lap ka i [lengkap]

Upload: upay-mahligay

Post on 04-Apr-2018

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    1/26

    MODUL I

    IDENTIFIKASI DAN PREPARATIF SAMPLE

    PRINSIP PERCOBAAN

    Sejumlah sample diidentifikasi wujud, warna, rupa, bentuk, bau dan sifat hidroskopisnya,

    kelarutan serta sifatnya dengan pereaksi tertentu. Kemudian untuk mengetahui spesifik kation

    dan anion sejumlah sample direaksikan dengan pereaksi sesuai yang bersangkutan.

    TUJUAN PERCOBAAN

    Memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang pengenalan suatu sample dari golongan

    senyawa anorganik atau senyawa organik serta melihat karakteristik atau pengelompokansifat sample yang di analisis.

    TEORI DASAR

    Bahan-bahan kimia banyak terdapat dimana-mana, beberapa zat kimia dapat terjadi secara

    alamiah ataupun dapat diproduksi dengan proses tertentu. Setiap materi atau zat memiliki

    sifat tertentu yang khas, hal ini memudahkan kita untuk mengenal dan membedakan satu zat

    dengan zat lainnya.

    Sifat materi dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.Secara fisika, materi dapat digolongkanberdasarkan wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas.

    Sedangkan secara kimia, umumnya materi dapat digolongkan menjadi unsure, senyawa, dan

    campuran.

    Kita dapat mengklasifikasikan zat menjadi unsur dan senyawa. Unsur adalah zat yang tidak

    dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Tiap unsur hanya dibentuk dari

    sejumlah tertentu suatu atom. Sedangkan senyawa, tersusun dari dua atau lebih unsur. Jadi

    senyawa adalah zat murni yang dapat terurai membentuk zat lain yang lebih sederhana.

    Setiap senyawa mengandung dua atau lebih jenis atom.

    Identifikasi sample merupakan langkah awal sebelum melakukan analisis kimia untukmenetapkan jenis/karakter/golongan dari sample yang akan dianalisis, sekaligus pula dapat

    menetapkan metoda/prosedur kerja analisis. Identifikasi meliputi pengamatan secara makro

    tentang wujud, rupa, warna, bau, sifat hidoskopis.

    Preparatif sample bertujuan untuk menyiapkan sample siap untuk di ukur dengan alat ukur

    baik secara gravimetri, volumetri maupun secara interaksi elektron dalam sample. Penyiapan

    sample ini sangat menentukan keberhasilan anlisis.

    Analisa kulitatif untuk kation melalui reaksi spesifik, kation harus dalam keadaan tunggal

    tidak tercampur dengan kation lain, untuk menghindari reaksi gangguan yang mungkin

    terjadi. Namun untuk beberapa kation dapat dikerjakan dalam keadan tercampur paling

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    2/26

    banyak 2 atau 3 kation. Dalam pengambilan reagen reaksi tidak boleh menggunakan pipet

    untuk reagen yang berbeda, satu pipet untuk satu reagen.

    Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non

    logam akan membentuk ion negatif atau anion. Banyak pendekatan yang dapat digunakan

    untuk melakukan analisis kualitatif. Ion ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dankimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti

    warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion

    pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat

    fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-

    alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat

    diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan

    merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. Berikut menunjukkan

    beberapa ion yang berwarna.

    Hijau : Ni(II), Fe(II), Cr(III), Cu(II), Cr2O3, KMnO4

    Biru : Cu(II), Co(II), HgO, HgI2, HgS, Sb2O3, CrO4, Cu2O, K4Fe(CN)6, Cr2O7 Merah : Pb3O4, As2O3 Merah Jambu : Mn(II), Co(II)

    Kuning : Fe(III), As2O3, HgO, CdS, PbI2, CrO4, K4Fe(CN)43H2O

    Coklat : FE(III), PbO, CdO, Fe2O4, Ag3AsO4, SnS, Fe2O3,Fe(OH)3 Hitam : PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, Co3O4, CoS, NiS, Ni3O3, Ag2S, C

    Harus diingat bahwa dari warna tidak atau belum dapat diambil suatu larutan yang berwarna

    kuning tidak selalu mengandung Fe3+ dan sebagainya.

    Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan sebagai

    salah satu cara untuk identifikasi kation tersebut. Beberapa warna nyala diantaranya ialah:

    Kuning : Na

    Lembayung : K

    Merah padam : Li

    Merah kuning : Ca

    Merah Karmosin : Cr, Sr

    Kuning Hijau : Ba

    Hijau : Cu, Garam berat

    Biru muda : Pb, As, Sb, & Bi

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    3/26

    ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

    Alat:

    - Tabung reaksi ukuran kecil

    - Rak tabung reaksi

    - Batang pengaduk kaca

    - Plate tetes

    - Gelas kimia 250ml, 500ml

    - Kawat nikrom

    - Alat destruksi basah

    - Kaca arloji

    - Botol semprot- Botol warna penyimpanan sample

    Bahan:

    - Sampel dari senyawa Anorganik - HNO3 pekat

    - Sampel dari senyawa Organik - H2O2- Aquadest - Alkohol

    - HCL 2N - Aceton

    - HCL pekat - Na2CO3- Benzen - K 2CO3- Eter - NaOH

    - Khloroform - HNO3 M

    - H2SO4 pekat

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    4/26

    CARA KERJA

    1. Periksa sampel ini secara makro terhadap;

    a. Wujud b. Rupa c. Warna d. Bau

    2. Pengenalan warna dari sampel.

    Sampel padat, larutan dan cair memberikan warna yang khas sesuai dengan unsur

    penyusunnya. Identifikasi warna memberikan beberapa kemungkinan secara makro

    unsur yang ada dalam sampel tersebut.

