laporan akhir penelitian mandiri strategi...

35
LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI PENUMBUHKEMBANGAN WISATA AGRO DI RANCABALI PTPN VIII KABUPATEN BANDUNG OLEH : ENDAH DJUWENDAH , SP., MSI NIP : 19700417 19901 2001 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2012

Upload: lekhanh

Post on 06-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN MANDIRI

STRATEGI PENUMBUHKEMBANGAN WISATA AGRO

DI RANCABALI PTPN VIII KABUPATEN BANDUNG

OLEH :

ENDAH DJUWENDAH , SP., MSI

NIP : 19700417 19901 2001

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2012

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHANLAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI

1. a. Judul Penelitian Strategi Penumbuhkembangan Wisata Agro diRancabali PTPN VIII Kabupaten Bandung

b. Macam Penelitianc. Kategori Penelitian

( ) Dasar ( ) Terapan () PengembanganVII/III

2. Ketua Penelitia. Nama lengkap dan gelarb. Jenis kelaminc. Pangkat/GolonganlNIPd. Jabatan fungsionale. Fakultas/ Jurusanf. Bidang ilmu yang diteliti

Endah Djuwendah, SP., MSiPerempuanPembinalIV-all970017 199601 2001Lektor kepalaPertanian/Sosial EkonomiSosial Ekonomi Pertanian

3. Lokasi Penelitian., PTPN VIII Rancabali Kabupaten Bandung

4. Jangka Waktu Penelitian 4 bulan

5. Biaya penelitian Rp 2.500.000,- (Dua Juta LimaRatus Ribu Rupiah)

Bandung, 18 Juli 2012

Ketua Peneliti

(Endah Djuwendah, SP., MSi)NIP: 19700417199601 2001

Mengetahui,Ketua lPPM Universitas Padjadjaran

Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S.',NIP. 19620527198810 1001

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai negara agraris Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat

beragam yang jika dikelola dengan tepat kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadai

penopang perekonomian nasional, kondisi agroklimat di wilayah Indoensai sangat sesuai

untuk pengembangan komoditas tropis dan sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol

sampai ribuan meter di atas permukaan laut. Komoditas pertanian mencakup tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, wisata agro yang sguna tercapainya

kemantapan angat tinggi ini belum sepenuhnya dikemangkan dan dimanfaatkan secara

optimal, untuk itu perlu dirumuskan langkah kebijakan yang konkrit dan opersional

peternakan dan perikanan dengan keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta

diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam mempunyaia datya tarik kuat

sebagai wisata agro.

Hamparan areal pertanaman yang luas seperti pada areal perkebunan dan hortikultura

disamping menyajikan pemandangan dan udara segar juga merupakan medeia pendidikan

bagi masyarakat dalam dimensi yang sangat luas mulai dari pendidikan tetang kegiatan usaha

masing-masing sampai kepada pendidikan tentang keharmonisan dan kelestarian alam.obyek

wisata agro tidak hanya terbatas kepada obyek dalam skala hamparan yang luas seperti

memiliki oleh arela perkebunan tetapi juga skala kecil yang karena keunikannya dapat

menjadi obyek wisata yang menarik. Cara bertanaam, cara panen serta penciptaan varietas

merupakan salah satu obyek yang kaya dengan muatan pendidikan. Cara pengolahan

makanan hasil pertanian mengandung muatan kulturaal dan peidikan yang juga dapat menjadi

media promosiyang menarik masyarakat mendatangi obyek wisata agro yang bersangkutan.

Jawa Barat dikenal sebagai pusat pariwisata “ back to natue“ yang berbasi pada

aktifitas pertanian dalam pengertian luas (wisata agro). Beberapa obyek wisata agro di Jawa

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

2

Barat disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Potensi Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2008

No Obyek tujuan Wisata Lokasi Pengelola Jenis Wisata

1 Perkebunan Gunung Mas Puncak Bogor PTPN VIII Wisata agro

2 Perkebunan teh Malabar Pangalengan PTPN VIII Wisata agro

3 Ciater Kabupaten

Subang

PTPN VIII Wisata agro

4 Pasirbadak Sukaabumi PTPN VIII Wisata agro

5 Graha Tirta dan perkebunan teh

Rancabali

Pangalengan PTPN VIII Wisata agro

Air panas Cibiolang Pangalengan PTPN VIII Wisata alam

Perkebunan teh gambung Ciwidey PTPN VIII Wisata agro

6. Situpatenggang Ciwidey Pusat koperasi

alam Lestari,

pusat koperasi

Rancabali

Wisata tirta

7 Kawah putih Ciwidey Perum

perhutani

Wisata alam

8 All aboaut strawberry Cihanjuang

Cimahi

Wisata agro

7 Wisata alam Katumbiri Cimahi Wisata agro

8 Godong Ijo Sawangan

Depok

Wisata agro

9 Taman bunga Nusantara Cipanas

Cianjur

Wisata agro

10 Taman Buah Mekarsari Cileungsi

Bogor

Wisata agro

11 Program Peluang Kampung Desa

Cinangneng

Cihideung

Bogor

Wisata agro

12 Balai Penelitian obat dan Aromatik

(Balitro)

Kota bogor Wisata agro

13 Kawasan Wiosata bunga Cihidueng Kabupaten

bandung

Barat

14 Little farmers Cisarua kab.

Bandung

barat

Sumber : Disbudpar Kabupaten Bandung dan Propinsi Jawa Barat, 2008 (diolah)

Salah satu obyek wisata di Jawa Barat yang berkonsep wisata agro rekreasi

perkebunan adalah agrowisata PTPN VIII RancabaliN VIII Rancabali. Sejak tahun 2009,

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

3

PTPN VIII membentuk unit bisnis argowisata. Hal tersebiu dilakukan untuk lebih

memfokuskan diri dalam pengembangan dan pengelolaan argowisata yang lebih optimal.

Argowisata Rancabali merupakan kawasan kawasan yang memiliki keindahan perkebunsn

teh ysng luas. Kawasan ini berada pada ketinggian 1628 m diatas permukaan laut sehingga di

kawasan ini sejuk dan dingin. Jarak yang ditempuh pengunjung menuju Rancabali sekitar 50

km ke Selatan Kota Bandung. Keunikan Rancabali yaitu terletak pada banyaknya fasilitas

yang dapat dikunjung selain penginapan, yaitu; wisata rekreasi (Tea Walk), wisata alam (Situ

Patenggang, Kawah Rengganis dan Situ Lembang), serta wisata ilmiah yaitu kunjungan

pabrik. Pengelola Argowisata Rancabali berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbail

dengan menempatkan penginapan di antara hamparan kebun teh yang masih sejuk dan asri.

Kelebihan Argowisata Rancabali dari pada yang lain yaitu pengunjung dapat menggunakan

air panas yang berasal dari mata air resapan Gunung Patuha. Hal tersebut menjadi daya tarik

tersendiri bagi pengunjung untuk menginap di Rancabali (PTPN VIII, 2011).

Jumlah pengunjung wisata agro di Rancabali dari tahun ke tahun mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2006 jumlah wisatawan mencapai 11070, namun pada tahun 2009

menurun drastis hanya 8662 wisatawan. Tetapi tahun 2010 kunjungan wisatawan ke

rancabali mulai bergairah kembali terlihat dari peningkatan kunjungan menjadi 10597

wisatawan dan tahun 2011 n menjadi 14118 orang kunjungan (Agrowisata PTPN VIII

Rancabali dalam Widawati, 2012). Frekuansi jumlah kunjungan wisatawan kawasan wisata

argo mencerminka kepuasan ataupun ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan objek

tersebut.

