laporan hasil survey rencana lokasi kambing guling

37

Upload: adam-guntara

Post on 02-Aug-2015

89 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Dokumen ini merupakan hasil survey sementara untuk penentuan lokasi startegis warung makan kambing guling di daerah ciampea bogor

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling
Page 2: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

KAMBING GULING

Kambing Guling…. adalah jenis makanan yang berasal dari negeri Timur Tengah. Bahan utama dari makanan ini adalah 100% daging kambing. Namun biasanya daging yang kebanyakan digunakan adalah daging domba. Seperti pepatah mengatakan, “Kambing yang punya nama, Domba yang punya daging”. Wajar karena di Indonesia harga kambing relatif lebih mahal daripada domba. Wallahualam..

BUDAYA

Kambing Guling…. di Indonesia paling banyak disajikan ketika ada pesta atau hajatan dalam berbagai prosesi adat besar seperti pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan produk kambing yang lainnya seperti sate kambing atau sop kambing yang bisa dimakan harian, nama kambing guling identik dengan acara-acara istimewa saja, sehingga disajikannya pun hanya pada waktu-waktu tertentu saja.

Makanan istimewa.. disajikan di hari istimewa.. dengan rasa yang sangat istimewa. Hasilnya, kambing guling pun menjadi salah satu makanan yang difavoritkan di berbagai kesempatan.

INOVASI

Di Amerika ada Mc Donnald, di Indonesia ada Kambing Guling. Why Not..? Sebuah pernyataan yang sedikit memaksakan memang, namun tidak ada salahnya, jika kita bisa memberikan sensasi masakan kambing guling yang istimewa bagi semua orang yang menyukainya, namun disajikan dalam waktu yang sangat singkat. “Kambing Guling cepat saji”. Inilah yang digagas oleh MT Farm untuk menambah lini usahanya, sekaligus menciptakan pasar dan segmen konsumen yang lebih luas lagi dalam pemanfaatan daging kambing dan domba yang selama ini diusahakannya.

TARGET MARKET

Ada sindiran yang mengatakan, “di asia, negara yang paling konsumtif se-Asia adalah Indonesia,” dan menurut mitos, dari ratusan suku bangsa di Indonesia, suku bangsa yang paling konsumtif adalah suku sunda. Maka, dipilihlah daerah Jawa Barat sebagai awal test market dan launching produk Kambing Guling cepat saji ini (penulis-dari berbagai sumber).

STARTEGI

Launching pertama akan dilakukan serempak di 5 titik di daerah Bogor, yaitu di pertigaan Pasir Oray, Pasar Jumat, Tenjolaya, pertigaan Gunung malang, dan pertigaan Curug Nangka.

©Adam Guntara. 2012 1 | P a g e

Page 3: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

PROFIL TEMPAT

Di Pasir Oray, lokasi yang disurvey adalah sekitar pertigaan jalan antara arah cinangneng, arah pasar jumat, dan arah tegalwaru.

Di Pasar Jumat, lokasi yang disurvey adalah sekitar mulut pasar Jumat, tepatnya di pertigaan arah pasir oray, arah tenjolaya, dan arah pamijahan.

Di Tenjolaya, lokasi yang disurvey adalah di sekitar jalan lingkar terminal angkot tenjolaya.

Di pertigaan Gunung Malang, lokasi yang disurvey adalah di dekat pangkalan ojeg pertigaan arah gunung malang, arah curug nagka, dan arah tenjolaya.

Di Curug Nangka, lokasi yang disurvey adalah di sekitar pertigaan curug nangka arah jalan ciapus.

SURVEY

Survey dilakukan selama 6 hari berturut-turut di 5 titik lokasi di atas, di waktu pagi, siang, sore, dan malam. Indikator-indikator yang disurvey serta hasil survey dapat di lihat di lampiran hasil survey di bagian akhir laporan ini.

Tahap pertama yang dilakukan oleh petugas survey adalah mendatangi lokasi yang akan dijadikan titik penjualan. Kemudian mengidentifikasi tingkat keramaian, mencari lokasi lapak paling strategis, wawancara dan negosiasi harga lapak, mengidentifikasi kompetitor makanan di sekitar lokasi titik penjualan, dan wawancara dengan beberapa kompetitior untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tingkat keramaian, waktu buka-tutup, harga produk kompetitior, dan omzet rata-rata.

Tahap kedua adalah melakukan review setiap hari mendatangi kelima titik lokasi penjualan, menyesuaikan antara data yang didapat dengan kondisi rill di lapangan, mulai dari hari biasa, dan hari weekend/libur.

Tahap ketiga, adalah membuat laporan tertulis sebagai hasil survey dan evaluasi kelima titik lokasi penjualan dan diurutkan berdasarkan prioritas dari yang paling startegis sampai dengan yang paling kurang strategis.

©Adam Guntara. 2012 2 | P a g e

Page 4: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

PARAMETER

Parameter praktis yang dipakai dalam survey di tiap titik lokasi penjualan diantaranya;

a. Tingkat keramaianb. Harga Sewa Lapakc. Segmen Konsumend. Kemananane. Kompetitor

Dari kelima parameter tersebut, secara ringkas proses pengumpulan data survey, dapat ditunjukan oleh diagram berikut ini ;

Parameter-parameter di atas, diambil bukan berdasarkan kriteria ilmiah, namun hanya berdasarkan aspek-aspek yang bersifat umum saja yang mempengaruhi prospek suatu lokasi, bagus atau tidak, jika dijadikan untuk tempat berjualan makanan. Output utama dari survey ini adalah perbandingan nilai-nilai parameter dari setiap titik lokasi yang disurvey, sehingga diperoleh lokasi yang memiliki nilai parameter lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi-lokasi yang lainnya yang disurvey.

Namun, data yang didapatkan dari survey yang dilakukan, rata-rata merupakan data-data yang bersifat kualitatif, bukan kuantitatif, sehingga sulit untuk diukur dan dibandingkan. Data yang dihasilkan pun masih bisa atau kabur makna dan ukurannya, dikarenakan hasil penilaian survey masih bersifat subyektif berdasarkan pendapat petugas survey. Maka dari itu, laporan ini hanya ditujukan sebagai acuan dan referensi saja, dan bukan untuk tujuan penentuan secara pasti lokasi paling startegis untuk dijadikan tempat berjualan kambing guling kaki lima.

©Adam Guntara. 2012 3 | P a g e

Lokasi Strategis Tempat Berjualan Kambing Guling

Pertigaan Pasir Oray

Keramaian

Sewa Lapak

Segmen Konsumen

Kemananan

Kompetitor

Pasar Jumat

Keramaian

Sewa Lapak

Segmen Konsumen

Kemananan

Kompetitor

Tenjolaya

Keramaian

Sewa Lapak

Segmen Konsumen

Kemananan

Kompetitor

Pertigaan Gn. Malang

Keramaian

Sewa Lapak

Segmen Konsumen

Kemananan

Kompetitor

Pertigaan Curug Nangka

Keramaian

Sewa Lapak

Segmen Konsumen

Kemananan

Kompetitor

Page 5: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

Ada metode ilmiah yang bisa digunakan untuk memperoleh lokasi yang paling strategis berdasarkan data-data kualitatif, nama metode ini adalah Analitycal Hierarchy Process (AHP). Namun penggunaan metode ini memerlukan pendefinisian masing-masing parameter, yang mesti dilakukan oleh pakar. Selain itu pakar juga perlu melakukan perbandingan berpasangan (Pairwise Comparison) untuk masing-masing parameter sehingga didapatkan bobot dari masing-masing parameter yang sangat penting dalam penentuan nilai dari masing-masing lokasi yang dinilai.. sedikit ribet, perlu waktu lama, dan banyak membutuhkan biaya untuk membayar pakar (boros).

