laporan kasus retinitis pigmentosa bab 3

Upload: teguh-topan-prahara-yudha

Post on 24-Feb-2018

313 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Retinitis pigmentosa merupakan sekelompok degenerasi retina herediter yang ditandai

    oleh disfungsi progresif fotoreseptor dan disertai oleh hilangnya sel secara progresif dan

    akhirnya atrofi beberapa lapisan retina.1 Atau sekelompok gangguan retina yang

    menyebabkan hilangnya ketajaman penglihatan secara progresif, defek lapangan penglihatan,

    dan kebutaan pada malam hari (night blindness). Sebutan retinitis pigmentosa berasal dari

    deposit pigmen yang merupakan karakteristik penyakit ini.4 engenai terutama laki!laki, atau

    dominan mengenai laki!laki ataupun perempuan meskipun perempuan terkena ringan.

    enurut data penelitian, retinitis pigmentosa terjadi pada 1 dari "### penduduk di seluruh

    dunia. $enyakit ini dapat menyerang orang de%asa, lebih sering de%asa muda, meskipun

    dapat juga ditemukan terjadi pada anak!anak sampai pertengahan usia 4#!"# tahun5

    &ejala klinis retinitis pigmentosa adalah buta senja didahului penglihatan tero%ongan

    untuk beberapa tahun atau dekade. 'isusul dengan berkurangnya lapang penglihatan perifer

    yang berakhir dengan hilangnya penglihatan sentral. $asien penyakit ini biasanya mengalami

    kebutaan setelah usia 4# tahun. $enyakit ini tidak bisa diobati dengan obat!obatan. bat

    hanya dapat memperlambat progresiitas penyakit *,1+

    RETINITIS PIGMENTOSA 1

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    2/24

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Anatomi Retina

    Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan dan multilapis yang

    melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan

    hampir sama jauhnya dengan korpus siliari dan berakhir di tepi ora serata. $ada orang

    de%asa, ora serata berada sekitar ,"mm di belakang garis sch%albe pada sisi temporal dan

    ",* mm di belakang garis ini pada sisi nasal. 'i sebagian besar tempat retina dan epitelium

    pigmen retina mudah berpisah hingga membentuk suatu ruang subretina, seperti yang terjadi

    pada ablasio retina. -etapi pada diskus dan ora serata, retina dan eiptelium pigmen retina

    saling melekat kuat, sehingga membatasi perluasan cairan subretina pada ablasio retina.1

    &ambar 1. Anatomi retina

    Retina mempunyai tebal #,1+ mm pada ora serata dan #,+ mm pada kutub posterior.

    'i tengan!tengan kutub posterior terdapat makula yang mengandung xanthophylls (pigmen

    kuning). Secara histologis makula terdiri dari dua atau lebih lapisan sel ganglion dengan

    diameter "! mm. akula ber%arna kuning akibat akumulasi dari karotenoid teroksidasi

    khususnya lutein dan /ea0hantine di tengah!tengah makula. arotenoid ini berperan sebagai

    antioksidan dan berfungsi untuk memfilter gelombang sinar biru yang berperan dalam

    retinitis solar. +,1,4

    RETINITIS PIGMENTOSA 2

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    3/24

    'i tengah!tengah makula terdapat foea (foea sentralis) dengan diameter 1," mm

    dan di dalamnya terdapat fotoreseptor yang berperan dalam ketajaman pengihatan dan

    penglihatan %arna. 'i dalam foea terdapat foveal avascular zone. 'i tengah!tengah foea

    foeola dengan diameter #," dan di dalamnya tersusun padat sel kerucut. 'i sekitar foea

    terdapat lingkaran yang berdiameter #," mm yang disebut parafoeal dimana tersusun dari

    lapisan sel ganglion, lapisan inti dalam dan lapisan pleksiformis luar yang tebal. 'i

    sekeliling daerah ini terdapat lingkaran berdiameter 1," mm, disebutperifoveal zone.+,"

    &ambar +. Anatomi makula yang disebut juga area sentralis atau pole posterior.

