lap. met kuadrat uli
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunitas tumbuhan atau vegetasi dibentuk oleh individu-individu tumbuhan
yang sangat komplek dan mempunyai variasi pada setiap keadaan tertentu. Bentuk
komunitas disuatu tempat ditentukan oleh keadaan dan sifat-sifat individu sebagai
reaksi terhadap faktor lingkungan yang ada, dimana individu ini akan membentuk
populasi didalam komunitas tersebut. Komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam
kekayaan spesiesnya (species richness), jumlah spesies yang mereka miliki. Mereka
juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relatif (relative abundance)
spesies. Beberapa komunutas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa
spesies yang jarang, sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama
dengan jumlah spesies yang semuanya umum ditemukan. (Campbell, 2004: 361).
Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau
komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Hasil analisis komunitas tumbuhan
disajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya.
Struktur komunitas tumbuhan memilikiki sifat kualitatif dan kuantitatif.
Untuk analisis kuantitatif ada beberapa metode pengambilan sampel, salah
satunya adalah metode kuadrat ( quadrat methods ). Kuadrat adalah daerah persegi
dengan berbagai ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari 10 m2 sampai 100 m2.
Bentuk petak sampel dapat persegi, persegi panjang, atau lingkaran. Metode kuadrat
ada beberapa jenis :
1) Count/list count kuadrat
Metode ini dikerjakan dengan menghitung jumlah spesies yang ada, berapa
batang dari masing-masing spesies di dalam petak.
2) Cover quadrat ( basal area kuadrat )
Untuk mengetahui penutup relatif, yaitu persentase tanah yang tertutup vegetasi.
3) Chart quadrat
Metode ini terutama berguna dalam mereproduksi secara tepat tepi-tepi vegetasi
dan menentukan letak tiap-tiap spesies yang vegetasinya tidak begitu rapat.
Spesies tetumbuhan yang dominan dalam komunitas dapat diketahui dengan
mengukur dominansi tersebut. Ukuran dominansi dapat dinyatakan dengan beberapa
parameter, antara lain biomassa, penutupan tajuk, luas basal area, indeks nilai
penting, dan perbandingan nilai penting ( summed dominance ratio ). Untuk itulah
dalam praktikum kali ini akan menggunakan metode kuadrat untuk menganalisa
vegetasi padang rumput. Digunakan metode ini karena variasi spesies yang
mendominasi area ini tidaklah banyak dan sebagian besar didomiasi oleh jenis
rumput. Metode kuadrat dilakukan dengan menggunakan plot dimana setelah luas
minimum area dari satuan petak contoh dianggap mewakili suatu komunitas tertentu
telah kita peroleh, maka selanjutnya dapat ditarik contoh tersebut. Ukuran luas diukur
dengan satuan kuadrat.
1. Densitas adalah jumlah individu perunit luas volume
2. Frekuensi digunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah sampel yang
berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah total sampel. Frekuensi spesies
tumbuhan adalah jumlah petak contoh tempat diketemukannya suatu spesies
dari sejumlah peatk contoh yang dibuat. Semakin sedikit petak contoh yang
didalamnya ditemukan suatu spesies maka semakin kecil frekuensi spesies
tersebut. Sehingga frekuensi dapat menggambarkan peyebaran spesies.
3. Luas Penutupan
Luas penutupan adalah proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh
spesies tumbuhan dengan luas total habitat. Luas penutupan dinyatakan dapat
dinyatakan dengan menggunakan luas penutupan tajuk ataupun luas bidang
dasar. KR adalah luas penutupan yang biasanya lebih dikenal dengan istilah
dominansi.
4. Indeks Nilai Penting
Indeks nilai penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk
menyatakan tingkat dominansi spesies dalam suatu komunitas
tumbuhan(Soegianto,1994).
Keragaman spesies dapat diambil untuk menanadai jumlah spesies dalam suatu
daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari seluruh spesies
yang ada. Hubungan ini dapaat dinyatakan secara numeric sebagai indeks keragaman atau
indeks nilai penting. Jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologi
karena keragaman spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil
(Michael, 1994).
