laporan apt minggu 2 desta

17
Laporan Praktikum Analisis Pertumbuhan Tanaman “Pengukuran Luas Daun dengan Metode Rating dan Metode Silinder” Destalia Lanny R 115040201111045 Jumat, 06.00 Asisten: Nunung PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Upload: destalia-lanny

Post on 24-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Minggu ke 2

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Analisis Pertumbuhan Tanaman

Pengukuran Luas Daun dengan Metode Rating dan Metode Silinder

Destalia Lanny R115040201111045Jumat, 06.00

Asisten: NunungPROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

1. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDaunmerupakan salah satu organ tumbuhan yang berperan penting dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan, umumnya daun berwarna hijau karena mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari yang digunakan untuk berfotosintesis. Daun disebut sebagai organ terpenting bagi tumbuhan karena tumbuhan merupakan organisme autotrof obligat, yaitu untuk melangsungkan hidupnya tumbuhan harus memasok energinya sendiri melalui perubahan energi cahaya matahari menjadi energi kimia (fotosintesis).Luas daun merupakan salah satu parameter penting yang diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan suatu tanaman. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indeks luas daun tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran. Terdapat beberapa cara untuk menentukan luas daun, yaitu metode kertas mili meter, Leaf Area Meter, fotografi, gravimetric dan plong. Diantara berbagai macam metode pengukuran luas daun, terdapat metode khusus pengukuran luas daun untuk daun tanaman yang memiliki morfologi unik, yaitu untuk mengukur luas daun tanaman yang memiliki bentuk daun trifoliat adalah dengan menggunakan metode rating dan untuk mengukur luas daun tanaman yang memiliki bentuk daun silider dan berongga adalah menggunakan metode silinder.

Untuk lebih memahami tentang metode pengukuran luas daun dengan menggunakan Metode Rating dan Metode Silinder akan dibahas pada laporan ini.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui hasil pengukuran luas daun dengan menggunakan Metode Rating dan Metode Silinder pada daun tanaman kacang-kacangan dan daun bawang prei.2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Metode Rating

2.1.1 Kelebihan Metode RatingMenurut Maftuchah dan Idiyah (1995) menjelaskan bahwa metode rating memiliki kelebihan, antara lain :

Metode ini mudah digunakan pada tanaman dengan daun lebar; Efektifitas waktu pengamatan; dan Pengukuran luas daun digunakan pada metode destruktif.2.1.2 Kekurangan Metode RatingMenurut Maftuchah dan Idiyah (1995) menjelaskan bahwa metode rating memiliki kelemahan, antara lain :

Metode ini tidak bisa diaplikasikan pada daun yang berbentuk silindris; Dengan menggunakan alat bantu berupa LAM, harga dari alat bantu tersebut mahal; dan Metode ini masih dapat mengalami kesalahan, tergantung dari perhitungan pengamat (peneliti).2.2 Metode Silinder

2.2.1 Kelebihan Metode SilinderMenurut Maftuchah dan Idiyah (1995) menjelaskan bahwa metode silinder memiliki kelebihan, antara lain :

Metode ini digunakan pada tanaman yang memiliki bentuk daun silinder (memiliki jari-jari); Efektifitas waktu pengamatan; dan Pengukuran luas daun digunakan dalam metode destruktif.2.2.2 Kekurangan Metode SilinderMenurut Maftuchah dan Idiyah (1995) menjelaskan bahwa metode silinder memiliki kelemahan, antara lain:

Metode ini memerlukan ketelitian berlebih karena perhitungan yang rumit; Salah satu komponen perhitungan memerlukan data LAM (Leaf Area Meter) dan harga dari alat tersebut mahal; dan Metode ini masih dapat mengalami kesalahan, tergantung dari ketelitian perhitungan dari pengamat (peneliti).3. BAHAN DAN METODE3.1 Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan dalam praktikum materi Pengukuran Luas Daun dengan Metode Rating dan Metode Silinder adalah :a. LAM (Leaf Area Meter): alat yang digunakan untuk menghitung luas daun pada tanaman

sampel yang akan diamati.

b. Penggaris: alat yang digunakan untuk mengukur diameter daun tanaman.

c. Cutter atau Gunting: alat yang digunakan untuk memotong daun tanaman kacang-

kacangan dan daun bawang prei.d. Alat tulis: alat yang digunakan untuk menggambar bentuk daun yang akan

diukur luas daunnya.

e. Kalkulator: alat yang digunakan untuk menghitung rating pada metode rating dan luas daun pada metode silinder.

f. Kamera: alat yang digunakan untuk dokumentasi kegiatan praktikum.Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum materi Pengukuran Luas Daun dengan Metode Rating dan Metode Silinder adalah :a. Tanaman kacang: sampel daun tanaman yang akan diamati luas daunnya.

