cover laporan akhir penelitian terapan
TRANSCRIPT
i
Kode / Nama Rumpun Ilmu : 458/Teknik
Informatika
COVER
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN TERAPAN
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KABUPATEN BULELENG
BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI
KERAKYATAN BERBASIS PRODUK UNGGULAN DAERAH
Oleh:
Ketua : Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T.,M.Pd (NIDN : 0025067602)
Anggota 1 : I Nyoman Saputra Wahyu W, S.Kom.,M.Cs (NIDN :0826108901)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
NOVEMBER 2020
ii
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL LAPORAN AKHIR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................... 4
2.1 Pertanian dan Dasar Hukumnya ............................................................................... 4
2.2 Sistem Informasi ...................................................................................................... 5
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................................... 6
2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................................. 7
BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................................... 8
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................................... 8
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................. 9
3.3 Biaya Penelitian ....................................................................................................... 9
3.4 Jenis Data ................................................................................................................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19
LAMPIRAN
a. Tampilan Program
b. Biodata Peneliti
c. HaKI
d. Artikel
iv
ABSTRAK
.
Pertanian sangat penting untuk kesejahteraan bangsa. Namun, ketersediaan data yang
akurat di lapangan sangat sulit ditemukan dan kalaupun ada data tersebut tidaklah mutakhir.
Data tersebut merupakan data laporan pertanian yang sudah lewat. Dengan kata lain, belum
ada data yang menggambarkan situasi kondisi pertanian yang ada sekarang maupun untuk masa
berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun dan
mengimplementasikan sebuah system informasi pertanian di Kabupaten Buleleng berbasis web
untuk mendukung ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan daerah. Pengembangan
sistem ini menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan Watefall
Model, yang meliputi lima tahapan kegiatan yaitu: (a) requirements definition, (b) system and
software design, (c) implementation and unit testing, (d) integration and testing, dan (e)
operation and maintenance. Kebutuhan data pada system diperoleh dengan bekerja sama
dengan dinas pertanian kabupaten Buleleng. Sistem ini nantinya akan melibatkan beberapa
pengguna dengan hak akses yang berbeda, yaitu penyuluh lapangan yang melakukan input
data, pegawai dinas pertanian sebagai administrator sistem, masyarakat umum, dan konsumen
yang bisa berasal dari hotel, reataurant, supermarket, dan lain-lain yang merupakan pasar dari
produk pertanian di Kabupaten Buleleng. Konsumen bisa melakukan pemesanan terhadap
produk-produk pertanian tersebut. Untuk pembayaran online, belum dicakup dalam system ini.
Diharapkan dengan adanya system ini, Kabupaten Buleleng akan mempunyai data akurat, up
to date terkait dengan produk-produk pertanian yang ada di Buleleng. Selain itu, system ini
bisa digunakan sebagai percontohan untuk kabupaten lainnya di Bali maupun daerah lainnya
di Indonesia. Dengan adanya system ini nantinya petani selaku produsen akan mendapat harga
yang layak untuk produknya dan pihak konsumen akan mendapatkan produk berkualitas bagus
dengan harga yang sepadan.
Kata kunci: pertanian, produk, produsen, konsumen, sistem informasi.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Buleleng terletak di Pulau Bali bagian Utara dengan luas 136.588 Hektar.
Buleleng berbatasan langsung dengan kabupaten Tabanan, Karangasem, dan Jembrana.
Bentang wilayah Buleleng meliputi perbukitan, persawahan, perkebunan, permukiman desa
dan kota, maupun lautan.
Bali dikenal dengan sumber utama pendapatan asli daerah dari pariwisata. Akan tetapi,
objek tujuan wisata sebagian besar terletak di Kabupaten Badung dan Gianyar. Lokasi yang
cukup jauh dari bandara Ngurah Rai Denpasar disertai dengan tantangan jalan yang berliku-
liku menyebabkan Buleleng hanya mendapat sedikit pendapatan dari hingar bingar pariwisata
Bali.
Objek tujuan wisata alam di Buleleng yang utama adalah air terjun, dan spot snorkling
dan diving. Meskipun Kabupaten Buleleng memiliki sedikit objek tujuan wisata, Buleleng yang
merupakan kabupaten terluas di Bali, memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian.
Luas wilayah pertanian Kabupaten Buleleng adalah 81.254 Hektar (Badan Pusat Statistik,
2018). Komoditas pertanian Buleleng yang banyak dikenal masyarakat adalah mangga,
strawberry, beras merah, durian, bidara, manggis, rambutan dan lain-lain.
Usaha pariwisata tentu membutuhkan dukungan juga dari bidang lainnya. Seperti
akomodasi transportasi, termasuk bahan makanan atau kuliner. Produk Pertanian sangat terkait
dengan bahan makanan dan juga pariwisata Bali. Contohnya buah-buahan seperti strawberry
dijual ke hotel-hotel. swalayan maupun restaurant-restaurant dan juga di pasar wisata.
Demikian juga sayur-sayuran dan buah-buahan lainnya.
Pemerintah Provinsi Bali juga sangat fokus pada bidang pertanian lokal Bali, dengan
diterbitkannya Pergub Bali no. 99 tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk
pertanian, perikanan dan industry local Bali. Dengan adanya Pergub ini diharapkan produk
pertanian, perikanan, perkebunan terjamin kualitasnya sekaligus juga meningkatkan
kesejahteraan para produsen atau petaninya. Terkait Pergub ini, beberapa usaha sudah
dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun kabupatan untuk mensosialisasikan produk
pertanian local Buleleng ke masyarakat umum, seperti festival manggis dan festival durian di
Buleleng.
Selama ini, rekam data produk pertanian di Buleleng hanya ada di dinas pertanian
Buleleng. Data itu hanya bisa menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Perkiraan sediaan
2
produk pertanian di waktu yang akan datang tidak bisa kita dapatkan karena tidak terekam
sebelumnya. Padahal data ketersediaan produk tani sangat penting untuk keberlanjutan usaha
pertanian. Demikian juga masalah pemasarannya. Produk pertanian selama ini sudah terserap
di pasar namun diperlukan pengaturan agar produk pertanian terjamin penyerapannya.
Dari uraian di atas, bisa dituliskan bahwa pentingnya data produk pertanian ini tidak
diimbangi dengan kemudahan untuk mengakses produk pertanian, baik oleh petani, penyuluh
pertanian, dinas pertanian, hotel, swalayan, restaurant, maupun masyarakat umum. Tidak ada
data akurat tentang potensi pertanian kabupaten buleleng. Oleh karena itu, dibutuhkan untuk
membuat sebuah system informasi utk mencatat, mendokumentasikan produk pertanian yang
ada di kabupaten Buleleng baik jenis produknya, kapan mulai tanam, luas tanam, kapan
perkiraan panen, kapasitas panen, kebutuhan pupuk, dan lain-lainnya. Sistem ini akan
bermanfaat dalam perencanaan pembangunan khususnya pertanian di kabupaten buleleng
untuk tahun-tahun berikutnya. Selain itu, jika system ini terbentuk, bisa menjadi percontohan
untuk kabupaten lainnya di Bali.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dicarikan solusinya dalam penelitian
ini adalah:
a. Bagaimanakah rancang bangun system informasi pertanian Kabupaten Buleleng
Berbasis Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk
unggulan daerah?
b. Bagaimana implementasi system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis
Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk
unggulan daerah?
c. Bagaimanakah ujicoba system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis Web
untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan
daerah?
