modul sumur gali ( dig well)

Upload: bangunismansyah

Post on 11-Jul-2015

2.176 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

LAMPIRAN

MODUL SUMUR GALI

NOMOR TANGGAL

PERMEN PU TENTANG PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SPAM BUKAN JARINGAN PERPIPAAN 01/PRT/M/2009 25 FEBRUARI 2009

Daftar isi Daftar isi.......................................................................................................................................i Prakata........................................................................................................................................ii Pendahuluan...............................................................................................................................iii 1Ruang lingkup...........................................................................................................................1 2Acuan normatif ........................................................................................................................1 3Istilah dan definisi ....................................................................................................................1 4Perencanaan..............................................................................................................................2 4.1Persyaratan lokasi..................................................................................................................2 4.2Persyaratan konstruksi...........................................................................................................3 5Pelaksanan konstruksi...............................................................................................................3 5.2Pembuatan sumur...................................................................................................................4 5.3Pemasangan pompa tangan pada sumur gali.........................................................................5 5.4Penyelesaian sumur................................................................................................................6 6Pengoperasian ..........................................................................................................................6 6.1Ketentuan umum....................................................................................................................6 6.2Ketentuan teknis.....................................................................................................................6 6.3Kelembagaan..........................................................................................................................7 6.4Administrasi...........................................................................................................................7 7Pemeliharaan.............................................................................................................................7 Lampiran A.................................................................................................................................8 SNI 03-2916-1992, Spesifikasi sumur gali untuk sumber air minum.........................................8 Lampiran B...............................................................................................................................12 Pekerjaan pembuatan cincin beton, tiang beton, dan saluran beton..........................................12 B.1 Pembuatan cincin beton....................................................................................................12 B.2 Pembuatan tiang beton.....................................................................................................13 B.3 Pembuatan saluran dari beton...........................................................................................13 Lampiran C...............................................................................................................................14 Contoh gambar sumur gali........................................................................................................14 ...................................................................................................................................................15 Gambar C.1 Denah sumur gali...............................................................................................15

i

PrakataMenindaklanjuti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), disusunlah suatu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan (SPAM BJP). Permen PU ini mencakup seluruh tahapan penyelenggaraan pengembangan SPAM BJP yaitu perencanaan pengembangan SPAM, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan SPAM, pemeliharaan dan rehabilitasi SPAM, serta pemantauan dan evaluasi SPAM. Selain batang tubuh yang bersifat pengaturan, Permen PU ini dilengkapi pula dengan 13 (tiga belas) lampiran yang bersifat teknis, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII Lampiran IX 10. Lampiran X 11. Lampiran XI 12. Lampiran XII : : : : : : : : : : : : Modul hidran umum; Modul terminal air; Modul mobil tangki air; Modul penampungan air hujan; Modul perlindungan mata air; Modul sumur dalam; Modul sumur pompa tangan; Modul sumur gali; Modul instalasi pengolahan air minum sederhana; Modul saringan rumah tangga; Modul destilator surya atap kaca; dan Modul instalasi pengolahan air minum dengan reverse osmosis.

Lampiran VIII mengenai modul sumur gali ini, disusun untuk melengkapi pengaturan teknis yang terdapat dalam batang tubuh Permen PU. Penyusunan modul sumur gali bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi para pengguna dalam penyelenggaraan modul sumur gali agar menghasilkan air baku untuk air minum yang sesuai dengan standar yang berlaku dan agar prasarana dan sarana air minum terpelihara dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum kepada masyarakat secara berkesinambungan. Modul ini disusun oleh Panitia Teknis Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PU tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM BJP yang telah dirumuskan dan melalui rapat teknis ada tanggal 23 Juli 2008 di Bandung. Rapat teknis ini dihadiri oleh wakil-wakil produsen, konsumen, asosiasi, lembaga penelitian, perguruan tinggi serta instansi terkait.

