lapkas glaukoma dig

76
Laporan Kasus Glaukoma Kronik Oleh : Dudus Indra Gunawan (2009730014) Pembimbing : dr. Rety S, Sp. M Kepaniteraan Klinik Stase Mata RSUD Banjar - F UMJ

Upload: retnosfadhillah

Post on 16-Sep-2015

274 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Pleno Clinical Preparation Kelompok F

Laporan KasusGlaukoma KronikOleh : Dudus Indra Gunawan(2009730014)Pembimbing : dr. Rety S, Sp. MKepaniteraan Klinik Stase Mata RSUD Banjar - FK UMJ

Identitas PasienNama Lengkap: Tn.NaJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 61 tahunAgama: IslamPekerjaan: SwastaAlamat: BanjarDatang Ke klinik Mata Tanggal: 3 April 2014

Autoanamnesis tgl 3 April 2014Keluhan Utama : Pasien merasa kedua mata pasien agak buram sejak 2 bulan yang laluKeluhan Tambahan :

-silau -.kadang perih - agak terasa sakit - kadang terasa pegal

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poli mata RSUD Banjar dengan keluhan kedua penglihatan pasien agak buram sejak 2 bulan SMRS.Dirasakan penglihatan pasien semakin hari semakin berkurang.Terutama mata sebelah kiri..Pasien juga mengeluhkan kadang silau ketika melihat cahaya yang terang serta kadang terasa perih dan agak terasa sakit.,terkadang pasien juga mengeluhkan seperti pandagannya mulai kurang luas tidak seperti mata pada orang normal,serta pasien kadang merasa kedua matanya agak terasa berat bila melirik benda di sampingnya.Keluhan lain seperti mata merah (-) pusing (-), mual (-),muntah (-),mata berair (-),rasa mengganjal (-),riwayat trauma kepala dan terauma pada mata di sangkal pasien.

Riwayat Penyakit DahuluPasien mengaku pernah mengalami sakit mata seperti ini sebelumnya dan sempat di lakukan tindakan operasi pada kedua matanya kurang lebih 15 bulan yang lalu Karena glaukoma. Tidak ada riwayat DM, pasien ada riwayat Hipertensi.Tidak ada riwayat trauma.Darah Tinggi dan kencing Manis disangkalRiwayat Penyakit KeluargaRiwayat PengobatanSejak dilakukan operasi glaucoma 15 bulan yang lalu pasien telah mengkonsumsi obat glaucoma dari dokter.Namun pasien sempat tidak mengkonsumsi obat selama kurang lebih 1 bulan sebelum mengalami keluhan seperti ini.

Riwayat AlergiRiwayat alergi makanan,obat,debu dan riwayat atopic lainnya disangkalPemeriksaan FisikStatus generalisKeadaan umum : Tampak sakit ringanKesadaran : ComposmentisTanda vital Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 76x/menitLaju napas : 18 x/menitSuhu : 36,5CKepala : Normosefal,distribusi rambut merataMata: lihat status oftalmologisLeher: Pulsasi a.carotis regular,tidak teraba pembesaran KGBThoraksJantung: Bunyi Jantung I Normal,Bunyi jantung II Normal,regular,tidak terdengar murmur dan gallopParu: Suara napas vesikuler,tidak terdengar ronchi,tidak terdengar wheezing

AbdomenInspeksi : DatarAuskultasi : Bising Usus (+)normalPalpasi : Supel,nyeri tekan (-),nyeri lepas (-),tidak teraba massa,tidak teraba pembesaran lien dan heparPerkusi : timpani,nyeri ketuk (-)Ekstremitas : Tidak ada deformitas,akral hangat,udem (-)

Status Oftalmologis

6/60 PH 6/201/300Meningkat N+2Meningkat N+2

(-)(-)

SedangSedang

DBNDBNJernihAgak keruh(-)(+)ResumeSeorang pria 61 tahun datang ke poli mata RSUD Banjar dengan keluhan penglihatan agak buram sejak 2 bulan SMRS.Dirasakan penglihatan pasien semakin hari semakin berkurang.Terutama mata sebelah kiri..Pasien juga mengeluhkan kadang silau ketika melihat cahaya yang terang serta kadang terasa perih dan agak terasa sakit.,terkadang pasien juga mengeluhkan seperti pandagannya mulai kurang luas tidak seperti mata pada orang normal,serta pasien kadang merasa kedua matanya agak terasa berat bila melirik benda di sampingnya.Keluhan lainya disangkal.

