land reform dan kondisi perekonomian petani iran...

89
LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN MASA PEMERINTAHAN SHAH REZA PAHLEVI (1941-1979) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Disusun oleh: Burhanudin Muhammad (1113022000013) JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1440 H

Upload: dangtram

Post on 31-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN

PETANI IRAN MASA PEMERINTAHAN SHAH REZA

PAHLEVI (1941-1979)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora (S.Hum.)

Disusun oleh:

Burhanudin Muhammad (1113022000013)

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1440 H

Page 2: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya
Page 3: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya
Page 4: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya
Page 5: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

i

ABSTRAK

Modernisasi Shah Reza Pahlevi di sektor pertanian memiliki peran yang

vital dalam mengembangakan perekonomian nasional Iran. Masyarakat

pertanian di pedesaan Iran telah mengalami perubahan literatur sosio-

ekonomi pada masa pemerintahan Shah Reza. Program Revolusi Putih

(white revolution) terutama land reform (reformasi agraria) dijadikan

sebagai pilar utama dalam memajukan perekonomian petani pedesaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perekonomian petani Iran

pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

program land reform (1962-1974). Dalam melakukan penelitian ini, penulis

menggunakan metode penelitian sejarah pada umumnya yaitu: heuristik,

vertifikasi, interpretasi, dan historiografi disertai pendekatan ekonomi dan

politik. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwasanya land reform tidak

menjadikan perekonomian petani pedesaan menjadi lebih baik bahkan bisa

dikatakan bahwa program land reform menuai kegagalan. Faktor utama

yang membuat stagnasi ekonomi petani pedesaan di antara lain; rumitnya

birokrasi (undang-undang land reform) dan kurangnya dukungan pemerintah

dalam menyuplai logistik pertanian dan kurangnya teknisi/pegawai yang

kompeten. Akibatnya, banyak lahan pertanian terbengkalai dan

menyebabkan petani lebih memlilih berigrasi ke kota dan beralih profesi

menjadi buruh pabrik untuk mendapatkan penghidupan yang layak.

Penelitian ini diteliti menggunakan sumber bahasa Inggris atau sumber

sekunder lainya.

Kata Kunci: Perekonomian, Petani, Revolusi Putih, Land reform,

Modernisasi dan Shah Reza Pahlevi.

Page 6: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala,

karena berkah, rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Land reform dan Kondisi Pertanian Iran masa Pemerintahan

Shah Reza Pahlevi (1941-1979)”. Shalawat beserta salam selalu tercurah

kepada baginda Nabi Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam yang telah

mengahantarkan manusia ke jaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan

ini.

Di balik selesainya skripsi ini, terdapat perjuangan orang-orang yang

selalu mendukung penulis baik dari segi materiil maupun moril. Oleh karena

itu, penulis banyak mengucap terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak-pihak yang terkait dalam selesainya skripsi ini. Penulis

mempersembahkan ucapan terima kasih tersebut kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ibu Sumarti dan Bapak M. Fadil. Terima

kasih banyak untuk do‟a, nasihat, motivasi, dukungan serta kasih

sayang tiada hentinya kepada penulis. Semoga Allah S.W.T selalu

memberikan karunia-Nya. Amin.

2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A., selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak H. Nurhasan, M.A., selaku Ketua Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam dan Ibu Solikhatus Sa‟diyah, M. Pd., selaku

Sekertaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam.

4. Bapak Saiful Umam, M.A., Ph.D. selaku dosen pembimbing yang

telah sepenuh hati membimbing penulis sehingga terselesaikanya

skripsi ini. Terima kasih atas masukan, arahan dan perhatianya

selama penulis menyusun skripsi ini.

5. Kepada seluruh Dekanat dan Dosen Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berbagi ilmu dan

pengalaman kepada penulis selama menjadi mahasiswa aktif di

Fakultas Adad dan Humaniora.

Page 7: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

iii

6. Adik-adik penulis, Ridwan dan Yasmin yang selalu mendoakan

dan memberikan semangat kepada penulis.

7. Kepada Nenek Kati, Bibi Nur, Bibi Minah, Bibi Tri, Paman Ali,

Paman Manijo, Paman Jono, Paman Mustofa dan seluruh Keluarga

Besar Kakek Miskiran (alm) yang telah memberikan dukungan

tanpa henti kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. M. Arifin, sahabat sekaligus kakak keponakan yang selalu

menghibur penulis dikala penat.

9. Kawan-kawan sekelas penulis di Konsentrasi Timur-Tengah

khususnya; Putri, Linda, Elis, Yuni, Lia, Izmi, Sania, Fida,

Lukman, Ilham, Fahmi, Ipan, dan Hanifan. Terima kasih telah

menghiasi kehidupan penulis semasa kuliah dan membantu

perjuangan penulis hingga akhir. Kepada teman seperbimbingan,

Atikulloh yang telah berjuang dan berdiskusi bersama dalam

menyelesaikan skripsi ini. Dan kepada seluruh teman-teman

Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Angkatan 2013.

10. Kawan-kawan lintas kontrakan “The Kirikira”; Dalhar, Rizki,

Faisal, Reza, Ade, Yudha, Fadil, Papau, Halimah, Fergy dan Syifa

Putri. Terima kasih atas waktu dan kebersamaanya.

11. Teman-teman KKN 57 GEMPITA, Winda, Ulfah, Faizah, dan

Putri. Dan juga Mang Husni dan Yudi selaku Ketua dan Wakil

Pemuda Kp. Ngasuh, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten

Bogor.

12. Terakhir kepada seluruh pihak baik individu maupun kelompok

yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, rasa hormat dan terima

kasih selalu tercurah kepada kalian yang telah memberikan

semangat, bantuan, dan doa kepada penulis.

Jakarta, 17 Oktober 2018

Burhanudin Muhammad

Page 8: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................................. 5

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

F. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 6

G. Kerangka Teori ....................................................................................... 8

H. Metodologi Penelitian ............................................................................ 9

I. Sistematika Penulisan ........................................................................... 11

BAB II IRAN PADA MASA PEMERINTAHAN SHAH REZA

PAHLEVI ................................................................................................... 12

A. Profil Negara Iran ................................................................................. 12

1. Geografis Negara Iran ................................................................... 12

2. Topografi ....................................................................................... 12

3. Kelompok Etnis dan Agama .......................................................... 14

4. Sejarah Pemerintahan Iran ............................................................. 15

B. Biografi Shah Reza Pahlevi (1941-1979) ............................................. 24

C. Kondisi Sosial Masyarakat Iran di bawah Pemerintahan Shah

Reza Pahlevi (1941-1979) .................................................................... 29

D. Modernisasi Iran Masa Shah Reza Pahlevi .......................................... 34

BAB III KEBIJAKAN EKONOMI SHAH REZA PAHLEVI ....................... 37

A. Kebijakan Ekonomi Shah Reza Pahlevi ............................................... 37

Page 9: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

v

B. Revolusi Putih (White Revolution) ...................................................... 40

C. Kebijakan Land reform (1962-1974) .................................................... 47

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN SAAT LAND

REFORM MASA PEMERINTAHAN SHAH REZA PAHLEVI

(1941-1979) ................................................................................................. 55

A. Dampak Land reform Terhadap Petani ................................................ 55

B. Kondisi Perekonomian Petani saat Land reform .................................. 57

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 65

A. Kesimpulan ........................................................................................... 65

B. Saran ..................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

LAMPIRAN ......................................................................................................... 72

Page 10: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Daftar Pekerjaan dan Jumlah Kelas Menengah ................................... 31

Tabel 2.2: Jumlah Kelas Menengah dan Kelas Bawah ......................................... 32

Tabel 4.2: Jumlah Petani yang Menerima Lahan .................................................. 58

Tabel 4.3: GDP Iran .............................................................................................. 61

Tabel 4.4: Pendapatan Sektor Pertanian Pendapatan Sektor Pertanian................. 62

Page 11: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

vii

DAFTAR ISTILAH

Absentee: Merupakan pemilik lahan pertanian yang mempunyai

lahan di luar kecamatan dia tinggal.

Bazzar: Sebutan untuk kaum pedagang Iran.

Feodalisme: Adalah sistem sosial atau politik yang memberikan

kekuasaan yang besar kepada golongan

bangsawan.

Front Nasional: Sebuah gerakan oposisi pemerintahan yang dianggap

sebagaiorganisasi tertua dan terbesar yang

beroperasi di Iran. Pendukung setia organisasi ini

ialah kaum bazzar (pedangang) dan kelas

menengah ( pegawai negeri, mahasiswa, pekerja

kantoran dll).

Land Reform: Reformasi pertanahan atau perombakan struktur

pertanahan.

Le Rosey: Sebuah sekolahan yang berada di Swiss dan merupakan

tempat Shah Reza Pahlevi menuntut ilmu.

SAVAK: Sebuah organisasi intelijen Iran yang bertugas untuk

menangkap, menculik bahkan mengeksekusi orang-

orang yang menentang Pemerintahan Shah Reza

Pahlevi.

Revolusi Putih/ White Revolution: Merupakan program reformasi di

bidang ekonomi dan politik yang pengaruhnya

berlangsung hingga tahun 1978.

Westernisasi: Merupakan sebuah proses di mana masyarakat berada

dalam pengaruh budaya Barat dalam berbagai bidang

seperti ekonomi, politik, industri dan lainnya.

Shah: Istilah ini digunakan oleh orang Iran yang berarti “raja”.

Page 12: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak Perang Dunia I, Iran sudah mendapat intervensi asing dari

Inggris dan Russia.1 Dinasti yang berkuasa saat itu, Dinasti Qajar tidak

mampu melemahkan belenggu kekuatan asing, hingga pada akhirnya

munculah Reza Khan, seorang jenderal Brigade Cossack2 sekaligus

ayah dari Shah Reza Pahlevi yang mampu meredam intervensi asing di

Iran.3

Atas prestasinya tersebut4, Reza Khan diangkat sebagaiPerdana

Menteri oleh Shah Ahmad5 (1909-1925) pada 23 Oktober 1923.

6

Namun, dua tahun setelahnya pada bulan Oktober 1925 Shah Ahmad

dikudeta oleh Reza Khan dan sekaligus mengakhiri kekuasaan Dinasti

Qajar di Iran. Alhasil Reza Khan kemudian diangkat sebagaiShah

(raja) Iran pada tahun 1926 dan menandai terbentuknya dinasti baru di

Iran, yakni Dinasti Pahlevi (1926-1979).7

Keberhasilan Reza Khan membangun dinasti baru sejak 1926

menandai keseriusanya dalam menjadikan Iran lebih baik lagi dari

sebelumnya. Langkah pertama yang dilakukan Reza Khan adalah

1 Intervensi Inggris di Iran yaitu ingin melindungi jalur perdagangan ke India.

sedangkan Rusia ingin memperluas wilayah jajahannya di Iran. 2 Brigade Cossack merupakan satuan pasukan khusus Iran halnya seperti

Navy Seals milik AS dan S.A.S Inggris. Brigade ini dibentuk pada tahun 1878 oleh

Kolonel Alexey Ivanovitch Dumantovitch.(Lihat; The Life and Times of the Shah) 3 Ervand Abrahamian, A History of Modern Iran, (New York, Cambridge

University Press, 2008) h, 63. 4 Pada saat yang sama, Reza Khan ditugaskan oleh Vosuq Ad-Daula (PM

Iran) untuk meredam perlawanan gerakan Jangali di Provinsi Gilan. Reza Khan

sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Dengan itu, reputasi Reza Khan segera

melejit. Brigadir Jenderal William E. R. Dickson (Inggris) mengapresiasi atas apa

yang telah dilakukan Reza Khan. 5 Shah Ahmad adalah penguasa terakhir dari Dinasti Qajar.

6 Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah, (London,

University of California Press, 2009), h. 18. 7 Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah, h. 18.

Page 13: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

2

membentuk militer yang modern untuk memusatkan kekuatan negara.8

Kemudian dia memperkenalkan teknik finansial modern di bagian

keuangan negara. Salah satu prestasi terbesar semasa pemerintahan

Reza Khan ialah berhasil membangun kereta Trans-Iran untuk

memajukan perekonomian desa-kota.9 Namun, Reza Khan tidak

mampu menstabilkan hubungan ekonomi, eksploitasi minyak (Anglo-

Iran Oil Company) dan pendidikan. Ketika Perang Dunia II

berkecamuk, Reza Khan menyatakan bahwa Iran adalah negara netral.

Akan tetapi Inggris (Sekutu)10

menjadikan Iran sebagaibasis militernya

jika sewaktu-waktu Jerman menyerang ladang minyak Iran.

Pada tahun 1941 Sekutu terdesak dan kilang minyak di

Khuzestan terancam. Di saat bersamaan, Reza Khan melakukan

kontak dengan Jerman.11

Inggris mulai khawatir terhadap sikap Reza

Khan yang membelot kepada Jerman. Reza Khan menegaskan bahwa

Iran adalah negara netral tetapi disangkal oleh Inggris.12

Akhirnya

pada 25 Agustus 1941 Sekutu menginvasi Iran dan memaksa Reza

Khan mundur sebagairaja Iran. Kemudian Inggris mengangkat Shah

Reza Pahlevi, yaitu putra mahkota Reza Khan sebagaiRaja Iran yang

baru pada 16 september 1941. Setelah dia lengser, Reza Khan

diasingkan oleh Inggris ke Johannesburg, Afrika Selatan dan

meninggal disana pada 26 Juli 1944.13

8 Kamyab Shahriri, “Modernization Process in Iran: Historical Overview”,

Macrothink Institute, Vol. 4, No. 1, pp 269-282 (January., 2017), h. 274. 9 M. Reza Ghods, “Goverment and Society in Iran 1926-1934”, Middle

Esatern Studies, Vol.27, No.2, pp. 219-230, ( Apr., 1991), h. 221. 10

Blok sekutu terdiri dari Amerika Serikat, Inggris lalu Rusia. 11

Kontak Iran berupa melakukan ekspor-impor dengan Jerman karena Iran

sedang membangun pabrik baja dan Jerman menyumbang hampir setengahnya. Baja

dari Jerman merupakan yang terbaik saat itu sehingga Iran tak ragu untuk

mendatangkanya langsung dari sana. Jerman menyumbang sekitar 41% ekspor ke

Iran ( lihat Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran. h, 434) 12

Sekutu mengultimatum Iran untuk mengusir warga Jerman yang berada di

Iran sebagai upaya bahwa Iran tetap netral. Namun permintaan tersebut ditolak oleh

Reza Khan. 13

Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran, Vol 7: From Nadir Shah to

Islamic Republic. h, 434.

Page 14: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

3

Pada saat penobatan dirinya sebagairaja baru Iran, Shah Reza

Pahlevi masih berusia dua puluh satu tahun.14

Shah Reza lahir pada

tanggal 26 Oktober 1919. Dia mempunyai saudari kembar yang

bernama Putri Asraf Pahlevi. Pada saat kudeta yang mengakhiri

kekuasaan Dinasti Qajar, Shah Reza masih berusia dua tahun.15

Memasuki usia sebelas tahun, Shah Reza harus berpisah dengan

orang tuanya karena menempuh pendidikan di Swiss. Selama lima

tahun di Swiss, dia menuntut ilmu di salah satu lembaga pendidikan

yang bernama Le Rosey.16

Pada 11 Mei 1936 dia kembali ke Iran.

Empat bulan kemudian tepatnya pada September 1936 dia

melanjutkan studinya di sebuah akademi militer yang ada di Teheran.

Shah Reza Pahlevi lulus dari akademi militer tahun 1938 dan

menerima pangkat Letnan Muda, dia langsung bekerja di bawah

komando ayahnya. Dengan diangkatnya Shah Reza Pahlevi

sebagaipemimpin Iran yang baru, Inggris, AS dan Rusia berlomba-

lomba untuk menanamkan paham mereka di Iran dengan mudah.

Ditambah lagi, Iran pasca Perang Dunia II mengalami kesulitan

ekonomi akibat naiknya harga-harga barang dan kelangkaan bahan

kebutuhan pokok. Saat itu pengaruh Amerika Serikat terhadap Iran

sangat kuat sehingga membuat Shah Reza Pahlevi meminta bantuan

dalam segi finansial kepada AS.17

Shah Reza menginginkan Iran menjadi negara yang modern

seperti Amerika Serikat dan negara-negara dengan industri maju

layaknya Eropa.18

Pertama-tama untuk merealisasikan ambisi besarnya

tersebut, Shah Reza melakukan perbaikan pada insfrastuktur negara

Dia berhasil membangun bedungan raksasa Dezful, Karaj, dan Majel

14

Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran, 434. 15

Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of the Shah, (University of

California Press, USA, 2009), h. 24. 16

Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of the Shah, h. 30. 17

Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran, 246. 18

Inggris, Rusia, Jerman Prancis dan Belanda pada saat itu merupakan negara

dengan industri yang selangkah lebih maju jika dibandingkan dengan Iran.

Page 15: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

4

untuk mendukung sektor pertanian Iran. Lalu membangun jalan raya

sejauh 13.000 mil, rel kereta sepanjang 500 mil yang menghubungkan

kota dan desa untuk memperbesar jalur distribusi dan perdagangan.

Di sektor industri, Shah Reza Pahlevi menjadikan kota-kota

besar seperti Teheran, Isfahan, dan Rasht sebagai pusat bisnis

pembangunan Iran kemudian mencanangkan program Revolusi Putih.

Program revolusi putih adalah program pembangunan nasional

berjangka panjang yang mencakup modernisasi seluruh bidang

(industri, kesehatan, pendidikan, pertanian dan lainya).19

Revolusi

Putih diluncurkan pada bulan Januari 196320

. Awalnya terdiri dari 6

poin, kemudian bertambah menjadi 12 poin pada pertengahan 1960-an

dan akhirnya pada akhir tahun 1970-an menjadi 19 poin.21

Di sektor

pertanian, Shah Reza Pahlevi mengesahkan program ambisius land

reform (reformasi agrarian) yang bertujuan untuk memajukan

pertanian Iran dan menghapuskan kontrol tuan tanah terhadap petani.

Reformasi tanah mengalihkan tanah dari kepemilikan perorangan (tuan

tanah) menjadi kepemilikan kolektif milik pemerintah. Artinya hanya

ada pemilik tunggal yang menguasai lahan di Iran, yaitu pemerintah

Iran. Program ini mulai beroperasi pada tahun 1962 dan memiliki tiga

tahapan pembagian lahan. Tahap pertama dimulai pada 1962, yang

kedua diterapkan pada 1963 dan tahapan terakhir pada 1968.22

Kebijakan land reform ini mendapat respon negatif dari petani

dan tuan tanah karena kebijakan tersebut memaksa petani harus

beradaptasi dengan pembagian tanah baru dari pemerintah. Sedangkan

para tuan tanah harus menjual tanahnya kepada pemerintah. Selain itu,

19

The Editors of Encyclopaedia Britannica,” Mohammad Reza Shah Pahlavi”

dalam artikel https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-Shah-

Pahlavi#ref279698 (22 Juli 1998 )diakses pada 31 Agustus 2018, pkl 19.40. 20

Ali M. Ansari,” The Myth of the White Revolution: Mohammad Reza

Shah, „Modernization‟ and the Consolidation of Power. Middle Eastern Studies, pp.

1-24, h. 12. 21

Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of the Shah, h. 601. 22

Helmut Richards,” Land reform and Agribusiness in Iran”, MERIP Reports,

No.43, pp. 3-18+24 (Dec., 1975), h. 6-8.

