apt kompre runtas

Upload: kurniyati

Post on 12-Jul-2015

683 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Kumpulan Soal Kompre Apotek

1

1.

Pengarsipan resep berdasarkan nama dokter, diurutkan berdasarkan nomor. Untuk nama dokter yang sama resep dibendel dalam waktu 1 bulan, kemudian diurutkan tanggal dan nomor resep. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penelusuran resep.

Dikelompokan tiap shift, kemudian setelah lengkap 1 hari, dibendel

2.

Pengarsipan faktur lunas. faktur dikelompokkan menurut nama PBF, diurutkan tanggal fakturnya kemudian dimasukkan datanya ke dalam komputer dengan data : nama PBF, nama barang, harga, tanggal faktur, dan tanggal jatuh tempo. Bila faktur sudah lunas maka ditulis tanda lunas, kemudian dimasukkan ke dalam kelompok faktur lunas dan dimasukkan ke dalam komputer.

faktur yang datang dikelompokkan ke map faktur datang yang belum

3.

Pengarsipan nota

Nota dikelompokkan berdasarkan shift, dimasukkan ke dalam komputer dengan data: nama barang, harga. Nota dibendel tiap shift, diurutkan tanggalnya dan dikelompok untuk 1 bulan. 4. Apabila dalam apotek ada barang yang ED atau rusak atau salah kirim

bisa dikembalikan (direktur) ke PBF, tetapi sebelumnya sudah ada perjanjian retur barang yang sudah disepakati pada waktu pembelian. Retur biasanya ditukar barang juga. 5. Pada waktu retur barang yang harus diperhatikan adalah: adanya

perjanjian retur dengan PBF, keadaan barang yang akan diretur, jumlah barang, apakah akan diretur, waktu untuk retur barang (3 bulan/ 6 bulan sebelum ED).

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

2

6.

Bila barang yang ingin diretur masih dalam keadaan baik, ada jumlah

minimal retur (1 strip, 1 botol) dan ada perjanjian retur sebelumnya maka bisa saja apotek menerima lagi barang tersebut, tetapi retur hanya dikembalikan sebagian, dipotong 20 % dari harga jual sebelumnya. 7. Aturan mengganti obat di apotek : obat paten bisa diganti obat generik atas persetujuan antara apoteker dan pasien/dokter, asalkan mempunyai kandungan zat aktif dan khasiat yang sama. dokter. Obat paten bisa diganti obat paten lain atas persetujuan antara apoteker dan pasien/dokter asalkan mempunyai kelas terapi . 8. Resep obat yang mengandung narkotika tidak boleh di iter atau diulang. Jadi bila ditemukan resep ini maka harus di jelaskan ke pasien bahwa obat tidak bisa ditebus dan mereka disuruh kembali, periksa ke dokter untuk diagnosa lebih lanjut, apakah akan diberi obat lagi atau tidak. Jadi hal ini untuk mencegah penyalahgunaan narkotika. 9. Kasus Pasien minta obat KB oral, untuk pertama kali harus dengan resep dokter dan berikutnya dapat diulang tiap bulan. Berikan informasi bahwa penggunaan obat jangan sampai lupa tiap hari, bila lupa maka minum obat hari itu saja, yang lupa dibiarkan. Pasien menebus separo obat: berikan obat yang essensial untuk penyakitnya, bila ada vitamin atau obat penunjang bisa diulangi atau dibuat kopi resepnya. Pasien ingin cepat dilayani: maka diberikan pengertian bahwa bila ada obat racikan yang memerlukan waktu agak lama pasien diminta menunggu dengan sabar diruang tunggu dan dijelaskan bahwa peracikan Unique Apoteker UGM 2006 Obat generik bisa diganti obat paten bila obat tersebut tidak ada/jarang ditemui dipasaran, atas persetujuan apoteker, pasien, dan

Kumpulan Soal Kompre Apotek

3

(sedian puyer atau kapsul) perlu waktu dan akan diusahakan secepat mungkin Pasien tidak dapat membaca resep dokter maka dijelaskan bahwa dokter memberi obat apa saja, dan dijelaskan khasiatnya. Tetapi untuk halhal yang mungkin menyebabkan pasien down seperti obat kanker maka tidak perlu penjelasan ke pasien cukup dijelaskan. Tulisan dokter yang tidak jelas adalah untuk menjaga kerahasian obat antara dokter dan apoteker. Apabila obat yang diminta tidak ada diapotek, maka dijelaskan kepada pasien agar obat tersebut diganti dengan obat lain yang khasiat atau zat aktifnya sama atau kita nempil diapotek lain dengan memberikan informasi di apotek mana obat tersebut dapat diperoleh. Bila kita terjadi kesalahan dalam pemberian obat kita harus menggantinya dengan obat yang benar, disertai penjelasan bahwa kita keliru menyerahkan obat, serta minta maaf kepada pasien. Beri informasi panggunaan suppo : diletakan/dimasukkan ke dalam dubur, jelaskan waktu penggunaan, frekuensi penggunaan dan halhal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan suppo. Jika vag tab. Dimasukan kedalam vagina/lubang lahir. Obat TBC harus diminum sesuai aturan dokter biasanya satu kali sehari tidak boleh lupa (kepatuhan pasien) dan diberi penjelasan bahwa pengobatan TBC memerlukan jangka waktu lama 3 6 bulan sehingga bila obat habis dan ada iter, maka harus segera ditebus agar pengobatan continue. Obat mengandung sulfa mempunyai efek samping yang merugikan ginjal (kegagalan ginjal) shg perlu diinformasikan agar pasien banyak minum untuk mempermudah ekskresi obat, hal ini perlu untuk mencegah efek samping agar tidak berat. Pasien bisa konsultasi lewat telepon baik tentang penyakit atau obat yang diminumnya. Konsultasi dilakukan dengan bahasa yang baik dan diberikan informasi secara lengkap dan jelas.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

4

Bila pasien merupakan langganan (pasien penyakit kronis)

meminta kita kerumahnya hal ini bisa dilakukan asalkan tidak mengganggu jam kerja apoteker. Cara ini merupakan cara yang baik untuk silahturahmi dengan pasien agar kita mendapat pelanggan, tetapi harus dipertimbangkan biaya, alokasi, jumlah obat yang dihantar sehingga apotek tidak rugi. Bila pasien komplain maka kita perlu menanyakan, pelayanan apa yang kurang baik dan perlu dicatat/didokumentasikan komplain tersebut kemudian ditindaklanjuti atau diselesaikan. Bila pasien hanya menderita penyakit ringan maka bisa dipilihkan obatnya (swamedikasi) tetapi bila kita tidak yakin maka pasien diminta pergi ke dokter agar diketahui dengan jelas penyakitnya. Bila obat dikembalikan maka ditanya dulu apa alasannya. Bila ada kerusakan atau kekeliruan obat maka obat segera kita ganti, tetapi bila pasien mengeluh obat itu tidak manjur maka kita yakinkan untuk periksa ke dokter lagi. 10. Pemberian informasi Lewat tulisan berupa leaflet atau brosur ttg penyakit dan Lwt konsul obt scr lgs dg pasien (scr lgs tatap muka, lwt telp,hp & pengobatannya alat komunikasi laen) 11. Kriteria karyawan utk pelayanan Mempunyai penampilan baik atau menarik Ramah sopan & tdk pemarah Menguasai barang apa saja yg di apotek & hafal letak obat-obat Mampu mberikan info yg di butuhkan pasien

12. Pengaturan obat

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

5

Obat-obat di kelompokkan menurut btk sediaan : cair, padat, semi

pdat kmdn di pisahkan utk tiap kls terapi/farmakoterapi & diurutkan mnrt alfabetisnya Untuk obat bebas diletakkan di etalase yg bisa dilihat pasien serta

diatur menurut khasiatnya kel obt flu, btk, skt perut, sed. sirup, dll 13. Servis unggulan apotek anda utk bersaing dgn apotek pesaing Pelayanan obt bebas & obt dgn resep yg cepat disertai denagn Pelayanan obt dg scr blangganan: obt diantar ke rmh, ada diskon Obt lengkap & ada komoditi aptk yg lbh lengkap Harga obt yg lbh murah Fasilitas aptk yg mberikan kepuasan pasien Apoteker sll bada di aptk & siap melaksanakan tugasnya pemberian KIE pd pasien khusus, & pberian bonus/hadiah

