askeb kompre persalinan
DESCRIPTION
Bab 1. Bab 2,TRANSCRIPT
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
1/64
1
ASUHAN PERSALINAN
pada Ny ...G...P....,....minggu inpartu kala.....
Di........Kec.......Kab......
Disusun Oleh :
1. Binti Mubarok2. Winda Novita S3. Hilmawati4. Putri Suciati
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (DIII)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2013
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
2/64
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMenurut penelitian WHO diseluruh dunia, terdapat kematian ibu sebesar
500.000 jiwa/tahun dan kematian bayi, khususnya neonatus 10 juta jiwa/tahun.
Dengan tingginya angka kematian tersebut, maka petugas kesehatan yang
salah satunya dibagian kebidanan mempunyai tugas untuk menurunkan angka
kematian tersebut dengan meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama saat
terjadi persalinan dan perawatan bayi baru lahir
Persalinan merupakan salah satu proses yang alamiah, dimana terjadi
pengeluaran hasil konsepsi melalui jalan lahir. Dalam proses persalinan, sering
terjadi beberapa penyulit. Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan dan deteksi
dini untuk mengurangi resiko terjadinya patologi pada persalinan.
1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan, diharapkan Mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu inpartu dan mampu
membersihkan asuhan kebidanan dasar.
1.2.2 Tujuan KhususMahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian2. Menegakkan diagnose dan masalah
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
3/64
3
3. Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial besertaantisipasinya
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera5. Menyusun intervensi6. Melaksanakan intervensi yang telah disusun7. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan
1.3 Metode Pengumpulan DataAdapun tata cara yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain :
1. WawancaraMengadakan tanya jawab langsung kepada klien guna mengetahui
keluhan-keluhan yang dirasakan, sehingga dapat memberikan intervensi
yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang timbul.
2. ObservasiMelakukan pengamatan langsung pada klien.
3. Studi DokumentasiMembaca dan mempelajari sumber buku, status pasien, catatan medis,
dan catatan yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat
membandingkan antara teori dan praktek.
4. Studi PustakaMembaca sumber buku sebagai pedoman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
4/64
4
1.4 Sistematika PenulisanBAB 1 PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, teknik pengambilan data, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari konsep persalinan dan konsep manajeman asuhan
kebidanan inpartu kala II .
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Terdiri dari pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
BAB 4 PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus.
BAB 5 PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
5/64
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan2.1.1 Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. (rohani,2011)
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks serta
janin turun ke jalan lahir. (prawihardjo,2007).
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan
pengluaran hasil konsepsi oleh ibu. (varney,2008)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari rahim ibu. (kurniawati,2009)
2.1.2 Etiologi PersalinanPerlu diketahui bahwa selama kehamilan, dalam tubuh wanita
terdapat dua hormone yang dominan yaitu estrogen dan progesterone.
Estrogen dan progesterone harus dalam komposisi yang seimbang
supaya kehamilan bisa dipertahankan. Perubahan keseimbangan
antara estrogen dan progesterone memicu oksitisin dikeluarkan oleh
hipofisis posterior, sehingga menyebabkan kontraksi Braxton Hicks.
Oksitosin diduga bekerja sama dengan prostaglandin yang
kadarnya makin meningkat mulai dari usia kehamilan minggu ke-15.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
6/64
6
Di samping itu, factor status gizi wanita hamil dan keregangan otot
rahim juga mempengaruhi mulainya kontraksi otot rahim.
Sampai saat ini hal yang menyebabkan mulainya proses
persalinan belum diketahui benar, yang ada hanya berupa teori-teori
yang kompleks antara factor-faktor hormone, stuktur rahim, sirkulasi
rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi. (Sulistyawati,2010)
2.1.3 Teori persalinanMenurut Wiknjosastro(2006) mulai dan berlangsungnya persalinan,antara
lain :
A.Teori penurunan hormon.Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang terjadi
kira-kira 1-2 minggu sebelum partus di mulai. Progesteron bekerja
sebagai penenang bagi otot-otot uterus dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah ssehingga timbul his bila kadar progesteron
menurun.
B.Teori plasenta menjadi tua.Villi korialis mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar
estrogen dan progesteron menurun yang menyebabkan kekejangan
pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
C.Teori berkurangnya nutrisi pada janin.Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
di keluarkan.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
7/64
7
D.Teori distensi rahim.Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini mungkin merupakan
faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga
plasenta menjadi degenerasi.
E.Teori iritasi mekanik.Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang
terletak di belakang serviks.bila ganglio ini tertekan, kontraksi uterus
akan timbul.
F.Induksi partus.Partus dapat di timbulkan dengan jalan :
1. Gagang laminaria: beberapa laminaria di masukkan dalam kanalisservikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
2. Amniotomi: pemecahan ketuban.3. Oksitosin drips: pemberian oksitosin menurut tetesan infuse.
2.1.4 Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada PersalinanA.Perubahan Fisiologis Kala I
1. Perubahan pada serviksa.
Pendataran pada serviks/effacement
Pendataran pada serviks adalah pemendekan dari kanalis
servikalisyang semula berupa saluran sepanjang 1-2
cm,menjadi sebuah lubang saja dengan yang tipis.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
8/64
8
b. Pembukaan serviksPembukaan serviks disebabkan karna pembesaran ostium
uretra externum (OUE) karna otot yang melingkar di sekitar
ostium meregang untuk dilewati kepala.pada pembukaan
10cm atau pembukaan lengkap,bibir portio tidak teraba
lagi,vagina dan segmen bawah rahim telah menjadi satu
rahim.
2. Perubahan system kardiovaskuler.a. Tekanan darah
tekanan darah meningkat selama kontraksi uterus dengan
kenaikan sistolik rata-rata 10-20 mmhg dan kenaikan
diastolik rata-rata 5-10 mmhg.diantara kontraksi-kontraksi
uterus,tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk
persalinan dan akan naik lagi jika terjadi kontraksi.
Posisi tidur terlentang selama persalinan akan menyebabkan
adanya penekanan uterus terhadap pembuluh darah besar
(aorta),yang akan menyebabkan sirkulasi darah baik ibu
maupun janin akan terganggu,ibu biasa mengalami hipotensi
dan janin dapat asfiksia.
b. Denyut jantung.Denyut jantung meningkat selama kontraksi.dalam posisi
terlentang denyut jantung akan menurun.denyut jantung
antara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode
segera sebelum persalinan.hal ini mencerminkan kenaikan
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
9/64
9
metabolisme selama persalinan.selain itu peningkatan denyut
jantung dapat di pengaruhi oleh rasa takut,tegang dan
khawatir.
3. Perubahan metabolismeSelama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik
maupun anaerobik akan naik secara perlahan.kenaikan ini
sebagian besar disebabkan karna kecemasan serta kegiatan otot
kerangka tubuh.kegiatan metabolisme yang meningkat tercermin
dari kenaikan suhu badan,denyut nadi,pernafasan,kardiak output
dan kehilangan cairan.
4. Perubahan system respirasiPada respirasi atau pernafasan terjadi kenaikan sedikit
dibandingkan sebelum persalinan,hal ini disebabkan adanya rasa
nyeri,kehawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang
tidak benar.
