laporan gddk bmp kel 18

28
LAPORAN PRAKTIKUM GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN ACARA 1 BAHAN MAKANAN PENUKAR DISUSUN OLEH : SHIFT 4 /KELOMPOK 18 NAMA: 1. Rizna Dyan Widyaningrum (12/335453/KU/15259) 2. Tis’a Salma Muthi’ah (12/335460/KU/15263) 3. Maya Nurfitriani Hartono (12/335470/KU/15266) 4. Satwika Arya Pratama (12/335471/KU/15267) 5. Dyah Ayu Kusuma Wardhani (10/302324/KU/14043) ASISTEN: 1. Nadia Hanun, S.Gz, 2. Nur Solikhah, S.Gz.

Upload: rezagalihw

Post on 19-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gddk

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Gddk Bmp Kel 18

LAPORAN PRAKTIKUM

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

ACARA 1

BAHAN MAKANAN PENUKAR

DISUSUN OLEH :

SHIFT 4 /KELOMPOK 18

NAMA:

1. Rizna Dyan Widyaningrum (12/335453/KU/15259)

2. Tis’a Salma Muthi’ah (12/335460/KU/15263)

3. Maya Nurfitriani Hartono (12/335470/KU/15266)

4. Satwika Arya Pratama (12/335471/KU/15267)

5. Dyah Ayu Kusuma Wardhani (10/302324/KU/14043)

ASISTEN:

1. Nadia Hanun, S.Gz,

2. Nur Solikhah, S.Gz.

PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Laporan Gddk Bmp Kel 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tinjauan Pustaka

Daftar Bahan Makanan Penukar (BMP) adalah penggolongan bahan makanan

berdasarkan nilai gizi yang setara. Makanan dalam satu golongan mempunyai kandungan

kalori, karbohidrat, protein, maupun lemak yang hampir sama. Tujuan disusunnya daftar ini

adalah untuk mempermudah perencanaan menu yang sehat, seimbang, dan bervariasi

(Waspadji, dkk., 2011).

Dalam daftar tersebut, makanan dikelompokkan ke dalam delapan golongan, yaitu

sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, buah-buahan dan gula, susu,

minyak dan makanan tanpa kalori (Waspadji, dkk., 2011).

Untuk memudahkan penggunaan, bahan makanan dalam daftar ini selain dalam

ukuran gram, juga dinyatakan dengan alat ukuran yang lazim terdapat dalam rumah tangga

(URT). Cara ini terbukti cukup teliti dan praktis dala penyusunan diet (Almatsier, 2007).

Bahan makanan pada tiap golongan dalam jumlah yang sama dinyatakan pada daftar,

bernilai gizi sama, oleh karena itu satu sama lain saling menukar. Untuk singkatnya disebut

dengan istilah 1 satuan penukar (Almatsier, 2007).

Golongan I sumber karbohidrat terdiri dari makanan yang banyak kandungan

karbohidratnya dan biasa digunakan sebagai makanan pokok. Seperti, nasi, mie, tepung

sagu, roti dan singkong. Satu penukar karbohidrat mengandung 175 kalori, 40 gram

karbohidrat, dan 4 gram protein (Waspadji, dkk., 2011).

Golongan II merupakan sumber protein hewani yang biasanya digunakan sebagai

lauk, misal ayam, ikan, udang, bakso dan kepiting. Golongan II dikelompokkan menjadi 3,

yaitu rendah lemak, lemak sedang, dan tinggi lemak. Kelompok rendah lemak terdiri dari

bahan makanan yang mengandung kira-kira 50 kalori, 7 gram protein, dan 2 gram lemak.

Ikan lele, udang, daging ayam tanpa kulit dan kepiting merupakan beberapa contoh dari

kelompok protein hewani rendah lemak. Sedangkan, kelompok lemak sedang mengandung

sekitar 75 kalori, 7 gram protein, dan 5 gram lemak. Contohnya, bakso, daging sapi,

kambing dan telur ayam. Lain halnya dengan kelompok tinggi lemak, satu penukar

mengandung 150 kalori, 7 gram protein, dan 13 gram lemak. Kelompok ini terdiri atas sosis,

telur bebek, belut dan corned beef (Waspadji, dkk., 2011).

2

Page 3: Laporan Gddk Bmp Kel 18

Golongan III merupakan sumber protein nabati. Golongan ini juga biasa dipakai

sebagai lauk. Satu penukar protein nabati mengandung sekitar 75 kalori, 7 gram karbohidrat,

5 gram protein dan 3 gram lemak. Beberapa contoh dari golongan III adalah kacang hijau,

kacang tanah, tahu, tempe dan oncom. Sayuran dikategorikan dalam golongan IV. Makanan

ini biasa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Satu penukar sayuran

setara dengan 100 gram sayuran atau lebih kurang 1 gelas setelah dimasak dan ditiriskan.

Sayuran dikelompokkan lagi menjadi 3, yaitu sayuran A, B, dan C. Sayuran A memiliki

kandungan kalori yang sedikit sehingga bisa dikonsumsi sekehendak, contohnya selada air,

ketimun, lobak dan tomat. Sementara, satu penukar sayuran B terdapat 25 kalori, 5 gram

karbohidrat, dan 1 gram protein. Contohnya adalah bayam, kacang panjang, sawi, terong

dan wortel. Sedangkan, satu penukar sayuran C mengandung 50 kalori, 10 gram

karbohidrat, dan 3 gram protein. Beberapa contoh sayuran C adalah bayam merah, mlinjo,

dan nangka muda (Waspadji, dkk., 2011).

