laporan akhir ekonomi pertanian

22
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN EKONOMI PERTANIAN “STRUKTUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA PADANG JAYA, KECAMATAN PADANG JAYA, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU” DISUSUN OLEH : GRACEBY LIMBONG E1D013077 ROLAS SINAGA E1D013082 JESSICA R M E1D013121 LAMBOK MARUDUT SILALAHI E1D013123 MAJU LUBIS E1D013125 JULINDRA SIMBOLON E1D013170 DOSEN PEMBIMBING Ir. AGUS PURWOKO, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU BENGKULU 2014

Upload: gracebylimbong

Post on 19-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Laporan ini dilakukan dalam pengambilan data ke setiap petani di Desa Padang Jaya, Bengkulu Utara. Laporan ini membahas mengenai pendapatan para petani, dikumpulkan dalam sebuah tabulasi dan di jelaskan berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

EKONOMI PERTANIAN

“STRUKTUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN RUMAH

TANGGA PETANI DI DESA PADANG JAYA, KECAMATAN

PADANG JAYA, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI

BENGKULU”

DISUSUN OLEH :

GRACEBY LIMBONG E1D013077

ROLAS SINAGA E1D013082

JESSICA R M E1D013121

LAMBOK MARUDUT SILALAHI E1D013123

MAJU LUBIS E1D013125

JULINDRA SIMBOLON E1D013170

DOSEN PEMBIMBING

Ir. AGUS PURWOKO, M.Sc.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

BENGKULU

2014

Page 2: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi pada satu pihak akan

meningkatkan jumlah angkatan kerja (labour force) hampir pada seluruh

sektor ekonomi. Meningkatnya angkatan kerja tidak seluruhnya dapat

diserap oleh sektor pertanian. Data ketenagakerjaan di Indonesia

menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian dalam menyediakan lapangan

kerja menurun terus, dari hampir 67% tahun 1971 menjadi 46% tahun 1994.

Sementara peranan sektor manufaktur menunjukkan peningkatan 2 kali lipat

dan sektor jasa meningkat menjadi 75% (Sulistiah Ningsih, 1955).

Perkembangan teknologi diluar sektor pertanian umumnya dapat

menciptakan lapangan kerja baru. Kesempatan ini selain dimanfaatkan oleh

masyarakat kota juga dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Peningkatan

pembangunan sarana jalan raya dan transformasi mendorong arus migrasi

dari desa ke kota untuk memanfaatkan kesempatan kerja di sektor jasa,

perdagangan, kontruksi dan industry. Bersamaan dengan peningkatan

kesempatan kerja ini maka muncul kesempatan kerja yang lain yang berupa

kegiatan yang disebut sektor informal.

Menurut Sitorus, 1994, seluruh kasus rumah tangga miskin menerapkan

strategi nafkah ganda yaitu tidak mengharapkan hanya dari satu pekerjaan

melainkan dari beberapa macam pekerjaan tergantung musim dan

kesempatan. Melihat kenyataan tersebut, maka pengembangan kegiatan

didalam dan diluar sektor pertanian perlu diperlukan perhatian yang lebih

besar guna meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan petani. Bila

sektor pertanian dan non-pertanian akan dikembangkan maka informasi

dasar mengenai kegiatan pertanian dan nonpertanian dalam skala yang lebih

luas, baik dari cakupan wilayah penelitian maupun aspek yang diteliti perlu

diketahui.

Menurut Lokollo (2001), asumsi lama dan klasik yang menyatakan

bahwa penduduk dipedesaan adalah kebanyakan petani subsisten (yang

dapat memproduksi untuk konsumsi sendiri) sudah tidak perlu lagi.

Page 3: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

Walaupun demikian, seringkali dijumpai rumah tangga di pedesaan menjual

bahan makanan berkualitas lebih baik yang diproduksinya, sehingga uang

hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan yang

berkualitas lebih rendah. Hal ini menunjukkan adanya upaya

memaksimumkan konsumsi segi kuantitas.

