laporan akhir penelitian produk terapan...

72
i LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana dua tahun PENELITI: Dr. R. Aam Hamdani, M.T. NIDN: 0011016604 (Ketua) Dr. Bambang Darmawan, M.M. NIDN: 0018016201 (Anggota) Asep Hadian Sasmita, S.Pd., M.Pd. NIDN: 0013038003 (Anggota) Dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Nomor 30/EKPT/2017 Tanggal 3 april 2017 tentang “Penerimaan Pendanaan Pendidikan Tinggi PTNBH” tahun Anggaran 2017 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA OKTOBER 2017 PEMBERDAYAAN SMK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGNED PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA LULUSAN PADA BIDANG PEMESINAN BUBUT 788/Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

i

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN PRODUK TERAPAN

Tahun kedua dari rencana dua tahun

PENELITI:

Dr. R. Aam Hamdani, M.T. NIDN: 0011016604 (Ketua)

Dr. Bambang Darmawan, M.M. NIDN: 0018016201 (Anggota)

Asep Hadian Sasmita, S.Pd., M.Pd. NIDN: 0013038003 (Anggota)

Dibiayai oleh

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan

Pengembangan Nomor 30/EKPT/2017 Tanggal 3 april 2017 tentang

“Penerimaan Pendanaan Pendidikan Tinggi PTNBH” tahun Anggaran 2017

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

OKTOBER 2017

PEMBERDAYAAN SMK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

SELF DESIGNED PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

WIRAUSAHA LULUSAN PADA BIDANG PEMESINAN BUBUT

788/Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

iii

ABSTRAK

Berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan Direkorat Pengembangan Sekolah

Menengah Kejuruan (PSMK) bahwa lulusan SMK diorientasikan dapat bekerja,

wirausaha dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Agar mutu

lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan dunia industri yang sesuai, tentunya

diperlukan suatu penerapan program pendidikan dan pembelajaran dimana siswa

dilatih dalam suatu kondisi lingkungan yang mirip pada saat nanti mereka bekerja.

Selain dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang produktifnya juga

meningkatnya pemahaman dalam wawasan wirausaha. Metode penelitian yang

digunakan adalah eksperimen semu. Perlakuan yang diberikan adalah dengan

menerapkan Model Pembelajaran Praksis berbasis Self Designed Project. Sampel

diukur sebelum dan sesudah perlakuan yang diberikan dengan menggunakan angket

karakter kewirausahaan pribadi dan kompetensi pemesinan bubut. Hasil penelitian

pada pengukuran karakter kewirausahaan pribadi siswa sebelum diberikan

perlakuan berada pada batas rata-rata 14,2 sedangkan setelah diberikan perlakuan

berada pada rata-rata 18,1 dari nilai maksimum 25.

Kata kunci : Model pembelajaran, Pembelajaran Praksis self designed project,

Karakter kewirausahaan pribadi.

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan menengah kejuruan memiliki peran yang strategis untuk

mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja baik secara mandiri (wiraswasta)

maupun mengisi lowongan pekerjaan di dunia industri. Artinya untuk menjadi

tenaga kerja, harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai

dengan kualifikasi dunia kerja pengguna lulusan. Untuk dapat bekerja dan bersaing

di industri maupun berwiraswasta, lulusan SMK harus memiliki kompetensi, yakni

kemampuan yang disyaratkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia

kerja dan ada pengakuan resmi terhadap kemampuan tersebut. Kemampuan yang

sesuai dengan pekerjaan di dunia industri dikelompokkan dalam Kualifikasi Kerja

Nasional Indonesia (SKKNI) sedangkan pengakuan terhadap kompetensi tersebut

bisa dilakukan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui

kepanjangannya dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Tujuan khusus

pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,

yaitu : a) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat

menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b)

menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap

profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c) membekali peserta didik

dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di

kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih

tinggi; dan (d) membekali peserta didik dengan kompetensi -kompetensi yang

sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Berdasar hal tersebut dapat diketahui

bahwa lulusan SMK selain mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha

dan industri, lulusan SMK juga mampu bekerja secara mandiri, dalam hal ini

berwirausaha. Agar luusan SMK mempunyai kemampuan wirausaha, maka secara

legal formal dalam kurikulum dimuat mata pelajaran kewirausahaan.

Mata pelajaran Kewirausahaan bertujuan agar peserta didik dapat

mengaktualisasikan diri dalam perilaku wirausaha. Isi mata pelajaran

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

2

Kewirausahaan difokuskan pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris

yang terjadi di lingkungan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, peserta

didik dituntut lebih aktif untuk mempelajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang

terjadi di lingkungannya. Pembelajaran kewirausahaan dapat menghasilkan

perilaku wirausaha dan jiwa kepemimpinan, yang sangat terkait dengan cara

mengelola usaha untuk membekali peserta didik agar dapat berusaha secara

mandiri. Akan tetapi, pada kenyataannya, mata pelajaran kewirausahaan lebih

banyak memberikan pengetahuan wirausaha bukan pada bagaimana menumbuhkan

keinginan dan kemampuan wirausaha siswa, karena pada pelaksanaannya mata

pelajaran kewirausahaan lebih banyak teori bukan melakukan kewirausahaan itu

sendiri.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di beberapa SMK di Kota

Bandung, bahwa 60% guru SMK menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran

mata pelajaran kewirausahaan yang diajarkan disekolah, selama ini baru

memperkenalkan konsep teoritik kewirausahaan belum kepada taraf bagaimana

memberikan spirit menjadi enterepreneur. Selain itu berdasarkan penelusuran

lulusan SMK, di beberapa SMK di wilayah Bandung bahwa hampir dikatakan tidak

ada lulusan yang berkiprah dalam wirausaha dalam bidang studi yang diambilnya

sewaktu sekolah. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran di SMK

belum efektif dan belum mengembangkan kemampuan peserta didik. Padahal

kemampuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor untuk mengembangkan

jiwa kewirausahaan, seperti bersikap mandiri, berani mengambil resiko, mampu

menangkap peluang yang ada, kreatif dan inovatif. Perlu ditumbuhkan jiwa

berwirausaha para peserta didik, sehingga dapat menyiapkan diri berwirausaha.

Pemberdayaan unit produksi disekolah belum dilaksanakan secara optimal, belum

terlaksana dengan baik, sehingga para perserta didik kita benar-benar dapat

memperoleh pengalaman nyata di dunia kerja, yang dapat memotivasi dirinya

dengan memiliki semangat, sikap, perilaku, kemampuan, dan kreativitas dalam

mengelola dan mengembangkan usaha.

Menurut penelitian Laurentius & Muhadi (2005) ada beberapa faktor yang

diduga kuat berhubungan dengan pembentukan jiwa kewirausahaan

(Entrepreneurship) siswa antara lain: (a) latar belakang pekerjaan orang tua; (b)

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

3

kultur keluarga; (c) lingkungan masyarakat; (d) proses pendidikan dan pelatihan di

sekolah; (e) program keahlian, (f) jenis kelamin dan lain-lain.

Selain diorientasikan bekerja, berdasarkan kebijakan PSMK, lulusan SMK

juga diarahkan untuk mampu beriwirausaha dalam bidang yang diambil sewaktu

sekolah. Dikaitkan dengan perkembangan masa kini, tingkat persaingan untuk

mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Juga faktor keadaan politik dan

ekonomi Indonesia masa kini, banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan

relokasi dari suatu daerah ke daerah lain termasuk relokasi ke luar negeri.

Dampak hal itu kiranya perlu dipikirkan tentang peningkatan kemampuan

wirausaha bagi lulusan SMK melalui alternatif model pembelajaran. Berdasarkan

hal itu akan diteliti tentang Pemberdayaan SMK melalui Penerapan Model

Alternatif Pembelajaran Praksis berbasis self designed project untuk meningkatkan

kemampuan wirausaha lulusan SMK dalam bidang pemesinan bubut.

1.2 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak

penerapan model alternatif pembelajaran berbasis self designed project learning

terhadap peningkatan kemampuan wirausaha lulusan SMK. Alternatif model

pembelajaran ini merupakan hasil kajian dalam penulisan desertasi doktor yang

mampu secara riil meningkatkan kompetensi siswa untuk memenuhi kualifikasi

industri yang dibutuhkan. Penerapan alternatif model pembelajaran ini akan

mengikuti alur-alur untuk menumbuhkan indikator-indikator kemampuan

wirausaha.

Secara lebih rinci tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Memperoleh gambaran langkah-langkah penyusunan materi ajar pemesinan

yang mengintegrasikan dengan kemampuan wirausaha.

b. Memperoleh gambaran langkah-langkah penerapan model pembelajaran yang

mampu meningkatkan kemampuan wirausaha lulusan SMK.

c. Memperoleh gambaran pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap

kemampuan wirausaha.

d. Melakukan penyebarluasan (deseminasi) hasil penelitian ini melalui seminar dan

pelatihan-pelatihan di sekolah.

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

4

1.3 Urgensi Peneltian

Sasaran dinamika pengembangan penyelenggaraan pendidikan SMK

diarahkan agar SMK mampu berperan aktif dalam peningkatan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan ini dilandasi oleh

pemikiran-pemikiran, seperti yang tercantum dalam pasal 4 UU No 2 tahun 1989

(UUSPN) ditegaskan bahwa pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,

berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990, pasal 3

ayat 2, yang menyatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terutama

menyiapkan tamatan untuk (a) memasuki lapangan kerja serta dapat

mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen;

(b) mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri

dalam lingkup bisnis dan manajemen; (c) menjadi tenaga kerja tingkat menengah

untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang

akan datang dalam lingkup Bisnis dan manajemen; dan (d) menjadi warga negara

yang produktif, adaptif dan kreatif. Dengan demikian siswa SMK dipersiapkan

untuk memasuki lapangan kerja baik melalui jenjang karier menjadi tenaga kerja di

tingkat menengah maupun berusaha sendiri atau berwiraswasta. Untuk itu siswa

SMK perlu dibekali dengan keterampilan-keterampilan yang mengarah pada

keterampilan kerja, dan kemandirian (berwiraswasta).

Adanya kesenjangan tentang lulusan SMK masih belum dapat memenuhi

standar kualifikasi industri, bisa terjadi karena adanya ketidak-eratan antar

komponen-komponen dalam pembelajaran. Komponen-komponen tersebut yang

seharusnya saling berinteraksi, berinterelasi, dan berinterdependensi antara satu

dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,

patut diduga tidak saling mendukung satu sama lainnya. Komponen tersebut antara

lain pendidik, peserta didik, kurikulum/materi, strategi, media, dan evaluasi.

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

5

Komponen materi pembelajaran di dalam kurikulum diartikan sebagai

bahan yang hendak diajarkan kepada peserta didik. Materi pembelajaran

merupakan bahan ajar yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

harus dipelajari peserta didik sesuai dengan standar kompetensi yang telah

ditetapkan. Materi pelajaran hendaknya disusun dan dikembangkan sesuai dengan

standar kompetensi dan mudah dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai tujuan

standar kompetensi yang telah ditetapkan.

Komponen strategi merupakan suatu penataan mengenai cara mengelola,

mengorganisasi dan menyampaikan sejumlah materi pembelajaran untuk dapat

mewujudkan tujuan pembelajaran. Dalam penyajian informasi tersebut terjadi

interaksi, interelasi dan interdependensi di antara pendidik, peserta didik dan

lingkungan belajar. Strategi pembelajaran dimaknai sebagai suatu strategi dalam

mengelola secara sistematis kegiatan pembelajaran sehingga sasaran didik dapat

mencapai isi pelajaran atau mencapai tujuan standar kompetensi. Berkaitan dengan

pengembangan kompetensi siswa melalui program praktek kerja industri, menurut

Bukit (2002) bahwa guru-guru belum secara memadai menerapkan inovasi dalam

penyusunan bahan ajar, pengelolaan proses belajar mengajar dan evaluasi yang

benar-benar sesuai dengan tuntutan program prakerin/PSG.

Berdasarkan penjelasanan diatas maka dapat dijelaskan tentang urgensi atau

kepentingan penelitian ini adalah sebagai salah satu kunci keberhasilan pemecahan

masalah seperti tertulis di atas, sehingga dapat meningkatkan kompetensi

kewirausahaan siswa SMK. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah

satu alternatif pembelajaran yang mampu memberi pengalaman nyata tentang

bagaimana pekerjaan sesungguhnya apabila kelak bekerja di industri.

1.4 Luaran Penelitian

Pemikiran tentang tidak terbentuknya kemampuan wirausaha harus segera

dicari penyelasaiannya. Hal ini mengingat kebijakan Direktorat PSMK, bahwa

orientasi lulusan SM meliputi bekerja, melanjutkan pendidikan dan wirausaha.

Tantangan semua pihak baik sekolah, masyarakat termasuk di dalamnya industri,

adalah untuk bekerja secara bersama meningkatkan kualitas lulusan SMK.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, luaran yang diharapkan dari

penelitian ini adalah :

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

6

a. didapatnya model pengembangan materi pemesinan secara terintegrasi yang

mampu memperlihatkan indikator-indikator seorang wirausaha.

b. didapatnya model pembelajaran bersifat praksis berbasis self design project

yang mampu meningkatkan kemampuan wirausaha lulusan SMK.

c. Model pembelajaran yang dihasilkan dan diterapkan mempunyai

karakteristik yang berbeda dengan model yang sudah ada, sehingga bisa

berpotensi untuk mendapatkan hak patent.

Diharapkan dengan adanya luaran ini, dapat memberikan kontribusi yang

nyata dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta kemapuan

wirausaha lulusan SMK.

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

7

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 State of the art bidang yang diteliti.

Bidang kajian yang diteliti adalah pengembangan pembelajaran yang

mampu memberikan dan meningkatkan kemampuan wirausaha dalam bidang

pemesinan. Pembelajaran yang akan dikembangkan mengadopsi dan

mengkompilasi beberapa langkah dari pembelajaran yang sudah biasa digunakan

pada saat sekarang ini di SMK. Materi pembelajaran akan disusun sedemikian rupa

sehingga mampu memberikan luaran pembelajaran yang mempunyai karakteristik

sebagai wirausaha.

Pembelajaran kewirausahaan di SMK umumnya dilakukan dengan metode

ceramah, resitasi, dan membaca buku text. Menurut Bruna IG & Brian H.(2009)

untuk mempelajari suatu ilmu, seseorang harus cekatan dalam menyimak,

memahami dan mengambil keputusan, agar nantinya lebih mampu bertahan hidup.

