laporan 1

29
LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI IKAN Disusun Oleh : Tirta Rosa Wicaksana !"!#"$#%# & S'a( Maulana !"!#"$#%) & Fa*ar Mashu+i !"!#"$#$# & Satrio !ar'u Wi,o-o !"!#"$#$. & Asisten : Mellia In+riani !"/#"0#%1 & FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNI2ERSITAS 3ENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 0#") I4 MATERI DAN METODA 1

Upload: satrio-haryu-w

Post on 04-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Ikhtiologi, Acara 1, Identifikasi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMIDENTIFIKASI IKAN

Disusun Oleh :

Tirta Rosa Wicaksana( H1H014030 )Syam Maulana( H1H014035 )Fajar Mashudi( H1H014040 )Satrio Haryu Wibowo( H1H014046 )

Asisten : Mellia Indriani ( H1G012038 )

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO

2015

I. MATERI DAN METODA1.1. Materi1.1.1. AlatAlat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu alat bedah, baki parafin, buku kunci identifikasi, jarum penusuk, kamera, pensil, dan milimeterblock.1.1.2. BahanBahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah ikan Lele ( Clarias batracus ), ikan Mas ( Cyprinus carpio ), ikan Nilem ( Osteochilus hasselti ), ikan Patin ( Pangasius sp. ), ikan Tawes ( Puntius sp. ), ikan Bandeng ( Chanos chanos ), ikan Kakap ( Lutjanus niger ), ikan Kembung ( Rastrelliger sp. ), ikan Kurisi ( Nemipterus sp. ) dan ikan Tongkol ( Euthynnus sp. )

1.2. Metoda

II. HASIL DAN PEMBAHASAN2.1. HasilTabel Identifikasi Ikan

Ikan Lele Clarias batracusKlasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: Chordata Kelas: Pisces Ordo: SiluriformesFamili: ClariidaeGenus: ClariasSpesies: Clarias batracusKunci Identifikasi:1. A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang ............Subkelas Teleostei ( 2 )2. D.Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari yang mengeras pada sirip punggung ..................................................................................ORDO OSTARIOPHYSI (7)7. B.Sirip punggung berjari-jari banyak, sungut 4 pasang FAMILI CLARIDAE ( 18 )18. A. Tidak bersirip lemak, sirip punggung, hampir mencapai atau bersambungan dengan sirip ekor ....................................................................GENUS CLARIAS ( 31 )31. Clarias batracus

Ikan Mas Cyprinus carpioKlasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: OstariophysiFamili: CyprinidaeGenus: CyprinusSpesies: Cyprinus carpioKunci Identifikasi:1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang ...................Subclassis Teleostei ( 2 )2.D.Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung. ........................................................................................ORDO OSTARIOPHYSI ( 7 )7.C.Duri tunggal atau berbelah mungkin ada dimuka atau dibawah mata, pinggir rongga mata bebas, atau tertutup oleh kulit, mulut agak kebawah, tidak pernah lebih dari 4 helai sungut. .................................................................FAMILIA CYPRINIDAE ( 19 )19.B. 4 sungut, 3 baris gigi kerongkongan yang berbentuk geraham. ..............................................................................................GENUS CYPRINUS ( 36 )36. Cyprinus carpio

Ikan Nilem Osteochilus hasseltiKlasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: OstariophysiFamili: CyprinidaeGenus: OsteochilusSpesies:Osteochilus hasseltiKunci Identifikasi:1A. Rangkaian terdiri dari dari tulang besar, bertutup insang........Subclassis Teleostei ( 2 )2.D. Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung. .........................................................................................ORDO OSTARIOPHYSI ( 7 )7.C.. Duri tunggal atau berbelah mungkin ada di muka atau dibawah mata, pinggir rongga mata bebas atau tertutup oleh kulit, mulut agak ke bawah, tidak pernah lebih dari 4 helai sungut. .................................................................FAMILIA CYPRINIDAE ( 19 )19.A. Sirip punggung dengan 10-18 jari jari lemah bercabang. ......................................................................................GENUS OSTEOCHILUS ( 35 )35. Osteochilus hasselti.

Ikan Patin Pangasius sp.Klasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas : PiscesOrdo: SiluriformesFamili: PangasiidaeGenus: PangasiusSpesies: Pangasius sp.Kunci Identifikasi:1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang......Subkelas Teleostei ( 2 )2.D. Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung.................................................................ORDO OSTARIOPHYSI ( 7 )7.A. Lubang mulut kecil, berpinggiran bola mata yang bebas, sirip punggung tambahan sangat kecil, bersungut atau tidak bersungut pada hidung ......................................................FAMILY PANGASIDAE ( 17 )17.A. Lubang hidung dekat ke yang di depan dan di garis antara di depan dan mata mata sebagian di bawah garis, mendatar melewati sudut mulut ...................................................................GENUS PANGASIUS ( 31 )31. Pangasius sp.

Ikan Tawes Puntius sp.Klasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: CypriniformesFamili: CyprinidaeGenus: PuntiusSpesies: Puntius sp.Kunci Identifikasi:A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang .....................Subkelas Teleostei ( 2 )D. Bersisik atau tidak bersungut disekeliling mulut atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras pada sirip punggung .............................( 7 ) 7. C. Duri tunggal atau terbelah mungkin ada dimuka atau di bawah mata, pinggir bola mata bebas atau tertutup oleh kulit ; mulut agak ke bawah ; tidak lebih dari 4 sungut ............................................................................................. FAMILI CYPRINIDAE ( 19 ) 19. C. Bibir bawah tidak terpisah dari rahang bawah yang tidak berkulit tebal, atau terpisah dari rahang bawah oleh turisan pada permukaan saja ; hidung tidak berbintil keras ..................................................................................................... GENUS PUNTIUS ( 37 ) 37 . Puntius sp.