ii

PendahuluanPeraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) memberikan pedoman kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan SPAM. Dengan PP tersebut diharapkan kualitas teknis penyelenggaraan dan pelayanan air minum kepada masyarakat dari tahap perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan dan pengelolaan memenuhi standar yang ditetapkan. Pengembangan SPAM bertujuan membangun, memperluas dan meningkatkan sistem fisik (teknis) dan non-fisik (kelembagaan, keuangan dan peran serta masyarakat) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menjadi lebih baik. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 mengatur SPAM melalui Jaringan Perpipaan dan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP). Penyelenggaraan SPAM BJP seperti disebutkan diatas, termasuk upaya-upaya masyarakat memperoleh air minum melalui bangunan perlindungan mata air, bangunan penampung air hujan, sumur dalam, sumur dangkal (sumur gali dan sumur pompa tangan), instalasi pengolahan air minum sederhana, instalasi saringan rumah tangga, instalasi dengan destilator surya atap kaca, dan instalasi pengolahan air minum dengan reverse osmosis, dengan unit pelayanan berupa hidran umum, terminal air/mobil tangki air, dan sambungan rumah. Selain itu penyediaan air minum dapat juga melalui instalasi air minum isi ulang. Pedoman penyelenggaraan SPAM BJP perlu disediakan mengingat kondisi geografis, topografis, geologis, dan sumber daya manusia di setiap wilayah berbeda sehingga dalam perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan dan rehabilitasi perlu diatur melalui Permen PU tentang SPAM BJP. Modul sumur gali ini disusun sebagai pegangan para penyelenggara pembangunan dan perencana prasarana SPAM BJP dengan modul sumur gali. Pedoman penyelenggaraan ini memuat kriteria, ketentuan teknis, perhitungan, data, dan tahapan yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan (temasuk didalamnya pengoperasian, kelembagaan dan administrasi), dan pemeliharaan sumur gali. Pedoman ini disusun berdasarkan materi teknis yang telah disusun pada TA 2006 oleh Direktorat Pengembangan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum melalui Pekerjaan Kegiatan Teknis Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan.

iii

iv

Modul sumur gali1 Ruang lingkup Modul ini mencakup kriteria, ketentuan teknis, perhitungan, data, dan tahapan yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan (temasuk didalamnya pengoperasian, kelembagaan dan administrasi), dan pemeliharaan modul sumur gali. 2 Acuan normatif SNI 15.0686-1989, Bata merah karawang SNI 15.0553-1989, Bata merah berlubang SNI 03-0349989, Bata beton untuk pasangan dinding SNI 03-0445-1989, Pipa beton tanpa tulangan SNI 03-2916-1992, Spesifikasi sumur gali untuk sumber air bersih SNI 15.2049-1994, Semen portland 3 Istilah dan definisi 3.1 air baku air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum 3.2 air minum air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan 3.3 muka air tanah terendah kondisi muka air tanah yang paling rendah pada lokasi dan pada saat tertentu 3.4 pemeliharaan kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara rutin dan berkala yang bertujuan untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum dapat diandalkan kelangsungannya 3.5 pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari dari persiapan untuk melakukan operasi menjalankan sistem penyediaan air minum untuk menghasilkan air minum yang langsung dapat diminum 3.6 penyediaan air minum kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif 1 dari 22

kebutuhan

masyarakat

agar

3.7 rehabilitasi perbaikan sebagian unit SPAM Bukan Jaringan Perpipaan yang perlu dilakukan agar SPAM dapat berfungsi normal kembali 3.8 sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan selanjutnya disebut SPAM BJP merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum baik bersifat individual, kelompok masyarakat, maupun komunal yang unit distribusinya dengan atau tanpa perpipaan terbatas dan sederhana, dan tidak termasuk dalam SPAM dengan jaringan perpipaan 3.9 sumur gali sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dari akuifer yang digunakan sebagai sumber air baku untuk air minum dan mampu menghasilkan 400 liter setiap hari untuk satu keluarga 4 Perencanaan Penyelenggaraan sumur gali harus memenuhi : a. Spesifikasi teknis mengacu pada Standar Nasional Indonesia yang berlaku b. Mengikuti petunjuk pelaksanaan konstruksi c. Mengikuti petunjuk operasi dan pemeliharaan dan pengelolaan sumur d. Kualitas air dari sumur gali ini harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal belum dapat memenuhi kualitas air minum, maka harus dibubuhkan desinfektan atau dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi 4.1 Persyaratan lokasi a. Penentuan lokasi sumur gali untuk umum harus mendapat izin dari pemilik tanah; b. Dibangun di daerah yang tersedia sumber air tanah dangkal baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan; c. Letak sumur gali harus dipilih pada daerah yang tanahnya mudah digali atau dapat digali seperti tanah lempung, pasir, cadas dan tidak longsor; d. Struktur tanah diperhatikan tidak di daerah bebas banjir dan tidak terlalu dekat dengan sumber pengotoran seperti kakus, lubang sampah dan tempat pembuangan air limbah (minimum 10 m); e. Lokasi sumur gali terhadap perumahan bila dilayani secara komunal maksimum 50 meter;