14. Pelayanan obt dg fax bs sj dilayani asalkan kt yakin bahwa pasien memang mdptkan resep tsb, misalnya dg menelpon dokter yg menuliskan resep tsb. Setelah obt dikirim ke rmh pasien mk resep asli harus diambil untuk pengecekan. 15. Hal tsb merupakan salah satu usaha pengembangan aptk sehingga aptk bs survive & mdpt keuntungan. Praktek dokter & aptk dlm 1 gedung bs saja dilakukan & blh dilakukan krn dr resep dokter bs menambah omset aptk, asalkan sdh ada perjanjian antara dokter dan apoteker, ttg pembagian keuntungan. Selain itu dg cr ini apt bs mperoleh keuntungan lbh untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. 16. Boleh saja kt mjual obt yg hampir ED asal dlm jangka wkt sblm obat tsbt ED hal ini jg perlu pberian info pd dokter/pasien agar tdk mgunakan obat stlh tgl ED. Untuk obat yg sdh ED sebaiknya tdk di jual krn mungkin akan

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

6

bpengaruh buruk pd pasien, lbh baik obt dimusnahkan atau dikembalikan ke PBF. 17. Etika bekerja di aptk sesuai dg kode etik profesi aptk dimana apoteker hrs btanggung jwb sbg pimpinan aptk shg mampu mengelola aptk, karyawan & pasien dg baik. Bila tjd pelanggaran mk apoteker bs dituntut. 18. Peranan nyata apoteker dlm meningkatkan derajat

kesehatan masy: Adalah apoteker bkewajiban utk mengelola aptk dg baik shg tcapai 7an aptk utk: Menyediakan obat scr lengkap & merata utk masy Mberikan info obt utk masy

Hal ini akan menunjang derajat kesahatan masy yg optimal 19. Cth pelanggaran etika di aptk ; Penyalahgunaan narko & psiko spt pjualan, pemberian obt narko kpd penyalahgunaan narko, pemberian narko tanpa resep dokter & tdk mberikan lap narko yg benar Pbelian obt bkn dr distributor yg resmi ttp dr psr gelap Rekayasa dlm lap keuangan utk mhindari pbayaran pajak

20. Obt keras di luar OWA sebaiknya tdk diserahkan tanpa resep dokter krn diagnosa peny yg tepat adalah diagnosa dokter. Untuk obt-obt yg keras spt obt kanker hrs dg resep dokter ttp pd kenyataannya hal ini sering tjd. Dlm hal ini saya bpendapat bisa saja obt keras diberikan kpd pasien tanpa resep dokter asalkan peny. pasien jelas, pasien pernah mdpt obt tsb. Jd penyerahan obt hrs dg tanggungjwb bahwa obt tsbt tdk merugikan pasien. 21. Cara mengetahui kekuatan pasar dan pesaing : dengan melakukan observasi terlebih dahulu mengenai lingkungan sekitar lokasi apotek. Observasi dilakukan terhadap masyarakat sekitar apotek untuk Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

7

mengetahui pasar (berhubungan dengan marketing). Perlu dilakukan juga analisa pesaing (apotek, rumah sakit dan toko obat disekitarnya), kekuatan pesaing dilihat dari besar kecilnya apotek/omzet, resep yang masuk dan fasilitas yang dimiliki oleh pesaing. Hal ini perlu dilakukan agar apotek tetap survive.

22. a.

Besarnya modal tergantung pada : besar kecilnya apotek yang akan didirikan (luas bangunan,

peralatan, perlengkapan apotek, obat dan perbekalan farmasi yang akan dibeli, jumlah karyawan yang akan direkrut, sistem manajmen yang digunakan. b. c. d. 23. a. b. c. d. 24. a. Manajemen administrasi dan keuangan yang akan digunakan Analisa keuangan (BEP, keuntungan/probit, ROI, dan lain-lain. Asal modal pinjaman atau modal sendiri Sumber modal : pinjaman dari bank atau badan keungan lainnya kekayaan / dana pribadi atau hasil patungan beberapa orang deposito saham beberapa orang (CV) Yang perlu diperhatikan dalam peminjaman modal : perjanjian tertulis tentang ketentuan dalam peminjaman, meliputi : (dengan sistem komputerisasi atau manual)

waktu pelunasan, besarnya bunga, besarnya pinjaman dan ketentuan apabila pembayaran tertunda. b. c. Perjanjian sebaiknya ditandatangani di depan notaris agar Hubungan antara peminjam modal dengan pemilik modal harus mempunyai kekuatan hukum. jelas, kalau ada permasalahan bagaimana penyelesaiannya.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

8

25. Perlukah Studi kelayakan ? Studi kelayakan apotek perlu dilakukan di daerah tertentu, misalnya DIY. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah apotek yang akan didirikan tersebut layak berdiri atau tidak. Dari studi kelayaka ini dapat diprediksi apakah apotek dapat bertahan atau tidak. Aspek-aspek yang termasuk dalam studi kelayakan adalah; lokasi, modal, pertimbangan pendirian, tujuan pendirian apotek, analisa keuangan termasuk analisa BEP, ROI, dll. 26. Jumlah karyawan tergantung pada: besar kecilnya usaha apotek yang akan didirikan, dengan mempertimbangkan modal (dana untuk gaji karyawan) dikaitkan dengan standar minimal gaji di daerah tersebut, jam buka apotek (jam kerja) berkaitan dengan shift yang diberlakukan. 27. Pembelian obat awal : a. b. Melakukan survey di apotek sekitar lokasi mengenai obat-obat Mencari data tentang obat yang sering laku berdasarkan pola yang sering laku. penyakit, keadaan ekonomi penduduk, tayangan iklan dan TV, dokter yang praktek bersama dengan apotek kita. Cara pembelian awal : a. Nempil dari apotek lain Keuntungan: hanya melakukan pembelian obat tertentu yang memang diperlukan guna menghindari kemungkinan rugi bila obat terlalu banyak stoknya akibat kerusakan atau ED. Kerugian: keuntungan yang diperoleh lebih kecil karena tidak langsung membeli pada PBF, jumlah obat terbatas. b. Membeli dalam jumlah besar dari PBF dengan surat rekomendasi pembelian obat ke PBF. Keuntungan: untung yang diperoleh akan lebih banyak dan jumlah barang lebih banyak. Kerugian: bila barang tidak terlalu laku dapat menyebabkan kerudakan barang/ED ataupun meningkatnya biaya penyimpanan sehingga akan menyebabkan kerugian.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

9

28. Cara mengantisipasi over stock: a. b. c. d. barang/obat yang tidak laku di apotek dapat dititipkan ke apotek penawaran kepada dokter agar meresepkan obat tersebut penawaran obat kepada pasien bila meminta dipilihkan obat perencanaan pengadaan barang yang baik, terutama untuk baranglain (apotek jaringan)

barang fast moving atau slow moving. 29. Bahan pertimbangan dalam melakukan order: a. b. c. d. e. 30. a. dll) b. persyaratan pembayaran / inkaso, persyaratan retur barang apabila barang mendekati ED, rusak atau tidak sesuai pesanan. 31. Penerapan metode EOQ / Metode konsumsi di apotek: sulit dilakukan karena pola peresepan obat di apotek tidak menentu sehingga tidak dapat dipastikan berapa penggunaan obat tiap periode tertentu. 32. Jenis ditributor: a. i. sole distributor / PBF utama: berhubungan langsung dengan industrinya, hanya menjual produk dari suatu industri, contohnya : PT. AAM, PT. RNI. anggaran dana untuk pembelian buku defecta pola peresapan obat dari dokter kriteria PBF yang dipilih berdasarkan trend pasar, iklan, pola penyakit. Yang harus diperhatikan dalam pembelian

(berhubungan dengan PBF): nama obat dan kekuatan obat serta jumlah yang dipesan (dalam satuan terkecil yang ditentukan oleh PBF, seperti 1 botol, 1 tube, 1 box,

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

10

ii. iii. b. i. ii. iii. industri.

retur barang lebih mudah kualitas produk lebih baik tetapi jenisnya terbatas sub distributor PBF yang tidak langsung berhubungan dengan suatu industri tetapi berhubungan dengan sole distributor retur barang lebih sulit jenis barang relatif banyak karena berasal dari beberapa