Ikan Bandeng Chanos chanosKlasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: MalacopterygiiFamili: ChanidaeGenus: ChanosSpesies: Chanos chanos Kunci Identifikasi:1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang. ..................Subklassis Teleostei ( 2 )2.B. Bersisik, tidak bersungut, tidak berjari-jari, keras pada sirip punggung. ..................................................................................ORDO MALACOPTERYGII ( 5 )5.A. Sirip dubur jauh dibelakang sirip punggung. ...................FAMILY CHANIDAE ( 13 )13.A. Sirip ekor panjang dan bercagak, keeping sebelah keatas lebih panjang. .................................................................................................GENUS CHANOS ( 26 )26. Chanos chanos

Ikan KakapLutjanus nigerKlasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: PercomorphiFamili: LutjanidaeGenus: LutjanusSpesies: Lutjanus nigerKunci Identifikasi:A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang .................... Subclassis Teleostei ( 2 )B. Sirip pinggung dan dubur tidak panjang ...........................ORDO PERCOMORPHI ( 4 )B. Gigi biasanya runcing, terhambur merata ; taring atau tidak ; seandainya gigi seperti gigi pelumat, maka atau tutup insang depan tidak bersisik, atau D.X. 10 ( 11 ), A III. 9 (10)........................................................................................FAMILI LUTJANIDAE ( 11 ) 11. B. Mulut besar dan dapat disembulkan, gigi pada tulang mata bajak dan langit-langit sempurna keping tutup insang dengan berlekuk. Sirip ekor tegak atau berlekut. .................................................................................................... GENUS LUTJANUSLurjanus niger

Ikan Kembung Rastrelliger sp.Klasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: PercomorphiFamili: ScombridaeGenus: RastrelligerSpesies: Rastrelliger sp. Kunci Identifikasi:1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang ...................Subclassis Teleostei ( 2 )2.A. Sirip punggung dan dubur tidak panjang. .......................ORDO PERCOMORPHI ( 4 )4.A. Badan berbentuk serutu V I 5, jari-jari lemah sirip ekor bercabang pada pangkalnya, sirip kecil bercabang pada pangkalnya, sirip kecil dibelakang, sirip punggung dan sirip dubur ada. ........................................................FAMILIA SCOMBERIDAE ( 10 )10.B. Tulang mata bajak dan langit-langit tidak bergigi, sirip dubur tidak berjari jari keras, Tulang saringan insang kelihatan jika mulut terbuka. ....................................................................................GENUS RASTRELLIGER ( 24 )24. Rastlelliger sp.

Ikan KurisiNemipterus sp. Klasifikasi Kingdom`: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: PercomorphiFamili: LucaridaeGenus: NemipterusSpesies: Nemipterus sp.Kunci Identifikasi:1.A. Rangka terdiri dari tulang keras, bertutup insang. ..............Subclassis Teleeostei ( 18 )18. Sirip punggung dan sirip dubur tidak panjang ..................................................................................ORDO PERCOMORPHI ( 2020 )2020.Langit-langit senantiasa tidak bergigi, jari jari keras sirip punggung dan sirip dubur agak lemah. Tidak bersisik dimuka mata. Tulang langit-langit sebelah keluar bergigi kuat. ..........................................................................FAMILIA LUCARIDAE ( 2061 )2061. Tiga baris sisik melintang pada keping tutup insang depan D.X. 8-9 ; A III. 7 ( 8 ) ...................................................................................... GENUS NEMIPTERUSNemipterus sp.

Ikan Tongkol Euthynnus sp. Klasifikasi Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: PercomorphiFamili: ScomberidaeGenus: EuthynnusSpesies: Euthynnus sp.Kunci Identifikasi:1.A. Rangkaian terdiri dari dari tulang besar, bertutup insang ......Subclassis Teleostei ( 2 )2.A. Sirip punggung dan dubut tidak panjang. ....................... ORDO PERCOMORPHI ( 4 )4.A.Badan berbentuk serutu V 1 5 jari-jari lemah sirip ekor bercabang pada pangkalnya, sirip kecil dibelakang sirip punggung dan sirip dubur ada. .......................................................................................FAMILI SCOMBERIDAE ( 10 )10.A.Badan tidak bersisik, terkecuali lapisan daerah sirip dada. ............................................................................................GENUS EUTHYNNUS ( 20 )20. Euthynnus sp.

