laporan kasus stroke hemoragik
DESCRIPTION
stase anestesi ICUTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSPENURUNAN KESADARAN e.c
STROKE HEMORRAGIK
Oleh :Putri Rara Imas Balerna Pratiwi Silam , S.Ked
NIM: FAA 110 030
Pembimbing :dr. Erlina Sigai Sp.An
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
RSUD dr. DORIS SYLVANUS/FK-UNPARPALANGKARAYA
SEPTEMBER2015
LAPORAN KASUSSTASE ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
IDENTITAS MAHASISWA & DOKTER ICU :
Nama Mahasiswa : PUTRI RARA IMAS BALERNA PRATIWI
NIM : FAA 110 030
Nama & tanda tangan DOKTER ICU :
dr.Handia Sinseng (..........................................)
Nama Dokter Konsulen Pemeriksa :
(dr. Erlina Sigai Sp.An)
LAPORAN KASUS STASE ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
IDENTITAS PASIEN :
Nama pasien : Ny. J
Umur : 48 tahun /50 kg
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Masuk dengan indikasi : - Penurunan Kesadaran ec. Stroke Hemoragik
- Hipertensi Emergency
Pasien masuk RSUD dr Doris Sylvanus pada tanggal 07/09/2015 pukul 21.45 WIB.
Pasien rujukan RSUD Pangkalanbun dengan penurunan kesadaran dan hipertensi emergency.
Pasien awalnya beraktivitas seperti biasa kemudian tidur lalu tidak sadarkan diri. Pasien tidak
ada riwayat trauma terjatuh sebelumnya. Pada saat di RS Pangkalanbun pasien ada muntah.
Muntah sebanyak ± 500 cc berisi makanan, darah (-).Pasien menggeluh tidak bisa
menggerakan tangan dan kaki sebelah kiri. Pasien sebelumnya mengeluhkan sakit kepala
sebelumnya 3 hari sebelum masuk RSUD Pangkalanbun. Riwayat Hipertensi (+) tidak
terkontrol, riwayat diabetes (-), riwayat penyakit jantung (-). GCS E2M2V3. Dari hasil CT
scan kepala ditemukan ICH Basal Ganglia volume ± 35 cc dengan perifocal Edema MLS 0,9
cc. Pasien didiagnosa dengan Stroke Hemoragik dan Hipertensi Emergency
FOLLOW UP HARI PERTAMA
Pemeriksaan Fisik (08/09/2015 pukul 02.00 WIB)
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Stupor GCS: 6 (E1M4V1)
Tanda Vital : TD : 150/110 mmHg( MAP 123)
DN : 77 x/m reguler, teraba lemah
RR : 20x/ m SpO2 : 99%
T : 37,60C
Kepala : CA (-/-), SI(-/-)
Pupil isokor (+/+) Refleks cahaya langsung (-/-)
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5+2 mmHg
Paru-paru : Simetris, retraksi (-), ketertinggalan gerak (-)
sonor (+/+)
vesikuler +/+, ronki +/+, Wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung S1-S2 reguler, Mur-mur (-), Gallop (-)
Abdomen : Datar, Bising Usus (+) meningkat, timpani, hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT >2 dtk, edem (-)
Kekuatan motorik sulit dinilai
Balance cairanInput
EnteralParenteral/ 6 jam
Jenis Jumlah
- -Manitol- Asering
565 ml
Total : 565 ml
Output/ 24 jam JumlahUrine 1100 mlIWL 600 mlTotal 1700 mlBalance cairan/6 jam -1135 /6 jamUrine output 3 cc/kgBB/jam
Pemeriksaan laboratorium Tanggal 5 September 2015
Parameter Hasil Nilai NormalLeukosit 13.900 / ul 4.000 – 10.000 /uLHb 10,6 g/dl 11 – 16 gr/dLHematokrit 35,1 % 37 – 54 %LED 15 mm 0-15Diff. CountBasofilEosinofilStabSegmenLimfositMonosit
- %1 %5 %81 %10 %3 %
0-11-22-650-7020-402-8
Gula darah 133 mg/dl < 200mg/dLSGOT 36 u/l < 37 U/LSGPT 19 u/l < 42 U/LUreum 33 mg/dl 10-50 mg/dlKreatinin 0,7 mg/dl 0,5 – 0,9 mg/dl