ODOS6/30 PH 6/20Visus1/300Meningkat (N+2)Tekanan intra okulerMeningkat (N+2)JernihLensaAgak keruhSedang Kamera okuli anterior Sedang Tonometri Schiotz : (dengan beban 7,5 GM)OD = 42,1 mmHgOS = 42,1 mmHg

Pemeriksan PenunjangOftalmoskopi TonografiGonioskopi Pemeriksaan Lapang Pandang-PerimetriPachymetry

DIAGNOSA KERJAGlaukoma KronikV .DIAGNOSIS BANDINGGlaukoma sudut tertutupGlaukoma sekunder

Penatalaksanaan1.medikamentosaBeta-bloker : bekerja dengan menurunkan produksi aqueous humor,(Timolol maleat 0,5 % 2x1)Agonis kolinergik : bekerja dengan meningkatkan aliran keluar aqueous humor melalui conventional outflow pathway,(Pilokarpin 0,5 % tetes 4x1)Inhibitor karbonik anhidrase : bekerja dengan menurunkan produksi aqueous humor,digunakan pada glaucoma kronik bila terapi topical kurang memuaskan.Golongan ini mampu menekan pembentukan aqueous humor sebanyak 40-60 %.(Acetazolamide 125 -250 mg 4x1)

2.non medikamentosairidotomi perifer,trabekuloplasi serta bedah untuk drainase (prosedur trabekulektomi).Jika semua usaha badah tersebut gagal dilakukan prosedur siklodetruktif untuk menghancurkan badan siliar.Prosedur siklodetruktif antara lain dengan krioterapi,diatermi,ultra sonik frekuensi tinggi dan dengan termal neodynium.

VII. PROGNOSISQuo ad vitam ODS : BonamQuo ad functionam ODS : Dubia ad bonamQuo ad sanationam: Dubia ad malam

Tinjauan Pustaka

GlaukomaPendahuluan Aqueous humor adalah cairan jernih yang dibentuk oleh korpus siliaris dan mengisi bilik mata anterior dan posterior.Prosesus siliaris, terletak pada pars plicata adalah struktur utama korpus siliaris yang membentuk aqueous humor. Prosesus siliaris memiliki dua lapis epitelium, yaitu lapisan berpigmen dan tidak berpigmen. Lapisan dalam epitel yang tidak berpigmen diduga berfungsi sebagai tempat produksi aqueous humor

Aqueous humor diproduksi dengan kecepatan 2-3 L/menit dan mengisi bilik anterior sebanyak 250 L serta bilik posterior sebanyak 60 L.

Aqueous humor berfungsi :

Memberikan nutrisi (berupa glukosa dan asam amino) kepada jaringan-jaringan mata di segmen anterior, seperti lensa, kornea dan trabecular meshwork.Selain itu, zat sisa metabolisme (seperti asam piruvat dan asam laktat) juga dibuang dari jaringan-jaringan tersebut.Fungsi yang tidakkalah penting adalah menjaga kestabilan tekanan intraokuli, yang penting untuk menjaga integritas struktur mata.Aqueous humor juga menjadi media transmisi cahaya ke jaras penglihatan

Produksi aqueous humor melibatkan beberapa proses, yaitu transport aktif, ultrafiltrasi dan difusi sederhana.

