lap. met kuadrat uli

15
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunitas tumbuhan atau vegetasi dibentuk oleh individu-individu tumbuhan yang sangat komplek dan mempunyai variasi pada setiap keadaan tertentu. Bentuk komunitas disuatu tempat ditentukan oleh keadaan dan sifat-sifat individu sebagai reaksi terhadap faktor lingkungan yang ada, dimana individu ini akan membentuk populasi didalam komunitas tersebut. Komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya (species richness), jumlah spesies yang mereka miliki. Mereka juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relatif (relative abundance) spesies. Beberapa komunutas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang jarang, sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama dengan jumlah spesies yang semuanya umum ditemukan. (Campbell, 2004: 361). Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Hasil analisis komunitas tumbuhan disajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya. Struktur komunitas tumbuhan memilikiki sifat kualitatif dan kuantitatif. Untuk analisis kuantitatif ada beberapa metode pengambilan sampel, salah satunya adalah metode kuadrat ( quadrat methods ). Kuadrat adalah daerah persegi dengan

Upload: ulin-hutapea

Post on 19-Jun-2015

1.140 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. Met Kuadrat ULI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komunitas tumbuhan atau vegetasi dibentuk oleh individu-individu tumbuhan

yang sangat komplek dan mempunyai variasi pada setiap keadaan tertentu. Bentuk

komunitas disuatu tempat ditentukan oleh keadaan dan sifat-sifat individu sebagai

reaksi terhadap faktor lingkungan yang ada, dimana individu ini akan membentuk

populasi didalam komunitas tersebut. Komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam

kekayaan spesiesnya (species richness), jumlah spesies yang mereka miliki. Mereka

juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relatif (relative abundance)

spesies. Beberapa komunutas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa

spesies yang jarang, sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama

dengan jumlah spesies yang semuanya umum ditemukan. (Campbell, 2004: 361).

Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau

komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Hasil analisis komunitas tumbuhan

disajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya.

Struktur komunitas tumbuhan memilikiki sifat kualitatif dan kuantitatif.

Untuk analisis kuantitatif ada beberapa metode pengambilan sampel, salah

satunya adalah metode kuadrat ( quadrat methods ). Kuadrat adalah daerah persegi

dengan berbagai ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari 10 m2 sampai 100 m2.

Bentuk petak sampel dapat persegi, persegi panjang, atau lingkaran. Metode kuadrat

ada beberapa jenis :

1) Count/list count kuadrat

Metode ini dikerjakan dengan menghitung jumlah spesies yang ada, berapa

batang dari masing-masing spesies di dalam petak.

2) Cover quadrat ( basal area kuadrat )

Untuk mengetahui penutup relatif, yaitu persentase tanah yang tertutup vegetasi.

3) Chart quadrat

Metode ini terutama berguna dalam mereproduksi secara tepat tepi-tepi vegetasi

dan menentukan letak tiap-tiap spesies yang vegetasinya tidak begitu rapat.

Spesies tetumbuhan yang dominan dalam komunitas dapat diketahui dengan

mengukur dominansi tersebut. Ukuran dominansi dapat dinyatakan dengan beberapa

Page 2: Lap. Met Kuadrat ULI

parameter, antara lain biomassa, penutupan tajuk, luas basal area, indeks nilai

penting, dan perbandingan nilai penting ( summed dominance ratio ). Untuk itulah

dalam praktikum kali ini akan menggunakan metode kuadrat untuk menganalisa

vegetasi padang rumput. Digunakan metode ini karena variasi spesies yang

mendominasi area ini tidaklah banyak dan sebagian besar didomiasi oleh jenis

rumput. Metode kuadrat dilakukan dengan menggunakan plot dimana setelah luas

minimum area dari satuan petak contoh dianggap mewakili suatu komunitas tertentu

telah kita peroleh, maka selanjutnya dapat ditarik contoh tersebut. Ukuran luas diukur

dengan satuan kuadrat.

1. Densitas adalah jumlah individu perunit luas volume

2. Frekuensi digunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah sampel yang

berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah total sampel. Frekuensi spesies

tumbuhan adalah jumlah petak contoh tempat diketemukannya suatu spesies

dari sejumlah peatk contoh yang dibuat. Semakin sedikit petak contoh yang

didalamnya ditemukan suatu spesies maka semakin kecil frekuensi spesies

tersebut. Sehingga frekuensi dapat menggambarkan peyebaran spesies.

3. Luas Penutupan

Luas penutupan adalah proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh

spesies tumbuhan dengan luas total habitat. Luas penutupan dinyatakan dapat

dinyatakan dengan menggunakan luas penutupan tajuk ataupun luas bidang

dasar. KR adalah luas penutupan yang biasanya lebih dikenal dengan istilah

dominansi.

4. Indeks Nilai Penting

Indeks nilai penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk

menyatakan tingkat dominansi spesies dalam suatu komunitas

tumbuhan(Soegianto,1994).