1.3 Tujuan Penelitian
Selaras dengan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
3
a. Membuat rancang bangun system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis
Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk
unggulan daerah?
b. Mengimplementasikan system informasi pertanian Kabupaten Buleleng Berbasis Web
untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan
daerah?
c. Melakukan uji coba terhadap system informasi pertanian Kabupaten Buleleng
Berbasis Web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk
unggulan daerah?
1.4 Manfaat
a. Menyediakan data dan informasi untuk produk bahan pangan lokal unggul daerah
ditingkat produsen, sehingga konsumen yang membutuhkan bisa membelinya
langsung dari produsen.
b. Pemerintah Kab. Buleleng mempunyai data dasar tentang produk lokal unggulan
daerah, dan jalur distribusinya.
c. Mengetahui jalur distribusi bahan pangan lokal unggul daerah dapat diketahui oleh
pemerintah. Kondisi ini pada akhirnya akan memperpendek rantai distribusi produk
bahan pangan lokal.
d. Meningkatkan daya jual produk petani, karena harga dari produsen langsung diakses
konsumen dr pelaku pariwisata
e. Meningkatkan pengetahuan petani dalam mengakses media informasi digital
f. Meningkatkan akses pelaku pariwisata terhadap Produk – produk lokal unggulan
daerah Kabupaten Buleleng.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pertanian dan Dasar Hukumnya
Landasan yang paling actual saat ini adalah telah terbitnya peraturan Gubernur Bali,
Nomor 99 tahun 2018, tanggal 28 Desember 2018, tentang pemasaran dan pemanfaatan
produk pertanian, perikanan dan industri lokal bali. Pergub ini mengatur bahwa wajib Toko,
Swalayan, Hotel dan Restoran, menggunakan/memanfaatkan produk lokal Bali dengan
ketentuan dan syarat yang diatur dalam Pergub tersebut. Maka wajib bahwa semua pihak
yang terkait didalamnya untuk melaksanakan pergub tersebut, tetapi untuk dapat
melaksanakan pemasaran tersebut masih terkendala belum adanya data produsen yang akan
diakses oleh konsumen yang dalam hal ini adalah Toko, Swalayan, Hotel dan Restorat. Maka
untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat menghubungkan kedua pihak tersebut.
Mendukung pelaksanaan Pergub diatas, dan belum adanya suatu data yang mampu
menggambarkan kondisi Jalur Distribusi dari produsen ke konsumen di Kabupaten Buleleng,
sehingga Konsumen tidak dapat mengakses informasi tentang produksi produk lokal unggul
daerah, maka dipandang perlu menyediakan suatu aplikasi data/ informasi tentang Produk
Bahan Pangan Lokal Unggul Daerah yang dapat diakses baik oleh Produsen dan konsumen,
sehingga terjadi transaksi jual beli produk bahan pangan langsung dari produsen ke
konsumen, diharapkan nantinya akan terlihat gambaran jalur distribusi pangan, dan
selanjutnya petani sebagai produsen mendapat harga yang layak, dan Masyarakat/Pelaku
pariwisata mendapatnya barang/bahan pangan sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
diinginkan.
Program diatas tentu saja harus sejalan dengan Program pembangunan Kabupaten
Buleleleng tahun 2017 – 2022 terangkum dalam Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten
Buleleng. Visi tersebut adalah “Terwujudnya Masyarakat Buleleng Yang Mandiri Sejahtera
Dan Berdayasaing Berlandaskan Tri Hita Karana”. Adapun misi pembangunan Kabupaten
Buleleng untuk 5 Tahun 2017-2022 kedepan adalah sebagai berikut :
1. Percepatan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi,
merata dan berkualitas;
2. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk unggulan daerah;
3. Mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas yang profesional, berbudaya dan
bermoral;
5
4. Menumbuh kembangkan sinergi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
setiap tahapan pembangunan;
5. Pelestarian budaya Bali yang ditumbuh kembangkan pada masyarakat;
6. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang;
7. Mewujudkan pembangunan Buleleng yang berkelanjutan (sustainable development).
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng sebagai bagian dari sub sistem Pemerintahan
Kabupaten Buleleng, maka sudah menjadi kewajiban untuk mewujudkan apa yang menjadi
Visi, Misi maupun tujuan dan sasaran Pembangunan dalam 5 (lima) tahun ke depan. Misi
pembangunan yang menjadi fokus untuk dijabarkan sesuai dengan Tupoksinya yaitu
“Pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang berbasis pada Produk Unggulan Daerah”.
Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berupaya memacu pembangunan pertanian
melalui program-program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan
sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian di Kabupaten
Buleleng secara menyeluruh akan dapat terlaksana dengan selektif mana kala memiliki arah
yang jelas dan terukur kinerjanya. Program-program pertanian harus terpadu (Integrated),
terukur keberhasilannya (measurable) dan berkesinambung (sustainability). Dengan
demikian setiap pelaksanaannya dapat lebih terarah, dapat dipantau perkembangannya dan
selanjutnya dapat disevaluasi keberhasilannya. (Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng 2017-2022, Tahun 2017).
2.2 Sistem Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga menjadi pengetahuan yang
bermanfaat. Sistem informasi memiliki komponen input, proses, dan output. Contoh system
informasi adalah system informasi manajemen di sebuah perusahaan, system informasi
reservasi hotel, system informasi perpustakaan dan lain-lain. System informasi membutuhkan
data input/masukan dari user/pengguna. Data tersebut kemudian diolah sehingga bisa
menghasilkan informasi/laporan yang dibutuhkan. Misalnya pada system informasi
perpustakaan, informasi yang bisa didapatkan adalah buku-buku atau koleksi lain yang terbaru
atau pada system informasi manajemen hotel, informasi yang bisa didapatkan adalah jumlah
kunjungan tamu per bulan, pendapatan per bulan dan lain-lain.
Dengan majunya teknologi internet, system informasi juga bisa dikembangkan dengan
memanfaatkan kelebihan internet ini yaitu bisa diakses kapan saja, di mana saja, asalkan ada
6
koneksi internet. Sistem informasi yang dimaksud adalah system informasi yang berbasis web
sehingga bisa diakses dari computer/laptop atau dari smart phone.
2.3 Kerangka Berpikir
Teknologi informasi yang maju dengan sangat cepat bisa dimanfaatkan untuk kemajuan
kehidupan. Dengan teknologi ini, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat, dengan
jangkauan yang tidak terbatas. Pihak-pihak yang berkepentingan akan bisa memanfaatkan
informasi tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sekarang ataupun perencanaan ke depannya.
Pemerintah Provinsi Bali sangat fokus dengan pertanian di Bali. Terbukti dengan
diterbitkannya Peraturan Gubernur no. 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan
Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Pemerintah Bali mengharapkan dengan
adanya Peraturan Gubernur ini dapat langsung menyentuh kesejahteraan petani lokal di Pulau
Dewata.
Pertanian di Kabupaten Buleleng mempunyai potensi yang sangat besar. Dengan lahan
pertanian yang cukup luas, dan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus, akan
sangat bagus untuk terus ditingkatkan kapasitas dan kualitas produknya. Dari pengamatan di
lapangan, produk pertanian di Buleleng juga sudah banyak yang dikirim ke kabupaten lain di
Bali maupun ke pulau Jawa.