Page 16: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

5

land reform juga bertujuan untuk membasmi feodalisme dan

mendirikan kapitalisme di sektor non-reform. Program yang digadang-

gadang untuk memodernisasi Iran tersebut tidak berjalan dengan

baik.23

Banyak petani yang mengeluh terhadap kebijakan baru yang

merumitkan tersebut. Menurut Daniel Craig, masalah utama land

reform di Iran adalah minimnya suplai logistik pertanian dan

kurangnya keseriusan pemerintah untuk memperbaiki kondisi sosial

dan ekonomi petani Iran.24

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi. Pertama,

penulis ingin menelusuri lebih lanjut tentang land reform, sebab akibat

yang ditimbulkan oleh land reform. kedua penulis ingin mengetahui

kondisi perekonomian petani Iran pada saat dipimpin oleh Shah Reza

Pahlevi. Bertolak dari latar belakang tersebut penulis hendak

membahas tentang dinamika perekonomian khususnya kaum petani

memberi pengaruh terhadap perekonmian nasional Iran.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Dari sejumlah identifikasi masalah di atas Agar penelitian ini

tidak terlalu luas, maka penulis akan memberi batasan pada

permasalahan yaitu dari masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi dari

tahun 1941 hingga tahun 1979. Penelitian akan lebih difokuskan pada

program land reform dan perekonomian petani Iran. Berangkat dari

latar belakang di atas, maka rumusan masalah penulis sebagaiberikut:

1. Bagaimana kondisi sosial masyarakat Iran di masa pemerintahan

Shah Reza Pahlevi 1941-1979?

23

Mohammad G. Majd, “Land reform Policies in Iran”, Oxford Journal, No

04, Vol 69, (Nov 1987), h, 844. 24

Daniel Craig, “The Impact of Land reform of an Iranian Village”, Middle

East Journal. No 2, Vol 32, (1978) h, 153.

Page 17: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

6

2. Bagaimana kebijakan ekonomi pemerintahan Iran di masa Shah

Reza Pahlevi 1941-1979?

3. Bagaimana kondisi perekonomian petani Iran masa

pemerintahan Shah Reza Pahlevi pada saat land reform?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Iran

di masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi 1941-1979.

2. Untuk mengetahui kebijakan ekonomi Pemerintah Iran di masa

Shah Reza Pahlevi.

3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi ekonomi kaum petani Iran

pada masa land reform.

E. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini secara umum diharapkan dapat memberi gambaran

mengenai sejarah ekonomi Iran pada masa pemerintahan Shah

Reza Pahlevi pada tahun 1941 hingga peristiwa Revolusi Islam

Iran pada tahun 1979.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan kita

mengenai sejarah modern Iran.

3. Sebagaikontribusi untuk bidang akademik yang penulis teliti.

4. Memberikan sumbangan hasil penelitian bagi UIN Syarif

Hidayatullah, Fakultas Adab dan Humaniora serta jurusan

Sejarah dan Peradaban Islam.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu

melakukan tinjauan pustaka terkait dengan judul yang akan diteliti.

Tinjauan pustaka pertama ialah buku karya Joanna De Groot Religion,

Culture, and Politics in Iran: From The Qajar to Khomeini. Dalam

buku tersebut terdapat sub-bab yang berjudul “A Story of Cultures and

Page 18: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

7

Communities”. Dalam sub-bab tersebut Joana menjelaskan tentang

persebaran pangan dari desa ke seluruh wilayah Iran pada abad ke-19.

Kemudian dia menganalisis secara detail kehidupan rakyat Iran yang

tinggal di desa dan di kota. Dia juga menelaah bagaimana dampak

yang ditimbulkan land reform bagi para petani Iran.25

Buku ini penting

bagi penulis untuk mengetahui lebih dalam bagaimana kehidupan

umum para buruh dan para petani.

Buku karya Evrand Abrahamian yang berjudul A History of

Modern Iran. Dalam buku Evrand menjelaskan modernisasi Iran dari

zaman Dinasti Qajar hingga pecahnya Revolusi Islam Iran 1979.

Evrand juga menjelaskan transformasi sosial-ekonomi masyarakat Iran

terutama petani pada saat program Revolusi Putih diluncurkan.

Menurutnya, Revolusi Putih juga telah menyebabkan ketegangan

sosial dan politik yang memicu Revolusi Islam Iran pada tahun 1979.26

Kemudian jurnal karya Abol Hassan Danesh yang berjudul Land

reform, State Policy and Social Change in Iran. Jurnal ini diterbitkan

oleh UAS (Urban Anthropology and Studies of Cultural Systems and

World Economic Development). Dalam jurnal ini Hassan menganalisa

akar permasalahan kegagalan land reform Shah Reza yang berimbas

kepada pembangunan daerah tertinggal dan produktfitas ekonomi

negara. Dia juga melakukan kajian terhadap transformasi agraria Iran

bila dilihat dari konteks politik.27

Jurnal karya Kurusz Shahbaz yang berjudul Iran‟s White

Revolution yang diterbitkan oleh Sage Publications Inc. Dalam jurnal

ini Shahbaz menjelaskan secara detail mengenai Revolusi Putih Shah

Reza. Menurut Shahbaz, dampak dari Revolusi Putih tidak hanya di

25

Joanna De Groot, Religion, Culture, and Politics in Iran: From The Qajar

to Khomeini, (London, I.B. Tauris & Co. Ltd, 2007) h, 14-17.

26 Evrand Abrahamian, ”A History of Modern Iran”, (New York, Cambridge

University Press, 2008), h, 67. 27

Abol Hassan Danesh, “Land Reform, State Policy and Social Change In

Iran,” Urban Antrhopology and Studies of Cultural System and World Economic

Development, Vol. 21, No. 2, pp. 153-179 (Summer, 1992). h. 154-169.

Page 19: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

8

Iran saja tapi juga di Timur-Tengah terutama dengan mitra dagang

Iran dalam urusan ekspor-impor.28

Lalu buku Nasir Tamara yang berjudul Revolusi Iran. Buku ini

diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia. Nasir merupakan

satu-satunya wartawan asal Indonesia yang berada di dalam pesawat

Boeing 707 Air France yang membawa tokoh utama Revolusi Islam

Iran, Ayatullah Ruhullah Khomeini. Dalam bukunya Nasir membahas

statistik land reform dan tahapan pembagian tanah pada saat land

reform. Dia mejelaskan secara rinci munculnya Dinasti Pahlevi hingga

kejatuhannya pada 1979 dan. Pada buku ini juga dijelaskan isu-isu

yang menjadi permasalahan di Iran seperti krisis Iran-AS atau masalah

emansipasi wanita.

Hal yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini

yakni penulis lebih rinci membahas land reform, dampak-dampak

yang disebabkan land reform bagi perekonomian petani Iran.

G. Kerangka Teori

Pada penelitian ini penulis menerapkan teori sebagailandasan

dari pembahasan land reform dan Kondisi perekonomian Petani Iran

masa Pemerintahan Shah Reza Pahlevi (1941-1979). Penulis

menggunakan Teori Corvee Economy (ekonomi rodi). Suatu negara

dikatakan menganut teori ekonomi rodi jika memiliki empat kriteria,

yaitu: Pertama, harus mempunyai sistem pertanian yang beda dengan

negara lain. Artinya suatu negara harus memiliki inovasi di bidang

pertanian yang berbeda dengan negara lain. Kedua, mempunyai

produk pertanian yang surplus. Di Iran, beras dan gandum menjadi

komoditi ekspor utama pada sektor pertanian. Ketiga, petani

bergantung kepada tuan tanah. Petani Iran sangat bergantung terhadap

tuan tanah. Karena tuan tanah paham betul kebutuhan petani. Tuan

tanah tahu persis kapan petani harus mendapatkan pasokan air untuk

28

Kurush Shahbaz,” Iran‟s White Revolution,” Sage Publications, Inc.

Vol.126, No. 1, pp.17-21 (Spring.1963), h. 17-21.

Page 20: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

9

mengairi lahan, mendapatkan benih untuk ditanam, dan waktu bagi

hasil panen dengan petani.29

Kemudian yang terakhir memiliki kondisi teknik pertanian yang

kurang memadai. Contoh kasus di Iran, teknik cocok tanam petani

masih menggunakan sistem primitif yang menyebabkan kurang

efisiensinya waktu dan tenaga. Artinya petani yang harusnya panen

dalam setahun dua sampai tiga kali, tetapi karena sistem bercocok

tanam yang primitif mereka hanya bisa panen sekali dalam semusim

karena masih mengandalkan hujan. Menurut Karl Marx, sistem

ekonomi di atas diperlukan sebuah rezim untuk memerintah. Kenapa

demikian? Karena orang yang berkuasa tahu persis permasalahan-

permasalahan rakyatnya, terutama dalam bidang pertanian. Teori di

atas saling bersinggungan dengan kondisi petani di Iran, karena Iran

memiliki empat kriteria yang sama persis seperti yang diutarakan oleh

Karl Marx. 30

H. Metodologi Penelitian

Metode Penelitian yang penulis gunakan adalah metode

penelitian sejarah dan pendekatan sosiologis. Metode penelitian

sejarah sendiri mempunyai empat proses yakni pemilihan topik,

heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

1. Pemilihan Topik

Pada bagian ini penulis memilih kondisi perekonomian petani

Iran pada masa pemerintahan Reza Pahlevi. adapun metode yang

digunakan oleh penulis adalah deskripsi-analisis yang dilanjutkan

dengan perencanaan penelitian. Dalam penulis mengemukakan

permasalahan garis besar yang akan dibahas.

2. Heuristik

29

V.I Lenin, The Development of Capitalism in Russia, vol III, ( Moscow,

Progress Publisher, 1977) h. 191-193. 30

V.I Lenin, The Development of Capitalism in Russia, vol III, ( Moscow,

Progress Publisher, 1977) h. 191-193.

Page 21: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

10

Pada penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan.

Langkah awal yang dilakukan penulis adalah mencari sumber baik

berupa buku, monograf, e-book, surat kabar, jurnal dan undang-

undang Pemerintahan Iran pada masa Shah Reza Pahlevi terkait

dengan land reform yang terdapat di internet seperti Libgen, Booksc,

SAGE, Jstore, Taylor and Francis dan e-resources Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia. Selain itu penulis juga mendapatkan

sumber lainya dari Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidyatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Karena

keterbatasan penulis dalam memahami bahasa Iran, penulis hanya

menggunakan sumber-sumber berbahasa Inggris sebagaisumber

pendukung dalam penelitian ini.

3. Kritik Sumber

Langkah selanjutnya yaitu kritik sumber baik secara internal

maupun eksternal dengan cara penyeleksian dan pengujian data Agar

relevan dengan permasalahan dari tema yang penulis teliti berupa

batasan waktu memulai pada dan waktu berakhir dari penelitian ini

yakni pada 1941-1979. Kemudian data tersebut diklasifikasikan

berdasarkan permasalahan yang penulis butuhkan. Proses kritik

merupakan kegiatan yang dilakukan guna memperoleh kesimpulan

dari data yang sudah diklasifikasikan. Sumber yang penulis gunakan

ialah sumber sekunder yang berasal dari jurnal, artikel dan sumber

sekunder lainnya.

4. Interpretasi

Selanjutnya adalah proses intepretasi yakni, menggabungkan

data yang telah diklasifikasi dan disimpulkan, kemudian ditarik

sintesis dari kesimpulan tersebut agar menjadi sebuah argumen atau

eksplanasi. Sehingga setiap fakta yang terangkum pada sumber

tersebut mendapatkan makna tentang kondisi perekonomian petani di

masa pemerintahan Reza Pahlevi hingga Revolusi Islam Iran 1941-

1979. Kemudian analisis ini berupa pendekatan-pendekatan yang

Page 22: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

11

dilakukan penulis dalam memahami perkembangan yang terjadi pada

para petani di masa Shah Reza.

I. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini penulis akan membagi sub pembahasan dalam

lima bab, yaitu:

BAB I, Pendahuluan. Bagian ini memuat Latar belakang,

Identifikasi Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan dan Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Kerangk Teori, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II, Iran Masa Pemerintahan Syah Reza Pahlevi. Bab ini

mencakup tentang Profil Negara Iran, Biografi Shah Reza Pahlevi,

Kondisi Sosial Masyarakat Iran Di Bawah Pemeritahan Shah Reza

Pahlevi (1941-1979) dan Modernisasi Iran Masa Shah Reza Pahlevi.

BAB III, Kebijakan Pemerintahan Shah Reza Pahlevi di Bidang

Ekonomi. Bab ini membahas tentang Kebijakan Ekonomi Shah Reza

Pahlevi, Revolusi Putih dan Kebijakan Land reform.

BAB IV, Kondisi Perekonomian Petani Iran Masa Pemerintahan

Shah Reza Pahlevi (1941-1979). Bab ini membahas tentang dampak

Kebijakan Land reform terhadap Kehidupan Petani.

BAB V berisi tentang kesimpulan penelitian dari penulis dan

saran-saran untuk penetilian selanjutnya.

Page 23: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

12

BAB II

IRAN PADA MASA PEMERINTAHAN SHAH REZA PAHLEVI

A. Profil Negara Iran

1. Geografis Negara Iran

Republik Islam Iran yang dahulu disebut Persia adalah negara

yang terletak di kawasan Asia barat daya antara 25 dan 40 derajat garis

lintang utara serta 44 dan 63 derajat garis bujur timur.1 Iran memiliki

luas wilayah kurang lebih sekitar 1.645.000 km²2, sekitar seperlima

dari daratan Amerika Serikat. Iran adalah negara terbesar ketujuh belas

di dunia. Berbatasan langsung dengan Turki dan Irak di sebelah barat

dan Afghanistan dan Pakistan di sebelah timur.3 Disebelah utara

berbatasan dengan Turkmenistan, Laut Kaspia Armenia dan

Azerbaijan. Sedangkan disebelah selatan ada Teluk Persia dan Teluk

Oman4.

2. Topografi

Wilayah Iran sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan

barisan gunung, oleh karena itu Iran juga disebut pusat dataran tinggi

yang rata-rata memiliki ketinggian 900 meter. Topografi Iran terdiri

dari pegunungan terjal yang mengelilingi daerah pedalaman yang

tinggi. Rantai utamanya adalah Pegunungan Zagros, kemudian

serangkaian pegunungan paralel yang diselingi dataran yang membagi

dua negara dari barat laut ke tenggara. Banyak puncak di Zagros

melebihi 3.000 meter di atas permukaan laut, dan setidaknya lima

1 Muhammad Hasyim Assagaf, Lintasan Sejarah Iran dari Dinasti

Acahemenia sampai Revolusi Islam Iran, (The Cultural Section of Embassy of The

Islamic of Iran, 2009), h, 3. 2 Ahmad Tehrani,” Economic Development in Iran”, Pakistan Institute of

International Affairs, Vol. 21, No. 1, pp. 21-27, (Frist Quarter, 1968), h. 21. 3 Glen E. Curtis and Eric Hooglund, “Iran: A Country Studies”, (Washington,

Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, 2008) h, 84. 4 Muhammad Hasyim Assagaf, Lintasan Sejarah Iran dari Dinasti

Acahemenia sampai Revolusi Islam Iran, (The Cultural Section of Embassy of The

Islamic of Iran, 2009), h, 4.

Page 24: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

13

puncak di wilayah selatan-tengah negara ini lebih tinggi dari 4.000

meter. Rantai pegunungan Zagros berlanjut ke Iran bagian tenggara,

ketinggian rata-rata menurun drastis hingga kurang dari 1.500 meter.

Rentang sempit tapi tinggi, Pegunungan Alborz, melapisi pesisir Laut

Kaspia. Gunung berapi Damavand (5.600 meter) terletak di pusat

Alborz merupakan puncak tertinggi negara ini dan gunung tertinggi di

daratan Eurasia di sebelah barat kisaran Hindu Kush.5

Bagian timur dataran tinggi ditutupi oleh dua padang pasir,

Dasht-e Kavir (gurun garam) dan Dasht-e Lut (gurun tak

berpenghuni). Kecuali beberapa oasis yang tersebar, padang pasir ini

tidak berpenghuni. Iran memiliki dua dataran rendah yang menonjol,

yakni dataran Khuzestan di barat daya dan dataran pantai Laut Kaspia

di utara. Panjang rata-rata dataran Khuzestan adalah sama dengan

dataran Mesopotamia yang panjangnya kurang lebih 160 kilometer.

Sebagian besar Dataran Khuzestan ditutupi dengan rawa-rawa.

Dataran pesisir Kaspia lebih panjang dan sempit. Dataran ini meluas

sekitar 640 kilometer di sepanjang pantai Kaspia, namun lebarnya

kurang dari 50 kilometer. Di selatan Khuzestan, ada bentangan luas

Teluk Persia dan Teluk Oman di mana Pegunungan Zagros

mengelilingi pantai. Ada dataran rendah yang cukup luas di pesisir

timur dan barat kota Bushehr dan di sepanjang Selat Hormuz, namun

curah hujan tahunan di kedua wilayah tersebut terlalu rendah dan tidak

dapat diandalkan untuk mempertahankan pertanian beragama yang

menjadi ciri Dataran Khuzestan dan dataran pantai Kaspia.6

Sampai abad ke-20, ketika jalan raya dan rel kereta api dibangun

melalui pegunungan untuk menghubungkan pusat-pusat kota, lembah-

lembah yang berada di pegunungan ini juga relatif masih terisolasi

satu sama lain. Pegunungan terjal tersebut juga menghalangi akses dari

5 Glen E. Curtis and Eric Hooglund, “Iran : A Country Studies”, h. 85.

6 Glen E. Curtis and Eric Hooglund, “Iran : A Country Studies”, h. 85.

Page 25: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

14

Teluk Persia ke Laut Kaspia. Iran tidak memiliki sungai besar, hanya

sungai Karun saja yang dapat di lewati oleh kapal. 7

Negara ini memiliki beberapa iklim yang berbeda-beda. Di sisi

utara (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah dan membekukan,

tetapi tetap lembap. Suhu di musim panas jarang mencapai 29 °C.

Penguapan tahunan adalah 680 mm di dataran bagian timur dan lebih

dari 1700 mm di sisi barat. Suhu di barat relatif lebih rendah terutama

di permukiman-permukiman lereng pegunungan Zagros. Dataran

pesisir Teluk Persia, dan Teluk Oman di Iran selatan memiliki musim

dingin yang sejuk, namun jika musim panas daerah tersebut lembap

dan panas. Curah hujan rata-rata di Iran berkisar antara 25-30 cm.8

3. Kelompok Etnis dan Agama

Menurut sensus tahun 1966, rakyat Iran berjumlah 25.600.000

jiwa. Sebanyak 65% orang hidup di desa sedangkan 35% lainya hidup

di kota.9 Iran terdiri dari 30 provinsi, 250 kota dan 70.000 desa.

10

Kota-kota seperti Tehran, Isfahan, Tabriz, Qazwin, Hamadan, Kerman,

Yazd, Ahvaz, Masyhad, Abadan, Qom, Khash, Bam dan Kermansyah

adalah beberapa kota yang paling banyak dijadikan destinasi bagi para

transmigran. Pada tahun 1966, sebanyak 50% dari total populasi rakyat

Iran berprofesi sebagaipetani. Sedangkan 35% lainya berprofesi

sebagaiburuh yang mayoritas berasal dari kelas menengah.11

Kelompok etnis utama di Iran adalah Persia 65% , orang

Azerbaijan 16%, Kurdi 7%, Lurs 6%, Arab 2%, Baluchi 2%, Turkmen

1%, kelompok suku Turki seperti Qashqai 1%, dan kelompok non-

Persia, non-Turki seperti orang Armenia, Assyria, dan Georgia kurang

dari 1%. Bahasa Persia merupakan bahasa nasional Iran. Bahasa lain

7 Glen E. Curtis and Eric Hooglund, “Iran: A Country Studies”, h, 84.

8 Muhammad Hasyim Assagaf, Lintasan Sejarah Iran dari Dinasti

Acahemenia sampai Revolusi Islam Iran, (The Cultural Section of Embassy of The

Islamic of Iran, 2009), h, 8. 9 Ahmad Tehrani, “Economic Development In Iran”, h, 1.

