laporan kasus hiv

42
LAPORAN KASUS HIV Agry Ridho Cendikia 1120221194

Upload: agry-ridho-cendikia

Post on 03-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

okee

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus Hiv

LAPORAN KASUS HIV

Agry Ridho Cendikia1120221194

Page 2: Laporan Kasus Hiv

IDENTITAS

• Nama : Tn. E• Umur : 27 tahun • Jenis Kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Pekerjaan : Wiraswasta • Status : Menikah• Alamat : Grabag, Magelang • Tgl. masuk RS : 15 Mei 2013 melalui IGD RST Soedjono• Jam Masuk : 19.00 WIB

Page 3: Laporan Kasus Hiv

SUBJEKTIF

Keluhan Utama :

• Demam

Riwayat Penyakit Sekarang :

• Demam sudah dirasakan sejak 1 minggu terakhir, demam dirasakan naik turun. Sebelumnya pernah mondok selama 4 hari dengan keluhan yang sama namun minta pulang, tapi keadaan masih lemas, di rumah keadaan makin menurun

Page 4: Laporan Kasus Hiv

Keluhan tambahan

• Batuk (+) 1 bulan, • mual (+),• muntah (+), • lidah pahit, nafsu makan turun, tidak makan selama 1 minggu, tapi masih mau minum,• berat badan dirasakan semakin menurun.• Buang air besar cair frekuensi 5-6 kali sehari sudah 3 hari terakhir lendir (-) darah (-),• nyeri perut (+)

Page 5: Laporan Kasus Hiv

Riwayat Penyakit Dahulu :

• 2 minggu yang lalu lepas rawat dari RS dr. Unsaid Boyolali dengan diagnosis tifoid. • 3 bulan terakhir kondisi kesehatan menurun sering demam, batuk, sakit tenggorokan, dan tonsilitis kambuh-kambuhan. 3 bulan terakhir• terjadi penurunan berat badan yang cukup banyak lebih dari 10 kg. • Riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, asma disangkal

RPK :

• Hipertensi : Bapak

Riwayat Sosial :

• Merokok : ya, 1 bungkus sehari sjk 17 tahun• Minum alkohol : ya• Jarum suntik : pembuatan tato 2008• Riwayat free sex waktu sebelum menikah

Page 6: Laporan Kasus Hiv

OBJEKTIF• Keadaan Umum : sakit sedang, Lemah • Kesadaran/GCS : CM, GCS 15• Tanda Vital :

– Tekanan Darah : 110/70 mmHg– Nadi : 88x/menit– Suhu : 39,50C– Respirasi : 28x/menit

• Kepala & Leher :

– Konjungtiva anemis -/-– Sklera ikterik -/-– Pupil isokor– Tidak ada pembesaran KGB leher– JVP normal

Page 7: Laporan Kasus Hiv

• Thorax :• Cor

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus cordis teraba di linea mid clavicularis kiri ICS VPerkusi : Batas jantung kanan di linea parasternal kanan ICS IV, batas jantung kiri di linea midclavicularis kiri ICS VIAuskultasi : S1>S2 reguler, mur-mur (-), gallop (-)

• PulmoInspeksi : SimetrisPalpasi : vocal fremitus simetrisPerkusi : terdengar sonor pada kedua lapang paruAuskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Page 8: Laporan Kasus Hiv

• Abdomen : Inspeksi : DatarAuskultasi : BU (+) meningkatPalpasi : Supel, nyeri tekan (+) regio umbilicus, hepar dan lien tidak terabaPerkusi : Timpani

• Ekstremitas :Edema ekstremitas superior et inferior (-)

Akral hangatCapillary refill< 2 detik

Page 9: Laporan Kasus Hiv

DAFTAR MASALAH

Anamnesis•Demam 1 minggu•Mual (+)•Lidah pahit•Batuk •Nafsu makan turun•BAB cair•Nyeri perut •Riwayat keluhan yang sama sebelumnya •Riwayat perokok aktif•Riwayat alkohol•Riwayat jarum suntik•Riwayat free sex

Pemeriksaan Fisik

•Tampak lemah•Suhu : 39,50C•BU (+) meningkat

Page 10: Laporan Kasus Hiv

Assesment (hipotesis)

• Observasi Febris : – Infeksi Bakteri– Infeksi Viral

• Diare akut• Imunocompromized

Page 11: Laporan Kasus Hiv

• Diagnostik– Pemeriksaan laboratorium darah lengkap – Pemeriksaan laboratorium kimia darah– Pemeriksaan chest x-ray