Tanggal 7 September 2015Parameter Hasil Nilai NormalLeukosit 11.040 / ul 4.000 – 10.000 /uLEritrosit 5.030.000/ul 3.500.000 – 5.500.000 /uLHb 9,9 g/dl 11 – 16 gr/dLHematokrit 31,7 % 37 – 54 %Trombosit 249.000 /ul 150.000 – 400.000 /uLGula darah 129 mg/dl < 200mg/dLCreatinin 1,48 mg/dl 0,17-1,5 mg/dlSGOT - < 37 U/LSGPT - < 42 U/LHbSAg - (-) negatif
Parameter Hasil Nilai NormalNatrium (Na) 145 mmol/L 135 – 148 mmol/LKalium (K) 3,7 mmol/L 3,5 -5,3 mmol/LChlorida (Cl) - 98 – 106 mmol/LCalsium (Ca) 1,2 mmol/L 0,98 – 1,2 mmol/L
Diagnosis: - Stroke Hemoragik
- Hipertensi Stage II
TERAPI MEDIKAMENTOSA
NO Jenis terapi medikamentosa Efek farmakologi1. Inf. Tutofusin : Kalbamin : D10 % 20
tpmTutofusin mengandung cairan air dan elektrolit. Komposisi/ L Na 100 meq , K 18 meq, Ca 4 meq, Mg 6 mg, Cl 90 meq, acetate 38 meq, sorbitol 50 g.Kalbamin merupakan nutrisi parenteral dengan endogeneus formula pada keadaan stress metabolik dengan osmolaritas 800 mOsm/LCairan Infus D 10% mengandung larutan anhydrous glukosa dengan osmolaritas 555 mOsm/l
2. Inf. Manitol 5 x 125 ml Manitol menembus sawar darah otak, mencegah edema otak, dan memiliki efek diuresis. Osmolaritas 1098 mOsm/L
3. Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr (IV) Antibiotik golongan sefalosporin generasi 3 mekanisme kerja menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri. Cefotaxime memiliki stabilitas yang tinggi terhadap Beta Laktamase yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif dan gram positif
4. Inj. Neurobion 1x 1 amp ( 3cc) (IV) Kombinasi vitamin neurotropik (B1,B6, B12) yang dapat memperbaiki sel neuron
5. Inj. Mecobalamin 2 x 500 μg/ml (IV) Mecobalamin meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein, dan lemak. Bekerja sebagai koenzim dalam sintesa methionin, terlibat dalam sintesis thyamide pada deoxyuridine, mempercepat sintesis DNA, dan RNA, mempercepat sintesis lecthin dan sel-sel neuron, mempercepat maturasi dan diferensiasi eritroblast.
6. Inj. Citicolin 2 x 500 mg (IV) Citicoline meningkatkan aktivitas pembentukan dari retikular dalam otak khususnya aktivitas sistem retikuler asending yang berhubungan dengan proses kesadaran, meningkatkan aktivitas sistem piramidal dan memperbaiki paralisis motorik dan aliran oksigen dan metabolisme serebral
7. Inj. Lanzoprazole 2 x 30 mg (IV) Lanzoprazole merupakan penghambat pompa proton yang bekerja menekan sekresi lambung secara spesifik dengan menghambat H+K+ATP-ase dari sel-sel parietal mukosa lambung
8. Inj Asam Tranexamat 3 x 500 mg (IV)
Asam traneksamat memiliki aktivitas antiplasminik, aktivitas hemostatis dengan mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit dan kerapuhan vaskular, dan pemecahan faktor koagulasi, serta memiliki aktivitas anti alergi dan peradangan dengan cara menghambat produksi kinin dan senyawa peptida aktif yang berperan dalam proses inflamasi dan reaksi alergi
9. Inj. Metamizole 3 x 1 gr (IV) Metamizole merupakan suatu derivat metansulfonat aminopirin. Pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat dan perifer menghambat pembentukan prostaglandin
10 Inf. Paracetamol 4 x 100 ml/ jam Paracetamol merupakan golongan non-opioid dengan onset analgesik dan antipiretik yang cepat (onset 5-10 menit) lama kerja 4-6 jam dan di eliminasi melalui hati serta memiliki efek morphine sparing effect.
