lapkas hepatoma
DESCRIPTION
KOASTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
Hepatocellular Carcinoma
Pembimbing :
Dr. Ahmad Fachron, Sp.PD
Penyusun :
Yudhistira Adi W
2010730116
Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu penyakit dalam
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Penulis ucapkan karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Kasus ini tepat pada waktunya.
Tugas ini penulis susun untuk memenuhi tugas pada kepaniteraan klinik stase
Interna di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
tersusunnya laporan ini terutama dr. Achmad Fachtron, Sp.PD selaku pembimbing di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan kasus ini masih jauh dari
sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak yang membaca, agar penulis dapat mengoreksi diri
dan dapat membuat laporan yang lebih sempurna di lain kesempatan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sekarang maupun masa
yang akan datang.
Jakarta, September 2015
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Karsinoma hepatoselular (KHS) merupakan kanker paling sering ke-enam
diseluruh dunia dan peringkat ketiga penyebab kematian karena kanker. KHS yang
disebut juga hepatoma adalah keganasan primer dari hati yang berasal dari hepatosit. Dari
seluruh tumor ganas hati yang pernah didiagnosis 85% KHS, 10% cholangiocarsinoma
dan 5 % jenis lainnya. KHS merupakan 5,6 % dari seluruh kasus kanker pada manusia
yang menempati peringkat kelima penyebab kanker pada laki-laki dan kesembilan pada
perempuan dan urutan ketiga dari kanker saluran cerna setelah kanker kolorektal dan
kanker lambung. KHS merupakan penyebab > 500.000 kematian pertahun. Secara umum
75-80% KHS disebabkan oleh infeksi virus kronis baik hepatitis virus B (50–55%)
ataupun hepatitis virus C (25–30%). Penyebab lain KHS adalah penyakit hati alkoholik
dan penyakit-penyakit hati kronis lain yang bisa menimbulkan sirosis hepatis. Sebagai
komplikasi akhir infeksi hepatitis B kronis, KHS terjadi pada dekade ke-4 dan ke-5
terutama terjadi pada pasien lebih tua atau telah berkembang sirosis hepatis. Faktor resiko
lainnya yaitu : aflatoxin, obesitas, diabetes mellitus dan alkohol.
Hubungan antara infeksi kronik dan HBV dengan timbulnya HCC terbukti kuat,
baik secara epidemiologis, klinis maupun eksperimental. Umur saat terjadi infeksi
merupakan faktor resiko penting karena infeksi HBV pada usia dini berakibat terjadinya
persistensi ( kronisitas). Karsinogenisitas HBV terhadap hati mungkin terjadi melalui
proses inflamasi kronis, peningkatan proliferasi hepatosit, integrasi HBV DNA kedalam
DNA sel pejamu dan aktivitas protein spesifik HBV berintegrasi dengan gen hati. Pada
dasarnya, perubahan hepatosit dari kondisi in aktif (quiescent) menjadi sel yang aktif
bereplikasi menentukan tingkat karsinogenesitas hati. Siklus sel dapat diaktifkan secara
tidak langsung oleh kompensasi proliperatif merespon nekroinflamasi sel hati atau akibat
dipicu oleh ekspresi berlebihan suatu atau beberapa gen yang berubah akibat HBV.
3
BAB II
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AY
Umur : laki laki
TTL : Bogor, 01-04-1963
Usia : 52 tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jl. Cekatan 2, Kodawar No. 12. Kelapa Gading
Masuk RS : 7 September 2015,
No. RM : 00 42 94 59
Ruangan : Marwah Atas
B. ANAMNESA (Auto & Alloanamnesa, tanggal 05 Oktober 2014)
Keluhan Utama :
Muntah berwarna kehitaman 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan :
perut dirasa semakain membesar sehingga terasa begah, tapak tangan dan kaki
terlihat kekuningan, mata terlihat kekuningan, pusing dan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan turun drastic, nyeri pada perut bagian kanan, kiri, dan
ulu hati.
