laporan kinerja instansi pemerintah dinas...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Telp(0711) 7690032
Websites : www.dinkes.banyuasinkab.go.id, e-mail : [email protected]
LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS KESEHATAN
TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa
ta’alla karena atas izin dan karunia -Nya
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat
diselesaikan.
Laporan ini merupakan media pertanggungjawaban tertulis
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan,
berisi informasi tentang tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan strategis dalam mewujudkan visi ,
misi dan sasaran Dinas Kesehatan selama tahun 2016.
Mengingat terbatasnya kemampuan , kami menyadari bahwa
Laporan Kinerja (LKj) Tahunan yang disusun ini masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu segala koreksi dan saran
dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan
Pangkalan Balai, 2017
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
BAB.I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. DASAR HUKUM 2
C. MAKSUD DAN TUJUAN 2
D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3
E. SARANA DAN PRASARANA 20
BAB II PERENCANAAN
A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 1
BAB III AKUNTABILTAS KINERJA
A. STANDAR PENILAIAN KINERJA 1
B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 3
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN 60
D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA 75
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun
2016 dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
Rencana Kinerja Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin
dituntut untuk secara terus - menerus melakukan perubahan ke arah
perbaikan. Perubahan-perubahan tersebut harus disusun dalam bentuk
tahapan kegaiatn yang terarah dan berkelanjutan, sehingga dapat
meningkatkan kinerja .
Untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuasin harus memiliki visi dan misi yang jelas serta
menggunakan strategi dan cara -cara pencapaian tujuan yang tepat dan
terarah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut telah ditetapkan masing -
masing 22 (dua puluh dua) program dan 56 (Lima Puluh Enam)
indikator kinerja, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuasin
Untuk mewujudkan tujuan dalam perencanaan strategik tahun
2014 - 2018, maka dari 5 (Lima) sasaran yang ditetapkan untuk tahun
2015 dengan hasil pengukuran kinerja Sasaran, yaitu :
1. Sasaran ““Meningkatnya Usia Harapan Hidup”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup
dengan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas dengan 38 (tiga puluh delapan) Indikator kinerja
sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 95.21 %
dengan predikat Sangat Baik.
iv
2. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Bayi”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi
dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian
indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat Sangat Baik.
3. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Ibu”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu
dengan 9 (sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata
capaian indikator sasaran sebesar 108.99% dengan predikat Sangat Baik.
4. Sasaran “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk
dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian
indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat Sangat Baik.
5. Sasaran “Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas
dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui
ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningktakn kualitas dan kuantitas
SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan
kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata
capaian indikator sasaran sebesar 100.00% dengan predikat Sangat Baik.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuasin bisa dikataka n ”SANGAT BAIK”
menurut Pedoman Penyusunan L KjIP Tahun 2016.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 1
A. LATAR BELAKANG
Setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah Negara
mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya sera kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada
suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing intansi,
sebagaimana hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah guna
mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik ( Good Governance) di
Indonesia.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sangatlah penting dan strategis
oleh karena memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya di capai
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya
Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan
kabupaten Banyuasin sebagai salah satu instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten banyuasin, juga mempunyai kewajiban untuk menyusun
Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan visi dan misi untuk mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
PENDAHULUAN
BAB I
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 2
B. DASAR HUKUM.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petujunk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Bupati No. 627 tahun 2011 tentang Penjabaran Uraian Tugas dan Fungsi
Urusan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja (LKj) Tahunan ini merupakan salah satu media informasi
pertanggungjawaban untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Dalam
Laporan Kinerja (LKj) ini diuraikan hasil evaluasi berupa analisis akuntabilitas kinerja
sasaran dalam rangka mewujutkan tujuan, visi dan misi sebagaimana telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis (Renstra).
Evaluasi terhadap capaian kinerja bertujuan untuk :
1. Meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas instansi dimata instansi yang lebih tinggi
dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap skpd dalam hal ini
adalah Dinas Kesehatan
2. Menjadi umpan balik untuk peningkatan kinerja skpd
3. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab skpd
4. Mendorong skpd untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan secara baik, sesuai ketentuan, peraturan perundang – undangan
yang berlaku serta kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 3
5. Menjadikan instansi yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,
efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan
D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1) Struktur Organisasi
Struktur Organisasi SKPD Kesehatan mengacu PP 41 tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741), telah
ditetapkan Struktur organisasi SKPD Kesehatan Kabupaten Banyuasin berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 02 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin. Maka ditetapkan
struktur organisasi Dinas Kesehatan berikut:
LAMPIRAN IV KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN
NOMOR 2 THN 2011 TANGGAL 8 JANUARI 2011
Y
PATEN BANYUASI
KABID Pengembangan
SDM & INFOKES KABID JAMINAN &
SARANA KESEHATAN
SEKSI Pengembangan SDM, Registrasi &
Akreditasi
SEKSI JAMINAN
KESEHATAN
SEKSI SARANA & PRASARANA
KESEHATAN SEKSI Data & INFOKES
SEKSI PROMKES &
PEMBERDAYAAN MASY SEKSI KEFARMASIAN MAKANAN &
MINUMAN
KELOMPOK JAFUNG KELOMPOK JAFUNG
KELOMPOK
JAFUNG
UPTD LABORATORIUM
KESEHATAN
KEPALA DINAS
UPT INSTALASI
FARMASI
SUBAG PENY PROGRAM
&ANGGARAN
SEKRETARIS DINAS
SUBAG KEUANGAN
& PERLENGKAPAN
SUBAG UMUM &
KEPEGAWAIAN
KABID YAN KES KABID PENGENDALIAN
MASALAH KESEHATAN
SEKSI KESEHATAN
DASAR
SEKSI P2P
SEKSI KES RUJUKAN &
GIZI Masyarakat
SEKSI PENGAMATAN PENY &
PENANGULANGAN WABAH
SEKSI KESEHATAN
KHUSUS SEKSI KESLING
KELOMPOK JAFUNG KELOMPOK JAFUNG
UPT PUSKESMAS (32)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 4
2) Tugas Pokok dan Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Dinas Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten dibidang Kesehatan berdasarkan
azas otonomi dan tugas pembantuan, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan Sekretariat, yaitu urusan umum, perlengkapan,
kepegawaian dan keuangan ;
b. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesehatan ;
c. Pemberian pelayanan umum dibidang Kesehatan ;
d. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang Kesehatan meliputi pendekatan,
pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan ;
e. Pelaksanaan pembinaan teknis dibidang Pelayanan Kesehatan, rujukan,
pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, pengawasan obat,
makanan ringan dan minuman serta alat kesehatan, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat ;
f. Perencanaan sistem kesehatan daerah, akreditasi dan sertifikasi kesehatan
serta peningkatan SDM Kesehatan berdasarkan kebijakan teknis
g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya ;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan bertugas memimpin dan melaksanakan segala
usaha dan kegiatan di bidang kesehatan serta pengolahan Kesekretariatan
Dinas. Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan
fungsi yaitu :
a. Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang selaras
dengan Visi dan Misi daerah ;
b. Membuat program kerja untuk mencapai tujuan jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek;
c. Mengkoordinir kegiatan Sekretariat dan bidang-bidang;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 5
d. Memberi petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan
bawahannya yang berada dalam lingkungan dinasnya;
e. Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan Instansi terkait
baik pusat maupun daerah
f. Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
2. Sekretariat Dinas Kesehatan
Sekretariat Dinas bertugas melaksanakan administrasi umum,
pengolahan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan
urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang. Dalam
melaksanakan Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program bidang kesehatan beserta anggaran
pelaksanaannya;
b. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan / dokumentasi;
c. Pengelolaan urusan kehumasan hukum & penyusunan peraturan
perundang - undangan;
d. Pembinaan urusan umum;
e. Penyelenggaraan tata usaha kepegawaian;
f. Penyelenggaraan tata usaha keuangan & inventarisasi rumah tangga
kantor;
g. Melaksanakan hubungan kerja dengan satuan kerja lain yang terkait dalam
rangka kelancaran pelaksanaan fungsinya;
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
& fungsinya.
(1) Sub bagian Penyusunan Program dan Anggaran :
a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan penyusunan rencana dan
program kerja Dinas Kesehatan, penyusunan rencana anggarannya serta
memantau pelaksanaannya;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 6
b. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk
melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya;
c. Melaksanakan koordinasi dengan dinas/ instansi terkait, menghimpun,
merekapitulasi dan menyusun bahan-bahan untuk penyusunan program
Dinas Kesehatan;
d. Menghimpun, merekapitulasi dan menyusun rencana kerja tahunan dan
triwulan Dinas Kesehatan;
e. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program di bidang
kesehatan;
f. Melaksanakan sinkronisasi program pembangunan kesehatan dari
berbagai sumber biaya (DAK, DAU, APBD dan BLN);
g. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan pertemuan untuk
mengikuti rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang);
h. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan Rapat Kerja Kesehatan
Daerah (Rakerkesda);
i. Menyusun perencanaan dan pembangunan proyek-proyek dan
mengamati pelaksanaannya;
j. Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang
kesehatan;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :
a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan umum dan kepegawaian;
b. Mengkoordinasi tugas administrasi umum dan kepegawaian agar
berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Menghimpun, menelaah dan menyampaikan Peraturan Perundang-
undangan yang berhubungan dengan kesehatan, kerumahtanggaan,
perlengkapan dan lain-lain
d. Melaksanakan tata usaha dan pengendalian kearsipan;
e. Melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler;
f. Melaksanakan pengamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 7
g. Mengkoordinasi tugas kepegawaian agar berjalan dengan baik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
h. Membuat perencanaan tentang formasi (kebutuhan) pegawai;
i. Melaksanakan tata usaha kepegawaian dan pembuatan data
kepegawaian;
j. Melaksanakan urusan pembinaan dan pengembangan kepegawaian;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan :
a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan keuangan dan perlengkapan;
b. Mengkoordinasi tugas keuangan agar berjalan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
c. Melakukan tata usaha keuangan dan pertanggungjawaban anggaran;
d. Melaksanakan urusan pajak-pajak;
e. Melaksanakaan pembinaan dan pengendalian serta pengawasan
terhadap para bendaharawan;
f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan pada UPT
Puskesmas dan UPT Farmasi;
g. Melaksanakan pengelolaan administrasi pendapatan (retribusi, dan lain-
lain) ;
h. Melaksanakan usulan permintaan anggaran (rutin, gaji, program dan
lain-lain).
i. Mengkoordinasi tugas administrasi keuangan dan perlengkapan agar
berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku;
j. Melaksanakan inventarisasi barang/ alat perlengkapan kantor;
k. Melaksanakan tugas pemeliharaan dan penghapusan barang/ alat
perlengkapan kantor;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 8
3. Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan di bidang Pelayanan Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang
Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan dasar.
b. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan
dan pembinaan gizi masyarakat.
c. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan khusus.
d. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya
(1) Seksi Kesehatan Dasar :
a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi
Kesehatan Dasar ;
b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Dasar serta mengolah
bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai
denganbidang tugasnya;
c. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis standar pelayanan pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat Keliling (Pusling) dan Pelayanan
Kesehatan Dasar Swasta baik administratif maupun teknis medis;
d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan
kesehatan dasar swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila
ada penyimpangan standar;
e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya pemeriksaaan kesehatan
ibu, anak dan upaya pelayanan serta kegiatan keluarga berencana melalui
Puskesmas, Rumah Sakit dan unit layanan kesehatan lainnya;
f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas, Pustu, dan
layanan kesehatan dasar lainnya dalam hal pemeliharaan pengobatan
terhadap anak yang menderita penyakit menular;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 9
g. Mengelola program Gerakan Sayang Ibu (GSI), Audit Pengumpulan bahan
penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan Maternal Perinatal dan
pembinaan bidan di desa;
h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan
Dasar.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi Masyarakat :
a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi
Kesehatan Rujukan dan Gizi ;
b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi serta
mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai
denganbidang tugasnya;
c. Melaksanakan pembinaan pengendalian teknis standar pelayanan kesehatan
rujukan di Rumah Sakit, baik milik Pemerintah maupun swasta, secara
administratif maupun teknis medis;
d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan
kesehatan rujukan swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila
ada penyimpangan standar;
e. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan rumah sakit;
f. Melaksanakan pemantauan konsumsi gizi dan pemantauan status gizi
masyarakat (khususnya status gizi Balita, anak sekolah dan ibu hamil).
g. Turut melaksanakan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi bersama instansi
terkait.
h. Melaksanakan usaha perbaikan gizi masyarakat dan memasyarakatkan
Keluarga Sadar Gizi.
i. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan masalah-
masalah gizi seperti Kurang Vitamin A, Anemia Gizi Besi, GAKY, Kurang Energi
Protein, Marasmus, Kwarshiorkor, dan lain-lain.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 10
j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan
Rujukan dan Gizi Masyarakat;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Seksi Kesehatan Khusus :
a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi
Kesehatan Khusus ;
b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Khusus serta
mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai
denganbidang tugasnya;
c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan anak sekolah;
d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan usia lanjut;
e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan khusus yaitu
kesehatan jiwa, kesehatan indra, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan kerja,
kesehatan olahraga.
f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan matra, yaitu
kesehatan haji, kesehatan transmigrasi dan kesehatan matra lainnya.
g. Melaksanakan koordinasi pembinaan program laboratorium pemeriksaan
rutin.
h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan
Khusus.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsi
4. Pengendalian Masalah Kesehatan
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Kesehatan di bidang Pengendalian Masalah Kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan
fungsi:
1. Perencanaan kegiatan penyelidikan epidemiologi dan laboratorium terhadap
kemungkinan terjadinya wabah penyakit.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 11
2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pemberantasan penyakit
menular langsung dan penyakit yang bersumber dari binatang
3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pencegahan penyakit dan
imunisasi
4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penanggulangan KLB, wabah
dan bencana serta pengorganisasian bantuan kesehatan
5. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pembinaan kesehatan
lingkungan
6. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya
(1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit :
a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pemberantasan penyakit menular
langsung dan penyakit bersumber binatang, serta mengolah bahan untuk
melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya;
b. Merencanakan, mengadakan dan mendistribusikan sarana dan peralatan
termasuk kebutuhan obat penyakit menular langsung dan penyakit bersumber
binatang;
c. Melaksanakan pengumpulan bahan penyelenggaraan pemberantasan penyakit
menular langsung dan penyakit bersumber binatang;
d. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya
pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang;
e. Melakukan kegiatan pengawasan pada suatu daerah tertentu yang
menunjukkan gejala-gejala penyakit menular;
f. Menyebarkan informasi tentang cara-cara pemberantasan penyakit menular
langsung dan penyakit bersumber binatang;
g. Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya pemberantasan vektor;
h. Melaksanakan hubungan kerja/koordinasi dengan unit kerja lain untuk
kelancaran tugas pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit
bersumber binatang;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 12
(2) Seksi Pengamatan dan Penanggulangan Wabah & KLB :
a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengamatan Penyakit Dan
Penanggulangan Wabah Dan KLB serta mengolah bahan untuk melaksanakan
kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Melaksanakan pengamatan rutin terhadap perkembangan terjadinya kasus-
kasus penyakit menular dan tidak menular;
c. Mengumpulkan data, mencermati dan menyelidiki secara epidemiologis
tentang kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah tertentu;
d. Mengolah data dan membuat laporan tentang hasil penyelidikan epidemiologi
yang telah dilaksanakan;
e. Melaksanakan vaksinasi terhadap anggota masyarakat yang rentan bila
kemungkinan terjadi wabah penyakit menular;
f. Melaksanakan penanggulangan dan pengendalian penyakit potensial
wabah/kejadian luar biasa;
g. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya kesehatan pasca
bencana;
h. Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan distribusi kebutuhan sarana dan
peralatan termasuk obat/vaksin penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I);
i. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi;
j. Mengumpulkan bahan monitoring evaluasi pelaksanaan imunisasi rutin dan
insidentil pada puskesmas, posyandu, unit pelaksana kesehatan lainnya serta
menganalisis hasil penelitian penyakit dan memberikan imunisasi;
k. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Pengamatan
Penyakit Dan Penanggulangan Wabah Dan KLB;
l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
(3) Seksi Kesehatan Lingkungan :
a. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk
melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 13
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kualitas air dan lingkungan
pemukiman, termasuk pengungsian;
c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
(sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana
umum lainnya);
d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat
pengelolaan makanan (berbagai macam industri pangan, rumah makan dan
restoran, hotel, pasar, dan lainnya);
e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat
pengolahan, penyimpanan dan penjualan pestisida;
f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah dan limbah,
baik rumah tangga maupun industri;
g. Melaksanakan penyehatan kawasan dan sanitasi darurat;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan pengemasan
data dan informasi bidang kesehatan.
2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penelitian kesehatan.
3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengembangan sumberdaya
manusia kesehatan.
4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan registrasi dan akreditasi.
5. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan.
6. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pengembangan
potensi peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 14
7. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Registrasi &
Akreditasi :
a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses Penilaian Angka Kredit bagi
pejabat fungsional bidang kesehatan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku;
b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap para pejabat
fungsional tentang tata cara Penilaian Angka Kredit sesuai peraturan
perundangan yang berlaku;
c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional bidang
kesehatan;
d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses penetapan akreditasi;
e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelayanan medik dasar dan spesialistik
dalam rangka akreditasi;
f. Memberikan rekomendasi izin di bidang kesehatan, sarana kesehatan,
usaha kefarmasian, makanan dan minuman;
g. Memberikan izin sementara di bidang kesehatan, sarana kesehatan, usaha
kefarmasian, makanan dan minuman sebelum turunnya Peraturan Daerah
yang mengatur hal tersebut;
h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Banyuasin, khususnya di bidang perizinan
kesehatan;
i. Memberikan rekomendasi izin pendirian lembaga pendidikan tenaga
kesehatan dan diklat tenaga kesehatan;
j. Memberikan rekomendasi izin kepada pihak-pihak yang akan
melaksanakan penelitian di bidang kesehatan;
k. Memberikan sertifikasi kepada pihak-pihak yang melaksanakan seminar
dan simposium di bidang kesehatan;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 15
l. Merencanakan, mengembangkan dan mengadakan sarana dan peralatan
dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM Kesehatan, Registrasi dan
Akreditasi;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Seksi Data Informasi Kesehatan :
a. Mengembangkan pengelolaan data (Pengumpulan, Penyimpanan,
Pengolahan dan Analisis) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi yang ada;
b. Mengembangkan pengemasan data (Bank Data, Profil Kesehatan ataupun
suatu bentuk Informasi Khusus lainnya);
c. Mengembangkan Jaringan kerjasama (kemitraan) dalam pengelolaan data
dan informasi kesehatan secara lintas program dan lintas sektoral dengan
pihak-pihak yang terkait.
d. Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan;
e. Merencanakan dan mengadakan sarana dan peralatan yang dibutuhkan bagi
kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan;
f. Menghimpun dan merekapitulasi laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP);
g. Menghimpun dan merekapitulasi data profil puskesmas se-Kabupaten dan
kemudian menyusun serta menyajikan profil Dinas Kesehatan Kabupaten;
h. Menyusun dan mengirim laporan kegiatan tahunan (data dasar puskesmas,
profil kesehatan kabupaten, profil sumberdaya manusia kesehatan
kabupaten dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kabupaten serta
data penunjang lain yang terkait dengan hal-hal tersebut) ke Dinas
Kesehatan Provinsi dan Pusat (Kementerian Kesehatan RI);
i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penelitian kesehatan dalam rangka
pembinaan program kesehatan;
j. Memberikan bimbingan teknis kepada para petugas yang terlibat dalam
kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan serta
penelitian kesehatan;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 16
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat :
a. Menyusun rencana program kerja Seksi Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat;
b. Mengumpulkan dan mengolah bahan kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
c. Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan dan meningkatkan keterampilan
sumber daya manusia (SDM) dalam memanfaatkan sarana dan alat bantu
penyuluhan kesehatan;
d. Merencanakan dan mengadakan media dan alat bantu promosi kesehatan;
e. Merencanakan, mengadakan dan menyebarluaskan pesan-pesan dan
informasi kesehatan kepada masyarakat melalui segala bentuk media
promosi kesehatan, baik berupa buku, alat peraga, spanduk, banner, baliho,
maupun melalui media elektronik;
f. Melakukan pembinaan dan pengembangan perilaku individu, keluarga dan
masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
kehidupan sehari-hari di rumah tangga;
g. Melakukan pembinaan, pengembangan potensi dan peran serta masyarakat
dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit, serta pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan;
h. Membina/menjalin kemitraan dalam teknis Program Pemberdayaan
Masyarakat di bidang kesehatan bersama kegiatan TNI Masuk desa,
Manunggal KB serta instansi terkait;
i. Membina, mengembangkan dan memberdayakan bentuk-bentuk
UKBM(Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) sebagai wadah
peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, seperti Posyandu,
Posbindu Lansia, Poskesdes, Poskestren, Pos Obat Desa, Santri Husada, dan
bentuk UKBM lainnya;
j. Turut membina dan memberdayakan organisasi pemuda dan organisasi
kemasyarakatan yang bergerak di bidang kesehatan seperti Saka Bhakti
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 17
Husada (SBH), Peningkatan Partisipasi Generasi Muda Dalam Pembangunan
Kesehatan (P2GMPK), Peningkatan Peran Wanita Pembangun Kesehatan
(P2WPK), dan wadah lain sejenisnya;
k. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis kegiatan Upaya Kesehatan
Sekolah (UKS), Sentra Pengobatan Tradisional.
l. Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi secara lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
6. Jaminan & Sarana Kesehatan
Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kesehatan di bidang Jaminan & Sarana Kesehatan. Dalam melaksanakan
tugas Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan
dan pembiayaan.
2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan
3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan Kefarmasian, makanan dan
minuman.
4. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(1) Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan :
a) Memimpin penyusunan rencana program jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan
pembiayaan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 18
b) Mengkoordinasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan
pembiayaan.
c) Mengelola jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi
kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan.
d) Mengendalikan pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan
pembiayaan.
e) Mengevaluasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan
pembiayaan.
f) Memberikan pembinaan teknis program jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan
pembiayaan.
g) Menyampaikan pelaporan program jamkesmas, jamsoskes dan jaminan
pemeliharaan kesehatan lainnya
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Seksi Sarana & Peralatan Kesehatan
a. Memimpin penyusunan rencana program sarana dan peralatan kesehatan
yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,
pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan
kesehatan.
b. Mengkoordinasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang
meliputi monitoring dan evaluasi, akreditasi, registrasi dan sertifikasi,
pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan
kesehatan.
c. Mengelola sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan
evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan,
pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 19
d. Mengendalikan pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang
meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,
pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan
kesehatan.
e. Mengevaluasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang
meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,
pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan
kesehatan.
f. Memberikan pembinaan teknis program sarana dan peralatan kesehatan
yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi,
pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan
kesehatan.
(3) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman :
1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kefarmasian, meliputi obat,
makanan dan minuman, NAPZA dan kosmetika, serta mengolah bahan
untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan bidang tugasnya;
2. Menyusun perencanaan kebutuhan obat serta melaksanakan pengadaan
obat dan perbekalan kesehatan lainnya;
3. Melaksanakan pembinaan, pengendalian serta pengawasan Kefarmasian,
Makanan dan minuman dan batra;
4. Melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan obat, narkotika dan psikotropika, zat adiktif, rokok, alkohol
dan bahan berbahaya lainnya di institusi pendidikan dan dalam masyarakat,
yang dilaksanakan dengan berkoordinasi secara lintas sektor dan lintas
program.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan serta penggunaan obat
di Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan sarana kesehatan lainnya;
6. Pemberian bimbingan teknis dan pembinaan sarana produksi, industri,
indusri makanan rumah tangga dan industri perorangan obat tradisional;
7. Melaksanakan pengamatan penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM);
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 20
8. Penyuluhan dan pemasyarakatan obat esensial generik serta Tanaman Obat
Keluarga;
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan teknis
operasinal Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kesehatan mempunyai tugas
melakukan sebagian fungsi Dinas Kesehatan dalam kegiatan teknis di Bidang
Kesehatan secara proforsional sesuai dengan kebutuhan berdasarkan bidang
keahlian masing-masing.
E. SARANA DAN PRASARANA
Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin memiliki sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional baik
operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin sendiri maupun
operasional UPT dibawahnya yaitu UPT Farmasi dan Puskesmas. Sarana dan
Prasaran tersebut berupa gedung, mobil ( Mobil Dinas dan Puskesmas Keliling
serta Ambulans) dan kendaraan roda 2 (dua) yang terdistribusi di Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuasin dan di UPT yang ada.
Kegaiatan Operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin
dilaksanakan di :
1. Kantor Utama Dinas Kesehatan terletak di Komplek Perkantoran
Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Pangkalan Balai.
2. Gudang Farmasi terletak di Jalan Merdeka Pangkalan Balai
Adapun kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilaksanakan di
Puskesmas yang berjumlah 32 buah yang terdiri dari 14 Puskesmas Rawat
Inap dan 18 Puskesmas Non-Rawat Inap serta 102 Puskesmas Pembantu yang
dilengkapi dengan rumah dinas medis dan paramedis yang tersebar di seluruh
Kabupaten Banyuasin.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 1 hal 21
Sarana penunjang kegiatan pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuasin, antara lain :
1. 4 Kendaraan Puskesmas Keliling, 29 kendaraan ambulans, 9 kendaraan
operasional Puskesmas yang tersebar di seluruh Puskesmas dan 2
kendaraan UPT Farmasi
2. 21 kendaraan operasional di Dinas Kesehatan
3. 49 buah sepeda motor yang didistribusi di Dinas Kesehatan maupun
Puskesmas
4. 1 Buah speed Boad dan 1 Buah Puskesmas Keliling Perairan
5. 103 unit laptop, 33 unit personal komputer, dan 17 notebook yang
terdistribusi di Dinas Kesehatan dan di setiap Puskesmas di Kabupaten
Banyuasin.
Dan untuk melaksanakan dan menyelanggarakan kegiatannya, Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuasin memperoleh anggaran yang bersumber dari :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
b. Dana Alokasi Khusus (DAK)
c. Bantuan Propinsi
d. Dana Pajak Rokok
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 1
A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016
SASARAN TAHUN 2016 YANG INGIN DICAPAI
Sasaran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin yan akan dicapai Tahun 2016
berikut dengan indicator kinerja dan targetnya adalah sebagaimana pada table II.1
dibawah ini :
Tabel II .1 Rencana Kinerja Dinas kesehata n Kabupaten Banyuasin
Tahun 2016
Sasaran Indikator kinerja Satuan Target
(1) (2) (3) (4)
1.1.1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup 1 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70
2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin % 100
3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan
% 100
4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
Jumlah 31
5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
Jumlah 31
6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin % 100
7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA % 90
8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan % 100
9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular % 100
10 Penderita DBD yang ditangani % 100
11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk
per 100.000
0,99
PERENCANAAN KINERJA
BAB II
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 2
Sasaran Indikator kinerja Satuan Target
(1) (2) (3) (4)
12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan % 70
13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan % 88
14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk per 100.000
216
15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
% 100
16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun
per 100.000
7/100.000
17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita % 100
18 Penemuan Penderita Diare % 100
19 Prevalensi kasus HIV % <0,5
20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS
% 97
21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) % 100
22 Persentase Desa Siaga Aktif % 80
23 Rasio Posyandu Persatuan Balita Rasio 10
24 Persentase Rumah Tangga ber PHBS % 72
25 Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat % 100
26 Persentase Lansia yang tertangani % 75
27 Persentase Rumah Tangga Sehat % 85
28 Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas % 66
29 Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat % 100
30 Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat % 80
31 Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan % 84
32 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Rasio 1
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 3
Sasaran Indikator kinerja Satuan Target
(1) (2) (3) (4)
33 Cakupan Puskesmas Pembantu % 40
34 Cakupan Puskesmas % 71
35 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio 0,004
36 Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota
% 100
38 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin % 100
39 Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan % 100
2.1.1 Menurunnya Angka Kematian Bayi 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB per /1.000
KH 20
2 Persentase Kunjungan Bayi % 90
3 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100
4 Persentase Pelayanan Anak Balita % 90
5 Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi % 90
2.2.1 Menurunnya Angka Kematian Ibu 1 Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI per 100.000
KH <97
2 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 % 98
3 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan % 90
4 PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi % 80
5 Persentase Ibu Nifas % 90
6 Persentase Peserta KB Aktif % 75
7 Persentase Neonatal dengan Komplikasi % 80
8 Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar
% 100
9 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) % 90
2..3.1 Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk 1 Persentase Balita Gizi Buruk % 15
2 Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
% 100
3.1.1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang
1 Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu % 100
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 2 hal 4
Sasaran Indikator kinerja Satuan Target
(1) (2) (3) (4)
berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
2 Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan
% 100
Semua Sasaran Strategis dan indikator diatas merupakan Indiakator Kinerja Utama
(IKU) Dinas Kesehatan Banyuasin.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 1
A. STANDAR PENILAIAN KINERJA
Agar dapat dilakukan analisis terhadap hasil kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuasin, maka perhitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian
(Formulir Pengukuran Kinerja), perlu memperhatikan karakteristik komponen
realisasi, dalam kondisi :
1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik,
maka digunakan rumus :
Rencana % Pencapaian Kinerja =
Realisasi x 100%
Rencana
2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja,
maka digunakan rumus :
% Pencapaian Kinerja = Rencana-(Realisasi-Rencana) x 100%
Rencana
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja disimpulkan berdasarkan
”Metode Rata-Rata Data Kelompok ” penyimpulan pada tingkat sasaran untuk
setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil) yang
ada setiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari
setiap kategori dibagi dengan jumlah indikator yang ada dikelompok sasaran
tersebut.
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB II
Jumlah Indikator untuk setiap kategori x Nilai Mean Tiap Kategori Capaian Sasaran
Jumlah Indikator Kinerja Sasaran
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 2
Tabel III.1 Skala Nilai Nilai Peringkat Kerja
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
Kode
1. ≥ 91 Sangat Baik
2. 75,1 - 90,0 Tinggi
3. 65,1 - 75,0 Sedang
4. 50,1 - 65,0 Rendah
5. ≤ 50,0 Sangat Rendah Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010, diolah
1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian
Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang
waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan
sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja
Dinas Kesehatan Tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kerja
Tahun 2016 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial. Perjanjian Kinerja
Tahun 2016 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kerja Tahun 2016. Ringkasan
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 selengkapnya terdapat pada dokumen Perjanjian
Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 pada Lampiran 2.1
Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten banyuasin telah dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai salah satu perangkat daerah
Pemerintah Kabupaten banyuasin, baik kegiatan yang telah bersifat administrative
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 3
maupun bersifat teknis secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal ini
dalam rangka mencapai Visi Kabupaten Banyuasin dalam bidang kesehatan berupa
Banyuasin terdepan, berdaya saing dan mandiri.
Pengukuran kinerja kali ini difokuskan pada pengukuran output dan
outcome, sedangkan indicator benefit dan impact akan diukur sebatas apabila
memungkin sumber datanya.
B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuasin Tahun 2016 adalah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sesuai dengan dokumen Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2014-2018 maupun yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahun 2016.
Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016 di Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Banyuasin, diuraikan sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Tahun 2016
Tabel III.2 Target dan Realisasi Capaian dan Sasaran
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2015
2016
Target Akhir
RPJMD (2018)
Target Realisasi
% Realisasi terhadap
target kabupaten
Target Nasional
% Realisasi terhadap
target Nasional
Realisasi Sumsel
1 Angka Usia Harapan Hidup
68,31 th 70 th 68,31 th 97,59% 70,1 th 97,45% 69,14 thn 74,1 th
2
Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB
4/1,000 KH
20/1,000 KH
3,5/1,000 KH
182,50% 20/1,000
KH 182,50% -
16/1,000 KH
Sumber : Dinas Kesehatan, 2016, data diolah
b. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin
Dalam menyusun IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin melalui tahap
pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perencanan, baik
ditingkat nasional maupun didaerah.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Tabel III. 3 Pencapaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016
Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian
2014 Capaian
2015
Tahun 2016 Target Akhir Renstra (2018)
Persentase Tingkat Capaian
(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)
1 Angka Usia Harapan Hidup
Tahun
Memperkirakan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur
68 68,21 70 68,31 97,59 74 92,31
2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin % Jumlah pasien miskin di sakes strata 1 / Jumlah
masyarakat miskin x 100 % 74,61 54.34 100 180.638/314.031 x100% = 57,5 57,50 100 57,50
3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan %
Jumlah seluruh penduduk yang memiliki jaminan / Jumlah seluruh penduduk x 100 % 98 98.2 100 796894/822.575 x100% = 98,2 98,20 100 98,20
4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
Jumlah
Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
31 31 31 32 103,23 33 96,97
5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Jumlah
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 31 31 31 32 103,23 33 96,97
6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin %
Jumlah obat dan vaksin yang tersedia / Kebutuhan x 100 % 88,28 101,5 100 132/132 x100% = 100 100,00 100 100,00
7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA %
Jumlah rumah sehat yang memiliki TOGA / jumlah rumah x 100 % 80 88,34 90 130,256/240.776 x100% = 54 60,00 90 60,00
8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan %
Jml Sampel yang sesuai standar kesehatan / jumlah semua sampel 80 85,2 100 149/149 x100% = 100 100,00 100 100,00
9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular %
Jumlah Seluruh Penemuan dan Penanganan Penyakit / Jumlah Seluruh Penyakit x 100 % 100 100 100
8 Penyakit / 8 Penyakit
x100% = 100 100,00 101 99,01
10 Penderita DBD yang ditangani
%
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah dalam waktu satu tahun / Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam waktu satu tahun yang sama x 100 %
100 100 100 589/589 x100% = 100 100,00 100 100,00
11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk per
100.000
Jumlah Malaria Positif di suatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu / Jumlah Penduduk beresiko di wilayah yang sama x 1000
0.074 94.2 0,99 0/811,105 x100% = 0 100,00 0,99 0,00
12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan
%
Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama satu tahun / Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu satu tahun x 100 %
57 57,14 70 626/1316 x100% = 47,5 67,86 70 67,86
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian
2014
Capaian
2015
Tahun 2016 Target Akhir
Renstra (2018)
Persentase
Tingkat Capaian
(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)
13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan
%
Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik sembuh maupun pengobatan lengkap) / Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati x 100 %
87 91 88 712/762 x100% = 93,43 106,17 88 106,17
14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk
per 100.000
Jumlah Penderita baru dan lama TB Paru BTA Positif yang ditemukan disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu / jumlah penduduk disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu x 100000
99 104 216 752/822575 x100.000 = 91 216,58 208 43,75
15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
%
Jumlah KLB di desa / kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam periode tertentu / Jumlah KLB di desa / kelurahan yang terjadi pada periode yang sama x 100 %
100 100 100 5 desa/ 5 desa x100% = 100 100,00 100 100,00
16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun per
100.000 Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan / Jumlah Penduduk < 15 tahun x 100.000
2/100,000 2,07/100,000
7/100.000 6/241,721 x100.000 = 2,5/100,000 164 7/100.000 164
17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita
%
Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
35,1 24,89 100 774/8,308 x100% = 9,32 9,32 100 9,32
18 Penemuan Penderita Diare
%
Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita diare pada suatu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan diare x jumlahpenduduk) x 100 %
31,85 156 100 23,394/17,603 x100% = 132 132,00 100 132,00
19 Prevalensi kasus HIV
% Jumlah pasien HIV dan AIDS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100.000
0.01 0.001 <0,5 6/822,575 x100.000 = 0,72 56,00 <0,5
20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS
%
Jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS di satu wilayah pada waktu tertentu /
Jumlah penduduk usia 15-24 tahun di satu wilayah pada waktu yang sama x 100 %
75 81.2 97 196.975/242,215 x100% = 81,32 83,84 99 82,14
21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) %
Jumlah desa/kelurahan UCI / Seluruh desa/kelurahan x 100 % 96.71 94.07 100 297/304 x100% = 97,7 97,70 80 122,13
22 Persentase Desa Siaga Aktif %
Jumlah Desa siaga yang aktif / Jumlah Desa siaga yang dibentuk x 100 % 100 100 80 304/304 x100% = 101 126,25 80 126,25
23 Rasio Posyandu Persatuan Balita Rasio Jumlah Posyandu /Jumlah Balita X 1000 10.2 10.2 10 683/67,014 x100% = 10,2 102,00 10 102,00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian
2014
Capaian
2015
Tahun 2016 Target Akhir
Renstra (2018)
Persentase
Tingkat Capaian
(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)
24 Persentase Rumah Tangga ber PHBS %
jumlah rumah tangga sehat /jumlah rumah tangga total
65.47 71 72 141,983/243,811 x100% = 58 80,56 70 82,86
25 Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat
%
Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah murid SD dan setingkat disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
92 83.37 100 15559/19307 x100% = 80,6 80,60 100 80,60
26 Persentase Lansia yang tertangani %
Jumlah Lansia yang tertangani / Jumlah Lansia x 100 %
35.67 83.53 75 48,580/58,801 x100% = 82,62 110,16 80 103,28
27 Persentase Rumah Tangga Sehat %
Jumlah Rumah Sehat / Jumlah Seluruh Rumah yang ada x 100 %
65 51.26 85 86,724/192,403 x100% = 45 52,94 87 51,72
28 Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas %
Jumlah Penduduk yang memiliki Akses Air Minum / Jumlah Penduduk x 100 %
65.7 58 66 448,298/822.575 x100% = 54.4 82.42 68 86,03
29 Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat %
Jumlah Air yang memenuhi Syarat / Jumlah Sampel yang diperiksa x 100 %
65.7 46.14 100 39/39 x100% = 100 100,00 100 100,00
30 Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat %
Jumlah jamban yang memenuhi syarat / Jumkah KK yang diperiksa x 100
65 71.3 80 437,463/816,637 x100% = 53,6 67,00 85 63,06
31 Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
% Jumlah Tempat Umum yang memenuhi syarat
kesehatan / jumlah semua tempat umum x 100 % 69.35 79 84 530/741 x100% = 71,5 85,12 87 82,18
32 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Rasio Jumlah PKM, Poliklinik, Pustu / penduduk x 1000 0.5 0.5 1 451/822,575 x1,000 = 0,5 50,00 1,2 41,67
33 Cakupan Puskesmas Pembantu %
Jumlah Puskesmas Pembantu / Jumlah Seluruh Desa x 100 %
33.55 33.5 40 107/304 x100% = 35,2 88,00 48 73,33
34 Cakupan Puskesmas %
Jumlah Puskesmas / Jumlah Seluruh Kecamatan x 100 %
163.2 163.2 71 32/19 x100% = 168 236,62 86 195,35
35 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio Jumlah Rumah Sakit / Jumlah Penduduk x 1000 0.0012 0.0012 0,004 1/822,575 x1000 = 0,0024 60,00 0,006 40,00
36 Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota %
Pelayanan gawat darurat / Jumlah Rumah Sakit Kabupaten / Kota x 100 %
100 100 100 45/45 x100% = 100 100,00 100 100,00
38 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
% Jumlah Kunjungan Pasien Masyarakata miskin di Strata 1 / Jumlah seluruh masyarakat miskin di Kabupaten/Kota x 100 %
74.6 37,6 100 354,660/822,575 x100% = 43,1 43,10 100 43,10
39 Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan
% Jumlah Kerjasama (Kemitraan) / Total Organisasi bermitra x 100 %
100 100 100 2 mitra/2 mitra x100% = 100 100,00 100 100,00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian
2014
Capaian
2015
Tahun 2016 Target Akhir
Renstra (2018)
Persentase
Tingkat Capaian
(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)
1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB per /1.000
KH
Jumlah bayi yang dilahirkan di satu wilayah tertentu selama 1 tahun / Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama x 1000
12 4 20 57/16,212 x1000 = 3,5 182,50 16 21,88
2 Persentase Kunjungan Bayi
%
Jumlah Kunjungan Bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
91.34 87,887 90 15,219/15,271 x100% = 99,5 110,56 90 110,56
3 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
%
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
96.6 100 100 21/21 x100% = 100 100,00 100 100,00
4 Persentase Pelayanan Anak Balita
%
Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali disatu wilayah kerja pada waktu tertentu / Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
96.6 90.6 90 77,309/83,077 x100% = 92,7 103,00 90 103,00
5 Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi
%
Jumlah Bayi post Neonatal Memperoleh Pelayanan Kesehatan sesui standart di satu wilayah kerja pada kurunwaktu tertentu / Jumlah seluruh sasaran bayi disatu wilayah pada kurun waktu yang sama x 100%
89.84 87.88 90 15,545/16,569 x100% = 87,7 97,44 90 97,44
1 Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI
per 100.000 KH
Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di satu wilayah tertentu selama 1 tahun / Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama x 100.000
72 120 <97 10/16,212 x100.000 = 61 136,46 <97 141,67
2 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
%
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
96.56 94.9 98 16,969/18,665 x100% = 90,91 92,77 100 90,91
3 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
%
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
92.5 91.89 90 16,057/17,816 x100% = 90,12 100,13 91 99,03
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan Capaian
2014
Capaian
2015
Tahun 2016 Target Akhir
Renstra (2018)
Persentase
Tingkat Capaian
(%) (s/d 2016) Target Perhitungan Capaian Realisasi (%)
4 PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi
%
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
71.21 55.4 80 2,435/3,487 x100% = 69,83 87,29 80 87,29
5 Persentase Ibu Nifas
%
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu / Seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
92.11 91.6 90 16,000/17,816 x100% = 89,81 99,79 90 99,79
6 Persentase Peserta KB Aktif
%
Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Seluruh pasangan Usia Subur di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
77.42 72.4 75 119.667/130.305 x100% = 91.84 122.45 75 122.45
7 Persentase Neonatal dengan Komplikasi
% Jumlah neonatal dengan komplikasi yang tertangani / Jumlah seluruh neonatal dengan komplikasi yang ada x 100 %
76.6 10.18 80 701/701 x100% = 100 125,00 80 125,00
8 Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar
% Jumlah Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar / Jumlah Seluruh
fasilitas Kesehatan x 100 %
100 100 100 451/451 x100% = 100 100,00 100 100,00
9 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
% Jumlah Neonatal yang melakukan kunjungan pertama (KN1) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / jumlah seluruh neonatal x 100 %
95.68 93.4 90 15,270/15270 x100% = 100 111,11 90 111,11
1 Persentase Balita Gizi Buruk % Jumlah Balita Gizi Buruk/ Jumlah Balita x 100 11 14 0,15 21/83,007 x100% = 0,0025 198,33 15 0,02
2 Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
% Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI / Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin x 100 %
63.56 100 100 320/320 x100% = 100 100,00 100 100,00
1 Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu % Jumlah PKM yang memiliki SIK/Jumlah PKM x 100 100 100 100 32/32 x100% = 100 100,00 100 100
2 Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan %
Pelayanan Kesehatan sesui dengan SOP (Standart Operasional Prosedur)
100 100 100 100/100 x100% = 100 100,00 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Tabel III. 4 Pengukuran Kinerja Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi
Interval Realisasi Kinerja (%)
≤ 50,0 50,1 -
65,0
65,1 -
75,0
75,1 -
90,0 ≥ 91 Realisasi (%)
1.1.1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup
1 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70 68,31 97,59 97,59
2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin % 100 57,5 57,50 57,50
3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan % 100 98,2 98,20 98,20
4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
Jumlah 31 32 103,23 103,23
5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Jumlah 31 32 103,23 103,23
6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin % 100 100 100,00 100,00
7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA % 90 54 60,00 60,00
8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan % 100 100 100,00 100,00
9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular % 100 100 100,00 100,00
10 Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100,00 100,00
11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk per 100.000 0,99 0 100,00 100,00
12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan % 70 47,5 67,86 67,86
13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang
disembuhkan % 88 93,43 106,17 106,17
14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk per 100.000 216 91 216,58 216,58
15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam % 100 100 100,00 100,00
16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun per 100.000 7/100.000 2,5/100,000 35,00 164.00
17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita % 100 9,32 9,32 9,32
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi
Interval Realisasi Kinerja (%)
≤ 50,0 50,1 - 65,0
65,1 - 75,0
75,1 - 90,0
≥ 91 Realisasi (%)
18 Penemuan Penderita Diare % 100 132 132,00 132,00
19 Prevalensi kasus HIV % <0,5 0,72 56,00 56,00
20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS % 97 81,32 83,84 83,84
21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child
Immunization" (UCI) % 100 97,7 97,70 97,70
22 Persentase Desa Siaga Aktif % 80 101 126,25 126,25
23 Rasio Posyandu Persatuan Balita Rasio 10 10,2 102,00 102,00
24 Persentase Rumah Tangga ber PHBS % 72 58 80,56 80,56
25 Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat % 100 80,6 80,60 80,60
26 Persentase Lansia yang tertangani % 75 82,62 110,16 110,16
27 Persentase Rumah Tangga Sehat % 85 45 52,94 52,94
28 Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas % 66 54.4 82.42 82.42
29 Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat % 100 100 100,00 100,00
30 Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat
% 80 53,6 67,00 67,00
31 Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan % 84 71,5 85,12 85,12
32 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Rasio 1 0,5 50,00 50,00
33 Cakupan Puskesmas Pembantu % 40 35,2 88,00 88,00
34 Cakupan Puskesmas % 71 168 236,62 236,62
35 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio 0,004 0,0024 60,00 60,00
36 Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota % 100 100 100,00 100,00
38 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin % 100 43,1 43,10 43,10
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi
Interval Realisasi Kinerja (%)
≤ 50,0 50,1 - 65,0
65,1 - 75,0
75,1 - 90,0
≥ 91 Realisasi (%)
39 Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan % 100 100 100,00 100,00
RATA-RATA 95.21
2.1.1 Menurunnya Angka Kematian Bayi
1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB per /1.000 KH 20 3,5 182,50 182,50
2 Persentase Kunjungan Bayi % 90 99,5 110,56 110,56
3 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100 100 100,00 100,00
4 Persentase Pelayanan Anak Balita % 90 92,7 103,00 103,00
5 Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi % 90 87,7 97,44 97,44
RATA-RATA 118,70
2.2.1 Menurunnya Angka Kematian Ibu
1 Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI per 100.000 KH
<97 61 136,46 136,46
2 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 % 98 90,91 92,77 92,77
3 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan % 90 90,12 100,13 100,13
4 PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi % 80 69,83 87,26 87,29
5 Persentase Ibu Nifas % 90 89,81 99,79 99,79
6 Persentase Peserta KB Aktif % 75 91.84 122.45 122.45
7 Persentase Neonatal dengan Komplikasi % 80 100 100,00 125,00
8 Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar % 100 100 100,00 100,00
9 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) % 90 100 111,11 111,11
RATA-RATA 108.33
2..3.1 Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk
1 Persentase Balita Gizi Buruk % 0,15 0,0025 198,33 198,33
2 Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin % 100 100 100,00 100,00
RATA-RATA 149,17
3.1.1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan
1 Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu % 100 100 100,00 100,00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Target Realisasi
Interval Realisasi Kinerja (%)
≤ 50,0 50,1 - 65,0
65,1 - 75,0
75,1 - 90,0
≥ 91 Realisasi (%)
yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
2 Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan
% 100 100 100,00 100,00
RATA-RATA 100,00
Rata-Rata Indikator
571.41
114.28
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 13
Tabel III.5 Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Nasional (SPM)
Data Pencapaian Indikator Kinerja Standart Pelayanan Minimal (SPM) (Permenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2008)
No Indikator SPM Target Angka Absolut
Angka Pembilang Penyebut
Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95% 16969 18665 90,91%
2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80% 2435 3487 69,83%
3 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 90% 16057 17816 90,13%
4 Cakupan Ibu Nifas 90% 16000 16057 99,65%
5 Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang
ditangani 80% 701 701 100,00%
6 Cakupan Kunjungan Bayi 90% 15219 15271 99,66%
7 Persentase Desa yang mencapai "Universal
Child Immunization" (UCI) 100% 297 304 97,70%
8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita 90% 77039 83.077 92,73%
9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI
pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin 100% 320 320 100,00%
10 Cakuapan Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan 100% 21 21 100,00%
11 Cakupan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat 100% 15559 19307 80,59%
12 Cakupan Peserta KB Aktif 70% 119667 130305 91,84%
13 Cakupan Penemuan dan Penaggulangan
Penderita Penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk < 15 Tahun 2/100.000 6 241.721 2,07/100.000
b. Penemeuan Penderita Pneumonia 100% 774 2930 26,42%
c. Penemuan Pasien Baru TB BTA (+) 100% 650 1316 49,39%
d. Penderita DBD yang ditangani 100% 589 589 100,00%
e. Penemuan Penderita Diare 100% 23.394 17.304 135,19%
14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
Masyarakat Miskin 100% 311.710 494.198 63,07%
Pelayanan Kesehatan Rujukan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 14
No Indikator SPM Target Angka Absolut
Angka Pembilang Penyebut
15 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin 100% 180.638 97100 186,03%
16
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota
100% 2 2 100,00%
Pelayanan Kesehatan Rujukan
17 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam 100% 6 6 100,00%
Pelayanan Kesehatan Rujukan
18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 304 304 100,00%
c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja serta Alternative Solusi yang Telah Dilakukan.
Dalam pelaporan LKjIp Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin disamping
mengungkapkan keberhasilan juga mengungkapkan mengenai kegagalan dalam
pencapain tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun keberhasilan dan
kegagalan tersebut diuraikan sebagai berikut :
Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Usia Harapan
Hidup dengan 38 (Tiga Puluh Delapan) Indikator kinerja sasaran dengan rata-rata
capaian indikator sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat baik
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, adalah
sebagai berikut :
1. Usia Harapan Hidup
Target tahun 2016 yaitu 70 tahun yang terealisasi 68.31 tahun maka nilai
capaian indikator sebesar 97,59 % yang berarti pencapaian indicator ini adalah
sangat baik.
Realisasi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 mengalami kenaikan 0,10
tahun menjadi 68,31 tahun. Realisasi tahun 2015 dibandingkan tahun 2014
juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,21 tahun yaitu angka usia harapan
hidup sebesar 68.21 tahun, akan tetapi pada realisasi tahun 2014 mengalami
penurunan 0,84 tahun dari realisasi tahun 2013 yaitu sebesar 68,84 tahun.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 15
Perbaikan derajat kesehatan memberikan korelasi positif terhadap usia
harapan hidup.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (74 tahun) bila dibandingkan
realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat
pencapaian 92.31%. Dalam hal ini SKPD pesimis untuk mecapai target pada
akhir Renstra.
2. Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin
Target tahun 2016 sama dengan target SPM sebesar 100 % terealisasi
57.5 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 57.5 %, dengan
ketegori rendah. Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin disarana
kesehatan strata 1 sebanyak 180.638 orang, sedangkan jumlah seluruh
masyarakat miskin sebanyak 314.031 orang.
Hal ini disebabkan adanya program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta. Selanjutnya
pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai
dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 57.5 %.