11. SP. Nicardipine 30 mg dalam Nacl 0,9% dosis 0,6 mg 2,5 cc/ jam
Nicardipine memiliki aktivitas vasodilatasi koroner, menghasilkan peningkatan aliran darah koroner dan penurunan resistensi perifer sehingga mengurangi preload, afterload,
ADVIS LAINNYA
NO ADVIS TUJUAN1. Suction berkala Untuk membebaskan jalan napas pasien dari
lendir, menghindari terjadinya aspirasi2. Balance cairan Untuk mengetahui keseimbangan cairan
tubuh pasien sesuai target terapi.3. Oral hygiene Untuk menjaga kebersihan mulut pasien
agar tidak menambah sumber infeksi pasien4. Head up 30⁰ Untuk mencegah obstruksi vena di leher5. Nebulizer dengan
Physiological Zouth 5 cc/ 6 jam
Untuk membantu melancarkan jalan nafas pasien dan mengencerkan sekret pada saluran nafas
6. Transfusi PRC 1 kolf Untuk menaikan kadar Hb7. Pro Cito Craniotomy
evakuasi ICH apabila :a. GCS menurun > 2
poinb. Pupil anisokor D/S
-
Craniotomy dilakukan untuk mencegah penekanan intra kranial yang bisa menyebabkan kematian pada pasien.
8. Miring kanan- kiri / 2 jam Untuk mobilisasi rutin pasien mencegah terjadinya dekubitus
FOLLOW UP HARI KEDUA
Pemeriksaan Fisik (09/09/2015 pukul 07.00 WIB)
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Somnolen GCS: 8 (E1M5V2)
Tanda Vital : TD : 152/104 mmHg( MAP 120)
DN : 110 x/m reguler, teraba lemah
RR : 23x/ m SpO2 : 99%
T : 36,1 0C
Kepala : CA (-/-), SI(-/-)
Pupil isokor (+/+) Refleks cahaya langsung (-/-)
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5+2 mmHg
Paru-paru : Simetris, retraksi (-), ketertinggalan gerak (-)
sonor (+/+)
vesikuler +/+, ronki +/+, Wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung S1-S2 reguller, Mur-mur (-), Gallop (-)
Abdomen : Datar, Bising Usus (+) normal, timpani, hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT >2 dtk, edem (-)
Balance cairanInput
EnteralParenteral/ 24 jam
Jenis Jumlah
Susu 4 x 150 cc
-Manitol- Tutofusin-Kalbamin- D 10%
3180 ml
Total : 3180 ml
Output/ 24 jam JumlahUrine 600 mlIWL 600 mlTotal 1200 mlBalance cairan/6 jam + 1980 /24 jamUrine output 0,41 cc/kgBB/jam
HASIL LABORATORIUMTanggal 09 September 2015
Parameter Hasil Nilai NormalLeukosit 11.010 / ul 4.000 – 10.000 /uLEritrosit 5.710.000/ul 3.500.000 – 5.500.000 /uLHb 12,2 g/dl 11 – 16 gr/dLHematokrit 37,5 % 37 – 54 %Trombosit 243.000 /ul 150.000 – 400.000 /uLGula darah sewaktu 107 mg/dl < 200mg/dLCreatinin 2,13 mg/dl 0,17-1,5 mg/dlUreum 74 mg/dl 21 -53
Parameter Hasil Nilai NormalNatrium (Na) 137 mmol/L 135 – 148 mmol/LKalium (K) 4,2 mmol/L 3,5 -5,3 mmol/LChlorida (Cl) - 98 – 106 mmol/LCalsium (Ca) 1,05 mmol/L 0,98 – 1,2 mmol/L
Diagnosis: - Stroke Hemoragik
- Hipertensi stage II
- Insuf Renal
TERAPI MEDIKAMENTOSATanggal 9 September 2015NO Jenis terapi medikamentosa Efek farmakologi1. Inf. Tutofusin : Kalbamin : D10 % 20
