laporan akuntabilitas kinerja instansi filepemerintah (lakip) jl. laporan akuntabilitas kinerja...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO JL. Jenderal Sudirman No. 193 Sukoharjo , Telp. ( 0271 ) 593026, Fax. (0271)
593517, Website : www.pn-sukoharjo.go.id 02-01-2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah mencurahkan
rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014
Pengadilan Negeri Sukoharjo.
Menindaklanjuti surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 503-
/SEK/KU.01/12/2013 tanggal 16 Desember 2013, Perihal Penyampaian Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2014, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2013
dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun (PKT) 2014 yang menyajikan Indikator Kinerja Utama
sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Laporan ini berisi tentang informasi
pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan
sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013. Laporan
Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 ini meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat memenuhi
kewajiban akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja, laporan ini
diharapkan menjadi sumber informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan
implementasi rencana kerja, rencana anggaran dan
rencana strategis di masa mendatang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang
akan datang dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri, serta
berguna bagi semua pihak.
Sukoharjo, Januari 2014
i
EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013 Pengadilan
Negeri Sukoharjo, merupakan LAKIP dari Renstra tahun 2010-2014. dan dalam rangka
menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ), serta surat Sekretaris Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor : 503/SEK/KU.01/12/2013 tertanggal 16 Desember 2012 tentang
penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2014.
Pengadilan Negeri Sukoharjo berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LAKIP yang
berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LAKIP yang proporsional dan profesional
akan semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri
Sukoharjo sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013. Dengan berakhirnya Tahun 2013, maka LAKIP
Mahkamah Agung Tahun 2013, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya
berdasarkan data yang terekam oleh Tim LAKIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas
berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Sukoharjo disusun berdasarkan dan
bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja, selama kurun waktu dari bulan Januari s/d
Desember 2013 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut
penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Sukoharjo.
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan
dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014. Sebagai bentuk kesadaran dalam
mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Sukoharjo telah
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2014 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :
“ MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN PADA PENGADILAN NEGERI
SUKOHARJO YANG AGUNG”.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………..………….i
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)……………………………..………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….………..………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….……….……………………………………....1
A Latar Belakang…………………………………………………………………………………..…………………………………..1
B Tugas Pokok dan Fungsi……………………………………………………………………………………………………….. 3
C Sistematika Penyajian………………………………………………………………………………………………………….. 6
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA……………………………………………….……………...... 7
1.Visi dan Misi………………………………………………………………………………………………………………..…….... 7
2.Tujuan dan Sasaran Strategis……………………………………………………………………………………..……..…. 7
3.Program Utama dan Kegiatan Pokok………………………………………………………………………………….… 8
A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Sukoharjo……………………..…………………………..….… 9
B. Penetapan Kinerja Tahun 2013………………………………………………..…………………………………..…... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………………………………….……………. 11
A Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)………….………………… 11
B Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja)………………………..…….... 12
C. Akuntabilitas Keuangan…………………………………………………………………………………………………….. 39
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………………….…………….……… 46
A Kesimpulan…………………………………………………………………..…………………………………………….……… 46
B Saran-saran……………………………………………………..………….…………………………………………….………. 47
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Review Indikator Kinerja Utama
3. RKT dan PKT 2013
4. Penetapan Kinerja Tahunan 2014
5. SK. Tim Peyusun LAKIP
iii
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
1
Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna dan
berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan Good
Governance, Lembaga Administrasi Negara telah mengembangkan media pertangggung
jawaban yang disebut dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui
Keputusan Kepala LAN Nomor 5589/1X/61Y 199 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang di dalamnya terdapat Rencana Strategis.
LAKIP merupakan satu kesatuan laporan yang menyeluruh yang dimulai dengan
Perencanaan Strategis. Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,
peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu
rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaannya.
Aparat Peradilan merupakan Pegawai Negeri Sipil dan unsur aparatur pemerintahan,
yang selalu dihadapkan pada sorotan miring banyak pihak akan kinerja kita. Hal ini
hendaknya jangan dijadikan sebagai beban, akan tetapi hendaknya dapat dijadikan cambuk
agar kita semakin lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas selaku abdi Negara dan abdi
masyarakat.
Kemandirian Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang
Dasar 1945 Hasil Amandemen dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman, secara teknis judisialnya akan berjalan lebih lancar apabila
didukung secara teknis administratif peradilan (dalam hal ini pembinaan tenaga teknis,
pembinaan administrasi peradilan umum, pranata dan tata laksana perkara di peradilan
umum). Dukungan teknis administratif terhadap teknis judisial peradilan umum, berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1986 tentang Peradilan Umum, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Umum.
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Umum dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan
peradilan umum, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada
Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : MAlSEKl07/SKlIII/2006 tentang
Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI
sebagai salah satu institusi negara I kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Nomor : XIIMPRl1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi., Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
BAB I - PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
2
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan
sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada
publik.
Penting kiranya bagi kita untuk membangun karakter diri, jangan sampai citra diri
kita membawa hal yang bersifat negatif terkait dengan masalah kedinasan, ini artinya
Aparat Peradilan dituntut agar bekerja secara profesional mentaati segala aturan yang telah
ditentukan.
Dengan membangun karakter diri akan mudah untuk berpartisipasi aktif dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga membawa citra diri yang positif dan bisa
menempatkan diri pada posisi yang dihormati dan disegani dalam kehidupan
bermasyarakat.
Tentu hal tersebut sangat terkait dengan berdisiplin dalam tugas, bekerja secara
professional mentaati ketentuan-ketentuan yang ada serta selalu berusaha terus
meningkatkan potensi diri, maka Insya Allah segala pandangan-pandangan serta penilaian-
penilaian yang negatif tersebut diatas perlahan-lahan akan berubah menjadi pujian serta
penghargaan bagi kita semua.
Banyaknya suara sumbang dari masyarakat terhadap Lembaga Peradilan wujudnya
berupa opini, pengaduan-pengaduan yang semua merupakan refleksi kekecewaan
masyarakat tentu menjadi suatu tantangan bagi lembaga peradilan untuk lebih bekerja
secara professional dan meningkatkan performa Pengadilan sebagai pelayan public yang
mampu merespon harapan masyarakat hal tersebut tentu membutuhkan kapasitas
intelektual yang memadai.
Segala sesuatu yang dilakukan oleh jajaran Pengadilan tidak akan dapat berjalan
maksimal apabila tidak didukung penuh oleh masyarakat maka sudah sewajarnya jika
upaya pengembangan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk terciptanya
kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya Negara
hukum perlu ditingkatkan, selain itu juga perlunya menegakkan hukum secara konsisten
untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum dan
menghargai Hak Asasi Manusia serta terwujudnya Lembaga Peradilan yang mandiri dan
bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memulai meningkatkan pemahaman akan sadar
hukum di setiap segi kehidupan baik dilingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan
kehidupan ditengah masyarakat.
Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam
pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencaari
keadilan.
Untuk itulah Pengadilan Negeri Sukoharjo menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013.
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
3
(Gedung Pengadilan Negeri Klas IB Sukoharjo : Jl. Jendral Sudirman 193 Sukoharjo)
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1
Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh
Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I.,
(Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi
(Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945).
Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan
peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung
sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya}.(Pasal 2 ayat (1)
jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2}) Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan
Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984).
Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan
menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2
Tahun 1986)
Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum
kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun 1986).
Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain
oleh atau berdasarkan Undang-Undang.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
4
Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kabupaten
Sukoharjo berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain
yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan.
Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Sukoharjo yakni:
1. Ketua melakukan pengawasan internal mengenai :
1. Ketepatan waktu memulai persidangan .
2. Minutasi harus selesai tepat waktunya terutama terhadap perkara yang diajukan
banding dan dalam perkara pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan.
3. Pelaksanaan Eksekusi yang memenuhi persyaratan yang sesuai Undang-Undang
segera dilaksanakan
4. Tempat pelelangan dilaksanakan harus sama dengan tempat yang diumumkan dalam
pengumuman lelang.
5. Mengevaluasi laporan periodik yang menyangkut kegiatan setiap Hakim dan Panitera
Pengganti .
6. Mengevaluasi kinerja Wakil Ketua, Hakim, seluruh pejabat Kepaniteraan dan
karyawan dibuat secara berjenjang.
