lap. bengkel.1

16
LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN Oleh: VIVI GUSMIATI A1H009032

Upload: vivi-gusmiati

Post on 12-Dec-2014

121 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan perbengkelan teknik pertanian unsoed

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. Bengkel.1

LAPORAN PRAKTIKUMPERBENGKELAN

Oleh:VIVI GUSMIATI

A1H009032

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2011

Page 2: Lap. Bengkel.1

LAPORAN PRAKTIKUMPERBENGKELAN

PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN

Oleh:VIVI GUSMIATI

A1H009032

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2011

Page 3: Lap. Bengkel.1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin meningkat

berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin banyak.

Alat-alat konvensional dalam bidang pertanian kurang dapat memadai untuk

selalu meningkatkan produksi bahan pangan tersebut. Maka dibutuhkanlah

teknologi yang lebih maju dan modern.

Dalam perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkan lah

tempat serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat

seutuhnya. Oleh sebab itu maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang

pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis

dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian.

Setiap alat dan mesin memiliki karakteristik berbeda serta dapat

mengancam keselamatan pengguna atau operator selama pengerjaan. Dengan

mengetahui jenis dan fungsi alat serta mesin dapat mengurangi resiko kecelakaan.

Di dunia industry modern biasanya dibuat sistem keselamatan kerja dengan

membuat aturan-aturan atau tata cara pengoperasian alat serta mesin

perbengkelan.

Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun

perbaikan alat dan mesin-meisn tertentu. Guna menjamin efektifitas dan efisien

kegiatan perbengkelan perlu disarankan adanya manajemen bengkel yang baik

terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.

Selain pengelolaan terhadap sumber daya manusia, pengelolaan peralatan

bengkel sangat penting sehingga setiap peralatan yang ada selalu dalam keadaan

terawat dan siap pakai. Dengan kelengkapan dan kesiapan peralatan bengkel yang

memadai, serta ditunjang pengetahuan cara yang baik dan benar dalam

penggunaan alat akan membuat pekerjaan perbengkelan menjadi lebih mudah dan

aman. Agar dalam penggunaannya peralatan tersebut.

Page 4: Lap. Bengkel.1

Teknologi perbengkelan yang akan dibahas ini, yaitu Peralatan-peralatan

Bengkel yang meliputi bengkel dan alat mesin pertanian, jenis-jenis peralatan

bengkel beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dengan perlengkapan kerja yang

cukup dan mengetahui cara-cara penggunaannya pekerjaan akan lebih mudah

diselesaikan. Peralatan bengkel yang umum digunakan misalnya: palu, tang,

pahat, kikir, gergaji dan klem.

Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam

membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak atau

bahkan hilang maka proses pembuatan akan terhambat. Sehingga hasilnya tidak

akan sempurna dan bisa saja tidak terselesaikan. Untuk itu dibutuhkan suatu

tempat untuk melindungi peralatan-peralatan tersebut agar tidak rusak atau hilang.

Biasanya perkakas (peralatan) disimpan dalam wadah yang disebut Tool Box.

Peralatan tangan yang dimaksud adalah segala macam perkakas atau alat yang

digunakan secara manual (tangan) untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di bengkel

listrik (elektro).

B. Tujuan

1. Mengetahui peralatan perbengkelan sederhana.

2. Mengetahui fungsi peralatan sederhana.

3. Mengetahui cara kerja peralatan perbengkelan sederhana.

Page 5: Lap. Bengkel.1

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk

perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat

pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian

merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan

perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat

dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel

tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus

memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja(Anonym, 2007)

Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan.

Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel

minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-barang

keperluan rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil

yang lebih efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan

perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan. Hal tersebut

disebabkan oleh sifat alami barang-barang perlengkapan kehidupan yang selalu

membutuhkan perawatan serta mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat

dikatakan bahwa pekerjaan perbengkelan hampir selalu menyertai setiap

pemilikan barang.