    Warna sampel Kemungkinan unsur/senyawa yang ada

    Hijau Ni(II), Fe(II), Cr(III), Cu(II), Cr 2O3,Hg2Cl2, KMnO4

    Biru Cu(II), Co(II), HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO4, CuO, K4Fe(CN)6,

    Cr2O7

    Merah Pb3O4, As2O3

    Merah jambu Mn(II), Co(II)

    Kuning Fe(III), As2O3, HgO, CdS, PbI2, CrO4, K4Fe(CN)4 3H2O

    Coklat Fe(III), PbO, CdO, Fe2O4, Ag3AsO4, Fe2O3, Fe(OH)3

    Hitam PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, Co3O4, CoS, NiS, Ni3O3, Ag2S,

    C

    3. Pengenalan sifat zat yang Hidroskopis

    a. Ambil beberapa bagian dari masing-masing sampel, simpan dalam gelas arlojibuarkan beberapa lama.

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    5/26

    b. Catat waktu mulai penyimpanannya dan mulai saat terjadi peristiwa hidroskopis.

    c. Cari perbandingan waktu dari kedua sampel tersebut dan nyatakan mana dari

    sampel tersebut yang sangat hidroskopis.

    4. Pengenalan sifat asam dan basa

    Sifat zat/senyawa dapat diperiksa sifat keasamannya dan kebasaannya dengan

    menggunakan kertas lakmus. Amatilah apa yang terjadi dari kedua sampel tersebut.

    5. Pelarutan sampel

    Untuk melarutkan sampel, terutama sampel yany betul-betul belum diketahui

    karakternya, dilakukan pelarutan-pelarutan berturut-turut dengan sedikit sampel.

    Untuk senyawa anorganik dapat digunakan pelarut yang bersifat polar dan senyawa

    organik digunakan pelarut yang bersifat non polar (pelarit oragnik, alkohol, aseton,

    benzen, eter, kloroform, dan sebagainya).Zat/ senyawa anorganik padat dilarutkan dengan mencoba berturut-turut

    a. Air(H2O)

    b. HCl 2 M

    c. HCl pekat

    d. HNO3 2 M

    e. HNO3 pekat

    f. Aquaregia (Air raja) campuran HNO3 dengan HCl berbanding 1:3.

    Setiap kali mencoba melarutkan dilakukan terlebih dahulu dalam keadaan dingin

    setalah itu dalam keadaan panas bila diperlukan. Menggunakan HCl pekat, HNO3pekat atau aquaregia, kelebihan asam harus dihilangkan jalan penguapan, agar tidak

    mengganggu pada reaksi-reaksi berikutnya terutama dengan H2S.

    Bila dengan aquaregia zat/ senyawa dilebur dengan campuran Na2CO3 dan K2CO3perbandingan 1:1. Hasil leburan ditambahkan air dan disaring. Endapan dilarutkan

    dengan HCl 2 M, filtrat / larutan siap untuk analisa lanjutan.

    Cara kerja:

    Untuk senyawa anorganik

    1. Siapkan 7 tabung reaksi yang telah dibersihkan serta kering dan beri label/ kode

    2. Masing-masing tabung dimasukkan 1g sampel (sampel diberikan asisten)

    3. Tabung 1 ditambahkan tetes demi tetes H2O, perhatikan apa yang terjadi.

    4. Tabung 2 ditambahkan tetes demi tetes HCl 2M, perhatikan apa yang terjadi.

    5. Tabung 3 ditambahkan tetes demi tetes HCl pekat, perhatikan apa yang terjadi.

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    6/26

    6. Tabung 4 ditambahkan tetes demi tetes HNO3 2M, perhatikan apa yang terjadi.

    7. Tabung 5 ditambahkan tetes demi tetes HNO3 pekat, perhatikan apa yang terjadi.

    8. Tabung 6 ditambahkan tetes demi tetes aquaregia, perhatikan apa yang terjadi.

    9. Tabung 7 persiapan untuk peleburan, kerjakan bila diperlukan.

    10. Catat dalam jurnal hasil pelarut, berat sampel, jumlah pelarut, warna,bau, gas, dan

    semua kejadian yang terjadi dalam pelarutan tersebut.

    11. Hasil pelarutan jangan dibuang , serahkan pada asisten, untuk objek reaksi nyala.

    6. Reaksi Nyala

    Zat/ senyawa dapat memberikan warna khas sesuai dengan unsur atau logam

    penyusunnya, karena logam mempunyai jumlah elektfon yang berbeda-beda,sehingga valensi elektronnya berbeda pula. Eksitasi elektron pada elektron valensi,

    akibat dirangsang oleh pembakaran dengan bunsen, membeerikan eksirasi elektron

    yang berbeda untuk setiap logam, sekaligus akan memberikan panjang gelombang

    yang digikan dengan warna nyala yang muncul.