Transport aktif di sel epitel yang tidak berpigmen memegang peranan penting dalam produksi aqueous humor dan melibatkan Na+/K+,ATPase. Proses ultrafiltrasi adalah proses perpindahan air dan zat larut air ke dalam membran sel akibat perbedaan tekanan osmotik. Proses ini berkaitan dengan pembentukan gradien tekanan di prosesus siliaris. Sedangkan proses difusi adalah proses yang menyebabkan pertukaran ion melewati membran melalui perbedaan gradien elektron

FISIOLOGI HUMOR AQUEOS

Humor Aqueus dari corpus siliaris BMB melalui pupil sudut BMD melalui trabekula Kanal schlemm saluran kolektor pleksus vena dijaringan sklera dan episklera juga ke V.siliaris anterior

Sistem Pengaliran Aqueous humor Gambar 2 : Trabecular Outflow (kiri) dan Uveosceral Outflow(kanan).Trabecular outflow merupakan aliran utama dari aqueous humor, sekitar 90% dari total. Aqueous humor mengalir dari bilik anterior ke kanalis Schlemm di trabecular meshwork dan menuju ke vena episklera, yang selanjutnya bermuara pada sinus kavernosus. Sistem pengaliran ini memerlukan perbedaan tekanan, terutama di jaringan trabekularUveoscleral outflow, merupakan sistem pengaliran utama yang kedua,sekitar 5-10% dari total. Aqueous humor mengalir dari bilik anterior ke muskulus siliaris dan rongga suprakoroidal lalu ke vena-vena di korpus siliaris, koroid dan sklera. Sistem aliran ini relatif tidak bergantung kepada perbedaan tekanan

Tekanan intraokuli merupakan kesatuan biologis yang menunjukkan fluktuasi harian. Tekanan yang tepat adalah syarat untuk kelangsungan penglihatan yang normal yang menjamin kebeningan media mata dan jarak yang konstan antara kornea dengan lensa dan lensa dengan retina. Homeostasis tekanan intraokular terpelihara oleh mekanisme regulasi setempat atau sentral yang berlangsung dengan sendirinya.Tekanan mata yang normal berkisar antara 10-22 mmHg

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tekanan intraokuli, antara lain

keseimbangan dinamis produksi dan ekskresi aqueous humorResistensi permeabilitas kapiler, keseimbangan tekanan osmotik, posisi tubuh irama sirkadian tubuhdenyut jantungfrekuensi pernafasan, jumlah asupan air, dan obat-obatan

Tekanan Intra Okuli

GlaukomaDefinisi Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.

Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang

Di seluruh dunia, glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi. Sekitar 2 % dari penduduk berusia lebih dari 40 tahun menderita glaukoma. Glaukoma juga didapatkan pada usia 20 tahun, meskipun jarang. Pria lebih banyak diserang daripada wanita.

EpidemiologiEtiologi

Penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan intra okular ini, disebabkan:

Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil). Penyakit keturunan. Glaukoma dapat timbul akibat penyakit atau kelainan dalam mata (glaukoma sekunder). Glaukoma dapat diakibatkan penyakit lain di tubuh. Glaukoma dapat disebabkan efek samping obat.

Glaukoma merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, akan tetapi bila diketahui sejak dini dan diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk mencegah kerusakan lanjutnya.

FAKTOR RESIKOUsia, orang dengan usia diatas 40 th Adanya tekanan intraokular diatas normal (> 21 mmHg) Riwayat keluarga dengan Glaukoma Ras, kulit hitam Rabun jauh Riwayat trauma pada mata Riwayat penggunaan steroid jangka panjang Riwayat penyakit sistemik tertentu hipertensi, kencing manis Faktor Resiko

PatofisiologiMeknisme yang paling berkontibusi dalam kehilangan visual pada gloukoma adalah atrofi sel ganglion retina yang menyebabkan penipisan lapisan nervus dan nuclear dalam pada retina dan hilangnya akson pada nervus optikus. Optic disc mengalami atrofi dan optic cup membesar. Iris dan korpus siliaris juga mengalami atrofi ,dan prosessus siliaris mengalami degenerasi hialin.Efek peningkatan tekanan intraokuler dipengaruhi waktu dan besarnya peningkatan tekanan.

Pada jenis glaukoma akut, penderita akan mengalami nyeri yang sangat hebat pada mata, sakit kepala, hingga mual muntah. Penglihatan dirasakan menurun drastis dan mata terlihat merah. Keadaan ini disebut glaukoma akut yang terjadi akibat peningkatan TIO yang mendadak. Pada jenis glaukoma kronik penderita jarang mengeluhkan mata, karena umumnya peningkatan tekanan yang terjadi telah berlangsung lama dan mata penderita telah beradaptasi. Keadaan ini sangat berbahaya, penyakit berjalan terus sedangkan penderita tidak menyadarinya.

