perumahan berkonsep arsitektur amfibi di eks kebakaran gang warga jl. kalimantan palangka raya

45

Upload: winarno

Post on 02-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Perumahan adalah bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan. Dengan adanya perencanaan kembali di area kawasan yang terbakar di kawasan perumahan gang warga Jl.Kalimantan Palangka Raya, dan merencanakan sebuah hunian yang nantinya sebagai tempat tinggal atau rumah yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan, sarana lingkungan, utilitas umum, dan serta membangun ulang kembali rumah, rumah ibadah dan sekolah yang sudah terbakar. Arsitektur amfibi merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah pada kawasan yang rawan terhadap banjir serta naiknya permukaan air sungai setiap tahunnya, terkhusus pada kawasan perumahan di eks kebakaran gang warga Jl.Kalimantan Palangka Raya, dimana dengan menggunakan konsep Arsitektur Amfibi bangunan akan terselamatkan dari banjir. Kata Kunci : Eks Kebakaran, Perumahan, Arsitektur Amfibi

TRANSCRIPT

  • KOMPAS.com - Es di kutub utara dan selatan mencakup 10 persen dari

    permukaan Bumi. Jumlah es diperkirakan mencapai 5 miliar kubik. Apa yang terjadi

    pada dunia, khususnya Indonesia, bila seluruh es tersebut meleleh?

    National Geographic membuat sebuah peta interaktif. Peta memperlihatkan

    bahwa ketika seluruh es meleleh, permukaan laut akan semakin tinggi, banyak daratan

    hilang, pegunungan jadi pulau, dan manusia bakal merugi.

    Di peta wilayah Asia, bisa dilihat dampak melelehnya es kutub pada Indonesia.

    Terlihat, garis pantai lebih menjorok ke dalam. Artinya, daratan Indonesia akan

    berkurang secara signifikan dan berubah menjadi lautan.

    Dapat dilihat pula, wilayah laut Indonesia menjadi lebih bersih. Artinya,

    banyak pulau-pulau di Indonesia yang akan hilang tenggelam. Wilayah Kalimantan

    sendiri akan kehilangan banyak daratan, membuat Indonesia kehilangan banyak

    wilayah hutan.

    Melihat dari hal tersebut maka permasalahan banjir di atas, sehingga diangkat

    menjadi sebuah potensi pada perumahan yang justru menambah nilai daya tarik

    tersendiri bagi kawasan perumahan di eks kebakaran gang warga jalan kaliamantan

    nantinya. Dimana kawasan perumahan yang didesain nantinya menerapkan konsep

    Arsitektur Amfibi sebagai alternatif dan Pemecahan Permasalahan akan naiknya

    permukaan air Sungai pada setiap tahunnya, yang menyebabkan banjir pada area

    kawasan tersebut.

    Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2009), daerah

    pesisir dan pulau kecil yang akan tenggelam 100 tahun lagi dari

    sekarang meliputi daerah seluas 475.905 hektar atau rata-rata

    kehilangan lahan/ pulau sebesar 4,76 hektar per tahun.

    Perubahan iklim karna Pemanasan Global yang hingga kini

    belum bisa teratasi dengan baik dinilai dapat mengancam

    keberadaan pulau-pulau di Indonesia. Saat ini saja, jumlah pulau

    telah banyak berkurang dari 17.504 pulau menjadi 17.480 pulau. Ini

    artinya, sudah 24 pulau hilang dari permukaan bumi dan jika tidak

    segera diantisipasi, tidak menutup kemungkinan, pada tahun 2030,

    Indonesia akan kembali kehilangan sekitar 2.000 pulau

    lagi.(Indonesia Maritime Institute).

    Pulau Kalimantan Kalimantan Tengah

  • Perancangan dan perencanaan dibatasi pada wujud fisik

    berupa penerapan rancangan bangunan kawasan perumahan

    yang berkonsep arsitektur amfibi dengan penggunaan sistem

    struktur pada bangunan perumahan meliputi; Sistem Tambat

    Bangunan, Sistem Kontruksi Pondasi, Bahan Pengapung

    Bangunan, Meterial Dinding Bangunan, Bahan Atap, dan

    Utilitas.