2. Wakil Ketua Melakukan pengawasan intern mengenai :
1. Perbuatan dan tingkah laku pejabat peradilan termasuk kemampuan teknis
administrasi dan moralitasnya.
2. Pentaatan jam kerja yang berlaku bagi pegawai dan tertib perkantoran.
3. Hakim - Hakim Pengawas bidang masing-masing bertugas melakukan pengawasan :
1. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi perkara
perdata/pidana, administrasi umum yang ditugaskan Pimpinan Pengadilan Negeri.
2. Pengisian register perkara secara tertib dan terus-menerus.
3. Penyampaian isi register oleh Panitera Muda Perdata/Pidana kepada Panitera Muda
Hukum sebagai bahan pembuatan laporan.
4. Pembuatan laporan periodik oleh Panitera Muda Hukum.
5. Pelaksanaan tugas Jurusita sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Pembukuan keuangan perkara dibuat secara tertib dan terus-menerus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
7. Khusus dalam pelaksanaan putusan pidana Hakim yang ditugaskan sebagai
KIMWASMAT secara periodik mengunjungi Rumah Tahanan Negara/Lembaga
Pemasyarakatan.
4. Panitera/Sekretaris adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,
dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat‐surat lainnya disimpan di Kepaniteraan,
menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda
dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan,
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
5
mengeluarkan salinan putusan, melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang
diperintahkan oleh Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan.
5. Wakil Panitera adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan, membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan
mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi
buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain‐lain, melaksanakan tugas
Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan
kepadanya.
6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan
persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain
yang berhubungan dengan masalah perkara perdata, memberi nomor register pada setiap
perkara yang diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima kedalam
buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding
yang telah selesai diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan Tinggi dan
menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.
7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan
persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain
yang berhubungan dengan masalah perkara pidana, memberi nomor register pada setiap
perkara yang diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat
setiap perkara yang diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat tentang
isinya, atau menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan menyerahkan perkara
kepada Panitera Muda Hukum.
8. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan
statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas
lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang‐undangan.
9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan surat -
surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi Kepegawaian, Keuangan, dan
Umum di Pengadilan Negeri Sukoharjo.
10. Sub Bagian Kepegawaian adalah melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan
membina administrasi Kepegawaian di Pengadilan Pengadilan Negeri Sukoharjo,
perumusan kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang‐undangan
yang berlaku.
11. Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas di bidang Pengelolaan dan
Pembinaan Keuangan di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo serta perumusan
kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan
perundang‐undangan yang berlaku.
12. Sub Bagian Umum adalah mempunyai tugas Membina dan melaksanakan Urusan Tata
Usaha, dan Kearsipan surat masuk dan keluar, menginventaris semua sarana dan
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
6
prasarana kantor dan menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan Pengadilan
berdasarkan Peraturan Perundang‐Undangan yang berlaku.
13. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan
hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau
dirubah jenis penahanannya, mengetik berita acara dan putusan. Perkara yang sudah
putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda
Pidana bila telah selesai dimutasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri
Sukoharjo selama tahun 2013 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang.
Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Pengantar Ikhtisar Eksekutif .
BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal ‐ hal umum tentang keadaan
Pengadilan Negeri Sukoharjo , Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian Lakip.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menggambarkan :
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Sukoharjo
B. Penetapan Kinerja Tahun 2013
BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan :
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)
B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran organisasi
dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja).
C. Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umum tentang
keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan
kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo serta strategi pemecahan masalah .
BAB V Lampiran yang terdiri dari :
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama
3. Rencana Kinerja Tahun 2014
4. Matriks Rencana Strategis 2010 – 2014
5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
7
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2010 – 2014 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan
terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas
dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan negeri Sukoharjo diselaraskan denga arah kebijakan dan program
Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan
pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai
visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014.
Visi merupakan cara pandangan jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok
dan fungsi Pengadilan Negeri Sukoharjo . Visi Pengadilan Negeri Sukoharjo mengacu
pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN
PADA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO YANG AGUNG”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Sukoharjo , adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan
misi Pengadilan Negeri Sukoharjo. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri
Sukoharjo adalah sebagai berikut :
1. Penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim
BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
1. VISI DAN MISI
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
8
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan
5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah
sebagai berikut :
1. Penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan
5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
Enam sasaran strategis tersebut diatas merupakan indicator kinerja untuk mewujudkan visi
dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang
akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai
sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan
aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan
Pengadilan Negeri Sukoharjo dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata,
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata,
3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu,
4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu,
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk
mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program
ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari Hakim pengawas bidang
3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
9
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis
dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan
sarana dan prasarana pada Pengadilan Negeri Sukoharjo .
Pengadilan Negeri Sukoharjo telah melakukan reviu penetapkan Indikator Kinerja Utama
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Nomor:
W12.U32/66/SK/KPN-Skh/01/2014 tanggal 2 Januari 2014 dapat dilihat sebagai berikut :
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana
c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal
yang ditindak lanjuti
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
10
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu
tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus
penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan
kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Sukoharjo, menciptakan tolok ukur
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Sukoharjo sebagai berikut:
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya
penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat
100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6bulan
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100% 100% 100%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
100%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara -
f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti
100%
100%
B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
11
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang
telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran
kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment,
melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja
organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013,
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang
telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian
target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam
tahun 2013 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut
diuraikan dalam tabel dibawah ini.
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISA
SI
CAPAIAN
(%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
100% 1,56% 1,56%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat
100% 100% 100% 100% 100%
69% 99% 87%
100% 100%
69% 99% 87% 100% 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100% 98,67% 98,67%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
0% 1,33% 1,33%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding
100%
93.18%
93.18%
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
12
- Kasasi - Peninjauan Kembali
100% 100%
36.36% 86,67%
36.36% 86,67%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 100% 100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
100% 100% 100%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
- 1: 49 1: 49
f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100% 100% 100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100% Nihil Nihil
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100% 100% 100%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 42,85% 42,85%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti
100%
100%
Nihil
100%
Nihil
100%
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013 mengacu pada indikator
kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Negeri Sukoharjo telah melaksanakan
seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai
sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
13
SASARAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
%
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100% 1,56% 1,56%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata : Gugatan Permohonan - Pidana : Biasa Singkat Cepat
100% 100% 100% 100% 100%
69% 99% 87% 100% 100%
69% 99% 87% 100% 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan 100% 98,67% 98,67%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan 0 % 1,33 % 1,33 %
Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan
harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan
diluar persidangan.
Pada tahun 2013 pengadilan Negeri Sukoharjo menerima gugatan perkara perdata
sebanyak 86 perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi akta
perdamaian hanya satu perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang
dapat diselesaikan secara mediasi dalam tahun 2013 hanya satu perkara.
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai
berikut:
1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan hanya
mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang maksimalnya mediator dalam
menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang sesungguhnya dari pihak
yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi kepercayaan terhadap kuasa
hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini ada perbedaan kepentingan. Oleh
karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan dan etikad baik dari semua pihak
termasuk kuasa hukum;
2. Dalam hal perkara perceraian para pihak sudah tidak mau berkomunikasi, atau bertemu
satu sama lain, karena faktor perasaan;
3. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang mesti
dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan mediasi sebagai
sarana untuk mencapai perdamaian;
4. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa masuk ke
pengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa secara damai baik di
keluarga, dengan tokoh-tokoh masyarakat, di desa, atau di tingkat kecamatan;
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
14
5. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses
mediasi.
6. Belum adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini memberi
konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau mempunyai
banyak pengetahuan.
Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian
sebagai berikut:
Tahun Jumlah Perkara Mediasi Berhasil Persentase
Keberhasilan (%)
2011 86 8 9,30 %
2012 84 6 7,14 %
2013 86 1 1,56 %
86
8
84
6
86
1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
Jumlah Perkara
Mediasi Berhasil
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara
gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian dari capaian tahun 2011 dengan
capaian tahun 2012 sebanyak 2,16 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun
2013 sebanyak 5,58 %.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata
- Pidana
Perkara gugatan perdata dan permohonan perdata yang masuk tahun 2012 dan tidak
dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus
diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya
perkara yang masuk pada bulan Desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun
2013, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf
pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik, pembuktian / saksi.