Riwayat Penyakit Sekarang
Laki-laki, 52 th, datang ke RSIJCP dengan keluhan utama muntah
berwarna hitam semenjak kurang lebih 1 hari SMRS. Awalnya warna muntah
hitam pekat bercampur dengan sedikit makanan, pada hari tersebut muntah
hitam sudah 2 kali, muntah yang kedua terlihat lebih sedikit makanannya dan
hanya hitam saja. 2 minggu sebelumnya pasien juga mengatakan pernah
4
muntah darah seperti ini, dan diikuti dengan BAB hitam sebelumnya, biasanya
setelah muntah dan BAB hitam, pasien mengeluh lemas dan tidak bertenaga,
serta pusing. Keluhan muntah dan BAB hitam ini selalu disertai dengan nyeri
perut kanan dan ulu hati. Nyeri perut kanan dan ulu hati sudah sering terjadi
semenjak kurang lebih 6-7 bulan yang lalu. Nyeri kadang hilang timbul dan
saat terjadi nyeri, biasanya nyeri dapat bertahan dalam waktu lama. Semenjak
itu pula keluarga pasien dan pasien mulai menyadari bahwa mata pasien dan
telapak tangan pasien mulai berwarna kekuningan dan beberapa bulan terakhir
semakin terluhat lebih kuning. 1-2 bulan yang lalu, keluarga pasien melihat
terjadi pembengkakan pada daerah perut pasien Nafsu makan pasien sudah
lama turun, keluarga pasien menuturkan 3 bulan terakhir pasien jadi jarang
makan dan lebih sering berbaring di tempat tidur, berat badan juga turun
derastis.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien pernah dirawat di
RS dengan penyakit Hepatitis B sekitar 3-4 tahun yang lalu, dan 2 tahun yang
lalu pasien juga pernah dirawat karena problem perlemakan hati. Keluarga
pasien mengatakan pasien juga mempunyai Riwayat DM sejak 1 tahun
terakhir dan Anemia yang berkepanjangan. Riwayat HT disangkal.
Riwayat pengobatan
Pada keluhannya yang sekarang pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Dahulu hanya sempat dirawat karena sakit hepatitis dan perlemakan hati.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat DM terjadi pada ayah pasien, Riwayat keluarga yang menderita
keluhan serupa disangkal, Riwayat HT pada keluarga Disangkal, Riwayat
keluarga yang sedang menderita atau pernah menderita keganasan disangkal
5
Riwayat alergi
Riwayat Alergi Terhadap bahan makanan spesifik, obat, cuaca, dan debu
disangkal.
Riwayat psikososial
Pasien bekerja sebagai pegawai swasta dan memiliki pola makan yang
tidak teratur. Pasien Dulunya merupakan perokok, namun sudah berhenti
sejak lama. Pasien juga mengaku sering mengonsumsi minuman berarkohol
saat masih muda, namun saat ini sudah berhenti.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present tgl 8/9/15 Pukul 09.00 WIB
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan
Sebelum Sakit : 65
Sesudah sakit : 49 kg
Status Gizi : IMT = 17,8, Kesan Gizi Kurang Saat Ini
Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi : 112 x/menit
Suhu : 37,9 º C
Pernafasan : 20 x/menit
Status generalis
Kepala
Bentuk : Normochephal, Simetris
Rambut : Lurus, warna hitam beruban, tidak mudah dicabut
6
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (+/+), palpebra
Tidak edema, Pupil Isokor diameter 3mm, Ref. Cahaya (+/+)
Hidung : Normonasi, Mukosa tidak hiperemis, sekret (-), septum deviasi (-)
Telinga : Normotia, Daun telinga utuh, serumen (-), Sekret (-)
Mulut : Mukosa bibir kering dan pucat (+), Aptha Ulcer (-)
Leher
Inspeksi : Trakea di tengah, spider navi (-), Massa (-).
Palpasi : Perbesaran kelenjar getah bening (-), Perbesaran Tiroid (-).
