laporan akuntabilitas kinerja instansi filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja...

66
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO JL. Jenderal Sudirman No. 193 Sukoharjo , Telp. ( 0271 ) 593026, Fax. (0271) 593517, Website : www.pn-sukoharjo.go.id 02-01-2014

Upload: vutu

Post on 27-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO JL. Jenderal Sudirman No. 193 Sukoharjo , Telp. ( 0271 ) 593026, Fax. (0271)

593517, Website : www.pn-sukoharjo.go.id 02-01-2014

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah mencurahkan

rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014

Pengadilan Negeri Sukoharjo.

Menindaklanjuti surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 503-

/SEK/KU.01/12/2013 tanggal 16 Desember 2013, Perihal Penyampaian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun

2014, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2013

dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun (PKT) 2014 yang menyajikan Indikator Kinerja Utama

sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Laporan ini berisi tentang informasi

pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan

sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013. Laporan

Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 ini meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat memenuhi

kewajiban akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja, laporan ini

diharapkan menjadi sumber informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan

implementasi rencana kerja, rencana anggaran dan

rencana strategis di masa mendatang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang

akan datang dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri, serta

berguna bagi semua pihak.

Sukoharjo, Januari 2014

i

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013 Pengadilan

Negeri Sukoharjo, merupakan LAKIP dari Renstra tahun 2010-2014. dan dalam rangka

menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ), serta surat Sekretaris Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor : 503/SEK/KU.01/12/2013 tertanggal 16 Desember 2012 tentang

penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen

Penetapan Kinerja Tahun 2014.

Pengadilan Negeri Sukoharjo berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LAKIP yang

berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LAKIP yang proporsional dan profesional

akan semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri

Sukoharjo sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013. Dengan berakhirnya Tahun 2013, maka LAKIP

Mahkamah Agung Tahun 2013, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya

berdasarkan data yang terekam oleh Tim LAKIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas

berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Sukoharjo disusun berdasarkan dan

bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja, selama kurun waktu dari bulan Januari s/d

Desember 2013 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut

penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Sukoharjo.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan

dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014. Sebagai bentuk kesadaran dalam

mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Sukoharjo telah

menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun

2014 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan

publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :

“ MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN PADA PENGADILAN NEGERI

SUKOHARJO YANG AGUNG”.

ii

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………..………….i

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)……………………………..………………………………………….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….………..………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….……….……………………………………....1

A Latar Belakang…………………………………………………………………………………..…………………………………..1

B Tugas Pokok dan Fungsi……………………………………………………………………………………………………….. 3

C Sistematika Penyajian………………………………………………………………………………………………………….. 6

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA……………………………………………….……………...... 7

1.Visi dan Misi………………………………………………………………………………………………………………..…….... 7

2.Tujuan dan Sasaran Strategis……………………………………………………………………………………..……..…. 7

3.Program Utama dan Kegiatan Pokok………………………………………………………………………………….… 8

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Sukoharjo……………………..…………………………..….… 9

B. Penetapan Kinerja Tahun 2013………………………………………………..…………………………………..…... 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………………………………….……………. 11

A Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)………….………………… 11

B Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi

dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja)………………………..…….... 12

C. Akuntabilitas Keuangan…………………………………………………………………………………………………….. 39

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………………….…………….……… 46

A Kesimpulan…………………………………………………………………..…………………………………………….……… 46

B Saran-saran……………………………………………………..………….…………………………………………….………. 47

LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi

2. Review Indikator Kinerja Utama

3. RKT dan PKT 2013

4. Penetapan Kinerja Tahunan 2014

5. SK. Tim Peyusun LAKIP

iii

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

1

Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna dan

berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan Good

Governance, Lembaga Administrasi Negara telah mengembangkan media pertangggung

jawaban yang disebut dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui

Keputusan Kepala LAN Nomor 5589/1X/61Y 199 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang di dalamnya terdapat Rencana Strategis.

LAKIP merupakan satu kesatuan laporan yang menyeluruh yang dimulai dengan

Perencanaan Strategis. Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5

(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,

peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu

rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam

pelaksanaannya.

Aparat Peradilan merupakan Pegawai Negeri Sipil dan unsur aparatur pemerintahan,

yang selalu dihadapkan pada sorotan miring banyak pihak akan kinerja kita. Hal ini

hendaknya jangan dijadikan sebagai beban, akan tetapi hendaknya dapat dijadikan cambuk

agar kita semakin lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas selaku abdi Negara dan abdi

masyarakat.

Kemandirian Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Dasar 1945 Hasil Amandemen dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang

Kekuasaan Kehakiman, secara teknis judisialnya akan berjalan lebih lancar apabila

didukung secara teknis administratif peradilan (dalam hal ini pembinaan tenaga teknis,

pembinaan administrasi peradilan umum, pranata dan tata laksana perkara di peradilan

umum). Dukungan teknis administratif terhadap teknis judisial peradilan umum, berdasarkan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

1986 tentang Peradilan Umum, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan

Umum.

Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan

Umum dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan

peradilan umum, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada

Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : MAlSEKl07/SKlIII/2006 tentang

Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI

sebagai salah satu institusi negara I kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Nomor : XIIMPRl1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi., Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

BAB I - PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

2

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk

mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan

sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada

publik.

Penting kiranya bagi kita untuk membangun karakter diri, jangan sampai citra diri

kita membawa hal yang bersifat negatif terkait dengan masalah kedinasan, ini artinya

Aparat Peradilan dituntut agar bekerja secara profesional mentaati segala aturan yang telah

ditentukan.

Dengan membangun karakter diri akan mudah untuk berpartisipasi aktif dalam

kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga membawa citra diri yang positif dan bisa

menempatkan diri pada posisi yang dihormati dan disegani dalam kehidupan

bermasyarakat.

Tentu hal tersebut sangat terkait dengan berdisiplin dalam tugas, bekerja secara

professional mentaati ketentuan-ketentuan yang ada serta selalu berusaha terus

meningkatkan potensi diri, maka Insya Allah segala pandangan-pandangan serta penilaian-

penilaian yang negatif tersebut diatas perlahan-lahan akan berubah menjadi pujian serta

penghargaan bagi kita semua.

Banyaknya suara sumbang dari masyarakat terhadap Lembaga Peradilan wujudnya

berupa opini, pengaduan-pengaduan yang semua merupakan refleksi kekecewaan

masyarakat tentu menjadi suatu tantangan bagi lembaga peradilan untuk lebih bekerja

secara professional dan meningkatkan performa Pengadilan sebagai pelayan public yang

mampu merespon harapan masyarakat hal tersebut tentu membutuhkan kapasitas

intelektual yang memadai.

Segala sesuatu yang dilakukan oleh jajaran Pengadilan tidak akan dapat berjalan

maksimal apabila tidak didukung penuh oleh masyarakat maka sudah sewajarnya jika

upaya pengembangan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk terciptanya

kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya Negara

hukum perlu ditingkatkan, selain itu juga perlunya menegakkan hukum secara konsisten

untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum dan

menghargai Hak Asasi Manusia serta terwujudnya Lembaga Peradilan yang mandiri dan

bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memulai meningkatkan pemahaman akan sadar

hukum di setiap segi kehidupan baik dilingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan

kehidupan ditengah masyarakat.

Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam

pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencaari

keadilan.

Untuk itulah Pengadilan Negeri Sukoharjo menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

3

(Gedung Pengadilan Negeri Klas IB Sukoharjo : Jl. Jendral Sudirman 193 Sukoharjo)

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1

Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh

Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I.,

(Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi

(Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945).

Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan

peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung

sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan

mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya}.(Pasal 2 ayat (1)

jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2}) Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan

Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984).

Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan

menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2

Tahun 1986)

Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum

kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun 1986).

Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain

oleh atau berdasarkan Undang-Undang.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

4

Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kabupaten

Sukoharjo berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan

mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain

yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan.

Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Sukoharjo yakni:

1. Ketua melakukan pengawasan internal mengenai :

1. Ketepatan waktu memulai persidangan .

2. Minutasi harus selesai tepat waktunya terutama terhadap perkara yang diajukan

banding dan dalam perkara pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan.

3. Pelaksanaan Eksekusi yang memenuhi persyaratan yang sesuai Undang-Undang

segera dilaksanakan

4. Tempat pelelangan dilaksanakan harus sama dengan tempat yang diumumkan dalam

pengumuman lelang.