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan menyangkut perilaku

rumah tangga petani yang perlu diteliti adalah bagaimana alokasi waktu

kerja, kontribusi pendapatan, dan pola pengeluaran rumah tangga petani,

dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumah tangga

petani (waktu kerja, produksi, dan pengeluaran) rumah tangga petani.

1.2 Tujuan Praktikum

Secara umum tujuan praktikum ini adalah untuk menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumah tangga petani di Desa

Padang Jaya. Tujuan spesifik adalah untuk menganalisis :

1. Untuk mengidentifikasi karakteristik petani.

2. Untuk mendeskripsikan struktur penerimaan keluarga petani.

3. Untuk mendeskripsikan struktur pengeluaran keluarga petani.

Page 4: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH PRAKTIKUM

2.1 Keadaan Penduduk

2.1.1 Berdasarkan kelompok umur

Adupun data perkembangan penduduk berdasarkan

kelompok umur di Desa tersebut adalah sebagai berikut :

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

No Kelompok Umur Jumlah

Total Laki-laki Perempuan

1 0-4 165 151 316

2 5-9 229 212 441

3 10-14 199 200 399

4 15-19 229 210 439

5 20-24 238 246 484

6 25-29 248 241 489

7 30-34 320 285 605

8 35-39 242 236 478

9 40-44 208 191 399

10 45-49 214 201 415

11 50-54 162 139 301

12 55-59 131 131 262

13 50-64 116 96 212

14 65-69 73 51 124

15 70-74 47 35 82

16 >75 91 47 138

Page 5: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

2.1.2 Berdasarkan Pendidikan

Data perkembangan penduduk berdasarkan Pendidikan di

Desa tersebut adalah sebagai berikut :

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.1.3 Berdasarkan Mata Pencaharian/Pekerjaan

Data perkembangan penduduk berdasarkan Mata

Pencaharian/Pekerjaan di Desa tersebut adalah sebagai

berikut :

No Pendidikan Jumlah

Total Laki-laki Perempuan

1 Tidak/belum sekolah 416 419 835

2 Belum tamat SD 264 253 517

3 SD/Sederajat 856 876 1732

4 SLTP/Sedarajat 608 513 1121

5 SLTA/Sedarajat 641 482 1123

6 D1/D2 12 14 26

7 D3 17 25 42

8 D4/S1 98 86 184

9 S2 - 3 3

10 S3 - 1 1

No Jenis Pekerjaan Jumlah

Total Laki-laki Perempuan

1 Belum bekerja 425 397 822

2 Pelajar 508 499 1007

3 Petani 944 745 1689

4 Wiraswasta 813 312 1125

5 Mengatur RT - 525 525

6 Pedagang 17 46 63

7 PNS 84 75 159

8 TNI 8 1 9

9 POLRI 14 1 15

10 Guru 8 16 24

Page 6: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.2 Keadaan Lahan

Keadaan Lahan Desa Padang Jaya adalah sebagai berikut :

2.2.1 Batas Wilayah

No Batas Desa/Kelurahan Kecamatan

1 Sebelah Utara Talang Tua Padang Jaya

2 Sebelah Selatan Talang Tua Dan Arga

Mulya

Padang Jaya

3 Sebelah Timur Adc/Marga Sakti Padang Jaya

4 Sebelah Barat Sido Mukti Padang Jaya

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.2.2 Tata Guna Lahan

No Jenis Lahan Luas Lahan (ha/m2)