    Fasilitas Umum

    Fasilitas Sosial

    Sistem Tambat Bangunan

    Sistem Kontruksi Pondasi

    Bahan Pengapung Bangunan

    Meterial Dinding Bangunan

    Bahan Atap

  • Site yang akan dibangun merupakan lahan yang didalamnya terdapat

    ruang yang kosong dan ada juga yang telah berdiri bangunan sisa

    kebakaran. Dengan luas 27.000 m, cukup mampu mewadahi fungsi

    ruang dan bangunan perumahan di dalamnya. Site tersebut berada di tepian

    sungai kota Palangka Raya.

    Site ini merupakan Lahan bekas kebakaran yang menghabiskan

    permukiman warga sebanyak :

    Rumah Warga 63 Buah

    Barak 18 Buah (57 Pintu)

    Langgar 1 Buah

    Sekolah 1 Buah

    Peta Palangka Raya

    Jl. Kalimantan

    Jl. Jawa Lokasi Site

    Jl. Irian

  • Bentuk dasar kubus

    Pengurangan bentuk simetri agar mendapatkan bentuk

    penegas ruang yang difungsikan sebagai akses utama ke

    dalam bangunan

    Hasil pengurangan bentuk di samping bangunan berdasarkan

    kebutuhan ruang dalam bangunan

    Hasil pengurangan bentuk simetris pada sudut bangunan

    Hasil akhir dari pengurangan bentuk sehinggamenjadi sebuah

    bentuk yang berintegrasi antara tampak luar bangunan dan fungsi

    ruang didalamnya

  • Pengurangan bentuk simetri agarmendapatkan bentuk penegas

    ruangyang difungsikan sebagai akses utama ke dalam bangunan

    Hasil pengurangan bentuk di samping

    bangunanberdasarkan kebutuhan ruang dalam bangunan

    Pengurangan bentuk simetri dan bidang pada bagian belakang

    bangunan

    Bentuk dasar kubus

    Hasil akhir dari pengurangan bentuk

    sehinggamenjadi sebuah bentuk yang

    berintegrasi antara tampak luar bangunan

    dan fungsi ruang didalamnya

  • Bentuk dasar kubus Pengurangan bentuk simetri pada setiap sudut bangunan dengan

    volume yang sama

    Pengurangan bentuk simetri persegi panjangpada sisi bangunan

    dan tetap memberi sebuah bidang pada dasar bangunan guna

    untuk selasar pada bangunan

    Pengurangan bentuk simetri pada sisi bangunan dan tetap

    mempertahankan bidang pada pola dasar bentuk guna

    sebagai selasar depan bangunan

    Hasil akhir dari pengurangan bentuk

    sehinggamenjadi sebuah bentuk yang

    berintegrasi antara tampak luar bangunan dan

    fungsi ruang didalamnya

  • hasil akhir dari pengurangan bentuk sehinggamenjadi sebuah

    bentuk yang berintegrasi antara tampak luar bangunan dan

    fungsi ruang didalamnya

    Pengurangan bentuk yang memberikan persegi panjang pada

    bentuk dasar bangunan guna membentuk ruang untuk

    aktivitas outdoor

    Bentuk dasar kubus

    Pengurangan bentuk simetri pada setiap sudut bangunan bagian

    belakang

  • Bentuk dasar kubus

    Pengangkatan bentuk simetris agar membentuk ruang

    terbuka dalam bangunan

    Pengurangan bentuk simetri pada sudut bangunan

    Pengurangan bentuk yang memberikanhubungan lansung

    antara ruang luar dan dalam bangunan megingat bangunan

    sebagai bangunan sebagai gedung pertemuan

    Pengurangan bentuk segitiga panjang pada bagian belakang

    bangunan

    Hasil akhir dari pengurangan bentuk

    sehinggamenjadi sebuah bentuk yang

    berintegrasi antara tampak luar bangunan dan

    fungsi ruang didalamnya

  • Pengurangan bentuk simetri persegi panjang pada sisi bangunan

    dan tetap memberi sebuah bidang pada dasar bangunan guna

    untuk selasar pada bangunan

    Hasil akhir dari pengurangan bentuk sehingga

    menjadi sebuah bentuk yang berintegrasi

    antara tampak luar bangunan dan fungsi ruang

    didalamnya

    Bentuk dasar kubus

    Pengurangan bidang pada sisi bangunan agar membentuk batas

    antara ruang-ruang pada bangunan

  • Cincin penambat terbuat dari rangka

    baja

    Penggunaan bahan material beton

    sebagai penyangga/penahan tekanan

    pada bangunan.