33. Sumber-sumber pemasukan apotek: penjualan, kredit nota, potongan harga, piutang dagang, dan bunga bank. 34. Jika pendapatan apotek belum mencukupi inkaso: -- sebelumnya perlu diperhatikan manajemen waktu pembayaran inkaso agar pada waktu tersebut telah tersedia pendapatan untuk pembayaran inkaso. -- apabila ternyata tidak cukup juga, maka dapat digunakan uang dari cadangan modal. -- apabila tetap tidak ada..... hehehe nombok dong pakai uang sendiri. 35. Supaya BEP tidak terlalu lama tercapai: maka kita harus meningkatkan laba usaha sehingga dapat menutupi biaya operasional. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan omzet melalui peningkatan penjualan sehingga laba meningkat. Usahanya bisa melalui (catatan pengembangan apotek keluar dan kedalam). 36. Jika BEP tidak terjadi dalam 3 bulan pertama maka: a. b. c. mengurangi pembelian obat yang slow moving atau kurang laku mengurangi biaya operasional yang tidak perlu misalnya meningkatkan pemasukan melalui penjualan obat dan komoditi

penghematan biaya listrik, telpon dll. lain yang laku sehingga laba meningkat. 37. Penambahan jumlah karyawan tergantung pada:

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

11

a. b. c. d.

laba yang diperoleh; apakah cukup untuk menutupi biaya jumlah karyawan yang sudah ada; apakah sudah mampu jam kerja yang berlakuk di apotek adanya perluasan usaha apotek

operasional gaji karywan baru (kemampuan menggaji karyawan baru) melakukan semua kegiatan apotek dengan efektif dan efesien

38. Kenaikan gaji karyawan: a. b. c. minimal kerja dari karyawan lebih dari 2 tahun dapat diberikan kenaikan gaji karyawan diusahakn bersama dengan kenaikan UMR bila karyawan mempunyai kinerja yang baik, maka dapat diberikan kenaikan gaji (terserah apotekernya) atau kenaikan harga. bonus atau insentif. 39. Hal yang perlu diperhatikan sebelum bekerja sama dengan PSA: a. b. perjanjian antara apoteker dan PSA yang jelas dan ditandatangani perjanjian dibuat selengkap dan sejelas mungkin meliputi: jangka di depan notaris waktu perjanjian, sistem manajemen, keuangan (gaji), SDM, jam kerja, serta hak, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pihak. 40. a. dll) b. c. d. obat keras, contohnya: glibenklamid, furosemid, INH, ISDN,dll. Obat bebas terbatas, contohnya: CTM, dll Obat bebas, contohnya: parasetamol, dll Bagaimana penggolongan obat di apotek?

Contohnya? obat narkotika dan psikotropika, contohnya; narkotika (kodein, pulv.doveri, codipront); psikotropika (diazepam, luminal, klordiazepoksid,

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

12

41.

Tanda peringatan pada kemasan obat keras dan obat

bebas terbatas? Tanda peringatan obat keras: tidak boleh diulang tanpa resep dokter. Tanda peringatan untuk obat bebas terbatas sesuai dengan SK Menkes RI Nomor 6355/DIRJEN/SK/69 tanggal 28 Oktober 1969 sebagai berikut: P-1 : Awas obat keras, bacalah aturan memakainya P-2 : Awas obat keras, hanya untuk kumur, jangan ditelan P-3 : Awas obat keras, hanya untuk bagian luar dan badan P-4 : Awas obat keras, hanya untuk dibakar P-5 : Awas obat keras, tidak boleh ditelan P-6 : Awas obat keras, obat wasir, jangan ditelan 42. pintu? Menjaga keamanan untuk menghindari terjadinya pencurian. 43. Obat yang disimpan di kulkas dan berdasarkan apa Tujuan penyimpanan obat narkotika dengan sistem 2

penyimpanannya? Contoh obat : -- Injeksi tertentu. Contoh :............................... -- Suppo. Contoh : anusol suppo, dulcolax suppo, stesolid. -- Obat-obat lain yang harus disimpan pada kulkas. Alasan : -- karena obat mudah terhidrolisis pada suhu yang lebih tinggi, -- obat tersebut efektif pada suhu dingin (vaksin), -- kestabilan obat -- untuk mempertahankan bentuk. 44. Siapa yang berhak/dapat melakukan distribusi obat ke apotek ? peraturan perundang-undangannya? Obat dapat didistribusikan melalui : a. Pabrik obat

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

13

b. c. d. e. f.

Pedagang Besar Farmasi Apotek Rumah Sakit Toko Obat Berijin Importir (untuk obat2 dengan pemesanan khusus misalnya obat

kanker) Undang-undangnya ....................gak tau

45. Apakah di apotek boleh menjual mie instan/telur? kenapa? bagaimana kalau menjual bensin ? dasarnya ? Boleh, karena pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922/MENKES/PER/X/1993 Bab IV pasal 6 ayat 3 farmasi. 46. Sanksi jika tidak menjalankan masa bakti ? Secara legal sebetulnya sanksi tertulis apoteker melaksanakan masa bakti itu tidak ada hanya konsekuensinya apabila tidak melaksanakan masa bakti maka apoteker tersebut tidak terdata dalam DinKes setempat. 47. Anda seorang APA di apotek di Madiun yg sedang menjalankan masa bakti selama 1 thn, anda ingin pindah ke Makasar, apa yg hrs anda lakukan agar anda dpt melanjutkan masa bakti anda yg telah berjalan 1 thn tanpa hrs memulai dari awal lagi ? Menghubungi DinKes setempat untuk meminta surat keterangan mutasi atau pindah ke tempat lain dalam hal meneruskan masa baktinya. menyebutkan bahwa

apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

14

48. Berapa lama & dimana saja apoteker dpt menjalankan masa baktinya? Peraturan perundang-undangan ? Masa bakti adalah suatu masa tertentu dimana kita mengabdikan diri sesuai dengan profesi kita (tenaga kita dibutuhkan oleh pemerintah). Masa bakti dilakukan selama 3 tahun (2 tahun untuk Papua). Masa bakti dapat dilakukan dimana saja kecuali Jakarta. Peraturan perundang-undangnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1990 49. Pelanggaran-2 apa saja yg menyebabkan apotek ditutup ? Terdapat pada Kepmenkes RI No 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotik, pada pasal 25 dan 26. Pasal 25 (1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut surat izin apotik apabila : a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal 5 dan atau; b. Apoteker tidak memenuhi kewajiban dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 15 ayat (2) dan atau; c. Apoteker Pengelola Apotik terkena ketentuan dimaksud dalam pasal 19 ayat (5) dan atau; d. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundangundangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dan atau; e. Surat Izin Kerja Apoteker Pengelola Apotik dicabut dan atau; f. Pemilik sarana Apotik terbukti terlibat dalam pelanggaran Perundangundangan di bidang obat, dan atau; g. Apotik tidak lagi memenuhi persyaratan dimaksud dalam pasal 6 . (2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebelum melakukan pencabutan sebagaimana dimaksud ayat (1) berkoordinasi dengan Kepala Balai POM setempat. Pasal 26

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

15

(1) Pelaksanaan Pencabutan Izin Apotik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf (g) dilakukan setelah dikeluarkan : a. Peringatan secara tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotik sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 2 (dua) bulan dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-12. b. Pembekuan Izin Apotik untuk jangka waktu selama-lamanya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatan Apotik dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-13. (2) Pembekuan Izin Apotik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (b), dapat dicairkan kembali apabila Apotik telah membuktikan memenuhi seluruh persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan ini dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-14.; (3) Pencairan Izin Apotik dimaksud dalam ayat (2) dilakukan setelah menerima laporan pemeriksaan dari Tim Pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. 50. Pemberian informasi obat oleh apoteker adalah wajib

dilakukan, diatur dlm perundang-2an no berapa? Terdapat pada Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek 51. Apakah pegawai apotek (bukan AA atau apoteker) dpt mengantarkan obat kerumah pasien? dasar peraturannya? Tidak boleh. Seperti tercantum dalam Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 menjelaskan bahwa pelayanan residensial (Home care) adalah pelayanan apoteker sebagai care giver dalam pelayanan kefarmasian di rumah-rumah khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan terapi kronis lainnya. 52. Apa yg dimaksud dgn kode etik? Contoh

pelanggaran?

