hasil survey pelaksanaan kegiatan belajar dari …
TRANSCRIPT
HASIL SURVEYPELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR DARI RUMAH (BDR)
DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
COVID-19
DIREKTORAT SEKOLAH DASAR2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT SEKOLAH DASAR
OUTLINE
PENDAHULUAN1 2 METODOLOGI HASIL3 4 REKOMENDASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT SEKOLAH DASAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT SEKOLAH DASAR
LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentangpercepatan penanganan COVID-19 di lingkungan pemerintah daerah.
Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang perubahan atasKeputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus TugasPercepatan Penanganan COVID-19
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan pun telah mengeluarkankebijakan melalui surat edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentangpencegahan corona virus disease (covid-19) pada satuan Pendidikandan surat edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakanpendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona (COVID-19).
Berkenaan dengan penyebaran Coronauirus Disease (Covid-19) yangsemakin meningkat maka kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepalasekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalampelaksanaan kebijakan pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebutmaka proses belajar dilakukan dirumah dengan ketentuan ketentuanyang harus di dilaksakakan.
Maka dalam hal ini Direktorat Sekolah Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan Survei Pelaksanaan Belajar Dari
Rumah (DBR) di Satuan Pendidikan Sekolah
Dasar selama masa pandemi covid-19.
MAKSUD, TUJUAN, SASARAN, & KELUARAN
MAKSUD
Maksud dari survey pelaksanaan kegiatan BDR di Satuan PendidikanSekolah Dasar adalah untuk melihat sejauh mana sekolah menyediakanlayanan pendidikan dan sumber akses belajar kepada peserta didikselama pelaksanaan BDR di masing-masing daerah.
TUJUAN
1
2
3
4
Untuk Mengetahui metode apa yang dipilih/dilakukan sekolahselama kegiatan BDR;
Media komunikasi apa yang digunakan guru kelas dalam kegiatanBDR
Bahan ajar apa saja yang digunakan guru kelas dalammemberikan pembelajaran kepada peserta didik
Kendala yang dihadapi selama kegiatan BDR
SASARAN
Sasaran dari kegiatan survey pelaksanaan kegiatanBDR di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar adalah gurukelas, peserta didik, dan satuan pendidikan sekolahdasar
KELUARAN
Output yang dihasilkan dari dilaksanakannya surveykegiatan BDR di Satuan Pendidikan Sekolah Dasaradalah pemetaan variasi kegiatan BDR di setiapsatuan pendidikan sekolah dasar.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT SEKOLAH DASAR
PENGUMPULAN DATA
KEBUTUHAN DATAData utama yang digunakan dalam survey ini adalah hasil olah data Kuesioner pelaksanaankegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar yang sudah dibuatoleh Direktorat SD Kemendikbud.
ALAT DAN BAHAN• Alat yang digunakan adalah Link Google form pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah
(BDR) di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.• Bahan yang digunakan adalah Kuesioner pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah
(BDR) di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.
PENGUMPULAN DATA
METODE PENGUMPULAN DATAMotode Angket (Kuesioner): Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yangdilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untukdi jawabnya.
RESPONDENResponden dalam survey pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) di SatuanPendidikan Sekolah Dasar adalah guru kelas. Guru kelas dipilih karena memiliki intensitasyang tinggi dalam mengawal pembelajaran kepada peserta didik.
METODE ANALISIS
ANALISIS DESKRIPTIF
Nazir (1999) mengemukakan, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti statussekelompok manusia, suatu objek, suatu riset kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelasperistiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secarasistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena. AnalisisDeskriptif merupakan analisis mengenai suatu hal yang dijelaskan secara naratif (deskripsi penjelasan).Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif untuk menjelaskan Analisa hasil.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT SEKOLAH DASAR
RESPONDEN
IDENTITAS RESPONDEN
Proses pengambilan data dilakukan pada 12-16 September 2020 (5 hari) melalui google form yang dibuat oleh timDirektorat Sekolah Dasar, dimana dalam batas waktu pengisian tersebut, responden guru kelas diberikan aksesuntuk mengisi kuisioner yang sudah dibagikan. Setelah berakhirnya batas waktu (16 September 2020) pukul 10.00WIB, maka pengisian link di tutup. Pada jangka waktu tersebut Direktorat Sekolah Dasar telah mendapatkan
tanggapan sebanyak 36.216 responden, yang kemudian data tersebut dianalisis, hingga menghasilkan informasisebagai berikut.
