laporan asli amfibi

34
LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA I. TOPIK : Amphibia ( Rana speciosa ) II. TUJUAN : II.1 Mengamati struktur morfologi dan anatomi hewan yang termasuk pada kelas Amphibia (Rana sepeciosa) II.2 Untuk mengetahui encephalon pada Amphibia (Rana sepeciosa) III. DASAR TEORI Amphibia berasal dari kata Amphi yang artinya rangkap, dan bios yang artinya kehidupan. Dan amphibia adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula dalam air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Amphibi merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Ada 3 bangsa dalam kelas amphibian, yaitu Ordo Caudata (Urodela), adalah amphibia yang pada bentuk

Upload: misnawati

Post on 26-Dec-2015

142 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cv

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

I. TOPIK : Amphibia ( Rana speciosa )

II. TUJUAN :

II.1 Mengamati struktur morfologi dan anatomi hewan yang

termasuk pada kelas Amphibia (Rana sepeciosa)

II.2 Untuk mengetahui encephalon pada Amphibia (Rana

sepeciosa)

III. DASAR TEORI

Amphibia berasal dari kata Amphi yang artinya rangkap, dan

bios yang artinya kehidupan. Dan amphibia adalah hewan yang

hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula dalam air tawar

kemudian dilanjutkan di darat. Amphibi merupakan perintis

vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang anggota tubuh, yang

mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana

untuk lokomosi dan bernapas di udara.

Ada 3 bangsa dalam kelas amphibian, yaitu Ordo Caudata

(Urodela), adalah amphibia yang pada bentuk dewasa mempunyai

ekor. Tubuhnya berbentuk seperti bengkarung  (kadal). Beberapa

jenis yang dewasa tetap mempunyai insang, sedang jenis-jenis lain

insangnya hilang, Ordo Salienta (Anura), pandai melompat, pada

hewan dewasa tidak ada ekor. Hewan dewasa bernapas dengan

paru-paru. Kaki dan skeleton sabuk tumbuh baik. Fertilisasi

eksternal. Ordo Apoda (Gymnophiana), tengkorak kompak, banyak

vertebrae, rusuk panjang, kulit lunak dan menghasilkan cairan yang

merangsang. Antara mata dan hidung ada tentakel yang dapat

ditonjolkan keluar.

 Dalam mempelajari ciri-ciri amphibian, dibedakan atas kepala,

badan dan anggota gerak. Kepala berbentuk segitiga , dengan

moncong yang tumpul, celah mulut lebar, bentuknya lebih kurang

seperti bulan sabit. Rahang bawah tidak bergerigi, rahang atas

bergerigi atau tidak. Pada umumnya vomer bergigi, kedudukan

vomer terhadap nares posterior sangat penting untuk diidentifikasi.

Di dalam mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar bawah

bagian anterior. Lubang hidung satu pasang terletak dekat ujung

moncong mata besar dan mata atas yang tebal berdaging dan

kelopak mata bawah yang lebih tipis. Di sebelah ventro caudal

mata terdapat selaput pendengar yang lebar dan jelas dapat pula

tertutup kulit sehingga bentuknya tidak jelas yang disebut membran

tympanum.

Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang

berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang

berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi

lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Kecebong yang

merupakan tahapan larva dari seekor katak, umumnya adalah

herbivore akuatik dengan insang, sistem gurat sisi yang mirip

dengan ikan, dan ekor  panjang bersirip.

Amphibia mempunyai ciri-ciri, yakni sebagai berikut:

1. tubuhnya diselubungi kulit yang berlendir,

2. merupakan hewan berdarah dingin atau poikiloterm,

3. amphibimempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan,

yaitu dua serambi dan satu bilik,

4. mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya

terdapat selaput renang yangterdapat di antara jari-jari

kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan

berenang diair,

5. matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut

membrana niktitans yangsangat berfungsi saat menyelam di

dalam air,

6. pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang,

setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru dan

kulit,

7. hidungnya mempunyai katup yang berfungsi untuk

mencegah air masuk ke dalamrongga mulut ketika

menyelam,

8. berkembang biak dengan cara melepaskan telurnyadan

dibuahi oleh jantang di luar tubuh induknya, yang disebut

dengan pembuahan eksternal.