5. Mengevaluasi laporan periodik yang menyangkut kegiatan setiap Hakim dan Panitera

Pengganti .

6. Mengevaluasi kinerja Wakil Ketua, Hakim, seluruh pejabat Kepaniteraan dan

karyawan dibuat secara berjenjang.

2. Wakil Ketua Melakukan pengawasan intern mengenai :

1. Perbuatan dan tingkah laku pejabat peradilan termasuk kemampuan teknis

administrasi dan moralitasnya.

2. Pentaatan jam kerja yang berlaku bagi pegawai dan tertib perkantoran.

3. Hakim - Hakim Pengawas bidang masing-masing bertugas melakukan pengawasan :

1. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi perkara

perdata/pidana, administrasi umum yang ditugaskan Pimpinan Pengadilan Negeri.

2. Pengisian register perkara secara tertib dan terus-menerus.

3. Penyampaian isi register oleh Panitera Muda Perdata/Pidana kepada Panitera Muda

Hukum sebagai bahan pembuatan laporan.

4. Pembuatan laporan periodik oleh Panitera Muda Hukum.

5. Pelaksanaan tugas Jurusita sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Pembukuan keuangan perkara dibuat secara tertib dan terus-menerus sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

7. Khusus dalam pelaksanaan putusan pidana Hakim yang ditugaskan sebagai

KIMWASMAT secara periodik mengunjungi Rumah Tahanan Negara/Lembaga

Pemasyarakatan.

4. Panitera/Sekretaris adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya

sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,

dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat‐surat lainnya disimpan di Kepaniteraan,

menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda

dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan,

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

5

mengeluarkan salinan putusan, melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang

diperintahkan oleh Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan.

5. Wakil Panitera adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang

Pengadilan, membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan

mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi

buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain‐lain, melaksanakan tugas

Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan

kepadanya.

6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan

persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain

yang berhubungan dengan masalah perkara perdata, memberi nomor register pada setiap

perkara yang diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima kedalam

buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding

yang telah selesai diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan Tinggi dan

menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.

7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan

persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain

yang berhubungan dengan masalah perkara pidana, memberi nomor register pada setiap

perkara yang diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat

setiap perkara yang diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat tentang

isinya, atau menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan menyerahkan perkara

kepada Panitera Muda Hukum.

8. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan

statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas

lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang‐undangan.

9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan surat -

surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi Kepegawaian, Keuangan, dan

Umum di Pengadilan Negeri Sukoharjo.

10. Sub Bagian Kepegawaian adalah melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan

membina administrasi Kepegawaian di Pengadilan Pengadilan Negeri Sukoharjo,

perumusan kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang‐undangan

yang berlaku.

11. Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas di bidang Pengelolaan dan

Pembinaan Keuangan di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo serta perumusan

kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan

perundang‐undangan yang berlaku.

12. Sub Bagian Umum adalah mempunyai tugas Membina dan melaksanakan Urusan Tata

Usaha, dan Kearsipan surat masuk dan keluar, menginventaris semua sarana dan

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

6

prasarana kantor dan menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan Pengadilan

berdasarkan Peraturan Perundang‐Undangan yang berlaku.

13. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan

hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau

dirubah jenis penahanannya, mengetik berita acara dan putusan. Perkara yang sudah

putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda

Pidana bila telah selesai dimutasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri

Sukoharjo selama tahun 2013 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang.

Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Pengantar Ikhtisar Eksekutif .

BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal ‐ hal umum tentang keadaan

Pengadilan Negeri Sukoharjo , Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian Lakip.

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menggambarkan :

1. Visi dan Misi

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Sukoharjo

B. Penetapan Kinerja Tahun 2013

BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan :

A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)

B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran organisasi

dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja).

C. Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umum tentang

keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan

kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo serta strategi pemecahan masalah .

BAB V Lampiran yang terdiri dari :

1. Struktur Organisasi

2. Indikator Kinerja Utama

3. Rencana Kinerja Tahun 2014

4. Matriks Rencana Strategis 2010 – 2014

5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

7

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2010 – 2014 merupakan

komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan

terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan

terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas

dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan

tolok ukur kinerja Pengadilan negeri Sukoharjo diselaraskan denga arah kebijakan dan program

Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan

pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai

visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014.

Visi merupakan cara pandangan jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok

dan fungsi Pengadilan Negeri Sukoharjo . Visi Pengadilan Negeri Sukoharjo mengacu

pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN

PADA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO YANG AGUNG”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.

Misi Pengadilan Negeri Sukoharjo , adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan

pelayanan pada masyarakat

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan

misi Pengadilan Negeri Sukoharjo. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri

Sukoharjo adalah sebagai berikut :

1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

1. VISI DAN MISI

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

8

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai

atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah

sebagai berikut :

1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Enam sasaran strategis tersebut diatas merupakan indicator kinerja untuk mewujudkan visi

dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang

akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai

sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan

aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan

Pengadilan Negeri Sukoharjo dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum adalah :

1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata,

2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata,

3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu,

4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat

waktu,

5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk

mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program

ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial

2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari Hakim pengawas bidang

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

9

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis

dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan

sarana dan prasarana pada Pengadilan Negeri Sukoharjo .

Pengadilan Negeri Sukoharjo telah melakukan reviu penetapkan Indikator Kinerja Utama

berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Nomor:

W12.U32/66/SK/KPN-Skh/01/2014 tanggal 2 Januari 2014 dapat dilihat sebagai berikut :

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana

c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal

yang ditindak lanjuti

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

10

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan

tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu

tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus

penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan

kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Sukoharjo, menciptakan tolok ukur

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Sukoharjo sebagai berikut:

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya

penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana

100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat

100% 100% 100% 100% 100%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6bulan

100%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0%

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100% 100% 100%

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100%

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

100%

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100%

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara -

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

100%

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100%

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100%

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100%

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100%

100%

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

11

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.

Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk

mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi

organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran

kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment,

melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja

organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013,

dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang

telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah

ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian

target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam

tahun 2013 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut

diuraikan dalam tabel dibawah ini.

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISA

SI

CAPAIAN

(%)

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100% 1,56% 1,56%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana

100% 100%

100% 100%

100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat

100% 100% 100% 100% 100%

69% 99% 87%

100% 100%

69% 99% 87% 100% 100%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100% 98,67% 98,67%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0% 1,33% 1,33%

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding

100%

93.18%

93.18%

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

12

- Kasasi - Peninjauan Kembali

100% 100%

36.36% 86,67%

36.36% 86,67%

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100%

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

100% 100% 100%

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% 100% 100%

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

- 1: 49 1: 49

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

100% 100% 100%

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100% Nihil Nihil

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100% 100% 100%

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100% 42,85% 42,85%

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100%

100%

Nihil

100%

Nihil

100%

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013 mengacu pada indikator

kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Negeri Sukoharjo telah melaksanakan

seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai

sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

13

SASARAN

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

%

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100% 1,56% 1,56%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

100% 100%

100% 100%

100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan:

- Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat

100% 100% 100% 100% 100%

69% 99% 87% 100% 100%

69% 99% 87% 100% 100%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan 100% 98,67% 98,67%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 6 bulan 0 % 1,33 % 1,33 %

Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang

Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan

harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan

diluar persidangan.

Pada tahun 2013 pengadilan Negeri Sukoharjo menerima gugatan perkara perdata

sebanyak 86 perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi akta

perdamaian hanya satu perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang

dapat diselesaikan secara mediasi dalam tahun 2013 hanya satu perkara.

Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai

berikut:

1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan hanya

mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang maksimalnya mediator dalam

menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang sesungguhnya dari pihak

yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi kepercayaan terhadap kuasa

hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini ada perbedaan kepentingan. Oleh

karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan dan etikad baik dari semua pihak

termasuk kuasa hukum;

2. Dalam hal perkara perceraian para pihak sudah tidak mau berkomunikasi, atau bertemu

satu sama lain, karena faktor perasaan;

3. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang mesti

dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan mediasi sebagai

sarana untuk mencapai perdamaian;

4. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa masuk ke

pengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa secara damai baik di

keluarga, dengan tokoh-tokoh masyarakat, di desa, atau di tingkat kecamatan;

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

14

5. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses

mediasi.

6. Belum adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini memberi

konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau mempunyai

banyak pengetahuan.

Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian

sebagai berikut:

Tahun Jumlah Perkara Mediasi Berhasil Persentase

Keberhasilan (%)

2011 86 8 9,30 %

2012 84 6 7,14 %

2013 86 1 1,56 %

86

8

84

6

86

1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

Jumlah Perkara

Mediasi Berhasil

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara

gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian dari capaian tahun 2011 dengan

capaian tahun 2012 sebanyak 2,16 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun

2013 sebanyak 5,58 %.

Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata

- Pidana

Perkara gugatan perdata dan permohonan perdata yang masuk tahun 2012 dan tidak

dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus

diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya

perkara yang masuk pada bulan Desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun

2013, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf

pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik, pembuktian / saksi.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

15

Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2012 sebanyak 37 perkara dan pada Tahun

2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 37 sehingga capaiannya 100%.

Sisa perkara Permohonan perdata Tahun 2012 sebanyak 60 perkara dan pada Tahun

2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 60 sehingga capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013 mencapai

target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di

lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo telah berjalan dengan baik dan lancar

sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun

berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang

diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Sisa Gugatan Perdata Sisa Permohonan Perdata

100 % 100 %

100% 100%

100% 100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa

perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012

sebanyak 100 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %.

Perkara pidana yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun

tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya,

penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan

Desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk

dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam

tahapan, replik, duplik,pembuktian /saksi.

Sisa perkara Pidana Tahun 2012 sebanyak 33 perkara dan pada Tahun 2013

diselesaikan seluruhnya sebanyak 33 sehingga capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara pidana Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013

mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 %menunjukkan bahwa sistem kerja yang

berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo telah berjalan dengan baik dan

lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada

tahun berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan,

sebagai berikut:

B

e

r

d

Perkara Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Sisa Perkara Pidana

100 %

100%

100%

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

16

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada sisa

perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012

sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %.

PERKARA

PENYELESAIAN SISA PERKARA DI TAHUN 2013

Sisa Perkara Target Penyelesaian Realisasi

Penyelesaian

Pidana Biasa 33 33 100%

Perdata Gugatan 37 37 100%

Perdata Permohonan 60 60 100%

60

3733

60

3733

0

10

20

30

40

50

60

Sisa Perkara Target Penyelesaian

Perdata Permohonan

Perdata Gugatan

Pidana Biasa

Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata

- Pidana

Perkara gugatan perdata

Persentase Perkara Gugatan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah

sebesar 69 % yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 123

perkara, diselesaikan sebanyak 86 perkara dan sisa 37 perkara capaiannya 69 %.

KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATAN

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 37 9 5 41

2 Pebruari 5 7 39

3 Maret 6 3 42

4 April 9 9 42

5 Mei 10 15 37

6 Juni 6 3 40

7 Juli 9 10 39

8 Agustus 5 8 36

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

17

9 September 5 3 38

10 Oktober 9 9 38

11 November 7 9 36

12 Desember 6 5 37

JUMLAH 37 86 86 37

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang

masuk akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang

masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam

tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera

Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan,

sebagai berikut:

114

87

111

74

123

86

0

20

40

60

80

100

120

140

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PERDATA GUGATAN MASUK

PERDATA GUGATAN SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian

tahun 2012 sebanyak 10 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013

sebanyak 3 %.

Perkara Permohonan Perdata

Persentase Perkara Permohonan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah

sebesar 99% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 446

perkara, diselesaikan sebanyak 443 perkara dan sisa 3 perkara capaiannya 99 %.

Sisa Perkara

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

Perdata Gugatan

114 87 76 % 111 74 66% 123 86 69%

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

18

KEADAAN PERKARA PERDATA PERMOHONAN

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang

masuk akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang

masuk diakhir bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam

tahapan pembuktian/saksi .

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara Permohonan perdata yang

diselesaikan, sebagai berikut:

82 78

878818

446443

0

200

400

600

800

1000

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PERDATA PERMOHONAN

MASUK

PERDATA PERMOHONAN

SELESAI

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 60 80 96 44

2 Pebruari 89 92 41

3 Maret 73 81 33

4 April 92 83 42

5 Mei 7 42 7

6 Juni 4 8 3

7 Juli 4 5 2

8 Agustus 6 5 3

9 September 11 6 8

10 Oktober 9 14 3

11 November 9 10 2

12 Desember 2 1 3

JUMLAH 60 386 443 3

Perkara Perdata

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian %

Permohonan 82 78 95% 878 818 93% 446 443 99%

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

19

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara Permohonan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan

capaian tahun 2012 sebanyak 2 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013

sebanyak 6 %.

Perkara Pidana Biasa

Persentase Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar

88% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun

2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 299 perkara,

diselesaikan sebanyak 266 perkara dan sisa 33 perkara capaiannya 88 %.

KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena banyak

perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013,

sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada

yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim

dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus

diselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai

berikut:

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 33 24 26 31

2 Pebruari 24 27 28

3 Maret 32 28 32

4 April 26 27 31

5 Mei 19 25 25

6 Juni 12 16 21

7 Juli 20 24 17

8 Agustus 21 7 31

9 September 26 25 32

10 Oktober 16 27 21

11 November 24 15 30

12 Desember 22 19 33

JUMLAH 33 266 266 33

Perkara Pidana

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

Biasa 360 318 88% 351 318 90% 299 266 87%

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

20

360

318351

318299

266

0

50

100

150

200

250

300

350

400

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PIDANA BIASA MASUK

PIDANA BIASA SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara pidana Biasa yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun

2012 sebanyak 2 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 3

%.

Perkara Pidana Singkat

Persentase Perkara Pidana Singkat yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar

100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun

2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 20 perkara,

diselesaikan sebanyak 20 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 % sehingga

target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA SINGKAT

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 0 -

2 Pebruari -

3 Maret -

4 April -

5 Mei 2 2

6 Juni 4 2 2

7 Juli 4 6 -

8 Agustus 6 4 2

9 September 0 2 0

10 Oktober 1 1 0

11 November - - -

12 Desember 3 3 0

JUMLAH 0 20 20 0

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

21

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara

Pidana Singkat juga karena tidak banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012

sehingga tidak ada yang harus disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk

di bulan Desember tahun 2013 sendiri juga tidak ada yang diakhir bulan jadi bisa

terselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai

berikut:

13 13 13 13

20 20

0

5

10

15

20

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PIDANA SINGKAT MASUK

PIDANA SINGKAT SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012

sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %

.

Perkara Pidana Cepat/Ringan

Persentase Perkara Pidana Cepat/Ringan yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah

sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 369

perkara, diselesaikan sebanyak 369 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 %

sehingga target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA CEPAT/RINGAN

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 0 -

Perkara Pidana

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

Singkat 13 13 100% 13 13 100% 20 20 100%

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

22

2 Pebruari -

3 Maret 29 29

4 April 32 32

5 Mei 51 51

6 Juni 15 15

7 Juli 29 29

8 Agustus 42 42

9 September 58 58

10 Oktober 32 32

11 November 76 76

12 Desember 5 5

JUMLAH 0 369 369 0

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara

cepat/ringan juga karena tidak ada perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012

sehingga tidak ada yang harus disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk

di bulan Desember tahun 2013 sendiri juga tidak ada yang diakhir bulan jadi bisa

terselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana cepat/ringan yang

diselesaikan, sebagai berikut:

79 79

299299

369369

0

50

100

150

200

250

300

350

400

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PIDANA CEPAT/RINGAN

MASUK

PIDANA CEPAT/RINGAN

SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada

persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian

Perkara Pidana

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

Cepat/R 79 79 100% 299 299 100% 369 369 100%

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

23

tahun 2012 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013

sebanyak 100 %.

Perkara Pidana Lalu-lintas

Persentase Perkara Pidana Lalu-lintas yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah

sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak

26.040 perkara, diselesaikan sebanyak 26.040 perkara dan sisa 0 perkara sehingga

capaiannya 100 % sehingga target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA LALULINTAS

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 0 2290 2290

2 Pebruari 3323 3323

3 Maret 2610 2610

4 April 2147 2147

5 Mei 1951 1951

6 Juni 1454 1454

7 Juli 2154 2154

8 Agustus 1203 1203

9 September 3437 3437

10 Oktober 2007 2007

11 November 1058 1058

12 Desember 2406 2406

JUMLAH 0 26040 26040 0

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara Lalu-

lintas itu sendiri, juga adanya kemudahan dalam pemberian layanan penyelesaian

pelanggaran lalulintas salah satunya melalui Website Pengadilan sehingga para

pelanggar mudah dan cepat dalam proses penyelesaiannya.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai

berikut:

Perkara Pidana

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

Lalulintas 17.711 17.711 100% 22.203 22.203 100% 26.040 26.040 100%

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

24

17.711

17.711

22.203

22.203

26.040

26.040

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PIDANA LALU-LINTAS MASUK

PIDANA LALU-LINTAS

SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012

sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %

.