Untuk itu, pendidik tidak boleh text-book oriented, sebab menurut biasanya

bercorak generalisasi dan mendorong proses pembelajaran hanya sekedar

menjejalkan ide-ide abstrak, sehingga siswa cenderung memorizing not

understanding. Suatu pengetahuan akan terserap secara optimal jika dilakukan

dengan sebanar-benarnya

Di samping model pembelajaran kewirausahaan masih text-

book oriented, ternyata pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

ceramah yang divariasikan dengan metode diskusi belum menekankan pada proses

berfikir siswa secara mandiri. Sebab pada umumnya diskusi dilakukan pada kelas

besar yang masih didominasi guru, materi yang dibahas tidak sesuai dengan kontek

dan isu-isu moral yang sedang berkembang dalam masyarakat, terutama yang

berhubungan dengan kewirausahaan. Ada kecenderungan siswa hanyalah sebagai

pendengar penjelasan guru atau hanya sekedar melengkapi Lembar Kerja Siswa

(LKS). Kondisinya menjadi semakin serius, karena pendidik kurang

mengembangkan materi pembelajaran nya sesuai dengan kebutuhan siswa. Padahal

dengan memperhatikan interest siswa, seorang guru akan dapat mengajar secara

efektif.

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

8

Pengelolaan proses pembelajaran di sekolah masih didominasi pada model

keseragaman, yang kurang memperhatikan latar belakang budaya siswa. Beberapa

kenyataan di atas menjadikan pembelajaran kewirausaha-an di SMK menjadi

kurang menarik. Sebagai akibatnya, muncul kebosanan dan kejenuhan dari siswa

untuk mempelajarinya, karena mereka hanya diarahkan untuk sekedar

menghafalkan saja. Hal tersebut terjadi karena selama ini materi yang dipelajarinya

tidak menyentuh kebutuhan mereka. Atau dengan kata lain materi yang dipelajari

tidak relevan dengan pengalaman mereka sehari-hari, akhirnya materi tersebut

dianggap kurang menantang.

Konsep pengembangan pembelajaran ini didasari oleh alur pikir yang

digagas karena ada berbagai permasalahan yang ada di sekolah. Kerangka

konseptual dibuat didasari karena masih banyaknya lulusan SMK yang tidak

mampu melakukan wirausaha. Faktor penyebab ini diduga karena materi ajar yang

mendukung kompetensi pemesinan, tidak terintegrasi dengan baik sehingga lulusan

tidak mempunyai kemampuan bekerja pada bidang yang relevan. Selain itu metode

pembelajaran yang digunakan juga kurang mendukung terhadap kepercayaan diri

peserta didik untuk menguasai pekerjaannya. Kerangka konseptual yang dimaksud

sebagai dasar penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.

2.2 Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan anak didik yang

mengalami belajar adalah bertujuan agar terjadinya perubahan tingkah laku

individu akibat adanya interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran menurut

Surya, (2004) adalah merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut UUSPN No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Teori dari Gagne dan Briggs (dalam Abdul Karim, 1979:3 )

mengungkapkan Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

9

Gambar 2.1 Kerangka konseptual

membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,

disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses

belajar siswa yang bersifat internal

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diartikan bahwa Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan

ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran/keterampilan dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada diri peserta didik.

2.3 Konsep Pembelajaran di SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pelatihan industri

(Industrial Training), dimana keberhasilanya di tandai dengan sejauh mana

outputnya (tamatan, dan produk barang / jasa ) mempunyai relevansi dan

KOMPETENSI

INDUSTRI

TUJUAN SMK :

1. BEKERJA 2. STUDI

LANJUT 3. WIRAUSAHA

BEKERJA =63% STUDI LANJUT =17% WIRAUSAHA = 7% TIDAK BEKERJA = 13%

LULUSAN

KESENJANGAN

REVITALISASI PBM

1. PEMBELAJARAN TEORI.

2. PEMBELAJARAN

PRAKTIS/PRAKTEK

Pengembangan Materi Ajar

Integrasi dan Pebelajaran

Kompetensi Kerja Industri

1. Tujuan

2. Konten

3. Proses belajar

4. Evaluasi

DIUJI SERTIFIKASI OLEH

LSP

INDUSTRI

LSP

SMK

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

10

keunggulan kompetitif secara global. Untuk mencapai tujuan ini, pengembangan

program sekolah berorientasi pada kebutuhan pasar (deman driven), yang dikemas

dalam competencies based training (CBT), dan strategi pembelajarannya

dilaksanakan melalui kegiatan produksi/production Based Training (PBT).

Pendekatan pembelajaran ini menekankan pada bagaimana siswa belajar

/membelajarkan siswa (student centered learning), belajar tuntas (Mastery

Learning), dan Behavior Outcome Aproach. Pendekatan ini sebagai upaya untuk

menghasilkan tamatan yang profesional, produktif, dan dilandasi dengan

ketrampilan berfikir secara kritis, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi berbagai

kondisi dilingkungan kerjanya.

Pembelajaran berbasis produksi/Production Based Training merupakan

salah satu strategi pembelajaran yang sudah di isyaratkan dalam kurikulum sekolah

Menengah Kejuruan dalam Landasan Program dan Pengembangan. PBT terdiri dari

prinsip strategi dan pendekatan serta metoda untuk melaksanakan proses

pembelajaran program produktif.

Pengembangan strategi PBT merupakan sinkronisasi/paduan antara

penguasaan konsep dan prinsip terhadap suatu obyek serta penerapannya dalam

kegiatan produksi, dengan memperhatikan fakta dan menggunakan prosedur tetap

untuk menghasilkan suatu produk yang standar. Ketentuan ini diacu dalam rangka

pembelajaran untuk membentuk kompetensi dan sikap profesionalisme siswa.

1) Orentasi

Strategi PBT adalah suatu upaya pembelajaran yang difokuskan pada potensi siswa,

dan kebutuhan wilayah untuk menghasilkan tamatan yang profesional, serta

mempunyai relevansi yang tinggi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip

efektifitas dan efisiensi. Pendekatan ini sasaran utamanya adalah agar SMK dapat

berperan dalam meningkatkan pemberdayaan potensi wilayah untuk memacu

pertumbuhan ekonomi.

2) Pengembangan Program

Program pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada produk unggulan

sekolah/daerah, dan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki

lapangan kerja dan berusaha mandiri di bidang pertanian yang relevan.

Pengembangan program juga memperhatikan optimalisasi, efisiensi, kelestarian/

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

11

sustanibility agar mampu menggambarkan suatu pola agribisnis yang terpadu,

mengedepankan nilai-nilai kependidikan, dan bisnis. Selain komponen-komponen

di atas, faktor yang juga harus dipertimbangkan agar program dapat berdayaguna

dan berhasil guna adalah:

Berorientasi dan menyesuaikan dengan lingkungan hidup yang meliputi:

lingkungan biologis, lingkungan geografis termasuk kedekatan dengan

kegiatan ekonomi, lingkungan sosial dan ekologis.

Mempertimbangkan kebutuhan masa yang akan datang (perkembangan

IPTEK, kelestarian lingkungan/sustainability dan kesejahteraan

masyarakat).

Mempertimbangkan aspek ekonomi, bahwa program yang dikembangkan

harus mampu mendorong tumbuhnya perekonomian daerah, dan sekaligus

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekolah.

Konsep pelaksanaan pembelajaran berbasis produksi salah satunya adalah

dengan metode dimana siswa diajak turut serta dalam perencanaan produksi.

Konsep ini disebut dengan self disigned project. Diawal pembelajaran siswa

dikenalkan dengan produk nyata yang diambil dari industri kemudian siswa

diajarkan bagaimana merencanakan pembuatan produk. Hasil perencanaan ini

disebut dengan hasil belajar (evident learning). Fisik hasil belajar ini berupa

dokumen perencanaan produk yang nantinya produk itu harus dibuat.

Langkah-langkah alternatif pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut.

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

12

KEGIATAN GURU

SEBAGAI

SUPERVISOR

TAHAP INTI SISWA BERPERAN

SEBAGAI PEKERJA

Berperan sebagai

supervisor di area

pemesinan memandu

pemilihan jenis produk

yang akan dikerjakan

1. Pemilihan

jenis produk

Siswa memilih jenis produk

yang akan dikerjakan sesuai

dengan kemampuan

Guru berperan sebagai

supervisor, memandu

siswa dalam membuat

perancangan pembuatan

jenis produk yang dipilih

oleh siswa

2. Perencanaan

Produk

Siswa membuat

perencanaan pembuatan

produk dimulai dari menulis

latar belakang masalah,

tujuan pembuatan produk,

menggambar produk,

merencanakan langkah

langkah kerja

Guru mengevaluasi hasil

perencanaan pembuatan

produk yang dibuat oleh

siswa

3.Evaluasi

memberikan hasil

perencanaan pembuatan

produk kepada guru

Guru memandu dan

menilai siswa dalam

melaksanakan pekerjaan

pembuatan produk dengan

memperhatikan SOP dan

keselamatan kerja yang

telah dibuat siswa dalam

perencanaan.

4. Pembelajaran

produksi,

melaksanakan

pembuatan

produk

Mengerjakan pembuatan

produk dengan menerapkan

keselamatan kerja,

persiapan kerja, langkah

kerja, menilai hasil kerja,

menghitung waktu kerja

sesuai dengan perencanan

yang telah dibuat.

Guru berperan sebagai

asesor dibantu asesor dari

LSP, mengamati dan

mengevaluasi hasil, proses

dan program

pembelajaran.

Evaluasi meliputi

penelahaan terhadap ciri

ciri kewirausahaan

5. Penutup

Diamati dan dievaluasi

selama proses

melaksanakan

pembelajaran untuk

pembuatan produk yang

dipilih.

Gambar 2.2 Langkah langkah pembelajaran self designed project

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

13

2.4 Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan berusaha, mengelola perusahaan yang

dapat menciptakan lapangan kerja melalui kegiatan kreatif, inovatif, dan

terorganisir. Dalam menciptakan produk baru dan pasar baru disertai keberanian

mengambil risiko atas hasil ciptaannya dan melaksanakannya secara terbaik (ulet,

gigih, tekun, progresif, dan pantang menyerah) sehingga nilai tambah yang

diharapkan dapat dicapai. Hasil kegiatan kreatif adalah daya cipta produk baru dan

pasar baru, hasil kegiatan inovatif adalah pengembangan dari produk dan pasar

yang baru.

Berdasarkan kenyataan yang ada, banyak pendidik yang kurang

memperhatikan penumbuhan sikap, motivasi, minat dan perilaku berwirausaha

peserta didik, baik di sekolah–sekolah kejuruan, maupun di pendidikan profesional.

Orientasi mereka, pada umumnya hanya pada menyiapkan tenaga kerja dan bukan

pada mendidik calon wirausaha. Pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di

sekolah karenanya harus responsif terhadap perubahan pasar sehingga siswa

mampu menguasai kompetensi. Proses pengajaran kewirausahaan mencakup

pemberian keterampilan-keterampilan luas/sesuai kompetensi yang dapat

ditularkan melalui, pembentukan/pengembangan pribadi, dan mengasah

kemampuan untuk membuat perencanaan yang inovatif peserta didik.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di beberapa SMK di Kota

Bandung, bahwa 60% guru SMK menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran

mata pelajaran kewirausahaan yang diajarkan disekolah, selama ini baru

memperkenalkan konsep teoritik kewirausahaan belum kepada taraf bagaimana

memberikan spirit menjadi enterepreneur. Padahal kemampuan kewirausahaan

merupakan salah satu faktor untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, seperti

bersikap mandiri, berani mengambil risiko, mampu menangkap peluang yang ada,

kreatif dan inovatif. Perlu ditumbuhkan jiwa berwirausaha para peserta didik,

sehingga dapat menyiapkan diri berwirausaha. Pemberdayaan unit produksi

disekolah belum dilaksanakan secara optimal, belum terlaksana dengan baik,

sehingga para perserta didik kita benar-benar dapat memperoleh pengalaman nyata

di dunia kerja, yang dapat memotivasi dirinya dengan memiliki semangat, sikap,

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

14

perilaku, kemampuan, dan kreativitas dalam mengelola dan mengembangkan

usaha.

Tingkat kemampuan berwirausaha di Indonesia masih rendah bila

dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Rasio antara jumlah

wirausahawan dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia hanya 1:83,

sedangkan Filipina 1:66, Jepang 1:25 , bahkan Korea kurang dari 20. Ditinjau

berdasarkan rasio wirausahawan secara international, rasio yang ideal 1:20

(Suryana Yuyus & Bayu Kartib, 2010).

Untuk mengurangi angka pengangguran salah satu cara yang bisa dilakukan

adalah dikembangkannya semangat entrepreneurship sedini mungkin. Hal ini

disebabkan karena suatu bangsa akan maju apabila jumlah entrepreneurnya paling

sedikit 2% dari jumlah penduduk. Pada tahun 2010 Indonesia memiliki sekitar

400.000 wirausahawan = 0,18% dari Jumlah penduduk. Bila rumusan 2% dari

jumlah penduduk diperlukan untuk mencapai tingkat kemakmuran, maka Indonesia

saat ini harus memiliki sekitar 4.600.000 wirausaha (Frinces, 2010)

Ciri-ciri/Karakteristik Kewirausahaan Pribadi yakni :

1. Mampu melihat peluang dan manfaatnya, mampu melihat

kesempatan dan menumbuhkan gagasan orisinil dan dimanfaatkan

pada kesempatan terbaik.

2. Tidak mudah menyerah (gigih, ulet, dan tekun). Tidak mudah

menyerah karena dilandasi keyakinan bahwa untuk mencapai

kemajuan perlu kerja keras.

3. Tanggung jawab. Seorang wirausaha harus bekerja dengan penuh

tanggung jawab terhadap pekerjan yang dibebankan.

4. Bekerja secara Berkualitas. Seorang wirausaha harus mampu

bekerja secara berkualitas baik dalam proses maupun hasil.

5. Berani mengambil resiko. Berani mengambil resiko yang

diperhitungankan lebih dulu.

6. Mampu menciptakan tujuan yang harus dicapai. Seorang wirausaha

harus mampu menetapkan tujuan yang dicapai secara jelas dan

mengelola usahanya baik tujuan usaha jangka pendek maupun

jangka panjang.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

15

7. Aktif mendapatkan informasi. Mampu mendapatkan informasi dan

memanfaatkan untuk kemajuan usaha.

8. Mampu membuat rencana yang sistematik. Membuat rencana

sistematik sebagi dasar untuk mencapai tujuan usaha yang

diharapkan.

9. Kerja Sama. Mampu mengembangkan kerja sama dengan baik

melalui pendekatan persuasif.

10. Percaya Diri. Memiliki kepercayaan yang tinggi pada diri sendiri

dan apa yang dimiliki.