Buah-buahan dan gula dikelompokkan dalam golongan V. Berat buah-buahan dalam

golongan ini ditimbang tanpa kulit dan biji atau berat bersih dari buah tersebut. Dalam satu

penukar golongan V, terdapat 50 kalori dan 12 gram karbohidrat. Golongan VI terdiri atas

susu dan hasil produknya. Bahan makanan pada golongan ini banyak mengandung protein,

lemak, karbohidrat, vitamin A, niasin, zat kapur dan fosfor. Berdasarkan kandungan

lemaknya, golongan VI dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu susu tanpa lemak, rendah lemak,

dan tinggi lemak. Dalam kelompok susu tanpa lemak, terkandung 75 kalori, 10 gram

karbohidrat dan 7 gram protein. Sedangkan, satu penukar susu lemak sedang terdapat 125

kalori, 10 gram karbohidrat, 7 gram protein, 6 gram lemak. Berebda halnya dengan susu

tinggi lemak, satu penukarnya mengandung 150 kalori, 10 gram karbohidrat, 7 gram protein,

10 gram lemak (Waspadji, dkk., 2011).

Golongan VII terdiri atas sumber minyak dan lemak. Satu penukar mengandung 50

klori dan 5 gram lemak. Menurut jenis kandungan lemaknya, golongan ini dibagi menjadi

lemak jenuh dan tidak jenuh. Golongan VIII terdiri atas makanan kurang dari 20 kalori dan

kurang dari 5 gram karbohidrat. Beberapa bahan makanan golongan ini yang ada ukuran

rumah tangganya (seperti, krim dan wijen) dibatasi konsumsinya maksimal 3 penukar per

hari. Sementara, bahan makanan lainnya, seperti, air mineral, agar-agar, kopi, teh, dapat

dikonsumsi sekehendak (Waspadji, dkk., 2011).

.

3

Page 4: Laporan Gddk Bmp Kel 18

Bahan Makanan PenukarKarbohidrat

(gram)Protein(gram)

Lemak(gram)

Kalori

I. Sumber Karbohidrat 40 4 - 175II. Sumber Protein Hewani

Rendah Lemak - 7 2 50Lemak Sedang 7 5 75Tinggi Lemak 7 13 150

III. Sumber Protein Nabati 7 5 3 75IV. Sayuran

Golongan A - - - -Golongan B 5 1 - 25Golongan C 10 3 - 50

V. Buah-buahan dan Gula 12 - - 50VI. Susu

Tanpa Lemak 10 7 - 75Rendah Lemak 10 7 6 125Tinggi Lemak 10 7 10 150

VII. MinyakLemak Tidak Jenuh - - 5 50Lemak Jenuh - - 5 50

VIII. Makanan Tanpa Kalori(Waspadji dkk, 2011)

Bahan makanan tertentu yang mengandung zat gizi lebih banyak atau kurang diberi

kode. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam merencanakan diet khusus, seperti diet

rendah natrium atau rendah purin. Berikut kode yang tercantum dalam Daftar Bahan

Makanan Penukar:

K+ Tinggi Kalium

Ko+ Tinggi Kolesterol

Na+ Natrium 200 – 400 mg

Na++ Natrium > 400 mg

P- Rendah Protein

Pr+ Purin Sedang

Pr++ Tinggi Purin

S+ Serat 3 – 6 g

S++ Serat > 6 g

Tj+ Sumber Lemak Tidak Jenuh

Tunggal

B. Tujuan Praktikum

Setelah mengikuti praktikum Gizi Dalam Daur Kehidupan, praktikan diharapkan mampu :

1. Mengetahui penggunaan Bahan Makanan Penukar (BMP).

2. Mengetahui golongan-golongan bahan makanan pada Daftar Bahan Makanan Penukar.

3. Mengetahui zat gizi yang terkandung dalam tiap-tiap golongan Bahan Makanan Penukar.

4. Menggunakan Bahan Makanan Penukar dalam menyusun menu.

4

Page 5: Laporan Gddk Bmp Kel 18

BAB II

ISI

A. HASIL PRAKTIKUM

1. Golongan I. Sumber Karbohidrat

NoBahan

MakananJumlah yang tercantum

dalam BMPJumlah yang

diamatiKeteranga

nUkuran Bahan Makanan (cm)

gram URT gram URT

1. Nasi 100 ¾ gls 100 ¾ gls

2. Roti Tawar 70 3 ptg sdg 64 3 ptg 10 x 11 x 1

3. Roti Putih 70 3 ptg sdg 71 2 ½ ptg 11 x 12,3 x 0,7

4. Krekers 50 5 bh bsr 50 5 ¼ bh 6,5 x 6,5

5. Nasi Tim 200 1 gls 200 1 gls

6. Mie Kering 200 2 gls 125 1 gls

2. Golongan II. Sumber Protein Hewani

NoBahan

MakananJumlah yang

tercantum dalam BMPJumlah yang

diamatiKeterangan

Ukuran Bahan Makanan

(cm)