Thorax
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V Linea Midklavikula SInistra
Perkusi : Batas Kanan : ICS VI pada garis parasentralis dextra
Batas Kiri : ICS VI pada garis parasternal sinistra
Batas Atas : ICS II pada garis parasternal dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi : Pergerakan nafas dinamis, pelebaran sela iga (-), retraksi (-) tidak
ada bagian dada yang tertinggal, tidak ada benjolan, simetris (+)
Palpasi : Vocal Fremitus taktil kanan-kiri normal, Nyeri tekan (-)
Perkusi : Batas Paru hepar Relatif di ICS IV dextra, Batas paru hepar
absolut di ICS V dextra, Perkusi sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara nafas Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
7
Abdomen
Inspeksi : Cembung, asimetris, yang kiri lebih besar dari yang kanan
Palpasi : Dinding perut agak tegang, Teraba hepar membesar pada
blankhart line 1 skala 1, dan blankhart line 2 skala 2. Teraba Limpa
membesar selevel schuffner 4. Nyeri tekan daerah hipokondrium
kiri, hipokondrium kanan, dan epigastrium.
Perkusi : Redup, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Kualitas dan kuantitas normal
Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-, RCT <2 detik
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap (07-09-2015, 02:48)
Hb : 7,7 g/dl
Leukosit : 16.940 /mm³
Trombosit : 257.000 /mm³
Ht : 22 %
Eritrosit : 2,26 10^6/µL
MCV : 97 fL
MCH : 34 pg
MCHC : 35 g/dL
Ureum : 94 mg/dl
Creatinin : 2,0 mg/dl
SGOT (AST) : 169 U/L
SGPT (ALT) : 56 U/L
Bilirubin Total : 8,1 mg/dl
Bilirubin Direct : 6,3 mg/dl
Bilirubin Indirect : 1,8 mg/dl
GDS : 209 mg/dl
8
Kalium : 117 mEq
Natrium : 6,2 mEq/L
Chlorida : 85 mEq/L
Pemeriksaan (08-09-2015. 08.08 WIB)
Hemoglobin : 8,4 g/dL
Leukosit : 22.260 mm3
Hematokrit : 23 %
Trombosit : 109.000 mm3
Pemeriksaan (08-09-2015, 21.00 WIB)
Hb : 7,9 g/dl
Leukosit : 19.700 /mm³
Trombosit : 72.000 /mm³
Ht : 21 %
Eritrosit : 2,38 10^6/µL
MCV : 97 fL
MCH : 34 pg
MCHC : 37g/dL
Prothrombin time : 15,4 detik
APTT : 46,7 detik
Pemeriksaan (09-09-2015, 10.55 WIB)
Hb : 10 g/dl
Leukosit : 18.360 /mm³
Trombosit : 41.000 /mm³
Ht : 27 %
Eritrosit : 3,11 10^6/µL
MCV : 86 fL
MCH : 32 pg
MCHC : 37g/dL
9
USG
Hati membesar tidak terlihat jelas, Noduler, Eko Heterogen terutama lobus
kanan. Asites ada, limpa membesar
Kesan : Suspek Keganasan Hati Difus, DD/ Hepatitis kronik
Saran : Biopsi Hepar bila asites sudah berkurang
Tumor Marker
AFP : 1122,2 ng/dl ( Nilai normal <10,9 ng/dl)
*Teks Merah : Hasil Naik/Tinggi
*Teks Biru : Hasil Turun/Rendah
E. DIAGNOSA
Hepatocellular Carcinoma
DD :
Cirhossis Hepatis
Hepatitis Kronik Aktif
F. PENATALAKSANAAN
Terapi umum
a. Tirah baring
b. Diet 1500-2000 kalori, protein 1 gr/KgBB/hari, rendah garam (200-500
mg/hari)
c. IVFD Ringer Laktat 8 Jam/Kolf
Terapi Khusus
Paracetamol 500mg Infuse drip
Somatostatin 3,5 mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
10
Transfusi PRC gol. O
Kemoterapi dan terapi paliatif jika kondisi membaik
Terapi yang disarankan
Bedah reseksi atau transplantasi hepar
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG TAMBAHAN YANG DISARANKAN
a. Thorax foto PA, lateral
b. Biopsi hati
c. Endoskopi
H. PROGNOSA
Quo ad Vitam : Dubia ad malam
Quo ad Fungtionam : Dubia ad malam
I. FOLLOW-UP HARIAN
08- 09-2015 09-10-2015 10-10-2015