5. Kontraksi uteruskontraksi uterus terjadi karna adanya rangsangan pada otot polos
uterus dan penurunan hormon yang menyebabkan keluarnya
hormon oksitosin.kontraksi uterus dimulai dari fundus uteri dan
terus menyebar kedepan dan kebawah abdomen,gerak his
dengan masa yang terpanjang dan sangat kuat pada fundus
adalah sumber dari timbulnya kontraksi pada pace maker.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
10/64
10
6. Perubahan pada ginjal.Poliuria sering terjadi selama persalinan.kondisi ini bisa
diakibatkan peningkatan lebih lanjut curah jantung selama
persalinan dan kemungkinan peningkatan laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal.poliuri menjadi kurang jelas
pada posisi telentang karna posisi ini membuat aliran urine
berkurang selama kehamilan.
7. Perubahan pada saluran cerna.Motilitas dan absorsi lambung terhadap makanan padat jauh
berkurang.apabila kondisi ini di perburuk oleh penurunan lebih
lanjut sekresi asam lambung selama persalinan,maka saluran
cerna bekerja dengan lambat sehingga waktu pengosongan
lambung menjadi lebih lama.
8. Pembentukan segmen atas rahim bawah rahimSegmen atas rahim (SAR) di bentuk oleh korpus uteri yang
sifatnya aktif yaitu berkontraksi,dan dinding tambah tebal
dengan majunya persalinan serta mendorong anak keluar.
Segmen bawah rahim (SBR) terbentang di uterus bagian bawah
atas ishmu, dengan serviks serta sifat otot yang tipis dan elastis.
Pada bagian ini banyak otot melingkar dan memanjang.
9. Perubahan hematologisHemoglobin akan meningkat 1,2 gram/100 ml selama persalinan
dan akan kembali ke tingkat pra persalinan pada hari pertama
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
11/64
11
setelah persalinan apabila tidak terjadi kehilangan darah selama
persalinan.
10. Perubahan renalPolyuri sering terjadi selama persalinan, yang dikarenakan
oleh kardiak output yang meningkat serta di sebabkan oleh
glomerolus serta aliran plasma ke renal.
11. Perubahan gastrointernal.Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan
padat berkurang,menyebabkan pencernaan hampir berhenti
selama persalinan dan mengalami kontipasi.
12. Perubahan suhu.Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan, suhu
mencapai tingkat tertinggi selama persalinan dan segera
setelah kelahiran.
B. Perubahan Psikologi Kala I1. Perasaan tidak enak.2. Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi.3. Sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan
normal.
4. Menganggap persalinan sebagai cobaan.5. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam
menolongnya.
6. Apakah bayinya normal atau tidak.7. Apakah ia sanggup merawat bayinya.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
12/64
12
8. Ibu merasa cemas.C. Perubahan Fisiologis Kala II1. KontraksiKontraksi Uterus
a. Kontraksi bertambah kuat, datang setiap 2-3 menit danberlangsung antara 50-90 detik.
b. Setiap kali kontraksi, rongga uterus menjadi lebih kecil danbagian presentasi / kantong amnion didorong ke bawah,
kedalam serviks. Serviks pertama-tama menipis, mendatar,
kemudian terbuka dan otot pada fundus menjadi lebih tebal.
Kontraksi Abdomen
a. Setelah uterus terbuka, isinya dapat didorong keluarb. Otot abdomen, dibawah kontrol sadar dapat mengencangkan
dan mengompres rongga abdomen, menambahkan tekanan
pada kantung yang terbuka dan mendorong bayi
c. Sampai serviks berdilatasi sempurna, tekanan abdomen hanyacukup untuk merobek membran amnion. Setelah
berkontraksi, upaya mengedan akan sangat membantu
ekspulsi janin.
d. Ketika bagian presentasi terdapat pada rektum dan perinium,terjadi keinginan tiba-tiba untuk mengedan. (Asrinah, 2010)
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
13/64
13
2. Dorongan otot-otot dinding uterus
Anatomi
Selama kehamilan lapisan otot mengalami perubahan dan
menyiapkan diri untuk pengeluaran fetus. Otot uterus terdiri
dari 3 lapisan :
a. Lapisan luar : seperti kap melengkung melalui fundus menujuke arah ligament.
b. Lapisan dalam : merupakan serabut otot yang berfungsisebagai spincter terletak pada ostium internum tuba dan
orifium internum.
c. Lapisan tengah : terletak di antara dua lapisan, merupakananyaman serabut otot yang tebal ditembus oleh pembuluh-
pembuluh darah.
Retraksi
a. Setelah kontaksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembalike keadaan sebelum kontraksi tapi menjadi sedikit lebih
pendek walaupun tonusnya seperti sebelum berkontraksi.
Dengan retraksi ini maka rongga rahim mengecil dan anak
berangsur didorong kebawah dan tidak banyak naik lagi
keatas setelah his hilang. Akibat retraksi ini segmen atas
semakin tebal dengan majunya persalinan dan setelah bayi
lahir.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
14/64
14
b. Kontraksi tidak sama kuatnya, tapi paling kuat didaerahfundus uteri dan berangsur berkurang kebawah dan paling
lemah pada segmen bawah rahim. Jika kontraksi di bagian
bawah sama kuatnya dengan kontraksi di bagian atas, maka
tidak akan ada kemajuan dalam persalinan.
3. Perubahan Uterusa. Pendataran cerviks/effacement` ialah pemendekan dari kanalis cervicalis, yang semula berupa
saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi satu lubang saja
dengan pinggir yang tipis.
b. Pembukaan serviks/ dilatasi serviksialah pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupa
satu lubang dengan diameter beberapa milimeter menjadi
lubang yang dapat dilalui anak. Kira-kira 10 cm diameternya
(pembukaan lengkap).
c. Perubahan ligamentum rotundum dalam persalinanLigamentum rotundum mengandung otot-otot polos dan
kalau uterus berkontraksi, otot-otot ligamentum rotundum
ikut berkontraksi hingga ligamentum rotundum menjadi
pendek.
4. Perubahan pada vagina dan dasar panggulDalam kala 1 ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina
yang sejak kehamilan mengalami perubahan ,hingga dapat
dilalui oleh anak. Setelah ketuban pecah, segala perubahan
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
15/64
15
terutama dasar panggul ditimbulkan oleh bagian depan anak.
Bagian depan anak yang maju itu, dasar panggul diregang
menjadi saluran dengan dinding yang tipis. Waktu kepala
sampai divulva,lubang vulvamenghadap keatas. Dari luar,
peregangan oleh bagian depan nampak pada perinium yang
menonjol menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka.
Regangan yang kuat ini dimungkinkan karena bertambahnya
pembuluh darah pada vagina dan dasar panggul, tetapi kalau
jaringan tersebut robek, maka menimbulkan perdarahan yang
banyak.
5. Pergeseran organ-organ dasar panggulDengan turunnya kepala terjadi tekanan dan tarikan pada
jaringan lunak dan organ panggul.
a. Kandung kemih terdorong keatas dan menjadi satu denganabdomen, memberikan ruang lebih pada fetus dan
menurunkan resiko trauma pada kandung kemih. Pada kala
II, uretra terjepit antara panggul dan kepala fetus sehingga
akan sulit bahkan tidak terjadi pengeluaran urin.
b.
