lakip pengadilan agama sumbawa besar tahun 2014 i-v.pdf[ lakip pengadilan agama sumbawa besar ]...

34
[LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamendemen, dinyatakan bahwa “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen tersebut, maka Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman diganti dengan Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Dalam pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, dinyatakan bahwa “Organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung”, sedangkan dalam pasal 21 ayat (2) dinyatakan bahwa “ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing- masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Sebagai realisasi dari pasal tersebut, pada tanggal 30 Juni 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial di semua lingkungan Peradilan ke Mahkamah Agung. Dalam pasal 28 dinyatakan bahwa “Susunan, kekuasaan dan hukum acara Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 diatur dengan Undang-Undang tersendiri”. Sebagai realisasi dari pasal 28 dan pasal 21 ayat (1) tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Pada Peradilan Agama juga telah terjadi perubahan atas Undang-Undang Nonor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan pertama dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun

Upload: duongdieu

Post on 18-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang telah diamendemen, dinyatakan bahwa “Kekuasaan Kehakiman

dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya

dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan

militer,, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah

Konstitusi”. Dengan amandemen tersebut, maka Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004

tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman diganti dengan Undang-

Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Dalam pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, dinyatakan

bahwa “Organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Agung dan badan peradilan

yang berada di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung”, sedangkan

dalam pasal 21 ayat (2) dinyatakan bahwa “ketentuan mengenai organisasi, administrasi

dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-

masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan

lingkungan peradilan masing-masing”. Sebagai realisasi dari pasal tersebut, pada

tanggal 30 Juni 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial di

semua lingkungan Peradilan ke Mahkamah Agung.

Dalam pasal 28 dinyatakan bahwa “Susunan, kekuasaan dan hukum acara

Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya sebagaimana

dimaksud dalam pasal 25 diatur dengan Undang-Undang tersendiri”. Sebagai realisasi

dari pasal 28 dan pasal 21 ayat (1) tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, dan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Pada Peradilan Agama juga telah terjadi perubahan atas Undang-Undang Nonor

7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang perubahan pertama dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

2

2009. Pengadilan Agama Sumbawa Besar sebagai salah satu pelaksana kekuasaan

kehakiman, yang bertugas menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan

keadilan berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan

mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain

yang diberikan berdasarkan Undang-Undang.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009

tersebut, tidak hanya berisi tentang satu atapnya Badan Peradilan Agama di bawah

Mahkamah Agung, akan tetapi juga berisi tentang penambahan kewenangan Peradilan

Agama diantaranya adalah mengenai perkara-perkara tertentu dibidang perkawinan,

waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shodaqoh dan ekonomi syari’ah. tentang

Ekonomi Syariah. Dengan bertambahnya kewenangan ini makin berat pula beban dan

kewajiban Peradilan Agama. Maka seluruh aparat Peradilan Agama khususnya para

hakim dituntut untuk mengusai seluruh syari’at Islam termasuk seluk beluk tentang

ekonomi syari’ah yang kontemporer maupun Ahkamul Mu’amalat dan hubungannya

dengan Bank Indonesia serta permasalahan yang akan timbul dikemudian.

Dalam pelaksanaannya untuk tingkat pertama yang meliputi wilayah kota atau

kabupaten dilakukan oleh Pengadilan Agama, dan untuk tingkat banding yang meliputi

wilayah propinsi dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Agama. Tugas pokoknya adalah

untuk menerima, memeriksa, mengadili, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara

di atas dari orang-orang yang beragama Islam.

Mengingat luasnya lingkup tugas dan beratnya beban yang harus dilaksanakan

oleh Pengadilan, maka perlu adanya perhatian yang besar terhadap tata cara

pengelolaan administrasi Pengadilan. Hal ini sangat penting, karena bukan saja

menyangkut aspek ketertiban dalam menyelenggarakan administrasi, baik di bidang

teknis yudisial/perkara maupun bidang teknis non yudisial/sekretariat, yang

mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan peradilan itu sendiri.

Komitmen Mahkamah Agung selaku induk badan-badan peradilan untuk

mewujudkan pelayanan yang maksimal terhadap pencari keadilan serta transparansi

dalam pengelolaan perkara telah menempatkan teknologi informasi dalam kedudukan

yang signifikan. Oleh karenanya secara bertahap harus diikuti dengan pemanfaatan

teknologi informasi tersebut dalam pengelolaan penyelenggaraan pengadilan, baik dalam

konteks pengelolaan perkara maupun administrasi umum.

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

3

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, salah satu prasyarat penting yang

perlu diperhatikan adalah urgensi perlunya meningkatkan kapasitas dan kualitas

aparatur peradilan secara berkesinambungan. Hal ini penting, tidak saja dalam rangka

menyesuaikan kapasitas dan kualitas dengan tuntutan pelaksanaan administrasi

modern, tetapi juga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan pengadilan dalam

memberikan pelayanan kepada pencari keadilan secara tepat, sederhana, dan biaya

ringan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan internalnya yaitu karyawan

pengadilan dari tingkat tertinggi hingga terendah.

Sejalan dengan program Pembaharuan Mahkamah Agung dan Pengadilan pada

umumnya, dalam upaya mengembalikan citra Mahkamah Agung serta Pengadilan di

bawahnya sebagai lembaga terhormat dan dihormati. Pengadilan Agama Sumbawa

Besar sejak tahun 2010 dan sampai dengan tahun 2014 telah melakukan beberapa hal

diantaranya meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Informasi,

sebagai sarana untuk penataan sistem informasi, manajemen yang lebih efektif dan

efisien, selain meningkatkan kualitas kinerja peradilan, dapat juga digunakan untuk

meningkatkan transparansi system peradilan itu sendiri.

Selain itu dalam penyelenggaraannya keseluruhan fungsi dalam pengadilan baik

fungsional maupun struktural sedapat mungkin melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya secara taat dengan memperhatikan segi-segi dinamis dari tugas pokok dan

fungsi tersebut. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya hendaklah diikuti dengan

pengawasan yang memadai, utamanya pengawasan melekat yang dilakukan secara

berjenjang sesuai dengan struktur organisasi pengadilan maupun kaidah-kaidah

pengaturan pengawasan lainnya.