2 dari 21

4.2 Persyaratan konstruksi a. Bangunan sumur gali atau bangunan sumuran yang terdiri dari dinding sumur, lantai sumur dan bibir sumur yang harus dibuat dari bahan yang kuat dan kedap air seperti pasangan batu bata, batu kali, atau beton serta dilengkapi dengan kerekan pengambilan air timba dengan gulungan; b. Dinding sumur harus sedalam minimal 3 (tiga) meter dari permukaan tanah atau sampai pada keadaan batuan tidak menunjukkan gejala mudah retak atau runtuh untuk mencegah runtuhan merembesnya air ke dalam sumur; c. Bibir sumur harus setinggi 0,8m dari permukaan tanah untuk mencegah air bekas masuk ke dalam sumur;

d. Bangunan sumur gali harus dilengkapi dengan sarana untuk mengambil dan menimba airseperti timba dengan kerekan, timba dengan gulungan atau pompa tangan supaya pengambilan air dapat sehigienis mungkin; e. Bangunan sumur gali harus dilengkapi dengan saluran pembuangan air bekas hingga jarak 10 meter. Saluran pembuang harus dibuat kedap air dan licin dengan kemiringan 2% ke arah sarana pengolahan air buangan atau badan penerima atau sumur resapan air buangan. 5 Pelaksanan konstruksi 5.1 Persiapan

5.1.1

Penyiapan masyarakat dan lokasi

Penyiapan masyarakat ditunjang dengan kegiatan penyuluhan sejak survei penentuan lokasi hingga tahap pemanfaatan dan pemeliharaan dengan tujuan untuk memberikan pengertian dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sarana penyediaan air bersih, cara pemanfaatan dan pemeliharaan dengan mengikutsertakan LKMD, PKK, kader desa dan pemuka masyarakat setempat. Penentuan lokasi sumur gali mengikuti SNI 03-2916-1992. Penyiapan lokasi dilakukan dengan membersihkan lokasi sumur dari semak-semak dan tumbuhan lain.

5.1.2

Penyiapan peralatan dan bahan

Peralatan yang diperlukan antara lain: a. Alat penggalian: 1) cangkul : 1 buah 2) linggis : 1 buah 3) sekop : 1 buah 4) tali plastik besar : Minimum 10 m 5) ember/keranjang : 3 buah 6) Kunci pas 10 mm dan 12 mm : 2 buah 7) Unting-unting : 1 buah b. Alat pelindung keselamatan: 1) Sepatu boot sebanyak sesuai jumlah pekerja; 2) Sarung tangan sebanyak sesuai dengan jumlah pekerja; 3) Helm sebanyak sesuai dengan jumlah pekerja; 4) Tali keselamatan dengan panjang yang cukup untuk mengangkat pekerja dari dalam sumur apabila mengalami keracunan gas atau keruntuhan sumur; 5) Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). 3 dari 21

Bahan-bahan yang diperlukan antara lain: a. Cincin beton : b. Saluran beton : c. Tiang : d. Semen : e. Pasir : f. Kerikil : g. Bata (untuk mempertebal bibir sumur)

min 8 buah min 14 buah 2 buah 3 zak 0,4 m 0,3 m : 85 buah

5.2 Pembuatan sumur

5.2.1

Penggalian sumur 1) Meratakan tanah dengan cangkul; Memasang unting-unting sampai tegak lurus terhadap Pasang katrol untuk mengangkat tanah dan pekerja dari

a. Metode penggalian bertahap 2)muka tanah;

3)dalam sumur;