1 Tanah Sawah 50

2 Tanah kering 1246

3 Tanah Basah 30

4 Tanah Perkebunan 650

5 Tanah Fasilitas Umum 89,5

6 Tanah Hutan 0

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

11 Bidan - 5 5

12 Karyawan BUMN 1 - 1

13 Karyawan Swasta 52 15 67

14 Karyawan Honorer 9 23 32

15 Pensiunan 8 3 11

16 Buruh 10 5 15

17 Sopir 5 - 5

18 Tukang kayu/batu 1 - 1

19 Tukang rias - 1 1

20 Lain-lain 6 2 8

Page 7: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

2.2.3 Keadaan Topografi

No Keadaan Topografi Luas (ha/m2)

1 Bentangan Wilayah

- Desa/Kelurahan dataran rendah 1280

- Desa/Kelurahan Kawasan Rawa 50

- Desa/ Kelurahan Aliran Sungai 20

2 Letak

- Desa/ Kelurahan kawasan perkantoran 30

- Desa/ kelurahan kawasan

pertokoan/bisnis

1

- Desa/kelurahan kawasan campuran 10

- Desa/ kelurahan kawasan industri 1

- Desa kelurahan rawan banjir 50

- Desa/kelurahan bebas banjir 1300

- Desa/kelurahan rawan jalur gempa

bumi

150

3 Orbitasi

- Jarak ke ibu kota kecamatan 0-2 Km

- Lama jarak tempuh ke ibu kota

kecamatan dengan kendaraan

bermotor

0,12 jam

- Lama jarak tempuh ke ibu kota

kecamatan dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor

0,30 jam

- Kendaraan umum ke ibu kota

kecamatan

Tidak ada

- Jarak ke ibu kota kabupaten/kota 17 Km

- Lama jarak tempuh ke ibu kota

kabupaten dengan kendaraan bermotor

0,30 Jam

- Lama jarak tempuh ke ibu kota 1,00 jam

Page 8: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

kabupaten dengan berjalan kaki atau

kendaraan nonbermotor

- Kendaraan umum ke ibu kota

kabupaten/kota

5 Unit

- Jarak ke ibukota provinsi 80 Km

- Lama jarak tempuh ke ibu kota prvinsi

dengan kendaraan bermotor

2 jam

- Lama jarak tempuh ke ibu kota

provinsi dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor

5 jam

- Kendaraan umum ke ibu kota provinsi 5 unit

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.3 Keadaan Sarana dan Prasarana

Kondisi Sarana dan Prasarana Umum di Desa Padang Jaya secara garis

besar adalah sebagai berikut :

No Sarana/Prasarana Jumlah/Volume Keterangan

1. Balai desa 1 Unit Layak Pakai

2. Kantor desa 1 Unit Layak Pakai

3. Puskesmas pembantu 1 Unit Layak Pakai

4. Masjid 10 Unit Layak Pakai

5. Mushola 12 Unit Layak Pakai

6. Pos kamling 15 Unit Layak Pakai

7. TK 2 Unit Layak Pakai

8. PAUD 2 Unit Layak Pakai

9. SD Negeri 3 Unit Layak Pakai

10. SLTP Negeri 1 Unit Layak Pakai

11. SMA Negeri 1 Unit Layak Pakai

12. Madrasah Diniah Awaliyah 2 Unit Layak Pakai

13. Tempat pemakaman umum 3 Lokasi Layak Pakai

14. Sungai 5.000 m2 Layak Pakai

15. Jalan tanah 3.000 m2 Layak Pakai

16. Jalan koral 7.000 m2 Layak Pakai

Page 9: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

17. Jalan poros 5.000 m2 Layak Pakai

18. Jalan aspal penetrasi 2.000 m2 Layak Pakai

Sumber : Olahan Data Primer Profil Desa Padang Jaya 2014

2.4 Keadaan Usaha Tani

Keadaan usaha tani Desa Padang Jaya adalah sebagai berikut :

1. Pertanian

Lahan pertanian tanaman pangan

Jumlah keluarga yang memiliki tanah pertanian adalah 750

keluarga, dimana 735 keluarga memiliki kurang dari 10 ha,

15 keluarga memiliki 50 – 100 ha lahan pertanian. Jumlah

keseluruhan lahan dari tanaman pangan 185 ha lahan dengan

penghasilan keselurahan dari tanaman pangan sekitar 59

Ton/ha. Hasil dari tanaman pangan dipasarkan dengan dijual

langsung ke konsumen, pasar, tengkulak dan melalui

pengecer.