    Warna dapat dilihat melalui pembakaran zat/ senyawa dengan kawat Ni-Cr, yang

    sebelumnya kawar Ni-Cr dibersihkan dengan mencelupkan kedalam larutan HCl.

    Spesifik panjang gelombang atau warana dapat terlihat dengan bantuan kaca kobalt

    atau kaca biru tua.

    Cara Kerja;

    1. Hasil pelarutan pada percobaan 2A, dianalisa berdasarkan reaksi nyala

    2. Siapkan kawat Ni-Cr yang telah dicelupkan ke dalam HCl pekat dan kaca kobalt

    atau kaca biru tua

    3. Celupkan kawat Ni-Cr ke dalam sampel dan bakar dalam pembakaran bunsen

    4. Amati warna yang terjadi, dengan bantuan kaca kobalt/ kaca biru tua

    5. Lakukan secara bergantian pada setiap sampel yang diberikan asisten

    6. Catat hasil pengamatan pada jurnal, sesuai dengan kode sampel

    7. Reaksi dengan Asam Sulfat

    Asam sulfat yang digunakan asam sulfat encer (1 M) dan pekat. Asam sulfat adalah

    asam kuat, sebagai hasil reaksinya dengan asam lemah akan terdesak keluar dan

    menghasilkan gas seperti:

    CO32- + 2H+ H2CO3

    H2CO3 H2O + CO2

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    7/26

    Cara kerja:

    A. Dengan H2SO4 encer

    1. Sampel (diberikan asisten) 1g masukkan ke dalan tabung reaksi.

    2. Tambahkan 0.5 ml H2SO4 1 M, amati yang terjadi gas yang keluar untuk gas

    tidak berwarna dan berwarna seperti tabel di bawah ini:

    Tidak berwarna Karakter unsur / senyawa yang ada

    SO2 Bau merangsang dan dapat terjadi dari reaksi dengan H2SO4encer bila memberi warna hijau berarti sulfit, tetapi endapan

    S berarti tiosulfat.

    CO2 Dapat mengeruhkan setetes Ba(OH)2 berarti adanya

    karbonat, oksalat.

    H2S Bau telur busuk, dengan kertas Pb asetat memberi warnahitam dari S berarti adanya polisulfida.

    HOAc Dapat memerahkan kertas lakmus, berarti adanya asetat.

    Berwarna Karakter unsur / senyawa yang ada

    NO2 Berwarna coklat, bau merangsang dan dapat membirukan

    kertas benzidina, berati adanya nitrit

    Br2 Warna coklat, bau merangsang dan dapat membirukankertas KI+kanji, berarti adanya hipobromit

    Cl2 Warna kuning, bau merangsang, membirukan kertas

    KI+kanji berarti adanya hipoklorit

    B. Dengan H2SO4 pekat

    1. Sampel (diberikan asisten) 1g masukkan ke dalan tabung reaksi.

    2. Tambahkan 0.5 ml H2SO4 pekat, amati yang terjadi gas yang keluar untuk gastidak berwarna dan berwarna seperti tabel di bawah ini:

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    8/26

    Tidak berwarna Karakter unsur / senyawa yang ada

    CO2 Dapat mengeruhkan setetes Ba(OH)2 berarti adanya

    karbonat, oksalat.

    H2S Bau telur busuk, dengan kertas Pb asetat memberi warna

    hitam dari S berarti adanya polisulfida.

    HOAc Dapat memerahkan kertas lakmus, berarti adanya asetat.

    HCl Bau merangsang yang dapat dicirikan bila batang pengaduk

    yang dibasahi HCl dicelupkan kedalam NH4Cl berarti

    adanya garam-garam klorida.

    HF Bau merangsang dalam keadaan dingin seperti berminyak,

    bila dipanaskan mengeluarkan gas, berarti adanya garam-garam fluorida atau silikon fluorida.

    Berwarna Karakter unsur / senyawa yang ada

    NO2 Berwarna coklat, bau merangsang dan dapat membirukan

    kertas benzidina, berati adanya nitrit

    Br2 dan HBr Warna coklat, bau merangsang dan dapat membirukankertas KI+kanji, berarti adanya garam-garam bromida

    Cl2 Warna kuning, bau merangsang, membirukan kertas

    KI+kanji berarti adanya garam klorida disamping adanya

    zat-zat pengoksida

    NO2 Berwarna coklat, bau merangsang dan dapat membirukan

    kertas KI+kanji, berati adanya garam-garam nitrat

    ClO2 Gas kuning,dapat meledak berarti adanya garam-garam

    klorat

    I2 Gas ungu, bau merangsang, memutihkan kertas lakmus,

    membirukan kertas KI+kanji berarti adanya garam-garam

    yodida

    8. Reaksi dengan NaOH

    Sama halnya dengan asam kuat, basa kuat juga akan mendesak basa lemah dan

    mengeluarkan gas yang dapat ditandai dari baunya.

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    9/26

    Cara Kerja:

    1. Sampel (diberikan asisten) 1g masukkan ke dalan tabung reaksi

    2. Tambahkan 0.5 ml NaOH 1 M, amati yang terjadi dan uji gas yang din hasilkan

    NH3 Gas tidak berwarna, bau merangsang, dapat merubah kertas lakmusmerah menjadi biru, dengan pereaksi Nessler menimbulkan warna

    coklat.