Hal ini memang merupakan satu keterbatasan dari survey yang dilakukan. Namun, kabar baiknya adalah kita bisa secara kreatif menggunakan parameter-parameter lain sebagai acuan. Misalkan, dengan melihat keberadaan grup ritel modern “Indomart” atau “Alfamart”. Grup ritel sekelas mereka tentu saja akan melakukan penelitian awal untuk mengidentifikasi kelayakan trade market lokasi yang akan dibangunnya toko secara lebih serius dan kompeten. Survey dilakukan dengan menggunakan pakar yang sudah terlatih dan berpengalaman, serta metode survey yang terstruktur. Parameter-parameternya pun lebih luas cakupannya, meliputi parameter demografik, psikografik, tingkat sosial, pendidikan, infrastruktur, keamanan, tingkat pendapatan, kompetitor, bahkan analisis SWOT mereka bisa lebih canggih dan lebih powerfull.

Lokasi-lokasi yang sudah ada toko-toko ritel modern di atas, secara otomatis, masyarakatnya sudah teridentifikasi memiliki daya beli yang layak. Dan hal tersebut bisa dijadikan referensi yang kuat untuk membuka lapak kambing guling kaki lima secara lebih mantap.

Parameter selanjutnya adalah keberadaan tukang ojeg dan terminal angkot. Kelompok ini rata-rata berkembang dari awal berdasarkan pengalaman dan coba-coba. Semakin lama tukang ojeg dan supir angkot akan semakin banyak jumlahnya seiring dengan meningkatnya kebutuhan moda transportasi dari penduduk setempat untuk bepergian. Biasanya lokasi yang dipilih untuk menjadi pangkalan, adalah lokasi tempat yang banyak kerumunan orang datang dan pergi. Dan hal tersebut, bisa dijadikan referensi yang kuat kedua setelah keberadaan toko-toko ritel modern.

Parameter yang lainnya, adalah keberadaan tempat pemenuhan kebutuhan, seperti pasar, sekolah, kantor administrasi desa atau kecamatan, puskesmas, tempat olahraga, dan tempat wisata. Tempat-tempat tersebutlah yang memiliki banyak peluang dikunjungi oleh kerumunan masa yang datang dan pergi untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukannya.

Terlepas dari itu semua, dalam laporan ini akan dijelaskan semaksimal mungkin nilai-nilai dari masing-masing parameter untuk setiap lokasi yang disurvey. Sehingga minimal bisa memberikan gambaran awal kondisi rill di lapangan mengenai prospek pengembangan tempat penjualan kambing guling selanjutnya. Namun tidak semua data survey yang dicari bisa didapatkan dengan mudah, dikarenakan ada beberapa kompetitor yang memilih untuk tetap merahasiakan data-data yang ditanyakan petugas survey.

©Adam Guntara. 2012 4 | P a g e

Page 6: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

PENJELASAN HASIL SURVEY

1. PASIR ORAY

Pada hari biasa dan di hari libur, tingkat keramaian di lokasi ini relatif sama. Pagi hari dari jam 07.00 s.d 10.00 kondisi masih sepi dan konsumen lebih didominasi oleh tukang ojeg yang mangkal. Di siang hari dari jam 10.00 s.d 16.00 kondisi mulai ramai. Di hari biasa, pada waktu-waktu tersebut banyak anak sekolah yang mulai istirahat dari kegiatan belajarnya dan jajan di sekitar lokasi tersebut. Puncak keramaian biasanya ada pada waktu sore sampai dengan malam hari antara jam 16.00 s.d 21.00. Pada waktu tersebut banyak orang yang sudah pulang dari kerja, dan makan atau mencari jajanan di sore hari untuk cemilan atau makan malam di rumah.

Konsumen di hari biasa 80% dari warga setempat, dan di hari-hari libur 50% bisa dari orang lewat yang menuju daerah wisata dan orang luar yang sengaja berkunjung ke sanak keluarga.

Kompetitor berbahan dasar daging yang ada di lokasi ini diantaranya, Mie Ayam, Pecel Ayam dan Lele, Fried Chicken, dan Soto Mie. Namun yang memiliki jadwal buka tutup dari sore sampai dengan malam hanya pecel ayam dan lele, dan fried chicken. Harga Pecel Lele dan Ayam berkisar antara Rp 7.000 s.d Rp 8.000/porsi ditambah nasi Rp3.000, menjadi Rp10.000 s.d Rp11.000/porsi. Harga Fried Chicken bervariasi mulai dari Rp2.000-Rp4.500/potong. Pecel ayam rata-rata habis 4-5 kg/malam sementara untuk lele rata-rata menghabiskan 2-3kg/malam.

Kompetitor lainnya yang non daging, bisa dilihat selengkapnya di lampiran hasil survey.

Harga sewa lapak yang ada di lokasi ini berkisar Rp3.000.000/tahun, dan bisa dilakukan masa percobaan minimal 2 bulan dengan harga Rp 300.000/bulan. Pemilik Lapak ini adalah Pa H. Ahmad. No Hp yang bisa dihubungi adalah 085780902130.

2. PASAR JUMAT

Pada hari biasa, tingkat keramaian di lokasi ini pada pagi hari dari jam 07.00 s.d 10.00 kondisi pasar sudah sangat ramai. Pengunjung lebih didominasi oleh para pedagang dan warga yang hendak berbelanja kebutuhan warung atau kebutuhan sehari-harinya ke pasar jumat. Puncak keramaian di pagi hari di lokasi ini adalah pada hari Jumat. Di siang hari dari jam 10.00 s.d 15.00 kondisi mulai sepi, dan nanti mulai ramai lagi setelah waktu ashar sampai dengan malam. Di hari weekend/libur, kondisinya hampir sama, hanya saja di waktu siang sampai dengan sore tidak sesepi di hari biasa.

©Adam Guntara. 2012 5 | P a g e

Page 7: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

Konsumen di hari biasa pada pagi hari 70% bisa dari warga pendatang yang hendak berbelanja di pasar jumat, dan di hari-hari weekend/libur 40% bisa dari warga setempat terutama di sore sampai dengan malam hari.

Kompetitor berbahan dasar daging yang ada di lokasi ini dan buka tutupnya dari sore s.d malam diantaranya, Baso, Pecel Ayam dan Lele, Fried Chicken, dan Sate Kambing. Harga Pecel Lele dan Ayam berkisar antara Rp 7.000 s.d Rp 8.000/porsi ditambah nasi Rp3.000, menjadi Rp10.000 s.d Rp11.000/porsi. Harga Fried Chicken bervariasi mulai dari Rp2.500-Rp4.500/potong. Pecel ayam rata-rata habis 3-4 kg/malam sementara untuk lele rata-rata menghabiskan 1-2kg/malam. Sate Kambing bisa menghabiskan sampai dengan 4-5kg daging kambing dalam semalam.

