laporan kasus demam berdarah hadid

7/25/2019 LAPORAN KASUS Demam Berdarah Hadid

1/26

LAPORAN KASUS

Disusun oleh:

Alfina Hadid Firdiyansyah

092011101066

Dokter Pembimbing:

dr. Ali Santoso, S.P!

Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya

SMF Ilmu Penyakit Dalam di RSUD dr.Soebandi Jember

FAKUL"AS K#!OK"#RAN

UN$%#RS$"AS '(#R

201)


2/26

A. $d*ntitas Pasi*n

ama : !indy Karunia"ati

Umur : #$ tahun

Jenis kelamin : Perempuan

%lamat :

Perum Sumberbendo& R' ()* 'egal +esar& Jember

Status : +elum menikah

Pendidikan : SM%

Peker,aan : Pela,ar

Suku : Ja"a%gama : Islam

'anggal MRS : #- Juni (#/

'anggal pemeriksaan : ( Juni (#/

'anggal KRS : (#Juni (#/

(. Ana+n*sis

%utoanamnesis dan heteroanamnesis dilakukan kepada pasien dan ibu

pasien pada tanggal ( Juni (#/ di Ruang %nturium RSD dr. Subandi

K*lhan Uta+a

Demam

Ri-ayat P*nyait s*aran/

Pasien datang ke I0D ru,ukan dari PKM. Pasien datang dengan

keluhan demam 1 hari. Pada a"al demam& tidak disertai dengan mual

maupun muntah. Pasien ,uga mengaku lemas dan sedikit pusing. Pasien

hari pertama demam sempat pergi ke mantri dan mendapat obat penurun

panas& namun tetap tidak ada hasil. Pasien demam hari ke empat& kondisi

semakin menurun& na2su makan ,uga berkurang serta mengeluh pusing dan

nyeri kepala& lalu diba"a ke PKM. Di sana demam pasien turun& tapi

kondisi pasien tidak membaik sehingga pasien diru,uk ke RSD dr

Soebandi. Pasien adalah salah seorang santri di pondok pesantren dan

pasien tidak pernah keluar pulau dalam beberapa bulan terakhir.


3/26

Ri-ayat P*nyait !ahl

Ri"ayat penyakit demam thy2oid 1 tahun yang lalu.

Ri"ayat demam berdarah disangkal

Ri-ayat *nyait *lar/a

Di keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama&

namun saat ini pasien sedang men,alani pendidikan di pondok pesantren

dan teman pondok pasien ( orang terkena demam berdarah.

Ri-ayat P*n/oatan

3bat penurun panas dari mantri

Ri-ayat Sosial #ono+i !an Lin/n/an

Pasien adalah seorang pela,ar setingkat SMP yang saat ini

men,alani pendidikan pondok pesantren. Pasien sehari4hari berakti5itas

dan tinggal di pesantren tersebut.

Pasien adalah anak dari seorang peker,a bengkel dan buruh tani&

penghasilan perbulan tidaklah tetap& namun hanya berkisar antara /

ribu41 ribu rupiah. Rumah pasien berukuran 167 meter dengan ( kamar

tidur & # kamar tamu dan # dapur. Dinding terbuat dari tembok dan alas

semen.

K*san Ri-ayat sosial lin/n/an dan *ono+i ran/.

Ana+n*sis sist*+

Kepala : pusing )nyeri kepala89& demam 84.

;eher : nyeri telan 84.

Sistem dermis : kulit sa"o matang& luka 84& gatal 84

Sistem kardio5askular : palpitasi84& nyeri dada 84

Sistem pernapasan : sesak 84& batuk 84&


4/26

Sistem gastrointestinal : na2su makan turun 89 mual 84& muntah 84&

nyeri perut 84& sulit +%+ 84 Diare 84

Sistem urogenital : +%K lan


5/26

P*+*risaan hss

K*ala

+entuk : bulat& simetris

Rambut : pendek& "arna hitam& tidak mudah di


6/26

Pulmo :

Anterior Posterior

I

Simetris& retraksi 4)4&

ketinggalan gerak 4)4

Simetris& retraksi 4)4

Ketinggalan gerak 4)4

P

Fremitus raba 9)9 normal Fremitus raba 9)9 normal

P

Sonor 9)9 Sonor 9)9

A

@esikuler& Rh4)4& Ah 4)4 @esikuler& Rh4)4&Ah 4)4

K*san tida didaatan *lainan ada ar

Ado+*nInspeksi : 2lat& massa 84& lesi 84

Palpasi : hepar dan lien tidak teraba& tidak ada nyeri

tekan& soepel& turgor kulit normal

Perkusi : timpani

%uskultasi : +ising usus 89 #(6)menit

Ano/*nital : anus 89& genital laki4laki

#str*+itas : Superior : akral hangat 9)9& edema 4)4

In2erior : akral hangat 9)9& edema 9)9

K*san Ado+*n, Ano/*nital dan *stri+itas dala+ atas nor+al

P*+*risaan hss

Dilakukan u,i torniket pada pasien& hasil 89

Keterangan : hasil 89 apabila pte


7/26

!. P*+*risaan *nn5an/

P*+*risaan laoratori+ 17 &ni 201)8

&*nis *+*risaan Hasil Nilai r5an

Hematologi

H*+o/loin 16, 1), : 1;,;