Lahan buah-buahan

Jumlah keluarga yang memiliki lahan buah-buahan adalah 50

keluarga dengan luas lahan kurang dari 100 ha. Luas

keseluruhan tanaman buah-buahan di desa tersebut adalah 58

ha dengan total hasil keseluruhan 31 ton/ha. Hasil dari

tanaman buah-buahan dipasarkan dengan dijual langsung ke

konsumen, pasar, tengkulak dan melalui pengecer.

Lahan apotik hidup dan sejenisnya

Total keseluruhan tanaman apotik hidup dan sejenisnya yang

terdiri dari berbagai jenis tanaman adalah 8.5 ha dengan hasil

keseluruhan dari semua jenis tanaman 21.5 ton/ha

2. Perkebunan

Jumlah keluarga yang memiliki lahan perkebunan sebanyak 760

keluarga, dengan 700 keluarga memiliki kurang dari 5 ha lahan

perkebunan dan 10 keluarga memiliki 10 sampai 50 ha lahan. Lahan

Page 10: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

perkebunan yang ada di Desa Padang Jaya adalah sepenuhnya milik

rakyat yang terdiri dari kelapa, kelapa sawit, kopi, cokalat, pinang

dan karet. Total keseluruhan luas lahan perkebunan tersebut adalah

940 ha dengan hasil keseluruhan 90 kwintal/ha. Hasil perkebunan

tersebut dijual melalui tengkulak, pengecer dan sebagian langsung

ke konsumen.

3. Kehutanan

Lahan kehutanan di Desa Padang Jaya terdiri dari 50 ha milik

negara, 4 ha milik adat/ulayat, dan 1.296 ha milik masyarakat

perorangan. Pengolahan hutan menimbulkan dampak pencemaran

udara, longsor/erosi, hilangnya sumber mata air, terjadinya

kekeringan, terjadi lahan kritis dan hilangnya daerah tangkapan air

(cacthmen area).

4. Peternakan

Masyarakat di desa Padang Jaya rata-rata memiliki ternak seperti

sapi, ayam kampung, ayam broiler, bebek dan kambing. Jumlah

keseluruhan pemilik ternak di Desa Padang Jaya adalah 1.385 orang

dengan perkiraan jumlah keseluruhan populasi ternak 10.100 ekor.

Dari ternak yang dimiliki masyarakat dapat menghasilkan telur

5.000 kg/tahun dan daging 3.000 kg/tahun. Adapun ketersediaan luas

tanaman pakan ternak adalah 10 ha dengan produksi hijauan

makanan ternak sekitar 30 ton/ha. Beberapa masyarakat Desa

Padang Jaya ( 3 orang ) mengolah hasil ternak tersebut sebagai

kerupuk kulit. Hasil ternak banyak dijual langsung ke konsumen,

pasar hewan, tengkuluk dan melalui pengecer. Ternak di Desa

Padang Jaya memiliki ketersediaan lahan

pemeliharaan/pengembalaan sekitar 10 ha lahan.

5. Perikanan

Perikanan di Desa Padang Jaya berasal dari budidaya ikan air tawar

seperti empang/kolam memiliki luas 50 ha/m2 dengan hasil 500

ton/tahun.

Page 11: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

BAB III

METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Metode Penentuan Lokasi

Praktikum dilaksanakan di Desa Padang Jaya, Kecamatan Padang Jaya,

Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada tanggal 5 sampai

tanggal 7 Desember 2014. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja oleh

dosen pengampu karena pada desa tersebut terdapat beberapa sektor bidang

pertanian. Lokasi praktikum secara detail terletak di Dusun 3, Desa Padang

Jaya.