Kompetitor lainnya yang non daging, bisa dilihat selengkapnya di lampiran hasil survey.

Harga sewa lapak yang ada di lokasi ini berkisar Rp3.500.000/tahun, dan hanya bisa minimal untuk kontrak 10-11 tahun dengan harga Rp40.000.000. Pemilik Lapak ini adalah Pa Ust. Ade. No Hp yang bisa dihubungi adalah 085882745259. Namun, untuk masa percobaan, alternatif lain yang bisa digunakan adalah emperan depan toko kosmetik yang berada di sekitar mulut pasar. Harga maksimal adalah Rp200.000/bulan. Kemungkinan besar bisa digunakan untuk masa percobaan, namun belum dikonfirmasi lebih lanjut.

3. TENJOLAYA

Pada hari biasa, dari pagi hari sampai dengan siang hari, mulai dari jam 07.00 s.d 15.00 masih sepi. Kerumunan masih didominasi oleh tukang ojeg dan supir angkot. Baru sekitar jam 16.00 ke atas, kondisi mulai ramai, namun tidak seramai pasar jumat. Pengunjung rata-rata adalah masih dari warga setempat. Di waktu weekend, hari sabtu-minggu, kondisi sudah mulai terlihat ramai dari siang, puncak keramaian adalah sore s.d malam. Selain warga dan anak muda setempat, pada hari libur banyak pendatang yang datang untuk berrekreasi di sluncuran, dan singgah di daerah pertigaan tenjolaya untuk sekedar beristirahat, atau makan sebelum melanjutkan perjalanan.

Konsumen utama di tenjolaya adalah dari warga setempat sendiri, di hari biasa 80% konsumen bisa dari warga setempat, dan di hari-hari libur pun hanya 30% yang dari orang lewat atau luar.

Kompetitor berbahan dasar daging yang ada di lokasi ini diantaranya, Baso, Mie Ayam, dan Bubur Ayam. Harga Baso berkisar Rp 5.000/porsi. Harga Mie Ayam Rp6.000/porsi. Harga Bubur Ayam Rp 5.000/porsi. Baso rata-rata habis 50-70 mangkok/hari. Mie Ayam rata-rata menghabiskan kurang dari 50 mangkok/hari. Bubur Ayam bisa menghabiskan rata-rata 3 liter beras per hari.

©Adam Guntara. 2012 6 | P a g e

Page 8: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

Kompetitor lainnya yang non daging, bisa dilihat selengkapnya di lampiran hasil survey.

Harga sewa lapak yang ada di lokasi ini berkisar Rp2.500.000/tahun, dan bisa dilakukan masa percobaan minimal 6 bulan dengan harga Rp 1.250.000/6 bulan. Pemilik Lapak ini adalah Pa Memed. No Hp yang bisa dihubungi adalah 085715739381.

4. PERTIGAAN GUNUNG MALANG

Pada hari biasa, pagi hari, mulai dari jam 07.00 s.d 10.00 masih sepi. Kerumunan masih didominasi oleh tukang ojeg. Siang hari agak sedikit ramai dikarenakan ada waktu istirahat dan pulang pegawai UPT Lembaga Pendidikan yang ada di sekitar lokasi tersebut. Baru sekitar jam 16.00 ke atas, kondisi mulai ramai, namun tidak seramai tenjolaya. Pengunjung rata-rata adalah masih dari warga setempat. Di waktu weekend, hari sabtu-minggu, kondisi masih sepi, puncak keramaian biasanya ada di sore s.d malam.

Konsumen utama di pertigaan gunung malang adalah dari warga setempat sendiri, di hari biasa 80% konsumen bisa dari warga setempat, dan di hari-hari libur pun hanya 40% yang dari orang lewat atau luar.

Kompetitor berbahan dasar daging yang ada di lokasi ini diantaranya, Baso dan Mie Ayam. Harga Baso berkisar Rp 5.000/porsi. Harga Mie Ayam Rp5.000/porsi. Kompetitor lainnya yang non daging, bisa dilihat selengkapnya di lampiran hasil survey.

Di lokasi ini tidak ada lapak yang bisa disewa, hanya ada sebidang tanah yang dijadikan pangkalan ojeg yang cukup strategis dijadikan warung tenda kaki lima. Harga sewa di lokasi ini berkisar Rp200.000/bulan, dan bisa dilakukan masa percobaan minimal 1 bulan. Contact Person lokasi ini adalah Pa Okem. No Hp yang bisa dihubungi adalah 085717957059.

5. CURUG NANGKA

Pada hari biasa, pagi hari, mulai dari jam 07.00 s.d 11.00 masih sepi. Siang hari agak sedikit ramai dikarenakan ada beberapa wisatawan yang menuju lokasi wisata Curug Nangka. Baru sekitar jam 16.00 ke atas, kondisi mulai ramai. Pengunjung rata-rata adalah masih dari warga setempat, karyawan hotel, makelar-makelar tanah, dan wisatawan. Di waktu weekend, hari sabtu-minggu, banyak wisatawan yang singgah mulai sejak pagi menjelang siang. Puncak keramaian biasanya ada di sore s.d malam.

©Adam Guntara. 2012 7 | P a g e

Page 9: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

Konsumen utama di lokasi ini adalah dari warga setempat sendiri, di hari biasa 80% konsumen bisa dari warga setempat, dan di hari-hari libur pun hanya 40% yang dari orang lewat dan wisatawan.

Kompetitor berbahan dasar daging yang ada di lokasi ini diantaranya, Baso, Sate Kambing, Sop Kambing, Sop Iga, Sate Ayam, dan berbagai makanan di restoran yang meliputi masakan ayam, masakan bebek, masakan lele, dan lain sebagainya. Harga Baso berkisar Rp 8.000/porsi. Harga Sate Kambing berkisar Rp1.300/tusuk, Sop Kambing sekitar Rp10.000/porsi. Sate di lokasi ini rata-rata bisa menghabiskan 2kg sate kambing/malam atau 200 tusuk sate. Kompetitor lainnya yang non daging, bisa dilihat selengkapnya di lampiran hasil survey.

Di lokasi ini ada lapak yang bisa disewa, hanya saja lokasinya kurang strategis. Tepat berada di ujung pertigaan curug nangka-ciapus-tenjolaya. Harga lapak ini adalah Rp3.000.000/tahun dengan minimal masa kontrak 3 tahun. Contact Person lokasi ini adalah Ibu Ella. No Hp yang bisa dihubungi adalah 081311036646.

Namun, ada alternatif lain yang bisa dilakukan, yaitu dengan sistem titip jual ke restoran yang sudah ada di lokasi ini. Kita bisa menjual Rp8.000/porsi dan di restoran ini, kambing guling akan dijual dengan harga Rp10.000/porsi belum termasuk nasi putih/lontong. Dari kita hanya menyediakan alat masak dan tempat bahan baku kambing guling dan sop kambing. Sementara mengenai tempat, akan disediakan di bagian depan warung berupa perluasan tempat lengkap dengan atap jerami dan rusuk bambunya dari pihak restoran. Karyawan pun akan ditanggung oleh pihak restoran. Contact Person restoran ini adalah Pa Hamdan. No Hp yang bisa dihubungi adalah 0822608022733.