    Tiang tambat terbuat dari beton

    Rangka bangunan terbuat dari bahan

    kayu

    Rangka atap bangunan terbuat dari

    rangka atap kayu

    Bahan material pada kusen, yaitu

    dengan menggunakan pahan material

    kayu

    Bahan untuk pengikat

    pengapung pada bangunan

    yaitu dengan menggunakan

    rangka baja.

    Bahan pengapung pada bangunan, yaitu

    dengan menggunakan pengapung EPS

  • Jalan / Jembatan arah kawasan sebagai penghubung antara

    perumahan dan failitas-fasilitas pendukung lainnya

    Area bermain bagi anak-anak

    Sebagai penanda kawasan

    Pohon palem sebagai peneduh

    Bangku tempat bersantai

    pada area taman Sekolah sebagai fasilitas umum Langgar sebagai fasilitas umum

    Area lokasi perumahan

    Pintu gerbang perumahan

    parkiran

    Gedung pertemuan

  • Sekolah sebagai fasilitas umum

    Langgar sebagai fasilitas umum

    Area lokasi perumahan

    Bangku pada area taman dikasih peneduh berupa

    pohon cemara

    Pintu gerbang perumahan

    Sebagai penanda pada area kawasan perumahan

    Gedung pertemuan

    Pohon cemara sebagai peneduh dan juga sebagai penyaring

    pada kebisingan dari arah jalan.

    Titian jalan dengan penerangan

  • Pohon sebagai aksen pada samping

    jalan

    Sekolah sebagai fasilitas umum

    Langgar sebagai fasilitas umum

    Area lokasi perumahan

    Jalan/Jembatan sebagai jalur penghubung pada

    kawasan

    Pintu gerbang pada area kawasan Sebagai penanda pada

    area kawasan perumahan

    Taman bermain pada area kawsan taman

    Pohon palem sebagai peneduh dan juga

    sebagai penyaring debu kedaraan daari

    arah jalan

    Bangku sebagai area bersantai pada area taman

    Gedung pertemuan

    Area parkir pada kawasan perumahan

    Tergabung menjadi satu bagian.

