laporan isolasi dnaq
TRANSCRIPT
ISOLASI DNA
A. TUJUAN
1. Mengetahui cara mengisolasi DNA dari buah-buahan (belimbing, jeruk, apel,
dan nanas)
2. Mengetahui tahap-tahap dalam mengisolasi DNA dari buah-buahan (belimbing,
jeruk, apel, dan nanas)
B. KAJIAN PUSTAKA
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama)
yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme
dalam setiap organisme (Jamilah, 2005). Sedangkan menurut Gardner (1991),
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) merupakan struktur makromolekuler yang
disusun oleh sub unit yang disebut mitokondria. DNA ini tersusun atas 3
komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung
membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk
kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang
menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks
ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua ”benang” polinukleotida
saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara
nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan
fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai
”cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa
informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme
lain (Jamilah, 2005).
DNA ditemukan pada semua makhluk hidup dari mikroorganisme sampai
organisme tingkat tinggi, misalnya manusia, hewan, dan tanaman. DNA terdapat
di dalam sel dan inti sel. DNA dapat diekstrak dari segala macam organ yang
terdapat pada bagian tubuh makhluk hidup yang bersel, misalnya pada tumbuhan
dapat diekstrak dari daun, buah maupun batangnya (Mudalno, 2002).
Ekstraksi atau isolasi DNA merupakan teknik dasar yang harus dikuasai
dalam teknologi DNA rekombinan. Hal ini dikemukakan oleh Abdul Hamid
(2001). Isolasi DNA ini dimaksudkan untuk mendapatkan DNA murni. Selain itu
Muladno juga menjelaskan ekstraksi DNA dari berbagai sumber pada prinsipnya
adalah sama, akan tetapi ada beberapa modifikasi tertentu yang biasanya
dilakukan agar dapat menghancurkan inhibitor pada masing-masing sumber
tersebut.
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini
bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan.
Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan
kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan
dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan
cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan
pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara
kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran
inti, salah satunya adalah deterjen.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen
dapat menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui
sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk
senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk
karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga
dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Machmud,
2006).
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Alat
1. Blender
2. Kertas saring
3. Corong
4. Timbangan
5. Gelas ukur
6. Tabung reaksi
7. Pengaduk
8. Pipet
9. Pisau
Bahan
1. Buah, yaitu belimbing, jeruk, apel, dan nanas
2. Aquades
3. alkohol dingin 96%
4. Detergent, yaitu Sunlight, bukrim, rinso, dan attack
5. NaCl
D. PROSEDUR KERJA
1. Tahap Persiapan
Mempersiapkan buah, yaitu belimbing, jeruk, apel, dan nanas
Mengupas masing-masing buah dan memotongnya kecil-kecil
Memasukkan potongan-potongan buah tersebut ke dalam blender dan
menambahkan air sebanyak 40 ml
Memblender buah tersebut selama 1 menit
Menyaring hasil blenderan tersebut dengan kertas saring hingga dihasilkan
aliquat yang ditampung dalam beaker glass
2. Membuat Substrat
Mengambil aliquat sebanyak 30 ml dan memasukkannya ke
dalam beaker glass (mengambil aliquat sebanyak 4x @ 30 ml)
Menambahkan detergent (sunlight, bukrim, rinso, dan
attack) masing-masing ke dalam beaker glass yang berisi aliquat tadi
sebanyak 1-2 sendok
Mengaduk aliquat selama 10 menit dengan hati-hati agar
tidak berbuih
Menambahkan NaCl
Menyaring 5 cc aliquat dan memasukkannya ke dalam
tabung reaksi
Menambahkan alkohol sebanyak 5cc
Menuangkan alkohol melalui dinding tebung pelan-pelan
sampai terliaht benang-benang DNA nya
Mencatat waktu terbentuknya benang-benang DNA itu dan
menghitung ketebalannya
E. DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan Isolasi DNA
No Nama Buah Waktu
(detik)
Ketebalan Warna DNA
1 Belimbing
+ Sunlight 4:54 , 4:00 + + + Putih
+ Rinso 3:40 , 5:01 + + Putih
+ Bukrim 1:55 , 2:00 + + + + Putih kekuningan
+Attack 6:70 , 8:01 + Putih
2 Jeruk
+ Sunlight 8:02 , 3: 02 + + , + Putih kekuningan
+ Rinso 7: 06 , 2: 00 + + + , + + + Putih kekuningan
+ Bukrim 2:00 , 2: 06 + + + + , + + + + Putih
+Attack 4:03 , 2:02 ++ , + Putih kekuningan
3 Apel
+ Sunlight 4:00 + + + Putih kecoklatan
+ Rinso 8:00 + + + + Putih kecoklatan
+ Bukrim 5:00 + + + Putih kekuningan
+Attack 30:00 + + putih
4 Nanas
+ Sunlight 8:05 , 9:00 + + ,+ + + Putih
+ Rinso 11:00 , 7: 00 + + + , + + Putih
+ Bukrim 30:00 , 1: 50 + + + , + + Putih
+Attack 6:00 , 8:00 + + + , + + putih
F. ANALISIS DATA
Pada praktikum isolasi DNA kali ini menggunakan empat macam buah
yaitu belimbing, jeruk, apel, dan nanas, yang diberi perlakuan dengan
menambahkan garam NaCl dan empat macam detergent yaitu sunlight, bukrim,
rinso, dan attack. Ulangan yang dilakukan pada masing-masing buah ada yang
satu kali ulangan dan ada yang dua kali ulangan.
