lap. individu kkn - ppm.pdf
TRANSCRIPT
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN PERAN MASYARAKAT
INTEGRATED FARMING SYSTEM (IFS)
DUSUN : WATULOR
DESA : WATUREJO
KECAMATAN : NGANTANG
KABUPATEN : MALANG
Disusun Oleh :
Muhammad Rivai Tiflen
09930013
( Perikanan )
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul KKN : Intergrated Farming System (IFS)
2. Nama : Muhammad Rivai Tiflen
3. Biaya Kegiatan Total : -
a. Swadaya mahasiswa : Rp. -
b. DPPM-UMM : Rp. -
c. Sumber lain : Rp. -.
4. Waktu : 20 September 2011 s.d. 20 November 2011
Malang, 27 November 2012
Muhammad Rivai Tiflen
Mengetahui/ menyetujui,
Dosen Pembimbingan Lapangan , Koordinator Desa,
Ir. Ahmad Yani, M.P. Arif Agung Mulyono
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................................. i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................................... 3
2.1.Program kerja Perikanan................................................................................. 3
2.1.1. Pembuatan akuarium............................................................................... 3
2.1.2. Penggunaan Probiotik.............................................................................. 3
2.1.3. Pembuatan Kolam.................................................................................... 3
2.1.4. Budidaya Ikan lele................................................................................... 3
2.1.5. Membantu pembuatan kolam warga........................................................ 3
2.1.6. Penyuluhan Pembuatan kolam dan budidaya Ikan lele........................... 3
BAB III KESIMPULAN .................................................................................................... 4
BAB IV SARAN ................................................................................................................. 5
DOKUMENTASI KEGIATAN ............................................................................................ 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan lapangan bagi mahasiswa yang
menempuh studi bagian akhir dari program pendidikan S-1. Program ini bersifat wajib bagi
semua mahasiswa, karena universitas mempercayai bahwa program ini mampu mendorong
empati mahasiswa dan dapat memberikan sumbangsih bagi penyelesaian persoalan yang ada
di masyarakat. Dengan belajar bersama-sama masyarakat akan banyak hal baru yang ditemui
oleh mahasiswa. Masyarakat akan belajar dari mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa akan
banyak memperoleh pengetahuan serta pengalaman dari masyarakat. Interaksi seperti inilah
yang diharapkan akan muncul dan menjadikan program ini menjadi program yang
menyenangkan serta mempunyai manfaat yang signifikan baik bagi mahasiswa, pihak
universitas, masyarakat, dan juga mitra kerja.
Program Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bentuk nyata kontribusi universitas bagi
masyarakat, industri, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat yang ingin mandiri secara
ekonomi maupun sosial. Kegiatan ini juga merupakan suatu bentuk pembelajaran bagi
mahasiswa mengenai bagaimana bersosialisasi dan berinteraksi dengan kehidupan
bermasyarakat dalam suatu tempat atau wilayah tertentu serta sebagai bentuk pengabdian
mahasiswa dalam menerapkan displin imu yang dimiliki pada masyarakat.
Budidaya sapi perah sudah merupakan hal yang umum dikalangan masyarakat
indonesia. Upaya pemerintah untuk peningkatan produksi dan kualitas pangan khususnya
subsektor peternakan terus dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui impor sapi
calon bibit dari Australia, menggalakkan program Inseminasi Buatan (IB) dengan
menyediakan semen dari pejantan-pejantan unggul.
Namun jika dilihat dari taraf kesejahteraan masyarakat, peternak sapi perah
umumnya masih berada pada taraf ekonomi menengah kebawah, hal ini banyak dikarenakan
rendahnya produksi susu dalam negeri yang disebabkan populasi sapi perah yang masih
rendah, skala usaha peternakan yang dikelola oleh rakyat relatif kecil 2 – 3 ekor per peternak,
produksi susu rata-rata kurang dari 10 liter/ekor/hari jauh lebih rendah dibanding negara maju
yang telah mencapai 30 liter/ekor/hari dan kualitas susu yang dihasilkan peternak rakyat juga
masih rendah sebagai akibat sistem pemeliharaan yang belum sesuai standar.
2
Dua permasalahan diatas dapat terjadi dikarenakan kurangnya tenaga penyuluh
yang seharusnya dapat turun langsung dan memberikan bimbingan kepada masyarakat, juga
simpang siurnya perekonomian indonesia saat ini. Untuk menjawab permasalahan tersebut,
pemerintah tidak akan bisa bergerak sendiri, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak dan
salah satu pihak yang menjadi tanda kutip dalam masalah ini adalah mahasiswa, dimana
permasalahan tersebut dapat menjadi ajang bagi mahasiswa untuk bertukar pikiran dengan
masyarakat dan dapat mengamalkan ilmu yang mereka peroleh dari universitas masing-
masing
Desa Waturejo merupakan salah satu desa di kecamatan Ngantang yang
penduduknya mayoritas bermata pencaharian peternak sapi Perah. Oleh karenanya, desa
Waturejo merupakan desa yang memiliki potensi besar dalam bidang peternakan. Selain
peternakan, desa Waturejo sebenarnya juga memiliki potensi pertanian yang cukup
menjanjikan karena didukung dengan iklim dan cuaca yang baik untuk pertanian. Akan tetapi
karena terbatasnya ketersediaan lahan untuk pertanian, maka hasil dari peternakan jauh lebih
menonjol daripada pertaniannya. Desa Waturejo terbagi atas tiga dusun diantaranya dusun
Sumber Gondo, dusun Watu Kidul, dan dusun Watu Lor yang mana dusun Watu Lor sebagai
dusun dengan wilayah terluas dan dusun Sumber Gondo sebagai dusun dengan jumlah
populasi penduduk tertinggi dibanding dusun yang lain.