tpmTutofusin mengandung cairan air dan elektrolit. Komposisi/ L Na 100 meq , K 18 meq, Ca 4 meq, Mg 6 mg, Cl 90 meq, acetate 38 meq, sorbitol 50 g.Kalbamin merupakan nutrisi parenteral dengan endogeneus formula pada keadaan stress metabolik dengan osmolaritas 800 mOsm/LCairan Infus D 10% mengandung larutan anhydrous glukosa dengan osmolaritas 555 mOsm/l
2. Inf. Renxamin 500 cc / 24 jam Meningkatkan status protein dan nutrisi pada pasien dengan gangguan ginjal
3. Inf. Manitol 5 x 125 ml Manitol menembus sawar darah otak, mencegah edema otak, dan memiliki efek diuresis. Osmolaritas 1098 mOsm/L
4. Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr (IV) Antibiotik golongan sefalosporin generasi 3 mekanisme kerja menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri. Cefotaxime memiliki stabilitas yang tinggi
terhadap Beta Laktamase yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif dan gram positif
5 Inj. Neurobion 1x 1 amp ( 3cc) (IV) Kombinasi vitamin neurotropik (B1,B6, B12) yang dapat memperbaiki sel neuron
.6. Inj. Mecobalamin 2 x 500 μg/ml (IV) Mecobalamin meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein, dan lemak. Bekerja sebagai koenzim dalam sintesa methionin, terlibat dalam sintesis thyamide pada deoxyuridine, mempercepat sintesis DNA, dan RNA, mempercepat sintesis lecthin dan sel-sel neuron, mempercepat maturasi dan diferensiasi eritroblast.
7 Inj. Citicolin 2 x 500 mg (IV) Citicoline meningkatkan aktivitas pembentukan dari retikular dalam otak khususnya aktivitas sistem retikuler asending yang berhubungan dengan proses kesadaran, meningkatkan aktivitas sistem piramidal dan memperbaiki paralisis motorik dan aliran oksigen dan metabolisme serebral
8 Inj. Lanzoprazole 2 x 30 mg (IV) Lanzoprazole merupakan penghambat pompa proton yang bekerja menekan sekresi lambung secara spesifik dengan menghambat H+K+ATP-ase dari sel-sel parietal mukosa lambung
9 Inj Asam Tranexamat 3 x 500 mg (IV) Asam traneksamat memiliki aktivitas antiplasminik, aktivitas hemostatis dengan mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit dan kerapuhan vaskular, dan pemecahan faktor koagulasi, serta memiliki aktivitas anti alergi dan peradangan dengan cara menghambat produksi kinin dan senyawa peptida aktif yang berperan dalam proses inflamasi dan reaksi alergi
10 Inj. Metamizole 3 x 1 gr (IV) Metamizole merupakan suatu derivat metansulfonat aminopirin. Pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat dan perifer menghambat pembentukan prostaglandin
11 Inf. Paracetamol 4 x 100 ml/ jam Paracetamol merupakan golongan non-opioid dengan onset analgesik dan antipiretik yang cepat (onset 5-10 menit) lama kerja 4-6 jam dan di eliminasi melalui hati serta memiliki efek morphine sparing effect.
12 SP. Nicardipine 30 mg dalam Nacl 0,9% dosis 0,6 mg 2,5 cc/ jam
Nicardipine memiliki aktivitas vasodilatasi koroner, menghasilkan peningkatan aliran darah koroner dan penurunan resistensi perifer sehingga mengurangi preload, afterload,