    Gas yang lain dapat diidentifikasi denga spesifik gas seperti percobaan dengan sulfat.

    DATA PENGAMATAN

    A. Identifikasi Sampel

    1. Sifat Fisik

    Sampel I

    a. Wujud : Padatan

    b. Rupa : Serbuk halus

    c. Warna : Hitam kecoklatan

    d. Bau : Tidak berbau

    Sampel II

    a.Wujud : Cair

    b. Rupa : Larutan jernih

    c. Warna : Bening

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    10/26

    d. Bau : Tidak berbau

    2. Kemungkinan

    Pada sampel I karena dari sifat fisik sampel berwarna hitam kecoklatan maka sampelkemungkinan adalah PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, Co3O4, CoS, NiS, Ni3O3, Ag2S, C

    3. Pengenalan Sifat Higroskopis

    Setelah disimpan diatas kaca arloji beberapa saat dapat disimpulkan sampel 1 tidak bersifat

    higroskopis.

    4. Pengenalan Sifat Asam dan Basa

    Pada sampel 1 dan sampel 2 memerahkan lakmus biru maka bersifat asam.

    5. Pelarutan sampel

    Sampel 1

    Pelarut Hasil Dipanaskan

    Aquadest Tidak larut Tidak larut.

    HCl 2 M Larut sebagian, larutan

    berwarna kuning muda.

    Tidak terjadi perubahan.

    HCl Pekat Larut sebagian, larutan

    berwarna kuning.

    Tidak terjadi perubahan.

    HNO3 2 M Larut sebagian, larutan

    berwarna cokelat.

    Tidak terjadi perubahan.

    HNO3 Pekat Larut sebagian, larutan

    berwarna kuning muda.

    Tidak terjadi perubahan.

    Aquaregia Larut sempurna, larutan

    berwarna kuning dan timbul

    bau menyengat.

    Tidak terjadi perubahan.

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    11/26

    Pereaksi Sampel 1 Sampel 2

    H2SO4 1 M Larut sebagian, larutanberwarna putih

    Larutan menjadi keruh

    H2SO4 Pekat Larut, warna larutan cokelat Larutan menjadi keruh

    NaOH Tidak larut, tidak ada bau NH3 Tidak ada bau NH3

    MODUL II

    REAKSI SPESIFIK UNTUK KATION

    PRINSIP PERCOBAAN

    Sejumlah sample diidentifikasi jenis kationnya dengan cara sample direaksikan dengan

    pereaksi yang sesuai dengan sampel yang bersangkutan.

    TUJUAN PERCOBAAN

    Untuk melakukan reaksi spesifik terhadap kation dengan menggunakan reagensia yang khas

    untuk kation bersangkutan.

    TEORI DASAR

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    12/26

    Analisa kulitatif untuk kation melalui reaksi spesifik, kation harus dalam keadaan tunggal

    tidak tercampur dengan kation lain, untuk menghindari reaksi gangguan yang mungkin

    terjadi. Namun untuk beberapa kation dapat dikerjakan dalam keadan tercampur paling

    banyak 2 atau 3 kation. Dalam pengambilan reagen reaksi tidak boleh menggunakan pipet

    yang sama untuk reagen yang berbeda, satu pipet untuk satu reagen.

    Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non

    logam akan membentuk ion negatif atau anion. Banyak pendekatan yang dapat digunakan

    untuk melakukan analisis kualitatif. Ion ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan

    kimianya.

    Analisis kation memerlukan pendekatan yang sistematis. Umumnya ini dilakukan dengan dua

    cara yaitu pemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan

    suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari

    larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan

    yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk

    kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapakation maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil,

    demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation.

    Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk memisahkan

    kation menjadi beberapa kelompok. Suatu skema analisis standar untuk mengidentifikasi 25

    kation dan 13 anion yang berbeda telah disusun. Skema analisis tersebut terus dikembangkan

    sehingga sekarang orang dapat memilih skema yang sesuai dengan kondisi yang ada

    dilaboratorium masing-masing. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memodifikasi dan

    mengembangkan sendiri skema tersebut. Tabel berikut ini menunjukkan kelompok kation dan

    pereaksi yang digunakan dalam analisis kualitatif standar.

    Golongan Kation Pereaksi Pengendapan/kondisi

    1 Ag+, Hg+, Pb2+ HCl 6 M

    2 Cu2+, Cd2+, BI3+, Hg2+, Sn4+, Sb3+ H2S 0,1 M pada pH 0,5

    3 Al3+, Cr3+, Co2+, Fe2+, Ni2+, Mn2+, Zn2+ H2S 0,1 M pada pH 9

    4 Ba2+, Ca2+, Mg2+, Na +, K+, NH4Tidak ada pereaksi pengendap

    golongan

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    13/26

    ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

    Alat:

    - Test tube ukuran sedang - Labu semprot

    - Kaca aloji - Rak test tube

    - Pipet tetes - Spatula

    - Plat tetes - Batang pengaduk

    - Kertas saring - Pembakar Bunsen

    - Penangar air

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    14/26

    Bahan

    - Aquades - Bi(NO3)2 2M - FeCl3 2M

    - AgNO3 - Na2Sn2O - MnCl2 2M

    - HCL 2M - As(NO3)3 2M - NH4Ac 6M

    - (NH4)2CO3 2M - NaOH 6M - Alutninon- HNO3 2M - Serbuk Al - (NH4)2CO3- KBr 1M - HgCl2 1M - Ammonium Karbonat