• Terapi– Infus Ringer laktat 30 tpm– Injeksi tidim 2x1– Injeksi rantin 3x1– Neurodex 2x1– Biodiar 3x1– Imunoz 2x1

• Monitoring– Keadaan umum, vital sign, Efek samping obat, infus

• Edukasi– Tirah Baring

Page 12: Laporan Kasus Hiv

Tanggal S O A P

16 me12013 •Demam (-)•Batuk berkurang•Nafsu makan (-)•Makan (-) minum (+)•Mual (+) muntah (+)•Pusing (+), lemas (+)•BAB cair 2x•BAK biasa

GCS : E4V5M6Tampak sakit sedangTanda vital :TD : 150/100 mmHgN : 80 x/mntRR : 20 x/mntS : 36˚CKepala dan leher :dbnThorax :Paru :A : vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Jantung : A : S1>S2 regular, murmur (-)Abdomen :

I : soefl, datarA : bising usus (+) meningkatP : nyeri tekan (+) regio umblicus, hepar dan lien tidak teraba P : timpani

Ekstremitas : Edema (-)Akral hangatCapillary refill< 2 detik

•Observasi Febris • Infeksi Bakteri•Infeksi Viral

•Diare akut•Imunocompromized

Planning diagnostik :•Pemeriksaan darah lengkap•Albumin, globulin•Elektrolit Planning terapi :•Infus Ringer laktat 30 tpm•Injeksi tidim 2x1•Injeksi rantin 3x1•Neurodex 2x1•Biodiar 3x1•Imunoz 2x1

Planning monitoringKU, VS, ESO, infus

Planning EdukasiTirah baring

FOLLOW UP

Page 13: Laporan Kasus Hiv
Page 14: Laporan Kasus Hiv

Tanggal S O A P

28 April 2013Nyeri perut (+), mual (+), kaki bengkak, sesak

TD: 150/90N: 87xRR: 24xSuhu: 37O

Kepala : ca +/+, si +/+Leher : dbnThoraks :Cor : dbnPulmo : dbnAbdomen :

I : soefl, kulit ikterikA : bising usus (+) normalP : nyeri tekan (+) hipokondria

dextra dan epigastrium, hepar 2 jari dibawah arcus costae, lie tidak teraba

P : timpaniEkstremitas : Kulit ikterik (+)Edema (+) ektremetas inferior dextra & sinistra

Observasi ikterikDispepsiaHipertensi grade IIAnemia

Planning diagnostik :Darah lengkap LEDSGOT / SGPTUreum / kreatininFoto thoraxUSG abdomen Planning terapi :Aminofusin hepar 16 tpmCurcuma po 3x1Urdafalk po 3x1Zibac 2x1 ivRanitidine iv 2x1Ketese 3x1 ivPlanning monitoring

KU, VS, ESO, infusPlanning EdukasiTirah baring

FOLLOW UP Tanggal S O A P

17 me12013 •Demam (+)•Batuk (+)•Nafsu makan (-)•Makan (-) minum (+)•BAB 1x kental warna gelap•BAK biasa warna urin keruh•Semalam sulit tidur, muntah > 5x

GCS : E4V5M6Tampak sakit sedangTanda vital :TD : 130/90 mmHgN : 80 x/mntRR : 24 x/mntS : 37˚CKepala dan leher :dbnThorax :Paru :A : vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Jantung : A : S1>S2 regular, murmur (-)Abdomen :

I : soefl, datarA : bising usus (+) meningkatP : nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba P : timpani

Ekstremitas : Edema (-)Akral hangatCapillary refill< 2 detik

•Observasi Febris • Infeksi Bakteri•Infeksi Viral

•Diare akut•Imunocompromized

Planning diagnostik :•Pemeriksaan darah lengkap•Albumin, globulin•Elektrolit•B3 Planning terapi :•Infus Ringer laktat 30 tpm•Injeksi tidim 2x1•Injeksi rantin 3x1•Neurodex 2x1•Biodiar 3x1•Imunoz 2x1

Planning monitoringKU, VS, ESO, infus

Planning EdukasiTirah baring

Page 15: Laporan Kasus Hiv

Hasil HIV

A. Abon Biopharm Test 1 dan 2 (REAKTIF)

B. SD HIV1/2.30 (REAKTIF)

C. One Step anti HIV Tri Line 1 dan 2(REAKTIF)

Hasil Chest X-Ray

·Apeks paru tenang

·Besar cor normal

·Gambaran Bronkitis

·Sistema tulang baik

Page 16: Laporan Kasus Hiv

Tanggal S O A P

18 Mei 2013

Pindah seruni

•Demam tinggi malam hari•Nafsu makan (+), sudah mau makan nasi sedikit dan biskuit•Diare (+)