2.2. Pembahasan 2.2.1.Pengertian Identifikasi Ikan Identifikasi (identification) adalah Proses penentuan identitas individu atau spesimen suatu takson dengan contoh spesimen yang identitasnya sudah jelas.Identifikasi merupakan pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri atau sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut (Novianto, 2010).Pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan dukungan adanya identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan.Morfologi ikan dapat kita lihat dengan mengelompokkan ikan/hewan air. Sistem atau cara pengelompokan ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi (Gerald, 2003). Identifikasi merupakan salah satu tugas pokok dari ahli taksonomi, dimana ini merupakan tingkatan analitis. Tugas pokok dari ahli sistematik adalah mengelompokkan jasad yang begitu beranekaragam yang ada di alam, ke dalam berbagai kelompok yang mudah dikenali untuk menentukan ciri-ciri penting dari kelompok ini. Selain itu, senantiasa mencari perbedaan-perbedaan yang tetap antara kelompok tersebut. Perbedaan tersebut, kemudian harus diberi nama ilmiah kepada kelompok tersebut, untuk memungkinkan pemberian pengakuan kepadanya (Kriswantoro, dan Sunyoto, 1986).2.2.2.Cara Identifikasi IkanIkan yang belum diketahui atau spesies baru, umumnya diidentifikasi menggunakan beberapa metode yaitu morfometrik, meristik. Mengidentifikasi ikan secara langsung ada beberapa cara diantaranya secara pengelompokan, alat bantu identifikasi, menggunakan index, katalog atau buku yang tersedia dan glosari, melakukan pengukuran karakter morfometrik, karakter meristrik, menggunakan kunci taksonomi, menggunakan informasi media online dan karakter DNA. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai petunjuk identifikasi. Langkah-langkah penggunaan kunci identifikasi yaitu pada setiap nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan yang berbeda. Pengidentifikasi diharuskan memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan ciri spesimenikan. Jika alternatif pertama tidak sesuai, maka diharuskan memilih alternatif yang kedua ( Saanin, 1984 ).Identifikasi berkaitan dengan ciri-ciri taksonomi yang akan menuntun suatu sampel kedalam suatu urutan kunci identifikasi. Jasad yang beranekaragam di alam dikelompokan dalam kelompok yang mudah dikenal, kemudian ditetapkan ciri-ciri penting dan senantiasa dicari pembeda yang tetap antara kelompok itu, kemudian diberi nama ilmiah. Identifikasi penting artinya bila ditinjau dari sudut ilmiah seluruh urutan pekerjaan selanjutnya sangat bergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies. Cara mengidentifikasi ikan dapat dilakukan dengan mencari kunci identifikasi dari ikan dengan menggunakan buku identifikasi, dalam buku identifikasi tersebut terdapat huruf sesudah nomor yang masing-masing menunjukkan pilihan yang tercantum pada nomor tersebut. Langkah yang selanjutnya adalah menyusun hirarki dari kategori-kategori taksonomi. Hirarki ini pertama kali hanya meliputi lima kategori, yaitu kelas, ordo, genus, spesies dan varietas ( Mayr dan Ashlock, 1991 ).2.2.3.Ikan Lele ( Clarias batracus ) Menurut Saanin ( 1968 ), Klasifikasi dari Ikan lele adalah sebagai berikut :Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: SiluriformesFamili: ClariidaeGenus: ClariasSpesies: Clarias batracusIkan Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk ke dalam ordo Siluriformes dan digolongkan ke dalam ikan bertulang sejati. Lele dicirikan dengan tubuhnya yang licin dan pipih memanjang, serta adanya sungut yang menyembul dari daerah sekitar mulutnya. Nama ilmiah Lele adalah Clarias sp. yang berasal dari bahasa Yunani "chlaros", berarti "kuat dan lincah". Ikan lele dalam bahasa Inggris disebut dengan beberapa nama, seperti catfish, mudfish dan walking catfish ( Witjaksono, 2009).Menurut Najiyati (1992), dalam Rustidja (1997) bentuk luar ikan lele yaitu memanjang, bentuk kepala pipih dan tidak bersisik. Ikan lele mempunyai sungut yang memenjang yang terletak di seitar kepala sebagai alat peraba ikan. Ikan lele mempunyai alat olfactory yang terletak berdekatan dengan sungut hidung. Penglihatannya kurang berfungsi dengan baik. Ikan lele mempuyai 5 sirip yaitu sirip ekor, sirip punggung, sirip dada, dan sirip dubur. Sirip dada pada lele jari-jarinya mengeras yang berfungsi sebagai patil, tetapi pada lele lemah dan tidak beracun. Insang berukuran kecil, sehingga kesulitan jika bernafas. Selain bernafas dengan insang juga mempunyai alat pernafasan tambahan (arborencent) yang terletak padainsang bagian atas. Sebagaimna halnya ikan dari jenis lele, lele memiliki kulit tubuh yang licin, berlendir, dan tidak bersisik. Jika terkena sinar matahari, warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih. Mulut lele relatif lebar, yaitu sekitar dari panjang total tubuhnya. Tanda spesifik lainnya dari lele adalah adanya kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat peraba. Saat berfungsi sebagai alat peraba saat bargerak atau mencari makan (Khairuman, 2005).Habitatikan lele adalahsungaidengan arus air yang tenang seperti danau, rawa, telaga dan waduk. Ikan lele memiliki sifat nokturnal, yaitu aktif dan bergerak mencari makanan pada malam hari sedangkan pada siang hari hanya berdiam diri dan berlindung di tempat gelap(Afiesh, 2013).Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, sesuai dengan referensi bahwa ikan lele termasuk kedalam Ordo Siluriformes, Famili Clariidae, Genus Clarias, dan Spesies Clarias batracus. Ikan Lele, menurut buku identifikasi juga tidak memiliki sisik. Ikan lele juga termasuk kedalam ikan bertulang sejati dan memiliki sungut yang menyembul disekitar mulut.2.2.4.Ikan Mas ( Cyprinus carpio )Menurut Saanin, H ( 1968 ), Ikan Mas memiliki klasifikasi sebagai berikut :Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: Famili: Genus: CyprinusSpesies: Cyprinus carpioIkan mas ( Cyprinus carpio . Linnnaeus, 1758 ) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dikenal di banyak negara termasuk Indonesia, dan dewasa ini banyak dibudidayakan. Ikan mas merupakan ikan air tawar yang dikonsumsi, bernilai ekonomis tinggi dan sangat potensial untuk dikembangkan (Susanto dan Amri 1996). Secara umum, karakteristik ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih ke samping (compressed ). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynreal teeth) sebanyak tiga baris berbentuk geraham (Pribadi, 2002). Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian permukaannya terletak berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip punggungnya (dorsal) berjari- jari keras, sedangkan di bagian akhir bergerigi. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang simetris. Sisik ikan mas relatif besar dengan tipe sisik lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan (Pribadi, 2002).Habitat dan Penyebaran di alam asli, ikan mas dapat ditemui di pinggiran sungai, danau, atau perairan tawar lainnyayang keadaan air tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras. Ikan mas termasuk ikan air tawar, namun tidak jarang ikan ini ditemui hidup di daerah muara sungaiyang berair payau. Ikan mas dapat hidup di tempat (habitat) perairan airtawar yang tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungaiatau danau. Ikan ini dapat hidup baik di ketinggian 150-600 meter di atas permukaan laut danpadasuhu25300C ( Khairuman et al., 2005 ).Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah didapatkan, ikan Mas termasuk ikan air tawar. Ikan Mas juga memiliki Ordo Ostariophysi, Famili Cyprinidae, Genus Cyprinus, dan Spesies Cyprinus carpio. Hal ini sesuai dengan referensi yang telah didapatkan menurut Saanin ( 1968 ).2.2.5.Ikan Nilem ( Osteochilus hasselti )Ikan nilem ( Osteochilus hasselti ) menurut Saanin (1968) diklasifikasikan dalam:Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: OstariophysiFamili: Genus: OsteochilusSpesies: Osteochilus hasseltiIkan nilem dengan Familia Cyprinidae, Genus Osteochilus, Species Osteochilus hasseltimempunyai ciri morfologi antara lain bentuk kepala ikan nilem relatif lebih kecil. Sudut-sudut pada mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuhnya hijau abu-abu. Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Sirip ekor berbentuk cagak dan simetris. Sirip dubur disokong oleh3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1 jari-jari keras dan 8 jari-jari lunak. Sirip dada terdiri dari 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak.Jumlah sisik pada gurat sisi ada 33-36 keping. Sudut dekat rahang atas ada 2 pasang sungut peraba ( Santoso, 1996 ).Badan dan sirip ekor (Candal fin) ditemukan garis-garis lurus (vertical) sedangkan garis-garis berbentuk memanjang ditemukan pada sirip punggung (Dorsal fin) dan sirip dubur (Anal fin). Perbandingan tubuh antara panjang dan tinggi ikan nilem 3 : 1, mata ikan nilem berbentuk bulat, menonjol dan bagian tepi berwarna putih ( Santoso, 1996 ).Ikan nilem merupakan ikan sungai yang lincah, habitat dari ikan ini biasanya ditemukan di perairan mengalir atau agak tergenang serta kaya akan oksigen terlarut. Ikan nilem ini banyak tersebar luas di wilayah Asia seperti Indonesia, Malaysia, serta Thailand dan secara umum dibudidayakan ( Effendie, 2002 ). Ikan nilem ini umumnya dipelihara di daerah tropis, sedangkan suhu optimum pertumbuhannya adalah 18C sampai dengan 28C ( Saanin, 1984 ).Hasil yang telah didapatkan pada saat praktikum, bahwa ikan Nilem merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk kedalam ikan bertulang sejati. Ikan Nilem termasuk kedalam Famili Cyprinidae, Genus Osteochilus, dan Spesies Osteochilus hasselti. Hal ini sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa ikan Nilem memiliki klasifikasi, yaitu Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Ostariophysi, Famili Cyprinidae, Genus Osteochilus, dan Spesies Osteochilus hasselti (Saanin, 1968).2.2.6.Ikan Patin ( Pangasius sp. )Klasifikasi ikan patin ( Pangasius sp. ) menurut Saanin (1984) diacu dalam Subagja 2009 adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Pangasidae Genus : Pangasius Spesies: Pangasius sp.Morfologi ikan patin (Pangasius sp.) mempunyai badan memanjang dan pipih, posisi mulut sub terminal dengan 4 buah sungut. Sirip punggung berduri dan bersirip tambahan serta terdapat sirip lengkung mulai dari kepala sampai pangkal sirip ekor. Bentuk sirip tersebut agak bercagak dengan bagian tepi berwarna putih dan garis hitam di tengah. Ikan ini mempunyai panjang maksimum 150 cm (Subagja 2009). Kelangsungan hidup ikan sangat dipengaruhi oleh kualitas air. Karena air sebagai media tumbuh sehingga harus memenuhi syarat dan harus diperhatikan kualitas airnya, seperti: suhu, kandungan oksigen terlarut (DO) dan keasaman (pH). Air yang digunakan dapat membuat ikan melangsungkan hidupnya (Effendi, 2003). Kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan bagi kehidupan ikan patin adalah berkisar antara 3-6 ppm, sementara karbondioksida yang bias ditolerir berkisar antara 9-20 ppm, dengan alkalinitas antara 80-250. Suhu air media pemeliharaan yang optimal berada dalam kisaran 28-30C (Subagja 2009).Habitat ikan patin adalah di tepi sungai sungai besar dan di muara muara sungai serta danau. Bentuk mulut dari ikan patin yang letaknya sedikit agak ke bawah, maka ikan patin termasuk ikan yang hidup di dasar perairan ( Susanto dan Amri, 1996). Ikan Patin (Pangasius pangasius) bertahan hidup pada perairan yang kondisinya sangat jelek dan akan tumbuh normal di perairan yang memenuhi persyaratan ideal sebagaimana habitat aslinya. Nilai pH atau derajat keasaman adalah 7,2 7,5, konsentrasi sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) yang masih dapat ditoleransi oleh ikan patin yaitu 1 ppm. Keadaan suhu air yang optimal untuk kehidupan ikan patin antara 28 290C. Ikan patin lebih menyukai perairan yang memiliki fluktuasi suhu rendah. Kehidupan ikan patin mulai terganggu apabila suhu perairan menurun sampai 14 15 0C ataupun meningkat diatas 350C. Aktifitas patin terhenti pada perairan yang suhunya dibawah 60C atau diatas 420C(Djariah, 2001)Patin dikenal sebagai hewan yang bersifat nokturnal, yakni melakukan aktivitas atau yang aktif pada malam hari. Ikan ini suka bersembunyi di liang liang tepi sungai. Untuk budidaya ikan patin, media atau lingkungan yang dibutuhkan tidaklah rumit, karena patin termasuk golongan ikan yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek. Walaupun patin dikenal ikan yang mampu hidup pada lingkungan perairan yang jelek, namun ikan ini lebih menyukai perairan dengan kondisi perairan baik (Kordi, 2005).

Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah kami lakukan didapatkan hasil yang serupa mengenai ikan Patin dengan referensi. Ikan Patin tidak memiliki sisik dan juga terdapat sungut disekitar mulutnya. Ikan Patin termasuk kedalam Famili Pangasiidae, Genus Pangasius, dan Spesies Pangasius sp. Hal ini sesuai dengan referensi yang telah didapatkan.2.2.7.Ikan Tawes ( Puntius sp. )Menurut Saanin ( 1968 ), klasifikasi dari ikan Tawes adalah sebagai berikut :Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : OstrariophysiFamili: Cyprinidae Genus: Puntius Species : Puntius sp.Ikan tawes merupakan salah satu ikan asli Indonesia terutama pulau Jawa. Hal ini juga menyebabkan tawes memiliki nama ilmiah Puntius javanicus. Nama ilmiah Puntius javanicus kemudian berubah menjadi Puntius gonionotus, dan terakhir berubah menjadi Barbonymus gonionotus. Ikan tawes memiliki nama lokal tawes (Indonesia), taweh atau tawas, lampam Jawa (Melayu). Ikan tawes disebut bale kandea di danau Sidendreng (Amri dan Khairuman, 2008).Ikan tawes termasuk ke dalam family Cyprinidae seperti ikan mas dan ikan nilem. Bentuk badan agak panjang dan pipih dengan punggung meninggi, kepala kecil, moncong meruncing, mulut kecil terletak pada ujung hidung, sungut sangat kecil atau rudimeter. Di bawah garis rusuk terdapat sisik 5 buah dan 3-3 buah diantara garis rusuk dan permulaan sirip perut. Garis rusuknya sempurna berjumlah antara 29-31 buah. Badan berwarna keperakan agak gelap di bagian punggung. Moncong pada ikan terdapat tonjolan-tonjolan yang sangat kecil. Sirip punggung dan sirip ekor berwarna abu-abu atau kekuningan, dan sirip ekor bercagak dalam dengan lobus membulat, sirip dada berwarna kuning dan sirip dubur berwarna oranye terang. Sirip dubur mempunyai 6 jari-jari bercabang (Kottelat et al., 1993).