    - PbNO3 2M - H2O2 3% - Morin

    - K2CrO4 1M - HNO3 pekat - Na2Cr2 4M

    - NaOH 2M - Mo(NO3)2 1M - Pb Asetat 1M

    - H2SO4 2M - Cacotheline - Ni(NO3)2 2M

    - SnCl2 2M - Rhodamine B - Na Asetat 1M

    - Anilin - KNO3 padat - Dimetilglioksim

    - Lempeng Cu - Na. Asetat 6M - Co(NO3)2 2M

    - Cu(NO3)2 2M - Na2S2O3 padat - KSCN padat

    - Benzoinoxim - KSCN 2M - Amilalkohol- K4Fe(CN)6 - K4Fe(CN)6 - -nitoso -naphtol

    - Cd(NO3)2 2M - HNO3 6M - kloroform

    - Lar. H2S - KIO4 - Zn(NO3)2 2M

    - Chinconine - PbO2 - K2Hg(SCN)4 1M

    - KI - NaBiO3 padat - Ca(NO3)2 2M

    - (NH4)2C2O4 1M - NH4Cl 2M - NaCl 2M

    - Ba(NO3)2 2M - NH4OH pekat - NaNO3- Kertas Rodizonate - Na2HPO41M - Zn Uranil Asetat

    - K2CrO4 1M - Titan yellow - NH4(NO3)

    - Asam asetat 1M - KNO3 2M - NaOH 6M

    - Cr(NO3)2 2M - Na2Co(NO3)6 pekat - Aluminon

    - Mg(NO3)2 2M - Dipikrilamin - Magneson I

    CARA KERJA

    1. Siapkan 10 tabung reaksi bersih dan kering.

    2. Reaksi spesifik kation kelompok I, Ag+, Pb2+, Hg2+,Cu2+,Cd2+,Bi3+,As3+,Sb3+

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    15/26

    3. Lakukan uji masing kation dengan reagen spesifik yang sesuai

    Ag+ Setetes smpel tambahkan HCl 2 M, terjadi endapan putih AgCl. Cuci

    endapan dengan H2O. Endapan larut dengan (NH4)2CO3 2 M

    a. Ambil setetes larutan diatas ditambah setetes KBr 1M terjadi endapan

    kuning AgBr

    b.Ambil setetes larutan dotambah setetes HNO3 2 M, terjadi endapan putih

    AgCl

    Pb2+ 1. Setetes larutan ditambah setetes larutan K2CrO4 1 M,terjadi endapan

    kuning Pb CrO4 yang larut dalam NaOH 2 M

    2. Setetes larutan ditambah setetes H2SO4 2 M dan setets alkohol terbentuk

    endapan puti PbSO4

    Hg2+ a. Setetes larutan ditambah setetes larutan K2CrO4 1 M,terjadi endapan

    kuning Pb CrO4 yang larut dalam NaOH 2 M

    b. Setetes larutan di tambah pada sekeping tembaga(yang bersih) terlapis

    dengan Hg(abu-abu), yang jika digosok dengan kertas saring akan

    mengkilat

    Cu2+ 1. Larutan diteteskan pada kertas saring kemudian di tambah setetes

    benzoinxim dan kertas dikenakan pada uap NH3. Warna biru

    menandakan Cu

    2. Setetes larutan ditambah setetes HCl 2 M, kemudian setetes K4Fe(CN)6.Endapan merah coklat dari Cu2Fe(CN)6

    Cd2+ 1 atau 2 tetes larutan ditambah setetes air H2S, terjadi endapan kuning

    Bi3+ a. Sepotong kertas saring dibasahi dengan setetes pereaksi cinghonin KI,

    kemudian diberi setetes larutan. Noda jingga merah menandakan Bi

    b. Setetes larutan ditambah setetes NaOH 2 M dan kemudian setetes

    Na2SnO2. Endapan goklat hitam dari Bi.

    As3+ Reaksi Gutzeit:

    1. 5 tetes larutan ditambah 10 tetes NaOH 6 M dan beberapa potong kecil

    Al dalam tabung reaksi. Mulut tabung diletakkan sepotong kertas yang di

    basahi HgCl2 timbul warna jingga/coklat.

    2. 5 tetes larutan ditambah 10 tetes H2O2 3% dan panaskan hingga semua

    H2O2 hilang,kemudian tambahkan 5 tetes HNO3 pekat dan 10 tetes

    pereaksi molibdat terjadi endapan putih.

    Sb3+ a. 2 tetes larutan ditambah 2 tetes reagen rhodamine dan beberapa hablur

    KNO2. Aduk dengan batang pengaduk kaca timbul warna ungu.

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    16/26

    b. 5 tetes larutan di tambah 10 tetes NaOAc 6 M dan sebutir Na 2S2O3.

    panaskan diatas penangas air 3&5 menit akan terjadi warna merah.