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
15
Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2012 sebanyak 37 perkara dan pada Tahun
2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 37 sehingga capaiannya 100%.
Sisa perkara Permohonan perdata Tahun 2012 sebanyak 60 perkara dan pada Tahun
2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 60 sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013 mencapai
target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di
lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo telah berjalan dengan baik dan lancar
sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun
berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
Perkara Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Sisa Gugatan Perdata Sisa Permohonan Perdata
100 % 100 %
100% 100%
100% 100%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa
perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012
sebanyak 100 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %.
Perkara pidana yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun
tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya,
penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan
Desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk
dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam
tahapan, replik, duplik,pembuktian /saksi.
Sisa perkara Pidana Tahun 2012 sebanyak 33 perkara dan pada Tahun 2013
diselesaikan seluruhnya sebanyak 33 sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara pidana Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013
mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 %menunjukkan bahwa sistem kerja yang
berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo telah berjalan dengan baik dan
lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada
tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan,
sebagai berikut:
B
e
r
d
Perkara Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Sisa Perkara Pidana
100 %
100%
100%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
16
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada sisa
perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012
sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %.
PERKARA
PENYELESAIAN SISA PERKARA DI TAHUN 2013
Sisa Perkara Target Penyelesaian Realisasi
Penyelesaian
Pidana Biasa 33 33 100%
Perdata Gugatan 37 37 100%
Perdata Permohonan 60 60 100%
60
3733
60
3733
0
10
20
30
40
50
60
Sisa Perkara Target Penyelesaian
Perdata Permohonan
Perdata Gugatan
Pidana Biasa
Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata
- Pidana
Perkara gugatan perdata
Persentase Perkara Gugatan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah
sebesar 69 % yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 123
perkara, diselesaikan sebanyak 86 perkara dan sisa 37 perkara capaiannya 69 %.
KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATAN
DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari 37 9 5 41
2 Pebruari 5 7 39
3 Maret 6 3 42
4 April 9 9 42
5 Mei 10 15 37
6 Juni 6 3 40
7 Juli 9 10 39
8 Agustus 5 8 36
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
17
9 September 5 3 38
10 Oktober 9 9 38
11 November 7 9 36
12 Desember 6 5 37
JUMLAH 37 86 86 37
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang
masuk akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang
masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam
tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera
Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan,
sebagai berikut:
114
87
111
74
123
86
0
20
40
60
80
100
120
140
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
PERDATA GUGATAN MASUK
PERDATA GUGATAN SELESAI
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian
tahun 2012 sebanyak 10 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 3 %.
Perkara Permohonan Perdata
Persentase Perkara Permohonan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah
sebesar 99% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 446
perkara, diselesaikan sebanyak 443 perkara dan sisa 3 perkara capaiannya 99 %.
Sisa Perkara
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
Perdata Gugatan
114 87 76 % 111 74 66% 123 86 69%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
18
KEADAAN PERKARA PERDATA PERMOHONAN
DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang
masuk akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang
masuk diakhir bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam
tahapan pembuktian/saksi .
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara Permohonan perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
82 78
878818
446443
0
200
400
600
800
1000
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
PERDATA PERMOHONAN
MASUK
PERDATA PERMOHONAN
SELESAI
NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari 60 80 96 44
2 Pebruari 89 92 41
3 Maret 73 81 33
4 April 92 83 42
5 Mei 7 42 7
6 Juni 4 8 3
7 Juli 4 5 2
8 Agustus 6 5 3
9 September 11 6 8
10 Oktober 9 14 3
11 November 9 10 2
12 Desember 2 1 3
JUMLAH 60 386 443 3
Perkara Perdata
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian %
Permohonan 82 78 95% 878 818 93% 446 443 99%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
19
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara Permohonan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan
capaian tahun 2012 sebanyak 2 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 6 %.
Perkara Pidana Biasa
Persentase Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar
88% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun
2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 299 perkara,
diselesaikan sebanyak 266 perkara dan sisa 33 perkara capaiannya 88 %.
KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA
DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena banyak
perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013,
sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada
yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim
dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus
diselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai
berikut:
NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari 33 24 26 31
2 Pebruari 24 27 28
3 Maret 32 28 32
4 April 26 27 31
5 Mei 19 25 25
6 Juni 12 16 21
7 Juli 20 24 17
8 Agustus 21 7 31
9 September 26 25 32
10 Oktober 16 27 21
11 November 24 15 30
12 Desember 22 19 33
JUMLAH 33 266 266 33
Perkara Pidana
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
Biasa 360 318 88% 351 318 90% 299 266 87%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
20
360
318351
318299
266
0
50
100
150
200
250
300
350
400
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
PIDANA BIASA MASUK
PIDANA BIASA SELESAI
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara pidana Biasa yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun
2012 sebanyak 2 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 3
%.
Perkara Pidana Singkat
Persentase Perkara Pidana Singkat yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebesar
100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun
2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 20 perkara,
diselesaikan sebanyak 20 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 % sehingga
target dapat terpenuhi.
KEADAAN PERKARA PIDANA SINGKAT
DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari 0 -
2 Pebruari -
3 Maret -
4 April -
5 Mei 2 2
6 Juni 4 2 2
7 Juli 4 6 -
8 Agustus 6 4 2
9 September 0 2 0
10 Oktober 1 1 0
11 November - - -
12 Desember 3 3 0
JUMLAH 0 20 20 0
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
21
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara
Pidana Singkat juga karena tidak banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012
sehingga tidak ada yang harus disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk
di bulan Desember tahun 2013 sendiri juga tidak ada yang diakhir bulan jadi bisa
terselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai
berikut:
13 13 13 13
20 20
0
5
10
15
20
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
PIDANA SINGKAT MASUK
PIDANA SINGKAT SELESAI
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012
sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %
.
Perkara Pidana Cepat/Ringan
Persentase Perkara Pidana Cepat/Ringan yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah
sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 369
perkara, diselesaikan sebanyak 369 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 %
sehingga target dapat terpenuhi.
KEADAAN PERKARA PIDANA CEPAT/RINGAN
DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari 0 -
Perkara Pidana
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
Singkat 13 13 100% 13 13 100% 20 20 100%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
22
2 Pebruari -
3 Maret 29 29
4 April 32 32
5 Mei 51 51
6 Juni 15 15
7 Juli 29 29
8 Agustus 42 42
9 September 58 58
10 Oktober 32 32
11 November 76 76
12 Desember 5 5
JUMLAH 0 369 369 0
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara
cepat/ringan juga karena tidak ada perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012
sehingga tidak ada yang harus disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk
di bulan Desember tahun 2013 sendiri juga tidak ada yang diakhir bulan jadi bisa
terselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana cepat/ringan yang
diselesaikan, sebagai berikut:
79 79
299299
369369
0
50
100
150
200
250
300
350
400
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
PIDANA CEPAT/RINGAN
MASUK
PIDANA CEPAT/RINGAN
SELESAI
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian
Perkara Pidana
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
Cepat/R 79 79 100% 299 299 100% 369 369 100%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
23
tahun 2012 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 100 %.
Perkara Pidana Lalu-lintas
Persentase Perkara Pidana Lalu-lintas yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah
sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak
26.040 perkara, diselesaikan sebanyak 26.040 perkara dan sisa 0 perkara sehingga
capaiannya 100 % sehingga target dapat terpenuhi.
KEADAAN PERKARA PIDANA LALULINTAS
DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari 0 2290 2290
2 Pebruari 3323 3323
3 Maret 2610 2610
4 April 2147 2147
5 Mei 1951 1951
6 Juni 1454 1454
7 Juli 2154 2154
8 Agustus 1203 1203
9 September 3437 3437
10 Oktober 2007 2007
11 November 1058 1058
12 Desember 2406 2406
JUMLAH 0 26040 26040 0
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara Lalu-
lintas itu sendiri, juga adanya kemudahan dalam pemberian layanan penyelesaian
pelanggaran lalulintas salah satunya melalui Website Pengadilan sehingga para
pelanggar mudah dan cepat dalam proses penyelesaiannya.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai
berikut:
Perkara Pidana
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
Lalulintas 17.711 17.711 100% 22.203 22.203 100% 26.040 26.040 100%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
24
17.711
17.711
22.203
22.203
26.040
26.040
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
PIDANA LALU-LINTAS MASUK
PIDANA LALU-LINTAS
SELESAI
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012
sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %
.
