini adalah
pasien tidak langsung ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut, tetapi
harus ke fasilitas kesehatan tingkat pertama terlebih dahulu, dan
bertahap ke fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan dari Rumah Sakit
Kelas C, B, baru kemudian ke RS Kelas A, sehingga jika pasien
sudah tertangani di fasilitas kesehatan tidak akan dirujuk di RS
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 42
Ernaldi Bahar sebagai RS Khusus Jiwa Kelas A. Selain itu aturan
rujukan online dari BPJS menyebabkan pasien tidak dapat langsung
berobat ke RS Ernaldi Bahar, kecuali pasien yang pernah berobat ke
RS Ernaldi Bahar.
c. pasien yang datang tidak harus dirawat inap tetapi hanya kontrol
rawat jalan sehingga BOR menurun (jumlah rawat inap menurun).
Hal ini menunjukkan telah meningkatnya kualitas pelayanan rawat
jalan dan IGD.
d. Menurunnya BOR juga disebabkan karena turunnya rata-rata lama
hari rawat pasien gangguan jiwa, dimana semula rata-ratanya
selama 30 hari menjadi 23,74 hari. Turunnya rata-rata lama hari
rawat disebabkan karena meningkatnya kualitas pelayanan yang
dibuktikan dengan ketepatan dalam penegakan diagnosa serta
pemberian terapi/ penanganan pasien gangguan jiwa yang semakin
baik sehingga pasien bisa pulih dengan lebih cepat. Pasien yang
telah pulih dapat segera dipulangkan sehingga menurunkan risiko
terjadinya infeksi nosokomial (tertular penyakit di rumah sakit)
Selain hal tersebut, beberapa hal yang mempengaruhi BOR antara
lain pasien yang dilayani oleh RS Ernaldi Bahar sebagian besar adalah
pasien miskin yang merupakan penerima bantuan jaminan kesehatan
Jamsoskes (Jaminan Sosial Kesehatan) Sumsel Semesta dan BPJS PBI
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 43
(Penerima Bantuan Iuran), sehingga akan mempengaruhi penggunaan
tempat tidur di RS Ernaldi Bahar. Hal ini mengakibatkan terjadinya
peningkatan pemanfaatan tempat tidur bagi pasien Kelas III (kelas
perawatan cenderung penuh), sementara pemanfaatan kelas perawatan
VIP dan kelas I cenderung rendah. Faktor lain adalah sebagian besar
pasien rawat inap berjenis kelamin laki-laki, yang menyebabkan kelas
perawatan/bangsal khusus laki-laki cenderung penuh, namun
permintaan perawatan inap bangsal perempuan cenderung kurang.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, pada tahun 2019 dilakukan
pengkajian ulang distribusi tempat tidur sehingga dapat mengakomodir
seluruh kebutuhan pasien. Selain itu, untuk meningkatkan BOR maka
strategi yang dilakukan antara lain promosi dan sosialisasi pelayanan ke
FKTP di sekitar RS Ernaldi Bahar dan masyarakat ummum. Untuk
meningkatkan akses/keterjangkauan layanan, RS Ernaldi Bahar akan
melakukan program outreach yaitu kunjungan ke kabupaten/kota yang
masih sering ditemukan pemasungan ODGJ (Orang dengan Gangguan
Jiwa). RS Ernaldi Bahar juga melakukan terobosan antrian online, serta
memberikan kemudahan bagi pasien yang akan menjalani rehabilitasi
NAPZA guna mendukung program nasional dalam pemberantasan
NAPZA.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 44
2. NDR (Net Death Rate)
NDR (Net Death Rate) yaitu angka kematian pasien sesudah
mendapatkan perawatan lebih dari 48 jam di rumah sakit untuk tiap-tiap
1.000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu
layanan rumah sakit. NDR tahun 2013 terealisasi sebesar 0,002 dengan
target sebesar 0 orang per tahun. NDR tahun 2014 terealisasi sebesar
0,001 dan NDR tahun 2015 terealisasi sebesar 0,0021 dan pada tahun
2016 terealisasi sebanyak 0,0020, dan tahun 2017 sebesar 0,00 dengan
target yang ditetapkan sebesar 0 orang per 1000 pasien.
Capaian NDR tahun 2018 belum sesuai dengan yang
ditargetkan, yaitu 1,51 permil atau 0,00151 pasien untuk kematian
pasien lebih dari 48 jam perawatan. Namun jika dibandingkan dengan
standard nasional (< 25 permil), capaian ini sudah baik. Angka
kematian ini terjadi dikarenakan adanya penyakit penyerta
(komorbiditas) yang menyertai diagnosa utama gangguan jiwa. Hal ini
menuntut kejelian dari pihak RS pada waktu diagnosa medik dan
keperawatan pasien tidak hanya untuk diagnosa gangguan jiwa saja,
tetapi didiagnosa juga keadaan fisik pasien, sehingga terapi yang
diberikan tidak hanya untuk kesembuhan gangguan jiwanya saja tetapi
pemulihan gangguan fisik juga. Selain itu, telah dilakukan upaya semua
pasien yang dirawat dapat keluar dari rumah sakit tanpa ada kejadian
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 45
kematian pada pasien, seperti adanya asesmen pasien jatuh, asesmen
pasien lari, dan asesmen pasien bunuh diri, dan lain sebagainya. RS
Ernaldi Bahar juga telah mengupayakan manajemen risiko, baik klinis
maupun non klinis (seperti fasilitas dan keamanan) yang dapat
meminimalisir berbagai risiko bahaya pada pasien.
