cover laporan akhir penelitian terapan

46
i Kode / Nama Rumpun Ilmu : 458/Teknik Informatika COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KABUPATEN BULELENG BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS PRODUK UNGGULAN DAERAH Oleh: Ketua : Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T.,M.Pd (NIDN : 0025067602) Anggota 1 : I Nyoman Saputra Wahyu W, S.Kom.,M.Cs (NIDN :0826108901) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOVEMBER 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

i

Kode / Nama Rumpun Ilmu : 458/Teknik

Informatika

COVER

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN TERAPAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KABUPATEN BULELENG

BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI

KERAKYATAN BERBASIS PRODUK UNGGULAN DAERAH

Oleh:

Ketua : Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T.,M.Pd (NIDN : 0025067602)

Anggota 1 : I Nyoman Saputra Wahyu W, S.Kom.,M.Cs (NIDN :0826108901)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

NOVEMBER 2020

Page 2: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

ii

Page 3: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

iii

DAFTAR ISI

SAMPUL LAPORAN AKHIR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 2

1.4 Manfaat .................................................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................... 4

2.1 Pertanian dan Dasar Hukumnya ............................................................................... 4

2.2 Sistem Informasi ...................................................................................................... 5

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................................... 6

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................................. 7

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................................... 8

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................................... 8

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................. 9

3.3 Biaya Penelitian ....................................................................................................... 9

3.4 Jenis Data ................................................................................................................. 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19

LAMPIRAN

a. Tampilan Program

b. Biodata Peneliti

c. HaKI

d. Artikel

Page 4: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

iv

ABSTRAK

.

Pertanian sangat penting untuk kesejahteraan bangsa. Namun, ketersediaan data yang

akurat di lapangan sangat sulit ditemukan dan kalaupun ada data tersebut tidaklah mutakhir.

Data tersebut merupakan data laporan pertanian yang sudah lewat. Dengan kata lain, belum

ada data yang menggambarkan situasi kondisi pertanian yang ada sekarang maupun untuk masa

berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun dan

mengimplementasikan sebuah system informasi pertanian di Kabupaten Buleleng berbasis web

untuk mendukung ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan daerah. Pengembangan

sistem ini menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan Watefall

Model, yang meliputi lima tahapan kegiatan yaitu: (a) requirements definition, (b) system and

software design, (c) implementation and unit testing, (d) integration and testing, dan (e)

operation and maintenance. Kebutuhan data pada system diperoleh dengan bekerja sama

dengan dinas pertanian kabupaten Buleleng. Sistem ini nantinya akan melibatkan beberapa

pengguna dengan hak akses yang berbeda, yaitu penyuluh lapangan yang melakukan input

data, pegawai dinas pertanian sebagai administrator sistem, masyarakat umum, dan konsumen

yang bisa berasal dari hotel, reataurant, supermarket, dan lain-lain yang merupakan pasar dari

produk pertanian di Kabupaten Buleleng. Konsumen bisa melakukan pemesanan terhadap

produk-produk pertanian tersebut. Untuk pembayaran online, belum dicakup dalam system ini.

Diharapkan dengan adanya system ini, Kabupaten Buleleng akan mempunyai data akurat, up

to date terkait dengan produk-produk pertanian yang ada di Buleleng. Selain itu, system ini

bisa digunakan sebagai percontohan untuk kabupaten lainnya di Bali maupun daerah lainnya

di Indonesia. Dengan adanya system ini nantinya petani selaku produsen akan mendapat harga

yang layak untuk produknya dan pihak konsumen akan mendapatkan produk berkualitas bagus

dengan harga yang sepadan.

Kata kunci: pertanian, produk, produsen, konsumen, sistem informasi.

Page 5: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Buleleng terletak di Pulau Bali bagian Utara dengan luas 136.588 Hektar.

Buleleng berbatasan langsung dengan kabupaten Tabanan, Karangasem, dan Jembrana.

Bentang wilayah Buleleng meliputi perbukitan, persawahan, perkebunan, permukiman desa

dan kota, maupun lautan.

Bali dikenal dengan sumber utama pendapatan asli daerah dari pariwisata. Akan tetapi,

objek tujuan wisata sebagian besar terletak di Kabupaten Badung dan Gianyar. Lokasi yang

cukup jauh dari bandara Ngurah Rai Denpasar disertai dengan tantangan jalan yang berliku-

liku menyebabkan Buleleng hanya mendapat sedikit pendapatan dari hingar bingar pariwisata

Bali.

Objek tujuan wisata alam di Buleleng yang utama adalah air terjun, dan spot snorkling

dan diving. Meskipun Kabupaten Buleleng memiliki sedikit objek tujuan wisata, Buleleng yang

merupakan kabupaten terluas di Bali, memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian.

Luas wilayah pertanian Kabupaten Buleleng adalah 81.254 Hektar (Badan Pusat Statistik,

2018). Komoditas pertanian Buleleng yang banyak dikenal masyarakat adalah mangga,

strawberry, beras merah, durian, bidara, manggis, rambutan dan lain-lain.

Usaha pariwisata tentu membutuhkan dukungan juga dari bidang lainnya. Seperti

akomodasi transportasi, termasuk bahan makanan atau kuliner. Produk Pertanian sangat terkait

dengan bahan makanan dan juga pariwisata Bali. Contohnya buah-buahan seperti strawberry

dijual ke hotel-hotel. swalayan maupun restaurant-restaurant dan juga di pasar wisata.

Demikian juga sayur-sayuran dan buah-buahan lainnya.

Pemerintah Provinsi Bali juga sangat fokus pada bidang pertanian lokal Bali, dengan

diterbitkannya Pergub Bali no. 99 tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk

pertanian, perikanan dan industry local Bali. Dengan adanya Pergub ini diharapkan produk

pertanian, perikanan, perkebunan terjamin kualitasnya sekaligus juga meningkatkan

kesejahteraan para produsen atau petaninya. Terkait Pergub ini, beberapa usaha sudah

dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun kabupatan untuk mensosialisasikan produk

pertanian local Buleleng ke masyarakat umum, seperti festival manggis dan festival durian di

Buleleng.

Selama ini, rekam data produk pertanian di Buleleng hanya ada di dinas pertanian

Buleleng. Data itu hanya bisa menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Perkiraan sediaan

Page 6: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

2

produk pertanian di waktu yang akan datang tidak bisa kita dapatkan karena tidak terekam

sebelumnya. Padahal data ketersediaan produk tani sangat penting untuk keberlanjutan usaha

pertanian. Demikian juga masalah pemasarannya. Produk pertanian selama ini sudah terserap

di pasar namun diperlukan pengaturan agar produk pertanian terjamin penyerapannya.

Dari uraian di atas, bisa dituliskan bahwa pentingnya data produk pertanian ini tidak

diimbangi dengan kemudahan untuk mengakses produk pertanian, baik oleh petani, penyuluh

pertanian, dinas pertanian, hotel, swalayan, restaurant, maupun masyarakat umum. Tidak ada

data akurat tentang potensi pertanian kabupaten buleleng. Oleh karena itu, dibutuhkan untuk

membuat sebuah system informasi utk mencatat, mendokumentasikan produk pertanian yang

ada di kabupaten Buleleng baik jenis produknya, kapan mulai tanam, luas tanam, kapan

perkiraan panen, kapasitas panen, kebutuhan pupuk, dan lain-lainnya. Sistem ini akan

bermanfaat dalam perencanaan pembangunan khususnya pertanian di kabupaten buleleng

untuk tahun-tahun berikutnya. Selain itu, jika system ini terbentuk, bisa menjadi percontohan

untuk kabupaten lainnya di Bali.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dicarikan solusinya dalam penelitian

ini adalah:

a. Bagaimanakah rancang bangun system informasi pertanian Kabupaten Buleleng

Berbasis Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk

unggulan daerah?

b. Bagaimana implementasi system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis

Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk

unggulan daerah?

c. Bagaimanakah ujicoba system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis Web

untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan

daerah?