gram URT Gram URT

1. Bakso Besar 170 10 bj 170 6 bj

2. Bakso Kecil 170 10 bj 141 10 bj

3. Daging Sapi 35 1 ptg sdg 35 1 ptg sdg

5,5 x 4,5 x 1

4. Daging Ayam Kulit

40 1 ptg sdg 49 1 ptg sdg

5. Ikan Tuna 40 1 ptg sdg 40 1 ptg sdg

3,7 x 3 x 3

6. Telur Ayam Mentah Besar

50 g 1 btr 66 g 1 btr bsr

5

Page 6: Laporan Gddk Bmp Kel 18

7 Telur Ayam Besar Kukus

56 g 1 btr bsr

8. Telur Ayam Mentah Sedang

59 g 1 btr sdg

9. Telur Ayam Sedang Rebus

52 g 1 btr sdg

10.

Udang 35 g 5 ekor sdg 35 g 8 ekor

3. Golongan III. Sumber Protein Nabati

NoBahan

Makanan

Jumlah yang tercantum dalam

BMP

Jumlah yang diamati

Keterangan

Ukuran Bahan

Makanan(cm)

gram URT gram URT

1. Tempe Balok 50 2 ptg sdg 50 1 ptg bsr/ 2 ptg sdg

9,4 x 3,5 x 2,2

2. Tempe Daun 50 2 ptg sdg 49 2 ptg sdg

3. Kacang Hijau 20 2 sdm 20 2 sdm

4. Tahu 100 1 ptg bsr 95 1 ptg bsr

5. Kacang Merah 20 2 sdm 20 2 sdm

4. Golongan IV. Sayuran

NoBahan

Makanan

Jumlah yang tercantum dalam

BMP

Jumlah yang diamati

Keterangan

Ukuran Bahan

Makanan(cm)

gram URT gram URT

1. Kembang Kol 100 1 gls 100 1 gls

2. Jagung Muda 100 1 gls 100 ¾ gls

3. Wortel 100 1 gls 94 1 gls

6

Page 7: Laporan Gddk Bmp Kel 18

4. Buncis 100 1 gls 96 1 gls

5. Kangkung 100 1 gls 123 1 gls

5. Golongan V. Buah dan Gula

NoBahan

Makanan

Jumlah yang tercantum dalam

BMP

Jumlah yang diamati

KeteranganUkuran Bahan

Makanan(cm)

Gram URT gram URT

1. Apel 85 ½ bh 85 ½ bh

2. Gula Pasir 13 1 sdm 13 1 sdm

3. Jambu Biji 100 1 bh 100 ½ bh

4. Pisang 150 1 bh 100 1 bh

5. Pepaya 190 1 ptg bsr 190 1 ptg bsr 14 x 7 x 2

6. Golongan VI. Susu

NoBahan

Makanan

Jumlah yang tercantum dalam

BMP

Jumlah yang diamati

KeteranganUkuran Bahan

Makanan(cm)

Gram URT gram URT

1. Susu Cair 200 1 gls 200 1 gls

2. Susu Bubuk Whole

30 6 sdm 30 6 sdm

3. Susu Bubuk Skim

20 4 sdm 20 4 sdm

4. Keju 35 1 ptg kcl 35 1 ptg kcl 4,5 x 2,5 x 2,5

5. Yoghurt 200 1 gls 200 1 gls

7

Page 8: Laporan Gddk Bmp Kel 18

7. Golongan VII. Minyak

NoBahan

MakananJumlah yang

tercantum dalam BMPJumlah yang

diamatiKeterangan

Ukuran Bahan Makanan

(cm)

gram URT Gram URT

1. Santan 40 g ⅓ gls 15 g 2 sdm

2. Kelapa 15 g 1 ptg kcl 15 g 1 ptg kcl

3. Kelapa Parut 15 g 2½ sdm 15 g 2 sdm

4. Minyak Goreng

5 g 1 sdt 3 g 1 sdt

5. Mentega 15 g 1 sdm 15 g 1 sdm

6 Mayonaise 20 g 2 sdm 20 g 2 sdm

B. PEMBAHASAN

1. Golongan I

Setiap satu penukar dalam golongan sumber karbohidrat memiliki energi sebesar

175 kkal, karbohidrat 40 g, dan protein 4 gram. Karena keterbatasan waktu, tidak semua

bahan makanan penukar diuji dalam praktikum kami. Bahan makanan yang diuji ada

enam macam yakni, nasi, roti tawar, roti putih, krekers, nasi tim, dan mie basah.

a. Nasi

Menurut BMP, ¾ gelas beras jika dimasak akan setara dengan 100 gram nasi.

Dengan cara yang sama, menggunakan gelas belimbing, kami mengukur ¾ gelas

beras, kemudian dimasak dan diperoleh hasil yang sama yakni 100 gram nasi. Dengan

demikian, terdapat kesesuaian antara hasil praktikum dengan data pada BMP.

b. Roti tawar

Menurut BMP, satu penukar roti tawar berjumlah 3 ptg sdg dengan berat 70

gram. Sedangkan dari hasil praktikum diperoleh 3 ptg roti tawar beratnya 70 gram.

