lap.fts obat praktikum 2

Upload: dafidef

Post on 07-Jan-2016

259 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUMFTS OBAT TRADISIONALPEMBUATAN INFUSUM APII GRAVEOLENS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

AKHMAD KHADAFI SAPUTRADIYAH PARAMITAMIFTA INDRIANIULFA SAFITRINOORDALIFAH RATNA SARI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYAFAKULTAS ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI D III FARMASI2015

BAB IPENDAHULUAN

I. TUJUAN Pada akhir praktikum diharapkan paham dan terampil melakukan produksi ekstrak nabati secara infundasi. Mahasiswa juga diharapkan mampu membuat formulasi obat tradisional dan kontrol kualitasnnya.

II. DASAR TEORI Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat denganpenyari simplisia menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk. Cairan penyari : Sebagai cairan penyari digunakan air, eter, etanol, atau campuran etanol dan air.Pembuatan: Penyarian simplisia dengan cara maserasi, perkolasi atau penyeduhan dengan air mendidih. Penyarian dengan campuran etanol dan air dilakukan dengan cara maserasi atau perkolasi. Penyarian dengan eter dilakukan dengan cara perkolasi. ( Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI. ( 2010 ) ) Infusa (Infus) Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit. Pembuatan infus merupakan cara yang paling sederhana untuk membuat sediaan herbal dari bahan lunak seperti daun dan bunga. Dapat diminum panas atau dingin. Sediaan herbal yang mengandung minyak atsiri akan berkurang khasiatnya apabila tidak menggunakan penutup pada pembuatan infus.( Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI. ( 2010 ) )Pembuatan:Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90C sambil sekali-sekali diaduk-aduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki. Infus simplisia yang mengandung minyak atsiri diserkai setelah dingin. Infus simplisia yang mengandung lendir tidak boleh diperas. Infus simplisia yang mengandung glikosida antarkinon, ditambah larutan natrium karbonat P 10% dari bobot simplisia. Kecuali dinyatakan lain dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia. ( Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI. ( 2010 ) ) Dalam penyarian bahan berkhasiat yang terdapat dalam bahan tumbuhan obat, derajat kehalusan merupakan hal yang terpenting. Derajat kehalusan bukan merupakan faktor tunggal yang mempengaruhi proses pelepasan bahan berkhasiat, tetapi jumlah dan sifat alami dari bahan pendamping/metabolit primer lain yang terdapat dalam bahan obat juga memegang peranan penting.

Apii Graveolentis Folium (Daun Seledri) Jenis : Apium graveolens L. Apii Graveolentis Folium adalah daun Apium graveolens L., anggota suku Apiaceae. Sinonim : dulce Mill., A. graveolens L. var. dulce (Mill.) Pers. Nama DaerahJawa : Saladri (Sunda), selederi, seleri, daun sop, daun soh, sadri, sederi Nama AsingInggris: Celery fruit, apium, wild celery, chinese celery; Perancis: Cleri, fruto de celery; Italia: Seleri, selinon; Jerman: Selleriefruchte, selleriesamen; Portugis: Aipo, Salsao; Cina: Han qin, qin cai; Spanyol: Fruto de apio.Deskripsi Tanaman : Tumbuhan berhabitus terna 1-2 tahun, tinggi dapat mencapai 0,8 m, tanaman berbau khas jika diremas. Akar tebal, berumbi kecil. Batang bersegi nyata, berlubang, tidak berambut. Daun majemuk menyirip sederhana atau beranak daun 3, anak daun melebar, pangkal berbentuk segitiga terbalik (pasak), hijau mengkilat, ujung daun bergerigi, setiap gerigi berambut pendek, pangkal tangkai daun umumnya melebar. Perbungaan berupa bunga majemuk payung, tanpa atau dengan tangkai tetapi panjangnya tidak lebih dari 2 cm, anak payung 6-15 cabang, ukuran 1-3 cm, 6-25 bunga, tangkai bunga 2-3 mm, daun mahkota putih-kehijauan atau putih-kekuningan, panjang mahkota bunga 0,5-0,75 mm. Panjang buah rata-rata 1 mm.