Kabupaten Buleleng membawahi sembilan kecamatan di wilayahnya. Dinas Pertanian
sebagai sub system pemerintahan belum mempunyai data akurat tentang kondisi pertanian di
Buleleng. Informasi yang bisa didapatkan adalah kondisi pertanian yang sudah lewat, tidak
merekam data prakiraan produk pertanian untuk masa ke depannya. Padahal, keberadaan data
ini ke depan sangat bagus untuk kebutuhan pemasaran produk tersebut.
Selain itu, salah satu misi pembangunan Kabupaten Buleleng adalah pengembangan
ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan daerah. Dengan penyampaian informasi yang
akurat, produsen/petani bisa menjaga dan memasarkan produknya dengan lebih baik. Demikian
juga konsumen, bisa pihak toko, swalayan, restaurant, hotel, bisa memesan produk tersebut
dengan harga yang sesuai karena akses langsung ke produsennya. Pemutusan rantai panjang
distribusi akan sangat menguntungkan bagi produsen dan konsumen.
Oleh karena itu, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bekerja sama dengan Undiksha
berkeinginan untuk mengembangkan sebuah system informasi yang bisa menampilkan data
produk pertanian yang ada di Kabupaten Buleleng. Sistem ini nantinya akan melibatkan
7
beberapa pengguna dengan hak akses yang berbeda, yaitu petani.produsen yang melakukan
input data ke system, penyuluh lapangan yang memvalidasi input dari petani, pegawai dinas
pertanian, kepala dinas pertanian, masyarakat umum, dan konsumen yang bisa berasal dari
hotel, reataurant, supermarket, dan lain-lain yang merupakan pasar dari produk pertanian di
Kabupaten Buleleng. Konsumen bisa melakukan pemesanan terhadap produk-produk
pertanian tersebut. Sistem ini bisa diakses oleh pihak produsen dan pihak konsumen kapanpun
dan di manapun. Sehingga sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah system informasi
pertanian kabupaten Buleleng berbasis web untuk mendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan berbasis produk unggulan daerah.
Gambar 2.1 Fishbone Diagram Kerangka Pikir Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. Terwujudnya rancang bangun system informasi pertanian kabupaten Buleleng
berbasis web untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk
unggulan daerah.
b. Terimplementasikannya system informasi pertanian kabupaten Buleleng berbasis web
untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan
daerah.
c. Terujinya system informasi pertanian kabupaten Buleleng berbasis web untuk
mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan daerah.
8
BAB III.
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan
(research and development). Untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini, tim
peneliti menerapkan sebuah metode software development life cycle yaitu metode waterfall.
Metode waterfall ini merupakan model pengembangan perangkat lunak yang pertama kali
dipublikasi, yang berasal dari proses rekayasa system militer (Royce, 1970 dalam Sommerville
(2020)). Metode ini menerapkan Langkah-langkah seperti yang tampak pada gambar 1 berikut.
Gambar 3.1 Metode Waterfall
Tahap pertama yaitu requirements definition, di mana pada tahap ini tim peneliti berkonsultasi
dengan para pengguna system dan dihasilkan fungsi/layanan system, batasan dan tujuan
system. Hasil ini ditulis secara detil dan disebut dengan spesifikasi system.
Tahap kedua, yaitu system and software design, di mana pada tahap ini dibahas kebutuhan
hardware dan software system. Kebutuhan hardware meliputi arsitektur sistemnya, dan
kebutuhan software meliputi deskripsi dasar abstraksi software yang dikembangkan.
Tahap ketiga, yaitu implementation and unit testing, di mana pada tahap ini abstraksi software
pada dihasilkan pada tahap sebelumnya dijadikan sekumpulan program atau unit-unit program.
Testing dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing unit sesuai dengan yang
spesifikasi yang diharapkan.
9
Tahap keempat, yaitu integration and system testing, di mana pada tahap ini unit-unit program
diintegrasikan dan dites sebagai sebuah system lengkap untuk memenuhi spesifikasi software
yang telah ditentukan. Kalau tes sudah selesai, software tersebut diberikan kepada customer.
Tahap kelima, operation and maintenance, tahap ini merupakan tahap yang paling lama.
Sistem diinstal dan digunakan secara praktis. Maintenance meliputi memperbaiki error yang
sebelumnya belum pernah muncul, menigkatkan fungsi unit-unit system, atau menambah
layanan system karena muncul kebutuhan baru.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pengerjaan penelitian ini adalah dari bulan Februari – Oktober 2020, bertempat
di laboratorium komputer Program Studi Manajemen Informatika, FTK Undiksha.
3.3 Biaya Penelitian
Biaya penelitian diperoleh dari dana DIPA Undiksha tahun 2020, dengan rincian
sebagai berikut.
No Unsur Besaran
1 Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penerapan IPTEK Rp. 2.030.000
2 Perjalanan Rp. 3.100.000
3 Komsumsi Rp.2.170.000
4 Publikasi: Seminar Internasional (IConVET), HaKI Rp. 2.700.000
Total Rp. 10.000.000
3.4 Jenis Data
Data penelitian diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Data yang
diberikan berupa data produk pertanian unggulan dari Kabupaten Buleleng, yaitu manga,
durian, bidara, duku, buah naga, kopi dan lain-lain. Masing-masing data buah ini dilengkapi
gambar, dengan prakiraan waktu panen dan tempat ditanamnya. Data petugas Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL) juga diberikan. Masing-masing PPL bertugas untuk satu atau dua
desa yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng, tergantung dari banyaknya produk pertanian
yang ada di desa tersebut.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menyelesaikan permasalahan penelitian ini, peneliti telah melakukan tahapan-
tahapan sesuai metode waterfall yang diuraikan di atas. Berdasarkan spesifikasi kebutuhan ada
beberapa pengguna yang terlibat pada system ini, yaitu pengunjung umum, pegawai penyuluh
lapangan (PPL), administrator, dan konsumen. Pengguna umum bisa melihat informasi umum
yang ditampilkan di web. Pengguna PPL bisa melakukan input, update, maupun delete data
sesuai dengan kondisi yang ditemui di lapangan. Data yang diinputkan oleh PPL yaitu data
petani, kelompok tani, desa, komoditas, jenis komoditas, perkiraan tanggal panen dan kapasitas
panen. Pengguna administrator bisa melakukan fungsi-fungsi seperti PPL dan fungsi lain yaitu
mengelola data PPL, mengelola data konsumen. Konsumen merupakan pengguna yang terdaftar
pada system dan bisa melakukan pemesanan produk. Untuk lebih detil, bisa dilihat pada gambar
4.1 – 4.3 berikut.
Gambar 4.1 Diagram Use Case Pengguna PPL
Produsen
Input produk
Update produk
Delete produk
Login PPL
Mengelola data produk
Logout PPL Mengelola pesanan
Mencetak laporan
Melihat data
Mencari data
PPL
11
Gambar 4.2 Diagram Use case Pengguna Konsumen
Gambar 4.3 Diagram Use Case Pengguna Administrator
Setelah membuat rancangan system, dilanjutkan dengan membuat rancangan basis data.
