pengadilan agama lamonganpalamongan.net/lakip2012/lakip 2012.pdflaporan ini adalah laporan...

60
PENGADILAN AGAMA LAMONGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2012

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

    ( L A K I P ) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

    TAHUN 2012

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman i

    KATA PENGANTAR

    Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana

    diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

    Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

    Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor

    9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

    Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 ini sesuai dengan Sistem

    Akuntabilitas Kinerja.

    Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama

    Lamongan Tahun 2012 untuk Kementerian/Lembaga (LAKIP di lingkungan Pemerintah

    Pusat), yang berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan

    fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh

    Pengadilan Agama Lamongan tahun 2012 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan

    Pengadilan Agama Lamongan tahun 2012.

    Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di

    tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas

    pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait.

    Lamongan, 31 Januari 2013

    Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Lamongan,

    H. Syaifuddin Latief, S.H. NIP. 19570105 197903 1 001

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar Daftar Isi

    i ii

    Ikhtisar Eksekutif iii

    Bab I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B.

    C. D.

    Tugas dan Fungsi 1. Kedudukan 2. Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Sistematika Penyajian

    2 2 2 5 6

    Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 7 A. Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014

    1. Visi dan Misi 2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

    7 7 9

    10 B. Rencana Kinerja Tahun 2013 15 C. Penetapan Kinerja Tahun 2012 17

    Bab III Akuntabilitas Kinerja 19 A. Pengukuran Kinerja 19 B.

    C. Analisis Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Keuangan

    21 40

    BAB IV Penutup 42 A. Simpulan 42 B. Saran 43 LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lamongan 2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2012 3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2013 4. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014 5. Matriks Rencana Strategis Tahun 2010-2014 6. SK Tim Penyusunan LAKIP PA Lamongan Tahun 2012

    vi vi vii ix xi xiii xv

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman iii

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    Pengadilan Agama sebagai salah satu Kekuasaan Kehakiman sudah tidak

    dapat diragukan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2)

    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah

    diamandemen.

    Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus selalu

    berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang

    sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

    Prinsip Pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip

    pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya

    akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan

    pegawai Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung

    jawabnya.

    Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut

    disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Lamongan.

    Seluruh Program Kerja Pengadilan Agama Lamongan disusun berdasarkan

    sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi

    Birokrasi dan Cetak Biru 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia.

    Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama

    Lamongan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :

    NO SASARAN SETRATEGIS INDIKATOR TARGET REALISASI

    CAPAIAN %

    1 Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    100%

    100%

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan

    76%

    76%

    100%

    c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

    100%

    97%

    97%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman iv

    d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

    100%

    100%

    100%

    e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum

    100%

    100%

    100%

    f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.

    100% 0% 0%

    g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    95% 91,8% 96,6%

    h. Persentase Pelayanan Meja Informasi

    100% 100% 100%

    i. Persentase Minutasi Berkas Perkara

    100% 100% 100%

    2 Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel

    a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

    100%

    100%

    100%

    b. Persentase

    perkara yang disidangkan

    97%

    96,7%

    99,7%

    c. Persentase

    penyelesaian administrasi putusan perkara.

    100%

    100%

    100%

    d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

    100%

    100%

    100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman v

    e. Persentase akta

    cerai yang diterbitkan

    100% 100% 100%

    f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak.

    100% 100% 100%

    3 Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi

    Persentase mediasi yang berhasil

    100% 100% 100%

    4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan.

    Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding

    100%

    99,6% 99,6% - Kasasi 80% 80% 100%

    - Peninjauan Kembali

    100% 100% 100%

    5 Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien

    Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

    80% 0% 0%

    6 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

    Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    100% 0% 0%

    Dengan demikian hampir seluruh hasil capaian kinerja sasaran telah dapat

    memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hanya ada ada 5

    (lima) indikator tidak tercapai yaitu :

    1. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.

    2. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    3. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding.

    4. Presentase perkara yang disidangkan

    5. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan

    hukum tetap yang ditindaklanjuti.

    Dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2013.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 1

    A BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa “Kekuasaan

    kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang

    berada di bawahnya dalam Liingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan

    Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara,

    dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.

    Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut

    sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik

    Indonesia sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman.

    Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar

    tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

    Kehakiman dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan

    bahwa orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di

    bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu

    Peradilan Agama berada dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah

    Agung.

    Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama

    yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan

    Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana

    ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi

    dan finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang

    tidak kalah pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama

    yaitu dapat mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah.

    Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang

    pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4

    tahun 2004 teleh diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009.

    Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun

    1989 telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50

    tahun 2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam

    penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 2

    dan prinsip kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan

    akuntabilitas hakim.

    Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu

    prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci

    lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi),

    hakim dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas

    dan tanggung jawabnya.

    Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja

    pada setiap instansi pemerintah.

    B. TUGAS DAN FUNGSI

    1. KEDUDUKAN

    Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi

    rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu

    sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor : 50 tahun 2009 tentang

    Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

    Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama

    dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang

    berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.

    Pengadilan Agama Lamongan merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan

    Tinggi Agama Surabaya. Pengadilan Agama Lamongan terletak di Jl. Panglima

    Sudirman No.738 B Lamongan yang mempunyai yurisdiksi 477

    Kelurahan/Desa dari 27 kecamatan, dengan luas wilayah 1.782,05 Km² dan

    jumlah penduduk 1.463.801 jiwa.

    2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,

    dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang

    yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat,

    infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49

    Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

    Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan

    Agama mempunyai fungsi sebagai berikut:

    a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi

    perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;

    b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 3

    peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;

    c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di

    lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali

    biaya perkara);

    d. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam

    pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta

    sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7

    tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

    e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian

    harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama

    Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam

    pasal 107 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan

    Agama;

    f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan

    pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan

    terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya, dan;

    g. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada

    tahun hijriyah.

    Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada

    para pencari keadilan, di Pengadilan Agama Lamongan, maka dalam

    melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standart Operasional Prosedur

    (SOP), yang telah didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa beban

    kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama

    Lamongan Nomor : W13-A17/2587/OT.01.3/SK/XII/2010., tanggal 1 Desember

    2010 sebegai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang

    Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai berikut :

    1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja ;

    2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil

    kerja dari setiap posisi ;

    3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi

    untuk mengambil keputusan ;

    4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung

    jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya ;

    5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ;

    6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan

    tangung jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 4

    sistem yang dibangun .

    Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa

    organisasi menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right

    sizing) yang menjadi salah satu tujuan Reformasi Birokrasi .

    Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar

    Operasional Prosedur tentang :

    1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama ;

    2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS ;

    3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) ;

    4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli ;

    5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui Kementerian

    Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi ;

    6. Tata persidangan ;

    7. Penyelesaian perkara melalui mediasi ;

    8. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim ;

    9. Penyampaian Salinan Putusan ;

    10. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak

    berperkara;

    11. Penembalian Sisa Panjar Biaya Perkara ;

    12. Proses pemberkasan perkara dan minutasi ;

    13. Publikasi putusan ;

    14. Pengarsipan berkas perkara ;

    15. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang ;

    16. Permohonan Banding ;

    17. Permohonan Perkara Kasasi ;

    18. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali ;

    19. Penanganan Pengaduan Masyarakat ;

    20. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada Direktorat

    Administrasi Peradilan Agama.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 5

    Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut sebaik-baiknya, maka

    Pengadilan Agama Lamongan telah menyusun standar pelayanan peradilan

    pada Pengadilan Agama Lamongan dengan surat keputusan Ketua Pengadilan

    Agama Lamongan Nomor : W13-A7/604/OT.01.3/SK/III/2012 tanggal 5 Maret

    2012. Standar Pelayanan Peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan

    tersebut disusun berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor :

    026/KMA/SK/II/2012 tanggal 9 Februari 2012.

    C. STRUKTUR ORGANISASI

    Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas

    dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat

    pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris,

    wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah, sebagaimana

    diatur dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan

    atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan

    Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-

    Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.

    Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan,

    Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.

    1. Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil

    Ketua.

    2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman.

    3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin

    oleh seorang Panitera.

    4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh

    seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda

    Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping

    itu Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan

    beberapa orang Jurusita/Jurusita Pengganti.

    5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin

    oleh oleh seorang Sekretaris.

    6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil

    Sekretaris dan 3 (orang) Kasubag. Yaitu Kasubag Kepegawaian, Kasubag.

    Keuangan, dan Kasubag. Umum.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 6

    7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama.

    D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

    Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan

    pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Agama Lamongan dalam tahun 2012.

    Capaian kinerja 2012 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja 2012

    sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organsisasi. Analisa atas capaian kinerja

    terhadap rencana kinerja ini akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja

    bagi perbaikan kinerja di masa datang.

    Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama lamongan

    disusun sebagai berikut:

    Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas dan

    Fungsi, Struktur Organsisasi dan Sistematika Penyajian.

    Bab II – Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menjelaskan Rencana Strategis

    tahun 2010 s/d 2014, Rencana Kinerja Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2013

    dan Penetapan Kinerja Tahun 2012.

    Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pengukuran kinerja dan analisis

    akuntabilitas kinerja.

    Bab IV – Penutup – menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas

    Kinerja Pengadilan Agama Lamongan tahun 2012, dan saran yang diperlukan bagi

    perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 7

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

    A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 S/D 2014

    Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2010 – 2014

    merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan

    yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban,

    perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan

    perundangan-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.

    Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

    pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Lamongan diselaraskan dengan

    arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana

    pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

    Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan pengendalian

    kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi

    dan misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

    1. Visi dan Misi

    Visi Pengadilan Agama Lamongan adalah “Terwujudnya Kesatuan

    Hukum dan Aparatur Pengadilan Agama Lamongan yang Profesio nal,

    Efektif, Efisien dan Akuntabel menuju Badan Peradilan Indonesia yang

    Agung”.

    Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Lamongan menetapkan

    misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

    1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama;

    2. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan

    transparan;

    3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan;

    4. Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi

    masyarakat.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 8

    Atas dasar visi dan misi tersebut di atas, maka Mahkamah Agung R.I. telah

    telah mencanangkan Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan

    Peradilan Tahun 2010 – 2035.

    Ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradilan Yang Agung yaitu :

    1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif.

    2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang

    dialokasikan secara proporsional dalam APBN.

    3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas

    dan terukur.

    4. Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat

    waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil.

    5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja

    yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan.

    6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan

    kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan

    profesional.

    7. Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif.

    8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

    9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan

    transparansi.

    10. Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang

    modern.

    Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi tersebut ada 8 (delapan) program

    prioritas Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu :

    1. Penyelesaian Perkara yang tepat waktu.

    2. Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik.

    3. Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik.

    4. Meja Informasi untuk memberikan pelayanan informasi di gedung

    pengadilan.

    5. Pelayanan Publik yang prima.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 9

    6. Implementasi SIADPA Plus sebagai outomasi Pola Bindalmin.

    7. “Justice For All” yang terdiri dari Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan Pos

    Bantuan Hukum (Posbakum).

    8. Pengawasan.

    Kedelapan program tersebut harus diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas

    sehari-hari di Pengadilan Agama Lamongan.

    2. Tujuan dan Sasaran Strategis

    Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan tersebut di atas maka

    Pengadilan Agama Lamongan menetapkan tujuan organisasi yang akan dicapai

    hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut :

    1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan

    kepada masyarakat pencari keadilan.

    2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Lamongan yang profesional, efektif,

    efisien, dan akuntabel.

    3. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan

    hukum kepada masyarakat pencari keadilan

    Berdasarkan Tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama Lamongan

    menetapkan sasaran strategis sebagai berikut :

    NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

    1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan

    76%

    c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

    100%

    d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

    100%

    e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum

    100%

    f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.

    100%

    g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    95%

    h. Persentase Pelayanan Meja Informasi

    100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 10

    i. Persentase Minutasi Berkas Perkara 100%

    2. Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel

    b. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

    100%

    c. Persentase perkara yang disidangkan

    97%

    d. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara.

    100%

    e. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu

    100%

    f. Persentase akta cerai yang diterbitkan

    100%

    g. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak

    100%

    3. Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi

    Persentase mediasi yang diselesaikan 100%

    4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan

    Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding

    100% - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali 100%

    5. Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien

    Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

    80%

    6. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

    Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    100%

    3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

    Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

    menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

    beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq,

    shadaqah dan ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-

    undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

    Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip

    pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya

    akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim

    dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan

    tanggung jawabnya.

    Sebagai wujud dari prinsip keterbukaan tersebut Mahkamah Agung telah

    menerbitkan Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007

    tentang keterbukaan informasi di Pengadilan.

    Bahwa sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 11

    tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1

    Tahun 2010 tentang Layanan Informasi, Mahkamah Agung telah menerbitkan

    Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 Tentang

    Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

    Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Nomor : 1-144/KMA/SK/20011

    tersebut Pengadilan Agama Lamongan telah menyediakan meja informasi dan

    meja pengaduan.

    Bahwa untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap badan

    peradilan maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas terhadap

    kualitas pelayanan publik sesuai dengan amanat dalam UUD 1945, UU No. 25

    Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan berbagai peraturan terkait lainnya.

    Bahwa berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelyanan Publik,

    maka tiap-tiap lembaga Negara yang menyelenggarakan pelayanan publik wajib

    menyusun standar pelayanan publik.

    Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut sebaik-baiknya, maka

    Pengadilan Agama Lamongan telah menyusun standar pelayanan peradilan

    pada Pengadilan Agama Lamongan dengan surat keputusan Ketua Pengadilan

    Agama Lamongan Nomor : W13-A7/604/OT.01.3/SK/III/2012 tanggal 5 Maret

    2012. Standar Pelayanan Peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan tersebut

    disusun berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor :

    026/KMA/SK/II/2012 tanggal 9 Februari 2012.

    Dalam Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan tentang Standar

    Pelayanan Peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan tersebut telah diatur

    Standar Pelayanan Perkara Permohonan, Standar Pelayanan Perkara Gugatan,

    Standar Pelayanan Gugatan Kelompok (Class Action), Standar Pelayanan

    Administrasi Persidangan.