10 Glen E. Curtis and Eric Hooglund, “Iran : A Country Studies”, h, 108-109.

11 Glen E. Curtis and Eric Hooglund, “Iran : A Country Studies”, h, 105.

Page 26: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

15

yang digunakan adalah dialek Azeri Turki dan Turki, Kurdi, Luri,

Arab, dan Baluchi.12

Sekitar 90% dari total populasi penduduk Iran

adalah beragama Islam Syiah. Kemudian 8% lainya ada Islam Sunni

yang mayoritas penganutnya adalah orang-orang Kurdi dan Turki.

Agama Kristen, Yahudi, Zoroaster menduduki peringkat ketiga dengan

sekitar 2% dari total populasi.13

4. Sejarah Pemerintahan Iran

Dinasti Qajar berkuasa di Iran selama kurang lebih 150 tahun

(1779-1924). Nama Qajar diambil dari salah seorang pimpinan

mereka, yaitu Qajar Noyan, putra Sertaq Noyan, yang bekerja pada

Dinasti Ilkhan sebagaitutor Gazan Khan. Karir kepemimpinan Qajar

Noyan berakhir di tangan Raja Baidu karena dianggap bersekongkol

dengan penguasa sebelumnya, Gaykatu. Dengan kematian Qajar

Noyan, anggota suku Qajar hidup berpencar. Sebagian mereka hidup

Tapal14

, sebagian lagi hidup di Astarabad dan Turkistan. Pada awal

abad ke-16, suku Qajar memainkan peranan penting dalam perjalanan

sejarah Islam. Mereka bersama suku-suku dari Turki lainya bergabung

menjadi dengan tentara Qizilbash untuk mendirikan Dinasti Syafawi

pada 1501 M.15

Pada masa pemerintahan Shah Abbas I (1587–1629M)16

,

konsentrasi suku Qajar terpecah. Sebagian dikirim ke Georgia untuk

menjaga wilayah kerajaan di utara dan sebagian lagi dikirim ke

Provinsi Khurasan untuk menahan serangan suku Uzbek dan sebagian

lagi dikim ke Mazandaran untuk menghentikan pemberontakan suku

Turkoman. Dalam perkembangan selanjutnya, kelompok pertama

12

Artikel ini diakses dari “Library of Congress – Federal Research Division,

Country Profile: Iran”, diakses pada 10 Juni 2017, pkl 4.29 WIB. 13

Glen E. Curtis and Eric Hooglund, “Iran : A Country Studies”, h, 118-119. 14

Tapal adalah batas antara Suriah dan Iran pada masa pemerintahan Abu

Said. 15

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, ( Jakarta, Tazkia Publishing, 2012), h, 58. 16

Shah Abbas I merupakan salah satu pemimpin Dinasti Syafawiyah (1501–

1736) dan seorang raja yang paling terkenal di antara raja lainya. Dinasti Syafawiyah

berada dalam puncak kejayaan pada masa Shah Abbas I.

Page 27: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

16

bergabung dengan Dinasti Afsyari, kelompok kedua tidak diketahui

lagi keberadaanya, sedangkan yang ketiga terpecah menjadi Qajar

Yukharibasi dan Qajar Asysyaqbasy. Seiring jatuhnya Dinasti Syafawi

pada abad ke-18, Iran memasuki masa pergolakan politik dan sosial

yang panjang. Suku Bakhtiari, Kurdi dan suku-suku lainya saling

berperang untuk menguasai Iran.17

Namun pada akhir abad ke-18, Agha Muhammad Khan (1742-

1797)18

yang merupakan penguasa suku Koyunlu19

berhasil menguasai

Iran.20

Setelah berhasil menaklukan rivalnya Qajar Yukharibasy, Agha

membentuk aliansi dengan suku Bakhtiary dan Afsyari untuk

menaklukan wilayah tengah Iran. Dengan bantuan Haji Ibrahim,

penguasa Provinsi Syiraz, Agha Muhammad Khan berhasil

menaklukan Dinasti Zand dan menjadi penguasa seluruh wilayah Iran.

Setelah itu, Agha Muhammad Khan memindahkan ibu kota kerajaan

ke Teheran dan menobatkan dirinya sebagaipendiri sah Dinasti

Qajar.21

Pada masa pemerintahannya, ibu kota Teheran tumbuh dari

sebuah desa menjadi sebuah kota majemuk yang berpenduduk sekitar

15.000 orang. Saat memimpin ekspedisi kedua ke Georgia, Āghā

Moḥammad dibunuh oleh dua pembantunya.22

Warisan-warisan utama

pemerintahannya adalah Iran yang bersatu dan sebuah dinasti yang

memerintah sampai tahun 1925. Agha Muhammad Khan digantikan

oleh keponakanya, Fath Ali Shah (1797-1834). Di bawah

kepemimpinanya, Dinasti Qajar mengalami perkembangan yang pesat.

17

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 58. 18

Merupakan pendiri Dinasti Qajar yang memerintah dari tahun 1794 hingga

1797 M. 19

Koyunlu adalah merupakan anak suku Qajar Asysyaqbasy. 20

Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran, Vol 7: From Nadir Shah to

Islamic Republic, (United Kingdom, Cambridge University Press, 2007), h, 126. 21

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 58-58 22

The Editors of Encyclopaedia Britannica,” Agha Mohammad Khan” pada

artikel https://www.britannica.com/biography/Agha-Mohammad-Khan, (20 Juli

1998) diakses pada 8 Februari 2018 pkl. 12.06 WIB.

Page 28: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

17

Dia mengganti tradisi kesukuan dengan mengembangkan birokrasi

negara pada seluruh level pemerintahan.23

a. Masuknya Pengaruh Eropa

Pendekatan bangsa Eropa ke Iran dipelopori oleh orang-orang

Portugis, yang menguasai Selat Hormuz24

pada abad ke-17 untuk

kepentingan perdagangan. Pada saat itu, Hormuz merupakan daerah

strategis jalur perdagangan internasional yang menghubungkan

wilayah Arab dan Hindia. Pada awal abad ke-19, Dinasti Qajar mulai

mendapat tekanan dari dua kekuatan besar dunia, Inggris dan Rusia.

Kepentingan Inggris di Iran lantaran ingin melindungi rute

perdagangan ke India, sementara Rusia ingin memperluas wilayah

jajahanya.25

Dinasti Qajar tidak mau tunduk terhadap Rusia, akhirnya

pecahlah perang antara Rusia dengan Dinasti Qajar yang dimenangkan

oleh Rusia. Fath Ali Shah dipaksa menandatangani Perjanjian Gulistan

(1812) dan Perjanjian Turkomanchai (1828).26

Dalam perjanjian

tersebut Dinasti Qajar harus rela menyerahkan Provinsi Erivan dan

Nakhichevan ke Rusia dan harus kehilangan wilayahnya yang berada

di Kaukasus. Perjanjian tersebut mengakibatkan ekonomi rakyat Iran

lumpuh karena Rusia menerapkan pajak yang tinggi untuk rakyat Iran.

Akibatnya pemberontakan meletus di mana-mana dan stabilitas politik

Diansti Qajar terganggu. Kondisi tersebut berlangsung hingga Fath Ali

Shah meninggal dunia pada tahun 1834 M.27

Ia digantikan oleh Muhammad Shah (1834-1848). Pergantian

kekuasaan tersebut berjalan lancar berkat keterlibatan diplomatik

23

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 59. 24

Merupakan selat yang memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab. Selat ini

terletak antara Teluk Oman dengan Teluk Persia. 25

Glen E. Curtis and Eric Hooglund, Iran : A Country Studies,(Washington,

Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, 2008) h, 22. 26

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, ( Jakarta, Tazkia Publishing, 2012), h. 61. 27

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 62.

Page 29: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

18

Inggris dan Rusia. Pada masa Muhammad Shah, Dinasti Qajar

semakin gencar melakukan modernisasi di bidang militer. Dinasti

Qajar berhasil mendirikan sebuah pabrik senjata di Iran. Namun

keberhasilan tersebut harus dibayar mahal karena semakin kuatnya

pengaruh asing di Iran. Produk-produk Inggris dan Rusia membanjiri

Iran. Kondisi tersebut mengakibatkan perekonomian rakyat lumpuh

karena produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk impor yang

harganya lebih murah.28

Pengaruh Inggris dan Rusia yang begitu kuat menyebabkan

kebencian dan perlawanan dari rakyat Iran. Munculah gerakan

Ismailiah yang menentang kekuasaan Muhammad Shah karena terlalu

loyal kepada Barat. Dinasti Qajar dan Inggris bereaksi dengan segera

menghancurkan gerakan tersebut. Perlawanan yang cukup serius

terhadap Dinasti Qajar muncul oleh kelompok yang mengatas

namakan gerakan Mesiah atau Babi. Sebelum menyerang gerakan

Babi, Muhammad Shah meninggal dunia terlebih dahulu dan

digantikan oleh Nasirudin Shah (1848-1896) atas kehendak Inggris

dan Russia. Nasiruddin berhasil membasmi gerakan Babi dalam

sekejab. Kuatnya intervensi Inggris dan Russia telah mendorong

terjadinya percepatan modernisasi Dinasti Qajar.29

Pembaharuan di bidang militer dilakukan berdasarkan model

yang berkembang di Eropa. Hal serupa juga diaplikasikan pada bidang

birokrasi dan administrasi. Dengan demikian, semakin banyak orang

Iran yang mendapatkan pendidikan modern ala Eropa. Di masa

Nasiruddin pula digalakkan penerjemahan buku dari berbagai penjuru

Eropa ke dalam bahasa Persia. Masa ini bisa disebut juga kebangkitan

awal dunia pendidikan Iran di kemudian hari.30

28

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 63. 29

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 64-65. 30

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 65-66.

Page 30: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

19

Modernisasi yang dilakukan Nasiruddin Shah menimbulkan

kebencian dan perlawanan di kalangan rakyat Iran. Para intelektual

dan kalangan terdidik lulusan sistem pendidikan Barat mengkritik para

diktator dan praktik korupsi di kalangan pemerintahan yang semakin

luas. Para pengusaha, pedangang dan pengrajin lokal melayangkan

protes atas konsesi yang diberikan Nasiruddin kepada Inggris dan

Rusia. Lalu kaum petani juga melakukan hal serupa karena rendahnya

daya jual hasil pertanian mereka yang disebabkan oleh banyaknya

produk asing yang beredar di Iran. Ulama pun melakukan kritik dan

perlawanan terhadap Dinasti Qajar. Mereka memandang bahwa

kekuatan asing akan membahayakan keberadaan Agama Islam di Iran.

Pembatasan yuridiksi ulama atas lembaga pendidikan dan tanah wakaf

yang secara historis berada di tangan mereka, pengambialihan masjid

dan tempat-tempat suci, pengurangan gaji dan tunjangan ulama

merupakan beberapa faktor yang menyebabkan para ulama melakukan

demonstrasi.31

Kemarahan rakyat akhirnya berkembang menjadi perlawanan

yang bersifat nasional. Pada tahun 1891-1892, rakyat Iran

berdemonstrasi menentang pemberian konsensi monopoli tembakau

terhadap Inggris. Gerakan tersebut kemudian disebut sebagaiThe

Tobacco Movement. Mendapatkan desakan dari rakyatnya sendiri

membuat Nasiruddin harus membatalkan konsesi dengan Inggris pada

tahun 1892. Keberhasilan gerakan ini membuat Dinasti Qajar harus

menanggung hutang 500.000 poundsterling, sebagaikompensasi atas

pembatalan konsesi yang telah dibuat tersebut. Untuk membayar

hutang Nasiruddin akhirnya meminjam kepada Russia. Russia tidak

menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut dan langsung memberikan

31

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 66.

Page 31: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

20

pinjaman kepada Dinasti Qajar. Akhirnya dari pinjaman tersebut,

pengaruh Russia yang tadinya sudah lemah kembali menguat lagi.32

Kembalinya Russia ke Iran semakin mendorong perlawanan

rakyat terhadap Dinasti Qajar dan hegemoni asing. Akhirnya pada

tahun 1896 Nasiruddin Shah dibunuh oleh salah seorang pengikut al-

Afghani yang bernama Mirza Reza Kirmani. Nasiruddin Shah

digantikan oleh puteranya, Muzaffarudin Shah (1896-1907 M). Di

bawah pemerintahan Muzaffarudin Shah Dinasti Qajar semakin

melemah. Masa kekuasaanya lebih banyak diwarnai oleh campur

tangan Inggris dan Russia. Oposisi rakyat semakin kuat karena sikap

Muzaffarudin yang menghambur-hamburkan uang untuk keliling

Eropa. Alhasil kas negara menjadi kosong dan harus mencari pinjaman

ke negara lain.33

Pada tahun 1900, Muzaffarudin Shah mendapat pinjaman dari

Rusia sebesar 2,4 juta poundsterling dengan imbalan pemberian

konsesi yang lebih luas di bidang perdagangan dan perpajakan. Dua

tahun berselang pada 1902 Shah kembali menerima pinjaman sebesar

10 juta rubel untuk membangun jalan raya Julfa-Teheran melalui

Tabriz dan Qazwin. Karena hutang yang semakin menumpuk dan tak

kunjung membaiknya ekonomi negara, kebencian opoisisi rakyat

meledak lagi. Situasi yang semakin tak terkendali tersebut akhirnya

melahirkan Revolusi Konstitusional (1905-1911).34

Revolusi tersebut

ialah tuntutan rakyat Iran kepada Muzaffarudin untuk menidirikan

Majelis Nasional. Majelis ini berdiri pada Agustus 1906 dan

merupakan majelis nasional pertama yang berdiri di Iran. Dengan

32

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 66-67. 33

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h,. 67-68. 34

Taufik Abdullah, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, (Jakarta, Perpustakaan

Nasional RI, cet II, 2003), h, 175.

Page 32: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

21

kehadiran Majelis ini, kehidupan sosial rakyat Iran sedikit mengalami

perubahan hingga meninggalnya Muzaffarudin pada 1907.35

Namun kondisi tersebut berubah seketika anak Muzaffarudin

yaitu Muhammad Ali Shah (1907-1909) naik takhta pada 1907. Ia

sangat membenci Majelis Nasional karena membatasi otoritas

kekuasaanya. Melalui Brigade Cossack, Muhammad Ali Shah berhasil

membekukan Majelis Nasional dan membunuh beberapa pengikutnya.

Kejadian tersebut membuat perlawanan rakyat terhadap Dinasti Qajar

semakin menjadi-jadi. Perlakuan Muhammad Ali tersebut justru

menjadi bumerang bagi dirinya yang dilengserkan dari takhtanya oleh

rakyat pada 1909. Ia digantikan oleh putranya, Ahmad (1909-1925),

yang merupakan penguasa terakhir Dinasti Qajar.

Di bawah kekuasaan Ahmad Shah, Dinasti Qajar tak mengalami

kemajuan yang berarti. Sebaliknya, kesatuan dan kedaulatan Dinasti

Qajar justru terpecah-pecah. Wilayah utara Iran berada dalam

kekuasaan Rusia sedangkan di selatan dikuasai Inggris. Hanya Iran

bagian tengah yang menjadi zona netral. Di tambah juga Iran dijadikan

sebagaimedan perang selama PD I semakin membuat Dinasti Qajar

terpojok dan menghancurkan perekonomian Iran. Kondisi tersebut

dimanfaatkan oleh Reza Shah yang merupakan komandan Brigade

Cossack pada saat itu. Pada tahun 1923, Reza Shah memaksa para

penguasa Dinasti Qajar berlibur ke Eropa dan disaat bersamaan ia

mengonsolidasikan kekuasaanya dan menyingkirkan rival politiknya.

Dengan dukungan militer yang terdidik secara modern dan terlatih,

Reza Shah kemudian berhasil mengontrol sebagian besar birokrasi

pemerintahan di tambah lagi ia beraliansi dengan Kabinet Ziaudin dan

Qawam as-Sultanah. Akhirnya pada tahun 1925 Reza Shah sukses

mengakhiri kekuasaan Dinasti Qajar dan melengserkan Ahmad Shah.36

35

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 69. 36

Muhammad Syafii Antonio dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia Perdaban

Islam Persia, h, 69-71.

Page 33: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

22

Ia kemudian menjadikan dirinya sebagairaja Iran dan mendirikan

kerajaan konstitusional sekaligus pendiri Dinasti Pahlevi.37

b. Modernisasi Reza Khan (1925-1941)

Reza Khan menjabat sebagairaja Iran dari tahun 1925 hingga

1941. Pada masanya, ia menggunakan kekuatan militer dan birokrasi

pemerintahan sebagaisebuah pondasi yang kokoh dalam melegitimasi

kekuasaanya. Pendapatan negara pada masa Reza Khan berasal dari

tiga sumber utama yaitu: royalti minyak, bea cukai, ekstraksi pajak

dari barang-barang konsumsi seperti beras, rempah dll. Sebenarnya

minyak sudah lama ditemukan di Iran pada tahun 191138

, sumber lain

mengatakan bahwa minyak ditemukan pada 1908 oleh Willan Knox

D‟Arcy.39

Barulah pada tahun setelah penemuan itu, eksplorasi besar-

besaran dilakukan pemerintah Iran bersama Anglo Iran Oil Company

(Inggris) untuk mendongkrak pendapatan negara. Langkah selanjutnya

yang dilakukan Reza Khan yakni menata ulang sistem perpajakan.

Dalam penataan sistem perpajakan ini kontribusi asing terlihat begitu

besar. Reza Khan mendatangkan Dr Millspaugh, seorang pakar

adsministrasi keuangan asal Amerika.40

Reza Khan memberi tugas

kepada Arthur untuk menciptakan sistem perpajakan yang efisien dan

dinamis. Akhirnya, dalam kurun waktu lima tahun, Arthur berhasil

melaksanakan tugasnya dengan baik.41

Pendapatan pemerintah semakin meningkat setelah Perang

Dunia I. Pajak baru diberlakukan pada berbagai barang konsumsi,

terutama gula, teh, tembakau, kapas, dan opium. Pendapatan bea cukai

37

Hamka, “Sejarah Umat Islam Jilid III”, (Jakarta, Bulan Bintang, 1960), h,

478. 38

Evrand Abrahamian, ”A History of Modern Iran”, (New York, Cambridge

University Press, 2008), h, 67. 39

“Sejarah Pemenuan Minyak di Dunia” dalam artikel

https://migas.esdm.go.id/post/read/Sejarah-Penemuan-Minyak-di-Dunia (15 Januari

1014), diakses pada 8 April 2018 pkl 19.51 WIB. 40

Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran, Vol 7: From Nadir Shah to

Islamic Republic, (United Kingdom, Cambridge University Press, 2007), h, 610. 41

Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran, Vol 7: From Nadir Shah to

Islamic Republic, h. 611.

Page 34: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

23

melonjak dari 51 juta rials pada tahun 1921, menjadi 93 juta rials pada

tahun 1925, dan selanjutnya menjadi 675 juta rials pada tahun 1940.

