laporan kegiatan survey i - lokasi penelitian rote_apr2014

21
Laporan Site Visit Penelitian Windfarm Skala Kecil ke lokasi Nemberala dan Bo’a , Pulau Rote – NTT [5-10 Maret 2014] Oleh: PT.PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan (Research Institute)

Upload: yuliandra-syahrial-nurdin

Post on 13-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

  • Laporan Site Visit

    Penelitian Windfarm Skala Kecil ke lokasi Nemberala dan Boa , Pulau Rote NTT

    [5-10 Maret 2014]

    Oleh:

    PT.PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan

    (Research Institute)

  • Latar Belakang & Manfaat

    PLN butuh showcase program penelitian dan pengembangan energi

    terbarukan, dalam hal ini energi angin sebelum tahap komersialisasi tahap

    menengah dan besar.

    Sebagai salah satu solusi diversifikasi energi dan dukungan terhadap

    kebijakan pemerintah yaitu PP No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional,

    khususnya pengembangan energi terbarukan berdasarkan potensi daerah

    yang tersedia dan ramah lingkungan.

    Energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan fasilitas

    umum; Penerangan rumah/lampu jalan, Pompa air, Komputer, radio

    komunikasi, dll.

    SWOT PLN MB

  • Kenapa Ke Lokasi Pulau Rote ???

    Berdasarkan rekomendasi dari PT.PLN (Persero) Wilayah NTT sesuai dengan notulen rapat tanggal 7

    Februari 2014 dimana PLN Wilayah NTT Menyampaikan terdapat 2 lokasi PLT Hybrid Angin-PV-diesel yang

    kondisi saat ini tidak beroperasi (rusak). Yaitu di Lokasi Sub ranting Nemberala - Pulau Rote dan PLTD Wini -

    kabupaten Timur tengah utara.

    PLTD Wini

    PLTD

    Nemberala

    Untuk alternatif lokasi penelitian wind farm dipilih

    lokasi pantai nemberala-rote dengan

    pertimbangan :

    a) Potensi Angin di Rote cukup besar, terutama

    daerah pantai, berbatasan langsung dengan

    negara Australia.

    b) Rote, khususnya pantai nemberala adalah

    daerah perbatasan paling selatan dari negara

    Indonesia. Dengan adanya penelitian ini

    diharapkan dapat memberikan bantuan

    penerangan pada daerah pertahanan paling

    selatan negara kita ini.

    c) Pantai Nemberala adalah daerah tujuan wisata

    turis mancanegara yang sangat terkenal saat

    ini, khusunya para bagi surfer.

  • Site Visit ke Lokasi PLT Hybrid Rote

    Anggota Tim : a) Tim Penelitian PLN Puslitbang.

    b) Tim dari Lentera Angin Nusantara.

    c) Tim dari PLN Wilayah NTT ( sektor Timur NTT dan PLTD Rote).

    Waktu Pelaksanaan : 5 - 10 Maret 2014.

    Tujuan : a) Kelayakan lokasi untuk dijadikan lokasi penelitian.

    b) Inventarisir aset dan permasalahan di PLT Hybrid.

    c) Kondisi Sistem kelistrikan di Pulau Rote.

    d) Pengukuran sampling potensi angin ( Diurnal data).

    PLTD

    Nemberala

    Pelabuhan

    Baa - Rote

    Pantai

    nemberala

  • PLT Hybrid Nemberala terletak pada desa

    Nemberala, dengan luar area 1 ha dan

    berjarak 700 dari garis pantai.

    Terdiri dari :

    1 Unit PLTD MWM 112 kW.

    1 Unit PLTD Deutz BV 6M 130 kW.

    1 Unit PLTD Perkins 110 kW.

    PLTS 57 kW.

    4 Unit PLTB 10 kW, kondisi tidak beroperasi

    sejak tahun 2011.