S/ Lemas, Nyeri perut,
Mual dan muntah
berwarna kehitaman,
BAB sedikit kehitaman
Penurunan kesadaran,
pasien post transfusi,
kesadaran turun setelah
1x muntah hitam
Penurunan kesadaran,
pasien post tranfusi,
kesadaran semakin
menurun semenjak
kemarin
O/ Ku: sakit sedang
Ks : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
N : 120 x/menit
S : 38.2 ºc
Mata : ca+/+, si+/+
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : cembung, NT (+),
Ku: sakit berat
Ks : Somnolen
TD : 90/60 mmHg
N : 124 x/menit
S : 38,0 ºc
Mata : ca+/+, si+/+
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : cembung, NT (+),
Ku: sakit berat
Ks : Sopor
TD : 90/80 mmHg
N : 120 x/menit
S : 37,9 ºc
Mata : ca+/+, si-/-
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : cembung, NT (+),
11
H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
A/ Hepatocellular
Carcinoma
Hepatocellular
Carcinoma
Hepatocellular
Carcinoma
P/ IV line:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
Rencana Transfusi
PRC Gol O
IV line:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
Injeksi:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
11-10-2015 13-10-2015 14-10-2015
S/ Kesadaran mulai
membaik pasien dapat
mengerti apa yang
pemeriksa Tanya.
Pasien kesadaran
membaik, mengeluh
lemah dan nyeri pada
perut.
Pasien nyeri pada perut
bagian kanan dan ulu
hati. Pasien merasa lemas
dan pusing.
O/ Ku: sakit berat
Ks : somnolen
TD : 90/60 mmHg
N : 112 x/menit
S : 37,7 ºc
Mata : ca+/+, si-/-
Tht : d.b.n
Ku: sakit sedang
Ks : Composmentis
TD : 100/60 mmHg
N : 120 x/menit
S : 37,8ºc
Mata : ca-/-, si-/-
Tht : d.b.n
Ku: sakit sedang
Ks : Composmentis
TD : 100/60 mmHg
N : 108 x/menit
S : 37,2ºc
Mata : ca-/-, si-/-
Tht : d.b.n
12
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : Abd : cembung,
NT (+), H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : Abd : cembung,
NT (+), H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : Abd : cembung,
NT (+), H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
A/ Hepatocellular
Carcinoma
Hepatocellular
Carcinoma
Hepatocellular
Carcinoma
P/ Injeksi:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
Injeksi:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
Injeksi:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
15-10-2015 16-10-2015
S/ Kesadaran makin baik,
pasien kini dapat
berkomunikasi penuh
dengan pasien. Lemas
dan nyeri perut kanan
Kesadaran baik, pasien
dapat berkomukasi
penuh, nyeri perut kanan,
lemas, nyeri ulu hati
O/ Ku: sakit sedang
Ks : composmentis
TD : 100/60 mmHg
N : 110 x/menit
Ku: sakit sedang
Ks : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
N : 120 x/menit
13
S : 37,5 ºc
Mata : ca+/+, si-/-
Tht : d.b.n
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : Abd : cembung,
NT (+), H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
S : 37,8ºc
Mata : ca-/-, si-/-
Tht : d.b.n
Thorax :
C: bj I-II reg m -, g –
Abd : Abd : cembung,
NT (+), H/L membesar
Ext : akral hangat, edema
-/-
A/ Hepatocellular
Carcinoma
Hepatocellular
Carcinoma
P/ Injeksi:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
Injeksi:
IVFD Ringer Laktat 8
jam/kolf
Parasetamol 500mg drip
Somatostatin
3,5mcg/KgBB
Omeprazol 40mg 2x1
Transamin 250mg 3x1
Vitamin K 10mg 3x1
Meropenem 1g 3x1
14