    4.Reaksi spesifik Kation kelompok II, Sn2+, Fe3+, Mn2+,Al3+, Cr3+, Ni2+,Co2+, Zn2+, Ca2+

    5.Lakukan uji masing kation dengan reagensia spesifik yang sesuai

    Sn2+ a. 3 tetes larutan ditambah setetes larutan HgCl2terbentuk endapan putih

    b. Sepotong kertas saing dibubuhi setetes Cacotheline dan tambahkan

    setetes larutan Sn++ terjadi warna merah/ungu

    Fe3+ 1. 1 & 2 tetes larutan ditambah setetes KSCN 2 M terjadi warna merah

    darah.

    2. 1 & 2 tetes larutan ditambah setetes K4Fe(CN)6 terjadi warna biru

    Mn2+ 1 &2 tetes larutan ditambah 5 tetes HNO3 6 M, kemudian sedikit KIO4 atau

    NaBiO3 atau PbO. Lalu panaskan timbul warna ungu

    Al3+ 1. 5 tetes larutan ditambah 2 tetes NH4Ac 6 M tambah 3 tetes pereaksi

    aluminon , panaskan 5 menit tambahkan (NH4)2CO3 sampai larutan basa

    tambahkan 3 tetes lagi terjadi endapan merah

    2. Reaksi morin: 3 tetes larutan ditambah pereaksi morin terjadi fluorosensi

    hijau

    Cr3+ a. Setetes larutan ditambah Na2CrO4 ditambah setetes larutan Ag NO3terjadi endapan merah

    b. Setetes larutan CrO4= ditambah setetes PbAc terjadi endapan kuning

    Ni2+ Setetes larutan ditambah setetes NaAc dan setetes dimetil glipksim terjadi

    endapan merah

    Co2+ 1. 2 tetes larutan ditambah sedikit KSCN padat dan setetes amilalkohol,

    kemudian diaduk, timbul warna biru dan encerkan lihat perubahan

    warnanya

    2. 2 tetes larutan ditambah setetes HCl 2 M, 2 tetes pereaksi -nitroso -

    naptholdan 3 tetes CHCl3 diaduk, timbul warna merah

    Zn2+ a. Setetes larutan ditambah K4Fe(CN)6 terjadi endapan putih

    b. Setetes larutan ditambah K2Hg(SCN)4 timbul endapan putih

    Ca2+ 1. Setetes larutan ditambah sedikit Na-dihidroxytartrat aduk terjadi endapan

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    17/26

    putih kuning

    2. Setetes larutan ditambah (NH4)2C2O4 terjadi endapan putih

    3. Reaksi nyala

    Bila telah selesai kelompok II, pemeriksaan dilanjutkan pada kelompok III.

    6.Reaksi spesifik Kation kelompok III, Ba2+, Sr2+, Mg2+, K+, Na+,NH4+

    7.Lakukan uji masing kation dengan reagen spesifik untuk kation yang sesuai

    Ba2+

    1. Setetes larutan dibubuhi pada kertas Rhodazonat ditambah 1 tetes HCl0.5 M terjadi warna merah

    2. Setetes Larutan ditambah setetes HOAc 2 M ditambah setees K2CrO4 0.5

    M terjadi warna kuning

    3. Reaksi nyala

    Sr2+ a. Setetes larutan dibubuhi pada kertas Rhodazonat dengan 1 tetes K2CrO40.5 M terjadi warna merah

    b. Reaksi nyala

    Mg2+ 1. Setetes larutan ditambah setetes pereaksi Magneson I dan 5 tetes NaOH 1

    M terjadi endapan biru

    2. 2 tetes larutan ditambah 2 tetes NH4Cl 2 M dan beberapa tetes NH4OH

    hingga bersifat basa dan 2 tetes Na2HPO4 terjadi endapan putih, bila tidakmuncul endapan, dilakukan menggosok dinding bagian dalam dengan

    batang pengaduk

    3. Setetes larutanditambah setetes peraksi Titan Yellow dan setetes NaOH 2

    M terjadi endapan merah

    K+ a. Setetes larutan ditambah setetes larutan Na2Co(NO3)6 pekat terjadi

    endapan kuning

    b. Setetes larutan dibubuhi pada kertas saring ditambahkan setetes pereaksi

    Dipikrilamin terjadi noda merah jingga tidak hilang dengan setetes NaCl

    2 M

    c. Reaksi nyala

    Na+ 1. Setetes larutan di bubuhi setetes larutan ZnUO2Ac, terjadi endapan

    warna kuning, hablur dilihat dibawah mikroskop

    2. Reaksi nyala

    NH4+ Sedikit zat padat yang mengandung NH3 dipanaskan dengan 0.5 ml NaOH 6

    M dalam tabung reaksi, tercium bau yang keluar

    a. Letakkan sepotong kertas saring yang telah dibasahi air di mulut tabung ,

    lihat apa yang terjadi

    b. Sepotong kertas saring yang dibasahi dalam pereaksi Nessler menjadi

    kuning coklat

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    18/26

    DATA PENGAMATAN

    Sampel padat dan cair :

    1. Uji Ag+ : negatif

    2. Uji Pb2+ : negatif

    3. Uji Hg2+ : negatif

    4. Uji Cu2+ : negatif

    5. Uji Sn2+ : negatif

    6. Uji Fe3+ : positif

    - Setelah larutan sampel ditambah setetes KSCN 2M terjadi warna

    merah darah.