3. LOS (Length Of Stay)
LOS (Length Of Stay) yaitu lamanya seorang pasien dirawat
dengan standar 30 – 52 hari, artinya lamanya perawatan seorang
pasien gangguan jiwa yang dirawat inap selama 30 – 52 hari dikatakan
baik. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi,
juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Angka realisasi LOS
RS Ernaldi Bahar dapat dilihat pada grafik 3.2
Grafik 3.2 Perbandingan Capaian LOS (Length of Stay) RS Ernaldi Bahar
Tahun 2013 – 2018 dan Target Tahun 2018
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 46
Dari Grafik 3.2 dapat diperoleh keterangan bahwa pada tahun
2013 pencapaian LOS 30 hari, pada tahun 2014 pencapaian LOS 25
hari, tahun 2015 pencapaian LOS 20,81 hari, sedangkan untuk tahun
2016 pencapaian LOS sebesar 18,05 hari dan pada tahun 2017
pencapaian LOS sebesar 19,58 hari. Sedangkan pada tahun 2018
pencapaian LOS sebesar 23,74 hari.
Capaian LOS pada tahun 2018 telah mencapai standard dan
target yang ditetapkan, dikarenakan semakin baiknya pelayanan pasien
rawat inap, dengan adanya clinical pathway untuk penyakit yang paling
banyak terjadi atau penyakit yang high volume, high risk, dan high cost
di RS Ernaldi Bahar. Clinical pathway adalah sebuah alur yang
menggambarkan proses mulai dari penerimaan pasien hingga
pemulangan pasien. Dengan dilaksanakannya clinical pathway, maka
proses terapi pasien tidak ada yang terlupakan dan dilaksanakan tepat
waktu, sehingga pasien benar-benar mendapatkan pelayanan yang
dibutuhkan sesuai kondisinya.
Untuk lebih mengefektifkan hari perawatan pasien, RS Ernaldi
Bahar akan terus memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada pasien
dengan terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan
pelayanan medik dan keperawatan yang lebih baik sehingga pasien
dapat pulang dan kembali beraktivitas seperti biasa.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 47
4. Jumlah Pasien yang dirawat ruang UPIP (Unit Perawatan
Intensif Psikiatri) lebih 10 hari
Pada tahun 2018, tidak ada (0) pasien yang dirawat ruang UPIP
(Unit Perawatan Intensif Psikiatri) lebih 10 hari di RS Ernaldi Bahar,
yang berarti telah memenuhi standard yang ditetapkan, yaitu 0 orang.
Tercapainya nilai ini merupakan langkah baik dalam pemberian terapi
bagi pasien, sehingga pasien yang dirawat lebih cepat dalam
pengobatan dan lebih cepat tenang kejiwaannya. Dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, pasien yang dirawat di ruang UPIP lebih dari 10 hari
pada tahun 2017 tidak ada, pada tahun 2016 sebanyak 4 orang dan
tahun 2015 sebanyak 3 orang dari target yang ditetapkan sebanyak 0
orang. Hal ini menandakan bahwa sejak tahun 2017, RS Ernaldi Bahar
telah dapat melaksanakan perawatan intensif yang berkualitas,
sehingga pasien jiwa dapat stabil lebih cepat sehingga dapat segera
dipindahkan ke bangsal/ruang perawatan. Strategi yang dilakukan untuk
mempertahankan capaian ini adalah dengan melaksanakan pelayanan
UPIP sesuai prosedur dan clinical pathway.
5. Indeks Survey Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan RS
Capaian indikator Survey Kepuasan Masyarakat terhadap
Pelayanan RS pada tahun 2018 tercapai 79,87%. Jika dibandingkan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 48
dengan pencapaian pada tahun sebelumnya, pencapaian pada tahun
2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 hanya tercapai 79,42%,
tahun 2016 capaian indikator SKM tercapai 79,03%. Sedangkan pada
tahun 2015 capaian indikator SKM mencapai 78,85% dan tahun 2014
tercapai sebesar 78,59%. Peningkatan ini menggambarkan bahwa RS
Ernaldi Bahar terus melakukan peningkatan kualitas yang
berkesinambungan, sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat
atas pelayanan kesehatan.