Dalam hal ini SKPD sangat optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
3. Persentase Penduduk (Termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki
jaminan kesehatan.
Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 98.2 %, maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 98.2 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah
penduduk yang memiliki jaminan sebanyak 796.894 orang, sedangkan jumlah
seluruh masyarakat miskin sebanyak 822.575 orang.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 tidak terjadi perubahan.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan
realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat
pencapaian 98.20 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada
akhir Renstra.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini
adalah adanya program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 16
Hambatan/masalah :
a. Kriteria masyarakat miskin tidak relavan untuk layanan kesehatan sebab
kriteria miskin sangat relatif. Batas antara yang miskin dan yang tidak
miskin sangat tipis sehingga di lapangan sering timbul berbagai masalah
elijibilitas (berhak tidaknya suatu keluarga mendapatkan kartu Jamkesmas
atau mendapat pembebasan biaya berobat).
b. Masyarakat merasa bahwa pelayanan kurang optimal
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Kelengkapan surat keterangan tidak mampu dari masyarakat hampir
miskin, miskin, dan sangat miskin yang ditentukan berdasarkan garis
kemiskinan yaitu berdasarkan angka rata-rata pengeluaran rumah tangga
per bulan per kapita.
b. Perlunya prosedur layanan agar biaya dapat dikendalikan dan dana yang
terkumpul dari iuran wajib dapat mencukupi untuk menyediakan jaminan
bagi seluruh peserta. Dalam hal seluruh rakyat sudah menjadi peserta,
maka peserta adalah seluruh rakyat
c. Meningkatkan pelayanan secara optimal dengan fasilitas yang memadai dan
sumber daya manusia yang berkompeten.
4. Jumlah Puskesmas yang mendapatan bantuan operasional kesehatan dan
menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standart
Kesehatan Minimal (SPM).
Target tahun 2016 sejumlah 31 puskesmas terealisasi 32 puskesmas,
dengan nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 103,23 %, dengan ketegori
sangat baik.
Pada tahun 2016 ini, ada penambahan satu puskesmas baru, sehingga
jumlah Puskesmas di Kabupaten Banyuasin menjadi 32 Puskesmas. Seluruh
Puskemas ini mendapatkan dana bantuan dari program pemerintah untuk
menunjang kegiatan operasionalnya yaitu Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) baik Dana APBN ataupun Dana APBD. Dan juga telah menyelanggarakan
Lokakarya Mini setiap bulannya untuk menunjang pencapaian Standart
Pelayanan Minimal (SPM).
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 17
5. Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin
Target tahun 2016 sejumlah 31 puskesmas terealisasi 32 puskesmas, maka
nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 103,23 %, dengan ketegori sangat
baik. Hal ini didukung dengan adanya penyelenggaraan program pemerintah
yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan
Sumsel Semesta sehingga adanya jaminan pembiayaan untuk pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin. Puskemas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama milik pemerintah berkewajiban mendukung
program pemerintah dalam menyelenggarakan JKN dan Program Jaminan
Kesehatan Sumsel Semesta yang memberikan jaminan pembiayaan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin memiliki
arti penting karena tiga alasan pokok, yaitu:
1. Menjamin terpenuhinya keadilan sosial bagi masyarakat miskin, sehingga
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah mutlak mengingat
kematian bayi dan kematian balita terjadi lebih tinggi jika dibandingkan
pada keluarga tidak miskin
2. Untuk kepentingan politis nasional yaitu menjaga keutuhan integrasi
bangsa dengan meningkatkan upaya pembangunan ( termasuk kesehatan )
di daerah miskin dan kepentingan politis internasional untuk menggalang
kebersamaan dalam memenuhi komitmen global untuk menurunkan
kemiskinan melalui upaya kesehatan bagi masyarakat miskin
3. Jika kesehatan penduduk baik, pertumbuhan ekonomi akan menjadi baik
pula. Dengan demikian upaya mengatasi kemiskinan akan lebih berhasil
6. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin
Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan
Jumlah obat dan vaksin yang tersedia sebanyak 132 item dan jumlah obat yang
dibutuhkan sebesar 132 item.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 18
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran
meningkatnya cakupan pemberian obat secara rasional di sarana pelayanan
kesehatan sebagai berikut :
a. Sistem pengelolaan manajemen obat di sarana pelayanan kesehatan yang
semakin baik.
b. Tingkat kepatuhan petugas untuk memberikan informasi obat lebih jelas
dan rasional.
Hambatan/masalah:
a. Fluktuasi penggunaaan obat tidak sesuai dengan prediksi yang telah
direncanakan.
b. Persediaan obat program (Vaksin, TBC) oleh pemerintah pusat untuk
program tertentu ada keterlambatan dalam pengiriman.
Strategi/upaya pemecahan:
a. Meningkatkan sistem perencanan obat terpadu Puskesmas dengan
mempertimbangkan prediksi pola penyakit.
b. Koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi untuk
menjamin ketersediaan obat program.
c. Meningkatkan manajemen pengelolaan obat di UPT
d. Meningkatkan pengawasan penggunaan obat di sarana.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan dari 101,50% menjadi 100%. Jika dicermati lebih lanjut
dapat diketahui bahwa keadaan ini bukanlah suatu penurunan dikarenakan
peningkatan kemampuan Dinas Kesehatan dalam menyediakan kebutuhan
obat dan vaksin mengalami peningkatan sehingga semua nya terpenuhi
dengan baik. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila
dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka
dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
7. Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA
Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah
rumah sehat yang memiliki TOGA sebanyak 130.256 rumah dan jumlah rumah
sebanyak 240.776 rumah. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 19
pencapaian sasaran Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA sebagai
berikut :
a. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan melalui pemanfaatan tanaman obat.
b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya tentang tanaman
obat yang diperlukan untuk pengobatan sendiri
c. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya untuk mebedakan
antara penyakit yang harus diobati segera ke puskesmas dan penyakitnya
yang dapat diobati sendiri
d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya tentang tanaman
obat dan manfaatnya dalam pelayanan kesehatan.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun 2015 terjadi
penurunan dari 88.34% menjadi 54%. Hal ini lebih disebabkan pemahaman
masyarakat mulai menurun akan pentingnya obat tradisional untuk kesehatan
sebagai obat keluarga. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%)
bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (60%), maka
dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
8. Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan
Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan
Jumlah Sampel yang sesuai standar kesehatan sebanyak 149 sampel dan jumlah
semua sampel.sebanyak 149 sampel.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini adalah
Semakin berkembangnya pola prilaku hidup sehat maka dalam diri pelajar di
lingkungan sekolah dan dimasyarakat terutama para pedagang yang
memperjualbelikan pangan di sekolah-sekolahan mengurangi/tidak
menggunakan bahan berbahaya pada jajanan anak.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi peningkatan dari 85, 2% menjadi 100%. Selanjutnya pada akhir Renstra
di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan
tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target
pada akhir Renstra.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 20
9. Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular
Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini
adalah sebagai berikut :
a. Menurunnya kasus kesakitan, kematian akibat penyakit yang mewabah di
Kabupaten Banyuasin
b. Tertanggulanginya Kasus Penyakit menular
c. Peningkatan kebersihan di daerah endemis
d. Menggalang kemitraan dengan lintas sector, program dan semua pihak
terkait
e. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Hambatan/masalah :
a. Data surveilans tidak dianalisis
b. Feedback ke sumber jarang
c. Banyak beban pada sumber data
d. Sumber data kurang mendapat perhatian
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Monitorong dan evaluasi ke puskesmas dimanfaatkan untuk mengadakan
bimtek pada kegiatan pelayanan pencegan da penanggulangan penyakit
menular.
b. Meningkatkan mutu data dan informasi epidemiologi
c. Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi
d. Pengembangan system survailans yang sesuai dengan kebutuhan masing-
masing tingkat administrasi
diharapkan keberhasilan dari indikator Cakupan Penemuan dan Penanganan
Penderita Penyakit Menular dapat terus dipertahankan.
10. Penderita DBD yang ditangani
Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah
penderita DBD yang ditangani sebanyak 589 orang sedangkan jumlah
penderita DBD yang ditemukan sebanyak 589 orang.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 21
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini
adalah sebagai berikut :
a. Telah dilakukannya usaha memberantas penyebaran penyakit DBD di
wilayah kerja endemis dengan menggerakan kader jumatik
b. Menurunnya angka kasus penyakit DBD dengan mengaktifkan Pokjanal
DBD yang melibatkan kerjasama lintas sektoral terkait
c. Meningkatnya kemitraan dengan lintas sektoral, program dan semua pihak
terkait
d. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Hambatan/masalah :
a. Masih banyak penyebaran penyakit DBD terutama di daerah endemis
b. Upaya memberantas penyebaran penyakit DBD di wilayah kerja puskesmas
endemis yang ada di Kabupaten Banyuasin dengan bekerjasama dengan
unit surveilens terkait masih belum terpadu
c. Kemitraan dengan lintas sektor, program dan dengansemua pihak terkait
belum efektif dan efisien
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Mencegah penyebaran penyakait DBD terutama daerah endemis dengan
meningkatkan kebersihan lingkungan
b. Usaha memberantas penyebaran penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas
endemis, potensial yang ada di Kabupaten Banyuasin dengan menggerakan
kader jumatik
c. Usaha menurunkan angka kasus penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas
dalam Kabupaten Banyuasin dengan mengaktifkan pokjanal DBD yang
melibatkan kerjasama lintas sektor terkait
d. Menggalang serta meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor, program
dan semua pihak terkait.
e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten banyuasin
khususnya dan Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya.
Pencapaian terget Tahun 2016 bila dibanding Tahun 2015 adalah tetap begitu
pula dengan target SPM (100%). Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018
(100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 22
persentase tingkat pencapaian 100 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk
mencapai target pada akhir Renstra.
11. Angka Penemuan Kasus malaria per 1.000 penduduk
Target tahun 2016 sebesar 1/1.000 dan dengan realisasi sebesar 0 dari
1000 penduduk maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %,
dengan kategori sangat baik. Tidak ada penderita yang ditemukan dengan
jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 822.575 orang
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini
adalah sebagai berikut :
a. Menurunnya kasus kesakitan, kematian akibat penyakit malaria
b. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
c. Meningkatnya derajat kesehatan di Kabuapten Banyuasin
Hambatan/masalah : Dalam hal ini kasus penyakit malaria yang ada
dipuskemas masih berupa data klinis sebagian besar belum dikonfirmasi
dengan laboratorium,
Strategi/Upaya Pemecahan : solusi alternative yang telah dilakukan yaitu
usaha crosschek dengan laboratorium terutama untuk wilayah kerja
Puskesmas Perairan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 bila
dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016. Dalam hal ini SKPD optimis
untuk mencapai target pada akhir Renstra.
12. Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan
Target tahun 2016 sebesar 70 % terealisasi 47.5% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 67.86 %, dengan ketegori sedang. Jumlah
penderita TB Paru BTA positif yang ditemukan sebanyak 626 orang sedangkan
jumlah penderita jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif adalah sebanyak
1316 orang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini
adalah sebagai berikut :
a. Keteraturan minum OAT Suplemen pendukung seperti PMT dan
multivitamin, Follow up pasien
b. Sosialisasi cara minum OAT yang baik dan benar
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 23
c. Frekuensi pelaksanaan RVS dan kontak serumah oleh petugas Puskesmas
meningkat
Hambatan/masalah :
a. Masih ada penderita yang tidak ada hasil pemeriksaan dahak pada akhir
pengobatan sehingga tidak bisa dikategorikan sembuh
b. Masih ada kualitas sediaan dahak yang kurang baik, dan ada kesalahan baca
setelah di crosscek ke BBLK karena petugas lab belum terlatih
c. Masih kurangnya fasilitas labor (reagensia, slide, rak pewarnaan lapu
spritus). Seperti mikroskop belum semua puskesmas memiliki terutama
didaerah yang sulit sehingga pengobatan TB banyak diobati berdasarkan
kliniis dan sulit memantau perkembangan kemajuan pengobatan
d. Rendahnya motivasi petugas dikarenakan bosan atau jenuh
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan.
b. Mengadakan bahan laboratorium dan mikroskop untuk keperluan
pelaksanaan program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera
Selatan maupun Dinkes Kabupaten Banyuasin
c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan dari 57.14% menjadi 47.5 %. Selanjutnya pada akhir
Renstra di tahun 2018 (70%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun
2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 67.86 %. Dalam hal ini SKPD
optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
13. Persentase Kasus Baru TB Paru ( BTA Positif) yang disembuhkan
Target tahun 2016 sebesar 88% terealisasi 93.43% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 106.17 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah
pasien baru TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan sebanyak 712
orang sedangkan jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati sebanyak 762
orang.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 24
Hambatan/masalah :
a. Masih ada penderita TB yang didiagnosa tidak dengan pemeriksaan dahak
di laboratorium (hanya dengan foto rontgen) sehingga tidak menambah
angka CDR
b. Sering terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan pelaporan dengan
alasan kondisi geografis fasyankes yang sulit
c. Masih banyaknya petugas yang pindah menyebabkan bnyak petugas yang
baru dan belum dilatih sehingga dalam melakukan penjaringan suspek
mengalami hambatan
d. Terbatasnya dana yang tersedia sehingga penjaringan penderita yang
dilakukan tidak bisa di setiap desa
e. Masih ada petugas TB dan petugas laboratorium fasyankes yang belum
dilatih sehingga pengetahuan tentang program TB masih minim
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan.
b. Mengadakan bahan laboratorium dan mikroskop untuk keperluan
pelaksanaan program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera
Selatan maupun Dinkes Kabupaten Banyuasin
c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi peningkatan dari 91 menjadi 93.43%. target dari SPM (70%) sudah bisa
terpenuhi untuk tahun ini. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (88%)
bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan
persentase tingkat pencapaian 106.17 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk
mencapai target pada akhir Renstra.
14. Persentase Kasus Baru TB Paru per 100.000 penduduk
Target tahun 2016 sebesar 216/ 100.000 terealisasi 91/100.00 maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 216.58 % dengan ketegori sangat baik.
Jumlah Penderita baru dan lama TB Paru BTA Positif yang ditemukan sebanyak
752 orang sedangkan jumlah penduduk sebanyak 822.575 orang.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 25
Hambatan/masalah :
a. Masih ada penderita TB yang didiagnosa tidak dengan pemeriksaan dahak
di laboratorium (hanya dengan foto rontgen) sehingga tidak menambah
angka CDR
b. Sering terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan pelaporan dengan
alasan kondisi geografis fasyankes yang sulit
c. Terbatasnya dana yang tersedia sehingga penjaringan penderita yang
dilakukan tidak bisa di setiap desa
d. Masih ada petugas TB dan petugas laboratorium fasyankes yang belum
dilatih sehingga pengetahuan tentang program TB masih minim
e. Masih ada penderita yang tidak ada hasil pemeriksaan dahak pada akhir
pengobatan sehingga tidak bisa dikategorikan sembuh
f. Masih ada kualitas sediaan dahak yang kurang baik, dan ada kesalahan baca
setelah di crosscek ke BBLK karena petugas lab belum terlatih
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan
b. Mengadakan bahan labor dan mikroskop untuk keperluan pelaksanaan
program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera Selatan maupun
Dinkes Kabupaten Banyuasin
c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan jumlah kasus dari 111 kasus/100.00 penduduk menjadi 91
kasus/100.000 penduduk. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (208)
bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, Dalam hal ini SKPD
optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
15. Persentase Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi < 24 Jam
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan.
Jumlah KLB di desa / kelurahan yang ditangani < 24 jam sebanyak 5 Desa/
Kelurahan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 26
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini
adalah sebagai berikut :
Sejak diinformasikan kejadian KLB yang terjadi di Kabupaten Banyuasin,
kejadian bencana langsung diinformasikan baik melalui poskesdes, pustu,
puskesmas maupun langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin
semuanya dapat di tangani < 24 jam, sehingga pencapaian target dapat
mencapai 100%. Oleh karena itu untuk tahun yang datang, semoga setiap kasus
kejadian penyakit yang berpotensi terjadinya KLB dapat segera diantisipasi
lebih dini sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat dan diharapkan
kedepannya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten
Banyuasin.
Hambatan/masalah :
a. Kurangnya fasilitas alat yang digunakan dalam kegiatan penyakit tidak
menular
b. Keadaan geogerafis yang tidak menunjang
c. Kurangnya SDM yang terlatih
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Pengajuan permohonan bantuan atau pengadaan fasilitas kesehatan
b. Pengajuan kendaraan operasional untuk menunjang kegiatan penyakit
khususnya penyakit tidak menular
c. Diperlukannya pelatihan untuk tenaga kesehatan yang belum dilatih
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan
realisasi sampai dengan tahun 2015, maka dengan persentase tingkat
pencapaian 100 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada
akhir Renstra.
16. Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun
Target tahun 2016 sebesar 7/100.000 terealisasi 2.5/100.000 maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 164 %, dengan ketegori sangat baik.
Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan sebanyak 6 orang sedangkan
jumlah Penduduk < 15 tahun sebanyak 241.721 orang.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 27
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Sosialisasi kasus AFP kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara
akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa dan Non AFP Polio
b. Pencarian kasus
a. Pengambilan specimen
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi peningkatan dari 2/100.000 menjadi 2.5/100.000. Selanjutnya pada
akhir Renstra di tahun 2018 ,bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun
2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian tersebut SKPD optimis
untuk mencapai target pada akhir Renstra.
17. Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Target tahun 2016 dan Target SPM sebesar 100 % terealisasi 9.32 % maka
nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 9.32 %, dengan ketegori sangat
kurang. Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani sebanyak 774 orang
sedangkan Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita sebanyak 8.308
orang.
Hambatan/masalah :
a. Angka cakupan penemuan kasus pneumonia yang didapat dari puskesmas
masih dibawah target
b. Adanya puskesmas yang belum melaksanakan klinik MTBS sehingga masih
ada kasus pneumonia yang belum terdeteksi oleh petugas kesehatan
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Diadakan pembinaan sentinel pneumonia dibeberapa puskesmas untuk
meningkatkan angka cakupan pneumonia
b. Tetap dilakukannya monitoring evaluasi ISPA untuk memantau
keberhasilan program
c. Diberikannya reward insentif bagi petugas puskesmas sehingga mereka
termotivasi untuk menjaring semua kasus pneumonia.
d. Memberikan pertolongan segera untuk menghindari terjadinya kematian
akibat pneumonia
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan dari 56,93% menjadi 9.32%. Selanjutnya pada akhir Renstra
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 28
di tahun 2018 bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016 (26%),
maka dengan persentase tingkat pencapaian terebut Dalam hal ini SKPD
pesimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
18. Penemuan Penderita Diare
Target tahun 2016 dan Terget SPM sebesar 100 % terealisasi 132.00 %
maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 132.00 %, dengan sangat baik.
Dengan Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan
dan Kader sebanyak 23.394 penderita sedangkan perkiraan penderita diare
sebanyak 17.603 penderita.
Hambatan/masalah :
a. Laporan bulanan penyakit diare yang dikirimkan oleh pengelola program
puskesmas seringkali terlabat/idak tepat waktu
b. Masih adanya puskesmas yang belum melaporkan pemakain tablet zinc pda
penatalaksanaan penderita diare
c. kurangnya stock obat diare.
d. Kurang tepat waktu antara jadwal kegiatan program dengan keluarnya
dana APBD.
Strategi/Upaya Pemecahan :
a. Mengadakan kesepakatan antara pengelola programkabupaten dengan
pengelola program puskesmas tentang batas waktu pengiriman laporan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten
b. Diberikannya reward insentif bagi petugas puskesmas sehingga mereka
termotivasi untuk menjaring semua kasus diare
c. Menyalurkan tablet zinc yang disuplai oleh subdit diare ke semua
puskesmas di wilayah Kabupaten Banyuasin
d. Memberikan pertolongan segera untuk menghindari terjadinya kematian
akibat diare
e. Memantau kasus setiap bulan dan waspada kemungkinan terjadi KLB jika
ada peningktan kasus.
f. Mengobati 100% penderita diare sesuai estimasi
g. Meningkatkan penyuluhan di masyarakat tentang bahaya penyakit diare,
tanda-tanda dan gejala diare, serta tentang penatalaksanaan diare agar para
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 29
ibu dapat memberikan pertolongan pertama dirumah jika anaknya terkena
diare
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi peningkatan dari 79% menjadi 135%. Selanjutnya pada akhir Renstra
di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016
(132%), maka dengan persentase tingkat pencapaian tersebut Dalam hal ini
SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
19. Prevalensi kasus HIV
Target tahun 2016 sebesar 0.5/100.000 terealisasi 0.72/100.000 maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 56 %, dengan ketegori rendah. Jumlah
penderita HIV AIDS sebanyak 6 orang.
Adapun altenative solusi yang telah dilakukan adalah upaya penaggulangan
HIV/AIDS dilakukan secara komprehensif, berkesinambungan dengan
pelayanan yang terintegrasi. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018
(100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, Dalam hal ini
SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
20. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan
AIDS
Target tahun 2016 sebesar 97% terealisasi 81,32% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 83,84 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan
jumlah penduduk usia 15 -24 tahun yang mempunyai penetahuan
komprehensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS sebanyak 196.675 orang dan
jumlah penduduk usia 15-24 tahun sebanyak 242.215 orang. Selanjutnya pada
akhir Renstra di tahun 2018 (99%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai
dengan tahun 2016 (82,14%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 30
21. Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 97,7 %, maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 97,7 %, dengan ketegori sangat baik.
Dengan jumlah desa/kelurahan UCI sebanyak 297 desa dengan jumlah desa
sebanyak 304 desa.
Faktor pendukung keberhasilan indikator ini adalah hal ini lebih dikarenakan
masyarakat mulai menyadari bahwa pentingnya membawa anaknya ke
posyandu untuk melakukan imunisasi lengkap guna menghindari penyakit
yang mematikan.
Hambatan/masalah:
a. Vaksin dan Logikstik kadang masih tersendat dan kurang sehingga
pemberian vaksinasi khususnya dalam pelaksaan BIAS.
b. Pelaksanan skrining dan sweeping imunisasi masih dirasakan kurang
maksimal.
c. masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan arti pentingnya pemberian
imunisasi sedini mungkin khususnya imunisasi HB.0
Strategi/upaya pemecahan:
a. Pengajuan Pengadaan Losgistik program imunisasi berupa cold chain, spuit
dan alat pemantau suhu.
b. Pihak Puskesmas lebih berupaya mendukung kegiatanpemberian imunisasi
sedini mungkin pada bayi dan balita.
c. Sosialisasi dan kerjasama antara pihak yang terkait untuk dapat melakukan
sosialisasi termasuk pihak klinik swasta.
d. Penyediaan Logistik sesuai jadual kegiatan
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (80%) bila dibandingkan
realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (97,70%) maka dengan ini SKPD
optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
22. Persentase Desa Siaga Aktif
Target tahun 2016 sebesar 80 % terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 125 %, dengan ketegori memuaskan. dengan
jumlah desa siaga yang aktif dan desa siaga yang dibentuk yaitu berjumlah 304
desa/keluarahan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 31
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian indicator cakupan
desa siaga aktif sebagai berikut :
a. pendukung keberhasilan indicator ini adalah semakin meningkatnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan
b. meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap
resiko bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana,
wabah, kegawatdaruratan, dan sebagainya)
c. meningkatnya keluarga sadar gizi dan melaksakan PHBS, meningkatnmya
kesehatan lingkungan di desa serta meningkatnya kemampuan dan
kemauan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan.
d. Adanya instrument penilaian dan dokumen pencatatan di desa siaga yang
berisi tentang indicator-indikator pembangunan bidang kesehatan di
wilayah desa.
e. Dan adanya instruksi kerja tentang pembinaan desa siaga aktif.
Hambatan/masalah :
a. Belum semua desa menjadi desa siaga dikarenakan sarana dan prasarana
yang terbatas
b. Kemampuan petugas untuk pengembangan desa siaga belum optimal
Strategi/upaya pemecahan :
a. Meningkatkan keterampilan tenaga pengelola desa siaga’
b. Memberikan pendampingan manajemen pengelolaan desa siaga.
c. Mengadakan lomba desa siaga tingkat kabupaten.
Untuk target SPM (100%) pada tahun 2016 ini juga sudah terpenuhi dengan
realisasi 100 %. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila
dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (125%), maka
dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
23. Rasio Posyandu Persatuan Balita
Dimana Tahun 2016 rasio posyandu adalah 1 posyandu : 98 balita . Target
tahun 2016 sebesar 10/1.000 terealisasi 10.2/1.000 maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 102 % , dengan ketegori sangat baik. Dengan
jumlah posyandu 683 posyandu, dengan jumlah balita 67.014 balita
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 32
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase
Posyandu Persatuan Balita sebagai berikut :
a. Dukungan masyarakat untuk kegiatan pelayanan posyandu semakin
meningkat
b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menimbangkan balitanya ke
posyandu
c. Komitmen petugas dalam mengikatkan cakupan kunjungan ke posyandu
Hambatan/masalah : Regenerasi kader kesehatan di posyandu yuang semakin
berkurang dikarenkan aktivitas rumah tangga
Strategi/upaya pemecahan : Mengadakan Lomba Balita di Tingkat Kabupaten
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (75%) bila dibandingkan
realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (101,90%), maka dengan ini SKPD
optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
24. Persentase Rumah Tangga ber PHBS
Target tahun 2016 sebesar 72% terealisasi 58% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 80,56 %, dengan ketegori tinggi. Dengan Jumlah
rumah tangga sehat sebanyak 141.983 rumah tangga dan jumlah rumah yang
ada total 243.811 rumah tangga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Rumah
Tangga ber PHBS sebagai berikut : masyarakat telah memiliki kesadaran serta
kemauan untuk ber PHBS.
Hambatan/masalah :
a. Masih adanya sekelompok masyarakat yang kurang pedulu terhadap PHBS
b. Indikator tatanan PHBS yang belum diterapkan secara baik di masyarakat
Strategi/upaya pemecahan : Meningkatkan promosi dan prevensi kepada
masyarakat dalam bentuk penyuluhan hidup bersih sehat
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan dari 71% menjadi 58%. Selanjutnya pada akhir Renstra di
tahun 2018 (70%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun
2016 (82,86%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada
akhir Renstra.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 33
25. Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100% terealisasi 80,6% maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 80,6 %, dengan ketegori tinggi. Dengan
Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih sebanyak 15.559 orang dan Jumlah murid SD
dan setingkat sebanyak 19.307 orang. Pencapaian Target Tahun 2016 bila
dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 83,37%
menjadi 80,60%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila
dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (80,60%), maka
dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
26. Persentase Lansia yang tertangani
Target tahun 2016 sebesar 75 % terealisasi 82,61%, maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 110,15 %, dengan ketegori sangat baik, dengan
jumlah lansia yang tertangani sebanyak 48.580 orang dan jumlah lansia
sebanyak 58.801 orang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator
Persentase Lansia yang tertangani sebagai berikut :
a. Adanya dukungan dari penentu kebijakan
b. Tersedianya dana yang tercukupi
c. Tersedianya SDM yang cukup
d. Terjalinnya koordinasi yang baik antara petugas dengan klien (lansia)
Hambatan/masalah:
a. Dalam pelaksanaannya ternyata pelayanan pembinaan dan pemilihan
posyandu lansia di masing-masing wilayah kecamatan atau puskesmas
belum terlaksana sebagaimana yang diharapakan dikarenakan persepsi
orang-orang bahwa posyandu itu hanya khusus bagi anak-anak balita saja
b. Fasilitas sarana dan prasarana di masing-masing posyandu juga tidak
tersedia dengan lengkap, seperti test gula darah, asam urat, test degeneratif
Strategi/upaya pemecahan:
a. Membangun persepsi bagi semua orang terutama kader agar posyandu
lansia yang dirasa penting keberadaannya bagi setiap desa dan
kelurahanMelakukan advokasi kepada pejabat/penetu kebijakan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 34
b. Mengusulkan dana yang cukup
c. Melakukan koordinasi yang baik dengan semua unsur terkait
27. Persentase Rumah Tangga Sehat
Target tahun 2016 sebesar 85% terealisasi 45% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 52,94%, dengan kategori rendah. Dengan Jumlah
rumah tangga sehat sebanyak 86.274 rumah tangga dan jumlah rumah yang
ada total 192.402 rumah tangga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Rumah
Tangga Sehat sebagai berikut :
a. Meningkatnya pengetahuan, kemauan, dan keterampilan masyarakat
memecahkan masalah yang ada dilingkungan
b. Terintegrasinya kegiatan STBM pada pihak pihak terkait.
Hambatan/masalah : Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
merubah prilaku hidup bersih dan sehat.
Strategi/upaya pemecahan :
a. Memberikan dukungan dan motivasi para petugas sanitarian untuk lebih
meningkatkan kesadaran dlam rangka meningkatkan upaya kesehatan
lingkungan masyarakat dilingkungan kerja masing-masing.
b. Peningkatan anggaran program kegiatan agar dapat mencapai target kinerja
yaitu meningkatnya jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan
meningkatnya capaian program kesehatan lingkungan.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun
sebelumnya terjadi penurunan dari 61,76% menjadi 52,94%. Selanjutnya pada
akhir Renstra di tahun 2018 (87%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai
dengan tahun 2016 (52.72%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra.
28. Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas
Target tahun 2016 sebesar 66% terealisasi 54.4% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 82.42%, dengan kategori tinggi. Dengan
persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas
sebanyak 448.298 jiwa.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 35
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase
Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas sebagai berikut
:
a. Masyarakat telah memiliki kesadaran serta kemauan untuk menggunakan
air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
b. Sudah banyaknya depot depot air minum isi ulang dan dilakukan
monitoring dari dinas kesehatan.
Hambatan/masalah :
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa pentingnya sanitasi air bersih
dan air minum.
b. Kurangnya kerja sama antar pihak-pihak yang terkait
Strategi/upaya pemecahan :
a. Diharapkan kepada pihak puskemas untuk mendukung kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan Hygiene Sanitasi Air Bersih dan Air Minum.
b. Diperlukan kerjasama anatara semua pihak yang terkait untuk dapat
melakukan sosialisasi
c. diharapkan adanya peningkatan anggaran program kegiatan agar dapat
mencapai target kinerja.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun
sebelumnya terjadi penurunan dari 58% menjadi 54.4%. Selanjutnya pada
akhir Renstra di tahun 2018 (68%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai
dengan tahun 2016(86.03%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra
29. Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat
Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100% dengan ketegori sangat baik. Dengan
jumlah air minum yang memenuhi syarat yaitu 39 sampel dan jumlah seluruh
sampel air minum yang diuji yaitu 39 sampel.
Adapun solusi yang telah dilakukan untuk terus meningkatkan realisasi
usaha meningkatkan pengetahuan bagi pengusaha DAMIU tentang pengolahan
peralatan DAMIU yang memenuhi syarat kesehatan melalui kegiatan sosialisasi
hygiene sanitasi air minum bagi pengusaha DAMIU serta dilakukannya
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 36
pemeriksaan, monitoring dan evaluasi pada DAMIU/AMDK dengan mengirim
sampel air DAMIU ke BTKL Palembang.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi kenaikan dari 46,14% menjadi 100%. Selanjutnya pada akhir Renstra di
tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun
2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada
akhir Renstra
30. Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat
Target tahun 2016 sebesar 80% terealisasi 53.6% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 67 % dengan kategori sedang. Dengan persentase
penduduk yang menggunakan jamban sehat sebanyak 437.463KK dan jumlah
KK yang ada 816.637KK
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian indikator
Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat sebagai berikut :
a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat
dalam bidang kesehatan lingkungan.
b. sintarian puskesmas telah berperan aktif dalam upaya mengkampayekan
stop buang air besar sembarangan (SBS) dan cuci tangan pakai sabun
(CTPS) pada masyarakat yang ada diwilayah kerja masing-masing
Hambatan/masalah : Kondisi geografis Banyuasin yang sebagain besar
wilayah perairan yang memungkinkan orang masih menggunakan jamban
disepanjang aliran air sungai, kolam.
Strategi/upaya pemecahan :
a. Memberikan stimulan untuk jamban sehat bagi keluarga miskin.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan
jamban.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan dari 95,07% menjadi 89,10%. Selanjutnya pada akhir
Renstra di tahun 2018 (85%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai
dengan tahun 2016 (63.06%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 37
31. Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
Target tahun 2016 sebesar 84% terealisasi 71.5% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 85.12% dengan kategori tinggi. Dengan Jumlah
Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 530 tempat,
dibanding jumlah semua tempat umum sebanyak 741 tempat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Tempat - Tempat
Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebagai berikut :
c. meningkatnya pengetahuan akan arti pentingnya syarat kesehatan.
d. Meningkatnya kesadaran pengelola tempat pengelolaan makanan untuk
meningkatkan mutu produksi makanan olahan.
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat konsumen untuk memilih makanan
yang sehat dan aman.
Hambatan/masalah :
a. Masih banyaknya produsen pangan industry rumah tangga yang belum
mempunyai sertifikat SPP-IRT.
b. Keberadaan tempat pengelolaan makanan terutama di daerah perairan
relatif jauh sehingga target pengawasan oleh petugas kesehatan minimal 1
(satu) tahun sekali tidak terjangkau.