Sirip dengan struktur beberapa jari-jari sejajar atau melengkung ke ujung sedikit atau tidak ada proyeksi jari-jari ke samping. Ada tonjolan sangat kecil, memanjang dari tilang mata sampai ke moncong dan dari dahi ke antara mata. Sirip dubur mempunyai 6 jari-jari bercabang, 3-3 sisik antara gurat sisi dan awal sirip perut (Kottelat et al., 1993).Ikan tawes merupakan salah satu ikan asli Indonesia. Ikan tawes dalam habitat aslinya adalah ikan yang berkembang biak di sungai, danau dan rawa-rawa dengan lokasi yang disukai adalah perairan dengan air yang jernih dan terdapat banyak aliran air, mengingat ikan ini memiliki sifat biologis ang membutuhkan banyak oksigen dan hidup di perairan tawar dengan suhu tropis 22-28C, serta pH 7. Ikan ini dapat ditemukan di dasar sungai mengalir pada kedalaman hingga lebih dari 15m, rawa banjiran dan waduk (Kottelat et al., 1993).Berdasarkan hasil yang telah didapatkan pada saat praktikum mengenai ikan Tawes. Ikan Tawes merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Ikan Tawes juga tergolong kedalam Famili Cyprinidae. Hal ini sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa Famili dari ikan Tawes adalah Cyprinidae (Kottelat et al., 1993).2.2.8.Ikan Bandeng ( Chanos chanos )Menurut Saanin ( 1968 ), klasifikasi dari ikan bandeng atau Chanos chanos adalah sebagai berikut :Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : MalacopterygiiFamily: ChanidaeGenus: Chanos Species : Chanos chanosIkan Bandeng (Chanos chanos)tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahanyang besar pada sirip dada dan sirip perut(Pjauhar, 2012). Ikan bandeng memiliki tubuh yang panjang, ramping, padat, pipih, danoval. menyerupai torpedo. Perbandingan tinggi dengan panjang total sekitar 1 : (4,0-5,2).Sementaraitu,perbandinganpanjangkepaladenganpanjangtotaladalah 1 : (5,2-5,5). Ukuran kepala seimbang dengan ukurantubuhnya, berbentuk lonjong dan tidak bersisik. Bagian depan kepala (mendekati mulut) semakin runcing (Purnomowati et al., 2007).Ikan bandeng ini mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998). Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000).Ikan bandeng hidup pada perairan pantai, muara sungai, hamparan hutan bakau, lagoon, daerah genangan pasang surut dan sungai. Ikan bandeng dewasa biasanya berada di perairan litoral. Musim pemijahan induk ikan bandeng sering dijumpai berkelompok pada jarak tidak terlalu jauh dari pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan berpasir dan berkarang dengan kedalaman antara 10-30 m ( Bagarinao, 1991 ).Berdasarkan hasil yang didapatkan pada saat praktikum mengenai ikan Bandeng. Hasil yang didapatkan ialah ikan Bandeng termasuk kedalam ikan yang hidupnya berada di perairan laut. Ikan Bandeng memiliki Ordo Malacopterygii, Famili Chanidae, Genus Chanos, dan Spesies Chanos chanos. Hal ini sesuai dengan referensi yang menyatakan hasil seperti yang telah didapatkan pada saat praktikum.2.2.9.Ikan Kakap ( Lutjanus sp. )Menurut Saanin ( 1968 ), Ikan kakap memiliki klasifikasi sebagai berikut :Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : PercomorphiFamily: LutjanidaeGenus: LutjanusSpecies : Lutjanus sp.Ikan kakap merah (Lutjanus sp.) mempunyai ciri tubuh yang memanjang dan melebar, gepeng atau lonjong, kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, gigi konikel pada taringtaringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi canin-nya yang berada pada bagian depan. Ikan ini mengalami pembesaran dengan bentuk segitiga maupun bentuk V dengan atau tanpa penambahan pada bagian ujung maupun penajaman. Bagian bawah pra penutup insang bergerigi dengan ujung berbentuk tonjolan yang tajam (Gunarso, 1995).Sirip punggung dan sirip duburnya terdiri dari jari jari keras dan jari-jari lunak. Sirip punggung umumnya ada yang berkesinambungan dan berlekuk pada bagian antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul. Ikan kakap merah mempunyai bagian bawah penutup insang yang berduri kuat dan bagian atas penutup insang terdapat cuping bergerigi (Gunarso, 1995). Warna ikan kakap merah sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu hingga kecoklatan. Ikan kakap mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat di bawah awal sirip punggung berjari lunak. Umumnya berukuran panjang antara 25 50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm (Gunarso, 1995).FamiliLutjanidae terdiri dari beragam spesies dengan ukuran berbeda dan bentuk tubuhyang berbeda. Famili kurang lebih 103 spesies, sehingga salah satufamili ikan beragam danterbesardi ataraikan-ikan lain. Lutjanids ditemukan di perairan tropis dan sering dikaitkan dengan habitat terumbu (Allen 1985).Kakap merupakan ikan yang memiliki nilai komersil yang tinggi baik di bidang berikanan tangkap dan rekreasi, namun permasalahan saat ini adalah eksploitasi yang tak terkendali (Baskoroet al.,2004)Ciri morfologi ikan kakap merah yakni memiliki warnayang beragam yaitu warna kuning kemerahan, merah tua kehitaman dan kuningkecoklatan.Ikan kakap merah memiliki bentuk badan yangmemanjang dan agak pipih, mulut terletak di bagian ujung kepala (terminal)serta memiliki beberapa gigi taring (canine)pada rahangnya. Sirip punggung tunggal dengan 9-12 jari-jari sirip keras dan9-17 jari-jari sirip lemah yang bercabang.Kakap merah memiliki sirip ekor dengan tiga sirip keras dan 7-14 sirip lemah bercabang (Badrudinet al.,2003).Ikan kakap termasuk salah satu jenis ikan yang hidup dan banyak dijumpai di perairan pantai, perairan karang, dan muara-muara sungai di seluruh di dunia terutama pada daerah subtropis. Habitat ikan merah(Lutjanus boutton) ditemukan di habitat karang, sehingga disebut juga sebagai ikan demersal (Manickchand, et al., 1996). Menurut Djamal dan Marzuki (1992),daerah penyebaran kakap merah hampir di seluruh Perairan Laut Jawa, mulai dari Perairan Bawean, Kepulauan Karimun Jawa, Selat Sunda, Selatan Jawa, Timur dan Barat Kalimantan, Perairan Sulawesi, Kepulauan Riau.Secara umum ikan kakap memiliki laju tumbuh relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan laut lainnya dan merupakan komoditas perikanan yang mempunyai prospek mendukung pengembangan budi daya di masa datang ( Djamal dan Marzuki, 1992 ).Berdasarkan hasil yang telah didapatkan mengenai ikan Kakap. Ikan Kakap juga termasuk kedalam ikan yang hidup di air laut seperti ikan Bandeng. Namun ikan Kakap memiliki Ordo, Famili, Genus, dan Spesies yang berbeda dengan ikan Bandeng. Ikan Kakap tergolong kedalam Ordo Percomorphi, Famili Lutjanidae, Genus Lutjanus, dan Spesies Lutjanus niger. Hal ini sesuai dengan referensi menurut Allen ( 1985 ) yang menyatakan Famili dari ikan Kakap adalah Lutjanidae dan menurut Saanin ( 1968 ) yang menyatakan Ordo, Famili, Genus, dan Spesies yang sama dengan yang telah didapaatkan.2.2.10.Ikan Kembung ( Rastrelliger sp. )Menurut Matsui ( 1967 ), ikan kembung atau Rastrelliger sp. diklasifikasikan sebagai berikut :Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: PercomophiFamili : ScombridaeGenus: RastrelligerSpesies: Rastrelliger sp.Menurut Saanin ( 1968 ), ikan Kembung diklasifikasikan dalam Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Percomorphi, Famili Scombridae, Genus Rastrelliger, dan Spesies Rastrelliger sp.. Ikan kembung merupakan ikan yang memiliki nilai komersil yang tinggi baik di bidang berikanan tangkap dan rekreasi, namun permasalahan saat ini adalah eksploitasi yang tak terkendali (Baskoro et al, 2004). Ikan dari Famili Scombridae memiliki ciri-ciri seperti, sirip ekor bercagak dua dan lekuk dari cagak tersebut dimulai dari dekat pangkal ekor. Jari-jari lunak dari sirip ekor bercabang pada pangkalnya. Sirip ekor dan sirip dubur pada bagian belakang terdapat tambahan sirip yang kecil ( Djuhanda, 1991 ).Ikan kembung termasuk salah satu jenis ikan yang hidup dan banyak dijumpai di perairan pantai, perairan karang, dan muara-muara sungai di seluruh di dunia terutama pada daerah subtropics sehingga disebut juga sebagai ikan demersal (Manickchand, et al., 1996). Michelle R. (2010) menemukan pada tujuh jenis terumbu karang dapat dimanfaatkan oleh Restrellinger sp., dibandingkan dengan tingkat variasi intrafamili pada sejarah hidup untuk beberapa spesies yang siap panen (Randall, 1987). Warna pada tubuh ikan mempunyai banyak fungsi, Lagler (1977) mengelompokkan fungsi-fungsi tersebut dalam tiga hal yaitu untuk persembunyian, penyamaran dan pemberitahuan. Jenis warna persembunyian meliputi pemiripan warna secara umum, pemiripan warna secara berubah, pemudaran warna, pewarnaan terpecah dan pewarnaan terpecah koinsiden ( Lagler, 1977 ).Daerah penyebaran kembung hampir di seluruh Perairan Laut Jawa, mulai dari Perairan Bawean, Kepulauan Karimun Jawa, Selat Sunda, Selatan Jawa, Timur dan Barat Kalimantan, Perairan Sulawesi, Kepulauan Riau. Kelompok ikan dari famili Restrellinger pada umumnya menempati wilayah perairan dengan substrat sedikit berkarang dan banyak tertangkap pada ke dalaman antara 40-70 m terutama untuk yang berukuran besar, ikan muda yang masih berukuran kecil biasa menempati daerah hutan bakau yang dangkal atau daerah-daerah yang banyak ditumbuhi oleh rumput laut (Widodo, 1997).Berdasarkan hasil yang didapatkan pada saat praktikum mengenai ikan Kembung, ikan Kembung termasuk kedalam ikan yang hidup di perairan asin atau air laut. Ikan Kembung termasuk kedalam Ordo Percomorphi, Famili Scombridae, Genus Rastrelliger, dan Spesies Rastrelliger sp. Hal ini sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa ikan Kembung diklasifikasikan dalam Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Percomorphi, Famili Scombridae, Genus Rastrelliger, dan Spesies Rastrelliger sp. ( Saanin, 1968 ).