2.5 Kompetensi Kerja

Kompetensi adalah kemampuan individu untuk mengerjakan suatu

tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap

kerja, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar kompetensi merupakan

pernyataan mengenai pelaksanaan tugas/pekerjaan di tempat kerja yang

digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output) yaitu

a. Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja

b. Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja

c. Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat

yang diharapkan.

Kompetensi kerja dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang

dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan yang didukung sikap kerja, serta

penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas,

tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata

lain, standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti

pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal

di tempat kerja, kemampuan mentransfer dan menerapkannya kemampuan dan

pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda.

Standar kompetensi kerja sangat berguna bagi "pemangku kepentingan".

Kegunaan kompetensi kerja bagi pekerja antara lain adalah: Untuk menjamin

produktivitas kerja dan keselamatan kerja, yang pada gilirannya akan meningkatkan

pendapatan tenaga kerja; Kegunaan kompetensi kerja bagi pemberi kerja

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

16

(employer) antara lain adalah: Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

industri, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan persaingan usaha di dunia

industri; Kegunaan kompetensi kerja bagi konsumen antara lain adalah: Untuk

menghilangkan keraguan terhadap kecukupan kuantitas dan kualitas barang,

termasuk terbebas dari barang-barang berbahaya bagi konsumen.

Semakin tinggi kompetensi kerja, maka akan semakin baik di mata "pemangku

kepentingan". Seirama dengan semakin dikembangkannya industri berteknologi

tinggi saat ini, maka standar kompetensi kerja juga harus semakin tinggi

menyesuaikan dengan tuntutan industri berteknologi tinggi. Adapun cara

peningkatan kompetensi kerja tersebut adalah melalui pendidikan, pelatihan, dan

pengalaman kerja.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian akan ini diungkap pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu

gejala yang diinginkan. Perlakuan yang dimaksud adalah alternatif model

pembelajaran yang dihasilkan dan diterapkan dalan suatu kelompok yang disebut

dengan kelompok eksperimen. Sedangkan gejala yang diinginkan pada penelitian

ini adalah munculnya kemampuan dasar kewirausahaan dari kelompok yang

mendapat perlakuan itu.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka digunakan metode penelitian

eksperomen atau percobaan, yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala

atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Ciri

khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya percobaan atau trial. Percobaan

ini berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variabel. Dari perlakuan

tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain.

Karakteristik yang digunakan untuk bisa menjalankan metode penelitian ini

adalah : 1) Baik untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

menggunakan kelas yang ada yang kira-kira homogen kondisi kelasnya. 2) Terdapat

pretes-postes dan 3) Adanya kelompok kontrol.

Penelitian ini terdiri atas dua tahap yang dilaksanakan dalam dua tahun.

Tahap pertama (tahun pertama) akan dilakukan 1) survey terhadap pelaksanaan

pelatihan yang dilaksanakan di Lembaga Sertifikasi profesi (LSP), dan di industri

pemesinan. Data yang diharapkan terkumpul adalah materi dan model

pembelajaran yang dilaksanakan yang nantinya akan diadopsi dalam eksperimen.

2) perencanaan dan perumusan materi pemesinan yang merangkum kompetensi

kewirausahaan. Perencanaan dan perumusan ini dlakukan dalam kegiatan focus

group discussion (FGD) yang pesertanya meliputi perwakilan sekolah, asesor dari

LSP Logam dan Mesin dan perwakilan industri pemesinan. Tahap kedua (tahun

kedua) dilakukan penerapan materi yang telah disusun dengan penerapan

pembelajaran self design project learning.

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

18

Alur penelitian yang dilaksanakan terlihat pada bagan berikut.

Dari alur penelitian ini materi integrasi yang dirancang, setelah selesai

pembelajaran akan disebarkan angket tentang tentang penelusuran kewirausahaan.

3.2 Lokasi dan Sampel penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Kota Bandung dan Kabupaten

Cianjur. Sedangkan tempat penelitian yang diambil adalah SMKN 2 dan 12 Kota

Bandung serta SMK Ar-Rohmah Kabupaten Cianjur. Sampel yang diambil dari

setiap sekolah tersebut masing-masing dua kelas yang bertindak sebagai kelas

kontrol dan eksperimen.

CIRI-CIRI KEMAMPUAN WIRAUSAHA

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PERENCANAAN MATERI PEMESINAN YANG

BERMUATAN WIRAUSAHA

PERLAKUAN DENGAN PEMBELAJARAN SELF DESIGNED PROJECT LEARNING

PRE TEST

POST

TEST

a. Sekolah b. LSP c. Industri

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

19

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Materi

FGD dilakukan untuk menyusun materi kewirausahaan yang berkaitan

dengan praktek pemesinan. Kegiatan ini melibatkan guru yang mengampu praktek

pemesinan bubut dan guru kewirausahaan. Hasil dari FGD ini adalah sebagai bahan

pembelajaran manakala kedua guru tersebut akan menyampaikan materi sesuai

dengan mata pelajarannya.

Hasil FGD untuk materi kewirausahaan dengan menganut kepada

Management System International :

1. Kompetensi Prestasi

a. Mencari Peluang

1) Mencari dan memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang baru.

2) Menangkap peluang yang langka untuk memperoleh pembiayaan,

peralatan, lahan, ruang kerja, bantuan, dan lain sebagainya.

b. Keuletan

1) Mengulangi atau ganti strategi untuk mengatasi hambatan.

2) Memberikan pengorbanan pribadi atau meningkatkan upaya-upaya

secara luar biasa untuk menyelesaikan tugas.

3) Kokoh pendirian menghadapi penentang atau ketidakberhasilan.

c. Komitmen kepada Kontrak Kerja

1) Memikul seluruh tanggung jawab semua persoalan dalam rangka

memenuhi tugas/ keperluan pelanggan.

2) Ikut terjun dalam kerja dan lain-lain dalam rangka menyelesaikan

tugas. Hal tersebut menggambarkan simpati kepada kepuasan

pelanggan.

d. Tuntutan Kwalitas dan Efisiensi

1) Melaksanakan segala sesuatu mencapai atau melampaui standar

terbaik atau memperbaiki performansi sebelumnya.

2) Berpikir lebih bagus, lebih cepat, atau lebih murah.

e. Menanggung Risiko

1) Sedemikian rupa bahwa resikonya dapat diterima.

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

20

2) Keaaan yang disukai adalah situasi dengan risiko yang dapat

diterima

2. Kompetensi Perencanaan

a. Penetapan Tujuan

1) Menetapkan dengan jelas dan khas tujuan jangka pendek

2) Menetapkan dengan jelas tujuan jangka panjang.

b. Perencanaan dan Monitoring yang Sistematis

1) Mengembangkan dan menggunakan tahapan perencanaan untuk

mencapai tujuan.

2) Mengevaluasi beberapa alternatif

3) Memonitor kemampuan dan merubah menjadi strategi alternatif jika

diperlukan dalam pencapaian tujuan

c. Pencarian Informasi

1) Secara pribadi mencari informasi kepada pelanggan, pemasok dan

atau pesaing.

2) Memanfaatkan jaringan informasi untuk memperoleh informasi

yang bermanfaat.

3. Kompetensi Kekuasaan

a. Persuasif dan Kerjasama

1) Menggunakan strategi kehati-hatian untuk mempengaruhi atau

membujuk orang lain

2) Menggunakan kontak pribadi dan bisnis untuk mencapai tujuannya.

b. Percaya Diri

1) Memiliki kepercayaan yang tinggi pada diri dan apa yang dimiliki.

2) Menunjukkan percaya diri atas kemampuannya untuk menjelaskan

tugas berat atau tantangan yang dihadapi.

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

21

Dari kesepuluh sub poin tersebut akan dibuat kisi-kisi untuk melihat kondisi

kewirausahaan pribadi sebagai berikut.

KUESIONER

KEWIRAUSAHAAN PRIBADI

1. Kuesinoer ini berisi 55 pernyataan ringkas. Bacalah setiap pernyataan dan

tentukanlah seberapa jauh pernyataan-pernyataan sesuai atau menggambarkan

pernyataan anda. Jujurlah tentang diri anda. Ingatlah,ta ada seorang pun

mengerjakan sesuatau dengan sangat sempurna, demikian pula baik dalam

segala hal. Disamping itu nilai anda untuk setiap pernyataan akan tetap rahasia

dan anda boleh memabwa pulang kuesioner ini.

2. Pilihlah salah satu angka di bawah ini untuk menunjukan seberapa jauh

pernyataan-pernyataan tersebut menggambarkan/sesuai dengan diri anda.

5 – Selalu

4 – Umumnya

3 – Kadang-kadang

2 – Jarang

1 – Tidak pernah

Tuliskan angka yang anda pilih panda tanda kurung yang tersedia disebelah

kanan setiap pernyatan.

Contoh : saya tetap tenang di setiap situasi yang menimbulkan stress(2).

Bagi anda yang memberikan respon dengan angka 2, berarti

pernyataan tersebut menggambarkan diri anda sangat sedikit (jarang)

: atau dengan kata lain tingkat kesesuainnya dengan diri anda sangat

sedikit.

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

22

Beberapa pernyataan mungkin hampir sama, tetapi tidak ada dua pertanyaan yang

betul-betul persis sama.

Mohon semua pernyataan di jawab.

Pernyataan Jawaban

1. Saya mencari segala sesuatau yang perlu dikerjakan

2. Apabila menghadapi permasalahan yang sulit, saya selalu

menyediakan waktu yang banyak untuk mencoba

menjawab permasalahan tersebut.

3. Saya selalu mengerjakan sesuatau tepat pada waktunya)

4. Saya merasa terganggu apabila sesuatau pekerjaan tidak

dikerjakan dengan baik

5. Saya menyukai keadaan dimana saya dapat mengontrol

hasil pekerjaan sebanyak mungkin

6. Saya suka untuk memikirkan keadaan masa datang

7. Apabila memulai suatau kegiatan yang baru, selalu

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin sebelum

memulainya

8. Saya merencanakan sesuatau pekerjaan besar, dengan cara

berusaha untuk memecahkannya menjadi bagian kecil

9. Saya selalu mendapat sokongan orang lain yang

mendukung gagasan saya

10. Saya selalu merasa percaya diri akan keberhasilan segala

sesuatau yang saya kerjakan

11. Kepadaa siapapun lawan bicara saya, saya selalu menjadi

pendengar dengan baik

12. Saya selalu mengerjakan sesuatau yang harus saya

kerjakan, sebelum saya diminta orang lain untuk

mengerjakannya

13. Saya selalu mencoba berkali-kali sebelum saya meminta

orang lain mengerjakan pekerjaan tersebut

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(......................)

(.......................)

(......................)

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

23

14. Saya selalu berusaha untuk menepati janji yang saya buat

15. Hasil pekerjaan saya lebih baik dibandingkan dengan hasil

kerja orang lain yang bekerja bersama saya

16. Saya tidak akan mengerjakan sesuatau apabila saya tidak

pasti saya akan berhasil

17. Adalah hal yang percuma apabila kita khawatir akan apa-

apa yang kita kerjakan selama ini

18. Saya mencari sumbang saran atas segala sesuatu yang

sedang saya kerjakan

19. Saya selalu menimbang antara kelebihan dan kekurangan

dalam berbagai cara alternatif penyelesaian pekerjaan

20. Saya tidak menyediakan banyak waktu memikirkan cara-

cara untuk mempengaruhi orang lain

21. Saya mengubah cara pemikiran saya, apabila saya tidak

dapat menentukan jalan yang baik

22. Saya merasa kurang puas apabila saya tidak dapat

menemukan jalan yang baik

23. Saya menyukai hal yang menantang dan mendapatkan

pengalaman baru

24. Apabila sesuatau berjalan dengan rencana yang sedang

saya lakukan, saya selalu berusaha untuk menyelesaikan

segala sesuai dengan rencana saya

25. Saya senang membantu pekerjaan orang lain apabila

diperlukan agar pekerjaan tersebut selesai tepat pada

waktunya

26. Saya merasa sangat terganggu, apabila menyia-nyiakan

waktu

27. Saya selalu mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan,

apabila saya harus melakukan sesuatau

28. Lebih spesifik saya dapat menjabarkan keinginan saya,

makin besar kemungkinan dan kesempatan saya untuk

berhasil

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(.......................)

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

24

29. Saya cepat mengambil langkah tanpa harus membuang

waktu untuk mencari banyak informasi

30. Saya berusaha untuk memikirkan semua permasalahan

yang mungkin akan saya hadapi, dan merencanakan apa

yang harus dikerjakan apabila hal itu terjadi

31. Saya mencari orang yang dapat membantu menyelesaikan

pekerjaan untuk mencapai tujuan

32. Apabila saya menghadapi persoalan yang sukar dan

menantang, saya merasa percaya diri bahwa saya akan

berhasil menyelesaikannya

33. Dimasa lalu saya pernah mendapatkan beberapa kegagalan

34. Saya menyukai pekerjaan yang telah saya kuasai dan saya

senangi

35. Apabila menghadapi persoalan sulit, saya cepat berpindah

untuk mengerjakan pekerjaan lain

36. Apabila saya mengerjakan pekerjaan untuk orang lain,

saya berusaha untuk bekerja sebaik mungkin agar orang

tersebut senang akan pekerjaan saya

37. Saya tidak selalu merasa puas dengan cara-cara

pelaksanaan pekerjaan, saya selalu berfikir untuk

memperbaikinya

38. Saya suka mengerjakan pekerjaan yang sifatnya

mengandung resiko

39. Saya mempunyai rencana yang jelas bagi masa depan saya

40. Apabila mengerjakan pekerjaan untuk orang lain, saya

selalu menanyakan segalanya agar saya tahu apa yang

diinginkan oleh pemberi kerja tersebut

41. Saya lebih suka mengerjakan pekerjaan yang ada, daripada

membuang waktu untuk mengantisipasinya

42. Untuk mencapai keberhasilan, saya selalu memikirkan

hal-hal yang dapat bermanfaat bagi semua orang yang

aktif mengerjakannya

(.......................)

(......................)