Pendapatan dari pajak konsumen meningkat dari 38 juta rials pada

tahun 1925 menjadi 180 juta pada tahun 1940. Pajak atas gula dan teh

mulai berlaku pada tahun 1926 dan menghasilkan 122 juta rials pada

tahun 1928, meningkat menjadi 421 juta pada tahun 1938, dan 691 juta

di tahun 1940. Dengan kata lain, pendapatan dari gula dan teh saja

meningkat enam kali lipat. Total Pendapatan pemerintah meningkat

dari 246 juta rials pada tahun 1925-1926 menjadi 3.610 juta rials pada

tahun 1940-1941. Inggris memperkirakan bahwa pada tahun 1935

lebih dari 34 persen dari pendapatan ini digunakan untuk angkatan

bersenjata. Dengan penghasilan yang melimpah tersebut, Reza Khan

melakukan modernisasi besar-besaran di berbagai sektor. Di sektor

transportasi, mula-mula dia memperluas sistem transportasi dengan

membangun Keteta Api Trans-Iran untuk mempermudah perdagangan

dari desa ke kota dan sebaliknya.42

Keberadaan sistem transportasi modern pada tahun 1930an

mendorong pertumbuhan industri yang kemudian dipromosikan

pemerintah sebagaiupaya untuk modernisasi Iran. Pembangunan

pabrik-pabrik industri merupakan prioritas utama Reza Khan. Antara

tahun 1925-1935 jumlah pabrik industri (tidak termasuk pengolahan

minyak bumi) meningkat 100% selama masa pemerintahan Reza

Khan.

Pada tahun 1941 jumlah pabrik modern meningkat menjadi 346,

di mana 146 adalah instalasi besar. Pabrik besar ini mencakup tiga

puluh tujuh pabrik tekstil, delapan kilang gula, delapan perusahaan

kimia, dua pabrik kaca, satu pabrik pengolahan tembakau, dan lima

pabrik pengolahan teh. Tujuan dibangunya pabrik-pabrik tersebut ialah

untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap barang-barang

42

Peter Avery dkk, Cambridge History of Iran, Vol 7: From Nadir Shah to

Islamic Republic. h, 612.

Page 35: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

24

impor dan juga mendorong industrialisasi dengan menaikkan tarif

pajak, membiayai industri modern, dan memberlakukan monopoli

pemerintah.

Pertumbuhan industri ini berkembang di lima pusat kota besar,

di mana 75 % pabrik modern berada di kota-kota besar seperti Tehran,

Tabriz, Isfahan, Provinsi Gilan dan Mazandaran. Modernisasi

mempercepat laju kehidupan melalui perubahan budaya, pendidikan,

dan norma sosial tradisional. Dengan bertambahnya pabrik-pabrik

industri secara pesat, otomatis membuka lapangan pekerjaan baru bagi

rakyat Iran. Populasi di Tehran sendiri meningkat dari lebih dari

196.000 pada tahun 1922 menjadi sekitar 700.000 pada tahun 1941.

Hal tersebut disebabkan karena kebijakan Reza Shah yang ingin

menjadikan Tehran sebagaipusat komersial dan perdangangan di Iran.

B. Biografi Shah Reza Pahlevi (1941-1979)

Nama aslinya adalah Mohammad Reza Pahlevi, atau lebih

dikenal dengan Reza Pahlevi, merupakan Shah (raja) terakhir Dinasti

Pahlevi (1941-1979). Ia lahir di Tehran, Iran pada 26 Oktober 1919.

Reza Pahlevi adalah putra sulung dari pasangan Tadj Ol-Molouk43

dan

Reza Khan (lahir 15 Maret 1878), seorang perwira militer yang

menjadi penguasa Iran dan pendiri Dinasti Pahlevi pada tahun 1925.

Adapun adik dan kakak kandung Reza Pahlevi di antaranya Ashraf

Pahlavi, Shams Pahlavi, Ali Reza Pahlavi, Hamdamsaltaneh Pahlavi,

Abdul Reza Pahlavi, Ahmad Reza Pahlavi, Mahmud Reza Pahlavi,

Fatimeh Pahlavi, Hamid Reza Pahlavi, dan Gholam Reza Pahlavi.44

43

Tadj Ol-Molouk merupakan sebuah gelar yang disematkan kepada Ibu

Shah Reza Pahlevi yang berarti “mahkota raja”. Nama aslinya adalah Nimtaj.

Sumber: Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah, (London,

University of California Press, 2009) h. 9. 44

Shapour Ghasemi, “Pahlavi Dynasty” dari:

www.iranchamber.com/history/pahlavi/pahlavi.php diakses pada 4 Februari pk1

9.20 WIB.

Page 36: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

25

Pada tahun 1931, Reza Pahlevi menempuh pendidikan dasarnya

di Swiss (Le Rosey School for Boys) dan kembali ke Iran pada tahun

1936. Kemudian ia mendaftar di sekolah militer Tehran dan lulus pada

tahun 1938 dan sudah mendapatkan lisensi pilot. Reza Pahlevi sangat

menyukai olahragaseperti sepak bola dan bermain ski.45

Pada tahun

1939, saat usianya baru menginjak 20 tahun, Reza Pahlevi menikah

dengan Puteri Fawzia Fuad yang merupakan saudari Raja Mesir yakni

Raja Farouq I. Namun pada 1949 pasangan tersebut bercerai. Setelah

itu, Reza Pahlevi menikah lagi dengan seorang blasteran Jerman-Iran

bernama Soraya Esfandiari pada tahun 1950.46

Kemudian pada tahun

1959 untuk ketiga kalinya ia menikah kembali dengan Farah Diba.

Dari hasil penikahannya dengan Farah Diba, Reza Pahlevi dikaruniai

empat orang anak, di antaranya: di antaranya Farahnaz Pahlavi, Leila

Pahlavi, Ali-Reza Pahlavi, dan Reza Pahlavi.47

Reza Pahlevi menjadi Shah Iran karena mandat dari Inggris.

Pada tahun 1941, Uni Soviet dan Inggris memiliki kekhawatiran Reza

Khan akan bekerja sama dengan Nazi Jerman untuk membebaskan

dirinya dari pengawasan Uni Soviet dan Inggris. Akibatnya Uni Soviet

dan Inggris melakukan intervensi ke Iran yang memaksa Reza Khan

turun dari jabatanya sebagaishah Iran. Tak lama setelah peristiwa itu,

Inggris mengirim Reza Khan ke pengasingan. Reza Pahlevi kemudian

menggantikan ayahnya menjadi shah pada 16 September 1941.48

Shah

45

Encyclopedia of World Biography, “Mohammad Reza Pahlevi Biography”,

diakses pada 7 Februari 2018, pukul 11.27 WIB, dari:

http://www.notablebiographies.com/Ni-Pe/Pahlavi-Mohammad-Reza.html 46

Iran Chamber Society, “Mohammad Reza Shah Pahlavi: Arya Mehr and

Shahanshah (King of the King)” diakses pada 04 Februari 2018 pukul 21.00 WIB

dari:

http://www.iranchamber.com/history/mohammad_rezashah/mohammad_rezashah.ph

p 47

“Mohammad Reza Pahlavi”, diakses pada 7 Februari pukul 14.22 WIB,

dari: https://www.thefamouspeople.com/profiles/mohammad-reza-pahlavi-5691.php 48

The Editors of Encyclopaedia Britannica,” Mohammad Reza Shah

Pahlavi” dalam artikel https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-

Page 37: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

26

Reza Pahlevi memerintah di Iran dari 16 September 1941 sampai 11

Februari 1979.49

Pada dekade awal pemerintahannya 1941-1949, Shah

Reza Pahlevi di sibukkan dengan masalah internal dalam

pemerintahannya. Atas persetujuan Majlis (parlemen), Ahmad Qavam

resmi diangkat menjadi perdana menteri pada tahun 1946. Karena latar

belakangnya seorang sosialis, Qavam lebih condong ke Rusia dan

menginginkan Iran melakukan kerja sama dalam ekspor minyak.

Namun hal tersebut ditolak oleh Amerika, karena pada saat itu

dominasi Amerika di Iran sangat kuat. Usulan Qavam tersebut

mengakibatkan dirinya dicopot dari jabatanya sebagaiperdana menteri.

Kemudian tahun 1949-1953 giliran gerakan nasionalis mendominasi

pemerintahan yang dipimpin oleh Mohammad Mossadegh.

Mossaddegh menjabat sebagaiperdana menteri Iran dari tahun 1951

hingga 1953.50

Pada bulan Maret 1951 Mosaddegh menjamin sebuah

RUU di Majlis untuk menasionalisasi perusahaan minyak asal Inggris

(Anglo-Iran Oil Company).51

Konflik dan perselisihan antara Shah Reza Pahlevi dan

Mosaddegh terus berlangsung. Pada bulan Agustus 1953, Shah Reza

Pahlevi mencoba untuk memberhentikan Mosaddegh dari jabatannya

sebagaiperdana menteri. Namun, justru Shah Reza yang dipaksa

meninggalkan negara oleh pendukung Mosaddegh yang mayoritas

Shah-Pahlavi#ref279698 (22 Juli 1998) diakses pada 4 Februari 2018, pukul 20.38

WIB. 49

Encyclopedia Britannica, “Mohammad Reza Shah Pahlevi” 50

The Editors of Encyclopedia Britanica,” Mohammad Mosaddeq” dari

https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Mosaddeq, (20 juli 1998)

diakses pada 9-Februari 2018, pkl 19.11 WIB. 51

The Editors of Encyclopaedia Britannica,” Mohammad Reza Shah

Pahlavi” dalam artikel https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-

Shah-Pahlavi#ref279698 (22 Juli 1998) diakses pada 4 Februari 2018, pukul 20.38

WIB.

Page 38: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

27

merupakan kaum kelas menengah.52

Dengan dukungan dan bantuan

terselubung dari Amerika Serikat dan Inggris, Shah Reza Pahlevi

berhasil kembali ke tampuk kekuasaan.53

Kedekatan khusus yang

terjalin antara Reza Pahlevi dengan Amerika Serikat dan Inggris ini

menimbulkan ketidaksukaan dikalangan pemimpin Islam. Karena yang

dilakukan Reza Pahlevi sama dengan westernisasi Iran.54

Di bawah pemerintahan Shah Reza Pahlevi, nasionalisasi

industri minyak tetap dipertahankan, walaupun pada tahun 1954 Iran

menandatangani sebuah kesepakatan untuk membagi pendapatan

dengan asosiasi internasional yang baru terbentuk dan bertanggung

jawab untuk mengelola produksi. Dengan bantuan Amerika Serikat,

Reza Pahlevi kemudian melanjutkan program pembangunan nasional

yang disebut “Revolusi Putih”, termasuk pembangunan jalur kereta api

dan udara yang diperluas, sejumlah proyek bendungan dan irigasi,

pemberantasan penyakit seperti malaria, dorongan dan dukungan

pertumbuhan industri, dan land reform. Selain itu, ia juga membentuk

korps melek huruf dan korps kesehatan untuk populasi pedesaan yang

besar.55

Pada tahun 1960an dan 1970an, Reza Pahlevi juga berusaha

mengembangkan kebijakan luar negeri yang lebih independen dan

menjalin hubungan kerja dengan Uni Soviet dan negara-negara Eropa

Timur.56

52

Kelas menengah terdiri dari kaum berpendidikan seperti mahasiswa, guru,

professor dan kaum berpendidikan lainya. 53

The Editors of Encyclopaedia Britannica,” Mohammad Reza Shah Pahlavi”

dalam artikel https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-Shah-

Pahlavi#ref279698 (22 Juli 1998) diakses pada 4 Februari 2018, pukul 20.38 WIB. 54

Andreas Gerry Tuwo, “Shah Iran Reza Pahlevi Lari dari Negaranya”,

diakses pada 7 Februari 2018 pukul 13.01 WIB, dari:

http://global.liputan6.com/read/2161078/16-1-1979-shah-iran-reza-pahlevi-lari-dari-

negaranya 55

Ervand Abrahamian, A History of Modern Iran, (New York, Cambridge

University Press, 2008) h. 134. 56

The Editors of Encyclopaedia Britannica,” Mohammad Reza Shah

Pahlavi” dalam artikel https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-

Page 39: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

28

Pada pertengahan tahun 1970-an, Shah Reza Pahlevi mulai

menyusun rencana proyek-proyek besar untuk pembangunan nasional

Iran dalam rangka menindaklanjuti program Revolusi Putih 1963.

Pembiayaan proyek nasional ini mengandalkan pendapatan minyak

Iran yang cukup besar. Revolusi Putih memperkuat dukungan dari

dalam negeri (domestik) untuk Shah Reza.57

Namun di samping

kemajuan sosial-ekonomi yang dicapai oleh Shah Reza Pahlevi yang

disebutkan di atas, ia juga menghadapi kritik politik terus-menerus

dari mereka yang merasa bahwa reformasi tersebut tidak berjalan

cukup baik dan mendapat kritik religius dari mereka yang percaya

westernisasi bertentangan dengan Islam. Masyarakat kelas menengah

Iran merasa tidak puas dengan apa yang dilakukan Shah Reza Pahlevi.

Karena mereka menganggap Revolusi Putih hanya memberi

keuntungan kepada keluarga kerajaan, dan para kaum bangsawan.58

Selain itu, oposisi terhadap Shah Reza Pahlevi sendiri disebabkan oleh

peraturan otokratisnya, korupsi di pemerintahannya, distribusi

kekayaan minyak yang tidak merata dan westernisasi yang

dipaksakan.59

Pada 8 September 1978, terjadi pemberontakan rakyat karena

tidak puas dengan kinerja pemerintahan Shah Reza Pahlevi.

Kerusuhan dan kekacauan meluas di kalangan kelas bawah, kelas

menengah, Ulama Syiah, pedagang dan mahasiswa yang berdampak

pada tumbuhnya dukungan untuk untuk Ayatollah Ruhollah

Khomeini, seorang pemimpin religius Islam Syiah. Ayatollah

Khomeini mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kebijakan Shah

Reza Pahlevi tersebut dengan menyerukan penggulingan terhadap

pemerintahannya. Khomeini menginginkan Iran kembali kepada

Shah-Pahlavi#ref279698 (22 Juli 1998) diakses pada 4 Februari 2018, pukul 20.38

WIB. 57

Encyclopedia Britannica, “Mohammad Reza Shah Pahlevi” 58

Andreas Gerry Tuwo, “Shah Iran Reza Pahlevi Lari dari Negaranya” 59

Encyclopedia Britannica, “Mohammad Reza Shah Pahlevi”

Page 40: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

29

tradisi Islam. Dua bulan setelah kejadian pemberontakan dan

kerusuhan Iran tersebut, ribuan masa memenuhi jalanan Iran, dan

menghancurkan seluruh simbol yang berbau Barat.60

Akibat

pemberontakan yang meluas di seluruh Iran sejak tahun 1978,

akhirnya Dinasti Pahlevi Runtuh pada 1979. Peristiwa tersebut dikenal

dengan nama Revolusi Islam Iran.

Setelah itu Shah Reza Pahlevi meninggalkan Iran bersama

keluarganya pada 16 Januari 1979 dan Khomeini mengambil alih

kendali. Ia mengunjungi beberapa negara dan sempat tinggal di

Amerika sembari menjalankan perawatan medis. Mengetahui Reza

Pahlevi sedang berada di AS, warga Iran marah besar. Sehingga ujung

dari Revolusi Islam Iran ditandai dengan penyerangan Kedutaan Besar

AS di Iran.61

Reza Pahlevi mendapat suaka dari Presiden Mesir saat itu

Anwar Sadat untuk menetap di Mesir sampai ia wafat karena kanker

pada 27 Juli 1980.62

C. Kondisi Sosial Masyarakat Iran di bawah Pemerintahan Shah

Reza Pahlevi (1941-1979)

Masyarakat Iran pada abad ke-20 ini dapat dikomposisikan

dalam tiga kelas, yaitu; Lapisan masyarakat kelas atas atau kelas elite,

kelas menengah dan kelas bawah. Kelas elite merupakan lapisan yang

tertinggi dan terpandang di antara tiga kelas sosial masyarakat Iran.

Mereka (kelas atas) terdiri dari pengusaha, aristokrat, keluarga

kerajaan, tuan tanah pribumi, bangsawan pribumi, ulama besar, ketua

suku, dan sebagainya. Mereka memainkan peran yang vital dalam

60

Andreas Gerry Tuwo, “Shah Iran Reza Pahlevi Lari dari Negaranya”,

diakses pada 7 Februari 2018 pukul 13.01 WIB, dari:

http://global.liputan6.com/read/2161078/16-1-1979-shah-iran-reza-pahlevi-lari-dari-

negaranya 61

Andreas Gerry Tuwo, “Shah Iran Reza Pahlevi Lari dari Negaranya”,

diakses pada 7 Februari 2018 pukul 13.01 WIB, dari:

http://global.liputan6.com/read/2161078/16-1-1979-shah-iran-reza-pahlevi-lari-dari-

negaranya 62

Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah, (London,

University of California Press, 2009), h. 598.

Page 41: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

30

mengembangkan perekonomian negara.63

Tuan tanah dan keluarga

kerajaan sudah jelas mereka memiliki andil yang besar terhadap

petani. Karena mereka (tuan tanah) yang menyalurkan lahan kepada

petani. Pada tahun 1960, para tuan tanah diperkirakan memiliki 80-

85% dari 42 juta hektar64

lahan yang bisa dibudidayakan.65

Sementara

itu masyarkat kelas atas muncul sekelompok elite industri baru yang

berasal dari borjuasi kecil dan sebagian lainnya berasal dari tuan tanah

(dulunya) yang menginvestasikan sebagian kekayaannya untuk bisnis

dan perdagangan. Bagaimanapun juga, hampir semua lapisan kelas elit

Iran adalah penguasa lahan. 66

Di antara kelas atas dan kelas bawah, terdapat kelas menengah.

Kelas menegah terdiri dari dua bagian yaitu kaum

pengusaha/wirausaha dan kaum terpelajar. Tabel di bawah ini

merupakan jumlah keseluruhan masyarakat kelas menengah Iran. Pada

tahun 1956, jumlah orang yang menempati profesi wirausahawan

berkisaran antara 200.000-300.000 orang.67

Dari jumlah tersebut,

bisnis yang paling banyak diminati para pengusaha adalah commerce

dan retail dengan 264,200 orang. Kemudian sektor konstruksi

bangunan dan manufaktur berada di posisi kedua yang menarik minat

para wirausahawan yaitu berjumlah sekitar 16,300 orang.68

Bagian utama lain dari kelas menengah ini adalah kaum

intelektual. Keterampilan yang beragam dan talenta mereka dalam

63

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, Middle East Journal, Vol.17, No.4, pp. 400-418. (Autum,

1963) h, 401. 64

Eric Hooglund, “Iran Agricultural Inheritance”, MERIP Reports, No.99,

pp. 15-19 (Sep., 1981), h. 15. 65

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 401. 66

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 403. 67

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 408 68

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 408

Page 42: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

31

dunia pendidikan telah menjadikan nilai sosial-ekonomi69

bagi kelas

menengah. Jumlah kaum terpelajar lebih banyak dibandingkan dengan

kaum wirausahawan yaitu sekitar 332,000 orang. Pada tabel di bawah,

kaum intelektual yang bekerja pada birokrasi pemerintahan lebih besar

dibandingkan mereka para pekerja ahli ataupun teknis yaitu 175,900

berbanding 93,200 orang.70

Tabel 2.1: Daftar Pekerjaan dan Jumlah Kelas Menengah.71

Lapisan masyarakat yang terakhir adalah kelas bawah yang

mempunyai massa paling banyak jika dibandingkan dengan lapisan

sebelumnya. Keberadaan kelas bawah dipertimbangkan keberadaanya

karena mereka (kelas bawah) berkoneksi langsung dengan kelas atas,

terutama hubungan antara petani dengan tuan tanahnya. Kelas bawah

69

Nilai ekonomis kaum intelektual mereka terdapat di fungsi, kinerja dan

layanan di sektor pelayanan publi dan bagian birokrasi pemerintahan. 70

James A. Bill, “The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 408. 71

James A. Bill, “The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 418.

