studi kasus hiv

27
STUDI KASUS Data : 1. Klien Laki-laki, 34 th, menikah 2. Penjaga wartel 3. HIV+, dites 6 bulan yang lalu 4. Penasun, berhenti sudah 3 tahun 5. Belum buka status termasuk pada istri 6. Tidak pernah pakai kondom 7. Kandidiasis di mulut, masalah pada tenggorokan, keringat pada malam hari, sering demam berlangsung lama Pertanyaan : 1. Lengkapi data yang perlu dikaji 2. Jelaskan stadium klinis AIDS 3. Rumuskan masalah keperawatan 4. Buat rencana tindakan 5. Implementasikan rencana tindakan Jawab: 1. Data fokus yang perlu dikaji pada kasus di atas a. Riwayat Penyakit Sekarang 1) Diare kronis tanpa alasan yang berlangsung lebih dari 1 bulan Data : Pasien mengatakan mengalami diare berat sejak 2 bulan yang lalu sampai sekarang. Saat pengkajian pasien

Upload: yuni-astari

Post on 14-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

HIV

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus hiv

STUDI KASUS

Data :

1. Klien Laki-laki, 34 th, menikah

2. Penjaga wartel

3. HIV+, dites 6 bulan yang lalu

4. Penasun, berhenti sudah 3 tahun

5. Belum buka status termasuk pada istri

6. Tidak pernah pakai kondom

7. Kandidiasis di mulut, masalah pada tenggorokan, keringat pada malam hari, sering

demam berlangsung lama

Pertanyaan :

1. Lengkapi data yang perlu dikaji

2. Jelaskan stadium klinis AIDS

3. Rumuskan masalah keperawatan

4. Buat rencana tindakan

5. Implementasikan rencana tindakan

Jawab:

1. Data fokus yang perlu dikaji pada kasus di atas

a. Riwayat Penyakit Sekarang

1) Diare kronis tanpa alasan yang berlangsung lebih dari 1 bulan

Data : Pasien mengatakan mengalami diare berat sejak 2 bulan yang lalu sampai

sekarang. Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAB 3x dengan konsistensi

cair. Hasil pemeriksaan DL : HCT 66% (normal 40-58%)

2) Kehilangan berat badan yang parah tanpa alasan (>10% berat badan diperkirakan

atau diukur).

Data : Pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan sebesar 9 kg sejak 3

bulan yang lalu. Berat badan pasien sebelumnya 70 kg berat badan sekarang 61

kg.

Page 2: Studi Kasus hiv

3) Oral hairy leukoplakia

Data : Saat pengkajian tampak bercak putih pada bagian permukaan dorsal lidah.

Pasien mengatakan tidak enak makan karena mulutnya terasa pahit. Pasien hanya

mampu menghabiskan 1/3 porsi makanan yang diberikan.

4) Tuberkulosis paru

a. Kaji adanya batuk

Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering

dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan

bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

1) Batuk darah

Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa

garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam

jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh

darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya

pembuluh darah yang pecah.

2) Sesak nafas

Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena

ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia

dan lain-lain.

3) Nyeri dada

Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini

timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.

4) Pemeriksaan Sputum

Data : pasien mengatakan batuk sejak 6 bulan yang lalu, dahak (+), darah (-).

RR = 22x/menit. Hasil BTA (+). Ronchi (+/+)

5) Infeksi bakteri yang berat (mis. pnemonia, empiema, piomiositis, infeksi tulang

atau sendi, meningitis atau bakteremia)

a. Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) adalah suatu jenis

pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk

Page 3: Studi Kasus hiv

melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga

pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada

pasien yang menderita suatu penyakit infeksi. Leukosit merupakan komponen darah

yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri,

ataupun proses metabolik toksin, dll. Nilai normal leukosit berkisar 4.000 – 11.000

sel/ul darah. Pada pasien HIV terjadi peningkatan kadar leukosit yang disebabkan

oleh infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan penurunannya bisa

ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis,

perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll

Data : Pasien mengeluh demam. Suhu = 38,50C. Hasil pemeriksaan DL :

WBC meningkat 15,00 10^3 / uL (Normal 4,1 – 11,00 10^3/uL)

6) Stomatitis, gingivitis atau periodontitis nekrotising berulkus yang akut

Data : Stomatitis (+) , gingivitis (+)

7) Anemia (<8g/dl), neutropenia (<0,5 × 109/l) dan/atau trombositopenia kronis

(<50 × 109/l) tanpa alasan

Data : Hasil pemeriksaan DL : HGB menurun 7 g/dL (Normal 14 – 18 g/dL)