La5 *nda darah 101; 0 : 1< ++5a+

L*osit ,7 ,) : 10,)

H*+atorit ;,) )7 : 2 =

"ro+osit 22 1 20

Ur*a 1 10 :


8/26

&*nis *+*risaan Hasil Nilai r5an

Hematologi

H*+o/loin 1, 1), : 1;,;

La5 *nda darah 12)2 0 : 1< ++5a+

L*osit >220>1)>


9/26

Pasien tekanan darahnya


10/26

S L*+as, sin/ny*ri *ala, nafs

+aan +*nrn, d*+a+ trn hari

*rta+a.

O

KU@ l*+ah

K*s@ 3'

"!@ 100;0 ++H/ RR @

20+*nit

N @ 77 +*nit ta@ )6,2B 3Kl @ ai4d @ >>>>

"ho@

3@ $@ $3 C ta+a

P@ $3 C t*raa

P@ r*d

A@ S1S2tn//al

Ad@ #str*+itas@ D D

$@ 4*+n/ Aral han/at D D

P@ (U D

P@ ty+ani O*d*+ > >

A@ so**l > >

A Os f*ris H< *.4 !HF

$nfs RL !< 27 t+

$n5 4*fotai+ )1 /r H18

$n5 Nora/*s )1 a+

$n5 Ranitidin )1 a+

$n5 Ondans*ntron )1 a+

Follo- U t/l 17 &ni 201) H2'RS8

P*+*risaan "*rai


11/26

S L*+as, ?si *rdarah

O

KU@ l*+ah

K*s@ 3'

"!@ 9060 ++H/ RR @ 2>>>

"ho@

3@ $@ $3 C ta+a P@ $3 C t*raa

P@ r*d

A@ S1S2tn//al

Ad@ #str*+itas@ D D


P@ (U D

P@ ty+ani O*d*+ > >

A@ so**l > >

A Os f*ris H6 *.4 !HF

$nfs RL !< 27 t+

$n5 4*fotai+ )1 /r H28

$n5 Nora/*s )1 a+

$n5 Ranitidin )1 a+


Follo- U t/l 19 &ni 201) H)'RS8

P*+*risaan "*rai


12/26

S ?si *rdarah,+ini+al s**lah

/raha+ anan a-ah

O

KU@ l*+ah

K*s@ 3'

"!@ 90>>>

"ho@3@ $@ $3 C ta+a

P@ $3 C t*raa

P@ r*d

A@ S1S2tn//al

Ad@ #str*+itas@ D D


P@ (U D

P@ ty+ani O*d*+ > >

A@ so**l > >

A Os f*ris H; *.4 !HF

$nfs RL !< 27 t+

$n5 4*fotai+ )1 /r H)8

$n5 Nora/*s )1 a+

$n5 Ranitidin )1 a+


Po H*a+a )1

$n5 '*thylr*dnisolon )62,< +/

"ransfsi "3 ) olf

Follo- U t/l 20 &ni 201) H'RS8

P*+*risaan "*rai


13/26

S P*rdarahan ?si >8

O

KU@ 4

K*s@ 3'

"!@ 100;0 ++H/ RR @

17+*nit

N @ ;0 +*nit ta@ )6,B 3

Kl @ ai4d @ >>>>

"ho@3@ $@ $3 C ta+a

P@ $3 C t*raa

P@ r*d

A@ S1S2tn//al

Ad@ #str*+itas@ D D


P@ (U D

P@ ty+ani O*d*+ > >

A@ so**l > >


$nfs RL !< 27 t+

$n5 4*fotai+ )1 /r H8

$n5 Nora/*s )1 a+

$n5 Ranitidin )1 a+


Po H*a+a )1

$n5 '*thylr*dnisolon )62,< +/

Follo- U t/l 21 &ni 201) H


14/26

S tida ada *lhan

O

KU@ 4

K*s@ 3'

"!@ 100;0 ++H/ RR @

20+*nit

N @ 77 +*nit ta@ )6,2B 3

Kl @ ai4d @ >>>>

"ho@3@ $@ $3 C ta+a

P@ $3 C t*raa

P@ r*d

A@ S1S2tn//al

Ad@ #str*+itas@ D D


P@ (U D

P@ ty+ani O*d*+ > >

A@ so**l > >


$nfs RL !< 27 t+

$n5 4*fotai+ )1 /r H


15/26

Demam dengue atau dengue fever (DF) dan demam berdarah dengue 8D+D

atau dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit in2eksi yang disebabkan

oleh 5irus dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti dengan mani2estasi

klinis demam& nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leu


16/26

ratusan ribu kasus demam berdarah dengue ter,adi& tergantung dari akti2itas

epidemiknya 8A>3& (.