Angka survey kepuasan masyarakat tahun 2018 masih belum
memenuhi target sebesar 87%. Hal ini disebabkan masih adanya sarana
prasarana yang belum memenuhi standar, serta pelayanan yang masih
belum dapat memenuhi harapan seluruh responden. Tidak tercapainya
target indikator ini menjadi dorongan dan semangat bagi RS Ernaldi
Bahar agar lebih baik dalam pelayanan sehingga masyarakat sebagai
pengguna layanan dapat merasa puas.
Berbagai upaya telah dilakukan RS Ernaldi Bahar untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat, mulai dari saat pasien datang
sampai dengan pasien selesai pemeriksaan dalam hal ketepatan waktu
maupun dalam hal pelayanan yang diberikan petugas. RS Ernaldi Bahar
telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),
sehingga pasien ulangan pada saat pendaftaran tidak memerlukan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 49
waktu yang lama, karena semua data pasien telah tersimpan. Selain itu,
untuk meningkatkan mutu pelayanan, RS Ernaldi Bahar telah melakukan
upaya untuk meningkatkan ketepatan waktu pelayanan, seperti waktu
tanggap IGD, serta waktu tunggu rawat jalan maupun pelayanan
penunjang.
Pada akhir tahun 2018, RS Ernaldi Bahar juga telah
mempersiapkan adanya sistem antrian online, sehingga calon pasien
dapat mendaftar sebagai pasien melalui web, yang akan mulai
diberlakukan pada tahun 2019. Terobosan yang dilakukan oleh RS
Ernaldi Bahar lainnya adalah SIMRS yang berbasis web, yang
diharapkan dapat memudahkan petugas dalam melakukan pelayanan
serta mempersingkat waktu tunggu pelayanan, sehingga dapat
meningkatkan kepuasan masyarakat. Selain itu, pada tahun 2018 telah
dilakukan pelatihan Komunikasi efektif bagi petugas yang berhadapan
langsung dengan pasien, sehingga diharapkan akan meningkatkan mutu
pelayanan petugas. Perbandingan pencapaian survey kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan RS dapat dilihat pada Grafik 3.3
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 50
Grafik 3.3 Perbandingan Capaian Indikator Survey Kepuasan Masyarakat terhadap
Pelayanan RS Ernaldi Bahar Tahun 2014 – 2018
6. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Jiwa
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa di RS Ernaldi Bahar
pada tahun 2018 sebanyak 35.472 kunjungan. Jumlah kunjungan ini
belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 45.701
kunjungan atau tercapai sebesar 77,61%. Terjadi penurunan jumlah
kunjungan jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun
sebelumnya, yaitu pada tahun 2017 sebanyak 38.332 kunjungan dan
pada tahun 2016 sebanyak 41.232 kunjungan. Pada tahun 2015
sebanyak 42.629 kunjungan, mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan jumlah kunjungan pada tahun 2014 sebanyak 37.080 kunjungan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 51
dan pada tahun 2013 sebanyak 30.804 kunjungan. Perbandingan
jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa dari tahun 2013 hingga tahun
2018 dapat dilihat pada Grafik 3.4
Grafik 3.4 Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Jiwa
RS Ernaldi Bahar Tahun 2013- 2018
Menurunnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa ini
bukanlah nilai buruk dikarenakan beberapa hal, seperti :
a. sistem rujukan berjenjang yang diterapkan oleh BPJS;
b. program rujuk balik oleh BPJS (pelayanan obat rujuk balik
merupakan program BPJS yang memberikan obat-obatan untuk
penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama)
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 52
c. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan maupun pertama, seperti RS
Kelas B, C, dan D, serta Puskesmas, klinik atau balai pengobatan
telah menyediakan pelayanan kesehatan jiwa.
d. Masih adanya stigma negatif di masyarakat tentang gangguan
kejiwaan maupun pengobatannya, sehingga masyarakat masih ada
yang melakukan pemasungan dan memilih pengobatan alternative.
Menurunnya jumlah kunjungan rawat jalan jiwa memacu Rumah Sakit
Ernaldi Bahar untuk semakin lebih meningkatkan kualitas pelayanan
yang ada.
Selain melalui peningkatan kualitas pelayanan juga melalui
peningkatan promosi kepada masyarakat mengenai RS Ernaldi Bahar,
terutama pada pasien umum dan fasilitas kesehatan di sekitar RS
Ernaldi Bahar. Promosi juga diperlukan untuk mensosialisasikan
keberadaan Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebagai rumah sakit khusus jiwa
satu-satunya memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk
pemeriksaan kesehatan jiwa. Selain itu, strategi RS Ernaldi Bahar untuk
meningkatkan jumlah kunjungan dengan membuka pelayanan
psikogeriatri yang merupakan pelayanan kesehatan jiwa bagi orang
lanjut usia serta pelayanan anak dan remaja.