(......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

25

43. Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan baik

44. Saya mendapat manfaat dari pekerjaan orang lain

45. Saya mencoba pekerjaan yang baru dan berbeda dari

pekerjaan saya saat ini

46. Saya mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan

pekerjaan dan mencari cara pemecahannya untuk

mencapai tujuan saya

47. Bagi saya keluarga dan pribadi saya lebih penting dari

pekerjaan saya

48. Saya tidak merasa mampu untuk menyelesaikan lebih

cepat menyelesaikan pekerjaan / masalah apakah itu di

kantor atau di rumah

49. Saya suka mengerjakan pekerjaan yang oleh orang lain

dianggap sulit dan beresiko

50. Saya menganggap pencapaian sasaran mingguan sama

pentingnya dengan pencapaian sasaran tahunan

51. Saya mencari bermacam-macam informasi dari sumber

yang berbeda, untuk mencapai keberhasilan pekerjaan

52. Apabila suatau cara pemecahan masalah tidak mencapai

sasaran, saya memikirkan cara pendekatan baru

53. Saya mampu untuk membuat orang lain yang memiliki ide

yang kuat untuk berubah pendiriannya

54. Saya teguh pada pendirian saya, meskipun orang lan tidak

setuju

55. Apabila saya tidak menguasai pekerjaan yang saya hadapi,

saya rela untuk tidak menerima / melaksanakan tugas itu

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

Desain model pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi

alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan wirausaha.

a. Desain

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

26

Tujuan Pembelajaran : meningkatkan kompetensi wirausaha

siswa dalam mata pelajaran produktif teknik pemesinan melalui

keterampilan merancang pekerjan projek secara sendiri

Materi Pembelajaran :

Perubahan manajemen belajar meliputi 1) rasional perlunya

kondisi belajar seperti kondisi industri, 2) gambaran umum

tentang kerja di industri, 3) gambaran tentang tugas tenaga

kerja lulusan SMK di industri, 4) gambaran tentang seorang

teknisi junior, 5) sistem penilaian terhadap produk kerja di

industri dan 6) Disiplin, etos kerja dan produktivitas.

Kemampuan merencanakan pekerjaan dan merancang

produk yang meliputi penyusunan tentang : 1) Pentingnya

produk yang akan dibuat 2) Fungsi produk/jasa, 3)

Sketsa/gambar kerja, 4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6)

Proses produksi (Langkah kerja), 7) Rencana anggaran biaya

8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan.

Mengerjakan hasil perencanaan pekerjaan meliputi : 1)

bekerja dengan mesin, 2) melakukan keselamatan dan

kesehatan kerja, 3) menggunakan alat dan bahan yang sesuai

dan 4) melakukan langkah-langkah quality qontrol.

Kegiatan pembelajaran

Kegiatan model pembelajaran ini dimulai dengan persiapan-

persiapan yang meliputi persiapan administrasi, materi

pelajaran, persiapan bahan, persiapan alat keselamatan kerja,

dan persiapan mesin.

Implementasi model ini dimulai dengan persiapan dan

dilanjutkan dengan dua tahap selanjutnya yaitu :

a) Menciptakan kondisi sekolah menjadi kondisi kerja di

industri, guru mengajak siswa untuk belajar seperti bekerja

di industri.

b) Menjelaskan tentang langkah-langkah merencanakan

pekerjaan membuat yang meliputi penyusunan tentang :1)

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

27

Pentingnya produk yang akan dibuat 2) Fungsi produk/jasa,

3) Sketsa/gambar kerja, 4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6)

Proses produksi (Langkah kerja), 7) Rencana anggaran biaya

8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan.

c) Memandu siswa mengerjakan projek yang telah dirancang.

b. Skema Implementasi

Skema implementasi pembelajaran alternatif dapat dilihat pada gambar

Gambar 4.1 Implementasi pembelajaran self designed project

c. Kegiatan Pokok

Tahap pendahuluan

Langkah 1, siswa berperan sebagai pekerja menerima/memilih

jenis produk yang akan dikerjakan. Pekerja memeriksa contoh

produk yang harus dibuat.

Tahap Inti

Langkah 2, pekerja membuat perencanaan pembuatan produk

meliputi penyusunan tentang :1) Pentingnya produk yang akan

dibuat 2) Fungsi produk/jasa, 3) Sketsa/gambar kerja, 4) Bahan,

5) Fasilitas/peralatan, 6) Proses produksi (Langkah kerja), 7)

Kebutuhan Konsumen

Perencanaan pembuatan produk Pemilihan Produk

TIDAK

Disetujui Evaluasi

YA

Pembelajaran produksi

Evaluasi

Hasil Pembelajaran

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

28

Rencana anggaran biaya 8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9)

Jadwal pelaksanan.

Langkah 3, pekerja membuat produk sesuai dengan hasil

perencanaan dengan menerapkan keselamatan dan kesehatan

kerja, langkah kerja sesuai SOP dan melakukan quality control,

mencocokkan ukuran-ukuran, tingkat presisi, fungsi benda kerja

yang sesuai dengan gambar kerja yang dibuat.

Tahap penutup

Guru sebagai penanggunag jawab seluruh program

pembelajaran, mengamati dan mengevaluasi hasil belajar, proses

dan program pembelajaran.

d. Implementasi Model pembelajaran

Implementasi dari model pembelajaran yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar

4.1

Instrumen yang paling diperhatikan dari langkah pembelajaran yang dibuat

adalah pada langkah perencanaan produk. Pada langkah ini siswa diberi kesempatan

untuk menganalisis produk yang akan dibuat. Melalui analisis produk diharapkan

anak didik mengalami tahapan seperti yang diamanatkan dalam kurikulum SMK

2013, yaitu pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu Observing

(mengamati), Questioning (menanya), Associating (menalar), Experimenting

(mencoba), Networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan).

Pada tahapan mengamati, diharapkan siswa dengan teliti mengamati

produk-produk yang ditawarkan untuk dibuat/diproduksi. Pengamatan dilakukan

untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam proses pembuatan.

Mengamati memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan materi/produk secara

nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Melalui

proses mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.

Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Pada konteks

ini siswa diharapkan memilih produk yang ditawarkan untuk dibuat dengan

berbagai pertimbangan.

Pada tahap selanjutnya setelah mengamati diharapkan siswa meningkatkan

rasa ingin tahunya melalui proses bertanya. Proses bertanya ini pada diri anak didik

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

29

diharapkan terjadi (1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta

didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran dalam hal ini produk yang akan

dipilih; (2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta

mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri; (3) Mendiagnosis

kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari

solusinya; (4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas

substansi.

Pada langkah selanjutnya dalam perencanaan pekerjaan produk, siswa

diharapkan mampu menalar dalam menyelesaikan tugas perencanaan pekerjaan

produk itu. Sebelum dilakukan pembuatan perencanaan pekerjaan produk ini, siswa

diharapkan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya sudah

diterima. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan dimemori otak berelasi

dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia, sehingga

terjadi pengoptimalan kemampuan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapi.

Setelah pemahaman terhadap pengambilan langkah penyelesaian masalah

yaitu perencanaan pekerjaan produk dikuasai, maka siswa diberi kesempatan untuk

mencoba membuat secara mandiri perencanaan pekerjaan produk tersebut.

Indikator-indikator dalam perencanaan tersebut disusun berdasarkan

pengembangan materi integrasi. Pertimbangan penyusunan indikator perencanaan

produk yaitu berdasarkan kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam menjawab

tantangan industri dan juga kompetensi apabila sudah menjadi tenaga kerja.

Perencanaan produk tersebut mengikuti sistematika seperti terlihat pada tabel

berikut 4.1.

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

30

Gambar 4.1 Langkah-langkah implementasi model (Hamdani, A. 2016)

KEGIATAN GURU

SEBAGAI

SUPERVISOR,

FASILITATOR

DAN EVALUATOR

SISWA BERPERAN

SEBAGAI PEKERJA TAHAP INTI

Memandu pemilihan jenis

produk yang akan

dikerjakan

Pemilihan jenis produk Siswa memilih jenis

produk yang akan

dikerjakan

Memandu siswa dalam

membuat perancangan

pembuatan jenis produk

yang dipilih oleh siswa

Siswa membuat

perencanaan kerja dan

pembuatan produk

Perencanaan pekerjaan

dan produk

Mengevaluasi hasil

perencanaan pembuatan

produk yang dibuat oleh

siswa

Memberikan hasil

perencanaa npembuatan

produk kepada guru

Evaluasi terhadap hasil

perencanaan produk

Memandu dan menilai

siswa dalam

melaksanakan pekerjaan

pembuatan produk

dengan memperhatikan

SOP.

Mengerjakan pembuatan

produk dengan menerapkan

keselamatan kerja sesuai

SOP

Pembelajaran produksi,

melaksanakan pembuatan

produk

Guru dibantu asesor dari

LSP, mengamati dan

mengevaluasi hasil, proses

dan program

pembelajaran

Diamati dan dievaluasi

selama proses melaksanakan

pembelajaran untuk

pembuatan produk yang

dipilih.

Evaluasi terhadap hasil

pembuatan produk

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

31

Tabel 4.2 Indikator Kemampuan Oleh Siswa Pada Tahap Perencanaan

Produk (Hamdani, A. 2016)

NO LANGKAH

PERENCANAAN

INDIKATOR KEMAMPUAN

1 Menganalisis pentingya

produk yang akan dibuat

a. Dapat mendeskripsikan secara umum tentang

teknologi

b. Dapat menjelaskan pentingnya suatu produk dibuat.

c. Dapat menyebutkan identifikasi masalah suatu

tema/produk untuk dibuat.

d. Dapat menjelaskan keunggulan produk yang akan

dibuat

2 Menjelaskan fungsi

produk/jasa.

a. Dapat menyebutkan bagian-bagian utama produk.

b. Dapat menjelaskan fungsi produk

3 Membuat sketsa/gambar

kerja

a. Dapat menerapkan teori gambar teknik dengan benar

b. Dapat membuat gambar kerja dengan benar

4 Menganalisis bahan yang

digunakan

a. Dapat menjelaskan alasan pemilihan bahan yang akan

digunakan untuk produk

b. Dapat memilih bahan yang cocok untuk suatu produk

tertentu

5 Menentukan

fasilitas/peralatan

a. Dapat menjelaskan fungsi fasilitas/peralatan yang

akan digunakan dalam pembuatan produk

b. Dapat menyebutkan fasilitas/peralatan yang akan

digunakan dalam pembuatan produk.

6 Menentukan Proses

produksi

(langkah/sistematika

kerja)

a. Dapat menentukan langkah langkah keselamatan kerja

b. Dapat menentukan urutan langkah-langkah kerja

pembuatan produk.

c. Menentukan proses kegiatan yang akan dibuat

prosedurnya

d. Mengidentifikasi setiap kegiatan dalam proses tsb.

e. Membuat flow-chart proses tsb

f. Menyusun prosedur tsb sesuai format yg ditentukan.

7 Membuat rencana

anggaran biaya

a. Dapat menentukan periode waktu yang akan dipakai

sebagai dasar dalam penyusunan anggaran produksi

yang selaras dengan periode yang digunakan dalam

penyusunan anggaran penjualan.

b. Dapat menentukan satuan fisik dari barang yang akan

dihasilkan

c. Dapat menentukan standar penggunaan sumber daya

(bahan baku, tenaga kerja langsung dan penggunaan

fasilitas.

d. Dapat menentukan kebijakan pola produksi dan

kebijakan persediaan.

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

32

e. Dapat menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah

tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana setidaknya

memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi.

Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan

persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi.

8 Menganalisis sasaran

pasar/pengguna

a. Dapat mengidentifikasi pengguna sesuai fungsi

produk

b. Dapat mengidentifikasi sasaran pengguna sesuai

kebutuhannya

9 Merancang jadwal

pelaksanan

a. Dapat menghitung waktu pembuatan

b. Dapat menentukan jadual pelaksanaan pembuatan

sesuai dengan pesanan

4.2 Data Hasil Penelitian

Perlakuan yang diberikan kepada sampel untuk tahap ini yaitu siswa

diberikan pembelajaran praktek untuk berbagai produk diantaranya produk batang

palu, produk poros bertingkat dan produk handel pemutar/pemindah ptaran mesin

bubut. Disetiap langkah untuk membuat produk dilakukan pengukuran/tes berupa

pre test dan post test.

Pada pengujian selanjutnya, siswa akan diberikan materi pada mata

pelajaran kewirausahaan dan praktek pemesinan bubut sesuai dengan materi yang

telah disusun pada kegiatan focus gruop discussion. Pemberian materi untuk

meningkatkan kewirausaan dilakukan secara periodik pada pembelajaran mata

pelajaran kewirausahaan. Kegiatan pembelajaran dengan materi yang telah disusun

tersebut kurang lebih lima kali pertemuan. Sebelum materi diberikan, dilakukan

pretest dan setelahnya dilakukan post test. Pengukuran wirausaha pribadi ini masih

dalam lingkup pengetahuan, yang menggambarkan tentang kesiapan diri untuk

merencanakan berkiprah dalam usaha-usaha secara mendiri apabila kelak mendapat

pengetahuan dan keterampilan pada saat belajar.

Hasil pre test dan post test untuk pembuatan produk gagang palu, dapat

dilihat pada grafik berikut.

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

33

Secara pengetahuan, rata-rata kewirausahaan pribadi siswa pada setiap aspek terjadi

peningkatan sekalipun berdasarkan Management System International masih dalam

katagori sedang. Bersadarkan hasil pengukuran ada dua komponen yang masih jadi

kendala kemajuan siswa dalam wirausaha yaitu menanggung resiko, dan

kepercayaan diri. Menurut Suryana Yuyus & Bayu Kartib (2010), memberikan

spirit menjadi entrepreuneur, adalah dengan melakukan latihan-latihan pada

bidangnya sehingga menjadikan suatu habitat sesuai dengan bidang dan

kemampuannya. Kemampuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor untuk

mengembangkan jiwa kewirausahaan, seperti bersikap mandiri, berani mengambil

risiko, mampu menangkap peluang yang ada, kreatif dan inovatif.

Pada tahap penelitian selanjutnya akan dilakukan pembelajaran praktek

dengan membuat produk yang lebih sulit/kompleks dengan metode self designed

project. Hasil dari pengukuran sebelum dan setelah melakukan pekerjaan bubut

membuat poros bertingkat dengan adanya pekerjaan bubut alur (pen untuk KA)

dapat dilihat pada gambar berikut.

02468

1012141618

Pengukuran Kewirausahaan Pribadi Siswa SMK (Tahap 1)

SEBELUM SESUDAH

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

34

Pada tahap ini siswa mengalami kegiatan nyata sebagai pekerja/wirausaha yang

mampu menerapkan materi-materi kewirausahaan yang telah diberikan

sebelumnya. Diharapkan kemampuan wirausaha pribadi siswa semakin baik,

karena sudah mengalami kegiatan nyata dibanding dengan membuat pekerjaan

sebelumnya.

