laporan arthropoda

22
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSISTEMATIKA HEWAN ARTHROPODA Disusun oleh: Nama : M Redzka Andika Putra NIM : 1127020037 Kelompok : II Tanggal Praktikum : 05 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 12 Oktober 2012 Nama Asisten : Risda Arba Ulfa S.Si JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013

Upload: mohamadredzka

Post on 01-Jan-2016

573 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Arthropoda

LAPORAN PRAKTIKUM BIOSISTEMATIKA HEWANARTHROPODA

Disusun oleh:

Nama : M Redzka Andika Putra

NIM : 1127020037

Kelompok : II

Tanggal Praktikum : 05 Oktober 2012

Tanggal Laporan : 12 Oktober 2012

Nama Asisten : Risda Arba Ulfa S.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2013

Page 2: Laporan Arthropoda

ARTHROPODAI. Pendahuluan

A. Tujuan

Memahami keragaman arthropoda

Memahami perbedaan prinsip antara serangga dan arthropoda lain.

B. Dasar Teori

Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki oleh karena

itu cir-ciri utama  hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-

ruas. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya

yaitu lebih dari 800.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang,

serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang

dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat

(Hala, 2011).

Arthropoda (dalam bahasa latin, arthra = ruas, buku, segmen; podos = kaki)

merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, dengan tubuh yang bersegmen.

Arthropoda biasanya di teukan di tempat seperti: laut, danau, air tawar, darat dan lingkungan

udara serta berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Secara morfologi arthropoda dicirikan

dengan bahan yang beruas, biasanya mencapai 21 ruas, yang setiap ruasnya mempunyai

sepasang anggota badan (appangades). Namun setiap pasang aggota badan ini ada yang

mereduksi atau merubah bentuk dan fungsi esuai dengan kebutuhan mesing-masing

kelompok. Dan ciri lain arthropoda yaitu tidak memiliki struktur tulang di dalam tubuhnya

Namun arthropoda memiliki struktur dinding badan keras yang menutup tubuh bagian luar

untuk melindungi bagian luar tubuh yang biasanya disebut eksoskeleton yang di perkuat oleh

kitin (Triharso, 1994).

Organisme yang tergolong filum arthropoda emiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan

ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang

tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 meter, sedangkan yang hidup di

air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter. Hewan arthropoda memiliki bentuk

tubuh simetri bilateral, triploblastic selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi

lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksoskeleton). Ketebalan kutikula sangat

bervariasi, tergantung dari specimen hewannya, kutikula dihasilkan oleh epidermis yang

terdiri atas protein dan lapisan kitin (Rusyan, 2011).

Page 3: Laporan Arthropoda

Ciri-ciri khusus dari filum arthropoda yaitu tubuhnya beruas-ruas, kaki beruas-ruas,

eksoskeleton (dinding tubuh) berkitin dan bruas-ruas, alat mulut beruas dan dapat beraaptasi

untuk cara makan, rongga tubuh merupakan rongga darah (haemocoele), bernapas dengan

permukaan tubuh, insang, trakea atau paru-paru, alat pencernaan makanan berbentuk tabung

yang terletak di sepanjang tubuh, alat pembangunan melalui pipa panjang di rongga tubuh

(Siwi, 1991).

Sejak tahun 1990 banyak ahli zoology membagi kelompok arthropoda menjadi filum

onychopoda, filum trilobite, filum chelicerata, filum uniramia, dan filum crustacean.

Pemisahan ini terutama berdasarkan perbedaan dalam hal struktur dan susunan kaki serta

apendik yang lain, sebagaimana perbedaan embriologi dan anatomi dalamnya. Bahkan setiap

evolusinya, crustacean dan urinamia berasal dari kelompok nenek moyang berbentuk cacing

yang berbeda (Suwignyo, 2005).

Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina,

Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang

tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada ynag mengalami metamorfosis sempurna,

metamorfosis tidak sempurna da nada yang tidak bermetamorfosis (Radiopoetro, 1996).