1.3 Tujuan Penelitian

Selaras dengan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

Page 7: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

3

a. Membuat rancang bangun system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis

Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk

unggulan daerah?

b. Mengimplementasikan system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis Web

untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan

daerah?

c. Melakukan uji coba terhadap system informasi pertanian Kabupaten Buleleng

Berbasis Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk

unggulan daerah?

1.4 Manfaat

a. Menyediakan data dan informasi untuk produk bahan pangan lokal unggul daerah

ditingkat produsen, sehingga konsumen yang membutuhkan bisa membelinya

langsung dari produsen.

b. Pemerintah Kab. Buleleng mempunyai data dasar tentang produk lokal unggulan

daerah, dan jalur distribusinya.

c. Mengetahui jalur distribusi bahan pangan lokal unggul daerah dapat diketahui oleh

pemerintah. Kondisi ini pada akhirnya akan memperpendek rantai distribusi produk

bahan pangan lokal.

d. Meningkatkan daya jual produk petani, karena harga dari produsen langsung diakses

konsumen dr pelaku pariwisata

e. Meningkatkan pengetahuan petani dalam mengakses media informasi digital

f. Meningkatkan akses pelaku pariwisata terhadap Produk – produk lokal unggulan

daerah Kabupaten Buleleng.

Page 8: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pertanian dan Dasar Hukumnya

Landasan yang paling actual saat ini adalah telah terbitnya peraturan Gubernur Bali,

Nomor 99 tahun 2018, tanggal 28 Desember 2018, tentang pemasaran dan pemanfaatan

produk pertanian, perikanan dan industri lokal bali. Pergub ini mengatur bahwa wajib Toko,

Swalayan, Hotel dan Restoran, menggunakan/memanfaatkan produk lokal Bali dengan

ketentuan dan syarat yang diatur dalam Pergub tersebut. Maka wajib bahwa semua pihak

yang terkait didalamnya untuk melaksanakan pergub tersebut, tetapi untuk dapat

melaksanakan pemasaran tersebut masih terkendala belum adanya data produsen yang akan

diakses oleh konsumen yang dalam hal ini adalah Toko, Swalayan, Hotel dan Restorat. Maka

untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat menghubungkan kedua pihak tersebut.

Mendukung pelaksanaan Pergub diatas, dan belum adanya suatu data yang mampu

menggambarkan kondisi Jalur Distribusi dari produsen ke konsumen di Kabupaten Buleleng,

sehingga Konsumen tidak dapat mengakses informasi tentang produksi produk lokal unggul

daerah, maka dipandang perlu menyediakan suatu aplikasi data/ informasi tentang Produk

Bahan Pangan Lokal Unggul Daerah yang dapat diakses baik oleh Produsen dan konsumen,

sehingga terjadi transaksi jual beli produk bahan pangan langsung dari produsen ke

konsumen, diharapkan nantinya akan terlihat gambaran jalur distribusi pangan, dan

selanjutnya petani sebagai produsen mendapat harga yang layak, dan Masyarakat/Pelaku

pariwisata mendapatnya barang/bahan pangan sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang

diinginkan.

Program diatas tentu saja harus sejalan dengan Program pembangunan Kabupaten

Buleleleng tahun 2017 – 2022 terangkum dalam Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten

Buleleng. Visi tersebut adalah “Terwujudnya Masyarakat Buleleng Yang Mandiri Sejahtera

Dan Berdayasaing Berlandaskan Tri Hita Karana”. Adapun misi pembangunan Kabupaten

Buleleng untuk 5 Tahun 2017-2022 kedepan adalah sebagai berikut :

1. Percepatan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi,

merata dan berkualitas;

2. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk unggulan daerah;

3. Mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas yang profesional, berbudaya dan

bermoral;

Page 9: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

5

4. Menumbuh kembangkan sinergi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam

setiap tahapan pembangunan;

5. Pelestarian budaya Bali yang ditumbuh kembangkan pada masyarakat;

6. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang;

7. Mewujudkan pembangunan Buleleng yang berkelanjutan (sustainable development).

Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng sebagai bagian dari sub sistem Pemerintahan

Kabupaten Buleleng, maka sudah menjadi kewajiban untuk mewujudkan apa yang menjadi

Visi, Misi maupun tujuan dan sasaran Pembangunan dalam 5 (lima) tahun ke depan. Misi

pembangunan yang menjadi fokus untuk dijabarkan sesuai dengan Tupoksinya yaitu

“Pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang berbasis pada Produk Unggulan Daerah”.

Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berupaya memacu pembangunan pertanian

melalui program-program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan

sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian di Kabupaten

Buleleng secara menyeluruh akan dapat terlaksana dengan selektif mana kala memiliki arah

yang jelas dan terukur kinerjanya. Program-program pertanian harus terpadu (Integrated),

terukur keberhasilannya (measurable) dan berkesinambung (sustainability). Dengan

demikian setiap pelaksanaannya dapat lebih terarah, dapat dipantau perkembangannya dan

selanjutnya dapat disevaluasi keberhasilannya. (Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Buleleng 2017-2022, Tahun 2017).

2.2 Sistem Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga menjadi pengetahuan yang

bermanfaat. Sistem informasi memiliki komponen input, proses, dan output. Contoh system

informasi adalah system informasi manajemen di sebuah perusahaan, system informasi

reservasi hotel, system informasi perpustakaan dan lain-lain. System informasi membutuhkan

data input/masukan dari user/pengguna. Data tersebut kemudian diolah sehingga bisa

menghasilkan informasi/laporan yang dibutuhkan. Misalnya pada system informasi

perpustakaan, informasi yang bisa didapatkan adalah buku-buku atau koleksi lain yang terbaru

atau pada system informasi manajemen hotel, informasi yang bisa didapatkan adalah jumlah

kunjungan tamu per bulan, pendapatan per bulan dan lain-lain.

Dengan majunya teknologi internet, system informasi juga bisa dikembangkan dengan

memanfaatkan kelebihan internet ini yaitu bisa diakses kapan saja, di mana saja, asalkan ada

Page 10: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

6

koneksi internet. Sistem informasi yang dimaksud adalah system informasi yang berbasis web

sehingga bisa diakses dari computer/laptop atau dari smart phone.

2.3 Kerangka Berpikir

Teknologi informasi yang maju dengan sangat cepat bisa dimanfaatkan untuk kemajuan

kehidupan. Dengan teknologi ini, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat, dengan

jangkauan yang tidak terbatas. Pihak-pihak yang berkepentingan akan bisa memanfaatkan

informasi tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sekarang ataupun perencanaan ke depannya.

Pemerintah Provinsi Bali sangat fokus dengan pertanian di Bali. Terbukti dengan

diterbitkannya Peraturan Gubernur no. 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan

Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Pemerintah Bali mengharapkan dengan

adanya Peraturan Gubernur ini dapat langsung menyentuh kesejahteraan petani lokal di Pulau

Dewata.