Pada jenis glaukoma akut, penderita akan mengalami nyeri yang sangat hebat pada mata, sakit kepala, hingga mual muntah. Penglihatan dirasakan menurun drastis dan mata terlihat merah. Keadaan ini disebut glaukoma akut yang terjadi akibat peningkatan TIO yang mendadak.

Pada jenis glaukoma kronik penderita jarang mengeluhkan mata, karena umumnya peningkatan tekanan yang terjadi telah berlangsung lama dan mata penderita telah beradaptasi. Keadaan ini sangat berbahaya, penyakit berjalan terus sedangkan penderita tidak menyadarinya.

Sakit kepala ringan Hilang penglihatan berangsur-angsur, yang diawali dengan penyempitan lapang pandang tepi, Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang lain ketika penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan). Penglihatan menjadi kabur atau berkabut halo

Gejala Klinis

Gambar 3 : defek lapang pandang pada penderita glaukoma

Gambar 4. Penglihatan berkabut seperti terowonganLapangan pandang normal adalah 90 derajat temporal,50 derajat atas,50 derajat nasal dan 65 derajat ke bawahGlaukoma primer.

Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma simpleks) Glaukoma primer sudut tertutup / sempit

Glaukoma sekunder

Glaukoma kongenital

Glaukoma Absolut

Klasifikasi GlaukomaVaughen

Glaukoma PrimerGlaukoma sudut terbuka (glukoma simpleks) / glaukoma kronikGlaukoma yang sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka. Pada orang normal jalan keluar cairan mata seimbang, sedangkan pada glaukoma sudut terbuka terjadi pembendungan. Bila hal ini terjadi maka cairan akan tertimbun sehingga tekanan bola mata akan meningkat.

Pada glaukoma sudut terbuka, cairan mata setelah melalui pupil masuk ke dalam bilik mata depan dan tidak dapat melalui anyaman trabekulum. Keadaan ini mengakibatkan tekanan bola mata naik yang akan merusak saraf optik.Patofisiologi peningkatan tekanan intraokular yang disebabkan oleh mekanisme sudut terbuka adalah proses degeneratif di jalinan trabekula, termasuk pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalinan dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm. Hal ini berbeda dengan proses penuaan normal. Akibatnya adalah penurunan drainase humor akueus yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Peningkatan tekanan intraokular mendahului kelainan-kelainan diskus optikus dan lapangan pandangPatogenesis

Glaukoma yang penyebabnya tidak ditemukan dan ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka.

Sering glaukoma ini tidak memberikan gejala. Biasanya penderita tidak menyadari menderita glaukoma sudut terbuka karena pada permulaannya tidak memberikan keluhan.Penglihatan biasanya baik pada tahap awalTidak terdapat rasa sakit pada mata

Gejala KlinisAkan tetapi bila proses berjalan lanjut maka pasien akan merasakan penglihatannya menurun. Benda yang terletak di bagian sentral masih terlihat jelas akan tetapi yang terletak di perifer tidak terlihat sama sekali. Pada keadaan ini lapang penglihatan secara perlahan-lahan menyempit. Bila keadaan ini berlanjut penglihatan akan terus berkurang sehingga dapat menjadi buta sama sekali.

Tekanan bola mata biasanya lebih dari 25 mmHg dan terus-menerus merusak saraf optik sehingga disebut sebagai maling penglihatan42PemeriksaanTONOMETRI

a. T. Schiotz b. T. non contact c. T. Aplanasi Goldmann OFTALMOSKOPI

Saraf optik dapat dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangok saraf optik pun dapat menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat glaukoma.

Kelainan pada pemeriksaan oftalmoskopi dapat terlihat :Kelainan papil saraf optik-Saraf optik pucat atau atrofi-Saraf optik bergaungKelainan serabut retina, serat yang pucat atau atrofi akan berwarna hijauTanda lainnya seperti perdarahan peripapilar

PERIMETRI

Perimetri dilakukan untuk mencari batas luar persepsi sinar perifer dan melihat kemampuan penglihatan daerah yang sama dan dengan demikian dapat dilakukan pemeriksaan defek lapangan pandang.