©Adam Guntara. 2012 8 | P a g e

Page 10: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threatness)

1. PASIR ORAY

SWOT Analysis di Lokasi Pasir Oray

Faktor SWOTFaktor Internal a. Kelebihan (Strength) Lokasi Pasir Oray

Memiliki tingkat keramaian yang relatif stabil, baik di hari biasa maupun di hari libur, dikarenakan sebagian besar konsumennya adalah warga setempat.

Kompetitor yang memiliki jadwal buka tutup pagi-siang hanya soto mie dan mie ayam, sehingga memungkinkan untuk buka dari pagi.

Kompetitor yang memiliki jadwal buka-tutup sore-malem juga relatif masih sedikit, yaitu hanya fried chicken, pecel ayam, dan pecel lele saja, sehingga memungkinkan masih bisa tetep buka sampai malam.

Tersedia lapak yang lumayan luas Kualitas air yang di lapak yang baik Lapak bisa disewa untuk masa percobaan selama 2 bulan Berada di dekat pangkalan ojeg, sehingga relatif selalu ramai

sampai malam hari. Berada di samping warung kopi yang selalu buka sampai

malam, sehingga relatif aman untuk buka sampai dengan larut malam.

Masyarakat di lokasi ini memiliki tingkat daya beli yang layak, terbukti dengan adanya toserba indomaret yang masih dalam proses pembangunan.

b. Kelemahan (Weakness) Lokasi Pasir Oray Lokasi lapak sedikit tidak terlihat untuk konsumen yang

berjalan dari tegalwaru ke arah pasar jumat, atau sebaliknya. Lapak tidak memiliki lokasi parkir, jeda lahan dari jalan raya

hanya cukup untuk 1-2 motor saja.

Faktor Eksternal a. Peluang (Oportunity) Lokasi Pasir Oray Kambing guling bisa dijadikan tempat makan di waktu

istirahat guru dan anak sekolah, sekitar jam 10.00 pagi atau jam 12.00 di waktu pulang.

Kambing guling juga bisa menjadi alternatif lain bagi tukang ojeg di sekitar lokasi untuk sarapan pagi, makan siang, dan makan sore.

b. Ancaman (Threatness) Lokasi Pasir Oray Persaingan dengan warung nasi dan soto mie dan mie ayam

di pagi hari s.d siang hari Persaingan dengan pecel ayam dan lele di malam hari

©Adam Guntara. 2012 9 | P a g e

Page 11: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

SWOT Strategy di Lokasi Pasir Oray

Peluang (Oportunity)Lokasi Pasir Oray

Ancaman (Threatness)Lokasi Pasir Oray

Kelebihan (Strength)Lokasi Pasir Oray

Kompetitior yang masih sedikit, memungkinkan lapak Kambing guling cepat saji di lokasi ini bisa dijadwalkan buka-tutup dari pagi hari s.d malam hari, yaitu sekitar jam 07.00 s.d 24.00

Lapak yang luas, bisa dijadikan tempat makan bagi para guru dan murid yang sedang istirahat, atau pulang sekolah atau kerja

Lapak di lokasi ini juga bisa menjadi tempat makan strategis bagi para tukang ojeg yang selalu ada dari pagi hingga larut malam

Mematok harga jual lebih rendah dibandingkan kompetitor. Jika harga soto mie, pecel ayam dan lele berkisar Rp10.000 s.d Rp12.000 dengan nasi. Maka kambing guling bisa menawarkan beberapa paket. Paket hemat Rp5.000/porsi, dengan ketentuan nasinya atau lontongnya yang diperbanyak. Paket Standar Rp8.000/porsi, dengan ketentuan daging kambingnya diperbanyak. Paket Super Rp10.000/porsi, dengan ketentuan daging kambingnya diberi lebih banyak lagi. Dengan demikian, porsi kambing guling bisa disesuaikan dengan kantong konsumen.

Kelemahan (Weakness)Lokasi Pasir Oray

Agar Lapak lebih terlihat, bisa dengan memasang banner atau billboard yang mengilustrasikan warung makan kambing guling cepat saji di bagian atas lapak.

Pemasangan penunjuk arah di seberang jalan raya tepat di depan lapak sehingga konsumen bisa melihat keberadaan lapak.

Pemasangan lampu sorot yang menerangi billboard di atas lapak dan penunjuk jalan, sehingga masih terlihat oleh konsumen ketika sore dan malam hari, dimana puncak keramaian berada.

Membuat etalase yang menarik dan terkesan modern bisa menjadi daya

Memberikan pelayanan terbaik bagi pembeli, terutama dengan kecepatan penyajian, kebersihan tempat, kelengkapan bumbu tambahan seperti sambal, saus, kecap, dan merica.

Merekrut karyawan penjaga toko yang ramah, gesit, dan cekatan dalam melayani pembeli.

©Adam Guntara. 2012 10 | P a g e

Page 12: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

tarik tersendiri bagi pengunjung yang melihat.

2. PASAR JUMAT

SWOT Analysis di Lokasi Pasar Jumat

Faktor SWOTFaktor Internal a. Kelebihan (Strength) Lokasi Pasar Jumat

Lokasi ini selalu ramai sepanjang hari, baik hari biasa maupun di hari weekend di pagi hari, dikarenakan di depannya merupakan pasar tempat banyak orang datang untuk berbelanja.

Di sore s.d malam hari merupakan waktu warga setempat banyak membeli makanan untuk makan sore atau malam.

Daya beli masyarakat di lokasi ini termasuk layak, terbukti dengan adanya anak perusahaan indomaret yaitu “Ceriamart”.

Kompetitor makanan berbahan dasar daging pada sore s.d malam hari relatif lebih sedikit dibandingkan pada waktu pagi s.d siang hari. Hanya ada fried chicken, sate kambing, pecel ayam dan lele, ayam bakar, dan baso.

Lokasi ini termasuk strategis dikarenakan diapit oleh tiga perkampungan, dan masih berada di sekitar jalan raya utama, sehingga mudah diakses oleh pengunjung.

Kompetitor makanan lain dan tukang ojeg biasa buka s.d malam hari sehingga relatif aman untuk buka s.d malam hari.

b. Kelemahan (Weakness) Lokasi Pasar Jumat Tidak ada lapak kosong yang bisa di sewa di lokasi ini Harga lapak yang ada meminta kontrak minimal s.d 10

tahun, sehingga tidak bisa digunakan untuk masa percobaan.

Faktor Eksternal a. Peluang (Oportunity) Lokasi Pasar Jumat Kebiasaan masyarakat untuk makan malam di luar menjadi

peluang tersendiri bagi posisi kambing guling sebagai menu makanan alternatif selain produk kompetitior.

Pada saat weekend atau hari libur, terutama malam minggu, banyak orang lewat yang menuju tempat wisata di daerah tenjolaya maupun curug nangka, sehingga relatif lebih ramai dibandingkan hari biasa.

b. Ancaman (Threatness) Lokasi Pasar Jumat Persaingan dengan kompetitor yang sudah ada

©Adam Guntara. 2012 11 | P a g e

Page 13: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

SWOT Strategy di Lokasi Pasar Jumat

Peluang (Oportunity)Lokasi Pasar Jumat

Ancaman (Threatness)Lokasi Pasar Jumat

Kelebihan (Strength)Lokasi Pasar Jumat

Lapak kaki lima bisa dibuka mulai jam 16.00 s.d jam 24.00 malam.