Keragaman spesies dapat diambil untuk menanadai jumlah spesies dalam suatu

daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari seluruh spesies

yang ada. Hubungan ini dapaat dinyatakan secara numeric sebagai indeks keragaman atau

indeks nilai penting. Jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologi

Page 3: Lap. Met Kuadrat ULI

karena keragaman spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil

(Michael, 1994).

B. Masalah

Bagaimana komposisi jenis, peranan, penyebaran dan strukur dari tipe vegetasi yang

diamati ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui komposisi jenis, peranan, penyebaran dan strukur dari tipe

vegetasi yang diamati

Page 4: Lap. Met Kuadrat ULI

BAB II

METODE

A. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Tali rafia untuk menentukan luas petak contoh

2. Meteran 50 m, pancang, parang,

3. Patok

4. Buku identifikasi

5. Alat-alat tulis dan kertas label untuk mengumpulkan data

Bahan :

1. Variasi Tumbuhan di area setempat

B. CARA KERJA

1. Ditentukan suatu areal tipe vegetasi yang menjadi objek untuk dianalisis

2. Ditentukan 5 buah petak dari hasil pembuatan kurva species area, dengan

ukuran contoh seluas 1 m2 berbentuk bujur sangkar.

3. Awal petak contoh ditentukan secara sistematis

4. Dalam setiap petak contoh dicatat data setiap individu jenis yang ada.

5. Data dihitung ( lihat penghitungan)

6. Ditentukan besarnya Indeks Nilai Penting (INP) dari masing-masing jenis

dengan menjumlahkan parameter masing-masing jenis tersebut.

7. Ditentukan Perbandingan Nilai Penting (SDR).

Rumus Analisis Vegetasi yang digunakan

a. Kerapatan Mutlak untuk jenis I (KM) Jumlah individu dari suatu jenis i KM =

Jumlah total luas areal yang digunakan untuk penarikan contoh

Page 5: Lap. Met Kuadrat ULI

b. Kerapatan Relatif jenis i (KR) Kerapatan mutlak dari jenis i KR= X 100 %

Kerapatan total seluruh jenis yang terambil dalam penarikan contoh

c. Frekwensi Mutlak jenis i (FM) Jumlah satuan petak contoh yang diduduki oleh spesies i

FM= Jumlah banyaknya petak contoh dalam analisis vegetasid. Frekwensi Relatif jenis i (FR)

Frekwensi mutlak dari jenis iFR = X 100 % Frekwensi total seluruh jenis e. Dominasi Mutlak jenis i (DM)

Jumlah luas bidang dasar suatu jenis iDM= Luas petak contohf. Dominasi Relatif jenis i (DR)

Jumlah dominasi dari jenis iDM= X100 %

Jumlah dominasi seluruh jenis

Page 6: Lap. Met Kuadrat ULI

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil No Spesies Jumlah

Individu PerSpesies

Ditemukan Plot

KM FM FR KR INP

1 Cyperus Rotundus

3744 1,2,3,4,5 748,8 1 23,81 % 89 % 121,81%

2 Rumput jarum

159 1,5 31,8 0,4 9,52 % 3,78% 13,3%

3 Cabe 1 1 0,2 0,2 4,76 % 0,02% 4,78%4 Spesies A 39 1,2,3 7,8 0,6 14,29 % 0,93% 15,22%5 Spesies C 34 1,5 6,8 0,4 9,52 % 0,81% 10,33%6 Spesies D 1 1 0,2 0,2 4,76 % 0,02% 4,78%7 Spesies E 99 2,3 19,8 0,4 9,52 % 2,35% 11,87%8 Spesies F 96 2 19,2 0,2 4,72 % 2,28% 7,04%9 Spesies G 20 3,4 4 0,4 9,52 % 0,48% 10%10 Sepaginella

Cllinaris11 pohon 4 2,2 0,2 4,76 % 0,26% 5,02%

11 Caladium Sp

1 pohon 5 0,2 0,2 4,76 0,02% 4,78%

B.Pembahasan Analisis komunitas tumbuhan merupakan cara mempelajari susunan komposisi

spesies dan bentuk atau struktur masyarakat tetumbuhan ( vegetasi ). Salah satu metode

yang digunakan untuk menganalisis komunitas tersebut adalah dengan metode kudrat

yang didasarkan pada luasan petak contoh. Metode kuadrat dilakukan dengan

menggunakan plot dimana setelah luas minimum area dari satuan petak contoh dianggap

mewakili suatu komunitas tertentu telah kita peroleh, maka selanjutnya dapat ditarik

contoh tersebut. Ukuran luas diukur dengan satuan kuadrat. Pada praktikum kali ini

bentuk petak contoh yang digunakan adalah bentuk empat persegi panjang. Bentuk petak

contoh ini digunakan karena jenis herbanya rendah pada ekosistem ini dsehingga akan

lebih efsien dalam analisa vegetasi namun bentuk ini tetap memiliki kekurangan yaitu

perbandingan panjang tepi terhadap luasnya lebih besar dari pada perbandingantei bujur

sangkar.