4.3 Hasil Penelitian

Penelitian pada tahun pertama sudah menghasilkan materi pembelajaran

kewirausahaan yang meningkatkan kemampuan wirausaha pribadi. Sekaligus juga

dihasilkan instrumen standar untuk mengukurnya. Selain itu model pembelajaran

self designed project learning sebagai model untuk menerapkan materi

pembelajaran tersebut. Hasil penelitian tahun pertama, secara keseluruhan adalah

sebagai berikut:

1. Silabus materi kewirausahaan pribadi berikut instrumen pengukurannya.

2. Naskah pembelajaran self designed project learning.

3. Artikel Seminar Nasional PTK SPs UPI Bandung, 14 September 2016.

4. Artikel pada Seminar Internasional 4th TVET Conference di Bandung

2016.

5. Draft Jurnal Internasional Scopus (Proses Bimbingan).

Bukti dari hasil penelitian tahun pertama, disajikan sebagai berikut:

0

5

10

15

20

Pengukuran Kewirausahaan Pribadi Siswa SMK (Tahap 2)

SEBELUM SESUDAH

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

35

1. Naskah materi kewirausahaan beserta instrumennya dapat digunakan

sebagai alternatif yang dapat dipilih guru Kewirausahaan di SMK. (lampiran 1).

2. Naskah pembelajaran self designed project learning beserta sintaks-

sintaknya secara lengkap (lampiran 2).

3. Artikel Seminar Nasional PTK SPs UPI Bandung, 14 September 2016,

sudah dilaksanakan dengan sertifikat dan abstrak artikel sebagai berikut:

Formulasi Materi Integrasi

Pada Model Pembelajaran Self Designed Project

Hamdani, A*). Djohar, A. Bambang, D.

FPTK UPI

[email protected]

Abstrak

Pengembangan materi pelajaran merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan

kurikulum. Pengembangan materi pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar

mampu mencapai kompetensi yang ditentukan. Apabila pengembangan materi ini

dilakukan secara parsial diantara materi-materi yang harus disampaikan kepada

siswa, maka sulit kompetensi yang sudah ditensukan bisa tercapai. Tujuan

penelitian ini adalah memperoleh gambaran pengaruh formulasi materi integrasi

yang diterapkan pada model self designed project based learning terhadap

pencapaian kompetensi kerja siswa SMK dalam bidang pemesinan bubut komplek.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu yang menggunakan

kelompok sampel/kelas dan dianalisa peningkatan kompetensi kerja dalam

perencanaan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran ini lebih

membuka wawasan bekerja yang meliputi perencanaan pembuatan produk,

pembuatan langkah-langkah kerja, perencanaan biaya dan pengendalian mutu

produk dan kerja. Rata-rata N-Gain untuk kelompok kelas eksperimen adalah 0,57

sedangkan untuk kelompok kontrol adalah 0,22. Jadi terdapat peningkatan yang

kompetensi dari kelompok kelas eksperimen yang meneraapkan formulasi materi

integrasi pada penerapan pembelajaran self designed project based. Implikasi dari

penelitian ini, dengan diformulasikannya materi secara integrasi dan diterapkan

pada model pembelajaran ini, siswa dapat memerankan diri sebagai

pekerja/operator dan mendapatkan pengalaman langsung suasana kerja di sekolah.

Kata kunci : Materi integrasi, self designed project based learning, Kompetensi

kerja industri.

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

36

Gambar 1. Sertifikat Seminar Nasional PTK 01 - 2016

4. Artikel pada Seminar Internasional 4th TVET Conference di Bandung,

Nopember 2016, sudah dinyatakan diterima dengan abstrak sebagai berikut:

Vocational Students Entrepreneurial Personality Analysis Through

Application of Self Designed Project Learning Model

Hamdani, A. Djohar, A. Darmawan,B. Hadian, A.

One of the strategic plan that targeted the Directorate of Vocational, graduates of

vocational school are capable of entrepreneurship in the field. But in reality it is

hard to achieve. The purpose of this study is find out the effect of self designed

project learning model application on entrepreneurial persona by vocational

students in the field of lathe complex machining. The method used is a quasi

experiment that uses the sample group / class and entrepreneurial personality

analyzed before and after treatment. The results showed that this learning more

insightful work that includes planning the manufacture of the product, the

manufacturing work steps, cost planning and quality control of products and

employment. Based on the calculation of the average score entrepreneurial

personality, there is an increase. This means that there is an increase preparedness

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

37

of students to plunge into the entrepreneurial world. The implications of this

research through this learning model, students can portray himself as a worker /

operator and gain firsthand experience working atmosphere in school and be able

to foster the entrepreneurial spirit.

Keywords: entrepreneurial personality, self-designed learning project

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Karim M, 2013, Hakekat Belajar dan Pembelajaran, dalam

malikabdulkarim.blogspot.com/…/hakekat-belajar-dan-

pembelajaran.htm..tanggal 4 Juli 2013.

2. Billett, Stephen. 2010. Learning Through Practice : Models, Traditions,

Orientations and Approaches. New York : Springer Science+Business

Media B.V.

3. Bruna IG & Brian H.(2009): Cognitive Pathways: Analysis Of Students'

Written Texts For Science Understanding, International Journal Of

Science Education, (31):4, 503-521

4. Bukit Masriam (2002), Beberapa Masalah dalam Implementasi

Pendidikan Sistem Ganda di SMK, Sejarah Pendidikan Teknik dan

Kejuruan di Indonesia, Depdiknas.

5. Frinces, Z.H. (2010). Pentingnya Profesi Wirausaha Di Indonesia, Jurnal

Ekonomi & Pendidikan, (7),1, hlm. 34-57

6. Hamdani, A. (2016). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Materi

Integrasi untuk Mencapai Kompetensi Kerja Industri Siswa Sekolah

Menengah Kejuruan. Desertasi. Universitas Pendidikan Indonesia.

7. Laurentius & Muhadi.2005. Jiwa Kewirausahaan Siswa SMK: Suatu

Survei pada 3 SMK Negeri dan 7 SMK Swasta di DIY. Daerah Istimewa

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

38

8. Nugraha A, 2012, Pengaruh Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi

Belajar Siswa, didapat ebookbrowse.com/pengaruh-metode-mengajar-

guru-terhadap-prestasi-belajar, Jumat, 28 September 2012.

9. Raelin, J. A. (2008). Work-based learning. Bridging knowledge an action

ini the workplace. New and revised Edition. San Francisco : John Wiley

and Sons.

10. Stevenson John, 2003 Developing Vocational Expertise, Principles and

issues in vocational education, Allen & Unwin, CMO Image Printing

Enterprise, Singapore.

11. Sugiyono,2006, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Alfabeta, Bandung,

12. Surya M, (2004), Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Yayasan

Bhakti Winaya, Bandung

13. Suryana Yuyus & Bayu Kartib. (2010). Kewirausahaan: Pendekatan

Karakteristik Wirausahawan Sukses. Edisi Pertama. Jakarta: Prenada

Media Grup

14. _______ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional

15. _______ Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan

Menengah Presiden Republik Indonesia.

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

39

LAMPIRAN 1

NASKAH SILABUS MATERI KEWIRAUSAHAAN PRIBADI

A. Karakteristik Kewirausahaan Pribadi

Berdasarkan hasil penelitian yang intensif oleh Management System

International (Mc Ber dkk) berhasil mengidentifikasi sepuluh kunci

Karakteristik Kewirausahaan Pribadi yang mempengaruhi keberhasilan/

kesuksesannya.

1. Kompetensi Prestasi

a. Mencari Peluang

1) Mencari dan memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang baru.

2) Menangkap peluang yang langka untuk memperoleh pembiayaan,

peralatan, lahan, ruang kerja, bantuan, dan lain sebagainya.

b. Keuletan

1) Mengulangi atau ganti strategi untuk mengatasi hambatan.

2) Memberikan pengorbanan pribadi atau meningkatkan upaya-upaya

secara luar biasa untuk menyelesaikan tugas.

3) Kokoh pendirian menghadapi penentang atau ketidakberhasilan.

c. Komitmen kepada Kontrak Kerja

1) Memikul seluruh tanggung jawab semua persoalan dalam rangka

memenuhi tugas/ keperluan pelanggan.

2) Ikut terjun dalam kerja dan lain-lain dalam rangka menyelesaikan

tugas. Hal tersebut menggambarkan simpati kepada kepuasan

pelanggan.

d. Tuntutan Kwalitas dan Efisiensi

1) Melaksanakan segala sesuatu mencapai atau melampaui standar

terbaik atau memperbaiki performansi sebelumnya.

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

40

2) Berpikir lebih bagus, lebih cepat, atau lebih murah.

e. Menanggung Risiko

1) Sedemikian rupa bahwa resikonya dapat diterima.

2) Keaaan yang disukai adalah situasi dengan risiko yang dapat

diterima

2. Kompetensi Perencanaan

a. Penetapan Tujuan

1) Menetapkan dengan jelas dan khas tujuan jangka pendek

2) Menetapkan dengan jelas tujuan jangka panjang.

b. Perencanaan dan Monitoring yang Sistematis

1) Mengembangkan dan menggunakan tahapan perencanaan untuk

mencapai tujuan.

2) Mengevaluasi beberapa alternatif

3) Memonitor kemampuan dan merubah menjadi strategi alternatif jika

diperlukan dalam pencapaian tujuan

c. Pencarian Informasi

1) Secara pribadi mencari informasi kepada pelanggan, pemasok dan

atau pesaing.

2) Memanfaatkan jaringan informasi untuk memperoleh informasi

yang bermanfaat.

3. Kompetensi Kekuasaan

a. Persuasif dan Kerjasama

1) Menggunakan strategi kehati-hatian untuk mempengaruhi atau

membujuk orang lain

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

41

2) Menggunakan kontak pribadi dan bisnis untuk mencapai

tujuannya.

b. Percaya Diri

1) Memiliki kepercayaan yang tinggi pada diri dan apa yang dimiliki.

2) Menunjukkan percaya diri atas kemampuannya untuk menjelaskan

tugas

berat atau tantangan yang dihadapi.

KUESIONER

KEWIRAUSAHAAN PRIBADI

1. Kuesinoer ini berisi 55 pernyataan ringkas. Bacalah setiap pernyataan dan

tentukanlah seberapa jauh pernyataan-pernyataan sesuai atau

menggambarkan pernyataan anda. Jujurlah tentang diri anda. Ingatlah,ta ada

seorang pun mengerjakan sesuatau dengan sangat sempurna, demikian pula

baik dalam segala hal. Disamping itu nilai anda untuk setiap pernyataan akan

tetap rahasia dan anda boleh memabwa pulang kuesioner ini.

2. Pilihlah salah satu angka di bawah ini untuk menunjukan seberapa jauh

pernyataan-pernyataan tersebut menggambarkan/sesuai dengan diri anda.

5 – Selalu

4 – Umumnya

3 – Kadang-kadang

2 – Jarang

1 – Tidak pernah

Tuliskan angka yang anda pilih panda tanda kurung yang tersedia disebelah

kanan setiap pernyatan.

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

42

Contoh : saya tetap tenang di setiap situasi yang menimbulkan stress(2).

Bagi anda yang memberikan respon dengan angka 2, berarti

pernyataan tersebut menggambarkan diri anda sangat sedikit

(jarang) : atau dengan kata lain tingkat kesesuainnya dengan diri

anda sangat sedikit.

Beberapa pernyataan mungkin hampir sama, tetapi tidak ada dua pertanyaan yang

betul-betul persis sama.

Mohon semua pernyataan di jawab.

DAFTAR PERNYATAAN

ANALISA KEPRIBADIAN WIRAUSAHA

Pernyataan Jawaban

1. Saya mencari segala sesuatau yang perlu dikerjakan

2. Apabila menghadapi permasalahan yang sulit, saya selalu

menyediakan waktu yang banyak untuk mencoba menjawab

permasalahan tersebut.

3. Saya selalu mengerjakan sesuatau tepat pada waktunya)

4. Saya merasa terganggu apabila sesuatau pekerjaan tidak

dikerjakan dengan baik

5. Saya menyukai keadaan dimana saya dapat mengontrol hasil

pekerjaan sebanyak mungkin

6. Saya suka untuk memikirkan keadaan masa datang

7. Apabila memulai suatau kegiatan yang baru, selalu

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin sebelum

memulainya

8. Saya merencanakan sesuatau pekerjaan besar, dengan cara

berusaha untuk memecahkannya menjadi bagian kecil

9. Saya selalu mendapat sokongan orang lain yang mendukung

gagasan saya

10. Saya selalu merasa percaya diri akan keberhasilan segala

sesuatau yang saya kerjakan

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

43

11. Kepadaa siapapun lawan bicara saya, saya selalu menjadi

pendengar dengan baik

12. Saya selalu mengerjakan sesuatau yang harus saya kerjakan,

sebelum saya diminta orang lain untuk mengerjakannya

13. Saya selalu mencoba berkali-kali sebelum saya meminta orang

lain mengerjakan pekerjaan tersebut

14. Saya selalu berusaha untuk menepati janji yang saya buat

15. Hasil pekerjaan saya lebih baik dibandingkan dengan hasil kerja

orang lain yang bekerja bersama saya

16. Saya tidak akan mengerjakan sesuatau apabila saya tidak pasti

saya akan berhasil

17. Adalah hal yang percuma apabila kita khawatir akan apa-apa yang

kita kerjakan selama ini

18. Saya mencari sumbang saran atas segala sesuatu yang sedang

saya kerjakan

19. Saya selalu menimbang antara kelebihan dan kekurangan dalam

berbagai cara alternatif penyelesaian pekerjaan

20. Saya tidak menyediakan banyak waktu memikirkan cara-cara

untuk mempengaruhi orang lain

21. Saya mengubah cara pemikiran saya, apabila saya tidak dapat

menentukan jalan yang baik

22. Saya merasa kurang puas apabila saya tidak dapat menemukan

jalan yang baik

23. Saya menyukai hal yang menantang dan mendapatkan

pengalaman baru

24. Apabila sesuatau berjalan dengan rencana yang sedang saya

lakukan, saya selalu berusaha untuk menyelesaikan segala

sesuai dengan rencana saya

25. Saya senang membantu pekerjaan orang lain apabila diperlukan

agar pekerjaan tersebut selesai tepat pada waktunya

26. Saya merasa sangat terganggu, apabila menyia-nyiakan waktu

27. Saya selalu mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan,

apabila saya harus melakukan sesuatau

28. Lebih spesifik saya dapat menjabarkan keinginan saya, makin

besar kemungkinan dan kesempatan saya untuk berhasil

(......................)

(.......................)

(......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(.......................)