Lapak kaki lima ini bisa menawarkan menu makanan yang baru dan enak namun hemat kepada pengunjung.

Melakukan diferensiasi harga seperti yang dilakukan di pasir oray merupakan ide bagus.

Memasang spanduk yang menarik untuk digantung di atap bagian depan toko kosmetik yang sudah tutup, agar lebih menarik konsumen untuk datang.

Kelemahan (Weakness)Lokasi Pasar Jumat

Lapak kaki lima ini bisa memanfaatkan emperan toko kosmetik yang tutup pada sore dan malam hari. Dengan harga sewa yang bisa dibayar per bulan, memungkinkan juga untuk melakukan masa percobaan selama 1 bulan kedepan di lokasi ini.

Emperan toko ini berada di depan mulut pasar dan pangkalan ojeg malam, sehingga tepat untuk dijadikan test market awal melihat respon konsumen pada produk kambing guling cepat saji ini.

Menjaga hubungan baik dengan kompetitior sekitar.

merekrut karyawan penjual dari saudara atau teman kompetitor, sehingga suasana menjadi lebih cair.

©Adam Guntara. 2012 12 | P a g e

Page 14: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

3. TENJOLAYA

SWOT Analysis di Lokasi Tenjolaya

Faktor SWOTFaktor Internal a. Kelebihan (Strength) Lokasi Tenjolaya

Terdapat 2 terminal angkot dan 1 pangkalan ojeg yang selalu ramai dari pagi hingga waktu malam, mengindikasikan lokasi ini memiliki tingkat keramaian yang lumayan bagus.

Ada lapak yang bisa disewa dengan kondisi lapak sangat baik. Lapak cukup luas. Harga lapak lebih murah dibandingkan harga lapak di pasir

oray. Lapak bisa digunakan untuk masa percobaan selama 6 bulan. Lapak terletak tepat di terminal angkot, tempat para supir

angkot beristirahat dan menunggu jadwal berangkat. Kompetitor berbahan dasar daging yang memiliki jadwal

buka-tutup sampai malam hari masih relatif sedikit, yaitu hanya bubur ayam, baso, dan mie ayam.

Pangkalan ojeg dan angkot selalu buka sampai dengan malam, menjadikan tempat lapak berjualan relatif aman untuk buka sampai dengan larut malam.

b. Kelemahan (Weakness) Lokasi Tenjolaya Di hari senin, selasa, rabu, kamis, kondisi relatif sepi. Lokasi lapak sedikit jauh dari pertigaan jalan, sehingga relatif

lebih sepi dibandingkan lokasi tepat di sekitar pertigaan.

Faktor Eksternal a. Peluang (Oportunity) Lokasi Tenjolaya Berada di depan SDN Tenjolaya, sehingga bisa menjadi

tempat singgah para guru dan murid yang hendak makan. Kerumunan masa sopir angkot dan tukang ojeg bisa menjadi

target market utama penjualan harian kambing guling cepat saji.

Malam minggu adalah puncak keramaian di lokasi ini sehingga dimungkinkan buka sampai dengan larut malam.

Lokasi berada di dekat dengan tempat wisata sluncuran, sehingga memiliki waktu puncak keramaian yang lumayan besar pada saat weekend dan liburan.

Di sekitar lokasi, terdapat lahan lapang yang luas yang tidak terpakai, yang bisa dijadikan peluang untuk perluasan usaha dengan menciptakan restoran one stop service di waktu mendatang.

b. Ancaman (Threatness) Lokasi Tenjolaya Persaingan dengan kompetitor setempat.

©Adam Guntara. 2012 13 | P a g e

Page 15: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

SWOT Strategy di Lokasi Tenjolaya

Peluang (Oportunity)Lokasi Tenjolaya

Ancaman (Threatness)Lokasi Tenjolaya

Kelebihan (Strength)Lokasi Tenjolaya

Lapak bisa memiliki jadwal buka dari pagi s.d malam. Dari pagi s.d siang target konsumen harian adalah waktu sarapan sopir angkot dan tukang ojeg, serta waktu istirahat makan siang para guru SDN Tenjolaya dan murid. Dari sore hingga malam hari, target konsumen adalah warga setempat yang mencari makan untuk makan malam, serta pemuda dan pemudi yang sedang jalan-jalan.

Membuat menu paket hemat khusus untuk sopir angkot dan tukang ojeg. Sehingga lebih hemat dan pas di kantong.

Makanan berbahan dasar kambing benar-benar belum ada, jadi bisa dijadikan peluang untuk memaksimalkan produk berbahan dasar kambing seperti sate kambing dan sop kambing.

Selalu memberikan pelayanan yang ramah dan baik, terutama dalam kecepatan penyajian menu makanan yang dipesan.

Membuat suasana dan kondisi lapak yang terjaga kebersihannya dan enak untuk makan.

Memberikan image harga yang tetap murah, namun dengan rasa yang tetap istimewa.

Kelemahan (Weakness)Lokasi Tenjolaya

Pada hari-hari biasa, stok persediaan bahan makanan sedikit diatur lebih sedikit dibandingkan waktu weekend, sehingga menjadi lebih efisien.

Pada hari-hari biasa, pelayanan terhadap konsumen harian seperti sopir angkot, tukang ojeg, dan para guru SDN tenjolaya, dimaksimalkan.

Lapak dibuat menarik

Menjaga hubungan baik dengan kompetitior sekitar.

Merekrut karyawan penjual dari saudara atau teman kompetitor, sehingga suasana menjadi lebih cair.

©Adam Guntara. 2012 14 | P a g e

Page 16: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

dengan pemasangan etalase yang modern dan billboard/papan reklame yang menarik yang dipasang di bagian atap lapak

4. PERTIGAAN GUNUNG MALANG

SWOT Analysis di Lokasi Pertigaan Gn. Malang

Faktor SWOTFaktor Internal a. Kelebihan (Strength) Lokasi Pertigaan Gn. Malang

Lokasi berada di pertigaan arah tempat wisata sluncuran ke arah tenjolaya dan curug nangka ke arah Ciapus

Belum terdapat banyak kompetitor berbahan dasar daging. Yang ada hanya baso dan mie ayam, serta nasi goreng

Harga sewa tempat hanya Rp200.000/bulan Tempat bisa digunakan untuk percobaan minimal 1 bulan

untuk test market Terdapat pangkalan ojeg dan kantor UPT Lembaga

Pendidikanb. Kelemahan (Weakness) Lokasi Pertigaan Gn. Malang

Tidak ada lapak yang bisa disewa, yang ada hanya sebidang tanah tepat dengan pangkalan ojeg yang masih memerlukan pembenahan. Sehingga jika dibangun pun bukan merupakan bangunan permanen dan rawan jika terjadi hujan.

Di hari-hari biasa kondisi relatif sepi. Di waktu weekend kondisi sedikit ramai, namun itu pun hanya lewat saja menuju ke arah tempat wisata sluncuran atau curug nangka.

Faktor Eksternal a. Peluang (Oportunity) Lokasi Pertigaan Gn. Malang Kantor UPT Lembaga Pendidikan merupakan pusat para guru

di Tenjolaya datang dan pergi, bisa dijadikan peluang pasar, namun itu pun tidak begitu banyak.

Tukang ojeg bisa dijadikan target konsumen harian, namun itu pun tidak terlalu banyak.

