laporan 1 plasmolisis

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan dapat lebih memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasikan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida, mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, bagaimana biji berkecambah, mangapa tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan. Pada dasarnya gejala gejala yang ditampakkan oleh tumbuhan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Beberapa proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip prinsip kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuhan. dengan meyakini bahwa bahwa setiap proses metabolisme pada tumbuhan dapat dijelaskan secara kimia dan fisika, maka jelas bahwa pengetahuan dasar tentang prinsip prinsip kimia dan fisika merupakan bekal utama untuk mengkaji secara mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan. Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fisiologi tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya bakteri hingga pada tumbuhan tingkat tinggi. bila dikaitkan dengan 5 kelompok organisme berdasarkan klasifikasi yang baku, maka fisiologi tumbuhan mengkaji tentang metabolisme pada organisme yang tergolong monera, sebagian protista (yakni beberapa jenis ganggang dan lumut), fungi (jamur), dan plantae. walaupun demikian pada kenyataannya yang menjadi sasaran utama ahli fisiologi

Upload: fitrianingsih

Post on 29-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fisiologi tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN 1 PLASMOLISIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan dapat lebih memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasikan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida, mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, bagaimana biji berkecambah, mangapa tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.

Pada dasarnya gejala gejala yang ditampakkan oleh tumbuhan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Beberapa proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip prinsip kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuhan. dengan meyakini bahwa bahwa setiap proses metabolisme pada tumbuhan dapat dijelaskan secara kimia dan fisika, maka jelas bahwa pengetahuan dasar tentang prinsip prinsip kimia dan fisika merupakan bekal utama untuk mengkaji secara mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan.

Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fisiologi tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya bakteri hingga pada tumbuhan tingkat tinggi. bila dikaitkan dengan 5 kelompok organisme berdasarkan klasifikasi yang baku, maka fisiologi tumbuhan mengkaji tentang metabolisme pada organisme yang tergolong monera, sebagian protista (yakni beberapa jenis ganggang dan lumut), fungi (jamur), dan plantae. walaupun demikian pada kenyataannya yang menjadi sasaran utama ahli fisiologi tumbuhan adalah organisme dari kelompok plantae, terutama ganggang hijau, tumbuhan berdaun jarum, monokotil dan dikotil.

Fisiologi tumbuhan dapat dibagi menjadi beberapa cabang sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasannya yaitu :

1). Fisiologi tanaman

Cabang fisiologi ini mengkaji proses proses metabolisme pada tanaman budidaya, jadi tidak termasuk tumbuhan yang tergolong monera, protista dan fungi, serta tumbuhan tingkat tinggi yang tidak dibudidayakan.

2). fisiologi lepas panen

Cabang fisiologi tumbuhan ini tentang proses fisiologi yang terjadi pada organ hasil setelah organ tersebut dipanen. reaksi reaksi yang terjadi umumnya bersifat katabolik, yakni penguraian senyawa senyawa bermolekul besar (atau lebih kompleks) seperti pati, selulosa, protein, lemak dan asam nukleat menjadi senyawa senyawa yang bermolekul kecil (atau yang

Page 2: LAPORAN 1 PLASMOLISIS

lebih sederhana strukturnya). Usaha usaha untuk memanipulasi laju reaksi katabolik yang terjadi untuk tujuan memperpanjang kesegaran organ hasil merupakan manfaat utama dan menjadi tujuan dari telaah fisiologi lepas panen.

3. Ekofisiologi

membahas pengaruh faktor faktor lingkungan terhadap berbagai proses metabolisme tumbuhan, mencakup pengaruh positif dan negatif bagi tumbuhan dan kepentingan manusia.

4. fisiologi benih

Mempelajari proses perkecambahan benih, melibatkan berbagai tahapan dan proses yang mengikutinya.

B. TUJUAN

- Untuk mengetahui besarnya plasmolisis pada tanaman

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sel tumbuhan memiliki ciri fisiologi yang berbeda dengan sel hewan khususnya

dengan keberadaan dinding sel pada sel tumbuhan. Dinding sel secara umum dibedakan

menjadi dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Perbedaan antara kedua macam dinding

ini terletak pada fleksibilitas, ketebalan, susunan mikrofibril dan pertumbuhannya (Istanti,

1999). Seluruh aktivitas sel tumbuhan sangat tergantung dengan keberadaan dinding sel ini.