B. Masalah
Bagaimana komposisi jenis, peranan, penyebaran dan strukur dari tipe vegetasi yang
diamati ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui komposisi jenis, peranan, penyebaran dan strukur dari tipe
vegetasi yang diamati
BAB II
METODE
A. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tali rafia untuk menentukan luas petak contoh
2. Meteran 50 m, pancang, parang,
3. Patok
4. Buku identifikasi
5. Alat-alat tulis dan kertas label untuk mengumpulkan data
Bahan :
1. Variasi Tumbuhan di area setempat
B. CARA KERJA
1. Ditentukan suatu areal tipe vegetasi yang menjadi objek untuk dianalisis
2. Ditentukan 5 buah petak dari hasil pembuatan kurva species area, dengan
ukuran contoh seluas 1 m2 berbentuk bujur sangkar.
3. Awal petak contoh ditentukan secara sistematis
4. Dalam setiap petak contoh dicatat data setiap individu jenis yang ada.
5. Data dihitung ( lihat penghitungan)
6. Ditentukan besarnya Indeks Nilai Penting (INP) dari masing-masing jenis
dengan menjumlahkan parameter masing-masing jenis tersebut.
7. Ditentukan Perbandingan Nilai Penting (SDR).
Rumus Analisis Vegetasi yang digunakan
a. Kerapatan Mutlak untuk jenis I (KM) Jumlah individu dari suatu jenis i KM =
Jumlah total luas areal yang digunakan untuk penarikan contoh
b. Kerapatan Relatif jenis i (KR) Kerapatan mutlak dari jenis i KR= X 100 %
Kerapatan total seluruh jenis yang terambil dalam penarikan contoh
c. Frekwensi Mutlak jenis i (FM) Jumlah satuan petak contoh yang diduduki oleh spesies i
FM= Jumlah banyaknya petak contoh dalam analisis vegetasid. Frekwensi Relatif jenis i (FR)
Frekwensi mutlak dari jenis iFR = X 100 % Frekwensi total seluruh jenis e. Dominasi Mutlak jenis i (DM)
Jumlah luas bidang dasar suatu jenis iDM= Luas petak contohf. Dominasi Relatif jenis i (DR)
Jumlah dominasi dari jenis iDM= X100 %
Jumlah dominasi seluruh jenis
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil No Spesies Jumlah
Individu PerSpesies
Ditemukan Plot
KM FM FR KR INP
1 Cyperus Rotundus
3744 1,2,3,4,5 748,8 1 23,81 % 89 % 121,81%
2 Rumput jarum
159 1,5 31,8 0,4 9,52 % 3,78% 13,3%
3 Cabe 1 1 0,2 0,2 4,76 % 0,02% 4,78%4 Spesies A 39 1,2,3 7,8 0,6 14,29 % 0,93% 15,22%5 Spesies C 34 1,5 6,8 0,4 9,52 % 0,81% 10,33%6 Spesies D 1 1 0,2 0,2 4,76 % 0,02% 4,78%7 Spesies E 99 2,3 19,8 0,4 9,52 % 2,35% 11,87%8 Spesies F 96 2 19,2 0,2 4,72 % 2,28% 7,04%9 Spesies G 20 3,4 4 0,4 9,52 % 0,48% 10%10 Sepaginella
Cllinaris11 pohon 4 2,2 0,2 4,76 % 0,26% 5,02%
11 Caladium Sp
1 pohon 5 0,2 0,2 4,76 0,02% 4,78%
B.Pembahasan Analisis komunitas tumbuhan merupakan cara mempelajari susunan komposisi
spesies dan bentuk atau struktur masyarakat tetumbuhan ( vegetasi ). Salah satu metode
yang digunakan untuk menganalisis komunitas tersebut adalah dengan metode kudrat
yang didasarkan pada luasan petak contoh. Metode kuadrat dilakukan dengan
menggunakan plot dimana setelah luas minimum area dari satuan petak contoh dianggap
mewakili suatu komunitas tertentu telah kita peroleh, maka selanjutnya dapat ditarik
contoh tersebut. Ukuran luas diukur dengan satuan kuadrat. Pada praktikum kali ini
bentuk petak contoh yang digunakan adalah bentuk empat persegi panjang. Bentuk petak
contoh ini digunakan karena jenis herbanya rendah pada ekosistem ini dsehingga akan
lebih efsien dalam analisa vegetasi namun bentuk ini tetap memiliki kekurangan yaitu
perbandingan panjang tepi terhadap luasnya lebih besar dari pada perbandingantei bujur
sangkar.