Page 43: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

32

terdiri dari empat bagian; pertama kelas pekerja, kedua petani pemilik

tanah (mandiri), ketiga petani tanpa tanah atau yang biasa disebut

petani penyewa dan yang terakhir yaitu massa kesukuan. Pertama

kelas pekerja, menurut sensus pada tahun 1956 kelas pekerja terdiri

dari dua juta orang dan lebih dari separuh pekerja Iran berada pada

bidang konstruksi, manufaktur dan kerajinan seperti yang terdapat

dalam tabel di bawah. Mereka yang menjadi pekerja adalah orang-

orang yang berusia produktif yang berumur 17-40 tahun. Kelas pekerja

dapat dibedakan lagi menjadi dua macam, mereka yang bekerja desa

dan yang di kota. Sebagian besar karyawan swasta yang bekerja di

kota-kota besar disebut juga pekerja industri.72

Tabel 2.2: Jumlah Kelas Menengah dan Kelas Bawah73

72

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 409. 73

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 415.

Page 44: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

33

Pada tahun 1956-an pekerja Iran menjadi sasaran eksploitasi

yang parah. Sebagian pabrik terutama tekstil mengabaikan undang-

undang pekerjaan. Misalnya larangan untuk mempekerjakan anak-

anak di bawah usia 12 tahun. Namun, pabrik tekstil terkadang

mempekerjakan anak-anak usia enam sampai tujuh tahun.74

Kedua, kelas para petani. Pada tahun 1960-an masyarakat Iran

umumnya adalah masyarakat agraris. Produksi pertanian Iran

merupakan yang terbesar kedua setelah minyak yaitu berkisar antara

40-50 %. Hampir 80% rakyat Iran hidup di desa dan bekerja

sebagaipetani. Di antara semua kelas petani, ada satu kelompok kecil

yang menempati posisi lebih tinggi dalam struktur kekuasaan, yaitu

pemilik tanah (mandiri). Petani yang mempunyai lahan sendiri

meskipun itu kecil tetap lebih baik daripada petani penggarap yang

mempunyai lahan garapan luas. Keuntungan yang diraih petani

mandiri yaitu: pertama, bisa menikmati hasil panennya sendiri tanpa

memikirkan bagi hasil. Kedua menjadi tuan tanah bagi lahan

pertanianya sendiri. Ketiga, tidak memikirkan pajak. Lain halnya

dengan petani penggarap yang harus memikirkan bagi hasil dengan

tuan tanah. Kerja di bawah tekanan tuan tanah, harus mencapai target

yang telah disepakati antara keduanya dan masih banyak lagi PR

petani penggarap yang harus diselesaikan terhadap tuan tanah.75

Intinya adalah, semua kelas sosial saling membutuhkan satu sama lain.

Oleh karena itu yang satu tidak akan dapat bertahan tanpa bantuan

yang lainya. Misalnya, tuan tanah tidak akan mendapat hasil panen

yang maksimal jika tidak menggunakan jasa petani penggarap, dan

begitupun sebaliknya.76

74

James A. Bill, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 408. 75

James A. Bill, “The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h, 408 76

James A. Bill, “The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, h,

Page 45: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

34

D. Modernisasi Iran Masa Shah Reza Pahlevi

Iran merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam yang

melimpah. Sektor pertanian dan perminyakan merupakan dua bidang

yang menjadi andalan APBN Iran. Selain kaya akan sumber daya

alam, letak negara ini strategis yang bisa dibilang sebagaijalur

alternatif penghubung antara benua Asia-Eropa. Oleh karenanya, Iran

menjadi rebutan oleh negara-negara super power seperti Amerika,

Inggris, Rusia (dulu Uni Soviet) dan Jerman. Pada masa Perang Dunia

I, Iran menjadi medan pertempuran antara Sekutu dan Poros. Dari

sejarah itulah Shah Reza Pahlevi terobsesi untuk memodernisasikan

militer di Iran. Dia sangat berambisi menjadikan Iran sebagainegara

dengan militer terbaik dan terkuat di kawasan Teluk. Modernisasi

militr ini mengharuskan Shah Reza sebagian besar dana belanja Iran

khusus untuk bidang militer.

Untuk menujudkan cita-citanya, Shah Reza melakukan kerja

sama militer dengan Amerika Serikat dan Israel. Pada masanya

tersebut, kekuatan Iran sangat tergantung pada Amerika Serikat.

Amerika memberikan bantuan berupa persenjataan dan perlatan militer

yang canggih pada masa itu. Pada tahun 1947, Iran menerima

pinjaman dari Amerika Serikat sekitar 25 juta dollar untuk membiayai

militer Iran. Masih di tahun yang sama, AS kembali memberi

pinjaman kepada Majlis (parlemen) sebesar 10 juta dollar.77

Dana

tersebut digunakan Shah untuk membeli perlengakapan militer dan

mendirikan polisi rahasia yang bernama SAVAK. Organisasi ini

dibentuk pada tahun 1957 berkat bantuan oleh CIA78

dan MOSSAD.79

77

Rene Theberge, “Iran, Ten Years After Revolution”, MERIP Reports,

No.18, pp. 3-22 ( June., 1973), h 6. 78

CIA (Central Intelligence Agency) adalah organisasi intelijen milik

pemerintah Amerika Serikat yang bertugas memperoleh informasi dan menganalisa

perusahaan, pemerintah dan individu-individu tertentu untuk diberikan pada pihak-

pihak pemerintah yang berwenang. Lihat: Jary D.Gray. Demokrasi Barbar ala

Amerika. (Jakarta, Gema Insani Press, 2007)h. 57-58. 79

Mossad adalah badan intelijen milik Israel dan dianggap badan intelijen

terbaik dan paling ditakuti di dunia. Organisasi ini didirikan pada Desember 1949.

Page 46: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

35

Shah Reza memilih Mayor Jenderal Teymur Bakhtiar sebagaipimpinan

SAVAK. Bakhtiar tak segan-segan menindas siapa saja yang berani

menentang pemerintah termasuk komunis, fundamentalisme Islam dan

anti-monarkis laninya.80

Bakhtiar menjabat sebagaipemimpin SAVAK

dari 1957-1961.

Pada masanya, SAVAK merupakan pasukan yang paling

ditakuti di Iran. Pasukan ini bertugas menculik dan mengeksekusi

siapa saja yang berani menentang Shah Reza. Salah satu tokoh yang

menjadi korban keganasan SAVAK adalah Ali Syari‟ati. Ia dieksekusi

oleh SAVAK pada 19 Juni 1977. Syari'ati dianggap sebagaisalah satu

pemimpin filosofis paling berpengaruh dari Iran pada masa pra-

revolusi. Pengaruh dan popularitas pemikirannya terus dirasakan di

seluruh masyarakat Iran bertahun-tahun kemudian. Dia merupakan

salah satu dari tiga cendikiawan Iran yang terkenal pada zamanya

bersama dengan Murtadha Muttahari dan Sayyd Husein Nasr. Tahun

1963, Shah Reza megesahkan program modernisasinya yang disebut

White Revolution. Revolusi ini merupakan titik balik perkembangan

Iran. Ekspansi industri, moderniasi negara berhasil dicapai oleh Shah

Reza dengan cara mengorbankan nilai-nilai keislaman.81

Puncaknya

pada awal tahun 1970-an, pendapatan minyak Iran naik dan disaat

yang sama Iran mengakhiri perjanjian dengan perusahaan minyak

Barat yang dipimpin oleh British Petroleum. Dengan ini Iran memiliki

kendali penuh terhadap minyak tanpa campur tangan asing.82

Pada 1977, Shah Reza mempunyai angkatan laut terbesar di

Teluk Persia, angkatan udara terbesar di Asia Barat dan pasukan

80

Gholam Reza Afkhami, Th Life and Times of The Shah, (London,

University of California Press, 2009), h. 381. 81

https://www.britannica.com/place/Iran/The-White-Revolution#ref315913

diakses pada 10-April-2018, pkl 22.14 WIB. 82

https://www.britannica.com/place/Iran/The-White-Revolution#ref315913

diakses pada 10-April-2018, pkl 22.35 WIB

Page 47: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

36

terbesar kelima di dunia.83

Berkat alokasi dana yang melimpah dan

bantuan dari AS, militer angkatan darat Iran memiliki 1000 tank

modern, 400 helikopter, kapal hovercraft sebanyak 28 unit, 100 artileri

jarak jauh, 2500 rudal Marverick, 173 pesawat tipe F4, 141 unit

pesawat tempur tipe F5, 10 unit tipe F14, dan 10 pesawat transportasi

tipe Boeing 707.84

Adapun pesawat tempur F-4 dilengkapi dengan

roket kendali Phoenix. Kemudian pada angkatan laut dipersenjatai

dengan pesawat pengintai P-36, puluhan kapal patrol, 3 buah kapal

selam, 4 buah kapal Destroyer Spruance, dan hydroglissuer yang dapat

mendarat di air dangkal.85

Kemudian pada 1978 Shah Reza kembali

menganggarkan dana sebesar $12 juta untuk menambah kekuatan

militernya. Kali ini Shah membeli 160 buah pesawat F16, 80 buah

pesawat tipe F14, 160 pesawat F16, 209 pesawat F4, 3 buah kapal

penghancur, dan 10 buah kapal selam yang dilengkapi nuklir.86

Kekuatan militer yang spektakuler ini menjadikan Iran sebagainegara

yang disegani dikawasan Timur-Tengah. Shah Reza Pahlevi berhasil

mengukuhkan keududukan Iran sebagai“polisi” di kawasan Teluk.

83

Ervand Abrahamian, A History of Modern Iran, ( New York, Cambridge

University Press, 2008) h. 124. 84

Ervand Abrahamian, A History of Modern Iran, ( New York, Cambridge

University Press, 2008) h. 124. 85

Chaerul Saleh, Peranan Imam Khomeini dalam Revolusi Islam Iran 1977-

1979, (Depok-Universitas Indonesia Press, 1996) h. 54. 86

Ervand Abrahamian, A History of Modern Iran, h. 125.

Page 48: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

37

BAB III

KEBIJAKAN EKONOMI SHAH REZA PAHLEVI

A. Kebijakan Ekonomi Shah Reza Pahlevi

Reza Pahlevi resmi menjadi raja Iran pada tahun 1941, usianya

pada saat itu genap 22 tahun. Masih terlalu muda bagi Reza Pahlevi

untuk memimpin sebuah negara. Akhirnya situasi tersebut

dimanfaatkan Inggris untuk memperkuat pengaruhnya di Iran. Shah

Reza menghabiskan dekade awal pemerintahannya dengan bersitegang

dengan oposisi. Ancaman pertama datang dari Ahmad Qavam. Qavam

adalah perdana menteri Iran pada 1946-1947. Qavam merupakan

orang yang anti-Amerika. Oleh karenanya, ia lebih memilih membuat

perjanjian dengan Uni Soviet tentang minyak. Namun Iran pada saat

itu lebih condong ke Amerika. Rencana Qavam ditolak oleh Amerika

dan dia dipaksa untuk mengundurkan diri.1 Ancaman selanjutnya

datang dari Mohammad Mossaddegh, Front Nasional2 pada awal tahun

1950-an dan krisis Azerbaijan.3 Sampai tahun 1953, Reza Pahlevi

bergelut dengan oposisi pemerintahannya sehingga kebijakan ekonomi

kurang berkembang.4

1 Rene Theberge, “Iran, Ten Years After Revolution”, MERIP Reports,

No.18, pp. 3-22 ( June., 1973), h. 6. 2 Front Nasional merupakan sebuah organisasi politik yang didirikan oleh

Mohammad Mosadegh pada 24 Oktober 1949. Organisasi ini merupakan oposisi

pemerintah dan bisa dianggap sebagai organisasi tertua dan terbesar yang beroperasi

di Iran. Pendukung setia organisasi ini ialah kaum bazzar (pedangang) dan kelas

menengah ( pegawai negeri, mahasiswa, pekerja kantoran dll). 3 Sepanjang tahun 1940-an, Azerbaijan menduduki tempat penting dalam

kebijakan luar negeri Uni Soviet. Wilayah ini adalah tempat di mana krisis pertama

Perang Dingin yang dipicu oleh penolakan Uni Soviet untuk mengembalikan kendali

Azerbaijan atas wilayah Iran pada akhir Perang Dunia II. Soviet didukung oleh

separatis Kurdi dan membentuk Republik Rakyat Azerbaijan. Namun atas desakan

Inggris dan AS, akhirnya negara boneka Uni Soviet dibubarkan dan Stalin

(pemimpin Soviet) dan menarik pasukan Soviet pada akhir 1946. 4 Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah, (London,

University of California Press, 2009), h. 112-114.

Page 49: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

38

Sementara itu negara Iran merupakan "showplaces of

development”5 bagi Barat. Barat meyakini cepat atau lambat Iran akan

menjadi negara maju karena sumber daya alam yang melimpah,

terutama minyak. Oleh karena itu, Shah Reza Pahlevi sangat berambisi

untuk mengembangkan perekonomian Iran. Dalam upaya untuk

meralisasikan niatnya tersebut, Shah Reza memperluas pembangunan

sektor industri, menjalin kerja sama dengan negara-negara asing dan

memberi hak istimewa kepada para investor asing yang ingin

berinvestasi ke Iran. Keistimewaan yang diberikan Shah Reza dalam

menerapkan kebijakan tersebut adalah menghapus bea cukai.6

Kebijakan ini meningkatkan investasi asing yang ada di Iran

terutama masalah impor barang. Alhasil banyak bermunculan bank-

bank komersil7. Jumlah bank komersil meningkat antara tahun 1974

dan 1977 dari 24 unit mejadi 36 unit berkat kebijakan liberalisasi

perdagangan yang diterapkan Shah Reza.8 Pertumbuhan ekonomi

menunjukan progress yang menjanjikan bagi Iran. Kemudian jumlah

pabrik-pabrik meningkat pesat dari tahun 1970-1974 yang semula

berjumlah 1700 unit menjadi 2700 unit.9 Iran menunjukkan tingkat

pertumbuhan yang mengesankan karena GNP Iran setiap tahunnya

meningkat rata-rata hampir 10% dalam dekade terakhir yang membuat

Iran menjadi negara dengan GNP tertinggi kedua di Asia setelah

Jepang.10

Ada dua tipe pabrik pada saat itu. Yang pertama ialah

pabrik yang mempekerjakan banyak orang dengan gaji yang kecil.

Kedua, pabrik yang mempekerjakan sedikit orang tapi dengan gaji

yang tinggi.11

5 Rene Theberge, “Iran, Ten Years After Revolution”, h. 8.

6 Muhammad Hasyim Assagaf, Lintasan Sejarah Iran, (The Cultural Section

of Embassy of The Islamic Republic of Iran, 2009) h. 526. 7 Bank komersial adalah jenis bank yang menyediakan jasa seperti menerima

deposito dan memberikan pinjaman usaha & produk-produk investasi dasar. 8 Muhammad Hasyim Assagaf, Lintasan Sejarah Iran, h. 527.

9 Muhammad Hasyim Assagaf, Lintasan Sejarah Iran, h. 527.

10 Rene Theberge,” Iran, Ten Years After Revolution”,h. 8.

11 Rene Theberge,” Iran, Ten Years After Revolution”,h. 9.

Page 50: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

39

Strategi kedua yang diterapkan Shah Reza Pahlevi ialah apa

sering disebut dengan neokolonialisme12

, yang menyerukan kombinasi

antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan dari situasi tertinggal

(standar hidup yang rendah) di Iran. Perusahaan-perusahaan yang

terafiliasi ke dalam sistem neokolonialisme mengandalkan situasi

pertumbuhan ekonomi tersebut, karena pertumbuhan ekonomi

neokolonialisme memungkinkan untuk meningkatkan konsumsi dan

meningkatkan keuntungan perusahaan. Sistem ini merupakan suatu

bentuk dominasi baru yang tidak hanya memerlukan peningkatan

jumlah sumber daya alam namun juga merupakan sebuah alat

transformasi semua orang untuk menjadi konsumen yang membeli

produk dari perusahaan multinasional. Inti dari strategi ini adalah

mengorganisir pasar yang berbasis global.13

Negara-negara kapitalis dan badan internasional seperti Bank

Dunia dan Dana Moneter Internasional telah menyusun rencana land

reform dari jauh-jauh hari yang menyebabkan urbanisasi meningkat.

Proses ini dimulai di Iran dengan apa yang disebut White Revolution.

Kontrol neokolonialisme ini melibatkan kelas elit untuk mengelola dan

menggunakan surplus ekonomi yang dihasilkan dari sektor pertanian.

Kontrol rakyat terhadap nilai kerja mereka dapat menghancurkan

ketergantungan mereka pada pasar konsumsi.14

12

Neokolonialisme adalah merupakan satu bentuk “penjajahan” baru antara

bangsa yang memiliki kekuatan yang lebih dengan bangsa-bangsa yang memiliki

kekuatan yang lemah. Penjajahan dalam bentuk baru itu tidak lagi memandang

kolonialisme sebagai penjajahan fisik di mana pemerintahan dan penguasaan atas

semua sumberdaya dilakukan secara langsung oleh suatu bangsa terhadap bangsa

lain. Neokolonialisme berwujud keterpengaruhan yang sangat kuat bahkan

ketergantungan satu bangsa terhadap bangsa lain untuk melakukan berbagai hal

terhadap apa pun yang diinginkan oleh bangsa lain, misalnya dalam bidang ideologi,

politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya. Dalam keadaan seperti itu maka

kedaulatan bangsa yang bersangkutan menjadi semu karena tak pernah bisa untuk

sepenuhnya menetukan kebijakannya sendiri. 13

Rene Theberge,” Iran, Ten Years After Revolution”,h.8. 14

Rene Theberge,” Iran, Ten Years After Revolution”,h.8.

Page 51: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

40

Hasil sebuah laporan tahun 1972 dari Badan Pusat Statistik Iran

menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi rumah tangga tahunan di Iran

telah meningkat 7% selama dua tahun terakhir, dengan pengeluaran

makanan meningkat sebesar 4%.15

Pada tahun 1975, Iran mengalami defisit sebesar US$ 1,7 miliar

dan hal ini diiringi dengan terjadinya inflasi. Krisis ini semakin

memburuk karena lemahnya keuangan pemerintah yang membuat

keadaan semakin parah. Melihat situasi tersebut, banyak pabrik-pabrik

swasta yang melilih untuk tutup dan mengakhiri penanaman modalnya

di Iran. Akibatnya pengangguran merajalela dan kesenjangan antara si

miskin dan si kaya terlihat begitu nyata.16

B. Revolusi Putih (White Revolution)

Pada pertengahan tahun 1940-an hingga awal tahun 1950-an,

politik Iran semakin didominasi oleh isu nasionalisasi minyak. Musuh

lama Reza Shah, Sayyid Ziauddin Tabataba'i, Ahmad Qavam, dan Dr.

Mohammad Mosaddegh kembali ke panggung politik. Dari tahun

1944 hingga 1951 tercatat Majelis sudah melakukan enam kali

pergantian perdana menteri hingga diangkatnya Mosaddegh menjadi

perdana menteri pada tahun 1951 hingga 1953.17

Hal itu menandakan

bahwa ada ketidakstabilan politik di tubuh pemerintah Iran dalam

menghadapi intervensi asing.18

Karir politik Mosaddegh dimulai

15

Rene Theberge,” Iran, Ten Years After Revolution”,h. 9. 16

Rene Theberge,” Iran, Ten Years After Revolution”,h. 10. 17

Said Amir Arjomand, “The Turban for The Crown: The Islamic Revolution

in Iran”( New York, Oxford University Press, 1988), h. 71-72. 18

Inggris melalui perusahaan minyak Anglo-Iran Oil Company sangat

berambisi untuk menguasai minyak Iran dengan alasan untuk menelihara

kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayah Iran. Karena iri dengan Inggris,

Russia juga melayangkan permintaan untuk mengeksploitasi sumber minyak di

bagian utara, namun ditolak oleh Iran yang akhirnya menimbulkan keretakan

hubungan di antara keduanya. Setelah PD II berakhir, Russia tak kunjung menarik

pasukan nya dari Iran sebelum permintaannya dikabulkan oleh Iran. Akhirnya pada

bulan Oktober 1945 setelah melalui negosiasi panjang, Iran mengabulkan permintaan

Russia untuk mengeksploitasi sumber minyak Iran bagian utara.