Strategi/upaya pemecahan :
a. Memberikan dukungan sera motivasi para pengusaha agar bisa
meningkatkan kualitas Industri Rumah Tangga dan Pangan (IRTP)
b. Melakukan sosialisasi dan promosi tentang penerbitan sertifikat industri
rumah tangga pangan diikuti regulasi untuk mengurangi beban biaya oleh
masyarakat.
c. Mengoptimalkan tenaga kesehatan puskesmas sebagai pemantau tempat
pengelolaan makanan di wilayah kerjanya.
d. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral (BBPOM, Dinas Perindagkop,
Badan Ketahanan Pangan, LSM) dalam rangka pembinaan dan pengawasan
peredaran makanan.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan dari 79% menjadi 71.5%. Selanjutnya pada akhir Renstra di
tahun 2018 (82.18%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 38
tahun 2016 (81,61%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target
pada akhir Renstra
32. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk
Target tahun 2016 sebesar 1/1000 terealisasi 0.5/ 1000 maka dengan
persentase 50% nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 50 % dengan
ketegori sangat rendah. Dengan jumlah puskesmas 32, poliklinik 13, pustu 102,
dan polindes 304 unit dengan total 450 unit dengan jumlah penduduk 822.575
jiwa Faktor pendukung indikator ini adalah Capaian indikator kinerja pada
rasio puskesmas, poliklinik dan pustu per satuan secara fisik bangunannya
sudah mencapai target 100%.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (1.2) bila dibandingkan
realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (41,67%), maka dengan ini SKPD
optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
33. Cakupan Puskesmas Pembantu
Target tahun 2016 sebesar 40% terealisasi 35.2% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 88% dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah
pustu sebanyak 107 pustu dan jumlah desa 304 desa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator Cakupan
Puskesmas Pembantu sebagai berikut :
a. Lokasi yang strategis sehingga mempengaruhi tingkat kunjungan ke
Puskesmas Pembantu.
b. Anggaran yang disediakan dari APBD untuk Puskesmas Pembantu.
Hambatan/masalah: Kurangnya tenaga medis maupun non mesdis untuk
memberikan pelayanan di Pustu setiap hari kerja.
Strategi/upaya pemecahan:
a. Mengajukan anggaran untuk pembangunan pemeliharaan Puskesmas
pembantu melalui APBD Propinsi dan APBN.
b. Memanfaatkan sarana medis dan non medis dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan kemampuan dalam melaksanakan tindakan dan pelayanan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 39
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (48%) bila dibandingkan
realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (73.33%), maka dengan ini SKPD
optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
34. Cakupan Puskesmas
Target tahun 2016 sebesar 71% terealisasi 168% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 236,62% dengan ketegori sangat baik. Dengan
jumlah puskesmas sebanyak 32 puskesmas dan jumlah kecamatan 19
kecamatan. Faktor pendukung keberhasilan indicator ini adalah diberbagai
pelosok desa saat ini sudah tersedia Puskesmas dan didikung dengan
puskesmas rawat inap yang lengkap dengan tenaga kesehatannya. Selanjutnya
pada akhir Renstra di tahun 2018 (86%) bila dibandingkan realisasi capaian
sampai dengan tahun 2016 (195,35%), maka dengan ini SKPD optimis untuk
mencapai target pada akhir Renstra
35. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
Target tahun 2016 sebesar 0.004 terealisasi 0.0024% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 60%. Kabupaten Banyuasin saat ini hanya
memiliki 1 unit Rumah Sakit yaitu RSUD Banyuasin dengan jumlah penduduk
822.575 penduduk
Strategi/upaya pemecahan:
Adapun Upaya Strategi/Upaya Pemecahan yang telah dilakukan pada tahun
2015 ini telah dilakukan pembangunan Tahap I Rumah Sakit Pratama Kelas D
di Wilayah Makarti Jaya. Hal ini terlihat bawasannya Pelayanan Kesehatan
untuk Kabupaten Banyuasin khususnya unit Rumah Sakit belum mampu untuk
mencakup pelayanan bagi masyarakat.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (0.006) bila dibandingkan
realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (40%), maka dengan ini SKPD
pesimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
36. Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) Kab/Kota
Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori memuaskan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 40
Jumlah sarana kesehatan 1 Rumah Sakit, 32 Puskesmas dan 13 Rumah
Bersalin/Poliklinik dengan total 45 sarana kesehatan, sedangkan jumlah unit
gawat darurat sebanyak 45 UGD. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pecapaian indicator ini adalah pendukung keberhasilan indicator
ini adalah setiap unit pelayanan kesehatan yang ada diharuskan memberikan
pelayanan kegawatdarutan level 1 dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat serta adanya perbaikan dan pembangunan gedung unit
gawat darurat 24 jam.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan
realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD
optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
37. Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 43.1 %, maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 43.1 %, dengan ketegori sangat rendah.
Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin disarana kesehatan strata 1
dengan total kunjungan sebanyak 354.660 kunjungan. Hal ini didukung adanya
peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas kesehatan, peningkatan
manajemen, peningkatan pemberdayaan tenaga kesehatan serta kesadaran
masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di puskesmas. Selanjutnya pada
akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian
sampai dengan tahun 2016 (33,7%), maka dengan ini SKPD pesimis untuk
mencapai target pada akhir Renstra.
38. Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan
Target tahun 2016 sebesar 1000 % terealisasi 100 %, maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100%, dengan ketegori memuaskan. Kemitraan
yang dijalan oleh Dinas Kesehatan yaitu JKN-BPJS dan Jamsoskes Selanjutnya
pada Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 bila dibandingkan realisasi
capaian sampai dengan tahun 2016, maka dengan ini SKPD optimis untuk
mencapai target pada akhir Renstra.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 41
Sasaran 2 “Menurunnya Angka Kematian Bayi”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi dengan 5
(lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator
sasaran sebesar 118.70% dengan predikat sangat baik.
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai
berikut :
1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB
Target tahun 2016 sebesar 20/1.000 kelahiran hidup terealisasi 3.5/1.000
kelahiran hidup maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 182.5 %,
dengan ketegori sangat baik. Jumlah bayi (berumur < 1 tahun) yang meninggal
tahun 2016 sebanyak 57bayi sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2016
sebanyak 16.212 bayi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator Angka
Kelangsungan Hidup Bayi / AKB sebagai berikut :
a. Tersedianya berbagai fasilitas/aksesibilitas dan pelayanan kesehatan
dengan tenaga medis yang terampil,
b. Kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma
kehidupan modern dalam bidang kesehatan.
Hambatan/masalah:
a. Keterlambatan rujukan
b. Masih kirangnya alkes dalam penganan pelayanan kasus obstetri dan
neonatal
c. Masih ada beberapa ibu hamil yang jarang memeriksakan dirinya ke
lfasilitas kesehatan
d. Kurangnya asupan gizi ibu saat kehamilan
Strategi/upaya pemecahan:
a. Meningkatkan kualitas Antenatal Care (ANC).
b. Pelatihan bagi nakes dalam penaganan obstetri dan neonatal
c. Perbaikan sistem rujukan
d. Pengadaan alkes
Realisasi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 terjadi kenaikan capaian dari
4/1.000 kelahiran hidup menjadi 3.5/1.000 kelahiran hidup. Selanjutnya pada
akhir Renstra di tahun 2018 (16/1.000 KH) bila dibandingkan realisasi capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 42
sampai dengan tahun 2016, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra
2. Persentase Kunjungan Bayi
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 99.5% maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 110.56 %, dengan ketegori sangat baik.
Jumlah kunjungan bayi per tahun 2016 sebanyak 15.219 bayi dengan jumlah
bayi sebanyak 15.271 bayi.
Faktor-faktor pendukung indikator ini Cakupan Kunjungan Bayi sebagai
berikut :
a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa bayinya ke
pelayanan kesehatan.
b. Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan
ataupun puskesmas
c. Program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan
yang berkualitas.
Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi kenaikan dari 87.88% menjadi 99.5%. Selanjutnya pada akhir Renstra
di tahun 2018 (90%) maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target
pada akhir Renstra
3. Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan. dengan
jumlah balita gizi burtuk yang ditemukan dan semuanya mendapat perawatan
sebanyak 21 orang balita.
Faktor-faktor pendukung indicator ini Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan sebagai berikut :
a. Semakin meningkatnya dan baiknya fasilitas pelayanan kesehatan bagi
balita gizi buruk di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas
b. program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan
yang berkualitas.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 43
4. Persentase Pelayanan Kesehatan Balita
Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 92.7% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 103 %, dengan kategori sangat baik. Dengan
jumlah balita yang dilayani sebanyak 77.309 balita dan jumlah balita sebanyak
83.077 balita. Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Pelayanan
Kesehatan Balita sebagai berikut :
a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa balitanya ke
pelayanan kesehatan
b. Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan
ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta
didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi terus
dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada
akhir Renstra
5. Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi
Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 87.7% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 97.44 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan
jumlah bayi yang ditangani tahun 2016 sebanyak 15.545 bayi dan jumlah bayi
sebanyak 16.569 bayi.
Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
sebagai berikut
a. semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa bayinya ke
pelayanan kesehatan
b. meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan
ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta
didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi terus
dipertahankan, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada
akhir Renstra
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 44
Sasaran 3 “Menurunnya Angka Kematian Ibu”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu dengan 9
(Sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator
sasaran sebesar 108.33% dengan predikat sangat baik.
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai
berikut :
1. Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI
Target tahun 2016 sebesar <97/100.000 kelahiran hidup terealisasi
61/100.000 kelahiran hidup maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar
136.46 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah ibu yang meninggal karena
hamil, bersalin, dan nifas pada tahun 2016 sebanyak 10 orang sedangkan
jumlah kelahiran hidup tahun 2016 sebanyak 16.212 orang.
Faktor-faktor pendukung indikator Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI
sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas SDM dalam kegiatan peneganalan tanda bahaya dan
cara mencegah selama kehamilan, bersalin, dan nifas, perawatan kesehatan,
serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam kegawat
daruratan.
b. meningkatnya fasilitas kesehatan dan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan seperti bidan dan dokter di daerah terpencil.
Hambatan/masalah:
a. Keterbatasan kemampuan untuk menjangkau seluruh wilayah Banyuasin
dengan kondisi infrastruktur Kabupaten yang belum sepenuhnya
menunjang upaya kesehatan Ibu dan Anak,
b. Wilayah banyuasin yang sebagain besar wilayah peraiiran serta
c. Kurangnya minat Dokter dan Bidan untuk ditempatkan di Puskesmas/Desa.
Strategi/upaya pemecahan:
a. Meningkatkan upaya kesehatan, dengan jalan meningkatkan infrastruktur di
Kabupaten
b. Kebijakan yang lebih persuasif untuk menarik minat dokter bekerja di
Puskesmas/Bidan di desa.
Angka Kematian Ibu pada tahun 2008 sebesar 122/100.000 kelahiran hidup
dan tahun 2009 menurun menjadi 112/100.000 kelahiran hidup dan tahun
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 45
2010 kembali menurun menjadi sebesar 83/100.000 kelahiran hidup dan pada
tahun 2011 meningkat menjadi 93/100.000 KH dan tahun 2012 menurun
menjadi sebesar 80/100.000 KH dan ditahun 2013 tetap yaitu 80/100.000 KH
dan di tahun 2014 kembali turun menjadi sebesar 72/100.000 KH, dan tahun
2015 terjadi peningkatan 120/100.000 KH dan pada tahun 2016 menurun
kembali menjadi 61/100.000 KH.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (<97) bila realisasi dapat
dipertahankan, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada
akhir Renstra
2. Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
Target tahun 2016 sebesar 98% terealisasi 90,91% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 92,77 %, dengan kategori sangat baik. dan target
SPM 95% maka capaian 90,91%. Dengan K4 sebanyak 16.969 orang dan bumil
sebanyak 18.665 orang.
Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 yaitu :
a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa
memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan
b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan
ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta
didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas.
Realisasi Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi penurunan dari 94.9% menjadi 90.91%. Selanjutnya pada akhir
Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai
dengan tahun 2016 (90,91%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra.
3. Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 90,12% maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 100,13%, dengan kategori sangat baik.
Dengan ibu bersalin yang mendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan
sebanyak 16.057 orang dan ibu bersalin sebanyak 17.816 orang.
Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 46
yaitu :
a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa
memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehata
b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan
ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta
didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas
c. Adanya kebijakan bahwa semua persalinan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang terlatih.
Realisasi indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di tahun 2014
menjadi 92.5% dan tahun 2015 menjadi 91.89 % dan pada tahun 2016 menjadi
90.12 berarti mencapai target sebesar 90% (SPM) , Selanjutnya pada akhir
Renstra di tahun 2018 (91%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai
dengan tahun 2016 (99,03%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra.
4. Persentase Ibu Hamil dengan Komplikasi
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 80% terealisasi 69,83% maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 87,29 %, dengan kategori tinggi. Dengan
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitive sebanyak
2.435 orang dan Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan sebanyak 3.487
orang.
Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi
a. semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa
memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan
b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan
ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta
didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas sehingga kandungan dalam
keadaan sehat dan cakuapan ibu hamil dengan komplikasi dapat ditekan
Realisasi Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya
terjadi kenaikan dari 55.4% menjadi 69.83%. Selanjutnya pada akhir Renstra
di tahun 2018 (80%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini
SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 47
5. Persentase Ibu Nifas
Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 89.91% maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 99.79 %, dengan kategori sangat baik.
Dengan Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai
standar sebanyak 16.000 orang dan bufas sebanyak 17.816 orang.
Faktor pendukung indikator ini adalah semakin meningkatnya kesadaran
ibu-ibu hamil untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan
serta telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu
dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta
didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra
di tahun 2018 (90%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini
SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
6. Persentase Peserta KB Aktif
Target tahun 2016 sebesar 75% dan SPM 70% terealisasi 91.84% maka
nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 122.45 %, dengan ketegori sangat
baik. Dengan jumlah peserta KB aktif sebanyak 119.667 orang dan pasangan
usia subur sebanyak 130.305 orang. Faktor pendukung indikator ini adalah
semakin meningkatnya kesadaran dan kemauan PUS untuk membawa
memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan serta kerelaan PUS untuk
berKB. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (75%) bila realisasi dapat
terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target
pada akhir Renstra.
7. Persentase Neonatal dengan Komplikasi
Target tahun 2016 dan target SPM sebesar 80% terealisasi 100% maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 125 %, dengan kategori sangat baik.
Dengan jumlah neonates dengan komplikasi yang ditangani oleh tenaga
kesehatan yang terlatih sebayak 701 neonatal dan persentase neonatal
sebanyak 701 neonatal
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (80%) bila realisasi dapat
terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target
pada akhir Renstra.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 48
8. Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar
Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan. Factor
pendukung indicator ini adalah semakin meningkatnya kesadaran dan
kemauan PUS untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan
serta kerelaan PUS untuk berKB serta semakin baik pelayanan dan fasilitas KB
yang ada di fasilitas kesehatan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018
(100%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis
untuk mencapai target pada akhir Renstra.
9. Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 111 %, dengan ketegori memuaskan. dengan
jumlah KN1 sebanyak 15.270 jiwa dan jumlah bayi sebanyak 15.270 jiwa.
Faktor pendukung indikator ini adalah telah meningkatnya fasilitas
pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta
program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan
yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila
realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk
mencapai target pada akhir Renstra.
Sasaran 4 “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk dengan 2
(dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator
sasaran sebesar 149.17% dengan predikat sangat baik.
1. Persentase Balita Gizi Buruk
Target tahun 2016 sebesar 15 % terealisasi 0,025% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 199,83 %, dengan kategori sangat baik. dengan
jumlah balita gizi buruk 21 orang,
Masih rendahnya pendapatan masyarakat dan kurangnya pemahaman
masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan merupakan penyebab masih
adanya balita yang menderita gizi buruk. Hal ini disebabkan kurangnya
kesadaran masyarakat untuk membawa bayi dan balitanya ke posyandu
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 49
sehingga perkembangan anak tidak dapat dipantau secara berkala dan kurang
mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan pemberian vit- A dan
lain-lain. Selain itu selama proses kehamilan, ibu hamil jarang datang
memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan masyarakat terdekat sehingga
dikhawatirkan ibu hamil tersebut mengalami kurang energi kronis dan
berdampak pada kelahiran bayi dibawah normal (BBLR). Selanjutnya pada
akhir Renstra di tahun 2018 (15) bila dibandingkan realisasi capaian sampai
dengan tahun 2016 (199,83%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai
target pada akhir Renstra
2. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln
Keluarga Miskin
Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan kategori sangat baik. Dengan
jumlah anak usia 6.24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI sebanyak
320 anak. Keberhasilan indicator ini dudukung oleh adanya sosialisasi tentang
MP-ASI serta dan adanya bantuan MP-ASI dari dinas kesehatan yang dibagikan
untuk bayi dan bailta yang membutuhkan. Selanjutnya pada akhir Renstra di
tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus
dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Sasaran 5 “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang
berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang
bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas kinerja puskesmas
dan validasi data dinkes dan pukesmas dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran
memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00 % dengan
predikat sangat baik.
1. Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu
Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik, dengan
jumlah PKM yang memiliki SIK sebanyak 32 Puskesmas. Selanjutnya pada akhir
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 50
Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus
dipertahankan dan terus ditingkatkan
2. Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan
Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator
Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan sebagai berikut :
a. Kualitas alat medis dan non medis yang meningkat sehingga
memperpanjang umur alat.
b. Penggunaan alat kesehatan dan sistem pemeliharaan yang lebih baik.
Hambatan/masalah:
a. Banyak jenis alat kesehatan yang belum terkalibrasi dikarenakan
keterbatasan sumber anggaran.
b. Tenaga yang berkompetensi untuk melakukan kalibrasi belum ada.