Rancangan basis data bisa dilihat pada gambar 4.4 berikut.
Mengelola pesanan
Login
Logout
Konsumen
Melihat data produk unggul daerah
Mencari data umumPengunjung
Login administrator
Mengelola pengguna
Logout administrator
Mengelola produk unggulan daerah
Mencetak/mengunduh laporan
Administrator
12
Gambar 4.4 Rancangan Basis Data Pengguna
Gambar 4.5. Rancangan Basis Data Komoditas
Gambar 4.6. Rancangan Basis Data Pembelian
13
Setelah membuat rancangan basis data, dilanjutkan dengan membuat rancangan
tampilan/antarmuka system. Rancangan tampilan ini akan memudahkan pengguna untuk
berinteraksi dengan system informasi. Tampilan ini yang bisa dilihat langsung oleh pengguna
pada layar komputernya.
Setelah selesai melakukan rancang bangun system, selanjutnya dilakukan implementasi
dalam bentuk unit-unit program. Unit-unit program setelah dites, selanjutnya diintegrasikan
menjadi sebuah system lengkap dan diujicoba. Tabel 4.1 berikut merupakan beberapa uji coba
system yang telah dilakukan.
Tabel 4.1. Uji Coba Sistem
No Uji Coba Indikator Hasil Keterangan
1 Login • User Dapat
melakukan login
sesuai Privilege
Access
• Halaman beranda
user sesuai Privilege
Access
Login berhasil sesuai
Privilege Access
Halaman beranda telah
sesuai Privilege Access
Lampiran
Gambar 1
2 Tambah Data
PPL
Admin dapat
menambahkan data
pengguna sebagai PPL
Admin dapat merubah
data PPL
Admin berhasil
menambah data PPL
Admin berhasil merubah
data PPL
Lampiran
Gambar 2
3 Melihat daftar
produk
Admin dan PPL dapat
melihat daftar produk
sesuai Desa Binaan
Admin dan PPL berhasil
meliihat daftar produk
sesuai Desa Binaan
Lampiran
Gambar 3
4 Pencarian
Produk
Admin dan PPL dapat
melakukan pencarian
berdasarkan nama
produk, jenis komoditi,
nama penjual, nama
Admin dan PPL berhasil
melakukan pencarian
produk sesuai indikator
Lampiran
Gambar 3
14
No Uji Coba Indikator Hasil Keterangan
kelompok tani sesuai
Desa Binaan
5 Tambah Produk
Pertanian
Admin dan PPL dapat
menambahkan data
produk hasil pertanian,
lengkap dengan prediksi
panen dan hasil panen,
serta harga produk yang
dimiliki penjual sesuai
kelompok tani Desa
Binaan
Admin dan PPL berhasil
menambahkan data
produk sesuai indikator
Lampiran
Gambar 4
6 Melihat data
penjual
Admin dan PPL dapat
melihat data penjual
pada setiap kelompok
tani sesuai Desa Binaan
Admin dan PPL berhasil
melihat data penjual
sesuai indikator
Lampiran
Gambar 5
7 Pencarian data
penjual
Admin dan PPL dapat
melakukan pencarian
terhadap data penjual
berdasarkan nama
penjual, kelompok tani,
dan Desa Asal sesuai
data kelompok tani Desa
Binaan
Admin dan PPL berhasil
melakuka pencarian data
penjual sesuai indikator
Lampiran
Gambar 5
8 Melihat Laporan
Produk Pertanian
Admin dan PPL dapat
melihat laporan
produksi pertanian
berdasarkan tanggal
panen, jenis komoditi,
kecamatan, dan Desa
Binaan sesuai data
Admin dan PPL berhasil
melihat laporan produksi
pertanian sesuai indikator
Lampiran
Gambar 6
15
No Uji Coba Indikator Hasil Keterangan
kelompok tani Desa
Binaan
9 Mengelola data
Komoditas
• Admin dapat melihat
data komoditas
• Admin dapat
menambah data
komoditas
• Admin dapat
merubah data
komoditas
• Admin berhasil
melihat data
komoditas
• Admin berhasil
menambah data
komomditas
• Admin behasil
merubah data
komoditas
Lampiran
Gambar 7
10 Mengelola data
jenis komoditi
• Admin dapat melihat
data jenis komoditi
• Admin dapat
menambah data jenis
komoditi
• Admin dapat
merubah data jenis
komoditi
• Admin berhasil
melihat data jenis
komoditi
• Admin berhasil
menambah data jenis
komoditi
• Admin berhasil
merubah data jenis
komoditi
Lampiran
Gambar 8
11 Mengelola data
kelompok tani
• Admin dapat melihat
data kelompok tani
• Admin dapat
menambah data
kelompok tani
• Admin dapat
merubah data
kelompok tani
• Admin berhasil
melihat data kelompok
tani
• Admin berhasil
menambah data
kelompok tani
• Admin berhasil
merubah data
kelompok tani
Lampiran
Gambar 9
12 Mengelola data
desa
• Admin dapat melihat
data desa
• Admin dapat
menambah data desa
• Admin dapat
merubah data desa
• Admin berhasil
melihat data desa
• Admin berhasil
menambah data desa
• Admin berhasil
merubah data desa
Lampiran
Gambar 10
Setelah melalui tahap uji coba, system ini selanjutnya dihosting dan dapat diakses secara online
pada url http://siprotani.com/.
Dari uraian di atas, bisa dinyatakan bahwa permasalahan penelitian, yaitu bagaimana membuat
rancang bangun dan implementasi system informasi produk pertanian Kabupaten Buleleng
16
berbasis web, sudah mendapatkan solusi. Solusi tersebut dilakukan dengan melakukan tahapan-
tahapan metode waterfall dengan baik.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Permasalahan yang dihadapi oleh dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Buleleng,
yaitu tidak terdokumentasikannya produk-produk pertanian di Kabupaten Buleleng dengan
sebuah system yang memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Teknologi yang
dibutuhkan adalah teknologi yang bisa menampilkan data produk pertanian di Kabupaten
Buleleng secara up to date dan bisa diakses kapan dan di mana saja. Salah satu teknologi yang
memfasilitasi hal ini adalah web. Sehingga, pada penelitian ini yang menjadi permasalahan
adalah bagaimana membuat rancang bangun dan implementasi system informasi produk
pertanian berbasis web. Sesuai metode waterfall, untuk menyelesaikan permasalahan ini,
sebelum melangkah untuk membuat desain system, tahap pertama adalah menuliskan secara detil
spesifikasi kebutuhan systemnya. Rancang bangun system meliputi rancangan system,
rancangan basis data, dan rancangan tampilan. Rancangan system digambarkan dengan diagram
use case, rancangan basis data digambarkan dengan table-tabel yang terlibat dan hubungan antar
table tersebut. Rancangan tampilan menggambarkan tampilan yang muncul di layer yang dilihat
secara langsung oleh pengguna. Setelah membuat rancang bangun, Langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikannya dengan membuat unit-unit program. Unit-unit program diintegrasikan
menjadi system lengkap dan diujicoba sehingga memenuhi kebutuhan system yang telah
dirumuskan di awal. Sistem informasi produk pertanian Kabupaten Buleleng berbasis web, bisa
diakses melalui url http://siprotani.com/.