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

44

29. Saya cepat mengambil langkah tanpa harus membuang waktu

untuk mencari banyak informasi

30. Saya berusaha untuk memikirkan semua permasalahan yang

mungkin akan saya hadapi, dan merencanakan apa yang harus

dikerjakan apabila hal itu terjadi

31. Saya mencari orang yang dapat membantu menyelesaikan

pekerjaan untuk mencapai tujuan

32. Apabila saya menghadapi persoalan yang sukar dan menantang,

saya merasa percaya diri bahwa saya akan berhasil

menyelesaikannya

33. Dimasa lalu saya pernah mendapatkan beberapa kegagalan

34. Saya menyukai pekerjaan yang telah saya kuasai dan saya

senangi

35. Apabila menghadapi persoalan sulit, saya cepat berpindah untuk

mengerjakan pekerjaan lain

36. Apabila saya mengerjakan pekerjaan untuk orang lain, saya

berusaha untuk bekerja sebaik mungkin agar orang tersebut

senang akan pekerjaan saya

37. Saya tidak selalu merasa puas dengan cara-cara pelaksanaan

pekerjaan, saya selalu berfikir untuk memperbaikinya

38. Saya suka mengerjakan pekerjaan yang sifatnya mengandung

resiko

39. Saya mempunyai rencana yang jelas bagi masa depan saya

40. Apabila mengerjakan pekerjaan untuk orang lain, saya selalu

menanyakan segalanya agar saya tahu apa yang diinginkan oleh

pemberi kerja tersebut

41. Saya lebih suka mengerjakan pekerjaan yang ada, daripada

membuang waktu untuk mengantisipasinya

42. Untuk mencapai keberhasilan, saya selalu memikirkan hal-hal

yang dapat bermanfaat bagi semua orang yang aktif

mengerjakannya

43. Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan baik

44. Saya mendapat manfaat dari pekerjaan orang lain

45. Saya mencoba pekerjaan yang baru dan berbeda dari pekerjaan

saya saat ini

(.......................)

(......................)

(......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(.......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

45

46. Saya mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan pekerjaan

dan mencari cara pemecahannya untuk mencapai tujuan saya

47. Bagi saya keluarga dan pribadi saya lebih penting dari pekerjaan

saya

48. Saya tidak merasa mampu untuk menyelesaikan lebih cepat

menyelesaikan pekerjaan / masalah apakah itu di kantor atau di

rumah

49. Saya suka mengerjakan pekerjaan yang oleh orang lain dianggap

sulit dan beresiko

50. Saya menganggap pencapaian sasaran mingguan sama

pentingnya dengan pencapaian sasaran tahunan.

51. Saya mencari bermacam-macam informasi dari sumber yang

berbeda, untuk mencapai keberhasilan pekerjaan

52. Apabila suatau cara pemecahan masalah tidak mencapai

sasaran, saya memikirkan cara pendekatan baru

53. Saya mampu untuk membuat orang lain yang memiliki ide yang

kuat untuk berubah pendiriannya

54. Saya teguh pada pendirian saya, meskipun orang lan tidak setuju

55. Apabila saya tidak menguasai pekerjaan yang saya hadapi, saya

rela untuk tidak menerima / melaksanakan tugas itu

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

(......................)

TABEL PENILAIAN

NILAI PERNYATAAN SKORE KETERANGAN

------- + -------- + -------- - -------- + ------- + 6 = Mencari kesempatan

1 12 23 34 45

------- + -------- + -------- - -------- + ------- + 6 = Kegigihan

2 13 24 35 46

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

46

------- + -------- + -------- + -------- - ------- + 6 = TanggungJawab

pada

3 14 25 36 47 tugas/kontrak

------- + -------- + -------- + -------- - ------- + 6 = Kualitas kerja dan

4 15 26 37 48 efisiensi

------- - -------- + -------- + -------- + ------- + 6 = Menanggung Resiko

5 16 27 38 49

------- - -------- + -------- + -------- + ------- + 6 = Penetapan tujuan

6 17 28 39 50

------- + -------- - -------- + -------- + ------- + 6 = Mencari informasi

7 18 29 40 51

------- + -------- + -------- - -------- + ------- + 6 = Rencana dan

8 19 30 41 52 monitoring sistematis

------- - -------- + -------- + -------- + ------- + 6 = Kerja sama/jaringan

9 20 31 42 53 kerja dan persuasi

------- - -------- + -------- + -------- + ------- + 6 = Percaya diri

10 21 32 43 54

Total Nilai KP

------- - -------- - -------- - -------- + ------- + 18 = NILAI FAKTOR

KOREKSI

11 22 33 44 55

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

47

Lembar Koreksi Penilaian Kewirausahaan Pribadi

Langkah kerja :

1. Nilai faktor koreksi merupakan jumlah nilai jawaban pilihan dari pertanyaan :

11,22,33,44,55, digunakan untuk mengkoreksi nilai jawaban yang dipilih.

2. Apabila nilai faktor koreksi sama atau lebih besar dari 20, maka nilai total

jawaban harus dikoreksi, untuk lebih menjamin keakuratan hasil analisa ini.

3. Gunakan pengurangan (koreksi faktor) seperti dibawah ini :

Nilai Faktor Koreksi Angka Pengurangan Untuk

Masing-masing Kelompok Jawban

24 atau 25

22 atau 23

20 atau 21

19 atau kurang

7

5

3

0

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

48

LAMPIRAN 2

NASKAH

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MATERI INTEGRASI UNTUK

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA LULUSAN

PADA BIDANG PEMESINAN BUBUT

DR. HR. AAM HAMDANI, M.T.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2017

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

49

NASKAH PEMBELAJARAN

a. NAMA PEMBELAJARAN : Self designed Project Based learning

b. DESAIN

Tujuan Pembelajaran : meningkatkan kompetensi siswa dalam

mata pelajaran produktif teknik pemesinan melalui keterampilan

merancang proyek secara sendiri

Materi Pembelajaran :

Perubahan manajemen belajar meliputi 1) rasional perlunya kondisi belajar seperti

kondisi industri, 2) gambaran umum tentang kerja di industri, 3) gambaran tentang

tugas tenaga kerja lulusan SMK di industri, 4) gambaran tentang seorang teknisi

junior, 5) sistem penilaian terhadap produk kerja di industri dan 6) Disiplin, etos

kerja dan produktivitas.

Kemampuan merancang produk yang meliputi penyusunan : Pentingnya produk

yang akan dibuat, 2) Keunggulan dan fungsi produk/jasa, 3) Sketsa/gambar kerja,

4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6) Proses produksi (sistematika kerja), 7) Rencana

anggaran biaya 8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan.

Mengerjakan hasil perencanaan meliputi : 1) bekerja dengan mesin, 2) melakukan

keselamatan dan kesehatan kerja, 3) menggunakan alat dan bahan yang sesuai dan

4) melakukan langkah-langkah quality qontrol.

Kegiatan pembelajaran

Kegiatan model pembelajaran ini dimulai dengan persiapan-persiapan yang

meliputi persiapan administrasi, materi pelajaran, persiapan bahan, persiapan alat

keselamatan kerja, dan persiapan mesin.

Implementasi model ini dimulai dengan persiapan dan dilanjutkan dengan dua

tahap selanjutnya yaitu :

a) Menciptakan kondisi sekolah menjadi kondisi kerja di

industri, guru mengajak siswa untuk belajar seperti bekerja

di industri.

b) Menjelaskan tentang langkah-langkah merancang suatu

projek yang meliputi penyusunan :1) Latar belakang, 2)

Keunggulan dan fungsi produk/jasa, 3) Sketsa/gambar kerja,

4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6) Proses produksi

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

50

(sistematika kerja), 7) Rencana anggaran biaya 8) Sasaran

pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan.

c) Memandu siswa mengerjakan projek yang telah dirancang.

c. SKEMA IMPLEMENTASI

d. KEGIATAN POKOK

Tahap pendahuluan

Langkah 1, siswa berperan sebagai pekerja menerima/memilih jenis produk yang

akan dikerjakan. Pekerja memeriksa contoh produk yang harus dibuat.

Tahap Inti

Langkah 2, pekerja merancang produk meliputi penyusunan : Pentingnya produk

yang akan dibuat, 2) Keunggulan dan fungsi produk/jasa, 3) Sketsa/gambar kerja,

4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6) Proses produksi (sistematika kerja), 7) Rencana

anggaran biaya 8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan

Langkah 3, pekerja mengerjakan produk sesuai dengan hasil perencanaan dengan

menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, langkah kerja sesuai SOP dan

melakukan quality control, mencocokkan ukuran-ukran, tingkat presisi, fungsi

benda kerja yang sesuai dengan gambar kerja yang dibuat.

Tahap penutup

Guru sebagai asesor dan penanggung jawab seluruh program pembelajaran,

mengamati dan mengevaluasi hasil belajar, proses dan program pembelajaran.

Perencanaan pembuatan produk Pemilihan Produk

Disetujui

TIDAK

Evaluasi

YA

Pembelajaran produksi

Evaluasi

Hasil Pembelajaran

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

51

e. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

f. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

Penerapan dari suatu model pembelajaran yang dihasilkan tentunya sangat

tergantung kepada karakteristik itu sendiri. Dilihat dari keterlaksanaan model

KEGIATAN GURU

SEBAGAI

SUPERVISOR,

FASILITATOR

DAN EVALUATOR

SISWA BERPERAN

SEBAGAI PEKERJA TAHAP INTI

Memandu pemilihan jenis

produk yang akan

dikerjakan

Pemilihan jenis produk Siswa memilih jenis

produk yang akan

dikerjakan

Memandu siswa dalam

membuat perancangan

pembuatan jenis produk

yang dipilih oleh siswa

Siswa membuat

perencanaan kerja dan

pembuatan produk

Perencanaan pekerjaan

dan produk

Mengevaluasi hasil

perencanaan pembuatan

produk yang dibuat oleh

siswa

Memberikan hasil

perencanaa npembuatan

produk kepada guru

Evaluasi terhadap hasil

perencanaan produk

Memandu dan menilai

siswa dalam

melaksanakan pekerjaan

pembuatan produk

dengan memperhatikan

SOP.

Mengerjakan pembuatan

produk dengan menerapkan

keselamatan kerja sesuai

SOP

Pembelajaran produksi,

melaksanakan pembuatan

produk

Guru dibantu asesor dari

LSP, mengamati dan

mengevaluasi hasil, proses

dan program

pembelajaran

Diamati dan dievaluasi

selama proses melaksanakan

pembelajaran untuk

pembuatan produk yang

dipilih.

Evaluasi terhadap hasil

pembuatan produk

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

52

pembelajaran alternatif ini, dan disesuaikan dengan kebutuhan fasilitas dalam

pelasksanaannya, maka faktor yang mendukung pelaksanaan diantaranya :

a) Faktor-faktor pendukung

1) Kebijakan pelaksanaan model pembelajaran alternatif ini cukup sederhana.

Artinya implementasi model pembelajaran ini yang dilakukan oleh guru dan

siswa mudah dilaksanakan dan diikuti.

2) Pengkondisian iklim pembelajaran agar mendekati iklim sesungguhnya

(industri) mudah dilakukan.

3) Sebagian besar guru pemesinan sudah tersertifikasi baik sertifikasi sebagai

profesional guru, sertifikasi sebagai asesor dan sertifikasi keahlian teknis

yang dikeluarkan badan tertentu, sehingga memudahkan dalam pelaksanaan

model pembelajaran ini.

4) Sarana/alat bengkel yang ada di sekolah cukup memadai untuk pelaksanaan

model pembelajaran ini.

5) Antusiasme siswa terlihat cukup tinggi. Hal ini terungkap pada uji luas dan

uji validasi. Siswa mengungkapkan bahwa model pembelajaran ini lebih

menggali kemampuan dan menuntut kreatif yang baik.

b) Faktor-faktor penghambat

1) Kebijakan sekolah dan guru umumnya masih tergantung kepada yang

bersifat sentral. Pada umumnya belum terbiasa terjadi perbedaan-perbedaan

dengan kebijakan pemerintah.

2) Kesulitan dalam menjalin hubungan dengan industri atau konsumen dalam

rangka mendapatkan order merupakan hambatan tersendiri. Namun mental

yang cukup tinggi dari guru-guru, bisa memberi harapan baik untuk

menjalin kerjasama dengan industri. Sebuah keuntungan apabila terdapat

guru yang berwirausaha dalam pembuatan produk, bisa dijadikan konsumen

yang baik yang dapat dijalin kerjasamanya.

DRAFT JURNAL INTERNASIONAL SCOPUS

Pembelajaran Praksis Berbasis Self Designed Project : Pembelajaran

Alternatif Pada Bidang Vocational

Aam Hamdani, Asari Djohar, Bambang Darmawan, Asep Hadian Sasmita

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

53

Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK

Universitas Pendidikan Indonesia

Program pembelajaran di sekolah kejuruan adalah program pembelajaran khusus

yang diarahkan sehingga tujuannya yaitu agar lulusannya menjadi tenaga kerja atau

mampu berwirausaha dalam bidangnya. Program dan proses pembelajaran di

sekolah kejuruan merupakan program aplikatif, sehingga setiap hal yang diajarkan

di sekolah kejuruan adalah hal-hal yang memungkinkan anak didik mampu

bertahan hidup melalui keterampilan yang didapat dari proses pendidikan dan

pembelajaran. Untuk itu program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah

kejuruan adalah pembelajaran yang mampu membekali lulusannya dengan

keterampilan secara komprehensif dan diarahkan sebagai aplikasi keahlian

lulusannya atau anak didik dan mampu menciptakan belajar bagaimana belajar

(learning how to learn), multi skilling, mudah dilatih ulang serta memiliki dasar

dasar kemampuan lain yang sesuai dan dibutuhkan oleh steakholder pemakai

lulusan. Tujuan peneltian ini adalah untuk mendapatkan model pembelajaran yang

berbasis pada materi integrasi yang dikembangkan berdasarkan tuntutan

kompetensi kerja industri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah action

research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran self designed

project ini merupakan pembelajaran alternatif yang mampu meningkatkan

keterampilan yang dituntut oleh industri dan pembelajaran alternatif ini lebih

membuka wawasan bekerja yang meliputi perencanaan produk, pembuatan

langkah-langkah kerja, perencanaan biaya dan pengendalian mutu produk dan

kerja.

Kata kunci : Kompetensi, pembelajaran berbasis Self Designed Project

1. PENDAHULUAN

Pendidikan vokasi memiliki peran yang strategis untuk mempersiapkan

peserta didik agar siap bekerja baik secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi

lowongan pekerjaan di dunia industri. Artinya untuk menjadi tenaga kerja, harus

memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kualifikasi

dunia kerja pengguna lulusan (Stevenson John, 2003). Untuk dapat bekerja dan

bersaing di industri maupun berwiraswasta, lulusan sekolah vokasi harus memiliki

kompetensi, yakni kemampuan yang disyaratkan untuk menyelesaikan pekerjaan

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

54

tertentu pada dunia kerja dan ada pengakuan resmi terhadap kemampuan tersebut

(Raelin, J. A., 2008).