Berdasarkan premis-premis di atas, maka kebijakan umum Pengadilan Agama

Sumbawa Besar, adalah meliputi :

1. Perwujudan tata kelola pengadilan yang baik, benar, efektif dan efisien;

2. Perwujudan pengadilan agama yang berbasis teknologi informasi;

3. Peningkatan kapasitas dan kualitas aparatur pengadilan; dan

4. Pengawasan yang berkesinambungan atas jalannya pengadilan.

Seiring dengan kebijakan umum tersebut di atas Pengadilan Agama Sumbawa

Besar pada setiap awal dan khususnya tahun 2014 mengawali tugasnya dengan

melaksanakan beberapa program reformasi birokrasi sebagai bagian dari 5 program

quick wins yang dicanangkan oleh Mahkamah Agung R.I., diantaranya adalah

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

4

transparansi putusan melalui website : pa-sumbawabesar.go.id, manajemen informasi

teknologi, dan manajemen sumber daya manusia.

Berbagai kegiatan pembaruan yang telah dilaksanakan, sedang berjalan

maupun dalam tahap perencanaan, pada hakekatnya merupakan upaya Pengadilan

Agama Sumbawa Besar untuk mewujudkan peradilan yang agung dalam mencapai

pengadilan yang moderen. Modernisasi Pengadilan Agama bukanlah semata-mata

implementasi teknologi informasi saja namun juga modernisasi terhadap pola

kelembagaan, manajemen organisasi dan Sumber Daya Manusia.

Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip

pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya

akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan

pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya.

Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja

pada setiap instansi pemerintah. Yang mana pada prinsipnya setiap satuan kerja

seharusnya mempunyai barometer untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi

berjalan dengan baik atau tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum

tercapai.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

1. Kedudukan Peradilan Agama

Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang merupakan salah satu pemegang

kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Agama secara organisatoris,

administratif dan finansial serta teknis yustisial mempunyai kedudukan berada di

bawah pembinaan dan pengawasan Mahkamah Agung R.I.

Pengadilan Agama Sumbawa Besar berdasarkan surat keputusan Sekretaris

Mahkamah Agung R.I. Nomor : 039/SEK/SK/IX/2008 tanggal 17 September 2008

termasuk Pengadilan Agama Klas I B. Dan mempunyai kedudukan di Ibu kota

Kabupaten Sumbawa, menempati gedung permanen berlantai II yang berdiri diatas

tanah seluas 2.000 m² yang terletak di Kelurahan Lempeh Kecamatan Sumbawa

Kabupaten Sumbawa. Dengan alamat di Jalan Bungur Nomor 4 b Sumbawa 84313

telp. 0371-21866 / fax. 0371-21204, home page: www.pa-sumbawabesar.go.id email:

[email protected].

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

5

Photo Kantor Pengadilan Agama Sumbawa Besar di Jl. Bunggur No. 4 B Sumbawa Besar (doc. PA.Sub) Sejak berdirinya Pengadilan Agama Taliwang pada tanggal 26 Nopember

2011, maka wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang dulunya

mempunyai wilayah hukum dua Kabupaten yaitu wilayah Kabupaten Sumbawa dan

wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Maka sejak tahun 2012 wilayah yurisdiksinya

hanya meliputi wilayah hukum dari Kabupaten Sumbawa saja, yang terdiri dari 158

Desa dan 8 Kelurahan dari 24 kecamatan, dengan luas wilayah 8.493 Km² dan

jumlah penduduk 413.869 jiwa.

2. Tugas Pokok

Pengadilan Agama Sumbawa Besar mempunyai tugas pokok yang sama

sebagaimana tugas pokok pengadilan-pengadilan agama yang lain. Sebagaimana

diamanatkan dalam Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2006, diubah lagi dengan undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 disebutkan

bahwa :

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam dibidang :

a. Perkawinan, yang meliputi :

1. izin beristri lebih dari seorang;

2. izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berusia 21 (dua

puluh satu) tahun, dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam garis

lurus ada perbedaan pendapat;

3. dispensasi kawin;

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

6

4. pencegahan perkawinan;

5. penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah;

6. pembatalan perkawinan;

7. gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan istri;

8. perceraian karena talak;

9. gugatan perceraian;

10. penyelesaian harta bersama;

11. penguasaan anak-anak;

12. ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak

yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya;

13. penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas

istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri;

14. putusan tentang sah tidaknya seorang anak;

15. putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua;

16. pencabutan kekuasaan wali;

17. penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan

seorang wali dicabut;

18. penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18

(delapan belas) tahun yang ditinggal kedua orang tuanya;

19. pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada di

bawah kekuasaannya;

20. penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak

berdasarkan hukum Islam;

21. putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan

perkawinan campuran;

22. pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dijalankan menurut

peraturan yang lain.

b. Waris; c. Wasiat; d. Hibah; e. Wakaf; f. Zakat; g. Infaq; h. Shadaqah; dan

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

7

i. Ekonomi syari'ah, yang meliputi : 1. bank syari’ah; 2. lembaga keuangan mikro syari’ah. 3. asuransi syari’ah; 4. reasuransi syari’ah; 5. reksa dana syari’ah; 6. obligasi syari’ah dan surat berharga berjangka menengah syari’ah; 7. sekuritas syari’ah; 8. pembiayaan syari’ah; 9. pegadaian syari’ah; 10. dana pensiun lembaga keuangan syari’ah; dan 11. bisnis syari’ah.

3. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas - tugas pokok tersebut Pengadilan Agama

secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi mengadili (judicial power), yaitu memeriksa dan mengadili perkara-

perkara yang menjadi kewenangan pengadilan agama didaerah hukum masing-

masing. (vide Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2006 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009).

b. Fungsi pengawasan, yaitu mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan

tingkah laku hakim, panitera/sekretaris, dan seluruh jajarannya. (vide : Pasal 53

ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2006 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009) serta terhadap

pelaksanaan administrasi umum. (vide : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004

tentang kekuasaan kehakiman). Pengawasan tersebut dilakukan secara berkala

oleh Hakim Pengawas Bidang.

c. Fungsi pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk

kepada jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis yustisial, administrasi

peradilan maupun administrasi umum. (vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo. Undang-

Undang Nomor 50 Tahun 2009)

d. Fungsi administratif, yaitu memberikan pelayanan administrasi kepaniteraan

bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi, perkara banding,

kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya. Dan

memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan

Pengadilan Agama (kepegawaian, keuangan dan umum).

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

8

e. Fungsi nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat

tentang hukum Islam pada instansi pemerintah didaerah hukumnya, apabila

diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo. Undang-Undang Nomor

50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.

f. Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset/penelitian

dan lain sebagainya, seperti diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung

RI. Nomor : KMA/004/SK/II/1991.

Di samping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para

pencari keadilan di Pengadilan Agama Sumbawa Besar, maka dalam melaksanakan

tugasnya berpedoman pada Standart Operasional Prosedur (SOP), yang telah

didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa beban kerja yang muatannya

antara lain sebagai berikut :

1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja ;

2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja

dari setiap posisi ;

3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk

mengambil keputusan ;

4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung jawab

tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya ;

5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ;

6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan tangung

jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang

dibangun .

Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa organisasi

menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi

salah satu tujuan Reformasi Birokrasi.

Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional

Prosedur tentang :

1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama ;

2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS ;

3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) ;

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

9

4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli ;

5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui Kementerian Luar

Negeri, Media Massa dan Delegasi ;

6. Tata persidangan ;

7. Penyelesaian perkara melalui mediasi ;

8. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim ;

9. Penyampaian Salinan Putusan ;

10. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak

berperkara;

11. Penembalian Sisa Panjar Biaya Perkara ;

12. Proses pemberkasan perkara dan minutasi ;

13. Publikasi putusan ;

14. Pengarsipan berkas perkara ;

15. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang ;

16. Permohonan Banding ;

17. Permohonan Perkara Kasasi ;

18. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali ;

19. Penanganan Pengaduan Masyarakat ;

20. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada Direktorat Administrasi

Peradilan Agama.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Undang-Undang Nonor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama,

yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan

pertama dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, disebutkan

bahwa “Tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja kepaniteraan

dan sekretariat Pengadilan diatur lebih lanjut oleh Mahkamah Agung”. Kemudian

susunan organisasi dan tata kerja kepaniteraan dan sekretariat diatur dalam Surat

Keputusan Mahkamah Agung Nomor: KMA/004/SK/II/1992.

Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim

Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.

1. Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua.

2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman.

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

10

3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin

oleh seorang Panitera.

4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang

Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Hukum,

Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera

juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang

Jurusita/Jurusita Pengganti.

5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh

oleh seorang Sekretaris.

6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris

dan 3 (orang) Kasubbag. Yaitu Kasubbag. Kepegawaian, Kasubbag. Keuangan,

dan Kasubbag. Umum.

7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama.

Adapun susunan organisasi Pengadilan Agama Sumbawa Besar tahun 2014

adalah sebagai berikut :

No Jabatan Nama

1 2 3 1 Ketua Mansur, S.H 2 Wakil Ketua Drs. H. Misbachul Munir, M.H. 3 Hakim 1. Abubakar, S.H

2. H. Muhlis, S.H 3. Drs. Ahmad Nur, M.H. 4. H.M. Maftuh, S.H.,M.E.I 5. A. Riza Suaidi, S.Ag.,M.HI.

4 Panitera/Sekretaris H. Abubakar Mansur, S.H. 5 Wakil Panitera Kartika Sri Rohana, S.H 6 Wakil Sekretaris Husninas, S.Ag. 7 Panitera Muda Permohonan St. Faridahtul Athransy, S.H. 8 Panitera Muda Gugatan Syaifullah, S. Ag. 9 Panitera Muda Hukum Sartono, S.H.

10 Kasubbag Kepegawaian Muhammad Syapiun, SH.I. 11 Kasubbag Keuangan Rila Farwatiningsih, SE 12 Kasubbag Umum Lalu Tauhid, S. HI. 13 Panitera Pengganti 1. Hj. Patahiyah, S. HI.

2. Najamuddin, S. Ag. 3. Amiruddin, S.H. 4. Titin Suhartini, S.H. 5. Aminah, S.H. 6. Siti Maryam, S.H. 7. H. Husni Thamrin, S.HI

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

11

14 Jurusita Hariri, S.HI 15 Jurusita Pengganti 1. Nuraini, S.H

2. Idamansyah 3. Martinah 4. Ath Thariq Rahman

16 Staf Elfira Purnaningrum, S.H.

Untuk mengetahui bagan struktur organisasi dapat dilihat sebagaimana dalam

lampiran 1. D. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan

pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Agama Sumbawa Besar dalam tahun 2014.

Capaian kinerja 2014 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja 2013 sebagai

tolok ukur keberhasilan tahunan organsisasi. Analisa atas capaian kinerja terhadap

rencana kinerja ini akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan

kinerja di masa datang.

Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Sumbawa Besar

disusun sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas Pokok dan

Fungsi, dan Struktur Organsisasi.

Bab II – Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menjelaskan berbagai Program Prioritas

Peradilan Agama untuk periode tahun 2010-2014 dan Penetapan Kinerja Pengadilan

Agama Sumbawa Besar untuk Tahun 2014.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisa pencapaian kinerja Pengadilan

Agama Sumbawa Besar dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap

pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2014.