Pertanian di Kabupaten Buleleng mempunyai potensi yang sangat besar. Dengan lahan

pertanian yang cukup luas, dan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus, akan

sangat bagus untuk terus ditingkatkan kapasitas dan kualitas produknya. Dari pengamatan di

lapangan, produk pertanian di Buleleng juga sudah banyak yang dikirim ke kabupaten lain di

Bali maupun ke pulau Jawa.

Kabupaten Buleleng membawahi sembilan kecamatan di wilayahnya. Dinas Pertanian

sebagai sub system pemerintahan belum mempunyai data akurat tentang kondisi pertanian di

Buleleng. Informasi yang bisa didapatkan adalah kondisi pertanian yang sudah lewat, tidak

merekam data prakiraan produk pertanian untuk masa ke depannya. Padahal, keberadaan data

ini ke depan sangat bagus untuk kebutuhan pemasaran produk tersebut.

Selain itu, salah satu misi pembangunan Kabupaten Buleleng adalah pengembangan

ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan daerah. Dengan penyampaian informasi yang

akurat, produsen/petani bisa menjaga dan memasarkan produknya dengan lebih baik. Demikian

juga konsumen, bisa pihak toko, swalayan, restaurant, hotel, bisa memesan produk tersebut

dengan harga yang sesuai karena akses langsung ke produsennya. Pemutusan rantai panjang

distribusi akan sangat menguntungkan bagi produsen dan konsumen.

Oleh karena itu, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bekerja sama dengan Undiksha

berkeinginan untuk mengembangkan sebuah system informasi yang bisa menampilkan data

produk pertanian yang ada di Kabupaten Buleleng. Sistem ini nantinya akan melibatkan

Page 11: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

7

beberapa pengguna dengan hak akses yang berbeda, yaitu petani.produsen yang melakukan

input data ke system, penyuluh lapangan yang memvalidasi input dari petani, pegawai dinas

pertanian, kepala dinas pertanian, masyarakat umum, dan konsumen yang bisa berasal dari

hotel, reataurant, supermarket, dan lain-lain yang merupakan pasar dari produk pertanian di

Kabupaten Buleleng. Konsumen bisa melakukan pemesanan terhadap produk-produk

pertanian tersebut. Sistem ini bisa diakses oleh pihak produsen dan pihak konsumen kapanpun

dan di manapun. Sehingga sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah system informasi

pertanian kabupaten Buleleng berbasis web untuk mendukung pengembangan ekonomi

kerakyatan berbasis produk unggulan daerah.

Gambar 2.1 Fishbone Diagram Kerangka Pikir Penelitian

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

a. Terwujudnya rancang bangun system informasi pertanian kabupaten Buleleng

berbasis web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk

unggulan daerah.

b. Terimplementasikannya system informasi pertanian kabupaten Buleleng berbasis web

untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan

daerah.

c. Terujinya system informasi pertanian kabupaten Buleleng berbasis web untuk

mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan daerah.

Page 12: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

8

BAB III.

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan

(research and development). Untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini, tim

peneliti menerapkan sebuah metode software development life cycle yaitu metode waterfall.

Metode waterfall ini merupakan model pengembangan perangkat lunak yang pertama kali

dipublikasi, yang berasal dari proses rekayasa system militer (Royce, 1970 dalam Sommerville

(2020)). Metode ini menerapkan Langkah-langkah seperti yang tampak pada gambar 1 berikut.

Gambar 3.1 Metode Waterfall

Tahap pertama yaitu requirements definition, di mana pada tahap ini tim peneliti berkonsultasi

dengan para pengguna system dan dihasilkan fungsi/layanan system, batasan dan tujuan

system. Hasil ini ditulis secara detil dan disebut dengan spesifikasi system.

Tahap kedua, yaitu system and software design, di mana pada tahap ini dibahas kebutuhan

hardware dan software system. Kebutuhan hardware meliputi arsitektur sistemnya, dan

kebutuhan software meliputi deskripsi dasar abstraksi software yang dikembangkan.

Tahap ketiga, yaitu implementation and unit testing, di mana pada tahap ini abstraksi software

pada dihasilkan pada tahap sebelumnya dijadikan sekumpulan program atau unit-unit program.

Testing dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing unit sesuai dengan yang

spesifikasi yang diharapkan.

Page 13: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

9

Tahap keempat, yaitu integration and system testing, di mana pada tahap ini unit-unit program

diintegrasikan dan dites sebagai sebuah system lengkap untuk memenuhi spesifikasi software

yang telah ditentukan. Kalau tes sudah selesai, software tersebut diberikan kepada customer.

Tahap kelima, operation and maintenance, tahap ini merupakan tahap yang paling lama.

Sistem diinstal dan digunakan secara praktis. Maintenance meliputi memperbaiki error yang

sebelumnya belum pernah muncul, menigkatkan fungsi unit-unit system, atau menambah

layanan system karena muncul kebutuhan baru.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pengerjaan penelitian ini adalah dari bulan Februari – Oktober 2020, bertempat

di laboratorium komputer Program Studi Manajemen Informatika, FTK Undiksha.

3.3 Biaya Penelitian

Biaya penelitian diperoleh dari dana DIPA Undiksha tahun 2020, dengan rincian

sebagai berikut.

No Unsur Besaran

1 Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penerapan IPTEK Rp. 2.030.000

2 Perjalanan Rp. 3.100.000

3 Komsumsi Rp.2.170.000

4 Publikasi: Seminar Internasional (IConVET), HaKI Rp. 2.700.000

Total Rp. 10.000.000

3.4 Jenis Data

Data penelitian diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Data yang

diberikan berupa data produk pertanian unggulan dari Kabupaten Buleleng, yaitu manga,

durian, bidara, duku, buah naga, kopi dan lain-lain. Masing-masing data buah ini dilengkapi

gambar, dengan prakiraan waktu panen dan tempat ditanamnya. Data petugas Penyuluh

Pertanian Lapangan (PPL) juga diberikan. Masing-masing PPL bertugas untuk satu atau dua

desa yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng, tergantung dari banyaknya produk pertanian

yang ada di desa tersebut.

Page 14: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk menyelesaikan permasalahan penelitian ini, peneliti telah melakukan tahapan-

tahapan sesuai metode waterfall yang diuraikan di atas. Berdasarkan spesifikasi kebutuhan ada

beberapa pengguna yang terlibat pada system ini, yaitu pengunjung umum, pegawai penyuluh

lapangan (PPL), administrator, dan konsumen. Pengguna umum bisa melihat informasi umum

yang ditampilkan di web. Pengguna PPL bisa melakukan input, update, maupun delete data

sesuai dengan kondisi yang ditemui di lapangan. Data yang diinputkan oleh PPL yaitu data

petani, kelompok tani, desa, komoditas, jenis komoditas, perkiraan tanggal panen dan kapasitas

panen. Pengguna administrator bisa melakukan fungsi-fungsi seperti PPL dan fungsi lain yaitu

mengelola data PPL, mengelola data konsumen. Konsumen merupakan pengguna yang terdaftar

pada system dan bisa melakukan pemesanan produk. Untuk lebih detil, bisa dilihat pada gambar

4.1 – 4.3 berikut.

Gambar 4.1 Diagram Use Case Pengguna PPL

Produsen

Input produk

Update produk

Delete produk

Login PPL

Mengelola data produk

Logout PPL Mengelola pesanan

Mencetak laporan

Melihat data

Mencari data

PPL

Page 15: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

11

Gambar 4.2 Diagram Use case Pengguna Konsumen

Gambar 4.3 Diagram Use Case Pengguna Administrator

Setelah membuat rancangan system, dilanjutkan dengan membuat rancangan basis data.