b. Tanaman daun bawang prei: sampel daun tanaman yang akan diamati luas daunnya.

c. Kertas Folio / HVS: merupakan bahan yang digunakan untuk menggambar replica daun yang akan diamati.

d. Tissue: merupakan bahan yang digunakan untuk membersihkan alat

LAM

3.2 Cara Kerja3.2.1 Metode Rating

3.2.2 Metode Silinder

3.3 Penjelasan Diagram Alir

3.3.1 Metode Rating

Dalam pengukuran luas daun menggunakan Metode Rating, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan atau daun kacang-kacangan yang digunakan sebagai sampel yang akan diamati luas daunnya. Kemudian potong daun kacang-kacangan dari batangnya namun masih membentuk. Hitung luas daun tanaman kacang-kacangan dengan menggunakan metode LAM (menggunakan alat Leaf Area Meter). Pengukuran luas daun tidak hanya menggunakan metode LAM, tetapi juga menggunakan metode rating. Pengukuran luas daun menggunakan metode rating ini dilakukan dengan menggambar setiap daun kacang-kacangan yang diamati pada kertas Folio/HVS untuk membuat replika daun kacang-kacangan tersebut. Potong replika kertas yang telah digambar, gunting dengan menggunakan gunting. Selanjutnya ukur luas daun replika kacang-kacangan dengan menggunakan metode LAM. Lakukan rating pada daun kacang-kacangan yang diamati dengan menggunakan rumus : R=10log(10.A). Catat hasil yang telah diperoleh dan dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan selama praktikum.

3.3.2 Metode Silinder

Metode Silinder merupakan metode pengukuran luas daun yang paling cocok diterapkan pada tanaman yang memiliki daun yang berongga.Dalam pengukuran luas daun menggunakan Metode Silinder, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan atau daun bawang prei yang digunakan sebagai sampel yang akan diamati luas daunnya. Potong daun bawang prei menjadi dua bagian pengamatan, yaitu konikal dan silindris. Konikal adalah daun bagian atas, sedangkan silindris adalah daun bagian bawah. Langkah selanjutnya adalah mengukur jari-jari pada dua bagian pengamatan (konikal dan silindris). Setelah itu, ukurlah luas daun tanaman bawang prei dengan menggunakan metode LAM. Pengukuran dilakukan pada masing-masing daun yang diamati. Hitung luas daun tanaman bawang prei per individu dengan menggunakan rumus. Catat hasil luas daun yang telah diperoleh dan dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan selama praktikum.4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HASIL

4.1.1 Metode Rating

No.RatingLuas Daun (cm)Rating dengan Rumus (cm)Rating

1.Kecil1,1410,5711

1,2310,9011

2.Sedang6,6218,2118

5,6817,5418

3.Besar7,5318,7719

7,5518,7819

7,4318,7119

7,2318,5919

Tana-

man

Ke-Daun

Ke-r (Jari-Jari Daun) (cm)h (Tinggi Daun) (cm)Luas Daun Metode SilinderLuas

Daun PertanamanLuas Daun Metode LAMLuas

Daun Pertanaman

KonikalSilindrisKonikalSilindris

1.10,50,42525115,19406,67883,34325,46

20,40,424,724,782,72892,42

30,20,258,78,824,7512,46

40,40,3326,826,795,8475,44

50,550,420,416,488,1761,80

210,450,62828115,14358,7184,94188,86

20,50,625,525,5122, 77456

30,450,42120,873,27635,36

40,30,416,816,447,5212,56

310,450,524,324,797,88180,8867,68114,72

20,40,3521,321,78347,04

4.1.2 Metode Silinder

4.2 PEMBAHASAN4.2.1 Metode Rating

Didapatkan hasil pengukuran luas daun ranting kecil menggunakan LAM yaitu 1,14 cm, 1,23 cm, sedangkan yg menggunakan rumus adalah 10,57 cm dan 10,90 cm. pada ranting sedang diperoleh hasil pengukuran pada LAM 6,62 cm, 5,68 cm, 7,53 cm, sedangkan jika menggunakan rumus yaitu 18,21 cm, 17,54 cm, 18,77 cm, dan pada ranting besar diperoleh hasil yaitu pengukuran pada LAM didapatkan hasil 7,55 cm, 743 cm, 7,23 cm dan luas daun hasil perhitungan menggunakan rumus diperoleh luas 18,78 cm, 18,71 cm, dan 18,59 cm.

Jika luas daun telah diperoleh selanjutnya data tersebut bisa digunakan untuk menentukan rating daun yang terdapat dilapang. Berat biomasaa yang dihasilkan tanaman dan keefektifan tajuk dalam menyerap radiasi matahari dapat diketahui jika luas daun telah diketahui sebelumnya. (Suhendry, I. dan N.Alwi. 1987).