Menurut kami, terdapat ketidaksesuaian antara hasil praktikum dengan data pada BMP.

Saat praktikum kami menggunakan roti tawar dengan satu ukuran roti tawar sebesar 10

x 11 x 1, yang jika diamati bukan termasuk ukuran sedang, karena ukuran tersebut

adalah ukuran standar roti tawar.

8

Page 9: Laporan Gddk Bmp Kel 18

c. Roti putih

Sama halnya dengan roti tawar, dalam BMP tertulis 3 ptg sdg roti putih beratnya

70 gram. Sedangkan pada praktikum diperoleh hasil yang kurang sesuai, yakni dengan

berat 71 gram setara dengan 21/2 potong roti putih. Pada praktikum kami, sampel roti

putih yang digunakan adalah merek Borobudur, dengan ukuran satu ptongnya sebesar

11 x 12,3 x 0,7. Perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan beberapa hal seperti

perbedaan sampel yang diuji (beda merek) sehingga ukuran roti tawarnya pun berbeda,

kandungannya berbeda, kualitas bahan dasarnya berbeda sehingga mempengaruhi

beratnya.

d. Krekers

Menurut BMP, 5 biji besar krekers stara dengan berat 50 gram. Sedangkan pada

praktikum kami diperoleh hasil pengukuran seberat 50 gram dengan jumlah krekers

51/4 biji bsar. Ukuran satu krekers adalah 6,5 x 6,5. Terdapat perbedaan antara hasil

praktikum dengan BMP, hal ini dimungkinkan disebabkan oleh sampel yang digunakan

pada praktikum dengan yang digunakan pada BMP berbeda, sampel pada praktikum

kami menggunakan merek, yang juga ditaburi gula di setiap krekersnya. Bisa dipastikan

terdapat perbedaan kalori pula antara hasil BMP dengan praktikum jika sampel BMP

krekers tanpa gula.

e. Nasi tim

Pada pengukuran dengan sampel nasi tim, mula – mula beras sebanyak dua

satuan penukar dimasak dengan perbandingan air : beras 1:4 sampai 1:6. Selanjutnya

nasi tim ditimbang, dan diperoleh hasil sebesar 200 gram. Selanjutnya, nasi tim

tersebut dimasukkan dalam gelas, dan ternyata terisi penuh satu gelas. Menurut BMP,

1 gelas nasi tim memiliki berat 200 gram. Dengan demikian, terdapat kesesuaian

antara hasil praktikum dengan BMP.

f. Mie basah

Menurut BMP, mie basah dengan ukuran 2 gelas beratnya 200 gram. Sedangkan,

menurut hasil praktikum 1 gelas mie basah beratnya 125 gram. Sehingga terdapat

ketidaksesuaian antara hasil praktikum dengan BMP. Hal ini mungkin disebabkan

sampel mie basah yang digunakan saat praktikum berbeda dengan yang digunakan

untuk BMP, selain itu perlakuan sampel pada praktikum kami menggunakan mie kering

yang direbus terlebih dahulu.

9

Page 10: Laporan Gddk Bmp Kel 18

2. Golongan II

Golongan II dalam Bahan Makanan Penukar atau BMP dibagi dalam 3

spesifikasi. Golongan tersebut adalah golongan rendah lemak yang memiliki 1 satuan

penukarnya mengandung 50kkal; 7 gram protein; 2 gram lemak. Dalam praktikum kami

tidak mengambil sampel dari spesifikasi ini. Kedua adalah lemak sedang. Spesifikasi ini

memiliki 1 satuan penukar yang mengandung 75 kkal; 7 gram protein, 5 gram lemak.

Dalam praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah bakso, daging sapi, telur ayam,

dan udang. Terakhir adalah spesifikasi tinggi lemak. Golongan II protein hewani tinggi

lemak memiliki 1 satuan penukar yaitu 150 kkal; 7 gran protein; 136 gram lemak. Ayam

dengan kulit adalah sampel yang digunakan dalam praktikum kali ini

a. Bakso Besar

Menurut data BMP, tertulis 170 gram setara dengan 10 biji bakso besar. Namun,

dari hasil pengamatan didapatkan bahwa 170 gram setara dengan 6 biji bakso besar.

Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil praktikum dengan BMP, karena jenis

bakso yang digunakan saat praktikum dengan jenis bakso yang digunakan saat

pengukuran BMP berbeda. Selain itu, ukuran besar yang dimaksud dalam BMP tidak

sama dengan ukuran besar yang digunakan sebagai sampel praktikum.

b. Bakso Kecil

Menurut data BMP, tertulis170 gram setara dengan 10 biji bakso. Namun, dari

hasil pengamatan 10 biji bakso kecil setara dengan 141 gram. Hal ini menunjukkan

ketidaksesuaian antara hasil praktikum dengan BMP, karena jenis bakso yang

digunakan saat praktikum dengan jenis bakso yang digunakan saat pengukuran BMP

berbeda. Bakso yang digunakan saat praktikum sedikit lebih berat dibandingkan dengan

bakso yang digunakan sebagai standar BMP. Selain itu, perbedaan kandungan bakso

juga dapat memperngaruhi berat bakso.