    Reaksi: Fe3+ + KSCN Fe(SCN)3 + K+

    - Setelah larutan sampel ditambah setetes K4Fe(CN)6 , warna larutan

    menjadi biru.

    KESIMPULAN

    Kedua sampel positif terhadap ion Fe3+

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    19/26

    MODUL III

    REAKSI SPESIFIK UNTUK ANION

    PRINSIP PERCOBAAN

    Sejumlah sample diidentifikasi jenis anionnya dengan cara sample direaksikan dengan

    pereaksi yang sesuai dengan sampel yang bersangkutan.

    TUJUAN PERCOBAAN

    Untuk melakukan reaksi spesifik terhadap anion dengan menggunakan reagensia yang khas

    untuk anion bersangkutan.

    TEORI DASAR

    Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak

    memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti analisis kation. Uji pendahuluan

    awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya

    gas, dan kelarutannya. Beberapa anion menghasilkan asam lemah volatil atau dioksidasi

    dengan asam sulfat pekat seperti dapat dilihat pada tabel berikut.

    Anion Pengamatan Reaksi

    Cl- Bergelembung, tidak berwarna, bau

    menusuk, asap putih pada udara lembab,

    lakmus biru menjadi merah

    NaCl + H2SO4 NaHSO4- + HCl

    Br- Bergelembung, berwarna coklat , bau

    menusuk, berasap, lakmus biru menjadi

    merah

    NaBr + 2H2SO4 HBr +NaHSO4-

    2HBr + H2SO4 Br2 + SO2 + 2H2O

    I- Bergelembung, uap ungu jika dipanaskan,

    bau seperti H2S.

    NaI + H2SO4 NaHSO4+ HI

    H2SO4 + HI H2S + 4H2O + 4I2

    S2- Bau khas gas H2S ZnS + H2SO4 ZnSO4 + H2S

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    20/26

    CO32- Bergelembung, tidak berwarna dan tidak

    berbau

    Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + CO2

    SO32- Bergelembung, tidak berwarna, bau sengak Na2SO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + SO2

    CrO42-

    Perubahan warna dari kuning menjadijingga

    2K2Cr2O4 + H2SO4 K2Cr2O7 + H2O +K2SO4

    ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

    Alat:

    - Test tube ukuran sedang - Labu semprot

    - Kaca aloji - Rak test tube

    - Pipet tetes - Penangas air

    - Plat tetes - Batang pengaduk

    - Kertas saring - Pembakar Bunsen- Spatula

    Bahan

    - Aquades - KMnO4 0,1M - Tioureum 10%

    - AgNO3 1M - Serbuk Mg - FeCl3 0,1M

    - HNO3 1M - 2,7 dihydroksinaphtalen - FeSO4 pekat

    - (NH4)2CO3 1M - KHSO4 padat - HNO3 6M

    - KBr 1M - As2O3 padat - Amm. Molibdat 2M

    - CHCl3 - K2Cr2O7 padat - NaOH 1%- KMnO4 1M - Ba(OH)2 2M - Metanol

    - H2SO4 3M - Kertas PbOAc - CaCl2 1M

    - H2O2 10% - Nat. nitroprusit - KIO3 1M

    - SiO2 padat - Ba(NO3)2 1M - Amilum

    - H2SO4 pekat - HCl 1M - Air Brom

    - H2SO4 1M - HCl pekat - NH4OH 6M

    CARA KERJA

    1. Siapkan 10 tabung reaksi bersih dan kering.

    2. Anion yang akan dicari adalah Cl-, Br-, I-, F-, NO2-, NO3

    -, PO43-, BO3

    -, C2O42-, SCN-,

    Oac-, CO32-, S2-, SO4

    2-, SO32-, S2O3

    2-

    3. Lakukan uji masing anion dengan reagen spesifik yang sesuai

    Cl- Setetes sampel tambahkan 2 tetes AgNO3 1 M, tambahkan setetes HNO3 2

    M, terjadi endapan putih AgCl. Cuci endapan dengan H2O. Endpan putih

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    21/26

    larut dengan (NH4)2CO3 2 M

    a. Ambil setetes larutan diatas ditambah setes KBr 1 M, terjadi endapan

    kuning AgBr

    b.Ambil setetes larutan ditambah setetes HNO3 2 M, terjadi endapan putih

    AgCl

    Br- 1. Setetes larutan ditambah setetes larutan AgNO3 1 M, tambahkan setetesHNO3, terjadi endapan, Tidak larut dalam (NH4)2CO3 2 M, endapan

    putih kuning

    2. 3 tetes larutan ditambah 5 tetes CHCl3 tambahkan 3 tetes KMnO4 1 M

    dan 3 tetes H2SO4 3 M. Kocok dan kelebihan KMnO4 dihilangkan

    dengan H2O2 10% beberapa tetes, timbul warna coklat / kuning dari

    CHCl3 di bawah

    F- a. Setetes larutan tambahkan setetes Alizarin-S dan Ze nitrat. Warna ungu

    kuning muncul

    b. Masukkan sedikit SiO2 padat ke dalam tabung reaksi yang telah berisi

    larutan 2 tetes tambahkan H2SO4 pekat, terjadi gelembung perlahan-

    perlahan. Uji dengan setetes air di ujung batang pengaduk kaca akan

    menjadi keruh

    I- 1. Setetes larutan tambahkan setetes AgNO3 1 M, tambahkan setetes HNO31 M terjadi endapan kuning