Depkes RI melaporkan bah"a pada tahun (# di Indonesia ter


17/26

!. Pato/*n*sis

Patogenesis ter,adinya demam berdarah dengue sampai saat ini masih

diperdebatkan. +erdasarkan data yang ada& terdapat bukti yang kuat bah"a

mekanisme imunopatologis berperan dalam ter,adinya demam berdarah dengue

dan sindrom ren,atan dengue 8Suhendro& (7.

@irus dengue 8%edes aegypti& setelah memasuki tubuh akan melekat pada

monosit dan masuk ke dalam monosit. Kemudian terbentuk mekanisme a2eren

8penempelan beberapa segmen dari sehingga terbentuk reseptor F


18/26

In2eksi 5irus dengue menyebabkan akti5asi makro2ag yang mem2agositosis

kompleks 5irus4antibodi non netralisasi sehingga 5irus bereplikasi di makro2ag.

'er,adinya in2eksi makro2ag oleh 5irus dengue menyebabkan akti5asi ' helper

dan ' sitotoksik sehingga diproduksi lim2okin dan inter2eron gamma. Inter2eron

gamma akn mengakti5asi monosit sehingga disekresi berbagai mediator radang

seperti 'F4& I;4#& P%F 8platelet activating factor& I;47 dan histamin yang

menyebabkan ter,adinya dis2ungsi endotel dan ter,adi keboF dimulai dari tes torniHuet positi2 dan bintik4bintik

perdarahan di kulit 8pte


19/26

F. Lan/ah !ia/nosti

Diagnosis dari in2eksi dengue dapat ditegakkan melalui tes laboratorium

dengan ematokrit

Kebo


20/26

Protein)albumin

Dapat ter,adi hipoalbuminemia akibat kebo


21/26

!!!(! !*ra5at ?*5ala La

DD Demam disertasi

( atau lebih

tanda : sakit

kepala& nyeri

retro4orbital&

mialgia& artralgia

;eukopenia

'rombositopenia&

tdk ada kebo


22/26

H. "ata Lasana

Protokol dibagi dalam 1 kategori :

$. "rotokol $% "enanganan !ersangka ("robable) D&D De'asa tanpa yok

Protokol ini digunakan sebagai petun,uk dalam pemberian pertolongan pertama

pada penderita D+D atau yang diduga D+D di Instalasi 0a"at Darurat dan

,uga dipakai sebagai petun,uk dalam memutuskan indikasi ra"at.

Seseorang yang tersangka menderita D+D Unit 0a"at Darurat dilakukan

pemeriksaan hemonglonin 8>b& hematokrin 8>t& dan trombosit& bila :

>b& >t dan trombosit normal atau trombosit antara #.4#1.& pasien

dapat dipulangkan dengan an,uran kontrol atau berobat ,alan ke Poliklinik

dalam "aktu (* ,am berikutnya 8dilakukan pemriksaan >b& >t& leukosit dan

trombosit tiap (* ,am atau bila keadaan penderita memburuk segera

kembali ke Unit 0a"at Darurat.

>b& >t normal tetapi trombosit & #. dian,urkan untuk dira"at

>b& >t meningkat dan tombosit normal atau turun ,uga dian,urka untuk

dira"at

. "rotokol . "emberian #airan pada !ersangka D&D De'asa di uanag

a'at

Pasien yang tersangka D+D tanpa perdarahan spontan dan masih dan tanpa

syok maka di ruang ra"at diberikan b& >t meningkan #4( dan tombosit L #. ,umlah

pemberian b& >t&

trombo dilakukan tiap #( ,am.


23/26

+ila >b& >t meningkat B ( dan trombosit L#. maka pemberian

t dan nadi meningkat&

tekanan nadi menurun L ( mm>g& produksi urin menurun& maka kita harus

menaikkan ,umlah


24/26

Perdarahan spontan dan masi2 pada penderita D+D de"asa adalah :

perdarahan hidung)epistaksis yang tidak terkendali "alaupun telah diberikan

tampon hidung& perdarahan saluran


25/26

sistolik #mm>g dan tekanan nadi B (mm>g& 2rekuensi nadi L#

6)menit dengan 5olume yang t meningkat berarti perembesan plasma masih berlangsung maka

pemberian


26/26

4 +ila tekanan 5ena sentral penderita sudah sesuai dengan target tetapu

ren,atan tetap belum teratasi maka dapat diberikan obat inotropik )

5asopresor.

+ila >t menurun& berarti ter,adi perdarahan 8internal bleeding maka

pada penderita diberikan trans2use darah segar #ml)kg++ dan dapat

diulang sesuai kebutuhan.

$. Pro/nosis

Pada D+D yang ditangani dengan

laporan kasus demam berdarah hadid

Documents