Di lokasi ini belum terdapat makanan berbahan dasar kambing.

b. Ancaman (Threatness) Lokasi Pertigaan Gn. Malang Lokasi relatif sepi Persaingan dengan kompetitor yang sudah ada. Baso dan

mie ayam relatif lebih familiar dibandingkan kambing guling.

©Adam Guntara. 2012 15 | P a g e

Page 17: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

SWOT Strategy di Lokasi Pertigaan Gn. Malang

Peluang (Oportunity)Lokasi Pertigaan Gn. Malang

Ancaman (Threatness)Lokasi Pertigaan Gn. Malang

Kelebihan (Strength)Pertigaan Gn. Malang

Lapak bisa dibuka dari jam siang sekitar jam 11.00 s.d sore jam 20.00. karena pada waktu pagi dan malam kondisi sudah sangat sepi, kecuali weekend atau libur.

Membuat menu paket hemat khusus untuk tukang ojeg, sehingga lebih hemat.

Makanan berbahan dasar kambing belum ada, jadi bisa dijadikan peluang untuk memaksimalkan produk berbahan dasar kambing seperti sate kambing dan sop kambing.

Selalu memberikan pelayanan yang ramah dan baik, terutama dalam kecepatan penyajian menu makanan yang dipesan

Memasang spanduk yang menarik, agar konsumen segera tahu mengenai keberadaan produk kambing guling dan sop kambing yang dijual.

Kelemahan (Weakness)Pertigaan Gn. Malang

Lapak bisa dibuka dengan masa percobaan 1 bulan dulu, jika kondisi konsumen masih kurang memuaskan lapak bisa segera dipindahkan.

Merekrut karyawan dari kalangan warga setempat atau kerabat dekat tukang ojeg, sehingga suasana menjadi lebih akrab.

©Adam Guntara. 2012 16 | P a g e

Page 18: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

5. CURUG NANGKA

SWOT Analysis di Lokasi Curug Nangka

Faktor SWOTFaktor Internal a. Kelebihan (Strength) Lokasi Curug Nangka

Lokasi berada di sekitar tempat wisata Curug Nangka, yang merupakan salah satu curug terkenal di sekitar lereng gunung Salak.

Lokasi merupakan tempat yang sangat strategis dan menjanjikan, dengan tingkat daya beli pengunjung yang layak. Terbukti dengan dibangunnya hotel yang cukup mewah, bahkan saat ini sedang dilakukan perluasan hotel dengan bangunan yang cukup besar dan megah.

Lokasi berada di pertigaan yang relatif ramai sepanjang waktu

Hari-hari weekend dan liburan merupakan puncak keramaian di lokasi ini.

Ada lapak yang bisa disewa dengan kondisi yang cukup baik.b. Kelemahan (Weakness) Lokasi Curug Nangka

Lapak tidak bisa disewa untuk masa percobaan, minimal sewa harus 3 tahun dengan harga Rp 3.000.000/tahun

Hari-hari biasa relatif sepi, yaitu hari senin, selasa, rabu, dan kamis.

Sulit untuk mencari tenaga karyawan penjual di lokasi iniFaktor Eksternal a. Peluang (Oportunity) Lokasi Curug Nangka

Peluang sistem titip jual dengan restoran yang baru berjalan 2,5 bulan, namun memiliki tingkat pengunjung yang terus meningkat tiap bulannya.

Restoran akan menyediakan space tambahan untuk kambing guling, lengkap dengan pembangunan rusuk bambu dan atap jeraminya, dan produk kambing guling pun akan dimasukan ke dalam daftar menu di restoran.

Gaji karyawan akan ditanggung pihak restoran. Ruang makan yang nyaman dan tempat parkir yang luas

menjadi nilai tambah restoran yang masih dalam tahap pembenahan ini, untuk menarik pengunjung atau wisatawan yang datang ke tempat wisata Curug Nangka.

Image harga yang murah dari restoran ini menarik konsumen hotel dan karyawan hotel untuk lebih memilih makan di luar daripada makan di hotel dengan harga yang relatif mahal.

b. Ancaman (Threatness) Lokasi Curug Nangka Di lokasi ini sudah ada kompetitor berbahan dasar kambing,

©Adam Guntara. 2012 17 | P a g e

Page 19: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

berupa sate kambing, sop kambing, dan sop iga. Plagiatisme dari pemilik restoran atau pun pedagang sate

kambing yang sudah berjalan selama 2 tahun di lokasi ini.

SWOT Strategy di Lokasi Curug Nangka

Peluang (Oportunity)Lokasi Curug Nangka

Ancaman (Threatness)Lokasi Curug Nangka

Kelebihan (Strength)Lokasi Curug Nangka

Peluang sistem titip jual Gratis dengan pengelola restoran bisa dijadikan ide bagus sebagai langkah awal untuk melakukan test market di lokasi ini.

Harga yang dijual kepada restoran ini bisa berkisar Rp8.000/porsi sehingga restoran bisa menjual dengan harga Rp10.000/porsi belum termasuk nasi putih dan lontong.

Memasang spanduk untuk dipasang di luar restoran “di sini sedia kambing Guling”

Menu makanan yang dijual di lokasi ini sebaiknya dibatasi pada penjualan kambing guling saja, sehingga tidak menjadi saingan dengan pedagang sate kambing yang selama ini telah berjualan lama.

Pemberian nama yang paten dari kambing guling yang akan dijual, dan racikan yang unik dan berbeda dari yang lainnya bisa meminimalisir plagiatisme dari pemilik restoran ataupun pedagang sate kambing

Kelemahan (Weakness)Lokasi Curug Nangka

Stok bahan makanan untuk hari-hari biasa sedikit dikurangi dibandingkan dengan di waktu weekend, untuk menghindari basi dan tidak laku.

Menjaga hubungan baik dengan pemilik restoran dan pedagang sate kambing sehingga suasana bisa lebih enak dan nyaman

Karyawan bisa dicari dari daerah pasar jumat, tenjolaya, atau pertigaan Gn. Malang yang bisa bekerja dan ditempatkan di lokasi ini.

©Adam Guntara. 2012 18 | P a g e

Page 20: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

REKOMENDASI

Rekomendasi ini ditulis semata hanya untuk melengkapi hasil akhir dari laporan evaluasi survey, dan tidak bersifat mutlak. Dari segala keterbatasan dan subyektifitas dari surveyor, berdasarkan data dan fakta yang surveyor tangkap dan kumpulkan di lapangan, berikut beberapa rekomendasi yang bisa surveyor sampaikan,

1. Berdasarkan tingkat keramaian, dari lima titik lokasi yang disurvey;a. Lokasi paling ramai adalah pasar jumat, disusul oleh pasir oray, tenjolaya, curug nangka, dan

terakhir pertigaan gunung malang.b. Pasar jumat ramai sepanjang hari dikarenakan dekat dengan lokasi pasar yang merupakan

tempat orang datang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun dagang. Pada malam hari pasar jumat masih ramai dengan konsumen yang sebagian besar adalah warga setempat yang mencari makan pada sore dan malam hari.

c. Pasir Oray memiliki tingkat keramaian yang relatif stabil sepanjang waktu survey. Terutama pada waktu sore s.d malam hari.

d. Tenjolaya adalah tempat yang teramai ketiga setelah pasir oray. Sepanjang hari biasa tenjolaya bisa dikatakan biasa-biasa saja, dan puncak keramaian di hari biasa adalah sore sehabis waktu ashar dan selepas shalat isya. Namun, di waktu weekend, tenjolaya merupakan tempat yang ramai. Kerumunan masa berasal terutama dari warga setempat dan pengunjung yang berwisata.

e. Pertigaan Curug Nangka, memiliki potensi yang sangat bagus, dikarenakan merupakan lokasi wisata. Puncak keramaian hanya ada pada waktu-waktu weekend. Konsumen harian bisa berasal dari warga setempat dan karyawan hotel-hotel.

f. Pertigaan gunung malang merupakan lokasi paling sepi sepanjang survey. Di hari weekend, lebih sedikit ramai dari hari biasa, namun keramaian hanya sebatas dari banyaknya orang yang lewat dalam perjalanan menuju tempat wisata di curug nangka dan sluncuran, ke arah tenjolaya.