Perkara Pra Peradilan
Persentase Perkara Pidana Pra Peradilan yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah
sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah
saldo tahun 2012 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 5
perkara, diselesaikan sebanyak 5 perkara dan sisa 0 perkara sehingga capaiannya 100
% sehingga target dapat terpenuhi.
KEADAAN PERKARA PIDANA PRA PERADILAN
DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO BULAN SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA AKHIR
1 Januari 0 - - -
2 Pebruari - - -
3 Maret 4 - 4
4 April - 4 -
5 Mei - - -
6 Juni - - -
7 Juli - - -
8 Agustus - - -
9 September - - -
10 Oktober - - -
11 November - - -
12 Desember 1 1 0
JUMLAH 0 5 5 0
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
25
Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara Pra
Peradilan itu sendiri yang harus cepat dalam proses penyelesaiannya.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan,
sebagaiberikut:
3
8
5
0
1
2
3
4
5
6
7
8
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
PIDANA PRA PERADILAN
MASUK
PIDANA PRA PERADILAN
SELESAI
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012
sebanyak 100 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan.
Berdasarkan SK KMA nomor : 026/KMNSKlII/2012 tentang standar layanan peradilan
ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara
diterima apabila lebih dari 6 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara sisa.
Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
KEADAAN PERKARA GUGATAN PERDATA
YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 9 -
2. Pebruari 5 2 12
Perkara Pidana
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
Pra Peradilan
3 3 100% 8 8 100% 5 5 100%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
26
3. Maret 6 1 17
4. April 9 3 23
5. Mei 10 6 27
6. Juni 6 1 32
7. Juli 9 7 34
8. Agustus 5 4 35
9. September 5 2 38
10 Oktober 9 9 38
11 November 7 9 36
12 Desember 6 5 37
Jumlah 86 49 37
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan sebanyak 45 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 39 perkara jadi capaiannya 86,6 %.
Hal ini dikarenakan:
1. Masih banyaknya sisa perkara tahun 2012 yang wajib diselesaikan sejumlah 37
perkara.
2. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun telah
dipanggil secara patut oleh Jurusita.
3. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo atau
tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang
waktu yang lebih lama.
4. Perkara yang masuk di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 6 bulan dan
dalam tabel sisa perkara yang masih berjalan tinggal 37 perkara .
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan, sebagaiberikut:
Perkara Perdata
Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Gugatan
100%
96%
86,6%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara
yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian
tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 4 % dan capaian tahun 2012 dengan
capaian tahun 2013 sebanyak 9,4 %.
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
27
KEADAAN PERKARA PERMOHONAN PERDATA
YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 80 37 43
2. Pebruari 89 91 41
3. Maret 73 81 33
4. April 92 84 41
5. Mei 7 41 7
6. Juni 4 8 3
7. Juli 4 4 3
8. Agustus 6 6 3
9. September 11 6 8
10 Oktober 9 14 3
11 November 9 10 2
12 Desember 2 1 3
Jumlah 386 383 3
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan sebanyak 345 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 344 perkara jadi capaiannya 99,7 %.
Hal ini dikarenakan:
1. adanya 1 Perkara Permohonan yang diajukan mengenai penetapan orang hilang
sehingga pemanggilannya melalui media umum sehingga memerlukan waktu yang
lama.
2. Perkara yang belum habis masa 6 bulan yaitu yang masuk di bulan Juli sampai
Desember berjumlah 41 perkara dan tinggal sisa 3 perkara yang masih berjalan.
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:
Perkara Perdata Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Permohonan
94,9%
93,1 %
99,2%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara
yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian
tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 1,8 % dan capaian tahun 2012
dengan capaian tahun 2013 sebanyak 6,1 %.
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
28
KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA
YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 24 - 24
2. Pebruari 24 20 28
3. Maret 32 28 32
4. April 26 27 31
5. Mei 19 25 25
6. Juni 12 16 21
7. Juli 20 24 17
8. Agustus 21 7 31
9. September 26 25 32
10 Oktober 16 27 21
11 November 24 15 30
12 Desember 22 19 33
Jumlah 266 233 33
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan sebanyak 137 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 sebanyak 0 perkara jadi capaiannya 100 %.
Hal ini dikarenakan:
1. Adanya kesiapan antara JPU, Barang bukti dan saksi-saksi dalam setiap sidang dan
pula memperhitungkan masa tahanan Terdakwa.
2. Perkara yang masuk di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 6 bulan dan
dalam table sisa perkara yang masih berjalan tinggal 33 perkara .
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:
Perkara Pidana
Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Biasa
100%
100%
100%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara
yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian
tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 100 % dan capai tahun 2012 dengan
capaian tahun 2013 sebanyak 100%.
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
29
Dari total semua tabel perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara Gugatan, Permohonan dan Pidana
Biasa yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan total sebanyak 527
perkara dan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak
520 perkara jadi capaianya 98,67 %.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6
bulan.
Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Bahwa perkara Gugatan Perdata yang belum terselesaikan dalam jangka waktu lebih
dari 6 bulan di Pengadilan Negeri Sukoharjo ada 7 perkara dan untuk perkara Pidana
tidak ada perkara yang harus diselesaikan dalam waktu lebih dari 6 bulan, sehingga
prosentase akuntabilitasnya adalah jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan
dibagi jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan kali 100 % ,
berati perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan total sebanyak 7
perkara dan dibagi yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
sebanyak 527 perkara sehingga prosentasenya adalah 1,33 % dalam hal ini disebabkan
oleh dikarenakan :
1. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun telah
dipanggil secara patut oleh Jurusita.
2. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo atau
tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang
waktu yang lebih lama.
3. Karena Banyaknya saksi yang harus diperiksa.
Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100% 100% 100%
93,18% 36,36% 85,71%
93,18% 36,36% 85,71%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
Banding.
Pada tahun 2013 jumlah perkara yang diputus terdiri dari:
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
30
- Perkara gugatan perdata yang diputus sebanyak 86 perkara dan yang mengajukan
upaya hukum banding sebanyak 22 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum
sebanyak 64 perkara.
- Perkara pidana yang diputus sebanyak 266 perkara dan yang mengajukan upaya
hukum banding sebanyak 2 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak
264 perkara.
Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepabilitas putusan hakim prosentase
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding yaitu jumlah putusan yang tidak
mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti putusan yang
tidak mengajukan upaya hukum banding sejumlah 328 dibagi jumlah putusan sebanyak 352
dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang tidak mengajukan upaya hukum
banding adalah 93,18 %.
PERKARA 2013 PUTUS MENERIMA BANDING
PERKARA PERDATA 86 64 22
PERKARA PIDANA 266 264 2
J U M L A H 352 328 24
64
264
222
0
50
100
150
200
250
300
MENERIMA BANDING
PERDATA 2013
PIDANA 2013
Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Para Pihak puas terhadap putusan Hakim.
2. Adanya keinginan untuk menyudahi perkara agar segera selesai.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding sebagai berikut:
.
Perkara Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum Banding
89,13 %
92,60 %
93,18%
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
31
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2011 dengan
capai tahun 2012 sebanyak 3,47 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 0,58 % .
Kasasi
Pada tahun 2013 jumlah permohonan Kasasi yang masuk ke Pengadilan Negeri Sukoharjo
terdiri dari:
- Putusan Banding perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak
20 perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 12 perkara dan yang
tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 8 perkara.
- Putusan Banding perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak 2
perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 2 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara.
Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim prosentase
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi yaitu jumlah putusan yang tidak
mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti putusan yang
tidak mengajukan upaya hukum kasasi sejumlah 8 dibagi jumlah putusan sebanyak 22
dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi adalah 36,36 %
8
0
12
2
0
2
4
6
8
10
12
MENERIMA KASASI
PERDATA
PIDANA
TAHUN 2013 PUTUS BANDING MENERIMA KASASI
PERKARA PERDATA 20 8 12
PERKARA PIDANA 2 0 2
J U M L A H 22 8 14
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
32
Adapun hal -hal yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebagai berikut:
1. Para Pihak kurang puas terhadap putusan banding.
2. Adanya Upaya untuk menghindari Eksekusi Terhadap Putusan.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi sebagai berikut:
Perkara Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum kasasi
56,81%
24,13%
36,36%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada putusan
perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2011
dengan capaian tahun 2012 sebanyak 32,68 % dan capaian tahun 2012 dengan capaian
tahun 2013 sebanyak 12,23%.
Peninjauan Kembali
Pada tahun 2013 jumlah permohonan Peninjauan Kembali yang masuk ke Pengadilan
Negeri Sukoharjo, terdiri dari:
- Putusan Kasasi perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak
14 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sebanyak 2
perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 12 perkara.
- Putusan Kasasi perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak 0
perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sebanyak 0 perkara
dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara.
Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim prosentase
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali yaitu jumlah putusan
yang tidak mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti
putusan yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sejumlah 12 dibagi
jumlah putusan sebanyak 14 dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang
tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali adalah 85,71 %.
TAHUN 2013 PUTUS KASASI MENERIMA PK
PERKARA PERDATA 14 12 2
PERKARA PIDANA 0 0 0
J U M L A H 14 12 2
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
33
12
0
2
0
0
2
4
6
8
10
12
MENERIMA PK
PERDATA
PIDANA
Adapun hal -hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Mereka Menerima putusan Kasasi Mahkamah Agung karena putusan kasasi
merupakan suatu putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
2. Para pihak saling menerima terhadap putusan tersebut.
3. Sudah tidak adanya lagi bukti baru terhadap perkara tersebut.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Peninjauan Kembali sebagai berikut:
Perkara Tahun
2011 Capaian %
2012 Capaian %
2013 Capaian %
Perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum Peninjauan Kembali
96%
73,68%
85,71%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada putusan
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dari capaian tahun
2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 22,32 % dan capaian tahun 2012 dengan
capaian tahun 2013 sebanyak 12,03 %.
Sasaran 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN
% Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara 100% 100% 100% lengkap
Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100%
Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
34
para pihak. 100% 100% 100%
Prosentase penyitaan tepat waktu dan
tempat 100%
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Persentase responden yang puas
terhadap proses peradilan 100% 100% 100%
a. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.
Ukuran akuntabilitas Prosentase berkas perkara yang diajukan kasasi pada pengadilan
negeri Sukoharjo tahun 2013 adalah jumlah berkas perkara yang diajukan kasasi secara
lengkap dibagi jumlah berkas yang diajukan kasasi kali 100%, di Pengadilan Negeri
Sukoharjo Kasasi yang di ajukan baik ini perkara perdata sebanyak 12 maupun pidana
sebanyak 2 perkara dan semuanya sedah lengkap sehingga capaiannya adalah 100 % .
Sedangkan Perkara yang diajukan Peninjauan kembali pada Pengadilan Negeri Sukoharjo
tahun 2013 dalam perkara perdata sebanyak 2 perkara dan perkara pidana sebanyak 0
Perkara dan semua sudah lengkap sehingga capaian akuntabilitasnya sebesar 100 % ,
Berkas perkara yang diajukan Kasasi, dan Peninjauan Kembali baik itu perkara perdata
maupun perkara pidana pada Pengadilan negeri Sukoharjo secara administrasi perkara
telah dilaksanakan dengan benar dan berdasarkan undang-Undang hukum acara yang
berlaku, hal tersebut dibuktikan bahwa perkara yang diajukan Kasasi dan Peninjauan
Kembali baik itu perkara perdata maupun perkara pidana pada Pengadilan negeri Sukoharjo
setelah berkas dinyatakan lengkap dan telah diregister pada buku register untuk itu maka
berkas segera dikirim, pada tahun 2013 ini semua berkas perkara sudah dikirim sehingga
capaiannya dapat 100% hal tersebut sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu 100%
artinya Pengadilan Negeri Sukoharjo secara administrasi perkara, berkas perkara yang
diajukan Kasasi dan Peninjauan Kembali dapat disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu sudah berjalan dengan baik.
b. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis.
Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan
ke Majelis adalah perbandingan antara berkas yang didistribusikan ke Majelis Hakim baik
perkara perdata maupun perkara pidana di Pengadilan Negeri Sukoharjo dengan berkas
perkara yang di Terima sehingga siap untuk dipersidangkan oleh majelis Hakim sesuai
dengan alur prosedur perkara perdata dan alur prosedur perkara pidana.
Di Pengadilan Negeri Sukoharjo jumlah seluruh berkas yang diterima tahun 2013 sebanyak
27.297 Berkas dan telah didistribusikan ke majelis Hakim sebanyak 37435 Berkas Perkara .
Penyelesaian administrasi semua perkara yang masuk baik perkara pidana maupun perkara
perdata di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 dapat diselesaikan semuanya
tanpa ada sisa sehingga akuntabilitas capaiannya 100 % hal tersebut sesuai dengan target
indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 100%.. Semua berkas perkara yang diterima
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
35
secara lengkap di Pengadilan Negeri Sukoharjo langsung dapat dirigester didalam register
buku bantu dan register buku induk perkara tanpa sisa sehingga semua perkara dapat
didistribusikan kepada Majelis Hakim dan siap untuk disidangkan sesuai target yang telah
ditentukan , hal tersebut dapat membuktikan bahwa rigester dan pendistribuan perkara
kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Sukoharjo sudah berjalan dengan baik;
c. Prosentase Penyampaian Pemanggilan Sidang dan Pemberitahuan isi putusan tepat waktu , tempat dan para pihak.
Ukuran pencapian indikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang
tepat waktu adalah sejauh mana proses pemanggilan dapat dilaksanakan sesuai dengan
Undang –Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Negeri Sukoharjo semua
semanggilan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan sesuai
dengan undang-Undang Hukum Acara , sehingga dapat dikatakan bahwa Prosentase
Penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu capaiannya dapat 100 %
sesuai denga target indicator yaitu 100 %. Ukuran pencapian Indikator Prosentase
Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak sama
dengan idikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu
yaitu sejauh mana proses Pemberitahuan dapat dilaksanakan sesuai dengan Undang –
Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Negeri Sukoharjo semua pemberitahuan
putusan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, Tempat dan
para pihak juga sesuai dengan undang-Undang Hukum Acara , sehingga dapat dikatakan
bahwa prosentase pencapaian pemberitahuan putusan capaiannya dapat 100 % sesuai
dengan target indicator yaitu 100 %.
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Ukuran indikator Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah sejauhmana
ketepatan tempat dan waktu penyitaan itu dilaksanaka oleh petugas jurusita di pengadilan
apakah sesuai dengan data dan apakah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh
Undang-Undang , Di Pengadilan Negeri Sukoharjo pelaksanakan penyitaan telah
dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku sehingga penyitaan dapat
dilaksanakan 100 % tanpa ada kendala dan masalah. Dari 2 perkara yang diajukan
penyitaan semua telah dilaksanakan dengan baik dan tanpa ada kendala.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Pada tahun 2013 jumlah perkara yang ada di Pengadilan Negeri Sukoharjo sebanyak
27.297 perkara dan diputus sebanyak 27.224 perkara, terdiri dari:
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
36
REKAP JUMLAH PERKARA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO PERKARA SISA TAHUN 2012 MASUK PUTUS SISA 2013
1 Perdata Gugatan 37 86 86 37
2 Pidana Biasa 33 266 266 33
3 Pidana Singkat 0 20 20 0
JUMLAH 70 372 372 70
Ukuran Ratio Majelis hakim terhadap perkara :
Perkara yang ada di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 adalah 442 Perkara,
sedang Majelis Hakim yang ada di Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013 terdiri dari 9
Majelis Hakim sehingga rasio majelis hakim terhadap perkara adalah perbandingan jumlah
Majelis Hakim dengan jumlah perkara yaitu 1 : 49.
f. Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses Peradilan
Berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung No.076/KMA/SK/VI/2009 tentang
pedoman pelaksanaan penanganan pengaduan dilingkungan lembaga peradilan , Bahwa
Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 tidak pernah ada pengaduan , ini dapat
disimpulkan bahwa para pencari keadilan puas terhadap pelayanan hukum dan administrasi
serta kinerja di Pengadilan Negeri Sukoharjo sehingga apa yang di kehendaki oleh semua
pihak baik dari lingkup Internal Pengadilan Negeri Sukoharjo sendiri maupun Eksternal yaitu
masyarakat atau para pencari keadilan merasakan adanya rasa keadilan yang diperoleh
khususnya dalam proses peradilan oleh sebab itu yang menjadi target 100 % responden
merasa puas terhadap proses peradilan terpenuhi.