Perkara Pra Peradilan

Persentase Perkara Pidana Pra Peradilan yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah

sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 5

perkara, diselesaikan sebanyak 5 perkara dan sisa 0 perkara sehingga capaiannya 100

% sehingga target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA PRA PERADILAN

DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 0 - - -

2 Pebruari - - -

3 Maret 4 - 4

4 April - 4 -

5 Mei - - -

6 Juni - - -

7 Juli - - -

8 Agustus - - -

9 September - - -

10 Oktober - - -

11 November - - -

12 Desember 1 1 0

JUMLAH 0 5 5 0

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

25

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara Pra

Peradilan itu sendiri yang harus cepat dalam proses penyelesaiannya.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan,

sebagaiberikut:

3

8

5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

PIDANA PRA PERADILAN

MASUK

PIDANA PRA PERADILAN

SELESAI

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012

sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %.

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 6 bulan.

Berdasarkan SK KMA nomor : 026/KMNSKlII/2012 tentang standar layanan peradilan

ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara

diterima apabila lebih dari 6 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara sisa.

Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

KEADAAN PERKARA GUGATAN PERDATA

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN

No Bulan Masuk Putus Sisa

1. Januari 9 -

2. Pebruari 5 2 12

Perkara Pidana

2011 2012 2013

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

Pra Peradilan

3 3 100% 8 8 100% 5 5 100%

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

26

3. Maret 6 1 17

4. April 9 3 23

5. Mei 10 6 27

6. Juni 6 1 32

7. Juli 9 7 34

8. Agustus 5 4 35

9. September 5 2 38

10 Oktober 9 9 38

11 November 7 9 36

12 Desember 6 5 37

Jumlah 86 49 37

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan sebanyak 45 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 39 perkara jadi capaiannya 86,6 %.

Hal ini dikarenakan:

1. Masih banyaknya sisa perkara tahun 2012 yang wajib diselesaikan sejumlah 37

perkara.

2. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun telah

dipanggil secara patut oleh Jurusita.

3. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo atau

tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang

waktu yang lebih lama.

4. Perkara yang masuk di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 6 bulan dan

dalam tabel sisa perkara yang masih berjalan tinggal 37 perkara .

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan, sebagaiberikut:

Perkara Perdata

Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Gugatan

100%

96%

86,6%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian

tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 4 % dan capaian tahun 2012 dengan

capaian tahun 2013 sebanyak 9,4 %.

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

27

KEADAAN PERKARA PERMOHONAN PERDATA

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN

No Bulan Masuk Putus Sisa

1. Januari 80 37 43

2. Pebruari 89 91 41

3. Maret 73 81 33

4. April 92 84 41

5. Mei 7 41 7

6. Juni 4 8 3

7. Juli 4 4 3

8. Agustus 6 6 3

9. September 11 6 8

10 Oktober 9 14 3

11 November 9 10 2

12 Desember 2 1 3

Jumlah 386 383 3

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan sebanyak 345 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 344 perkara jadi capaiannya 99,7 %.

Hal ini dikarenakan:

1. adanya 1 Perkara Permohonan yang diajukan mengenai penetapan orang hilang

sehingga pemanggilannya melalui media umum sehingga memerlukan waktu yang

lama.

2. Perkara yang belum habis masa 6 bulan yaitu yang masuk di bulan Juli sampai

Desember berjumlah 41 perkara dan tinggal sisa 3 perkara yang masih berjalan.

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:

Perkara Perdata Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Permohonan

94,9%

93,1 %

99,2%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian

tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 1,8 % dan capaian tahun 2012

dengan capaian tahun 2013 sebanyak 6,1 %.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

28

KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN

No Bulan Masuk Putus Sisa

1. Januari 24 - 24

2. Pebruari 24 20 28

3. Maret 32 28 32

4. April 26 27 31

5. Mei 19 25 25

6. Juni 12 16 21

7. Juli 20 24 17

8. Agustus 21 7 31

9. September 26 25 32

10 Oktober 16 27 21

11 November 24 15 30

12 Desember 22 19 33

Jumlah 266 233 33

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan sebanyak 137 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 6 sebanyak 0 perkara jadi capaiannya 100 %.

Hal ini dikarenakan:

1. Adanya kesiapan antara JPU, Barang bukti dan saksi-saksi dalam setiap sidang dan

pula memperhitungkan masa tahanan Terdakwa.

2. Perkara yang masuk di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 6 bulan dan

dalam table sisa perkara yang masih berjalan tinggal 33 perkara .

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:

Perkara Pidana

Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Biasa

100%

100%

100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian

tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 100 % dan capai tahun 2012 dengan

capaian tahun 2013 sebanyak 100%.

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

29

Dari total semua tabel perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara Gugatan, Permohonan dan Pidana

Biasa yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan total sebanyak 527

perkara dan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak

520 perkara jadi capaianya 98,67 %.

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6

bulan.

Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

Bahwa perkara Gugatan Perdata yang belum terselesaikan dalam jangka waktu lebih

dari 6 bulan di Pengadilan Negeri Sukoharjo ada 7 perkara dan untuk perkara Pidana

tidak ada perkara yang harus diselesaikan dalam waktu lebih dari 6 bulan, sehingga

prosentase akuntabilitasnya adalah jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan

dibagi jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan kali 100 % ,

berati perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan total sebanyak 7

perkara dan dibagi yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

sebanyak 527 perkara sehingga prosentasenya adalah 1,33 % dalam hal ini disebabkan

oleh dikarenakan :

1. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun telah

dipanggil secara patut oleh Jurusita.

2. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo atau

tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang

waktu yang lebih lama.

3. Karena Banyaknya saksi yang harus diperiksa.

Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

(%)

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100% 100% 100%

93,18% 36,36% 85,71%

93,18% 36,36% 85,71%

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

Banding.

Pada tahun 2013 jumlah perkara yang diputus terdiri dari:

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

30

- Perkara gugatan perdata yang diputus sebanyak 86 perkara dan yang mengajukan

upaya hukum banding sebanyak 22 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum

sebanyak 64 perkara.

- Perkara pidana yang diputus sebanyak 266 perkara dan yang mengajukan upaya

hukum banding sebanyak 2 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak

264 perkara.

Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepabilitas putusan hakim prosentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding yaitu jumlah putusan yang tidak

mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti putusan yang

tidak mengajukan upaya hukum banding sejumlah 328 dibagi jumlah putusan sebanyak 352

dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang tidak mengajukan upaya hukum

banding adalah 93,18 %.

PERKARA 2013 PUTUS MENERIMA BANDING

PERKARA PERDATA 86 64 22

PERKARA PIDANA 266 264 2

J U M L A H 352 328 24

64

264

222

0

50

100

150

200

250

300

MENERIMA BANDING

PERDATA 2013

PIDANA 2013

Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:

1. Para Pihak puas terhadap putusan Hakim.

2. Adanya keinginan untuk menyudahi perkara agar segera selesai.

Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

banding sebagai berikut:

.

Perkara Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum Banding

89,13 %

92,60 %

93,18%

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

31

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2011 dengan

capai tahun 2012 sebanyak 3,47 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013

sebanyak 0,58 % .

Kasasi

Pada tahun 2013 jumlah permohonan Kasasi yang masuk ke Pengadilan Negeri Sukoharjo

terdiri dari:

- Putusan Banding perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak

20 perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 12 perkara dan yang

tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 8 perkara.

- Putusan Banding perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak 2

perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 2 perkara dan yang tidak

mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara.

Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim prosentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi yaitu jumlah putusan yang tidak

mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti putusan yang

tidak mengajukan upaya hukum kasasi sejumlah 8 dibagi jumlah putusan sebanyak 22

dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi adalah 36,36 %

8

0

12

2

0

2

4

6

8

10

12

MENERIMA KASASI

PERDATA

PIDANA

TAHUN 2013 PUTUS BANDING MENERIMA KASASI

PERKARA PERDATA 20 8 12

PERKARA PIDANA 2 0 2

J U M L A H 22 8 14

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

32

Adapun hal -hal yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebagai berikut:

1. Para Pihak kurang puas terhadap putusan banding.

2. Adanya Upaya untuk menghindari Eksekusi Terhadap Putusan.

Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi sebagai berikut:

Perkara Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum kasasi

56,81%

24,13%

36,36%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada putusan

perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2011

dengan capaian tahun 2012 sebanyak 32,68 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian

tahun 2013 sebanyak 12,23%.

Peninjauan Kembali

Pada tahun 2013 jumlah permohonan Peninjauan Kembali yang masuk ke Pengadilan

Negeri Sukoharjo, terdiri dari:

- Putusan Kasasi perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak

14 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sebanyak 2

perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 12 perkara.

- Putusan Kasasi perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak 0

perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sebanyak 0 perkara

dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara.

Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim prosentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali yaitu jumlah putusan

yang tidak mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti

putusan yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sejumlah 12 dibagi

jumlah putusan sebanyak 14 dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang

tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali adalah 85,71 %.

TAHUN 2013 PUTUS KASASI MENERIMA PK

PERKARA PERDATA 14 12 2

PERKARA PIDANA 0 0 0

J U M L A H 14 12 2

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

33

12

0

2

0

0

2

4

6

8

10

12

MENERIMA PK

PERDATA

PIDANA

Adapun hal -hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:

1. Mereka Menerima putusan Kasasi Mahkamah Agung karena putusan kasasi

merupakan suatu putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

2. Para pihak saling menerima terhadap putusan tersebut.

3. Sudah tidak adanya lagi bukti baru terhadap perkara tersebut.

Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Peninjauan Kembali sebagai berikut:

Perkara Tahun

2011 Capaian %

2012 Capaian %

2013 Capaian %

Perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum Peninjauan Kembali

96%

73,68%

85,71%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada putusan

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dari capaian tahun

2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 22,32 % dan capaian tahun 2012 dengan

capaian tahun 2013 sebanyak 12,03 %.

Sasaran 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN

% Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara 100% 100% 100% lengkap

Persentase berkas yang diregister dan

siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100%

Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

34

para pihak. 100% 100% 100%

Prosentase penyitaan tepat waktu dan

tempat 100%

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Persentase responden yang puas

terhadap proses peradilan 100% 100% 100%

a. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.

Ukuran akuntabilitas Prosentase berkas perkara yang diajukan kasasi pada pengadilan

negeri Sukoharjo tahun 2013 adalah jumlah berkas perkara yang diajukan kasasi secara

lengkap dibagi jumlah berkas yang diajukan kasasi kali 100%, di Pengadilan Negeri

Sukoharjo Kasasi yang di ajukan baik ini perkara perdata sebanyak 12 maupun pidana

sebanyak 2 perkara dan semuanya sedah lengkap sehingga capaiannya adalah 100 % .

Sedangkan Perkara yang diajukan Peninjauan kembali pada Pengadilan Negeri Sukoharjo

tahun 2013 dalam perkara perdata sebanyak 2 perkara dan perkara pidana sebanyak 0

Perkara dan semua sudah lengkap sehingga capaian akuntabilitasnya sebesar 100 % ,

Berkas perkara yang diajukan Kasasi, dan Peninjauan Kembali baik itu perkara perdata

maupun perkara pidana pada Pengadilan negeri Sukoharjo secara administrasi perkara

telah dilaksanakan dengan benar dan berdasarkan undang-Undang hukum acara yang

berlaku, hal tersebut dibuktikan bahwa perkara yang diajukan Kasasi dan Peninjauan

Kembali baik itu perkara perdata maupun perkara pidana pada Pengadilan negeri Sukoharjo

setelah berkas dinyatakan lengkap dan telah diregister pada buku register untuk itu maka

berkas segera dikirim, pada tahun 2013 ini semua berkas perkara sudah dikirim sehingga

capaiannya dapat 100% hal tersebut sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu 100%

artinya Pengadilan Negeri Sukoharjo secara administrasi perkara, berkas perkara yang

diajukan Kasasi dan Peninjauan Kembali dapat disampaikan secara lengkap dan tepat

waktu sudah berjalan dengan baik.

b. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis.

Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan

ke Majelis adalah perbandingan antara berkas yang didistribusikan ke Majelis Hakim baik

perkara perdata maupun perkara pidana di Pengadilan Negeri Sukoharjo dengan berkas

perkara yang di Terima sehingga siap untuk dipersidangkan oleh majelis Hakim sesuai

dengan alur prosedur perkara perdata dan alur prosedur perkara pidana.

Di Pengadilan Negeri Sukoharjo jumlah seluruh berkas yang diterima tahun 2013 sebanyak

27.297 Berkas dan telah didistribusikan ke majelis Hakim sebanyak 37435 Berkas Perkara .

Penyelesaian administrasi semua perkara yang masuk baik perkara pidana maupun perkara

perdata di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 dapat diselesaikan semuanya

tanpa ada sisa sehingga akuntabilitas capaiannya 100 % hal tersebut sesuai dengan target

indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 100%.. Semua berkas perkara yang diterima

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

35

secara lengkap di Pengadilan Negeri Sukoharjo langsung dapat dirigester didalam register

buku bantu dan register buku induk perkara tanpa sisa sehingga semua perkara dapat

didistribusikan kepada Majelis Hakim dan siap untuk disidangkan sesuai target yang telah

ditentukan , hal tersebut dapat membuktikan bahwa rigester dan pendistribuan perkara

kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Sukoharjo sudah berjalan dengan baik;

c. Prosentase Penyampaian Pemanggilan Sidang dan Pemberitahuan isi putusan tepat waktu , tempat dan para pihak.

Ukuran pencapian indikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang

tepat waktu adalah sejauh mana proses pemanggilan dapat dilaksanakan sesuai dengan

Undang –Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Negeri Sukoharjo semua

semanggilan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan sesuai

dengan undang-Undang Hukum Acara , sehingga dapat dikatakan bahwa Prosentase

Penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu capaiannya dapat 100 %

sesuai denga target indicator yaitu 100 %. Ukuran pencapian Indikator Prosentase

Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak sama

dengan idikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu

yaitu sejauh mana proses Pemberitahuan dapat dilaksanakan sesuai dengan Undang –

Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Negeri Sukoharjo semua pemberitahuan

putusan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, Tempat dan

para pihak juga sesuai dengan undang-Undang Hukum Acara , sehingga dapat dikatakan

bahwa prosentase pencapaian pemberitahuan putusan capaiannya dapat 100 % sesuai

dengan target indicator yaitu 100 %.

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

Ukuran indikator Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah sejauhmana

ketepatan tempat dan waktu penyitaan itu dilaksanaka oleh petugas jurusita di pengadilan

apakah sesuai dengan data dan apakah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh

Undang-Undang , Di Pengadilan Negeri Sukoharjo pelaksanakan penyitaan telah

dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku sehingga penyitaan dapat

dilaksanakan 100 % tanpa ada kendala dan masalah. Dari 2 perkara yang diajukan

penyitaan semua telah dilaksanakan dengan baik dan tanpa ada kendala.

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Pada tahun 2013 jumlah perkara yang ada di Pengadilan Negeri Sukoharjo sebanyak

27.297 perkara dan diputus sebanyak 27.224 perkara, terdiri dari:

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

36

REKAP JUMLAH PERKARA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO PERKARA SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA 2013

1 Perdata Gugatan 37 86 86 37

2 Pidana Biasa 33 266 266 33

3 Pidana Singkat 0 20 20 0

JUMLAH 70 372 372 70

Ukuran Ratio Majelis hakim terhadap perkara :

Perkara yang ada di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 adalah 442 Perkara,

sedang Majelis Hakim yang ada di Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013 terdiri dari 9

Majelis Hakim sehingga rasio majelis hakim terhadap perkara adalah perbandingan jumlah

Majelis Hakim dengan jumlah perkara yaitu 1 : 49.

f. Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses Peradilan

Berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung No.076/KMA/SK/VI/2009 tentang

pedoman pelaksanaan penanganan pengaduan dilingkungan lembaga peradilan , Bahwa

Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 tidak pernah ada pengaduan , ini dapat

disimpulkan bahwa para pencari keadilan puas terhadap pelayanan hukum dan administrasi

serta kinerja di Pengadilan Negeri Sukoharjo sehingga apa yang di kehendaki oleh semua

pihak baik dari lingkup Internal Pengadilan Negeri Sukoharjo sendiri maupun Eksternal yaitu

masyarakat atau para pencari keadilan merasakan adanya rasa keadilan yang diperoleh

khususnya dalam proses peradilan oleh sebab itu yang menjadi target 100 % responden

merasa puas terhadap proses peradilan terpenuhi.