Cincin beton dipasang pada tanah yang sudah rata; Gali tanah di dalam cincin beton sampai dengan kedalaman yang sesuai dengan tinggi cincin beton; 6) Turunkan cincin beton sampai dasar galian dan ratakan posisinya; 7) Pasang cincin beton berikutnya di atas cincin beton yang telah masuk ke dalam galian; 8) Ulangi langkah seperti pada butir 4, 5, dan 6 sampai dengan kedalaman 3,20 m; 9) Setiap meter dilakukan pengujian adanya gas beracun yang mungkin ada; 10) Lanjutkan penggalian sampai dengan ditemukan air sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang diinginkan. b. Metode penggalian langsung 1) Meratakan tanah dengan cangkul; 2) Memasang unting-unting sampai tegak lurus terhadap muka tanah; 3) Pasang katrol untuk mengangkat tanah dan pekerja dari dalam sumur; 4) Gali tanah sampai dengan kedalaman 3,20m; 5) Turunkan cincin beton satu persatu dengan menggunakan tali dan ratakan posisi buis beton; 6) Lanjutkan penggalian sampai dengan ditemukan air sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang diinginkan.

4) 5)

4 dari 21

Penggalian sumur dilakukan dengan menggunakan cangkul atau linggis. Cincin beton hanya dipasang sampai kedalaman 3,20 m dari lantai sumur. Jika tanah longsor waktu digali, cincin beton harus dipasang pada saat penggalian dan cincin harus dipasang sampai ke dasar sumur. Sambungan cincin beton dibagian bawah tidak perlu diberi spasi agar air dapat masuk melalui sambungan tersebut. 5.2.2 Membuat bibir sumur dan memasang tiang

a. Pasang cincin beton hingga 0,75 m dari permukaan tanah; b. Gali sisi-sisi cincin beton yang akan dipasangkan tiang; c. Pasang tiang beton, ukur tiang agar sama dan tegak lurus kemudian beri penyangga agartidak terjadi kemiringan, setelah tiang tegak tiang dicor dengan mortar semen;

d. Buat pasangan bata dengan spesi dari mortar semen dengan perbandingan 1 semen : 4pasir di sekeliling cincin beton untuk memperkuat cincin beton dan untuk menjepit tiang; e. Plester bibir sumur dengan mortar semen dengan campuran 1 semen : 4 pasir. 5.2.3 Membuat lantai sumur dan memasang saluran

Pasang saluran beton yang telah dicetak di sekeliling sumur sebagai pembatas pengecoran lantai sumur. a. Cor lantai sumur dengan campuran beton dengan perbandingan 1 pc : 3 ps : 6 krl; b. Rapikan bagian-bagian yang kurang sempurna. 5.3 Pemasangan pompa tangan pada sumur gali Pemasangan pompa tangan pada sumur gali bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu pemasangan di camping sumur dan pemasangan di atas tutup sumur.

5.3.1

Pemasangan pompa tangan di samping sumur

Pemasangan pompa dengan cara dipasang di samping sumur mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: a. Memperpendek jarak antara pompa dengan permukaan air dalam sumur; b. Tutup sumur tidak perlu ditutup dengan beton cor karena tidak diinjak; c. Jika ingin menguras atau memperdalam sumur akan lebih mudah. Pelaksanaan pemasangan: a. Tentukan letak penempatan dari radius maksimum 5m; b. Lubangi dinding sumur lebih kurang 20cm dibawah permukaan tanah untuk memasukkan pipa hisap; c. Gali sedalam 20cm, lebar 20cm dari dinding ke arah tempat dudukan pompa; d. Buatlah saringan pipa hisap, sebaiknya saringan maupun pipa hisap adalah pipa PVC untuk memudahkan pemasangan dan supaya tidak berkarat; e. Siapkan klem untuk memperkuat kedudukan pipa hisap; f. Sambungkan pipa hisap yang masuk ke sumur dengan knee PVC memakai perekat; g. Masukkan pipa kedalam sumur, sambungkan bagian-bagian yang ada knee dengan menggunakan lem PVC, sesudah pipa hisap yang melintang itu terlebih dahulu disambung dengan knee yang akan menuju ke pompa; h. Potong pipa PVC untuk menyambung dari knee ke plenes pompa, penyambungan diperlukan sebuah socket draft luar (PVC).