GCS : E4V5M6Tampak sakit sedangTanda vital :TD : 100/80 mmHgN : 80 x/mntRR : 20 x/mntS : 37˚CKepala dan leher :dbnThorax :Paru :A : vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Jantung : A : S1>S2 regular, murmur (-)Abdomen :

I : soefl, datarA : bising usus (+) meningkatP : nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba P : timpani

Ekstremitas : Edema (-)Akral hangatCapillary refill< 2 detik

Diare akutBronkitis HIV

Planning diagnostik :CD 4 Planning terapi :•Infus Ringer laktat 30 tpm•Injeksi tidim 2x1•Injeksi rantin 3x1•Pansoprazole 2x1•Neurodex 2x1•Piralen 2x1•Biodiar 3x1•Imunoz 2x1 Planning monitoring

KU, VS, ESO, infus

Planning EdukasiTirah baring

FOLLOW UP

Page 17: Laporan Kasus Hiv

Tanggal S O A P

20 Mei 2013 •Demam membaik•Nafsu makan (+) buah dan biskuit•Diare membaik•Batuk membaik•Tidur enak semalam•lemas

GCS : E4V5M6Tampak sakit sedangTanda vital :TD : 100/80 mmHgN : 72x/mntRR : 20 x/mntS : 36,1˚CKepala dan leher :dbnThorax :Paru :A : vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Jantung : A : S1>S2 regular, murmur (-)Abdomen :

I : soefl, datarA : bising usus (+) meningkatP : nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba P : timpani

Ekstremitas : Edema (-)Akral hangatCapillary refill< 2 detik

Diare akutBronkitis HIV

Planning diagnostik :CD 4 Planning terapi :•Infus Ringer laktat 30 tpm•Injeksi tidim 2x1•Injeksi rantin 3x1•Pansoprazole 2x1•Neurodex 2x1•Piralen 2x1•Biodiar 3x1•Imunoz 2x1 Planning monitoring

KU, VS, ESO, infus

Planning EdukasiTirah baring

FOLLOW UP

Page 18: Laporan Kasus Hiv

Tanggal S O A P

21 Mei 2013 •Diare 6x•Mual (-)•Demam tinggi semalam•BAK biasa

GCS : E4V5M6Tampak sakit sedangTanda vital :TD : 100/80 mmHgN : 100 x/mntRR : 24 x/mntS : 38,9˚CKepala dan leher :dbnThorax :Paru :A : vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Jantung : A : S1>S2 regular, murmur (-)Abdomen :

I : soefl, datarA : bising usus (+) meningkatP : nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba P : timpani

Ekstremitas : Edema (-)Akral hangatCapillary refill< 2 detik

Diare akutBronkitis HIV

Planning diagnostik :CD 4 Planning terapi :•Infus Ringer laktat 30 tpm•Injeksi tidim 2x1•Injeksi rantin 3x1•Pansoprazole 2x1•Neurodex 2x1•Piralen 2x1•Biodiar 3x1•Imunoz 2x1•Lacto B 3x1•Clotrimoksazol 2x1 Planning monitoring

KU, VS, ESO, infus

Planning EdukasiTirah baring

FOLLOW UP

Page 19: Laporan Kasus Hiv

Tanggal S O A P

22 Mei 2013 Diare (-)Mual (+)Muntah (+)Demam tinggi semalammenggigilBAK biasa

GCS : E4V5M6Tampak sakit sedangTanda vital :TD : 110/70 mmHgN : 88 x/mntRR : 20x/mntS : 36˚CKepala dan leher :dbnThorax :Paru :A : vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Jantung : A : S1>S2 regular, murmur (-)Abdomen :

I : soefl, datarA : bising usus (+) meningkatP : nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba P : timpani

Ekstremitas : Edema (-)Akral hangatCapillary refill< 2 detik

Diare akutBronkitis HIV

Planning diagnostik :CD 4 Planning terapi :•Infus Ringer laktat 30 tpm•Injeksi tidim 2x1•Injeksi rantin 3x1•Pansoprazole 2x1•Neurodex 2x1•Piralen 2x1•Biodiar 3x1•Imunoz 2x1•Lacto B 3x1•Clotrimoksazol 2x1

Planning monitoring

KU, VS, ESO, infus

Planning EdukasiTirah baring

FOLLOW UP

Page 20: Laporan Kasus Hiv

Pembahasan

Page 21: Laporan Kasus Hiv

HIV AIDS

• AIDS dapat diartikan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang termasuk dalam famili retroviridae. Penyakit ini ditandai oleh infeksi oportunistik dan atau beberapa jenis keganasan tertentu. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.