3.2 Metode Penentuan Responden

Responden dipilih secara acak di Dusun 3, Desa Padang Jaya.

Responden yang kami wawancarai umumnya adalah petani yang melakukan

usaha pertanian dibidang sektor perkebunan.

3.3 Metode Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam praktikum ini mencakup data primer dan

data sekunder. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui tatap muka antara pengumpul data (pencatat data) dengan

responden, dimana alat pengumpul data yang digunakan yaitu kuesioner.

Responden merupakan anggota warga desa-desa tempat praktikum

dilaksanakan, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan secara

accedental (kebetulan). Jumlah sampel di lokasi praktikum yaitu 24 Kepala

Keluarga.

Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi responden tentang

pengeluaran dan penerimaan rumah tangga petani adalah yang pertama,

faktor pendorong : kebiasaan petani dalam bertani, lamanya pendidikan

formal, kemampuan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan kedua,

aspek penarik : kondisi rumah, asset yang lain, pengeluaran pangan dan

non-pangan, ratio tanaman perkebunan.

Page 12: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

3.4 Metode Analisis Data

Data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi

dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif akan

menjelaskan secara umum kondisi yang ada di lapangan dilengkapi dengan

penyajian tabel-tabel statistik dan dinarasikan. Selanjutnya dikaji ulang

terhadap pengelolaan lahan oleh kepala keluarga baik itu sesuai dengan

peruntukkannya (tanaman perkebunan).

Page 13: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.1 Karakteristik Petani

Tabel 1. Analisis Karakteristik Rumah Tangga

No Karakteristik Rata-Rata

1 Umur (Tahun) 46

2 Jumlah Tanggungan Keluarga (Orang) 3

3 Pendidikan SD

4 Penguasaan Lahan (ha)

Pekarangan 0,28

Kolam 0,0003

Kebun 3,26

Sawah 0,005

Rawa 0,01

5 Keadaan Rumah (%)

Permanen 16,67

Semi Permanen 45,83

Non Permanen 37,5

6 Kepemilikan Asset Lain (%)

Mobil 4,16

Sepeda Motor 66,67

TV/Radio 100

Parabola 33,3

Page 14: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

7 Kepemilikan Ternak (%)

Sapi 45,83

Kambing 29,16

Ayam Kampung 45,83

8 Kepemilikan Kandang Ternak (%)

Sapi 45,83

Kambing 29,16

Ayam Kampung 45,83

Sumber : Analisis Data Primer Kusioner 2014

a. Keadaan Umur Petani

Menurut hasil olahan data primer dari kuisioner bahwa rata-

rata umur petani di Dusun Tiga, Desa Padang Jaya adalah 46

tahun. Umur ini merupakan umur yang tergolong produktif.

Dimana, dapat dilihat dari umur ini bahwa program KB di

desa tersebut berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh

masyarakat setempat.

b. Keadaan Pendidikan Petani

Tabel.1.2 Keadaan Pendidikan

No. Pendidikan

Tertinggi

Jumlah Persentase

(%)

1 Tidak Sekolah 2 2,38

2 Belum Sekolah 9 10,73

3 TK 1 1,19

4 SD 31 36,90

5 SLTP 13 15,47

6 SLTA 25 29,76

7 D I/ D II 1 1,19

8 D III - -

Page 15: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

9 D IV/ S 1 2 2,38

10 S 2 - -

11 S 3 - -

Total 84 100%

Sumber : Olahan Data Primer Kusioner 2014

Berdasarkan hasil olahan data primer kuisioner kami

mendapatkan hasil bahwa keadaan tingkat pendidikan

tertinggi petani di Dusun Tiga, Desa Padang Jaya adalah

Sekolah Dasar (SD).

c. Keadaan Pengalaman Usahatani

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan sesuai data

profil Desa Padang Jaya bahwa pengalaman usaha tani di

desa tersebut sudah cukup lama. Hal ini disebabkan sebagian

besar masyarakat di Desa Padang Jaya khususnya di Dusun

Tiga adalah transmigran dari program pemerintah dari tahun

1978.