Secara global sasaran dinamika pengembangan penyelenggaraan

pendidikan vokasi diarahkan agar mampu berperan aktif dalam peningkatan

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat (Reeves Jenny, 2010).

Pendidikan vokasi diharapkan mampu membentuk manusia yang professional

produktif, adaptif/kreatif dan dilandasi oleh sistim nilai, bahkan memenuhi

karakteristik manusia Indonesia yang cerdas, disertai sifat kepribadian yang

mengacu pada aspek sistem nilai (Susanne,K. 2014). Selain itu tingkat mutu dan

relevansi yaitu jumlah penyerapan lulusan dan kesesuaian bidang pekerjaan dengan

bidang keahlian yang dipilih dan ditekuninya sukar untuk dicapai (Reeves Jenny,

2010).

Agar mutu lulusan sekolah vokasi sesuai dengan kebutuhan dunia industri,

tentunya diperlukan suatu perencanaan program pendidikan dan pembelajaran

dimana siswa dilatih dalam suatu kondisi lingkungan yang mirip pada saat nanti

mereka bekerja (Reeves Jenny, 2010). Pengenalan dunia kerja sangatlah penting

untuk calon lulusan sekolah vokasi. Selain itu agar luaran pembelajaran sejalan

dengan kondisi pekerjaan di dunia industri, maka diperlukan pembekalan ilmu

pengetahuan melalui model pengembangan kompetensi kerja industri.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model pembelajaran

Praksis berbasis self designed project sehingga menjadi pembelajaran alternatif

untuk meningkatkan keterampilan kerja.

2. METODE PENELITIAN, SAMPEL DAN ALAT PENGUMPUL

DATA

a. Metode Penelitian

Akan dikaji pengembangan pembelajaran yang berbasis self designed

project untuk meningkatkan keterampilan siswa didik. Pengembangan model

pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah dalam proses penelitian dan

pengembangan (R&D). Secara garis besar penelitian dikelompokkan dalam tiga

tahap yaitu 1) FGD dengan merancang model pembelajaran, 2) Tahap

Page 58: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

55

pengembangan dengan Uji coba implementasi untuk melihat kelaikan model yang

dibuat dan 3) Evaluasi dengan melakukan eksperimen pembelajaran.

Pada tahap I dilakukan menjaring data diantaranya (1) materi pembelajaran

pemesinan bubut. Materi ini dihimpun dari masukan industri, lembaga sertifikasi

profesi dan materi dari sekolah (SMK). (2) data tentang konsep/pengalaman

pelatihan yang dilakukan oleh industri terhadap tenaga kerja baru juga dan (3) data

tentang gambaran pelatihan yang diberikan LSP sebelum dilakukan uji petik

kompetensi produktif kepada masyarakat. Pada tahap ini dibuat perencanaan

produk yang meliputi sistem, metode kerja dan alat tertentu yang dapat

meningkatkan produktivitas suatu sistem tertentu. Dalam perencanaan alat/produk

tersebut, dirumuskan berbagai aspek yang meliputi tujuan, isi/konten, proses belajar

dan evaluasi. Hasil perencanaan produk dari data yang dihasilkan pada langkah

pertama tadi, (1) dibuat rumusan materi integrasi melalui kegiatan Focus Group

Discussion (FGD). (2) dibuat draf langkah-langkah pembelajaran untuk

membelajarkan materi integrasi tersebut.

Pada tahap kedua dilakukan pengembangan produk awal setelah karakter-

karakter dari produk itu dirumuskan pada tahap sebelumnya. Rancangan produk

awal ini dibuat dan disusun selengkap mungkin, sesuai dengan aspek-aspek yang

telah ditentukan. Model atau bentuk produk yang baik yang dikembangkan

memenuhi kriteria a) kriteria efektivitas dan efisiensi dan b) kriteria penampilan.

Desain produk awal ini masih bersifat hipotetik. Dikatakan hipotetik karena

efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-

pengujian. Pengembangan pembelajaran praksis yang sudah dikembangkan

dilakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui tentang kelayakan

produk itu. Dari uji coba ini akan diketahui kelemahan/kekurangan model manakala

nanti model akan digunakan pada kondisi yang lebih luas sehingga bisa

disimpulkan apakah model pembelajaran bisa digunakan untuk mencapai sasaran

dan tujuan.

Pada tahap ketiga, setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin

ada revisi misalnya ada penyederhanaan langkah-langkah, maka selanjutnya model

pembelajaran tersebut diterapkan dalam lingkup pendidikan yang luas. Dalam

operasinya, metode pembelajaran tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau

Page 59: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

56

hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. Revisi terhadap model

pembelajaran dilakukan, apabila dalam pemakaian pada pendidikan yang lebih luas

terdapat kekurangan atau kelemahan. Pada proses uji pemakaian, perlu dievaluasi

bagaimana kinerja model. Hasil revisi pada tahap ini berguna untuk mendapatkan

suatu produk yang layak dan memiliki keunggulan dalam penggunaannya. Hasil

revisi ini, produk diasumsikan sudah sempurna.

b. Sampel Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari siswa dan guru dari sekolah yang menjadi

lokasi penelitian. Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa dari program

keahlian teknik pemesinan kelas XII yang pernah mendapat pembelajaran mata

pelajaran dasar pemesinan bubut. Diambilnya sampel ini karena karakteristik model

pembelajaran yang akan dikembangkan cocok untuk materi yang sifatnya lanjut

(advance). Jumlah sampel yang diambil sebanyak satu kelas atau 32 siswa (seluruh

sampel berkelamin laki-laki). Sedangkan gurunya berjumlah 3 orang guru mata

pelajaran pemesinan bubut.

c. Pengumpal Data

Teknik pengumpulan data dilakukan terhadap keseluruhan proses tahap

penelitian dan juga memperhatikan rumusan masalah yang telah ditentukan. Secara

detail teknik pengumpulan data disajikan pada tabel 1.

Tabel 1 Teknik Pengumpulan Data

No Tahapan Teknik

pengumpulan

data

Alat pengumpulan

data

Studi pendahuluan

1 Persiapan pembelajaran di

SMK

Observasi Lembar observasi

2 Persiapan pelatihan di industri Observasi Lembar observasi

3 Persiapan pelatihan yang

dilakukan oleh LSP

Observasi Lembar observasi

4 Tanggapan siswa terhadap

pembelajaran sebelumnya

Kuesioner Angket dengan

pertanyaan tertutup

5 Desain materi integratif

pembelajaran pemesinan bubut

Wawancara Lembar wawancara

melalui kegiatan

FGD

6 Langkah-langkah pembelajaran Wawancara Lembar wawancara

melalui kegiatan

FGD

Tahap pengembangan dan uji coba

Page 60: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

57

1 Kualitas perencanaan model

pembelajaran

Penilaian ahli Rubrik/FGD

2 Uji coba terbatas :

a. Penguasaan kognitif

b. Penguasaan kompetensi

Tes

Tes

Tes tulis

Tes tindakan

3 Uji coba terbatas :

a. Penguasaan kognitif

b. Penguasaan kompetensi

Tes

Tes

Tes tulis

Tes tindakan

Tahap validasi

1 Eksperimen dalam

pembelajaran

a.Penguasaan kognitif

b.Penguasaan kompetensi

Tes

Tes

Tes tulis

Tes tindakan

2 Tanggapan siswa terhadap

model pembelajaran praksis

Kuesioner Angket dengan

pertanyaan tertutup

3. PEMBAHASAN

Pelaksanaan penilaian peningkatan kompetensi diarahkan untuk mengukur dan

menilai performansi peserta didik (aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap),

baik secara langsung pada saat melakukan aktivitas belajar maupun secara tidak

langsung yaitu melalui bukti hasil belajar (evidence of learning) sesuai dengan

kriteria kinerja (performance criteria) yang diorganisasikan dalam bentuk portfolio.

Konsep pembelajaran yang dirancang harus memenuhi unsur penggalian

kompetensi siswa yang mampu memenuhi kompetensi kerja industri.

Desain model pembelajaran yang dikembangkan melalui kegiatan Forum

Group Discussion (FGD), diharapkan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang

dapat meningkatkan kompetensi kerja industri.

e. Desain

Nama model pembelajaran : Self Designed Project Based

Learning

Tujuan Pembelajaran : meningkatkan kompetensi siswa dalam

mata pelajaran produktif teknik pemesinan melalui keterampilan

merancang pekerjan projek secara sendiri

Materi Pembelajaran :

Perubahan manajemen belajar meliputi 1) rasional perlunya

kondisi belajar seperti kondisi industri, 2) gambaran umum

tentang kerja di industri, 3) gambaran tentang tugas tenaga

Page 61: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

58

kerja lulusan SMK di industri, 4) gambaran tentang seorang

teknisi junior, 5) sistem penilaian terhadap produk kerja di

industri dan 6) Disiplin, etos kerja dan produktivitas.

Kemampuan merencanakan pekerjaan dan merancang

produk yang meliputi penyusunan tentang : 1) Pentingnya

produk yang akan dibuat 2) Fungsi produk/jasa, 3)

Sketsa/gambar kerja, 4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6)

Proses produksi (Langkah kerja), 7) Rencana anggaran biaya

8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan.

Mengerjakan hasil perencanaan pekerjaan meliputi : 1)

bekerja dengan mesin, 2) melakukan keselamatan dan

kesehatan kerja, 3) menggunakan alat dan bahan yang sesuai

dan 4) melakukan langkah-langkah quality qontrol.

Kegiatan pembelajaran

Kegiatan model pembelajaran ini dimulai dengan persiapan-

persiapan yang meliputi persiapan administrasi, materi

pelajaran, persiapan bahan, persiapan alat keselamatan kerja,

dan persiapan mesin.

Implementasi model ini dimulai dengan persiapan dan

dilanjutkan dengan dua tahap selanjutnya yaitu :

d) Menciptakan kondisi sekolah menjadi kondisi kerja di

industri, guru mengajak siswa untuk belajar seperti bekerja

di industri.

e) Menjelaskan tentang langkah-langkah merencanakan

pekerjaan membuat yang meliputi penyusunan tentang :1)

Pentingnya produk yang akan dibuat 2) Fungsi produk/jasa,

3) Sketsa/gambar kerja, 4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6)

Proses produksi (Langkah kerja), 7) Rencana anggaran biaya

8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan.

f) Memandu siswa mengerjakan projek yang telah dirancang.

f. Skema Implementasi

Page 62: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

59

g. Kegiatan Pokok

Tahap pendahuluan

Langkah 1, siswa berperan sebagai pekerja menerima/memilih

jenis produk yang akan dikerjakan. Pekerja memeriksa contoh

produk yang harus dibuat.

Tahap Inti

Langkah 2, pekerja membuat perencanaan pembuatan produk

meliputi penyusunan tentang :1) Pentingnya produk yang akan

dibuat 2) Fungsi produk/jasa, 3) Sketsa/gambar kerja, 4) Bahan,

5) Fasilitas/peralatan, 6) Proses produksi (Langkah kerja), 7)

Rencana anggaran biaya 8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9)

Jadwal pelaksanan.

Langkah 3, pekerja membuat produk sesuai dengan hasil

perencanaan dengan menerapkan keselamatan dan kesehatan

kerja, langkah kerja sesuai SOP dan melakukan quality control,

mencocokkan ukuran-ukuran, tingkat presisi, fungsi benda kerja

yang sesuai dengan gambar kerja yang dibuat.

Tahap penutup

Guru sebagai penanggunag jawab seluruh program

pembelajaran, mengamati dan mengevaluasi hasil belajar, proses

dan program pembelajaran.

Perencanaan pembuatan produk Pemilihan Produk

Disetujui

TIDAK

Evaluasi

YA

Pembelajaran produksi

Evaluasi

Hasil Pembelajaran

Page 63: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

60

h. Langkah-langkah Model pembelajaran

Langkah-langkah model pembelajaran yang dihasilkan dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

Page 64: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

61

Langkah-langkah yang terkait dengan pembelajaran yang akan diimplementasikan

adalah :

a) Langkah 1 : Memilih produk

Pada langkah ini, kepada siswa diperlihatkan berbagai jenis produk yang sudah

dipakai dan merupakan komponen dari suatu sistem/mesin. Pada kegiatan ini

Page 65: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

62

diperlihatkan contoh produk yang dibuat oleh suatu industri berupa gagang

palu, kepala palu (contoh dari palu pemecah kaca untuk kereta api), pen yang

digunakan untuk menghubungkan gerbong satu dengan lainnya dan poros

motor roda depan. Siswa diberikan kebebasan memilih untuk selanjutnya

dibuat perencanaannya dan pembuatan produknya. Namun demikian pada uji

validasi ini, untuk kedua kelompok sampel diwajibkan mengerjakan

tangkai/gagang palu.

b) Langkah 2 : Merencanakan pembuatan produk

Pada langkah ini siswa diajarkan dalam hal merencanakan pembuatan produk

yang diawali dengan 1) Pentingnya produk yang akan dibuat, 2) Keunggulan

dan fungsi produk/jasa, 3) Sketsa/gambar kerja, 4) Bahan, 5)

Fasilitas/peralatan, 6) Proses produksi (sistematika kerja), 7) Rencana

anggaran biaya 8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan.

Siswa diajarkan tentang indikator yang harus digambarkan dalam setiap poin

dari sistematika merencanakan pembuatan produk tersebut. Indikator-indikator

dari setiap langkah di sistematika merencanakan pembuatan produk (tabel 2).

Diharapkan pada saat penyusunan perancangan produk tersebut, siswa mampu

memenuhi indikator-indikator yang telah ditentukan. Dalam hal pembuatan

perencanaan, diberi waktu 24 jam untuk mengerjakannya.

Kinerja siswa dalam membuat perencanaan produk diharapkan memenuhi

indikator-indikator yang telah ditentukan seperti yang tercantum dalam tabel 2

yaitu :

1) Pentingnya produk yang akan dibuat. Diharapkan dalam

penyusunan ini siswa mampu mendeskripsikan dengan memenuhi

indikator : dapat mendeskripsikan secara umum tentang teknologi,

dapat menjelaskan pentingnya suatu produk dibuat, dapat

menyebutkan identifikasi masalah suatu tema/produk untuk dibuat

dan dapat menjelaskan keunggulan produk yang akan dibuat

2) Menjelaskan fungsi produk/jasa. Diharapkan siswa mampu

mendeskripsikan : dapat menyebutkan bagian-bagian utama produk

dan dapat menjelaskan fungsi produk.

Page 66: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

63

3) Membuat sketsa/gambar kerja. Diharapkan siswa mampu membuat

gambar kerja yang meliputi : dapat menerapkan teori gambar teknik

dengan benar dan dapat membuat gambar kerja dengan benar.