  • Ruang tidur anak

    Ruang tidur utama

    Ruang tidur anak

    Atap bangunan

    Ruang makan

    Dapur Km/Wc

    Ruang tamu

    Garasi

    Bentuk dasar bangunan

    Bentuk dasar bangunan

    Pengapumg Eps

    Tiang penambat

    Tiang penyangga

  • Bentuk dasar bangunan

    Bentuk dasar bangunan

    Ruang tamu

    Km/Wc Atap bangunan

    Ruang tidur anak

    Ruang tamu

    Dapur

    Kamar utama dan Ruang

    makan

    Tiang penyangga Tiang penambat Pengapumg Eps

  • Atap bangunan

    Bentuk dasar bangunan Km/Wc

    Ruang Sholat

    Tempat udhu

    Tiang penyangga

    Tiang penambat

    Pengapumg Eps

  • Bentuk dasar bangunan

    Bentuk dasar bangunan

    Bentuk dasar bangunan

    Ruang kepala sekolah

    Dan

    Ruang guru

    Toilet

    Atap bangunan

    Ruang kelas

    Tiang penyangga

    Tiang penambat

    Pengapumg Eps

    Ruang perpustakaan

  • Atap bangunan Ruang ganti

    Toilet

    Tiang kayu dengan motif

    bambu

    Ruang pertemuan

    Bentuk dasar bangunan

    Tiang penyangga

    Tiang penambat

    Pengapumg Eps

  • Bentuk dasar bangunan

    Bentuk Atap bangunan

    Bentuk Atap bangunan

    Gudang penyimpanan alat

    Teras

    Tiang penambat

    Pengapumg Eps

    Tiang penyangga

  • Kamar Tidur

    Km/Wc

    Bentuk dasar bangunan

    Ruang tempat jualan

    Bentuk Atap bangunan Tiang penyangga

    Tiang penambat

    Pengapumg Eps

  • Ruang tidur anak

    Atap bangunan

    Dapur

    Km/Wc

    Ruang tamu

    Garasi

    Pengapumg Eps

    Tiang penambat

    Tiang penyangga

    Ruang Makan

    Ruang tidur utama

    Ruang tidur anak

  • Ruang tidur anak

    Tiang penyangga

    Atap bangunan Tiang penambat

    Pengapumg Eps

    Ruang tamu

    Dapur

    Kamar utama dan Ruang

    makan

    Km/Wc

    Ruang keluarga

  • Toilet

    Ruang Sholat

    Tiang penyangga

    Pengapumg Eps

    Atap bangunan

    Tempat udhu

    Tiang penambat

  • Ruang kepala sekolah

    Dan

    Ruang guru

    Toilet

    Atap bangunan

    Ruang kelas

    Tiang penyangga

    Tiang penambat

    Pengapung Eps

    Ruang perpustakaan

  • Atap bangunan Ruang ganti

    Toilet Tiang kayu dengan motif

    bambu

    Ruang pertemuan Tiang penyangga Tiang penambat

    Pengapumg Eps

  • Bentuk Atap bangunan

    Bentuk Atap bangunan

    Gudang penyimpanan alat

    Teras

    Tiang penambat

    Pengapumg Eps

    Tiang penyangga

  • Kamar Tidur

    Km/Wc

    Ruang tempat jualan

    Bentuk Atap bangunan Tiang penyangga

    Tiang penambat

    Pengapumg Eps

  • Pohon sebagai aksen pada samping

    jalan pada area taman serta berfungsi

    juga sebagai peneduh

    Sekolah sebagai fasilitas umum

    Langgar sebagai fasilitas umum

    Area lokasi perumahan

    Jalan/Jembatan sebagai jalur penghubung pada

    kawsasan yang dilengkapi fasilitas seperti

    lampu penerangan serta trotoar sebagai

    sirkulasi pejalan kaki

    Pintu gerbang pada area kawasan

    ini dibuat dengan pembangunan

    dua jalur yaitu sebagai side

    entrance dan main entrance

    Sebagai penanda pada

    area kawasan perumahan

    Taman bermain pada area kawsan

    taman

    Bangku sebagai area bersantai pada

    area taman

    Gedung pertemuan

    Area parkir pada kawasan perumahan

    Tergabung menjadi satu bagian.

    Pohon palem sebagai peneduh dan

    juga sebagai penyaring debu

    kedaraan dari arah jalan

  • Pada bagian ruang tamu dibuat bebepa

    jendela demi menyerap angin agar

    dapat masuk kedalam bangunan,

    sehingga tidak panas

    Bahan meterial atap dibuat dari material

    pvc agar dapat melengkungt melengkung.

    Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari

    gelombang air sungai yang naik dan turun,

    sehingga mebuat bangunan lebih terlihat

    dinamis.

    Pada bangunan dibuat penambat agar

    ketika pada saat air surut atau pasang,

    bangunan akan tetap berada pada posisinya

    dan tidak berubah.

    Pada bangunan dibuat pengapung, agar

    ketika pada saat pasang bangunan tidak

    terendam banjir. Pengapung pada

    bangunan ini ialah berupa pengapung EPS

    Penyangga pada bangunan terbuat dari

    bahan beton dibuat dengan ketinggian

    270cm

    Pada bagian kamar tidur dibuat atau

    dipasang jendela dan ventilasi agar dapat

    mendapatkan pencahayaan dan

    penghawaan alami dari luar ruangan

    Garasi pada bangunan dibuat dengan

    memperbanyak bukaan agar tidak

    terkesan tertutu dari luar bangunan

    Pada bagian belakang atau bagian

    dapur diabuat pencahayaan alami

    berupa jendela sehingga dapat

    memudahkan cahaya masuk ke dalam

    bangunan dan dapat menghemat listrik

    ketika siang pada hari

    Bahan dinding pada bangunan

    yaitu dengan menggunakan

    material papan agar bangunan

    lebih ringan ketika pada saat

    mengapung

    Pada bagian ruang keluarga dibuat atau

    dipasang jendela dan ventilasi agar dapat

    mendapatkan pencahayaan dan

    penghawaan alami dari luar ruangan

    Untuk Km/Wc dibuat pencahaan

    alami berupa ventilasi sehingga

    dapat cahaya dapat masuk kedalam

    bangunan.