    Ke pantai 800 km

    operasi

  • Blok Diagram PLT Hybrid Nemberala

    Turbin Angin

    4 x 10 kW

    Rated wind speed

    12 m/s

    PV Array 57

    kWp, 360 bh @

    100 Wp dan 140

    bh @ 150 Wp

    Battery Bank

    4 set, 3 x 2V

    x 1650 Ah

    B

    U

    S

    B

    A

    R

    D

    C

    B

    U

    S

    B

    A

    R

    A

    C

    LOAD

    Bidirectional

    Inverter / Charger

    90 kVA

    Control Modul

  • Data Rasio Elektrifikasi Desa di Kab Rote Ndao

  • No Pembangkit Kondisi

    1 PLTS

    Nemberala

    36 kW.

    Dibangun tahun 2008. Tahun 2012 mengalami kerusakan pada Inverter. Telah diperbaiki oleh PLN Sektor NTT

    pada awal tahun 2014.

    PLTS terdiri dari 360 unit @ 100 Wp dan 140 unit @ 150 Wp (diparalel). Pemeriksaan secara visual permukaan panel dalam keadaan bersih.

    Beberapa bagian panel surya tertutup bayangan pohon, perlu pembersihan agar energi yang terserap optimal.

    Perlu pembersihan dengan menggunakan air, agar debu/kotoran yang menempel pada permukaan modul hilang.

    Kondisi Baterai, Sebagian besar dalam kondisi bersih. 60 % larutan elektrolit berada pada level min (total ada 4 set baterai, masing2 set terdiri dari 40

    baterai 2 V 1650 Ah.

    Ruang lingkup pengoperasian/perawaratan batrei tidak termasuk memproteksi dari over discharge, charge, dan overheating. Ini akan mempengaruhi umur baterai.

    2 PLT Angin

    Nemberala

    4 x 10 kW.

    Unit 1,

    kapasitas

    terpasang 10

    kW

    Beroperasi sejak tahun 2008. Sudah tidak beroperasi karena generator rusak diakibatkan

    petir. Dua dari tiga Blade telah mengalami

    kerusakan. Tower masih dalam kondisi Utuh.

    Sudah tidak beroperasi sejak tahun 2011.

    Kerusakan

    pada blade

    Site Visit ke Lokasi PLT Hybrid Rote

  • No Pembangkit Kondisi

    3 PLT Angin

    Unit 2 10

    kW

    Beroperasi sejak tahun 2008. Unit 2 tidak beroperasi karena

    generator rusak diakibatkan petir. Salah satu blade telah

    patah/rusak. Tower masih dalam kondisi Utuh. Sudah tidak

    beroperasi sejak tahun 2011.

    4 PLT Angin

    Unit 3 10

    kW

    Seluruh blade telah patah/rusak. Tower masih dalam kondisi Utuh.

    Generator masih berfungsi. Belum diturunkan karena kekurangan

    tenaga dan alat.

    5 PLT Angin

    Unit 4 10

    kW

    Seluruh blade telah patah/rusak. Tower telah ambruk. Generator

    dalam keadaan rusak.

    Kerusakan

    pada blade

    Site Visit ke Lokasi PLT Hybrid Rote

  • 1

    1

    2

    2

    4

    4

    3

    3

  • Resume hasil site visit ke PLT Hibrid Nemberala

    4 Unit PLT Angin dalam kondisi rusak.

    PLTS masih bisa menghasilkan listrik walaupun tidak optimal dikarenakan perawatan terhadap

    storage baterai dan modul PLTS yang masih belum baik. Idealnya PLTS dapat menghasilkan 210

    kWh/hari (kondisi tahun 2008) sekarang hanya menghasilkan 150 160 kWh.

    Kondisi sekeliling lahan PLT angin Nemberala dipenuhi oleh pepohonan dan semak belukar yang

    cukup tinggi (1,5 7 meter), akan mempengaruhi kecepatan angin. Untuk toporgafi, khusunya relief

    contour lahan PLT angin tidak rata, pada beberapa bagian terdapat perbedaan ketinggian yang

    cukup signifikan.

    Di prediksi, akibat dari kondisi topografi tersebut design tower PLT Angin dibuat sangat tinggi ( 30

    Meter), yang berdampak terhadap kekokohan struktur tower.