2.2.11.Ikan Kurisi ( Nemipterus sp. )Menurut Saanin ( 1984 ), ikan kurisi memiliki klasifikasi sebagai berikut :Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: PiscesOrdo: PercomorphiFamili: NemipteridaeGenus: NemipterusSpesies: Nemipterus sp.Ikan kurisi termasuk dalam jenis ikan demersal. Hal ini dicirikan dengan bentuk mulut yang letaknya agak ke bawah dan adanya sungut yang terletak di dagunya yang digunakan untuk meraba dalam usaha pencarian makanan, badan langsing dan padat (compressiform). Tipe mulut terminal dengan bentuk gigi kecil membujur dan gigi taring pada rahang atas (kadang-kadang ada juga pada rahang bawah). Bagian depan kepala tidak bersisik. Sisik dimulai dari pinggiran depan mata dan keping tutup insang. Sisik dibagian badan lebih besar dan berbentuk seperti sisir dan kasar bila disentuh. Sebuah garis rusuk (linea lateral) dengan satu sisik atau lebih. (Sulistiawati, 2011).Warna sangat bervariasi, seperti kemerah-merahan, kecoklat coklatan, merah kekuningan ataupun kehijau-hiajuan. Sirip ekor bagian atas memanjang membentuk flagel sedangkan pada sirip ekor bagian bawahnya tidak. Warna pada bagian atas kepala kecoklatan, satu sampai tiga garis kuning membujur diatas garis rusuk, 7 sampai 9 pada bagian bawah garis rusuk dan sebuah pita kuning sepanjang perut. Terdapat totol orange atau merah terang dekat pangkal garis rusuk (linea lateral). Sirip dorsal berwarna merah, dengan garis tepi berwarna kuning atau orange dengan satu pita kuning yang luas sepanjang dasar sirip dorsal. (Sulistiawati, 2011).Ikan Kurisi habitatnya di laut, di daerah karang dan di daerah berbatu-batu dengan kedalaman minimal 100m. Oleh karena ikan ini dikatakan ikan demersal. Ikan kurisi ditemukan pada kedalaman 100m, ikan ini terdapat pada lingkaran laut pada kedalaman mencakup 100-300m.Ikan Kurisi merupakan non-migran atau tidak berpindah-pindah. Daerah penyebarannya meliputi Indo-Pasifik Barat,termasuk Teluk Benggala, LautAndaman,Selat Malaka,Filipina,Laut Cina Selatan,Teluk Thailand dan Indonesia (Wiadnya. 2012).Hasil yang telah didapatkan pada saat praktikum Identifikasi mengenai ikan Kurisi, bahwa ikan ini termasuk kedalam ikan air laut dengan rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang. Hal ini sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa ikan Kurisi termasuk kedalam Ordo Percomorphi, Famili Lucaridae, Genus Nemipterus, dan Spesies Nemipterus sp..2.2.12. Ikan Tongkol ( Euthynus sp. )Menurut Saanin ( 1984 ), klasifikasi ikan tongkol adalah sebagai berikut :Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Percomorphi Family : Scombridae Genus: Euthynnus Species : Euthynnus sp.Ikan tongkol (Euthynnus sp.) merupakan golongan dari ikan tuna kecil. Badannya memanjang, tidak bersisik kecuali pada garis rusuk. Sirip punggung pertama berjari-jari keras 15, sedang yang kedua berjari-jari lemah 13, diikuti 8-10 jari-jari sirip tambahan (fin ilet). Ukuran asli ikan tongkol cukup besar, bisa mencapai 1 meter dengan berat 13,6 kg. Rata-rata, ikan ini berukuran sepanjang 50-60 cm (Auzi, 2008). Ikan Tongkol memiliki kulit yang licin berwarna abu-abu, dagingnya tebal, dan warna dagingnya merah tua (Bahar, 2004).Ikan tongkol tersebar di perairan kalimantan, sumatera, pantai india, filipina dan sebelah selatan australia, sebelah barat afrika barat, jepang, sebelah barat hawai dan perairan pantai pasifik-amerika. Ikan tongkol berkelompok bersar bersifat karnivora, jenis makanannya adalah stomapoda, decapoda, copepoda, ikan kecil, selain itu ikan tongkol merupakan ikan perenang cepat serta akan ditangkap pada saat gelombang dan angin sedang. Ikan tongkol ini hidup di daerah pantai, lepas pantai perairan indonesia yang daerah penyebarannya hampir sama dengan ikan cakalang yaitu perairan barat sumatera, selatan jawa, utara sulawesi, laut banda dan utara irian jaya (Bahar, 2004 ).Ikan Tongkol yang tergolong dalam family Scombridae mempunyai bentuk cerutu ,daging kulit yang licin,sirip dada yang melengkung ,ujung tirus , pangkalnya lebar, sirip ekor cagak dua dengan kedua ujungnya panjang dan pangkalnya bulat kecil.Menurut, Rahayu. W. (1992) ikan tongkol termasuk dalam golongan ikan pelagis, perenang cepat, mempunyai kadar lemak yang rendah, serta mempunyai komposisi daging yang terdiri daging merah dan putih. Ikan tongkol masih dalam keluarga Scombridae, bentuk tubuh seperti cerucut, dengan kulit licin dan sirip dada melengkung ( Rahayu, 1992 ).Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, didapatkan hasil bahwa ikan Kurisi memiliki kunci identifikasi yang khusus. Ikan Kurisi memerlukan buku identifikasi yang berbeda dari ikan-ikan yang lainnya. Ikan Kurisi termasuk kedalam Ordo Percomorphi, Famili Lucaridae, Genus Nemipterus, dan Spesies Nemipterus sp. Hal ini sesuai dengan yang telah kami dapatkan pada saat praktikum dan juga membandingkannya dengan referensi.