Bagian posterior dari dasra panggul terdorong kebawah dan
memanjang semakin tipis. Karena rectum tertekan oleh
kepala, maka feses akan terdorong keluar anus. Anus akan
mulai menganga dan membuka ke dinding rectum anterior.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
16/64
16
2.1.5 Mekanisme persalinan1. Engagement
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau pada saat
persalinan di mulai, kepala masuk lewat PAP, umumnya dengan
presentasi biparietal (diameter lebar yang paling panjang
berkisar 8,5 - 9,5 cm) atau 70% pada panggul ginekoid.
Masuknya kepala pada primi terjadi pada bulan terakhir
kehamilan dan pada multi pada permulaan persalinan.
Masuknya kepala kedalam PAP dengan fleksi ringan sutura
sagitalis /SS melintang.
Bila SS di tengah-tengah jalan lahir disebut synklitismus
Bila SS tidak ditengah-tengah jalan lahir disebut asynklitismus
Asynklitismus posterior: SS mendekati simfisis
Asynklitismus anterior : SS mendekati promontorium
2. DescentPenurunan kepala janin sangat tergantung pada arsitektur
pelvis dengan hubungan ukuran kepala dan ukuran pelvis
sehingga penuruna kepala berlangsung lambat.
Kepala turun ke rongga panggul, akibat : tekanan langsung dari
his dari daerah fundus kearah daerah bokong, tekanan tekanan
dari cairan amnion, kontraksi otot dinding perut dan diafragma
(mengejan), dan badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
17/64
17
3. Flexion (fleksi)Pada umumnya terjadi fleksi penuh/ sempurna sehingga
sumbu panjang kepala sejajar sumbu panggul sehingga
membantu penuruna kepala selanjutnya.
Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks,
posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis(puncak
kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang
Kepala)
4. Internal Rotation (putar paksi dalam)Selalu disertai turunya kepala,putaran ubun-ubun kecil
kearah depan (kebawah simfisis pubis), membawa kepala
melewati distansia interspinarum dengan diameter biparentalis
Hal ini mutlak perlu terjadi karena untuk menyesuaikan
denagn bentuk jalan lahir.
Putar paksi dalam terjadi dengan sendirinya, selalu
bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum
sampai Hodge III
5. EkstentionDengan kontraksi perut yang benar dan adekuat kepala
semakin turun dan menyebabkan perineum distensi. Pada saat
ini kepala berada di simfisi dan dalam keadaan begini kontraksi
perut ibu yang kuat mendorong kepala ekspulsi dan melewati
introitus vaginae
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
18/64
18
Ekstensi terjadi setelah kepala mencapai vulva, terjadi
ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian
posterior.
Lahir berturut-turut : oksiput,bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
6. External Rotation (putar paksi luar)Setelah kepala lahir maka kepala memutar kembali ke arah
punggung untuk menghilangkan torsi pada leher (putaran
restitusi). Selanjutnya putaran dilanjutkan sampai belakang
kepala berhadapan dengan tuber ischiadikum sifihak (putaran
paksi luar sebenarnya). Putaran paksi luar disebabkan karena
ukuran bahu menempatkan diri dalam diameter anteroposterior
dari PAP
7. ExpultionSetelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah
syimfisis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu
belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.2.1.6 TandaTanda Persalinan
a.
Lightening
Lightening yang mulai dirasa kira-kira 2 minggu sebelum
persalinan adalah penurunan bagian presentasi bayi ke dalam
pelvis minor. Lightening menyebabkan TFU menurun ke posisi
yang sama dengan posisi fundus pada usia kehamilan 8 bulan.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
19/64
19
b. Perubahan serviksTerjadi akibat peningkatan intensitas braxton hicks. Serviks
menjadi matang selama periode yang berbeda-bedasebelum
persalinan. Kematangan serviks mengindikasikan kesiapannya
untuk persalinan.
c. Persalinan PalsuTerdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang memberi
pengaruh signifikan terhadap serviks. Timbul akibat kontraksi
Braxton Hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar
enam minggu kehamilan.
d. Ketuban Pecah DiniPada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu
persalinan. Apabila terjadi sebelum awitan persalinan, kondisi
tersebut disebut Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini dialami
oleh sekitar 12% wanita hamil. Kurang lebih 80% wanita yang
mendekati usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD
mulai mengalami persalinan spontan mereka dalam waktu 24
jam.
e. Bloody ShowPlak lendir disekresi serviks sebagai hasil proliferasi kelenjar
lendir serviks pada awal kehamilan. Plak ini menjadi sawar
pelindung dan menutup jalan lahir selama kehamilan.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
20/64
20
Pengeluaran plak lendir inilah yang dimaksud sebagai bloody
show.
2.1.7 Tahapan Persalinan1. KALA 1
Batasan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks sehingga mencapai pembukaan lengkap.
Pembagian :
a. Fase Laten1)Dimulai sejak awal kontaksi yang menyebabkan perapisan
dan pembukaan serviks secara bertahap.
2)Pembukaan serviks 3 kali dalam 10
menit dan berlangsung selama > 40 detik).
2)Pembukaan serviks dart 4 sampai lengkap, biasanyadengan kecepatan > 1 cm/jam
3)Terjadi penurunan bagian terbawah janin2. KALA II (Kala Pengeluaran)
Batasan : Dimulai ketika pembukaan serviks lengkap dan
berakhir dengan lahirnya bayi.
tanda dan gejala :
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
21/64
21
a. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinyakontraksi.
b. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektumdan atau vagina
c. Perinium terlihat menonjold. Vulva, vagina dan sfringter ani terlihat membukae. Peningkatan pengeluaran lendir darahDiagnosis (berdasar hasil pemeriksaan dalam):
a. Pembukaan serviks telah lengkapb. Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina
3. KALA III (Pengluaran Uri)Batasan : dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhirnya dengan
lahirnya plasenta.
Tanda-Tanda Lepasnya Plasenta :
a. Perubahan ukuran dan bentuk uterusb. Tali pusat memanjangc. Semburan darah tiba-tibaManajement Aktif Kala III
a. Pemberian oksitosin 10 menit IM dalam 2 menit setelahkelahiran bayi lahir .
b. Melakukan PTTc. Masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir.
4. KALA IV
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
22/64
22
Batasan : dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam
setelahnya.
Penatalaksanaan :
1. Lakukan masase fundus uteri2. Evaluasi tinggi fundus3. Periksa plasenta dan selaputnya untuk memastikan
keduanya lengkap dan utuh.
a) Periksa sisi maternal plasenta untuk memastikan tidakada bagian yang hilang
b) Periksa bagian plasenta yang robek atau terpisahuntuk memastikan tidak ada bagian yang hilang
c) Periksa bagian fetal plasenta untuk memastikan tidakada loba ekstra (seksenturiata)
d) Evaluasi selaput untuk memastikan kelengkapannya.Permasalahan
1. Atonia uteri2. Retensio plasenta3. Infeksi4.
Rupture perinium , laserasi vagina dan serviks
2.1.8 Faktor yang Berpengaruh dalam Persalinan1. Power
Power atau tenaga yang mendorong anak adalah
a. HisHis adalah kontraksi otot-otot rahim dalam persalinan
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
23/64
23
1)His persalinan yang menyebabkan pendataran dan pembuakaanserviks.