Sasaran 4 : Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN
% a. Persentase perkara prodeo yang 100% nihil nihil
diselesaikan
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam 100% 100% 100% waktu maksimal 1 hari kerja sejak
diputus .
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan dibagi
jumlah perkara prodeo yang masuk dikalikan 100%. Di Pengadilan Negeri Sukoharjo
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
37
pada tahun 2013 tidak ada perkara Prodeo yang masuk oleh karena itu tidak ada
perkara prodeo yang harus diselesaikan jadi nihil .
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat)
yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja
sejak diputus.
Di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 dengan adanya Aplikasi CTS yang
telah diberikan oleh Mahkamah Agung RI telah melaksanakan dari apa yang diharapkan
adanya aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara yang mana setiap perkara dapat
dilihat/diakses secara on line oleh publik setiap saat. Oleh karena di Pengadilan Negeri
Sukoharjo telah melaksanakan Sistem Informasi Penelusuran Perkara tersebut dan
setiap perkara yang telah diputus dan dalam waktu 1 x 24 jam wajib dimasukkan,
sehingga persentase (amar) putusan perkara semua dapat terakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari sejak diputus sehingga target 100% telah dan dapat kita
penuhi.
Sasaran 5 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN
%
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan 100 % 42,85 % 42,85 %
hukum tetap yang ditindaklanjuti
Ukuran akuntabilitas meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan dalam indikator
persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap
yang ditindak lanjuti adalah jumlah permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindak lanjuti
dibanding jumlah permohonan eksekusi perkara perdata . Pengadilan Negeri Sukoharjo pada
tahun 2013 permohonan eksekusi yang diajukan adalah 7 perkara yang 1 sudah dicabut
sedangkan yang sudah di tindak lanjuti adalah 2 perkara sehingga pencapaian akuntabilitasnya
adalah 42,85 %.
Sasaran 6 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya kualitas pengawasan berkualitas
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan internal dan
100 % 100 %
Nihil Nihil
Nihil Nihil
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
38
eksternal yang ditindaklanjuti
Untuk mencapai sasaran Pengawasan yang berkualitas, digunakan 2 (dua) indicator kinerja
yaitu :
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti
a. Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah
pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan teknis dan non teknis dengan
jumlah pengaduan yang dilaporkan. Perlu diketahui bahwa Pengadilan Negeri Sukoharjo
telah menyediakan sarana Pengaduan melalui kotak pengaduan dan saran.
Indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti tahun 2013 yang
ditargetkan 100 %. Adapun data pengaduan tersebut adalah sebagai berikut :
NO BULAN PENGADUAN
MASUK
PENGADUAN TELAH
DITELAAH/PROSES
PENGADUAN BELUM
DITELAAH/BELUM DIPROSES
1 Januari - - -
2 Pebruari - - -
3 Maret - - -
4 April - - -
5 Mei - - -
6 Juni - - -
7 Juli - - -
8 Agustus - - -
9 September - - -
10 Oktober - - -
11 November - - -
12 Desember - - -
JUMLAH N i h i l N i h i l N i h i l
Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2013 tidak
ada pengaduan.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti
Persentase Temuan pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti adalah
perbandingan jumlah temuan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dari hasil
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
39
pengawasan internal dan eksternal dengan jumlah temuan internal dan eksternal yang
dilaporkan.
Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2013 mencapai target sebesar 100%.
Karena seluruh temuan yang diperoleh saat pengawasan internal dan eksternal pada tahun
2013, telah ditindaklanjuti.
REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja
juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
tahun 2013 yang terdiri dari :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan
Belanja Modal
2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.
Pada awal tahun 2013, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan
Kinerja Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 4.259.939.000,00 (Empat milyar dua ratus lima puluh
sembilan juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah), namun adanya revisi pada
belanja pegawai DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA tahun
2013 menjadi Rp. 5.803.439.000,00 (Lima milyar delapan ratus tiga juta empat ratus tiga puluh
sembilan ribu rupiah).
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun anggaran 2013, rincian
pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan
DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai
berikut :
NO KEGIATAN PAGU AWAL (Rp) PAGU REVISI (Rp) REALISASI
(Rp)
%
1 Belanja Pegawai 3.433.014.000 4.976.514.000 4.812.145.697 96,70%
2 Belanja Barang 696.425.000 696.425.000 615.052.160 88,32%
3 Belanja Modal 100.000.000 100.000.000 99.045.000 99,05%
J U M L A H 4.229.439.000 5.772.939.000 5.526.242.857 95,73%
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
40
1. Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang
penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium dan lembur. Honorarium
yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 di lingkungan
Pengadilan Negeri Sukoharjo sebesar Rp. 3.433.014.000,00 (Tiga milyar empat ratus
tiga puluh tiga juta empat belas ribu rupiah) kemudian direvisi menjadi Rp.
4.976.514.000,00 (Empat milyar sembilan ratus tujuh puluh enam juta lima ratus empat
belas ribu rupiah) untuk menambah pagu tunjangan fungsional karena adanya kenaikan
tunjangan fungsional Hakim sesuai PP No.94 Tahun 2012.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2013 yang telah direvisi, anggaran belanja
pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 4.812.772.820,00 (Empat milyar
delapan ratus dua belas juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus dua puluh
rupiah) dengan pengembalian Belanja Pegawai sebesar Rp. 627.123,00 (Enam ratus
dua puluh tujuh ribu seratus dua puluh tiga rupiah) sehingga total realisasi Belanja
Pegawai Netto sebesar Rp. 4.812.145.697,00 (Empat milyar delapan ratus dua belas
juta seratus empat puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh tujuh rupiah) Total belanja
pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu
belanja pegawai yang telah terserap sebesar 96,70 % dengan rincian belanja sebagai
berikut:
NO KODE
AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 2.197.750.000 2.179.462.300 99,17
2 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 100.000 32.937 32,94
3 511121 Belanja Tunj. Suami/istri PNS 185.000.000 175.820.520 95,04
4 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 55.000.000 48.617.360 88,40
5 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 45.000.000 35.110.000 78,02
6 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1.555.000.000 1.540.720.000 99,08
7 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 235.000.000 227.693.540 96,89
8 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 140.000.000 136.537.040 97,53
9 511129 Belanja Uang Makan PNS 427.680.000 349.583.000 81,74
10 511151 Belanja Tunj. Umum PNS 30.000.000 28.405.000 94,68
11 512211 Belanja Uang Lembur 105.984.000 90.164.000 85,07
Total Belanja Pegawai 4.976.514.000 4.812.145.697 96,70
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
41
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,
tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp. 163.741.180.00 (Seratus enam
puluh tiga juta rupiah), pengembalian Belanja Pegawai sebesar Rp. 627.123,00 (Enam
ratus dua puluh tujuh ribu seratus dua puluh tiga rupiah), sehingga sisa pagu Belanja
Pegawai Netto sebesar Rp. 164.368.303,00 (Seratus enam puluh empat juta tiga ratus
enam puluh delapan ribu tiga ratus tiga rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja
pegawai sebesar 3,3 % dari total pagu yang tersedia. Sisa pagu belanja pegawai
tersebut disebabkan karena terlalu besarnya estimasi revisi pagu untuk menambah
pagu belanja tunjangan fungsional.
2. Belanja Barang
Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam
kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan.
Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah
ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar
biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).
Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun
Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo sebesar Rp. 696.425.000,00
(Enam ratus sembilan puluh enam juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah). Dari
keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Negeri Sukoharjo.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2013, anggaran belanja barang yang
terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 615.052.160,00 (Enam ratus lima belas juta
lima puluh dua ribu seratus enam puluh rupiah). Total belanja barang yang telah
terealisasi Tahun Anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah
terserap 88,32 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :
NO KODE
AKUN KEGIATAN
PAGU
(Rp.) REALISASI %
I 52 Rp. 696.425.000 Rp. 615.052.160 88,32
521111 Belanja Keperluan Perkantoran Rp. 193.300.000 Rp. 182.556.046 94,44
521113 Belanja Penambah Daya Tahan
Tubuh
Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 100,00
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos
Pusat
Rp. 12.000.000 Rp. 7.697.235 64,14
521115 Honor Operasional Satuan Kerja Rp. 57.660.000 Rp. 57.660.000 100,00
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya Rp. 53.664.000 Rp. 45.478.200 84,75
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
42
522111 Belanja Langganan Listrik Rp. 83.796.000 Rp. 57.713.471 68,87
522112 Belanja Langganan Telepon Rp. 9.600.000 Rp. 2.128.994 22,18
522113 Belanja Langganan Air Rp. 18.000.000 Rp. 13.296.215 73,87
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung
dan Bangunan
Rp. 107.300.000 Rp. 106.336.000 99,10
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
Rp. 85.569.000 Rp. 72.571.899 84,81
524119 Belanja Perjalanan Lainnya Rp. 72.536.000 Rp. 66.614.100 91,84
Total Belanja Barang Rp. 696.425.000 Rp. 615.052.160 88,32
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,
tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 81.372.840,00
(Delapan puluh satu juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus empat puluh
rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 11,68 % dari total pagu
yang tersedia.
3. Belanja Modal
Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan
prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non
fisik yang mendukung untuk tupoksi.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan
Negeri Sukoharjo sebesar Rp. 100.000.000.00 (Seratus juta rupiah).
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2013, anggaran yang terserap atau terealisasi
adalah 99.045.000,00. Total belanja modal yang telah terealisasi tahun anggaran 2013,
dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 99,05 % dengan rincian
belanja sebagai berikut :
NO KODE
AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 011
532111
Perlengkapan/Inventaris Kantor
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp. 60.000.000 Rp. 59.345.000 98,91
2 012
532111
Alat Pengolah Data
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp. 40.000.000 Rp. 39.700.000 99,25
Total Belanja Modal Rp. 100.000.000 Rp. 99.045.000 99.05
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
43
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,
tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp. 955.000,00 (Sembilan
ratus lima puluh lima ribu rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar
0,95 % dari total pagu yang tersedia.
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai
berikut :
NO KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 Belanja Barang Rp. 30.500.000 Rp. 29.056.130 95,27
JUMLAH Rp. 30.500.000 Rp. 29.056.130 95,27
Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang
kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur teknis
peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Umum.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran
2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Sukoharjo adalah Rp. 30.500.000,00. Dari
keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Negeri Sukoharjo.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2013, anggaran belanja barang yang terserap
atau terealisasi adalah sebesar Rp. 29.056.130,00. Total belanja barang yang telah
terealisasi Tahun Anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah
terserap 95,27 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :
NO KODE
AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 521211 Belanja Bahan Rp. 23.500.000 Rp. 22.106.130 94,07
2 521219 Belanja Barang Non Operasional
Lainnya
Rp. 7.000.000 Rp. 6.950.000 99,29
Total Belanja Barang Rp. 30.500.000 Rp. 29.056.130 95,27
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
44
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,
tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 1.443.870,00. Total sisa
anggaran dari pagu belanja barang sebesar 4,73 % dari total pagu yang tersedia.
C. AKUNTABILITASKINERJA LAINNYA.
Peningkatan Sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja.
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah
perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan
sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasikan.
Persentase pengadaan sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun
2013 adalah sebesar 99,05 %. Rincian data pengadaan sarana dan prasaran tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut :
NO KODE
AKUN KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 011
532111
Perlengkapan/Inventaris Kantor
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp. 60.000.000 Rp. 59.345.000 98,91
2 012
532111
Alat Pengolah Data
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp. 40.000.000 Rp. 39.700.000 99,25
Total Belanja Modal Rp. 100.000.000 Rp. 99.045.000 99.05
Berdasarkan tabel pengadaan Sarana dan Prasarana di atas, dapat disimpulkan
persentase pengadaan sarana dan prasarana pada tahun 2013 yang ditargetkan 100 %,
ternyata telah terealisasi dan mencapai target 99,05%.
2. SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
Untuk mencapai sasaran Sumber Daya Manusia yang berkualitas, digunakan 2
(dua) indikator kinerja yaitu :
a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat
b. Persentase pegawai yang mengikuti diklat
a. Indikator Kinerja Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang diusulkan mengikuti diklat
adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan
jumlah yang mengikuti diklat. Indikator kinerja persentase pegawai pada Pengadilan
Negeri Sukoharjo yang diusulkan mengikuti diklat tahun 2013 yang ditargetkan 100 %
ternyata dapat tercapai 100 %. Realisasinya, seluruh peserta yang diusulkan dapat
mengikuti diklat Bimbingan Teknis tersebut, sehingga persentase pegawai yang
diusulkan mengikuti diklat adalah 100 %.
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
45
b. Indikator Kinerja Persentase Pegawai yang mengikuti diklat
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang mengikuti diklat adalah
perbandingan Sumber Daya Manusia yang mengikuti diklat sehingga memperoleh
kelulusan/ bersertifikat diklat, dengan jumlah yang mengikuti diklat.
Persentase pegawai Pengadilan Negeri Sukoharjo yang mengikuti diklat pada tahun
2013 mencapai target 100%, sesuai dengan pegawai yang diusulkan pada beberapa
diklat yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Semarang ataupun oleh Mahkamah
Agung RI pada tahun 2013 adalah sebesar 100 %.
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013 merupakan
gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggung jawaban sekaligus
sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan amanah yang
diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Secara umum hasil capaian kinerja
Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013 telah dapat memenuhi target sesuai rencana
kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi
bahan perbaikan untuk tahun 2013.
Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di
Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 diuraikan sebagai berikut :
1. Keberhasilan
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak
lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut
merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku dan didukung oleh
suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di
Pengadilan Negeri Sukoharjo pada tahun 2013 adalah :
* Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berhasil
dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum memenuhi target, namun
secara umum target kinerja telah terealisasi.
* Penyelesaian perkara pada tahun 2013 pada prinsipnya telah berjalan dengan baik.
Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa perkara ditahun
2012 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2013 dan telah memenuhi target.
* Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Negeri Sukoharjo tahun 2013 pada
umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target.
* Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pencapaian jumlah perserta yang
diusulkan mengikuti diklat dan jumlah peserta yang lulus diklat sudah mencapai target.
* Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.
* Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung tugas pokok dan fungsi
pengadilan pada tahun 2013 ini telah terealisasi seluruhnya.
2. Kendala atau Hambatan
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja tentunya
ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses pelaksanaannya.
Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat langsung dicari jalan
BAB IV – PENUTUP
A. KESIMPULAN
LAKIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
47
keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Negeri Sukoharjo
diantaranya perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan Oktober dan Nopember
khususnya perkara perdata cukup banyak menghambat pencapaian target penyelesaian
perkara tahun berjalan dan Perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan Desember
khususnya perkara pidana cukup banyak, hal ini dapat disebabkan pengiriman dari pihak
Kejaksaan Negeri yang cenderung menghabiskan sisa perkaranya di tahun berjalan.
Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas, maka ada beberapa saran – saran
antara lain :
1. Untuk mendapatkan capaian kinerja dari hasil kajian, analisa dan evaluasi perlu
dilakukan standarisasi ukuran kinerja, sehingga ada keseragaman dalam penilaian
kinerja seluruh satker.
2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran, indicator
kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.
3. Agar implementasi Sistem LAKIP benar-benar efektif, perlu adanya sinergi antara
laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga realisasi
anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan output
maupun outcomes kegiatan yang bersangkutan.
Sukoharjo, Januari 2014
B. SARAN - SARAN
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. SK Review Indikator Kinerja Utama 2013
3. RKT dan PKT Tahun 2013
4. RKT dan PKT Tahun 2014
5. SK Tim Penyusun LAKIP
RENCANA KINERJA TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
100 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
0 %
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100 %
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100 %
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100 %
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100 %
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %
f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %
b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100 %
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100 %
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti
100 %
100%
Sukoharjo, 2 Januari 2013
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan
akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Mulyanto, S.H.,M.H.,M.M
Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : Dwi Tomo, S.H., M.Hum
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo
Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.