5.3.2

Pemasangan pompa tangan dangkal di atas tutup sumur gali

Pelaksanaan pemasangan : a. Pasang klem melintang dalam sumur diatas permukaan air; 5 dari 21

b. Ukur, potong dan sambungkan pipa hisap sesuai dengan kebutuhannya, yaitu 25cm dari c. d. e. f. g.dasar sumur dan 60cm dari tutup sumur; Masukkan pipa hisap dalam sumur, pasang klem pengikat pipa hisap ke angker; Pindahkan tutup yang sudah dipersiapkan dengan lubang ditengah ke atas bibir sumur, dimana pipa hisap dimasukkan ke lubang yang tersedia tadi; Pasang angker pada pipa hisap lebih kurang 20 cm dari ujung atas; Pasang plens ke ujung pipa hisap; Buatlah dudukan lantai saluran dan SPAL.

5.4 Penyelesaian sumur Pada tahap penyelesaian sumur gali harus dilakukan sebagai berikut: a. Sumur harus dikuras sampai air tampak jernih; b. Setelah dikuras sumur dibubuhi kaporit sekitar 5 gr/m air atau sampai air sumur berbau kaporit setelah 12 jam pembubuhan. 6 Pengoperasian 6.1 Ketentuan umum Ketentuan umum pengoperasian sumur gali untuk penyediaan air minum harus memenuhi: a. Terjaminnya kontinuitas dan kuantitas air serta kualitas memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. Sebelum digunakan, sumur harus didesinfeksi terlebih dahulu; c. Kebersihan lingkungan di sekitar sumur gali harus dipelihara; d. Kelengkapan cara pengoperasian dan pemeliharaan dibuat dan diletakkan dekat lokasi sumur. 6.2 Ketentuan teknis a. Peralatan dan perlengkapan untuk pengoperasian dan pemeliharaan sumur gali terdiri dari: 1) Tali/tambang; 2) Ember; 3) Martil; 4) Tang; 5) Obeng; 6) Cat; 7) Kuas; 8) Sapu; 9) Sikat; 10) Cangkul; 11) Sekop; 12) Sabit. b. Untuk mengambil air dari sumur gali dapat dipergunakan timba atau pompa. Apabila pengambilan air menggunakan timba pemakaian timba harus dilengkapi dengan kerekan; c. Timba tidak boleh diletakkan di atas lantai sumur untuk menghindari pencemaran dan sumur harus ditutup pada saat tidak digunakan; d. Pengambilan air menggunakan pompa harus dilengkapi dengan tutup dan disediakan lubang ventilasi pada bibir sumur; e. Tiang sumur berfungsi untuk menyangga katrol; f. Katrol berfungsi untuk memantek air bersih dari muka air tanah di dalam sumur; g. Tali atau tambang berfungsi sebagai alat bantu katrol; h. Ember berfungsi sebagai alat bantu untuk menaikkan air bersih; 6 dari 21

i. j.

Lantai dasar berfungsi untuk meletakkan sumur dan tempat aktifitas pengambilan air bersih; Saluran pembuangan berfungsi untuk menyalurkan air buangan dan mencegah terjadinya tempat pembiakan bibit penyakit.

6.3 Kelembagaan a. Bila sumur gali digunakan secara komunal, pengelola adalah individu atau kelompok yang ditunjuk oleh masyarakat pengguna sumur gali. b. Pengelola bertanggungjawab terhadap keberlangsungan pelayanan sumur gali. c. Pekerjaan yang dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat seperti penggalian/urugan tanah, pembuatan konstruksi, harus dilaksanakan dibawah pengawasan tenaga ahli/pendamping teknis/PDAM. d. Pembagian air minum kepada pemakai sesuai dengan jadual yang telah disepakati. 6.4 Administrasi a. Untuk sumur gali komunal, pembiayaan untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan harus sepenuhnya dibiayai oleh masyarakat pemakai air minum; b. Catat setiap pembagian air dalam buku catatan yang telah tersedia. c. Retribusi dan jadwal penarikan retribusi ditentukan oleh pengelola dan disetujui oleh masyarakat pengguna sumur gali. 7 Pemeliharaan Pemeliharaan meliputi pemeliharaan harian atau mingguan, pemeliharaan bulanan, dan pemeliharaan tahunan sesuai Tabel 4.