GONIOSKOPI

Gonioskopi adalah suatu cara untuk melihat langsung keadaan patologik sudut bilik mata, juga untuk melihat hal-hal yang terdapat pada sudut bilik mata seperti benda asingDerajat 0, bila tidak terlihat struktur sudut dan terdapat kontak, kornea dengan iris, disebut sudut tertutup.Derajat 1, bila tidak terlihat 1/2 bagian trabekulum sebelah belakang, dan garis Schwalbe terlihat disebut sudut sangat sempit. Sudut sangat sempit sangat mungkin menjadi sudut tertutupDerajat 2, bila sebagian kanal Schlemm terlihat disebut sudut sempit sedang kelainan ini mempunyai kemampuan untuk tertutupDerajat 3, bila bagian belakang kanal Schlemm masih terlihat termasuk skleral spur, disebut sudut terbuka. Pada keadaan ini tidak akan terjadi sudut tertutup.Derajat 4. bila badan siliar terlihat, disebut sudut terbuka.

4 DerajatPACHYMETRI

Adalah suatu tes yang relatif baru digunakan untuk managemen glaucoma.Pachymetry menentukan ketebalan dari kornea. Studi-studi terakhir menunjukkan bahwa ketebalan kornea pusat dapat mempengaruhi pengukuran tekanan intraocular.Kornea tipis mungkin adalah suatu faktor risiko tambahan untuk glaucoma.

Uji KopiUji minum AirUji Steroid( merupakan uji untuk glaukoma herediter)Uji ProvokasiUji KopiPenderita meminum 1-2 mangkok kopi pekat,bila tekanan bola mata naik 15-20 mmHg sesudah minum kopi 20-40 menit menunjukkan adanya glaukomaUji KopiMinum air banyak akan mengakibatkan turunnya tekanan osmotik sehingga air akan banyak masuk ke dalam bola mata,yang akan menaikan tekanan bola mata.Sebelum makan pagi tekanan bola mata diukur dan kemudian pasien disuruh minum denga cepat 1 liter air.Bila tekanan bola mata naik 8-15 mmHg dalam waktu 45 menit pertama menunjukkan pasien menderita glaukoma.Uji Minum AirPada pasien yang dicurigai adanya glaukoma terutama dengan riwayat glukoma simpleks pada keluarga, pasien diteteskan betamentason atau deksamentason 0.1 % 3-4 kali sehari,tekanan bola mata di periksa setiap minggu.Pada pasien berbakat glaukoma maka tekanan bola mata akan naik setelah 2 mingguUji SteroidPENATALAKSANAANPenata laksanaan medikamentosa di bagi berdasarkan cara kerjanya dalam menghambat produksi aquous humor,fasilitasi aliran aquous,reduksi volume vitreus serta miolitik.Beta-bloker : bekerjadengan menurunkan produksi aqueous humor,contohnya Timolol,Betaxolol,dan Carteolol.Agonis Alfa : bekerja dengan menurunkan produksi cairan sekaligus meningkatkan aliran keluar aqueous humor,contohnya Brimonidine dan Apraclonidine.Analog Prostaglandin / prostamide :bekerja dengan meningkatkan aliran keluar aqueous humor melalui nonconventional (uveo-scleral) outflow pathway.cntohnya Latanaprost 0,005 %.Inhibitor karbonik anhidrase : bekerja dengan menurunkan produksi aqueous humor,contohnya Acetazolamide,Dorzolamide,dan Brinzolamide.Agonis kolinergik : bekerja dengan meningkatkan aliran keluar aqueous humor melalui conventional outflow pathway,contohnya Pilokarpin.Obat-obatan lain seperti Epinefrin (meningkatkan outflow dan menurunkanproduksi aqueous humor)Agen hiperosmotik untuk menurunkan volume badan vitreus seperti gliserol,isosorbid,urea dan manitol.Penatalaksanaan BedahPada umumnya operasi ditangguhkan selama mungkin dan baru dilakukan bila terjadi beberapa keadaan antara lain :TIO tidak dapat dipertahankan di bawah 22 mmHgLapang pandang yang terus mengecilPada pasien yang tidak dapat dipercaya pengobatanyaTidak mampu membeli obat untuk seumur hidupTidak tersedia obat-obatan yang diperlukanTeknik bedah yang dilakukan adalah dengan iridotomi perifer,trabekuloplasi serta bedah untuk drainase (prosedur trabekulektomi).Jika semua usaha badah tersebut gagal dilakukan prosedur siklodetruktif untuk menghancurkan badan siliar.Prosedur siklodetruktif antara lain dengan krioterapi,diatermi,ultra sonik frekuensi tinggi dan dengan termal neodynium.TRABEKULECTOMYTrabekulektomy yaitu mengangkat trabekulum sehingga terbentuk celah untuk mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal schlemm.Operasi filtrasi pada dasarnya adalah pembuatan saluran keluar cairan dalam bola mata (akuos humor), karena diketahui bahwa peninggian tekanan mata terjadi akibat hambatan aliran akuos. Dengan operasi ini diharapkan akuos dapat mengalir dan tekanan bola mata kembali normal.