Filum arthropoda dibagi menjadi empat subfilum yaitu tritobia, chelicerata,

orycpohera, dan mandibulata. Semua anggota trikobita sudah punah tetapi kemungkinana

masih ada yang dapat dijumpai pada arthropoda primitif. Subfilum pertama merupakan

arthropoda laut yang primitif dan sangat melimpah pada masa paleozoik, terdiri dari 4000

spesies. Subfilum yang kedua yaitu celicerata, tubuhnya dibedakan atas dua bagian yaitu

sefalotorak (prosoma) dan abdomen (opisthosoma), subfilum ketiga adalah onycophera,

bentuk tubuhnya seperti cacing dengan 14-43 pasang kaki (lobcpoida) rongga tubuhnya

berupa homoceal. Memiliki kelenjar lumpur yang hasi sekresinya akan dikeluarkan melalui

papila oral untuk menangkap mangsa atau predator. Subfilum terakhir adalah mandibulata,

kakrakter spesial yang dimiliki anggota subfilum ini adalah mandibula dan antena (Hala,

2007).

Menurut Jutje (2006), filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu :

Crustacea (dalam bahasa latinnya crusta = kulit) memiliki kukit yang keras.

Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan

crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.

Crustacea di bedakan menjadi dua sub kelas, berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu

entomostraca dan malacastraca.

Page 4: Laporan Arthropoda

Arachnida (dalam bahasa yunani, arachno=laba-laba), disebut juga kelompok

laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja, kalajengking adalah salah

satu contoh dari arachnidae yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh

arachnidae bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,2-0,9 cm.

Arachnida merupakan hawan terestial (darat) yang hidup secara bebas ataupun

parasit.

Karakteristik dari arachnida yaitu memiliki empat pasang lengan, tidak ada antena

ataupun sayap, dan hanya memiliki dua bagian tubuh, yaitu sefalotoaks dan abdomen. Bagian

arachnida adalah turunan dari greekarachne, yang mana berarti “laba-laba” (Williar, 2008).

Insecta (dalam bahasa latin insect=serangga) banyak anggota hewan ini sering kita

jumpai di sekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung,

jangkrik, balalang, lebah. Ciri khususnya adalah kakainya yang berjumlah 6 buah.

Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di beragai habitat.

Myriapoda (dala bahasa yunani, myria=banyak, podos=kaki) merupakan hewan

barkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di

lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup d daratan pada tempat yang lembab,

tubuhnya sulit dibedakan antara tarales dan abdomen.

Setiap kelas Arthropoda dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil yang

menggambarkan kemiripan ( salah satunya kemiripan structural ) yang lebih detail dari

anggota-anggotanya. Secara umum, serangga dibagi menjadi sekitar 29-30 ordo ( bervariasi

tergantung author ). Secara umum, anggota filum Arthropoda dapat dibedakan satu dengan

lainnya dengan memperhatikan ciri: (1). Jumlah bagian tubuh, (2). Jumlah pasang kaki, (3).

Keberadaan antena dan jumlahnya, (4). Keberadaan sayap dan (5). Keberadaan alat tambahan

yang terkadang berfungsi sangat khusus, seperti uropoda pada lobster ( Kinasih, 2005 ).

Serangga adalah hewan-hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat

tambahan bersegmen. Segmentasi itu nampak jelas secara eksternal. Jumlah  jenis dalam

filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut , air tawar,

maupun habitat terestial di diami oleh serangga. Coelom pada Arthopoda tereduksi.

Homocoel merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah. Namun

demikian, pada jenis-jenis tertentu reproduksi parthenogenesis merupakan karakteristiknya.

Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu

dicirikan dengan adanya porus berpasangan pada tiap segmen ( Dosen, 2011 )

Ciri-ciri umum yang dimiliki arthopoda adalah tubuhnya simetri bilateral, terdiri atas

segmen-segmen yang saling berhubungan dibagian luar dan memiliki tiga lapisan germinal

Page 5: Laporan Arthropoda

sehingga merupakan hewan tripoblastik. Tubuhnya memiliki kerangka luar dan dibedakan

atas kepala, dada, serta perut yang terpisah atau bergabung menjadi satu. Setiap segmentubuh

memiliki sepasang alat gerak atau tidak ada. Respirasinya menggunakan paru-paru buku,

trakea, atau dengan insang. Pada spesies terestial bernapas menggunakan trakea atau pada

arachinida menggunakan paru-paru buku atau menggunakan keduanya yaitu paru-paru dan

trakea. Ekskresi dengan menggunakan tubukus Malpighi atau kelenjar koksal. Saluran

pencernaan sudah lengkap, terdiri atas mulut, usus, dan anus, sarafnya merupakan system

saraf tangga tali. Berkelamin terpisah, fertilisasi terjadi secara internal, dan bersifat ovipar.