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

16

Kode etik profesi adalah kumpulan kendala yg disusun sendiri oleh himpunan profesi, sebagai pengontrol gerak-gerik anggotanya dlm melaksanakan profesi, yg sarat dgn larangan-2, yg menjamin agar mjd panduan dan pedoman bahwa orang yg menjalankan profesi itu tdk menyimpang dr tujuan utamanya, serta menerapkan pengetahuannya utk sebaik-2nya kehidupan sesama manusia; demikian juga utk menjaga agar tumbuh tekanan-2 dr pihak pengguna jasa yg dpt merugikan citra profesi akibat pendapat pengguna jasa yg menilai jasa profesi sebagai komoditi biasa yg hrs dibayar dgn nominasi uang semata, bkn dgn kehormatan (honorare). Contoh pelanggaran: mengganti obat tanpa persetujuan dokter dan pasien mengambil keuntungan yang tidak sesuai dgn peraturan yg berlaku. 53. Apa yg dimaksud dgn standar keprofesian?

Standar pelayanan jasa keprofesian yg dapat diberikan oleh profesi tsb kpd masyarakat/klien dan standar keahlian khusus berdasarkan spesialisasi keahlian profesi tsb. 54. Apa itu malpraktek? Contoh di apotek? Pekerjaan yg tdk sesuai dgn standar operasional prosedur atau kelalaian dari profesi tsb dan menimbulkan kerugian bagi pasien. Contoh: tidak memberikan informasi pada waktu menyerahkan obat ke pasien sehingga menimbulkan kerugian pasien misalnya : penggunaan ibuprofen yang diberikan sebelum makan yang dapat mengiritasi lambung 55. Mengapa apoteker hrs disumpah? a. Sumpah farmasi menekankan pada tugas kemasyarakatan seorang apoteker, sebagai profesional yang mengemban tugas kemasyarakatan (mengutamakan kesejahteraan manusia dan pembebasan penderitaan manusia), maka apoteker harus menggunakan pengetahuan dan keahlian yg dimiliki dengan penuh tanggung jawab.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

17

b. c. d.

Mengucapkan sumpah secara simbolis adalah sebuah langkah Sumpah biasanya diatur pada permulaan pelaksanaan/ upacara Dengan mengucapkan sumpah berarti calon apoteker akan selalu

formal proses sosialisasi profesional. pemberian lisensi. menjaga standar sikap moral dan etika yang tertinggi dalam pelaksanaan profesinya dan sebagai jalan pembuka/ perjalanan seorang apoteker sebagai profesi. 56. Mengapa apoteker hrs mempunyai kode etik &

standar profesi? Apoteker harus mempunyai kode etik dan standar profesi karena Apoteker adalah profesional kesehatan yang membantu individu dalam mempergunakan pengobatan yang terbaik. Kode etik dimaksudkan untuk menyatakan prinsip-2 yang membentuk basis fundamental peranan dan tanggung jawab apoteker. Prinsip-2 tersebut didasarkan pada sifat dan kewajiban moral ditetapkan untuk membimbing para apoteker dalam berhubungan dengan pasien, profesional kesehatan dan masyarakat. 57. Sebutkan contoh-2 pelangaran sumpah/janji apoteker ! Mencemarkan nama baik profesi apoteker. Melakukan pengelolaan, penyimpanan dan distribusi narkotika tanpa dilaporkan ke DinKes setempat. 58. Apa kewajiban-2 apoteker (berdasarkan kode etiknya)? a. b. c. pasien. Seorang apoteker wajib menghormati hubungan perjanjian antara Seorang apoteker wajib menjunjung kebaikan atas setiap pasien Seorang apoteker wajib menghormati otonomi dan martabat setiap pasien dan apoteker. dalam cara yang santun, penuh cinta kasih dan ramah.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

18

d. e. f. g. h.

Soerang apoteker wajib bertindak dengan kejujuran dan integritas Seorang apoteker harus menjaga kompetensi profesional. Seorang apoteker wajib menghormati kemampuan nilai dan Seorang apoteker wajib melayani kebutuhan individu, komunitas Seorang apoteker wajib mencari keadilan di dalam sebaran sumber

dalam hubungan profesional.

kemampuan teman sejawat dan para profesional kesehatan lainnya. dan kemasyarakatan. daya kesehatan. 59. Apa yg dimaksud dgn visum, SP, SIA & SIK?

Bedanya? UU yg menjelaskan/mengaturnya? Visum: Surat ijin kerja untuk apoteker yang akan bekerja diluar apotek SP: Surat pengakuan dari pemerintah bahwa kita seorang apoteker. SIA: Surat izin yg diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada apoteker atau apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan apotek disuatu tempat tertentu. SIK: Surat izin kerja yang berlaku di tempat kita bekerja. Berdasarkan PP No 41 thn 1990. 60. Syarat-2 menjadi apoteker pendamping?

Syarat-syarat untuk menjadi apoteker pendamping sama dengan syarat2 menjadi APA yaitu : a. b. c. d. e. Ijasahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan Telah mengucapkan Sumpah/janji sebagai Apoteker Memiliki Surat Ijin Kerja dari Menteri Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi

melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker Apoteker Pengelola Apotik di apotik lain.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

19

61. Kepmenkes Pasal 19

1332/tahun

2002

apakah

apotek

wajib

memiliki apoteker pendamping selain APA? (1) Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya pada jam buka Apotik, Apoteker Pengelola Apotik harus menunjuk Apoteker pendamping.; (2) Apabila Apoteker Pengelola Apotik dan Apoteker Pendamping karena halhal tertentu berhalangan melakukan tugasnya, Apoteker Pengelola Apotik menunjuk Apoteker Pengganti; (3) Penunjukan dimaksud dalam ayat (1) dan (2) harus dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat dengan menggunakan contoh Formulir Model APT.9; (4) Apoteker Pedamping dan Apoteker Pengganti wajib memenuhi persyaratan dimaksud dalam Pasal 5; (5) Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 (dua) tahun secara terus menerus, Surat Izin Apotik atas nama Apoteker bersangkutan dicabut. Jadi apotek wajib memiliki apoteker pendamping apabila APA berhalangan hadir. 62. apa? Menurut Kepmenkes No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tidak ada ketentuan yang melarang apotek didirikan berhadap-2an/ bersebelahan. Jadi hal ini tidak termasuk dalam pelanggaran. 63. Apakah apotek dpt melakukan promosi atau mengiklankan apoteknya? dasar per-UUnya? Apotek dapat melakukan promosi/ mengiklankan apoteknya hanya pada saat apotek baru berdiri dan saat apotek pindah ke lokasi lain. Kasus: Jika terdapat apotek yg saling berhadap-

2an/bersebelahan maka hal ini termasuk dlm pelanggaran

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

20

Dasar per UU-nya ...................gak tau 64. Sebutkan macam-2 OWA dan contohnya (generik, OWA 1 (nomor 347/Menkes/SK/VII/1990) Alat kontrasepsi Contoh : Linestrenol (Exluton) Levonorgestrel etinil estradiol (Mikrodiol) Norgestrel etinil estradiol (Microgynon, Cyclo progynova) 2. Obat saluran cerna a. Antasid : Mg trisilikat + Al hidroksida koloidal + papaverin + klordiazepoksid (Sanmag) b. Antispasmodik (Spasmal) c. Antispasmodik analgesik : metampiron, belladone, papaverin d. Antimual : metoklorpamide HCl (Damaben, Primperan) e. Laksan : bisakodil supp (Dulcolax, Bicolax, Laxsamex) 3. Obat mulut dan tenggorokan Contoh : hexetidine (Bactidol, Hexadol); triamcinolone acetonide (Kenacort, Kenalog in orabase) 4. a. Obat saluran napas Obat asma : aminophillin supp (Amicain); ketotifen (Pehatifen, b. Prevas); terbutalin sulfat (Bricasma, Nairet); salbutamol (Salbron, Teosal, Salbufen, Ventolin) Sekretolitik Mukolitik : bromheksin (Bisolvon, Halmezin, Mucohexin, Mucosulvan, Woods Ekpektoran); Karbosistein (Mucopront, Mocotab); Asetilsiatein (Sistenol, Fluimucyl); Oksolamin Sitrat. 5. Obat yang mempengaruhi sistem neuromusculer a. Analgetik antipiretik : metampiron (Neuralgin, Dolo-neurobion, Cetalgin, Novalgin); asam mefenamat (Ponstan, Mefinal); metampiron + klordiazepoksida/ diazepam (Hedix, Hufralgin) : papaverin (Decamag), ekstrak belladone

paten dan cara kerja)! 1.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

21

b. Antihistamin : mebhidrolin (Histapan, Interhistin), pheniramin hidrogen maleat; astemizol (Comaz, Sines); oxomemazine (Comtusi, Toplexil); homochlorcyclizine HCl (Homoclomin); dexklorpheniramine maleat (Alpara, Celestamine, Dextamine, Intunal) 6. 7. Antiparasit Contoh : mebendazol (Gavox, Vercid, Trivexan) Obat kulit topikal a. Antibiotik : tetrasiklin (Dumocycline); kloramfenikol (Kemikort, Erlamicetine); framisetina (Sofra tulle, Daryant tulle); neomicin (Apolar-N, Erybiotic) b. Kortikosteroid fluprednilidena : hydrokortison (Decoderm, (Enkacort, Bufacort); Triamsinolon Gentacortin); Benoson-N, Betason-N); Gentamisin (Digenta, Garamycin, Dermagen); erytromicin (Erysanbe, Aknemycin,