5.2 Saran
Sistem informasi produk pertanian Kabupaten Buleleng berbasis web ini masih jauh dari
sempurna. Beberapa hal yang bisa ditambahkan adalah:
a. Tampilan web dibuat lebih menarik, dengan dilengkap dengan gambar-gambar produk
unggulan pertanian Kabupaten Buleleng
b. Petani sebagai produsen bisa mengelola data produk pertaniannya sendiri. PPL bertindak
sebagai validator data yang diinputkan oleh petani.
c. Konsumen bisa melakukan pemesanan langsung pada system ini, dengan menjadikan
system ini seperti e-commerce
18
d. Pengembangan system lebih lanjut menjadi berbasis mobile
e. Adanya notifikasi dari system kepada pengguna umum atau konsumen, jika ada panen
produk unggulan pada tanggal tertentu.
19
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. 2018. Kabupaten Buleleng Dalam Angka. Singaraja-
Bali: Percetakan Teleng Indah
Dinas Statistik. 2018. Buku Saku Pertanian dan Lingkungan Hidup Daerah. Singaraja
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng. 2017. Rencana Strategi Dinas Ketahanan
Pangan 2017-2022. Singaraja
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng. 2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Tahun 2018. Singaraja
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. 2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Tahun 2018. Singaraja
Pemerintah Indonesia. 2012. Undang – Undang No. 18 Tahun 2012 Yang Mengatur Tentang
Pangan. Jakarta.
Pemerintah Provinsi Bali. 2018. Peraturan Gubernur Bali No. 99 Tahun 2018 Yang Mengatur
Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal.
Denpasar-Bali
Sommervile, I. 2016. Software Engineering 10th Edition. Unites States Pearson Education.
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Sommerville-Software-Engineering-10ed.pdf,
Tanggal akses 8 Juni 2020.
20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
21
Lampran Tampilan Program
Gambar 1. Halaman Login
Gambar 2. Halaman Update PPL
Gambar 3. Daftar Produk
22
Gambar 4. Tambah produksi pertanian
Gambar 5. Daftar Penjual pada Kelompok Tani
Gambar 6. Laporan Produksi Pertanian
23
Gambar 7. Tambah Komoditi
Gambar 8. Kelola data jenis komoditi
Gambar 9. Kelola Data Kelompok Tani
24
Gambar 10. Kelola Data Desa
25
BIODATA KETUA
1. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T, M.Pd
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 19760625 200112 2 001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Umeanyar, 25 Juni 1976
6 Alamat Rumah Perum Taman Wira Segara XIII/6 Penimbangan
Bakti Seraga Buleleng
7 Nomor Telepon -
8 Nomor HP 08113857813
9 Alamat Kantor Manajemen Informatika FTK Undiksha, Jl.
Udayana 11 Singaraja, Bali
10 Nomor Telepon/Fax 0362-22571
11 Alamat Email [email protected]
12 Matakuliah yang diampu
1. Pemrograman Terstruktur
2. Algoritma dan Pemrograman
3. Struktur data
4. E-Business
5. Pemrograman Berorientasi Objek
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1 Program S1 S2 S3
2 Nama PT ITB Universitas
Pendidikan Ganesha
Universitas Negeri
Jakarta
3 Bidang Ilmu Teknik Informatika Teknologi
Pembelajaran
Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan
4 Tahun Masuk -
Lulus
1994 - 2000 2009 - 2011 2012 - 2016
5 Judul Skripsi/
Tesis/Desertasi
Sistem Penjadwalan
Produksi
Berdasarkan Pesanan
Konsumen
Pengembangan E-
Learning Mata
Kuliah
Pengembangan
Kepribadian Bahasa
Inggris di Undiksha
Pengaruh Model
Pembelajaran dan
Kecerdasan Visual
Spasial terhadap
Hasil Belajar
Pemrograman
Berorientasi Objek
dengan Mengontrol
Keterampilan
Berpikir Logis
26
6 Nama
pembimbing/
Promotor
Mary Muhammad,
M.Si.
1. Prof. Dr. I Made
Candiasa, M.I
Kom
2. Prof. Dr. Naswan
Suharsono, M.Pd
1. Prof. Dr. H.
Djaali
2. Prof. Dr. I Made
Candiasa, M.I
Kom
3. Pengalaman Penelitian Lima Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2020 Pengembangan Sistem Informasi Pertanian
Kabupaten Buleleng Berbasis Web Untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi
Kerakyatan Berbasis Produk Unggulan
Daerah (Ketua)
DIPA 10
2 2019 Pengembangan Model Peer Assessment
Berbasis Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (Anggota)
DIPA 20
3 2018 Implementasi Masterplan Sistem
Informasi/Teknologi Informasi Universitas
Pendidikan Ganesha dalam rangka
Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya
Saing Perguruan Tinggi (Ketua), Tahun
Kedua
DIKTI 140
4 2017 Implementasi Masterplan Sistem
Informasi/Teknologi Informasi Universitas
Pendidikan Ganesha dalam rangka
Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya
Saing Perguruan Tinggi (Ketua), Tahun
Kedua
DIKTI 160
5 2016 Implementasi Masterplan Sistem
Informasi/Teknologi Informasi Universitas
Pendidikan Ganesha dalam rangka
Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya
Saing Perguruan Tinggi (Ketua), Tahun
Kedua
DIKTI 50
6 2015 Implementasi Masterplan Sistem
Informasi/Teknologi Informasi Universitas
Pendidikan Ganesha dalam rangka
Meningkatkan Kualitas Layanan dan Daya
Saing Perguruan Tinggi (Ketua)
DIKTI 50
7 2014 Pengembangan model e-learning sebagai
agen pembelajaran (Anggota)
DIKTI 32
8 2014 Rancang bangun sistem informasi dan
gudang arsip digital Tugas Akhir di jurusan
DIPA 5
27
D3 Manajemen Informatika Undiksha
Singaraja (Anggota)
4. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Lima Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Artikel Volume/
Nomor Nama Jurnal
1
2019 Pelatihan Pembuatan
Multimedia Interaktif Untuk
Anak-Anak Panti Asuhan
Ananda Seva Dharma Desa
Sangsit, Sawan Buleleng
Oktober
2019
Dimuat dalam prosiding
Senadimas ke-4 Undiksha
2 2016
Pengembangan Aplikasi
Multimedia Kain Tradisional
Bali Untuk Mendukung
Pelestarian Budaya
Oktober
2016
Dimuat dalam prosiding
Seminar Nasional Aptikom
2016 di Mataram
3 2014 Prediction of Interest for
dynamic Profile of Twitter
User
Agustus
2014
Dimuat dalam prosiding
International Conference On
Advance Informatics Concepts,
Theory and Applicatios di
Bandung ISBN 978-1-4799-
6984-5
5. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2019 Pelatihan Pembuatan Multimedia
Interaktif Untuk Anak-Anak Panti
Asuhan Ananda Seva Dharma Desa
Sangsit, Sawan Buleleng (Ketua)
DIPA
UNDIKSHA
9
2 2017 Pembuatan Dokumentasi Kerajinan
Wayang Kulit Produksi Desa Nagasepaha
(Ketua)
DIPA
UNDIKSHA
8
3 2016 Pelatihan Pembuatan Dokumentasi
Produk Untuk Pengrajin Tenun Songket
Desa Jinengdalem Buleleng (Ketua)