    2apisan!lapisan retina mulai dari sisi dalamnya adalah sebagai berikut 3 1,4,",1+

    1. embrana limitans interna

    +. 2apisan serat saraf yang mengandung akson!akson sel ganglion yang berjalan menuju

    nerus optikus

    . 2apisan sel ganglion

    4. 2apisan pleksiformis dalam yang mengandung sambungan!sambungan sel ganglion

    dengan sel amakrin dan sel bipolar

    ". 2apisan inti dalam badan sel bipolar, amakrin dan sel hori/ontal. 2apisan pleksiformis luar, yang mengandung sambungan!sambungan sel bipolar dan

    sel hori/ontal dengan fotoreseptor

    *. 2apisan inti luar sel fotoreseptor

    . embrana limitans eksterna

    5. 2apisan fotoreseptor segmen dalam dan luar batang dan kerucut

    1#. 6pitelium pigmen retina

    RETINITIS PIGMENTOSA 3

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    4/24

    &ambar . 2apisan retina

    Sinar yang mengenai retina harus menembus mele%ati seluruh lapisan retina untuk

    mencapai fotoreseptor. 'ensitas dan distribusi fotoreseptor berariasi sesuai dengan topografi

    di retina. 'i foea, fotoreseptor didominasi oleh sel kerucut, khususnya yang sensitie

    terhadap %arna merah dan hijau dengan densitasnya mencapai 14#.### sel kerucut per

    millimeter persegi. 7oea sentralis hanya mengandung sel kerucut dan sel muller dan tidak

    dijumpai sel batang. 8umlah sel kerucut semakin berkurang menjauhi foea sentralis, dan

    pada daerah perifer tidak dijumpai sel kerucut dan digantikan oleh sel batang dan mencapai

    densitas tertinggi yaitu 1#.### sel per millimeter persegi. +

    9euro :askularisasi Retina

    2apisan dalam retina (mulai dari lapisan membran limitans interna sampai lapisan inti

    dalam) diperdarahi oleh arteri retina sentralis yang berasal dari arteri optalmika. 2apisan

    retina sisanya tidak mempunyai pembuluh darah dan memperoleh nutrisi secara difusi dari

    lapisan koroid yang kaya akan kapiler. Arteri retina sentralis memasuki orbita bersama

    dengan nerus optikus dan bercabang menjadi empat percabangan yaitu cabang superior!

    nasal, superior temporal, inferior!nasal, inferior temporal. Arteri!arteri ini tidak mempunyai

    anastomosis sehingga apabila terjadi sumbatan akan menyebabkan infark retina.+,4,",1+

    Retina tidak mempunyai persarafan sensoris sehingga kerusakan pada retina tidak

    akan menyebabkan nyeri.4,"

    RETINITIS PIGMENTOSA 4

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    5/24

    2.2 Fisiologi Retina

    Retina terdiri atas fotoreseptor yang berperan dalam proses penglihatan yaitu

    fotoreseptor batang dan kerucut. edua fotoreseptor ini mengandung komponen kimia yang

    sensitie terhadap cahaya yang berperan dalam proses penglihatan. $ada sel batang dikenal

    dengan rodopsin dan pada sel kerucut dikenal dengan pigmen %arna yang mempunyai

    susunan yang sedikit berbeda dengan rodopsin.

    Segmen terluar dari sel batang yang mendekati lapisan pigmen retina mengandung

    rodopsin sekitar 4#;. Rodopsin merupakn kombinasi dari protein scotopsin dengan pigmen

    karotenoid retina. Retina mempunyai bentuk rantai 11!cis.

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    6/24

    secara otomomatis akan berikatan dengan skotopsin dan membentuk rodopsin yang akan

    tetap stabil sampai terjadi dekomposisi kembali yang dipicu oleh absorbsi energy cahaya.

    Rantai all-trans retinal yang terbentuk dalam proses aktiasi rodopsin dapat

    dikonersi menjadi bentuk all!trans retinol yang merupakan salah satu bentuk itamin A.