Page 52: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

41

ketika Revolusi Konstitusional (1905-1907).19

Setelah itu karirnya

semakin gemilang dalam panggung perpolitikan Iran. Pada saat

Mosaddegh berumur 24 tahun, dia sudah menjadi anggota Parlemen

Iran perwakilan dari Isfahan.20

Kemudian pada tahun 1925 ketika Reza

Khan diangkat menjadi Shah, Mossadegh berhenti sementara dari

dunia politik karena berselisih paham dengan rezim Reza Khan. Pada

tahun 1944, Mosaddegh kembali menjadi anggota parlemen Iran.21

Kali ini ia menjadi pemimpin Front Nasional, yaitu sebuah organisasi

yang bertujuan untuk membangun demokrasi dan mengakhiri

kehadiran asing dalam politik Iran.22

Mohammad Mosaddegh merupakan seorang nasionalis yang

memperjuangkan aspirasi rakyat Iran. Pendukung Mossadegh

mayoritas adalah dari kelas menengah seperti kaum bazzar23

, guru,

dosen, pegawai negeri, pengacara dan lainya.24

Pada waktu

pemerintahannya Mossadegh menginginkan kontrol penuh pada tiap-

tiap bidang birokrasi pemerintahan seperti keuangan negara oleh orang

pribumi dan tak ada campur tangan asing. Kemudian Mosaddegh

membuat undang-undang tentang nasionalisasi Perusahaan Minyak

Anglo-Iran yang disahkan pada tanggal 2 Mei 1951 yang membuat

Inggris murka. Front Nasional berpendapat bahwa upaya yang

19

Revolusi Konstitusional adalah dalah pemberontakan rakyat Iran di bawah

pimpinan ulama yang bertujuan untuk mendapatkan negara yang adil dan demokratis

di Iran serta menentang campur tangan pihak asing di Iran. 20

Stephen Kinzer, All the Shah's men: an American coup and the roots of

Middle East terror, (New Jersey, John Wiley & Sons.Inc, 2003), h. 54. 21

https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Mosaddeq diakses

pada 3 Desember 2018, pkl 12.50 WIB. 22

Peter Avery dkk, The Cambridge History Of Iran Volume 7, From Nadir

Shah To The Islamic Republic, ( United States Of America : Cambridge University

Press, 1991), h. 276. 23

Secara bahasa Bazzar merupakan tempat berdangang. Bazzar adalah sebuah

istilah yang diterapkan pada kelas komersial heterogen Iran yang terletak di pusat-

pusat kota. Bazaar terbesar Iran, yang terletak di pusat Teheran, telah menjadi pusat

sejarah ekonomi dan politik negara ini sejak akhir abad ke-19.( The Iran Premier,

http://iranprimer.usip.org/resource/bazaar diakses pada 14 Januari 2018 pkl 12.10

PM) 24

Said Amir Arjomand, “The Turban for The Crown: The Islamic Revolution

in Iran”( New York, Oxford University Press, 1988), h. 72-73.

Page 53: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

42

dilakukan Mosaddegh menasionalisasi minyak Iran merupakan

pencapaian yang luar biasa sebagaiperdana menteri. Itu adalah

penerapan akhir prinsip kedaulatan nasional Iran yang paling penting

dalam bidang sumber daya alam, minyak, dan dengan demikian

menyelesaikan aspek teleologi Revolusi Konstitusional. 25

Karena tindakannya yang terhitung berani tersebut, Mosaddegh

juga harus siap menerima segala konsekuensi atas kebijakannya yang

memancing amarah Inggris. Inggris melakukan serangan balasan

dengan mengembargo ekonomi Iran yang membuat perekonomian Iran

lumpuh. Sejak nasionalisasi minyak AIOC (Anglo Iran Oil Company)

pada tahun 1952, dominasi Inggris terhadap Iran melemah dan

Amerika Serikat mengambil alih Iran dari tangan Inggris. Isu yang

beredar mengatakan bahwa AS ingin menguasai minyak Iran.26

Perebutan kekuasaan antara Shah Reza yang pro-Barat dan

Mosaddegh pro-rakyat terjadi yang memaksa Shah Reza melarikan

diri ke Baghdad pada Agustus 1953. Pada saat itu pengaruh

Mosaddegh terhadap parlemen sangat kuat karena dia merupakan

politikus senior Iran sekaligus perdana menteri Iran. Tak lama setelah

Shah Reza meninggalkan Iran, pada tanggal 13 Agustus 1953

Mosaddegh dikudeta oleh Shah Reza melalui bantuan dinas intelijen

Amerika Serikat dan Inggris. Operasi kudeta tersebut diberi nama

operasi Ajax.27

Akhirnya, kudeta yang direncanakan Shah Reza dan CIA

berhasil menggulingkan Mosaddegh. Shah Reza menujuk Jenderal

Fazlollah Zahedi (1955-1957) untuk menggantikan posisi Mosaddegh

25

Teleologi merupakan sebuah keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud,

kecenderungan, sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses

perkembangan. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi filosofis

mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. 26

Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah, (London,

University of California Press, 2009), h. 193-194. 27

Gholam Reza Afkhami, The Life Time and The Shah, h. 156.

Page 54: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

43

sebagaiperdana menteri.28

Shah Reza beserta keluarga kembali dari

pengasingan setelah beberapa hari menggungsi ke Irak.29

Akibat

peristiwa tersebut, Shah Reza memutuskan untuk mengekang semua

gerakan oposisi pemerintah. Shah Reza menggunakan SAVAK

sebagaialat untuk mencekal siapa saja yang berani menentang

pemerintah.30

Shah Reza pun lebih berhati-hati dalam membuat keputusan

yang berkaitan dengan parlemen. Karena khawatir Zahedi akan

berkhianat seperti Mosaddegh, maka pada April 1955 Shah Reza

mengirim Fazlollah Zahedi sebagaiduta besar untuk PBB di Jenewa.31

Sejak tahun 1954-1962, Shah Reza melakukan pergantian perdana

menteri untuk mempersiapkan pembangunan sosial dan ekonomi

untuk masa depan Iran. Terhitung ada sebanyak lima kali pergantian

perdana menteri, antara lain yaitu: Fazlollah Zahedi (1953-1955),

Hossein Ala (1955-1957), Manuchehr Eqbal (1957-1960), Ja‟far

Sharif-Emami (1960-1961) dan Ali Amini (1961-1962). Kelima

perdana menteri di atas dirasa kurang berkontribusi bagi kemajuan

perekonomian Iran hingga ditujuknya Amir Assadollah Alam (1962-

1964) sebagaiperdana menteri. Alam merupakan teman dekat Shah

Reza, ia juga berkontribusi dalam kudeta terhadap Mosaddegh pada

1953. Keistimewaan yang membuat Shah Reza tertarik dengan

perdana menteri barunya yaitu karena Alam merupakan lulusan

Akademi Pertanian Karaj32

. Artinya, Asadollah Alam lebih mengerti

tentang masalah pertanian daripada mayoritas perdana menteri

sebelumnya. Salah satu peristiwa penting pada masanya

28

Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah h. 156. 29

https://www.britannica.com/place/Iran/Wartime-and-nationalization-of-oil

diakses pada 21-Maret 2018, pkl 8-32 WIB. 30 Brendan January, The Iranian Revolution, (USA, Twenty-First Century

Books Minneapolis, 2008) h. 25. 31

https://www.britannica.com/biography/Fazlollah-Zahedi diakses pada 1

April 2018, pkl 11.45. 32

http://www.iichs.ir/News-1669/Amir-Asadollah-Alam-/?id=1669 diakses

pada 2-April-2018, pkl 11.20 WIB.

Page 55: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

44

sebagaiperdana menteri ialah pengesahan program modernisasi

Revolusi Putih atau yang biasa disebut White Revolution.33

Akhirnya pada tanggal 24 Januari 1963, Shah Reza dan Perdana

Menteri Asadollah Alam meresmikan program modernisasi White

Revolution yang terdiri dari enam elemen dasar yakni:

1. Pencabutan sistem feodal34

dengan mengesahkan undang-

undang land reform pada 9 Januari 1962 yang ditetapkan oleh

kabinet35

. Kebijakan land reform adalah kebijakan di mana para

pemilik tanah diambil sebagian tanahnya sesuai dengan

peraturan pemerintah dan pemerintah memberikan kompensasi

atas tanah yang diambil tersebut.36

Kebijakan land reform ini

dirumuskan dalam beberapa tahap.

2. Mengesahkan undang-undang tentang nasionalisasi hutan dan

padang rumput.

3. Penjualan pabrik milik negara kepada sektor swasta untuk

membiayai reformasi agraria.

4. Reformasi hukum pemilu untuk memperpanjang hak pilih untuk

perempuan.

5. Pengesahan RUU untuk membangun dan memfasilitasi

pelaksanaan hukum wajib pendidikan37

.

6. Mendirikan lembaga untuk para pekerja industri.38

Program ini adalah serangkaian reformasi yang besar

pengaruhnya di Iran yang berlangsung sampai tahun 1978. Program

reformasi Shah Reza Pahlevi dibangun untuk membangun dan

33

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of

Iran”, The University of Chicago Press on behalf of the Southern Political Science

Association, Vol. 32, No. 1, pp. 19-40 (Feb., 1970) h. 31. 34

Merupakan sistem feodal yang diterapkan oleh pemerintah Iran untuk

membuat pertanian lebih maju dari sebelumnya. 35

Gholam Reza Afkhani, The Life and Times of The Shah, (USA, University

of California Press, 2009) h. 231. 36

Asghar Schirazi, Islamic Development Policy: The Agrarian Question in

Iran, (Lynne Rienner Publisher, USA: 1993) h, 10-12. 37

Gholam Reza Afkhani, The Life and Times of The Shah, h. 231. 38

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of

Iran”, h. 31.

Page 56: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

45

memperkuat kelas-kelas yang mendukung sistem tradisional39

. Shah

Reza menginginkan Revolusi Putih sebagailangkah menuju kemajuan

ekonomi dan politik, karena pada dasarnya land reform ialah sebuah

master plan sekaligus desakan dari Amerika Serikat kepada Shah Reza

untuk segera “memodernisasi” Iran.40

Revolusi Putih adalah suatu cara

bagi Shah Reza untuk melegitimasi Dinasti Pahlevi. Sebagian besar

program ini ditujukan untuk kaum petani Iran, sebuah golongan

masyarakat di mana Shah Reza berharap dapat menjadikan sekutu.

Salah satu alasan Shah Reza meluncurkan Revolusi Putih yaitu untuk

menyingkirkan pengaruh para tuan tanah lama dan menciptakan basis

dukungan baru di antara para petani dan kelas pekerja untuk melawan

kelas menengah.41

Oleh karena itu, Revolusi Putih di Iran mewakili sebuah upaya

Shah Reza Pahlevi untuk menyatukan kelas menengah dan kelas

bawah. Shah Reza memang memiliki perhatian dan keterikatan khusus

terhadap para petani untuk mendapat dukungan melawan kelas

menengah. Semangat inilah yang mendorong Shah Reza

memproklamirkan Revolusi putih dan peresmian program land reform.

Peresmian program ini ditanggapi dengan baik oleh perdana menteri

Amir Abbas Huvayda (1965-1977) yang menekankan perlunya

perubahan ke arah lebih maju. Huvayda menyatakan bahwa “jika ingin

mendirikan sistem baru, maka anda tidak dapat membangunnya

dengan fondasi yang lama”.42

Dari sepenggal pernyataan Huvayda tersebut tersirat bahwa

Revolusi Putih adalah suatu terobosan baru ke arah yang lebih maju.

39

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of

Iran”, h. 35. 40

Cyrus Yeganeh, “The Agrarian Structure of Iran: From Land reform to

Revolution”, Springer, Vol. 1, No. 3, pp.67-84 (Spring, 1985) h. 74. 41

Sussan Siavoshi, Liberal Nationalism in Iran: The failure of a movement,

(Boulder, Colorado: Westview Press, 1990) h. 23. 42

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of

Iran”,h. 32.

Page 57: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

46

Pemerintahan Revolusi Putih telah dibentuk sedemikian rupa untuk

menghasilkan usaha yang maksimal. Pemerintah memperbaiki fasilitas

umum di pelabuhan, dan memperluas jalur kereta api Trans-Iran yang

menghubungkan Teheran dengan Mashad, Tabriz, serta Isfahan.

Proyek ini adalah lanjutan dari pemerintahan Reza Khan yang sempat

tertunda. Shah Reza melakukan pengaspalan pada jalan protokol yang

mengubungkan Tehran dengan kota-kota industri. Selanjutnya

pemerintah memperbaiki kilang minyak, menambah jumlah

bendungan hidroelektrik, serta mendirikan pabrik baja di Ahwaz dan

Isfahan. Negara juga memperkuat sektor swasta dengan memasang

tarif industri konsumen dan menyalurkan pinjaman berbunga rendah

melalui industri dan Bank Pembangunan Pertambangan kepada

pengusaha segera setelah peresmian program tersebut.43

Antara 1953 sampai 1975, jumlah pabrik kecil meningkat dari

1.500 unit menjadi lebih dari 7.000 unit. Pabrik berukuran sedang

bertambah dari 300 sampai lebih dari 800, dan pabrik yang berukuran

besar (jumlah karyawanya lebih dari 500 orang pekerja) yang

sebelumnya kurang dari 100 unit menjadi lebih dari 150 unit. Di antara

pabrik-pabrik tersebut adalah tekstil, alat mesin, dan pabrik perakitan

mobil yang terletak di kota-kota besar seperti Teheran, Isfahan, Shiraz,

Tabriz, Ahwaz, Arak, dan Kermanshah. Shah Reza juga membangun

bendungan Dez di Khuzestan dan pabrik nuklir di Bushire.44

Negara juga menekankan modernisasi dengan program sosial.

Jumlah lembaga pendidikan tumbuh tiga kali lipat setelah

diluncurkannya Revolusi Putih. Pada sektor pendidikan, pendaftaran di

taman kanak-kanak meningkat dari 13.300 anak menjadi 221.990

anak; di sekolah dasar dari 1.640.000 siswa sampai 4.080,00 siswa; di

sekolah menengah meningkat dari 370.000 menjadi 741.000; di

43

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of

Iran”,h. 33-34. 44

Ervand Abraham, A History of Modern Iran, (New York, Cambridge

University Press, 2008) h. 133.

Page 58: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

47

sekolah kejuruan dari 14.240 menjadi 227.000.45

Sedangkan di level

perguruan tinggi, jumlah mahasiswa meningkat dari 24.885 sampai

145.210; dan di perguruan tinggi luar negeri dari 18.000 sampai

80.000. Terlebih lagi, sebuah Korps Keaksaraan yang dibentuk

sebagaibagian integral dari Revolusi Putih. Ini membantu menaikkan

tingkat melek huruf dari 26% menjadi 42%. Kemudian pada sektor

kesehatan, pemerintah berhasil meningkatkan jumlah dokter dari 4.000

menjadi 12.750; lalu perawat yang sebelumnya hanya berjumlah 1.969

meningkat menjadi 4.105. Begitupun klinik medis yang bertambah

dari 700 unit menjadi 2.800 unit; dan tempat tidur rumah sakit dari

24.100 buah sampai 48.000 buah.46

Perbaikan ini, bersamaan dengan

penghapusan penyakit jiwa dan epidemi47

anak-anak, meningkatkan

populasi keseluruhan dari 18.954.706 pada tahun 1956 menjadi

33.491.000 pada tahun 1976. Korps Keaksaraan dan Kesehatan

membentuk cabang khusus yang dirancang untuk memperluas fasilitas

pendidikan dan medis, terutama informasi mengenai pengendalian

kelahiran kepada perempuan yang menghasilkan struktur kelas sosial

yang kompleks.48

C. Kebijakan Land Reform (1962-1974)

Land reform berasal dari bahasa Inggris “land” yang berarti

tanah dan reform yang artinya perubahan atau perombakan.49

Istilah

land itu sendiri mempunyai arti yang berbagai macam, sedangkan

istilah reform berarti mengubah kearah yang lebih baik, jadi land

reform berkaitan dengan perubahan struktur secara institusional yang

mengatur hubungan manusia dengan tanah. Land reform berarti

perombakan terhadap struktur pertanahan, akan tetapi sebenarnya yang

45

Ervand Abraham, A History of Modern Iran, h. 134. 46

Ervand Abraham, A History of Modern Iran, h. 134. 47

Merupakan penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah luas

yang menimbulkan banyak korban. 48

Ervand Abraham, A History of Modern Iran, h. 134. 49

https://maferdyyuliussh.wordpress.com/landreform-dalam-pembaruan-

hukum-agraria/ diakses pada 27 April pkl 3.57 WIB.

Page 59: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

48

dimaksudkan bukan hanya perombakan terhadap struktur penguasaan

pertanahan, melainkan perombakan terhadap hubungan manusia

dengan manusia berkenaan dengan tanah. Secara historis, reformasi

tanah berarti reformasi sistem penguasaan atau redistribusi hak

kepemilikan tanah. Konsep land reform telah berubah dari waktu ke

waktu sesuai dengan berbagai fungsi yang telah dilakukan tanah

sendiri: sebagai faktor produksi, penyimpan nilai dan kekayaan,

simbol status, atau sumber pengaruh sosial dan politik.50

Karena itu,

reformasi tanah menjadi identik dengan reformasi agraria atau

perbaikan struktur agraria, yang terdiri dari sistem penguasaan lahan,

pola budidaya, organisasi pertanian, skala operasi pertanian, syarat-

syarat sewa, dan lembaga kredit pedesaan.51

Latar belakang dan tujuannya pun tergantung kepada faktor-

faktor yang memungkinkan adanya suatu land reform, termasuk

didalamnya adalah tekanan demografi penduduk, sistem-sistem sosial

yang tidak seimbang, tekanan nasionalisme, kegelisahan masyarakat

desa terhadap pemerintah dan kekerasan (penjajahan) dari luar.52

Jika

mengacu dari pengertian di atas, land reform di Iran dikategorikan

sebagaisebuah alat untuk meningkatkan pengaruh politik bagi

penguasa saat itu, yaitu Shah Reza. Jadi land reform merupakan

sebuah alat perubahan sosial dalam perkembangan ekonomi yang

tergabung dalam revolusi putih. Land reform pertama dikenalkan oleh

Hasan Arsanjani (1922-1969) pada tahun 1961. Pada saat itu Hasan

Arsanjani tergabung dalam kabinet Ali Amini dan menjabat

sebagaimenteri pertanian. Selama tahap pertama land reform, sistem

pembagian tanah sudah mulai membingungkan para petani. Kepada

tuan tanah lama (sebelum revolusi putih), petani tahu kapan

50

https://www.britannica.com/topic/land-reform diakses pada 18 Desember

2018, pkl 19.39 WIB. 51

https://www.britannica.com/topic/land-reform diakses pada 18 Desember

2018, pkl 19.39 WIB. 52

https://maferdyyuliussh.wordpress.com/landreform-dalam-pembaruan-

hukum-agraria/ diakses pada 27 April pkl 3.57 WIB.