8.910
24.6% 75.4%
27.306
36.216 Responden
PERSENTASE GURU YANG MEMIIKI NUPTK
81%
19%
Persentase guru yang memiliki NUPTK
Memiliki Tidak memiliki
Persentase guru kelas yang memilikiNomor Unik Pendidik dan TenagaKependidikan (NUPTK) sebanyak 81%dan sisanya sebanyak 19% tidakmemiliki NUPTK
PROFIL SEKOLAH
Para guru kelas yang menjadi responden dalam survey ini berasal dari berbagai sekolah yang memiliki
akreditasi beragam, mulai dari sekolah yang berakreditasi sangat baik sampai tidak terakreditasi oleh
BANS/M. Berdasarkan tanggapan yang masuk di dominasi oleh guru kelas yang berasal dari sekolah
berakreditasi B sebanyak 52,6%, akreditasi A sebanyak 41.7 %, akreditasi C sebanyak 4.9%, dan tidak
terakreditasi sebanyak 0.8%.
4,9%
4,9%
0,8%
SEBARAN PROVINSI RESPONDEN
Responden yang mengisi kuisioner paling banyak berasal dari pulau jawa, dengan provinsi Jawa Tengah di posisi pertama
sebesar 7.865, posisi kedua provinsi Jawa Timur dengan 7.804, dan posisi ketiga Jawa Barat 4.030. Sedangkan untuk diluar
jawa, responden terbanyak berasal dari provinsi Sumatera Selatan dengan 2.173 dan di posisi kedua provinsi Lampung dengan
1.641. Sedangkan untuk provinsi yang paling sedikit mengisi adalah provinsi Maluku Utara dengan 1 responden saja. Hal yang
menarik adanya pengisi kuisioner yang berasal dari sekolah dasar diluar negeri sebanyak 3 responden yang berada di Arab
Saudi dan Malaysia, selain itu ada pula yang tidak mengisi asal responden sebanyak 4 tanggapan (masuk di lainnya).
METODE KOMUNIKASI DAN PEMBELAJARAN
56%26%
18%
Metode komunikasi yang digunakan guru kelas kepada Orang tua/wali/peserta didik
Komunikasi menggunakan media digital Komunikasi langsung secara verbal Gabungan
Sebagian besar komunikasi yang digunakan oleh guru kelas kepada orang tua/wali/peserta didik adalah
menggunakan media digital (56%) yang mana media ini mulai dari; Whatsapp, line, facebook, Instagram, google
classroom, dll. Sebanyak 26% menjawab berkomunikasi langsung secara verbal, dan sisanya menjawab
melakukan komunikasi digital dan verbal (gabungan) sebanyak 18%
Metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan dengan orang tua/wali/peserta didik
METODE KOMUNIKASI DAN PEMBELAJARAN
Intensitas guru dalam mengkomunikasikan pembelajaran kepada orang tua/wali/peserta didik dalam
seminggu
21
23252
12783
86 740
5000
10000
15000
20000
25000
0 kali 1-5 kali 6-10 kali 11-15 kali lebih dari 15 kali
Intensitas guru dalam mengkomunikasikan terkait pembelajaran
Secara umum responden menjawab bahwa mereka mengkomunikasikan pembelajaran kepada orang
tua/wali/peserta didik sebanyak 1-5 kali dalam seminggu (23.252). Sebanyak 12.783 responden menjawab 6-
10 kali dalam seminggu. Dan hanya sedikit yang menjawab lebih dari 10 kali dalam seminggu. Namun, sekitar
21 responden menjawab tidak pernah melakukan komunikasi dengan orang tua/wali/peserta didik.
METODE YANG DIGUNAKAN SEKOLAH DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Metode daring dan luring menjadi pilihan utama yang dilakukan guru kelas dalam kegiatan belajar mengajar
selama BDR yakni sebanyak 59.9%. Sedangkan metode daring sebanyak 34.4% dan sisanya sebanyak 16.6%
menggunakan metode luring dalam kegiatan belajar mengajar.
METODE DARING
WhatsApp 34,3%
Webex 0,8%
Rumah Belajar 15,3%Google Class 10,1%
Zoom 6,0%
lainnya 3,8%
lebih dari 1 aplikasi 29,7%
MEDIA/APLIKASI DARING YANG DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
WhatsApp Webex Rumah Belajar Google Class Zoom lainnya lebih dari 1 aplikasi
Aplikasi yang paling banyak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah whatsapp (34.3%). Sebanyak 15.3%
menjawab menggunakan laman rumah belajar kemendikbud, lalu sebanyak 10.1% menggunakan google class dan
sebanyak 6% menggunakan zoom. Secara umum responden menjawab bahwa mereka menggunakan lebih dari 1
aplikasi (whatsapp, rumah belajar, google class, dll) dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan untuk Lainnya (ruang
guru, zenius, facebook, you tube, edmodo, dll) sebesar 3.8%
METODE LURING
Metode luring yang paling banyak digunakan selama BDR adalah kegiatan guru kunjung (49.8%). Melakukan tatapmuka di sekolah sebanyak 17.8%, TV edukasi 6.3%, radio 0.45%, dan lainnya (orang tua mengambil tugas ke sekolah, LKS, Modul, siswa belajar mandiri, dll) sebanyak 2.7%. Sedangkan yang menggunakan metode gabungan/lebih dari 1 metode sebanyak 22.95%.