(Kenacort, Kenalog in orabase); deksametason (Betason, Benoson, Digenta); fluokortolon (Ultraproct); desoksimetason (Esperson, Inerson) c. Antiseptik lokal : heksaklorofen (Dermisan, Dermol) d. Antifungi : mikonazole nitrat (Benoson-M, Daktazol); nistatin (Candistin, Kanditatin, Mycostatin); tolnaftat (Naftate); ekonazol e. Anestesi lokal : lidokain (Colme, Lidodex) f. Enzim antiradang topikal kombinasi : heparinoid g. Pemucat kulit : hidroquinon (Bioquin, Mediquin, Melanox); hidroquinon + PABA (Vitaquin) OWA 2 (ada 34 item obat) nomor 924/Menkes/Per/X/1993 1. Albendazol 2. Bacitracin 3. Benorilate 4. Bismuth subcitrate 5. Clindamicin 6. dexametason

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

22

7. Ibuprofen 8. Ketoconazole 9. Omeperazole 10. Piroxicam 11. Prednisolon 12. Urea, dll OWA 3 (nomor 1176/Menkes/SK/X/1999) 1. Saluran Pencernaan dan Metabolisme Famotidin (antiulkus peptik) Ranitidin (anti ulkus peptik) 2. Obat kulit Asam azelat (anti acne) asam fusidat (anti mikroba) motretinida (anti acne) tolsiklat (anti fungi) tretionin (anti acne) 3. Anti infeksi umum Isoniazid Rifampisin Pirazinamid Etambutol Streptomisin 4. Sistem Muskoloskeletal Alopurinol (anti gout) Diklofenak natrium (anti inflamasi dan anti rematik) Piroksikam (anti inflamasi dan anti rematik) 5. Sistem saluran pernapasan Klemastin (anti histamin) Mequitazin (anti histamin) Unique Apoteker UGM 2006 Anti tuberkulosa

Kumpulan Soal Kompre Apotek

23

-

Orsiprenalin (anti asma) Prometazin toeklat (anti histamin) Setirizin (anti histamin) Siproheptadin (anti histamin) 6. Organ-organ sensorik Gentamisin (obat mata) Kloramfenikol (Obat mata) Kloramfenikol (obat telinga) 65. Macam-macam SP (Surat Pesanan) a. Surat Pesanan Untuk Obat Non Psikotropika dan Non Narkotika Format SP bebas (tidak ditentukan) jadi ukuran dan bentuk tergantung masing-masing apotek, jumlah item obat dalam tiap SP bebas, diberi nomor urut SP sesuai apotek, identitas apotek, tanggal, nama dan jumlah obat, tandatangan APA dan cap apotek. Surat pesanan biasanya dibuat rangkap 2 atau 3 sama seperti untuk psikotropika. b. Surat Pesanan Untuk Obat Narkotika Format sudah ditentukan oleh Departemen Kesehatan untuk seluruh apotek dengan model N-9. Dalam satu lembar SP hanya boleh memesan satu item obat narkotika, dimana yang bertanggung jawab adalah Apoteker dan ditandatangani oleh Apoteker, diberi nomor urut SP sesuai nomor apotek, serta cap apotek. Surat pesanan untuk narkotika dibuat rangkap 5, yaitu asli untuk PBF, Manajer Kimia Farma, Dinas Kesehatan, Balai POM dimana ketiganya (Manager Kimia Farma, DinKes dan Balai POM) yang mengirim PBF, dan arsip apotek. c. Surat Pesanan Untuk Obat Psikotropika Format, ukuran dan bentuk sama dengan SP untuk narkotika yaitu sudah ditentukan oleh Departemen Kesehatan, tetapi bisa dicetak sendiri. Untuk Apotek WIPA menggunakan model N-6. untuk SP psikotropika tidak ada aturan jadi satu lembar SP untuk satu distributor boleh memuat beberapa item obat, diberi nomor SP, ditandatangani oleh APA dan cap Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

24

apotek. Surat pesanan psikotropika dibuat rangkap 3, yaitu asli untuk PBF, saat terima barang dan arsip apotek. 66. Mengapa almari narkotika harus ditempel (dilekatkan) di dinding ? Untuk keamanan sehingga menghindari terjadinya pencurian. 67. Perhitungan BEP, ROI, margin ? 1. Break Even Point (BEP) Adalah suatu teknik analisa yang menunjukkan suatu keadaan usaha tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. Fungsi dari analisa BEP antara lain digunakan untuk perencanaan laba, sebagai alat pengendalian, alat pertimbangan dalam menentukan harga jual dan alat pertimbangan dalam mengambil keputusan (Anief, 2001).

Rumus BEP : 1 BEP = 1- VC/TR BEP FC VC TR = Break Even Point = Fixed Cost (Biaya tetap) = Variable Cost (Biaya Variabel) = Total Revenue (Hasil Penjualan) Semakin kecil waktu balik modal, maka semakin prospektif pendirian apotek, hal ini menandakan semakin besar tingkat pengembalian modal dan keuntungan bersih rata-rata juga besar. 2. Return On Investmen (ROI) dan Pay Back Periode Untuk mengetahui apakah modal yang ditanam di apotek lebih menguntungkan daripada investasi di bank maka dapat digunakan ROI X FC

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

25

(Return on Investment) dan Pay Back Period untuk mengetahui berapa lama modal akan kembali dari usaha apotek yang dilakukan. Rumus Return On Investmen (ROI) Laba Bersih ROI = Total Investasi Rumus Pay Back Periode (PBP) Total Investasi PBP = Laba Bersih X 100 %

3. Margin (index) Jika obat bebas (HV) index umumnya dikalikan 1,1 Jika obat keras index umumnya dikalikan 1,3 Maksimal index tidak boleh melebihi HET 68. Perbedaan OGB dan OG ?

OGB adalah Obat Generik Berlogo dan diproduksi oleh industri farmasi yang sudah memenuhi standar CPOB. OB adalah Obat Generik (tidak pake logo) dan diproduksi oleh industri farmasi yang masih belum memenuhi standar CPOB. 69. Kasus : apakah obat luar negeri boleh apa tidak

dikonsinyasi ? Obat luar negeri boleh dilakukan konsinyasi apabila sudah mendapatkan registrasi dari DepKes RI. 70. Buku defecta apa saja yang dicatat ? Buku Defecta merupakan buku yang digunakan untuk mencatat barang/obat yang harus dipesan (habis atau menipis) untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan barang/obat. Fungsi buku ini untuk mengecek barang