2. Stadium Klinis AIDS

Pada kasus diatas merupakan HIV Stadium III

Menurut WHO untuk Penyakit HIV Stadium III memiliki tanda gejala:

a. Stadium Klinis 3

1) Kehilangan berat badan yang parah tanpa alasan (>10% berat badan diperkirakan

atau diukur)

2) Diare kronis tanpa alasan yang berlangsung lebih dari 1 bulan

3) Demam berkepanjangan tanpa alasan (di atas 37,5°C, sementara atau terus-

menerus, lebih dari 1 bulan)

4) Kandidiasis mulut berkepanjangan

5) Oral hairy leukoplakia

6) Tuberkulosis paru

7) Infeksi bakteri yang berat (mis. pnemonia, empiema, piomiositis, infeksi tulang

atau sendi, meningitis atau bakteremia)

Page 4: Studi Kasus hiv

8) Stomatitis, gingivitis atau periodontitis nekrotising berulkus yang akut

9) Anemia (<8g/dl), neutropenia (<0,5 × 109/l) dan/atau trombositopenia kronis

(<50 × 109/l) tanpa alasan

3. Rumuskan Masalah Keperawatan

NO. DATA FOKUSDATA STANDAR

NORMAL

MASALAH

KEPERAWATAN

1. DS : pasien mengatakan

batuk sejak 6 bulan yang lalu,

DO:

- Pasien tampak batuk.

- Pasien tampak lemas

- Dahak (+), darah (-).

- RR = 22x/menit.

- Hasil BTA (+)

- Ronchi (+/+)

- Pasien tidak batuk.

- Pasien tidak lemas.

- Pasien tidak batuk

disertai dahak

- Tidak terdengar ronchi

saat auskultasi

- RR dalam rentang

normal.

Ketidakefektifan

bersihan jalan napas

2. DS :

- Pasien mengatakan

mengalami penurunan

berat badan sebesar 9 kg

sejak 3 bulan yang lalu..

- Pasien mengatakan tidak

enak makan karena

mulutnya terasa pahit.

DO:

- Berat badan pasien

sebelumnya 70 kg berat

- Pasien tidak mengalami

penurunan berat badan

- Nafsu makan pasien

meningkat

- Makanan habis 1 porsi

- HGB dalam batas

normal (14-18 g/dL)

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan

Page 5: Studi Kasus hiv

badan sekarang 61 kg

- Pasien hanya mampu

menghabiskan 1/3 porsi

makanan yang diberikan

- HGB 10 g/dL.

3. DS :

- Pasien mengatakan

mengalami diare berat

sejak 2 bulan yang lalu

sampai sekarang. Saat

pengkajian pasien

mengatakan sudah BAB

3x dengan konsistensi

cair.

DO :

- Pasien tampak lemas

- Mata tampak cowong

- Turgor kulit kembali lambat

- Mukosa bibir lembab

- Pasien tidak

mengalami diare

- Frekuensi BAB

dalam batas normal

(1-2x/hari)

- Konsistensi BAB

normal (lembek)

- Pasien tidak lemas

Diare

Page 6: Studi Kasus hiv

4 DS :

- Pasien mengatakan

mengalami diare berat

sejak 2 bulan yang lalu

sampai sekarang. Saat

pengkajian pasien

mengatakan sudah BAB

3x dengan konsistensi

cair.

- Pasien mengatakan cepat

haus

DO :

- Mukosa bibir kering

- Turgor kulit kembali

lambat

- Mata cowong

- Hasil pemeriksaan DL :

HCT 66%

- Pasien tidak

mengalami diare

- Frekuensi BAB

dalam batas normal

(1-2 kali/hari)

- Pasien tidak cepat

haus

- Mukosa bibir lembab

- Turgor kulit kembali

cepat

- Mata tidak cowong

- HCT dalam batas

normal (normal 40-

58%)

Kekurangan volume

cairan

5. DS :

- Pasien tidak mau

membuka status kepada

istri

- Pasien mengatakan merasa

malu dengan kondisinya

saat ini

DO:

- Kontak mata kurang

- pasien terbuka

terhadap istrinya

- pasien tidak merasa

malu terhadap

kondisinya

- kontak mata baik

Harga diri rendah

kronik

Page 7: Studi Kasus hiv

6. DS : pasien mengatakan

tubuhnya terasa hangat dan

sering demam berlangsung

lama

DO :

- Suhu tubuh pasien 38,50C

- Akral hangat

- Suhu tubuh pasien

dalam rentang normal

yaitu 360-37,50C

Hipertermi

7 DS : pasien mengatakan

tidak pernah menggunakan

kondom.