Perkembangan individu baru terjadi secara langsung melalui stadium larva ( Hala, 2007 ).

Page 6: Laporan Arthropoda

II. METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

Alat Jumlah Bahan Jumlah

Kaca Pembesar

Stereimikroskop

Baki Plastik

Sarung tangan

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Pasang

Alkohol 70 %

Kapas

Secukupnya

Secukupnya

B. Metode Kerja

Diamati perbedaan-perbedaan morfologi

Diamati pembagian tubuh

Diamati alat tambahan yang tumbuh di

kepala

Diamati jumlah pasang kaki

Ditulis ciri ciri dan digambar

Spesimen Arthropoda

Hasil

Page 7: Laporan Arthropoda

III. Hasil PengamatanGambar Pengamatan Literatur Klasifikasi

Meerman, 2008

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Arachnida

Ordo : Araneae

Famili : Theraposidae

Genus : Brachypelma

Spesies : Brachypelma Smithi

Manoppo, 2011

Kingdom : Animalia 

Subkingdom : Metazoa 

Fillum : Arthropoda 

Subfillum : Crustacea 

Kelas : Malacostraca 

Ordo : Decapoda 

Famili : Penaeidae 

Genus : Penaeus 

Spesies : Penaeus monodon

Mark, 2006

Kingdom : Animalia

Sub kingdom : Invertebrata

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Familia : Phasmidae

Genus : Phasma

Spesies : Phillium

crurifolium

Page 8: Laporan Arthropoda

Ngayitno, 2011

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insect

Ordo : Coleoptera

Famili : Curculionidae

Genus : Cosmopolites

Spesies : Cosmopolites

sordidus Germar

Intania, 2006

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthopera

Famili : Grylludae

Genus : Gryllus

Spesies : Gryllus

Bimakulatus

Phil, 2013

Kingdom : Animalia

Sub kingdom : Invertebrata

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Neuroptera

Familia : Aeschnidae

Genus : Anax

Spesies : Anax imperator

Suherman. 2011

Kingdom: Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas: Chilopoda

Ordo: Scolopendromorpha

Family: Scolopendridae

Genus : Scolopendra

Spesies : Scolopendra

gigantean

Page 9: Laporan Arthropoda

IV. PembahasanPada praktikum kali ini, kami mencoba untuk meneliti morfologi dari filum

arthropoda. Menurut Triharso (1994), arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri kaki

beruas, berbuku, dengan tubuh yang bersegmen. Secara morfologi arthropoda dicirikan

dengan bahan yang beruas, biasanya mencapai 21 ruas, yang setiap ruasnya mempunyai

sepasang anggota badan (appangades). Namun setiap pasang aggota badan ini ada yang

mereduksi atau merubah bentuk dan fungsi esuai dengan kebutuhan mesing-masing

kelompok. Dan ciri lain arthropoda yaitu tidak memiliki struktur tulang di dalam tubuhnya

Namun arthropoda memiliki struktur dinding badan keras yang menutup tubuh bagian luar

untuk melindungi bagian luar tubuh yang biasanya disebut eksoskeleton yang di perkuat oleh

kitin.

Pada pelaksanaannya, kami meneliti 7 spesies arthropoda dari 4 kelas yang berbeda

yaitu Brachypelma Smithi (Tarantula), Penaeus monodon (Udang), Phillium crurifolium

(Belalang), Cosmopolites sordidus Germar (Kumbang Uret), Gryllus Bimakulatus (Jangkrik),

Anax imperator (Capung) dan Scolopendra gigantean (Kelabang). Berikut adalah

penjelasannya :

1). Brachypelma Smithi (Tarantula)

Tarantula merupakan salah satu anggot arachnida yang bentuknya tubuhnya mirip

dengan laba-laba. Tubuhnya terbagi menjadi dua segmen yaitu cephalothorax atau prosoma

(gabungan antara kepala dan dada) dan abdomen atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan

abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus. Tidak memiliki

mulut pengunyah. Tarantula juga masuk ke dalam ordo araneae bersama kalajenking,

ketonggeng, dan tungau.

Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki yang beruas-ruas, dan empat pasang

mata, pada tarantula tidak mempunyai alat tambahan berupa antena seperti serangga untuk

menetahui daerah sekitar, namun memiliki rambut getar di sekitar kakinya. Selain sepasang

rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu

mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Trantula tidak seperti laba-laba yang membuat

jarring namun tinggal dengan membuat sarang di bawah tanah. Terdapat pula spinneret untuk

menyuntikkan bisanya ke mangsanya.

Klasifikasi dari tarantula adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Arachnida

Page 10: Laporan Arthropoda

Ordo : Araneae

Famili : Theraposidae

Genus : Brachypelma

Spesies : Brachypelma Smithi

2). Penaeus monodon (Udang)Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian badan.

Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas,

yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri

dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang

beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas  4 lembar dan satu telson yang

berbentuk runcing .Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau Carapace. Bagian

depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau

rostrum. Pada bagian atas rostrum terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 gerigi untuk P.

monodon.

Udang memiliki sepasang mata majemuk (mata facet) bertangkai dan dapat

digerakkan., mulutnya  terletak pada bagian bawah kepala dengan rahang (mandibula) yang

kuat. Terdapat sepasang sungut besar atau antenna dan dua pasang sungut kecil atau

antennula. Udang juga memiliki sepasang sirip kepala (Scophocerit) dan sepasang alat

pembantu rahang (Maxilliped). Untuk alat gerak udang memiliki lima pasang kaki jalan

(pereopoda), kaki jalan pertama, kedua dan ketiga bercapit yang dinamakan cheladan pada

bagian dalam  terdapat hepatopankreas, jantung dan insang.

Bagian badan tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan oleh selaput

tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang melekat pada ruas pertama sampai

dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam, kaki renang mengalami perubahan bentuk

menjadi ekor kipas (uropoda). Di antara ekor kipas terdapat ekor yang meruncing pada

bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam yang bisa diamati adalah usus (intestine)

yang bermuara pada anus yang terletak pada ujung ruas keenam.

Klasifikasi dari udang adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia 

Subkingdom : Metazoa 

Fillum : Arthropoda 

Subfillum : Crustacea 

Kelas : Malacostraca 

Ordo : Decapoda 

Page 11: Laporan Arthropoda

Famili : Penaeidae 

Genus : Penaeus 

Spesies : Penaeus monodon

3). Phillium crurifolium (Belalang)

Setelah diamati, tubuh belalang terdiri atas kepala, dada (thorax), dan perut

(abdomen). Dibagian kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai indra pembau.

Selain antena, dibagian kepala juga terdapat mata majemuk dan mulut. Mulut pada belalang

terdiri atas mandibula, maksila, dan labium. Dada terdiri dari tiga ruas dan dibagian dada

(toraks) terdapat 3 pasang kaki yang terdiri atas 1 pasang kaki yang berukuran besar (kaki

lompat) dan 2 pasang kaki yang berukuran kecil. Setiap ujung kaki pada belalang terdapat

seperti duri. Dibagian perut (abdomen) terbagi atas 11 segmen, segmen terakhir berubah

menjadi alat reproduksi. Belalang memiliki sayap yang menutupi bagian atas perut

(abdomen). Belalang merupakan salah satu contoh hewan dari kelas insecta dalam filum

arthropoda. (Paul.1999).

Klasifikasi belalang adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Sub kingdom : Invertebrata

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Familia : Phasmidae

Genus : Phasma

Spesies : Phillium crurifolium

4) . Cosmopolites sordidus Germar (Kumbang Uret)

Kumbang Uret (Cosmopolites sordidus Germar) adalah hama penting pada

pertanaman pisang. Kumbang dewasa berwarna hitam dan berukuran 10-15 mm.Bagian

tubuhnya terbagi menjadi tiga segmen, yaitu kepala, dada, dan perut, memiliki antenna dan

tiga pasang kaki yang berbuku-buku. Kumbang dewasa hidup bebas tapi ditemukan diantara

kelopak daun, di lapisan tanah dekat perakaran pisang dan berasosiasi dengan sampah pisang.

Kumbang ini berwarna cokelat, kaki bagian belakang lebih panjang dibaningkan dengan

bagian kaki lainnya, terdapat mandibular dan maksila.