Rancangan basis data bisa dilihat pada gambar 4.4 berikut.

Mengelola pesanan

Login

Logout

Konsumen

Melihat data produk unggul daerah

Mencari data umumPengunjung

Login administrator

Mengelola pengguna

Logout administrator

Mengelola produk unggulan daerah

Mencetak/mengunduh laporan

Administrator

Page 16: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

12

Gambar 4.4 Rancangan Basis Data Pengguna

Gambar 4.5. Rancangan Basis Data Komoditas

Gambar 4.6. Rancangan Basis Data Pembelian

Page 17: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

13

Setelah membuat rancangan basis data, dilanjutkan dengan membuat rancangan

tampilan/antarmuka system. Rancangan tampilan ini akan memudahkan pengguna untuk

berinteraksi dengan system informasi. Tampilan ini yang bisa dilihat langsung oleh pengguna

pada layar komputernya.

Setelah selesai melakukan rancang bangun system, selanjutnya dilakukan implementasi

dalam bentuk unit-unit program. Unit-unit program setelah dites, selanjutnya diintegrasikan

menjadi sebuah system lengkap dan diujicoba. Tabel 4.1 berikut merupakan beberapa uji coba

system yang telah dilakukan.

Tabel 4.1. Uji Coba Sistem

No Uji Coba Indikator Hasil Keterangan

1 Login • User Dapat

melakukan login

sesuai Privilege

Access

• Halaman beranda

user sesuai Privilege

Access

Login berhasil sesuai

Privilege Access

Halaman beranda telah

sesuai Privilege Access

Lampiran

Gambar 1

2 Tambah Data

PPL

Admin dapat

menambahkan data

pengguna sebagai PPL

Admin dapat merubah

data PPL

Admin berhasil

menambah data PPL

Admin berhasil merubah

data PPL

Lampiran

Gambar 2

3 Melihat daftar

produk

Admin dan PPL dapat

melihat daftar produk

sesuai Desa Binaan

Admin dan PPL berhasil

meliihat daftar produk

sesuai Desa Binaan

Lampiran

Gambar 3

4 Pencarian

Produk

Admin dan PPL dapat

melakukan pencarian

berdasarkan nama

produk, jenis komoditi,

nama penjual, nama

Admin dan PPL berhasil

melakukan pencarian

produk sesuai indikator

Lampiran

Gambar 3

Page 18: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

14

No Uji Coba Indikator Hasil Keterangan

kelompok tani sesuai

Desa Binaan

5 Tambah Produk

Pertanian

Admin dan PPL dapat

menambahkan data

produk hasil pertanian,

lengkap dengan prediksi

panen dan hasil panen,

serta harga produk yang

dimiliki penjual sesuai

kelompok tani Desa

Binaan

Admin dan PPL berhasil

menambahkan data

produk sesuai indikator

Lampiran

Gambar 4

6 Melihat data

penjual

Admin dan PPL dapat

melihat data penjual

pada setiap kelompok

tani sesuai Desa Binaan

Admin dan PPL berhasil

melihat data penjual

sesuai indikator

Lampiran

Gambar 5

7 Pencarian data

penjual

Admin dan PPL dapat

melakukan pencarian

terhadap data penjual

berdasarkan nama

penjual, kelompok tani,

dan Desa Asal sesuai

data kelompok tani Desa

Binaan

Admin dan PPL berhasil

melakuka pencarian data

penjual sesuai indikator

Lampiran

Gambar 5

8 Melihat Laporan

Produk Pertanian

Admin dan PPL dapat

melihat laporan

produksi pertanian

berdasarkan tanggal

panen, jenis komoditi,

kecamatan, dan Desa

Binaan sesuai data

Admin dan PPL berhasil

melihat laporan produksi

pertanian sesuai indikator

Lampiran

Gambar 6

Page 19: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

15

No Uji Coba Indikator Hasil Keterangan

kelompok tani Desa

Binaan

9 Mengelola data

Komoditas

• Admin dapat melihat

data komoditas

• Admin dapat

menambah data

komoditas

• Admin dapat

merubah data

komoditas

• Admin berhasil

melihat data

komoditas

• Admin berhasil

menambah data

komomditas

• Admin behasil

merubah data

komoditas

Lampiran

Gambar 7

10 Mengelola data

jenis komoditi

• Admin dapat melihat

data jenis komoditi

• Admin dapat

menambah data jenis

komoditi

• Admin dapat

merubah data jenis

komoditi

• Admin berhasil

melihat data jenis

komoditi

• Admin berhasil

menambah data jenis

komoditi

• Admin berhasil

merubah data jenis

komoditi

Lampiran

Gambar 8

11 Mengelola data

kelompok tani

• Admin dapat melihat

data kelompok tani

• Admin dapat

menambah data

kelompok tani

• Admin dapat

merubah data

kelompok tani

• Admin berhasil

melihat data kelompok

tani

• Admin berhasil

menambah data

kelompok tani

• Admin berhasil

merubah data

kelompok tani

Lampiran

Gambar 9

12 Mengelola data

desa

• Admin dapat melihat

data desa

• Admin dapat

menambah data desa

• Admin dapat

merubah data desa

• Admin berhasil

melihat data desa

• Admin berhasil

menambah data desa

• Admin berhasil

merubah data desa

Lampiran

Gambar 10

Setelah melalui tahap uji coba, system ini selanjutnya dihosting dan dapat diakses secara online

pada url http://siprotani.com/.

Dari uraian di atas, bisa dinyatakan bahwa permasalahan penelitian, yaitu bagaimana membuat

rancang bangun dan implementasi system informasi produk pertanian Kabupaten Buleleng

Page 20: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

16

berbasis web, sudah mendapatkan solusi. Solusi tersebut dilakukan dengan melakukan tahapan-

tahapan metode waterfall dengan baik.

Page 21: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

17

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Permasalahan yang dihadapi oleh dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Buleleng,

yaitu tidak terdokumentasikannya produk-produk pertanian di Kabupaten Buleleng dengan

sebuah system yang memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Teknologi yang

dibutuhkan adalah teknologi yang bisa menampilkan data produk pertanian di Kabupaten

Buleleng secara up to date dan bisa diakses kapan dan di mana saja. Salah satu teknologi yang

memfasilitasi hal ini adalah web. Sehingga, pada penelitian ini yang menjadi permasalahan

adalah bagaimana membuat rancang bangun dan implementasi system informasi produk

pertanian berbasis web. Sesuai metode waterfall, untuk menyelesaikan permasalahan ini,

sebelum melangkah untuk membuat desain system, tahap pertama adalah menuliskan secara detil

spesifikasi kebutuhan systemnya. Rancang bangun system meliputi rancangan system,

rancangan basis data, dan rancangan tampilan. Rancangan system digambarkan dengan diagram

use case, rancangan basis data digambarkan dengan table-tabel yang terlibat dan hubungan antar

table tersebut. Rancangan tampilan menggambarkan tampilan yang muncul di layer yang dilihat

secara langsung oleh pengguna. Setelah membuat rancang bangun, Langkah selanjutnya adalah

mengimplementasikannya dengan membuat unit-unit program. Unit-unit program diintegrasikan

menjadi system lengkap dan diujicoba sehingga memenuhi kebutuhan system yang telah

dirumuskan di awal. Sistem informasi produk pertanian Kabupaten Buleleng berbasis web, bisa

diakses melalui url http://siprotani.com/.