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

26

dan stok barang, untuk menghindari kelupaan pemesanan kembali barang, sehingga kemungkinan terjadinya stock out bisa dihindari. Yang dicatat dalam buku ini adalah nama barang yang habis, jumlah barang sisa, nama PBF/industri. 71. Strategi pengembangan apotek ? Strategi pengembangan apotek ada dua macam yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Pengembangan apotek intensifikasi meliputi : 1. Pelayanan baik. 2. Ramah, mau bergaul, penuh pengabdian, mampu bekerjasama dengan pasien. 3. Resep bisa diantar, konsultasi obat gratis, cek tekanan darah. 4. Administrasi mudah. 5. Pelayanan cepat. 6. Karyawan. Untuk mengembangkan sebuah apotek tidak terlepas dari peran karyawan, maka diperlukan pengelolan SDM dengan baik, karyawan harus dibina untuk meningkatkan prestasi. Metode reward & punishment bisa memacu karyawan untuk disiplin dalam bekerja. Agar pelayanan obat di apotek juga dapat dilaksanakan dengan cepat maka perlu dipertimbangkan jumlah karyawan yang cukup, tentu saja hal ini juga mempertimbangkan faktor cost dan benefit. 7. Ketersediaan Diusahakan semua obat yang dibutuhkan pasien tersedia lengkap sehingga apotek tidak akan pernah menolak resep dari pasien untuk menghindari kekecewaan pasien. 8. Fasilitas Untuk memuaskan hati pelanggan apotek, fasilitas yang tersedia di apotek sangat menunjang, di antaranya timbangan berat badan, ruang tunggu yang nyaman (dilengkapi TV). Pengembangan apotek secara ekstensifikasi meliputi : Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

27

1. Diferensiasi produk Produk obat yang tersedia jangan hanya berasal dari satu pabrik, karena biasanya resep-resep yang datang berasal dari produk yang berbeda. 2. OTC formula buatan sendiri Apotek boleh menyediakan OTC formula buatan sendiri salah satunya sebagai usaha diferensiasi produk. Obat-obatan buatan sendiri yang memberi khasiat baik bagi pasien akan memberikan kepercayaan lebih bagi apotek, hal ini dapat menambah pelanggan. 3. Konseling digalakkan Perannya Apoteker disini sangat diperlukan karena merupakan salah satu kewajiban untuk memberikan informsi yang bukan hanya sekedar pemberitahuan cara penggunaannya, tetapi perlunya Apoteker memberitahukan kepada pasien dalam bentuk konseling terutama untuk obat-obat yang memberikan resiko lebih. 4. Pembukaan cabang Salah satu cara yang baik untuk pengembangan apotek dengan pembukaan cabang, apalagi bila apotek tersebut sudah cukup dikenal oleh masyarakat karena keramahan atau dalam pelayanan ke pasien baik. 5. Kerja sama dengan instansi Kerja sama ini akan menambah pendapatan apotek, dan memberikan kepercayaan bahwa Apoteker tersebut baik, maka akan terjadi kerja sama dengan instansi tersebut. 6. Diferensiasi usaha Usaha untuk pengembangan apotek yang dikelola bukan hanya apotek saja, tetapi bisa membuka poliklinik, laboratorium klinik, optic, dan lainlain, dimana usaha tersebut dibuka di dekat apotek. 72. Dasar pembelian barang Pembelian dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu : 1. Pembelian Berencana Merencanakan pembelian berdasarkan penjualan per minggu atau per bulan. Keuntungannya apotek dapat mengetahui obat-obat yang

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

28

bersifat fast moving dan slow moving sehingga memudahkan dalam pengadaan. Metode ini biasanya digunakan untuk apotek yang telah berjalan. Cara ini biasa digunakan untuk membeli barang yang sukar diperoleh karena PBF berada di luar kota. 2. Pembelian Spekulatif Pembelian dilakukan dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan dengan harapan akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat atau adanya diskon atau bonus. Pengadaan secara spekulatif ini hendaknya harus diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi penumpukan yang dapat menyebabkan kerugian. 3. Pembelian dalam Jumlah Terbatas (hand by mount buying) Pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam jangka pendek atau pembelian dilakukan jika dana yang tersedia terbatas dan PBF berada dalam satu kota. Biasanya digunakan pada apotek yang baru buka atau memiliki modal yang terbatas. 73. Pemesanan obat sebelum memiliki SP (Surat Penugasan) Apoteker wajib meminta rekomendasi dari Departemen Kesehatan untuk diperbolehkan melakukan pembelian obat ke PBF. 74. Hubungan ROI dan BEP Semakin cepat BEP dicapai maka semakin cepat pula pencapaian ROI. 75. Bagaimana cara meningkatkan laba apotek ? o Meningkatkan index keuntungan o Mengurangi biaya tetap o Meningkatkan omzet o Mempunyai karyawan yang ideal dan dapat dipercaya o Mampu melihat kedepan ekspektasi customer o Aktif berkomunikasi dengan pasien o Instrospeksi SDM yang ada atau yang bakal ada o Mempunyai fasilitas yang lebih dari apotek yang lain Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

29

76.

Menghitung HNA jika obat nempil dari apotek lain Bila apotek A nempil obat dari apotek B, maka apotek B akan memberikan discount 10% dari harga jual apotek lepada apotek A. Misalnya apotek B index keuntungannya 1,3, maka untuk menjual obat keapotek A maka apotek B hanya mengambil keuntungan 1,17. Jadi HNA apotek A : harga beli dari apotek B 1,17 77. Macam-2 pajak Berdasarkan kelompoknya pajak ada beberapa macam dan semuanya harus dibayar oleh apotek meliputi : 1. Pajak Daerah Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya berada pada pemerintah daerah baik tingkat propinsi maupun kabupaten. Pajak daerah ditentukan oleh masing-masing daerah, dan macam pajak yang harus dibayar adalah : a. Pajak Barang Inventaris Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah terhadap barang yang digunakan di apotek atau barang inventaris milik apotek seperti pajak televisi (sekarang sudah tidak ada) dan pajak kendaraan bermotor. b. Pajak reklame/iklan Pajak reklame adalah pajak yang dikenakan terhadap pemasangan papan nama apotek di luar atau di dalam lingkungan apotek. Pajak tergantung lokasi dan besar papan nama apotek. Jika nama apotek ditulis/disertakan di dalam papan nama suatu perusahaan tertentu, pajak reklame akan ditanggung oleh perusahaan tersebut. c. d. Surat Keterangan Ijin Tempat Usaha. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).

2. Pajak Pusat

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

30

Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Pajak pusat meliputi : a. Pajak Tidak Langsung Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya bisa dilimpahkan pada pihak lain. 1) Bea Materai, untuk kuitansi lebih dari Rp. 250.000,00 dikenakan biaya materai Rp. 3000,00. 2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), merupakan pajak tak langsung yang dikenakan pada setiap pembelian berapa pun jumlah rupiah yang dibelanjakan. Besarnya pajak yang harus dibayar sebesar 10% dari jumlah pembelian. Misalnya untuk setiap pembelian obat khususnya untuk PBF yang PKP (Pengusaha Kena Pajak) maka dikenai PPN sebesar 10%. b. Pajak Langsung Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan. Pajak langsung meliputi : 1) Pajak Penghasilan (PPh) Menurut Undang-undang Perpajakan Nomor 17 tahun 2000, ada beberapa pajak yang dikenakan untuk usaha apotek. a) PPh 21 Pasal 21 Undang-undang Perpajakan Nomor 17 tahun 2000, menyatakan bahwa pajak ini merupakan pajak pribadi (penghasilan karyawan tetap) terhadap gaji karyawan setiap tahun yang telah dikurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Pajak ini dikenakan pada karyawan tetap yang telah melebihi PTKP dan dibayarkan sebelum tanggal 15 setiap bulan. Keterlambatan pembayaran dikenai denda sebesar Rp 50.000,00 ditambah 2% dari nilai pajak yang harus dibayarkan. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu : Rp 2.880.000 untuk diri wajib pajak Rp 1.440.000 tambahan untuk wajib pajak kawin

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

31

Rp 1.440.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga (anak) paling banyak 3 orang. Pengurangan yang diperbolehkan adalah biaya jabatan sebesar 5% dengan jumlah maksimal Rp. 1.296.000,00/tahun atau Rp. 108.000,00/bulan dan iuran yang terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawai kepada dana pension sebesar 5% maksimal Rp. 432.000,00/tahun atau Rp. 36.000,00/bulan. b) PPh 23 Apabila apotek dimiliki suatu persero maka selain pajak diatas, dikenakan pula ketentuan PPh pasal 23 yang mengatur bahwa keuntungan bersih yang dibagikan kepada persero dikenai 15% dari saham yang dibagikan tersebut (Anonim, 2000). PPh 23 merupakan pajak yang dikenakan pada badan usaha berdasarkan pembagian deviden. c) PPh 25 Berupa pembayaran pajak yang berupa cicilan tiap bulan sebesar 1/12 dari perhitungan pajak satu tahun sebelumnya. Pembayaran dilakukan setiap bulan sebelum tanggal 15 dan pada akhir tahun diperhitungkan dengan besar pajak yang sesungguhnya yang harus dibayar. Pajak keuntungan bersih dihitung berdasarkan undang-undang perpajakan No. 17 tahun 2000 menyatakan bahwa ketentuan yang berlaku dalam perhitungan pajak sesuai PPh 25 : i) Untuk Badan Usaha (1) (2) (3) Jika keuntungan suatu perusahaan < Rp 50 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 10% Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 50 juta Rp100 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 15%. Jika keuntungan suatu perusahaan > Rp 100 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 30%.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