Amphibia adalah hewan berdarah dingin yang mampu

menyesuaikan cara hidupnya dengan lingkungan. Di daerah

beriklim sedang, bila musim dingin tiba, hewan ini bersembunyi di

mana saja, misalnya mengubur diri dalam lumpur parit, dikubanan

atau di tanah yang basah di antara batu – batuan. Selama tidur

pada waktu musim dingin, hewan ini tidak makan, dan sedikit

pertukaran udara yang dibutuhkannya, yang berlangsung melalui

kulitnya.

IV. ALAT DAN BAHANA. ALAT

No Nama Alat Jumlah1 Alat section (alat bedah) 1 set2 Bak lilin 13 Cutter/pisau kecil 14 Kaca pembesar (loupe) 15 Alat tulis 16 Kamera handphone 1

B. BAHAN

No Nama Bahan Jumlah1 Katak (Rana speciosa) 12 Kepala katak yang sudah

diawetkan1

3 Kloroforn Secukupnya4 Alkohol 70% secukupnya

V. PROSEDUR KERJA1. Studi tentang bentuk luar tubuh Rana speciosa

Menggambar dan memotret bentuk luar tubuh preparat,

sehingga menjadi jelas informasi mengenai bentuk tubuh,

pembagian wilayah tubuh dan alat-alat tubuh bagian luar.

Memberi keterangan lengkap dan memotret bagian-bagian

dari : Caput: rima oris, nares, organon visus, palpebra

superior dan inferior,membrane nictitans, bulbus oculi,

lubang telinga dll.

Cervix,Truncus:dorsum, ventrum/abdomen, extrimitas

anterior/cranialis (brachium, antebrachium, manus, 5 digiti),

extrimitas posterior/caudalis (femur, crus, pes, 5 digiti),

falcula, squama, cloaca, lamina prae cloacalis,

Cauda : mengamati bentuk dan ukurannya.

Melengkapi pengamatan inspection terhadap masing-masing

bagian organ secara detail : bagian-bagian mata, telinga,

hidung, kulit dll.

2. Studi tentang topografi alat-alat visceral Rana speciosa (sectio)

Mematikan dahulu preparat dengan uap chloroform/eter

sebgai pembius.

Mencuci katak yang sudah mati, dengan air yang mengalir.

Melakukan pembedahan diatas papan bedah/ bak parafin.

Section dimulai dengan pengguntingan di depan lubang

cloaca ke sisi kiri kanan tubuh kearah depan melewati

extrimitas cranialis sampai medial mandibula.

Mengamati situs viscerum (alat dalam) Rana speciosa:

menentukan jenis kelaminnya, selanjutnya menggambar,

memotret dan memberi keterangan secara lengkap istilah

latin diikuti istilah Indonesia-nya. Cor berbentuk conus

terdapat di daerah sternum diantara kedua extrimitas

cranialis, pulmo sepasang berbentuk fusi/memanjang

berwarna merah mudah, batang trachea tampak kearah

ventral cor, hepar berwarna merah tua terdapat di caudal

pilmo, ventriculus berbentuk bumbung di rongga perut

bagian sinister, intestinum tidak begitu panjang dan berakhir

pada rectum, yang bermuara pada cloaca, dll.

Mengamati pula cavum orisnya (dentes, lingua, dll).

Setelah kepala katak diawetkan selama beberapa hari, maka

prosedur kerja dalam melakukan penyelidikan terhadap

encephalon katak adalah sebagai berikut :

Meletakkan preparat dengan posisi punggungnya berada di

atas. Lalu mencari foramen occipitale magnum.

Membuka calvaria cranii pada linea mediana dengan scalpel

yang tajam

Mematahkan dengan menggunakan tangan kedua bagian itu

ke lateroventral

Mengamati, memotret, dan menggambar bagian-bagian otak

yang telah terlihat

Melepaskan otak dari dasarnya dengan sangat hati-hati,

kemudian memeriksa bagian-bagian ventral otak

Memotret dan menggambar kedua faciesnya (dorsal dan

ventral)

VI. HASIL PENGAMATAN

Gambar

Encephalon Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum

Foto dari internet

Gambar

Morfologi Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum

Foto dari internet

Gambar

Topografi Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum

Foto dari internet

Gambar Sistem Circulatory Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum

Foto dari internet

Gambar Sistem Respiratory Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum Foto dari internet

Gambar Sistem Digestorium Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum Foto dari internet

Gambar

Sistem Ekskresi Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum Foto dari internet

Gambar

Sistem Urogenital Katak (Rana speciosa)