Tabel 4 Pemeliharaan sumur gali Harian/ Bulanan Tahunan Mingguan 1. Bersihkan bibir sumur serta pantau dinding sumur terhadap keretakan; 2. Lakukan pelumasan pada as katrol; 3. Bersihkan lantai terhadap lumutan dan kotoran serta cek kerusakan dan keretakan; 4. Bersihkan saluran buangan dari kotoran serta pantau terhadap kerusakan dan keretakan 5. Bersihkan dinding sumur (3-6 bulan sekali) 6. Lakukan pengurasan lumpur tiap 2 tahun sekali dan jika ada pendangkalan Perhatikan gas dalam sumur dengan indikasi menggunakan lampu sentir atau lilin yang dimasukkan ke dalam sumur. Lakukan pembersihan dengan menggunakan alat bantu pernafasan, jika lampu senter atau lilin mati 7. Cat tiang sumur dan cek kerusakan 8. Cek katrol terhadap kerusakan; 9. Pantau tali terhadap kerusakan; 10. Pantau ember terhadap kerusakan; 7 dari 21 Pemeliharaan

Pemeliharaan 11. Pantau lantai, kerusakan; saluran buangan

Harian/ Bulanan Tahunan Mingguan terhadap

Lampiran A SNI 03-2916-1992, Spesifikasi sumur gali untuk sumber air minum1 Ruang Lingkup Standar ini menetapkan ketentuan-ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan kualitas, tipe konstruksi dan kekuatan serta kinerja sumur gali. 2 Acuan normatif SNI 15.2049-1994 tentang Semen portland SNI15.0686-1989 tentang Bata merah karawang SNI15.0553-1989 tentang Bata merah berlubang SNI 03-03491989 tentang Bata beton untuk pasangan dinding SNI.03-0445-1989 tentang Pipa beton tanpa tulangan PT.03-2000-C, tentang Tata Cara Pengerjaan pasangan dan plesteran dinding 3. Istilah dan definisi 3.1. 8 dari 21

sumur gali sarana untuk menyadap dan menampung air tanah yang dipergunakan sebagai sumber air baku untuk air bersih atau air minum 3.2 air baku air yang berasal dari sumber air yang perlu/tidak perlu diolah menjadi untuk keperluan rumah tangga 3.3. air buangan semua cairan yang dibuang kecuali air hujan 3.4. air bersih air yang digunaskan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak 3.5. pencemaran masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya 3.6. badan penerima sungai, kali, danau saluran, kolam, dan lain-lain yang menerima pembuagang air buangan 3.7. sarana pengolahan air buangan tempat pengolahan air buangan untuk meresapkan air buangan dari sumur gali sehingga aman 3.8. semen tipe 1 semen portland yang digunakan untuk konstruksi pada umumnya dimana tidak diminta persyaratan khusus 3.9. muka air terendah kondisi muka air tanah yang paling rendah pada suatu lokasi pada saat tertentu 3.10. kondisi geologi normal kondisi tanah yang berpasir atau tanah gembur yang relatif datar dan belum pernah mengalami perubahan 3.11. Dinding sumur bagian dari sumur yang diperbaiki strukturnya dengan pasangan bata merah, batako, batu belah atau dengan pipa beton 3.12 Batako Bata cetak dari bahan tras campur kapur atau dari pasir campur semen portland

9 dari 21

4 Ketentuan-ketentuan 4.1 Bentuk Bentuk sumur gali dalam standar ini sesuai dengan penampang lubangnya yaitu bulat atau persegi. 4.2 Tipe Tipe sumur gali ada 2 macam sesuai Tabel 1. Tabel 1 No. Kondisi tanah 1. Bila keadaan tanah tidak menunjukan gejala mudah retak atau runtuh Tipetipe sumur gali berdasarkan keadaan tanah Tipe Konstruksi IA Dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako/batu belah yang diplester bagian luar dan dalam setinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding bawah dari bahan yang sama sedalam minimal 300 cm dari permukaan lantai (lihat gambar 1) 2. Dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako/batu belah yang diplester bagian luar dan dalam setinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding bawah dari pipa beton sedalam minimal 300 cm dari permukaan lantai (lihat gambar 2 ) Dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako/batu belah yang diplester bagian luar dan dalam setinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding bawah sampai kedalaman sumur dari pipa beton. sedalam minimal 300 cm dari permukaan lantai pipa beton harus kedap air, dan sisanya berlubang (lihat gambar 3 )

IB

2.