Kepuasan konsumen jasa wisata argo harus menjadi perhatian yang utama, karena

akan menentukan daya saing dan keberlanjutan usaha di bidang ini. Untuk itu pelayanan yang

terbaik dan sarana yang memadai patut mendapat perhatian dalam pengembangan kawasan

wisata argo. Berdasarkan uraian tersebut strategi pengelolaan wisata argo PTPN VIII

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

4

Rancabali menarik untuk dikaji agar dapat di dikembangkan secara optimal sesuai dengan

potensi Sumberdaya manusia dan Sumberdaya alam.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dapat rumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik potensi wisata argo di Rancabali PTPN VIII Kabupaten

Bandung?

2. Bagaimana upaya menumbuhkembangkan kawasan wisata argo di Rancabali PTPN

VIII Kabupaten Bandung ?

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep dan Model Wisata Agro

Dalam istilah sederhana, wisata agro (agroturism) adalah suatu bentuk kegiatan

pariwisata yang memanfaatkan usaha argo (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan

untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang

pertanian (Deptan RI, 2006). Sementara definisi lain mengatakan, wisata argo atau

agritourism adalah sebuah alternatif untuk meningkatkan pendapatan dan kelangsungan

hidup, menggali potensi ekonomi petani kecil dan masyarakat pedesaan

(www.farmstop.com).

Di Indonesia, wisata argo atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk

kegiatan periwisata yang memanfaatkan usaha argo (pertanian) sebagai objek wisata dengan

tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang

pertanian. Wisata argo merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha

pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan,

pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan wisata

argo yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa

meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan SDA, serta memelihara budaya

maupun teknologo lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi

lingkingan alaminya (http://database.deptan.go.id).

Sutjipta (2001), mendefinisikan wisata argo sebagai sebuah sistem kegiatan yang

terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan periwisata sekaligus pertanian, dalam

kaitannya dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.

Wisata argo dapat dikelompokkan kedalam wisata ekologi (eco-tourism), yaitu kegiatan

perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujusn untuk

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

6

mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan

alaminya serta sebagai sarana pendidikan (Deptan, 2005).

2,2. Manfaat dan Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Wisata Agro

Pengembangan wisata agro dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup seperti

musiem, ruangan terbuka seperti taman altau landskap atau kombinasi keduannya. Tampilan

wisata agro ruang tertutup dapat berupa koleksi alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah

atau naskah dan viasualisai sejarah pebggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil

pertanian. Wisata agro ruang terbuka dapat berupa pemanfaatan lahan yang khas dan sesuai

dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang efektif

dan berkelanjutan. Komponen utama pengembangan wisata agrio ruang terbuka dapat berupa

flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar, teknologi budidaya dan pasca panen

komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi kesenian dan budfaya pertanian

dan pemanfangan alam yan g berlatar belakang pertanian dengna kenyamanan yang dapat

dirasakan . wisata agro ruang terbuka dapat dilakukan secara alami ataupun buatan (warta

Penelitian dan pengembangan pertanian, 2002).

Pengembangan wisata argo sesuai dengan kapabilitas, tipologi dan fungsi ekologis

lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan

petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan

persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber

daya lahan pertanian. Pengembangan wisata argo pada gilirannya akan menciptakan lapangan

pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga

dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini. Manfaat

yang dapat diperoleh dari wisata argo adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan

teknologi lokal dan meningkatkan pendapatan petani/masyarakat sekitar lokasi wisata.

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

7

Menurut Departeman Pertanian, pada era persaingan global yang semakin kompleks

ini, maka faktor efisiensi merupakan faktor kunci dalam pengembangan agribisnis, termasuk

Wisata Agro. Pergerakan kearah efisiensi tersebut menuntut kemampuan manajerial,

profesionalisme dalam pengelolaan usaha dan penggunaan teknologi maju. Dengan demikian,

peran teknologi informasi dan promosi usaha serta kemampuan dalam menyiasati pasar

dengan berbagai karakteristiknya akan menjadi komponen yang sangat penting untuk selalu

dicermati. Pada bagian lain wisata agro cenderung dominan kepada menjual jasa sumberdaya

alam, untuk itu aspek kelestarian alam harus mendapat perhatian utama. Sesuai dengan

cakupan tersebut, maka upaya pengembangan wisata agro secara garis besar mencakup aspek

pengembangan sumberdaya manusia, sumberdaya alam, promosi, dukungan sarana dan

kelembagaan.

A.Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia mulai dari pengelola sampai kepada masyarakat berperan

penting dalam keberhasilan pengembangan wisata agro. Kemampuan pengelola wisata agro

dalam menetapkan target sasaran dan menyediakan, mengemas, menyajikan paket-paket

wisata serta promosi yang terus menerus sesuai dengan potensi yang dimiliki sangat

menentukan keberhasilan dalam mendatangkan wisatawan. Dalam hal ini keberadaan/peran

pemandu wisata dinilai sangat penting. Kemampuan pemandu wisata yang memiliki

pengetahuan ilmu dan keterampilan menjual produk wisata sangat menntukan. Pengetahuan

pemandu wisata seringkali tidak hanya terbatas kepada produk dari obyek wisata yang dijual

tetapi juga pengetahuan umum terutama hal-hal yang lebih mendalam berkaitan dengan

produk wisata tersebut.

Ketersediaan dan upaya penyiapan tenaga pemandu wisata agro saat ini dinilai masih

terbatas. Pada jenjang pendidikan formal seperti pendidikan pariwisata, mata ajaran wisata

agro dinilai belum memadai sesuai dengan potensi wisata agro di Indonesia. Sebaliknya pada

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

8

pendidikan pertanian, mata ajaran kepariwisataan juga praktis belum diajarkan. Untuk

mengatasi kesenjangan tersebut pemandu wisata agro dapat dibina dari pensiunan dan atau

tenaga yang masih produktif dengan latar belakang pendidikan pertanian atau pariwisata

dengan tambahan kursus singkat pada bidang yang belum dikuasainya.

B. Promosi

Kegiatan promosi merupakan kunci dalam mendorong kegiatan wisata agro.

Informasi dan pesan promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui leaflet,

booklet, pameran, cinderamata, mass media (dalam bentuk iklan atau media audiovisual),

serta penyediaan informasi pada tempat public (hotel, restoran, bandara dan lainnya). Dalam

kaitan ini kerjasama antara obyek wisata agro dengan Biro Perjalanan, Perhotelan, dan Jasa

Angkutan sangat berperan. Salah satu metoda promosi yang dinilai efektif dalam

mempromosikan obyek wisata agro adalah metoda "tasting", yaitu memberi kesempatan

kepada calon wisatawan untuk datang dan menentukan pilihan konsumsi dan menikmati

produk tanpa pengawasan berlebihan sehingga wisatawan merasa betah. Kesan yang dialami

promosi ini akan menciptakan promosi tahap kedua dan berantai dengan sendirinya.

C. Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Sebagai bagian dari usaha pertanian, usaha wisata agro sangat mengandalkan kondisi

sumberdaya alam dan lingkungan. Sumberdaya alam dan lingkungan tersebut mencakup

sumberdaya obyek wisata yang dijual serta lingkungan sekitar termasuk masyarakat. Untuk

itu upaya mempertahankan kelestraian dan keasrian sumberdaya alam dan lingkungan yang

dijual sangat menentukan keberlanjutan usaha wisata agro. Kondisi lingkungan masyarakat

sekitar sangat menentukan minat wisatawan untuk berkunjung. Sebaik apapun obyek wisata

yang ditawarkan namun apabila berada ditengah masyarakat tidak menerima kehadirannya

akan menyulitkan dalam pemasaran obyek wisata. Antara usaha wisata agro dengan

pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang saling

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

9

menguntungkan. Usaha wisata agro berkelanjutan membutuhkan terbinanya sumberdaya

alam dan lingkungan yang lestari, sebaliknya dari usaha bisnis yang dihasilkannya dapat

diciptakan sumberdaya alam dan lingkungan yang lestari.