c. Daging Sapi

Daging sapi, dalam BMP tertulis 1 potong sedang daging sapi memiliki berat 35

gram. Dari hasil pengamatan di dapatkan bahwa 35 gram daging sapi berasal dari 1

potong sedang daging ini. Artinya terdapat kesesuaian antara data yang tertera pada

BMP dan hasil pengamatan terkait daging sapi.

d. Daging Ayam Kulit

Satu-satunya yang berasal dari golongan II protein hewani tinggi lemak dalam

sampel praktikum kali ini yaitu daging atam kulit. Menurut BMP, tertulis 40 gram daging

10

Page 11: Laporan Gddk Bmp Kel 18

ayam kulit setara dengan 1 potong sedang. Namun, dari hasil pengamatan dari potongan

paha bawah ayam ukuran sedang yang telah dihilangkan tulang, sehingga didapatkan

karkas nya memiliki berat 49 gram. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil

praktikum dengan BMP, karena jenis daging ayam kulit yang digunakan saat praktikum

dengan jenis daging ayam kulit yang digunakan saat pengukuran BMP berbeda. Selain

itu disebabkan karena ukuran bahan makanan ayam yang berbeda-beda.

e. Ikan Tuna

Menurut BMP, tertulis 40 gram ikan tuna setara dengan 1 potong sedang. Hal ini

sesuai dengan hasil pengamatan pada praktikum yang menunjukkan 1 potong sedang

ikan tuna memiliki berat 40 gram pula. Artinya, terdapat kesesuaian antara data yang

tertera pada BMP dan hasil pengamatan terkait ikan.

f. Telur Ayam

Dalam BMP, tertilus 50 gram telur ayam setara dengan 1 butir telur. Dari hasil

pengamatan praktikum didapatkan hasil yang berbeda. 1 butir telur memiliki berat 59

gram. Hal ini tidak sesuai dengan BMP karena telur ayam yang diujikan ukurannya lebih

besar.

g. Udang

Untuk jenis seafood yang dipakai dalam sampel kali ini adalah udang. Dalam

BMP, tertulis 35 gram udang setara dengan 5 ekor sedang udang. Pada pengatamatan

didapatkan 35 gram udang dihasilkan dari penimbangan 8 ekor udang dengan ukuran

yang berbeda-beda pula. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil praktikum

dengan BMP, karena jenis udang yang digunakan saat praktikum dengan jenis udang

yang digunakan saat pengukuran BMP berbeda. Selain itu disebabkan karena ukuran

bahan makanan udang yang berbeda-beda.

3. Golongan III

Setiap satu penukar dalam golongan sumber protein nabati memiliki energi

sebesar 75 kkal, protein 5 gram, lemak 3 gram, dan karbohidrat 7 gram. Bahan makanan

yang diuji ada lima macam yakni, tempe balok, tempe daun, kacang hijau, tahu, dan

kacang merah.

11

Page 12: Laporan Gddk Bmp Kel 18

a. Tempe Balok

Tempe yang berbentuk balok ini ditimbang sebesar 50 gram setara dengan 2

potong sedang. Hal ini sudah sesuai dengan BMP, yakni 2 potong sedang memiliki berat

50 gram.

b. Tempe Daun

Tempe daun yang berbentuk segitiga ini apabila ditimbang 2 potong sedang

memiliki berat 49 gram. Berat ini sedikit ada perbedaan dengan yang terdapat di BMP,

namun selisih 1 gram ini masih dalam batas toleransi.

c. Kacang Hijau

Kacang hijau sebanyak 2 sendok makan memiliki berat 20 gram. Hal ini sudah

sesuai dengan BMP.

d. Tahu

Satu potong besar tahu yang tersedia ditimbang memiliki berat sebesar 95 gram.

Sedangkan di BMP seharusnya 1 potong besar tahu memiliki berat 100 gram. Hal ini

mungkin dikarenakan perbedaan besar tahu, karena setiap potong tahu tidak sama

ukurannya. Bahkan pada praktikum ini menimbang semua tahu dalam satu kemasan

ternyata memiliki berat yang berbeda-beda.

e. Kacang Merah

Kacang merah yang ditimbang dari 2 sendok makan setara dengan 20 gram. Hal

ini sudah sesuai dengan yang terdapat pada BMP. Meskipun begitu, perbedaan yang

mungkin terjadi bisa disebabkan sendok yang digunakan tidak sama. Setiap sendok

memiliki cekung yang berbeda-beda, sehingga volume yang ditampungnya akan berbeda-

beda pula.

4. Golongan IV

Sayuran dikelompokkan lagi menjadi 3, yaitu sayuran A, B, dan C. Sayuran A

memiliki kandungan kalori yang sedikit. Sementara, satu penukar sayuran B terdapat 25

kalori, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein. Sedangkan, satu penukar sayuran C

mengandung 50 kalori, 10 gram karbohidrat, dan 3 gram protein.Bahan makanan yang diuji

ada lima macam yakni, kembang kol, jagung muda, wortel, buncis, dan kangkung.

a. Kembang Kol

Kembang kol yang telah dipotong-potong dan direbus ditimbang 100 gram setara

dengan 1 gelas belimbing. Hal ini sudah sesuai dengan BMP.

