lap kas dr erna e
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
-
Penanganan dan penatalaksanaan yang cepat HASIL
dan terpadu pada penderita yang mengalami trauma Satu hari setelah tindakan operasi didapatkan:
yang tidak jelas pada bola mata, dapat mencegah VOD : 6/7,5 pinhole 6/6,6, TOD: 17,3 mmHg. Pada
penyulit atau komplikasi yang timbul akibat trauma segmen anterior mata kanan didapatkan hiperemi
tersebut. konjungtiva dan subkonjungtiva bleeding. Lain-lain
dalam batas normal.
LAPORAN KASUS
PEMBAHASANSeorang anak laki-laki berumur 12 tahun dirujuk
Kasus ini secara anatomis adalah panuveitis, ke Poli Mata RSU Dr. Soetomo dengan keluhan mata
secara klinik termasuk kronik uveitis, secara etiologi kanan kabur sejak sepuluh hari yang lalu. Dua hari
masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. yang lalu didapatkan mata kiri lebih kabur, merah,
Etiologinya panuveitis 27-92% idiopatik, tidak bengkak, cekot-cekot, dan ngganjel. Mata kiri tidak
didapatkan hubungan secara sistemik, pemeriksaan ada keluhan. Menurut orang tuanya penderita ditusuk
mata, laboratorium atau pemeriksaan radiologi. teman dengan benda yang tidak diketahui dan tidak
Penegakan diagnosa panuveitis pada kasus ini tampak lubang masuk maupun adanya benda
berdasarkan tanda dan gejala yang ada yaitu tersebut dimata sehingga tidak dianggap serius.
pandangan kabur, mata merah, fotofobi, nyeri dan Kemudian dibawa ke spesialis mata, dikatakan
sinekia posterior serta adanya vitreous echogenic adanya infeksi ringan dan diberi antibiotika tetes
lesion < 30% RCS complex didepan retina pada hasil mata. Orang tua tidak menceritakan awal kejadian.
USG.Penderita kemudian dirujuk ke RS Dr. Soetomo.
RIWAYAT PEMERIKSAAN
Didapatkan VOD : 6/20 pinhole 6/10, TOD : 17,3
mmHg , VOS : 6/6, TOS : 17,3 mmHg. Pada
pemeriksaan segmen anterior dekstra didapatkan
spasme palpebra, hiperemi konjungtiva, dan
terdapat hambatan pergerakan mata kearah nasal.
Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan refleks
fundus positif.
PEMERIKSAAN MRI
Adanya corpus alienum lurus memanjang
sepanjang 5,5 cm dengan diameter 0,5 cm di rongga
orbita kanan tepatnya medial globe menembus
masuk sinus ethmoidalis kanan. Didapatkan chronic
sinusitis ethmoidalis-maxillaris-sphenoidalis bilateral
dan chronic mastoiditis bilateral.
Tidak ada kelainan brain parenchyma /
intracranial.
PENATALAKSANAAN
Tindakan operasi ektraksi corpus alienum
dilakukan dengan pembiusan total, bersama dengan
bagian telinga hidung tenggorokan. Corpus alienum
Gambar 1. Hasil pemeriksaan MRI kepala : berhasil diekstraksi berupa patahan pulpen yang
a. tampak corpus alienum posisi terbuat dari plastik / PMMA yang isi pulpennya tidak memanjang, b. corpus alienum posisi melintang.ada (kosong).