Page 22: Laporan Kasus Hiv

EPIDEMIOLOGI• Secara epidemiologik

yang penting sebagai media perantara virus HIV adalah semen, darah dan cairan vagina atau serviks. Penularan virus HIV secara pasti diketahui melalui hubungan seksual (homoseksual, biseksual dan hetero-seksual) yang tidak aman, yaitu berganti-ganti pasangan.

Page 23: Laporan Kasus Hiv

ETIOLOGI

• Virus HIV termasuk virus RNA positif yang berkapsul. • Diameternya sekitar 100 nm dan mengandung dua

salinan genom RNA yang dilapisi oleh protein nukleokapsid

• Pada permukaan kapsul virus terdapat glikoprotein transmembran gp41 dan glikoprotein permukaan gp120.

• Di antara nukleokapsid dan kapsul virus terdapat matriks protein.

• Selain itu juga terdapat tiga protein spesifik untuk virus HIV, yaitu enzim reverse transkriptase (RT), protease (PR), dan integrase (IN).

Page 24: Laporan Kasus Hiv
Page 25: Laporan Kasus Hiv
Page 26: Laporan Kasus Hiv

• HIV berikatan dg CD 4 mll GP120→RNA virus msk ke sitoplasma sel dan berubah mjd DNA dg bantuan enzim RT→ DNA virus msk ke inti sel →mjd satu dg DNA sel dg bantuan enzim integrase →pembentukan virus baru → virus yg blm matang mendesak keluar sel (budding) → proses pematangan virus dibantu olh enzim protease → virus baru yg aktif

Page 27: Laporan Kasus Hiv

PATOGENESIS

• Penyakit HIV/AIDS dimulai dengan infeksi akut (Gejala infeksi virus) yang tidak dapat diatasi sempurna oleh respons imun adaptif dan berlanjut menjadi infeksi jaringan limfoid perifer yang kronik dan progresif.

• Fase kedua, KGB dan limpa jd tmpt replikasi HIV, sistem imun masih kompeten shg blm muncul gjl (asimtomatik), namun penghancuran CD4 terus berlanjut

Page 28: Laporan Kasus Hiv

• Setelah beberapa tahun tjd ketidakcseimbangan destruksi sel dg infeksi baru yg berjalan terus-terusan shgtjd penurunan jml CD4

• Fase kronik progresif, semakin rentan dengan terjadinya infeksi oportunistik

• Penyakit HIV berjalan terus ke fase akhir dan letal yang disebut AIDS dimana terjadi destruksi seluruh jaringan limfoid perifer, jumlah sel CD4+ dalam darah kurang dari 200 sel/mm3, dan viremia HIV meningkat drastis.

Page 29: Laporan Kasus Hiv
Page 30: Laporan Kasus Hiv

• Dalam menentukan diagnosis awal dapat dilihat dari riwayat penyakit-penyakit yang pernah diderita yang menunjukkan gejala HIV dan pada pemeriksaan fisik terdapat tanda-tanda infeksi opurtunistik. Selain itu riwayat pergaulan dapat membantu dalam menegakkan diagnosa AIDS karena dapat menjadi sumber informasi awal penularan penyakit.

DIAGNOSIS

Page 31: Laporan Kasus Hiv
Page 32: Laporan Kasus Hiv

• Pemeriksaan adanya antibodi spesifik dapat dilakukan dengan Rapid Test, Enzime Linked Sorbent Assay (ELISA) dan Western Blot.

• diagnosis HIV dapat ditegakkan dengan 3 jenis pemeriksaan Rapid Test yang berbeda atau 2 jenis pemeriksaan Rapid Test yang berbeda dan 1 pemeriksaan ELISA.

DIAGNOSIS

Page 33: Laporan Kasus Hiv

STADIUM KLINIK

HIV AIDS

Clinical Stage 1

Asymptomatic Persistent generalized lymphadenopathy Clinical Stage 2

Moderate unexplained weight loss

(<10% of presumed or measured body weight)

Recurrent respiratory infections

(sinusitis, tonsillitis, otitis media, and pharyngitis)

Herpes zoster Angular cheilitis Recurrent oral ulceration Papular pruritic eruptions Seborrheic dermatitis Fungal nail infections

Clinical Stage 3

Unexplained severe weight loss

(>10% of presumed or measured body weight)

Unexplained chronic diarrhea for >1 month

Unexplained persistent fever for >1 month

(>37.6°C, intermittent or constant)

Persistent oral candidiasis (thrush)

Oral hairy leukoplakia Pulmonary tuberculosis

(current)