2)His terdiri dari: his pembukaan, his pengeluaran, dan hispelepasan uri
3)His pendahuluan tidak berpengaruh terhadap serviksb. Tenaga mengejan
1)Kontraksi otot-otot dinding perut2)Kepala diatas panggul merangsang mengejan3)Paling efektif saat kontraksi / his
2. Passage (panggul)a. Bagian-bagian tulang panggul
Panggul terdiri dari 4 tulang
1) Dua os Coxae :a) Os ischium
b) Os pubisc) Os sacrumd) Os ilium
2) Os cossygisb.
Bagian-bagian pelvis minor
Pelvis minor dibagi 3 bagian:
1) Pintu Atas Panggul (PAP)a) Anterior: crista dan spina pubica
b) Lateral : linea illiopectinea pada os coxaec) Posterior : tepi anterior ossis sacri dan promontorium
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
24/64
24
2) Cavum Pelvisa) Dinding depan lurus dan dangkal. os pubis panjangnya 5
cm
b) Dinding belakang cekung dan dalam. Panjang os sacrum10-15 cm
c) Os ischium dan sebagian corpus ossis illii terdapatdisebelah lateral
3) Pintu Bawah Panggul (PBP)Berbentuk jajaran genjang, batas-batasnya :
a) Anterior : ligamentum pubis dan artcus pubisb) Lateral : tuber ischiadikum dan ligamentum
sacrotumberosum
c) Posterior : ujung os sacrumc. Bidang panggul
1) PAPa) Diameter transversa (13,5 cm)
b) Konjugata obstetrika normal > 10 cm2) Bidang terbesar pada cavum pelvis3)
Bidang terkecil pada cavum pelvis
4) PBP5) Bidang Hodge
Bidang hodge dipelajari untuk menentukan sampai dimana
bagian terendah janin turun kepanggul pada proses
persalinan. Bidang hodge tersebut terdiri atas:
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
25/64
25
a) Hodge I : bidang yang dibentuj pada lingkaran PAPdengan bagian atas simpisis dan promontorium.
b) Hodge II : bidang yang sejajar dengan Hodge I setinggibagian bawah simpisis
c) Hodge III : Bidang yang sejajar dengan Hodge I dan IIsetinggi Spina icshiandika
d) Hodge IV : bidang yang sejajar dengan Hodge I,II dan IIIsetinggi tulang koksigis.
( Ari sulistiyawati 2010)
d. Ukuran ukuran panggulDigunakan untuk menemukan garis besar bentuk dan ukuran
panggul apabila dikombinasikan dengan pemeriksaan dalam. Alat
yang dipakai antara lain jangkar panggul Martin,Boudeloqe,dan
sebagainya. Ukuran panggul luar yang bisa diukur antara lain:
1. Distansia spinarumJarak antara spina iliaka anterior superior sinistra dan
dekstra,jaraknya 24-26 cm
2.
Distansia spinarum
Jarak terpanjang antara 2 tempat yang simetris pada krista
iliaka kanan dan kiri, jaraknya 28-30 cm.
3. Konjungata eksterna/boudeluqeMerupakan jarak antara bagian atas simpisis dan prosesus
lumbal 5,jaraknta 18-20 cm
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
26/64
26
4. Distansia intertrokantrikaMerupakan jarak antara kedua trokanter mayor
5. Distansia tuberumJarak antara tuber ischi kanan dan kiri. Untuk mengukurnya
dipakai jangka panggul Osceander, Jaraknya 10,5
(Ari sulistyawati 2010)
3. Passagera. Presentasi janindan bagian janin yang terletak pada bagian depan
jalan lahir, seperti
1) Presentasi kepala (verteks, muka, dahi)2) Presentasi bokong : bokong murni (Frank Breech), bokong
kaki ( complate breech) letak lutut atau letak kaki
(incomplate breech)
3) Presentasi bahu (letak lintang)b. Sikap janin
Hubungan bagian janin (kepala) dengan bagian lainnya (badan),
misalnya fleksi,defleksi,dll
c. Posisi janinHubungan bagian/ point penentu dari bagian terendah janin
dengan panggul ibu, dibagidalam 3 unsur :
1) Sisi panggul ibu : kiri,kanan, dan melintang2) Bagian terendah janin, oksiput,sacrum,dagu, dan scapula3) Bagian panggul ibu : depan, belakang
d. Bentuk / ukuran kepala janin
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
27/64
27
Ukuran-ukuran penting kepala janin
1) Diameter Suboccipito bretmatika 10 cm2) Diameter suboccipito frontalis 11 cm3) Diemeter occipito mento vertikalis 13 cm4) Diameter submento bretmatika 10 cm5) Diameter biparietalis 9,5 cm6) Diameter Bitemporalis 8 cm
4. PenolongPenolong persalinan harus dapat menciptakan hubungan saling
mengenal sehingga mencerminkan adanya inform consent. Dalam hal
ini penolong diharapakan mampu membantu ibu dalam persalinan dan
kelahiran bayinya dengan metode yang ada dan ibu mendapatkan
asuhan sayang ibu ( edwin dan emma, 2013)
5. PsikologiPsikologi adalah kondisi psikis klien, tersedianya dorongan positif,
persiapan persalinan, pengalaman lalu, dan strategi adaptasi / coping
2.1.9 Kebutuhan Dasar Ibu BersalinA. Kebutuhan Fisiologis
1. Kebersihan dan kenyamananWanita yang sedang bersalin akan merasa sangat panas dan
berkeringat banyak, karena itu akan sangat mendambakan
kesempatan untuk mandi atau bersiram jika ia bisa. Jika si ibu
berdiri ia akan senang bila bisa digosok tubuhnya dengan spons.
Khususnya bagian muka dan lehernya dengan air dingin. Sebuah
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
28/64
28
gaun yang bersih dan adem akan sangat disukai dan sebuah
kipas angin akan sagat menyejukan. Mulutnya bisa disegarkan
dengan menggosok gigi.
2. PosisiPersalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang
normal, tanpa disadari dan mau tak mau harus berlangsung.
Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat
mungkin bidan tidak boleh memaksakan pemilihan posisi yang
diinginkan oleh ibu dalam persalinannya. Sebaiknya, peranan
bidan adalah untuk mendukung ibu dalam pemilihan posisi
apapun yang dipilihnya, menyarankan alternatif alternatif
hanya apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan
bagi dirinya sendiri atau bagi bayinya. Bila ada anggota
keluarga yang hadir untuk melayani sebagai pendukung ibu,
maka bidan bisa menawarkan dukungan pada orang yang
mendukung ibu tersebut.
3. Kontak fisikSi ibu mungkin tidak ingin bercakap-cakap tetapi ia
mungkn akan merasa nyaman dengan kontak fisik.pathnernya
hendaknya di dorong untuk mau berpegang tangan dengannya,
menggosok punggungnya, menyeka wajahnya dengan spons
atau mungkin hanya mendekannya. Sebagai pasangan suami
istri mungkin ingin mempraktekkan dimana pathnernya
mengelus-elus perut dan paha wanita atau teknik lain yang
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
29/64
29
serupa. Mereka yang menginginkan kelahiran yang aktif bisa
mencoba stimulasi putting dan klitoris untuk mendorong
pelepasan oksitosin dari kelanjar pituitary dan dengan demikian
merangsang kontraksi uterus secara alamiah. Hal ini juga akan
merangsang produksi endogenous opiates, yang memberikan
sedikit analgesia alamiah.