12

Page 13: Laporan Gddk Bmp Kel 18

b. Jagung Muda

Jagung muda dipotong-potong dan direbus. Setelah ditimbang berat jagung muda

adalah 100 gram. Namun setelah dimasukkan dalam gelas hanya memenuhi ¾ gelas.

Hal ini berbeda dengan yang tertera di BMP, yakni satu gelas sayuran memiliki berat 100

gram.

c. Wortel

Wortel yang telah dibersihkan dan ditimbang tepat 100 gram. Kemudian dipotong-

potong dan direbus. Setelah ditimbang ternyata menyusut menjadi 94 gram dan

dimasukkan dalam gelas memenuhi 1 gelas. Hal ini terdapat perbedaan dengan BM

yang seharusnya 1 gelas memiliki berat 100 gram. Namun masih dalam batas toleransi

karena perbedaannya tidak lebih dari 10 gram.

d. Buncis

Buncis yang telah dipotong-potong dan direbus setelah ditimbang hanya memiliki

berat 96 gram dan memenuhi 1 gelas. Hal ini sedikit berbeda dengan yang tertera di

BMP bahwa sayur 1 gelas memiliki berat 100 gram.

e. Kangkung

Kangkung yang telah dipotong-potong dan direbus kemudian ditimbang memiliki

berat 123 gram setara dengan 1 gelas penuh. Perbedaan dengan yang tertera di BMP

cukup jauh, yakni selisih 23 gram. Hal ini mungkin disebabkan karena kangkung

memenuhi seluruh ruang gelas dan hanya sedikit menyisakan ruang, sehingga dalam

satu gelas lebih padat dibanding sayuran lainnya. Seharusnya dalam 1 gelas sayuran

setara dengan berat 100 gram.

5. Golongan V

Setiap satu penukar dalam golongan buah dan gula memiliki energi sebesar 50

kkal dan karbohidrat 12 g. Karena keterbatasan waktu, tidak semua bahan makanan

penukar diuji dalam praktikum kami. Bahan makanan yang diuji ada lima macam yakni,

apel, gula pasir, jambu biji, pisang, dan papaya.

a. Apel

Menurut BMP, 85 gram apel setara dengan ½ buah. Kemudian, dari hasil

praktikum diperoleh hasil yang sama yakni ½ buah apel memiliki berat 85 gram.

Sehingga terdapat kesesuaian antara hasil praktikum dengan BMP.

13

Page 14: Laporan Gddk Bmp Kel 18

b. Gula Pasir

Menurut BMP, 1 sdm gula pasir memiliki berat sebesar 13 gram. Sama halnya

dengan hasil praktikum, kami mengukur bahwa 13 gram gula pasir setara dengan 1 sdm.

Hal yang perlu diperhatikan adalah dari hasil praktikum, 13 gram gula pasir tersebut

setara dengan 1 sdm peres. Dengan demikian, terdapat kesesuaian antara hasil

praktikum dengan BMP, jika pengukuran dalam 1 sdm sama – sama peres dan

menggunakan sendok yang hampir sama. Dapat dipastikan terdapat perbedaan jika

ukuran 1 sdm dalam bentuk munjung, dan atau menggunakan sendok yang berbeda

jenis (terlalu cekung ke bawah, telalu leper, dan sebagainya).

c. Jambu biji

Menurut BMP, 1 buah besar jambu biji memiliki berat sebesar 100 gram.

Sedangkan dari hasil pengukuran, 100 gram jambu biji setara dengan ½ buah. Terdapat

perbedaan yang cukup berarti pada pengamatan ini.

d. Pisang

Menurut BMP, 1 potong sedang pisang memiliki berat sebesar 150 gram.

Kemudian saat praktikum,sampel yang kami uji adalah pisang ambon, mula – mula

mengupas dan menimbang pisang dengan untuh, diperoleh hasil 1 potong sedang

pisang beratnya 100 gram. Dengan demikian terdapat ketidaksesuaian antara hasil

praktikum dengan BMP, yang kemungkinan terjadi karena jenis sampel yang digunakan

berbeda, kalibrasi alat timbang yang digunakan, dan ketelitian praktikan dalam

pengukuran.

e. Pepaya

Menurut BMP, 1 potong sedang papaya memiliki berat 190 gram. Saat praktikum,

kami menimbang 190 gram papaya dan kurang lebih terukur 1 potong sedang.

Sehingga, terdapat kesesuaian antara hasil praktikum dengan BMP.

6. Golongan VI

1 satuan penukar mengandung 110 kkal, 7 gram protein, 7 gram lemak, 7 gram karbohidrat.

a. Susu cair

Dalam BMP, tertulis 200 gram susu cair setara dengan 1 gelas susu cair. Saat

praktikum didapatkan hasil 200 gram susu cair setara dengan ⅔ gelas 300 ml. Hal ini

menunjukkan kesesuaian antara hasil praktikum dengan BMP, karena 1 gelas belimbing

itu mempunyai volume 200 ml setara dengan ⅔ gelas 300 ml.

14

Page 15: Laporan Gddk Bmp Kel 18

b. Susu bubuk whole

Susu bubuk whole 30 gram setara dengan 6 sendok makan berdasarkan BMP.