    2. Setetes larutan tambahkan setetes FeCl3, diteteskan ke atas kertas kanji

    terjadi warna biru

    NO2- 1 atau 2 tetes larutan ditambah setetes air H2SO4 1 M, tambahkan 2 tetes

    thioreum 10%. Biarkan 5 menit kemudian tambahkan setetes HCl 2 M dan

    setetes FeCl3 0.1 M timbul warna merah

    NO3- 3 tetes larutan diasamkan dengan H2SO4 1 M dicampur dengan 3 tetees

    FeSO4 pekat (yang baru dibuat). Kedalam tabung reaksi lain dimasukkan 5tetes H2SO4 pekat, dan larutan di atas, diteteskan dengan hati-hati laruta

    kation H2SO4 pekat tadi, hingga tidak bercampur cincin coklat pada bidang

    batas, menandakan adanya NO3-

    PO43- 3 tetes larutan ditambahkan 2 tetees HNO3 6 M dan 3 tetes pereaksi

    ammonium molibdat, panaskan terjadi endapan kuning

    BO3- Setetes larutan ditambahkan pada kertas curcumine, keringkan pada 100C

    dan tambahkan NaOh 1% terjadi noda hijau hitam

    C2O42- 4 tetes larutan ditambahkan CaCl2 1 M hingga tidak terbentuk endapan lagi.

    Centrifuge dan endapan di cuci dengan aquadest, endapan di bagi dua:

    a. Sedikit endapan ditambah 1 tetes H2SO4 0,5 M dan 1 tetes KMnO4 0,1 M

    panaskan terjadi warna ungu hilang endpan larutb. Sedikit endpan dilarutkan dalam 2 tetes H2SO4 2 M ditambah sedikit

    serbuk Mg dan 1 ml pereaksi 2,7 dihidroxynaphtalein, panaskan 10

    menit dalam penangas air, terjadi wrna merah.

    SCN- Setetes larutan ditambah 1 tetes larutan FeCl3 terjadi warna merah darah

    Oac- 1. Sedikit tambahkan KHSO4 padat digerus dalam lupang porselin, amati

    baunya

    2. Sedikit zat ditambahkan As2O3 padat dan dipijarkan dalam tabung pijar,

    amati baunya

    CO32- Sedikit zat dicampur dengan sedikit K2CrO4 dan masukkan ke dalam tabung

    reaksi mikro, ditambahkan setetes H2SO4 2 M di panaskan. Pada mulut

    tabung reaksi diletakkan pipa atau batang kaca yang docelupkan dalam

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    22/26

    Ba(OH)2 kekeruhan menandakan karbonat

    S2- 1. Setetes larutan yang diasamkan ditambahkan pada kertas PbOAc timbul

    warna hitam

    2. Setetes larutan ditambahkan seteets larutan basa dan reagen nitroprusid,

    timbul warna merah violet

    SO42- 2 tetes larutan ditambahkan 2 tetes Ba(NO3)2 atau Ba(OH)2 terjadi endapanputih dan coba apakah larut dengan HCl pekat/ encer

    SO32- Setets larutan ditambahkan setetes larutan Ba(NO3)2 atau Ba(OH)2 dan

    tambahkan setetes air brom terjadi endapan putih

    S2O32- 6 tetes larutan ditambahkan 3 tetes HCl 2 M, larutan dibagi 2, lakukan test

    sebagai berikut:

    Bubuhi 2 tetes larutan KIO3 dan setetes kanji, timbul warna biru

    b.Bubuhi 1 tetes Ba(NO3)2, tambahkan 1 tetes air brom terjadi endapan

    putih

    DATA PENGAMATAN

    B. Reaksi Spesifikasi Untuk Anion

    Sampel padat:

    1. Uji Cl- : negatif

    2. Uji Br- : negatif

    3. Uji I- : negatif

    4. Uji CO32-

    : negatif

    Sampel cair:

    1. Uji Cl- : negatif

    2. Uji Br

    - :

    negatif

    3. Uji I- : negatif

    KESIMPULAN

    Uji sampel terhadap anion belum teridentifikasi, akan tetapi mengacu kepada hasil percobaan

    terdapat sedikit tercium bau asetat, maka disimpulkan bahwa anion untuk sampel padat

    mengandung ion Asetat (OAc-) Sedang untuk sampel cair belum teridentifikasi.

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    23/26

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Muchtar, Rusvirman, Drs. MSc.(2009). Petunjuk Praktikum Kimia Analitik I. MIPA

    UNJANI. Bandung

    2. www.chem-is-try.org

    3. id.wikipedia.org

    http://www.chem-is-try.org/http://www.chem-is-try.org/
  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    24/26

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    25/26

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALITIK I

    IDENTIFIKASI DAN PREPARATIF SAMPEL, REAKSI SPESIFIK

    UNTUK KATION DAN REAKSI SPESIFIK UNTUK ANION

    Disusun oleh

    Eka Putra

    3212081025

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

  • 7/30/2019 Lap KA I [Lengkap]

    26/26

    2009