Kandungan Kimia Minyak atsiri : Limonen, p-simol, -terpineol, -santalol, -pinen, kariofilen; Flavonoid: Apiin, apigenin, isokuersitrin; Kumarin: Asparagin, bergapten, isopimpinelin, apiumetin, santotoksin; saponin; tanin 1%; sedanolida; asam sedanoat; manitol; kalsium; fosfor; besi; protein; glisidol; vitamin A, B1, B2,C dan K.Sifat dan Khasiat Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan danpeluruh kencing (diuretik), daunnya untuk mengurangi bengkak, sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisak dan penenang (sedatif). Herba berbau aromatik, rasanya manis, sedikit pedasdan sifatnya sejuk. Herba bersifat tonik, memacu enzim pencernaan (stomatik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penghenti pendarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid, peluruh kentut (karminatif), mengeluarkan asam urat darah yang tinggi, pembersih darah dan memperbaiki fungsi hormon yang terganggu. ( Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI. ( 2010 ) )Kontraindikasi Biji tidak boleh digunakan pada masa kehamilan, karena terpenoid minyak atsiri dapat menyebabkan kontraksi uterus dan pada penderita infeksi ginjal karena adanya efek iritasi ginjal oleh minyak atsiri.Peringatan Dapat menimbulkan alergi, syok anafilaksis dan inflamasi pada ginjal karena iritasi epitel. Efek yang Tidak Diinginkan Alkaloid dan beberapa senyawa kumarin kemungkinan mempunyai efek sebagai transquilizer.

BAB IIPROSEDUR KERJA

I. ALAT DAN BAHANa. Alat Panci Hot Plate Termometer Stopwatch Kertas saring Beaker Glass 250ml Gelas Ukur 250ml Botol Semprot Toples kaca Gunting / pisau Tissue dan kain lap Corong

b. Bahan Daun Saledri ( Apii graveolentis folium ) Aquades

II. CARA KERJA1. Timbang daun saledri sebanyak 100 gram.2. Basahi dengan air, dan cuci hingga bersih.3. Rebus dengan panci yang diisi air 100 mL dan dilengkapi dengan termometer.4. Setelah mencapai suhu 90 C, masukkan bahan, tunggu selama 15 menit.5. Lalu setelah 15 menit, keluarkan lalu hasil ekstrak disaring kedalam erlenmeyer yang telah disediakan menggunakan kertas saring dan corong.6. Setelah itu air hasil rebusan dipindahkan kedalam beaker glass untuk selanjutnya dilakukan uji organoleptik.

BAB IIIHASIL PENGAMATAN

No.Uji OrganoleptisHasil

1.BentukLiquid (cair)

2.WarnaHijau tua

3.BauKhas aromarik

4.RasaPahit

BAB IVPEMBAHASAN Praktikum kali ini yaitu, Pembuatan Infusum Apii graveolens yang bertujuan pada akhir praktikum diharapkan paham dan terampil melakukan produksi ekstrak nabati secara infundasi. Mahasiswa juga diharapkan mampu membuat formulasi obat tradisional dan kontrol kualitasnnya. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dari hasil uji organoleptis yaitu bentuk hasil ekstrak dari daun saledri ini yaitu cairan yang berwarna hijau pekat, bau dari ekstrak saledri ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu bau khas aromatik, dan organoleptis dari rasanya yaitu rasa pahit. Morfologi saledri yaitu, Daun warna hijau, hijau kecoklatan sampai hijau kekuningan. Bau aromatik, khas, rasa agak asin, agak pedas dan menimbulkan rasa tebal di lidah. Daun majemuk, menyirip, tipis, rapuh, jumlah anak daun 3-7 helai; batang dengan rusuk dan alur membujur, sisa pangkal tangkai daun terdapat di bagian ujung. Warna daun hijau mengkilat, bentuk belah ketupat miring, pangkal dan ujung anak daun runcing, terputar, beralur membujur. Keuntungan dan kerugian metode infundasi yaitu : untuk keuntungannya unit alat yang dipakai sederhana dan biaya operasionalnya rendah. Kerugiaannya, zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan mengendap kembali apabila kelarutannya mendingin kembali ( lewat jenuh ), Hilangnya zat atsiri, adanya zat yang tidak tahan pemanasan terlebih simplisia yang mengandung albumin tentunya zat ini akan menggumpal dan menyulitkan penarikan zat berkhasiat tersebut. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu daun saledri / Apii graveolentis folium yang berkhasiat untuk mengurangi bengkak. Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik), sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisak dan penenang (sedatif). Pada penyiapan bahan yang akan diekstraksi dan pelarut yang kami gunakan pada praktikum kali ini yaitu air. Dimana air merupakan pelarut yang bersifat polar. Pelarut atau biasa disebut cairan penyari merupakan senyawa yang dapat melarutkan zat sehingga menjadi sebuah larutan yang bisa diambil sarinya.

Infus atau rebusan obat sediaan air yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia seperti daun saledri contohnya dengan air bersuhu 90 C selama 15 menit, yang mana ekstraksinya dilakukan dengan infundasi / infus. Dimana umumnya pembuatan infus ini sendiri selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan lunak yang mengandung minyak atsiri dan zat zat yang tidak tahan akan pemanasan lama. Pada praktikum kali ini faktor faktor yang mempengaruhi penyarian adalah kecepatan difusi zat yang larut melalui lapisan lapisan batas antara cairan penyari dengan bahan yang dikandung zat tersebut. Pada umumnya seringkali pada campuran bahan padat dan cair ( misalnya bahan alami ) tidak dapat atau sukar sekali untuk dipisahkan dengan metode pemisahahn tertentu ataupun mekanis. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat fisiknya, terlalu kecil atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Kesulitan yang kami dapatkan pada praktikum kali ini yaitu pada saat mengumpulkan hasil ekstrak yang ada. Karena pada saat pengumpulan hasil ekstrak terdapat kekurangan hasil ekstrak. Hal ini disebabkan pada saat dipanaskan banyak uap yang dihasilkan sehingga menyebabkan berkurangnya hasil ekstrak yang menyebabkan kami harus menggenapkan kembali hasil ekstrak yang telah ada dengan air panas yang baru. Sehingga hal ini memperlambat proses praktikum.

BAB VPENUTUP

I. KESIMPULANKesimpulan pada praktikum kali ini yaitu, sebagai berikut :1. Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit.2. Prinsip kerja dari metode infundasi adalah proses pemanasan dengan cairan penyarinya adalah air.3. Hasil uji organoleptis pada praktikum kali ini yaitu : Bentuk: Liquid (cair)Warna: Hijau tuaBau: Khas aromatikRasa: Pahit4. Khasiat Saledri yaitu Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik), daunnya untuk mengurangi bengkak, sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisak dan penenang (sedatif).

II. SARAN Saran kami pada praktikum kali ini yaitu agar praktikan lebih siap lagi dan memperhatikan dalam menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Sehingga nantinya tidak mengganggu proses pengamatan ataupun praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar agoes ( 2010 )Tanaman Obat Indonesia, Jakarta : Penerbit Salemba MedikaDirektorat OAI, Deputi II, Badan POM RI. ( 2010 ) Acuan Sediaan Herbal, Jakarta ; Badan Pengawas Obat dan MakananPdpersi ( 2008 ) Saledri Apium Graveolenshttp://solusiherbal.blogspot.com/2008/04/seledri-apium-graveolens-l.html( Diakses 20 September 2014 )