Bab IV – Penutup – menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas

Kinerja Pengadilan Agama Sumbawa Besar tahun 2014, dan menguraikan rekomendasi

yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

12

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 - 2019

Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Mahkamah Agung RI telah

mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2014 merupakan tahun

kelima dari Rencana Strategis (Renstra) yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung

RI yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan.

a. Visi dan Misi

Visi Pengadilan Agama Sumbawa Besar mengacu pada visi Mahkamah Agung

RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia, yaitu “ Terwujudnya Badan Peradilan Agama Sumbawa Besar sebagai Penegak Keadilan untuk Kemaslahatan ”

Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Sumbawa

Besar menetapkan misi-misi sebagai berikut :

1. Melaksanakan Kekuasaan Kehakiman yang merdeka, Adil, Bersih, Profesional

dan dipercaya, dengan memberi pelayanan Prima yang di dukung oleh

Administrasi yang baik ;

2. Mewujudkan Visi dengan memegang teguh aturan, mengingat sumpah jabatan

menghayati kode etik profesi yang berlandaskan asas keadilan dan asas

kebaikan.

Atas dasar visi dan misi tersebut di atas maka Mahkamah Agung telah

mencanangkan Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun

2010 – 2035.

Ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradilan Yang Agung yaitu :

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif.

2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang

dialokasikan secara proporsional dalam APBN.

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan

terukur.

4. Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat waktu,

biaya ringan, proporsional, dan adil.

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

13

5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja

yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan.

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria

obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional.

7. Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif.

8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan

transparansi.

10. Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang

modern.

Dalam pelaksanan Reformasi Birokrasi tersebut ada 8 (delapan) program prioritas

Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu :

1. Penyelesaian Perkara yang tepat waktu.

2. Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik.

3. Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik.

4. Meja Informasi untuk memberikan pelayanan informasi di gedung pengadilan.

5. Pelayanan Publik yang prima.

6. Implementasi SIADPA Plus sebagai outomasi Pola Bindalmin.

7. “Justice For All” yang terdiri dari Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan Pos

Bantuan Hukum (Posbakum).

8. Pengawasan.

Kedelapan program tersebut harus diapliksikan dalam pelaksanaan tugas

sehari-hari di Pengadilan Agama Sumbawa Besar.

b. Tujuan dan Sasaran Strategis b.1. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan

visi dan misi Pengadilan Agama Sumbawa Besar

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

14

Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Sumbawa Besar adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan

kepada masyarakat pencari keadilan.

2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang profesional,

efektif, efisien, dan akuntabel.

3. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan

hukum kepada masyarakat pencari keadilan

b.2. Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan

Agama Sumbawa Besar adalah sebagai berikut :

No. Sasaran Indikator Kinerja

1. Terwujudnya penyelesaian

perkara yang sederhana, tepat

waktu, transparan dan

akuntabel

1. Prosentase Penyelesaian Perkara

2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

diselesaikan tepat waktu.

3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

mendapatkan layanan Posbakum

4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat

miskin yang terpinggirkan yang

mendapatkan layanan sidang keliling

5. Prosentase putusan yang diunggah

(upload) ke website.

6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi

7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara

2. Terselesaikannya Administrasi

perkara yang efektif, efisien,

dan akuntabel

1. Prosentase proses administrasi

penerimaan perkara.

2. Prosentase proses pemeriksaan

perkara

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

15

3. Prosentase proses administrasi

putusan perkara.

4. Prosentase proses penyampaian

salinan putusan kepada para pihak.

5. Prosentase penerbitan akta cerai

6. Prosentase proses penyerahan akta

cerai kepada para pihak.

3. Terwujudnya penyelesaian

perkara melalui mediasi

Prosentase mediasi yang berhasil

4. Terwujudnya pelaksanaan

Pengawasan internal yang

efektif dan efisien

Prosentase pengaduan yang

ditindaklanjuti

c. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Pengadilan Agama Sumbawa Besar melaksanakan program pokok dan kegiatan

sebagaima program dan kegiatan yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Sumbawa Besar. Program-program tersebut

merupakan program pokok Pengadilan Agama Sumbawa Besar di dalam

melaksanakan tugas pokok sebagai salah satu badan peradilan. Program-program

tersebut kemudian dijabarkan dalam beberapa kegiatan yang mendukung

terlaksanakannya tugas pokok dan fungsi satuan kerja Pengadilan Agama Sumbawa

Besar, diuraikan sebagai berikut :

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung

Program ini untuk mendukung tercapainya sasaran strategis Pengadilan

Agama Sumbawa Besar sebagaima yang telah ditetapkan dalam Indicator

Kinerja Utama. Adapun kegiatan pokok dalam program ini adalah:

a) Pembayaran gaji dan remonerasi,

b) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan kantor,

c) Penyelesaian laporan keuangan dan BMN,

d) Pengelolaan PNBP, dan

e) Pengolaan administrasi persuratan, arsip keuangan dan pembinaan.

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

16

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program ini untuk mendukung tercapainya sasaran strategis Pengadilan

Agama Sumbawa Besar sebagaima yang telah ditetapkan dalam Indicator

Kinerja Utama. Adapun kegiatan pokok dalam program ini adalah:

a. Penyediaan sarana dan prasarana perkantoran,

b. Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan

operasional teknis yudisial dan penyelenggaraan operasional non teknis

yudisial,

c. Pengembangan pemanfaatan informasi teknologi (IT) untuk terlaksananya

peradilan berbasis teknologi informasi.

3) Program Peningkatan Manajemen Peradilan

Program ini untuk mendukung tercapainya sasaran strategis Pengadilan

Agama Sumbawa Besar sebagaima yang telah ditetapkan dalam Indicator

Kinerja Utama. Adapun kegiatan pokok dalam program ini adalah:

a. Penyelesaian perkara,

b. Pelayanan proses administrasi perkara,

c. Pelaksanaan perkara prodeo, bagi masyarakat miskin dan terpingirkan,

d. Penyelenggaraan siding keliling untuk memberikan akses kepada

masyarakat pencari keadilan,

e. Pelayanan informasi perkara, melaluai publikasi putusan,

f. Pengembangan dan pemanfaatan IT dalam pengeloloaan administrasi

perkara dengan aplikasi SIADPA/SIADPA PLUS,

g. Pengelolaan arsip perkara.

d. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan

sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator

kinerja utama dapat dijabarkan sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Utama (IKU) Target

1. 1. Prosentase penyelesaian Perkara

2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan

Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

95 %

350 Pkr

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

17

3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan

Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum

4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin yang

terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi

7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara

0 Kgt

6 kgt

100 %

100 %

95 %

2. 1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara.