Secara rinci perbandingan pencapaian sasaran strategis tahun 2013-2018
serta target yang ditetapkan pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.2.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 53
Tabel 3.2 Pencapaian Sasaran Utama 1 Tahun 2013 – 2018 dan Target Tahun 2018
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target
2018
%
Capaian
2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 BOR (Bed Occupancy
Ratio)
% 61,45 72,79 71,99 47,37 43,26 44,28 82 54,00
2 NDR (Nett Death Rate) Org/1000
pasien
0 0,01 0,0021 0,0020 0,00 0,0015 0,00
3 LOS (Length Of Stay) Hari 30 25 20,81 18,05 19,58 23,74 30 126,39
4 Jumlah Pasien dirawat
ruang UPIP > 10 hari
Orang 3 4 0 0 0 100
5 Survey Kepuasan
Masyarakat Terhadap
Pelayanan Rumah Sakit
% 78,59 78,85 79,03 79,42 79,87 87 91,80
6 Jumlah Kunjungan
Pasien Rawat Jalan
Jiwa
kunjungan 30.804 37.080 42.629 41.232 38.332 35.472 45.701 77,61
Dari tabel 3.2 perbandingan antara capaian kinerja sampai dengan
tahun 2018 terhadap target kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra RS
Ernaldi Bahar, dapat dilihat pada tahun 2018, terdapat 2 (dua) indikator yang
mencapai target Renstra, yaitu LOS (Lenght Of Stay) atau lamanya waktu
perawatan pasien, dan jumlah pasien dirawat di ruang UPIP lebih dari 10
hari. Sementara indikator lainnya tidak mencapai target kinerja pada tahun
2018, dikarenakan beberapa hal yang bersifat eksternal, seperti adanya
sistem rujukan berjenjang dari BPJS dan masih adanya stigma negatif
terhadap pengobatan kesehatan jiwa.
Hal tersebut merupakan tantangan bagi RS Ernaldi Bahar untuk selalu
berupaya dalam meningkatkan kualitas pelayanannya. Namun demikian
dapat dikatakan secara kurun waktu 2013-2018 secara umum pengelolaan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 54
rumah sakit masih terindikasi efisien. Hal ini terlihat bahwa capaian kinerja
dari indikator-indikator yang digunakan tersebut capaiannya masih tergolong
dalam kategori ideal. Strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan
pencapaian target diatas adalah dengan cara :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan petugas melalui pendidikan dan pelatihan baik
petugas medis maupun paramedis.
2. Mencukupi kebutuhan dokter Subspesialis Kedokteran Jiwa.
3. Meningkatkan kuantitas SDM, khususnya tenaga keperawatan, sesuai
dengan standar.
4. Melakukan promosi rumah sakit, baik dari segi pelayanan maupun dari
jenis pelayanan yang dimiliki rumah sakit, melalui media cetak maupun
elektronik. Promosi dilakukan dengan sasaran masyarakat umum dan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5. Mengevaluasi kapasitas dan distribusi tempat tidur, sehingga dapat
mencapai standard BOR.
6. Melengkapi alat-alat kedokteran yang canggih yang dapat menjadi
pelayanan ungulan bagi rumah sakit.
7. Menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial
Kabupaten/Kota untuk mengurangi stigma negative penyakit jiwa
sehingga dapat mengurangi korban pemasungan. Selain itu kerja sama
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 55
dilakukan untuk menjaring pasien dengan gangguan jiwa di masyarakat
(outreach).
Tujuan 1 Tersedianya Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu
Sasaran 2 Meningkatnya Pelayanan Rehabilitasi NAPZA (Narkotika, Alokohol, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya)
Untuk mewujudkan Tujuan 1 tersebut diatas, telah ditetapkan sasaran
strategis, yaitu Meningkatnya Pelayanan Rehabilitasi NAPZA (Narkotika,
Alokohol, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya). Pada tahun 2018 ini telah
dilaksanakan program dan kegiatan yang merupakan upaya untuk dapat
mencapai sasaran strategis tersebut, seperti program peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan BLUD. Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian
sasaran strategis 2, telah ditetapkan 2 (dua) indikator kinerja beserta target
pencapaiannya pada tahun anggaran 2018. Capaian, target dan persentase
capaian indikator kinerja sasaran pada Tujuan 1 Sasaran 2 dapat dijelaskan
pada Tabel 3.3.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 56
Tabel 3.3 Capaian Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2018
Indikator Kinerja Tahun 2018
Satuan Target Realisasi %
1 Jumlah kunjungan pengguna NAPZA
Kunjungan 2.400 2.126 88,58
2 Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
org/thn 200 126 63,00
Adapun pencapaian indikator kinerja tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Jumlah kunjungan pengguna NAPZA
Jumlah kunjungan pengguna NAPZA pada tahun 2018 mencapai
2.126 kunjungan. Terjadi penurunan jumlah kunjungan pengguna
Napza jika dibandingkan dengan tahun tahun 2017 dan 2016, yang
berturut-turut mencapai 2.212 kunjungan dan 2.575 kunjungan, namun
meningkat jika dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah kunjungan
1.507 kunjungan. Perbandingan jumlah kunjungan Pengguna NAPZA
dapat dilihat pada Grafik 3.5.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 57
Grafik 3.5 Perbandingan Kunjungan Pengguna NAPZA Tahun 2013 – 2018 dan
Target Tahun 2018
Penurunan jumlah kunjungan tahun 2018 dibandingkan tahun
2017 sebesar 3,8% dikarenakan beberapa pengguna Napza telah
selesai menjalani terapi. Selain itu, terdapat perubahan tren
penggunaan Napza di Indonesia dan dunia, yaitu penurunan
penggunaan opiate, seperti heroin, namun terjadi peningkatan konsumsi
jenis metamfetamin. Salah satu program di Klinik Napza Terpadu
adalah PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon) yang merupakan
program dengan menggunakan metadon sebagai substitusi heroin,
sehingga dapat mengurangi dampak buruk (harm reduction)
penggunaan obat tersebut. Dengan berkurangnya penggunaan heroin,
maka menurunkan kunjungan pengguna Napza ke PTRM RS Ernaldi
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 58
Bahar serta tidak tercapainya target yang diharapkan yantu sebanyak
3.075 kunjungan.