13 Ketocid 3 x 1 tab (NGT) Membantu memenuhi kebutuhan asam amino dengan kandungan nitrogen yang rendah.
ADVIS LAINNYA
NO ADVIS TUJUAN1. Diet Sonde Susu 4 x
150 ccUntuk diet enteral pasien bertahap agar melatih kerja lambung
2. Suction berkala Untuk membebaskan jalan napas pasien dari
lendir, menghindari terjadinya aspirasi3. Balance cairan Untuk mengetahui keseimbangan cairan
tubuh pasien sesuai target terapi.4. Oral hygiene Untuk menjaga kebersihan mulut pasien
agar tidak menambah sumber infeksi pasien5. Head up 30⁰ Untuk mencegah obstruksi vena di leher
6. Nebulizer dengan Physiological Zouth 5 cc/ 6 jam
Untuk membantu melancarkan jalan nafas pasien dan mengencerkan sekret pada saluran nafas
7. Pro Cito Craniotomy evakuasi ICH apabila :
c. GCS menurun > 2 poin
d. Pupil anisokor D/S
-
Craniotomy dilakukan untuk mencegah penekanan intra kranial yang bisa menyebabkan kematian pada pasien.
8. Miring kanan- kiri / 2 jam
Untuk mobilisasi rutin pasien mencegah terjadinya dekubitus
9. Kompres agresif bila suhu > 37,8 ⁰ C
Untuk Membantu menurunkan suhu tubuh pasien
FOLLOW UP HARI KETIGA
Pemeriksaan Fisik (10/09/2015 pukul 07.00 WIB)
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Apatis GCS: 13 (E4M6V3)
Tanda Vital : TD : 150/90 mmHg( MAP 110)
DN : 80 x/m reguler, teraba lemah
RR : 21x/ m SpO2 : 99%
T : 36,1 0C
Kepala : CA (-/-), SI(-/-)
Pupil isokor (+/+) Refleks cahaya langsung (-/-)
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5+2 mmHg
Paru-paru : Simetris, retraksi (-), ketertinggalan gerak (-)
sonor (+/+)
vesikuler +/+, ronki +/+, Wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung S1-S2 reguler, Mur-mur (-), Gallop (-)
Abdomen : Datar, Bising Usus (+) normal, timpani, hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT >2 dtk, edem (-)
Balance cairan
Input
EnteralParenteral/ 24 jam
Jenis Jumlah
Susu 4 x 200 cc
-Manitol- Tutofusin-Kalbamin- D 10%
- Renxamin
2722 ml
Total : 2722 ml
Output/ 24 jam JumlahUrine 750 mlIWL 600 mlTotal 1350 mlBalance cairan/6 jam + 1372 /24 jamUrine output 0,5 cc/kgBB/jam
HASIL LABORATORIUMTanggal 10 September 2015
Parameter Hasil Nilai NormalGula darah sewaktu 186 mg/dl < 200mg/dLCreatinin 2,63 mg/dl 0,17-1,5 mg/dlUreum 168 mg/dl 21 -53
Parameter Hasil Nilai NormalNatrium (Na) 138 mmol/L 135 – 148 mmol/LKalium (K) 3,6 mmol/L 3,5 -5,3 mmol/LChlorida (Cl) - 98 – 106 mmol/LCalsium (Ca) 1,13 mmol/L 0,98 – 1,2 mmol/LDiagnosis: - Stroke Hemoragik
- Hipertensi stage II
- Insuf Renal
TERAPI MEDIKAMENTOSATanggal 10 September 2015NO Jenis terapi medikamentosa Efek farmakologi1. Inf. Tutofusin : Kalbamin : D10 % 20
tpmTutofusin mengandung cairan air dan elektrolit. Komposisi/ L Na 100 meq , K 18 meq, Ca 4 meq, Mg 6 mg, Cl 90 meq, acetate 38 meq, sorbitol 50 g.Kalbamin merupakan nutrisi parenteral dengan endogeneus formula pada keadaan stress metabolik dengan osmolaritas 800 mOsm/LCairan Infus D 10% mengandung larutan anhydrous glukosa dengan osmolaritas 555 mOsm/l
2. Inf. Renxamin 500 cc / 24 jam Meningkatkan status protein dan nutrisi pada pasien dengan gangguan ginjal
3. Inf. Manitol 5 x 125 ml Manitol menembus sawar darah otak, mencegah edema otak, dan memiliki efek diuresis. Osmolaritas 1098 mOsm/L
4. Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr (IV) Antibiotik golongan sefalosporin generasi 3 mekanisme kerja menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri. Cefotaxime memiliki stabilitas yang tinggi terhadap Beta Laktamase yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif dan gram positif
5 Inj. Neurobion 1x 1 amp ( 3cc) (IV) Kombinasi vitamin neurotropik (B1,B6, B12) yang dapat memperbaiki sel neuron
.6. Inj. Mecobalamin 2 x 500 μg/ml (IV) Mecobalamin meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein, dan lemak. Bekerja sebagai koenzim dalam sintesa methionin, terlibat dalam sintesis thyamide pada deoxyuridine, mempercepat
sintesis DNA, dan RNA, mempercepat sintesis lecthin dan sel-sel neuron, mempercepat maturasi dan diferensiasi eritroblast.