Peralatan bengkel yang umum digunakan dan hendaknya dimiliki oleh

bengkel diantaranya: obeng, palu, tang, kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji,

canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad dan alat pencabut sekrup .Agar

dalam penggunaannya peralatan tersebut dapat aman dan tahan lama perlu

diperhatikan hal-hal berikut:

1. Pembelian atau penggunaan alat yang bermutu baik

2. Perawatan yang baik

3. Penggunaan alat sesuai dengan jenis dan fungsinya.

Alat merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pekerjaan

manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya alat perbengkelan dalam

Page 6: Lap. Bengkel.1

membantu menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan bengkel. Teknik

dan teknologi perakitan, pembuatan dan penggunaan alat maupun mesin bengkel

tersebut sangat berpengaruh terhadap keefektifan dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan.

Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah

digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya,

dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan

perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang

ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah

diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak

terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan

perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin

jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan

ekonomis.

Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel

semakin nyata. Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat

digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jika alsin

mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran

selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.

Berdasarkan fungsinya Bengkel Pertanian dibagi kedalam:

1. Bengkel Kecil dan Sederhana ( Small Scale)

Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan perawatan pada

mesin pertanian dan peralatan yang sederhana.

2. Bengkel Menengah (Medium Scale)

Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat, biasanya

digunakan untuk lapangan atau field-workshop. Yaitu sebagai pusat

perawatan bagi distributor alat mesin pertanian untuk mendukung pelayanan

penjualan.

3. Bengkel Ukuran Besar (Large Scale)

Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas

seperti yang ada pada pabrik produksi skala besar. Fungsi dari bengkel ini

Page 7: Lap. Bengkel.1

sebagai base-workshop dengan ukuran yang yang lebih besar daripada

bengkel medium scale, untuk menangani pekerjaan bongkaran atau bongkar

pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang, untuk membuat beberapa

bagian mesin dan alat pertanian yang rusak(Doddy,2002).

Seluruh peralatan dan mesin tentu memerlukan suatu pekerja atau

operator untuk mengoperasikannya. Keselamatan seorang atau sekelompok

menjadi sangat penting untuk berjalannya sistem kerja dalam bengkel. Semua

peralatan tangan dan mesin akan menjadi bahaya bagi pengguan apabila

digunakan secara tidak tepat dan sembarangan. Dengan demikian diperlukan

manajemen bengkel yang baik.

Manajemen Bengkel merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatur

segala kegiatan bengkel sehingga diperoleh efektifitas dan efisiensi dalam bekerja.

Dengan manajemen bengkel yang baik diharapkan dapat mengatur dan

menggerakan sumber daya yang ada secara maksimal.

Adapun kondisi yang diharapkan adalah :

1. Suasana nyaman, bersih, tertib dan indah

2. Kondisi peralatan yang baik dan siap pakai

3. Cukup penerangan dan ventilasi

4. Bangunan ruang bengkel terpelihara baik, tidak ada kebocoran, semua

pintu dan jendela aman

5. Halaman dan tanaman terpilihara baik

6. Instalasi listrik yang memadai dan aman

7. Sistem sirkulasi peralatan aman dan lancer

8. Instalasi air terjamin, lancar dan bersih

9. Tersedia alat pemadam kebakaran

Adapun Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ketika

bekerja di bengkel, baiknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Memakai pakaian dengan pelindung badan yang lengkap seperti jas bengkel,

kacamata, pelindung tangan, sepatu, helm.

2. Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan.

3. Bekerja dengan serius, cepat dan teliti, dan tekun.

Page 8: Lap. Bengkel.1

4. Tidak melamun dan peduli ketika bekerja.

5. Jangan berbuat bodoh ketika bekerja.

6. Beristirahat ketika mulai capek atau bosan.

7. Hindarkan becanda selama bekerja.

8. Jangan beranggapan bahwa mesin yang biasa digunakan itu aman untuk kita.

Perkakas merupakan sarana peralatan perbengkelan yang difungsikan

untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sedangkan alat ukur adalah peranti yang

difungsikan untuk mengukur dimensi dari berbagai bahan (tebal plat, jari-jari

kelengkungan, sudut sambungan, diameter, dll.) atau dimensi dari bagian

komponen dan elemen dari suatu alat dan mesin (diameter poros dan pipa, tebal

plat, dll.). Disamping itu dalam perbengkelan dikenal pula alat ukur yang

berfungsi untuk mengukur variabel kerja dari elemen mesin (misalnya tachometer

adalah alat ukur putaran poros). Alat ukur yang lain adalah avometer yang

berfungsi untuk mengukur variabel dalam kelistrikan (misalnya untuk mengukur

arus, tegangan, dan hambatan listrik).