DO :

- Pasien tampak sering

bertanya dan meminta

penjelasan mengenai cara

berhubungan yang aman

- Pasien menggunakan

kondom

- Pasien mengerti dengan

penjelasan yang

diberikan

Defisiensi

Pengetahuan

8 DS :

- Pasien mengatakan

cemas dengan respon

keluarga tentang kondisi

dirinya

- Pasien mengatakan

belum membuka status

kepada istrinya

DO :

- Pasien tampak gelisah

- Pasien tampak tegang

- Pasien tidak cemas

- Pasien membuka status

kepada istrinya

- Pasien tidak gelisah

- Pasien tidak tegang

Ansietas

MASALAH KEPERAWATAN

Page 8: Studi Kasus hiv

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sputum dalam jumlah yang

berlebihan ditandai dengan pasien mengatakan batuk sejak 6 bulan yang lalu, Pasien tampak

batuk, Pasien tampak lemas, dahak (+), darah (-), RR = 22x/menit, Hasil BTA (+), Ronchi

(+/+).

2. Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan menelan

ditandai dengan Pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan sebesar 9 kg sejak 3

bulan yang lalu, Pasien mengatakan tidak enak makan karena mulutnya terasa pahit, Berat

badan pasien sebelumnya 70 kg berat badan sekarang 61 kg, Pasien hanya mampu

menghabiskan 1/3 porsi makanan yang diberikan, HGB 10 g/dL.

3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan

Pasien mengatakan mengalami diare berat sejak 2 bulan yang lalu sampai sekarang. Saat

pengkajian pasien mengatakan sudah BAB 3x dengan konsistensi cair, Pasien mengatakan

cepat haus, Mukosa bibir kering, Turgor kulit kembali lambat, Mata cowong, Hasil

pemeriksaan DL : HCT 66%

4. Diare berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan Pasien mengatakan mengalami diare

berat sejak 2 bulan yang lalu sampai sekarang. Saat pengkajian pasien mengatakan sudah

BAB 3x dengan konsistensi cair, Pasien tampak lemas Mata tampak cowong, Turgor kulit

kembali lambat,Mukosa bibir lembab.

5. Harga diri rendah kronik berhubungan dengan ketidakefektifan adaptasi terhadap kehilangan

ditandai dengan Pasien tidak mau membuka status kepada istri , Pasien mengatakan merasa

malu dengan kondisinya saat ini Kontak mata kurang

6. Hipertermi berhubungan dengan pasien mengatakan tubuhnya terasa hangat dan sering

demam berlangsung lama Suhu tubuh pasien 38,50C, Akral hangat.

7. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi ditandai dengan

pasien mengatakan tidak pernah menggunakan kondom, Pasien tampak sering bertanya dan

meminta penjelasan mengenai cara berhubungan yang aman

8. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, penularan penyakit ditandai

dengan Pasien mengatakan cemas dengan respon keluarga tentang kondisi dirinya Pasien

mengatakan belum membuka status kepada istrinya, Pasien tampak gelisah, Pasien tampak

tegang

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

Page 9: Studi Kasus hiv

1 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Ketidakefektifan

bersihan jalan

napas berhubungan

dengan sputum

dalam jumlah yang

berlebihan ditandai

dengan pasien

mengatakan batuk

sejak 6 bulan yang

lalu, Pasien tampak

batuk, Pasien

tampak lemas,

dahak (+), darah

(-), RR =

22x/menit, Hasil

BTA (+), Ronchi

(+/+).

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan

ketifakefektifan bersihan

jalan napas teratasi dengan

kriteria hasil:

1. RR dalam batas

normal

(16-20x/menit)

2. Dahak (-)

3. Ronchii (-/-)

NIC Label: Respiratory

Monitoring

1. Monitor kecepatan,

ritme, kedalaman dan

usaha pasien saat

bernafas

2. Monitor pola nafas:

bradypnea, tachypnea,

hiperventilasi, respirasi

kussmaul, respirasi

cheyne-stokes dll

3. Monitor tingkat

kegelisahan,

kecemasan

4. Monitor suara nafas

NIC Label: Airway

Management

1. Posisikan pasien

untuk

memaksimalkan

potensial ventilasi

(fowler/semi fowler)