4) Menganalisis bahan yang digunakan. Siswa : dapat menjelaskan

alasan pemilihan bahan yang akan digunakan untuk produk dan

dapat memilih bahan yang cocok untuk suatu produk tertentu.

5) Menentukan fasilitas/peralatan. Diharapkan siswa dapat

mendeskripsikan tentang menjelaskan fungsi fasilitas/peralatan

yang digunakan dalam pembuatan produk dan menyebutkan

fasilitas/peralatan yang akan digunakan dalam pembuatan produk.

6) Menentukan Proses produksi (langkah/sistematika kerja). Dalam

menyusun langkah kerja untuk membuat produk memenuhi : dapat

menentukan langkah-langkah keselamatan kerja, dapat menentukan

urutan langkah-langkah kerja pembuatan produk, mengidentifikasi

setiap kegiatan dalam proses tersebut, membuat flow-chart proses

tersebut.

7) Membuat rencana anggaran biaya. Pada langkah ini siswa

diharapkan dapat mendeskripsikan: dapat menentukan periode

waktu yang dipakai sebagai dasar dalam penyusunan anggaran

produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam

penyusunan anggaran penjualan, dapat menentukan satuan fisik dari

barang yang akan dihasilkan, dapat menentukan standar penggunaan

sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan penggunaan

fasilitas).

8) Menganalisis sasaran pasar/pengguna. Diharapkan siswa dapat

mendeskripsikan : dapat mengidentifikasi pengguna sesuai fungsi

produk dan dapat mengidentifikasi sasaran pengguna sesuai

kebutuhannya.

9) Merancang jadwal pelaksanan. Diharapkan siswa dapat

mendeskripsikan : dapat menghitung waktu pembuatan dan dapat

menentukan jadual pelaksanaan pembuatan sesuai dengan pesanan.

Tabel 2 Indikator Kemampuan Siswa Pada Tahap merencanakan pembuatan

produk

Page 67: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

64

NO LANGKAH

PERENCANAAN

INDIKATOR KEMAMPUAN

1 Pentingnya produk yang

akan dibuat

a. Dapat mendeskripsikan secara umum tentang

teknologi

b. Dapat menjelaskan pentingnya suatu produk

dibuat.

c. Dapat menyebutkan identifikasi masalah suatu

tema/produk untuk dibuat.

d. Dapat menjelaskan keunggulan produk yang

akan dibuat

2 Menjelaskan fungsi

produk/jasa.

a. Dapat menyebutkan bagian-bagian utama

produk.

b. Dapat menjelaskan fungsi produk

3 Membuat sketsa/gambar

kerja

a. Dapat menerapkan teori gambar teknik dengan

benar

b. Dapat membuat gambar kerja dengan benar

4 Menganalisis bahan yang

digunakan

a. Dapat menjelaskan alasan pemilihan bahan yang

akan digunakan untuk produk

b. Dapat memilih bahan yang cocok untuk suatu

produk tertentu

5 Menentukan

fasilitas/peralatan

a. Dapat menjelaskan fungsi fasilitas/peralatan yang

akan digunakan dalam pembuatan produk

b. Dapat menyebutkan fasilitas/peralatan yang

digunakan dalam pembuatan produk.

6 Menentukan Proses

produksi

(langkah/sistematika

kerja)

a. Dapat menentukan langkah langkah keselamatan

kerja

b. Dapat menentukan urutan langkah-langkah kerja

pembuatan produk.

c. Menentukan proses kegiatan yang akan dibuat

prosedurnya

d. Membuat flow-chart proses tsb

7 Membuat rencana

anggaran biaya

a. Dapat menentukan periode waktu yang dipakai

sebagai dasar dalam penyusunan anggaran

produksi yang selaras dengan periode yang

digunakan dalam penyusunan anggaran

penjualan.

b. Dapat menentukan satuan fisik dari barang yang

akan dihasilkan

c. Dapat menentukan standar penggunaan sumber

daya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan

penggunaan fasilitas.

8 Menganalisis sasaran

pasar/pengguna

a. Dapat mengidentifikasi pengguna sesuai fungsi

produk

b. Dapat mengidentifikasi sasaran pengguna sesuai

kebutuhannya

Page 68: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

65

9 Merancang jadwal

pelaksanan

a. Dapat menghitung waktu pembuatan

b. Dapat menentukan jadwal pelaksanaan

pembuatan sesuai dengan pesanan

c) Langkah 3 : Membuat produk

Siswa dipersilahkan melaksanakan proses pembuatan produk yang dimulai

dengan 1) persiapan keselamatan kerja, 2) persiapan alat dan bahan dan 3)

melaksanakan pekerjaan pemesinan bubut sesuai dengan gambar kerja yang dibuat.

Siswa dipersilahkan memilih mesin bubut dan membawa alat-alat dan bahan yang

telah disediakan. Alat-alat tersebut disimpan di meja disekitar mesin. Alat

keselamatan kerja harus dipakai. Gambar kerja yang telah dibuat,

disimpan/digantung di sekitar mesin bubut agar mudah terlihat dan terbaca.

Siswa mengerjakan order produk sesuai dengan tuntutan gambar kerja,

prosedur dan karakteristik pekerjaan dengan langkah-langkah kerja yang telah

disusun. Pada tahap ini seluruh siswa melaksanakan langkah-langkah kerja yang

telah disusun. Pada proses pembuatan produk, siswa terlihat melakukan

pengendalian mutu (quality control) melalui teknik pengukuran setelah melakukan

langkah pemesinan. Proses pengendalian mutu ini memungkinkan adanya

kepercayaan diri terhadap penyelesaian pesanan/pembuatan produk.

Jumlah sampel adalah sebanyak 66 siswa yang berasal dari dua SMKN di

Kota Bandung. Sebanyak 35 siswa mengambil dan mengerjakan produk dengan

bentuk gagang palu, sebanyak 14 siswa mengerjakan produk kepala palu dan 17

siswa mengerjakan produk pin kereta api. Pada kesempatan ini dibahas hasil uji

coba terhadap dua proyek kegiatan yaitu kegiatan merencanakan produk dan

membuat produk.

a) Merencanakan pembuatan produk

Langkah-langkah merencanakan pembuatan produk yang harus dilakukan

oleh siswa sebelum siswa tersebut membuat produk adalah :1) Pentingnya produk

yang akan dibuat, 2) Keunggulan dan fungsi produk/jasa, 3) Sketsa/gambar kerja,

4) Bahan, 5) Fasilitas/peralatan, 6) Proses produksi (sistematika kerja), 7) Rencana

anggaran biaya 8) Sasaran pasar/pengguna, dan 9) Jadwal pelaksanan. Pada proses

mengembangkan konsep perencanaan tersebut juga diperhatikan materi inti dari

Page 69: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

66

mata pelajaran kewirausahaan di SMK yang meliputi : menganalisis peluang usaha,

menciptakan peluang usaha, menganalisis proses produksi, memahami proses

produksi, memahami sumber daya dan membuat karya kerajinan

Hasil penulisan merencanakan pembuatan produk seluruh siswa diperiksa

dan disesuaikan dengan indikator-indikator seperti pada tabel 2. Berdasarkan hasil

uji coba luas ini, kompetensi siswa dalam hal merencanakan produk sudah bisa

memenuhi indikator-indikator seperti pada tabel 2. Disamping itu dengan

meningkatnya kemampuan siswa dalam merencana suatu produk, dapat disebutkan

bahwa bisa memenuhi materi inti mata pelajaran kewirausahaan yang diberikan di

SMK. Sehingga melalui pembelajaran ini dapat disebutkan adanya peningkatan

kemampuan wawasan kewirausahaan siswa dalam bidang pemesinan (Wijaya, T.,

2007).

Berdasarkan angket pendapat siswa tentang pelaksanaan model

pembelajaran ini, 1) seluruh siswa menyataan bahwa pembelajaran ini merupakan

pembelajaran yang baru pertama kali didapat, 2) hampir seluruh siswa berpendapat

bahwa melalui pembelajaran alternatif ini lebih leluasa dalam menggali ilmu yang

berkaitan dengan pemesinan, juga hampir seluruhnya menyatakan keaktifan turut

serta dalam pembelajaran. Dalam hal penggalian potensi siswa, 3) hampir

seluruhnya menyatakan bahwa pembelajaran ini lebih menggali potensi siswa baik

dalam perencanaan produk ataupun pembuatan produk.Untuk tema pengembangan

wawasan tentang bekerja, 4) hampir seluruh siswa menyatakan bahwa

pembelajaran alternatif ini lebih membuka wawasan bekerja yang maliputi

perencanaan produk, pembuatan langkah-langkah kerja, perencanaan biaya dan

pengendalian mutu produk dan kerja.Untuk tema pengembangan kepercayaan diri,

5) hampir seluruh siswa menyatakan melalui pembelajaran alternatif ini, dapat

meningkatkan kepercayaan diri tentang kemampuan kerja dan berwirausaha dalam

bidang pemesinan.

Apabila seluruh siswa sudah membuat perencanaan produk, langkah

selanjutnya seluruh siswa diwajibkan mengumpulkan alat-alat yang dibutuhkan

seperti pahat, alat ukur, kunci-kunci yang dibutuhkan, dan perlengkapan bubut

lainnya. Ini dilakukan agar dalam proses bekerja, tidak boleh ada siswa yang

meminjam alat ke siswa lainnya. Hal ini tentunya berpengaruh dalam mengejar

Page 70: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

67

waktu proses pembuatan produk. Selain itu juga untuk mendekatkan lingkungan

sekolah ke lingkungan kerja.

Penentuan nilai yang diberikan sesuai standar penilaian

kinerja/keterampilan yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP), dimana terdapat lima aspek/komponen untuk mengukur keterampilan

yaitu persiapan kerja, proses (sistematika & cara kerja), hasil kerja, sikap kerja dan

waktu. Nilai rata-rata yang dicapai reponden untuk setiap jenis pekerjaan produk

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Rata-rata nilai yang dicapai responden pada uji pembuatan produk

No

Komponen Yang Dinilai

Rata-Rata Nilai Yang Dicapai

Responden Untuk Produk :

Gagang palu Kepala Palu Pen KA

1 Persiapan Kerja 9,5 9,5 9,5

2 Proses (Sistematika & Cara

Kerja),

9,4 9,3 9,5

3 Hasil Kerja 9,3 9,4 9,3

4 Sikap Kerja 9,5 9,5 9,5

5 Waktu pembuatan (menit) 85 55 45

Berdasarkan pencapaian keterampilan pemesinan bubut tersebut, dapat

disebutkan bahwa seluruh siswa termasuk dalam katagori kompeten (pada rentang

nilai 9,00 – 10,00) yaitu mampu memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan industri

(Klotzl, dkk, 2014). Hasil pembuatan produk ini dibandingkan dengan hasil yang

dibuat oleh pekerja di industri dimana contoh produk dibuat, kualitas produk yang

dibuat siswa mendekati atau dapat dikatakan bahwa produk yang dibuat siswa

tersebut dapat dipakai.

Tentang penilaian waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan produk oleh

setiap siswa, sekitar 84% (26 siswa) mampu menyelesaikan produknya sesuai

dengan waktu yang mereka rancang dalam dokumen perencanaan produk.

Sedangkan sebanyak 16% (6 siswa) memerlukan waktu yang lebih lama (lk 10%)

dari waktu yang telah dirancang oleh mereka dalam perencanaan produk.

Adanya peningkatan kualitas dalam hal penggunaan waktu yang tepat

(sesuai perencanaan), karena adanya pengkondisian pembelajaran pembuatan

produk yang mendekati kondisi yang sebenarnya sebagai seorang operator

(Martawijaya DH, 2012, Metso, S., & Kianto, A. 2014). Misalnya adalah pemenuhan

Page 71: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

68

alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan produk sebelum pembuatan produk

dilaksanakan. Cara tersebut adalah penting agar waktu yang harus ditempuh dalam

pembuatan produk terus berlangsung tanpa terkendala karena menunggu alat yang

sedang digunakan oleh operator/siswa lainnya.

4. KESIMPULAN

a. Model pembelajaran self designed project ini merupakan pembelajaran

alternatif yang mampu meningkatkan keterampilan yang dituntut oleh

industri.

b. Model pembelajaran self designed project ini merupakan pembelajaran

alternatif ini lebih leluasa dalam menggali ilmu.

c. Model pembelajaran self designed project ini merupakan pembelajaran ini

lebih menggali potensi siswa baik dalam perencanaan produk ataupun

pembuatan produk.

d. Model pembelajaran self designed project ini merupakan pembelajaran

alternatif ini lebih membuka wawasan bekerja yang meliputi perencanaan

produk, pembuatan langkah-langkah kerja, perencanaan biaya dan

pengendalian mutu produk dan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Billett Stephen. (2010). Learning Through Practice : Models, Traditions,

Orientations and Approaches. New York : Springer Science+Business Media B.V.

Masriam. (2002), Beberapa Masalah dalam Implementasi Pendidikan Sistem

Ganda di SMK, Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Depdiknas.

Hordern, J., (2014).How is Vocational Knowledge Recontextualised? Journal of

Vocational Education & Training, 6,(1), hlm. 22-2-38

Klotz1, V. K., dkk. (2014). Promoting Workforce Excellence: Formation And

Relevance Of Vocational Identity For Vocational Educational Training, Journal of

Empirical Research In Vocational Education And Training, 6,(6), hlm. 1-20.

Martawijaya, D. H. (2012). Developing a teaching factory learning model to

improve production competences among mechanical engineering students in a

Page 72: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1966011119910… · LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Tahun kedua dari rencana

69

vocational senior high school. Journal of Technical Education and Training

(JTET.) 4, (2). hlm. 35-56.

Metso, S., & Kianto, A. (2014). Vocational students' perspective on professional

skills workplace learning. Journal of Workplace Learning. 26, (2), hlm.128-148.

Raelin, J. A. (2008). Work-based learning. Bridging knowledge an action ini the

workplace. New and revised Edition. San Francisco : John Wiley and Sons.

Reeves Jenny, (2010), Professional Learning as Relational Practice,Springer

Science+Business Media B.V.

Stevenson John, (2003). Developing Vocational Expertise, Principles and issues

in vocational education, Allen & Unwin, CMO Image Printing Enterprise,

Singapore.

Susanne,K. (2014). How Vocational Teachers Describe Their Vocational Teacher

Identity, Journal of Vocational Education & Training, 66.(2), hlm. 194-211.

Wijaya, T. (2007). Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi Berwirausaha

(Studi Empiris pada Siswa SMKN 7 Yogyakarta). Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, 9, (2), hlm. 117-127.