4. PijatanWanita yang menderita sakit punggung atau nyeri selama
persalinan mungkin akan merasakan pijatan sangat
meringankan. Sebagian wanita mungkin akan merasakan pijatan
pada abdominal menyenangkan; elusan ringan diatas seluruh
perut emang bisa terasa enak, dengan menggunakan kedua
tangan dan melakukan ujung jari menyentuh daerah symphysis
pubis, melintas diatas fundus uterus dan kemudian turun ke
kedua sisi perut.
2.1.10 Penapisan dalam PersalinanTemuan-temuan anamnesis
dan/pemeriksaan
Rencana untuk Asuhan atau Perawatan
Riwayat bedah sesar 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmempunyai kemampuan untuk
melakukan bedah sesar
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
30/64
30
Berikan dukungan dan semangat
Perdarahan per vaginam selain lendir
bercampur darah
Jangan lakukan pemeriksaan dalam\
1. Baringkan ibu ke sisi kiri.2. Pasang infuse menggunakan jarum
berdiameter besar (ukuran 16 atau
18) dan berikan RL.
Kurang dari 37 minggu (persalinan kurang
bulan)
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawatdarurat
obstetri dan bayi baru lahir.
2. Damping ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
Ketuban pecah disertai dengan keluarnya
mekonium kental
1. Baringkan ibu miring ke kiri2. Dengarkan DJJ3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
memiliki kemampuan
penatalaksanaan untuk melakukan
bedah sesar
4. Damping ibu ke tempat rujukandan bawa partus set, kateter
penghisap lender De Lee, handuk
dan kain untuk mengeringkan dan
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
31/64
31
menyelimuti bayi untuk
mengantisipasi jika ibu melahirkan
di perjalanan
Ketuban pecah dan air ketuban bercampur
dengan sedikit mekonium disertai tanda-
tanda gawat janin
1. Dengarkan DJJ, jika ada tanda-tanda gawat janin laksanakan
asuhan yang sesuai(lihat di bawah)
Ketuban pecah (lebih dari 24 jam) atau
ketuban pecah pada kehamilan kurang
bulan (usia kehamilan kurang dari 37
minggu)
1.
Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
memiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
2. Damping ibu ke tempat rujukandan berkan dukungan serta
semangat.
Tanda-tanda atau gejala infeksi:
1. Temperature >38 C2. Menggigil3. Nyeri abdomen4. Cairan ketuban berbau
1. Baringkan ibu miring ke kiri.2. Pasang infuse menggunakan jarum
berdiameter besar (ukuran 16-18)
dan berikan RL dengan tetesan 125
cc/jam.
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
32/64
32
4. Damping ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan serta semangat.
Tekanan darah lebih dari 160/110 dan/
terdapat protein dalam urin (preeklampsia
berat)
1. Baringkan ibu miring ke kiri.2. Pasang infuse menggunakan jarum
berdiameter besar (ukuran 16-18)
dan berikan RL
1. Berikan dosis awal 4 gr MgSO420% IV selama 20 menit.
2. Suntikan 10 gr MgSO450% (5 grIM pada bokong kiri dan kanan).
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
4. Dampingi ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
Tinggi fundus 40 cm atau lebih
(makrosomia, polihidramnion, kehamilan
ganda)
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan bedah sesar.
2. Damping ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
Alasan: jika diagnosisnya adalah
polihidramnion, mungkin ada
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
33/64
33
masalah-masalah lain dengan
janinnya. Makrosomia dapat
menyebabkan distosia bahu dan
risiko tinggi untuk perdarahan
pascapersalinan.
JJ kurang dari 100 atau lebih dari
180x/menit pada dua kali penilaian dengan
arak 5 menit (gawat janin)
1. Baringkan ibu miring ke kiri dananjurkan untuk bernafas secara
teratur.
2. Pasang infus menggunakan jarumberdiameter besar (ukuran 16 atau
18) dan berikan RL dengan tetesan
125 cc/jam
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawardarurat
obstetri dan bayi baru lahir.
4. Damping ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
rimipara dalam fase aktif kala satu
persalinan dengan penurunan kepala janin
5/5
1. Baringkan ibu miring ke kiri.2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
memiliki kemampuannn
penatalaksaan gawatdarurat
obstetric bayi baru lahir.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
34/64
34
3. Damping ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
Presentasi bukan belakang kepala
(sunsang, letak lintang, dll)
1. Baringkan ibu miring ke kiri2. Segera rujuk ibu ke fasilitas
yang memiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
3. Dampingi ibu ke tempatrujukan. Berikan dukungan dan
semangat.
resentasi ganda (majemuk) (adanya
bagian lain dari janin, misalnya: lengan
atau tangan, bersamaan dengan presentasi
belakang kepala)
1. Baringkan ibu dengan posisi lututmenempel ke dada atau miring ke
kiri
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
Tali pusat menumbung (jika tali pusat
masih berdenyut)
1. Gunakan sarung tangan DTT,letakkan satu tangan di vagina dan
jauhkan kepala janin dari tali pusat
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
35/64
35
yang menumbung. Tangan lain
mendorong bayi melalui dinding
abdomen agar bagian terbawah
janin tidak menekan tali pusatnya
(minta keluarga ikut membantu)
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
Tanda dan gejala syok:
1. Nadi cepat, lemah (>110x/menit)2. TD menurun (sistolik < 90 mmHg)3. Pucat4. Berkeringat atau kulit lembab,
dingin
5. Nafas cepat (lebih dari 30x/ menit)6. Cemas, bingung atau tidak sadar7. Produksi urin (
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
36/64
36
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
5. Dampingi ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
Tanda dan gejala fase laten
berkepanjangan:
1. Pembukaan serviks < 4 cm setelah8 jam
2. Kontraksi uterus (>2 dalam 10menit)
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
Tanda dan gejala belum in partu:
1. Frekuensi kontraksi < 2x dalam 10menit dan lamanya < 20 detik
2. Tidak ada perubahan pada serviksdalam waktu 1 hingga 2 jam
1. Anjurkan ibu untuk minum danmakan
2. Anjurkan ibu untuk bergerak bebas3. Jika kontraksi berhenti dan/tidak
ada perubahan serviks, evaluasi
DJJ, jika tidak ada tanda-tanda
kegawatan pada ibu dan janin,
persilahkan ibu pulang dengan
nasehat untuk: menjaga cukup
makan dan minum, datang untuk
mendapat asuhan jika terjadi
peningkatan frekuensi dan lama
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
37/64
37
kontraksi.
Tanda dan gejala partus lama:
1. Pembukaan serviks mengarah kesebelah kanan garis waspada
partograf
2. Pembukaan serviks < 1 cm / jam3. Frekuensi kontraksi < 2x dalam 10
menit dan lamanya < 40 detik
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yangmemiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat
obstetri.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan.Berikan dukungan dan semangat.
2.1.11 PartografPartograf digunakan untuk memantau kemajuan persalinan dan
membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam
penatalaksanaan. Partograf memberi peringatan bahwa suatu persalinan
berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin, bahwa ibu mungkin
dirujuk. Untuk penggunaan yang benar adalah sebagai berikut :
1. DJJ, diobservasi dan dicatat stiap 30 menit2. Air ketuban, diobservasi setiap 4 jam dan dicatat :
U : selaput Utuh
J : selaput pecah, air ketuban Jernih
M : air ketuban bercampur Mekonium
D : air ketuban bercampur Darah
3. Moulage, diobservasi setiap 4 jam dan dicatat :0 : tidak ada penyusupan sutura
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
38/64
38
1 : sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang tepat/bersesuaian
2 : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
3 : sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki
4. Pembukaan serviks, diobservasi setiap 4 jam dan dicacat dengan caramemberi tanda silang
5. Penurunan, mengacu pada bagian kepala yang terabaa diatas simpisispubis. Catat dengan tandaa lingkaran pada setiap pemeriksaan
dalam(diperiksa setiap 4 jam).