    'engan bantuan en/im isomerase all-trans retinolakan dikonersi menjadi bentuk 11!cis

    retinol yang kemudian berubah menjadi 11!cis retinal yang kemudian berikatan dengan

    skotopsin membentuk rodopsin. :itamin A yang terdapat pada sel batang dapat diubah

    menjadi bentuk retina apabila dibutuhkan, dan sebaliknya retinal yang berlebih diretina dapat

    diubah menjadi itamin A. >al ini penting, karena berhubungan dengan proses penglihatan,

    seperti yang terjadi pada rabun senja. $ada rabun senja terjadi defisiensi itamin A yang berat

    dan tanpa itamin A jumlah retinal dan rodopsin yang terbentuk juga semakin berkurang.

    omponen fotokimia pada sel kerucut mempunyai struktur yang mirip dengan

    komponen kimia rodopsin pada sel batang. $erbedaannya berada pada komponen protein atau

    opsin, disebut denganphotopsinpada sel kerucut, sedikit berbeda dengan skotopsin pada sel

    batang. omponen retinal pada pigmen retina sama pada sel kerucut dan sel batang.

    Sel kerucut sensitif terhadap pigmen %arna yang berbeda. $igmen %arna ini dikenal

    dengan pigmen sensitif %arna biru, pigmen sensitif %arna hijau dan pigmen sensitif %arna

    merah.

    &ambar ". Absorbsi cahaya oleh pigmen retina sel batang dan sel kerucut.

    RETINITIS PIGMENTOSA 6

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    7/24

    8alur penghantaran sinyal isual dari sel kerucut ke sel ganglion berbeda dengan jalur

    penghantaran sinyal isual dari sel batang ke sel ganglion. 9euron dan serabut saraf yang

    menghantar sinyal isual dari penglihatan sel kerucutlebih besar dan dua kali lebih cepat

    menghantarkan sinyal isual dibandingkan dengan penglihatan sel kerucut.

    &ambar . rganisasi neural retina, sebelah kiri di daerah perifer retina dan di sebelah kanan

    di daerah foea

    'ari gambar di atas terlihat jalur penghantaran sinyal isual dari fotoreseptor menuju

    ke sel ganglion. 7otoreseptor baik sel kerucut maupun sel batang akan menghantarkan sinyal

    isual menuju lapisan pleksiformis eksterna yang akan bersinaps dengan sel bipolar dan sel

    hori/ontal. Sel bipolar akan menghantarkan sinyal isual akan meneruskan sinyak isual

    menuju lapisan pleksiformis interna yang akan bersinaps dengan sel ganglion dan sel

    amakrin. Sel amakrin akan menghantarkan sinyal isual melalui dua arah yaitu secara

    langsung dari sel bipolar menuju sel ganglion atau secara hori/ontal di dalam lapisan

    pleksiformis interna dari akson sel bipolar ke dendrite sel ganglion atau sel amakrin yang

    lainnya. Sel ganglion kemudian akan menghantarkan sinyak dari retina menuju nerus

    optikus dan kemudian menuju otak.+,

    2. De!enisi

    Retinitis pigmentosa merupakan sekelompok degenerasi retina herediter yang ditandai

    oleh disfungsi progresif fotoreseptor dan disertai oleh hilangnya sel secara progresif dan

    akhirnya atrofi beberapa lapisan retina1. Atau sekelompok gangguan retina yang

    menyebabkan hilangnya ketajaman penglihatan secara progresif, defek lapangan penglihatan,

    dan kebutaan pada malam hari (night blindness). Sebutan retinitis pigmentosa berasal dari

    deposit pigmen yang merupakan karakteristik penyakit ini.4

    2." Insi#ensi5

    ! -erjadi pada " orang per 1### populasi dunia

    ! ?sia. uncul pada masa kanak!kanank dan berkembang lambat, dan sering terjadi kebutaan

    setelah usia de%asa.

    RETINITIS PIGMENTOSA 7

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    8/24

    ! 8enis elamin. $ada umumnya pria lebih sering terkena dari pada %anita dengan

    perbandingan 3+

    !Laterality. $enyakit ini hampir terjadi secara bilateral.

    2.5 Etiologi

    Retinitis pigmentosa merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara mendel

    yang terjadi pada beberapa kasus.

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    9/24

    $erubahan pigmen retina. =ni adalah jenis periaskular dan berbentuk sepert bone

    spicules. $ada a%alnya perubahan ini ditemukan hanya pada bagian euatorial dan

    kemudian berlanjut ke bagian anterior dan posterior.