5.2 Saran

Sistem informasi produk pertanian Kabupaten Buleleng berbasis web ini masih jauh dari

sempurna. Beberapa hal yang bisa ditambahkan adalah:

a. Tampilan web dibuat lebih menarik, dengan dilengkap dengan gambar-gambar produk

unggulan pertanian Kabupaten Buleleng

b. Petani sebagai produsen bisa mengelola data produk pertaniannya sendiri. PPL bertindak

sebagai validator data yang diinputkan oleh petani.

c. Konsumen bisa melakukan pemesanan langsung pada system ini, dengan menjadikan

system ini seperti e-commerce

Page 22: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

18

d. Pengembangan system lebih lanjut menjadi berbasis mobile

e. Adanya notifikasi dari system kepada pengguna umum atau konsumen, jika ada panen

produk unggulan pada tanggal tertentu.

Page 23: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

19

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. 2018. Kabupaten Buleleng Dalam Angka. Singaraja-

Bali: Percetakan Teleng Indah

Dinas Statistik. 2018. Buku Saku Pertanian dan Lingkungan Hidup Daerah. Singaraja

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng. 2017. Rencana Strategi Dinas Ketahanan

Pangan 2017-2022. Singaraja

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng. 2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP) Tahun 2018. Singaraja

Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. 2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Tahun 2018. Singaraja

Pemerintah Indonesia. 2012. Undang – Undang No. 18 Tahun 2012 Yang Mengatur Tentang

Pangan. Jakarta.

Pemerintah Provinsi Bali. 2018. Peraturan Gubernur Bali No. 99 Tahun 2018 Yang Mengatur

Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal.

Denpasar-Bali

Sommervile, I. 2016. Software Engineering 10th Edition. Unites States Pearson Education.

https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Sommerville-Software-Engineering-10ed.pdf,

Tanggal akses 8 Juni 2020.

Page 24: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

20

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 25: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

21

Lampran Tampilan Program

Gambar 1. Halaman Login

Gambar 2. Halaman Update PPL

Gambar 3. Daftar Produk

Page 26: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

22

Gambar 4. Tambah produksi pertanian

Gambar 5. Daftar Penjual pada Kelompok Tani

Gambar 6. Laporan Produksi Pertanian

Page 27: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

23

Gambar 7. Tambah Komoditi

Gambar 8. Kelola data jenis komoditi

Gambar 9. Kelola Data Kelompok Tani

Page 28: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

24

Gambar 10. Kelola Data Desa

Page 29: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

25

BIODATA KETUA

1. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T, M.Pd

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP 19760625 200112 2 001

5 Tempat dan Tanggal Lahir Umeanyar, 25 Juni 1976

6 Alamat Rumah Perum Taman Wira Segara XIII/6 Penimbangan

Bakti Seraga Buleleng

7 Nomor Telepon -

8 Nomor HP 08113857813

9 Alamat Kantor Manajemen Informatika FTK Undiksha, Jl.

Udayana 11 Singaraja, Bali

10 Nomor Telepon/Fax 0362-22571

11 Alamat Email [email protected]

12 Matakuliah yang diampu

1. Pemrograman Terstruktur

2. Algoritma dan Pemrograman

3. Struktur data

4. E-Business

5. Pemrograman Berorientasi Objek

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1 Program S1 S2 S3

2 Nama PT ITB Universitas

Pendidikan Ganesha

Universitas Negeri

Jakarta

3 Bidang Ilmu Teknik Informatika Teknologi

Pembelajaran

Penelitian dan

Evaluasi Pendidikan

4 Tahun Masuk -

Lulus

1994 - 2000 2009 - 2011 2012 - 2016

5 Judul Skripsi/

Tesis/Desertasi

Sistem Penjadwalan

Produksi

Berdasarkan Pesanan

Konsumen

Pengembangan E-

Learning Mata

Kuliah

Pengembangan

Kepribadian Bahasa

Inggris di Undiksha

Pengaruh Model

Pembelajaran dan

Kecerdasan Visual

Spasial terhadap

Hasil Belajar

Pemrograman

Berorientasi Objek

dengan Mengontrol

Keterampilan

Berpikir Logis

Page 30: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

26

6 Nama

pembimbing/

Promotor

Mary Muhammad,

M.Si.

1. Prof. Dr. I Made

Candiasa, M.I

Kom

2. Prof. Dr. Naswan

Suharsono, M.Pd

1. Prof. Dr. H.

Djaali

2. Prof. Dr. I Made

Candiasa, M.I

Kom

3. Pengalaman Penelitian Lima Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 2020 Pengembangan Sistem Informasi Pertanian

Kabupaten Buleleng Berbasis Web Untuk

Mendukung Pengembangan Ekonomi

Kerakyatan Berbasis Produk Unggulan

Daerah (Ketua)

DIPA 10

2 2019 Pengembangan Model Peer Assessment

Berbasis Teknologi Informasi Dan

Komunikasi (Anggota)

DIPA 20

3 2018 Implementasi Masterplan Sistem

Informasi/Teknologi Informasi Universitas

Pendidikan Ganesha dalam rangka

Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya

Saing Perguruan Tinggi (Ketua), Tahun

Kedua

DIKTI 140

4 2017 Implementasi Masterplan Sistem

Informasi/Teknologi Informasi Universitas

Pendidikan Ganesha dalam rangka

Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya

Saing Perguruan Tinggi (Ketua), Tahun

Kedua

DIKTI 160

5 2016 Implementasi Masterplan Sistem

Informasi/Teknologi Informasi Universitas

Pendidikan Ganesha dalam rangka

Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya

Saing Perguruan Tinggi (Ketua), Tahun

Kedua

DIKTI 50

6 2015 Implementasi Masterplan Sistem

Informasi/Teknologi Informasi Universitas

Pendidikan Ganesha dalam rangka

Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya

Saing Perguruan Tinggi (Ketua)

DIKTI 50

7 2014 Pengembangan model e-learning sebagai

agen pembelajaran (Anggota)

DIKTI 32

8 2014 Rancang bangun sistem informasi dan

gudang arsip digital Tugas Akhir di jurusan

DIPA 5

Page 31: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

27

D3 Manajemen Informatika Undiksha

Singaraja (Anggota)

4. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Lima Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Artikel Volume/

Nomor Nama Jurnal

1

2019 Pelatihan Pembuatan

Multimedia Interaktif Untuk

Anak-Anak Panti Asuhan

Ananda Seva Dharma Desa

Sangsit, Sawan Buleleng

Oktober

2019

Dimuat dalam prosiding

Senadimas ke-4 Undiksha

2 2016

Pengembangan Aplikasi

Multimedia Kain Tradisional

Bali Untuk Mendukung

Pelestarian Budaya

Oktober

2016

Dimuat dalam prosiding

Seminar Nasional Aptikom

2016 di Mataram

3 2014 Prediction of Interest for

dynamic Profile of Twitter

User

Agustus

2014

Dimuat dalam prosiding

International Conference On

Advance Informatics Concepts,

Theory and Applicatios di

Bandung ISBN 978-1-4799-

6984-5

5. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 2019 Pelatihan Pembuatan Multimedia

Interaktif Untuk Anak-Anak Panti

Asuhan Ananda Seva Dharma Desa

Sangsit, Sawan Buleleng (Ketua)

DIPA

UNDIKSHA

9

2 2017 Pembuatan Dokumentasi Kerajinan

Wayang Kulit Produksi Desa Nagasepaha

(Ketua)