7 Inj. Citicolin 2 x 500 mg (IV) Citicoline meningkatkan aktivitas pembentukan dari retikular dalam otak khususnya aktivitas sistem retikuler asending yang berhubungan dengan proses kesadaran, meningkatkan aktivitas sistem piramidal dan memperbaiki paralisis motorik dan aliran oksigen dan metabolisme serebral
8 Inj. Lanzoprazole 2 x 30 mg (IV) Lanzoprazole merupakan penghambat pompa proton yang bekerja menekan sekresi lambung secara spesifik dengan menghambat H+K+ATP-ase dari sel-sel parietal mukosa lambung
9 Inj Asam Tranexamat 3 x 500 mg (IV)
Asam traneksamat memiliki aktivitas antiplasminik, aktivitas hemostatis dengan mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit dan kerapuhan vaskular, dan pemecahan faktor koagulasi, serta memiliki aktivitas anti alergi dan peradangan dengan cara menghambat produksi kinin dan senyawa peptida aktif yang berperan dalam proses inflamasi dan reaksi alergi
10 Inj. Metamizole 3 x 1 gr (IV) Metamizole merupakan suatu derivat metansulfonat aminopirin. Pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat dan perifer menghambat pembentukan prostaglandin
11 Inf. Paracetamol 4 x 100 ml/ jam Paracetamol merupakan golongan non-opioid dengan onset analgesik dan antipiretik yang cepat (onset 5-10 menit) lama kerja 4-6 jam dan di eliminasi melalui hati serta memiliki efek morphine sparing effect.
12 SP. Nicardipine 30 mg dalam Nacl 0,9% dosis 0,6 mg 2,5 cc/ jam
Nicardipine memiliki aktivitas vasodilatasi koroner, menghasilkan peningkatan aliran darah koroner dan penurunan resistensi perifer sehingga mengurangi preload, afterload,
13 Ketocid 3 x 2 tab (NGT) Membantu memenuhi kebutuhan asam amino dengan kandungan nitrogen yang rendah.
14 Inj. Dexametasone 3x 5 mg (IV) Deksametasone merupakan obat anti inflamasi dan anti alergi. Golongan glukokortikoid mempunyai efek sedikit menahan sodium. Waktu paruh plasma 3-4 jam Mencapai kadar puncak 1-2 jam. Metabolisme di hati dan eksresi melalui urin.
15 Bisolvon Syr 3 x 10 cc (NGT) Merupakan kombinasi sekretolitik yakni bromhexine dengan suatu ekspektoran , guaiaphenesin. Bekerja menghancurkan sekret pada saluran pernafasan dengan menghancurkan serat-serat mukoprotein pada sputum sehingga mudah dikeluarkan.
ADVIS LAINNYA
NO ADVIS TUJUAN1. Diet Sonde Susu 4 x 150 cc Untuk diet enteral pasien bertahap agar
melatih kerja lambung
2. Suction berkala Untuk membebaskan jalan napas pasien dari lendir, menghindari terjadinya aspirasi
3. Balance cairan Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh pasien sesuai target terapi.
4. Oral hygiene Untuk menjaga kebersihan mulut pasien agar tidak menambah sumber infeksi pasien
5. Head up 30⁰ Untuk mencegah obstruksi vena di leher
6. Nebulizer dengan Physiological Zouth 5 cc/ 6 jam
Untuk membantu melancarkan jalan nafas pasien dan mengencerkan sekret pada saluran nafas
7. Pro Cito Craniotomy evakuasi ICH apabila :
e. GCS menurun > 2 poin
f. Pupil anisokor D/S-
Craniotomy dilakukan untuk mencegah penekanan intra kranial yang bisa menyebabkan kematian pada pasien.