2. Auskultasi suara

nafas, catat hasil

penurunan daerah

ventilasi atau tidak

adanya suara adventif

3. Monitor pernapasan

dan status oksigen

yang sesuai

Page 10: Studi Kasus hiv

4. Ajarkan batuk efektif

dan latihan nafas

dalam

5. Kolaborasi pemberian

obat

2 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Ketidakseimbangan

Nutrisi : kurang

dari kebutuhan

berhubungan

dengan gangguan

menelan ditandai

dengan Pasien

mengatakan

mengalami

penurunan berat

badan sebesar 9 kg

sejak 3 bulan yang

lalu, Pasien

mengatakan tidak

enak makan karena

mulutnya terasa

pahit, Berat badan

pasien sebelumnya

70 kg berat badan

sekarang 61 kg,

Pasien hanya

mampu

menghabiskan 1/3

porsi makanan

yang diberikan,

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan masalah

ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh teratasi dengan

kriteria hasil:

1. Berat badan

mengalami

peningkatan + 5kg

2. Pasien menghabiskan

satu porsi makanan

3. HGB dalam batas

normal (14-18g/dL)

NIC :

Nutrition Management

1. Kaji adanya alergi

makanan

2. Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk

menentukan jumlah

kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan

pasien.

3. Berikan makanan

yang terpilih ( sudah

dikonsultasikan

dengan ahli gizi)

4. Monitor jumlah

nutrisi dan

kandungan kalori

5. Berikan informasi

tentang kebutuhan

nutrisi

6. Kaji kemampuan

pasien untuk

mendapatkan nutrisi

yang dibutuhkan

7. BB pasien dalam

Page 11: Studi Kasus hiv

HGB 10 g/dL. batas normal

8. Monitor adanya

penurunan berat

badan

9. Monitor mual dan

muntah

10. Monitor kadar

albumin, total

protein, Hb, dan

kadar Ht

11. Monitor makanan

kesukaan

12. Monitor kalori dan

intake nuntrisi

3 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Kekurangan

volume cairan

berhubungan

dengan kehilangan

cairan aktif

ditandai dengan

Pasien mengatakan

mengalami diare

berat sejak 2 bulan

yang lalu sampai

sekarang. Saat

pengkajian pasien

mengatakan sudah

BAB 3x dengan

konsistensi cair,

Pasien mengatakan

cepat haus, Mukosa

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan kekurangan

volume cairan teratasi

dengan kriteria hasi:

1. Intake cairan

adekuat

2. Mukosa bibir

lembab

3. Turgor kulit

kembali cepat

4. HCT dalam batas

normal (40-58%)

5. Mata tidak cowong

NIC :

Fluid management

1. Pertahankan catatan

intake dan output

yang akurat

2. Monitor status hidrasi

( kelembaban

membran mukosa,

nadi adekuat, tekanan

darah ortostatik ),

jika diperluka

3. Monitor hasil lAb

yang sesuai dengan

retensi cairan (BUN ,

Hmt , osmolalitas

urin )

4. Monitor vital sign

Page 12: Studi Kasus hiv

bibir kering,

Turgor kulit

kembali lambat,

Mata cowong,

Hasil pemeriksaan

DL : HCT 66%

5. Monitor masukan

makanan / cairan dan

hitung intake kalori

harian

6. Kolaborasi

pemberian cairan IV

7. Berikan cairan

8. Dorong masukan

oral

9. Dorong keluarga

untuk membantu

pasien makan

10. Tawarkan snack ( jus

buah, buah segar )

4 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Diare berhubungan

dengan inflamasi

ditandai dengan

Pasien mengatakan

mengalami diare

berat sejak 2 bulan

yang lalu sampai

sekarang. Saat

pengkajian pasien

mengatakan sudah

BAB 3x dengan

konsistensi cair,

Pasien tampak

lemas Mata tampak

cowong, Turgor

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan diare

teratasi dengan kriteria

hasil:

1. Frekuensi BAB

dalam batas normal

(1-2x/hari)

2. Konsistensi BAB

lembek

3. Turgor kulit

kembali cepat

4. Mukosa bibir

lembab

5. Mata tidak cowong

IC :

Diarhea Management

1. Ajarkan pasien

untuk menggunakan

obat antidiare

2. Instruksikan

pasien/keluarga

untukmencatat

warna, jumlah,

frekuenai dan

konsistensi dari

feses

3. Evaluasi intake

makanan yang

masuk

Page 13: Studi Kasus hiv

kulit kembali

lambat,Mukosa

bibir lembab.