DIPA
UNDIKSHA
12,5
4 2016 Pelatihan Pemanfaatan Film Kartun Hasil
Tugas Akhir Mahasiswa Manajemen
Informatika di Taman Kanak-Kanak
(Anggota)
DIPA FTK
UNDIKSHA
10
5 2015 Ipteks Bagi Masyarakat Seni Kerajinan
Tenun Songket Jinengdalem (Ketua)
DIKTI 39,5
6 2015 Pelatihan Dan Pendampingan
Penggunaan Media Informasi Berbasis
DIPA
UNDIKSHA
12,2
28
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
Web Untuk Perangkat Desa Di Desa
Tenganan, Kecamatan Manggis,
Kabupaten Karangasem (Ketua)
7 2014 Pelatihan Pemanfaatan Blog Bagi Guru-
Guru Se-Kecamatan Kubutambahan
Dalam Upaya Mewujudkan Pembelajaran
Yang Lebih Interaktif (Anggota)
DIPA
UNDIKSHA
5
6. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 International
Conference on
Vocational and
Educational
Technology
(IConVET#3)
Web-based Buleleng Regency
agriculture product information
system development
Virtual conference,
Hosted By Faculty of
Engineering and
Vocational, 4
November 2020
2 Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat
(Senadimas)
Pelatihan Pembuatan Multimedia
Interaktif Untuk Anak-Anak
Panti Asuhan Ananda Seva
Dharma Desa Sangsit, Sawan
Buleleng (Ketua)
Hotel Saranan,
Baturiti, Tabanan,
2019
3 International
Conference on
Vocational and
Educational
Technology (IConVET)
Augmented Reality (AR) based
Aplication to Introduce
Nagasepaha Puppet Style
Characters
Grand Inna Kuta Bali,
3 November 2018
4 Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat
(Senadimas)
Pembuatan Dokumentasi
Kerajinan Wayang Kulit Produksi
Desa Nagasepaha Buleleng
Grand Inna Sanur Bali,
2017
5 Seminar Nasional
Aptikom
Pengembangan Aplikasi
Multimedia Kain Tradisional Bali
Untuk Mendukung Pelestarian
Budaya
Hotel Lombok Raya,
Mataram, 28 Oktober
2016
6 Seminar Nasional
Vokasi dan Teknologi
Perancangan dan Pengembangan
Sistem Informasi Domain
Strategik Dalam Rangka
Meningkatkan Kualitas Layanan
dan Daya Saing Perguruan Tinggi
(Studi Kasus Universitas
Pendidikan Ganesha)
Grand Inna Sanur Bali,
22 Oktober 2016
7 Seminar Nasional Riset
Inovatif (SENARI) III
Ragam Hias Kain Songket Dari
Desa Jinengdalem Buleleng
Grand Inna Kuta, Bali
18-19 Nopember 2015
29
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Singaraja, 04 November 2020
Dr. Luh Joni Erawati Dewi, ST, M.Pd
NIP. 197606252001122001
30
Biodata Anggota
Nama I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya, S.Kom., M.Cs.
NIP 198910262019031004
NIDN 0826108901
Pangkat/Jabatan Penata Muda Tk.I/Asisten Ahli
Email [email protected]
ID Sinta 6717476
H-Index 1
Laporan Penelitian
No Judul Jenis
Penelitian
Tahun
Ajaran
Semester
1 PERBANDINGAN ALGORITMA BM25 DENGAN
KARP-RABIN UNTUK MENDETEKSI
PAGIARISM PADA DOKUMEN BERBAHASA
INDONESIA
DIPA 2019/2020 Genap
Laporan Pengabdian
No Judul Tahun Ajaran Semester
1 Pelatihan Dasar Augmented Reality bagi guru SMK Negeri 1
Sukasada 2019/2020 Genap
2 Pelatihan Komersialisasi Digital Daerah Wisata Ambengan 2019/2020 Genap
Artikel Jurnal
No Judul Artikel Nama Jurnal Tahun
Ajaran
Semester
31
1 PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI
KINERJA DOSEN (EKUESIONER)
STMIK STIKOM INDONESIA
Jurnal Sains
dan Terapan
2019/2020 Ganjil
2 Penetrasi Papan Ketik Aksara Bali pada
Pengguna Perangkat Mobile
Jurnal Bali
Membangun
Bali
2019/2020 Ganjil
3 Design and Development Key Board For
Aksara Bali On Android With Auto Parts
Improvement
International
Journal of
Application
Computer
Science and
Informatic
Engineering
(ACSIE)
2019/2020 Genap
4 PKM Industri Rumah Tangga Jajanan Khas
Bali Di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga,
Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali
Paradharma
(Jurnal Aplikasi
IPTEK)
2019/2020 Genap
5 An android-based application to predict
student with extraordinary academic
achievement
JPhCS 2020/2021 Ganjil
6 Analisis dan Evaluasi Pengalaman Pengguna
PaTik Bali dengan Metode User Experience
Questionnaire (UEQ)
Jurnal Teknologi
Informasi dan
Ilmu Komputer
2020/2021 Genap
7 Penerapan Algoritma Pillar Untuk
Inisialisasi Titik Pusat K-Means Klaster
Dinamis
Jurnal Teknologi
Informasi dan
Ilmu Komputer
2020/2021 Genap
HKI
No Nama Karya Jenis Paten Tahun
Ajaran
Semester
32
1 Algoritma Pasang Aksara Wianjana Papan
Ketik Aksara Bali (PaTik Bali)
HAK
CIPTA
2019/2020 Ganjil
Artikel Prosiding
No Judul Artikel Nama Jurnal Tahun
Ajaran
Semester
1 An Algorithm for Auto-Correction in PaTik
Bali Using Pasang Pageh Aksara Wianjana
2019 5th
International
Conference on
New Media
Studies
(CONMEDIA)
2019/2020 Genap
2 String Matching based Plagiarism Detection
for Document in Bahasa Indonesia
2019 5th
International
Conference on
New Media
Studies
(CONMEDIA)
2019/2020 Genap
33
34
35
Web-based Buleleng Regency agriculture product information
system development
L J E Dewi1, I N S W Wijaya2, K A Seputra3
Department of Informatics Engineering, Faculty of Engineering and Vocational,
Universitas Pendidikan Ganesha
Email: [email protected], [email protected],
Abstract. Agriculture is very important for the welfare of the nation. However, accurate and up-
to date agriculture data in Buleleng regency are difficult to find. This study aimed to make a
developmental design of Web–based Buleleng regency agriculture product information system
and implement it to support region’s best products-based regional people economy. The
development of this system used Software Development Life Cycle (SDLC) method with
Waterfall model that followed five stages of activities, namely (a) requirements definition, (b)
system and software design, (c) implementation and unit testing, (d) integration and testing, and
(e) operation and maintenance. The data need in the system was obtained by working together
with Buleleng regency agricultural office. Later this system will involve some users with different
accessing rights, namely field agriculture extension agents who manage product data, the workers
of the agriculture office as administrators of the system, the general public, and consumers who
probably come from hotels, restaurants, supermarkets, etc that become the markets of the
agriculture products in Buleleng regency. The consumers can order the products. However, this
system does not handle online payments. It is expected that with this system Buleleng regency
will have accurate and up to date data related to agriculture products that are available in Buleleng.
