landreform (dr. widhi handoko, sh., sp.n.)

11
LANDREFORM Widhi Handoko

Upload: fredy-bagus-kusumaning-yandi

Post on 09-Jan-2017

46 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

LANDREFORM

Widhi Handoko

Page 2: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

PENGERTIAN LANDREFORM

-Landreform meliputi perombakan mengenai pemilikan dan penguasaan tanah serta hubungan-hubungan hukum yang bersangkutan dengan pengusahaan tanah. -Agraria reform sebagai suatu usaha untuk menata kembali hubungan manusia dengan bumi, air dan ruang angkasa.(PBB)- Landreform lebih tertuju kepada sikap politik untuk menguasai opini masyarakat dengan dalih landreform.

Page 3: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

PROGRAM LANDREFORMPembatasan luas maksimum penguasaan tanahLarangan pemilikan tanah secara absentee atau guntaiRedistribusi tanah-tanah yang selebihnya dari batas maksimum, tanah-tanah yang terkena larangan absentee, tanah-tanah bekas swapraja dan tanah-tanah negaraPengaturan soal pengembalian dan penebusan tanah-tanah pertanian yang digadaikanPengaturan kembali perjanjian bagi hasil tanah pertanianPenetapan luas minimum pemilikan tanah pertanian, disertai larangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan pemecahan pemilikan tanah-tanah pertanian menjadi bagian-bagian yang terlampau kecil.

Page 4: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

DASAR HUKUM

UU No.56 Prp Tahun 1960

Page 5: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

PASAL 7 DAN PASAL 17

Latifundia atau larangan latifundia dalam Pasal 17 menyebutkan seseorang tidak boleh menguasai tanah yang luas yang melebihi dari ketentuan tentang batas maksimum pemilikan hak atas tanah.Minifundia adalah batas minimum yang seharusnya dimiliki seseorang atas sebidang tanah pertanian yang luasnya tergantung dari ketentuan negara yang bersangkuta, mungkin 5, 3, atau 2 ha (Pasal 8 UU 50/Prp/1960)

Page 6: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

LUAS MAKSIMUM DI DAERAH TINGKAT II

Di daerah-daerah yang kepadatan penduduknya (km2)

Penggolongan daerah

Sawah (Ha)

Tanah Kering (Ha)

a. ≤ 50b. 51-250c. 251-400d. ≥ 401

Tidak padatKurang padatCukup padatSangat padat

15207,55

201296

Page 7: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

Tanah surflus adalah tanah kelebihan di atas ceiling permukiman atas tanahTanah surflus berdasar Pasal 1 PP 24/61 akan diambil pemerintah dengan ganti rugi dan dibagikan kepada rakyat yang membutuhkannya di daerah tersebut.Pasal 10 UUPA tentang kewajiban mengusahakan sendiri secara aktif tanah Batas minimum atas tanah pertanian adalah 2 ha. (Pasal 8 UU 56/Prp/1960)

Page 8: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

Gadai yang diatur dalam masyarakat hukum adat oleh UU 56/Prp/1960 pada Pasal 7 dan 8 telah menetapkan halnya dimungkinkan berlangsung 7 tahun dan kemudian kembali kepada pemiliknya tanpa harus menebus kembali tanah tersebut.

Page 9: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

SUBYEK HUKUM

Hak Milik adalah WNI, badan hukum tertentu (PP No.37), bank-bank yang didirikan oleh negara (pemerintah pusat)Perkumpulan-perkumpulan koperasi pertanian yang didirikan berdasarkan undang-undang No.79/1958Badan-badan keagamaan yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria setelah mendengar Menteri AgamaBadan-badan sosial yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian /Agraria setelah mendengar Menteri Sosial.

Page 10: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

HGUa. Warga negara Indonesiab. Badan Hukum Indonesia

HGBa. Warga negara Indonesiab. Badan Hukum Indonesia

HAK PAKAIa. Warga negara Indonesiab. Badan Hukum Indonesiac. Orang asing penduduk Indonesiad. Badan Hukum asing yang ada ijin kerja di Indonesia

HAK PAKAI KHUSUSa. Daerah otonom, lembaga pemerintah, otorita, ditjen,

departemenb. Lembaga sosial dan keagamaanc. Perwakilan negara-negara aing (legasi/kediamannya)

HAK PENGELOLAANDepartemen, otorita, perusahaan pemerintah pusat (BUMN, BUMD, daerah-daerah otonom)

Page 11: Landreform (Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N.)

SEKIAN &

TERIMA KASIH