    Kondisi Topografi yang tidak rata dan cukup jauh dari bibir pantai mengakibatkan kecepatan angin

    pada lahan tersebut tidak tinggi.

    Tim memutuskan untuk mencari alternatif lokasi lain, berdasarkan informasi dari operator PLTD

    setempat ada lokasi lain PLT Hibrib di sekitar pantai Boa ( +/- 7 km dari PLTD Nemberala).

  • PLTD

    Nemberala

    Lokasi PLT

    Hibrid Boa

    PLT Hibrid Boa

    PLT Hibrid 21 kW terdiri dari 16 kWp ( 80 modul @ 200 kW) Panel Surya dan 5 Unit Turbin angin 1

    kWp. Merupakan bantuan LSM Australia yang difasilitasi oleh PEMDA setempat.

    Aset dikelola dan dimiliki oleh warga setempat. Telah digunakan menerangi =/- 120 KK.

    Setiap KK membayar Rp.10.000 / bln. Dan 50 % dari pendapatan penjualan listrik dialokasikan

    untuk pemeliharaan/investasi main part. 50 % lagi untuk upah tenaga operator.

    Potensi Angin cukup baik.

  • Pengukuran Potensi Angin

    Lokasi pengukuran pada tower arrester PLT Hibrid Boa, Ketinggian pengukuran kecepatan angin

    pada ketinggian 6 meter.

  • Hasil Pengukuran Potensi Angin

    Tabel Hasil Pengukuran dan ekstrapolasi potensi angin

    *) Ekstrapolasi dari raw data ketinggian 6 meter

  • Alternatif Lokasi Penelitian di Pantai Boa

    Lokasi lebih dekat kepantai dan kondisi topografi bebas dari pepohonan.

    Lokasi dimiliki oleh warga desa ( kepala desa Boa).

    Telah ada jaringan TR eksisting. Tidak perlu investasi lagi.

  • Diskusi

    Rata rata 1,45 m/s

    Rata rata 1,67 m/s

    Rata rata kcepatan angin di lokasi baru lebih baik (+/- 12 %).

    Total kWh = 0,55 kWh

    Total kWh = 0,48 kWh

  • Pengalaman PLT hibrid eksisting, aset dihibahkan kepada warga desa. Pengelolaan baik

    operasi maupun pemeliharaan dilakukan oleh warga desa. Setiap rumah mendapatkan listrik

    sebesar 300 Wh dan bebas dari biaya penyambungan. Setiap rumah diwajibkan membayar

    listrik 10 rb / bln. 50 % dari pendapatan penjualan listrik dialokasikan untuk biaya

    penggantian main part (baterai).

    Berdasarkan hasil pembicaraan dengan pemilik lahan dan kepala desa, ada biaya sewa

    lahan sebesar 11 juta / tahun jika aset tetap dimiliki oleh pihak PLN.

    Permasalahan lokasi penelitian di Boa

    Biaya sewa ditanggung oleh PLN Pusat (Divisi EBT).

    Biaya sewa ditanggung oleh PLN Wilayah NTT Sektor Timur NTT. Hal telah dibicarakan

    secara lisan dan disanggupi.

    Melakukan komunikasi dengan muspida setempat untuk mencarikan lokasi tanpa biaya

    sewa.

    Pindah lokasi ke Pulau Sumba.

    Alternatif Solusi

  • Mengapa Memilih Turbin Angin Skala Mikro? Beberapa alasan mengapa kami memilih Turbin Angin Skala Mikro:

    Secara ekonomis, harga dan biaya operasional yang rendah.

    Teknologi yang lebih mudah dikuasai dan dikembangkan.

    Pada prakteknya pengelolaan di daerah terpencil lebih mudah.

    Secara sosial, lebih mudah diterima masyarakat.

    Dampak dan beban terhadap lingkungan yang kecil.

    SELANJUTNYA MARI KITA DISKUSIKAN PERSIAPAN PEMBANGUNAN WINDFARM INI ? - Lokasi. - dll

  • Terima Kasih