Foto dari kamera saat praktikum

Foto dari internet

VII. PEMBAHASANAdapun yang dibahas pada praktikum kali ini adalah Katak

(Rana speciosa), klasifikasinya adalah sebagai berikut :Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataSubphylum : VertebrataClass : AmphibiaOrdo : AnuraSub ordo : DiplasiocoelaFamilia : RanidaeGenus : RanaSpesies : Rana speciosa

A. Encephalon Amfibi (Katak)

a. Bagian otak yang terlihat pada saat dilakukan pembedahan

(Facies dorsaloteralis):

Nervus olfactorius

Lobus olfactorius

Hemisphaerium cerebri

Epiphysis

Lobus opticus

Cerebellum

Fossa rhomboidea

Medulla oblongata

b. Bagian otak yang terlihat pada saat dilakukan pembedahan

(Facies basalis) :

Nervus olfactorius

Lobus olfactorius

Hemisphaerium cerebri

Chiasma nervi optitisi

Infundibulum

hypophysis

Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada

sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju

saccus nasalis, dua haemisperium cerebri atau cerebrum

kanan kiri yang berbentuk ooid yang dihubungkan dengan

comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung

dengan dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini

terdapat dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak

tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya

merupakan cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat

bagian terbuka sebelah atas yakni medulla oblongata yang

berhubungan dengan medulla spinalis dan berakhir

disebelah felium terminale.

B. Morfologi Katak

Badan katak terbagi atas tiga bagian, yaitu:

A. Caput (kepala), bentuknya kurang lebih seperti segitiga. Di

caput terdapat bagian- bagian anatara lain:

1. Rima oris (celah mulut): terdapat di ujung rostrum

(moncong, rima oris menuju ke:

2. Cavum oris ( rongga mulut), di dalam rongga mulut

terdapat alat- alat:

a. Maxilla (rahang atas), mempunyai dentes (gigi- gigi)

berbentuk conus. Dentes berguna untuk memegang

mangsanya, tidak untuk mengunyah.

b. Mandibula ( rahang bawah): tidak berdentes.

c. Palatum (atap mulut).

d. Os. Vomer.

e. Nares posterhores sive choanae

f. Lingua (lidah), berpangkal di cranial mandibula,

bersifat biftida (bercabang).

g. Ostium tubae auditivae

h. Di kanan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke

kantung suara.

3. Nares anteriores: lubang- lubang kecil terdapat di

sebelah dorsal dari rima oris.

4. Organon visus (alat penglihatan), dilengkapi dengan:

a. Palpebra superior (pelupuk mata atas)

b. Palpebra inferior (pelupuk mata bawah)

c. Membrana nictitans, suatu kulit transparent untuk

menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran

dengan air.

d. Bulbus osculi (bola mata), padanya dapat dilihat

dengan jelas adanya: iris, pupil.

5. Membrana tympani (selaput pendengaran) terdapat di

sebelah caudal dari organon visus.

B. Cervix (leher), tidak nyata.

C. Truncus (badan), terdapat di sebelah caudal caput. Pada

betina mempunyai ukuran yang relative lebih besar

dibandingkan jantan. Anggota badan terdapat 2 pasang:

1. Anggota badan muka, bagian- bagianNya adalah:

a. Brachium ( lengan atas)

b. Antebrachium (lengan bawah)

c. Manus (tangan)

d. Digity (jari- jari)

2. Anggota badan belakang (extremitas posterior), bagian-

bagiannya adalah:

a. Femur (paha)

b. Crus (tungkai bawah)

c. Pes sive pedes (kaki)

d. Digiti (jari- jari): 5 buah.

e. Membrana (selaput) untuk berenang: merupakan kulit

tipis diantara digiti.

C. Topografi Katak (Rana speciosa)

Pada topografi katak ini, setelah tubuh katak dibedah maka

akan terlihat organ-organ seperti berikut ini, yaitu :

Cor yang dibungkus oleh pericordium dan berbentuk conus

Hepar terdapat dikanan kiri cor yang terbagi atas lobus

dexter satu bagian dan lobus sinister dua bagian

Vessica felea berwarna hijau tua

Pulmo yang berjumlah sepasang terletak di dorsocranial

hepar. Terdapat sepasang bronchus

Ventriculus

Intestinum tenue

Intestinum crassum

Lien yang terletak di dorsal dari intestinum venue warnanya

bundar kecoklatan.

D. Anatomi Katak

b. Sistem Sirkulasi Pada Katak

Peredaran darah pada amfibia, contohnya katak ialah

peredaran darah ganda karena darah melalui jantung sebanyak

dua kali, yaitu pada saat peredaran darah kecil dan peredaran

darah besar. Peredaran darah kecil ialah peredaran darah dari

jantung menuju paru-paru, kemudian menuju jantung kembali.

Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari jantung menuju

ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung. Jantung katak memiliki

tiga ruang, yaitu dua atrium dan satu ventrikel. Jadi, darah yang

mengalir dari tubuh (darah miskin O2) dan paru-paru (darah kaya

O2) terpisahkan oleh dua buah atrium, tetapi keduanya bersatu

dalam satu ventrikel. Pada jantung katak terdapat muara dari vena

cava anterior dan vena cava posterior, berupa suatu gelembung

yang disebut sinus venosus.

Atrium kanan menerima darah miskin oksigen dari pembuluh

darah balik (vena) yang berasal dari seluruh tubuh kecuali paru-

paru. Sedangkan, darah dari paru-paru yang kaya oksigen dialirkan

ke atrium kiri. Darah dari kedua atrium kemudian mengalir ke satu

ventrikel. Kontraksi ventrikel ini akan mendesak darah ke sebuah

pembuluh yang bercabang-cabang menjadi cabang kiri dan kanan.

Masing-masing dari cabang ini langsung bercabangcabang menjadi

tiga arteri pokok. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan

otak. Cabang tengah, lung aorta mengalirkan darah ke jaringan

interna dan alat dalam badan, sedangkan arteri posterior

mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.

Darah dari bagian anterior kembali ke jantung melalui vena cava

anterior, dan dari tubuh bagian belakang melalui vena cava

posterior yang bermuara pada sinus venosus dan masuk ke

jantung melalui atrium kanan. Sedangkan, atrium kiri dimasuki oleh

darah dari paru-paru melalui vena pulmoner.

c. Sistem Pencernaan Pada Katak

Sistem pencernaan Amphibi hampir sama seperti pada Pisces,

meskipun keduanya memiliki makanan yang berbeda. Sistem

pencernaan Amphibi lebih rincinya sebagai berikut:

1. Rongga mulut

Rongga mulut atau cavum oris pada katak dilengkapi

dengan gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah

untuk menangkap mangsa. Gigi Amphibi berbentuk V dengan

perkembangan yang tidak sempurna. Lidah katak berbentuk

menggulung, panjang dan bertekstur kenyal dan lengket,

digunakan untuk menangkap mangsa.

2. Kerongkongan

Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju esofagus

yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi

alkalis  dan mendorong makanan masuk lambung.

3. Lambung ( ventrikulus )

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan. Berbentuk

kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak

dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan

lubang keluar menuju usus. Bagian muka ventrikulus yang besar

disebut cardiac,  sedang bagian posterior mengecil dan berakhir di

pyloris.

Enzim yang dihasilkan oleh ventrikulus dan intestinum terdiri

atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.Di

samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida untuk

mengasamkan bahan makanan. Di dekat lambung, menempel

pankreas yang berwarna kuning yang menghasilkan enzim untuk

mencerna makanan. Selain itu juga terdapat hepar yang

menghasilkan cairan empedu yang menetralisir racun dan zat – zat

toxic yang masuk ke saluran pencernaan katak. Hepar yang besar

terdiri ats beberapa lobus dan bilus ( zat empedu ) yang dihasilkan

akan ditampung sementara dalam vesica felea yang kemudian

akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystecus dahulu

kemudian melalui ductus cholydocus yang merupakan saluran

gabungan dengan saluran yang dari pancreas.

4. Usus

(Intestinum)

Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus

halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas

batas-batasnya. Di dalam usus terjadi penyerapan makanan oleh

enzim yang dihasilkan pankreas. Makanan masuk ke dalam

intestinum melalui ventrikulus melalui klep pyloris.

5. Usus besar

Bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum

mayor akan menjadi feses.

6. Kloaka

Merupakan muara bersama antara saluran pencernaan

makanan, saluran reproduksi, dan urine.

d. Sistem Respirasi Pada Katak

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit,

dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang

karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi

sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler

yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga

mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup

sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk

melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan

selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini

dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan

mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah

berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit

(vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke

seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di

bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat

arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian

pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak

bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum

sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru

yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah.

Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk

seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-

paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang

keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat

udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan

kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru.

Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus

berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen

masuk melalui koane.

Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot

geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil.

Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru

lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen

diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan

sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme

ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus

berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan

masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan

sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang

bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya

geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan

mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida

keluar.

e. Sistem Ekskresi Pada Katak

Saluran ekskresi pada katak yaitu ginjal, paru-paru,dan kulit.