In addition, this system can be used as a model for other regencies in Bali and in other regions in
Indonesia. With the availability of this system in the future the farmers as producers will get good
prices for their products and the consumers will get products with good quality at reasonable
prices.
Introduction
To survive, human beings need food and drink that contain enough nutrition. Nutritious food comes from
plants and animals. These plant products come from plants, the fruits, leaves, tubers, etc. of which are
taken for food. Like the staple food of most of Indonesians, such as rice, come from rice plants, the fruits
of which are taken. The grain of the rice is then processed to have rice, which is steamed to have steamed
rice that is ready to eat.
Agriculture is a human activity of processing natural resources in the form of living creatures to
produce materials for food, raw materials for industries, sources of energy to process the living
environments. Agriculture aims to produce food materials such as rice, corn, mango, durian, etc. It also
produces raw materials such as tobacco, vanilla, cloves, etc, for industries.
Buleleng regency is situated in the northern part of Bali island with the area of 136.588 ha [2]. Its
agriculture area is 125.700 ha [1] and its main source of Buleleng regency economy comes from
agriculture. It has an agricultural land that spreads in nine districts. The food crops from the regency
include white rice, red rice, coffee, vanilla, vegetables such as carrot, broccoli, cabbage, potato and fruits
such as grape fruit, durian, strawberry, etc.
The government of Buleleng regency is very enthusiastic in developing agriculture in the region
through the Agriculture Office. Various efforts have been made by Agriculture Office to make progress
in agriculture, such as by providing counseling to farmers in the villages about pre-production,
production, and post-production of farm products. Some progress can already be seen from the
availability of food material best products in Buleleng regency. These best products are often exhibited
36
in special occasions such as Independence Day commemoration, the Regency Anniversary
commemoration, and other festivities that are related to Buleleng local culture. These activities are done
as the realizations of the implementation of Bali governor’s regulation No. 99 in 2018 concerning
marketing and use of the products of agriculture, fishery, and local industries in Bali, in which shops,
supermarkets, and restaurants must buy Bali local products [3].
Buleleng Agriculture Office have very significant problems in doing their duties that need solutions.
These include inaccurate or non up to date agriculture data and post-harvest production processing,
especially at the harvest time the food products are abundant in the harvest crops distribution paths and
the annual fertilizer needs for agricultural activities in Buleleng. The surplus of crops in the harvest time
makes the farmers lose since the sale price of their product is very low. This is also the case with unclear
distribution paths that cause a loss to the local farmers since it is very possible that Buleleng local
products are bought before the harvest time at a low price, then harvested and brought outside of the
region, and are sold again in Buleleng with labels of products that indicate that the products are from
outside of Buleleng regency and the products are sold in Buleleng at a high price.
The problems above must be overcome and agriculture has to be planned in Buleleng regency in the
future. The Office of Agriculture have done a prior study related to the problems above by working
together with the Faculty of Engineering and Vocations of Universitas Pendidikan Ganesha. And the
results obtained showed that an information system was needed to record documents of all food materials
and best food materials for agricultural products in the Regency of Buleleng. This system will inform
relevant users about Buleleng best products, estimated harvest dates, estimated harvest capacity, and the
location of the harvest. In addition, this system also facilitates the farmers to do data updating in relation
to products produced, through field agriculture extension agents. The users who are interested in buying
the best products can order them, of course after logging in to the system. Based on this planning, then
the team of researchers developed a web technology-based Buleleng regency agriculture products
information system. This system was a system that pioneered a series of systems that follow which will
be designed to solve problems found in Buleleng regency.
Hence, in this study the problem whose answer was sought was what the design and implementation
of the web-based Buleleng regency agriculture products information system looks like.
Methods
Related Studies
The importance of developing this information system is also supported by some studies that belong to
the same type. Vidanapthirana, 2019 states that information technology-based agriculture information
and communication system is very important to transmit agriculture information and technology to
farmers communities. He also recommended that communications among farmers, coordinators,
agriculturalists and research and community centers should use information technology [10].
Sopuru, 2015 has studied agriculture in Africa, and written that agriculture in developing countries is
still striving to implement agriculture information systems. With designs of some agriculture management
information systems, one can predict the weaknesses of agriculture products in Africa, agriculture
mismanagement or the failure of agriculture commodities due to diseases [7]. The same thing is written
by Renwick (2000) who states that mobile phone and the internet penetration into the society facilitates
farmers to receive agricultural information. This indicates that information and communication
technology products are very useful for transmitting information to rural areas [5].
Oliveira, 2014, has developed agriculture management information system that uses an open-source
software. The system developmental process is based on SCRUM method and Evolutionary Prototyping.
With this method clients are involved directly in the development team so that the clients’ needs can be
understood better by the development team [9]. Prasetyo, 2016, has also developed a management
information system to determine the feasibility of harvesting in the agricultural sector. With this system,
farmers can find out the feasibility level of their harvest [4].
Sorensen, 2010, in his paper has designed a future agriculture information system concept. This model
was developed based on Soft Systems Methodology (SSM) and was also based on information obtained
from four model agricultural practices that represented various conditions found in all Europe. In its
concept model, the entities involved were farmers, government, agriculture researchers, universities,
37
agriculture consultants, meteorology division, agricultural stock managers, and agriculture mechanical
technology [8].
Many researchers that discuss today’s agricultural condition and ideal future agriculture. Thus,
Buleleng Agriculture Office wanted to document the existing agriculture products in Buleleng regency
so that the information that can be obtained later by the stakeholders can easily be accessed and in
accordance with the up-to-date condition. Based on this need, then in this study a web-based agriculture
product information system was designed in Buleleng.
Development Methods
To solve this study problem, the research team applied a software development life cycle method called
waterfall method. Royce (1970) states that this waterfall method is a software development model
published for the first time, that came from the military system engineering process [6]. This method
applied the steps as seen in Figure 1 below.
Figure 1. Waterfall Method
The first step is requirements definition, in which the research team consult users of the system and
produces system service/ function, system definition and objectives. This result is written in detail and is
called system specification.
The second step is system and software design, in which are discussed hardware and software systems.
The hardware needs consist of its system architecture, and the software needs consist of software
abstraction basic description to be developed.
The third step, is implementation and unit testing, in which the software abstraction produced in the
previous step is broken into a group of programs or program units Testing is done to find out whether
each unit follows the expected specification closely.
The fourth step, integration and system testing, in which program units are integrated and tested as a
complete system to meet the software specification that has been determined. If the test is over, the
software is given to the customers.
The fifth step, operation and maintenance. This step takes the longest time. The system was installed
and used practically. Maintenance might consist in correcting previous errors that have never occurred
before, enhancing the function of system units, or adding more services due to the appearance of new
needs.
Results and Discussion
To overcome the problem in this study, the researchers have followed the steps according to the waterfall
method that is described above. Based on the specification of the existing needs there were some users
who were involved in this system, that is the general visitor, field agriculture extension agents (FAEA),
administrator and consumers. The general visitor can see general information shown in the web. The
users of field extension agents can input, update, and delete data according to the condition met in the
field. The data inputted by the field agriculture extension agents consisted of those on farmers, farmers
38
groups, village, commodities, types of commodities, estimation of harvest dates, and harvest capacities.