Dinding sel selain berfungsi untuk proteksi isi sel juga berperan sebagai jalan keluar

masuknya air, makanan dan garam-garam mineral ke dalam sel. Sel tumbuhan merupakan

bagian terkecil dari sistem hidup dan di dalam sistem ini sel-sel saling bergantung. Perilaku

sel tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan sel itu sendiri tetapi juga sel-sel di sekitarnya dan

tumbuhan itu sendiri serta lingkungan luar. Berbagai macam zat seperti makanan, zat

mineral, air dan gas bergerak dari sel ke sel dalam bentuk molekul atau partikel.

Lingkungan suatu sel meliputi sel-sel di sekitarnya dan lingkungan luar yang meliputi

air, tanah dan udara tempat tumbuh dan hidup tumbuhan tersebut. Sel-sel yang bersinggungan

langsung dengan lingkungan luar antara lain sel-sel yang ada di akar, batang dan daun yang

kemudian meluas ke suluruh tubuh tumbuhan melalui ruang-ruang dalam sel (Tjitrosomo,

1983: 1). Molekul atau partikel air, gas dan mineral masuk ke dalam sel tumbuhan melalui

proses difusi dan osmosis. Melalui proses-proses tersebut tumbuhan dapat memperoleh zat-

Page 3: LAPORAN 1 PLASMOLISIS

zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Proses difusi berlangsung dari daerah yang

memilki konsentrasi partikel tinggi ke daerah yang konsentrasi partikelnya rendah. Difusi

memiliki peranan penting dalam sel-sel tumbuhan yang hidup.

Potensial air daun mempengaruhi transpirasi terutama melalui pengaruhnya terhadap

membukanya stomata, tetapi juga mempengaruhi kadar uap air dalam ruang udara daun.

Pengurangan potensial air sedikit tidak akan mempengaruhi transpirasi secara nyata, terutama

apabila kadar uap air udara tinggi.(Goldworty, 1992).

Potensial osmosis menunjukkan status suatu larutan dan menggambarkan

perbandingan proporsi zat terlarut dengan pelarutnya. Makin pekat suatu larutan akan makin

rendah potensial osmosisnya. Potensial osmosis dari suatu sel dapat diukur dengan berbagai

metoda. Metoda yang digunakan adalah dengan menggunakan suatu seri larutan yang

konsentrasi dan PO nya diketahui, misalnya dengan larutan sukrosa. Metoda ini didasarkan

pada adanya peristiwa plasmolisis, yaitu dengan menentukan suatu larutan yang hanya

menyebabkan terjadinya kondisi “incipient plasmolisis”.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN

*ALAT : - Pipet - Pisau atau silet

- Mikroskop - Gelas benda

- Gelas penutup

*BAHAN : -Daun rhoe discolor

- sukrose 0,28.0,24.0,16.aquades

B. LANGKAH KERJA

- Silet daun rhoe discolor tipis-tipis pada lapisan epidermis bawah

- Amati di bawah mikroskop bentuk sel yang masih utuh,catat jumlahnya

- Tetesi dengan larutan sukrose yang telah disediakan dan diamkan kurang lebih 30 menit

Page 4: LAPORAN 1 PLASMOLISIS

- Amati kembali di bawah mikroskop,catat jumlah sel yang mengalami plasmolisis,buat prosentasenya dan hitung To nya

- Ulangi dengan larutan yang lainnya dan catat dalam tabel

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Kons. larutan

Jumlah sel % sel yang terplasmolisis

TO larutan

Mula-mula Setelah perlakuan

0,28 117 98 83,7% 0,620

0,24 168 120 71,42% 0,531

0,20 34 24 70,55% 0,443

0,16 19 14 73,68% 0,354

Aquades 47 47 100%

To = 22,4.M .T

273

0,28 = 22,4.0,24 .27

273=0,620atm

0,24 = 22,4.0,24 .27

273¿

¿ = 0,531 atm

0,20 = 22,4.0,20.27

273=0,443atm

0,16 = 22,4.0,16 .27

273=0,354 atm

B. PEMBAHASAN

Page 5: LAPORAN 1 PLASMOLISIS

.......................

KESIMPULAN

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

.....................................................................................................................................................