2. Prosentase proses pemeriksaan perkara

3. Prosentase proses administrasi putusan perkara.

4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada

para pihak.

5. Prosentase penerbitan akta cerai

6. Prosentase proses penyerahan akta cerai kepada para

pihak.

100%

100%

100%

100%

100%

90%

3. Prosentase mediasi yang berhasil 25%

4. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100%

B. Rencana Kinerja Tahunan 2016

Rencana kinerja merupakan suatu perencanaan kerja yang berupa pernyataan

komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas

dan terukur untuk satu tahun mendatang dengan mempertimbangkan sumber daya

yang dikelolanya.

No. Sasaran Indikator Target

1. Terwujudnya

penyelesaian perkara

yang sederhana, tepat

waktu, transparan dan

akuntabel

1. Prosentase penyelesaian Perkara

2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

diselesaikan tepat waktu.

3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

mendapatkan layanan Posbakum

95 %

350 Pkr

250 JL

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

18

4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat

miskin yang terpinggirkan yang

mendapatkan layanan sidang

keliling

5. Prosentase putusan yang

diunggah (upload) ke website.

6. Prosentase Pelayanan Meja

Informasi

7. Prosentase Minutasi Berkas

Perkara

8 kgt

90 %

100 %

100 %

2. Terselesaikannya

Administrasi perkara

yang efektif, efisien, dan

akuntabel

1. Prosentase proses administrasi

penerimaan perkara.

2. Prosentase proses pemeriksaan

perkara

3. Prosentase proses administrasi

putusan perkara.

4. Prosentase proses penyampaian

salinan putusan kepada para

pihak.

5. Prosentase penerbitan akta cerai

6. Prosentase proses penyerahan

akta cerai kepada para pihak.

100 %

90 %

100%

100%

100%

95 %

3. Terwujudnya

penyelesaian perkara

melalui mediasi

Prosentase mediasi yang berhasil 25%

4. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien

Prosentase pengaduan yang

ditindaklanjuti

100%

C. Penetapan Kinerja Tahun 2015

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

19

dikelolanya. Penetapan Kinerja ini merupa tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja

pada akhir tahun 2014.

Tabel Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Sumbawa Besar

Tahun 2015

No. Sasaran Indikator Target

1. Terwujudnya

penyelesaian perkara

yang sederhana, tepat

waktu, transparan dan

akuntabel

1. Prosentase penyelesaian Perkara

2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

diselesaikan tepat waktu.

3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

mendapatkan layanan Posbakum

4. Jumlah kegiatan bagi

masyarakat miskin yang

terpinggirkan yang mendapatkan

layanan sidang keliling

5. Prosentase putusan yang

diunggah (upload) ke website.

6. Prosentase Pelayanan Meja

Informasi

7. Prosentase Minutasi Berkas

Perkara

95 %

100 Pkr

240 JL

3 kgt

70 %

100 %

95 %

2. Terselesaikannya

Administrasi perkara

yang efektif, efisien, dan

akuntabel

1. Prosentase proses administrasi

penerimaan perkara.

2. Prosentase proses pemeriksaan

perkara

3. Prosentase proses administrasi

putusan perkara.

4. Prosentase proses penyampaian

salinan putusan kepada para

pihak.

5. Prosentase penerbitan akta cerai

100 %

90 %

100%

100%

100%

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

20

6. Prosentase proses penyerahan

akta cerai kepada para pihak.

90 %

3. Terwujudnya

penyelesaian perkara

melalui mediasi

Prosentase mediasi yang berhasil 25%

4. Terwujudnya

pelaksanaan Pengawasan

internal yang efektif dan

efisien

Prosentase pengaduan yang

ditindaklanjuti

100%

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

21

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama tahun 2014 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah

ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengkuran terhadap tingkat capaian kinerja

Pengadilan Agama Sumbawa Besar dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja

Uraian Target Realisasi % 1. Terwujudnya

penyelesaian

perkara yang

sederhana,

tepat waktu,

transparan dan

akuntabel

1. Prosentase Penyelesaian

Perkara

2. Jumlah Perkara Bagi

Masyarakat Miskin dan

Terpinggirkan yang

diselesaikan tepat waktu.

3. Jumlah Perkara Bagi

Masyarakat Miskin dan

Terpinggirkan yang

mendapatkan layanan

Posbakum

4. Jumlah kegiatan bagi

masyarakat miskin yang

terpinggirkan yang

mendapatkan layanan

sidang keliling

5. Prosentase putusan yang

diunggah (upload) ke

website.

6. Prosentase Pelayanan

Meja Informasi

7. Prosentase Minutasi

Berkas Perkara

95 %

100 Pkr

0 Pkr

6 kgt

50 %

100 %

95 %

90,53 %

127 Pkr

0 Pkr

9 kgt

48,76 %

100 %

96,52 %

95

127

0

150

97,52

100

102

2. Terselesaikann 1. Prosentase proses 100 % 100 % 100

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

22

ya Administrasi

perkara yang

efektif, efisien,

dan akuntabel

administrasi penerimaan

perkara.

2. Prosentase proses

pemeriksaan perkara

3. Prosentase proses

administrasi putusan

perkara.

4. Prosentase proses

penyampaian salinan

putusan kepada para

pihak.

5. Prosentase penerbitan

akte cerai

6. Prosentase proses

penyerahan akta cerai

kepada para pihak.