    Dengan adanya standar pelayanan peradilan pada pengadilan agama

    tersebut diharapkan terjadi peningkatan kualitas pelayanan hukum yang

    berkeadilan, kredibel dan transparan.

    Sesuai pula dengan perkembangan Tehnologi Informasi Pengadilan

    Agama Lamongan telah memiliki web site dengan alamat : palamongan.net yang

    dapat diakses oleh masyarakat pencari keadilan maupun oleh masyarakat

    pemerhati pengadilan.

    Sesuai dengan standar yang diharapkan Mahkamah Agung RI. Maka menu

    yang ada di website Pengadilan Agama Lamongan (palamongan.net) telah

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 12

    disesuaikan dengan standar tersebut yaitu berisi menu-menu sebagai berikut :

    A. Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Pengadilan

    A.1. lnformasi Profil dan Pelayanan Dasar Pengadilan

    A.1.1. Profil pengadilan

    a. Fungsi, tugas dan yurisdiksi pengadilan;

    b. Struktur organisasi pengadilan

    c. Alamat, telepon, faksimili, dan situs resmi pengadilan (ket:

    situs resmi diganti dengan alamat email)

    d. Daftar nama pejabat dan hakim di pengadilan

    e. Profil singkat pejabat Struktural

    f. Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di

    pengadilan tersebut yang telah diverifikasi dan dikirimkan

    oleh KPK

    A.1.2. Prosedur beracara untuk setiap jenis perkara yang menjadi

    kewenangan pengadilan.

    A.1.3. Biaya yang berhubungan dengan proses penyelesaian perkara

    serta seluruh biaya.

    A.1.4. Agenda sidang pada pengadilan tingkat pertama (khusus untuk

    pengadilan tingkat pertama).

    A.2. lnformasi yang Berkaitan dengan Hak Masyarakat

    A.2.1. Hak-hak para pihak yang berhubungan dengan peradilan:

    a. Hak mendapat bantuan hukum;

    b. Hak atas biaya perkara cuma-cuma;

    c. Hak-hak pokok dalam proses persidangan.

    A.2.2. Hak-hak pelapor dugaan pelanggaran hakim dan pegawai.

    A.2.3. Tata cara pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim

    dan pegawai

    A.2.4. Tata cara memperoleh pelayanan informasi, tata cara

    mengajukan keberatan terhadap pelayanan informasi serta nama

    dan nomor kontak pihak-pihak yang bertanggung jawab atas

    pelayanan informasi dan penanganan keberatan terhadap

    pelayanan informasi;

    A.2.5. Hak-hak pemohon informasi dalam pelayanan informasi;

    A.2.6. Biaya untuk memperoleh salinan informasi.

    A.3. lnformasi Program Kerja, Kegiatan, Keuangan, dan Kinerja Pengadilan

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 13

    A.3.1. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang

    sedang dijalankan pengadilan yang sekurang-kurangnya terdiri

    atas:

    a. Nama program dan kegiatan

    b. Penanggung jawab, pelaksana program dan kegiatan serta

    nomor telepon dan /atau alamat yang dapat dihubungi

    c. Target dan/atau capaian program dan kegiatan

    d. Jadwal pelaksanaan program dan kegiatan

    e. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan, yang

    setidaknya meliputi Daftar isian Penggunaan Anggaran

    (DIPA).

    A.3.2. Ringkasan Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah

    (LAKIP)

    A.3.3. Ringkasan laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri

    atas:

    a. Rencana dan laporan realisasi anggaran

    b. Neraca laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan

    yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku

    A.3.4. Ringkasan daftar aset dan inventaris

    A.3.5. lnformasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa

    sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait

    A.4. lnformasi Laporan Akses lnformasi

    A.4.1. Ringkasan laporan akses informasi yang sekurang-kurangnya

    terdiri atas:

    a. Jumlah permohonan informasi yang diterima

    b. Waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap permohonan

    c. Jumlah permohonan informasi yang dikabulkan baik

    sebagian atau seluruhnya dan permohonan informasi yang

    ditolak

    d. Alasan penolakan permohonan informasi

    A.5. Informasi Lain

    A.5.1. Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur

    evakuasi keadaan darurat di setiap kantor pengadilan (ket.

    Diganti dengan informasi terkait dengan pengunjung website) -

    "Data Pengunjung ada di kiri bawah Menu"

    B. Informasi Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Mahkamah Agung

    C. lnformasi yang Wajib Tersedia setiap saat dan dapat diakses oleh publik

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 14

    C.1. Umum : Seluruh Informasi lengkap yang termasuk dalam kategori

    informasi yang wajib diumumkan secara berkala oleh pengadilan dan

    MA sebagaimana dimaksud bagian II.A dan II.B di atas 2

    C.2. lnformasi tentang Perkara dan Persidangan

    C.2.1. Seluruh putusan dan penetapan pengadilan, baik yang

    berkekuatan hukum tetap maupun yang belum berkekuatan

    hukum tetap (dalam bentuk fotokopi atau naskah elektronik,

    bukan salinan resmi)

    C.2.2. lnformasi dalam Buku Register Perkara - selengkapnya liat di

    menu-menu perkara

    C.2.3. Data statistik perkara, antara lain: jumlah dan jenis perkara

    C.2.4. Tahapan suatu perkara dalam proses penanganan perkara

    C.2.5. Laporan penggunaan biaya perkara

    C.3. lnformasi tentang Pengawasan dan Pendisiplinan

    C.3.1. Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang

    ditemukan pengawas atau yang dilaporkan oleh masyarakat

    serta tindak lanjutnya

    C.3.2. Langkah yang tengah dilakukan pengadilan dalam pemeriksaan

    dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim atau pegawai yang

    telah diketahui publik (misalnya sudah dimuat dalam media cetak

    atau elektronik)

    C.3.3. Jumlah hakim atau pegawai yang dijatuhi disiplin beserta jenis

    pelanggaran dan jenis hukuman disiplin yang dijatuhkan

    C.3.4. Inisial nama dan unit / satuan kerja hakim atau pegawai yang

    dijatuhi hukuman disiplin, jenis pelanggaran dan bentuk hukuman

    disiplin yang dijatuhkan

    C.3.5. Putusan Majelis Kehormatan Hakim

    C.4. lnformasi tentang Peraturan, Kebijakan dan Hasil Penelitian

    C.4.1. Peraturan MA, Keputusan Ketua dan wakil Ketua MA, Surat

    Edaran MA yang telah disahkan atau ditetapkan.

    C.4.2. Naskah seluruh peraturan MA, Keputusan Ketua dan Wakil

    Ketua MA dan Surat Edaran MA Yang telah disahkan atau yang

    ditetapkan yang mengikat dan atau berdampak penting bagi

    publik, sekurang-kurangnya terdiri atas: a. Dokumen pendukung

    seperti naskah akademis, kajian atau pertimbangan yang

    mendasari terbitnya peraturan, keputusan atau kebijakan

    tersebut, dalam hal dokumen tersebut memang dipersiapkan. b.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 15

    Masukan-masukan dari berbagai pihak atas usulan peraturan,

    pekutusan dana kebijakan tersebut, dalam hal tersedia; c. risalah

    rapat dalam proses pembentukan peraturan, keputusan dan

    kebijakan tersebut dalam tahap setelah draft awal sudah

    disiapkan didiskusikan lebih awal; d. rancangan peraturan,

    keputusan atau kebijakan tersebut; dan e. Tahap kewenangan

    dalam peraturan perundang-undangan.