Page 60: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

49

pembagian tanah akan dilakukan. Tuan tanah lama paham dengan

kebutuhan dan keperluan petani. Namun, peraturan baru menyebutkan

bahwa petani wajib bergabung dengan koperasi pedesaan yang

dikelola oleh Kementerian Pertanian dan Pedesaan jika ingin

mendapatkan tanah.53

Hal tersebut memberatkan petani karena harus melalui

mekanisme baru yang rumit. Beberapa langkah nyata telah diambil

untuk menerapkan distribusi tanah di seluruh wilayah pedesaan Iran,

namun kesulitan yang serius telah mengganggu program tersebut, dan

beberapa di antaranya berhubungan langsung dengan masalah

modernisasi. Salah satu perkembangan penting misalnya, menyangkut

keragu-raguan para petani untuk beralih ke pejabat pemerintah

melawan tuan tanah lama. Para petani tidak paham dengan kebijakan

pejabat pemerintah (tuan tanah baru). Dengan tuan tanah lama, petani

selalu tahu kapan dia bisa mendapatkan apa yang dia butuhkan seperti

peralatan pertanian atau pupuk. Pada pertengahan 1967, 7.600

koperasi pertanian telah dibentuk, namun hanya ada 1.200 manajer dan

asisten manajer untuk mengarahkan mereka.54

Koperasi pertanian ini dibentuk dengan tujuan untuk pangadaan

sarana pertanian, pemasaran hasil pertanian, pengadaan pupuk, obat-

obatan, pengadaan barang konsumsi dan lain sebagainya. Karena

kekurangan sumber daya manusia, pemerintah segera merekrut pejabat

baru yang dilatih dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan.

Pemerintah melakukan upaya awal yang jelas untuk mendapatkan

kesetiaan dan komitmen para pejabat land reform dengan melakukan

sumpah kepada para pegawainya sebagaimana yang telah tercantum

dalam pembentukan Majlis ke-21 tahun 1963. Mayoritas mereka yang

menjadi pegawai land reform adalah lulusan Akademi Pertanian Karaj

53

Ervand Abraham, A History of Modern Iran, h. 133. 54

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of Iran”,

The University of Chicago Press on behalf of the Southern Political Science

Association, Vol. 32, No. 1, pp. 19-40 (Feb., 1970) h. 34.

Page 61: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

50

yang dipilih langsung oleh Majlis, terlepas dari kenyataan bahwa

mereka tidak paham mengenai politik.55

Pada tahun 1964 sampai 1968, surat kabar Iran memuat banyak

artikel tentang kegagalan pegawai land reform. Beberapa orang

pejabat di Provinsi Khumayn, Kirman, Gilan, Kurdistan, Tavalish,

Darab, dan Qum telah dipecat dari jabatan mereka dan dituduh

menyalahgunakan wewenang, korupsi, dan ketidakmampuan dalam

menjalankan tugas. Dalam situasi kekurangan tenaga kerja yang besar,

ada dua hal yang melemahkan yakni indiferensi dan ketidakmampuan

di antara anggota yang ada. Sebagian besar program diselenggarakan

sesuai dengan pola tradisional.56

Periode 1968 sampai dengan 1978 pemerintah menyaksikan dua

jenis perubahan sosial baru: urbanisasi dan ekspansi pendidikan yang

jauh lebih cepat. Pada tahun tersebut juga penduduk perkotaan Iran

meningkat dari 31% menjadi 47% dari total keseluruhan penduduk

(dari 6 menjadi 16 juta). Dari beberapa kota besar yang ada di Iran,

Teheran menjadi tujuan favorit para pelaku urbanisasi. Land reform

Iran diklasifikasikan sebagaianti feodal yang dirancang untuk

memberantas feodalisme, guna membangun kapitalisme di sektor non-

reformasi namun gagal.57

Land reform secara mendasar mengubah kepemilikan tanah di

Iran, mengubah sistem kepemilikan lahan yang didominasi oleh

kepemilikan tunggal (orang-orang kaya, tuan tanah, ulama) menjadi

kepemilikan nasional. Pembagian lahan pada saat land reform tebagi

dalam 3 tahapan, yaitu:

55

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of Iran”,

h. 35. 56

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of

Iran”, h. 35. 57

Said Amir Arjomand, The Turban for The Crown: The Islamic Revolution

in Iran ( New York, Oxford University Press, 1988) h. 74.

Page 62: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

51

1. Tahap Pertama

Land reform di Iran mulai dikenalkan oleh pemerintah oleh pada

tahun 1961 oleh Hasan Arsanjani yang pada saat itu menjabat

sebagaimenteri petanian di Kabinet Ali Amini.58

Namun peresmian

programnya baru dilaksanakan pada 9 Januari 1962. Tahap pertama

land reform, yaitu:

1. Tuan tanah hanya berhak mempunyai 1 desa di berbagai

desa. Dikecualikan perkebunan anggrek, teh, rumah petani,

pepohonan yang dikerjakan oleh mesin.

2. Pemilik tanah akan mendapat ganti rugi selama 10 tahun

(kemudian menjadi 15 tahun) berdasarkan jumlah yang

sebelumnya mereka dapat dari pemerintah.

3. Prioritas pertama diberikan kepada mereka yang sudah

mempunyai lahan pertanian, kemudian kedua kepada buruh

tani. Seluruh penerima lahan harus bergabung kepada

koperasi.59

4. Di provinsi yang tidak menyediakan pembagian lahan

lantaran tanahnya tidak subur seperti Qom dan Khuzestan,

para petani tidak boleh sewenang-wenang untuk mengentikan

kontraknya sebagaipetani. Untuk selanjutnya bagian petani

dinaikan 5% di tanah yang beririgasi dan 10% di tanah yang

tak beririgasi.60

Para tuan tanah tidak kehilangan akal untuk rnenghindarkan

kerugian besar pada mereka. Mereka bebas menentukan desa yang

mereka miliki; tentu mereka pilih yang terbesar. Mereka mencoba dari

sering berhasil menggabungkan beberapa desa menjadi satu. Mereka

58

http://www.iranicaonline.org/articles/arsanjani-hasan-journalist-and-

politician-1922-69 diakses pada 27-Sep-2018, pkl 23.00 WIB. 59

Koperasi ini dibentuk oleh untuk mempermudah pembiayaan dalam usaha

tani. 60

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” ( Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia,

2017) h, 91-92.

Page 63: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

52

berikan desa-desa yang diimiliki kepada seluruh anak dari keluarga

mereka, tapi ini merupakan perjanjian di bawah tangan.61

2. Tahap Kedua

Tahap kedua reformasi tanah diresmikan pada tanggal 17

Februari 1963 tetapi baru dilaksanakan setelah diamandemen di bulan

Mei 1964. Undang-undang tersebut mengatur masalah tanah yang

belum disentuh oleh tahap pertama: tanah-tanah (desa) yang dipilih

tuan tanah untuk disimpan. Ada lima pilihan: dikerjakan, dijual kepada

petani, dibagi dengan pembagian hasil sebagaiganti rugi, disewa

selama 30 tahun, atau diusahakan bersama antara pemilik dan petani.

Kebanyakan pemilik tanah lebih memilih sistem penyewaan atau

penggunaan sebagaitanah pertanian. Dengan jalan ini mereka dapat

menekankan kemauannya pada petani. Juga hubungan sub-feodal

dapat dipertahankan melalui sistem sewa yang berlangsung 30 tahun

ini sedangkan harganya diperbaiki setiap saat. Keterlambatan

pembayaran sewa selama 3 bulan menyebabkan hak pemakai dicabut

dan dipindahkan pada petani lain.62

Tahap kedua ini menyentuh lebih banyak orang yakni kurang

lebih 1.600.000 bila dibandingkan dengan tahap pertama yang

berjumlah 700.000 orang. Pada kenyataannya, sedikit sekali petani

yang mendapatkan kepemilikan tanah: 57.164 menyewa tanah dan

156.279 mengolahnya berkat sistem pembagian hasil. Seluruhnya

hanya 210.000 petani yang kernudian sungguh-sungguh memiliki

tanah.63

Ada fenomena penting yang terjadi di tahap kedua ini.

Pertama yaitu kekuasaan negara benar-benar masuk ke pelosok desa-

desa, menggantikan kekuasaan tuan tanah lama. Kedua, para penajabat

61

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” ( Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia,

2017) h, 92. 62

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” h, 94. 63

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” h, 94.

Page 64: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

53

pemerintah yang ditugaskan di desa tidak mengerti bahasa daerah yang

menyebabkan hubungan mereka dengan petani menjadi kurang baik.64

3. Tahap Ketiga

Karena tahap kedua dianggap tidak berhasil, maka dibuatlah

tahap ketiga yang meskipun sudah dirumuskan pada 9 Januari 1966,

namun peresmianya baru dilaksanakan pada bulan Oktober 1968.65

Pelaksanaannya dimulai pada tanah-tanah milik sosial dan Agama di

tahun 1971. Tujuan dibentuknya tahap ketiga merupakan evaluasi dari

tahap-tahap sebelumnya yang dinilai kurang berhasil sekaligus tahap

akhir penerapan land reform.66

Pada tahap ketiga, tanah yang masih tersisa di tangan tuan tanah

harus dijual kepada pemerintah atau dibagi kepada petani. Tapi

kebanyakan pemilik tanah memilih untuk menjualnya karena tuan

tanah tidak mampu menanggung kerugian yang disebabkan oleh

pemerintah. Kalau dihitung seluruhnya, dari tahap pertama sampai

tahap ketiga jumlah tanah yang dibagikan kepada petani adalah

1.638.000 hektar. Tanah pertanian telah meningkat jumlahnya di tahun

1960-1974 yang mencapai antara 12 dan l6 juta hektar. Kendala yang

paling besar bagi petani di Iran adalah masalah air. Seringkali saluran

air rusak dan memaksa mereka untuk membeli pompa-pompa air. Bagi

petani yang tak mampu membeli pompa air, mau tidak mau mereka

harus menyewa pada petani lain atau menyewa kepada tuan tanah

dengan tarif yang sedikit lebih mahal.67

Program ini telah menyebabkan mayoritas tuan tanah kehilangan

lahan tanamnya. Melalui pelaksanaan program land reform,

pemerintah pusat mencoba untuk menghilangkan otoritas monopoli

secara keseluruhan dari kelas tuan tanah atas pedesaan untuk

64

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” h, 94. 65

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” h, 97. 66

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” h, 94-95. 67

Nasir Tamara, “Revolusi Iran” h, 96.

Page 65: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

54

menggantikannya dengan otoritasnya sendiri.68

Oleh karena itu

program ini ditentang oleh mayoritas tuan tanah dan petani.69

68

Heather Lehr Wagner, The Iranian Revolution, ( New York, Chelsea Houre

Publishers, 2010), h. 42. 69

James A. Bill, “Modernization and Reform From Above: The Case of

Iran”, The University of Chicago Press on behalf of the Southern Political Science

Association, Vol. 32, No. 1, pp. 19-40 (Feb., 1970) h. 35.

Page 66: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

55

BAB IV

KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN SAAT

LAND REFORM MASA PEMERINTAHAN SHAH REZA PAHLEVI

(1941-1979)

A. Dampak Land Reform Terhadap Petani

Pada dekade 1960-an produksi pertanian di Timur Tengah

menunjukan kemunduran karena berbagai masalah seperti buruknya

saluran irigasi, erosi tanah, dan juga penebangan hutan dalam skala

besar. Selain itu, keuntungan dari hasil pertanian di beberapa negara di

Timur Tengah seperti Irak, Iran, dan Suriah lebih banyak dinikmati

penduduk kota dari pada petani itu sendiri. 1

Nikki R. Keddie berasumsi bahwa pada tahun 1960-an setelah

peresmian program land reform, sektor pertanian menyumbang laba

yang lebih besar daripada sektor industri.2 Tetapi pendapatan pada

sektor pertanian tersebut tidak diimbangi dengan investasi yang cukup

dari pemerintah.3 Alhasil pada awal tahun 1970-an pendapatan negara

dari sektor pertanian turun. Akibatnya, kekuatan ekonomi monarki dan

kelas pemilik lahan melemah yang menyebabkan dukungan kelas

pemilik tanah untuk administrasi nasional dan lokal tidak dapat

disangkal. Pergeseran dukungan sosial dan politik pemilik lahan dan

kepala suku kepada birokrat baru dan pengusaha baru sangat

berpotensi terjadi. Dari sudut pandang pembagian lahan, hampir 90%

dari 60.000 desa terkena dampak land reform. Namun dari 90%

tersebut, hanya 30% penduduk desa yang mendapatkan dampak positif

1 Nikki R. Keddie, “The Iranian Village Before and After Land reform” ,

Sage Publications, Ltd, Vol. 3, No. 3, pp. 69-91 (July.,1968).h. 70. 2 Nikki R. Keddie, “The Iranian Village Before and After Land reform”, h.

70. 3 Pemerintah memberikan investasi seadanya pada sektor pertanian pedesaan.

Investasi itu seperti pada jaringan irigasi yang tradisional, yang penting untuk

mempertahankan tingkat produktiftas minimum. Intinya yaitu memaksimalkan

perlatan yang ad ajika peralatan itu masih bisa digunakan dengan baik.

Page 67: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

56

dari proses ini dan sisanya masih belum tersentuh oleh kebijakan.

Konsekuensi utama dari land reform yakni menyebabkan pertumbuhan

pertanian kapitalis yang semakin gencar dilakukan oleh negara

maupun swasta.4

Land reform telah menyebabkan munculnya berbagai usaha

pertanian baru yang dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: Pertama,

perusahaan tradisional yang berukuran kecil atau sedang seperti

perkebunan keluarga.5 Kedua, perusahaan kapitalis berskala besar

seperti agribisnis yang mempekerjakan tenaga kerja lepas. Ketiga yaitu

perusahaan agribisnis yang berskala nasional bahkan internasional

yang melakukan perdagangan dengan negara-negara asing. Untuk

perusahaan yang ketiga ini, buruh yang mereka kerjakan sudah berada

di level profesional.6

Program land reform menjadi tumpuan utama untuk menata

ulang dan merubah kehidupan sosial petani pedesaan. Namun faktanya

reformasi ini menuai hasil yang buruk. Di antara penyebabnya yaitu:

Pertama, mayoritas petani tidak menghasilkan barang untuk kebutuhan

pasar namun produksi untuk kebutuhan sehari-hari. Kedua, karena

hasil pertanian tersebut untuk dikonsumsi sendiri, maka laba dari

sektor pertanian menurun dan menyebabkan para petani tidak bisa

mendapatkan investasi untuk pupuk, benih, traktor dan perlatan

pertanian lainya.7 Ketiga, hutang permanen petani; yaitu para petani

penyewa yang tidak mempunyai hak permanen atas tanah yang mereka

garap harus berhutang kepada tuan tanah untuk mencukupi kehidupan

4 Cyrus Yeganeh, “The Agrarian Structure of Iran: From Land reform to

Revolution”, Springer, Vol. 1, No. 3, pp.67-84 (Spring, 1985) h. 76. 5 Pada saat itu air menjadi masalah bagi petani karena seringkali terjadi

kelangkaan air di daerah utara Iran. Daerah utara Iran memang dikenal tandus jadi

seringkali air menjadi permasalahan pokok dalam produksi pertanian. 6 Cyrus Yeganeh, “The Agrarian Structure of Iran: From Land reform to

Revolution”, Springer, h. 76 7 Mereka bertani menggunakan tenaga sendiri, dalam artian masih

menggunakan cara pertanian tradisional yang masih mengandalkan hewan peliharaan

sebagai motor penggerak.

Page 68: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

57

sehari-harinya. Oleh karena itu, petani mau tidak mau harus

melakukan dua hal, yaitu:

a. Petani kecil yang menjual tanaman sebelum masa panen

dengan harga yang tidak menguntungkan.

b. Petani yang mendapat lahan namun dijual ke tuan tanah

supaya mendapatkan laba yang besar.

Kemudian para petani yang sudah mendapatkan tanah itu

memilih untuk menjadi petani bagi hasil atau petani pekerja upahan

(tidak ada petani yang mampu mengerjakan lahan berhektar-hektar

hanya dengan menggunakan hewan dan peralatan seadanya).

Pemerintah dalam hal ini hanya membuat sistem yang komprehensif

dan membagi-bagikan lahan saja. Minimnya tunjuangan dari

pemerintah, sehingga banyak petani yang memilih menjual lahan

mereka daripada harus mengejakan sendirian. Singkatnya, petani

penyewa dan mayoritas petani pada umumnya sebelum land reform

hidup dalam kemiskinan, ketidaktahuan dan ketidakmampuan terus

menerus.8

B. Kondisi Perekonomian Petani saat Land reform

Berdasarkan pembahasan di atas, pada sub-bab kedua ini penulis

akan menjabarkan mengenai kondisi perekonomian petani yang

disajikan dalam bentuk data analisis. Penulis mengklasifikasikan

dalam tiga bagian di antaranya yaitu: Pertama, penulis akan

menguraikan luas pembagian lahan yang dibagikan pemerintah kepada

petani. Kedua penulis akan menjelaskan mengenai pendapatan per

kapita pada sektor pertanian. Pada bagian terakhir, penulis akan

menjabarkan produksi pertanian Iran pada masa land reform 1962-

1974. Antara tahun 1962-1971 pemerintah mulai membagi-bagikan

8 Ismail Ajami, “ Land reform and Modernisation of the Farming Structure in

Iran”, Oxford Agrarian Studies, pp. 120-131, (2007) h. 120.

Page 69: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

58

lahan kepada para petani dalam rangka mengsukseskan program land

reform.9

Lahan yang dapat ditanami di Iran berkisar antara 42 juta hektar

persegi. Sebagian besar lahan tersebut dimiliki oleh tuan tanah

absentee. Absentee adalah pemilik lahan pertanian yang mempunyai

tanah di luar kecamatan dia tinggal. Mereka (absentee)

mempekerjakan para petani upahan untuk menggarap lahan pertanian.

Sistem pembagian upahnya pun bermacam-macam, ada yang

menggunakan sistem bagi hasil, namun tak jarang pula petani yang

meminta upah berupa uang, itu semua tergantung kesepakatan di awal

antara tuan tanah dan petani tersebut.10

Dari 42 juta hektar lahan tersebut, 22 juta hektar digarap sendiri

oleh absentee. Sebagian besar lahan yang digarap oleh absentee ini

ditanami buah-buahan, kacang-kacangan dan perekebunan teh.

Kemudian 20 juta hektar lahan sisanya didistribusikan kepada 2 juta

petani dalam tiga tahapan pembagian lahan. Mayoritas petani

seharusnya mendapatkan 10 hektar lahan. Akan tetapi, espektasi

pemerintah tak sejalan dengan realita seperti tabel yang di bawah ini. 11

Tabel 4.1: Jumlah Petani yang Menerima Lahan12

Provinsi

Petani

Lahan Diterima

(Ha)

Rata-rata

jumlah

penerima

(Ha)

Teheran 146.714 985.604 6,7

Isfahan 69.680 176.042 2,5

Fars 141.931 586.765 4,1

9 Eric Hooglund, “Iran Agricultural Inheritance”, MERIP Reports, No.99,

Land and Labor, pp. 15-19 (Sep., 1981), h. 15. 10

Eric Hooglund,” Iran Agricultural Inheritance”, h. 16. 11

Eric Hooglund,” Iran Agricultural Inheritance”, h. 16. 12

M. G. Majd, “On the Relationship between Land reform and Rural-Urban

Migration in Iran 1966-1976”, Middle East Journal, Vol.46, No. 3, pp. 440-445

(Summer 1992), h. 445

Page 70: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

59

Lorestan 62.633 331.330 5,3

Bakhtaran 78.073 629.292 8,1

Hamedan 86.971 773.334 8,9

TOTAL 586.002 3.428.367 5,9

Tabel di atas merupakan sampel dari land reform di enam provinsi

berbeda. Teheran menjadi penyumbang terbesar jumlah petani yang

menerima lahan yaitu berjumlah 146,714 ribu petani. Mayoritas per

kepala keluarga petani menerima 6,7 hektar lahan pertanian.