Dari hasil praktikum, buah belimbing ketika ditambah dengan NaCl dan
attack menunjukkan waktu pembentukan benang-benang DNA yang paling lama,
yaitu 7: 35 (rerata waktu yang diperoleh dari dua kali ulangan), ketebalan DNA
nya juga paling minimal (paling tipis) dengan warna DNA putih. Sedangkan
waktu yang paling singkat adalah pada saat buah tersebut ditambah dengan NaCl
dan bukrim yaitu 1,5:25 (rerata waktu yang diperoleh dari dua kali ulangan),
ketebalan DNA nya maksimal (paling tebal) dengan warna DNA putih
kekuningan.
Pada buah jeruk yang ditambah dengan NaCl dan sunlight memerlukan
waktu paling lama untuk membentu benang-benang DNA, yaitu 5,5:1(rerata
waktu yang diperoleh dari dua kali ulangan). Sedangkan Pada buah jeruk yang
ditambah dengan NaCl dan bukrim memerlukan waktu paling singkat yaitu 2:03
(rerata waktu yang diperoleh dari dua kali ulangan). Diantara penambahan
keempat detergent tersebut yang memiliki ketebalannya paling minim adalah
ketika ditambah dengan attack dan sunlight. Untuk yang paling tebal adalah ketika
ditambah dengan bukrim.
Adapun pada buah apel ulangan yang diberikan hanya satu kali, waktu
paling singkat ditunjukkan oleh buah apel yang ditambah dengan NaCl dan
sunlight, yaitu 4:00 detik dan yang paling lama adalah ketika apel ditambah
dengan attack, yaitu 30 detik. Untuk penebalan yang paling maksimal adalah pada
saat apel ditambah dengan NaCl dan rinso, warna DNA nya putih kecoklatan dan
yang paling minimaladalah pada saat apel ditambah dengan NaCl dan
attack,warna DNA nya putih.
Berbeda dengna pada buah nanas. Waktu paling singkat yang dibutuhkan
untuk membentuk benang-benang DNA adalah ketika ditambah dengan NaCl dan
attack dan yang paling lama adalah ketika ditambah dengan NaCl dan bukrim.
Ketebalan pada saat ditambah dengan rinso, bukrim, dan attack sama, sedangkan
ketika ditambah dengan sunlight lebih tipis. Warna DNA dari keempat
penambahan tersebut juga sama yaitu putih.
Dari data yang diperoleh ini dapat disimpulkan bahwa pada masing-
masing buah yang ditanbah dengan detergent yang berbeda beda membutuhkan
waktu yang berbeda pula dalam pembentukan benang-benang DNA. Begitu juga
dengan ketebalan dan warna DNA nya.
G. PEMBAHASAN
Dari praktikum isolasi DNA pada buah belimbing, jeruk, apel, dan nanas,
terlihat struktur DNA yang berhasil diisolasi. Struktur DNA tersebut berupa
gumpalan serabut yang menyerupai benang yang terletak diantara aliqut dan
alkohol. Dalam pengisolasian DNA, semua bagian selain DNA harus dibuang,
seperti dingding sel, membran inti, mitokondria, RE, AG, vakuola, dan lisosom.