Selanjutnya RS Ernaldi Bahar akan menggalakkan kegiatan yang
sifatnya kerjasama dengan Institusi dan lembaga Napza guna
memberikan informasi tentang pelayanan napza. Upaya ini diharapkan
semakin banyaknya pengguna narkoba yang mempunyai kesadaran diri
untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap Narkoba. Selain
itu, RS Ernaldi Bahar akan lebih banyak menginformasikan dan
melakukan promosi kepada masyarakat tentang Klinik Napza Terpadu,
yang terdiri dari klinik PTRM, CST (Care and Support Treatment), VCT
(Voluntary Counseling and Testing) sebagai klinik pengobatan bagi
pecandu NAPZA serta penanggulangan HIV/AIDS.
2. Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi pada
tahun 2018 belum mencapai target yang telah ditetapkan pada awal
tahun, dari target 200 orang hanya tercapai 126 orang atau mencapai
63%. Perbandingan jumlah residen yang menjalani rehabilitasi dapat di
lihat pada Grafik 3.6
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 59
Grafik 3.6 Perbandingan Jumlah Residen (Pengguna NAPZA) yang Menjalani
Rehabilitasi Tahun 2014 – 2018 dan Target Tahun 2018
Dari Grafik 3.6 tampak adanya tren penurunan jumlah residen
(pengguna) NAPZA semenjak tahun 2016. Pada tahun 2018, terjadi
penurunan jumlah residen (pengguna) NAPZA jika dibandingkan dengan
tahun 2017 sebanyak 167 orang atau turun sebesar 24,5%. Pada tahun
2016 jumlah residen yang menjalani rehabilitasi sebanyak 210 orang
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 jumlah
residen yang menjalani rehabilitasi sebanyak 601 orang, sedangkan
pada tahun 2014 jumlah residen yang menjalani rehabilitasi sebanyak
356 orang.
Beberapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya target pada
tahun 2018 antara lain dikarenakan BNN Provinsi Sumatera Selatan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 60
telah memiliki pusat rehabilitasi NAPZA, serta telah banyak pusat
rehabilitasi NAPZA milik swasta yang diberikan izin dalam
penanggulangan ketergantungan NAPZA di Sumatera Selatan. Selain itu,
kurangnya promosi tentang pelayanan rehabilitasi Napza ke masyarakat,
serta masih rendahnya kesadaran keluarga dan pecandu untuk
melakukan rehabilitasi secara sukarela.
Strategi RS Ernaldi Bahar pada tahun mendatang adalah lebih giat
mempromosikan pusat rehabilitasi NAPZA dan akan melengkapi sarana
dan prasarana di ruang rawat inap rehabilitasi narkoba, seperti
melengkapi alat – alat latihan musik, alat latihan olah raga dan lain –
lain sebagai terapi bagi para penderita Narkoba, serta meningkatkan
kenyamanan residen, terutama di ruang detoksifikasi dengan. Selain itu,
untuk meningkatkan pengetahuan paramedis yang berkecimpung di
rehabilitasi narkoba, RS Ernaldi Bahar akan lebih banyak mengirimkan
tenaga kesehatannya untuk memperdalam ilmu di bidang rehabilitasi
terhadap pengguna narkoba ke Rumah Sakit yang lebih dulu telah
mempunyai program dalam hal rehabilitasi narkoba.