Usaha wisata agro bersifat jangka panjang dan hampir tidak mungkin sebagai usaha

jangka pendek, untuk itu segala usaha perlu dilakukan dalam perspektif jangka panjang.

Sekali konsumen/wisatawan mendapatkan kesan buruknya kondisi sumberdaya wisata dan

lingkungan, dapat berdampak jangka panjang untuk mengembalikannya. Dapat dikemukakan

bahwa wisata agro merupakan usaha agribisnis yang membutuhkan keharmonisan semua

aspek.

D. Dukungan Sarana dan Prasarana

Kehadiran konsumen/wisatawan juga ditentukan oleh kemudahan-kemudahan yang

diciptakan, mulai dari pelayanan yang baik, kemudahan akomodasi dan transportasi sampai

kepada kesadaran masyarakat sekitarnya. Upaya menghilangkan hal-hal yang bersifat formal,

kaku dan menciptakan suasana santai serta kesan bersih dan aman merupakan aspek penting

yang perlu diciptakan.

E. Kelembagaan

Pengembangan wisata agro memerlukan dukungan semua pihak pemerintah, swasta

terutama pengusaha wisata agro, lembaga yang terkait seperti perjalanan wisata, perhotelan

dan lainnya, perguruan tinggi serta masyarakat. Pemerintah bertindak sebagai fasilitator

dalam mendukung berkembangnya wisata agro dalam bentuk kemudahan perijinan dan

lainnya. Intervensi pemerintah terbatas kepada pengaturan agar tidak terjadi iklim usaha yang

saling mematikan. Untuk itu kerjasama baik antara pengusaha obyek wisata agro, maupun

antara obyek wisata agro dengan lembaga pendukung (perjalanan wisata, perhotelan dan

lainnya) sangat penting. Terobosan kegiatan bersama dalam rangka lebih mengembangkan

usaha agro diperlukan.

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

10

2.3.Strategi Penumbuhkembangan Wisata Agro

Prinsip dasar yang harus dipahami oleh para pengembang maupun pengambil

keputusan di bidang wisata agro alah agro wisata nerupakann obyek daerah tujuan wisata

(ODTW) yang memenfaatkan sumberdaya alam, lingkungan dan keterlibatan masyarakat di

dalamnya. Oleh karena itu pertanian merupakan potensi bagi kehidupan masyarakat, maka

dengan berkembangnya wisata agro di suatu desa, tidak mampengaruhi pola kehidupan

masyarakat baik dari sisi sosial, ekonomi dan budaya, bahkan hasil yang diperoleh dari

berkembangnya agro wisata harus kembali kepada mmsyarakat.

Menurut Rangkuti (2005) strategi merupakan alat atau sarana untuk mrncap[ai tujuan

organisasi atau perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

lanjut serta proioritas alokasi sumberdaya. Strategi diperlukan karena adanya keterbatasan

sumberdaya , ketidakpastian area persaingan serta untuk memudahka koordinasi dan

pengontrolan. Salah satu langkah yang diterapkan dalam menyusun perencanaan sterategis

adalah menganalisis lingkungan usaha yang meliputi aspek lingkungan internal dan

eksternal usaha atau perusahaan erupa faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Lingkungan internal berupa aspek yang ada dalam rganisasi atau perusahaan

mencakup struktur organisasi, sumberdaya manusia, operasional, pemasaran,keuangan sistem

informasi, dan lain-lain. Lingkungan internal dianalisis untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan organisasi atau perusahaan.

Lingkungan eksternal merupakan aspek yang memiliki pdermasalahan kompleks dan

relatif sulit dikontrol karena tingkat ketidakpastiannya cukup tinggi. Aspek di luar

lingkungan perusahaan atau organisasi perlu dipertimbangkan karena dapat menimbulkan

peluang dan ancaman. Aspek eksternal perusahaan dibatasi atas lingkungan makro dan

lingkungan mikro. Guna menumuskan strategi pengembangan kawasan wisata agro pada

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

11

penelitian ini dipakai analisis SWOT (Strenght, weakness, Opportunity and Thtreaths)

dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal kawasan wisata agro Rancabali.

Hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal dengan analisis SWOT akan

menghasilkan empat sterategi yang efektif dalam memaksimalkan potensi sekaligus

meminimalkan kendala dan ancamaqn. Menuut David Freud (2004) analisis SWOT dapat

dikembangkan menjadi empat strategi yaitu S-O (kekuatan-peluang), W-O ( kelemahan-

peluang), S-T ( kekuatan-ancaman) dan W-T ( Kelemahan-ancaman).

Tabel 2. Analisis SWOT

Faktor Internal/eksternal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

Peluang (Opportunity) Strategi S-O

Gunakan kekuatan maksimal

untuk memanfaatkan peluang

eksternal

Strategi W-O

Gunakan kelemahan internal

dengan memanfaatkan

peluang eksternal

Ancaman (Threats) Strategi S-T

Gunakan kekuatan internal

untuk menghindari dampak

ancaman eksternal

Strategi W-T

Minimalkan kelemahan

internal untuk menghindari

ancaman eksternal

Sumber : David R Fred(2004)

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

12

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui :

1. Karakteristik potensi wisata argo di Rancabali PTPN VIII Kabupaten Bandung.

2. Upaya penumbuhkembangan kawasan wisata argo di Rancabali PTPN VIII

Kabupaten Bandung.

3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi :

1. Lembaga akademis, sebagai sumber informasi dan sebagai dasar bagi penelitian

lanjutan.

2. Pemerintah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan

mengenai pembangunan dan pengembangan pariwisata khususnya wisata argo.

3. Pelaku usaha di bidang pertanian, sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan

produktivitas baik secara kuantitas maupun kualitas.

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

13

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1. Obyek dan Teknik Penelitian

Obyek yang diteliti adalah Potensi kawasan wisata agro di PTPN Rancabali.

Penelitian dilaksanakan di kawasan Wisata agro PTPN VIII Rancabali Kabupaten Bandung

Jawa Barat dengan pertrimbangan daerah ini tidak terlalu jauh dari Kota Bandung dan usaha

ini mengalami trend perkembangan usaha yang cukup baik.

Penelitian menggunakan desain kualitatif deskriptif. Teknik penelitian yang

digunakan adalah studi kasus. Studi Kasus adalah suatu bentuk penelitian penelitian

deskriptif yang bertujaun untuk mmberikan gambaran mendetil mengenai latar belakang,

keadaan/peristiwa sekarang dan interaksi lingkungan dari suatu unit secara mendalam

( Rusidi, 2000).

4.2. Sumber Data dan Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitin ini mencakup data primer dan data sekunder.

Data primer diperolhe melalui wawancara secara lengsung dengan pihak pengelola dan

pengunjung wisata agro Rancabali serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam pengembangan

kawasan wisata agro ini. Sedangkan data sekunder diperoleh dari penelusuran literatur

seperti buku, jurnal dan hasil penelitian dari instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Bandung.