Jika ditinjau dari jenis pekerjaan, sebagian besar masyarakat

adalah berprofesi sebagai petani yaitu sebanyak 1525 orang.

Adapun lahan usaha tani yang ada di Desa Padang Jaya

merupakan alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan

karet, sawit, palawija, dan holtikultura. Dalam kegiatan usaha

tani di Desa Padang Jaya banyak memiliki masalah, seperti :

Sulit mendapat pupuk bersubsidi.

Hama babi dan tikus susah dikendalikan.

Bibit perkebunan yang tidak terjamin mutunya.

Masih rendahnya harga hasil tanam usaha tani pada saat

panen.

Masih lemahnya kebersamaan dalam melaksanakan

pola tanam.

Page 16: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

d. Keadaan Tanggungan Keluarga Petani

Menurut hasil pengamatan dan olahan data primer kuisioner

keadaan tanggungan keluarga petani di Dusun Tiga, Desa

Padang Jaya adalah rata-rata 3 orang. Hal ini disebabkan

berjalannya program Keluarga Berencana di Dusun Tiga,

Desa Padang Jaya berjalan dengan lancar, dimana

tanggungan 3 orang tersebut terdiri dari 1 istri dan 2 orang

anak.

e. Keadaan Pekerjaan di Luar Usahatani

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan diketahui

bahwa masyarakat yang bekerja diluar usaha tani hanya

sedikit. Jenis pekerjaan di luar usaha tani di desa tersebut

yaitu pedagang dan pegawai swasta.

f. Keadaan Pengguasaan Lahan Pertanian

Keadaan penguasaan lahan di Desa Padang Jaya Dusun Tiga

adalah semuanya berkepemilikan sendiri. Ini disebabkan

karena mereka memperoleh lahan ini dari pemerintah (hibah).

Namun, ini diwariskan secara turun-temurun dari orangtua

mereka masing-masing. Selanjutnya orangtua mereka

memperoleh lahan ini ketika mereka menjadi masyarakat

yang di imigrasikan ke Desa Padang Jaya Dusun Tiga.

Penguasaan lahan pertanian tersebut dibagi dalam 5 lahan

yaitu, pekarangan, kolam, kebun, sawah dan rawa. Besar rata-

rata penguasaan lahan pekarangan adalah 0,28 ha, rata-rata

lahan untuk kolam adalah 0,0003 ha, rata-rata lahan untuk

kebun adalah 3,26 ha, rata-rata lahan untuk sawah adalah

0,005 ha dan rata-rata lahan untuk rawa adalah 0,01 ha.

Page 17: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

4.2.2 Struktur Penerimaan Keluarga Petani

Tabel 2. Analisis Penerimaan Rumah Tangga

No Penerimaan Total Rata-Rata

(Rp/bln) Persentase (%)

1 Usaha Tani 8.171.874 96,87

- Tanaman Pangan ------------ -

- Peternakan 877.291 10,40

- Perkebunan 7.294.583 86,47

- Perikanan ----------- -

2 Non Usaha Tani 263.333 3,13

- PNS ----------- -

- Pedagang 50.000 0,60

- Pegawai Swasta 213.333 2,53

Total 8.435.207 100 %

Sumber : Analisis Data Primer Kusioner 2014

a. Penerimaan Dari Sub Sektor Pertanian

Penerimaan merupakan pemasukan yang diterima oleh

keluarga petani dari hasil kegiatan usahatani. Penerimaan dari

subsektor pertanian di Dusun 3 Desa Padang Jaya sebagian

besar berasal dari perkebunan dan peternakan.