Saluran ekskresi pada katak jantan & betina memiliki perbedaan,

pada katak jantan saluran kelamin & saluran urin bersatu dengan

ginjal, sedangkan pada katak betina kedua saluran itu terpisah.

Walaupun begitu alat lainnya bermuara pada satu saluran dan

lubang pengeluaran yang disebut kloaka.

Alat ekskresi utama pada katak yaitu sepasang ginjal

(opistonefros) yang terletak dikanan dan kiri tulang

belakang. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari

depan ke belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan

disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa

kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding

kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak

jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan

pada katak betina tidak.

b. Sistem Urogenital Pada Katak

Sistem genitalis masculinus yang berupa sepasang testis

berbentuk oval  berwarna keputih–putihan, terletak di sebelah

anterior dari dari ren; diikat oleh alat penggantungnya yang kita

sebut mesorchium yang terjadi dari lipatan peritoneum. Di sebelah

cranial testis melekatlah corpus adiposum suatu zat lemak

berwarna kekunin –kuningan, sedang di sebelah median dataran

testis terdapat saluran–saluran halus yang disebut vasa efferentia

yang bermuara pada saluran kencing, kemudian menuju kloaka.

Sistem genitalis feminus yang terdiri atas sepasang ovarium

diletakkan dengan bagian dorsal coelom oleh alat penggantung

yang disebut mesovarium , yang terjadi dari lipatan peritoneum.

Pada hewan yang telah dewasa kadang–kadang terdapat ova yang

berwarna hitam dan putih berbentuk bintik–bintik. Pada ovarium

juga terdapat corpus adiposum yang berwarna kekuning–kuningan.

Ova yang telah masak menembus dinding ovarium untuk masuk ke

dalam oviduk, selanjutnya ovum menuju ke kloaka pada suatu

papillae.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN1. Amphibia berasal dari kata Amphi yang artinya rangkap, dan bios

yang artinya kehidupan. Adapun pada praktikum ini kami

menggunakan katak (Rana speciosa), yang klasifikasinya adalah

sebagai berikut :

Kingdom         : Animalia

Phylum            : Chordata

Subphylum      : Vertebrata

Class                : Amphibia

Ordo                 : Anura

Sub ordo           : Diplasiocoela

Familia              : Ranidae

Genus                : Rana

Spesies              : Rana speciosa

2. Encephalon pada katak terdri atas ;

Facies dorsaloteralis Facies basalis

Nervus olfactorius

Lobus olfactorius

Hemisphaerium cerebri

Epiphysis

Lobus opticus

Cerebellum

Fossa rhomboidea

Medulla oblongata

Nervus olfactorius

Lobus olfactorius

Hemisphaerium cerebri

Chiasma nervi optitisi

Infundibulum

hypophysis

3. Topografi pada katak, diantaranya adalah :

4.

Morfologi katak secara umum terdiri atas : caput (kepala), cerviks

(leher) dan trunchus (badan).

a. Cor

b. Hepar

c. Vessica felea

d. Pulmo

e. Ventriculus

f. Intestinum tenue

g. Intestinum crassum

h. Lien

5. Anatomi terdiri atas :

a. Sistem sirkulasi pada katak adalah peredaran darah ganda

karena darah melalui jantung sebanyak dua kali, yaitu pada

saat peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

b. Sistem respirasi pada katak terdiri dari ; selaput rongga

mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu

bernapas dengan insang.

c. Sistem digestorium pada katak terdiri dari ; rongga mulut,

kerongkongan, lambung (ventriculus), usus (intestinum),

usus besar, dan kloaka.

d. Sistem ekresi pada katak terdiri dari ; ginjal, paru-paru,dan

kulit.

e. Sistem urogenital pada katak yaitu :

Pada katak jantan, berupa sepasang testis berbentuk

oval  berwarna keputih–putihan, terletak di sebelah

anterior dari dari ren; diikat oleh alat penggantungnya

yang kita sebut mesorchium yang terjadi dari lipatan

peritoneum.

Pada katak betina, terdiri atas sepasang ovarium

diletakkan dengan bagian dorsal coelom oleh alat

penggantung yang disebut mesovarium , yang terjadi

dari lipatan peritoneum.

SARAN

Diharapkan agar laporan praktikum ini menjawab tujuan praktikum

mata kuliah Zoologi Vertebrata dan bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA