laporan akhir tahun 2012 -...

70
LAPORAN AKHIR TAHUN 2012 MONITORING DAN EVALUASI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 No. Kode: 26/1801.003.013/ROKTM/2012

Upload: trancong

Post on 04-Mar-2018

226 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR TAHUN 2012

MONITORING DAN EVALUASI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2012

No. Kode: 26/1801.003.013/ROKTM/2012

ii

LAPORAN AKHIR TAHUN

MONITORING DAN EVALUASI

Oleh:

UMI PUDJI ASTUTI WAHYUNI AMELIA WULANDARI

WAHYU WIBAWA WILDA MIKASARI

EDDY MAKRUF SRI SURYANI RAMBE

RUSWENDI SISWANI DWI DALIANI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2012

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR TAHUN 2012

1. Judul Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu

3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km 6,5 Bengkulu – 38119

4. Penanggung Jawab

a. N a m a : Dr. Umi Pudji Astuti, MP

b. Pangkat/Golongan : Pembina/IVa

c. Jabatan

c1. Struktural : Kepala BPTP Bengkulu

c2. Fungsional : Penyuluh Pertanian Muda

5. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun

6. Biaya : Rp.60.000.000 ,- (Enam Puluh Juta Rupiah)

7. Sumber Dana : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, TA. 2012

Mengetahui: Kepala BPTP Bengkulu,

Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002

Penanggung Jawab Kegiatan,

Dr. Umi Pudji Astuti, MP NIP. 19610531 199003 2 001

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun 2012 Kegiatan Monitoring dan

Evaluasi dapat diselesaikan. Laporan ini berisi mengenai hasil pelaksanaan

monitoring dan evaluasi (Monev) internal kegiatan pengkajian dan diseminasi

BPTP Bengkulu tahun 2012 yang terdiri dari monev tahap perencanaan (Ex-ante)

tahap pelaksanaan (On-going) dan tahap evaluasi akhir (Post Evaluation).

Kegiatan monitoring dan evaluasi internal ini bertujuan untuk

mengevaluasi kegiatan pengkajian dan diseminasi di BPTP Bengkulu mulai dari

tahap perencanaan yang telah dilakukan khususnya administrasi kegiatan,

tingkat kesesuaian rencana pengkajian/diseminasi teknologi pertanian dengan

pelaksanaannya, perkembangan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi

pengkajian/ diseminasi teknologi pertanian di lapangan serta mengetahui

kemanfaatan kegiatan pengkajian dan diseminasi tersebut terhadap stakeholders

BPTP Bengkulu

Pada tahun 2012 ini anggaran yang disediakan untuk kegiatan

monitoring dan evaluasi adalah sebesar Rp 60.000.000,-. Dari jumlah anggaran

tersebut hingga akhir Desember 2012 jumlah anggaran yang telah digunakan

untuk kegiatan ini sebesar Rp 51.104.000,- atau sebesar 85,17% yang digunakan

untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang mendukung kegiatan monitoring dan

evaluasi internal ini seperti pembelian alat tulis, konsinyasi, serta kegiatan

perjalanan baik dalam provinsi maupun luar provinsi.

Demikanlah laporan ini kami buat dengan harapan laporan ini dapat

bermanfaat untuk semua pihak yang berkepentingan. Kami sadari laporan ini

belum sempurna untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan

laporan ini. Kepada anggota tim Monev yang telah melaksanakan tugasnya kami

sampaikan terimakasih.

Bengkulu, Desember 2012

Penyusun

v

DAFTAR ISI

Halaman LEMBARAN JUDUL ......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii KATA PENGANTAR ......................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................... v DAFTAR TABEL .............................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ vii ABSTRAK ...................................................................................... viii I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .............................................................. 1 1.2. Tujuan .......................................................................... 2 1.3. Keluaran yang Diharapkan.............................................. 3

II. PROSEDUR .............................................................................. 4

2.1. Ruang Lingkup .............................................................. 4 2.2. Metode Pelaksanaan ...................................................... 5 2.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................... 5

III. HASIL EVALUASI ...................................................................... 6 3.1. Monev Tahap Perencanaan (Ex Ante) .............................. 6 3.2. Monev Tahap Pelaksanaan (On Going) ............................. 8 3.3. Monev Tahap Evaluasi Akhir (Post Evaluation) .................. 39

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 43 4.1. Kesimpulan ..................................................................... 43 4.2. Saran ............................................................................. 43

V. PENUTUP ................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 45 LAMPIRAN ................................................................................... 46

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Serapan Anggaran Kegiatan Penelitian/Diseminasi Sampai Bulan

Maret 2012 ............................................................................... 6 2. Hasil Penilaian Monev On Going BPTP Bengkulu Tahun 2012 ........ 37 3. Serapan Anggaran Kegiatan Penelitian/Diseminasi Sampai 31

Desember 2012....................................................................... 38

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Penilaian Monev On Going Kegiatan Diseminasi Kegiatan Gelar

Teknologi Mendukung Keberhasilan PSDSK dan SL PTT ................ 46 2. Penilaian Monev On Going Kegiatan Diseminasi Kegiatan Visitor

Plot Teknologi Budidaya Padi Rawa ............................................. 47 3. Penilaian Monev On Going Kegiatan Diseminasi Kegiatan

Pendampingan SL PTT Padi dan Jagung di 9 Kabupaten dan Kota . 48 4. Penilaian Monev On Going Kegiatan Diseminasi Kegiatan

Pendampingan Program PSDSK di 3 Kabupaten ........................... 49 5. Penilaian Monev On Going Kegiatan Diseminasi Kegiatan Model

Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) .................................... 50 6. Penilaian Monev On Going Kegiatan Diseminasi Kegiatan Unit

Pengelola Benih Sumber (UPBS) ................................................. 51 7. Penilaian Monev On Going Kegiatan Diseminasi Kegiatan Model

Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi Teknologi (MP3MI) .................................................................................. 52

8. Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Peluang Pasar dan Teknologi Produksi Kentang Merah Spesifik Lokasi Dataran Tinggi dan Medium di Provinsi Bengkulu ............................................... 53

9. Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Varietas Unggul Padi Rawa untuk Peningkatan Produktifitas >30% pada 2 Tipe Lahan Rawa Spesifik Bengkulu ................................................... 54

10. Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Studi Potensi dan Peluang Pengembangan Sapi Perah di Bengkulu .......................... 55

11. Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Teknologi Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gergah Lebong di Provinsi Bengkulu .................................................................................. 56

12. Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ...................................................... 57

13.Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Peluang Pengembangan dan Produktivitas Ternak Sapi Perah di Kabupaten Rejang Lebong ......................................................................... 58

14. Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Spesifik bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Provinsi Bengkulu ....... 59

15. Penilaian Monev On Going Kegiatan Pengkajian Analisis Kebijakan Daerah Melalui Program Diversifikasi Pangan di Provinsi Bengkulu . 60

16. Penilaian Monev On Going Kegiatan Komunikasi (sosialisasi, pameran, apresiasi, temu informasi, melatih di BPP) .................... 61

17. Penilaian Monev On Going Kegiatan Penerbitan Media Cetak dan Audio Visual (buku, brosur, siaran TV, siaran radio, koran lokal dan sinar tani) .......................................................................... 62

viii

ABSTRAK

Balai Pengkajian Teknolgi Pertanian (BPTP) Bengkulu sesuai dengan

Peraturan Menteri Pertanian No.16 Tahun 2006 memiliki tugas untuk melakukan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi. Untuk menjamiin agar Setiap kegiatan/program berbasis kinerja dan dikelola dengan prinsip-prinsip akuntabilitas maka perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi perencanaan yang telah dilakukan khususnya administrasi kegiatan, tingkat kesesuaian rencana pengkajian/diseminasi teknologi pertanian dengan pelaksanaannya serta perkembangan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi pengkajian/ diseminasi teknologi pertanian di lapangan serta untuk mengetahui kemanfaatan kegiatan litkaji terhadap stakeholders BPTP Bengkulu. Monev dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu tahap perencanaan (ex-ante) dilaksanakan pada minggu II dan III Bulan Apri 2012, tahap pelaksanaan kegiatan (on going) dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2012, tahap evaluasi akhir (post evaluation) dilaksanakan pada Bulan Desember 2012. Metode yang digunakan antara lain desk study, kunjungan lapangan, diskusi tim/konsinyasi. Desk study dan konsinyasi dilaksanakan di Sekretariat Monev BPTP Bengkulu sedangkan kunjungan lapangan dilakukan di 9 Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa: 1) Semua kegiatan pengkajian dan diseminasi di BPTP Bengkulu tahun 2012 telah melengkapi dokumen RPTP/ROPP, RDHP/RODHP serta juknis dan juklak kegiatan, 2) Kegiatan pengkajian dan diseminasi yang dilaksanakan telah sesuai dengan tahapan dan metodologi yang disusun, 3) Kegiatan pengkajian/diseminasi BPTP Bengkulu tahun 2012 telah memberikan kemanfaatan bagi Dinas/Instansi, petani maupun stakeholders terkait di wilayah yang dilaksanakan kegiatan penkajian dan diseminasi. Kata Kunci : monitoring, evaluasi, pengkajian, diseminasi

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu sesuai dengan

Peraturan Menteri Pertanian No. 16 tahun 2006 mempunyai tugas melaksanakan

pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi dan mempunyai fungsi (i) pelaksanaan inventarisasi dan

identifikasi kebutuhan teknologi, (ii) pelaksanaan litkaji dan perakitan teknologi,

(iii) pelaksanaan pengkajian teknologi dan diseminasi serta perakitan materi

penyuluhan, (iv) penyiapan kerjasama, informasi dokumentasi serta

penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, (v) pemberian pelayanan

teknik kegiatan pengkajian perakitan dan pengembangan teknologi tepat guna

spesifik lokasi dan (vi) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

Terkait dengan tugas dan fungsi BPTP Bengkulu, maka pada tahun 2012

di lingkup BPTP Bengkulu dilaksanakan kegiatan pengkajian dan diseminasi.

Perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian secara umum mengacu

pada program pembangunan pertanian (Badan Litbang Pertanian, 2012).

Berkaitan dengan hal tersebut maka di lingkup internal BPTP Bengkulu pada

tahun 2012 dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev). Dalam

perspektif manajeman pengkajian/diseminasi, kegiatan monitoring dan evaluasi

merupakan instrument penting untuk pengawasan dan pengendalian atas

pelaksanaan pengkajian/ diseminasi agar berjalan sesuai metode/ prosedur yang

direncanakan dan dapat mencapai target tujuan dan keluaran yang ditetapkan.

Payung hukum pelaksanaan kegiatan monev di lingkup Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian, yaitu: (1) Peraturan Menteri Pertanian

No. 31 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem Pemantauan, Evaluasi dan

Pelaporan Pembangunan Pertanian; (2) PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern; dan (3) Peraturan Menteri Pertanian

No.20/Permentan/TU.200/3/2008 tentang Pedoman Penyusunan Dan Evaluasi

Proposal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, yang mengamanatkan

institusi pemerintah untuk melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

rencana kegiatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai institusi

pemerintah yang banyak bersentuhan langsung dengan pengguna dan para

pemangku kepentingan pembangunan pertanian di berbagai tingkatan, terus

2

dituntut untuk dapat menunjukkan secara nyata apa, bagaimana dan dimana

kegiatan yang telah dilaksanakannya, termasuk hasil-hasil kegiatan /program

lingkup BBP2TP. Setiap kegiatan/program harus berbasis kinerja dan dikelola

dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi. Hasil-hasil kegiatan dan

program tersebut hanya dapat diwujudkan melalui perencanaan kegiatan yang

sistematis dan terarah mengacu pada kebutuhan pengguna, adanya penggunaan

manajemen operasional yang tepat, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi

(monev) secara menyeluruh dan komprehensif.

Hasil evaluasi dan pengalaman dari kinerja institusi pada tahun-tahun

sebelumnya menunjukkan bahwa masih banyak kelemahan dan kinerja kegiatan

program yang belum sesuai dengan sasaran dan belum seluruh hasil-hasil

kegiatan/program sampai di pengguna. Lemahnya monev merupakan salah satu

kendala utama dari permasalahan tersebut karena pelaksanaan monev belum

dapat dilaksanakan sepenuhnya dan kurang dianggap sebagai kebutuhan

institusi. Kelemahan teknis lainnya yang dihadapi antara lain: a) belum adanya

pedoman untuk melaksanakan monev secara komprehensif dan integratif, dan b)

monev masih terbatas pada pemenuhan laporan kegiatan dan belum menyentuh

aspek-aspek capaian efisiensi dan efektivitas kegiatan/program.

Kegiatan monev di lingkup BPTP bengkulu dilaksanakan berdasarkan

Surat Keputusan Kepala BPTP Bengkulu No: 62/Kpts/RC.310/ I.12.9/ 01/12,

tanggal 12 Januari 2012, tentang Tim Pelaksana Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan BPTP Bengkulu. Kegiatan monev yang dilaksanakan adalah monitoring

dan evaluasi internal yang terdiri dari monev tahap perencanaan (Ex-Ante) tahap

pelaksanaan (On-Going) dan tahap evaluasi akhir (Post Evaluation).

1.2. Tujuan

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi internal BPTP Bengkulu Tahun 2012

antara lain bertujuan untuk :

a. Mengevaluasi perencanaan yang telah dilakukan serta semua pelaksanaan

kegiatan khususnya administrasi kegiatan

b. Mengevaluasi tingkat kesesuaian rencana pengkajian/diseminasi teknologi

pertanian dengan pelaksanaannya serta perkembangan kegiatan dan

permasalahan yang dihadapi pengkajian/ diseminasi teknologi pertanian di

3

lapangan dan memberikan saran kepada penanggung jawab apabila terjadi

penyimpangan berdasarkan indikasi permasalahan yang ada

c. Mengetahui kemanfaatan kegiatan litkaji terhadap stakeholders BPTP

Bengkulu

1.3. Keluaran yang diharapkan

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi internal

BPTP Bengkulu Tahun 2012, antara lain :

a. Data/informasi perencanaan yang telah dilakukan serta semua pelaksanaan

kegiatan khususnya administrasi kegiatan

b. Data/informasi tingkat kesesuaian rencana pengkajian/diseminasi teknologi

pertanian dengan pelaksanaannya.

c. Data/informasi mengenai perkembangan kegiatan dan permasalahan yang

dihadapi pengkajian/ diseminasi teknologi pertanian di lapangan serta

memberikan saran kepada penanggung jawab apabila terjadi penyimpangan

berdasarkan indikasi permasalahan yang ada

d. Data/informasi kemanfaatan kegiatan litkaji terhadap stakeholders BPTP

Bengkulu

4

II. PROSEDUR

2.1. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan terdiri dari monev tahap perencanaan, monev

tahap pelaksanaan kegiatan serta monev tahap evaluasi akhir.

2.1.1. Monev Tahap Perencanaan (Ex-Ante)

Monev Perencanaan (ex-ante) diarahkan pada kelengkapan dokumen

meliputi dokumen kegiatan/program Litkaji, kejelasan target dan sasaran

kegiatan/program prosedur pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan penggunaan

sumberdaya.

Tahapan Pelaksanaan

1. Rapat Tim

2. Penetapan /kompilasi materi monev

3. Pembagian tugas evaluasi per kegiatan

4. Pelaksanaan evaluasi dokumen

5. Rapat tim/konsinyasi (hasil pelaksanaan monev)

6. Penyusunan laporan

2.1.2. Monev Tahap Pelaksanaan Kegiatan (On Going)

Ruang lingkup monitoring dan evaluasi tahap pelaksanaan kegiatan (On

Going) BPTP Bengkulu 2012 adalah melaksanakan kegiatan monitoring dan

evaluasi kegiatan pengkajian dan diseminasi sebanyak 17 kegiatan di beberapa

Kabupaten dan Kota

Tahapan Pelaksanaan

1. Mempelajari/ mencermati dan memeriksa kelengkapan dokumen RDHP/

RKTM/ RODHP, laporan bulanan, laporan tri wulan, juknis, laporan tengah

tahun.

2. Melaksanakan peninjauan lapangan

3. Melakukan diskusi serta klarifikasi dengan penanggung jawab kegiatan, petani

kooperator/ responden, Stake holder terkait tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengkajian/diseminasi.

5

2.1.3. Monev Tahap Evaluasi Akhir (Post Evaluation)

Ruang lingkup monitoring dan evaluasi tahap evaluasi akhir (Post

Evaluation) BPTP Bengkulu 2012 adalah melaksanakan kegiatan monitoring dan

evaluasi kemanfaatan kegiatan pengkajian dan diseminasi di beberapa kegiatan

litkaji/diseminasi yang terpilih di beberapa Kabupaten/Kota

Tahapan Pelaksanaan

1. Memilih lokasi kegiatan litkaji/diseminasi yang akan di evaluasi akhir

2. Melakukan diskusi dengan petani kooperator/ responden, Stake holder terkait

tentang kemanfaatan yang dirasakan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

pengkajian/diseminasi.

2.2. Metode Pelaksanaan

Monitoring dan evaluas (monev) dilaksanakan dengan metode:

a. Desk study

b. Kunjungan lapangan

c. Diskusi tim/konsinyasi

2.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

2.3.1. Waktu Pelaksanaan

a. Kegiatan monitoring dan evaluasi tahap perencanaan dilaksanakan pada

minggu II dan III bulan April 2012.

b. Kegiatan monitoring dan evaluasi tahap pelaksanaan dilaksanakan pada bulan

Juni dan Juli 2012.

c. Kegiatan monitoring dan evaluasi tahap evaluasi akhir dilaksanakan pada

bulan Desember 2012

2.3.2. Tempat Pelaksanaan

a. Desk study dan diskusi tim/konsinyasi dilaksanakan di sekretariat monev BPTP

Bengkulu

b. Kunjungan lapangan dilaksanakan di 9 Kabupaten dan Kota di Provinsi

Bengkulu yaitu Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Selatan, Kaur, Seluma,

Bengkulu Utara, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong dan Kota Bengkulu

6

III. HASIL

3.1. Monev Tahap Perencanaan (Ex Ante)

Monev tahap perencanaan (Ex Ante) bertujuan untuk mengetahui

perencanaan yang telah dilakukan serta semua pelaksanaan kegiatan khususnya

administrasi kegiatan lingkup BPTP sehingga kegiatan/program telah diarahkan

untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengacu pada aspek-aspek

transparansi dan akuntabilitas. Indikator yang dimonitoring dan evaluasi pada

tahap ini adalah kelengkapan dokumen yang di monev meliputi dokumen

kegiatan/program Litkaji, kejelasan target dan sasaran kegiatan/program

prosedur pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan penggunaan sumberdaya.

3.1.1. Serapan Anggaran Kegiatan Penelitian/Diseminasi sampai bulan Maret 2012

Pelaksanaan kegiatan penelitian dan diseminasi d BPTP Bengkulu pada

triwulan awal lebih banyak diarahkan pada kegiatan-kegiatan persiapan dan

koordinasi awal dengan Dinas/Instansi terkait serta petani kooperator. Serapan

anggaran kegiatan penelitian/diseminasi pada triwulan awal dapat dilihat pada

tabel 1.

Tabel 1. Serapan Anggaran Kegiatan Penelitian/Diseminasi sampai bulan Maret 2012

No Judul Kegiatan

Nama

Penanggung Jawab

Lokasi

%

serapan anggaran

PENGKAJIAN IN-HOUSE

1. Pengkajian Varietas Unggul

Padi Rawa untuk Peningkatan

Produktivitas>30% pada 2 Tipe LahanRawa Spesifik

Bengkulu

Dr.Wahyu

Wibawa Kab.Bengkulu

Tengah 2,60

2. Studi Potensi dan Peluang Pengembangan Sapi Perah

di Bengkulu

Ir.Ruswendi,MP Kab.Rejang Lebong 9,27

3. Pengkajian Peluang Pasar dan Teknologi Produksi

Kentang Merah Spesifik Lokasi dataran Tinggi dan

Medium di Provinsi

Bengkulu

Ir.Ahmad Damiri,MSi

Kab.Rejang Lebong 18,65

7

No Judul Kegiatan

Nama

Penanggung Jawab

Lokasi

%

serapan anggaran

4. Pengkajian Teknologi

Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gergah

di Lebong Di Provinsi Bengkulu

Ir. Sri Suryani

Rambe, MAgr Kab.Lebong 11,07

5. Pengkajian Teknologi

Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao

(PBK) di kabupaten Bengkulu

Drs.Afrizon Kab.kepahiang 9,94

6. Pengkajian Peluang

Pengembangan dan Produktivitas Ternak Sapi

Perah di Kabupaten Rejang

Lebong

Zul Efendi,SPt Kab.Rejang Lebong 8,49

7. Pengkajian Peningkatan

Nilai Tambah Buah Mangga Bengkulu dan Pisang

Spesifik Bengkulu Melalui

Teknologi Penggorengan Vakum di Provinsi Bengkulu

Wilda

Mikasari,STP,MSi Kab.Rejang Lebong 6,73

8. Analisis Kebijakan

Pembangunan Pertanian (Rekomendasi Ketahanan

Pangan dan dampak Perubahan Iklim)

Dr. Dedi

Sugandi,MP Kab.Seluma,Bengkulu

Utara,Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah

0,00

PENDAMPINGAN

9. Gelar Teknologi mendukung keberhasilan PSDSK dan

SLPTT

Ir. Siswani Dwi Daliani

Kab.Bengkulu Tengah,

14,49

10. Visitor Plot Teknologi Budidaya Padi Rawa

Ir.Eddy Makruf Kab.Seluma 21,83

11. Pendampingan SLPTT Padi

dan Jagung di 9 Kabupaten dan Kota

Dr.Wahyu

Wibawa 9 Kabupaten Kota 14,01

12. Pendampingan Program

PSDSK di 3 Kabupaten Wahyuni Amelia

Wulandari, S.Pt. M.Si

Bengkulu Utara,

Seluma dan Rejang Lebong

3,88

KEGIATAN AD-HOCK

13. Model Kawasan Rumah

Pangan Lestari

Dr. Umi Pudji

Astuti,MP

Seluma, Bengkulu

Selatan, Kaur, Bengkulu Utara,

Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan

Mukomuko

10,07

8

No Judul Kegiatan

Nama

Penanggung Jawab

Lokasi

%

serapan anggaran

14. Unit Pengelola Benih

Sumber

Andi Ishak,APi Bengkulu Utara,

Lebong, Kota Bengkulu dan

Bengkulu Tengah

10,04

15. Pengembangan Pertanian

Pedesaan Melalui Inovasi Teknologi (MP3MI)

Ir. Ahmad

Damiri, Msi Kab.Seluma 8,22

3.1.2. Kelengkapan Dokumen Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi /

Program

1. Dokumen RPTP/RDHP, ROPP/RODHP telah lengkap dan sudah dilegalisasi di

tingkat BPTP. Dokumen RDHP/RODHP belum dilegalisasi oleh BBP2TP, karena

dokumen dari BPTP baru dikirimkan bulan Februari sehingga pada saat monev

dilakukan dokumen belum sampai kembali di BPTP

2. Dokumen Juknis dan Juklak sudah dibuat kecuali juknis komunikasi karena

disesuaikan dengan proposal pelaksanaan kegiatan

3. Laporan bulanan untuk setiap kegiatan telah dibuat, namun masih ada yang

belum lengkap

4. Beberapa juknis maupun ROPP/RODHP masih harus diperbaiki sesuai saran

tim Monev

3.2. Monev Tahap Pelaksanaan (On Going)

3.2.1. Kegiatan Lapangan

Hasil kunjungan lapangan ke lokasi pelaksaan kegiatan

penelitian/diseminasi BPTP Bengkulu tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten Mukomuko

a. Pendampingan SLPTT Padi

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan

Kesesuaian rencana

Kegiatan telah dijalankan sesuai tahapan proposal dan hanya dilakukan

untuk Denfarm PTT padi, padahal RODHP pendampingan SL-PTT di

9

Kabupaten Mukomuko mengalokasikan kegiatan Denfarm komoditas padi

dan jagung namun sampai saat ini baru dilaksanakan Denfarm PTT padi.

Metodologi

Tahapan pelaksanaan jelas sesuai rencana, yaitu; koordinasi, PRA,

penetuan lokasi, observasi lapangan dan penyampaian materi inovasi

teknologi

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Demfarm oleh:

1. Kelompok tani Selagan Raya seluas 3 Ha, 5 orang kooperator dengan

varietas Inpara

2. Kelompok tani Teluk Rumbio seluas 3 Ha, 7 orang kooperator dengan

varietas Inpari 14, 15, 20

3. Penerapan sistem tanaman legowo yang benar belum ada, legowo

yang di terapkan bermacam ada yang 4 baris tidak disisip, ada 5, 6,

tegel. Pupuk sesuai dengan anjuran yang ada pada Juknis

2. Perubahan yang terjadi:

Secara teknis pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan petunjuk yang

diberikan, tidak ada terjadi perubahan. Namun informasi teknis hama dan

penyakit masih belumdikuasai petani kooperator dan petugas lapang,

sehingga perlu pendampingan melalui materi informasi masing-masing VUB

yang didemonstrasikan.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis

Peningkatan intensitas pendampingan dari LO. Koordinasi dengan petugas

pengamat hama wilayah kegiatan, antisipasi serangan hama dan penyakit

padi. Papan Merek varietas dan kegiatan, dosis pupuk sebaiknya setiap

petani di buatkan dengan waktu pemupukan karena luas lahan petani

berbeda

Non teknis

Penjelasan waktu pelaksanaan Demfarm PTT jagung

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan yang ada berpeluang selesai sampai penyusunan laporan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

10

Layak bersyarat dengan pendampingan LO yang terencana, Pertemuan untuk

mendapatkan respon dari setia tahanapan budidaya yang telah dilakukan

6. Catatan penting Tim

Petunjuk pelaksanaan sudah dibuat sedemikian rupa, namun perlu di ikuti

dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang dapat dipahami dengan cepat

oleh petani kooperator (berupa teknis langkah kerja dan paket teknologi

yang di demonstrasikan).

Pembinaan dari LO blm oftimal, Pertemuan kelompok tidak terjadwal,

Blanko dan Parameter Pengamatan dari LO untuk PPL belum ada

Papan merek belum ada

b. M-KRPL di Desa Pondok Kandang

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan :

Kesesuaian rencana

Kegiatan telah dijalankan sesuai tahapan proposal dimulai dari

identifikasi lokasi, pembentukan kelompok, sosialisasi, PRA dan

pelatihan serta pembangunan KBD. Untuk mengisi KBD bibit disuplay

atau dibantu dari KBI yang berada di BPTP Bengkulu. Pelatihan yang

diberikan pembuatan media tumbuh tanaman dan pembibitan

tanaman.

Metodologi

Tahapan pelaksanaan jelas sesuai rencana, yaitu; koordinasi,

penetuan lokasi, Pembentukan kelompok, PRA, observasi lapangan dan

penyampaian materi inovasi pembangunan KBD.

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan M-KRPL dilakukan oleh kelompok tani Adzkia dengan

paket kegiatan pngembangan tanaman pekarangan dan pembangunan

KBD sesuai anjuran, namun pembangunan KBD pada kooperator

Baharudin belum rampung dan belum bisa diberikan bibit untuk tanam

awal KBD serta kurangnya pendampingan dari LO

2. Perubahan yang Terjadi:

Secara teknis pelaksanaan kegiatan sudah mendekati rancangan petunjuk

yang diberikan, terjadi sedikit perubahan dalam pendistribusian bibit

11

terlambat dari rencana dikarenakan kesiapan kelompok belum optimal

dan kurang koordinasi maupun pendampingan.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis

Peningkatan intensitas pendampingan dari LO. Mengkoordinasikan

kembali rencana yang sudah disusun petugas pendamping dengan

kelompoktani pelaksana.

Non teknis

Mengoptimalkan intensitas pendampingan dan pertemuan kelompok.

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan yang ada berpeluang selesai sampai penyusunan laporan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya:

Layak bersyarat pendampingan LO di tingkatkan, koordinasi dengan intensif

dengan stake holder didaerah.

6. Catatan penting Tim

Petunjuk pelaksanaan sudah dibuat sedemikian rupa, namun perlu di ikuti

dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang dapat dipahami dengan cepat

oleh petani kooperator (berupa teknis langkah kerja dan paket teknologi

yang di demonstrasikan).

LO sebaiknya mengadakan pertemuan setiap tahapan yang telah

dilaksanakan untuk mengetahui respon RPL dan RPL demplot sebagai

bahan evaluasi penanggung jawab.

2. Kabupaten Kaur

a. Pendampingan SLPTT Padi di Kabupaten Kaur

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kesesuaian rencana

Kegiatan telah dijalankan sesuai tahapan proposal untuk pelaksanaan

Denfarm PTT padi.

12

Metodologi

Tahapan pelaksanaan jelas sesuai rencana, yaitu; koordinasi, PRA,

penetuan lokasi, observasi lapangan dan penyampaian materi inovasi

serta

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Denfarm PTT padi dilakukan pada oleh kelompok tani

Sumber Makmur seluas 6 ha (15 petani kooperator) dengan komponen

teknologi sesuai anjuran, tanam legowo sudah dilakukan namun sistimnya

masih beragam (belum semua 4:1), tanaman pinggir ada yang disisip ada

yang tidak

2. Perubahan yang terjadi:

Secara teknis pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan petunjuk yang

diberikan, tidak ada terjadi perubahan. Namun infrmasi teknis hama dan

penyakit masih belum dikuasai petani kooperator dan petugas lapang,

sehingga perlu pendampingan melalui materi informasi masing-masing VUB

yang didemonstrasikan.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Peningkatan intensitas pendampingan dari LO, koordinasi dengan petugas

pengamat hama wilayah kegiatan, antisipasi serangan hama padi

Non teknis

Petugas lapang belum optimal

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan yang ada berpeluang selesai sampai penyusunan laporan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya:

Layak bersyarat dengan pendampingan LO yang terencana. Pertemuan

untuk mendapatkan respon dari setia tahanapan budidaya yang telah

dilakukan

6. Catatan penting Tim:

Petunjuk pelaksanaan sudah dibuat sedemikian rupa, namun perlu di ikuti

dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang dapat dipahami dengan cepat

oleh petani kooperator (berupa teknis langkah kerja dan paket teknologi

yang di demonstrasikan).

KPK Kecamatan Ulu Kinal meperlhatkan peran aktif yang baik

13

Papan Merek varietas dan kegiatan belum ada.

b. M-KRPL di Desa Padang Panjang

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kesesuaian rencana

Kegiatan telah dijalankan sesuai tahapan proposal dimulai dari identifikasi

lokasi, pembentukan kelompok, sosialisasi, PRA dan pelatihan serta

pembangunan KBD. Untuk mengisi KBD bibit disuplay atau dibantu dari

KBI yang berada di BPTP Bengkulu. Pelatihan yang diberikan pembuatan

media tumbuh dan pembibitan tanaman.

Metodologi

Tahapan pelaksanaan jelas sesuai rencana yaitu; koordinasi, penetuan

lokasi, Pembentukan kelompok, PRA, observasi lapangan dan

penyampaian materi inovasi pembangunan KBD.

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan M-KRPL dilakukan oleh kelompok wanita tani pangan desa

Padang Panjang dengan paket kegiatan pengembangan tanaman

pekarangan dan pembangunan KBD dan teknologi sesuai anjuran,

pembangunan KBD sudah rampung dan sudah mengembangkan

pembibitan untuk tanam awal anggota kelompok baik itu untuk Demplot

maupun polybag. Demplot dilaksanakan kooperator Sofiah dan KRPL

sudah diikuti 30 KK

2. Perubahan yang terjadi:

Secara teknis pelaksanaan kegiatan sudah mendekati rancangan petunjuk

yang diberikan, terjadi sedikit perubahan dalam pnedistribusian bibit

terlambat dari rencana dikarenakan kesiapan kelompok belum optimal dan

kurang koordinasi maupun pendampingan.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis

Peningkatan intensitas pendampingan dari LO. Mengkoordinasikan kembali

rencana yang sudah disusun petugas pendamping dengan kelompotani

pelaksana.

Non teknis

Mengoptimalkan intensitas pendampingan dan pertemuan kelompok.

14

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan yang ada berpeluang selesai sampai penyusunan laporan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak bersyarat pendampingan LO di tingkatkan, koordinasi dengan intensif

dengan stake holder didaerah.

6. Catatan penting Tim

Petunjuk pelaksanaan sudah dibuat sedemikian rupa, namun perlu di ikuti

dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang dapat dipahami dengan cepat

oleh petani kooperator (berupa teknis langkah kerja dan paket teknologi

yang di demonstrasikan).

LO sebaiknya mengadakan pertemuan setiap tahapan yang telah

dilaksanakan untuk mengetahui respon RPL dan RPL demplot sebagai

bahan evaluasi penanggung jawab.

2. Kabupaten Bengkulu Selatan

a. Pendampingan SLPTT Padi di Kab. Bengkulu Selatan

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kesesuaian rencana

Kegiatan telah dijalankan sesuai tahapan proposal untuk pelaksanaan

Display PTT padi.

Metodologi

Tahapan pelaksanaan jelas sesuai rencana, yaitu; koordinasi, PRA,

penetuan lokasi, observasi lapangan dan penyampaian materi inovasi

serta

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Display PTT padi dilakukan pada oleh kelompok tani

Keluaraga Merasin seluas 5 ha (10 petani kooperator) dengan komponen

teknologi sesuai anjuran, tanam legowo sudah dilakukan namun sistimnya

masih beragam (belum semua 4:1)

2. Perubahan yang terjadi:

Secara teknis pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan petunjuk yang

diberikan, tidak ada terjadi perubahan. Namun informasi teknis hama dan

penyakit masih belum dikuasai petani kooperator dan petugas lapang,

15

sehingga perlu pendampingan melalui materi informasi masing-masing

VUB yang didemonstrasikan.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Peningkatan intensitas pendampingan dari LO, koordinasi dengan

petugas pengamat hama wilayah kegiatan, antisipasi serangan hama

padi

Non teknis

Petugas lapang belum optimal

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan yang ada berpeluang selesai sampai penyusunan laporan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak bersyarat dengan pendampingan LO yang terencana, Pertemuan

untuk mendapatkan respon dari setia tahanapan budidaya yang telah

dilakukan

6. Catatan penting Tim:

Petunjuk pelaksanaan sudah dibuat sedemikian rupa, namun perlu di ikuti

dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang dapat dipahami dengan cepat

oleh petani kooperator (berupa teknis langkah kerja dan paket teknologi

yang di demonstrasikan).

Papan merek antara varitas Inpari 14,15, 20, tidak ada

b. M-KRPL di Bengkulu di Desa Gunung Kembang

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kesesuaian rencana

Kegiatan telah dijalankan sesuai tahapan proposal dimulai dari identifikasi

lokasi, pembentukan kelompok, sosialisasi, PRA dan pelatihan serta

pembangunan KBD. Untuk mengisi KBD bibit disuplay atau dibantu dari

KBI yang berada di BPTP Bengkulu. Pelatihan yang diberikan pembuatan

media tumbuh tanaman dan pembibtan tanaman.

Metodologi

16

Tahapan pelaksanaan jelas sesuai rencana, yaitu; koordinasi, penetuan

lokasi, Pembentukan kelompok, PRA, observasi lapangan dan

penyampaian materi inovasi pembangunan KBD.

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan M-KRPL dilakukan oleh kelompok tani KWT Gunuing Kembang

dengan paket kegiatan pengembangan tanaman pekarangan dan

pembangunan KBD dan teknologi sesuai anjuran, pembangunan KBD

sudah rampung dan sudah mengembangkan pembibitan untuk tanam awal

anggota kelompok baik itu untuk Demplot maupun polybag.

2. Perubahan yang terjadi:

Secara teknis pelaksanaan kegiatan sudah mendekati rancangan petunjuk

yang diberikan, terjadi sedikit perubahan dalam pendistribusian bibit

terlambat dari rencana dikarenakan kesiapan kelompok belum optimal dan

kurang koordinasi maupun pendampingan.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

a. Teknis

Peningkatan intensitas pendampingan dari LO. Mengkoordinasikan

kembali rencana yang sudah disusun petugas pendamping dengan

kelompoktani pelaksana.

b. Non teknis

Mengoptimalkan intensitas pendampingan dan pertemuan kelompok.

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan yang ada berpeluang selesai sampai penyusunan laporan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya:

Layak bersyarat pendampingan LO di tingkatkan, koordinasi dengan intensif

dengan stake holder didaerah.

6. Catatan penting Tim:

Petunjuk pelaksanaan sudah dibuat sedemikian rupa, namun perlu di ikuti

dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang dapat dipahami dengan cepat

oleh petani kooperator (berupa teknis langkah kerja dan paket teknologi

yang di demonstrasikan).

17

LO sebaiknya mengadakan pertemuan setiap tahapan yang telah

dilaksanakan untuk mengetahui respon RPL dan RPL demplot sebagai

bahan evaluasi penanggung jawab.

3.Kabupaten Seluma

a. Model Pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui Inovasi Teknologi (MP3MI)

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kegiatan MP3MI di Kabupaten Seluma dilaksanakan di 2 Kecamatan

yaitu Kecamatan Seluma Selatan (Desa Rimbo Kedui, Tanjung Seru

dan Padang Genting) dan Kecamatan Ilir Talo (Desa Talang Kabu).

Kegiatan penangkaran belum dilaksanakan

2. Perubahan yang terjadi:

Terjadi penambahan lokasi kegiatan pada Desa Talang Kabu

Kecamatan Ilir talo.

Pada juklak tertulis desain pupuk 300 kg NPK + 200 kg urea,

sedangkan pelaksanaannya 250 kg NPK dan 200 kg urea

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Juklak harap dilengkapi dengan tahapan pelaksanaan untuk

mencapai tujuan pertama dan kedua pada RODHP (percepatan

penyebaran inovasi teknologi dan peningkatan jumlah kelompoktani

binaan)

Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan dapat diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Kegiatan penangkaran benih padi belum dilaksanakan

18

b.Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Desa Sido Luhur

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan.

Kegiatanyang dilaksanakan di Desa Sido Luhur pada kelompoktani Dahlia

dan Mawar Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.

Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan juklak

Tempat pembibitan Kebun Bibit Desa sudah ada tetapi media tanamnya

belum siap

Demplot MKRPL masih dalam tahap persiapan lahan

2. Perubahan yang terjadi : -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis

Kelompok wanita tani pelaksanan kegiatan MKRPL perlu dibina secara lebih

intensif

Non teknis

Komunikasi pelaksanaan MKRPL dilapangan kurang lancar sehingga

kegiatan berjalan kurang lancar

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan dapat diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim

Komunikasi antara petani kooperator, PPL dan tim MKRPL perlu

diintensifkan.

c. SL PTT

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan.

Pada RODHP tertulis ada pelaksanaan display di Kabupaten Seluma, ternyata

display tidak dilaksanakan

2. Perubahan yang terjadi

1. Pada RODHP lokasi demfarm padi gogo direncanakan di Kabupaten Kaur,

tetapi pelaksanaannya di Kabupaten Seluma tetapi gagal.

2. Display yang seharusnya ada di kabupaten Seluma dialihkan ke

Kabupaten Kepahiang.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

19

a. Teknis

Perbaikan petunjuk pelaksanaan (Juklak)

b. Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan dapat diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan asalkan pelaksanaan sesuai dengan RODHP

6. Catatan penting Tim

Belum ada kegiatan display di Kabupaten Seluma, dalam laporan sebaiknya

disampaikan alasan perubahan lokasi dan display

d. Visitor Plot Perbenihan Padi Rawa

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan.

Kegiatan dilaksanakan di kelompoktani Serunting sakti dan Tunas

harapan Desa Rimbo Kedui dan Kelompoktani Harapan Jaya Desa Karang

Anyar.

Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan juklak

2. Perubahan yang terjadi : -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis

Perlu penambahan lokasi kegiatan pada satu Kabupaten lain sesuai

tercantum pada RODHP dan Juklak

Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan:

Kegiatan dapat diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya:

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Perlu penambahan lokasi di 1 Kabupaten lain

e. Pendampingan Program PSDSK di 3 Kabupaten

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan.

20

Pelaksanaan demplot dilaksanakan di Kelompoktani Sejahtera Mandiri

dengan jumlah petani koperator 11 orang.

Pelaksanaan sesuai dengan juklak. Sampai bulan Juni 2012 kegiatan yang

telah dilaksanakan adalah koordinasi, identifikasi, sosialisasi dan

pelaksanaan demplot.

2. Perubahan yang terjadi :

-

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Tidak ada

Non teknis

Penyuluh pertanian lapangan agar dilibatkan dalam kegiatan karena

kegiatan ini merupakan kegiatan diseminasi

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Bisa diselesaikan sampai penyusunan laporan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim :

PPL agar dilibatkan

5. Kabupaten Bengkulu Tengah

a. Gelar Teknologi Pertanian

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan :

Kurang sesuai dalam RODHP lokasi gelar teknologi tomat di Kabupaten

Rejang Lebong sedangkan pelaksanaan dilakukan di

Kab.BengkuluTengah.

2. Perubahan yang terjadi:

Pelaksanaan getek tomat di Kabupaten Bengkulu Tengah Desa Sri Katon

Kecamatan Pondok kelapa. Lahan pertanaman tomat kurang memenuhi

syarat tumbuh untuk tanaman tomat, lahan pertanaman agak terlindung

sehingga sinar matahari tidak penuh. Bedengan untuk media tanam

kurang bersih dan pemberian pupuk kandang belum optimal (seadanya).

Akibatnya tanaman tomat yang telah berumur 2 minggu terhambat

pertumbuhanny (kerdil). Pemberian pupuk pertama setelah tanam juga

21

terlambat dilakukan. Petani kurang kooperatif terhadap tanamannya

sehingga tanaman tidak terpelihara dengan baik.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Disarankan untuk menambah unit /lokasi pertanaman tomat. Cari

lokasi yang memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan tanaman

tomat, dan pastikan dikelola oleh petani yang benar-benar kooperatif

sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Pada saat temu lapang

diharapkan peserta dapat melihat percontohan tanaman tomat yang

baik pertumbuhannya, sehat dan buah yang dihasilkan juga akan sehat

dan banyak.

Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Dapat diselesaikan dengan baik bila dilakukan perbaikan/penambahan unit

contoh pertanaman tomat dilokasi yang sesuai dengan syarat tumbuh tomat

dan pemilihan petani kooperator yang mau dan mampu melakukan

pertanaman tomat hingga menghasilkan.

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Dilihat dulu perbaikan pelaksanaan di lapangan

6. Catatan penting Tim:

Penjab dan anggota tim untuk terus mengawal kegiatannya secara kontinyu

agar pada saat Temu lapang/ gelar maka ada yang akan dipamerkan kepada

peserta gelar.

b. M-KRPL Di Desa Harapan Makmur dan Sri Katon

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan.

Sudah cukup sesuai

2. Perubahan yang terjadi :

-

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis :

Desa Harapan Makmur

22

Untuk mengaktifkan kembali pertemuan kelompok. Kelompok

disarankan untuk studi banding pada petani di desa Argo Mulyo yang

menanam tanaman sejenis dan cukup baik pertumbuhan tanamannya

karena terpelihara baik padahal diusahakan secara mandiri ( Bu

Ngatirah dan Bu Fitriah)

Pertanaman pada pekarangan anggota perlu di perbaharui/ ganti

tanaman

KBD perlu diperbaiki karena sudah banyak kerusakan, dan untuk

menambah volume serta jenis tanaman/bibit yang di display dan siap

jual.

Untuk meninjau kembali pengelolaan KBD di desa Harapan Maju,

karena kurang optimal sehingga KBD kurang terpelihara baik.

Desa Sri Katon

Merupakan unit/kawasan tambahan yang baru dimulai bulan Mei 2012,

sekaligus kerjasama pembinaan masyarakat dengan Bank Indonesia.

Di Desa ini sudah dibangun KBD sayuran dan pusat pembibitan lele

sangkuriang

Non teknis :

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Dapat dilaksanakan dengan pengawalan LO yang insentif agar keberlanjutan

kegiatan dapat berjalan baik dan anggota lebih mandiri untuk melanjutkan

kegiatan selanjutnya.

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

layak

6. Catatan penting Tim:

Optimalkan keberadaan LO di lokasi kegiatan MKRPL Kabupaten Bengkulu

Tengah.

c. Pengkajian Varietas Unggul Padi Rawa untuk Peningkatan Produktivitas >30% pada 2 Tipe Lahan Rawa Spesifik Bengkulu

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

kurang sesuai, baru dilakukan penanaman padi rawa, di lokasi rawa dangkal.

2. Perubahan yang terjadi:

23

-

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Belum ada, karena baru dilakukan tanam.

Non teknis :

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Sejalan dengan berlangsungnya perkembangan tanaman di lapangan.

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak

6. Catatan penting Tim:

Untuk dilakukan pengawalan yang intensif terhadap tanaman padi rawa

yang sedang tumbuh agar dapat berhasil sesuai perencanaan.

6. Kabupaten Bengkulu Utara

a. M-KRPL di Desa Tebing Kaning

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

RDHP telah dilengkapi dengan análisis Resiko

Menyesuaikan urutan/poin-poin tujuan dan perkiraan keluaran

Untuk melengkapi budidaya tanaman yang ada di lapangan

diperlukan juklak seperti budidaya tanaman terong, bunga kol dan

sawi.

Pertisida nabati. Untuk menjelaskan cara pemakaian/dosis dan cara

pembuatan pestisida nabati yang direkomendasikan pada setiap jenis

tanaman yang ditanam di lapangan.

2. Perubahan yang terjadi :

-

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Untuk menambah frekuensi pertemuan di tingkat kelompok untuk

keberlanjutan RPL di kelompoknya, tumbuhkan motivasi kepada

anggota untuk melakukan penanaman secara berkelanjutan

dengan memberikan pemahaman manfaat dari kegiatan RPL ini.

24

Dilakukan penjajakan kerjasama dengan P2KP dalam pengadaan

bahan yang akan digulirkan seperti polibag dan benih. Karena di

MKRPL pola yang diterapkan adalah swadaya.

Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

dapat selesai sesuai tujuan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak

6. Catatan penting Tim :

Perlu koordinasi dengan Pemda untuk replikasi model atau pengembangan

kawasan

b. SL - PTT

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Terjadi keterlambatan tanam karena irigasi rusak/jebol (dam rusak,

sehingga air tidak mengalir di lahan sawah) sehingga air kurang mengalir

kesawah.

Kondisi tanaman kurang baik/ anakan sedikit umur 2 minggu

2. Perubahan yang terjadi : -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Sebaiknya untuk pelaksanaan kegiatan display, dalam 1 musim tanam

pada tahun penanaman yang sama diadakan lokasi untuk demfarm.

Sehingga petani display dapat secara langsung melihat perbedaan

penerapan teknologi petani pada display dengan teknologi yang

dianjurkan dalam lokasi demfarm.

Dilakukan penambahan intensitas pertemuan dengan petani untuk

memberikan teknologi anjuran dari BPTP. Karena di lapangan

ditemukan petani telah menyiapkan pupuk untuk ¾ ha sawahnya 8 kg

furadan, 2 karung ponska, 4 karung urea. Dosis sudah sesuai anjuran,

namun pengaplikasian pemupukan di lahan sawah hanya dilakukan 2

kali, sedangkan sesuai anjuran untuk memupuk dilakukan 3 kali

25

selama 1 kali musim tanam agar serapan pupuk lebih efisien pada

tanaman.

Non teknis :

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Dapat diselesaikan.

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Optimalkan tenaga LO di lapangan sehingga kendala dilapangan dapat

ditanggulangi dengan solusi yang baik agar kegiatan dapat diselesaikan

sesuai perencanaan

c. Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS)

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Penjelasan untuk juklak masih terlalu umum, perlu lebih dirinci karena

juklak adalah vahan acuan/pegangan bagi pelaksana kegiatan di

lapangan.

Sesuaikan jadual palang dengan RODHP, karena terkesan tidak ada

kegiatan penangkaran di petani koperator.

Kegiatan belum sesuai dengan jadual palang seperti open house/temu

usaha

2. Perubahan yang terjadi:

Luas lahan hanya 3,75 ha ha sedangkan perencanaan minimal 4 ha , hasil

panen 22 ton dan 11 ton diperuntukkan untuk benih. Hasil penen cukup baik

padahal sudah terserang hama tikus dan telah kehilangan hasil panen

sebanyak 10%.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Hasil panen berkurang sekitar 10% karena terserang hama tikus. Hanya

dapat 11 ton benih. Disarankan untuk melakukan pengrobyokan tikus

secara bersama-sama untuk menyelamatkan pertanaman padi yang

sedang ditangkarkan.

26

Non teknis

Lakukan pendekatan dengan petani penangkar untuk tetap bekerjasama

pada musim tanam berikutnya.

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Dapat diselesaikan.

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

-

6. Catatan penting Tim :

-

d. PSDSK di Desa Air Baus 2

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Tujuan penelitian tidak singkron dengan hasil keluaran yang diharapkan.

2. Perubahan yang terjadi :

-

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Untuk mencari alternatif penggantian bahan pakan insitu sagu rumbia

dengan yang lain, karena sagu rumbia tidak menjadi salah satu mata

pencaharian masyarakat setempat, sehingga sulit bagi peternak untuk

mendapatkan sagu rumbia dipasaran/petani yang mengolah sagu

rumbia dilingkungannya. Untuk itu jangan dipaksakan pemilihan bahan

sagu rumbia sebagai bahan pakan konsentrat karena akan sulit untuk

diaplikasikan/ diadopsi oleh peternak setempat karena terkesan tidak

efisien dan ekonomis.

Perlu pelatihan pemanfaatan limbah/kotoran ternak sapi menjadi

kompos dan teknologi biogas untuk meningkatkan nilai tambah

kotoran sapi yang masih tertumpuk di belakang kandang dan belum

termanfaatkan.

Non teknis

Sulitnya mendapatkan sagu sebagai bahan pakan ternak karena lokasi

di balik bukit (tidak efisien)

Keterlibatan penyuluh lapangan sangat minim padahal kegiatan ini

adalah diseminasi

27

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

-

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

dipertimbangkan , apabila akan dilanjutkan harus disesuaikan dengan bahan

baku yang murah dan mudah di dapat

6. Catatan penting Tim :

indikator pengukuran diseminasi harus lebih dimunculkan, chanel diseminasi

harus terbangun.

7. Kabupaten Kepahiang

a. SLPTT

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Terdapat ketidak sesuaian antara RODHP dan pelaksanaan, ketidak

sesuaian varietas, dan kegiatan (demfarm, dispaly)

Kegiatan dilaksanakan di Desa Peraduan Binjai dengan petani koperator

dari Kelompoktani Harapan Jaya berjumlah 7 orang seluas masing-masing

3 hektar untuk kegiatan display dan demfarm. Kegiatan demfarm baru

pada tahap persiapan tanam sedangkan display telah tanam pada bulan

Juni 2012 dengan varietas Inpari 14, 15 dan 20.

2. Perubahan yang terjadi:

Kegiatan SL PTT di Kabupaten Kepahiang ada dua kegiatan yaitu

demfarm dan display padahal di RODHP/RDHP hanya satu kegiatan yaitu

demfarm.

Varietas yang digunakan berubah dari yang tertulis di RODHP dari

varietas Inpari 15, 16 dan 20 menjadi Inpari 14, 15 dan 20.

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis : -

Non teknis : -

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim :

Perlu dijelaskan dalam laporan tengah tahun tentang perubahan yang terjadi

28

b. Pengkajian Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao

(PBK) di Kabupaten Kepahiang

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kegiatan dilaksanakan di Kelompoktani karya Bakti Desa Suro Bali dengan

9 petani koperator.

Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan juknis

Kegiatan yang telah dilaksanakan sampai kegiatan monev adalah

sosialisasi, penerapan teknologi dan pengamatan pengkajian, implementasi

paket pengendalian hama PBK.

Pengkajian respon petani terhadap paket teknologi belum dilaksanakan.

2. Perubahan yang terjadi : -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis : -

Non teknis : -

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Belum ada tahapan pelaksanaan pengkajian respon petani terhadap paket

teknologi untuk menjawab salah satu tujuan kegiatan yaitu evaluasi respon

petani.

8. Kabupaten Rejang Lebong

a. SLPTT

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kegiatan SL PTT berupa display dilaksanakan di Desa Rimbo Recap, Tebat

Tenong Dalam dan BBI Lubuk Kembang dengan total luas 4 hektar.

Kegiatan di BBI Lubuk Kembang belum dilaksanakan.

Varietas yang digunakan adalah Inpari 14, 15 dan 20

2. Perubahan yang terjadi :

Penggunaan varietas, dalam RODHP tertulis Inpari 15, 16 dan 20 sedangkan

realisasi adalah Inpari 14, 15 dan 20

29

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis : -

Non teknis : -

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Terjadi perubahan varietas dari Inpari 15, 16 dan 20 menjadi Inpari 14, 15

dan 20 alasan dituliskan di laporan

b. Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Provinsi Bengkulu

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Kelompoktani Kriuk Zahra

DesaTeladan Kecamatan Curup Selatan.

Pelaksanaan sesuai dengan petunjuk teknis

Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain identifikasi sumber bahan

baku, uji coba penggunaan bahan baku pisang, sosialisasi dan pelatihan

serta ekspose di BPTP Bengkulu.

2. Perubahan yang terjadi: -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis : -

Non teknis : -

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim : -

c. Pengkajian Peluang Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas Ternak Sapi Perah di Kabupaten Rejang Lebong

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

30

Kegiatan pengkajian dilaksanakan di kelompok tani Tani Usaha dengan 6

orang petani kooperator.

Kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain: koordinasi, sosialisasi,

identifikasi ketersediaan pakan lokal, dan pemberian ransum awal

Survei ketersediaan bahan baku pakan lokal dan limbah pertanian belum

dilaksanakan

2. Perubahan yang terjadi : -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Pada petunjuk teknis belum ada metode analisis data dan kuesioner

Non teknis :

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Petunjuk teknis agar dilengkapi dengan metode analisis data dan kuesioner

d. Studi Potensi dan Peluang Pengembangan Sapi Perah di Bengkulu

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kegiatan pengkajian dilaksanakan pada peternak sapi perah di Kecamatan

Selupu Rejang

Kegiatan yang telah dilaksanakan: koordinasi, sosialisasi, pengumpulan

data peternak sapi perah

survey belum dilaksanakan

2. Perubahan yang terjadi : -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis

Tidak ada

Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

31

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Petunjuk teknis agar dilengkapi kuesioner

e. Pengkajian Peluang Pasar dan Teknologi Produksi Kentang Merah Spesifik Lokasi dataran Tinggi dan Medium di Provinsi Bengkulu

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Desa Talang Lahat (dataran tinggi)

dan Desa Teladan (dataran medium)

Kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain: suvey peluang pasar,

penanaman, pemupukan kedua serta kajian teknologi produksi kentang.

Penanaman kentang dilaksanakan pada minggu 1 & 2 Mei 2012

Jumlah petani kooperator untuk kedua dataran realisasinya hanya 3 orang

sedangkan pada juklak ada 4 orang.

Dalam ROPP lokasi di dua Kabupaten tetapi pelaksanaan hanya satu

Kabupaten karena di Kabupaten Kepahiang belum pernah diusahakan

kentang merah

2. Perubahan yang terjadi:

jumlah Lokasi/Kabupaten

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis

Tidak ada

Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim

Ketidak sesuaian antara perencanaan RODHP dan pelaksanaan harus

dituangkan dalam laporan tengah tahun

32

9. Kabupaten Lebong

a. SL PTT

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Kegiatan SL PTT di Kabupaten Lebong terdiri dari kegiatan demfarm dan

display.

Demfarm dilakukan di Desa Karang Anyar Kecamatan Lebong Tengah

seluas 2 hektar dengan varietas Inpari 14, 15 dan 20.

Display dilaksanakan di lahan rawa Desa Taba Atas kecamatan Lebong

Atas dengan varietas Inpara 1-3

2. Perubahan yang terjadi:

Belum tanam karena menunggu musim tanam selanjutnya

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

- Secara teknis penanaman harus dilakukan pada Mei-Juni dikarenakan

petani belum panen/tidak bisa tanam serempak

- Hama tikus harap ditanggulangi

- Rencana perbaikan drainase pada bulan Agustus

Non Teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim : -

b. Pengkajian Teknologi Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gerga

Lebong

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Luas lahan yang dimanfaatkan dalam pengkajian seluas 1,5 hektar

kegiatan dengan sampel tanaman sebanyak 24 batang.

Teknologi yang digunakan sebelum pengkajian menggunakan pupuk NPK

sebanyak 2 kg/batang setelah kegiatan pengkajian menggunakan pupuk

sebanyak 300 gram/batang.

33

2. Perubahan yang terjadi:

Pertumbuhan jeruk kurang baik sehingga dikhawatirkan hasil akan

berkurang

Agar pertumbuhan bagus tentunya hasilnya juga akan bagus

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan

Teknis :

Bagaimana dosis pupuk yang diberikan agar pertumbuhan baik dibuat

maksimal

Kegiatan sudah cukup lancar

Non Teknis :

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim:

Jeruk gerga lebih banyak biayanya tapi buahnya lebat rasanya enak

dibanding jeruk limau

c. Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS)

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Lahan yang digunakan untuk kegiatan UPBS seluas 5 hektar dengan

varietas Inpari 13 menggunakan sistem legowo 4:1. Pupuk yang

digunakan per hektarnya 350 kg phonska dan 100 kg urea.

Lokasi percontohan seluas 10 hektar dengan perlakuan menggunakan

pupk kompos

Hasil produksi sebanyak 7,5 ton/hektar, sebanyak 6 ton dijual dan ada

yang dijadikan benih

2. Perubahan yang terjadi:

Hasil produksi meningkat

Terlambat mengetahui teknologi

Lebih irit pupuk

34

Sebelum ada kegiatan UPBS petani menggunakan benih sebanyak 36 kg

untuk 0,5 hektar lahan setelah ada UPBS petani menggunakan benih 16

kg/0,5 hektar lahan

Dalam satu tahun ada 3 kali tanam dan 2 kali panen

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Penanganan hama agar serentak dilakukan

Juklak agar lebih rinci mengenai jarak tanam, varietas, pengolah

lahan

Non teknis

Tidak ada

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan bisa diselesaikan

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak untuk dilanjutkan

6. Catatan penting Tim : -

10. Kota Bengkulu

a. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Kelurahan Semarang

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Lengkapi RDHP dengan análisis Resiko

Menyesuaikan urutan poin-poin tujuan dan perkiraan keluaran

Perlu dibuat untuk melengkapi budidaya tanaman yang ada di lapangan,

antara lain menjelaskan cara pemakaian/dosis dan cara pembuatan

pestisida nabati yang direkomendasikan pada setiap jenis tanaman yang

ditanam di lapangan.

2. Perubahan yang terjadi : -

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Untuk dilakukan pemekaran kelompok di RT 9,4,5. Karena jumlah

anggota kelompok sudah berjumlah 60 KK dalam 1 kelompok ( Ketua

Bu YUS). Dilapangan ketua kelompok tidak dapat mengontrol

35

anggotanya karena jumlahnya terlalu banyak. Idialnya 1 kelompok

terdiri dari 20-30 KK dalam 1 RT.

Menambah intensitas pertemuan di kelompok agar informasi terbaru

dapat diketahui oleh seluruh anggota (usahakan dalam 1 bulan 1 kali

pertemuan kelompok).

Anggota belum maksimal memanfaatkan KBD terkesan masih ada

anggota yang belum tahu keberadaan KBD di lingkungannya. Untuk itu

dilakukan sosialisasi keberadaan KBI di lingkungannya (RT 9,4,5).

Non teknis

Rencanakan pelatihan bagi petani untuk materi kewirausahaan

sehingga petani dapat menjual hasil pertaniannya dalam bentuk segar

dan bentuk olahan agar dapat meningkatkan nilai tambah tanaman

yang ditanam

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Kegiatan dapat dilanjutkan dan untuk menata kembali pembagian

kelompok dengan dilakukan pemekaran kelompok.

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Layak dilanjutkan, dengan terus dilakukan pendampingan secara

kontinyu,berdayakan LO secara kontinyu untuk memotivasi petani lebih

cepat mandiri.

6. Catatan penting Tim : -

b. UPBS di Kota Bengkulu

1. Kesesuaian Rencana, Metodologi dengan Pelaksanaan:

Penjelasan untuk juklak masih terlalu umum, perlu lebih dirinci karena

juklak merupakan bahan acuan/pegangan bagi pelaksana kegiatan

untuk pelaksanaan di lapangan.

Sesuaikan jadual palang dengan RODHP, karena terkesan tidak ada

kegiatan penangkaran di petani koperator.

Kegiatan belum sesuai dengan jadual palangs eperti open house/temu

usaha

2. Perubahan yang terjadi:

Luas lahan hanya 3 ha sedangkan perencanaan minimal 4 ha, alasannya

sulit mendapatkan lahan di perkotaan dengan luasan 4 ha untuk

36

penangkaran. Karena sudah banyak lahan sawah beralih fungsi. Perluasan

akan dilaksanakan di Kabupaten lain

3. Saran perbaikan untuk kelancaran pelaksanaan dan pelaporan:

Teknis

Hasil panen sedikit hanya 4 ton benih/3 ha, hal ini dikarenakan terjadi

kekeringan.Tanam pada bulan februari dan panen sekitar bulan april/mei

2012.

Non teknis

Lakukan pendekatan dengan petani penangkar untuk tetap bekerjasama

pada musim tanam berikutnya.

4. Peluang penyelesaian kegiatan sampai penyusunan laporan :

Untuk melakukan penambahan musim tanam, karena pada musim tanam

februari dianggap kurang berhasil karena hasil panen sedikit akibat terjadi

kekeringan, sehingga data yang didapatkan bisa dibandingkan untuk bahan

pelaporan.

5. Kelayakan untuk dilanjutkan pada tahun berikutnya :

Kelayakan bisa diukur setelah didapatkan data tambahan pada musim tanam

ke dua, bila hasil panen cukup baik secara umum kegiatan dapat dilanjutkan.

6. Catatan penting Tim : -

3.2.2. Kegiatan non Lapangan

Kegiatan non lapangan dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan yang

bersifat pertemuan ataupun pencetakan media, seperti kegiatan :

1. Komunikasi (sosialisasi, pameran, apresiasi, temu informasi, melatih di BPP)

Sampai dengan akhir Desember 2012, realisasi keuangan kegiatan

komunikasi sudah hampir sesuai dengan perencanaan (92,20%) dengan kegiatan

fisik yang telah dilaksanakan antara lain :

Sosialisasi kegiatan BPTP di Kab Kaur, Bengkulu Selatan dan Kota (4 kali)

Pameran di Kota Bengkulu dalam rangka HUT Kota, Harteknas di Balitbangda,

Pameran Lahan Kering di Nusa Tenggara Timur dan Ekspose Hortikultura di

Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (4 Kali)

Ekspose inovasi teknologi dan Open House (2 kali)

37

TITP (50 orang)

Ekspose dan Open House (200 orang)

2. Penerbitan media cetak dan audio visual (buku, brosur, siaran TV, siaran radio, koran lokal dan sinar tani)

Sampai dengan akhir Desember 2012, realisasi keuangan kegiatan

penerbitan media diseminasi mencapai 85,96%. Kondisi ini hampir sesuai dengan

perencanaan yang dibuat.

Kegiatan fisik yang telah dilaksanakan antara lain :

Penerbitan komik M-KRPL, komik peretnakan, padi, dan pengolahan hasil

Penerbitan buku petunjuk teknis (150 eks) yang dibagikan kepada

stakeholders

Penyusunan film (2 judul)

a. Succestory MKRPL

b. Litkajibangrap BPTP dan umpanbaliknya

Penerbitan informasi teknologi di Koran/media cetak

3.2.3. Penilaian Kegiatan

Dalam rangka penilaian maka diperoleh beberapa nilai pembobotan hasil

kegiatan Monev on going seperti terlihat pada Tabel 2, sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Penilaian Monev On- Going BPTP Bengkulu Tahun 2012

No Judul RDHP/RODHP Nilai

1. Pengkajian Varietas Unggul Padi Rawa untuk Peningkatan Produktivitas>30% pada 2 Tipe LahanRawa Spesifik Bengkulu

410

2. Studi Potensi dan Peluang Pengembangan Sapi Perah di Bengkulu

400

3. Pengkajian Peluang Pasar dan Teknologi Produksi Kentang Merah Spesifik Lokasi dataran Tinggi dan Medium di Provinsi Bengkulu

408

4. Pengkajian Teknologi Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gergah di Lebong Di Provinsi Bengkulu

408

5. Pengkajian Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) di kabupaten Bengkulu

400

6. Pengkajian Peluang Pengembangan dan Produktivitas Ternak Sapi Perah di Kabupaten Rejang Lebong

400

7. Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Provinsi Bengkulu

400

8. Analisis Kebijakan 400

38

No Judul RDHP/RODHP Nilai

9. Gelar Teknologi mendukung keberhasilan PSDSK dan SLPTT 400

10. Visitor Plot Teknologi Budidaya Padi Rawa 400

11. Pendampingan SLPTT Padi dan Jagung di 9 Kabupaten dan Kota

420

12. Pendampingan Program PSDSK di 3 Kabupaten 400

13. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari 422,5

14. Unit Pengelola Benih Sumber 462,5

15. Pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui Inovasi Teknologi (MP3MI)

448

16. Komunikasi (sosialisasi, pameran, apresiasi, temu informasi, melatih di BPP)

408

17. Penerbitan media cetak dan audio visual (buku, brosur, siaran TV, siaran radio, koran lokal dan sinar tani)

410

3.3. Monev Tahap Evaluasi Akhir (Post Evaluation)

3.3.1. Serapan Anggaran Kegiatan Penelitian/Diseminasi sampai 31 Desember 2012

Sampai dengan akhir Desember 2012, realisasi keuangan kegiatan

litkajibangrap rata-rata telah mencapai 90 % dengan penyerapan terendah pada

kegiatan pengkajian Pengkajian Peluang Pasar dan Teknologi Produksi Kentang

Merah Spesifik Lokasi dataran Tinggi dan Medium di Provinsi Bengkulu sebesar

70,95 % serta serapan tertinggi pada kegiatan Pendampingan SL PTT Padi dan

Jagung di 9 Kabupaten dan Kota sebesar 99,14 %. Serapan anggaran kegiatan

penelitian/diseminasi sampai 31 Desember 2012 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Serapan Anggaran Kegiatan Penelitian/Diseminasi sampai 31 Desember 2012

No Judul Kegiatan Nama Penanggung

Jawab

Realisasi (serapan anggaran)

% serapan

anggaran

PENGKAJIAN IN-HOUSE

1. Pengkajian Varietas Unggul Padi Rawa untuk

Peningkatan

Produktivitas>30% pada 2 Tipe LahanRawa Spesifik

Bengkulu

Dr.Wahyu Wibawa

134.411.250 99,93

2. Studi Potensi dan Peluang

Pengembangan Sapi Perah

di Bengkulu

Ir.Ruswendi,MP 84.743.225 84,74

39

No Judul Kegiatan Nama

Penanggung Jawab

Realisasi (serapan

anggaran)

%

serapan anggaran

3. Pengkajian Peluang Pasar

dan Teknologi Produksi Kentang Merah Spesifik

Lokasi dataran Tinggi dan Medium di Provinsi

Bengkulu

Ir.Ahmad

Damiri,MSi 98.443.050 70,95

4. Pengkajian Teknologi Pembungaan dan

Pembuahan Jeruk Gergah di Lebong Di Provinsi

Bengkulu

Ir.Sri Suryani Rambe,MAgr

122.793.975 94,46

5. Pengkajian Teknologi Pengendalian Hama

Penggerek Buah Kakao

(PBK) di kabupaten Bengkulu

Drs.Afrizon 131.199.750 98,06

6. Pengkajian Peluang Pengembangan dan

Produktivitas Ternak Sapi

Perah di Kabupaten Rejang Lebong

Zul Efendi,SPt 95.625.400 90,45

7. Pengkajian Peningkatan

Nilai Tambah Buah Mangga Bengkulu dan Pisang

Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan

Vakum di Provinsi Bengkulu

Wilda

Mikasari,STP,MSi 119.830.900 97,82

8. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian

(Rekomendasi Ketahanan Pangan dan dampak

Perubahan Iklim)

Dr. Dedi Sugandi,MP

99.985.875 78,11

PENDAMPINGAN

9. Gelar Teknologi mendukung keberhasilan PSDSK dan

SLPTT

Ir. Siswani Dwi Daliani

59.354.675 98,92

10. Visitor Plot Teknologi

Budidaya Padi Rawa Ir.Eddy Makruf 81.846.150 89,94

11. Pendampingan SLPTT Padi dan Jagung di 9 Kabupaten

dan Kota

Dr.Wahyu Wibawa

320.714.700 99,14

12. Pendampingan Program PSDSK di 3 Kabupaten

Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt.

M.Si

111.199.900 97,54

KEGIATAN AD-HOCK

13. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari

Dr. Umi Pudji Astuti,MP

781.024.174 94,58

40

No Judul Kegiatan Nama

Penanggung Jawab

Realisasi (serapan

anggaran)

%

serapan anggaran

14. Unit Pengelola Benih

Sumber

Andi Ishak,APi 315.145.317 72,05

15. Pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui Inovasi

Teknologi (MP3MI)

Ir. A Damiri, Msi 148.638.975 76,62

Lokasi yang dipilih untuk dilakukan monitoring dan evaluasi tahap

evaluasi akhir dalam hal melihat kemanfaatan kegiatan pengkajian/diseminasi

BPTP Bengkulu tahun 2012 adalah Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma dan

Kabupaten Bengkulu Tengah dengan hasil sebagai berikut:

a. Kabupaten Lebong

Petani kooperator yang memberikan informasi manfaat kegiatan litkaji

adalah Bapak Maharani dan Bapak Samsul, petani kooperator kegiatan

pengkajian Pengkajian Teknologi Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gergah di

Lebong Di Provinsi Bengkulu. Menurut petani kooperator, pengkajian jeruk

gergah cukup bermanfaat bagi petani jeruk di lokasi pengkajian (Kecamatan

Rimbo Pengadang). Hasil pengkajian berupa teknologi pengendalian OPT dan

pemangkasan serta pemupukan sedah diterapkan dikebun petani. Pengendalian

OPT yang dilaksanakan adalah dengan memasang perangkap lalat kuning

diantara tanaman, melakukan sanitasi buah yang gugur dengan cara dikubur.

Teknologi pemangkasan yang diterapkan petani untuk pengembangan

permukaan tajuk tempat berlangsungnya pembungaan dan pertumbuhan buah.

Kendala yang dihadapi petani selama ini adalah biaya perawatan tanaman jeruk

gergah yang cukup tinggi sehingga petani agak pesimis untuk berhasil dalam

budidaya jeruk gergah. Karena itu BPTP memberikan teknologi yang cukup

murah sehingga dapat diterapkan petani dengan biaya minim, seperti

pengendalian hama secara alami, pemupukan yang efisien dengan dosis tepat.

Dinas/Instansi teerkait yang memberikan informasi manfaat kegiatan

litkaji adalah Bapak Tarigan dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebong, Bapak

Bambang dari Balai Benih dan Bapak Safiul dari BP4K Kabupaten Lebong. Akan

dilakukan pengembangan kawasan perkebunan jeruk gergah di Kecamatan

Rimbo Pengadang dan Topas. Tahun 2012 dilakukan penanaman jeruk gergah

41

seluas 100 Ha pelaksanaannya tanggal 9 Desember 2012. Untuk tahun 2013

akan dikembangkan perluasan kawasan tanaman jeruk gegah seluas 200 Ha dan

telah sampai tahap CPCL. Dinas Pertanian juga akan menyediakan bibit jeruk

gergah dan biaya land clearing bagi kelompok petani yang baru memulai

pertanaman jeruk gergah tahun 2012 untuk 100 Ha. Secara bertahap mulai

tahun 2013 akan dilakukan studi banding bagi petani jeruk Gergah ke Balijestro

dan kawasan pertanaman jeruk di Medan. Untuk mendukung kegiatan ini, pihak

BP4K akan menyediakan PPL yang telah dilatih tentang jeruk gerga dan akan

ditempatkan dilokasi kawasan pertanaman jeruk gergah di Kecamatan Rimbo

Pengadang dan Topas. Secara umum kegiatan Pengkajian Teknologi

Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gergah di Lebong Di Provinsi Bengkulu

sangat bermanfaat bagi petani dan direkomendasikan untuk dilanjutkan di tahun

mendatang.

b. Kabupaten Seluma

Petani kooperator yang memberikan informasi manfaat kegiatan litkaji

adalah Bapak Kamsiatun, Kepala Desa Desa Sido Luhur Kecamatan Sukaraja

dimana Desa Sido Luhur merupakan lokasi pelaksanaan kegiatan Model Kawasan

Rumah Pangan Lestari (MKRPL). Pelaksanaan MKRPL di Desa Sido Luhur telah

memberikan manfaat kepada warga yaitu adanya ketersediaan sumber pangan di

lahan pekarangan. Hal ini juga dapat mengurangi jumlah pengeluaran rumah

tangga untuk pembelian sayur mayur. Adanya Kebun Bibit Desa (KBD) juga

mempermudah warga untuk memperoleh bibit tanaman. Diharapkan kegiatan

MKRPL dapat berlanjut di tahun yang akan datang namun diharapkan juga LO

yang mendampingi kegiatan agar lebih sering hadir di Desa untuk memudahkan

komunikasi dan koordinasi.

Dinas/Instansi teerkait yang memberikan informasi manfaat kegiatan

litkaji adalah Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan peternakan Kabupaten

Seluma, Bapak Rosman Efendi,S.Sos,MSi. Secara umum kegiatan pengkajian

BPTP di Kabupaten Seluma telah memberikan manfaat berupa inovasi teknologi

pertanian baru yang dapat diterapkan oleh petani sehingga dapat dikatakan

petani di Kabupaten Seluma setiap harinya selalu menerapkan inovasi teknologi

dari BPTP Bengkulu. Kegiata pengkajian seperti SL PTT dan MKRPL telah

berperan serta dalam peningkatan produksi padi serta peningkatan kemampuan

42

rumah tangga dalam penyediaan pangan keluarga. Dinas mengharapkan

kerjasama ini dapat terus dilanjutkan terutama mengenai keberadaan LO

kegiatan. Diharapkan LO dapat ditempatkan di Kabupaten sehingga

mempermudah koordinasi antar kedua instansi.

c. Kabupaten Bengkulu Tengah

Kegiatan litkaji BPTP Bengkulu tahun 2012 yang dilaksanakan di

Kabupaten Bengkulu Tengah adalah Gelar Teknologi Budidaya Tomat dan

Pembuatan Kompos yang dilaksanakan di Desa Srikaton Kecamatan Pondok

Kelapa, Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) di Desa Harapan

Makmur dan Desa Srikaton, Pengkajian Varietas Unggul Padi Rawa untuk

Peningkatan Produktivitas > 30% pada dua Tipe Lahan Rawa Spesifik Bengkulu.

Tanggapan dari petani kooperator terhadap kegiatan litkaji dan diseminasi

selama satu tahun ini adalah mereka sangat merasa terbantu dalam melakukan

budidaya pertanian terutama dalam teknologi pembuatan kompos, pemanfaatan

lahan pekarangan dan VUB padi rawa. Hasil-hasil litkaji dan diseminasi yang

sudah diberikan oleh BPTP Bengkulu akan diterapkan oleh mereka dalam

budidaya pertanian.

Dinas Pertanian, Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Badan

Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkulu Tengah sangat berterima kasih kepada

BPTP Bengkulu karena telah melakukan kegiatan litkaji dan diseminasi di

Kabupaten Bengkulu Tengah. Berbagai inovasi teknologi dari BPTP telah

meningkatkan keterampilan petani, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), dan

pengguna lainnya dalam memanfaatkan lahan pekarangan terutama melalui

kegiatan MKRPL dan Gelar Teknologi pembuatan kompos. Melalui kegiatan

MKRPL, masyarakat Bengkulu Tengah telah memanfaatkan pekarangan mereka

sehingga bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian, kacang-

kacangan, sayur, buah dan pangan dari hewani. Melalui kegiatan Pengkajian

Varietas Unggul Padi Rawa untuk Penigkatan Produktivitas > 30% pada 2 Tipe

Lahan Rawa Spesifik Bengkulu telah dapat menyebarkan VUB untuk padi rawa di

Kabupaten Bengkulu Tengah.

43

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

1. Kegiatan pengkajian dan diseminasi yang dilaksanakan tahun 2012 telah

melengkapi dokumen RPTP/ROPP, RDHP/RODHP serta juknis dan juklak

kegiatan.

2. Kegiatan pengkajian dan diseminasi yang dilaksanakan telah sesuai dengan

tahapan dan metodologi yang disusun.

3. Kegiatan pengkajian/diseminasi BPTP Bengkulu tahun 2012 telah memberikan

kemanfaatan bagi Dinas/Instansi, petani maupun stakeholders terkait di

wilayah yang dilaksanakan kegiatan pengkajian dan diseminasi.

4.2. Saran

1. Saran dan masukan dari Tim Monitoring dan Evaluasi internal untuk kegiatan

pengkajian dan diseminasi tahun 2012 diharapkan menjadi bahan perbaikan

dan kesempurnaan kegiatan pengkajian dan diseminasi di tahun-tahun

berikutnya.

44

V.PENUTUP

Demikianlah hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) internal yang

dilaksanakan pada tahun 2012 yang terdiri dari tahap Monev Perencanaan (Ex-

ante), Monev Pelaksanaan (On Going) dan Monev Evaluasi (Post Evaluation).

Secara umum dari hasil monitoring dan evaluasi pada setiap tahapan semua

kegiatan penelitian/diseminasi di BPTP Bengkulu tahun 2012 telah berjalan

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Semoga hasil monitoring dan evaluasi

ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan perbaikan untuk kemajuan kegiatan

pengkajian dan diseminasi di BPTP Bengkulu pada tahun-tahun selanjutnya.

45

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2012. Panduan Review Program/Kegiatan UK/UPT Lingkup Badan Litbang Pertanian Tahun 2012. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

46

Lampiran 1. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Gelar Teknologi mendukung keberhasilan PSDSK dan SLPTT

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah

interdisiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

47

Lampiran 2. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Visitor Plot Teknologi Budidaya Padi Rawa

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah

interdisiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

48

Lampiran 3. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Pendampingan SLPTT Padi dan Jagung di 9 Kabupaten dan Kota

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah inter-

disiplin

5 200

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 200

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

5 150

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 100

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

420

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

49

Lampiran 4. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Pendampingan Program PSDSK di 3 Kabupaten

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

50

Lampiran 5. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Model Kawasan Rumah Pangan Lestari

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

5 200

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

5 75

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

5 75

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 67,5

T O T A L N I L A I

422,5

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

51

Lampiran 6. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Unit Pengelola Benih Sumber

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

5 200

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

5 75

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

5 75

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 67,5

T O T A L N I L A I 462,5

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

52

Lampiran 7. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi Teknologi (MP3MI)

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

5 200

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 168

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

448

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

53

Lampiran 8. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Pengkajian Peluang Pasar dan Teknologi Produksi Kentang Merah Spesifik Lokasi Dataran Tinggi dan Medium di Provinsi Bengkulu

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

5 200

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 168

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

408

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

54

Lampiran 9. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Pengkajian Varietas Unggul Padi Rawa untuk Peningkatan

Produktivitas>30% pada 2 Tipe Lahan Rawa Spesifik Bengkulu

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

5 150

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 130

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

410

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

55

Lampiran 10. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Studi Potensi dan Peluang Pengembangan Sapi Perah di Bengkulu

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

56

Lampiran 11. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Pengkajian Teknologi Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gergah

Lebong di Provinsi Bengkulu

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

5 200

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 168

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

408

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

57

Lampiran 12. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Pengkajian Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao

(PBK) di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

58

Lampiran 13. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Pengkajian Peluang Pengembangan dan Produktivitas Ternak Sapi Perah di Kabupaten Rejang Lebong

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

59

Lampiran 14. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Provinsi Bengkulu

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

60

Lampiran 15. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Pengkajian

Kegiatan: Analisis Kebijakan Daerah Mendukung Program Diversifikasi Pangan di

Provinsi Bengkulu

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang diintroduksikan adalah teknologi unggul

hasil penelitian sebelumnya/balit/puslit

4 160

3. Tingkat dukungan pelaksana pengkajin adalah inter-

disiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sesuai metodologi

yang direncanakan (analisis,rancangan percobaan,

parameter, bahan yang digunakan)

4 80

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 160

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Rekomendasi yang dihasilkan sebagai bahan acuan

stakeholders dalam pembangunan pertanian di daerah

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

400

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

61

Lampiran 16. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Komunikasi (sosialisasi, pameran, apresiasi, temu informasi, melatih di

BPP)

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

5 200

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah

interdisiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

4 160

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 168

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat

pertanian tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

408

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan

62

Lampiran 17. Penilaian Monev On-Going Kegiatan Diseminasi

Kegiatan: Penerbitan media cetak dan audio visual (buku, brosur, siaran TV,

siaran radio, koran lokal dan sinar tani)

Indikator Yang Dinilai Hasil Penilaian

Nilai Skor Skor x Bobot

Masukan/Input: Bobot (40)

1. Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil

pengkajian sebelumnya

4 160

2. Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul

hasil pengkajian sebelumnya

5 200

3. Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah

interdisiplin

4 160

4. Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang

direncanakan (skala, jumlah petani, bahan yang

digunakan)

4 160

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder

(Kelompok tani, anggota kelompok, PPL, BPP dan

dengan tingkat kabupaten)

- -

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 170

Proses: (Bobot 30)

1. Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan

petani, ketua kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian

tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat.

4 120

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif

dengan peneliti, penyuluh, stakeholders.

4 120

3. Tingkat akurasi pelaksanaan dengan rencana,

kesesuaian lokasi, skala kegiatan, jumlah petani yang

terlibat dan jadwal yang direncanakan.

4 120

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 120

Luaran: Bobot (15)

Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi

setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh

setempat

4 60

Manfaat/Outcomes: (Bobot 15)

1. Teknologi yang diintroduksikan diapresiasi dan akan

diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitarnya

4 60

2. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama

antar pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian

tingkat kecamatan

4 60

R A T A - R A T A Skor dan rata-rata skor x Bobot 60

T O T A L N I L A I

410

Keterangan Nilai Skor:

5 sangat baik/sangat memuaskan, 4 baik/memuaskan

2 kurang baik/kurang memuaskan dan 1 tidak baik/tidak memuaskan