Tipe vegetasi yang diamati kali ini adalah tipe vegetasi pada ekosistem yang
diamati kali ini adalah ekosistem padang terbuka berupa padang rumput. Area ini
didominasi oleh spesies jenis rumput dan beberapa pepohonan dan tanaman lain yang
sifatnya relatif sedikit. Faktor abiotik berupa cahya cukup membantu dalam proses
fotosintes taumbuhan di daerah ini karena cahaya dapat masuk secara langsung tanpa
dihalangi oleh pepohonan yang tinggi. Tumbuhan yang hiduppun didominasi berwarna
hijau oleh karena memiliki klorofil atau zat hijau daun. Selain itu tumbuhan yang hidup
di ekosistem ini juga tumbuhanya tergolong rendah. Sedikit sekali tumbuhan atau
pepohonan yang memiliki tinggi lebih dari 2m.
Dari data hasil pengamatan diketahui spesies yang mendominasi daerah tersebut
adalah Cyeperus rotundus bangsa rumput-rumputan. Karena komunitas tersebut
ditemukan pada plot 1,2,3,4,dan 5 dimana jumlah individunya sebanyak 3774. Sedangkan
tumbuhan lain jumlahnya relatif sedikit dari pada Cyeperus rotundus . kerapatan total
yang dimiliki Cyeperus rotundus 89% sedangkan spesies yang lainnya berkisar dibawah
5% yang berarti kerapatannya jauh lebih kecil.
Dalam ekologi, frekuensi dipergunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah
sampel yang berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah total sampel. Dari data
diketahui bahwa Frekuensi relatif terbesar terdapat pada Cyeperus rotundus yang
presentase 23,81. Hal ini membuktikan Cyeperus rotundus kembali mendominasi petak
contoh dengan memiliki jumlahs pesies terbanyak pada tiap petak contoh dan memiliki
tingkat penyebaran yang luas. Frekuensi ini menggambarkan tingkat penyebaran spesies
dalam habitatnya., meskipun pada dasarnya belum dapat menggambarkan pola
penyebarannya.
Luas penutupan adalah proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh spesies
tumbuhan dengan luas total habitat. Luas penutupan dinyatakan dapat dinyatakan dengan
menggunakan luas penutupan tajuk ataupun luas bidang dasar. KR adalah luas penutupan
yang biasanya lebih dikenal dengan istilah dominansi. Cyeperus rotundus sebagai
spesies yang mendominasi di area ini.
Indeks nilai penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk
menyatakan tingkat dominansi spesies dalam suatu komunitas
tumbuhan(Soegianto,1994). Cyeperus rotundus merupakan spesies yang berkuasa di
ekosistem padang rumput yang menjadi lokasi pengamatan kali ini. Tumbuhan ini
memiliki Indeks Nilai Penting yang paling tinggi/besar.Indeks nilai penting merupakan
penjumlahan dari kerapatan relatif, frekuensi relatif,dan luas penutupan relatif sehingga
INP dapat menunjukkan kedudukan relatif spesies dalam suatu komunitas.
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Metode kuadrat adalah suatu bentuk metode untuk analisa vegetasi
dengan menggunakan plot dimana setelah luas minimum area dari satuan
petak contoh dianggap mewakili suatu komunitas yang kemudian ukuran
luas diukur dengan satuan kuadrat
2. Komposisi jenis yang mendominasi vegetasi tersebut adalah Cyeperus
rotundus
3. Peyebaran terbesar pada vegetasi tersebut adalah Cyeperus rotundus
dengan peresentase 23,81
4. Indeks Nilai penting terbesar pada vegetasi itu adalah adalah Cyeperus
rotundus dengan peresentase 121,81
5. Tipe vegetasinya adalah vegetasi padang rumput.
6. Densitas digunakan untuk menghitung jumlah individu perunit luas
volume
7. Frekuensi digunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah sampel
yang berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah total sampel
8. Luas penutupan digunakan untuk proporsi antara luas tempat yang
ditutupi oleh spesies tumbuhan dengan luas total habitat
9. Indeks nilai penting digunakan sebagai parameter kuantitatif yang dapat
dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi spesies dalam suatu
komunitas tumbuhan
10. Analisa vegetasi dilakukan untuk mengetahui variasi yang ada pada suatu
ekositem/area
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. 2004. Biologi. Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Dirjosoemarto. 1993. Ekologi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: UI
Press.
Oosting. 1956. The Study of Plant Community. London: Freeman and Company
Soerianegara , Ishemat dan Andri Indrawan . 1988 . Ekologi Hutan Indonesia . IPB:Bandung
LAPORAN EKOLOGI TUMBUHAN
“ Metode Kuadrat “
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
ULIN HUTAPEA
F05107038
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2009