Bila keadaan tanah menunjukan gejala mudah retak atau runtuh

II

4.3 Ukuran 4.3.1 Ukuran dinding sumur Ukuran dinding sumur sesuai tabel 2. Tabel 2 Ukuran dinding sumur gali No. 1. 2. 3. Tipe IA IB II Ukuran penampang min (cm) Diameter 80 Sisi 80 Diameter 80 Sisi 80 Diameter 80 Sisi 80 Tinggi dinding (cm) atas bawah 80 300 80 80 300 Tergantung kedalam muka air tanah terendah Tebal dinding (cm) atas bawah bata bata bata bata 10 cm 10 cm

4.3.2 Lantai sumur Lantai sumur gali harus kedap air buangan dan permukaannya tidak licin. Ukuran lantai baik tipe IA, IB atau II adalah minimum 100 cm dari dinding sumur atas bagian luar dengan kemiringan lantai 1 - 5% kearah saluran pembuangan. 10 dari 21

4.3.3 Saluran pembuangan Saluran pembuangan dibuat kedap air dan licin dengan kemiringan 2% kearah sarana pengolahan air buangan dan badan penerima. 4.4 Bahan dan tipe konstruksi 4.4.1 Bahan Bahan bangunan yang digunakan memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Semen portland (PC) digunakan semen tipe 1 b. Bata merah digunakan minimum kelas 25 kg/cm2 c. Kadar lumpur maksimum dalam pasir adalah 5% d. Dimensi kerikil untuk beton adalah 2-3 cm e. Batako yang digunakan adalah batako pejal minimum kelas 25 kg/cm2 4.4.2 Tipe kontruksi Kekuatan sumur harus memperhatikan kekuatan tanah. Tipe konstruksi yang dapat digunakan untuk sumur gali dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Tipe konstruksi sumur gali Komponen Dinding Dasar Lantai Saluran bangunan/ sumur pemTipe I A Tipe I B Tipe II bahan bangunan atas bawah atas bawah atas bawah buangan Pasangan * * * * * * bata/batako/batu belah diplester, adukan 1 PC: 2PS, tebal plesteran 1 cm Pipa beton kedap * * air 80 cm Pipa beton * berlubang 80 cm Granual material * pack ukuran 3-5 cm setebal 50 cm dari dasar sumur Beton tumbuk * 1PC: 3PS:5KRLCatatan :

11 dari 21

Tipe I a, I B dan II dapat dilihat pada contoh gambar lampiran.

4.5 Komponen dan fungsi Komponen dan fungsi dari sumur gali dapat diilihat pada tabel 4 Tabel 4 Komponen dan fungsi sumur gali No Komponen 1. dinding sumur bagian atas 2. dinding sumur bagian bawah 3. 4. 5. Fungsi Pelindung keselamatan bagi pemakai dan mencegah pencemaran Mencegah pencemaran yang berasal dari muka tanah juga sebagai penahan dinding sumur supaya tidak terkikis atau longsor lantai sumur Menahan dan mencegah pencemaran air buangan kedalam sumur dan sebagai tempat kerja saluran pembuang Menyalurkan air buangan ke sarana pengolahan air buangan atau ke badan penerima dan mencegah terjadinya tempat berkembangnya bibit penyakit granular material Menahan edapan lumpur, agar tidak terbawa sewaktu pack pada dasar pengambilan air dari sumur dan sebagai media sumur penyaring/penahan tekanan air

Lampiran B Pekerjaan pembuatan cincin beton, tiang beton, dan saluran betonB.1 Pembuatan cincin beton Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan pembuatan cincin beton adalah sebagai berikut: a. Sendok semen : 1 buah b. Cangkul : 1 buah c. Kuas : 1 buah d. Ember : 2 buah e. Cetakan FRP untuk cincin beton 1 set terdiri dari: 1) Cetakan bagian dalam : 3 buah 2) Cetakan bagian luar : 3 buah 3) Penyakat : 3 buah 4) Pengatur jarak : 3 buah Material yang diperlukan dalam membuat satu buah cincin beton: a. Semen : 0,3 zak b. Pasir : 0,03 m c. Kerikil : 0,05 m d. Oli bekas : secukupnya