Dari hasil pengamatan saat praktikum di dapatkan bahwa 6 sendok makan susu bubuk

whole setara dengan 30 gram. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara data

dalam BMP dengan hasil pengamatan. Namun yang perlu diperhatikan di sini adalah 6

sendok makan yang digunakan untuk mengukur tiap-tiap sendoknya harus mengambil

susu bubuk dalam kondisi munjung atau penuh. Dengan perlakuan yang seperti ini maka

dapat didapatkan hasil yang sesuai dengan BMP susu bubuk whole.

c. Susu bubuk skim

Menurut data BMP, 20 gram susu bubuk skim dapat diperoleh dari 4 sendok

makan susu bubuk skim. Dalam pengamatan saat praktikum, 4 sendok makan susu

bubuk skim setara dengan 20 gram susu bubuk sim. Hal ini menunjukkan adanya

kesesuaian antara data dalam BMP dengan hasil pengamatan. Namun yang perlu

diperhatikan di sini adalah 4 sendok makan yang digunakan untuk mengukur, tiap-tiap

sendoknya harus mengambil susu bubuk dalam kondisi peres atau tidak munjung atau

penuh. Dengan perlakuan yang seperti ini maka dapat didapatkan hasil yang sesuai

dengan BMP susu bubuk skim.

d. Keju

Dalam BMP tertera bahwa 35 gram keju setara dengan 1 potong kecil keju. Dari

hasil pengamatan saat praktikum didapatkan 35 gram eju setara dengan 1 potong kecil

keju. Satu potong kecil keju yang digunakan untuk mendapat 35 gram keju memiliki

ukuran 4,5 x 2,5 x 2,5 dalam satuan cm.

e. Yogurt

Satu porsi yoghurt menurut BMP yakni setara dengan 1 gelas atau 200 gram.

Dalam praktikum ditimbang 1 cangkir yoghurt setara dengan 200 gram. Hal ini

menandakan sesuai dengan BMP.

7. Golongan VII

Bahan makanan golongan VII ini hampir seluruhnya terdiri dari lemak. 1

satuan penukar minyak mengandung 50 kkal  dan 5 gram lemak. Menurut kandungan

asam lemaknya, minyak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu lemak tidak jenuh dan lemak

jenuh. Bahan praktikum untuk golongan VII antara lain : santan, kelapa, kelapa parut,

minyak goreng, mentega, dan mayonaise. Dari bahan praktikum tersebut yang termasuk

15

Page 16: Laporan Gddk Bmp Kel 18

lemak tidak jenuh adalah mayonaise. Sedangkan santan, kelapa, kelapa parut, minyak

goreng dan mentega termasuk lemak jenuh.

a. Santan

Santan yang digunakan dalam praktikum adalah santan instan kemasan dengan

merk Cocomas. Kandungan energi per penyajian yang tercantum dalam nutrition fact

adalah 35 kkal untuk 15 ml. Jadi untuk mendapatkan energi 50 kkal dari santan cocomas

didapatkan dengan cara = 5035

x 15 ml = 21,4 ml. Santan yang tertulis dalam BMP yaitu 40

gram setara dengan 1/3 gelas belimbing. Namun, pada saat praktikum volume santan tidak

mencukupi 40 gram sehingga pengukurannya memakai sendok makan dan didapatkan

hasil 15 gram setara dengan 2 sdm . Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang didapat pada

saat praktikum sesuai dengan BMP.

b. kelapa

Untuk mendapatkan kelapa sesuai BMP dilakukan dengan memotong kelapa

kemudian menimbangnya sampai didapatkan berat 15 gram yang selanjutnya diamati

ukurannya. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa 15 gram kelapa setara dengan 1 potong

kecil. Hal ini sesuai dengan BMP, yakni kelapa sebesar 15 gram adalah 1 potong kecil.

c. Kelapa Parut

Pengukuran kelapa parut dilakukan dengan memarut 50 gram kelapa kemudian

menimbang sebanyak 15 gr parutan kelapa tersebut dan diaplikasikan kedalam ukuran

sendok makan. Dari hasil praktikum didapatkan bahwa 15 gram kelapa parut setara dengan

2 sdm. Hal ini menunjukkan kurang sesuai dengan URT yang tercantum dalam BMP, yaitu

15 gram kelapa parut setara dengan 2 ½ sdm. Perbedaan hasil tersebut dimungkinkan

karena ukuran sendok yang berbeda pada saat praktikum dan pada saat penentuan URT

(Handayati, 2008).

d. Minyak goreng

Minyak goreng sebanyak 5 gram menurut BMP setara dengan 1 sendok teh.

Sedangkan, pada saat praktikum yang telah dilakukan menunjukkan data bahwa 1 sendok

teh minyak goreng setara dengan 3 gram. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara data

praktikum dengan data pada BMP. Perbedaan hasil tersebut mungkin dikarenakan proses

penyendokan, ukuran sendok,dan tingkat kekentalan minyak yang berbeda pada saat

penentuan URT dan praktikum (Handayati, 2008).