maupun kebutaan.PENDAHULUAN
Trauma tumpul mata dapat merupakan Sebagai organ terpenting, mata mempunyai
penyebab kebutaan unilateral pada anak dan sistem pelindung yang cukup baik yaitu rongga
dewasa muda. Berdasarkan studi Schein pada the orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar,
Massachusetts eye and ear infirmary, 8% dari disamping refleks memejam atau mengedip. Pada
populasi yang mengalami trauma tumpul mata cukup mata dapat terjadi trauma tumpul, trauma tembus
berat adalah anak dibawah usia 15 tahun. Studi Israel bola mata, trauma kimia dan trauma radiasi yang
menerangkan bahwa 47% dari 2500 kejadian trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata,
mata terjadi pada usia dibawah 17 tahun.kelopak, saraf mata dan rongga orbita.Trauma
Laporan kasus kali ini menunjukkan bahwa para pada mata memerlukan perawatan yang tepat
ahli mata harus lebih waspada terhadap trauma yang untuk mencegah terjadinya penyulit lebih berat
tidak jelas dan adanya pergeseran bolamata. yang dapat mengganggu fungsi penglihatan
ABSTRACT
Introduction: To report corpus alienum finding in the right retrobulber region after penetrating trauma with
unknown trauma mechanism. Method: A case report, 12 years old boy with lateral displacement of ocular bulbar
in right eye. History revealed right eye became blurred gradually since 10 days ago, and 2 days ago it became
pain and hyperemia. The left eye was normal. Examination on the right eye showed visual acuity 6/20 pinhole
6/10, IOP 17,3 mmHg, lid spasm, lid hematom, and conjunctival hyperemia. There was positive fundal
examination on the right eye. MRI of skull examination showed straight corpus alienum 5,5 cm with diameter 0,5
cm in the right retrobulber region penetrated to ethmoidalis sinus, maxillaries sinus and sphenoidalis sinus. Brain
parenchymal was normal. We decided to perform exploration and extraction of the corpus alienum joint operation
with ear, nose and throat department . Durante operation we identified corpus alienum as a piece of broken
PMMA/plastic pen and we extracted it successfully. Result: One day later right eye examination revealed no
displacement of ocular bulbar, visual acuity on the right eye was 6/8,5 pinhole 6/6, conjunctiva still hyperemia,
cornea was clear. Fundal examination revealed normal fundus. Conclusion: By an early awareness of the ocular
bulbar displacement with unknown trauma we can prevent further complication, and give a good result with
adequate management.
Key word : ocular bulbar displacement, unknown trauma.
Correspondence: Erna Emilijah, c/o: Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga/RSU Dr. Soetomo. Jl. Mayjend. Prof. Dr. Moestopo 6-8 Surabaya 60286. E-mail:
1193
J O IJurnal Oftalmologi Indonesia J O I
I S S N . 1 6 9 3 - 2 5 8 7Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 : Hal. 193 - 195 194Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008
BE ALERT ON THE POST TRAUMATIC OCULAR-BULBAR
DISPLACEMENT
Ratna Doemilah*, Bakti Surarso**, Evelyn Komaratih*, Erna Emilijah*
*) Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya
**)Bagian Telinga Hidung Tenggorokan Fakultas Kedokteran Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya
Be Alert on The Post Traumatic
A
B
-
Gambar 2. A. Durante operasi ekstraksi corpus
alienum,
Gambar 4. Sesudah operasi posisi mata kanan di tengah
(normal)
Gambar 3. Sebelum operasi mata kanan tampak
terdorong ke lateral.
DAFTAR PUSTAKA
AAO, San Francisco, 2003-2004, p 233-5.1. MacCumber. W. Mathew. Management of Ocular
5. Rapuano. CJ., Luchs. JI., Kim Terry, Anterior Injuries and Emergencies, Lippincot- Raven,
Segment The Requisites In Opthalmology, Series Philadelphia, 1998, p 227-34; 285-308.
Editor, Mosby, 2000, p 286; 288.2. Pavan D, Langston. Manual of Ocular Diagnosis
6. American Academy of Ophthalmology, The Eye and Therapy, Fifth Edition. Lippincott Williams &
M.D Association section 8; external disease and Wilkins, Philadelphia, 2002, p31-46; 187.
cornea, AAO, San Francisco, 2003-4, p 382-93.3. Kanski J.J, Clinical Ophthalmology, Fourth Edition,
7. Hersh. S. P, Ophthalmic Surgical Procedures, First Butterworth-Heinmann, Great Britain,1999, p 652-59.
Edition, Little, Brown and Company, Boston/Toronto, 4. American Academy of Ophthalmology, The Eye
1988, p 294.M.D Association section 12: Retina and Vitreous,
J O I
195Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008
Be Alert on The Post Traumatic
A
B
Page 1Page 2