DIPA

UNDIKSHA

8

3 2016 Pelatihan Pembuatan Dokumentasi

Produk Untuk Pengrajin Tenun Songket

Desa Jinengdalem Buleleng (Ketua)

DIPA

UNDIKSHA

12,5

4 2016 Pelatihan Pemanfaatan Film Kartun Hasil

Tugas Akhir Mahasiswa Manajemen

Informatika di Taman Kanak-Kanak

(Anggota)

DIPA FTK

UNDIKSHA

10

5 2015 Ipteks Bagi Masyarakat Seni Kerajinan

Tenun Songket Jinengdalem (Ketua)

DIKTI 39,5

6 2015 Pelatihan Dan Pendampingan

Penggunaan Media Informasi Berbasis

DIPA

UNDIKSHA

12,2

Page 32: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

28

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

Web Untuk Perangkat Desa Di Desa

Tenganan, Kecamatan Manggis,

Kabupaten Karangasem (Ketua)

7 2014 Pelatihan Pemanfaatan Blog Bagi Guru-

Guru Se-Kecamatan Kubutambahan

Dalam Upaya Mewujudkan Pembelajaran

Yang Lebih Interaktif (Anggota)

DIPA

UNDIKSHA

5

6. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 International

Conference on

Vocational and

Educational

Technology

(IConVET#3)

Web-based Buleleng Regency

agriculture product information

system development

Virtual conference,

Hosted By Faculty of

Engineering and

Vocational, 4

November 2020

2 Seminar Nasional

Pengabdian Masyarakat

(Senadimas)

Pelatihan Pembuatan Multimedia

Interaktif Untuk Anak-Anak

Panti Asuhan Ananda Seva

Dharma Desa Sangsit, Sawan

Buleleng (Ketua)

Hotel Saranan,

Baturiti, Tabanan,

2019

3 International

Conference on

Vocational and

Educational

Technology (IConVET)

Augmented Reality (AR) based

Aplication to Introduce

Nagasepaha Puppet Style

Characters

Grand Inna Kuta Bali,

3 November 2018

4 Seminar Nasional

Pengabdian Masyarakat

(Senadimas)

Pembuatan Dokumentasi

Kerajinan Wayang Kulit Produksi

Desa Nagasepaha Buleleng

Grand Inna Sanur Bali,

2017

5 Seminar Nasional

Aptikom

Pengembangan Aplikasi

Multimedia Kain Tradisional Bali

Untuk Mendukung Pelestarian

Budaya

Hotel Lombok Raya,

Mataram, 28 Oktober

2016

6 Seminar Nasional

Vokasi dan Teknologi

Perancangan dan Pengembangan

Sistem Informasi Domain

Strategik Dalam Rangka

Meningkatkan Kualitas Layanan

dan Daya Saing Perguruan Tinggi

(Studi Kasus Universitas

Pendidikan Ganesha)

Grand Inna Sanur Bali,

22 Oktober 2016

7 Seminar Nasional Riset

Inovatif (SENARI) III

Ragam Hias Kain Songket Dari

Desa Jinengdalem Buleleng

Grand Inna Kuta, Bali

18-19 Nopember 2015

Page 33: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

29

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Singaraja, 04 November 2020

Dr. Luh Joni Erawati Dewi, ST, M.Pd

NIP. 197606252001122001

Page 34: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

30

Biodata Anggota

Nama I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya, S.Kom., M.Cs.

NIP 198910262019031004

NIDN 0826108901

Pangkat/Jabatan Penata Muda Tk.I/Asisten Ahli

Email [email protected]

ID Sinta 6717476

H-Index 1

Laporan Penelitian

No Judul Jenis

Penelitian

Tahun

Ajaran

Semester

1 PERBANDINGAN ALGORITMA BM25 DENGAN

KARP-RABIN UNTUK MENDETEKSI

PAGIARISM PADA DOKUMEN BERBAHASA

INDONESIA

DIPA 2019/2020 Genap

Laporan Pengabdian

No Judul Tahun Ajaran Semester

1 Pelatihan Dasar Augmented Reality bagi guru SMK Negeri 1

Sukasada 2019/2020 Genap

2 Pelatihan Komersialisasi Digital Daerah Wisata Ambengan 2019/2020 Genap

Artikel Jurnal

No Judul Artikel Nama Jurnal Tahun

Ajaran

Semester

Page 35: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

31

1 PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI

KINERJA DOSEN (EKUESIONER)

STMIK STIKOM INDONESIA

Jurnal Sains

dan Terapan

2019/2020 Ganjil

2 Penetrasi Papan Ketik Aksara Bali pada

Pengguna Perangkat Mobile

Jurnal Bali

Membangun

Bali

2019/2020 Ganjil

3 Design and Development Key Board For

Aksara Bali On Android With Auto Parts

Improvement

International

Journal of

Application

Computer

Science and

Informatic

Engineering

(ACSIE)

2019/2020 Genap

4 PKM Industri Rumah Tangga Jajanan Khas

Bali Di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga,

Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali

Paradharma

(Jurnal Aplikasi

IPTEK)

2019/2020 Genap

5 An android-based application to predict

student with extraordinary academic

achievement

JPhCS 2020/2021 Ganjil

6 Analisis dan Evaluasi Pengalaman Pengguna

PaTik Bali dengan Metode User Experience

Questionnaire (UEQ)

Jurnal Teknologi

Informasi dan

Ilmu Komputer

2020/2021 Genap

7 Penerapan Algoritma Pillar Untuk

Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster

Dinamis

Jurnal Teknologi

Informasi dan

Ilmu Komputer

2020/2021 Genap

HKI

No Nama Karya Jenis Paten Tahun

Ajaran

Semester

Page 36: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

32

1 Algoritma Pasang Aksara Wianjana Papan

Ketik Aksara Bali (PaTik Bali)

HAK

CIPTA

2019/2020 Ganjil

Artikel Prosiding

No Judul Artikel Nama Jurnal Tahun

Ajaran

Semester

1 An Algorithm for Auto-Correction in PaTik

Bali Using Pasang Pageh Aksara Wianjana

2019 5th

International

Conference on

New Media

Studies

(CONMEDIA)

2019/2020 Genap

2 String Matching based Plagiarism Detection

for Document in Bahasa Indonesia

2019 5th

International

Conference on

New Media

Studies

(CONMEDIA)

2019/2020 Genap

Page 37: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

33

Page 38: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

34

Page 39: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

35

Web-based Buleleng Regency agriculture product information

system development

L J E Dewi1, I N S W Wijaya2, K A Seputra3

Department of Informatics Engineering, Faculty of Engineering and Vocational,

Universitas Pendidikan Ganesha

Email: [email protected], [email protected],

[email protected]

Abstract. Agriculture is very important for the welfare of the nation. However, accurate and up-

to date agriculture data in Buleleng regency are difficult to find. This study aimed to make a

developmental design of Web–based Buleleng regency agriculture product information system

and implement it to support region’s best products-based regional people economy. The

development of this system used Software Development Life Cycle (SDLC) method with

Waterfall model that followed five stages of activities, namely (a) requirements definition, (b)

system and software design, (c) implementation and unit testing, (d) integration and testing, and

(e) operation and maintenance. The data need in the system was obtained by working together

with Buleleng regency agricultural office. Later this system will involve some users with different

accessing rights, namely field agriculture extension agents who manage product data, the workers

of the agriculture office as administrators of the system, the general public, and consumers who

probably come from hotels, restaurants, supermarkets, etc that become the markets of the

agriculture products in Buleleng regency. The consumers can order the products. However, this

system does not handle online payments. It is expected that with this system Buleleng regency

will have accurate and up to date data related to agriculture products that are available in Buleleng.