Hal ini dilakukan dengan cara memblender buah-buahan tersebut. Selanjutnya
dilakukan perusakan membran sel dan membran inti dengan detergent yang
berbeda jenis dan merk.
Tahap pertama dari isolasi DNA adalah penghancuran dinding sel (Abdul
Hamid, 2001), dengan cara mekanis, yaitu dengan memblendernya lalu menyaring
hasil blender. Karena bahan yang digunakan adalah buah maka upaya
menghancurkan dinding lebih mudah karena telah mengandung selulosa, lignin,
pektin, dan bahan pengeras dinding sel yang lain (kartini, 2001). Selain itu, usaha
memblender dan menyarng hasilnya bertujuan untuk memperluas permukaan sel,
agar reaksi-raksi dapat berlangsung lebih cepat, karena secara kimiawi semakin
luas permukaan reaktan maka reaksi kimia akan semakin cepat (Anshori, 1994).
Tahap kedua isolasi DNA adalah melisiskan sel. Cara ini dlakukan dengan
menambahkan detergent dan garam ke dalam campuran. Pemberian detergent
berfungsi untuk membuka atau memecah membran sel (baik membran sitoplasma
maupun membran nuklelus). Molekul detergent terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian kepala yang suka air (hidrofilik) dan bagian ekor yang tidak suka air
(hidrofobik). Bagian yang hidrofobik akan berikatan dengan molekul lemak dan
protein yang menyusun membran sel. Sedangkan bagian yang hidrofilik akan
berhubungan dengan air (Genetik Science Learning Center The University of
Utah, 2005).
Pemberian NaCl bertujuan sama dengan penambahan detergen, yaitu
melisiskan membrn sel, tetapi bekerja pada molekul oligosakarida dan
glikoprotein pada membran. Kedua molekul ini akan dilisiskan oleh NaCl. Selain
itu, keadaan hipertonis yang ditimbulkan oleh penambahan garam juga dapat
mengakibatkan sel mengalami lisis.
Tahap ketiga adalah pemurnian DNA. Cara ini dilakukan dengan
manambahkan alkohol dingin 96%. Alkohol berfungsi untuk memisahkan DNA
dengna molekul-molekul lain, seperti protein. Alkohol mempunyai molekul yang
lebih padat dan ringan daripada air sehingga akan berda di atas permukaan
campuran. Protein dan lemak akan berada pada bagian bawah sedangkan DNA
akan memisah dan berada pada daerah alkohol.
Adanya perbedaan waktu yang diperlukan untuk memisahkan DNA atau
mengisolasi DNA dipengaruhi oleh jenis buah dan detergent yang ditambahkan.
Adanya perbedaan ini karena tidak semua jenis buah itu letal pada kandungan dari
suatu detergent. Hal ini terjadi karena pada buah terdapat perbedaan pigmen yang
masih berikatan dengan DNA, dimana pigmen ini memiliki ukuran kemampuan
yang berbeda dalam melepaskan diri dengan DNA pada setiap detergent, sehingga
perbedaan waktu terpisahnya DNA dari sel tersebut juga menunjukkan bahwa
kemampuan setiap detergent dalam merusak membran sel tidak sama.
H. DISKUSI
1. Apa yang dimaksud denan isolasi DNA?
Jawab: isolasi DNA adalah proses pemisahan DNA dari sel baik dari inti,
mitokondria maupun kloroplas untuk mendapatkan DNA yang murni dengan
tahap-tahap yang meliputi: pemecahan dinding sel, pelisisan sel, dan pemurnian
DNA.
2. Apa fungsi penambahan garam?
Jawab: Garam menyebabkan protein dan karbohidrat terpresipitasi ke
dalam larutan yang kemudian tersaring pada proses penyaringan, serta berperan
sebagai ”lysing buffer”, yakni menjaga pH larutan agar tetap konstan, sehingga
diharapkan tidak terjadi denaturasi DNA.
3. Apa fungsi penambahan detergent?
Jawab: Merusak membran sel dan membran inti sehingga DNA yang
diinginkan dapat dikeluarkan dari dalam sel. Karena molekul detergent terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian kepala yang suka air (hidrofilik) dan bagian ekor yang
tidak suka air (hidrofobik). Bagian yang hidrofobik akan berikatan dengan
molekul lemak dan protein yang menyusun membran sel. Sedangkan bagian yang
hidrofilik akan berhubungan dengan air
4. Apa fungsi penambahan alkohol?
Jawab: alkohol berfungsi untuk memisahkan DNA dengna molekul-
molekul lain, seperti protein.