6. Waktu, menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani setelahpasien diterima.
7. Kontraksi, catat setiap 30 menit; lakukan palpasi untuk menghitungbanyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya masing-masing
kontraksi dalam hitungan detik.
8. Oksitosin, bila memakai oksitosin catat berapa banyak oksitosi pervolume cairan infus dan dalam tetesan per menit.
9. Obat yang diberikan, catat semua obat lain yang diberikan10. Nadi, catatlah setiap 30 menit dan tandai dengan sebuah titik besar11. Tekana Darah, catatlah setiap 4 jam dan tandai dengan anak panah12.
Suhu, catatlah setiap 2 jam
13. Protein, aseton, dan volume urin, catatlah setiap kali ibu berkemih.
2.1.12 PenatalaksanaanUntuk melakukan asuhan persalinan normal (APN) dirumuskan 58
langkah asuhan persalinan normal sebagai berikut:
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
39/64
39
1) Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Duayaitu ketika ibu merasa ingin meneran lalu tekanan pada
vagina semakin kuat ,perineum menonjol dan vulva membuka.
2) Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan sepertidalam penataan partus set dalam bak instrumen steril terdapat
2 klem tali pusat , 1 gunting tali pusat , 1 gunting episiotomi, 2
pasang sarung tangan steril , kocher, kasa dan depres
secukupnya. Dan selanjut nya membuka spuit 3cc dimasukkan
bak intrumen steril, lalu termasuk mematahkan ampul
oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai ke dalam
wadah partus set. Untuk resusitasi BBL persiapan alatnya
berupa lampu 60 watt dengan jarak 60cm dari tubuh bayi,3
handuk atau kain bersih,penghisap lendir,tabung atau balon
dan sungkup.
3) Memakai celemek plastik.
4) Memastikan lengan tidak memakai aksesoris, mencuci tangandgn sabun & air mengalir. Lalu keringkan tangan
menggunakan tissue atau handuk pribadi.
5) Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akandigunakan untuk pemeriksaan dalam.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
40/64
40
6) Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan,isi dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah
partus set.
7) Membersihkan vulva dan perineum dengan 5 kapas basah yangtelah dibasahi oleh air DTT, dengan gerakan vulva ke
perineum. Yang dibersihkan meliputi labia mayora kanan dan
kiri,labia minora kanan kiri, dan clitoris setelah itu buang
kapas pada bengkok atau tempat sampah medis.
8) Melakukan pemeriksaan dalam pastikan pembukaan sudahlengkap dan selaput ketuban sudah pecah apabila belum pecah
ambil kocher untuk memecahkan selaput ketuban.
9)
Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterusselesaipastikan DJJ dalam batas normal (120160 x/menit).
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaanjanin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu
sudah merasa ingin meneran.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
41/64
41
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untukmeneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai doronganyang kuat untuk meneran agar meneran dengan baik dan
benar,mendapatkan posisi yang nyaman sesuai pilihanya lalu
anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi.
14) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambilposisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
meneran dalam 60 menit.
15) Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perutibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5
6 cm.
16) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokongibu.
17) Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembalikelengkapan alat dan bahan.
18) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 6 cm,memasang handuk bersih pada perut ibu untuk mengeringkan
bayi jika telah. Setelah itu kita melakukan perasat stenan
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
42/64
42
(perasat untuk melindungi perineum dngan satu tangan,
dibawah kain bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi
perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain dan tangan yang
lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi
agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap
melewati introitus dan perineum).
20) Setelah kepala keluar menyeka mulut dan hidung bayikemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
apabila tali pusat longgar lepas tali pusat lewat atas kepala bayi
tapi apabila tali pusat kuat potong tali pusat menggunakan
klem dan gunting tali pusat.
21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaranpaksi luar secara spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secarabiparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan
kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibuuntuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
43/64
43
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan
dan siku sebelah atas.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuripunggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri
diantara kedua lutut janin).
25) Melakukan penilaian selintas :
Sebelum bayi lahir :
a. Apakah cukup bulan ?
b. apakah air ketuban jernih? Tidak bercampur mekonium?
Segera setelah bayi baru lahir:
a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa
kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
26) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering.
Membiarkan bayi atas perut ibu.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
44/64
44
27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi
bayi dalam uterus dengan cara memegang fundus ibu apakah
ibu mengandung bayi gemeli atau tidak?
28) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus
berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10
unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral
(lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah
distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari
klem pertama.
31) Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut.
32) Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan
mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya setelah itu
letakkan bayi didada ibu biarkan bayi mencari sendiri puting
susu ibu.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
45/64
45
33) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang
topi di kepala bayi.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm
dari vulva.
35) Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali
pusat.
36) Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan
tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati kearah dorsokrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah
30 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.
37) Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,
mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-
kranial) jika dalam plasenta tidak lepas setelah 15 menit
meneganggkan tali pusat maka beri suntik oksitosin 10 unit lali
periksa kandung kemih apabila penuh pasang kateter, rujuk ,
apabila 30 menit plasenta tidak keluar lakukan plasenta
manual.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
46/64
46
38) Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan
plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan),
pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus
uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler
menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi
uterus baik (fundus teraba keras).
40) Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan
tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan
selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam
kantong plastik yang tersedia.
41) Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
42) Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
43) Lakukan IMD dengan Membiarkan bayi tetap melakukan
kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. Setelah 1
jam beri tetes mata antibiotik dan beri vitamin K1 1mg
intramuskuler dipaha kiri.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
47/64
47
44) Lakukan pemeriksaan fisik pada BBL
45) Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan
imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral. Tempatkan
bayi pada jangkauan ibu agar bisa menyusu,bila IMD tidak
berhasil tetap biarkan bayi diatas perut ibu dan tunggu sampai
bayi berhasil menyusu.
46) Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam yaitu 2-3x dalam 15 menit pertama kemudian tiap
15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2.
Apabila uterus tidak berkontraksi dengan baik maka lakukan
asuhan yang sesuai untuk menatalaksanaan antonia uteri.
47) Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
48) Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah dengan
membersihkan darah dan memasukan nya ke dalam gelas ukur.
49) Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua pasca persalinan lalu memeriksa
temperatur tubuh ibu setiap jam selama 2 jam pertama paasca
persalinan dan melakukan tindakan yang sesuai dengan
tindakan yang tidak normal.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
48/64
48
50) Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik yaitu 40-60x/menit serta suhu tubuh 36-
37,5C apabila terdapat nafas cepat retraksi dinding dada bawah
yang berat,sulit bernafas dan merintih segera lakukan rujukan
apabila kaki terasa dingin pastikan ruaangan hangat, lalu
kembalikan bayi kontak kulit dengan ibunya dan segeran
selimuti ibu dan bayi dalam satu selimut.
51) Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas
peralatan setelah di dekontaminasi.
52) Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai.
53) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT.
Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu
memakai memakai pakaian bersih dan kering.
54) Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum dan makan yang
diinginkan,pastikan ibu merasa nyaman .
55) Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
49/64
49
56) Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%
melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
57) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
58) Melengkapi partograf lembar depan belakang ,serta periksa
tanda vital dan asuhan kala IV.
2.2 Manajement Asuhan Kebidanan pada Persalinan Normal1. Pengkajian
A. Data subjektif1. Biodata
a. Nama : meliputi nama klien / pasien dan suami/penanggung jawab bertujuan dapat
mengenal memanggil klien agar tidak
keliru dengan pasien lain.
b. Umur : untuk memastikan resiko persalinan bilausia ibu < 20, tahun /> 35 tahun.
c. Agama : untuk mempermudah bidan melakukanpendekatan dalam memberikan asuhan
kebidanan.
d. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat intelektualkarena mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan.
e. Pekerjaan : untuk mengetahui taraf hidup dan socialekonomi klien.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
50/64
50
f. Alamat :untuk mengetahui pasien tinggal dimanasehingga memudahkan bidan melakukan
kunjungan.
g. Penghasilan : untuk mengetahui kondisi ekonomi pasien.2. Keluhan Umum
Keluhan yang dirasakan atau keaqdaan klien saat ini.
Keluhan utama yang disampaikan oleh ibu adalah
ketidaknyamanan yang dirasakan ibu selama kehamilannya.
3. Riwayat Kesehatana. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun
seperti jantung, hipertensi, penyakit menurun seperti diabetes
mellitus, asma, penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS.
b. Penyakit sekarangIbu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menahun
seperti jantung, hipertensi, penyakit menurun seperti diabetes
mellitus, asma, penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS.
c. Penyakit keluargaIbu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menahun seperti jantung, hipertensi, penyakit
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
51/64
51
menurun seperti diabetes mellitus, asma, penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
4. Riwayat Obstetria. Riwayat menstruasi
Amenorhea : 3 bulan
Menarche : 1216 tahun
Lama : 57 hari
Banyak : 50 cc ( berapa kali ganti pembalut, penuh
/ tidak)
Siklus : 2130 hari
Teratur/tidak : teratur
Disminorhea : ada/tidak ( sebelum/sesudah menstruasi)
Flour albus : ada/tidak ( sebelum/sesudah menstruasi) warna,
bau/tidak, gatal/tidak.
HPHT :
TP/HPL : ( tanggal + 7)
( bulan + 9 / -3)
` ( tahun + 1 / tetap )
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang laluSelama kehamilan, persalinan, nifas yang lalu tidak terjadi
komplikasi, sehingga tidak timbul faktor predisposisi yang
menyebabkan timbulnya komplikasi.
c. Riwayat kehamilan sekarang
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
52/64
52
1. Ibu mengatakan ini hamil ke....dengan usiakehamilan....bulan.
2. Melakukan ANC berapa kali pada TM I,II,III selamakehamilan, serta terapi apa yang diberikan saat ANC, dan
bagaimana hasil pemeriksaan dan penyuluhan apa yang di
dapat.
3. Berapa kali ibu mendapatkan imunisasi TT, status TT,gerak anak yang di rasakan sejak berapa bulan, gerak anak
dalam 24 jam terakhir, keluhan ibu selama hamil, dan
penyuluhan apa yang di dapat.
5. Riwayat KBUntuk mengetahui ibu pernah mengikuti KB atau tidak, jika pernah
sejak kapan, lama mengikuti, keluhan selama menggunakan, dan
jika berhenti alasan berhentinya atau ganti.
6. Riwayat PerkawinanUntuk mengetahui berapa kali ibu menikah, lama menikah, umur
pertama kali menikah, dan status pernikahan sah atau tidak.
7. Riwayat PsikologiUntuk mengetahui respon ibu terhadap kehamilannya dan
bagaimana dukungan suami atau keluarga terhadap kehamilannya.
8. Riwayat Budaya
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
53/64
53
Ibu melakukan atau tidak budaya atau mitos yang membahayakan
kehamilannya.
9. Perilaku KesehatanMengkaji selama hamil apa ibu pernah minum jamu, merokok, dan
minum minuman keras yang dapat meningkatkan resiko saat
persalinan.
10. Pola Kebiasaan Sehariharia. Pola nutrisi
Perubahan konsumsi makan sebelum dan selama hamil pada
ibu hingga 300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan (gizi
seimbang).
b. Pola eliminasiBagaimana pola eliminasi klien sebelum dan selama hamil
yang terdiri dari BAB, bagaimana frekuensinya, konsistensi,
warna, bau, dan ada keluhan atau tidak. BAK bagaimana
frekuansinya, warna, bau, dan ada keluhan atau tidak.
c. Pola istirahatIstirahat yang diperlukan adalah 8 jam malamhari dan 1 jam
siang hari walaupun tidak baiknya berbaring saja untuk
istirahat.
d. Pola personal hygiene
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
54/64
54
Dalam sehari berapa kalin klien mandi, gosok gigi, ganti
pakaian dalam dan luar, dalam seminggu berapa kali cuci
rambut sebelum dan selama hamil.
e. Pola aktifitasBagaimana aktifitas ibu selama hamil dan sebelum hamil.
Aktifitas ibu sehari hari yang berlebihan akan membuat
stamina ibu menurun dan akan mengganggu pertumbuhan
janin.
f. Pola seksualFrekuensi seksual sebelum dan selama hamil. Jika melakukan
hubungan seksual saat usia kehamilan masih muda jika tidak
dilakukan dengan tehnik yang baik maka akan menyebabkan
keguguran, jika dengan hubungan seksual dilakukan saat
hampir memasuki persalinan/ saat kehamilan tua akan
mempermudah / mempercepat persalinan karena prostaglandin
akan membantu merangsang kontraksi.
B. Data Objektif1. Pemeriksaan umum
Keadan umum : baik, cukup, lemah
Kesadaran : Composmentis ( sadar penuh, baik/
sempurna )
Apatis ( perhatian berkurang )
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
55/64
55
Somnolent ( mudah tidur walaupun sedang
diajak bicara)
Sopor ( harus dengan rangsangan kuat )
Sopora comateus ( hanya tinggal reflek
kornea saja)
Coma ( tidak ada respon )
Keadaan Emosi : mencermati mimik wajahb pasien, nada
bicara, bahasa tubuh.
Cara berjalan : tegak, lordosis
TTV : Suhu : 36,537,5 oC
Nadi : 60100 x per menit
RR : 1624 x per menit
TD : 110/70130/90 mmHg
Berat Badan : Sesuai dengan umur kehamilan
Tinggi Badan : 145 cm
LiLa : 23,5 cm
2. Pemeriksaan khususa. Inspeksi
Kepala : warna rambut, besih / tidak, rontok/ tidak,
ada benjolan / tidak.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
56/64
56
Muka : untuk mengetahui chloasma gravidarum,
pucat/ tidak, oedema / tidak.
Hidung :apakah ada gangguan pernafasan, ada polip/
tidak, ada sekret/ tidak.
Mulut dan gigi : lesi pada lidah/ tidak, bibir lembab/tidak,
gigi karies/ tidak ada pembesaran tonsil/
tidak.
Telinga : simetris/ tidak, ada serumen/ tidak.
Leher : Untuk mengetahui adanya pembesaran
kelenjar tyroid, pembesaran vena jugularis,
dan kelenjar limfe.