PENETAPAN KINERJA TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2013
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
100 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
0 %
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100 %
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100 %
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100 %
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100 %
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %
f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %
b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100 %
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100 %
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti
100 %
100%
DIPA No. DIPA – 005.01.2.097961/2013 Rp. 5.772.939.000,00 DIPA No. DIPA – 005.03.2.099118/2013 Rp. 30.500.000,00 Jumlah Total Anggaran DIPA Tahun 2013 : Rp. 5.803.439.000,00
(Lima milyar delapan ratus tiga juta empat ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah).
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
RENCANA KINERJA TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2014
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
100 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
0 %
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100 %
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100 %
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100 %
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100 %
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %
f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %
b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100 %
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100 %
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti
100 %
100%
Sukoharjo, 2 Januari 2014
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan
akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Mulyanto, S.H.,M.H.,M.M
Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : Dwi Tomo, S.H., M.Hum
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo
Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.
Sukoharjo, 02 Januari 2014
PENETAPAN KINERJA TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TAHUN 2014
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
100 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
0 %
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
100 % 100% 100%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100 %
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100 %
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100 %
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %
f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %
b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100 %
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100 %
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti
100 %
100%
DIPA No. SP.DIPA – 005.01.2.097961/2014 Rp. 5.429.999.000,00 DIPA No. SP.DIPA – 005.03.2.097961/2014 Rp. 41.000.000,00 Jumlah Total Anggaran DIPA Tahun 2014 : Rp. 5.470.999.000,00 (lima milyar empat ratus tujuh puluh juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah).
Sukoharjo, 02 Januari 2014
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO KELAS I B NOMOR : W12.U32/ 91 /SK/KPN-Skh/01/2014
T E N T A N G : Penunjukan / Pengangkatan Tim Penyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2013
“ KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO” Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden (Impres) Nomor 7 Tahun 1999, tentang
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, maka perlu menunjuk dan mengangkat Tim Penyusun Laporan Akhir Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Bahwa Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Tanggal 28 Januari 2013 Nomor : W12.U32/173/KP.07.01/I/2013, sudah tidak sesuai lagi dan perlu untuk diperbaharui;
c. Bahwa Pegawai yang tersebut dalam Lampiran surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu untuk diangkat sebagai Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013.
Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman; b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
c. Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; d. Diktur Ketiga Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Diktum Ketiga tentang Penyusunan Dokumen
Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing;
e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : PER/09/PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama;
f. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men.PAN) Nomor: SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi;
M E M U T U S K A N Menetapkan : Pertama : Mencabut Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Tanggal : 28 Januari 2013, Nomor :
W12.U32/173/KP.07.01/I/2013, tentang Penunjukan / Pengangkatan Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Sukoarjo Tahun 2012
Kedua : Menunjuk dan mengangkat yang namanya tersebut pada lajur dua dalam jabatan sebagaimana tercatum
dalam lajur tiga bertugas sebagaimana tersebut dalam lajur empat dalam daftar lampiran keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya. Keempat : Petikan Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di : SUKOHARJO Pada Tanggal : 02 Januari 2014
Tembusan : 1. Ketua Mahkamah Agung RI. di Jakarta; 2. Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Yudisial di Jakarta; 3. Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial di Jakarta; 4. Panitera Mahkamah Agung RI di Jakarta; 5. Sekreatris Mahkamah Agung RI. di Jakarta.
6. Ketua Pengadilan Tinggi Semarang di Semarang
Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo. Nomor : W12.U32/ 91 /SK/KPN-Skh./01/2014 Tanggal : 02 Januari 2014.
No. NAMA/NIP
PANGKAT / GOL. JABATAN
DITUNJUKAN/DIANGKAT SEBAGAI
1 2 3 4
1. Dwi Tomo, S.H.,M.Hum. NIP. 19610323 198612 1 001 Pembina Utama Muda (IV/c)
Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Pelindung / Penasehat
2. Winarto, S.H. NIP. 19600325 198612 1 001 Pembina Utama Muda (IV/c)
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo Pelindung / Penasehat
3. Mulyanto, S.H., M.H., M.M. NIP. 19540812 198003 1 007 Pembina (IV/a)
Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo.
Penanggung Jawab
4. Sayetti, S.H. NIP. 19611223 198302 2 001 Penata Tk.I (III/d)
Wakil Panitera Pengadilan Negeri Sukoharjo Koordinator Kepaniteraan
5. Dra. Narmi, S.H. NIP. 19660919 198803 2 002 Penata Tk.I (III/d)
Wakil Sekretaris Pengadilan Negeri Sukoharjo Koordinator Kesekretariatan
6. H. Samino, S.H. NIP. 19540922 198203 1 005 Penata Tk.I (III/d)
Panitera Muda Hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Hukum
7. Sri Widodo, S.H. NIP. 19650426 199403 1 004 Penata Tk.I (III/d)
Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Pidana
8. Tri Wahyuni, S.H. NIP. 19630810 198503 2 004 Penata Tk.I (III/d)
Panitera Muda Perdata Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Perdata
9. Edy Pramudyo NIP. 19600208 198601 1 001 Penata (III/c)
Kasub. Bag. Kepegawaian Pengadiian Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Kepegawaian
10. Sri Tusdjijani NIP. 19670815 198903 2 001 Penata (III/c)
Kasub. Bag. Keuangan Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Keuangan
11. Sugeng Widiatmo NIP. 19630624 199203 1 002 Penata (III/c)
Kasub. Bag. Umum Pengadilan Negeri Sukoharjo Penyaji data Bagian Umum
12. Widiyanto, S.H. NIP. 19770508 199903 1 001 Penata Muda Tk. I (III/b)
Staf Panitera Muda Hukum Pengadilan Negeri Sukoharjo Operator.
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO KELAS I B NOMOR : W12.U32/ 66 /SK/KPN-Skh/01/2014
T E N T A N G : REVIEW PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO
“ KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO”
Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayaguanaan Aparatur Negara Nomor: PER/9/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
b. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Tahun 2004 - 2009, dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 - 2014 maka Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau Mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 8Tahun 2004, dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peratuturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 - 2009;
5. Peratuturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja;
6. Peratuturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung; 7. Peratuturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayaguanaan Aparatur Negara Nomor:
PER/9/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
Memperhatikan : Pembahasan Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengam Rencana Strategis Rentra
(Rentra) Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun 2010 – 2014.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : MELAKUKAN REVIEW ATAS KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO 2013.
Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini merupakan
acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010.
Kedua : Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan
disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Semarang. Ketiga : Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim
Pengawas Bidang diberikan tugas untuk : a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka menyakinkan
keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. b. Melakukan evaluas1 terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua
Pengadilan Tinggi Semarang. Keempat ...........
- 2 -
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : SUKOHARJO Pada Tanggal : 2 Januari 2014
Tembusan : 1. Ketua Pengadilan Tinggi Semarang di Semarang;
2. Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Negeri Sukoharjo.
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Jml perkara mediasi yg menjadi akta perdamaian X 100% Jumlah perkara yang di mediasi
Hakim Mediasi Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana
Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana
Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6bulan
Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6 bulanX 100% Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X 100% Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan
Majelis Hakim Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidakmengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan
Majelis Hakim
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan
a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap X 100% Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Catatan:
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
penyelesaian perkara
Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX 100% Jml berkas perkara yang diterima
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. X 100% Jml putusan
Panitera/Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X 100% Jumlah permohonan penyitaan dengan
Panitera/Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan
jumlah perkara
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
Jml responden yang puas terhadap proses peradilan X 100% Jumlah responden yang disurvey
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan hasil survey independen
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
Jumlah amar putusan perkara (tipikor) yang di wibsite X 100% Jumlah putusan tipikor Catatan: Amar putusan yang diutamakan adalah atas perkara yang menarik perhatian masyarakat (publik)
Kepanitera/Kesekretariatan
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Jml permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindaklanjuti X 100% Jml permohonan eksekusi perkara perdata
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100% Jumlah pengaduan yang diterima Catatan: Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis dan non teknis
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti X100% Jumlah temuan eksternal
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Sukoharjo, Januari 2014