Capaian Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2013 - 2018 dan Target Tahun
2018 dapat dilihat pada Tabel 3.4.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 61
Tabel 3.4 Capaian Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2013 - 2018 dan Target Tahun 2018
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target
2018
%
Capaian 2018
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah kunjungan
pengguna NAPZA
kunjung
an
366 432 1.507 2.575 2.212 2.126 2.400 88,58
2 Jumlah residen
(pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
org/thn 356 601 210 167 126 200 63,00
Dari tabel perbandingan antara capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 terhadap target kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra RS Ernaldi
Bahar pada tahun 2018, 1 (satu) indikator yang sudah mencapai lebih dari
80% target renstra tahun 2018. Strategi yang akan dilakukan pada masa
mendatang adalah lebih aktif promosi dan menginformasikan kepada
masyarakat umum tentang program dan metode pengobatan detoksifikasi
terhadap para penyalahgunaan NAPZA.
Tujuan 2 Meningkatnya Peran RS Ernaldi Bahar Sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan Pelatihan yang Berkualitas
Sasaran 1 Meningkatnya Pemanfaatan Rumah Sakit untuk Pendidikan dan Pelatihan
Untuk mewujudkan tujuan kedua tersebut diatas, telah ditetapkan satu
sasaran strategis yaitu meningkatnya pemanfaatan rumah sakit untuk
pendidikan dan pelatihan. Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 62
sasaran strategis tersebut, maka telah ditetapkan 2 (dua) indikator kinerja
beserta target pencapaiannya pada tahun anggaran 2018. Terkait dengan
sasaran diatas, selama tahun 2018 program yang dilaksanakan adalah
program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan BLUD. Capaian indikator
kinerja tujuan 2 dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Capaian Tujuan 2 Tahun 2018
Indikator Kinerja Tahun 2018
Satuan Target Realisasi %
1 Jumlah institusi Pendidikan yang melakukan Praktek
inst/thn 22 22 100
2 Jumlah Mahasiswa yang melakukan penelitian
org/thn 200 136 68
Adapun pencapaian indikator kinerja tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Jumlah Institusi Pendidikan yang Melakukan Praktek
Jumlah institusi pendidikan yang melakukan praktek di RS
Ernaldi Bahar pada tahun 2018 telah mencapai target yang diharapkan
yaitu sebanyak 22 institusi dari target 22 institusi atau mencapai 100%.
Jumlah ini naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada
tahun 2017 dan 2016 sebanyak 20 institusi, sedangkan tahun 2015
sebanyak 21 institusi per tahun dari target yang telah ditetapkan yaitu
sebanyak 20 institusi/tahun dengan persentase capaian 105%.
Sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 20 institusi per tahun dari target
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 63
yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 20 institusi/tahun dengan
persentase capaian 100%. Hal ini menjadi penilaian bahwa RS Ernaldi
Bahar menjadi rujukan bagi institusi kesehatan untuk melakukan
praktek lapangan di bidang kesehatan jiwa. Pada tahun 2013 dari target
yang ditetapkan sebanyak 15 institusi yang melakukan praktek,
didapatkan realisasi sebanyak 10 institusi yang melakukan praktek
lapangan di RS Ernaldi Bahar, dengan persentase capaian sebesar
66,67%.
Adapun program studi pendidikan yang melakukan praktek di
RS Ernaldi Bahar meliputi Fakultas Kedokteran, program studi DIII
Keperawatan, S1 Keperawatan, Profesi Ners, S2 Keperawatan, S1
Psikologi, DIII Rekam Medis, S1 Kesehatan Masyarakat, dan beberapa
ilmu kesehatan lainnya. Perbandingan jumlah institusi yang melakukan
praktek pada kurun tahun 2013 – 2018 disajikan pada Tabel 3.7.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 64
Grafik 3.7 Perbandingan Jumlah Institusi Pendidikan yang melakukan Praktek
Lapangan Tahun 2013 – 2018 dan Target Tahun 2018
Dari grafik 3.7 dapat dilihat terjadi kenaikan jumlah institusi yang
melakukan praktek di RS Ernaldi Bahar dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2015, kemudian terjadi penurunan di tahun 2016, namun pada
tahun 2018 terjadi peningkatan dan dapat memenuhi target tahun 2018
dan target Renstra, sebanyak 22 institusi pendidikan.
RS Ernaldi Bahar telah melaksanakan kerjasama dengan institusi-
institusi kesehatan yang berada di Sumatera Selatan agar dapat
melaksanakan praktek lapangan di RS Ernaldi Bahar. Untuk menunjang
kerjasama tersebut RS Ernaldi Bahar telah melakukan perbaikan-
perbaikan gedung sebagai sarana penunjang lahan praktek dan juga
untuk mahasiswa yang berasal dari luar kota Palembang disediakan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 65
asrama untuk menginap. Untuk tenaga pendidik RS Ernaldi Bahar telah
melaksanakan pelatihan-pelatihan bagi karyawan RS, Ernaldi Bahar
guna menambah ilmu dalam bidang kesehatan jiwa dan
kegawatdaruratan.
2. Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Penelitian
Jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian di RS Ernaldi Bahar
pada tahun 2018 hanya tercapai 68% dari target yang telah ditetapkan
atau 136 orang dari target 200 orang per tahun. Jumlah mahasiswa
yang melakukan penelitian pada tahun 2018 juga mengalami penurunan
dibandngkan dengan tahun 2017. Jumlah mahasiswa yang melakukan
penelitian di RS Ernaldi Bahar dapat dilihat pada Grafik 3.8.
Grafik 3.8 Perbandingan Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Penelitian
Tahun 2014 hingga 2018 dan Target Tahun 2018
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 66
Belum tercapainya target yang telah ditetapkan akan menjadi
acuan bahwa RS Ernaldi Bahar sebagai pusat pendidikan dan penelitian
dalam pengembangan ilmu kesehatan jiwa akan berusaha menjadi lebih
baik lagi dengan cara melakukan perbaikan sarana dan prasarana
belajar di RS Ernaldi Bahar seperti melengkapi referensi ataupun buku-
buku mengenai ilmu kejiwaan. Capaian indicator kinerja tujuan 2
sasaran 1 dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Capaian Tujuan 2 Sasaran 1 Tahun 2013 - 2018
dan Target Tahun 2018
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Target 2018
% Capaian
2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah institusi
Pendidikan yang
melakukan Praktek
inst/thn 10 20 21 20 20 22 22 100
2 Jumlah Mahasiswa
yang melakukan
penelitian
org/thn 150 117 147 173 136 200 68,0
Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa indikator jumlah institusi pendidikan yang
melakukan praktek telah memenuhi target Renstra, sedangkan jumlah
mahasiswa yang melakukan penelitian belum memenuhi target Renstra. Hal
ini menjadi acuan bagi RS Ernaldi bahar untuk terus memperbaiki pelayanan
bagi pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan akses bahan bacaan
mahasiswa sehingga dapat menambah referensi bagi praktek dan penelitian,
terutama di bidang kesehatan jiwa.
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 67
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Akuntabilitas keuangan merupakan pencapaian kinerja keuangan dari
indikator keuangan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan
tahun 2018. Pengukuran pencapaian kinerja keuangan berdasarkan
persentase rata-rata realisasi anggaran pada tiap program dan kegiatan.
3.3.1 Realisasi Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD
Rincian realisasi pendapatan RS Ernaldi Bahar tahun 2018 dapat dilihat
pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Realisasi Pendapatan Tahun 2018
Uraian Target Pendapatan
(Rp) Realisasi
(Rp) Capaian
(%)
Biaya Pelayanan 165.000.000 295.030.000 178,81
Biaya Tindakan 100.000.000 85.615.000 85,62
Rawat Jalan 260.000.000 981.280.000 377,42
Rawat Inap 850.000.000 664.350.000 78,16
Obat – obatan 1.800.000.000 1.900.777.157 105,60
BPJS 17.200.000.000 19.208.511.641 111,68
Jasa Giro 100.000.000 184.124.553 184,12
Laboratorium 250.000.000 172.079.640 68,83
Radiologi 15.000.000 5.910.000 39,40
Ambulance 15.000.000 12.260.000 81,73
Jasa Konsultasi Medik 400.000.000 751.951.000 187,99
Diklat 170.000.000 292.462.500 172,04
Sewa Lahan Parkir 24.000.000 0 0,00
Asrama 14.000.000 8.640.000 61,71
Piutang Pasien 45.000.000 89.798.142 199,55
IPWL 1.666.000.000 1.099.093.107 65,97
Lain – lain 46.000.000 389.731.830 847,24
Jumlah 23.120.000.000 26.141.614.570 113,07
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 68
Realisasi pendapatan RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
tahun 2018 telah melampaui target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp.
26.141.614.570,- atau capaian 113,07% dibandingkan dengan target Rp.
23.120.000.000,-. Dari Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa sumber pendapatan
terbesar berasal dari BPJS yaitu sebesar 73,28% dari total pendapatan.
3.3.2 Realisasi Anggaran
Berdasarkan Peraturan Daerah Sumatera Selatan No. 7 tahun 2018
tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 serta Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan No.73 tahun 2018 tentang Penjabaran Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2018, total Pagu Anggaran RS Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan yang bersumber dari dana APBD Provinsi Sumatera Selatan,
DAK dan bersumber dari BLUD RS Ernaldi Bahar Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp. 67.156.130.270,-, yang terdiri atas :
a. Belanja Tidak Langsung : Rp. 29.250.062.000,-
b. Belanja Langsung : Rp. 37.906.068.270,-
1) Belanja Barang dan Jasa : Rp. 30.968.677.697,-
2) Belanja Modal : Rp. 6.937.390.573,-
(Keterangan : Untuk belanja modal sebesar Rp. 2.119.749.573,-
bersumber dari dana DAK).