8. Miring kanan- kiri / 2 jam Untuk mobilisasi rutin pasien mencegah terjadinya dekubitus
9. Kompres agresif bila suhu > 37,8 ⁰ C
Untuk Membantu menurunkan suhu tubuh pasien
FOLLOW UP HARI KEEMPAT
Pemeriksaan Fisik (11/09/2015 pukul 07.00 WIB)
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Apatis GCS: 13 (E4M6V3)
Tanda Vital : TD : 148/81 mmHg( MAP 103)
DN : 60 x/m reguler, teraba lemah
RR : 20x/ m SpO2 : 99%
T : 36,5 0C
Kepala : CA (-/-), SI(-/-)
Pupil isokor (+/+) Refleks cahaya langsung (-/-)
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5+2 mmHg
Paru-paru : Simetris, retraksi (-), ketertinggalan gerak (-)
sonor (+/+)
vesikuler +/+, ronki +/+, Wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung S1-S2 reguler, Mur-mur (-), Gallop (-)
Abdomen : Datar, Bising Usus (+) normal, timpani, hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT >2 dtk, edem (-)
Balance cairan
Input
EnteralParenteral/ 24 jam
Jenis Jumlah
Susu 4 x 200 cc
-Manitol- Tutofusin-Kalbamin- D 10%
- Renxamin
2955 ml
Total : 2955 ml
Output/ 24 jam JumlahUrine 2700 mlIWL 600 mlTotal 3300 mlBalance cairan/6 jam + 345 /24 jamUrine output 1,8cc/kgBB/jam
Diagnosis: - Stroke Hemoragik
- Hipertensi stage II
- Insuf Renal
TERAPI MEDIKAMENTOSATanggal 11 September 2015
NO Jenis terapi medikamentosa Efek farmakologi1. Inf. Tutofusin : Kalbamin : D10 %
20 tpmTutofusin mengandung cairan air dan elektrolit. Komposisi/ L Na 100 meq , K 18 meq, Ca 4 meq, Mg 6 mg, Cl 90 meq, acetate 38 meq, sorbitol 50 g.Kalbamin merupakan nutrisi parenteral dengan endogeneus formula pada keadaan stress metabolik dengan osmolaritas 800 mOsm/LCairan Infus D 10% mengandung larutan anhydrous glukosa dengan osmolaritas 555 mOsm/l
2. Inf. Renxamin 500 cc / 24 jam Meningkatkan status protein dan nutrisi pada pasien dengan gangguan ginjal
3. Inf. Manitol 5 x 125 ml Manitol menembus sawar darah otak, mencegah edema otak, dan memiliki efek diuresis. Osmolaritas 1098 mOsm/L
4. Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr (IV) Antibiotik golongan sefalosporin generasi 3 mekanisme kerja menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri. Cefotaxime memiliki stabilitas yang tinggi terhadap Beta Laktamase yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif dan gram positif
5 Inj. Neurobion 1x 1 amp ( 3cc) (IV) Kombinasi vitamin neurotropik (B1,B6, B12) yang dapat memperbaiki sel neuron
.6. Inj. Mecobalamin 2 x 500 μg/ml (IV)
Mecobalamin meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein, dan lemak. Bekerja sebagai koenzim dalam sintesa methionin, terlibat dalam sintesis thyamide pada deoxyuridine, mempercepat sintesis DNA, dan RNA, mempercepat sintesis lecthin dan sel-sel neuron, mempercepat maturasi dan diferensiasi eritroblast.