32

ii) Untuk Pajak Perseorangan : (1) Jika keuntungan suatu perusahaan < Rp 25 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 5%. (2) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 25 juta Rp 50 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 10%. (3) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 50 juta Rp 100 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 15%. (4) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 100 juta sampai Rp 200 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 25%. (5) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 200 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 35%. d) PPh 28 Apabila pajak yang terhutang untuk satu tahun pajak ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak (PPh 25) maka setelah dilakukan perhitungan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan setelah dilakukan pemeriksaan dengan hutang pajak berikut sanksi-sanksinya. e) PPh 29 Apabila pajak yang terhutang untuk satu tahun pajak ternyata lebih besar dari jumlah kredit pajak yang sudah dilakukan perhitungan, maka kekurangan pajak yang terhutang harus dilunasi selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir bagi Wajib Pajak sebelum surat pemberitahuan disampaikan. 2) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Bumi dan Bangunan dikenakan setiap tahun dan besarnya tergantung dari luas tanah, luas bangunan, serta lokasi apotek yang ditempati apotek sebagai sarana usaha.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

33

3)

Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Merupakan pajak yang dikenakan kepada badan usaha atau orang pribadi yang melakukan usaha. Pengusaha kecil dengan kemampuan sendiri dapat mengajukan permohonan untuk menjadi PKP. 78. Pengelolaan narkotika dan psikotropika Narkotika merupakan salah satu obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan untuk tujuan pendidikan, pengembangan ilmu dan penerapannya. Narkotika dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan ketat. Penanggung jawab dalam pengelolaan obat narkotika adalah seorang AA yang ditunjuk oleh APA. Pembuatan, penyimpanan, pengedaran dan penggunaan narkotika tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dan bertentangan dengan peraturan yang berlaku merupakan kejahatan yang sangat merugikan perorangan, masyarakat dan merupakan bahaya yang besar bagi kehidupan manusia dan kehidupan negara dibidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya serta ketahanan nasional bangsa Indonesia. Dimana pengelolaan narkotika di Apotek WIPA sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengelolaan narkotika ini meliputi : a. Pengadaan/pembelian Narkotika Pasal 5 ayat 1 UU Nomor 9 tahun 1976 disebutkan bahwa Menteri Kesehatan memberi izin kepada apotek untuk membeli, meracik, menyediakan, memiliki atau menyimpan untuk persediaan, menguasai, menjual menyalurkan, menyerahkan, mengirim dan membawa atau mengangkut narkotika untuk kepentingan pengobatan. Pembelian obat narkotika dilakukan dengan menggunakan surat pesanan narkotika model N-9 ke PBF PT Kimia Farma (PBF yang mendapat ijin dari pemerintahan untuk menyalurkan obat narkotika) Unique Apoteker UGM 2006

1. Pengelolaan Narkotika

Kumpulan Soal Kompre Apotek

34

dan dibuat 5 lembar untuk PBF, Dinas Kesehatan Wilayah, Balai Besar POM, Manager Kimia Farma Pusat, dan arsip apotek. Setiap satu SP hanya dapat digunakan untuk satu item/satu jenis narkotika. Dimana kertas SP ini dapat dibeli di Kimia Farma, karena apotek tidak boleh membuat sendiri. b. Penyimpanan Narkotika Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika dilakukan secara khusus. Untuk penyimpanan narkotika diletakkan pada lemari khusus yang tidak tembus cahaya, dengan ukuran 40x80x100 cm dan memiliki dua bagian dengan dua pintu serta lemari tersebut dilekatkan pada dinding. Satu bagian untuk tempat penyimpanan stok dan dilengkapi dengan kartu stok, bagian yang lain untuk menyimpan obat yang digunakan sehari-hari dan dilengkapi dengan kartu stelling. Lemari tersebut dikunci dan tidak diberi penandaan apapun untuk menghindari pencurian. c. Pelayanan Narkotika Obat golongan narkotika hanya dapat diberikan kepada pasien bila menggunakan resep dokter atau kopi resep dengan tanda nedet dari apotek yang menyimpan resep asli. Hal ini sesuai dengan surat edaran Ditjen POM Nomor 336/E/SE/77 disebutkan sesuai pasal 7 ayat 2 UU RI Nomor 9 tahun 1976 tentang narkotika, apotek dilarang mengulangi menyerahkan narkotika atas resep yang sama dari seorang dokter atau atas dasar salinan resep. Resep-resep tersebut kemudian disimpan secara terpisah. Setiap pengeluaran dicatat di kartu stelling lengkap dengan nomor resepnya, kemudian dicatat di buku narkotika dan psikotropika. Resep yang mengandung narkotika diberi tanda garis merah, kemudian dipisahkan untuk dicatat dalam buku register narkotika. Pencatatan meliputi tanggal, nomor resep, tanggal pengeluaran, jumlah obat, nama pasien, alamat pasien, dan nama dokter. Dilakukan pencatatan tersendiri untuk masing-masing nama obat narkotika.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

35

Pengecekan resep dengan pengeluaran obat tersebut dilakukan setiap bulan untuk kemudian dibuat laporan bulanan. Untuk setiap penggunaan abat golongan narkotika dan psikotropika maka dicatat jumlah pengeluaran dan sisa yang ada, jika ada perbedaan maka dilakukan kontrol lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya terjadi penyalahgunaan obat dan juga digunakan untuk membuat laporan. d. Pelaporan Narkotika Apotek berkewajiban untuk menyusun dan mengirimkan laporan bulanan kepada Menteri Kesehatan mengenai pemasukan dan pengeluaran narkotika yang ada dalam pengawasannya sesuai dengan pasal 18 ayat 2 UU Nomor 9 tahun 1976. Laporan narkotika berisi nomor urut, nama sediaan, satuan, sediaan awal bulan, pemasukan, persediaan akhir bulan, dan keterangan. Dilaporkan setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya Laporan harus ditanda tangani oleh APA disertai dengan nama terang dan nomor SIK, serta cap apotek. Pelanggaran terhadap ketentuan mengenai penyimpanan dan pelaporan dapat dikenakan sanksi administratif oleh Menteri Kesehatan berupa teguran, peringatan, denda administratif, penghentian sementara kegiatan dan pencabutan izin. Adapun contoh sedian jadi obat narkotika yang dilaporkan Apotek WIPA tiap bulan adalah codein 10 mg dan 20 mg, codipront syrup, doveri 100 mg dan 200 mg, dan tinctura opii crocata. e. Pemusnahan Narkotika Pemusnahan obat golongan narkotika dapat dilakukan karena kadaluarsa dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan. Pemusnahan resep dilakukan dengan membuat berita acara yang memuat nama, jenis, sifat, dan jumlah narkotik; keterangan tempat jam hari, tanggal, bulan dan tahun; tanda tangan dan identitas pelaksana dan pejabat yang menyaksikan dalam hal ini yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Ketentuan lebih lanjut syarat