Pada Anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 29.250.062.000,-
(dua puluh sembilan milyar dua ratus lima puluh juta enam puluh dua ribu
rupiah) diperoleh dari alokasi APBD yang dipergunakan untuk belanja
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 69
pegawai PNS di lingkungan Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Adapun realisasi
belanja tidak langsung sebesar Rp. 25.846.765.653,- atau tercapai sebesar
88,36%, yang dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun 2018
No Uraian Pagu Realisasi s/d
Des 2018 %
1 Gaji Pokok 11.761.298.000 11.701.242.800 99,49
2 Tunjangan Keluarga 1.139.542.000 1.130.826.458 99,24
3 Tunjangan Jabatan 212.830.000 210.330.000 98,83
4 Tunjangan Fungsional 1.387.375.000 1.385.625.000 99,87
5 Tunjangan Fungsional Umum 101.969.000 101.470.000 99,51
6 Tunjangan Beras 725.596.000 663.439.620 91,43
7 Tunjangan PPh 15.048.000 14.890.272 98,95
8 Pembulatan Gaji 156.000 151.503 97,12
9 Tambahan Penghasilan PNS
- Kondisi Kerja 2.870.400.000 2.246.000.000 78,25
- Pertimbangan Objek Lain 11.035.848.000 8.392.790.000 76,05
Jumlah 29.250.062.000 25.846.765.653 88,36
Sedangkan jumlah rencana pengeluaran belanja langsung pada RS
Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan yang tercantum dalam Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) pada tahun anggaran 2018 dan
menjadi dasar dalam penyusunan perhitungan anggaran ini adalah sebesar
Rp. 37.906.068.270,- dari semula sebesar Rp. 29.369.555.100,- dalam APBD
Induk.
Dari jumlah alokasi anggaran tersebut, maka realisasi keuangan yang
diperoleh pada tahun anggaran 2018 adalah sebesar Rp. 31.842.436.307,-
dengan persentase realisasi adalah sebesar 84% dan realisasi fisik program
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 70
dan kegiatannya mencapai 100%. Anggaran tersebut adalah untuk belanja
langsung yang dikelola oleh RS Ernaldi bahar Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam Tahun Anggaran 2018 RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan memiliki 5 Program dengan 6 kegiatan, alokasi maupun realisasi dari
masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Realisasi Belanja Langsung tahun 2018
No Program/Kegiatan Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.018.383.100 2.930.845.429 97,10
1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1.458.227.100 1.370.689.429 94,00
2 Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran
1.560.156.000 1.560.156.000 100,00
II Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
80.641.000 80.641.000 100,00
3 Penyelesaian Kewajiban Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
80.641.000 80.641.000 100,00
III Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
2.119.749.573 2.088.034.222 98,50
4 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
2.119.749.573 2.088.034.222 98,50
IV Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
3.231.172.000 3.172.315.665 98,18
5 Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat Sumsel Semesta
3.231.172.000 3.172.315.665 98,18
V Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD
29.456.122.597 23.570.599.991 80,02
6 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD 29.456.122.597 23.570.599.991 80,02
Jumlah : 6 kegiatan 37.906.068.270 31.842.436.307 84,00
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 71
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan yang disajikan ini berisikan pelaksanaan dari
serangkaian rencana program dan sasaran yang mengacu kepada 5 (lima)
tujuan dari Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2013-2018.
Dalam pencapaian tujuan tersebut tidak dapat dipungkiri sangat
tergantung pada ketersediaan sumber daya manusia yang memadai, selain
itu diperlukan kerja sama yang baik antar bagian/bidang pelayanan yang ada
sebagai sumber perencanaan dan sekaligus pelaksanaan dari kegiatan
program yang dilaksanakan pada Tahun 2018.
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan menyadari bahwa
beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan perlu mendapatkan perhatian
untuk perbaikan dan evaluasi, agar dapat meningkatkan kinerja yang sudah
dicapai. Input berupa Sumber Daya Manusia baik kuantitas maupun kualitas
dan ketersediaan dana masih menjadi permasalahan dan kendala utama
dalam melaksanakan program kegiatan.
Kami yakin bahwa dengan tekad kerja didasari rasa kebersamaan setiap
SDM yang ada, serta menanamkan budaya kerja serta sadar akan Visi dan
LKjIP Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 72
Misi Rumah Sakit, diharapkan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan mampu memenuhi pencapaian kinerja yang lebih baik.
Selanjutnya disadari juga bahwa pembuatan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2018 ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan,
baik dari susunan penulisan dan pemakaian bahasa maupun dalam
menganalisa, sehingga belum memenuhi harapan bagi para pengguna yang
ingin memanfaatkannya. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya demi meningkatkan pelaksanaan
tugas jajaran Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan untuk
meningkatkan pelayanan dimasa – masa yang akan datang.
Palembang, Januari 2019
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Direktur
dr. Yumidiansi F, M.Kes Pembina Utama Muda / IV.c NIP. 196606151996032001