85 %

100 %

100 %

90 %

100 %

90,52 %

100 %

100 %

96 %

96 %

106

100

100

106

96

3. Terwujudnya

penyelesaian

perkara melalui

mediasi

Prosentase mediasi yang

berhasil

25 % 2,92 % 11,68

4. Terwujudnya

pelaksanaan

Pengawasan

internal yang

efektif dan

efisien

Prosentase pengaduan yang

ditindaklanjuti

100 % 100 % 100

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Analisis akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Sumbawa Besar dapat dijelaskan

sebagai berikut :

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

23

Dalam tahun anggaran 2014, Pengadilan Agama Sumbawa Besar telah menetapkan

4 (empat) sasaran yang akan dicapai. Keempat sasaran tersebut selanjutnya diukur

dengan mengaplikasikan 15 (lima belas) indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun

menunjukkan bahwa hanya 11 (Sebelas) indikator kinerja yang telah dapat dicapai

dengan hasil baik, sedangkan 3 (Tiga) indikator tidak tercapai yaitu Jumlah Perkara

Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu, Prosentase

putusan yang diunggah (Upload) ke Website dan Prosentase mediasi yang berhasil.

Sedangkan 1 (Satu) realisasi indikator kinerjanya 0% karena tidak ada kegiatan yaitu

Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan

Posbakum.

SASARAN 1: Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu,

transparan dan akuntabel

1. Prosentase Penyelesaian Perkara.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase Penyelesaian Perkara 95 % 90,53% 95

Perkara yang ditangani tahun 2014 = sisa tahun 2013 + perkara masuk tahun 2014

Perkara yang ditangani tahun 2014 = 131 + 1.516 = 1.647 perkara

Perkara yang diputus tahun 2014 = 1.491 perkara

Realisasi = 1.491/1.647 X 100 = 90,53 %

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 90,53/80 X 100 = 113,16 %

Sisa Perkara Pengadilan Agama Sumbawa Besar tahun 2013 adalah sebanyak

131 perkara sedangkan perkara yang diterima adalah sebanyak 1.516 perkara, sehingga

perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Sumbawa Besar adalah sebanyak 1.647

perkara. Dalam tahun 2014 Majelis Hakim Pengadilan Agama Sumbawa Besar telah

memutus perkara sebanyak 1.491 perkara. Realisasi dari Indikator Kinerja utama untuk

penyelesaian sisa perkara tahun 2013 dan perkara tahun 2014 adalah 90,53 %.

Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini telah Mencapai target, yaitu 113,16

% dari target yang telah ditetapkan.

Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung belum

menetapkan berapa target yang ideal untuk prosentase penyelesaian perkara ini.

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

24

Namun target 80% yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama Sumbawa Besar adalah

suatu target yang cukup ideal karena Jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan

Agama Sumbawa Besar adalah 1.647 perkara kalau ditargetkan harus diselesaikan

sedikitnya 80% maka perkara yang harus diputus adalah 80% x 1.647 = 1.318 perkara

yang berarti setiap bulan harus dapat memutus perkara sebanyak 1.318 : 12 = 110

perkara. Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama

Sumbawa Besar sebanyak 7 orang ( 5 Majelis Hakim) maka setiap majelis hakim harus

dapat memutus perkara sebanyak 22 perkara setiap bulannya. Dengan demikian target

80 % penyelesaian perkara adalah target yang cukup ideal.

Adapun tingkat penyelesaian perkara pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Perkara yang ditangani tahun 2013 = sisa tahun 2012 + perkara masuk tahun 2013

Perkara yang ditangani tahun 2013 = 184 + 1.245 = 1.429 perkara

Perkara yang diputus tahun 2013 = 1.294 perkara

Realisasi = 1.294/1.429 X 100 = 90,55 %

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 90,55/80 X 100 = 113,19 %

Dengan demikian, Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2014 dibandingkan

dengan tahun 2013 nilainya meningkat.

2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat

waktu.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

diselesaikan tepat waktu 100 Pkr 127 Pkr 127

Alokasi anggaran yang tersedia = 120 Perkara x Rp. 500.000,- = Rp. 60.000.000,-

Perkara miskin yang dilayani = 127 Perkara x Rp. 472.000,- = Rp. 59.944.000,-

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 127/100 x 100 = 127 %

Berdasarkan DIPA Tahun 2014 Pengadilan Agama Sumbawa Besar mendapatkan

dana prodeo sebanyak 120 perkara @ Rp. 500.000,- = Rp. 60.000.000,-. Realisai

Anggaran ini mencapai target 127 perkara x Rp. 472.000,-= Rp. 59.944.000,-.

Dengan demikian untuk indiktor kinerja mencapai target, apabila target tersebut

didasarkan pada anggaran yang tersedia dalam DIPA, target tersebut didasarkan

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

25

pada seluruh permohonan perkara prodeo 127 perkara yang telah dilayani oleh

Pengadilan Agama Sumbawa Besar dan atau melebihi target, ternyata seluruh

permohonan perkara prodeo telah dapat dilayani oleh Pengadilan Agama Sumbawa

Besar.

3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan

layanan Posbakum

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Perkara Bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan yang

mendapatkan layanan Posbakum

0 0 0

Jumlah Alokasi anggaran POSBAKUM yang tersedia = Rp. 0,-

Jumlah layanan POSBAKUM bagi masyarakat miskin yang dilaksanakan = 0

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 0%

4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan

layanan sidang keliling

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah kegiatan bagi masyarakat

miskin yang terpinggirkan yang

mendapatkan layanan sidang keliling

6 kgt 9 kgt 150

Jumlah Alokasi anggaran yang tersedia = Rp. 33.000.000,-

Jumlah Sidang keliling yang dilaksanakan = 9 Kegiatan

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 6/9 x 100 = 150 %

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase putusan yang diunggah

(upload) ke website. 50 % 48,76 % 97,52

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

26

Perkara putus tahun 2014 = 1.491 perkara

Putusan yang diupload di website = 727 putusan (727/1.491 x 100 = 48,76 %)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 48,76/50 x 100 = 97,52 %

Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Sumbawa Besar telah memutus sebanyak

1.491 perkara, sedangkan jumlah putusan tahun 2014 yang diunggah (upload) ke

Website Mahkamah Agung RI adalah sebanyak 727 perkara atau sebanyak 48,76 %.

Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini belum memenuhi target, yaitu 50

% dari target yang telah ditetapkan.