In addition, this system can be used as a model for other regencies in Bali and in other regions in

Indonesia. With the availability of this system in the future the farmers as producers will get good

prices for their products and the consumers will get products with good quality at reasonable

prices.

Introduction

To survive, human beings need food and drink that contain enough nutrition. Nutritious food comes from

plants and animals. These plant products come from plants, the fruits, leaves, tubers, etc. of which are

taken for food. Like the staple food of most of Indonesians, such as rice, come from rice plants, the fruits

of which are taken. The grain of the rice is then processed to have rice, which is steamed to have steamed

rice that is ready to eat.

Agriculture is a human activity of processing natural resources in the form of living creatures to

produce materials for food, raw materials for industries, sources of energy to process the living

environments. Agriculture aims to produce food materials such as rice, corn, mango, durian, etc. It also

produces raw materials such as tobacco, vanilla, cloves, etc, for industries.

Buleleng regency is situated in the northern part of Bali island with the area of 136.588 ha [2]. Its

agriculture area is 125.700 ha [1] and its main source of Buleleng regency economy comes from

agriculture. It has an agricultural land that spreads in nine districts. The food crops from the regency

include white rice, red rice, coffee, vanilla, vegetables such as carrot, broccoli, cabbage, potato and fruits

such as grape fruit, durian, strawberry, etc.

The government of Buleleng regency is very enthusiastic in developing agriculture in the region

through the Agriculture Office. Various efforts have been made by Agriculture Office to make progress

in agriculture, such as by providing counseling to farmers in the villages about pre-production,

production, and post-production of farm products. Some progress can already be seen from the

availability of food material best products in Buleleng regency. These best products are often exhibited

Page 40: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

36

in special occasions such as Independence Day commemoration, the Regency Anniversary

commemoration, and other festivities that are related to Buleleng local culture. These activities are done

as the realizations of the implementation of Bali governor’s regulation No. 99 in 2018 concerning

marketing and use of the products of agriculture, fishery, and local industries in Bali, in which shops,

supermarkets, and restaurants must buy Bali local products [3].

Buleleng Agriculture Office have very significant problems in doing their duties that need solutions.

These include inaccurate or non up to date agriculture data and post-harvest production processing,

especially at the harvest time the food products are abundant in the harvest crops distribution paths and

the annual fertilizer needs for agricultural activities in Buleleng. The surplus of crops in the harvest time

makes the farmers lose since the sale price of their product is very low. This is also the case with unclear

distribution paths that cause a loss to the local farmers since it is very possible that Buleleng local

products are bought before the harvest time at a low price, then harvested and brought outside of the

region, and are sold again in Buleleng with labels of products that indicate that the products are from

outside of Buleleng regency and the products are sold in Buleleng at a high price.

The problems above must be overcome and agriculture has to be planned in Buleleng regency in the

future. The Office of Agriculture have done a prior study related to the problems above by working

together with the Faculty of Engineering and Vocations of Universitas Pendidikan Ganesha. And the

results obtained showed that an information system was needed to record documents of all food materials

and best food materials for agricultural products in the Regency of Buleleng. This system will inform

relevant users about Buleleng best products, estimated harvest dates, estimated harvest capacity, and the

location of the harvest. In addition, this system also facilitates the farmers to do data updating in relation

to products produced, through field agriculture extension agents. The users who are interested in buying

the best products can order them, of course after logging in to the system. Based on this planning, then

the team of researchers developed a web technology-based Buleleng regency agriculture products

information system. This system was a system that pioneered a series of systems that follow which will

be designed to solve problems found in Buleleng regency.

Hence, in this study the problem whose answer was sought was what the design and implementation

of the web-based Buleleng regency agriculture products information system looks like.

Methods

Related Studies

The importance of developing this information system is also supported by some studies that belong to

the same type. Vidanapthirana, 2019 states that information technology-based agriculture information

and communication system is very important to transmit agriculture information and technology to

farmers communities. He also recommended that communications among farmers, coordinators,

agriculturalists and research and community centers should use information technology [10].

Sopuru, 2015 has studied agriculture in Africa, and written that agriculture in developing countries is

still striving to implement agriculture information systems. With designs of some agriculture management

information systems, one can predict the weaknesses of agriculture products in Africa, agriculture

mismanagement or the failure of agriculture commodities due to diseases [7]. The same thing is written

by Renwick (2000) who states that mobile phone and the internet penetration into the society facilitates

farmers to receive agricultural information. This indicates that information and communication

technology products are very useful for transmitting information to rural areas [5].

Oliveira, 2014, has developed agriculture management information system that uses an open-source

software. The system developmental process is based on SCRUM method and Evolutionary Prototyping.

With this method clients are involved directly in the development team so that the clients’ needs can be

understood better by the development team [9]. Prasetyo, 2016, has also developed a management

information system to determine the feasibility of harvesting in the agricultural sector. With this system,

farmers can find out the feasibility level of their harvest [4].

Sorensen, 2010, in his paper has designed a future agriculture information system concept. This model

was developed based on Soft Systems Methodology (SSM) and was also based on information obtained

from four model agricultural practices that represented various conditions found in all Europe. In its

concept model, the entities involved were farmers, government, agriculture researchers, universities,

Page 41: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

37

agriculture consultants, meteorology division, agricultural stock managers, and agriculture mechanical

technology [8].

Many researchers that discuss today’s agricultural condition and ideal future agriculture. Thus,

Buleleng Agriculture Office wanted to document the existing agriculture products in Buleleng regency

so that the information that can be obtained later by the stakeholders can easily be accessed and in

accordance with the up-to-date condition. Based on this need, then in this study a web-based agriculture

product information system was designed in Buleleng.

Development Methods

To solve this study problem, the research team applied a software development life cycle method called

waterfall method. Royce (1970) states that this waterfall method is a software development model

published for the first time, that came from the military system engineering process [6]. This method

applied the steps as seen in Figure 1 below.

Figure 1. Waterfall Method

The first step is requirements definition, in which the research team consult users of the system and

produces system service/ function, system definition and objectives. This result is written in detail and is

called system specification.

The second step is system and software design, in which are discussed hardware and software systems.

The hardware needs consist of its system architecture, and the software needs consist of software

abstraction basic description to be developed.

The third step, is implementation and unit testing, in which the software abstraction produced in the

previous step is broken into a group of programs or program units Testing is done to find out whether

each unit follows the expected specification closely.

The fourth step, integration and system testing, in which program units are integrated and tested as a

complete system to meet the software specification that has been determined. If the test is over, the

software is given to the customers.

The fifth step, operation and maintenance. This step takes the longest time. The system was installed

and used practically. Maintenance might consist in correcting previous errors that have never occurred

before, enhancing the function of system units, or adding more services due to the appearance of new

needs.

Results and Discussion

To overcome the problem in this study, the researchers have followed the steps according to the waterfall

method that is described above. Based on the specification of the existing needs there were some users

who were involved in this system, that is the general visitor, field agriculture extension agents (FAEA),

administrator and consumers. The general visitor can see general information shown in the web. The

users of field extension agents can input, update, and delete data according to the condition met in the

field. The data inputted by the field agriculture extension agents consisted of those on farmers, farmers

Page 42: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

38

groups, village, commodities, types of commodities, estimation of harvest dates, and harvest capacities.