Strategi/upaya pemecahan:
a. Melakukan pelatihan kalibrasi alat bagi tenaga kesehatan minimal untuk
kegiatan alat-alat yang sederhana.
b. Menyarankan Puskesmas untuk menganggarkan kalibrasi alat melalui
kegiatan Puskesmas masing-masing.
Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari
indikator ini dapat terus dipertahankan dan terus ditingkatkan
Perkembangan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Banyuasin
perlahan-perlahan menunjukkan kemajuan yang positif. Saat ini, berbagai fasilitas
kesehatan sudah tersedia, diantaranya sejumlah puskesmas di Kabupaten
Banyuasin sudah memiliki fasilitas rawat inap. Tak hanya itu, dipelbagai pelosok
desa saat ini sudah tersedia Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) yang lengkap dengan tenaga kesehatannya, telah dibangunnya jamban
keluarga, puskesmas terapung, meluncurkan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
bagi masyarakat yang kurang mampu, menerapkan dokter keluarga serta
memberdayakan Rumah Sakit Kundur.
Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisasi dengan baik (mencapai
keberhasilan) sesuai dengan perencanaan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 51
startegis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dapat dijelaskan bahwa nilai
capaian kinerja rata-rata indikator diperoleh angka sebesar 114.28% dengan
kategori SANGAT BAIK.
Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama Tahun
2016 sudah dilaksanakan dengan baik. Beberapa indikator nilai capaian kinerjanya
belum optimal dikarenakan dalam pelaksaannya mengalami kendala dan
hambatan.
d. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Analisis atas Efisiensi atas penggunaan sumber daya percapaian sasaran
sebagai berikut :
Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup”
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui program utama, sebagai
berikut :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 21.255.350.100,- (63,63%) dari anggaran sebesar
Rp. 33.314.645.369,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100%
namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 63.80% sehingga terdapat
kekurangan anggaran sebesar 36,2 %. hal ini disebabkan ada realisasi anggaran
kegiatan yang masih jauh dari 100% seperti kegiatan Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya yang masih terhutangnya klaim
pencairan. SP2D tidak bisa diterbitkan.
2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 6.800.114.133,- (65,55%) dari anggaran sebesar Rp.
10.373.616.391,-, dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100%
namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 65,55% sehingga terdapat
kekurangan anggaran sebesar 34,45 %. adapun kendala yang terjadi dalam
kegiatan pemesanan obat tersebut baru bisa dimulai pertengahan tahun
anggaran dikarenakan menunggu updating harga obat pada e-catalog serta
diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 52
sehingga terjadi kekosongan rekening kas daerah sehingga tidak diterbitkannya
SP2D
3. Program Pengembangan Obat Asli Daerah.
Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 98.970.000,- (99,90%) dari anggaran sebesar Rp.
99.070.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar
0,1%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada Belanja Perjalanan Dinas.
4. Program Pengawasan Obat dan Makanan.
Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 162.050.000,- (94.76%) dari anggaran sebesar Rp.
171.010.000,-,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar
5.24%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada Belanja Jasa
Narasumber/Tenaga Ahli dan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan yang
tidak diambil.
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Sasaran ini didukung oleh 10 (sepuluh) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 2.213.156.784,- (98.99%) dari anggaran sebesar Rp.
2.235.698.150,- Dalam Program ini Dana hampir semuanya terserap dengan
baik.
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Sasaran ini didukung oleh 4 (empat). Untuk mencapai sasaran ini didukung dana
sebesar Rp. 1.315.684.900,- (45.89%) dari anggaran sebesar Rp.
2.866.754.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar
54,10 %, Pada Tahun Anggaran 2015 ini terjadi peningkatan Pagu anggaran
yang didapat dari Dana Pajak Rokok, sayangnya dalam hal ini anggaran tidak
terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %, Karna kekosongan
Kas daerah.
7. Program Peningkatan Pelayanan Lansia
Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 81.227.000,- (94.94%) dari anggaran sebesar Rp.
81.278.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 53
8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.
Sasaran ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 449.274.050,- (93.54%) dari anggaran sebesar Rp.
480.282.954,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar
6.45%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada belanja paket
kegiatan/pertemuan di luar kantor yang tidak diambil. Dan perkembangan fisik
sudah 100%.
9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.
Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 57.390.000,- (99.80%) dari anggaran sebesar Rp.
57.505.000,- Realisasi anggaran terserap semua.
10. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Puskesmas,
Pustu dan Jaringannnya.
Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 27.914.866.050,68,- (86,85%) dari anggaran
sebesar Rp. 32.141.365.076,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai
100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 86,85% sehingga
terdapat kekurangan anggaran sebesar 13,15 %. sayangnya dalam hal ini
anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %,
diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat
sehingga terjadi kekosongan rekening kas daerah sehingga tidak diterbitkannya
SP2D.
11. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.
Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 30.394.525.749,- (77,69%) dari anggaran sebesar
Rp. 26.252.721.700,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100%
namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 74.25% sehingga terdapat
kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Sisa angsuran dana yang tersedia sudah
diterbitkan SPMnya tetapi SP2D tidak bisa diterbitkan sehingga sisa dana tidak
bisa direalisasikan , Kas daerah kosong.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 54
12. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Sasaran ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 677.505.000,- (93,25) dari anggaran sebesar Rp.
726.520.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.
13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Capaian program ini sudah
mencapai dari PAGU anggaran Rp. 20.957.737.012,- (77,69%) dengan realisasi
sebesar Rp. 26.922.899.075,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai
100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 77,69% sehingga
terdapat kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Dana Bantuan Gubernur tidak
ditranfer ke kas daerah.
Sasaran 2 “ menurunnya angka kematian bayi ”
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama,
sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 711.198.500,- (94,69%) dari anggaran sebesar Rp.
751.115.500,- Anggaran hampir terserap sempurna. Dan perkembangan fisik
sudah 100%
Sasaran 3 “ menurunnya angka kematian ibu ”
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama,
sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 1.229.833.669,- (35,71%) dari anggaran sebesar
Rp. 3.444.426.400,- Anggaran tidak terserap sempurna. Ada kekurangan
anggaran sebesar 64,29%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 55
Sasaran 4 “ menurunnya prevaleni gizi buruk ”
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama,
sebagai berikut :
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 526.134.114,- (98.50%) dari anggaran sebesar Rp.
322.295.500,- Anggaran hampir terserap sempurna.
Sasaran 5 “Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang
berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang
bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 6 (enam) program utama,
sebagai berikut :
1. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 303.298.273,- (94,11%) dari anggaran sebesar Rp.
322.295.500,- . Anggaran hampir terserap sempurna.
2. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 188.649.500,- (99,98%) dari anggaran sebesar Rp.
188.680.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.
Adapun Realisasi Anggaran Program/Kegiatan Rutin yang dilaksanakan di lingkup
Dinas Kesehatan, yaitu :
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program didukung oleh 16 (Enam Belas) kegiatan dengan realisasi dana sebesar
Rp. 13.366.388.036,50 (88,24%) dari anggaran sebesar Rp. 15.147.281.498,-
Anggaran hampir terserap sempurna.
Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Aparatur
Program didukung oleh 5 (lima) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp.
7.120.576.400,- (62,66%) dari anggaran sebesar 11.364.564.000,- sayangnya
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 56
dalam hal ini anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan
100 %, Karna kekosongan Kas daerah.
Program Peningkatan Kapasitas dan Sumber Daya Apartur
Program didukung oleh 2 (dua) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp.
430.912.900 (99,77%) dari anggaran sebesar Rp. 431.912.900,- Anggaran hampir
terserap sempurna.
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Program didukung oleh 1 (satu) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp.
35.570.000,- (97,99%) dari anggaran sebesar Rp. 36.300.000,- Anggaran hampir
terserap sempurna.
e. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja.
Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja sebagai berikut :
Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup” yang diukur melalui 38 indikator
dengan tingkat rata-rata capaian 95.21%. Keberhasialn pencapaian indikator ini
didukung oleh :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Pencapaian program ini ditunjang oleh 6 (enam) Kegiatan antara lain :
1) Pelayanan kesehatan Penduduk Miskin Puskesmas dan Jaringannya
2) Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
3) Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
4) Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
5) Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa.
2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain :
1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2) Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia.
Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain :
1) Pengembangan Standarisasi Tanaman Obat Bahan alam Indonesia
2) Penilaian Pemnafaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 57
4. Program Pengawasan Obat dan Makanan.
Pencapaian program ini ditunjang Kegiatan Peningkatan Pengawasan
Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Adapun indikator yang didukung oleh
Program/Kegiatan ini yaitu Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai
dengan standar Kesehatan.
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Pencapaian program ini ditunjang oleh 8 (delapan) Kegiatan antara lain :
1) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
2) Peningkatan Imunisasi
3) Penanggulangan Penyakit TBC Kusta
4) Pemberantasan Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)
5) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Potensi KLB dan Bencana
6) Pemberantasan Penyakit Diare – ISPA
7) Pencegahan dan Pemberantasan HIV AIDS/IMS
8) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Rabies
9) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
10) Pelayanan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pencapaian program ini ditunjang oleh 4 (empat) Kegiatan antara lain :
1) Pengembangan Desa Siaga
2) Pelatihan Guru UKS dan Dokter Kecil
3) Pemilihan Posyandu Terbaik, Pemilihan Desa PHBS, Pemilihan Kader
Remaja Sehat
4) Gerakan Promosi Sadar Hidup Sehat
7. Program Peningkatan Pelayanan Lansia
Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Pengembangan dan Pemilihan
Posyandu Lansia. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini
yaitu Persentase Lansia yang tertangani
8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.
Pencapaian program ini ditunjang oleh 4 (empat) Kegiatan antara lain :
1) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
2) Pengembangan Rumah Sehat
3) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 58
4) Hygiene Sanitasi Air Besih dan Air Minum
9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.
Pencapaian program ini ditunjang Kegiatan Hygiene Sanitasi TTU, Industri
IRTP, RM/Restoran. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan
ini yaitu Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
10. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Puskesmas, Pustu
dan Jaringannnya.
Pencapaian program ini ditunjang oleh 5 (lima) Kegiatan antara lain
1) Pembangunan Puskesmas
2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
3) Administrasi Pembangunan Puskesmas
4) Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana PKM, Pustu
dan Jaringannya
5) Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas,Pustu dan Jaringan
11. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.
Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain
1) Pembangunan Rumah Sakit
2) Pelaksanaan Pengadaan Tanah
12. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain
1) Pelayanan Operasi Katarak
2) Pelayanan bagi Keluarga Pasien Miskin yang Mendapatkan Perawatan di RS.
3) Pelayanan Kesehatan Dasar Daerah Terpencil, Terluar, Tertinggal.
13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Kemitraan Asuransi Kesehatan
Masyarakat. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini yaitu
Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan.
Sasaran 2 “ Menurunnya angka kematian bayi” yang diukur melalui 5 indikator
dengan tingkat rata-rata capaian 118.70%. Keberhasilan pencapaian indikator ini
didukung oleh :
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan SDDTK & ANC Terpadu.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 59
Sasaran 3 “ Menurunnya angka kematian ibu” yang diukur melalui 9 indikator
dengan tingkat rata-rata capaian 108.33%. Keberhasialn pencapaian indikator ini
didukung oleh :
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak. Pencapaian program
ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain
1) Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil Risti dan Upaya AKI, AKB dan
AKABA
2) Pelaksanaan PWS KIA dan Pembinaan Kesehatan Ibu
Sasaran 4 “ Menurunnya prevalensi gizi buruk” yang diukur melalui 2 indikator
dengan tingkat rata-rata capaian 149.17%. Keberhasialn pencapaian indikator ini
didukung oleh :
Program Perbaikan Gizi MasyarakatPencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua)
Kegiatan antara lain
1) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat Kurang Yodium( GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi
Mikro Lainnya
2) Pemetaan Desa Kadarzi dan Desa Garam Beryodium
Sasaran 5 “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang
berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang
bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”
yang diukur melalui 2 indikator dengan tingkat rata-rata capaian 100 %.
Keberhasialn pencapaian indikator ini didukung oleh :
1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Peningkatan Manajemen
Informasi Kesehatan. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan
ini yaitu Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu
2. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Pelayanan Administrasi
Perizinan & akreditasi Sarana & sumber daya Kesehatan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi anggran yang digunakan dan yang telah yang telah digunakan untu mewujudkan kinerja organisasi
Tabel III.6
REALISASI ANGGARAN
SKPD DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya Usia
Harapan Hidup Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70 68,31 97,59% 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
33.314.645.369,00
21.255.350.100,00
63,80%
Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin
% 100 57,5 57,50%
Persentase Penduduk
(termasuk seluruh penduduk miskin ) yang
memiliki jaminan Kesehatan
% 100 98,2 98,20%
Jumlah Puskesmas yang
Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan
menyelenggarakan Lokakarya mini untuk
menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal
(SPM)
Jumlah 31 32 103,23%
Jumlah Puskesmas yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin
Jumlah 31 32 103,23%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Ketersediaan
Obat dan Vaksin % 100 100 100,00%
3.Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
10.373.616.391,00
6.800.114.133,00 65,55%
18.Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA
% 90 54 60,00%
4. Program
pengembangan obat asli Daerah
99.070.000,00
98.970.000,00
99,90%
19.Tingkat Peredaran Obat
dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan
% 100 100 100,00% 5. Program pengawasan
obat dan makanan
191.120.000,00
190.796.500,00 99,83%
Persentase Penemuan dan
Penanganan Penderita Penyakit Menular
% 100 100 100,00%
2. Program pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular
3.712.318.000,00
3.605.362.487,00 97,12%
Penderita DBD yang ditangani
% 100 100 100,00%
Angka Penemuan Kasus
malaria per 1000 penduduk per 1.000 0,99 0 100,00%
Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang
ditemukan
% 70 47,5 67,86%
Persentase Kasus Baru TB
Paru ( BTA Positif) yang disembuhkan
% 88 93,43 106,17%
Jumlah Kasus TB per
100.000 penduduk
per
100.000 216 91 216,58%
Persentase
Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
% 100 100 100,00%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk
< 15 tahun
1/100.000 7/100.000 2.5/100.000 164,00%
Penemuan Penderita
Pneumonia Balita % 100 9,32 9,32%
Penemuan Penderita Diare % 100 132 132,00%
Prevalensi kasus HIV per
100.000 <0,5 0,72 56,00%
Persentase penduduk 15
tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV
dan AIDS
% 97 81,32 83,84%
Persentase Desa yang
mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)
% 100 97,7 97,70%
Persentase Desa Siaga Aktif % 80 101 126,25%
6. Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
2.616.220.000,00
2.448.043.350,00
93,57%
Rasio Posyandu Persatuan
Balita per 1.000 10 10,2 102,00%
Persentase Rumah Tangga ber PHBS
% 72 58 80,56%
Cakupan Penjaringan Siswa
SD dan Setingkat % 100 80,6 80,60%
35.Persentase Lansia yang
tertangani % 75 82,62 110,16%
12. Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Lansia
73.401.000,00
73.308.500,00 99,87%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Rumah Tangga Sehat
% 85 45 52,94%
7. Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
666.473.500,00
645.609.036,00
96,87%
Persentase Penduduk yang
memiliki akses terhadap air
minum Berkualitas
% 66 54,4 82,42%
Persentase Kualitas air
minum yang memenuhi syarat
% 100 100 100,00%
Persentase Penduduk yang
menggunakan jamban sehat % 80 53,6 67,00%
Persentase Tempat -
Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
% 84 71,5 85,12%
8. Program Pengawasan
dan Pengendalian Kesehatan Makanan
68.782.000,00
60.350.000,00 87,74%
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan
penduduk
% 1 0,5 50,00%
9. Program Pengadaan,
Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Pustu dan
Jaringannya
32.141.365.076,00
27.914.866.050,68 86,85%
Cakupan Puskesmas Pembantu
% 40 35,2 88,00%
Cakupan Puskesmas % 71 168 236,62%
Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
% 0,004 0,0024 60,00%
10. Program Pengadaan,Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
26.252.721.700,00
20.394.525.749,00
77,69%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Pelayanan
Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) Kab/Kota
% 100 100 100,00%
PersentasePelayanan
Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
% 100 43,1 43,10%
11. Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk Miskin
726.520.000,00
677.505.000,00
93,25%
36.Tingkat Kemitraan
Bidang Kesehatan % 100 100 100,00%
13. Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
26.922.899.075,00
20.957.737.012,00 77,84%
Rata-rata Capaian 95,21% 87,68%
Menurunnya Angka Kematian Bayi Angka Kelangsungan Hidup
Bayi / AKB
per
/1.000 KH 20 3,5 182,50%
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
Balita
751.115.500,00
711.198.500,00 94,69%
Persentase Kunjungan Bayi % 90 99,5 110,56%
Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
% 100 100 100,00%
Persentase Pelayanan Kesehatan Balita
% 90 92,7 103,00%
Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi
% 90 87,7 97,44%
Rata-rata Capaian 118,70% 94,69%
Menurunnya Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu
Melahirkan / AKI
per
100.000 KH
97 61 136,46%
15. Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
3.444.426.400,00
1.229.833.669,00 35,71%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Kunjungan Ibu
Hamil K4 % 98 90,91 92,77%
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
% 90 90,12 100,13%
Persentase Ibu Hamil
dengan Komplikasi % 80 69,83 87,29%
Persentase Ibu Nifas % 90 89,81 99,79%
Persentase Peserta KB Aktif % 75 91,84 122,45%
Persentase Neonatal
dengan Komplikasi % 80 100 125,00%
Persentase Fasilitas
Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB
sesuai standar
% 100 100 100,00%
Persentase Kunjungan
Neonatal Pertama (KN1) % 90 100 111,11%
Rata-rata Capaian 108,33% 35,71%
Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk Persentase Balita Gizi
Buruk % 15 0,025 199,83%
16. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
534.133.000,00
526.134.114,00
98,50%
Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI
pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
% 100 100 100,00%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Renstra Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rata-rata Capaian 149,92% 98,50%
Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM
Kesehatan yang berkualitas dan
profesional, serta menjamin pelayanan
kesehatan yang
bermutu melalui ketersediaan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar
Persentase pelayanan
kesehatan yang bermutu % 100 100 100,00%
21. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan
322.295.500,00
303.298.273,00 94,11%
Rata-rata Capaian 100,00% 94,11%
Ketersediaan Standar
Pelayanan Kesehatan % 100 100 100,00%
22. Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
188.680.000,00
188.649.500,00 99,98%
Rata-rata Capaian 100,00% 99,98%
Rata-rata Capaian Keseluruhan 114,28% 142.399.802.518,00 108.081.651.981,68 75,90%
Sumber Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 67
Realisasi Anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi
sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif
dilihat dari pencapaian rata-rata sasaran sebesar 114,28 %, sementara total realisasi
keuangan untuk sebesar 75,90%. Meski output sudah mencapai 100 %, capaian realisasi
keuangan sangat rendah dikarenakan kekosongan kas daerah akibatnya terhutang untuk
tahun berikutnya. Selain program dan kegiatan untuk mencapai sasaran strategis, Dinas
Kesehatan juga melaksanakan kegiatan rutin untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi dinas dengan total anggaran sebesar Rp. 15.147.281.498,-,- dan terealisasi
sebesar Rp.13.366.388.036,50 (88,24%) ,- dari pagu anggaran tersebut. Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuasin telah melaksanakan 22 Program dan 74 kegiatan dengan total pagu
anggaran keseluruhan Rp. 169.379.860.909,- dengan realisasi sebesar Rp.