6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase Pelayanan Meja Informasi 100 % 100 % 100

Jumlah permohonan informasi = 50 permohonan

Jumlah informasi yang dilayani = 50 permohonan

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 50/50 x 100 = 100%

Selama tahun 2014 Pengadilan Agama Sumbawa Besar telah melayani sebanyak

50 permohonan informasi melalui meja informasi yang tersedia di Pengadilan Agama

Sumbawa Besar. Seluruh permohonan informasi ini telah dapat dilayani oleh

Pengadilan Agama Sumbawa Besar.

Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu 100%.

7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase Minutasi Berkas Perkara 95 % 96,52 % 102

Jumlah perkara putus tahun 2014 = 1.493

Jumlah putusan yang telah diminutasi = 1.441 perkara (1.441/1.493 x 100 = 96,52 %)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 96,52/95 x 100 = 102 %

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

27

Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan

Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak putusan

diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi. Berkas perkara yang telah

diminutasi, dijahit dan disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel Pengadilan

Agama sebagai pengaman.

Dari jumlah putusan sebanyak 1.493 perkara, Pengadilan Agama Sumbawa

Besar pada tahun 2014 telah dapat menyelesaikan minutasi berkas perkara sebanyak

1.441 berkas perkara, dan 52 perkara yang belum diminutasi disebabkan karena

putusnya perkara tersebut pada minggu terakhir bulan Desember 2014.

SASARAN 2 : Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan

akuntabel.

1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase proses administrasi

penerimaan perkara 100 % 100 % 100

Jumlah perkara diterima = 1.647 perkara

Jumlah penyelesaian administrasi perkara diterima = 1.647 perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Sumbawa Besar adalah sebanyak

1.647 perkara. Seluruh proses administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah

diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional

Prosedur Pengadilan Agama Sumbawa Besar yaitu mulai dari menerima surat

gugatan/permohonan membuat SKUM, memasukkan dalam buku jurnal dan induk

keuangan perkara, memasukkan dalam buku register perkara.

Dengan demikian untuk indikator telah mencapai target yaitu 100 %.

2. Prosentase proses pemeriksaan perkara.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

28

Prosentase proses pemeriksaan perkara 85 % 90,52 % 106

Jumlah perkara diterima = 1.647

Jumlah perkara diperiksa = 1.491 (1.491/1.647 x 100 = 90,52 %)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 90,52 /85 x 100 = 106 %

Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Sumbawa Besar adalah

sebanyak 1.647 perkara. Sebanyak 1.491 perkara telah diperiksa oleh Majelis Hakim

Pengadilan Agama sedangkan sebanyak 156 perkara belum diperiksa oleh Majelis

Hakim karena baru dapat diperiksa pada tahun 2015, dan perkara ini adalah perkara

yang diterima di akhir tahun 2014. Prosentase perkara yang dapat diperiksa oleh

Pengadilan Agama Sumbawa Besar adalah 90,52 % yang berarti untuk indikator ini

telah melampaui target, yaitu 106 % dari target yang telah ditetapkan.

3. Prosentase proses administrasi putusan perkara.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase proses administrasi

putusan perkara 100 % 100 % 100

Jumlah perkara diputus = 1.491 perkara

Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 1.491 perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

Pengadilan Agama Sumbawa Besar dapat memutus perkara sebanyak 1.491

perkara. Seluruh proses administrasi putusan perkara telah diselesaikan secara baik

sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama

Sumbawa Besar yaitu mulai dari memasukkan dalam buku jurnal dan menutup

buku jurnal dan dan memasukkan dalam induk keuangan perkara, mengembalikan

sisa panjar biaya perkara kepada para pihak dan memasukkan dalam buku register

perkara, yang berarti Prosentase proses administrasi putusan perkara telah

mencapai target yaitu 100%.

4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

29

Prosentase proses penyampaian

salinan putusan kepada para pihak

100 %

100 %

100

Jumlah perkara yang diputus = 1.491 perkara

Jumlah salinan putusan yang disampaikan = 1.491 perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100%

Berdasarkan pasal 64 A Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang

perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama

dinyatakan bahwa Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kepada para

pihak dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak putusan

diucapkan.

Dalam tahun 2014 Pengadilan Agama Sumbawa Besar telah memutus perkara

sebanyak 1.491 perkara. Seluruh perkara ini telah disampaikan salinannya kepada

para pihak.

Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu 100%.

5. Prosentase penerbitan akta cerai

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase penerbitan akta cerai 90 % 96 % 106

Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan = 262 perkara

Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap = 473 perkara

Jumlah akta cerai yang diterbitkan = 706 akta cerai (706/735 x 100= 96 %)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 96/90 x 100 = 106 %

Pengadilan Agama Sumbawa Besar pada tahun 2014 telah dapat memutus

perkara cerai gugat sebanyak 473 dan cerai talak sebanyak 262. Perkara cerai gugat

dan cerai talak yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah sebanyak 706

perkara, dan telah diterbitkan akta cerai sebanyak 706 perkara terdiri dari putusan

cerai talak dan cerai gugat yang seluruhnya telah diterbitkan akta cerai.

Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini telah melampaui target, yaitu 106

% dari target yang telah ditetapkan.

6. Prosentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak.

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

30

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase proses penyerahan akta

cerai kepada para pihak 100 % 96 % 96

Jumlah yang meminta akta cerai = 735 akta cerai

Jumlah akta cerai yang diserahkan = 706 akta cerai (706/735 x 100 = 96%)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 96/100 x 100 = 96 %

Dalam tahun 2014 Pengadilan Agama Sumbawa Besar telah menerbitkan akta

cerai sebanyak 706 perkara. Karena Akta Cerai ini untuk suami isteri maka ada

1.412 akta cerai. Selama tahun 2014 ini ada 706 akta cerai yang telah diserahkan

kepada para pihak yang datang ke Pengadilan Agama, yang berarti telah 96 % akta

cerai telah diserahkan kepada para pihak.

Dengan demikian target untuk indikator ini telah mencapai target.

Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak, Pengadilan

Agama Sumbawa Besar telah memberitahukan kepada para pihak melalui surat

untuk mengambilnya di Pengadilan Agama Sumbawa Besar.