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

36

dan tata cara pemusnahan diatur dengan Keputusan Menteri Kesehatan 2. Pengelolaan Psikotropika Psikotropika diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 688/MENKES/VII/1997. Obat keras tertentu adalah zat psikotropika alamiah maupun sintesis yang dalam penggunaannya menimbulkan ketergantungan baik secara fisik maupun psikis dan ada kemungkinan disalahgunakan. Untuk memonitor penggunaan obat psikotropika, dilakukan pencatatan resep yang berisi obat golongan psikotropika (OKT) dalam buku register. Buku ini memuat nomor urut, nama sediaan OKT, satuan, persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan dan keterangan. Adapun OKT yang harus dilaporkan antara lain adalah diazepam, diazepin, bromozepam, nitrozepam, benzodiazepin, dll a. Pengadaan/pembelian Psikotropika Pengadaan produk obat psikotropika dilakukan dengan menggunakan surat pesanan khusus psikotropika, yang dibuat tiga rangkap, satu lembar untuk PBF dan dua lembar untuk apotek WIPA. Pemesanan psikotropika dilakukankan ke PBF yang telah memiliki izin khusus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berbeda dengan SP narkotika, SP psikotropika diperbolehkan memesan lebih dari satu jenis untuk setiap lembar SP, selain itu jumlah PBF yang menjual obat psikotropika lebih dari satu. SP psikotropika harus mencantumkan nama, alamat apotek, nama dan tandatangan APA serta nomor SIK, nama dan alamat distributor. b. Penyimpanan Psikotropika Obat psikotropika disimpan dalam rak tersendiri atau lemari khusus dan disusun menurut alfabetis. Untuk kartu stelling obat psikotropika disimpan di rak khusus dan pengeluaran psikotropika diawasi melalui pembukuan pengeluaran psikotropika. c. Pelayanan Psikotropika

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

37

Resep yang mengandung obat psikotropika diberi garis bawah biru atau garis hitam dan penggunaannya dimonitor dengan melakukan pencatatan yang berisi psikotropika atau Obat Keras Tertentu (OKT) ke dalam buku khusus yaitu buku catatan OKT harian dan bulanan. Pada buku catatan OKT harian dituliskan tanggal keluarnya obat, nomor resep, kode, nama obat, bentuk sediaan obat, nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter, dikeluarkan berdasarkan resep atau permintaan dari apotek lain, jumlah obat. Sedangkan pada buku catatan OKT bulanan dilakukan pencatatan terhadap tiap jenis obat psikotropika meliputi bualan dan tahun dikeluarkannya OKT, tanggal, nomor resep, nama dan alamat pasien, nama dokter, keterangan (untuk penambahan stok obat), jumlah obat yang keluar, sisa stok obat. d. Pelaporan Psikotropika Penggunaan psikotropika perlu dilakukan monitoring dengan mencatat resep-resep yang berisi obat psikotropika dalam buku register yang berisi nomor, nama sediaan, satuan, persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan dan keterangan. Pencatatan dan pelaporan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Balai POM. Pelanggaran terhadap pencatatan dan pelaporan dapat dikenakan sanksi administrasi berupa teguran lisan dan tertulis (peringatan), denda administratif, penghentian sementara kegiatan, pencabutan izin. e. Pemusnahan Psikotropika Pemusnahan psikotropika dapat dilakukan bila kadaluwarsa, tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan. Pemusnahan dilakukan dengan membuat berita acara yang memuat nama, jenis, sifat dan jumlah, keterangan tempat, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun, tandatangan dan identitas pelaksanaan dan pejabat yang menyaksikan ditunjuk oleh Menteri Kesehatan, serta dilakukan dalam waktu tujuh hari setelah mendapat kepastian.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

38

Untuk memonitor penggunaan obat psikotropika dilakukan dengan pencatatan resep-resep yang berisi obat psikotropika dalam buku register. Buku ini memuat nomor urut, nama sediaan OKT, satuan, persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan dan keterangan. Adapun OKT yang harus dilaporkan antara lain adalah Diazepam, Diazepin, Bromozepam, Nitrozepam, Benzodiazepin, dll. Psikotropika dapat diperoleh dari PBF yang berizin, industri farmasi berizin, apotek lainnya. Apotek dapat menyerahkan psikotropika kepada : a. Rumah sakit, permintaan tertulis yang ditandatangani dokter atau direktur rumah sakit. b. Puskesmas, permintaan tertulis yang ditandatangi dokter atau kepala puskesmas. c. Apotek lainnya, permintaan tertulis yang ditandatangani Apoteker. d. Balai pengobatan, permintaan tertulis yang ditandatangani oleh dokter penanggungjawab. e. Dokter, dengan resep dokter. f. Pasien, dengan resep dokter. 79. o Perbedaan kartu stok dan stelling Kartu stok adalah blangko stok barang yang ada di

gudang dan setiap lembar hanya tertulis satu item barang. Harus dibuat selengkap mungkin seperti tanggal, PBF, no. batch, ED, keluar masuknya, no. faktur. o Stok depan/stelling card merupakan kartu stok yang terdapat di ruang racik/tempat sirkulasi obat dan diletakkan berdekatan dengan barang. Kartu stelling merupakan kartu pengendali sehingga lebih mudah dalam pengontrolan. Yang tertulis dalam kartu ini tidak selengkap seperti kartu stok yaitu meliputi tanggal, jumlah keluar, jumlah masuk dan sisa.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

39

80. o o o o o

Contoh obat bebas, bebas terbatas, OWA, narkotika

dan psikotropika Obat bebas : Bodrex, Neozep, Paracetamol, Vitamin IPI, Aspirin Obat bebas terbatas : Ultraflu, Sanaflu, Inza OWA : Mikroginon, Salbutamol, Aminophillin suppo, Piroxicam Obat narkotika : Doveri, Codein Obat psikotropika : Sanmag. Phenobarbital, Diazepam 81. Menghitung HPP akhir 82. o o Kasus iter

HPP (Harga Pokok Penjualan) = persediaan awal + pembelian persediaan

Resep narkotika tidak boleh di iter Resep psikotropika dan resep umum boleh di iter 83. Contoh obat analgetik yang dikombinasi dengan

diazepam Proneuron dan Neiropion 84. a. b. c. d. Evaluasi apotek Menghitung BEP Menghitung ROI dan Pay Back Periode Menghitung laporan laba-rugi Membuat neraca

Evaluasi apotek yang dilakukan antara lain :

85. Menghitung laba bersih dari index {1,3 (R/) dan 1,1 (HV)} o Laba bersih = HJA HNA 86. Obat suntik apakah bisa dibeli tanpa resep atau tidak

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

40

Tidak, karena obat suntik biasanya merupakan obat keras yang harus dibeli dengan resep dokter. 87. Menurut UU copy R/ obat non narkotika bisa dilayani apa tidak ? Menurut UU no. 88. o o Untuk obat yang tidak laku apa yang harus dilakukan

Dijual ke apotek lain (kerjasama) Kembalikan ke PBF (sesuai perjanjian yang disepakati) o Coba menawarkan kepada pasien dengan alasan obat yang dibeli pasien mempunyai indikasi dan khasiat yang sama dengan obat yang diminta pasien. 89. Apakah obat generik bisa diganti dengan branded ?

alasannya Tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan obat paten. Bisa diganti jika obat generik itu di apotek kita dan sekitarnya sedang kosong (kosong dari pabriknya). Berdasarkan PERMENKES No. 922/MENKES/PER/X/1993 pasal 15 ayat 2. 90. Kalo obat generik kosong dari pabrik, bagaimana buktinya jika diperiksa ? Apotek wajib membuat laporan yang menyatakan bahwa obat generik sedang mengalami kekosongan (mulai dari tanggal....sampai tanggal obat tersebut tersedia kembali). 91. Bagaimana konseling pada pasien yang tidak bisa

diajak kerjasama ? Hanya diberikan informasi yang penting saja mengenai aturan pakai, cara penyimpanan, dan efek samping.

Unique Apoteker UGM 2006

Kumpulan Soal Kompre Apotek

41

92.

Nomor registrasi

Nomor pendaftaran sediaan farmasi dan alkes yang dikeluarkan oleh Badan POM bahwa sediaan farmasi dan alkes tersebut sudah terdaftar sehingga terjamin mutu dan keamanannya untuk dikonsumsi. 93. Laporan statistika obat generik berlogo Laporan ini memuat jumlah lembar resep per bulan yang masuk, persentase resep generik berlogo dibandingkan dengan resep seluruhnya untuk mengetahui keberhasilan resep generik terhadap patenserta laporan generik berlogo yang mengalami kekosongan. Dilaporkan tiap bulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Besar POM, Dinas Kesehatan Kesejahteraan Propinsi dan arsip apotek. 94. Kasus : ada waria yang meminta pil KB, menurut anda?Kita tidak bisa memberikan Pil KB, karena penggunaan kontrasepsi oral pertama kali harus dibeli dengan resep dokter.

95. UU ketenagakerjaan No 13/2003 pasal 77 & 78 tentang jamverja? ?????????????? 96. Perhitungan resep paten dan generik berlogo ? ?????????????

Unique Apoteker UGM 2006