retinitis pada pasien dengan hiv

Upload: rumahorbo-hinsa-julian

Post on 06-Jan-2016

263 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Retinitis Pada Pasien dengan HIV

Retinitis Pada Pasien dengan HIVOleh : Hinsa Julian RumahorboPembimbing : dr. Cliff Ernst SpM Latar belakangRetinitis adalah infeksi di daerah retina. Retinitis merupakan infeksi mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan.Retinitis biasanya sering terjadi pada pasien yang mengidap HIV.

Retinitis merupakan infeksi pada retina, yang secara signifikan menjadi penyebab morbiditas pada pasien HIV/AIDS. Retinitis ditemukan pada 30% pasien AIDS, dan ditemukan pada 80-90% pasien infeksi CMV. Selain CMV, Toksoplasma juga dapat menjadi penyebab retinitis pada pasien AIDS. Pemeriksaan skrining retina dilakukan di tingkat perawatan kesehatan primer di klinik AIDS di lima negara di Afrika sub-Sahara dan Asia Tenggara pada 325 pasien dengan jumlah CD4 di bawah 50. 20% pasien ini mempunyai retinitis CMV.Umumnya tidak didiagnosis sebelumnya, dan penelitian tambahan menemukan bahwa 37% mata dengan retinitis CMV dibutakan oleh infeksi ini.Skala masalah CMV di wilayah berkembang masih belum diketahui, karena kebanyakan kasus retinitis CMV tidak didiagnosis.Pemeriksaan retina secara berkala jarang dilakukan dan diagnosis mungkin tidak dipertimbangkan kecuali pasien mempunyai penglihatan yang rusak, atau pun menjadi buta tanpa harapan pulih.Kasus Nama : F TUmur : 23 ThnJenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : lulus SMAAlamat : Jalan Jend. Sudirman No. 3 Sorong. Anamnesa :Seorang perempuan datang ke Poli Penyakit dalam dengan keluhan pandangan kabur. Pandangan kabur dirasakan sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh berat badan turun, padahal pasien mengaku sering makan teratur. Pasien belum menikah.Status Generalis : baik Kesadaran : Compos MentisTekanan darah : 120/80 mmHgNadi: 88/ menitRespirasi : 20/ menitSuhu badan : 36.5cStatus Oftalmologis :Pemeriksaan Subyektif : Visus OD 1/300 dan OS 6/6Pemeriksaan Obyektif :Supersilium : NormalPalpebra : NormalAparatus lakrimalis : NormalBola mata : Ukuran Normal, posisi sentral, gerakan bebas kesegala arah.

Konjungtiva : Bulbi, Palpebra, dan forniks normal.Kornea : ukuran normal, jernih, permukaan licin.Sklera : warna normal.KOA : sudut bilik mata dalam, aquos jernih.Iris/pupil : isokor, Refleks cahaya normal. Lensa : Jernih. TIO : Normal. Refleks Fundus Cemerlang .

Funduskopi : Media : JernihPapil : Jernih-kuningmakula : KuningRetina : Kuning Diagnosis Retinitis ODPemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah lengkap (Hb, leukosit, trombosit,) dan diff count.Funduskopi.Retinometri.

Hasil pemeriksaanDarah lengkap 14/08/2015 :Wbc : 3.3 x 10/mmRbc : 3.67 x 10/mmHb: 7.9 g/dlHct : 25.7Plt: 118 x 10/mmLym : 1.0Mon: 0.2Gra: 2.1Hasil VCT 19/8/2015 : Reaktif

Gambaran klinis Retinitis CMVHilangnya penglihatan pada retinitis CMV dapat terjadi akibat keterlibatan Nervus Opticus atau macula, rhegmatogenous retinal detachment, serous macular detachment, atau oedema makula kistoid. Dari beberapa penyebab tersebut, hanya rhegmatogenous retinal detachment yang bersifat reversibel. Derajat kehilangan penglihatan yang tampak tergantung pada sisi yang terkena retinitis. Pada retinitis perifer, penglihatan dapat terlihat normal dan mungkin asimtomatis.Gambaran Funduskopi Retinitis CMV

Retinitis toksoplasmosisGambaran okuler pada pasien AIDS dapat dibedakan dengan pasien imunokompeten. Pada pasien AIDS, didapatkan keterlibatan multifokal atau bilateral, sebelumnya tidak didapatkan parut korioretinal, serta ditemukannya tanda infeksi toksoplasmosis sistemikRetinitis toksoplasmosis dapat juga menyerupai retinitis CMV, tetapi dapat dibedakan dengan ditemukannya tepi yang halus dan non-granuler, tidak adanya perdarahan retina, serta ditemukannya vitreus yang menonjol dan inflamasi pada kamera okuli anterior.Gambaran funduskopi Retinitis Tokso

Pembahasan Berdasarkan penyebab, ditemukan 60% pasien retinitis dinyatakan positif CMV, 20% dinyatakan positif Toksoplasma, dan 20% dinyatakan positif keduanya. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa 80% pasien retinitis positif CMV, sesuai dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa 80 90 % retinitis disebabkan oleh infeksi CMV. Namun, hasil ini masih perlu diperkuat dengan pemeriksaan yang lebih teliti dan dengan metode lain (PCR, tes konfirmasi dengan pengambilan cairan camera oculi anterior) selain hanya dengan melihat hasil tes serologi CMV maupun Toksoplasma untuk mengetahui secara pasti penyebab retinitis. Pada pasien dengan AIDS yang tidak diobati, riwayat alami retinitis CMV adalah retinitis nekrosis (kematian jaringan) yang berlanjut pelan tetapi terus-menerus, dengan kehancuran seluruh retina setelah tiga sampai enam bulan.Kebutaan akibat CMV adalah permanen, dan dapat terjadi cukup lama sebelum retina hancur total.Pada pasien diatas dapat disimpulkan bahwa pasien didiagnosis dengan Retinitis dengan HIV saja.

Penatalaksanaan Penanganan pada pasien dengan Retinitis dengan HIV pemberan ARV dan Gansiklovir.ARV diteruskan seumur hidup.Pengobatan yang berhasil untuk CMV pada pasien dengan AIDS membutuhkan obat khusus terhadap CMV.Gansiklovir, terapi standar tertinggi baku untuk mengobati CMV. Namun belum tersedia dia Papua.

ARV harus diteruskan untuk seumur hidup, sementara pengobatan khusus untuk retinitis CMV diteruskan sedikitnya sampai pemulihan retinitis.Kesimpulan Tempat yang realistis untuk penanganan Retinitis adalah dokter spesialis mata.Skrining untuk pasien retinitis pada pasien dengan HIV harus menjadi bagian dari penilaian awal pasien berisiko tinggi (minimal semua pasien dengan jumlah CD4 di bawah 50).Sekian dan Terima kasih