Administrator users can do some functions such as those of field agriculture extension agents and other

functions like managing data on field agriculture extension agents and data on consumers. Consumers are

users that are registered in the system and can order products. More specific information see figure 2a-c

below.

Figure 2a. Use Case Diagram for FAEA

Figure 2b. Use case diagram for actors Visitors

and Consumer

Figure 2c. Use Case diagram for

actor Administrator

After writing the system design, the activity was continued with the writing of the system design, and

data basis design. The system data basis involves 18 tables which include user’s table, user’s categories,

farmers group, village, district, regency, commodity, commodity grade, commodity price, purchase. The

design of the display was also made and discussed with the system users, so that this system can be easily

used by the users.

The next step was implementing the design in the form of program units (coding). The program units

were tested directly by the research team. If all program units were completed then the units were later

integrated into a full system and tried out again. Table 1 below are some system try-outs that have been

carried out.

Table 1. System Try-Outs.

No Try-Out Indicators Results

1 Login Users can do login according to

their Privilege Access(PA). User’s

Homepage is in accordance with

Privilege Access

Login is successful according

to PA. Home page has been set

according to User. The display

can be seen in Figure 3.

Page 43: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

39

No Try-Out Indicators Results

2 Adding FAEA

data

Administrator can add user’s data

as FAEA. Administrator can

change FAEA data.

Administrator is successful in

adding FAEA data. The

display can be seen in Figure

4.

3 Looking at

product data

Administrator and FAEA can see

the list of products according to

assisted villages.

Administrator and FAEA are

successful to see the products

list according to Assisted

Village. The display can be

seen in Figure 5.

4 Product Search Administrator and FAEA can

search based on names of

products, types of commodities,

names of sellers, names of farmer

groups according to the assisted

villages.

Administrator and FAEA are

successful in searching for

products according to the

indicator. The diplay can be

seen in Figure 5.

5 Adding

Agriculture

Products

Administrator and FAEA can add

data on agricultural products,

complete with the prediction about

the harvests and harvested crops,

as well the prices of the crops that

the sellers have according to the

assisted village farmer groups.

Administrator and FAEA are

successful in adding product

data based on the indicator.

The display can be seen in

Figure 6.

6 Looking at data on

the sellers

Administrator and FAEA can see

data on the sale of each farmers

group according to assisted

villages.

Administrator and FAEA can

see data on the sellers based on

indicators. The display can be

seen in Figure 7.

After going through the try-out stage, this system was then hosted and could be accessed online at

http://siprotani.com. Some program displays can be seen in Figures 3- 7.

Figure 3. Login Page

Page 44: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

40

Figure 4. Page to update data of FAEA

Figure 5. List of Products

Figure 6. Adding Agriculture products

Figure 7. List of Sellers in Farmer Group

From the explanation above, it can be concluded that the problem of the study, namely how to make

designs and implementation of a web-based agriculture information system in Buleleng regency has

already been completed well. The solution was made by following the steps according to the waterfall

method.

Conclusion The problem faced by Buleleng Agriculture Office is that agricultural products in Buleleng regency have

not been documented by applying a system that uses today’s developing technology. The kind of

technology needed is a technology that can present agriculture products in Buleleng regency up-to-date

and can be accessed by anyone, whenever and wherever. A technology that facilitates this is web. Hence

in this study the problem selected was how to make a design and implement a web-based agriculture

products information system. To solve this problem the team of researchers used waterfall method. The

Page 45: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

41

first step done was to write in detail the specification of the system needs. Then, it was followed by

writing a system design that consists of system design, data base design, and display design. After writing

the design, the next step was to implement it by creating program units. The program units were

integrated into a complete system and tried out so that it meets the needs that has been specified in the

beginning. Buleleng regency web-based agriculture product information system has been implemented

using Laravel framework and can be accessed online at http://siprotani.com. This system is still in the

form in which agriculture products in Buleleng regency are documented with their actors, namely general

visitors, FAEAs, administrator, and consumers. In the future this system can be developed further into a

mobile based system or a system that takes primary data that are related to agriculture through remote

sensing and the development of geographical information system in which the attributes such as

ownership, soil fertility, planting pattern, etc can be attached to survey numbers in the map. In addition,

to develop agriculture in general, there is a need to involve various institutions such as National Research

Institution, universities that house faculties of agriculture, and other instituitons that have an interest in

agriculture.

References

[1] Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. 2018. Kabupaten Buleleng Dalam Angka. Singaraja-

Bali: Percetakan Teleng Indah

[2] Pemerintah Kabupaten Buleleng. 2016. Buleleng Membangun. Pemerintah Kabupaten Buleleng

Bappeda Kabupaten Buleleng.

[3] Pemerintah Provinsi Bali. 2018. Peraturan Gubernur Bali No. 99 Tahun 2018 Yang Mengatur

Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal. Denpasar-

Bali

[4] Prasetyo N D, Dede S, Wahyu A H F and Sri M 2016 Perancangan Sistem Informasi E-Farming

Berbasis Web Untuk Mengetahui Tingkat Kelayakan Panen Pada Sektor Pertanian Seminar

Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI)

https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/6234/5596

[5] Renwick S 2010 Current Trends in Agricultural Information Services for Farmers in Trinidad and

Tobago/Caribbean World Library And Information Congress: 76th Ifla General Conference And

Assembly (Gothenburg, Sweden) https://www.ifla.org/past-wlic/2010/85-renwick-en.pdf

[6] Sommervile I 2016 Software Engineering 10th Edition. Pearson Education.

https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Sommerville-Software-Engineering-10ed.pdf

[7] Sopuru J C 2015 ) Importance of The Use of Information Systems By Farmers in Africa

International Journal of Scientific Research in Information Systems and Engineering (IJSRISE)

https://www.researchgate.net/publication/283615659_importance_of_the_use_of_information_sys

tems_by_farmers_in_africa

[8] Sørensen, C G, Fountas S, Nash E, Personen L, Bochtis D, Pedersen S M and Blackmore S B 2010

Conceptual model of a future farm management information system. Computers and Electronics in

Agriculture, pp 37-47 https://doi.org/10.1016/j.compag.2010.02.003

[9] Oliveira,T M, Marco P, Vítor S, Otávio S and André B 2014 Development of an agricultural

management information system based on Open-Source solutions Conference on ENTERprise

Information Systems

https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S2212017314003272?token=5D86AB119103262B7D526

1A0C3320B8B05D4598BBA4D3C95B8DC4513C03FCF0CC6872C9B582FFDFC0904DBD55D

B7FB78

[10] Vidanapthirana N 2019 Agricultural Information Systems and Their Applications for Development

of Agriculture and Rural Community: a Review Study

https://www.researchgate.net/publication/336252494_Agricultural_information_systems_and_their

_applications_for_development_of_agriculture_and_rural_community_a_review_study

Acknowledgments

This study was carried out in cooperation with the Faculty of Engineering and Vocational, Universitas

Pendidikan Ganesha and Buleleng Regency Office of Agriculture. We would like to express our gratitude

Page 46: COVER LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN

42

to Mrs. Drh. Ni Luh Prima Diantari Wati, and Mr. Putu Suwardiyasa, who have given Buleleng regency

agricultural master data. We thank the Strata-1 students of Computer Science, Bagus Satria and Edi

Narendra, who have helped with the try-out of this system. We also thank to Research and Community

Service Institution of Universitas Pendidikan Ganesha that has granted us fund for this study.