5. Mengapa larutan tidak boleh berbuih ketika diaduk dengan penambahan
detergent?
Jawab: Larutan tidak boleh berbuih ketika diaduk dengan penambahan
detergen karena buih yang ditimbulkan oleh detergent akan mengganggu
pengamatan, karena DNA yang berhasil diisolasi nampak tipis, dan dapat
dipastikan lapisan DNA tersebut akan tertutupi jika terdapat banyak buih.
6. Mengapa alkohol yang ditambahkan dalam keadaan dingin?
Jawab: Karena alkohol dingin dapat mempercepat pembentukan fase gel
DNA
7. Apakah kecepatan pembentukan DNA pada masing-masingbuah dan detergent
berbeda? Jelaskan!
Jawab: Ya kecepatan pembentukan DNA pada masing-masing buah dan
detergent berbeda. Hal ini terjadi karena pada buah terdapat perbedaan pigmen
yang masih berikatan dengan DNA, dimana pigmen ini memiliki ukuran
kemampuan yang berbeda dalam melepaskan diri dengan DNA pada setiap
detergent.
8. Apa kesimpulan dari praktikum kali ini?
Jawab: kesimpulan dari praktikum kali ini antara lain: 1). Isolasi DNA
merupakan teknik untuk memperoleh DNA yang murni; 2). Tahap-tahap isolasi
DNA ada tiga yaitu, penghancuran dinding sel, pelisisan sel, dan pemurnian
DNA;3). penghancuran DNA sel dilakukan dengan memblender bahan, pelisisan
sel dilakukan dengan menambahkan detergent dan garam, dan pemunian DNA
dilakukan dengan menambah alkohol melewati dinding tabung; 4). Waktu yang
diperlukan untuk pemiahan DNA dari masing-masing buah berbeda karena
pengaruh detergent yang berbeda-beda pula. Begitu juga dengan ketebalan yanga
dihasilkan.
I. KESIMPULAN
1. Cara pengisolasian DNA dilakukan dengan cara mekanik dan kimiawi. Cara
mekanik dengan alat-alat yang berfungsi untuk menghancurkan membran sel.
Sedangkan secara kimiawi dengan penambahan-penambahan reagen, yaitu
detergent, NaCl, danalkohol dingin 96%.
2.Tahap-tahap dalam isolasi DNA ada tiga. Tahap pertama dari isolasi DNA
adalah penghancuran dinding sel dengan cara memblender bahan, Tahap kedua
isolasi DNA adalah melisiskan sel dengan menambahkan detergent dan garam ke
dalam campuran. Pemberian detergent berfungsi untuk membuka atau memecah
membran sel (baik membran sitoplasma maupun membran nukleus. Tahap ketiga
adalah pemurnian DNA. Cara ini dilakukan dengan manambahkan alkohol dingin
96%. Alkohol berfungsi untuk memisahkan DNA dengna molekul-molekul lain,
seperti protein.
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, EJ, dkk. 1991. Prinsiple Of Genetic. New York: Jhon Wiley and Sons. INC.
Jamilah.2005. Pengaruh Berbagai Macam Detergent, Penambahan Garam dan Ekstrak Nanas (Ananas comulus L) Terhadap hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah sebagai Topik Praktikum Mata Kuliah Genetika. Skripsi. Malang: Program Sarjana Pendidikan Biologi
Kartini, Endang. 2001. Sitologi. Malang : Universitas Negeri Malang
Machmud, Wildan. 2006. Penentuan Lc 50 48 Jam Detergen dan Pengaruhnya Terhadap Mortalitas Larva Ikan Mas (Cyprus Corpio) Ras Punten dengan tipe Ploidi yang Berbeda. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Program Sarjana Biologi
Muladno. 2002 Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Bogor : Pustaka Wirausaha Muda.
Toha, Abdul Hamid. 2001. Deoxiribosa Nuclear Acid. Bandung : Alfabeta
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA I
ISOLASI DNA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Matakuliah Genetika Iyang Dibina Oleh Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 7 (BB)
1. Rista Farida (207341409 )
2. Ida Kurniawati (207341412 )
3. Asri Puji K (207341412052)
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGIMaret 2009