Serangga dewasa hidup pada malam hari dan jarang sekali terbang walaupun

memiliki sayap yang berkembang dengan baik dan biasanya bergerak dengan berjalan..

serangga dewasa bersembunyi di bawah tanah di sekitar pisang pada siang hari dan dan aktif

Page 12: Laporan Arthropoda

pada malam hari.. Serangga dewasa bergerak lamban dan akan berpura-pura mati jika

terganggu.

Klasifikasi dari kumbang uret adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Coleoptera

Famili : Curculionidae

Genus : Cosmopolites

Spesies : Cosmopolites sordidus Germar

5). Gryllus Bimakulatus (Jangkrik)

Setelah diamati, jangkrik memiliki tiga buah segmen badanyaitu kepala, dada, dan

perut sehingga termasuk kelas insecta. Mempunyai antena untuk mengetahui lingkungan

daerah sekitarya. Kaki berjumlah tiga pasang, memiliki dua pasang sayap yang bentuknya

biasanya berbeda antara yang jantan dan yang betina. Jangkrik yang kami amati merupakan

jangkrik kalung sehingga terdapat semacam lingkaran di bagian tubuhnya.

Menurut Halid (1984), jangkrik merupakan hewan yang termasuk dalam ordo

Orthoptera, termasuk di dalamnya Gryllus sp ( jangkrik ) adalah bersifat hemimetabola,

mulutnya tipe pengunyah, memilki 2 pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas

dari kulit, yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran dan dilipat seperti kipas

dan terletak di bawah sayap depan. Pada beberapa spesies, sayap hanya berupa sisa saja atau

ada juga yang tidak bersayap.

Jangkrik memiliki klasifiksai sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthopera

Famili : Grylludae

Genus : Gryllus

Spesies : Gryllus Bimakulatus

6). Anax imperator (Capung)

Setelah diamati, capung memiliki tiga segmen badan yaitu kepala, dada, dan perut.

Memiliki tiga pasang kaki sehingga capung digolongkan kedalam kelas insecta. Kaki yang

berbuku-buku, memiliki dua pasang sayap yang digunakanuntuk terbang. Memiliki mata

Page 13: Laporan Arthropoda

yang besar dan tergolong mata majemuk sehingga memungkinkan capung memiliki daerah

pandang yang luas untuk bergerak.

Klasifikasi dari capung adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Sub kingdom : Invertebrata

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Neuroptera

Familia : Aeschnidae

Genus : Anax

Spesies : Anax imperator

7). Scolopendra gigantean (Kelabang)

Setelah diamati, kelabang yang kami amati memiliki 19 ruas badan, memiliki dua

segmen yaitu kepala dan trunk, setiap trunk memiliki dua buah kaki, kecuali pada bagian

belakang kepala dan dua segmen terakhirnya sehingga dapat digolongkan kedalam elas

myriapoda. Pada baian kepala tepatnya mulut terdapat taring bias untuk menyuntikkan bias

kepada mangsanya karena kelabang merupakan hewan karnivora. Di bagian kepala terdapat

dua buah antena

Menurut Rusyan (2011), tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang

beruas-ruas (15 –173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di

belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu

pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala

terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal

dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang

kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.

Klasifikasi dari kelabang adalah sebagai berikut :

Kingdom: Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas: Chilopoda

Ordo: Scolopendromorpha

Family: Scolopendridae

Genus : Scolopendra

Spesies : Scolopendra gigantean

Page 14: Laporan Arthropoda

V. Kesimpulan

Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki)

merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut

juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong

tripoblastik selomata. Secara umum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu crustacean,

myriapoda, insecta, dan arachnida.

Setiap Kelas tersebut memiliki perbedaan, kelas crustacean memiliki dua pasang

segmen badan (cephalothorax dan abdomen), jumlah kaki 5 atau 6, memiliki 1 pasang antena

dan tidak mempunyai sayap. Myriapoda memiliki dua segmen badan (kepala dan trunk),

memiliki 1 atau 2 pasang kaki, memiliki 1 pasang antena dan tidak bersayap. Arachnida

memiliki dua pasang segmen badan (cephalothorax dan abdomen), 4 pasang kaki, tidak

mempunyai antena dan tidak bersayap. Dan kelas insecta memiliki tiga buah segmenbadan

(kepala, thorax, abdomem), jumlah pasang kaki ada 3, memiliki 1 pasang antena da nada

yang memiliki sayap ada yang tidak.