2. Berdasakan harga lapak, dari lima titik lokasi yang disurvey;a. Lokasi dengan harga lapak termurah adalah pertigaan gunung malang yaitu sekitar

Rp200.000/bulan dan bisa digunakan untuk masa percobaan selama 1 bulan. Hanya saja tempatnya kurang bagus karena hanya berupa sebidang tanah yang memerlukan banyak pembenahan.

©Adam Guntara. 2012 19 | P a g e

Page 21: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

b. Posisi kedua ditempati Pasir Oray dengan harga lapak Rp3.000.000/tahun, dan bisa digunakan untuk masa percobaan selama 2 bulan dengan harga sewa Rp300.000/bulan. Kondisi lapak cukup baik dengan kebutuhan air mencukupi.

c. Ketiga diusul oleh Tenjolaya dengan harga lapak Rp2.500.000/tahun, namun minimal sewa untuk masa percobaan harus 6 bulan seharga Rp1.250.000. Kondisi lapak sangat baik, dengan tambahan beranda tempat konsumen makan, dan menunggu hidangan. Lokasi tempat strategis dekat dengan terminal angkot dan berhadapan langsung dengan SDN Tenjolaya.

d. Keempat adalah Curug Nangka. Sewa lapak di sini harus langsung 3 tahun seharga Rp3.000.000/tahun. Namun di lokasi ini, surveyor mendapat tawaran untuk melakukan sistem titip jual dengan pengelola restoran 24 jam “restoran mas damon”. Lokasi lapak akan disediakan oleh pengelola restoran. Sistem yang ditawarkan adalah sistem titip jual dengan harga Rp 8.000/porsi dari MT Farm dan dijual di restoran ini dengan harga Rp10.000/porsi belum termasuk nasi. Hanya saja di lokasi ini persaingannya sangat ketat, dikarenakan menu kambing guling akan dimasukan ke dalam menu makanan yang ditawarkan ke pengunjung. Jika menu makanan di restoran ini ada 20 menu, maka kambing guling hanya memiliki peluang 1/20 dari makanan yang dipesan pengunjung. Perlu strategi khusus agar menu kambing guling bisa menjadi menu istimewa dan mudah dilihat dan dipesan pengunjung. Di samping itu, di lokasi ini, tepat di sebelah restoran terdapat penjual sate kambing dan sop kambing yang sudah lumayan lama berjualan di sana. Sehingga persaingan untuk mendapatkan konsumen lokal pun agak sedikit sulit untuk tahap awal jika menu kambing guling ini memang belum terkenal.

e. Terakhir adalah pasar jumat. Di lokasi ini tidak ada lapak yang kosong, ada pun ditawarkan dengan harga 3.500.000/tahun dengan waktu sewa kontrak harus minimal 10 tahun. Ada alternatif lain yang bisa dilakukan, yaitu dengan membuka warung tenda yang bisa buka dari sore sampai dengan malam hari. Lokasi tenda ini berada di dekat mulut pasar, sehingga cukup lumayan ramai di sore s.d malam hari. Harga sewa tempat di emperan toko yang sudah tutup ini paling mahal adalah Rp200.000/bulan dan bisa disewa untuk masa percobaan 1-2 bulan. Namun harga ini belum dikonfirmasikan lebih lanjut, mengingat keterbatasan waktu survey dan keberadan pemilik toko yang tidak kunjung bisa ditemui.

3. Berdasakan segmen konsumen yang ada, dari lima titik lokasi yang disurvey;a. Lokasi yang paling prospektif adalah lokasi dengan jumlah kosumen lokal terbanyak,

dikarenakan tempat tinggal mereka yang dekat, konsumen jenis ini relatif lebih sering melakukan pembelian dan lebih cepat loyal, ditambah juga dengan faktor kemudahan akses transportasi menuju tempat lapak penjualan.

b. Dari kelima titik lokasi yang diurvey, masing-masing tempat memiliki presentase pembeli lokal yang lebih banyak dibandingkan dengan orang lewat atau pengunjung. Hanya pada waktu-waktu weekend dan liburan saja ada sedikit penambahan presentase jumlah orang lewat yang melakukan pembelian. Namun dari pengamatan sekilas surveyor, Pasir Oray memiliki konsumen lokal terbanyak, disusul oleh pasar jumat, kemudian tenjolaya, curug nangka dan pertigaan gunung malang.

4. Berdasakan keberadaan kompetitor yang ada, dari lima titik lokasi yang disurvey;

©Adam Guntara. 2012 20 | P a g e

Page 22: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

a. Lokasi yang paling prospektif adalah lokasi dengan kepadatan kompetitor terendah dengan harga produk dan omzet kompetitor tertinggi. Dari kelima titik lokasi yang disurvey, harga produk kompetitior tidak jauh berbeda. Untuk harga baso dan mie ayam berkisar antara Rp5.000 s.d Rp6.000/porsi. Harga pecel ayam, lele, dan soto mie berkisar antara Rp7.000 s.d Rp8.000/porsi ditambah nasi putih antara Rp2.500 s.d Rp3.000/porsi. Harga sate kambing berkisar antara Rp900 s.d Rp1.200/tusuk.

b. Lokasi yang memiliki kepadatan kompetitor terendah adalah pertigaan gunung malang, kemudian tenjolaya, disusul pasir oray, pasar jumat, dan terakhir dengan tingkat persaingan paling tinggi adalah curug nangka.

c. Lokasi dengan tingkat omzet tertinggi adalah pasar jumat disusul pasir oray, kemudian tenjolaya, curug nangka dan pertigaan gunung malang.

d. Lokasi dengan tingkat harga produk tertinggi adalah curug nangka, sedangkan di pasar jumat, tenjolaya, dan pasir oray, harga relatif sama.

e. Kesimpulan yang bisa diambil, berdasarkan keberadaan kompetitor, tempat yang prospektif adalah pasir oray, tenjolaya, pasar jumat, curug nangka, dan terakhir pertigaan gunung malang. Pertigaan gunung malang dipilih sebagai lokasi kurang prospektif dikarenakan walaupun tingkat keberadaan kompetitor rendah, jumlah pengunjung di hari biasa pun relatif sepi. Sedangkan curug nangka, meskipun lokasinya penuh dengan kompetitor, namun jumlah pengunjungnya relatif lebih banyak dibandingkan pertigaan gunung malang dan harga produk kompetitornya pun paling tinggi, sehingga harga yang dipatok bisa tinggi pula. Ditambah lagi lokasi lapak di curug nangka didapatkan tanpa biaya bulanan atau gratis.