Severe presumed bacterial infections (eg, pneumonia, empyema, pyomyositis, bone or joint infection, meningitis, bacteremia)

Acute necrotizing ulcerative stomatitis, gingivitis, or periodontitis

Unexplained anemia (hemoglobin <8 g/dL)

Neutropenia (neutrophils <500 cells/µL)

Chronic thrombocytopenia (platelets <50,000 cells/µL)

Page 34: Laporan Kasus Hiv

Clinical Stage 4

HIV wasting syndrome, as defined by the CDC

Pneumocystis pneumonia Recurrent severe bacterial

pneumonia Chronic herpes simplex

infection (orolabial, genital, or anorectal site for >1 month or visceral herpes at any site)

Esophageal candidiasis (or candidiasis of trachea, bronchi, or lungs)

Extrapulmonary tuberculosis

Kaposi sarcoma Cytomegalovirus infection

(retinitis or infection of other organs)

Central nervous system toxoplasmosis

HIV encephalopathy Cryptococcosis,

extrapulmonary (including meningitis)

Disseminated nontuberculosis Mycobacteria infection

Progressive multifocal leukoencephalopathy

Candida of the trachea, bronchi, or lungs

Chronic cryptosporidiosis (with diarrhea)

Chronic isosporiasis Disseminated mycosis (eg,

histoplasmosis, coccidioidomycosis, penicilliosis)

Recurrent nontyphoidal Salmonella bacteremia

Lymphoma (cerebral or B-cell non-Hodgkin)

Invasive cervical carcinoma

Atypical disseminated leishmaniasis

Symptomatic HIV-associated nephropathy

Symptomatic HIV-associated cardiomyopathy

Reactivation of American trypanosomiasis (meningoencephalitis or myocarditis)

Page 35: Laporan Kasus Hiv

PENATALAKSANAN

• Terapi anti-HIV yang dianjurkan saat ini adalah HAART (Highly Active Antiretroviral Therapy), yang menggunakan kombinasi minimal tiga obat antiretroviral. ARV dapat diberikan apabila infeksi HIV telah ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan dibuktikan secara laboratoris.

Page 36: Laporan Kasus Hiv
Page 37: Laporan Kasus Hiv

Obat ARV

• nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI) adalah analog nukleosida. Obat golongan ini bekerja dengan menghambat enzim reverse transkriptase selama proses transkripsi RNA virus pada DNA host. Contoh golongan NRTI antara lain Abacavir (ABC), Zidovudine (AZT), Emtricitabine (FTC), Didanosine (ddI), Lamivudine (3TC) dan Stavudine (d4T), Tenofovir.

• non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI), analog NNRTI akan berikatan langsung dengan enzim reverse transkriptase dan menginaktifkannya. Obat yang termasuk NNRTI antara lain Efavirenz (EFV) Nevirapine (NVP), Delavirdine.

Page 38: Laporan Kasus Hiv

• Protese Inhibitor (PI) bekerja dengan cara menghambat protease HIV. Dengan pemberian PI, produksi virion dan perlekatan dengan sel pejamu masih terjadi, namun virus gagal berfungsi dan tidak infeksius terhadap sel. Yang termasuk golongan PI antara lain Ritonavir (RTV), Atazanavir (ATV), Fos-Amprenavir (FPV), Indinavir (IDV), Lopinavir (LPV) and Saquinavir (SQV).

Page 39: Laporan Kasus Hiv

• Terapi lini pertama yang direkomendasikan WHO adalah kombinasi dua obat golongan NRTI dengan satu obat golongan NNRTI.

Page 40: Laporan Kasus Hiv

• Pada kegagalan terapi dianjurkan untuk mengganti semua obat lini pertama dengan rejimen lini kedua.

• Terapi lini kedua yang direkomendasikan WHO terdiri dari kombinasi 2 regimen obat golongan NRTI dengan regimen obat golongan PI dosis rendah.

Page 41: Laporan Kasus Hiv

INFEKSI OPORTUNISTIK HIVSystem Examples of Infection/Cancer

Respiratory system Pneumocystis jirovecii Pneumonia (PCP)

Tuberculosis (TB)

Kaposi's Sarcoma (KS)

Gastro-intestinal system Cryptosporidiosis

Candida

Cytomegolavirus (CMV)

Isosporiasis

Kaposi's Sarcoma

Central/peripheral Nervous

system

Cytomegolavirus

Toxoplasmosis

Cryptococcosis

Non Hodgkin's lymphoma

Varicella Zoster

Herpes simplex

Skin Herpes simplex

Kaposi's sarcoma

Varicella Zoster

Page 42: Laporan Kasus Hiv