Perkakas bengkel ini selanjutnya dapat dibedakan menjadi perkakas

tangan non bangku berupa kunci-kunci (kunci pas, ring, sok, inggris, pipa), obeng,

tang dan perkakas kerja non bangku lainnya. Disamping itu dikenal pula perkakas

bangku, yaituperkakas yang pada saat digunakan harus terpasang pada landasan

berupa bangku atau dasar meja tanpa kaki. Perkakas kerja bangku merupakan

berbagai macam alat yang diperlukan untuk menangani pekerjaan yang harus

ditangani secara manual maupun dengan mesin, diantaranya terdiri dari pekerjaan

memotong dengan gunting; melubangi dengan pons; meluruskan pelat dengan

paron dan palu; mengerol/mencanai pelat; membengkok pelat, pipa, dan profil;

menyambung dengan patri, lipatan, dan paku keling, dan las; meregang dan

melantak pelat.Beberapa macam perkakas bangku utama yang banyak digunakan

antara lain perkakan gunting, perkakas bor, perkakas pon dan perkakan lipat,

penekuk, pelurus dan pelengkung pipa dan pelat. Secara umum prinsip kerja

perkakas-perkakas tersebut adalah menggunakan prinsip geseran, irisan dan

tekanan. Pekerjaan pelat, pipa, batang, dan profil dalam konstruksi suatu alat dan

mesin pertanian perlu dipersiapkan dengan menggunakan perkakas kerja bangku.

Page 9: Lap. Bengkel.1

III. METODELOGI

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. obeng

2. palu

3. tang

4. kunci

5. pahat

6. penitik

7. kikir

8. gergaji

9. canggam

10. klem

11. mata bor

12. Tap

13. Snei

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan dalam prakrikum ini adalah

1. Praktikan mengidentifikasikan peralatan perbengkelan yang ada

2. Praktikan menggambar peralatan perbengkelan yang ada

3. Praktikan menjelaskan cara kerja dan fungsi-fungsi masing-masing

peralatan yang ada.

Page 10: Lap. Bengkel.1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun

perbaikan alat dan mesin-meisn tertentu. Guna menjamin efektifitas dan efisien

kegiatan perbengkelan perlu disarankan adanya manajemen bengkel yang baik

terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.

Alat-alat pebengkelan yang ada dan diamati dalam praktikum kali ini

antara lain:

1. obeng

2. palu

3. tang

4. kunci

5. pahat

6. penitik

7. kikir

8. gergaji

9. canggam

10. klem

11. mata bor

12. Tap

13. Snei

B. Saran

Sebaiknya pelaksanaan praktikum berjalan dengan lebih tertib dan alat-

alat perbengkelan dilengkapi lagi sehingga setiap praktikan dapat

menggunakanya.

Page 11: Lap. Bengkel.1

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2007. Pengenalan Bengkel dan Keselamatan Kerja. www.depootomotif.com

C. van Terheijden, dan Harun. 1971. Alat-alat Perkakas 2. Penerbit Binacipta: Bandung.

Department of Labor and Immigration, 1975. Turning Between Centres 1.Basic Trade Manual. Australian Government Publishing Service: Canberra.

Daryanto. 1987. Mesin Pengerjaan Logam. Penerbit Tarsito:Bandung

Manawi, Gunawan. 2001. Penanganan Perkakas dan Alat Ukur Perbengkelan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan jakarta.

Krar. S.F., J.W. Oswald, J.E.St. Amand., 1983. Machine Tool Operations. McGraw Hill International Editions.

PT PAL Indonesia. Panduan Praktik Kerja Dasar Logam. Surabaya.