    C.4.3. Pertimbangan atau nasihat hukum yang diberikan MA sesuai

    dengan kewenangan dalam peraturan perundang-undangan.

    C.4.4. Rencana strategis dan rencana kerja pengadilan

    C.4.5. Daftar serta hasil - hasil penelitian yang dilakukan

    C.4.6. lnformasi dan kebijakan yang disampaikan oleh pejabat

    pengadilan dalam pertemuan yang terbuka untuk umum

    C.5. lnformasi tentang organisasi, Administrasi, Kepegawaian dan Keuangan

    C.5.1. Pedoman pengelolaan organisasi administrasi, personel dan

    keuangan pengadilan.

    C.5.2. Standar dan Maklumat Pelayanan Pengadilan.

    C.5.3. Profil hakim dan pegawai yang meliputi: a. nama; b. riwayat

    pekerjaan; c. posisi; d. riwayat pendidikan; e. Penghargaan yang

    diterima (apabila ada).

    C.5.4. Data Statistik kepegawaian, yang meliputi, antara lain, jumlah,

    komposisi dan penyebaran hakim dan pegawai

    C.5.5. Anggaran pengadilan maupun unit pelaksana teknis serta

    laporan keuangannya

    C.5.6. Surat-surat perjanjian yang dibuat pengadilan dengan pihak

    ketiga berikut dokumen pendukungnya,

    C.5.7. Surat-menyurat pimpinan atau pejabat pengadilan dalam rangka

    pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, kecuali yang bersifat

    rahasia.

    C.5.8. Agenda kerja pimpinan pengadilan atau satuan kerja.

    C.6. lnformasi lain

    a. Penggunaan Bahasa lnggris

    b. Penggunaan bahasa asing non Inggris

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 16

    B. RENCANA KINERJA TAHUN 2013

    Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Agama Lamongan, sebagai

    berikut :

    SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

    Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan 76%

    c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

    100%

    d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

    100%

    e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum

    100%

    f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.

    100%

    g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    95%

    h. Persentase Pelayanan Meja Informasi 100% i. Persentase Minutasi Berkas Perkara 100%

    Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel

    a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

    100%

    b. Persentase perkara yang disidangkan 97%

    c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara.

    100%

    d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

    100%

    e. Persentase akta cerai yang diterbitkan 100%

    f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak.

    100%

    Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi

    Persentase mediasi yang diselesaikan 100%

    Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan

    Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding

    100% - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali 100%

    Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien

    Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80%

    Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

    Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 17

    C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

    Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

    mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

    dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya

    yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk

    meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata

    komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

    sasaran Pengadilan Agama Lamongan, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai

    dasar evaluasi kinerja.

    Penetapan Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Agama Lamongan, sebagai

    berikut:

    SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

    Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan 76%

    c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

    100%

    d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

    100%

    e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum

    100%

    f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.

    100%

    g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    95%

    h. Persentase Pelayanan Meja Informasi 100%

    i. Persentase Minutasi Berkas Perkara 100%

    Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel

    a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

    100%

    b. Persentase perkara yang disidangkan 97%

    c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara.

    100%

    d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

    100%

    e. Persentase akta cerai yang diterbitkan 100%

    f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak.

    100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 18

    Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi

    Persentase mediasi yang diselesaikan 100%

    Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan

    Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding

    100% - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali 100%

    Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien

    Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

    80%

    Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

    Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 19

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. PENGUKURAN KINERJA

    Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama tahun 2012

    dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja

    yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengkuran terhadap tingkat

    capaian kinerja Pengadilan Agama Lamongan dapat diilustrasikan dalam tabel

    sebagai berikut :

    Tabel Pengukuran Kinerja Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    NO SASARAN SETRATEGIS INDIKATOR TARGET REALISASI

    CAPAIAN (%)

    1 Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    100%

    100%

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan

    76%

    76%

    100%

    c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

    100%

    97%

    97%

    d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

    100%

    100%

    100%

    e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum

    100%

    100%

    100%

    f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.

    100% 0% 0%

    g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    95% 91,8% 96,6%

    h. Persentase Pelayanan Meja Informasi

    100% 100% 100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 20

    i. Persentase Minutasi Berkas Perkara

    100% 100% 100%

    2 Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel

    a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

    100%

    100%

    100%

    b. Persentase perkara

    yang disidangkan 97%

    96,7%

    99,7%

    c. Persentase

    penyelesaian administrasi putusan perkara.

    100%

    100%

    100%

    d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

    100%

    100%

    100%

    e. Persentase akta

    cerai yang diterbitkan

    100% 100% 100%

    f. Persentase proses

    penyerahan akta cerai kepada para pihak.

    100% 100% 100%

    3 Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi

    Persentase mediasi yang diselesaikan

    100% 100% 100%

    4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan

    Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding

    100%

    99,6% 99,6% - Kasasi 80% 80% 100%

    - Peninjauan Kembali 100% 100% 100%

    5 Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien

    Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

    80% 0% 0%

    6 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

    Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    100% 0% 0%

    * Target : Realisasi x 100% = Capaian (%)

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 21

    B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

    Capaian kinerja Pengadilan Agama Lamongan dapat dijelaskan sebagai

    berikut :

    Dalam tahun anggaran 2012, Pengadilan Agama Lamongan telah

    menetapkan 6 (enam) sasaran yang akan dicapai. Keenam sasaran tersebut

    selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 21 (dua puluh satu) indikator kinerja.

    Realisasi pada akhir tahun menunjukkan bahwa hanya 16 (enam belas) indikator

    kinerja yang telah dapat dicapai dengan hasil baik, sedangkan 5 (lima) indikator

    tidak tercapai yaitu :

    1. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.

    2. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    3. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding.

    4. Persentase perkara yang disidangkan.

    5. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang

    berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

    Sedangkan 2 realisasi indikator kinerjanya 0% karena tidak ada kegiatan

    yaitu :

    1. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.

    2. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti.

    SASARAN 1: Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, t epat

    waktu, transparan dan akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-1

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    sisa perkara

    yang

    diselesaikan 100 % 100% 100 100 % 100% 100

    Sisa perkara tahun 2011 = 590 perkara

    Sisa perkara tahun 2011 yang telah diputus pada tahun 2012 = 590 perkara

    Realisasi = 590/590 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 22

    Persentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2012 telah

    mencapai target sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kerja yang

    berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Lamongan berjalan dengan baik dan

    lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai di

    tahun berikutnya.

    Adapun tingkat penyelesaian sisa perkara pada tahun 2011 adalah

    sebagai berikut :

    Sisa perkara yang ditangani tahun 2010 = 550

    Sisa perkara tahun 2010 yang telah diputus pada tahun 2011 = 550 perkara

    Realisasi = 550/550 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

    b. Persentase Perkara yang diselesaikan.