4.3. Rancanagan Analisis Data

Analisis data untuk melihat potensi dan karakteristik objek wisata agro yang dimiliki

oleh wisata agro PTPN VIII Rancabali dilakukan secara deskriptif kualitatif dan teknik

analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis yang digunakan

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

14

untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal organisasi atau perusahaan guna

merumuskan strategi dalam pengembangan usahannya.

Kondisi lingkungan internal meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh

suatu perusahaan atau organisasi, sedangkan kondisi ekstenal meliputi peluang dan ancaman

yang mempengaruhi keberlanjutan organisasi atau perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Yang dimaksud dengan kekuatan yang dimiliki organisasi atau perusahaan antara lain

kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan

keunggulan komparatif suatu unit usaha di pasaran. Sedangkan kelemahan adalah

keterbatasan atau kekurangan suatu organisasi atau perusahaan dalam hal ssusmber,

keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang kinerja organisasi yang memuaskan.

Peluang adalah situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu bisnis atau

organisasi dalam menghadapi persaingan usaha, sedangkan ancaman merupakan kebalikan

dari peluang yaitu lingkungan yang tidak menguntungkan bagi suatu bisnis.

4.4. Jadual Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap persiapan sampai penulisan laporan akhir

berlangsung dalam kurun waktu sekitar 6 bulan dimulai pada Bulan Februari 2021 sampai

dengan Bulan Juli 2012.

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

15

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kondisi Umum Wisata Agro PTPN VIII Rancabali

5.1.1. Sejarah Perkembangan Wisata Agro PTPN VIII Rancabali

PTPN VIII merupakan perusahaan perkebunan milik negara di daerah Jawa Barat dan

Banten yang awal mulanya berasal dari perkebunan milik pemerintahan Belanda yang

didirikan oleh H.I. Lmiijleimen dan Van Keichein Neidherlaind Lambau Maachficat pada

tahun 1870. Selanjutnya berubah menjadi perkebunan spranta Sinumbra dan Rancasuni milik

pemerintah RI. Pada tanggal 2 Mei dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik

teh Rancabali oleh H.O. Afriwinata dan A.R. Yusuf Argadipraja yang merupakan direksi PT

Perkebunan XII. Pada tahun 1975 didirikan perkebunan Rancabali sebagai penggabungan

dari sebagian areal pemekaran kebun Sinumbra dan Rancasuni.

Pada tanggal 11 Maret 1976 pabrik teh Rancabali mulai beroperasi. Pada tahun 1994

PT Perkebunan XII berubah menjadi PT Perkebunan Group Jawa Barat, namun pada tahun

1996 hingga kini PT Perkebunan Group Jawa Barat berubah menjadi PT Perkebunan

Nusantara VIII Kebun Rancabali-Sperata.

Pada tahun 1968-1969 mulai dibangun penginapan berupa villa Kidang Kencana dan

villa Ciung Wanara di Rancabali yang dikenal sebagai kawasan Prana Tirta yang pada awal

mulanya dipergunakan sebagai peristirahatan para tamu PTPN VIII. Seiring dengan

banyaknya permintaan untuk menyewa villa Prana Tirta maka pada tahun 1994 mulai

dibukalah penginapan Rancabali untuk masyarakat umum yang dibarengi dengan empat buah

cottage Tumaritis.

Pada tanggal 9 April pihak PTPN VIII memisahkan unit bisnis perkebunan dengan

unit bisnis wisata agro. Pemisahan ini bertujuan supaya unit perkebunan lebih berkonsentrasi

pada budidaya perkebunan dan unit agrowisata berkonsentrasi untuk memaksimalkan

perolehan laba yang diterima dari agrowisata. Unit agrowisata PTPN VIII mengelola

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

16

beberapa wisata agro yang tersebar di Provinsi Jawa Barat di antaranya Malabar

(Pengalengan), Gunung Mas (Puncak Bogor), Sukawana (Parongpong Kab. Bandung Barat),

Ciater (Kabupaten Subang), Goalpara (Sukabumi), Pasir Badak (Sukabumi) dan Rancabali

(Pengalengan Kabupaten Bandung).

Pada tanggal 30 Desember 2009, pengelola agrowisata PTPN VIII Rancabali

melakukan kerjasama dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) dalam

pengelolaan Situ Patenggang. Sejalan dengan meningkatnya peminat wisata agro PTPN VIII

Rancabali dan potensi yang belum dikembangkan di sekitar Prana Tirta dan cottage

Tumaritis, maka pada tahun 2010 dibangun lima unit rumah kelapa Pandawa dan tiga unit

rumah kayu Pringgondani. Pada awal tahun 2011 pihak pengelola mengembangkan wisata

ilmiah di sekitara pabrik, Kawah Rengganis dan Situ Lembang.

5.1.2. Potensi Sumberdaya Alam Kawasan Wisata Agro PTPN VIII Rancabali

Wisata agro PTPN VIII Rancabali berada di kawasan perkebunan teh PTPN VIII

Rancabali afdeling Rancabali I, afdeling Rancabali II dan afdeling Rancabali III, Kecamatan

Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata Rancabali dikemas

sederhana yang jauh dari kemewahan seperti di hotel pada umumnya. Pengelola sengaja tidak

membangun restoran bagi pengunjung, hal tersebut bertujuan agar tidak mematikan usaha

masyarakat sekitar yang berjualan makanan sehingga dapat memberikan penghasilan bagi

masyarakat secara tidak langsung dengan membiarkan pengunjung membeli makanan kepada

para penjual di sekitar wisata agro, selain itu pengunjung bisa berinteraksi secara langsung

dengan masyarakat sekitar.

Kawasan wisata agro PTPN VIII Rancabali memiliki berbagai tempat tujuan wisata,

di antaranya (1) wisata alam, (2) wisata rekreasi dan (3) wisata ilmiah.

1. Wisata Alam

Beberapa wisata alam yang kini dikelola oleh PTPN VIII Rancabali adalah Situ

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

17

Patenggang, Situ Lembang dan Kawah Rengganis. Situ Lembang dalam bahasa Sunda

memiliki arti danau tempat saling mencari (situ artinya danau, patenggang berasal dari

kata pateangteang artinya saling mencari), merupakan sebuah danau yang dikelola oleh

BKSDA dan bekerjasama dengan Wisata Agro PTPN VIII Rancabali. Di tengah danau

terdapat sebuah pulau yang bernama pulau asmara dan situs sejarah yang bernama batu

cinta yang merupakan legenda kisah cinta antara Ki Santang keponakan Prabu Siliwangi

dan Dewi Rengganis. Di tepi situ terdapat fasilitas rekreasi yang dapat disewa oleh

pengunjung yaitu perahu dayung, perahu motor dan sepeda bebek.

Situ Lembang merupakan danau tempat rekreasi yang terdapat di afdeling kebun

Rancabali III yang menyajikan pesona alam berupa pemandangan yang sangat indah

dengan tanaman hias yang berwarna-warni, danau tempat pemancingan, naik perahu, air

terjun buatan, dan saung tempat peristirahatan. Kawah Rengganis merupakan kawah yang

berasal dari letusan gunung Patuha dengan keindahan alam yang sangat mempesona.

Kawah ini terletak di afdeling II Perkebunan PTPN VIII Rancabali.

2. Wisata Rekreasi

Wisata rekreasi terdiri dari penginapan, kolam air panas dan tea walk yang

terdapat di tengah-tengah hamparan kebun teh. Sarana dan prasarana yang terdapat di

kawasan wisata agro Rancabali disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Fasilitas di Wisata Agro Rancabali PTPN VIII Tahun 2012

No. Jenis Fasilitas Jumlah

(Unit)

1 Kantor Pengelola Wisata Agro 1

2 Villa Kidang Kencana 1

3 Villa Ciung Wanara 1

4 Villa Patenggang 1

5 Cottage Tumaritis 4

6 Rumah Kayu Pringgondani 3

7 Rumah Kelapa Pandawa 5

8 Kolam renang air panas 1

Sumber : PTPN VIII Rancabali

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

18

Penginapan didesain dalam berbagai bentuk bangunan dan interior yang unik dan

tradisional. Villa Kidang Kencana berbentuk segitiga dengan gaya dan interior Belanda.

Villa Ciung Wanara, Rumah Kayu Pringgondani dan Rumah Kelapa Pandawa dibangun

dengan arsitektur khas Sunda berbentuk panggung dan beratap julang ngapak, Villa

Patenggang bergaya arsitektur Belanda. Sedangkan Cottage Tumaritis berupa bangunan

dengan gaya arsitektur rumah karyawan perkebunan untuk memberikan sensasi pada

pengunjung penginap seperti di rumah karyawan perkebunan teh.

Tea walk merupakan rekreasi berjalan mengitari perkebunan teh dipandu oleh

pemandu wisata. Tea walk sangat bermanfaat untuk kesehatan badan dan pikiran para

pengunjung karena berjalan sambil menghirup udara segar dan menikmati pemandangan

alam di sekitar perkebunan teh yang sangat indah.

3. Wisata Ilmiah

Wisata ilmiah disajikan dengan demo cara pemetikan pucuk, kunjungan ke pabrik

pengolahan teh, menikmati sajian teh Walini dengan 10 varian rasa, serta diskusi dengan

administratus dan kepala pabrik seputar proses budidaya, pemetikan dan pengolahan

pucuk teh atau pun pemasarannya.

5.1.3. Kondisi Sumberdaya Manusia Pengelola dan Pengunjung Agro Wisata PTPN

VIII Rancabali

Sumberdaya manusia dibahas di lingkungan wisata agro Rancabali meliputi pihak

pengelola, pelaku usaha yang terkait dengan penyediaan jasa wisata seperti pemandu wisata,

pelayanan restoran, pelayanan penginapan, pusat informasi dan lain-lain. Secara umum

wisata agro PTPN VIII dikelola oleh seorang manajer unit agrowisata yang membawahi

empat bagian yaitu : (1) Wakil Manajer I mencakup wilayah Gunung Mas, Goalpara, dan

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

19

Pasir Badak, (2) Wakil Manajer II mencakup wilayah Malabar, Rancabali Ciater, dan

Sukawana Parongpong, (3) Wakil Manajer Pemasaran dan (4) Administrasi.

Gambar 2. Struktur Organisasi Wisata Agro PTPN VIII Rancabali

Sumber : Wisata Agro PTPN VIII Rancabali

Dengan demikian wisata agro Rancabali di bawah tanggung jawab Wakil Manajer II

yang membawahi langsung Kepala Operasional. Kepala Operasional membawahi bagian

pemasaran, administrasi dan sarana prasarana. Bagian administrasi membawahi ticketing,

petugas penginapan, front office dan emplasement. Data karyawan pengelola wisata agro

PTPN VIII Rancabali disajikan pada Tabel 4.

Karyawan tetap pengelola wisata agro PTPN VIII berjumlah delapan orang sedangkan

honor berjumlah sebelas orang. Berdasarkan data tersebut jumlah tenaga pengelola relatif

Manajer Wisata Agro

Wakil Manajer I

(Gunung Mas,

Goalpara, Pasir

Badak)

Wakil Manajer II

(Malabar,

Rancabali, Ciater /

Sukawana)

Wakil

Manajer

Pemasaran

Administrasi

Kepala Operasional

Pengadaan Pemasaran Administrasi

Ticketing Petugas

Penginapan

Front Office Emplasement

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

20

masih terbatas bila dilihat dari cakupan pekerjaan dan luasnya wilayah kerja tidak hanya di

Rancabali tetapi juga perkebunan Malabar, Ciater, dan Sukawana.

Tabel 4. Data Karyawan Wisata Agro PTPN VIII Rancabali Tahun 2012

No. Jabatan Jumlah (orang)

1 Kepala Operasional 1

2 Staff Operasional 1

3 Pengawas Lapangan 2

4 Front Office 1

5 Petugas Penginapan 7

6 Petugas Sarana dan Prasarana 1

7 Petugas Ticketing 2

8 Tenaga Keamanan 1

9 Petugas Emplasement 2

10 Petugas Situ Lembang 1

Jumlah 19

Sumber : PTPN VIII Rancabali

Pembagian tugas kerja dibuat secara mingguan untuk memaksimalkan tugas-tugas

dari tenaga kerja yang ada. Senin – emplasement membersihkan sampah-sampah di

sepanjang jalan menuju penginapan. Selasa dan Rabu – membersihkan taman dan pepohonan

di taman bila ada yang rusak. Selain itu dilakukan pembersihan di dalam ruangan penginapan

seperti sarang laba-laba. Kamis – melakukan perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan yang

ada di dalam penginapan, misalnya perbaikan kunci, jendela, pintu, dan lain-lain. Jumat,

Sabtu, Minggu – memberikan pelayanan kepada pengunjung, karena hari-hari tersebut

banyak pengunjung.

Karakteristik pengunjung wisata agro Rancabali pada tahun 2012 yang

dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan

pendapatan. Berdasarkan data pada Tabel 5, diketahui bahwa jumlah pengunjung laki-laki

lebih banyak daripada perempuan karena yang diwawancarai pada penelitian ini adalah

kepala rombongan yang sebagian besar dilakukan oleh laki-laki, dan laki-laki pada umumnya

adalah kepala keluarga yang mengambil keputusan dalam berbagai hal termasuk kegiatan

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

21

rekreasi wisata agro. Dari status perkawinan pengunjung wisata agro didominasi oleh mereka

yang sudah menikah. Hal ini dikarenakan orang dewasa yang sudah menikah memiliki

pendapatan yang cukup dan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan rekreasi

untuk anggota keluarganya (istri dan anaknya).

Tabel 5. Karakteristik Pengunjung Wisata Agro PTPN VIII Rancabali Tahun 2012

No. Klasifikasi Jumlah

(orang) Persentase (%)

1

Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

19

11

63,33

36,67

2

Status Pernikahan

a. Belum / tidak menikah

b. Menikah

23

7

76,67

23,33

3

Kelompok Umur

a. 20 – 40

b. 41 – 60

c. 61 – 80

18

11

1

60,00

36,66

3,34

4

Asal Tempat Tinggal

a. Bandung

b. Luar Bandung

14

16

46,67

55,33

5

Pendidikan Terakhir

a. SLTP dan sederajat

b. SLTA dan sederajat

c. Akademik

d. Sarjana S-1 dan S-2

2

8

3

17

6,67

26,67

10,00

56,67

6

Jenis Pekerjaan

a. Pelajar / Mahasiswa

b. PNS, TNI / POLRI

c. Pegawai swasta

d. Pengusaha

e. Profesional

f. Ibu rumah tangga

g. Pensiunan dan pengangguran

2

6

15

3

1

1

2

6,67

20,00

50,00

10,00

3,33

3,33

6,66

7

Besar Pendapatan

a. Penghasilan di bawah Rp. 1 juta

b. Penghasilan 1 – 5 juta

c. Penghasilan di atas 5 juta

2

23

5

6,66

76,67

16,67

Sumber : Widawati, 2012 (diolah)

Berdasarkan strata umur sebagian (60 persen) besar pengunjung wisata agro

Rancabali adalah orang dewasa antara umur 20 – 40 tahun. Hal ini menunjukkan kelompok

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

22

masyarakat dewasa memerlukan perjalanan wisata seiring dengan tingkat kesibukan dan

penghasilan yang cukup untuk berwisata.

Pengunjung wisata agro Rancabali sebagian besar berasal dari kota Bandung dan

sekitarnya (46,67%) dan sebagian besar berasal dari Jakarta dan sekitarnya seperti Bekasi,

Cilegon, Serang dan Tangerang (53,33%). Banyaknya pengunjung yang berasal dari kota

Jakarta dan sekitarnya disebabkan akses jalan yang baik menuju obyek wisata ini serta

kemudahan sarana dan prasarana transportasi antara Bandung – Jakarta melalui tol

Cipularang sehingga memudahkan calon pengunjung menuju tempat tujuan wisata Rancabali.

Pengunjung kawasan wisata agro berasal dari berbagai strata pendidikan dan jenis

pekerjaan, namun sebagian besar mereka yang berpendidikan tinggi yaitu sarjana strata satu

dan strata dua yang memiliki pekerjaan sebagai TNI / POLRI dan pegawai swasta, serta

penghasilan per bulan berkisar Rp, 1.000.000 s.d 5.000.000.

Secara umum berdasarkan Tabel 5, karakteristik pengunjung wisata agro Rancabali

didominasi oleh masyarakat lapisan menengah ke atas dengan tingkat pendidikan dan

pendapatan yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang cukup baik bagi

pengembangan wisata agro Rancabali dari segi konsumen karena mereka memiliki

pengetahuan dan kemampuan membayar yang baik dari jasa wisata agro yang ditawarkan

oleh pengelola.

5.2. Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal Wisata Agro di Rancabali

5.2.1. Analisis Lingkungan Internal Kawasan Wisata Agro Rancabali

Prinsip dasar yang harus dipahami oleh para pengembang maupun pengambil

keputusan dalam pengembangan kawasan wisata agro adalah memanfaatkan sumber daya

alam, lingkungan dan keterlibatan masyarakat di dalamnya. Oleh karena pertanian merupakan

potensi bagi kehidupan masyarakat, maka dengan berkembangnya agro wisata di satu desa,

tidak mempengaruhi pola kehidupan mereka baik dari sisi sosial, ekonomi, dan budaya,

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

23

bahkan hasil yang diperoleh dari berkembangnya agro wisata harus kembali kepada mereka

(masyarakat).

Beberapa aspek yang akan melatar belakangi keberhasilan pengelolaan agro wisata

dari lingkungan internal meliputi :

1. Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia, merupakan unsur utama pengelolaan ODTW agro wisata, oleh

karena SDM yang dibutuhkan di samping harus memiliki latar belakang pendidikan di

bidangnya, harus pula memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola pekerjaannya. Tata

cara pengelolaan komoditas usaha pertanian yang disajikan sebagai komoditi daya tarik

wisata pengelolaannya berbeda dengan hasil produksi pertanian pada umumnya. Faktor

pengetahuan yang luas dalam bidang pertanian, keterampilan dalam bercocok tanam, sikap

terhadap pekerjaan yang ditangani harus menjadi bagian penting dari SDM yang bekerja pada

pengusahaan ODTW agro. Para petani memiliki skill dalam bercocok tanam perlu

mendapatkan tambahan pengetahuan tentang ilmu tanaman, tumbuhan untuk pengembangan

informasi kepada pengunjung.

2. Aspek Keuangan

Pada umumnya investasi dan permodalan dalam usaha wisata agro, lebih dikaitkan

dengan usaha pertanian, peternakan, perikanan, holtikultura sebagai kegiatan yang berkaitan

dengan peningkatan produksi hasil pertanian, mengembangkan hasil ekspor pertanian dan

pendapatan petani. Dengan demikian aspek keuangan dalam pengelolaan agro wisata

merupakan kekuatan dasar yang akan menunjang terhadap kemajuan perusahaan.

3. Aspek Sarana dan Prasarana Transportasi

Ketersediaan sarana dan prasarana seperti jalan menuju wisata agro, listrik, air bersih

dan telekomunikasi akan berpengaruh terhadap keberadaannya. Sarana yang dibutuhkan

untuk menunjang pelayanan kepada wisatawan antara lain seperti fasilitas umum (toilet),

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

24

restoran, ruang informasi, sarana transportasi di dalam lokasi agro wisata atau sarana

transportasi menuju ke lokasi areal penjualan aneka hasil agro wisata. Sarana pariwisata

dalam bentuk rumah makan, hotel, pelayanan informasi restoran / agro wisata. Sarana

tersebut dibutuhkan bagi pengunjung untuk memperoleh pelayanan makanan dan minuman

manakala pengunjung mengelilingi ODTW agro wisata. Demikian juga dengan ketersediaan

sarana akomodasi, seringkali dibutuhkan wisatawan / pengunjung manakala kunjungannya

membutuhkan tinggal lebih lama untuk memperoleh pengalaman yang mendalam terhadap

ODTW tersebut. Di samping itu, bagi pengelola agro wisata, penyediaan sarana rekreasi

untuk anak-anak adalah merupakan perpaduan fasilitas yang harmonis antara kebutuhan

orang tua / dewasa dengan kebutuhan anak-anak. Pengelola ODTW agro wisata, sewajarnya

tetap berpikiran bahwa agro harus dapat dilayani dengan berbagai fasilitas yang

memungkinkan wisatawan / pengunjung betah tinggal lama di tempat tersebut dan mampu

menyeimbangkan kebutuhan berbagai karakteristik wisatawan.

4. Karakteristik Agro Industri

Agro industri merupakan bagian dari sektor industri, yang mengolah dan merubah

bahan mentah hasil pertanian menjadi produk antara dan produk alur bagi konsumen. Agro

industri lebih menampilkan berbagai hasil dari komoditi pertanian baik berupa makanan siap

saji, maupun kegiatan atau proses dari terbentuknya makanan tersebut, maupun aktivitas

menanam buah, pohon dan lain-lain yang menjadi daya tarik. Agro industri yang dapat

dikembangkan pada wisata agro Rancabali adalah proses pembuatan teh pada pabrik teh,

proses pengujian mutu teh, dan lain-lain merupakan satu paket wisata yang ditawarkan.

Kekuatan :

a. Pelayanan dilakukan secara profesional dengan pembagian tugas masing-masing. Petugas

penginapan akan selalu berusaha memberikan pesanan sesuai dengan pesanan

pengunjung. Misalnya jika pengunjung memesan teh dan jagung, maka setelah

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

25

pengunjung chek in akan disuguhkan teh hangat beserta jagung hangat dengan diantarkan

menggunakan kendaraan operasional. Petugas penginapan juga akan memberikan kasur,

bantal, dan guling tambahan jika pengunjung memesannya. Terdapat tenaga pemandu

wisata baik untuk wisata ilmiah kunjungan pabrik dan tea walk.

b. Pusat Informasi

Terdapat pusat informasi wisata di wisata agro yang berbentuk kantor pusat. Satu kantor

pusat di depan, dan satu kantor di dekat penginapan pengunjung.

c. Kesenian tradisional terdapat di sekitar perkebunan, namun hal tersebut dapat dipesan

sesuai permintaan pengunjung. Kesenian tersebut di antaranya ; Calung, Singa Depok,

dan Reog.

d. Makanan dan minuman khas yang dapat dinikmati oleh pengunjung yaitu bandrek, teh

Walini, dan stroberi yang dapat dibeli di sepanjang jalan dari Ciwidey menuju Rancabali.

e. Terdapat bangunan penginapan yang berbentuk bangunan tradisional Sunda seperti

Rumah Kayu Pringgondani dan Rumah Kelapa Pandawa dengan bentuk rumah panggung

dan atap julang ngapak.

f. Sebagian besar nama-nama penginapan berasal dari nama tokoh pewayangan, seperti

Cottage Rengganis, Rumah Kayu Pringgondani, Rumah Kelapa Pandawa. Selain itu

terdapat satu buah penginapan yang berasal dari nama pantun agung masyarakat Sunda

dahulu yaitu Villa Ciung Wanara.

g. Terdapat sarana dan prasarana seperti listrik 900 – 1200 watt / penginapan, telepon dan

televisi 21 inchi berikut parabolanya di penginapan, jalan – kondisi jalan dari depan

kantor sampai penginapan sudah diaspal. Petugas jaga malam menggunakan HT untuk

koordinasi antara petugas keamanan dan petugas jaga malam. Mushola terdapat di

kawasan Prana Tirta, untuk penginapan yang lain terdapat sajadah di dalam setiap villa.