Pengukuran luas daun dengan menggunakan berbagai metode pengukuran luas daun, menunjukkan tingkat kosistensi yang berbeda (Finkeldey, 2005). Semakin besar luas daunnya suatu tanaman, maka akan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil fotosintesis, dan semakin berat biomassa yang dihasilkan dan lebih efektif tajuk dalam menyerap radiasi matahari (Goonasekera, 1978).4.2.2 Metode Silinder

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode silinder pada daun bawang prei adalah diperoleh hasil luas daun per tanaman sebagai berikut : tanaman ke-1 memiliki luas daun sebesar 406,678 cm2; tanaman ke-2 memiliki luas daun sebesar 358,71 cm2; dan tanaman ke-3 memiliki luas daun sebesar 180,88 cm2. Hasil yang telah diperoleh dengan menggunakan metode rating adalah tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode LAM, yaitu tanaman ke-1 memiliki luas daun sebesar 325,46 cm2; tanaman ke-2 memiliki luas daun sebesar 188,86 cm2; dan tanaman ke-3 memiliki luas daun sebesar 114,72 cm2.

Menurut Harjadi (1988), metode silinder ini adalah metode khusus yang digunakan untuk mengukur luas daun pada daun-daun yang berbentuk silinder atau berongga. Daun berbentuk silinder memiliki jari-jari seperti daun bawang, kubis, dan lain-lain. Metode ini digunakan untuk mengestimasi laju fotosintesis dengan mengukur luas daun pada daun bentuk silinder. Keunggulan dari metode ini adalah, efektifitas waktu dalam melakukan pengamatan. Metode ini dapat diaplikasikan pada metode pengamatan destructive (perusakan) karena diharuskan mencabut tanaman untuk mengukur luas daun.

Pengukuran luas daun dengan menggunakan berbagai metode pengukuran luas daun, menunjukkan tingkat kosistensi yang berbeda (Finkeldey, 2005). Semakin besar luas daunnya suatu tanaman, maka akan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil fotosintesis, dan semakin berat biomassa yang dihasilkan dan lebih efektif tajuk dalam menyerap radiasi matahari (Goonasekera, 1978).V. PENUTUP5.1 KesimpulanDaunmerupakan salah satu organ tumbuhan yang berperan penting dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan, umumnya daun berwarna hijau karena mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari yang digunakan untuk berfotosintesis. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan.Didapatkan hasil pengukuran luas daun ranting kecil menggunakan LAM yaitu 1,14 cm, 1,23 cm, sedangkan yg menggunakan rumus adalah 10,57 cm dan 10,90 cm. pada ranting sedang diperoleh hasil pengukuran pada LAM 6,62 cm, 5,68 cm, 7,53 cm, sedangkan jika menggunakan rumus yaitu 18,21 cm, 17,54 cm, 18,77 cm, dan pada ranting besar diperoleh hasil yaitu pengukuran pada LAM didapatkan hasil 7,55 cm, 743 cm, 7,23 cm dan luas daun hasil perhitungan menggunakan rumus diperoleh luas 18,78 cm, 18,71 cm, dan 18,59 cm.Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode silinder pada daun bawang prei adalah diperoleh hasil luas daun per tanaman sebagai berikut : tanaman ke-1 memiliki luas daun sebesar 406,678 cm2; tanaman ke-2 memiliki luas daun sebesar 358,71 cm2; dan tanaman ke-3 memiliki luas daun sebesar 180,88 cm2. Menggunakan metode LAM, yaitu tanaman ke-1 memiliki luas daun sebesar 325,46 cm2; tanaman ke-2 memiliki luas daun sebesar 188,86 cm2; dan tanaman ke-3 memiliki luas daun sebesar 114,72 cm2. Hasil yang telah diperoleh dengan menggunakan metode rating adalah tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode LAM.5.2 SaranMenurut saya lebih banyak diajarkan menggunakan metode yang lebih banyak

lagi agar bisa mengetahui banyak referensi. Dan untuk pencarian literature agar lebih

dipermudah. Makasih (DAFTAR PUSTAKASuhendry, I. dan N.alwi. 1987. Beberapa Metode Pengukuran Luas Daun Klon.Finkeldey, R. 2005. An Introduction to Tropical Forest Genetics. Diterjemahkan Djamhuri, E. et.al. Pengantar Genetika Hutan Tropis. ASEAN-EU University Network Programme (AUNP). Bogor.

Goonasekera, G.A.J.P.R. 1978. A General Regression Equation for The Estimation of Leaf Area. J. Rub. Res. Inst. Srilanka 55:29-33.Harjadi, M.M. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.Maftuchah dan Idiyah, S. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Muhamadiyah Malang : Malang.DOKUMENTASI PRAKTIKUM