    Arteriol retina berkurang dan menjadi seperti benang pada tingkat yang lanjut

    !ptic discmenjadi pucat pada tingkat lanjut dan terjadi atrofi

    $erubahan yang lain yang dapat terlihat adalah colloid bodies"choroidal sclerosis"

    cystoid macular oedema" atrophic or cellophane maculopathy.

    &ambar *.#undus picture in retinitis pigmentosa

    &ambar . $onsecutive optic atrophy in retinitis pigmentosa

    . $erubahan lapangan pandang penglihatan

    Annularatau ring-shaped scotomaadalah gambaran adanya degenerasi pada bagian

    euator pada retina. Seperti progres dari suatu penyakit, scotoma meningkat pada

    bagian anterior dan posterior dan utamanya hanya penglihatan central berada

    disebelah kiri (tubular vision).

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    10/24

    &ambar 5.#ield change in retinitis pigmentosa

    4. $erubahan 6lektrofisiologi

    $erubahan secara electrofisiologi ini muncul dia%al sebelum gejala subjektif dan

    tanda!tanda objektif muncul.

    a. 6lectro!retinogrsm (6R&)subnormalatau terhapus (abolished)

    b.%lectro-oculogram(6&) menunjukkan tidak adanya puncak cahaya.

    $asien dengan gangguan penglihatan yang berat dapat terjadi halusinasi dan

    gangguan tidur. >al ini merupakan suatu kesempatan penting bagi pasien untuk berdiskusi

    tentang diagnosis penyakitnya dan konseling genetik prognosis penyakitnya.5

    2.( Pato!isiologi

    ekanisme pasti dari degenerasi fotoreseptor belum diketahui, tetapi akhirnya dapat

    terjadi apoptosis degeneratif fotoreseptor batang dengan fotoreseptor kerucut pada tingkat

    yang lanjut. Retinitis pigmentosa dapat respon terhadap fotoreseptor yang atrofi dengan

    proliferasi kedalam retina. Sel!sel pigmen berkumpul disekitar pembuluh darah retina yang

    atrofi, yang dapat diketahui dengan fundus sebagai bentuk klasik Bbone spiculeC.

    Retinitis pigmentosa biasanya dianggap sebagai distrofi batang!kerucut (rod-cone

    dystrophy) dimana defek genetik menyebabkan kematian sel (apoptosis), terutama di

    fotoreseptor batang. 8arang terjadinya defek genetik akibat pengaruh fotoreseptor epitelium

    pigmen retina dan kerucut. Retinitis pigmentosa memiliki ariasi fenotipik yang signifikan,

    karena ada banyak gen yang berbeda yang mengarah ke diagnosis retinitis pigmentosa, dan

    RETINITIS PIGMENTOSA 1

    0

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    11/24

    pasien dengan mutasi genetik yang sama dapat ditandai dengan temuan retina sangat

    berbeda.11

    &ambar 1#. $one dydtrophy

    &ambar 11. Done dystrophy menunjukkan typical central macular atrophy yang ditemukan

    pada kondisi ini

    $erubahan histopatologi pada retinitis pigmentosa telah didokumentasikan dengan

    baik, dan baru baru ini, perubahan histologis tertentu yang terkait dengan mutasi gen tertentu

    telah dilaporkan. -ahap akhir terjadi kematian sel fotoreseptor tetap oleh

    apoptosis. $erubahan histologis pertama yang ditemukan di fotoreseptor adalah pemendekan

    segmen luar batang. Segmen luar semakin memendek, diikuti oleh hilangnya fotoreseptor

    batang. >al ini terjadi paling signifikan di pinggiran pertengahan retina. 'aerah!daerah retina

    mencerminkan apoptosis sel dengan memiliki inti menurun di lapisan nuklir luar. 'alam

    banyak kasus, degenerasi cenderung memburuk pada bagian retina rendah, sehingga

    menunjukkan peran untuk eksposur cahaya.11

    8alur akhir yang umum dalam retinitis pigmentosa biasanya kematian dari

    fotoreseptor batang yang menyebabkan hilangnya penglihatan. Sebagai batang yang paling

    padat ditemukan di retina midperipheral, hilangnya sel di daerah ini cenderung menyebabkan