7 Inj. Citicolin 2 x 500 mg (IV) Citicoline meningkatkan aktivitas pembentukan dari retikular dalam otak khususnya aktivitas sistem retikuler asending yang berhubungan dengan proses kesadaran, meningkatkan aktivitas sistem piramidal dan memperbaiki paralisis motorik dan aliran oksigen dan metabolisme serebral
8 Inj. Lanzoprazole 2 x 30 mg (IV) Lanzoprazole merupakan penghambat pompa proton yang bekerja menekan sekresi lambung secara spesifik dengan menghambat H+K+ATP-ase dari sel-sel parietal mukosa lambung
9 Inj Asam Tranexamat 3 x 500 mg (IV)
Asam traneksamat memiliki aktivitas antiplasminik, aktivitas hemostatis dengan mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit dan kerapuhan vaskular, dan pemecahan faktor koagulasi, serta
memiliki aktivitas anti alergi dan peradangan dengan cara menghambat produksi kinin dan senyawa peptida aktif yang berperan dalam proses inflamasi dan reaksi alergi
10 Inj. Metamizole 3 x 1 gr (IV) Metamizole merupakan suatu derivat metansulfonat aminopirin. Pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat dan perifer menghambat pembentukan prostaglandin
11 Inf. Paracetamol 4 x 100 ml/ jam Paracetamol merupakan golongan non-opioid dengan onset analgesik dan antipiretik yang cepat (onset 5-10 menit) lama kerja 4-6 jam dan di eliminasi melalui hati serta memiliki efek morphine sparing effect.
12 SP. Nicardipine 30 mg dalam Nacl 0,9% dosis 0,6 mg 2,5 cc/ jam
Nicardipine memiliki aktivitas vasodilatasi koroner, menghasilkan peningkatan aliran darah koroner dan penurunan resistensi perifer sehingga mengurangi preload, afterload,
13 Ketocid 3 x 2 tab (NGT) Membantu memenuhi kebutuhan asam amino dengan kandungan nitrogen yang rendah.
14 Inj. Dexametasone 3x 5 mg (IV) Deksametasone merupakan obat anti inflamasi dan anti alergi. Golongan glukokortikoid mempunyai efek sedikit menahan sodium. Waktu paruh plasma 3-4 jam Mencapai kadar puncak 1-2 jam. Metabolisme di hati dan eksresi melalui urin.
15 Bisolvon Syr 3 x 10 cc (NGT) Merupakan kombinasi sekretolitik yakni bromhexine dengan suatu ekspektoran , guaiaphenesin. Bekerja menghancurkan sekret pada saluran pernafasan dengan menghancurkan serat-serat mukoprotein pada sputum sehingga mudah dikeluarkan.
ADVIS LAINNYA
NO ADVIS TUJUAN1. Diet Sonde Susu 4 x 150 cc Untuk diet enteral pasien bertahap agar
melatih kerja lambung2. Suction berkala Untuk membebaskan jalan napas pasien dari
lendir, menghindari terjadinya aspirasi3. Balance cairan Untuk mengetahui keseimbangan cairan
tubuh pasien sesuai target terapi.4. Oral hygiene Untuk menjaga kebersihan mulut pasien
agar tidak menambah sumber infeksi pasien5. Head up 30⁰ Untuk mencegah obstruksi vena di leher
6. Nebulizer dengan Physiological Zouth 5 cc/ 6 jam
Untuk membantu melancarkan jalan nafas pasien dan mengencerkan sekret pada saluran nafas
7. Pro Cito Craniotomy evakuasi ICH apabila :
g. GCS menurun > 2 poin
h. Pupil anisokor D/S-
Craniotomy dilakukan untuk mencegah penekanan intra kranial yang bisa menyebabkan kematian pada pasien.
8. Miring kanan- kiri / 2 jam Untuk mobilisasi rutin pasien mencegah terjadinya dekubitus
9. Kompres agresif bila suhu > 37,8 ⁰ C
Untuk Membantu menurunkan suhu tubuh pasien
DISKUSI
1. Berapa nilai Osmolaritas plasma normal tubuh manusia ?
275 -295 mOsm/kg
2. Syarat pemberian nutrisi parenteral ?
Pasien dengan sumbatan saluran cerna tersumbat
Pasien dengan saluran cerna terlalu pendek
Gangguan saluran cerna oleh proses radang
Kesadaran rendah
Post operasi berat