Sasaran 4 : Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN

% a. Persentase perkara prodeo yang 100% nihil nihil

diselesaikan

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam 100% 100% 100% waktu maksimal 1 hari kerja sejak

diputus .

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan dibagi

jumlah perkara prodeo yang masuk dikalikan 100%. Di Pengadilan Negeri Sukoharjo

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

37

pada tahun 2013 tidak ada perkara Prodeo yang masuk oleh karena itu tidak ada

perkara prodeo yang harus diselesaikan jadi nihil .

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat)

yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja

sejak diputus.

Di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 dengan adanya Aplikasi CTS yang

telah diberikan oleh Mahkamah Agung RI telah melaksanakan dari apa yang diharapkan

adanya aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara yang mana setiap perkara dapat

dilihat/diakses secara on line oleh publik setiap saat. Oleh karena di Pengadilan Negeri

Sukoharjo telah melaksanakan Sistem Informasi Penelusuran Perkara tersebut dan

setiap perkara yang telah diputus dan dalam waktu 1 x 24 jam wajib dimasukkan,

sehingga persentase (amar) putusan perkara semua dapat terakses secara on line

dalam waktu maksimal 1 hari sejak diputus sehingga target 100% telah dan dapat kita

penuhi.

Sasaran 5 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN

%

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang berkekuatan 100 % 42,85 % 42,85 %

hukum tetap yang ditindaklanjuti

Ukuran akuntabilitas meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan dalam indikator

persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

yang ditindak lanjuti adalah jumlah permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindak lanjuti

dibanding jumlah permohonan eksekusi perkara perdata . Pengadilan Negeri Sukoharjo pada

tahun 2013 permohonan eksekusi yang diajukan adalah 7 perkara yang 1 sudah dicabut

sedangkan yang sudah di tindak lanjuti adalah 2 perkara sehingga pencapaian akuntabilitasnya

adalah 42,85 %.

Sasaran 6 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya kualitas pengawasan berkualitas

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan internal dan

100 % 100 %

Nihil Nihil

Nihil Nihil

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

38

eksternal yang ditindaklanjuti

Untuk mencapai sasaran Pengawasan yang berkualitas, digunakan 2 (dua) indicator kinerja

yaitu :

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti

a. Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan teknis dan non teknis dengan

jumlah pengaduan yang dilaporkan. Perlu diketahui bahwa Pengadilan Negeri Sukoharjo

telah menyediakan sarana Pengaduan melalui kotak pengaduan dan saran.

Indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti tahun 2013 yang

ditargetkan 100 %. Adapun data pengaduan tersebut adalah sebagai berikut :

NO BULAN PENGADUAN

MASUK

PENGADUAN TELAH

DITELAAH/PROSES

PENGADUAN BELUM

DITELAAH/BELUM DIPROSES

1 Januari - - -

2 Pebruari - - -

3 Maret - - -

4 April - - -

5 Mei - - -

6 Juni - - -

7 Juli - - -

8 Agustus - - -

9 September - - -

10 Oktober - - -

11 November - - -

12 Desember - - -

JUMLAH N i h i l N i h i l N i h i l

Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2013 tidak

ada pengaduan.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti

Persentase Temuan pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti adalah

perbandingan jumlah temuan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dari hasil

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

39

pengawasan internal dan eksternal dengan jumlah temuan internal dan eksternal yang

dilaporkan.

Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2013 mencapai target sebesar 100%.

Karena seluruh temuan yang diperoleh saat pengawasan internal dan eksternal pada tahun

2013, telah ditindaklanjuti.

REALISASI ANGGARAN

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja

juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

tahun 2013 yang terdiri dari :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan

Belanja Modal

2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.

Pada awal tahun 2013, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan

Kinerja Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 4.259.939.000,00 (Empat milyar dua ratus lima puluh

sembilan juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah), namun adanya revisi pada

belanja pegawai DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA tahun

2013 menjadi Rp. 5.803.439.000,00 (Lima milyar delapan ratus tiga juta empat ratus tiga puluh

sembilan ribu rupiah).

Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun anggaran 2013, rincian

pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan

DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :

1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI

Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai

berikut :

NO KEGIATAN PAGU AWAL (Rp) PAGU REVISI (Rp) REALISASI

(Rp)

%

1 Belanja Pegawai 3.433.014.000 4.976.514.000 4.812.145.697 96,70%

2 Belanja Barang 696.425.000 696.425.000 615.052.160 88,32%

3 Belanja Modal 100.000.000 100.000.000 99.045.000 99,05%

J U M L A H 4.229.439.000 5.772.939.000 5.526.242.857 95,73%

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

40

1. Belanja Pegawai

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang

penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium dan lembur. Honorarium

yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 di lingkungan

Pengadilan Negeri Sukoharjo sebesar Rp. 3.433.014.000,00 (Tiga milyar empat ratus

tiga puluh tiga juta empat belas ribu rupiah) kemudian direvisi menjadi Rp.

4.976.514.000,00 (Empat milyar sembilan ratus tujuh puluh enam juta lima ratus empat

belas ribu rupiah) untuk menambah pagu tunjangan fungsional karena adanya kenaikan

tunjangan fungsional Hakim sesuai PP No.94 Tahun 2012.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2013 yang telah direvisi, anggaran belanja

pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 4.812.772.820,00 (Empat milyar

delapan ratus dua belas juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus dua puluh

rupiah) dengan pengembalian Belanja Pegawai sebesar Rp. 627.123,00 (Enam ratus

dua puluh tujuh ribu seratus dua puluh tiga rupiah) sehingga total realisasi Belanja

Pegawai Netto sebesar Rp. 4.812.145.697,00 (Empat milyar delapan ratus dua belas

juta seratus empat puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh tujuh rupiah) Total belanja

pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu

belanja pegawai yang telah terserap sebesar 96,70 % dengan rincian belanja sebagai

berikut:

NO KODE

AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %

1 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 2.197.750.000 2.179.462.300 99,17

2 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 100.000 32.937 32,94

3 511121 Belanja Tunj. Suami/istri PNS 185.000.000 175.820.520 95,04

4 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 55.000.000 48.617.360 88,40

5 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 45.000.000 35.110.000 78,02

6 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1.555.000.000 1.540.720.000 99,08

7 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 235.000.000 227.693.540 96,89

8 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 140.000.000 136.537.040 97,53

9 511129 Belanja Uang Makan PNS 427.680.000 349.583.000 81,74

10 511151 Belanja Tunj. Umum PNS 30.000.000 28.405.000 94,68

11 512211 Belanja Uang Lembur 105.984.000 90.164.000 85,07

Total Belanja Pegawai 4.976.514.000 4.812.145.697 96,70

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

41

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp. 163.741.180.00 (Seratus enam

puluh tiga juta rupiah), pengembalian Belanja Pegawai sebesar Rp. 627.123,00 (Enam

ratus dua puluh tujuh ribu seratus dua puluh tiga rupiah), sehingga sisa pagu Belanja

Pegawai Netto sebesar Rp. 164.368.303,00 (Seratus enam puluh empat juta tiga ratus

enam puluh delapan ribu tiga ratus tiga rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja

pegawai sebesar 3,3 % dari total pagu yang tersedia. Sisa pagu belanja pegawai

tersebut disebabkan karena terlalu besarnya estimasi revisi pagu untuk menambah

pagu belanja tunjangan fungsional.

2. Belanja Barang

Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam

kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan.

Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah

ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar

biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).

Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun

Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo sebesar Rp. 696.425.000,00

(Enam ratus sembilan puluh enam juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah). Dari

keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai

kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Negeri Sukoharjo.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2013, anggaran belanja barang yang

terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 615.052.160,00 (Enam ratus lima belas juta

lima puluh dua ribu seratus enam puluh rupiah). Total belanja barang yang telah

terealisasi Tahun Anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah

terserap 88,32 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :

NO KODE

AKUN KEGIATAN

PAGU

(Rp.) REALISASI %

I 52 Rp. 696.425.000 Rp. 615.052.160 88,32

521111 Belanja Keperluan Perkantoran Rp. 193.300.000 Rp. 182.556.046 94,44

521113 Belanja Penambah Daya Tahan

Tubuh

Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 100,00

521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos

Pusat

Rp. 12.000.000 Rp. 7.697.235 64,14

521115 Honor Operasional Satuan Kerja Rp. 57.660.000 Rp. 57.660.000 100,00

521119 Belanja Barang Operasional Lainnya Rp. 53.664.000 Rp. 45.478.200 84,75

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

42

522111 Belanja Langganan Listrik Rp. 83.796.000 Rp. 57.713.471 68,87

522112 Belanja Langganan Telepon Rp. 9.600.000 Rp. 2.128.994 22,18

522113 Belanja Langganan Air Rp. 18.000.000 Rp. 13.296.215 73,87

523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung

dan Bangunan

Rp. 107.300.000 Rp. 106.336.000 99,10

523121 Belanja Biaya Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin

Rp. 85.569.000 Rp. 72.571.899 84,81

524119 Belanja Perjalanan Lainnya Rp. 72.536.000 Rp. 66.614.100 91,84

Total Belanja Barang Rp. 696.425.000 Rp. 615.052.160 88,32

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 81.372.840,00

(Delapan puluh satu juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus empat puluh

rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 11,68 % dari total pagu

yang tersedia.

3. Belanja Modal

Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan

prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non

fisik yang mendukung untuk tupoksi.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan

Negeri Sukoharjo sebesar Rp. 100.000.000.00 (Seratus juta rupiah).

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2013, anggaran yang terserap atau terealisasi

adalah 99.045.000,00. Total belanja modal yang telah terealisasi tahun anggaran 2013,

dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 99,05 % dengan rincian

belanja sebagai berikut :

NO KODE

AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %

1 011

532111

Perlengkapan/Inventaris Kantor

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Rp. 60.000.000 Rp. 59.345.000 98,91

2 012

532111

Alat Pengolah Data

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Rp. 40.000.000 Rp. 39.700.000 99,25

Total Belanja Modal Rp. 100.000.000 Rp. 99.045.000 99.05

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

43

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp. 955.000,00 (Sembilan

ratus lima puluh lima ribu rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar

0,95 % dari total pagu yang tersedia.

2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM

Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai

berikut :

NO KEGIATAN PAGU REALISASI %

1 Belanja Barang Rp. 30.500.000 Rp. 29.056.130 95,27

JUMLAH Rp. 30.500.000 Rp. 29.056.130 95,27

Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang

kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur teknis

peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Umum.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran

2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah Rp. 30.500.000,00. Dari

keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan

operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Negeri Sukoharjo.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2013, anggaran belanja barang yang terserap

atau terealisasi adalah sebesar Rp. 29.056.130,00. Total belanja barang yang telah

terealisasi Tahun Anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah

terserap 95,27 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :

NO KODE

AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %

1 521211 Belanja Bahan Rp. 23.500.000 Rp. 22.106.130 94,07

2 521219 Belanja Barang Non Operasional

Lainnya

Rp. 7.000.000 Rp. 6.950.000 99,29

Total Belanja Barang Rp. 30.500.000 Rp. 29.056.130 95,27

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

44

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 1.443.870,00. Total sisa

anggaran dari pagu belanja barang sebesar 4,73 % dari total pagu yang tersedia.

C. AKUNTABILITASKINERJA LAINNYA.

Peningkatan Sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja.

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah

perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan

sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasikan.

Persentase pengadaan sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun

2013 adalah sebesar 99,05 %. Rincian data pengadaan sarana dan prasaran tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut :

NO KODE

AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %

1 011

532111

Perlengkapan/Inventaris Kantor

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Rp. 60.000.000 Rp. 59.345.000 98,91

2 012

532111

Alat Pengolah Data

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Rp. 40.000.000 Rp. 39.700.000 99,25

Total Belanja Modal Rp. 100.000.000 Rp. 99.045.000 99.05

Berdasarkan tabel pengadaan Sarana dan Prasarana di atas, dapat disimpulkan

persentase pengadaan sarana dan prasarana pada tahun 2013 yang ditargetkan 100 %,

ternyata telah terealisasi dan mencapai target 99,05%.

2. SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS

Untuk mencapai sasaran Sumber Daya Manusia yang berkualitas, digunakan 2

(dua) indikator kinerja yaitu :

a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat

b. Persentase pegawai yang mengikuti diklat

a. Indikator Kinerja Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang diusulkan mengikuti diklat

adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan

jumlah yang mengikuti diklat. Indikator kinerja persentase pegawai pada Pengadilan

Negeri Sukoharjo yang diusulkan mengikuti diklat tahun 2013 yang ditargetkan 100 %

ternyata dapat tercapai 100 %. Realisasinya, seluruh peserta yang diusulkan dapat

mengikuti diklat Bimbingan Teknis tersebut, sehingga persentase pegawai yang

diusulkan mengikuti diklat adalah 100 %.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

45

b. Indikator Kinerja Persentase Pegawai yang mengikuti diklat

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang mengikuti diklat adalah

perbandingan Sumber Daya Manusia yang mengikuti diklat sehingga memperoleh

kelulusan/ bersertifikat diklat, dengan jumlah yang mengikuti diklat.

Persentase pegawai Pengadilan Negeri Sukoharjo yang mengikuti diklat pada tahun

2013 mencapai target 100%, sesuai dengan pegawai yang diusulkan pada beberapa

diklat yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Semarang ataupun oleh Mahkamah

Agung RI pada tahun 2013 adalah sebesar 100 %.

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

46

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013 merupakan

gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggung jawaban sekaligus

sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan amanah yang

diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Secara umum hasil capaian kinerja

Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013 telah dapat memenuhi target sesuai rencana

kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi

bahan perbaikan untuk tahun 2013.

Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di

Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 diuraikan sebagai berikut :

1. Keberhasilan

Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak

lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut

merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku dan didukung oleh

suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di

Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 adalah :

* Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berhasil

dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum memenuhi target, namun

secara umum target kinerja telah terealisasi.

* Penyelesaian perkara pada tahun 2013 pada prinsipnya telah berjalan dengan baik.

Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa perkara ditahun

2012 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2013 dan telah memenuhi target.

* Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013 pada

umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target.

* Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pencapaian jumlah perserta yang

diusulkan mengikuti diklat dan jumlah peserta yang lulus diklat sudah mencapai target.

* Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.

* Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung tugas pokok dan fungsi

pengadilan pada tahun 2013 ini telah terealisasi seluruhnya.

2. Kendala atau Hambatan

Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja tentunya

ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses pelaksanaannya.

Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat langsung dicari jalan

BAB IV – PENUTUP

A. KESIMPULAN

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

47

keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Negeri Sukoharjo

diantaranya perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan Oktober dan Nopember

khususnya perkara perdata cukup banyak menghambat pencapaian target penyelesaian

perkara tahun berjalan dan Perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan Desember

khususnya perkara pidana cukup banyak, hal ini dapat disebabkan pengiriman dari pihak

Kejaksaan Negeri yang cenderung menghabiskan sisa perkaranya di tahun berjalan.

Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas, maka ada beberapa saran – saran

antara lain :

1. Untuk mendapatkan capaian kinerja dari hasil kajian, analisa dan evaluasi perlu

dilakukan standarisasi ukuran kinerja, sehingga ada keseragaman dalam penilaian

kinerja seluruh satker.

2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran, indicator

kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.

3. Agar implementasi Sistem LAKIP benar-benar efektif, perlu adanya sinergi antara

laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga realisasi

anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan output

maupun outcomes kegiatan yang bersangkutan.

Sukoharjo, Januari 2014

B. SARAN - SARAN

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi

2. SK Review Indikator Kinerja Utama 2013

3. RKT dan PKT Tahun 2013

4. RKT dan PKT Tahun 2014

5. SK Tim Penyusun LAKIP

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal
Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100 %

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0 %

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100 %

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.

100 %

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

100%

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %

b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100 %

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100 %

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100 %

100%

Sukoharjo, 2 Januari 2013

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan

akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Mulyanto, S.H.,M.H.,M.M

Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo

Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : Dwi Tomo, S.H., M.Hum

Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo

Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.

Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang

diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

PENETAPAN KINERJA TAHUNAN

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100 %

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0 %

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100 %

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100 %

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

100%

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %

b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100 %

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100 %

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100 %

100%

DIPA No. DIPA – 005.01.2.097961/2013 Rp. 5.772.939.000,00 DIPA No. DIPA – 005.03.2.099118/2013 Rp. 30.500.000,00 Jumlah Total Anggaran DIPA Tahun 2013 : Rp. 5.803.439.000,00

(Lima milyar delapan ratus tiga juta empat ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah).

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2014

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100 %

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0 %

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100 %

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100 %

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

100%

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %

b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100 %

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100 %

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100 %

100%

Sukoharjo, 2 Januari 2014

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan

akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Mulyanto, S.H.,M.H.,M.M

Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo

Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : Dwi Tomo, S.H., M.Hum

Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo

Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.

Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang

diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.

Sukoharjo, 02 Januari 2014

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

PENETAPAN KINERJA TAHUNAN

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2014

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100 %

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0 %

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100 % 100% 100%

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100 %

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100 %

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

100%

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %

b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100 %

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100 %

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100 %

100%

DIPA No. SP.DIPA – 005.01.2.097961/2014 Rp. 5.429.999.000,00 DIPA No. SP.DIPA – 005.03.2.097961/2014 Rp. 41.000.000,00 Jumlah Total Anggaran DIPA Tahun 2014 : Rp. 5.470.999.000,00 (lima milyar empat ratus tujuh puluh juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah).

Sukoharjo, 02 Januari 2014

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO KELAS I B NOMOR : W12.U32/ 91 /SK/KPN-Skh/01/2014

T E N T A N G : Penunjukan / Pengangkatan Tim Penyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013

“ KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO” Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden (Impres) Nomor 7 Tahun 1999, tentang

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, maka perlu menunjuk dan mengangkat Tim Penyusun Laporan Akhir Kinerja Instansi Pemerintah;

b. Bahwa Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Tanggal 28 Januari 2013 Nomor : W12.U32/173/KP.07.01/I/2013, sudah tidak sesuai lagi dan perlu untuk diperbaharui;

c. Bahwa Pegawai yang tersebut dalam Lampiran surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu untuk diangkat sebagai Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013.

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman; b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan

ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;

c. Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; d. Diktur Ketiga Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Diktum Ketiga tentang Penyusunan Dokumen

Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing;

e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : PER/09/PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama;

f. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men.PAN) Nomor: SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi;

M E M U T U S K A N Menetapkan : Pertama : Mencabut Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Tanggal : 28 Januari 2013, Nomor :

W12.U32/173/KP.07.01/I/2013, tentang Penunjukan / Pengangkatan Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Sukoarjo Tahun 2012

Kedua : Menunjuk dan mengangkat yang namanya tersebut pada lajur dua dalam jabatan sebagaimana tercatum

dalam lajur tiga bertugas sebagaimana tersebut dalam lajur empat dalam daftar lampiran keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat

kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya. Keempat : Petikan Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan

penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di : SUKOHARJO Pada Tanggal : 02 Januari 2014

Tembusan : 1. Ketua Mahkamah Agung RI. di Jakarta; 2. Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Yudisial di Jakarta; 3. Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial di Jakarta; 4. Panitera Mahkamah Agung RI di Jakarta; 5. Sekreatris Mahkamah Agung RI. di Jakarta.

6. Ketua Pengadilan Tinggi Semarang di Semarang

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo. Nomor : W12.U32/ 91 /SK/KPN-Skh./01/2014 Tanggal : 02 Januari 2014.

No. NAMA/NIP

PANGKAT / GOL. JABATAN

DITUNJUKAN/DIANGKAT SEBAGAI

1 2 3 4

1. Dwi Tomo, S.H.,M.Hum. NIP. 19610323 198612 1 001 Pembina Utama Muda (IV/c)

Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Pelindung / Penasehat

2. Winarto, S.H. NIP. 19600325 198612 1 001 Pembina Utama Muda (IV/c)

Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Pelindung / Penasehat

3. Mulyanto, S.H., M.H., M.M. NIP. 19540812 198003 1 007 Pembina (IV/a)

Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo.

Penanggung Jawab

4. Sayetti, S.H. NIP. 19611223 198302 2 001 Penata Tk.I (III/d)

Wakil Panitera Pengadilan Negeri Sukoharjo Koordinator Kepaniteraan

5. Dra. Narmi, S.H. NIP. 19660919 198803 2 002 Penata Tk.I (III/d)

Wakil Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo Koordinator Kesekretariatan

6. H. Samino, S.H. NIP. 19540922 198203 1 005 Penata Tk.I (III/d)

Panitera Muda Hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Hukum

7. Sri Widodo, S.H. NIP. 19650426 199403 1 004 Penata Tk.I (III/d)

Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Pidana

8. Tri Wahyuni, S.H. NIP. 19630810 198503 2 004 Penata Tk.I (III/d)

Panitera Muda Perdata Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Perdata

9. Edy Pramudyo NIP. 19600208 198601 1 001 Penata (III/c)

Kasub. Bag. Kepegawaian Pengadiian Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Kepegawaian

10. Sri Tusdjijani NIP. 19670815 198903 2 001 Penata (III/c)

Kasub. Bag. Keuangan Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Keuangan

11. Sugeng Widiatmo NIP. 19630624 199203 1 002 Penata (III/c)

Kasub. Bag. Umum Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Umum

12. Widiyanto, S.H. NIP. 19770508 199903 1 001 Penata Muda Tk. I (III/b)

Staf Panitera Muda Hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo Operator.

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO KELAS I B NOMOR : W12.U32/ 66 /SK/KPN-Skh/01/2014

T E N T A N G : REVIEW PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

“ KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO”

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayaguanaan Aparatur Negara Nomor: PER/9/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;

b. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Tahun 2004 - 2009, dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 - 2014 maka Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau Mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah

diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 8Tahun 2004, dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peratuturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 - 2009;

5. Peratuturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja;

6. Peratuturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung; 7. Peratuturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayaguanaan Aparatur Negara Nomor:

PER/9/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;

Memperhatikan : Pembahasan Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengam Rencana Strategis Rentra

(Rentra) Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2010 – 2014.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : MELAKUKAN REVIEW ATAS KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO 2013.

Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini merupakan

acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010.

Kedua : Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan

disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Semarang. Ketiga : Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim

Pengawas Bidang diberikan tugas untuk : a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka menyakinkan

keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. b. Melakukan evaluas1 terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua

Pengadilan Tinggi Semarang. Keempat ...........

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

- 2 -

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari terdapat

kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : SUKOHARJO Pada Tanggal : 2 Januari 2014

Tembusan : 1. Ketua Pengadilan Tinggi Semarang di Semarang;

2. Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Negeri Sukoharjo.

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

NO

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

PENJELASAN

PENANGGUNG JAWAB

SUMBER DATA

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

Jml perkara mediasi yg menjadi akta perdamaian X 100% Jumlah perkara yang di mediasi

Hakim Mediasi Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana

Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan

Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana

Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)

Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6bulan

Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6 bulanX 100% Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)

Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X 100% Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan

Majelis Hakim Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidakmengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan

Majelis Hakim

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan

a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap X 100% Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Catatan:

Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

penyelesaian perkara

Lengkap = terdiri dari bundel A dan B

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX 100% Jml berkas perkara yang diterima

Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. X 100% Jml putusan

Panitera/Sekretaris dan Juru Sita

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X 100% Jumlah permohonan penyitaan dengan

Panitera/Sekretaris dan Juru Sita

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan

jumlah perkara

Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan

Jml responden yang puas terhadap proses peradilan X 100% Jumlah responden yang disurvey

Ketua Pengadilan & Pan/Sek

Laporan hasil survey independen

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo

Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

Jumlah amar putusan perkara (tipikor) yang di wibsite X 100% Jumlah putusan tipikor Catatan: Amar putusan yang diutamakan adalah atas perkara yang menarik perhatian masyarakat (publik)

Kepanitera/Kesekretariatan

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

Jml permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindaklanjuti X 100% Jml permohonan eksekusi perkara perdata

Ketua Pengadilan & Pan/Sek

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja instansi tahun 2013 pengadilan negeri sukoharjo pengadilan negeri sukoharjo jenderal

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100% Jumlah pengaduan yang diterima Catatan: Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis dan non teknis

Ketua Pengadilan & Pan/Sek

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti X100% Jumlah temuan eksternal

Ketua Pengadilan & Pan/Sek

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

Sukoharjo, Januari 2014