Tipe vegetasi yang diamati kali ini adalah tipe vegetasi pada ekosistem yang

diamati kali ini adalah ekosistem padang terbuka berupa padang rumput. Area ini

didominasi oleh spesies jenis rumput dan beberapa pepohonan dan tanaman lain yang

sifatnya relatif sedikit. Faktor abiotik berupa cahya cukup membantu dalam proses

Page 7: Lap. Met Kuadrat ULI

fotosintes taumbuhan di daerah ini karena cahaya dapat masuk secara langsung tanpa

dihalangi oleh pepohonan yang tinggi. Tumbuhan yang hiduppun didominasi berwarna

hijau oleh karena memiliki klorofil atau zat hijau daun. Selain itu tumbuhan yang hidup

di ekosistem ini juga tumbuhanya tergolong rendah. Sedikit sekali tumbuhan atau

pepohonan yang memiliki tinggi lebih dari 2m.

Dari data hasil pengamatan diketahui spesies yang mendominasi daerah tersebut

adalah Cyeperus rotundus bangsa rumput-rumputan. Karena komunitas tersebut

ditemukan pada plot 1,2,3,4,dan 5 dimana jumlah individunya sebanyak 3774. Sedangkan

tumbuhan lain jumlahnya relatif sedikit dari pada Cyeperus rotundus . kerapatan total

yang dimiliki Cyeperus rotundus 89% sedangkan spesies yang lainnya berkisar dibawah

5% yang berarti kerapatannya jauh lebih kecil.

Dalam ekologi, frekuensi dipergunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah

sampel yang berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah total sampel. Dari data

diketahui bahwa Frekuensi relatif terbesar terdapat pada Cyeperus rotundus yang

presentase 23,81. Hal ini membuktikan Cyeperus rotundus kembali mendominasi petak

contoh dengan memiliki jumlahs pesies terbanyak pada tiap petak contoh dan memiliki

tingkat penyebaran yang luas. Frekuensi ini menggambarkan tingkat penyebaran spesies

dalam habitatnya., meskipun pada dasarnya belum dapat menggambarkan pola

penyebarannya.

Luas penutupan adalah proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh spesies

tumbuhan dengan luas total habitat. Luas penutupan dinyatakan dapat dinyatakan dengan

menggunakan luas penutupan tajuk ataupun luas bidang dasar. KR adalah luas penutupan

yang biasanya lebih dikenal dengan istilah dominansi. Cyeperus rotundus sebagai

spesies yang mendominasi di area ini.

Indeks nilai penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk

menyatakan tingkat dominansi spesies dalam suatu komunitas

tumbuhan(Soegianto,1994). Cyeperus rotundus merupakan spesies yang berkuasa di

ekosistem padang rumput yang menjadi lokasi pengamatan kali ini. Tumbuhan ini

memiliki Indeks Nilai Penting yang paling tinggi/besar.Indeks nilai penting merupakan

penjumlahan dari kerapatan relatif, frekuensi relatif,dan luas penutupan relatif sehingga

INP dapat menunjukkan kedudukan relatif spesies dalam suatu komunitas.

Page 8: Lap. Met Kuadrat ULI

BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

1. Metode kuadrat adalah suatu bentuk metode untuk analisa vegetasi

dengan menggunakan plot dimana setelah luas minimum area dari satuan

petak contoh dianggap mewakili suatu komunitas yang kemudian ukuran

luas diukur dengan satuan kuadrat

2. Komposisi jenis yang mendominasi vegetasi tersebut adalah Cyeperus

rotundus

3. Peyebaran terbesar pada vegetasi tersebut adalah Cyeperus rotundus

dengan peresentase 23,81

4. Indeks Nilai penting terbesar pada vegetasi itu adalah adalah Cyeperus

rotundus dengan peresentase 121,81

5. Tipe vegetasinya adalah vegetasi padang rumput.

6. Densitas digunakan untuk menghitung jumlah individu perunit luas

volume

7. Frekuensi digunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah sampel

yang berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah total sampel

8. Luas penutupan digunakan untuk proporsi antara luas tempat yang

ditutupi oleh spesies tumbuhan dengan luas total habitat

9. Indeks nilai penting digunakan sebagai parameter kuantitatif yang dapat

dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi spesies dalam suatu

komunitas tumbuhan

10. Analisa vegetasi dilakukan untuk mengetahui variasi yang ada pada suatu

ekositem/area

Page 9: Lap. Met Kuadrat ULI

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. 2004. Biologi. Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Dirjosoemarto. 1993. Ekologi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: UI

Press.

Oosting. 1956. The Study of Plant Community. London: Freeman and Company

Soerianegara , Ishemat dan Andri Indrawan . 1988 . Ekologi Hutan Indonesia . IPB:Bandung

Page 10: Lap. Met Kuadrat ULI

LAPORAN EKOLOGI TUMBUHAN

“ Metode Kuadrat “

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

ULIN HUTAPEA

F05107038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2009