SASARAN 3: Terwujudnya Penyelesaian Perkara Melalui Mediasi

Prosentase mediasi yang berhasil

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase mediasi yang berhasil 25 % 2,92 % 11,68

Jumlah perkara yang dimediasi = 171 perkara

Jumlah mediasi yang berhasil didamaikan = 5 perkara (5/171 x 100 = 2,92 %)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 2,92/25 x 100 = 11,68 %

Realisasi Indikator Kinerja Utama ini tidak berhasil karena para pihak yang

mengajukan perkara perceraian ke Pengadilan Agama Sumbawa Besar hampir

seluruhnya telah melalui proses perdamaian di keluarga masing-masing, sehingga

mereka yang mendaftar di Pengadilan Agama Sumbawa Besar sulit untuk didamaikan.

SASARAN 4 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Internal Yang Efektif Dan Efisien

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

31

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Prosentase pengaduan yang

ditindaklanjuti 100 % 100 % 100

Jumlah pengaduan yang diterima = 2

Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 2

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 100/100 x 100 = 100 %

C. Akuntabilitas Keuangan

Biaya Operasional untuk semua kegiatan adalah bersumber dari Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

1. Anggaran Rutin

Adapun pelaksanaan biaya operasional tersebut adalah sebagai berikut :

a). Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan DIPA tahun anggaran 2014 untuk

Pengadilan Agama Sumbawa Besar;

b). Membuat Rencana Fisik Penggunaan Anggaran DIPA tahun anggaran 2014 untuk

Pengadilan Agama Sumbawa Besar;

c). Melaksanakan anggaran rutin dengan memperhatikan skala prioritas, efektifitas

dan efisiensi dengan berpedoman pada Rencana Fisik Tahunan dan Triwulan

yaitu

(1). Membuat Daftar Gaji setiap bulan untuk pegawai Pengadilan Agama

Sumbawa Besar;

(2). Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Sumbawa

Besar untuk gaji induk, kekurangan gaji, kekurangan tunjangan, lembur,

honor-honor, Penggantian Uang Persediaan serta Belanja Modal;

(3). Menatausahakan administrasi keuangan DIPA Pengadilan Agama Sumbawa

Besar dengan realisasi sebagai berikut :

(a) Belanja Pegawai

Pagu anggaran DIPA Rp. 3.751.961.000,-

Pelaksanaan / realisasi anggaran Rp. 3.711.451.056,- (98%)

Sisa anggaran Rp. 40.509.944,- ( 2 %)

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

32

(b) Belanja Barang

Pagu anggaran DIPA Rp. 479.261.000,-

Pelaksanaan / realisasi anggaran Rp 469.690.112,- ( 98 % )

Sisa anggaran Rp. 9.570.888,- ( 2 % )

(c) Belanja Modal

Pagu anggaran DIPA Rp. 3.003.336.000,-

Pelaksanaan / realisasi anggaran Rp. 2.915.109.500,- ( 97 %)

Sisa anggaran Rp. 88.226.500,- ( 3 %)

(d) Belanja Bantuan Hukum

Pagu anggaran DIPA Rp. 97.900.000,-

Pelaksanaan / realisasi anggaran Rp. 97.502.000,- ( 99 %)

Sisa anggaran Rp. 398.000,- ( 1 %)

2. Pelaporan Keuangan

Kegiatan pelaporan keuangan Pengadilan Agama Sumbawa Besar adalah sebagai

berikut :

a). Membuat Laporan Realisasi anggaran rutin Pengadilan Agama Sumbawa Besar

setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan serta rekapitulasi kepada Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara Sumbawa Besar dan Pengadilan Tinggi

Agama Mataram;

b). Membuat Laporan Masa Pajak tiap bulan (PPN, PPh pasal 21, 22 dan 23) dan

Tahunan (SPT-PPh pasal 21) semua pegawai Pengadilan Agama Sumbawa Besar

kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumbawa Besar.

BAB IV

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

33

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama

Sumbawa Besar Tahun 2014 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang

mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis

tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun

analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.

2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum

mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2015.

3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Sumbawa

Besar dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah

Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola

Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki / disempurnakan, selain itu

Pengadilan Agama Sumbawa Besar dalam rangka ingin terwujudnya pelayanan

prima kepada para pencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya juga

berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan

dengan bagian terkait dengan analisa beban kerja;

4. Penyelesaian perkara pada tahun 2014 pada Pengadilan Agama Sumbawa Besar

telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun

2013 sebanyak 131 perkara, ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2014

sebanyak 1.516 perkara sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama

Sumbawa Besar berjumlah 1.647 perkara, dari jumlah sebanyak 1.647 perkara

tersebut telah berhasil diselesaikan sebanyak 1.491 perkara (90,53%), sehingga sisa

perkara pada akhir tahun 2014 sebanyak 156 perkara (9,47 %);

5. Dalam hal pelaksanaan anggaran, Pengadilan Agama Sumbawa Besar tidak

mendapatkan hambatan dan kendala;

B. SARAN - SARAN

Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama Mataram, agar :

1. Diterbitkan Surat Edaran tentang standarisasi sisa minimal perkara pada akhir

tahun;

[ LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

34

2. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan Agama

Sumbawa Besar kelas I B;

3. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran selanjutnya

karena adanya fluktuasi harga;

4. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap seluruh

aparat Pengadilan Agama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang

Profesional dan berintegritas tinggi.

5. Meningkatkan pembinaan/pengawasan ke daerah tentang pelaksanaan tugas teknis

yusttisial dan tugas umum.

C. PENUTUP

Demikian Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Sumbawa Besar sebagai

realisasi dari Program Kerja Tahun 2014;

Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Sumbawa

Besar yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari

semua unsur yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim, Pejabat Struktural dan

Fungsional serta seluruh Staf, yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk

mencapai target sesuai program kerja yang telah tersusun.

Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum dapat

diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi secara umum

pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup memuaskan, sebagaimana

uraian dalam laporan ini.

Sumbawa Besar, 04 Februari 2015 Ketua Pengadilan Agama Sumbawa Besar Mansur, S.H. NIP. 19661231.199203.1.027