  • Bahan meterial atap dibuat dari material

    pvc agar dapat melengkungt melengkung.

    Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari

    gelombang air sungai yang naik dan turun,

    sehingga mebuat bangunan lebih terlihat

    dinamis.

    Pada bagian ruang tamu dibuat bebepa

    jendela demi menyerap angin agar

    dapat masuk kedalam bangunan,

    sehingga tidak panas

    Untuk Km/Wc dibuat pencahaan alami

    berupa ventilasi sehingga dapat cahaya

    dapat masuk kedalam bangunan.

    Penyangga pada bangunan terbuat dari

    bahan beton dibuat dengan ketinggian

    270cm

    Pada bangunan dibuat penambat agar

    ketika pada saat air surut atau pasang,

    bangunan akan tetap berada pada posisinya

    dan tidak berubah.

    Bahan dinding pada bangunan yaitu

    dengan menggunakan material papan

    agar bangunan lebih ringan ketika

    pada saat mengapung

    Pada bagian kamar tidur dibuat atau

    dipasang jendela dan ventilasi agar dapat

    mendapatkan pencahayaan dan

    penghawaan alami dari luar ruangan

    Pada bangunan dibuat pengapung, agar

    ketika pada saat pasang bangunan tidak

    terendam banjir. Pengapung pada

    bangunan ini ialah berupa pengapung EPS

    Pada bagian belakang atau bagian

    dapur diabuat pencahayaan alami

    berupa jendela sehingga dapat

    memudahkan cahaya masuk ke dalam

    bangunan dan dapat menghemat listrik

    ketika siang pada hari

  • Pada bangunan dibuat penambat agar

    ketika pada saat air surut atau pasang,

    bangunan akan tetap berada pada posisinya

    dan tidak berubah.

    Untuk Wc dibuat pencahaan alami

    berupa ventilasi sehingga dapat cahaya

    dapat masuk kedalam bangunan. Penyangga pada bangunan terbuat dari

    bahan beton dibuat dengan ketinggian

    270cm

    Bahan dinding pada bangunan yaitu

    dengan menggunakan material papan

    agar bangunan lebih ringan ketika

    pada saat mengapung

    Untuk tempat udhu dibuat pencahaan

    alami berupa ventilasi sehingga dapat

    cahaya dapat masuk kedalam bangunan.

    Pada ruang sholat dengan memperbesar

    bukaan pada bagian depan, kiri dan kanan

    bangunan, agar dapat memudahkan

    pengguna melakukan aktivitas ibadahnya

    Bahan atap pada bangunan terbuat dari bahan material pvc, dan untuk ide bentuk dari atap

    bangunan sendiri, diambil dari, bentuk yang tidak jelas/ zig-zag, tapi terpusat ke satu

    tujuan mengarah ke atas. Filosofi dari bentuk atap ini sendiri mengambarkan bahwa sifat

    manusia berbeda-beda, tetapi mereka tetap memiliki satu tujuan yang sama ketika pada

    saat datang beribadah.

    Pada bangunan dibuat pengapung, agar

    ketika pada saat pasang bangunan tidak

    terendam banjir. Pengapung pada

    bangunan ini ialah berupa pengapung EPS

  • Pada bangunan dibuat penambat agar

    ketika pada saat air surut atau pasang,

    bangunan akan tetap berada pada posisinya

    dan tidak berubah.

    Bahan meterial atap dibuat dari material

    pvc agar dapat melengkungt melengkung.

    Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari

    gelombang air sungai yang naik dan turun,

    sehingga mebuat bangunan lebih terlihat

    dinamis.