Di kawasan Prana Tirta terdapat kolam renang air panas alami yang dikuras setiap setelah

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

26

selesai pengunjung chek out. Sarana parkir di setiap villa sudah cukup luas jika

dibandingkan dengan kapasitas pengunjung setiap villa. Bis mini pun bisa masuk ke

parkiran. Trayek umum yang dapat digunakan yaitu angkutan umum Ciwidey – Patengan.

h. Sudah ada upaya promosi wisata agro. Salah satu upaya pemasaran yaitu dengan

beberapa program TV melakukan syuting di kawasan Wisata Agro Rancabali seperti

program Nature Life Trans TV melakukan syuting di penginapan dan Kawah Rengganis,

Adzan Trans TV yang mengadakan syuting di Situ Lembang, dan program Ala Chef.

Brosur diberikan kepada pengunjung yang sedang melakukan survey. Iklan melalui radio.

Iklan melalui media internet melalui web PTPN VIII. Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata Kabupaten Bandung melakukan kerjasama dengan membuat peta wisata

Kabupaten Bandung dan mencantumkan kawasan wisata Rancabali.

Pada dasarnya perpaduan antara kekayaan komoditas pertanian dengan keindahan

alam dan kehidupan masyarakat di perkebunan teh memberikan nuansa kenyamanan dan

kenangan, yang pada gilirannya dapat mendorong kekayaan wisata agro Rancabali.

Kelemahan :

a. Kerajinan khas Rancabali belum dapat dinikmati oleh pengunjung karena memang belum

ada.

b. Sarana dan prasarana di kawasan wisata agro belum lengkap, penginapan wisata agro

PTPN VIII belum terdapat restoran, hanya terdapat warung tenda di pinggir jalan, tidak

terdapat fasilitas radio. Belum ada outlet resmi di sekitar penginapan untuk penjualan

barang-barang khas Rancabali seperti teh Walini, bandrek, atau stroberi. Belum terdapat

galeri untuk penjualan kesenian tradisional Sunda.

c. Kelembagaan dengan grup kesenian dan biro perjalanan sudah terjalin dengan baik,

namun tidak ada kontrak tertulis artinya biro perjalanan berjalan secara mandiri.

5.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal yang Mempengaruhi Pengembang Wisata Agro

Rancabali PTPN VIII

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

27

Peluang

a. Masyarakat sekitar wisata agro merupakan pemetik teh, sehingga bisa melakukan

pemetikan teh di sekitar penginapan, sehingga dapat menjadi daya tarik sendiri bagi

pengunjung.

b. Sebagian kecil pemetik teh mempunyai sampingan menjadi pemain Reog, Singa Depok,

dan Calung. Sehingga bisa dibuat paguyuban seni Rancabali untuk memberikan hiburan

kepada pengunjung.

c. Dapat dikembangkan tea corner di sekitar penginapan khususnya Prana Tirta.

d. Dapat dikembangkan outlet atau galeri penjualan oleh-oleh Rancabali, misalnya dibuat

kaos Rancabali, boneka, tokoh pewayangan, villa dalam bentuk miniatur, atau pun

beberapa kerajinan tradisional khas Sunda lainnya untuk menambah pendapatan dan

menarik bagi pengunjung.

e. Dapat menyerap tenaga kerja tambahan untuk tea corner maupun outlet penjualan.

f. Teknologi

Terdapat dukungan teknologi seperti teknologi informasi melalui sistem internet yang

memudahkan akses informasi kepada calon pengunjung. Terdapat teknologi pengolahan

teh yang berkembang baik. Dengan tersedianya informasi dapat menarik pengunjung

untuk mengetahui proses pembuatan teh dari daun menjadi serbuk teh dan di akhir

kegiatan diperlihatkan cara pemetikan teh kepada pengunjung.

g. Dukungan kebijakan pemerintah dengan mempermudah proses perizinan yang diperlukan

oleh pengelola dan memberikan dukungan dengan ikut mempromosikannya. Pemerintah

tidak sengaja menjadikan kawasan Ciwidey – Rancabali menjadi daerah wisata, namun

hal tersebut terbentuk dengan sendirinya seiring dengan beberapa tempat wisata yang

dibuka.

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

28

h. Rencana umum pihak wisata agro yaitu akan mengomersilkan Situ Lembang menjadi

objek wisata secara resmi.

Ancaman

a. Terdapat beberapa objek wisata baru di jalan sebelum agro wisata Rancabali seperti

wisata air Rancaupas, kemungkinan akan menurunkan jumlah pengunjung ke Situ

Lembang.

b. Terdapat beberapa penginapan baru sebelum penginapan Rancabali, sehingga

kemungkinan pengunjung memiliki beberapa pilihan tempat untuk menginap.

c. Terdapat kesenian modern seperti dangdut, sehingga kemungkinan kesenian tradisional

dapat terkikis dengan kedatangan kesenian modern tersebut jika tidak dilestarikan.

5.3. Strategi Penumbuhkembangan Kawasan Wisata Agro di PTPN VIII Rancabali

Strategi Penumbuhkembangan Kawasan Wisata Agro di PTPN VIII Rancabali

dirumuskan berdasarkan analisis SWOT (Streangths, Weakness, Oppurtunities, and Threats).

Analisis ini didasarkan pada logika memaksimalkan kekuatan dan peluang serta secara

bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berdasarkan hasil identifikasi faktor

lingkungan internal dan eksternal, maka dapat dirumuskan beberapa alternatif strategi

penumbuhkembangan kawasan agro wisata PTPN VIII Rancabali seperti disajikan pada

Tabel 6.

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

29

Tabel 6. Analisis SWOT Strategi Penumbuhkembangan Kawasan Wisata Agro PTPN VIII

Analisis SWOT

Kekuatan (Streanght) Kelemahan (Weakness)

a. Profesionalitas jasa

pelayanan terdapat tenaga

pemandu wisata ilmiah

kunjungan pabrik dan tea

walk.

b. Terdapat pusat informasi

wisata berupa 3 kantor

pusat informasi.

c. Kesenian tradisional

terdapat di sekitar

perkebunan, seperti Calung,

Singa Depok, dan Reog.

d. Ada makanan dan minuman

khas berupa bandrek, teh

Walini, dan stroberi.

e. Terdapat bangunan

penginapan berbentuk

bangunan tradisional Sunda

yang khas.

f. Terdapat sarana dan

prasarana listrik, telepon,

televisi, kondisi jalan yang

baik, mushola, kolam

renang air panas alami bagi

pengunjung setiap villa dan

area parkir yang luas

g. Ada promosi wisata agro

melalui beberapa program

TV, brosur, iklan melalui

radio dan internet dan peta

lokasi wisata.

a. Kerajinan khas Rancabali

belum dapat dinikmati oleh

pengunjung karena belum

ada.

b. Sarana dan prasarana di

kawasan wisata agro belum

lengkap, penginapan

Wisata Agro PTPN VIII

belum terdapat restoran,

hanya terdapat warung

tenda di pinggir jalan, tidak

terdapat fasilitas radio.