Dada : menilai payudara ( pembesaran,
kesimetrisan, keadaan papila mammae,
pengeluaran colostrum, hiperpigmentasi,
areola mammae).
Abdomen : pembesaran pada abdomen sesuai dengan
umur kehamilan/ tidak, ada linea/ striae, ada
bekas operasi/ tidak.
Genetalia : Keadaan perineum, warna vulva dan
pengeluaran per vagina.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
57/64
57
Ekstremitas : atas dan bawah (simetris/ tidak, oedem/
tidak)
b. PalpasiLeopold I : menentukan TFU, dan menentukan bagian
yang ada di fundus
Leopold II : menentukan letak punggung dan bagian
kecil janin
Leopold III : menentukan bagian terendah janin sudah
masuk PAP atau belum
Leopold IV : seberapa jauh bagian terendah janin masuk
PAP
Konvergen : hanya bagian kecil yang
masuk PAP
Sejajar : separuh bagian masuk PAP
Divergen : sebagian besar sudah masuk
PAP
Variasi :
1. Mc. Donald : ....cm2. Budin : satu tangan menekan fundus dan
tangan satunya mencari bagian yang
terkecil.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
58/64
58
3. Ahfeld : pinggir tanagn kiri di letakkan ditengah perut /linear, sedangkan
tangan
kanan mencari punggung janin.
4. Tafsiran Berat Janin (TBJ)(TFU11) x 155 bila sudah masuk PAP
(TFU13) x 155 bila belum masuk PAP
5. His:kontraksi uterus sifatnya teratur selama janin dalamrahim. Penulisannya = ...(kali)x10, ...
c. AuskultasiDJJ: Denyut jantung janin (frekuensi, ritme kuat /lemah),
normalnya 120160 x/menit, dihitung satu menit penuh.
Punctum Maximum: melalui letak punggung janin.
d. PerkusiReflek patella:+/-
e. Pemeriksaan dalamOleh.......................jam........................
v/v (vulva/vagina) :blood/blood slym/slym (lendir saja)
(pembukaan ) : 1-10 cm
Eff (effacement ): penipisan dan pemendekan porsio =25%
seperti
hidung, 50 % seperti telinga bagian bawah,
75
% seperti bibir, 100 % seperi kertas.
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
59/64
59
Ketuban : +/-,(+)utuh,(-)sudah pecah
Presentasi : kepala/kaki/tangan/bokong
Hodge : bidang Hodge 14
1. Hodge I : bidang yang dibentuk padalingkaran PAP dengan bagian tepi atas
simpisis sampai dengan promontorium.
2. Hodge II : bidang hodge 2 sejajardengan bidang hodge 1 terletak
setinggi bagian bawah simfisis
3. Hodge III : bidang ini sejajar denganbidang Hodge 1 dan 2 terletak setinggi
spina iskiadika kanan kiri
4. Hodge IV : bidang sejajar denganbidang Hodge I, II, dan III terletak
setinggi os koksigeus.
Denomenator : UUK/sakrum/
Bagian kecil janin : kaki/tangan
2. Interpretasi Data DasarDituliskan diagnosa dan semua masalahnya yang mungkin muncul sesuai
dengan teori disertai dengan DS dan DO.
A. DiagnosaDS:................................................
DO:................................................
B. Masalah
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
60/64
60
DS :..........................
DO:...............................
3. Antisipasi Masalah PotensialDi isi jika kasus patologis
Isinya Dx. potensial dan Mx. potensial serta antisipasinya
Dx potensial : dx. yang kemungkinan terjadinya
Antisipasi :
Mx potensial : masalah yang kemungkinan terjadi
Antisipasi :
4. Identifikasi Kebutuhan SegeraDi isi sesuai dengan teori data objektif:ditulis keadaan normalnya saja
Contoh:
TB:>145 cm
Lila:>23,5 cm
5. IntervensiDi isi dengan teori
Intervensi disusun sesuai dengan diagnosa dan semua masalah yang
mungkin terjadi
Dx:....................................
Tujuan:.................................
Kriteria hasil:.........................................
Kala I.......................................
Kala II.......................................
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
61/64
61
Kala III......................................
Kala IV.....................................
Intervensi:
Dx : Gravida, para, abortus dengan usia kehamilan berapa
minggu
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan persalinan, ibu dapat melewati
masa persalinan dengan aman tanpa ada komplikasi
Kriteria hasil : mengacu pada menegakkan diagnose
Intervensi : melakukan asuhan pada ibu bersalin sesuai kebutuhan
Rasional : alasan yang mendukung intervensi berdasarkan teori
yang ada dan tidak di buatbuat
Mx : masalah yang dialami oleh ibu selama masa persalinan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan persalinan, ibu dapat
mengatasi masalah dan menjalani masa persalinan dengan
aman tanpa ada komplikasi.
Kriteria hasil : mengacu untuk menegakkan masalah
Intervensi : melakukan asuhan pada ibu bersalin sesuai kebutuhan
Rasional : alasan yang mendukung intervensi berdasarkan teori yang
ada dan tidak dibuatbuat
6. ImplementasiSesuai dengan intervensi
7. EvaluasiMengacu pada kriteria hasil dengan menggunakan SOAP
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
62/64
62
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
63/64
63
LEMBAR PENAPISAN
No Temuan
Pemeriksaan
keteranganAnamnesa Pemeriksaan
1 Primipara dalam fase
aktif kala I persalinan
dan kepala janin masih
5/5
Pemeriksaan dalam(VT)
Palpasi abdomen
2 Presentasi bukan
belakang kepala
Pemeriksaan dalam
(VT)
3 Presentasi ganda
(majemuk)
Pemeriksaan dalam
(VT)
4 Kehamilan ganda /
gemeli
Palpasi abdomen,
USG, radiologi
5 Tali pusat menumbung Inspeksi vagina
6 Syok TTV
No Temuan Alasan di rujuk
1 Primipara dalam fase
aktif kala I
persalinan dan
kepala janin masih
5/5
Karena diameter kepala janin lebih besar daripada
rongga panggul ibu. Sehingga harus dilakukan seksio
sesaria di fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
(http://andaliahutrinn.blogspot.com/2011/05/askeb-
iv/html )
2 Presentasi bukan Karena akan menghambat proses penurunan kepala
-
5/24/2018 ASKEB KOMPRE PERSALINAN
64/64
64
belakang kepala dan memperlama masa persalinan secara
keseluruhan. Adapun resiko terburuk jika tidak
dilakukan rujukan adalah macetnya persalinan.
(mochtar:371)
3 Presentasi ganda
(majemuk)
Karena akan terjadi kemungkinan macetnya
persalinan
4 Kehamilan ganda /
gemeli
Karena dimungkinkan terjadi solusio plasenta
setelah lahirnya bayi pertama serta sering terjadi
kesalahan letak janin.(mochtar:373)
5 Tali pusat
menumbung
Karena harapan bayi hidup adalah tergantung pada
derajat dan lamanya kompresi tali pusat dan interval
antara diagnosis dengan kelahiran bayi. Sehingga
harus segera di tangani sebelum membahayakan
nyawa janin.
(http://andaliahutrinn.blogspot.com/2011/05/askeb-
iv/html)
6 Syok Karena bila tidak dirujuk maka ibu bisa kolaps atau
henti jantung. (mochtar:389)