129.035.099.310,18 dimana persentase pencapaian capaian keuangan sebesar 76,18%.
Dan pencapaian inidkator kinerja utama pada Dinas Kesehatan telah tercapai secara
optimal . Rata-rata telah mencapai target yang telah ditetapkan.
Konsistensi dan kesinambungan jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan ini diharapkan akan dapat lebih mempercepat terwujudnya misi, tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2014-2018.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Selain dari Dana APBD Kabupaten banyuasin sendiri , Kegiatan pada Dinas Kesehatan juga ditunjang dana di Luar Anggaran Daerah Kabupaten
Sendiri, yaitu :
1. DAK FISIK-DASAR
No Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jml Satuan
Jumlah
Jmh Satuan
Realisasi
DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.
Juta) Total (Rp.Juta) Rp.
Keuangan (%)
Fisik (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembangunan Baru (Gedung + Alkes)
4.582.517.500 91% 100%
Pembangunan Pkm Jakabaring
1 PKM 2.681.250.000
2.681.250.000 1 PKM
2.513.294.351 94% 100%
Pembangunan PKM Tanjung Lago 1 PKM
978.300.000
978.300.000 1 PKM
929.385.000 95% 100%
ALKES Pkm Jakabaring
1 PAKET 922.967.500
922.967.500 1 PAKET
783.387.987 85% 100%
2 Rehabilitasi Sedang & Berat
Bangunan Puskesmas
95% 100%
Rehab pkm semuntul
1 UNIT 877.170.000
877.170.000 1 UNIT
833.311.500 95% 100%
Rehab pkm Tlg Jaya Telang
1 UNIT 880.170.000
880.170.000 1 UNIT
836.161.500 95% 100%
Rehab pkm Pkl. Balai
1 UNIT 782.198.000
782.198.000 1 UNIT
743.088.100 95% 100%
Rehab pkm Sungai dua
1 UNIT 784.762.000
784.762.000 1 UNIT
745.523.900 95% 100%
Rehab Pkm Gasing
1 UNIT 779.000.000
779.000.000 1 UNIT
740.050.000 95% 100%
Rehab Pkm Karang agung Ilir
1 UNIT 881.122.000
881.122.000 1 UNIT
837.065.900 95% 100%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
No Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jml Satuan
Jumlah
Jmh Satuan
Realisasi
DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.
Juta) Total (Rp.Juta) Rp.
Keuangan (%)
Fisik (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rehab Pkm Cinta Manis
1 UNIT 780.000.000
780.000.000 1 UNIT
741.000.000 95% 100%
3 Rehab Rumah Medis
PKM Pkl. Balai
1 UNIT 274.000.000
274.000.000 1 UNIT
260.300.000 95% 100%
Pkm. Sungai Dua
1 UNIT 272.563.000
272.563.000 1 UNIT
258.934.850 95% 100%
Pkm Karang Agung Ilir
1 UNIT 291.900.000
291.900.000 1 UNIT
277.305.000 95% 100%
PKM Gasing
1 UNIT 273.116.000
273.116.000 1 UNIT
259.460.200 95% 100%
Pkm Cinta Manis
1 UNIT 273.700.000
273.700.000 1 UNIT
260.015.000 95% 100%
4 Rehab Rumah Para Medis
PKM Pkl. Balai
1 UNIT 263.900.000
263.900.000 1 UNIT
250.705.000 95% 100%
pkm Sungai Dua
1 UNIT 264.500.000
264.500.000 1 UNIT
251.275.000 95% 100%
Pkm Karang Agung Ilir
1 UNIT 283.000.000
283.000.000 1 UNIT
268.850.000 95% 100%
Pkm Gasing
1 UNIT 262.400.000
262.400.000 1 UNIT
249.280.000 95% 100%
Pkm Cinta MAnis
1 UNIT 262.888.000
262.888.000 1 UNIT
249.743.600 95% 100%
B 1 Pusling Perairan
Pusling Roda 4 dobel Gardan (4 WD)
3 UNIT
1.462.500.000
1.462.500.000
3 UNIT
1.441.890.450 99% 100%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
No Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jml Satuan
Jumlah
Jmh Satuan
Realisasi
DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.
Juta) Total (Rp.Juta) Rp.
Keuangan (%)
Fisik (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pusling Roda 4 Biasa 4
UNIT 1.354.480.000
1.354.480.000
4 UNIT 0 0% 100%
Ambulans Transportasi 4
UNIT 1.354.480.000
1.354.480.000
4 UNIT 0 0% 100%
C
1
PENYEDIAAN ALAT KESEHATAAN/PENUNJANG di PUSKESMAS
Alkes UKM
Set Promosi Kesehatan
6 SET 376.126.225,98
376.126.225,98 6 SET
- 0% 80%
Set Imunisasi
8 SET 1.220.000.000
1.220.000.000 8 SET
1.214.433.464 100% 100%
Kit Bidan
7 KIT 293.198.500
293.198.500 7 KIT
149.000.092 51% 80%
2 Alkes UKP
Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu 8
SET 590.780.000
590.780.000
8 SET
531.780.379 90%
90%
Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
8 SET
273.440.000
273.440.000
8 SET
270.776.591 99%
90%
Set Pelayanan KB 8
SET 54.444.000
54.444.000
8 SET
- 0%
90%
Set Obstetri dan Ginekologi 8
SET 737.360.000
737.360.000
8 SET
578.727.721 78%
90%
Set Resusitas Bayi 8
SET 538.160.000
538.160.000
8 SET
491.185.220 91%
90%
Set Perawatan Paska Persalinan 8 SET 8 SET 86% 90%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
No Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jml Satuan
Jumlah
Jmh Satuan
Realisasi
DAK (Rp Juta) Pendamping (Rp.
Juta) Total (Rp.Juta) Rp.
Keuangan (%)
Fisik (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
123.600.000 123.600.000 106.223.929
set insersi dan ekstrasi AKDR 8
SET 87.048.000
87.048.000
8 SET
68.313.061 78%
90%
Pemeriksaan Umum 8
SET 342.687.000
342.687.000
8 SET
217.047.676 63%
90%
Set Tindakan Medis/Gawat Darurat
8 SET
1.296.368.000
1.296.368.000
8 SET
797.530.293 62%
90%
Set Kesehatan Gigi dan Mulut 8
SET 1.402.000.000
1.402.000.000
8 SET
1.401.834.168 100%
90%
Set Laboratorium 8
SET 1.616.320.000
1.616.320.000
8 SET
1.441.482.263 89%
90%
Set Farmasi 8
SET 96.800.000
96.800.000
8 SET
- 0%
90%
Set Rawat Inap 3
SET 1.089.057.000
1.089.057.000
3 SET
962.520.873 88%
95%
Set Sterilisasi 8
SET 132.340.000
132.340.000
8 SET
112.144.887 85%
90%
D
Alat Penunjang
Generator 8
UNIT 195.000.000
195.000.000
8 UNIT
120.428.800 62%
100%
Instalasi Pengolah Limbah 5
UNIT 800.000.000
800.000.000
5 UNIT
453.916.650 57%
100%
TOTAL 28.505.095.226
22.647.373.407 79%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
2. DAK FISIK- FARMASI
No Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jml Satuan
Jumlah
Jumlah Satuan
Realisasi
DAK (Rp Juta) Pendamping
(Rp. Juta) Total
(Rp.Juta) Rp
Keuangan (%)
Fisik (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyediaan Obat dan BMHP 1 PAKET
8.163.320.000
8.163.320.000 1 PAKET
6.005.065.033 74% 100%
2 Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota (IFK)
a. Pembangunan baru IFK
b. Rehabilitasi IFK
c. Perluasan IFK 1 PAKET 1.468.000.000
1.468.000.000 1 PAKET
734.000.000 50% 60%
d. Penyediaan Sarana
Pendukung IFK
1). Sarana penyimpanan 72
BUAH 1.290.000.000
1.290.000.000 72 BUAH
1.249.580.000 97% 100%
Pengadaan Troley 6 BUAH
15.000.000
15.000.000
5 BUAH
14.400.000 96% 100%
Pengadaan Palet 30 BUAH
995.000.000
995.000.000
30 BUAH
959.655.000
96% 100%
Rak Obat dan Perbekalan Kesehatan Besar
4 BUAH
4 BUAH
Rak Obat dan Perbekalan Kesehatan Kecil
10 BUAH
10 BUAH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
No Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jml Satuan
Jumlah
Jumlah Satuan
Realisasi
DAK (Rp Juta) Pendamping
(Rp. Juta) Total
(Rp.Juta) Rp
Keuangan (%)
Fisik (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengadaan tangga 3 BUAH
30.000.000
30.000.000
3 BUAH
30.000.000 100% 100%
Pengadaan lemari Narkotika Psikotropika
3 BUAH
3 BUAH
Genset IFK 1 BUAH
100.000.000
100.000.000
1 BUAH
99.500.000 100% 100%
Belanja Modal AC dan Pemasangannya
15 BUAH
150.000.000
150.000.000
15 BUAH
146.025.000 97% 100%
2). Sarana distribusi 3
UNIT 896.000.000
896.000.000
3 UNIT
700.724.800 78% 80%
3). Sarana pengamanan 3 PAKET 447.210.000
447.210.000 3 PAKET
429.099.500 96% 100%
Belanja Modal Alat Pemadam Kebakaran
10 BUAH
45.000.000
45.000.000
10 BUAH
44.500.000 99% 100%
Pembuatan Terali Gudang Obat
1 PAKET
402.210.000
402.210.000
1 PAKET
384.599.500 96% 100%
Pagar Gudang Obat 1 PAKET
1 PAKET
4). Sarana pengolah data 10 UNIT
85.000.000
85.000.000 10 UNIT
82.790.000 97% 100%
*.Belanja Modal Deskbook 5 UNIT
75.000.000
75.000.000 5 UNIT
73.040.000 97% 100%
*.Belanja Modal Printer 5 UNIT
10.000.000
10.000.000 5 UNIT
9.750.000 98% 100%
5). Sarana telekomunikasi
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
No Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jml Satuan
Jumlah
Jumlah Satuan
Realisasi
DAK (Rp Juta) Pendamping
(Rp. Juta) Total
(Rp.Juta) Rp
Keuangan (%)
Fisik (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6). Sarana penunjang 25 UNIT 40.000.000
40.000.000 5 UNIT
37.730.000 94% 100%
3. DAK NON FISIK
No Jenis Kegiatan Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Jumlah Satuan Jumlah Jumlah Satuan Realisasi
DAK (Rp. Juta) Pendamping
(Rp. Juta) Total (Rp.Juta) Keuangan (Rp.)
Fisik (%)
1 BOK 1 PAKET 7.540.000.000
7.540.000.000 1 PAKET
6.684.132.900 90,0%
2 JAMPERSAL 1 PAKET 2.602.570.000
2.602.570.000 1 PAKET
585.403.449 52,0%
3 AKREDITASI RS
4 Akreditasi Puskesmas
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Bab 3 hal 75
D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2014 mendapat nilai
69.33 yaitu kategori B (Baik) yang mengalami penurunan point sebesar 7.3 dari tahun
sebelumnnya yaitu 76.63 = A (Sangat Baik). Penurunan tersebut terjadi karna belum
dipublikasikannya Dokumen-dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuasin, diantaranya dokumen Renstra, Perjanjian Kinerja dan Dokumen Laporan
Kinerja.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 4 hal 1
q
Semua program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin telah
dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu perubahan kebijakan, baik yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin maupun Pemerintah Pusat
(SPM), turut berpengaruh terhadap penyerapan anggaran yang telah direncanakan.
Sebanyak 56 (lima puluh enam) indikator kinerja yang mendukung sasaran
tersebut sebagaimana tertuang dalam Renstra 2014-2018. Secara umum pencapaian
sasaran dapat terealisasi dengan baik (mencapai keberhasilan) sesuai dengan
perencanaan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran startegis Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuasin dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata
indikator diperoleh angka sebesar 114.28 % dengan kategori Sangat Baik. Hal ini
menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama Tahun 2016 sudah
dilaksanakan dengan baik. Beberapa indikator nilai capaian kinerjanya belum optimal
dikarenakan dalam pelaksaannya mengalami kendala dan hambatan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan skala ordinal terhadap 56 (lima
puluh enam) indikator kinerja, disimpukan bahwa ternyata
1. Sasaran ““Meningkatnya Usia Harapan Hidup”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup
dengan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan 38 (Tiga Puluh Delapan)
Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator
sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat Baik.
2. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Bayi”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi
dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata
capaian indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat Sangat Baik.
PENUTUP
BAB IV
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 4 hal 2
3. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Ibu”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu
dengan 9 (sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata
capaian indikator sasaran sebesar 108.99% dengan predikat Sangat Baik.
4. Sasaran “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk
dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata
capaian indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat Sangat Baik.
5. Sasaran “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang
berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan
yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningktakn kualitas dan kuantitas
SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin
pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan
kesehatan yang sesuai standar dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran
memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00%
dengan predikat Sangat Baik.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapain target terhadap beberapa
indiKator yang dicantumkan dalam dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuasin Tahun 2014-2008 khususnya Tahun Anggaran 2016, dapat dipenuhi
sesuai harapan. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat
capaian kinerja yang harus ditingkatkan pada tahun kedepan. Hal-hal yang harus
lebih lagi ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian adalah :
a) Peningkatan kualitas perencanaan, sehingga diharapkan dengan perencanaan
yang baik akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi
b) Efisiensi anggaran, agar dengan anggaran yang tersedia dapat menghasilkan
kinerja yang optimal;
c) Perumusan indikator (output dan outcome) yang semakin tajam, sehingga
capaian kinerja dapat terukur dengan baik;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 4 hal 3
d) Peningkatan monitoring dan evaluasi agar program dan kegiatan dapat berjalan
baik;
e) Peningkatan koordinasi baik antar bidang yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuasin maupun dengan lintas sektor.
Walaupun demikian, semua kendala yang ada bukan merupakan suatu
halangan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dalam rangka melaksanakan
pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Banyuasin. Permasalahan itu
masihdirasakan dalam batas-batas normal dan terkendali. Akhirnya semoga Laporan
Kinerja (LKj) Tahunan Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin yang telah disusun ini
dapat memberikan manfat antara lain :
a) Menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam ragka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
b) Menjadikan Dinas Kesehatan Kabupaten banyuasin sebagai instansi
pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efektif, efisien
dan responsive terhadap aspirasi masyarakt dan lingkungannya.
c) Mendorong Dinas Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah Kabuapten
Banyuasin untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan secara baik dan bener (good governace) yang didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan kepada msayarakat.
d) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuasin.
Demikianlah Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini sebagai sarana pertanggungjawaban
keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Tahun 2016, untuk dapat digunakan
sebagai acuan perbaikan penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada
tahun yang akan datang.