Belum ada outlet resmi di

sekitar penginapan untuk

penjualan barang-barang

khas Rancabali seperti teh

Walini, bandrek, atau

stroberi.

c. Kelembagaan dengan grup

kesenian dan biro

perjalanan sudah terjalin

dengan baik, namun tidak

ada kontrak tertulis. Biro

perjalanan berjalan secara

mandiri.

Peluang (Opportunity)

a. Masyarakat sekitar wisata

agro merupakan pelaku

pemetik teh, sehingga

menjadi daya tarik

tersendiri untuk

pengunjung.

b. Kesenian tradisional Reog,

Singa Depok, dan Calung

tersedia. Dapat

dikembangkan tea corner di

sekitar penginapan

khususnya Prana Tirta.

Strategi S-O

1. Tingkatkan profesionalitas

pengelola dan jasa

pelayanan wisata agro

Rancabali ditunjang dengan

sarana dan prasarana

komunikasi, informasi dan

keindahan lingkungan.

2. Meningkatkan pertunjukan

tradisional berbasis budaya

lokal di kawasan wisata

agro.

3. Optimalkan potensi wisata

Strategi W-O

1. Membangun sentra

penjualan oleh-oleh khas

daerah Ciwidey –

Rancabali.

2. Melengkapi sarana dan

prasarana yang belum ada

atau kurang di kawasan

wisata agro.

3. Memperjelas kontrak

kerjasama dengan

kelembagaan kesenian lokal

dan biro perjalanan guna

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

30

c. Dapat dikembangkan outlet

/ galeri penjualan oleh-oleh

Rancabali.

d. Terdapat teknologi

agroindustri dan teknologi

informasi untuk

memudahkan akses

informasi kepada calon

pengunjung.

e. Dukungan kebijakan

pemerintah, kemudahan

proses perizinan dan

menjadikan kawasan

Ciwidey – Rancabali

menjai daerah wisata.

ilmiah berbasis teknologi

budidaya dan agroindustri

pertanian.

4. Sosialisasi dan pertegas

dasar hukum penetapan

kawasan wisata agro

Ciwidey – Rancabali.

meningkatkan promosi

wisata agro.

Ancaman (Threats)

1. Terdapat objek wisata baru

di sekitar wisata agro

Rancabali seperti wisata air

Rancaupas dan Situ

Patenggang.

2. Terdapat kesenian modern

seperti dangdut, sehingga

kemungkinan kesenian

tradisional dapat terkikis

dengan kedatangan

kesenian modern tersebut

jika tidak dilestarikan.

Strategi S-T

1. Pembinaan kesenian

tradisional masyarakat lokal

yang mendukung kegiatan

wisata agro.

2. Mengembangkan informasi

wisata dan paket wisata

secara terintegrasi dengan

objek wisata baru yang

potensial di Ciwidey –

Rancabali.

Strategi W-T

1. Melaksanakan kerjasama

dengan pengelola biro

perjalanan.

2. Ada pengaturan atraksi

jenis kesenian antara

kesenian tradisional dan

kesenian modern.

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

31

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Karakteristik potensi wisata agro di Rancabali PTPN VIII Kabupaten Bandung terdiri atas

(1) wisata alam, (2) wisata rekreasi dan (3) wisata ilmiah. Wisata alam berupa Situ

Patenggang, Situ Lembang, dan Kawah Rengganis. Wisata rekreasi terdiri dari

penginapan, kolam air panas, dan tea walk yang terdapat di tengah-tengah hamparan

perkebunan teh. Tea walk merupakan wisata rekreasi berjalan mengitari perkebunan teh

yang dipandu oleh pemandu wisata. Wisata ilmiah berupa demo cara pemetikan pucuk

dan kunjungan ke pabrik teh.

2. Upaya menumbuhkembangkan kawasan wisata agro di Rancabali PTPN VIII dapat

dilakukan dengan melaksanakan empat strategi yaitu S-O, W-O, S-T, S-W. strategi S-O

dilakukan dengan meningkatkan profesionalitas pengelola dan jasa pelayanan wisata agro

Rancabali ditunjang dengan sarana dan prasarana komunikasi, informasi, dan keindahan

lingkungan, meningkatkan pertunjukan tradisional berbasis budaya lokal di kawasan

wisata agro. Optimalkan potensi wisata ilmiah berbasis teknologi budidaya dan

agroindustri pertanian. Sosialisasi dan pertegas dasar hukum penetapan kawasan wisata

agro di Rancabali – Ciwidey. Strategi W-O dilaksanakan dengan cara membangun sentra

penjualan oleh-oleh khas Ciwidey – Rancabali, melengkapi sarana dan prasarana yang

belum ada atau kurang di kawasan wisata agro, memperjelas kontrak kerjasama dengan

kelembagaan kesenian lokal dan biro perjalanan guna meningkatkan kunjungan wisata.

Strategi S-T berupa pembinaan kesenian tradisional masyarakat lokal yang mendukung

kegiatan wisata agro dan mengembangkan informasi wisata dan paket wisata secara

terintegrasi dengan objek wisata baru yang potensial di Ciwidey – Rancabali. Strategi W-

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

32

T dijalankan dengan melaksanakan kerjasama dengan pengelola biro perjalanan dan

pengaturan atraksi jenis kesenian antara kesenian tradisional dan kesenian modern.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka beberapa saran dalam pengembangan kawasan

wisata agro di antaranya :

a. Optimalisasi sumberdaya alam yang berupa keindahan alam yang mempesona dan

keragaman aktivitas pertanian di kawasan wisata agro dengan cara memunculkan

kreativitas lokal dalam bentuk atraksi kesenian berupa tarian, upacara adat,

permainan, dan lain-lain yang terintegrasi dalam paket wisata.

b. Untuk antisipasi persaingan jangka panjang perlu ditingkatkan promosi wisata dengan

terlebih dahulu melengkapi fasilitas yang tersedia sehingga kepuasan konsumen yang

terjaga akan mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisata.

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI STRATEGI ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/14-Strategi... · LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI 1. a. ... makanan hasil pertanian mengandung

33

DAFTAR PUSTAKA

David R Fred. 2004. Manajemen Strategi : Konsep ,edisi ke-7 versi bahasa Indonesia,

Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta.

Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2010. Direktori Profil Wisata Agro. Melalui

http://database.deptan.go.id/wisata agro/viewfitur.asp?id=1

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, 2008. Kebudayaan dan Pariwisata Jawa

Barat dalam Angka, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat.

Gumelar S Satrayuda, 2010. Konsep Pengembangan Wisata Agro, Universitas Pendidikan

Indonesia.http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/GUMELAR S/HAND OUT

MATKUL KONSEP RESORT AND LEISURE/PENGEMBANGAN KAWASAN

AGRO WISATA.pdf

Rangkuti Freddy, 2004. Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT

Gramedia, Jakarta

Widawati, 2012. Intensitas Kunjungan dan Nilai Ekonomi (dengan Pendekatan Travel Cost

method) di Penginapan Agrowisata PTPN VIII Rancabali Bandung, Skripsi Fakultas

Pertanian. Unpad Bandung