Guru Kunjung49,80%
Tatap Muka di Sekolah17,80%
Radio0,45%
TV Edukasi6,30%
lainnya2,70%
lebih dari 1 metode22,95%
METODE LURING YANG DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Guru Kunjung Tatap Muka di Sekolah Radio TV Edukasi lainnya lebih dari 1 metode
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Persentase guru yang mendapatkan pelatihan penyusunan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran
Sebanyak 58.2% guru kelas menjawab bahwa mereka mendapatkan pelatihan penyusunan bahan ajar untuk
kegiatan pembelajaran, sedangkan sisanya sebesar 41.8% menjawab tidak mendapatkan pelatihan.
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Berbagai materi yang diperoleh selama pelatihan
Materi yang diperoleh responden selama pelatihan yang paling dominan mulai dari pembuatan RPP dan silabus(29.2%), pelatihan aplikasi pendukung PJJ (28.2%), pelatihan pembuatan video dan perangkat pembelajaran(14.7%).
Pembuatan RPP dan silabus, 29,2%
Penyusunan Administrasi pembelajaran, 1,2%
Teknis PJJ, 5,0%
pelatihan aplikasi pendukung PJJ, 28,2%
Pembuatan LKPD, 0,7%
Pembuatan video dan perangkat pembelajaran,
14,7%
kurikulum 13, 6,6%
lainnya, 14,4%
Materi Pelatihan yang diperoleh Guru Kelas
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Darimana mendapatkan pelatihan penyusunan bahan ajar
Pelatihan penyusunan bahan ajar yang didapatkan responden sangat beragam mulai dari dinas pendidikan,secara otodidak, organisasi pendidikan, perguruan tinggi, dll. Namun secara umum mereka mendapatkanpelatihan dari dinas pendidikan setempat (43.25%). Secara otodidak menempati posisi kedua dengan tanggapansebesar 31.87%.
Otodidak 31,87%
Kementerian/Lembaga0,98%
Lembaga/Organisasi Pendidikan
13,20%
Dinas Pendidikan Kab/Kota/Provinsi
43,25%
Perguruan Tinggi0,30%
Lebih dari satu pelatihan10,40%
Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar
Otodidak/belajar sendiri Kementerian/Lembaga
Lembaga/Organisasi Pendidikan Dinas Pendidikan Kab/Kota/Provinsi
Perguruan Tinggi Lebih dari satu pelatihan
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Bentuk Bahan ajar yang digunakan guru dalam metode daring
Video Pembelajaran30,3%
Power point2,4%
Buku/modul digital35,8%
Video Pembelajaran dan Power point
5,1%
Video Pembelajaran dan Buku/modul
digital17,8%
Power point, Buku/modul digital
0,7%Video Pembelajaran,
Power point, dan Buku/modul digital
7,9%
Bentuk Bahan Ajar Yang Dipakai Pada Metode Daring
Secara umum bahan ajar yang gigunakan guru dlam metode daring adalah menggunakan buku/modul digital(35.8), kemudian menggunakan video pembelajaran sebanyak 30.3%, video pembelajaran dan buku/moduldigital sebanyak 17.8%, menggunakan 3 bahan ajar (video, ppt, dan buku/modul digital) sbenyak 7.9%.
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Bentuk Bahan ajar yang digunakan guru dalam metode luring
Penyampaian langsung dari buku paket
57,8%
Penyampaian langsung dari modul belajar
9,8%
Memanfaatkan materi ajar TV edukasi/TVRI
6,9%
Penyampaian langsung dari buku paket, Penyampaian
langsung dari modul belajar13,7%
Penyampaian langsung dari buku paket, Memanfaatkan
materi ajar TV edukasi/TVRI
5,6%
Penyampaian langsung dari modul belajar,
Memanfaatkan materi ajar TV edukasi/TVRI
0,9%
Penyampaian langsung dari buku paket, Penyampaian
langsung dari modul belajar, Memanfaatkan
materi ajar TV edukasi/TVRI
5,4%
Bentuk Bahan Ajar yang Dipakai Pada Metode Luring
Bahan ajar yang palingbanyak digunakan gurudalam metode luringyakni penyampaianlangsung dari buku paketsebanyak 57.8%.
SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK
Sumber belajar daring yang digunakan peserta didik atas rekomendasi guru
Laman Rumah Belajar39,1%
Laman Kelas Pintar6,1%
Aplikasi Ruang guru22,0%
Laman Sekolahmu12,8%
Aplikasi Zenius2,8%
Youtube11,3%
Google5,9%
Sumber Belajar yang Digunakan Siswa Pada Metode Daring
Sumber belajar daringpeserta didik yang palingbanyak digunakan adalahlaman rumah belajar(39.1%), kemudian diposisi kedua aplikasiruang guru sebesar 22%,laman sekolahmu 12.8%
SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK
Sumber belajar luring yang digunakan peserta didik atas rekomendasi guru
Program belajar dari rumah TVRI, 17,3%
TV Edukasi, 5,5%
RRI dan Radio Lokal, 1,3%Buku Paket, 55,0%
Modul Cetak, 19,4%
LKS, 0,7%
lainnya,0,7%
Sumber Belajar yang Digunakan Siswa Pada Metode Luring
Sumber belajar luringpeserta didik yang palingbanyak digunakan adalahbuku paket sbesar 55%,dan di posisi kedua yaknimodul cetak sebesar19.4%
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Persentase guru yang melakukan penilaian (asesmen diagnostik) sebelum memulai kegiatan pembelajaran
Sebanyak 81.8% guru menjawab bahwa sebelum memulai pembelajaran mereka melakukan
kegiatan penilaian (asesmen diagnostik), hanya sebesar 18.2% saja yang tidak melakukan
kegiatan tersebut.
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Waktu pelaksanaan penilaian (asesmen diagnostik)
Persentase waktu pelaksanaan penilaian cukup berimbang. Yang melakukan pada saat
perkenalan topik baru sebesar 47.5% dan pada saat mengakhiri sebuah topik sebesar 52.5%
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Tindak lanjut dari penilaian (asesmen diagnostik)
68,9%
0,6%
23,6%
0,9%
3,2% 1,4% 1,4%
Tindak Lanjut Asesmen Diagnostik
Membagi ke kelompok dan mengajarsecara terpisah
Titip ke kelas bawah
Diajar di kelas secara bersama-sama
Remidial
Tugas Tambahan
bimbingan personal
lainnya
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Cara menentukan muatan RPP yang disusun guru
33,9%
40,9%
2,4%
5,0%
17,8%
Dasar Penyusunan RPP
Menyesuaikan Sibalus
Sesuai KD dan KI Kurikulum
Berbasis Kurikulum Darurat
Memilah Materi Esensial
Sesuai Buku Paket
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Waktu yang digunakan guru untuk mendiskusikan RPP kepada orang tua/wali peserta didik
12,7%
2,1%
12,7%
5,0%
8,0%
1,7%9,2%
48,8%
Waktu Berdiskusi RPP Dengan Orang Tua
Seminggu Sekali/Diakhir Minggu
Sebulan Sekali
Setiap hari
Awal Semester
Awal tahun pembelajaran
Tidak berdiskusi
Waktu yang tidak direncanakan
sebelum pembelajaran
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Persentase guru yang menyediakan lembar aktivitas bagi peserta didik
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Intensitas guru menginformasikan kepada peserta didik/orang tua/wali untuk mengisi lembar aktivitas
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Upaya yang dilakukan guru dalam mengikuti perkembangan pembelajaran peserta didik
33,7%
20,0%0,1%
46,2%
Pemantauan Perkembangan Pembelajaran Peserta Didik
Melalui penugasan belajar
Refleksi pembelajaran oleh masing-masingpeserta didik
Tidak mengikuti
Melalui penugasan belajar, Refleksipembelajaran oleh masing-masing pesertadidik
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Intensitas guru dalam memberikan penugasan belajar kepada peserta didik
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Intensitas guru dalam meminta pengumpulan tugas belajar dan lembar aktivitas kepada peserta didik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT SEKOLAH DASAR
REKOMENDASI
1. Menyesuaikan variasi metode pembelajaran dengan kondisi dan kemampuan di
masing-masing satuan pendidikan jenjang sekolah dasar
2. Mengadakan pelatihan penyusunan media pembelajaran
3. Sosialisasi mengenai materi pembelajaran esensial dalam pelaksanaan Belajar
Dari Rumah (BDR)
TERIMAKASIH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT SEKOLAH DASAR