    RETINITIS PIGMENTOSA 1

    1

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    12/24

    kehilangan penglihatan perifer dan kehilangan penglihatan pada malam hari. al ini dapat terjadi

    lebih a%al atau terlambat dalam berbagai bentuk retinitis pigmentosa. 11

    2.) Diagnosis

    Retinitis pigmentosa merupakan penyakit retina degeneratif yang memiliki

    karakteristik adanya deposit pigmen di retina. elainan ini merupakan degenerasi primer

    fotoreseptor batang dengan fotoreseptor kerucut sebagai degenerasi sekunder, yang dapat

    menjelaskan mengapa pasien dapat mengalami kebutaan pada malam hari.

    Adapun untuk menegakkan diagnosis dari retinitis pigmentosa berdasarkan temuan

    klinis retinitis pigmentosa (lihat gejala klinis) yaitu berdasarkan simtom isual, perubahan

    pada fundus, perubahan lapangan pandang penglihatan, perubahan elektrofisiologi.

    Selain itu, diagnosis juga dapat dibuat oleh ophtalmoskopi berdasarkan gambaran

    klasic dasar.Rod-cone dystrophy(?tamanya sel batang yang terkena). Adanya Bbone spiculeC

    yang merupakan proliferasi epitelium retina yang dapat dilihat pada bagian tengah perifer

    retina. elainan ini perlahan!lahan menyebar ke sentral dan lebih jauh lagi sampai ke perifer

    (gambar 1#). A%al defisit yang terjadi yaitu defek penglihatan %arna dan gangguan persepsi

    kontra. Atrofi optic nerveyang terjadi pada fase lanjut. Arteri!arteri menjadi sempit.4

    &ambar 1+. arakteristik tanda adanya narro&ed retinal vessels" &axy yello& appearance of

    the optic dis due to atrophy of the optic nerve" and 'bone-spicule proliferation of retinal

    pigment epithelium

    RETINITIS PIGMENTOSA 1

    2

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    13/24

    $ada cone-rod dystrophy (?tamanya sel kerucut yang terkena). Adanya penurunan

    isus dia%al dengan penurunan progress dari lapangan pandang penglihatan. edua bentuk

    kelainan dari retinitis pigmentosa ini dapat diketahui melalui electroretinography.4

    2.* Penatalaksanaan

    A)

    '>A adalah asam lemak tak jenuh ganda omega! dan antioksidan. $enelitian

    telah menunjukkan korelasi 6R& (electroretinogram) amplitudo dengan

    konsentrasi '>A eritrosit!pasien. Studi lainnya melaporkan adanya perubahan

    6R& kurang pada pasien dengan tingkat yang lebih tinggi kadar '>A. Aceta/olamide

    6dema makula dapat mengurangi penglihatan dalam tahap lanjut dari retinitis

    pigmentosa. 'ari banyak terapis mencoba, aceta/olamide oral telah menunjukkan

    hasil yang paling menggembirakan dengan beberapa perbaikan dalam fungsi

    isual. Studi yang dilakukan oleh 7ishman dkk dan Do0 et al telah menunjukkan

    perbaikan dalam ketajaman isual snelling dengan aceta/olamide oral untuk

    pasien yang memiliki retinitis pigmentosa dengan edema makula

    RETINITIS PIGMENTOSA 1

    3

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    14/24

    Dalcium channel blocker

    Dalcium channel blockers, seperti diltia/em, adalah obat!obat yang biasa

    digunakan pada penyakit jantung. alsium channel blocker telah menunjukkan

    beberapa manfaat dalam beberapa model binatang dari retinitis pigmentosa tetapimereka tidak efektif dalam model lain.

    2utein E /ea0anthin

    2utein dan /ea0anthin merupakan makula pigmen yang tubuh tidak dapat

    membuat melainkan berasal dari sumber makanan. 2utein berfungsi untuk

    melindungi macula dari kerusakan oksidatif, dan suplementasi oral telah terbukti

    meningkatkan pigmen makula. 'osis +# mg E hari telah direkomendasikan.