16

Page 17: Laporan Gddk Bmp Kel 18

e. Mentega

Bahan makanan penukar selanjutnya, yaitu mentega. Pada saat praktikum dilakukan

pengukuran dengan menimbang 15 gram mentega kemudian diaplikasikan ke dalam

sendok makan dan diamati. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan bahwa satu porsi

mentega sebesar 15 gram setara dengan 1 sendok makan. Ukuran ini sudah sesuai

dengan BMP, di mana satu porsi mentega setara dengan 1 sendok makan atau 15 gram.

f. Mayonaise

Bahan terakhir praktikum untuk golongan VII adalah mayonaise. Cara

pengukurannya yaitu dengan menimbang 20 gram mayonaise kemudian diaplikasikan ke

dalam sendok makan dan diamati. Dalam praktikum didapatkan data yang sesuai dengan

BMP, yakni 20 gram mayonaise setara dengan 1 sendok makan.

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bahan Makanan Penukar (BMP) berfungsi antara lain untuk mengembangkan suatu

cara penyuluhan perencanaan makan yang memungkinkan penggunaan bahan

makanan yang lebih variasi, memudahkan pemilihan alternatif bahan makanan dalam

17

Page 18: Laporan Gddk Bmp Kel 18

penyusunan diet khusus karena alasan penyakit, alergi, maupun pantangan, serta

mengembangkan suatu cara dalam menyiasati kelangkaan bahan makanan tertentu.

2. Bahan makanan penukar (BMP) terdiri dari delapan golongan, yaitu :

a. Golongan I Sumber Karbohidrat

b. Golongan II Sumber Protein Hewani

c. Golongan II Sumber Proten Nabati

d. Golongan IV Sayuran

e. Golongan V Buah dan Gula

f. Golongan VI Susu

g. Golongan VII Minyak

h. Golongan VII Makanan Tanpa Kalori

3. Kandungan gizi dalam bahan makanan penukar

Bahan makanan Kandungan nutrisiGolongan Energi

(kkal)Protein(gr)

Lemak(gr)

Karbohidrat(gr)

Golongan ISumber Karbohidrat

- 175 4 - 40

Golongan IISumber Protein Hewani

Rendah lemak 50 7 2 -Lemak sedang 75 7 5 -Tinggi lemak 150 7 13 -

Golongan IIISumber Protein Nabati

- 75 5 3 7

Golongan IVSayuran

Sayuran ASayuran BSayuran C

-2550

-13

---

-510

Golongan VISusu

Susu tanpa lemak 75 7 - 10

Susu rendah lemak

125 7 6 10

Susu tinggi lemak 150 7 10 10Golongan VIIMinyak

- 50 - 5 -

Golongan VIII Makanan Tanpa Kalori

- - - - -

4. Bahan makanan yang telah dipraktikumkan dibagi menjadi 7 golongan, yakni nasi, roti

tawar, roti putih, krekers, nasi tim dan mie kering tergolong bahan makanan dengan

dominan sumber karbohidrat. Bakso, daging sapi, daging ayam, telur ayam, ikan tuna,

dan udang termasuk golongan II (sumber protein hewani). Tempe, tahu, kacang hijau,

dan kacang merah tergolong sumber protein nabati. Protein dibutuhkan antara lain

18

Page 19: Laporan Gddk Bmp Kel 18

dalam meregenerasi sel-sel yang rusak serta berperan penting dalam proses

pertumbuhan. Golongan IV (sayuran) meliputi wortel, jagung muda, buncis, kembang

kol, dan kangkung. Pepaya, apel, pisang, jambu biji dan gula pasir masuk dalam

golongan VII buah dan gula. Susu cair, susu bubuk whole, susu bubuk skim, dan

yoghurt termasuk golongan VI (susu). Sayuran, buah, dan susu merupakan sumber

vitamin mineral yang antara lain berfungsi untuk menjaga homeostasis dan

metabolisme tubuh. Golongan VII (minyak) meliputi minyak goreng, santan, kelapa,

kelapa parut, mentega, dan mayonaise. Bahan makanan yang termasuk golongan ini

memiliki kandungan gizi yang dominannya adalah lemak.

B. Saran

Alangkah lebih baik, daftar Bahan Makanan Penukar milik Departemen

Kesehatan ini mencantumkan setiap merek dari setiap sampel yang diuji. Menurut kami,

hal ini bisa meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian dalam praktikum dengan BMP.

Selain itu, variasi alat yang digunakan untuk mengukur suatu bahan makanan tolong

disesuaikan dengan yang lebih sering digunakan. Sebagi contoh sayuran, bukankah

akan lebih mudah terdapat catatan 1 gelas setara dengan berapa sendok sayur. Untuk

nasi, 1 gelas setara dengan berapa centong. Kemudian, ukuran bentuk seperti peres

atau munjung pun akan lebih baik jika ditulis. Terakhir, pembaruan pada daftar Bahan

Makanan Penukar setiap berapa tahun sekali semisal, akan sangat kami hargai, karena

berkaitan pula dengan kualitas bahan makanan yang setiap tahun bisa berubah

tergantung kondisi lingkungan (tanah, air, udara, dan sebagainya).

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2007. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Handayati, S. P et al. (2008). Konversi Satuan Ukuran Rumah Tangga kedalam Satuan Berat

(Gr Jurnal Gizi dan Pangan. Volume 3(1) 2008. ISSN: 1978-1059.

19

Page 20: Laporan Gddk Bmp Kel 18

Waspadji, Sarwono dkk. 2011. Daftar Bahan Makanan Penukar Edisi Ketiga (Awam). Jakarta:

Badan Penerbit FK UI.

20