III.KESIMPULAN DAN SARAN3.1.KesimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan praktikum identifikasi ikan dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Ikan Lele termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pirsces, Ordo Siluriformes, Famili Clariidae, Genus Clarias, dan Spesies Clarias batracus.2. Ikan Mas termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Cypriniformes, Famili Cyprinidae, Genus Cyprinus, dan Spesies Cyprinus carpio.3. Ikan Nilem termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Ostariophysi, Famili Cyprinidae, Genus Osteochilus dan Spesies Osteochilus hasselti.4. Ikan Patin termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Ostariophysi, Famili Pangasidae, Genus Pangasius dan Spesies Pangasius sp..5. Ikan Tawes termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Ostariophysi, Famili Cyprinidae, Genus Puntius dan Spesies Puntius sp..6. Ikan Bandeng termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Malacopterygii, Famili Chanidae, Genus Chanos dan Spesies Chanos chanos.7. Ikan Kakap termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Percomorphi, Famili Lutjanidae, Genus Lutjanus dan Spesies Lutjanus niger.8. Ikan Kembung termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Percomorphi, Famili Scombridae, Genus Rastrelliger dan Spesies Rastrelliger sp..9. Ikan Kurisi termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Percomorphi, Famili Nemipteridae, Genus Nemipterus dan Spesies Nemipterus sp..10. Ikan Tongkol termasuk kedalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo Percomorphi, Famili Scombridae, Genus Euthynnus dan Spesies Euthynnus sp..3.2.SaranPraktikum kali ini, praktikan sebaiknya lebih disiplin dan teratur pada jalannya acara praktikum. Praktikan seharusnya menjaga kondisi saat praktikum sehingga tidak menimbulkan kekeliruan yang menyebabkan kesalahan dalam praktikum.

16