Glaukoma PrimerGlaukoma sudut tertutup / sempitGlaukoma sudut tertutup dapat terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer. Hal ini menyumbat aliran humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup terjadi pada mata yang sudah mengalami penyempitan anatomik sudut kamera anterior (dijumpai terutama pada hipermetrop).Glaukoma jenis ini lebih banyak terjadi pada perempuan.Pada usia 60-70 tahun,resiko untuk menderita glaukoma jenis ini meningkatPatogenesisPada glaukoma sudut tetutup terjadi aposisi dari iris dan lensa yang menyebabkan kontak antara iris dan lensa,disebut sebagai blokade pupil.Blokade pupil ini akan menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler di kamera okuli posterior sehingga akan menyebabkan iris menempel pada kornea di bagian perifer dan struktur iris terdorong ke depan,keadaan ini di sebut iris bombe.Glaukoma sudut tertutup terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer.Hal ini akan menyumbat aliran aqueous humor dan tekanan intraokuli akan meningkat dengan cepat.Keadaan ini akan menimbulkan nyeri hebat,kemeraha,penglihatan kabur.

Glaukoma primer yang ditandai dengan sudut bilik mata depan yang tertutup, biasa terjadi pada hipermetrop

Penglihatan kabur mendadak Nyeri yang hebat HaloMual dan muntah TIO meningkat BMD dangkal Kornea berkabut Pupil berdilatasi sedang

Gejala KlinisSTADIUM GLAUKOMAStadium Prodromal- sakit kepala ringan- halo- gangguan akomodasi

Objektif : injeksio pericorneal ringan kornea udema COA dangkal pupil mid dilatasi

2. Stadium Akut Kongesti sakit kepala hebat mual & muntah visus menurun

Objektif : palpebra edema konjungtiva kemosis kornea edem COA dangkal Iris kripte (-) Sinekia anterior Iris melengket ke kornea TIO > 50 mmHg

Lanjutan3. Stadium Kronik Kongestifvisus jelek tanda kongestif TIO < 45 mmHg

Objektif : Hiperemi perikornea tanpa edemaKornea agak suramPupil sangat lebarGlaukoma Absolut