5. Berdasakan kondisi keamanan yang ada, dari lima titik lokasi yang disurvey;a. Kelima titik lokasi yang disurvey memiliki kondisi keamanan yang relatif aman, baik dari

kriminalitas kejahatan pencurian maupun kriminalitas yang dilakukan oleh penjahat-penjahat kasbon. Data ini hanya didapat berdasarkan pengamatan sekilas surveyor, dan belum bisa dipastikan dengan mutlak.

Demikian rangkuman dari data hasil survey yang didapatkan oleh surveyor dari survey yang dilakukan selama 6 hari berturut-turut di 5 titik lokasi survey. Gaji karyawan rata-rata yang bisa diterpakan di semua lokasi adalah Rp 600.000 – Rp 800.000/bulan. Kesimpulan akhir yang bisa surveyor simpulkan, untuk lokasi strategis penjualan kambing guling cepat saji kaki lima, urutan prioritasnya adalah sebagai berikut ;

1. pertama di Pasir Oray (lapak sudah tersedia, dan bisa dijadikan sekaligus sebagai tempat tidur karyawan penjual),

2. kedua di Pasar Jumat (mesti dilakukan pemasangan warung tenda yang siap bongkar pasang),

3. ketiga di Tenjolaya (lapak sudah tersedia lengkap dengan etalase dan pemanggang sate), 4. keempat di Curug Nangka (lapak sudah disediakan dengan gratis oleh pengelola restoran), 5. dan terakhir di Pertigaan Gunung Malang (perlu dibangun gerobak penjualan lengkap

dengan terpal untuk jaga-jaga jika terjadi hujan).

©Adam Guntara. 2012 21 | P a g e

Page 23: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

LAMPIRAN HASIL SURVEY LOKASI

No

ParameterLokasi

Pasir Oray Pasar Jumat Tenjolaya Gn. Malang Crg Nangka1 Keramaian a. Hari Biasa -Pagi Sepi Rame Sepi Sepi Sepi -Siang Sedang Sepi Sepi Sepi Sedang -Sore/Male

mRame Rame Sedang Sepi Sedang

b. Weekend -Pagi Sepi Rame Sedang Sepi Sedang -Siang Sedang Sedang Sedang Sepi Rame -Sore/Male

mRame Rame Rame Sedang Rame

No ParameterLokasi

Pasir Oray Pasar Jumat Tenjolaya Gn. Malang Crg Nangka2 Sewa Lapak a. per bulan 300.000 200.000 208.400 200.000 GRATIS b. per tahun 3.000.000 2.400.000 2.500.000 2.400.000 GRATIS c. minimum 2 bulan 1 bulan 6 bulan 1 bulan Sistem Bagi

Hasil d. nama CP Pa H Ahmad Pa Ade Pa Memed Pa Okim Pa Hamdan e. kontak CP 0857809021

30085882745259

085715739381

085717957059

0822608022733

No

ParameterLokasi

Pasir Oray Pasar Jumat Tenjolaya Gn. Malang Crg Nangka3 Konsumen a. Hari Biasa -Lokal 80% 70% 80% 80% 80%

©Adam Guntara. 2012 22 | P a g e

Page 24: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

-Lewat 20% 30% 20% 20% 20% b. Weekend -Lokal 50% 60% 70% 60% 60% -Lewat 50% 40% 30% 40% 40%

No

ParameterLokasi

Pasir Oray Pasar Jumat Tenjolaya Gn. Malang Crg Nangka4 Safety a. Pencurian Aman Aman Aman Aman Aman b. Kasbon Aman Aman Aman Aman Aman

No Parameter

LokasiPasir Oray Pasar Jumat Tenjolaya Gn. Malang Crg Nangka

5 Kompetitior a. Daging -Baso #buka-

tutupBelum ada 07.00-22.00 07.00-15.00 07.00-15.00 07.00-24.00

#harga 6000 5000 5000 8000 #omzet/har

i 100-150 mk 50-100 mk

-Mie Ayam #buka-

tutup07.00-13.00 07.00-22.00 07.00-15.00 Belum ada

#harga 5000 6000 5000 #omzet/har

i 30-50 mk

-Pecel Ayam #buka-

tutup16.00-24.00 17.00-01.00 Belum ada Belum ada 24 jam

#harga 9000-10000 9000-10.000 10000 #omzet/har

i4-5kg/hari 3-4kg/hari

-Pecel Lele #buka-

tutup16.00-24.00 17.00-01.00 Belum ada Belum ada 24 jam

#harga 8000-11000 8000-12000 10000 #omzet/har

i2-3kg/hari 1-2kg/hari

-Fried Chicken #buka-

tutup16.00-24.00 16.00-24.00 Belum ada Belum ada Belum ada

©Adam Guntara. 2012 23 | P a g e

Page 25: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

#harga 2000-3500 2500-4500 #omzet/har

i

-Bubur Ayam #buka-

tutupBelum ada 07.00-13.00 16.00-24.00 Belum ada Belum ada

#harga 5000 5000 #omzet/har

i 3 liter beras

-Sate Kambing #buka-

tutupBelum ada 17.00-24.00 Belum ada Belum ada 16.00-24.00

#harga Rp900/tsk 1300/tsk #omzet/har

i 4-5kg 2-3kg

-Soto Mie #buka-

tutup07.00-15.00 07.00-13.00 Belum ada Belum ada Belum ada

#harga 10.000 10000 #omzet/har

i

No

ParameterLokasi

Pasir Oray Pasar Jumat Tenjolaya Gn. Malang Crg Nangka b. Non Daging -Nasi Goreng #buka-

tutupBelum ada 16.00-24.00 Belum ada Belum ada

#harga 8000 #omzet/har

i 50-80 porsi

-Martabak Manis #buka-

tutup16.00-24.00 16.00-24.00 16.00-24.00 Belum ada Belum ada

#harga 8000-14000 8000-18000 8000-14000 #omzet/har

i

-Martabak Asin #buka-

tutup16.00-24.00 16.00-24.00 16.00-24.00 Belum ada Belum ada

#harga 8000-14.000 8000-18000 8000-14000 #omzet/har

i

-Pempek #buka-

tutup16.00-24.00 16.00-24.00 Belum ada Belum ada Belum ada

#harga 2000/pcs 2000/pcs #omzet/har

i

©Adam Guntara. 2012 24 | P a g e

Page 26: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

Foto Restoran di pertigaan Curug Nangka

-Warung Nasi #buka-

tutup07.00-15.00 07.00-24.00 07.00-15.00 Belum ada 24 jam

#harga standar standar padang

standar terlampir

#omzet/hari

-Warung Kopi #buka-

tutup16.00-24.00 16.00-24.00 07.00-24.00 Belum ada 07.00-24.00

#harga standar standar standar standar #omzet/har

i

Keterangan :

tsk = tusukmk = mangkokpcs = pieces/potong/unit

FOTO-FOTO LOKASI

©Adam Guntara. 2012 25 | P a g e

Page 27: Laporan Hasil Survey Rencana Lokasi Kambing Guling

Foto Lapak di pasir Oray

Foto Lapak di Lokasi Tenjolaya

©Adam Guntara. 2012 26 | P a g e

Foto penjual sate kambing di curug nangka