    Penyangga pada bangunan terbuat dari

    bahan beton dibuat dengan ketinggian

    270cm

    Bahan dinding pada bangunan yaitu

    dengan menggunakan material papan

    agar bangunan lebih ringan ketika

    pada saat mengapung

    Pada bangunan dibuat pengapung, agar

    ketika pada saat pasang bangunan tidak

    terendam banjir. Pengapung pada

    bangunan ini ialah berupa pengapung EPS

    Lapangan berfungsi sebagai area tempat

    upacara dan sebagai tempat kegiatan ketika

    pada saat memerlukan atau membutuhkan

    ruang yang cukup besar

    Pada bagian ruang kelas dibuat atau

    dipasang jendela dan ventilasi agar dapat

    mendapatkan pencahayaan dan

    penghawaan alami dari luar ruangan

    Pada ruang perpustakaan dibuat atau

    dipasang jendela dan ventilasi agar dapat

    mendapatkan pencahayaan dan

    penghawaan alami dari luar ruangan

    Pada ruang kepala sekolah dan guru dibuat

    atau dipasang jendela dan ventilasi agar

    dapat mendapatkan pencahayaan dan

    penghawaan alami dari luar ruangan

  • Bahan meterial atap dibuat dari material

    pvc agar dapat melengkungt melengkung.

    Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari

    gelombang air sungai yang naik dan turun,

    sehingga mebuat bangunan lebih terlihat

    dinamis.

    Penyangga pada bangunan terbuat dari

    bahan beton dibuat dengan ketinggian

    270cm

    Bahan dinding pada bangunan yaitu

    dengan menggunakan material papan

    agar bangunan lebih ringan ketika

    pada saat mengapung

    Pada bangunan dibuat penambat

    agar ketika pada saat air surut atau

    pasang, bangunan akan tetap berada

    pada posisinya dan tidak berubah.

    Untuk toilet dibuat pencahaan alami

    berupa ventilasi sehingga dapat cahaya

    dapat masuk kedalam bangunan.

    Bahan material terbuat dari kaca yang

    berfungsi sebagai pencahayaan alami

    pada bangunan

    Pada ruang pertemuan dengan

    memperbesar bukaan atau jalan masuk

    pada bagian depan, dan kiri bangunan, agar

    dapat memudahkan pengguna melakukan

    aktivitas

    Pada bangunan dibuat pengapung, agar

    ketika pada saat pasang bangunan tidak

    terendam banjir. Pengapung pada

    bangunan ini ialah berupa pengapung EPS

    Material bahan atau tiang yang

    digunakan yaitu dengan menggunakan

    material kayu dengan menggukan

    motif bambu

  • Pada bangunan dibuat pengapung, agar

    ketika pada saat pasang bangunan tidak

    terendam banjir. Pengapung pada

    bangunan ini ialah berupa pengapung EPS

    Bahan dinding pada bangunan yaitu

    dengan menggunakan material papan

    agar bangunan lebih ringan ketika

    pada saat mengapung

    Penyangga pada bangunan terbuat dari

    bahan beton dibuat dengan ketinggian

    270cm

    Pada bangunan dibuat penambat agar

    ketika pada saat air surut atau pasang,

    bangunan akan tetap berada pada posisinya

    dan tidak berubah.

    Pada bagian pintunya yaitu dengan

    menggunakan pintu harmonika, agar ketika

    pada saat kebakaran petugas ataupun warga

    akan dapat dengan mudah membuka pintu-

    pintu pada bangunan

    Bahan meterial atap dibuat dari material

    pvc dengan rangka atap kayu. Bentuk dasar

    atap ini adalah kotak

  • Pada bangunan dibuat penambat agar

    ketika pada saat air surut atau pasang,

    bangunan akan tetap berada pada posisinya

    dan tidak berubah.

    Penyangga pada bangunan terbuat dari

    bahan beton dibuat dengan ketinggian

    270cm

    Pada bangunan dibuat pengapung, agar

    ketika pada saat pasang bangunan tidak

    terendam banjir. Pengapung pada

    bangunan ini ialah berupa pengapung EPS

    Pada bagian kamar tidur dibuat atau

    dipasang jendela dan ventilasi agar dapat

    mendapatkan pencahayaan dan

    penghawaan alami dari luar ruangan

    Bahan dinding pada bangunan yaitu

    dengan menggunakan material papan

    agar bangunan lebih ringan ketika

    pada saat mengapung

    Pada area atau ruang jualan

    dibuat atau dipasang jendela dan

    ventilasi agar dapat mendapatkan

    pencahayaan dan penghawaan

    alami dari luar ruangan

    Untuk Km/Wc dibuat pencahaan alami

    berupa ventilasi sehingga dapat cahaya

    dapat masuk kedalam bangunan.