4. Identifikasi factor

penyebab dari diare

5. Monitor tanda dan

gejala diare

6. Observasi turgor

kulit secara rutin

7. Ukur diare/keluaran

BAB

8. Hubungi dokter jika

ada kenanikan

bising usus

9. Instruksikan pasien

untukmakan rendah

serat, tinggi protein

dan tinggi kalori jika

memungkinkan

10. Instruksikan untuk

menghindari

laksative

11. Ajarkan tehnik

menurunkan stress

12. Monitor persiapan

makanan yang aman

5 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Harga diri rendah

kronik

berhubungan

dengan

ketidakefektifan

adaptasi terhadap

kehilangan ditandai

dengan Pasien

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan harga diri

rendah teratasi dengan

kriteria hasil :

1. Mengungkapkan

penerimaan diri

komunikasi terbuka

NIC

Self Esteem

Enhancement

1. Dorong pasien

menunjukkan

rasa percaya diri

terhadap

kemampuan

Page 14: Studi Kasus hiv

tidak mau

membuka status

kepada istri ,

Pasien mengatakan

merasa malu

dengan kondisinya

saat ini Kontak

mata kurang

2. Menggunakan

strategi koping yang

efektif

pasien untuk

mengatasi situasi

2. Dukung

peningkatan

tanggung jawab

diri

3. Buat statement

positif terhadap

pasien

Body Image

Enhancement

Counceling

4. Menggunakan

proses

pertolongan

interaktif yang

berfokus pada

kebutuhan,

masalah, atau

perasaan pasien

dan orang

terdekat untuk

meningkatkan

atau mendukung

koping ,

pemecahan

masalah.

6 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Hipertermi

berhubungan

dengan pasien

mengatakan

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan hipertermi

teratasi dengan kriteria

NIC :

Fever treatment

1. Monitor suhu

sesering mungkin

Page 15: Studi Kasus hiv

tubuhnya terasa

hangat dan sering

demam

berlangsung lama

Suhu tubuh pasien

38,50C, Akral

hangat

hasil :

1. Suhu tubuh dalam

batas normal (36-

37,5OC)

2. Monitor tekanan

darah, nadi dan RR

3. Monitor penurunan

tingkat kesadaran

4. Berikan anti piretik

5. Selimuti pasien

6. Kompres pasien

pada lipat paha dan

aksila

7. Berikan pengobatan

untuk mencegah

terjadinya menggigil

7 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Defisiensi

Pengetahuan

berhubungan

dengan kurang

pajanan informasi

ditandai dengan

pasien mengatakan

tidak pernah

menggunakan

kondom, Pasien

tampak sering

bertanya dan

meminta

penjelasan

mengenai cara

berhubungan yang

aman

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan defisiensi

pengetahuan teratasi

dengan kriteria hasil :

1. Pasien menyatakan

pemahaman tentang

penyakit, kondisi,

prognosis dan

program

pengobatan

2. Pasien mampu

menjelaskan

kembali apa yang

dijelaskan

perawat/tim

kesehatan lainnya

NIC :

Teaching : disease

Process

1. 

1. Berikan penilaian

tentang tingkat

pengetahuan pasien

tentang proses

penyakit yang

spesifik

2. Gambarkan tanda

dan gejala yang

biasa muncul pada

penyakit, dengan

cara yang tepat

3. Sediakan informasi

pada pasien tentang

kondisi, dengan

Page 16: Studi Kasus hiv

cara yang tepat

4. Diskusikan

perubahan gaya

hidup yang

mungkin

diperlukan untuk

mencegah

komplikasi di masa

yang akan datang

dan atau proses

pengontrolan

penyakit

5. Evaluasi

pemahaman pasien

terkait materi yang

diberikan

8 Senin, 31

Agustus 2015

pukul 15.00

WITA

Ansietas

berhubungan

dengan perubahan

status kesehatan,

penularan penyakit

ditandai dengan

Pasien mengatakan

cemas dengan

respon keluarga

tentang kondisi

dirinya Pasien

mengatakan belum

membuka status

kepada istrinya,

Pasien tampak

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan ansietas

teratasi dengan kriteria

hasil :

NIC :

Anxiety Reduction

(penurunan kecemasan)

1. Gunakan

pendekatan yang

menenangkan

2. Dengarkan dengan

penuh perhatian

3. Identifikasi tingkat

kecemasan

4. Bantu pasien

mengenal situasi

yang menimbulkan

kecemasan

5. Dorong pasien

Page 17: Studi Kasus hiv

gelisah, Pasien

tampak tegang

untuk

mengungkapkan

perasaan,

ketakutan, persepsi

6. Bantu pasien

mengidentifikasi

factor penyebab

kecemasan

7. Instruksikan

pasien

menggunakan

teknik relaksasi