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-2

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    Perkara yang

    diselesaikan

    76 % 77% 101 76 % 76% 100

    Perkara masuk tahun 2012 = 2.919 perkara

    Perkara tahun 2012 yang diputus pada tahun 2012 = 2.218 perkara

    Realisasi = 2.218/2.919 x 100 = 76%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 76/76 x 100 = 100%

    Perkara masuk pada tahun 2012 adalah sebanyak 2.919 perkara, dalam

    tahun 2012 Majelis Hakim Pengadilan Agama Lamongan telah memutus

    perkara tahun 2012 sebanyak 2.218 perkara. Realisasi dari Indikator Kinerja

    utama untuk penyelesaian perkara tahun 2012 adalah 76%.

    Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini sesuai dengan target, yaitu

    100% dari target yang telah ditetapkan.

    Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung belum

    menetapkan berapa target yang ideal untuk persentase penyelesaian perkara

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 23

    ini. Namun target 76% yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama Lamongan

    adalah suatu target yang cukup ideal karena Jumlah perkara tahun 2012 yang

    diterima oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah 2.919 perkara kalau

    ditargetkan harus diselesaikan sedikitnya 76% maka perkara yang harus

    diputus adalah 76% x 2.919 = 2.218 perkara yang berarti setiap bulan harus

    dapat memutus perkara sebanyak 2.218 : 12 = 184 perkara. Apabila

    dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama Lamongan

    sebanyak 14 orang ( 10 majelis hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat

    memutus perkara sebanyak 15 perkara setiap bulannya. Dengan demikian

    target 76 % penyelesaian perkara adalah target yang cukup ideal.

    Adapun tingkat penyelesaian perkara pada tahun 2011 adalah sebagai

    berikut :

    Perkara masuk tahun 2011 = 2.669 perkara

    Perkara tahun 2011 yang diputus pada tahun 2011 = 2.079 perkara

    Realisasi = 2.079/2.669 x 100 = 77%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2011 = 77/76 x 100% = 101%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012

    dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami penurunan sebanyak 1%, namun

    walaupun demikian untuk Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sudah mencapai

    target 100%.

    c. Persentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6

    bulan.

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-3

    Kinerja Utama Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan dan

    akuntabel

    Persentase

    Perkara

    yang

    diselesaikan

    dalam

    jangka

    waktu

    maksimal 6

    bulan

    100% 96% 96 100% 97% 97

    Perkara putus lebih dari 6 bulan = 67

    Perkara masuk = 2.218 perkara

    Perkara putus tidak lebih dari 6 bulan = 2.218 – 67 = 2.151

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 24

    Realisasi = 2.151/2.218 x 100 = 97%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama =97/100 x 100 = 97%

    Dengan demikian untuk indiktor kinerja belum mencapai target,dimana

    seharusnya seluruh perkara diputus sebelum 6 bulan.

    Adapun tingkat penyelesaian perkara putus lebih dari 6 bulan pada

    tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Perkara putus lebih dari 6 bulan = 74

    Perkara masuk = 2.079

    Perkara putus tidak lebih dari 6 bulan = 2.079 – 74 = 2.005

    Realisasi = 2.005/2.079 x 100 = 96%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama =96/100 x 100 = 96%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012

    dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan sebanyak 1%.

    d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang

    diselesaikan tepat waktu.

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-4

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    Perkara Bagi

    Masyarakat

    Miskin dan

    Terpinggirkan

    yang

    diselesaikan

    tepat waktu

    100% 100% 100 100% 100% 100

    Perkara Prodeo yang masuk = 24 perkara

    Jumlah perkara prodeo yang diputus = 24 perkara

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 24/24 x 100 = 100%

    Adapun jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang

    diselesaikan tepat waktu pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Perkara Prodeo diterima = 28 perkara

    Jumlah perkara prodeo yang diputus = 28 perkara

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 24/24 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 25

    e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang

    mendapatkan layanan Posbakum

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-5

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    Perkara Bagi

    Masyarakat

    Miskin dan

    Terpinggirkan

    yang

    mendapatkan

    layanan

    Posbakum

    - - - 100% 100% 100

    Jumlah Pemohon POSBAKUM = 2514 pemohon

    Jumlah Pemohon POSBAKUM yang dilayani = 2514 perkara Realisasi Indikator

    Kinerja Utama = 2514/2514 x 100 = 100%

    Dengan demikian untuk indikator kinerja sudah mencapai target.

    Adapun kegiatan POSBAKUM pada tahun 2011 tidak ada.

    f. Persentase kegiatan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang

    mendapatkan layanan sidang keliling

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-6

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    kegiatan bagi

    masyarakat

    miskin dan

    terpinggirkan

    yang

    mendapatkan

    layanan

    sidang

    keliling

    100% 0% 0 100% 0% 0

    Perkara sidang keliling = 0

    Jumlah perkara sidang keliling yang putus = 0

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 0%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 26

    Adapun jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang

    mendapatkan layanan sidang keliling pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Perkara sidang keliling = 0

    Jumlah perkara sidang keliling yang putus = 0

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 0%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011 yaitu 0% karena tidak ada kegiatan.

    g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-7

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    putusan yang

    diunggah

    (upload) ke

    website.

    95% 62% 65,2 95% 91,8% 96,6

    Perkara putus tahun 2012 = 2.808 perkara

    Putusan yang diupload di website = 2.578 putusan (2.578 /2.808 x 100 =

    91,8%)

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 91,8/95 x 100 = 96,6%

    Pada tahun 2012 Pengadilan Agama Lamongan telah memutus

    sebanyak 2.808 perkara, sedangkan jumlah putusan tahun 2011 yang diunggah

    (upload) ke Website Mahkamah Agung RI adalah sebanyak 2.578 perkara atau

    sebanyak 91,8%.

    Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini belum mencapai target

    yang telah ditetapkan.

    Adapun jumlah Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website

    pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Perkara putus tahun 2011 = 2.629 perkara

    Putusan yang diupload di website = 1.622 putusan (1622/2629 x 100 = 62%)

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 62/95 x 100 = 65,2%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012

    dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan sebanyak 31,4%.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 27

    Sebagai wujud dari pelayanan publik, Pengadilan Agama Lamongan

    telah mengupload putusannya ke website Direktori Putusan Mahkamah Agung

    RI.

    Upload putusan ini telah mendapatkan anugerah sebagai Peringkat

    Terbaik Keempat 2012 dalam Upload Putusan Terbanyak di Direktori Putusan

    dengan kategori jumlah perkara antara 2000-3100 ditahun 2011. Sesuai

    dengan Piagam Penghargaan dari Direktorat Jenderal Peradilan Agama

    Mahkamah Agung RI. Nomor : 170/DjA.1/HM.00/SRTF/IX/2012 tanggal 14

    September 2012.

    h. Persentase Pelayanan Meja Informasi

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-8

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    Pelayanan

    Meja

    Informasi - - - 100% 100% 100

    Jumlah permohonan informasi = 551 permohonan

    Jumlah informasi yang dilayani = 551 permohonan

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 551/551 x 100 = 100%

    Selama tahun 2012 Pengadilan Agama Lamongan telah melayani

    sebanyak 551 permohonan informasi melalui meja informasi yang tersedia di

    Pengadilan Agama Lamongan. Seluruh permohonan informasi ini telah dapat

    dilayani oleh Pengadilan Agama Lamongan.

    Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu 100%.

    Dalam pelaksanaan pelayanan publik dan meja informasi, Pengadilan

    Agama Lamongan telah mendapatkan anugerah sebagai Juara Keempat

    Pelayanan Publik dan Meja Informasi 2012 dalam kategori Pengadilan Agama

    kelas 1A dengan Piagam Penghargaan dari Direktorat Jenderal Peradilan

    Agama Mahkamah Agung RI. Nomor : 096/DjA.1/HM.00/SRTF/IX/2012 tanggal

    14 September 2012.

    Adapun Pelayanan Meja Informasi pada tahun 2011 belum ada.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 28

    i. Persentase Minutasi Berkas Perkara

    Sasaran 1 Indikator Kinerja ke-9

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    tepat waktu,

    transparan

    dan akuntabel

    Persentase

    Minutasi

    Berkas

    Perkara 100% 100% 100 100% 100% 100

    Jumlah perkara putus = 2.808 perkara

    Jumlah putusan yang telah diminutasi = 2.808 perkara

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi

    dan Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak

    putusan diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi. Berkas perkara

    yang telah diminutasi, dijahit dan disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel

    Pengadilan Agama sebagai pengaman.

    Dari jumlah putusan sebanyak 2.808 perkara, Pengadilan Agama

    Lamongan pada tahun 2012 telah dapat menyelesaikan minutasi berkas

    perkara sebanyak 2.808 berkas perkara, yang berarti indikator kinerja telah

    memenuhi target yaitu realisasi 100 %.

    Adapun tingkat penyelesaian minutasi berkas perkara pada tahun 2011

    adalah sebagai berikut :

    Jumlah perkara putus = 2.629 perkara

    Jumlah putusan yang telah diminutasi = 2.629 perkara

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 29

    SASARAN 2 : Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan

    akuntabel.

    a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

    Sasaran 2 Indikator Kinerja ke-1

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Peningkatan

    Administrasi

    perkara yang

    efektif,

    efisien, dan

    akuntabel

    Persentase

    penyelesaian

    administrasi

    penerimaan

    perkara

    100% 100% 100 100% 100% 100

    Jumlah perkara masuk = 2.919 perkara

    Jumlah penyelesaian administrasi perkara masuk = 2.919 perkara

    Realisasi = 2.919/2.919 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Perkara masuk oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah sebanyak

    2.919 perkara. Seluruh proses administrasi perkara dalam penerimaan perkara

    telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar

    Operasional Prosedur Pengadilan Agama Lamongan yaitu mulai dari menerima

    surat gugatan/permohonan membuat SKUM, memasukkan dalam buku jurnal

    dan induk keuangan perkara, memasukkan dalam buku register perkara.

    Adapun tingkat penyelesaian administrasi penerimaan perkara pada

    tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Jumlah perkara masuk = 2.669 perkara

    Jumlah penyelesaian administrasi perkara masuk = 2.669 perkara

    Realisasi = 2.669/2.669 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 30

    b. Persentase perkara yang disidangkan

    Sasaran 2 Indikator Kinerja ke-2

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Peningkatan

    Administrasi

    perkara yang

    efektif,

    efisien, dan

    akuntabel

    Persentase

    perkara yang

    disidangkan 97 %

    95% 97,9

    97 %

    96,7 % 99,7

    Jumlah perkara masuk = 2.919 perkara

    Jumlah perkara diperiksa = 2.825 perkara

    Realisasi = 2.825/2.919 x 100 = 96,7%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 96,7/97 x 100 = 99,7%

    Perkara masuk oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah sebanyak

    2.919 perkara. Sebanyak 2.825 perkara telah diperiksa oleh Majelis Hakim

    Pengadilan Agama sedangkan sebanyak 94 perkara belum diperiksa oleh

    Majelis Hakim karena baru dapat diperiksa pada tahun 2013, dan perkara ini

    adalah perkara masuk di akhir tahun 2012. Persentase perkara yang dapat

    diperiksa oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah 96,7 % yang berarti untuk

    indikator ini telah mendekati target, yaitu 97%.

    Adapun tingkat perkara yang disidangkan pada tahun 2011 adalah

    sebagai berikut :

    Jumlah perkara masuk = 2.669 perkara

    Jumlah perkara diperiksa = 2.542 perkara

    Realisasi = 2.542/2.669 x 100% = 95%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 95/97 x 100 = 97,9%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012

    dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan sebanyak 1,8%.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 31

    c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara

    Sasaran 2 Indikator Kinerja ke-3

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Peningkatan

    Administrasi

    perkara yang

    efektif,

    efisien, dan

    akuntabel

    Persentase

    penyelesaian

    administrasi

    putusan

    perkara

    100% 100% 100 100% 100% 100

    Jumlah perkara diputus = 2.808 perkara

    Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 2.808 perkara

    Realisasi = 2.808/2.808 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Pengadilan Agama Lamongan dapat memutus perkara sebanyak 2.808

    perkara. Seluruh proses administrasi putusan perkara telah diselesaikan secara

    baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur

    Pengadilan Agama Lamongan yaitu mulai dari memasukkan dalam buku jurnal

    dan menutup buku jurnal dan dan memasukkan dalam induk keuangan

    perkara, menerimakan sisa panjar biaya perkara kepada para pihak dan

    memasukkan dalam buku register perkara, yang berarti Persentase

    penyelesaian administrasi putusan perkara telah mencapai target yaitu 100%.

    Adapun tingkat perkara penyelesaian administrasi putusan perkara

    pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Jumlah perkara diputus = 2.629 perkara

    Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 2.629 perkara

    Realisasi = 2.629/2.629 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 32

    d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu

    Sasaran 2 Indikator Kinerja ke-4

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Peningkatan

    Administrasi

    perkara yang

    efektif,

    efisien, dan

    akuntabel

    Persentase

    penyampaian

    salinan

    putusan

    kepada para

    pihak tepat

    waktu

    100% 100% 100 100% 100% 100

    Jumlah perkara yang diputus = 2.808 perkara

    Jumlah salinan putusan yang disampaikan = 2.808 perkara

    Realisasi = 2.808/2.808 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Berdasarkan pasal 64 A Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang

    perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan

    Agama dinyatakan bahwa Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan

    kepada para pihak dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari

    kerja sejak putusan diucapkan.

    Dalam tahun 2012 Pengadilan Agama Lamongan telah memutus

    perkara sebanyak 2.808 perkara. Seluruh perkara ini telah disampaikan

    salinannya kepada para pihak.

    Adapun tingkat penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat

    waktu pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Jumlah perkara yang diputus = 2.629 perkara

    Jumlah salinan putusan yang disampaikan = 2.629 perkara

    Realisasi = 2.629/2.629 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 33

    e. Persentase akta cerai yang diterbitkan

    Sasaran 2 Indikator Kinerja ke-5

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Peningkatan

    Administrasi

    perkara yang

    efektif,

    efisien, dan

    akuntabel

    Persentase

    akta cerai

    yang

    diterbitkan 100% 100% 100 100% 100% 100

    Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan = 883 perkara = 1.766 akta cerai untuk

    suami/isteri.

    Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap = 1.535 perkara =

    3.070 akta cerai untuk suami/isteri.

    Jumlah akta cerai yang diterbitkan = Akta Cerai sebanyak 2.418 perkara

    perceraian = 4.836 akta cerai untuk suami/isteri.

    Realisasi = (1.766 + 3.070)/4.836 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Pengadilan Agama Lamongan pada tahun 2012 telah dapat memutus

    perkara cerai gugat sebanyak 1.535 dan cerai talak sebanyak 883. Perkara

    cerai gugat yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah sebanyak

    1.535 dan telah diterbitkan akta cerai sebanyak 3.070 akta cerai untuk

    suami/isteri. Sedangkan putusan cerai talak yang telah diikrarkan adalah

    sebanyak 883 dan telah diterbitkan akta cerai sebanyak 1.766 akta cerai untuk

    suami/isteri.

    Adapun tingkat akta cerai yang diterbitkan pada tahun 2011 adalah

    sebagai berikut :

    Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan = 817 perkara = 1.634 akta cerai untuk

    suami/isteri.

    Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap = 1.443 perkara =

    2.886 akta cerai untuk suami/isteri.

    Jumlah akta cerai yang diterbitkan = Akta Cerai sebanyak 2.260 perkara

    perceraian = 4.520 akta cerai untuk suami/isteri.

    Realisasi = (1.634 + 2.886)/4.520 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 34

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

    f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak

    Sasaran 2 Indikator Kinerja ke-6

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Peningkatan

    Administrasi

    perkara yang

    efektif,

    efisien, dan

    akuntabel

    Persentase

    proses

    penyerahan

    akta cerai

    kepada para

    pihak

    100% 100% 100 100% 100% 100

    Jumlah yang meminta akta cerai = 4.836 akta cerai

    Jumlah akta cerai yang diserahkan = 4.836 akta cerai

    Realisasi = 4.836/4.836 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Dalam tahun 2012 Pengadilan Agama Lamongan telah menerbitkan

    akta cerai sebanyak 2.418 perkara. Karena Akta Cerai ini untuk suami isteri

    maka ada 4.836 akta cerai. Selama tahun 2012 ini ada 4.836 akta cerai yang

    telah diserahkan kepada para pihak yang datang ke Pengadilan Agama, yang

    berarti telah 100 % akta cerai telah diserahkan kepada para pihak.

    Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak,

    Pengadilan Agama Lamongan telah memberitahukan kepada para pihak

    melalui surat untuk mengambilnya di Pengadilan Agama Lamongan.

    Adapun tingkat proses penyerahan akta cerai kepada para pihak pada

    tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Jumlah yang meminta akta cerai = 4.520 akta cerai

    Jumlah akta cerai yang diserahkan = 4.520 akta cerai

    Realisasi = 4.520/4.520 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 35

    SASARAN 3: Meningkatnya penyelesaian perkara Melalui Mediasi

    Persentase mediasi yang diselesaikan

    Sasaran 3 Indikator Kinerja ke-1

    Kinerja Utama Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    penyelesaian

    perkara Melalui

    Mediasi

    Persentase

    mediasi yang

    diselesaikan 100% 100% 100 100% 100% 100

    Jumlah perkara yang dimediasi = 700 perkara

    Jumlah mediasi yang diselesaikan = 700 perkara

    Realisasi 700/700 x 100% = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100% = 100%

    Perkara yang dimediasi oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah

    sebanyak 700 perkara. Sedangkan jumlah mediasi yang diselesaikan oleh

    Pengadilan Agama Lamongan pada tahun 2012 adalah sebanyak 700 perkara.

    Persentase perkara yang berhasil dimediasi oleh Pengadilan Agama Lamongan

    adalah 100 % yang berarti untuk indikator ini telah mencapai target, yaitu 100 %

    dari target yang telah ditetapkan.

    Adapun jumlah persentase mediasi yang diselesaikan pada tahun 2011

    adalah sebagai berikut :

    Jumlah perkara yang dimediasi = 501 perkara

    Jumlah mediasi yang diselesaikan = 501 perkara (501/501 x 100 = 100%)

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 501/501 x 100 = 100%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

    SASARAN 4 : Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui

    tindakan penegakan hukum dibidang peradilan

    - Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Banding

    Sasaran 4 Indikator Kinerja ke-1

    Kinerja Utama Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan.

    Persentase

    putusan yang

    tidak diajukan

    upaya hukum

    banding

    100% 99,7% 99,7 100% 99,6% 99,6

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 36

    Perkara yang diputus tahun 2012 = 2.808 perkara

    Perkara putus yang diajukan upaya hukum Banding = 10

    Perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding = 2.808-10 = 2.798

    Realisasi = 2.798/2.808 x 100 = 99,6%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 99,6/100 x 100 = 99,6%

    Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan putusan yang tidak diajukan

    upaya hukum banding belum mencapai target karena ada upaya hukum

    banding sebanyak 10 perkara.

    Diharapkan dapat mengindikasikan pencari keadilan pada tingkat

    pertama yang dapat menerima putusan oleh majelis hakim tingkat pertama dan

    berdasarkan laporan yang diterima tahun sebelumnya. Maka capaian kinerja

    upaya hukum yang tidak mengajukan banding adalah 99,6%.

    Adapun tingkat perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding

    pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Perkara yang diputus tahun 2011 = 2.629 perkara

    Perkara putus yang diajukan upaya hukum Banding = 8

    Perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding = 2.629-8 = 2.621

    Realisasi = 2.621/2.628 x 100 = 99,7%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 99,7/100 x 100 = 99,7%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012

    dibanding tahun 2011 mengalami penurunan sebanyak 0,1%.

    - Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Kasasi

    Sasaran 4 Indikator Kinerja ke-2

    Kinerja Utama Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    kepercayaan

    masyarakat kepada

    hukum melalui

    tindakan penegakan

    hukum dibidang

    peradilan

    Persentase

    putusan

    yang tidak

    diajukan

    upaya

    hukum

    kasasi

    80% 57% 71 80% 80% 100

    Perkara putus yang diajukan upaya hukum banding = 10 perkara

    Perkara banding yang diajukan upaya hukum kasasi = 2 perkara

    Perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi = 10-2 = 8

    Realisasi = 8/10 x 100 = 80%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 80/80 x 100 = 100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 37

    Realisasi indikator kinerja untuk perkara banding yang tidak diajukan

    upaya hukum kasasi telah mencapai target 100%.

    Adapun tingkat perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum

    kasasi pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Perkara putus yang diajukan upaya hukum banding = 7 perkara

    Perkara banding yang diajukan upaya hukum kasasi = 3 perkara

    Perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi = 7-3 = 4

    Realisasi = 4/7 x 100 = 57%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 57/80 x 100 = 71%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012

    dibanding tahun 2011 mengalami kenaikan sebanyak 29%.

    - Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

    Sasaran 4 Indikator Kinerja ke-3

    Kinerja Utama Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    kepercayaan

    masyarakat

    kepada hukum

    melalui tindakan

    penegakan

    hukum dibidang

    peradilan

    Persentase

    putusan

    yang tidak

    diajukan

    upaya

    hukum

    peninjauan

    kembali

    100% 100% 100 100% 100% 100

    Perkara kasasi yang diputus pada tahun 2012 = 3 perkara

    Perkara kasasi yang diajukan upaya peninjauan kembali = 0

    Perkara kasasi yang tidak diajukan upaya peninjauan kembali = 3-0 = 3

    Realisasi = 3/3 x 100 = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

    Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan putusan kasasi yang tidak

    diajukan upaya hukum peninjauan kembali telah mencapai target 100%.

    Adapun tingkat putusan kasasi yang tidak diajukan upaya hukum

    peninjauan kembali pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    Perkara kasasi yang diputus pada tahun 2011 = 3 perkara

    Perkara kasasi yang diajukan upaya peninjauan kembali = 0

    Perkara kasasi yang tidak diajukan upaya peninjauan kembali = 3-0 = 3

    Realisasi = 3/3 x 100 = 100%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 38

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

    SASARAN 5 : Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal Yang Efekt if

    Dan Efisien

    Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

    Sasaran 5 Indikator Kinerja ke-1

    Kinerja Utama Indikator Kinerja

    Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    pelaksanaan

    Pengawasan

    internal Yang

    Efektif

    Persentase

    pengaduan

    yang

    ditindaklanjuti

    80% 0% 0 80% 0% 0

    Jumlah pengaduan yang diterima = 0

    Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0

    Realisasi = 0/0 x 100% = 0%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/80 x 100 = 0%

    Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan pengaduan yang ditindaklanjuti

    0% karena tidak ada pengaduan yang diterima.

    Adapun tingkat pengaduan yang ditindaklanjuti pada tahun 2011 adalah

    sebagai berikut :

    Jumlah pengaduan yang diterima = 0

    Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0

    Realisasi = 0/0 x 100% = 0%

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/80 x 100 = 0%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011 yaitu 0% karena tidak ada pengaduan yang diterima.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 39

    SASARAN 6 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang

    berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti

    Sasaran 6 Indikator Kinerja ke-1

    Kinerja Utama

    Indikator Kinerja Target 2011

    Realisasi 2011

    Capaian% 2011

    Target 2012

    Realisasi 2012

    Capaian% 2012

    Meningkatnya

    kepatuhan

    terhadap

    putusan

    pengadilan

    Persentase

    permohonan

    eksekusi atas

    putusan perkara

    perdata yang

    berkekuatan hukum

    tetap yang ditindak

    lanjuti

    100% 0% 0 100% 0% 0

    Jumlah permohonan eksekusi tahun 2012 = 1

    Jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan = 0

    Realisasi 1/0 x 100 = 0%

    Indikator Kinerja Utama = 0/100 x 100 = 0%

    Realisasi indikator kinerja untuk permohonan eksekusi atas putusan

    perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti tidak berhasil

    karena kekurangan biaya eksekusi yang belum dipenuhi oleh Pemohon Eksekusi.

    Adapun tingkat permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang

    berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti pada tahun 2011 adalah sebagai

    berikut :

    Jumlah permohonan eksekusi tahun 2011 = 1

    Jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan = 0

    Realisasi 1/0 x 100 = 0%

    Indikator Kinerja Utama = 0/100 x 100 = 0%

    Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sama

    dengan tahun 2011.

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 40

    C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

    Biaya Operasional untuk semua kegiatan adalah bersumber dari Daftar Isian

    Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

    Adapun pelaksanaan biaya operasional tersebut adalah sebagai berikut :

    a). Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan DIPA tahun anggaran 2012 untuk

    Pengadilan Agama Lamongan;

    b). Membuat Rencana Fisik Penggunaan Anggaran DIPA tahun anggaran 2012

    untuk Pengadilan Agama Lamongan;

    c). Melaksanakan anggaran rutin dengan memperhatikan skala prioritas, efektifitas

    dan efisiensi dengan berpedoman pada Rencana Fisik Tahunan dan Triwulan

    yaitu

    (1). Membuat Daftar Gaji setiap bulan untuk pegawai Pengadilan Agama

    Lamongan;

    (2). Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Bojonegoro

    untuk gaji induk, kekurangan gaji, kekurangan tunjangan, lembur, honor-

    honor, Penggantian Uang Persediaan serta Belanja Modal;

    (3). Menatausahakan administrasi keuangan DIPA Pengadilan Agama

    Lamongan dengan realisasi sebagai berikut :

    (a) Belanja Pegawai

    Pagu DIPA Rp. 2.283.973.000,-

    Realisasi DIPA Rp. 2.479.496.657,-

    Sisa dana DIPA Rp. (195.523.657),-

    Persentase Realisasi DIPA 144,86 %

    (b) Belanja Barang

    Belanja Barang Es 01

    Pagu DIPA Rp. 572.337.000,-

    Realisasi DIPA Rp. 570.930.010,-

    Sisa dana DIPA Rp. 1.406.990,-

    Persentase Realisasi DIPA 99,75%

    Belanja Barang Es 04

    Pagu DIPA Rp. 66.600.000,-

    Realisasi DIPA Rp. 64.800.000,-

    Sisa dana DIPA Rp. 1.800.000,-

    Persentase Realisasi DIPA 97,30%

    (c) Belanja Modal

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 41

    Pagu DIPA Rp. 0,-

    Realisasi DIPA Rp. 0,-

    Sisa dana DIPA Rp. 0,-

    Persentase Realisasi DIPA 0 %

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 42

    BAB IV

    PENUTUP

    A. SIMPULAN

    1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama

    Lamongan Tahun 2012 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang

    mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian

    strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

    maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.

    2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan

    sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada 5 (lima) indikator

    tidak tercapai yaitu :

    a. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6

    bulan.

    b. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

    c. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding.

    d. Persentase perkara yang disidangkan.

    e. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang

    berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

    Dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2013.

    3. Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima kepada pencari keadilan, di

    Pengadilan Agama Lamongan maka dalam melaksanakan tugasnya

    berpedoman pada Standar Operasional prosedur (SOP) yang telah

    didiskusikan dengan bagian terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang

    dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor W13-

    A17/2587/OT.01.3/SK/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011 sebagai

    implementasi dari Undang-Undang Nomor : 25 / 2009 tentang Pelayanan

    Publik dan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor

    W13-A17/604/OT.01.3/SK/III/2012 tanggal 5 Maret 2012 tentang Standar

    Pelayanan Peradilan.

    4. Penyelesaian perkara pada tahun 2012 pada Pengadilan Agama Lamongan

    telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun

    2011 sebanyak 590 perkara, seluruhnya telah diselesaikan (100%). Sedangkan

    untuk perkara masuk tahun 2012 sebanyak 2.919 perkara telah diselesaikan

  • LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2012

    Halaman 43

    sebanyak 2.218 (76%), sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2012 sebanyak

    701 perkara (20 %);

    5.