Dalam kegiatan uasahatani tersebut tidak ada penerimaan

yang berasal dari tanaman pangan karena masyarakat di

dusun 3 beralih fungsi menjadi perkebunan.

Penerimaan rata-rata petani yaitu sekitar Rp. 8.171.874 per

bulan dengan persentase penerimaannya sekitar 96,87 % dari

total seluruh penerimaan. Penerimaan tersebut didapat dari

rata-rata hasil usaha tani sub sektor perkebunan sebanyak Rp.

7.294.583 dengan persentase 86,47 % dan usaha tani sub

sektor peternakan sebanyak Rp. 877.291 dengan persentase

10,4 %.

Page 18: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

b. Penerimaan Dari Sub Sektor Peternakan

Hampir semua responden yang kami wawancarai memiliki

ternak seperti ternak Sapi, Kambing, dan Ayam.

Kegiatan peternakan ini hanyalah berskala kecil-kecilan

sehingga tidak memberi kontribusi besar terhadap

penerimaan yang diterima petani. Hal ini terjadi karena

masyarakat hanya beternak sebagai sampingan dari usaha

perkebunan.

Jika dirata-ratakan jumlah penerimaan yang diterima oleh

masyarakat dari sektor peternakan yaitu berkisar Rp. 877.291

per bulannya dengan persentase 10,4 %.

c. Penerimaan Dari Non Usaha Tani

Total rata-rata penerimaan dari luar usaha tani sebesar Rp.

263.333 per bulan yang persentasenya berkisar 3,13 % dari

total seluruh penerimaan. Penerimaan yang diperoleh tersebut

adala berasal dari Usaha Dagang dan Pegawai Swasta. Rata-

rata yang diperolehdari usaha dagang yaitu berkisar

Rp.50.000 per bulan dengan persentase 0,60 % dan pegawai

swasta rata-rata penerimaannya berkisar Rp. 213.333 per

bulan dengan persentase 2,53 % dari total hasil penerimaan

non usaha tani.

d. Total Penerimaan Keluarga Petani

Total rata-rata penerimaan yang diterima oleh Keluarga

Petani berasal dari jumlah penerimaan usaha tani dan non

usaha tani. Total rata-rata penerimaan tersebut sebanyak Rp.

8.435.207 per bulan.

Page 19: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

4.2.3 Struktur Pengeluaran Keluarga Petani

Tabel 3. Analisis Pengeluaran Rumah Tangga

No Pengeluaran Total Rata-Rata

(Rp/bln) Persentase (%)

1 Pangan 3.264.000 65,77

Beras 440.292 8,87

Ikan 124.333 2,50

Daging 144.167 2,90

Telur 123.071 2,48

Susu 217.429 4,38

Sayur 131.143 2,64

Buah 122.286 2,46

Kacang-kacangan 17.714 0,35

Bumbu 114.286 2,30

Minyak 107.929 2,17

2 Non Pangan 1.698.500 34,23

Pendidikan 170.143 3,42

Transportasi 592.857 11,94

Komunikasi 168.886 3,41

Kesehatan 197.714 3,98

Sosial 407.857 8,21

Listrik 161.043 3,24

Total 4.962.5000 100 %

Sumber : Analisis Data Primer Kusioner 2014

a. Pengeluaran Untuk Sektor Pangan

Pengeluaran sektor pangan merupakan biaya-biaya yang

dikeluarkan para petani untuk memenuhi kebutuhan

pangannya dengan total rata-rata per bulan sebesar Rp.

3.264.000 yang merupakan 65,77 % dari total pengeluaran.