Administrator users can do some functions such as those of field agriculture extension agents and other
functions like managing data on field agriculture extension agents and data on consumers. Consumers are
users that are registered in the system and can order products. More specific information see figure 2a-c
below.
Figure 2a. Use Case Diagram for FAEA
Figure 2b. Use case diagram for actors Visitors
and Consumer
Figure 2c. Use Case diagram for
actor Administrator
After writing the system design, the activity was continued with the writing of the system design, and
data basis design. The system data basis involves 18 tables which include user’s table, user’s categories,
farmers group, village, district, regency, commodity, commodity grade, commodity price, purchase. The
design of the display was also made and discussed with the system users, so that this system can be easily
used by the users.
The next step was implementing the design in the form of program units (coding). The program units
were tested directly by the research team. If all program units were completed then the units were later
integrated into a full system and tried out again. Table 1 below are some system try-outs that have been
carried out.
Table 1. System Try-Outs.
No Try-Out Indicators Results
1 Login Users can do login according to
their Privilege Access(PA). User’s
Homepage is in accordance with
Privilege Access
Login is successful according
to PA. Home page has been set
according to User. The display
can be seen in Figure 3.
39
No Try-Out Indicators Results
2 Adding FAEA
data
Administrator can add user’s data
as FAEA. Administrator can
change FAEA data.
Administrator is successful in
adding FAEA data. The
display can be seen in Figure
4.
3 Looking at
product data
Administrator and FAEA can see
the list of products according to
assisted villages.
Administrator and FAEA are
successful to see the products
list according to Assisted
Village. The display can be
seen in Figure 5.
4 Product Search Administrator and FAEA can
search based on names of
products, types of commodities,
names of sellers, names of farmer
groups according to the assisted
villages.
Administrator and FAEA are
successful in searching for
products according to the
indicator. The diplay can be
seen in Figure 5.
5 Adding
Agriculture
Products
Administrator and FAEA can add
data on agricultural products,
complete with the prediction about
the harvests and harvested crops,
as well the prices of the crops that
the sellers have according to the
assisted village farmer groups.
Administrator and FAEA are
successful in adding product
data based on the indicator.
The display can be seen in
Figure 6.
6 Looking at data on
the sellers
Administrator and FAEA can see
data on the sale of each farmers
group according to assisted
villages.
Administrator and FAEA can
see data on the sellers based on
indicators. The display can be
seen in Figure 7.
After going through the try-out stage, this system was then hosted and could be accessed online at
http://siprotani.com. Some program displays can be seen in Figures 3- 7.
Figure 3. Login Page
40
Figure 4. Page to update data of FAEA
Figure 5. List of Products
Figure 6. Adding Agriculture products
Figure 7. List of Sellers in Farmer Group
From the explanation above, it can be concluded that the problem of the study, namely how to make
designs and implementation of a web-based agriculture information system in Buleleng regency has
already been completed well. The solution was made by following the steps according to the waterfall
method.
Conclusion The problem faced by Buleleng Agriculture Office is that agricultural products in Buleleng regency have
not been documented by applying a system that uses today’s developing technology. The kind of
technology needed is a technology that can present agriculture products in Buleleng regency up-to-date
and can be accessed by anyone, whenever and wherever. A technology that facilitates this is web. Hence
in this study the problem selected was how to make a design and implement a web-based agriculture
products information system. To solve this problem the team of researchers used waterfall method. The
41
first step done was to write in detail the specification of the system needs. Then, it was followed by
writing a system design that consists of system design, data base design, and display design. After writing
the design, the next step was to implement it by creating program units. The program units were
integrated into a complete system and tried out so that it meets the needs that has been specified in the
beginning. Buleleng regency web-based agriculture product information system has been implemented
using Laravel framework and can be accessed online at http://siprotani.com. This system is still in the
form in which agriculture products in Buleleng regency are documented with their actors, namely general
visitors, FAEAs, administrator, and consumers. In the future this system can be developed further into a
mobile based system or a system that takes primary data that are related to agriculture through remote
sensing and the development of geographical information system in which the attributes such as
ownership, soil fertility, planting pattern, etc can be attached to survey numbers in the map. In addition,
to develop agriculture in general, there is a need to involve various institutions such as National Research
Institution, universities that house faculties of agriculture, and other instituitons that have an interest in
agriculture.
References
[1] Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. 2018. Kabupaten Buleleng Dalam Angka. Singaraja-
Bali: Percetakan Teleng Indah
[2] Pemerintah Kabupaten Buleleng. 2016. Buleleng Membangun. Pemerintah Kabupaten Buleleng
Bappeda Kabupaten Buleleng.
[3] Pemerintah Provinsi Bali. 2018. Peraturan Gubernur Bali No. 99 Tahun 2018 Yang Mengatur
Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal. Denpasar-
Bali
[4] Prasetyo N D, Dede S, Wahyu A H F and Sri M 2016 Perancangan Sistem Informasi E-Farming
Berbasis Web Untuk Mengetahui Tingkat Kelayakan Panen Pada Sektor Pertanian Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI)
https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/6234/5596
[5] Renwick S 2010 Current Trends in Agricultural Information Services for Farmers in Trinidad and
Tobago/Caribbean World Library And Information Congress: 76th Ifla General Conference And
Assembly (Gothenburg, Sweden) https://www.ifla.org/past-wlic/2010/85-renwick-en.pdf
[6] Sommervile I 2016 Software Engineering 10th Edition. Pearson Education.
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Sommerville-Software-Engineering-10ed.pdf
[7] Sopuru J C 2015 ) Importance of The Use of Information Systems By Farmers in Africa
International Journal of Scientific Research in Information Systems and Engineering (IJSRISE)
https://www.researchgate.net/publication/283615659_importance_of_the_use_of_information_sys
tems_by_farmers_in_africa
[8] Sørensen, C G, Fountas S, Nash E, Personen L, Bochtis D, Pedersen S M and Blackmore S B 2010
Conceptual model of a future farm management information system. Computers and Electronics in
Agriculture, pp 37-47 https://doi.org/10.1016/j.compag.2010.02.003
[9] Oliveira,T M, Marco P, Vítor S, Otávio S and André B 2014 Development of an agricultural
management information system based on Open-Source solutions Conference on ENTERprise
Information Systems
https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S2212017314003272?token=5D86AB119103262B7D526
1A0C3320B8B05D4598BBA4D3C95B8DC4513C03FCF0CC6872C9B582FFDFC0904DBD55D
B7FB78
[10] Vidanapthirana N 2019 Agricultural Information Systems and Their Applications for Development
of Agriculture and Rural Community: a Review Study
https://www.researchgate.net/publication/336252494_Agricultural_information_systems_and_their
_applications_for_development_of_agriculture_and_rural_community_a_review_study
Acknowledgments
This study was carried out in cooperation with the Faculty of Engineering and Vocational, Universitas
Pendidikan Ganesha and Buleleng Regency Office of Agriculture. We would like to express our gratitude
42
to Mrs. Drh. Ni Luh Prima Diantari Wati, and Mr. Putu Suwardiyasa, who have given Buleleng regency
agricultural master data. We thank the Strata-1 students of Computer Science, Bagus Satria and Edi
Narendra, who have helped with the try-out of this system. We also thank to Research and Community
Service Institution of Universitas Pendidikan Ganesha that has granted us fund for this study.