    BAB III

    LAP+RAN 'ASUS

    .1 I#entitas Pasien

    9ama 3 9y. S

    ?mur 3 "+ tahun

    8enis elamin 3 $erempuan

    SukuE

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    15/24

    menyempit, sehingga sering menabrak!nabrak saat berjalan. edua mata cepat

    lelah, tidak ada keluhan penglihatan ganda.

    . Ri%ayat $enyakit 'ahulu

    $asien mengalami penyakit seperti yang di deritanya saat ini sejak tahun 155.

    ri%ayat hipertensi (!)ri%ayat diabetes ilitus (!)

    4. Ri%ayat penyakit keluarga

    enurut pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang serupa.

    . Pemeriksaan Um,m

    1. Status &eneralis

    eadaan ?mum 3 -ampak sakit ringan

    esadaran 3 Dompos entis

    -ekanan 'arah 3 1+#E# mm>g

    9adi 3 1E menitSuhu

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    16/24

    869=S $66R=SAA9 ' S

    =nspeksi

    ?mum

    6dema ! !

    >iperemi ! !

    Sekret ! !

    2akrimasi ! !

    7otofobia ! !

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    17/24

    =nspeksi

    husus

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    18/24

    satu bulan yang lalu penglihatan semakin memburuk penglihatan kedua matanya mulai

    menyempit. dari status generalisata semua dalam keadaan normal, ?ntuk status

    optalmikus, pemeriksaan subjektif A:' E#, ?ntuk A:S E#, melalui pemeriksaan

    oftalmoskop terlihat 3one spicule pigmentationpada kedua bola mata.

    . 'iagnosis

    Retinitis pigmentosa 'S.

    .* -erapi

    :itamin A $almitate 1".### =.? 101

    . $rognosis

    Iuo ad itam 3

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    19/24

    melalui pemeriksaan funduskopiEoftalmoskop terlihat

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    20/24

    $erubahan pigmen retina. =ni adalah jenis periaskular dan berbentuk sepert bone

    spicules. $ada a%alnya perubahan ini ditemukan hanya pada bagian euatorial dan

    kemudian berlanjut ke bagian anterior dan posterior.

    Arteriol retina berkurang dan menjadi seperti benang pada tingkat yang lanjut

    !ptic discmenjadi pucat pada tingkat lanjut dan terjadi atrofi

    $erubahan yang lain yang dapat terlihat adalah colloid bodies"choroidal sclerosis"

    cystoid macular oedema" atrophic or cellophane maculopathy.

    5ada pasien ini hasil pemerisaan optalmoscope terdapat perubahan fundus yaitu

    perubahan pigmen retina berbentu seperti bone spicules pada edua mata 1ni adalah ciri

    has perubahan fundus pada retinitis pigmentosa ,ehingga menun6ang diagnosa retinitis

    pigmentosa

    . $erubahan lapangan pandang penglihatan

    Annularatau ring-shaped scotomaadalah gambaran adanya degenerasi pada bagian

    euator pada retina. Seperti progres dari suatu penyakit, scotoma meningkat pada

    bagian anterior dan posterior dan utamanya hanya penglihatan central berada

    disebelah kiri (tubular vision).

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    21/24

    ini. Sebaiknya dilakukan secara teratur setiap " tahun termasuk untuk menguji lapangan

    pandang dan ealuasi electroretinogram.*,11

    $emakaian kaca mata gelap untuk melindungi retina dari sinar ultraiolet bisa

    mempertahankan fungsi penglihatan.

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    22/24

    has pada Retinitis $igmentosa adalah nyctalopia" kehilangan penglihatan perifer,

    serta pada funduskopi ditemukan gambaran bone spicule pigmentationpada bagian

    perifer retina

    $enderita dianjurkan untuk berkunjung secara teratur kepada spesialis mata untuk

    memantau kelainan ini

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    23/24

    1. Riordan!6a $.

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS Retinitis Pigmentosa Bab 3

    24/24

    http3EE%%%.medscape.comLAccesed on +* Agustus +#14M

    1+. =lyas S. Anatomi dan 7isiologi ata. 'alam 1lmu 5enyait *ata. 6disi . 8akarta 3

    al 1!1+

    RETINITIS PIGMENTOSA 2

    4

    http://www.medscape.com/http://www.medscape.com/