Page 20: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

Pengeluaran ini terdiri dari pengeluaran rata-rata per bulan

untuk beras Rp. 440.292 (8,87 %), ikan Rp. 124.333 (2,50

%), daging Rp. 144.167 (2,90 %), telur Rp. 123.071 (2,48 %),

susu Rp. 217.429 (4,38 %), sayur Rp. 131.143 (2,64 %), buah

Rp. 122.286 (2,46 %), kacang-kacangan Rp. 17.714 (0,35 %),

bumbu Rp. 114.286 (2,30 %) dan minyak Rp. 107.929 (2,17

%).

b. Pengeluaran Untuk Sektor Non-Pangan

Selain sektor pangan, biaya juga dikelurakan untuk sektor

non-pangan dengan total rata-rata per bulan sebesar Rp.

1.698.500 yang merupakan 34,23 % dari total keseluruhan

pengeluaran. Pengeluaran sektor non pangan terdiri dari rata-

rata pengeluaran per bulan dari pendidikan Rp. 170.143 (3,42

%), transportasi Rp. 592.857 (11,94 %), komunikasi Rp.

198.886 (3,41 %), sosial Rp. 407.857 (8,21 %), kesehatan Rp.

197.714 (3,98 %) dan listrik Rp. 161.043 (3,24 %) dari total

rata-rata pengeluaran sektor non pangan.

c. Total Pengeluaran Keluarga Petani

Total rata-rata pengeluaran keluarga petani per bulan

didapatkan dari jumlah pengeluaran sektor pangan (Rp.

3.264.000) dan pengeluaran sektor non pangan (Rp.

1.698.500) yaitu sebesar Rp. 4.962.500.

Page 21: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang kami laksanakan di Dusun Tiga, Desa

Padang Jaya dapat disimpulkan :

1. Karakteristik petani Padang Jaya rata-rata tingkat pendidikannya SD,

tanggungan keluarga sekitar 3 jiwa per petani dan luas lahan terbesar

yang dimiliki oleh setiap petani adalah lahan perkebunan dengan

luas rata-rata sekitar 3,26 ha. Desa Padang Jaya, Dusun Tiga secara

umum penduduk yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani

memanfaatkan potensi sumber daya alam yang sangat cocok untuk

lahan pertanian tersebut. Setiap petani Desa Padang Jaya, Dusun

Tiga rata-rata berumur 46 tahun. Dengan jumlah rata-rata anggota

keluarga sebanyak 3 orang per keluarga. Pendidikan formal petani

kebanyakan tamat SD - SMA. Namun, sama sekali tidak pernah

mengikuti pendidikan non-formal berupa penyuluhan pertanian.

Pekerjaan di luar Usaha tani sebagai pedagang, pegawai swasta atau

buruh. Perolehan lahan tidak dibeli maupun disewa namun,

kepemilikan sendiri yang diperoleh dari pemerintah pada masa

imigrasi dahulu.

2. Rata-rata jumlah penerimaan setiap petani Desa Padang Jaya yaitu

sekitar Rp. 8.435.207 .Penerimaan ini adalah penerimaan yang

berasal dari pertanian dan non pertanian.

3. Rata-rata jumlah pengeluaran petani Desa Padang Jaya untuk sektor

pertanian sekitar Rp. 4.962.500. Pengeluaran petani desa Padang

Jaya ada 3 yaitu untuk kegiatan pangan dan non pangan.

Page 22: Laporan Akhir Ekonomi Pertanian

Daftar Pustaka

Lokollo, E. M. 2001. Market Dependency and Household Food

Consumption in East Java, Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 19 (2) :

17-35.

Pemerintah Desa Padang Jaya. 2014. Perkembangan Penduduk Desa

Padang Jaya. Bengkulu Utara

Pemerintah Desa Padang Jaya. 2014. RPJMDes Padang Jaya Kecamatan

Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara 2010-2015. Bengkulu Utara

Sitorus, M. T. F. 1994. Peranan Ekonomi Dalam Rumah Tangga Nelayan

Miskin di Pedesaan Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor, 21 (8) : 11-17.

Sulistyaningsih, E. 1995. Analisis Gende Materi Kuliah Ekonomi

Sumberdaya Manusia. Tidak dipublikasikan. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.