Sebagai wujud tanggung jawab perguruan tinggi kepada masyarakat maka DPPM-
UMM melalui KKN setiap semester telah melaksanakan beberapa kegiatan pada kelompok-
kelompok usaha sapi perah di Kecamatan Ngantang antara lain : pengolahan limbah ternak
menjadi biogas dan pupuk organik, tandonisasi dan pipanisasi untuk peningkatan debit air
bersih masyarakat, pendampingan pengolahan susu, pelatihan pembukuan sederhana serta
pembelajaran manajemen perkandangan dan pakan. Namun kegiatan tersebut bersifat parsial
sehingga belum nampak hasil sesuai yang diharapkan, oleh karena itu melalui KKN-PPM
diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi peternak anggota Koperasi
Sumber Makmur Ngantang.
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1.Program kerja Perikanan
2.1.1. Pembuatan aquarium
Pembuatan aquarium merupakan kegiatan sosial yang bertujuan
memperkenalkan secara miniatur kepada masyarakat tentang bagaimana cara
memelihara ikan, karena mengenal bagaimana siklus yang terjadi pada kehidupan
di aquarium dapat dijadikan acuan dalam pembudidayaan ikan skala besar.
2.1.2. Penggunaan prebiotik
Merupakan salah satu pemanfaatan kotoran sapi yang di aplikasikan ke kolam
ikan, dengan tujuan untuk menambah nutrisi pada air dan mampu menghasilkan
ikan yang berkualitas.
2.1.3 Pembuatan kolam
Lahan belakang rumah bapak Mukhtar terdapat bekas kolam yang tidak
terpakai, untuk itu kami memanfaatkan bekas kolam tersebut untuk dikelola
kembali.
2.1.4 Budidaya Lele
Melakukan kegiatan budidaya ikan lele yang seterusnya akan dilanjutkan oleh
masyarakat.
2.1.5 Membantu pembuatan kolam warga
Mendampingi kegiatan warga yang berminat dalam usaha budidaya lele, dan
membantu proses pembuatan kolam.
2.1.6 Penyuluhan Budidaya Lele dan Pembuatan Kolam Lele
Memberikan penyuluhan kepada warga dusun Watu Lor beserta perangkat desa mengenai
cara-cara budidaya lele dan pembuatan kolam lele serta manajemen pemasaran usaha lele.
4
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perkembangan dan pengetahuan teknologi tentang tehnik pembuatan kolam bubidaya
Ikan lele masih sangat langkah.
2. Pengenalan dan pembelajaran teknologi tentang tehnik pembuatan kolam lele dengan
metode pemupukan kolam dengan memanfaat kan limbah slury harus di tingkatkan,
karena permintaan konsumen (pasar) akan hasil budidaya ikan lele yang selalu terjual di
pasar local maupun internasional.
3. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Program Pembelajaran dan Pemberdayaan Peran
Masyarakat ini dilaksanakan di dusun Watu Lor, desa Waturejo, kecamatan Ngantang,
kabupaten Malang.
5
BAB IV
SARAN
Dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang telah dilakukan, dapat disampaikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Hubungan kerjasama dalam hal kegiatan Kuliah Kerja Nyata antara Universitas
Muhammadiyah Malang dengan Desa Waturejo, utamanya Dusun Watu Lor sebaiknya
terus dipertahankan, demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat di
Desa Waturejo, terutama Dusun Watu Lor.
2. Keaktifan dan kreatifitas mahasiswa dalam membantu dan memberikan ide pada
masyarakat desa sebaiknya terus ditingkatkan, karena masyarakat sangat butuh perhatian
dan tenaga dari generasi muda seperti mahasiswa.
3. Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa
Waturejo, terutama Dusun Watu Lor hendaknya dapat memberikan sumbangsih ilmu
yang bermanfaat dan dapat melanjutkan serta menyempurnakan program-program kerja
para pendahulunya, baik yang telah terlaksana maupun yang belum sempat terlaksana.
4. Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa
Waturejo, terutama Dusun Watu Lor hendaknya senantiasa dapat menjaga tali
silahturahmi serta hubungan baik dengan seluruh masyarakat sekitar sehingga mahasiswa
dapat bersosialisasi dan diterima dengan baik serta berkesan di masyarakat.
6
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pembuatan Aquarium
Penggunaan Prebiotik Slurry
Budidaya Lele
7
Membantu Pembuatan Kolam Warga
Penyuluhan Budidaya Lele
Pembuatan Kolam