TIO tetap tinggiMata keras seperti batuPENATALAKSANAANGlaukoma sudut tertutup merupakan keadaan kedaruratan oftalmologik.Terapi pada awalnya ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokuli secepatnya. Acetazzolamide IV atau oral : 500 mg dilanjutkan 4x250 mg/hari.Bekerja sebagai inhibitor karbonik anhidrase yang dapat menekan produksi aqueous humor.Tidak boleh diberikan dalam jangka waktu yang lama karena memiliki banyak efek samping sistemik.Solutio Glycerin 50 % : 4x100 cc/hari.Merupakan agen hiperosmotik yang berfungsi menurunkan volume vitreus.Penghambat Beta adrenergik topikal,dapat dipilih Timolol maleat 0,25 % dan 0,5 % atau Betaxolol 0,25 % dan 0,5 % dan lainya.Berfungsi untuk menurunkan produksi aqueous humor.Kemudian dapat diberikan Pilocarpin 4 % secara intensif misal 1 tetes tiap 15 menit selama 1-2 jam.Pilocarpin merupakan golongan parasimpatomimetik yang berfungsi meningkatkan aliran aqueous humor melalui jalinan trabekuler karena kontraksi otot-otot siliar.Tetes mata steroid dapat diberikan untuk mengurangi reaksi inflamasi sehingga mengurangi terjadinya kerusakan iris dan jaringan trabekuler lebih lanjut.Kadang perlu ditambahkan obat analgetik dan antiemetikPembedahanSetelah tekanan intraokuler dapat di kontrol,harus dilakukan iridektomi perifer untuk membentuk hubungan permanen antara kamera okuli anterior dan posterior sehingga kekambuhan iris bombe dapat dicegah.Hal ini paling sering dilakukan dengan neodinium: YAG laser.Iridektomi perifer secara bedah di indikasikan apabila terapi laser tidak berhasil.Prosedur alternatif bila sebagian besar sudut bilik mata depan masih tertutup dapat di pilih operasi trabekulektomi.Pada sebagian besar kasus,dilakukan iridotomi dengan laser untuk mata sebelahnya sebagai profilaksis.IRIDEKTOMI

Pembuatan lubang dibagian perifer iris, untuk menghindari hambatan pupil.

Glaukoma SekunderGlaukoma sekunder merupakan glaukoma akibat keadaan kesehatan lainnya.Glaukoma sekunder dapat terjadi pada keadaan berikut : a.Katarak imatur ataupun hipermatur. Katarak imatur menimbulkan glaukoma bila terdapat kondisi lensa mencembung (katarak intumesen) akibat menyerap air sehingga mendorong selaput pelangi yang akan menutup sudut bilik mata. Katarak hipermatur mengakibatkan glaukoma akibat lensa yang terlalu matang bahan lensa yang degeneratif akan keluar dari kapsul (bungkusnya) dan menutup jalan keluar cairan mata pada sudut bilik mata (glaukoma fakolitik).b.Cedera mata dapat mengakibatkan perdarahan ke dalam bilik mata depan (hifema) ataupun hal lain yang menutup cairan mata keluar.c.Uveitis, radang di dalam bola mata akan mengakibatkan perlekatan antara iris dengan lensa (sinekia posterior) atau perlekatan antara pangkal iris dan tepi kornea (goniosinekia).d.Tumor di dalam mata.e.Diabetes yang membangkitkan glaukoma neovaskular.f.Tetes mata steroid yang dipakai terlalu lama.

Glaukoma KongenitalPenyumbatan pengaliran keluar cairan mata oleh jaringan sudut bilik mata yang terjadi oleh adanya kelainan kongenital

BuftalmosGlaukoma kongenital primer ( trabekulodisgensis)Terjadi akibat berhentinya perkembangan struktur sudut kamera anterior pada usia janin 7 bulan

Iris mengalami hipoplasia dan berinsersi ke jalinan trabekula sehingga trabekula terhalang dan menutupi sudut

Terapi : GoniotomiTrabekulotomi Epifora

Foto fobia

Bola mata membesar

Edema atau kornea keruh akibat endotel kornea sobek

Gejala KlinisUntuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.

Penatalaksanaan GONIOTOMIDilakukan insisi menembus pada sisi yang bertentangan tempat insisi trabekulum yang akan dilakukan sejajar dengan selaput pelangi

Glaukoma AbsolutMerupakan stadium akhir glaukoma, dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.

Kornea terlihat keruh, Bilik mata dangkal, Papil atrofi dengan eksvakasi glaukomatosa, Mata keras seperti batu dan dengan rasa sakitGejala klinis Sering mata dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada iris,keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik.Terutama untuk rasa sakitnya Injeksi alkohol retrobulbar 90% sebanyak 0,5ml

Penyinaran sinar beta yang ditujukan pada badan siliar ( 100-150rad dalam 4-5 kali penyinaran )

Pengangkatan bola mata karena mata telah tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit.

Penatalaksanaan PencegahanPencegahan kebutaan akibat glaukoma:Pada orang yang telah berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata berkala secara teratur setiap 3 tahun. Bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga maka lakukan pemeriksaan ini setiap tahun. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan mata pada orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepala yang berat.

Terima Kasih