    Penggunaan pintu pada

    bangunan/tempat jualan, yaitu dengan

    menggunakan pintu kaca transparan

    Untuk pintu kamar yaitu dengan

    menggunakan bahan material kayu

    Bahan meterial atap dibuat dari material

    pvc dengan rangka atap kayu. Bentuk dasar

    atap ini adalah kotak

  • Untuk sistem kontruksi bangunan pada bagian

    penyangga bangunan yaitu dengan menggunakan beton

    dan untuk rangka pengikat pada EPS yaitu dengan

    menggunakan rangka baja

    RANGKA BAJA PENGIKAT EPS

    Penyangga pada bangunan bisa

    menggunakan pondasi batu kali

    PENYANGGA BANGUNAN

    PENYANGGA BANGUNAN

    Penyangga pada

    bangunan bisa

    menggunakan

    pondasi foot plat

    PENGAPUNG EPS

    TIANG TAMBAT

    Fungsi sistem tambat adalah sebagai pengikat pada

    bangunan agar ketika air pasang ataupun surut, bangunan

    tetap berada pada posisi semula tadak bergeser. Untuk

    tiang penambat pada bangunan yaitu dengan menggunakan

    beton dengan pondasi foot plat dan untuk cincin yaitu

    dengan menggunakan rangka baja

  • Nama : Winarno

    Nim : DBB 109 008

    Tempat / Tanggal Lahir : Palangka Raya, 04 September 1991

    Agama : Kristen Protestan

    Jenis Kelamin : Laki-Laki

    Mulai Mengikuti perkuliahan pada Jurusan / Program Studi Arsitektur UNPAR pada bulan Agustus Tahun 2009

    Keterangan Lain :

    Kerja Praktek Pada : CV. Karya Indah Pusat Palangka Raya, Pengawasan

    Pembangunan Pusat Kegiatan Pendidikan, Pelatihan,

    Pembinaan Dan Pemberdayaan Masyarakat Kristen.

    Kuliah Kerja Lapangan ke : Surabaya-Malang-Bali (Tahun 2011)

    Kuliah Kerja Nyata di : Pasca Sarjana, Universitas Palangka Raya

    Judul Seminar Penelitian : Perenencanaan penataan ruang pada kawasan perumahan

    Judul Tugas Akhir : Perumahan Berkonsep Arsitektur Amfibi di Eks Kebakaran Gang Warga

    Jl. Kalimantan Palangka Raya

  • The LIFT House: An amphibious strategy for sustainable and affordable housing for the urban poor in flood-prone

    Bangladesh

    Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya

    Ulasan proyek: Rumah Amfibi 'De Gouden Kust' Maasbommel, Belanda, 1998-2005

    Harian Kalteng Pos 19/9/2014.

    Jo Santoso, Budi P. Iskandar,Parwoto, 2002

    www.google.com

    http://fiktorpobatu.blogspot.com/

    http://fiktorpobatu.blogspot.com/2014/08/pengertian-jamban-dan-jenis-jenis-jamban.html).

    http://propertytoday.co.id/rangka-bambu-dan-rangka-kayu-sebagai-struktur-atap.html

    www.google maps.com

    Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya

    SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan

    http://kompetiblog2012.wordpress.com/2012/05/22/658-rumah-apung-ala-negeri-tulip/

  • Amphibious Architecture Living With A Rising Bay

    Bappenas 2010.

    Amphibious House _ A Site-Specific Experiment.htm

    EWB Challenge Floating Land Project Universitas Enginering Australia.

    Floating Foundations _ Bases - Coastal Engineering - Amphibious Housing.htm

    http://www.angelfire.com/ultra/edaskew/genbarge.html

    www.kompas.com

    http://www.search-document.com/pdf/7/3/teori-sewa-kantor.html

    Tic tank biofil, portable toilet fibreglass, induro internasional, duralbiofil international, sep.htm

    http://vanadiraha.wordpress.com/2013/11/04/teknologi-ramah-lingkungan-dalam-bangunan-3/).

    https://www.google.co.id/maps/place/6627+Maasbommel,+Belanda/@51.

    Bb Home _ H&P Architects _ ArchDaily.htm

    BAPPEDA Kota Palangka Raya

    http://id.wikipedia.org/wiki/Papan_partikel.

    bappeda.palangkaraya.go.id/kependudukan

    Indonesia Maritime Institute.

    Tribun Kalteng Onine/3/7/2012