12 dari 21

Cincin beton dapat dibuat dengan cara sebagai berikut: a. Rakit cetakan FRP, kemudian oleskan olie pada permukaan cetakan secara merata dan tipis, penyekat dipasang diantara setiap cetakan bagian dalam dengan tujuan untuk memudahkan pada saat akan membuka cetakan; b. Siapkan campuran mortar semen sebanyak 0,053 m dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil. Mortar harus dibuat merata dan tidak encer; c. Tuangkan mortar ke dalam cetakan dan padatkan; d. Setelah mortar kering 1,5 - 2 jam cetakan dapat dibuka. B.2 Pembuatan tiang beton Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan pembuatan tiang beton adalah sebagai berikut: a. Sendok semen : 1 buah b. Cangkul : 1 buah c. Kuas : 1 buah d. Ember : 2 buah e. Cetakan FRP : 1 set f. Kunci pas 10 mm dan 12 mm : 2 buah a. Material yang diperlukan untuk membuat 1 buah tiang beton: a. Semen : 0,36 zak b. Pasir : 0,02 m c. Kerikil : 0,03 m d. Besi beton diameter 8 mm : 3 batang e. Oli bekas : secukupnya Tiang beton dapat dibuat sebagai berikut: a. Rakit besi beton, jarak beugel adalah 20cm; b. Siapkan cetakan FRP, beri oli pada permukaannya secara merata; c. Siapkan mortar semen dengan pwerbandingan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil; d. Pasang besi beton yang telah dirakit pada cetakan dan tuangkan mortar hingga penuh. Pada bagian 5 cm dari ujung cetakan diberikan potongan bambu atau pipa PVC yang gunanya untuk meletakkan penyangga kerekan timba. Usahakan agar rakitan besi beton berada di tengah; e. Setelah mortar kering, tiang dapat dikeluarkan dari cetakan. B.3 Pembuatan saluran dari beton Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan pembuatan tiang beton adalah sebagai berikut: a. Sendok semen : 1 buah b. Cangkul : 1 buah c. Kuas : 1 buah d. Ember : 2 buah e. Cetakan FRP 1 set terdiri dari: 1) cetakan bagian dalam : 1 buah 2) cetakan bagian luar : 1 buah f. Kunci pas 10 mm dan 12 mm Material yang diperlukan untuk membuat 1 buah saluran beton: a. Semen : 0,1 zak b. Pasir : 0,01 m c. Oli : secukupnya Saluran dari beton dapat dibuat dengan cara sebagai berikut: a. Siapkan cetakan FRP, beri sedikit oli pada permukaannya secara merata; 13 dari 21

b. Siapkan mortar semen dengan perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir; c. Tuangkan mortar pada cetakan bagian luar setinggi 2,5cm; d. Pasang cetakan bagian dalam dan tuangkan mortar di antara cetakan tersebut hinggapenuh; e. Setelah mortar agak kering, angkat cetakan bagian dalam; f. Setelah mortar kering, saluran dapat dikeluarkan pada cetakan bagian luar.

Lampiran C Contoh gambar sumur gali

14 dari 21

Gambar C.1 Denah sumur gali

15 dari 21 Gambar A.1 - Denah sumur gali

Gambar C.2 - Pengecoran cincin beton

Gambar C.3 - Pengecoran saluran

16 dari 21

Gambar C.4 - Penggalian dan pemasangan cincin beton

17 dari 21

Gambar C.5 - Potongan sumur gali dengan cincin beton

18 dari 21

Gambar C.6 - Sumur gali tipe I 19 dari 21

Gambar C.7 - Isometri sumur gali tipe I

20 dari 21

Gambar C.8 - Sumur gali tipe II 21 dari 21

Gambar C.9 - Isometri sumur gali tipe II

MENTERI PEKERJAAN UMUM

DJOKO KIRMANTO22 dari 21