Kemudian provinsi Fars menjadi penyumbang terbesar kedua dengan

jumlah 141,931 ribu petani dengan penerima lahan rata-rata 4,1 hektar

per kepala keluarga.13

Di urutan ketiga ada provinsi Hamedan dengan jumlah petani

86,971 ribu dan per kepala keluarga mendapatkan lahan 8,9 hektar.

Provinsi Bakhtaran, Isfahan dan Lorestan masing-masing berada di

urutan keempat, kelima dan keenam dalam penerima lahan pada

survey di atas. Sekitar 78,073 ribu kepala keluarga di Bakhtaran rata-

rata menerima lahan 8,1 hektar. Sedangkan di Isfahan, terdapat 69,689

petani yang per kepala keluarganya menerima 2,5 hektar lahan

pertanian. Provinsi Lorestan yang berada di barat Iran menyumbang

62,633 ribu petani yang setiap kepala keluarga mendapaatkan jatah

lahan sebesar 5,3 hektar. Dari keseluruhan provinsi di atas pada masa

land reform (1962-1971) menunjukan bahwa lahan terbesar yang

diterima per kepala keluarga (petani) hanya 8,9 hektar. Artinya tidak

ada petani yang menerima lahan 10 hektar seperti yang dijanjikan oleh

pemerintah. Kenapa demikian? Hal itu disebabkan tiap-tiap provinsi

memiliki luas lahan pertanian yang berbeda-beda, luas provinsi yang

beda dan kepadatan penduduk antara provinsi satu dengan yang lain

pun juga tidak sama. 10 hektar lahan bagi tiap petani yang dijanjikan

13

M. G. Majd, “On the Relationship between Land reform and Rural-Urban

Migration in Iran 1966-1976”, h. 445

Page 71: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

60

oleh pemerintah hanyalah sebuah teori, sedangkan realisasi di

lapangan berbeda karena adanya perbedaan luas lahan pada tiap-tiap

provinsi. 14

Itu menandakan bahwa program pembagian lahan kepada petani

terbukti tidak efektif dalam menyejahterakan kehidupan petani. Tabel

di atas merupakan pembagian lahan menurut M. Gholi Majd. Majd

menulis bahwa sekitar 2,214 orang petani menerima lahan pada saat

land reform. Kemudian Eric Hoglund yang merupakan salah satu

pakar tentang Iran juga berasumsi ada sekitar 2 juta petani yang

menerima lahan dari pemerintah. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat

kemiripan di antara dua sejarawan di atas mengenai jumlah petani

yang menerima manfaat pada saat land reform 1962-1974. Dilihat dari

data-data di atas, penulis juga sepakat bahwasanya petani yang

menerima lahan pada saat land reform menyentuh angka 2 jutaan.15

Pendapatan di sektor pertanian dari tahun ke tahun pada masa

land reform mengalami pasang surut namun tidak berpengaruh pada

kesetabilan ekonomi negara karena pendapatan minyak Iran dapat

meng-cover semuanya. Bank Sentral Iran mencatat bahwa GDP pada

tahun 1959 mencapai 275,778 juta Rials ($ 3,696 juta) dengan

pendapatan per kapita $100-130. Kemudian pada tahun 1963

meningkat menjadi $180, setelah itu naik ke angka $265 pada tahun

1968. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar yaitu sekitar

26% dari keseluruhan pendapatan Iran (Tabel 2). Sektor perdagangan

dan industri juga tak kalah penting dengan pertanian.16

14

M. G. Majd, “On the Relationship between Land reform and Rural-Urban

Migration in Iran 1966-1976”,h. 445. 15

M. G. Majd, “On the Relationship between Land reform and Rural-Urban

Migration in Iran 1966-1976”, 440-455. 16

Peter Avery dkk, The Cambridge History Of Iran Volume 7, From Nadir

Shah To The Islamic Republic, ( United States Of America : Cambridge University

Press, 1991), h. 618.

Page 72: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

61

Tabel 4.2: GDP Iran17

Kedua sektor itu masing masing menyumbang 14% dan 16% dari

total keseluruhan pendapatan negara. Pendapatan per kapita naik ke

angka $350 pada tahun 1974. Sektor pertanian tak cukup berpengaruh

terhadap naiknya pendapatan per kapita pada tahun ini karena pada

saat itu pemerintah mengimpor secara massif bahan-bahan pangan

yang berimbas pada stagnasi pertanian. Satu-satunya alasan kenapa

pendapatan per kapita masih tetap stabil walaupun pertanian

mengalami kemunduran ialah pendapatan minyak mulai membawa

peruntungan bagi Iran.18

17

Peter Avery dkk, The Cambridge History Of Iran Volume 7, From Nadir

Shah To The Islamic Republic, h. 619. 18

M. G. Majd, “The Political Economy of Land reform in Iran” h. 74

Page 73: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

62

Kinerja sektor pertanian sangat krusial bagi masyarakat pedesaan

karena sejatinya pertanian merupakan sumber utama pekerjaan dan

pendapatan di daerah pedesaan. Di bawah ini adalah jumlah

penghasilan pertanian di sembilan provinsi Iran di antaranya yaitu:

Gilan, Mazanderan, Azerbaijan Timur, Fars, Isfahan, Hamedan,

Lorestan, Markazi(Tehran), dan Bahktaran (dulunya Kermanshahan).19

Tabel 4.3: Pendapatan Sektor Pertanian Pendapatan Sektor Pertanian20

Produksi

pertanian

Iran (per

Ton)

Sembilan

Provinsi

% total

Gandum 5,625,000 3,352,000 59.6

Padi 1,008,000 858,000 85.1

Kapas 439,600 377,400 85.9

Gula 3,639,000 1,694,000 46.6

Buah buahan 1,337,100 725,500 54.3

Sayuran 2,083,400 1,158,000 55.6

Makanan ternak 1,339,400 767,300 57.3

Kacang Polong 144,000 104,400 72.5

Minyak nabati 67,000 40,900 61

Tembakau 15,400 7,700 50

Total 15,697,900 9,085,200 57.9

Sembilan provinsi di atas merupakan wilayah yang paling

produktif menghasilkan produk pertanian dibandingan provinsi lainya.

Tabel 3 di atas merupakan sensus produksi pertanian khususnya di

sembilan provinsi dan umumnya di Iran pada tahun 1972-73.21

Jika

dilihat dari tabel di atas, produksi gandum merupakan yang terbesar di

19

M.G. Majd and V.F. Nowshirvani, “Land reform in Iran Revisited: New

Evidence on The Result of Land reform in Nine Provinces”,( Middle East Institute,

Columbia University, New York 2008), h. 446. 20

M.G. Majd and V.F. Nowshirvani, “Land reform in Iran Revisited: New

Evidence on The Result of Land reform in Nine Provinces”, h. 447 21

M.G. Majd and V.F. Nowshirvani, “Land reform in Iran Revisited: New

Evidence on The Result of Land reform in Nine Provinces”, h. 447.

Page 74: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

63

antara produksi pertanian lainya yakni 3,352,000 ton. Hampir

sepertiga produksi padi berasal dari sini, terutama di Gilan dan

Mazanderan. Menurut data yang penulis temukan, lahan padi yang ada

di Gilan sekitar 220.000 hektar dan 120.000 hektar di Mazanderan.

Dan rata-rata per-provinsi tersebut menghasilkan 908,520 ton bahan

pertanian. Jika dikalkulasikan, produksi pertanian di provinsi-provinsi

di atas adalah 57,9%. Artinya setengah produksi pertanian Iran berasal

dari sini. Sembilan provinsi tersebut sudah cukup untuk mewakili

seluruh wilayah Iran dalam menentukan berhasil atau tidaknya

program land reform.22

Menurut analisis penulis, kesalahan yang dilakukan pemerintahan

Shah Reza sehingga menyebabkan program land reform gagal adalah

kurangnya persiapan yang matang dalam melaksanakan program.

Kenapa demikian? Karena Shah Reza baru memegang tampu

kekuasaan lagi pada tahun 1954 setelah dikudeta oleh Mossadegh.

Sedangkan program land reform dilaksanakan pada tahun 1962.

Artinya Shah Reza hanya memiliki waktu sembilan tahun untuk

mempersiapkan semuanya. Dan dalam persiapan tersebut terjadi

kemelut di kalangan pemerintah. Seperti seringnya terjadi pergantian

perdana menteri yang menyebabkan kurangnya kekompakan di

kalangan pemerintahan sendiri. Tercatat kurang lebih ada sembilan

kali pergantian perdana menteri selama periode kedua masa

pemerintahan Shah Reza. Sembilan kali pergantian perdana menteri

dalam kurun waktu 22 tahun (1954-1976) menandakan bahwa kondisi

pemerintahan sedang tidak stabil. Mungkin jika Shah Reza

mempersiapkan program ini dengan matang (dari jauh-jauh hari)

hasilnya pasti tidak akan mengecewakan bagi masyarakat Iran yang

mayoritas berprofesi sebagaipetani.23

22

John Connell,” Economic Change in Iranian Village”, Middle East Journal,

Vol. 28, No. 3, pp. 309-314 (Summer,1974), h. 309. 23

Gholam Reza Afkhami, The Life Time and The Shah, h.

Page 75: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

64

Page 76: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi dicetuskan lah

program ambisius yang dikenal dengan land reform (reformasi agraria).

Tujuan dari dibentuknya program ini adalah untuk memperbaiki dan

memajukan perekonomian masyarakat kelas bawah (petani). Namun

dalam prakteknya program ini gagal menjadi tumpuan petani untuk

mencapai taraf hidup yang lebih baik. Dari 55.000 desa yang tergabung

dalam program land reform, hanya 30% saja desa yang mendapat

manfaat dari program ini.

Land reform juga dikeluhkan mengubah sistem kepemilikan

tunggal (tuan tanah) menjadi kepemilikan nasional (pemerintah). Lahan

yang dibagikan oleh pemerintah tidak semuanya bisa ditanami sehingga

membuat petani semakin sengsara. Program land reform gagal dalam

memperbaiki kondisi perekonomian petani Iran. Akibatnya mereka

menjadi kecewa dengan program dan tidak percaya dengan pemerintah.

Perubahan kondisi sosial nampak begitu jelas. Terjadi eksodus besar-

besaran petani terjadi pada akhir tahun 1969-an yang menyebabkan

lahan-lahan pertanian banyak yang terbengakalai. Alhasil produksi

pertanian menurun selama tahun 1970-an dan berimbas pada stagnasi

pertanian Iran.

Para petani berlaih profesi menjadi buruh di kota-kota besar.

Konsekuensi politik dari program land reform adalah terjadinya

demonstrasi besar-besaran yang berkontribusi terhadap Revolusi Islam

Iran 1979 dan sekaligus menandai berakhirnya masa pemerintahan

Dinasti Pahlevi. Mungkin kesulitan terbesar yang dihadapi oleh program

reformasi tanah adalah kekurangan tenaga teknis, manajerial, dan

organisasi yang serius.

Page 77: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

66

B. Saran

Dari penelitian di atas, penulis secara khusus ingin menyajikan

sejarah land reform di Iran. Pada peneltian ini diteliti menggunakakan

sumber sekunder, akan lebih baik lagi jika kajian ini diperbanyak

menggunakan sumber-sumber primer atau sumber sejaman yang ditulis

oleh pemerintah Iran pada saat itu ataupun para aktivis land reform.

Kepada penulis lain yang hendak meneliti tentang land reform di Iran,

penulis menyarankan kajian yang lebih komperhensif lagi karena masih

banyak kekurangan dalam kajian ini.

Page 78: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

67

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdullah, Taufik, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, cet II, 2003.

Abrahamian, Ervan. A Histroy of Modern Iran. New York: Cambridge

University Press, 2008.

Afkhami, Gholam Reza, The Life and Times of The Shah, Los Angeles

and London: University of California Press, 2009.

Arjomand, Said Amir, The Turban for The Crown: The Islamic

Revolution in Iran, New York, Oxford University Press, 1988.

AssAghaf, Muhammad Hasyim, Lintasan Sejarah Iran: Dari Dinasti

Achaemenia ke Republik Revolusi Iran. Jakarta: The Cultural

Section Of Embassy Of The Islamic Republic Of Iran. 2009

Avery, Peter, The Cambridge History of Iran Vol. 7, From Nadir Shah

to the Islamic Republic, United States of America: Cambridge

University Press, 1991.

Curtis, Glen E. and Eric Hooglund, Iran : A Country Studies,

Washington: Library of Congress Cataloging in Publication

Data, 2008.

Eriyanto, Analisi Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media,

Yogyakarta, PT LKiS Pelangi Aksara, 2002.

Hamka, Sejarah Umat Islam Jilid III, Jakarta: Bulan Bintang, 1960.

January, Brendan, The Iranian Revolution, Minneapolis, USA,

Twenty-First Century Books Minneapolis, 2008.

Kartodirjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial dan Penelitian Sejarah,

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Kinzer, Stephen, All the Shah's Men: an American Coup and The

Roots of Middle East Terror, New Jersey: John Wiley & Sons

.Inc, 2003.

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana

Yoga, 1994.

Lenin, V.I, The Development of Capitalism in Russia, vol III,

Moscow, Progress Publisher, 1977.

Lockman, Zachary, Workers and Working Classes in the Middle East:

Struggles, Histories, Historiography, New York: State

University of New York Press, 1994.

Saleh, Chaerul, Peranan Imam Khomeini dalam Revolusi Islam Iran

1977-1979, Depok: Universitas Indonesia Press, 1996.

Schirazi, Asghar, Islamic Development Policy: The Agrarian Question

in Iran, USA, Lynne Rienner Publisher, 1993.

Siavoshi, Sussan, Liberal Nationalism in Iran: The Failure of a

Movement, Colorado: Westview Press, 1990.

Soares, Benjamin F, Otayek, Rene. Islam and Muslim Politics in

Africa. New York : Palgrave Macmillan, 2007.

Page 79: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

68

Tamara, Nasir, Revolusi Iran, Jakarta, Kepustakaan populer Gramedia,

2017.

Upton, Joseph M, The History of Modern Iran an Interpretation,

Massachusetts : Harvard University Press. 1970.

Wagner, Heather Lehr, The Iranian Revolution, New York, Chelsea

Houre Publishers, 2010.

Jurnal

Ajami, Ismail, “Land reform and Modernisation of the Farming

Structure in Iran”, Oxford Agrarian Studies, 2007.

Ansari, Ali M, “The Myth of the White Revolution: Mohammad Reza

Shah, „Modernization‟ and the Consolidation of Power”, Middle

Eastern Studies, 2010.

Bill, James A, “Modernization and Reform from Above: The Case of

Iran”, The University of Chicago Press on behalf of the Southren

Political Sciene Association, Vol.32, No.1, 1970.

Bill, James A, “ The Social and Economic Foundations of Power in

Contamporary Iran”, Middle East Journal, Vol.17, No.4, 1963.

Bourdieu, Pierre, The Logic of Practice, California: Stanford

University Press, 1990.

Craig, Daniel, “ The Impact of Land reform of an Iranian Village”,

Middle East Journal, Vol.32, No.2, 1978.

Ghods, M. Reza, “Government and Society in Iran 1926-1934”,

Middle Esatern Studies, Vol.27, No.2, 1991.

Hooglund, Eric “Iran Agricultural Inheritance”, MERIP Reports,

No.99, 1981.

Keddie, Nikki R, “The Iranian Village Before and After Land reform”,

Sage Publications, Ltd. Vol.3, No.3, 1968.

Majd, Mohammad G “Land reform Policies in Iran”, Oxford Journal,

Vol.69, No.4, 1987.

Majd, Mohammad G, “ On the Relationship between Land reform and

Rural-Urban Migration in Iran 1966-1976” Middle East Journal,

Vol.46, No.3, 1992

Richards, Helmut, “Land reform and Agribusiness in Iran”, Middle

East Research and Information Project, No. 43, 1975.

Shahriri, Kamyab,” Modernization Process in Iran: Historical

Overview”, Macrothink Institute, Vol. 4, No. 1, 2017.

Tehrani, Ahmad, “Economic Development in Iran”, Pakistan Institute

of International Affairs, Vol.21, No.1, 1968.

Yeganeh, Cyrus, “ The Agrarian Structure of Iran: From Land reform

to Revolution” Springer, Vol.1, No.3, 1985.

Sumber Artikel

Maferdy Yulius “ Land Reform Dalam Pembaruan Hukum Agraria”

dalam artikel

https://maferdyyuliussh.wordpress.com/landreform-dalam-

Page 80: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

69

pembaruan-hukum-agraria/ (April 2008) diakses pada 27 April

pkl 3.57 WIB.

Encyclopedia Britanica, https://www.britannica.com/biography/Agha-

Mohammad-Khan, diakses pada 8-Feb-2018 pkl. 12.06 PM.

https://www.britannica.com/biography/Fazlollah-Zahedi diakses pada

1 April 2018, pkl 11.45.

http://www.iichs.ir/News-1669/Amir-Asadollah-Alam-/?id=1669

diakses pada 2-April-2018, pkl 11.20 WIB.

https://www.britannica.com/place/Iran/The-White

Revolution#ref315913 diakses pada 10-April-2018, pkl 22.14

WIB.

https://www.britannica.com/place/Iran/The-White-

Revolution#ref315913 diakses pada 10-April-2018, pkl 22.35

WIB.

https://www.britannica.com/place/Iran/Wartime-and-nationalization-

of-oil diakses pada 21-Maret 2018, pkl 8-32 WIB.

https://www.britannica.com/place/ancient-Iran/Persian-dynasties

dikases pada 19 Desember, pkl 14.19 WIB.

Andreas Gerry Tuwo, “Shah Iran Reza Pahlevi Lari dari Negaranya”,

diakses pada 7 Februari 2018 pukul 13.01 WIB, dari:

http://global.liputan6.com/read/2161078/16-1-1979-shah-iran-

reza-pahlevi-lari-dari-negaranya.

Mohammad Reza Pahlavi”, diakses pada 7 Februari pukul 14.22 WIB,

dari: https://www.thefamouspeople.com/profiles/mohammad-

reza-pahlavi-5691.php.

https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-Shah-

Pahlavi#ref279698 diakses pada 31 Agustus 2018, pkl 19.40.

Encyclopedia Britannica, “Mohammad Reza Shah Pahlevi” diakses

pada 4- Februari 2018, pukul 20. 38 WIB, dari:

https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Reza-Shah-

Pahlavi.

https://www.britannica.com/biography/Mohammad-Mosaddeq,

diakses pada 9-Februari 2018, pkl 19.11 WIB.

www.iranchamber.com/history/pahlavi/pahlavi.php diakses pada 4

Februari pukul 19.20 WIB.

Encyclopedia of World Biography, “Mohammad Reza Pahlevi

Biography”, diakses pada 7 Februari 2018, pukul 11.27 WIB,

dari: http://www.notablebiographies.com/Ni-Pe/Pahlavi-

Mohammad-Reza.html

Iran Chamber Society, “Mohammad Reza Shah Pahlavi: Arya Mehr

and Shahanshah (King of the King)” diakses pada 04 Februari

2018 pukul 21.00 WIB dari:

http://www.iranchamber.com/history/mohammad_rezashah/moh

ammad_rezashah.php

https://migas.esdm.go.id/post/read/Sejarah-Penemuan-Minyak-di-

Dunia diakses pada 8-April-2018, pkl 19.51

Page 81: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 82: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

71

Lampiran 1

Peta Negara Iran

Sumber: https://charterforcompassion.org/maps-of-iran diakses pada 31

Desember 2018, pkl 10.48 WIB.

Page 83: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

72

Lampiran 1

Dinasti yang Berkuasa di Iran

Kekaisaran Median 728-550 SM

Kekaisaran Akhaemenia 559-330 SM

Periode Helenistik dan Kekaisaran Selukia 330-247 SM

Kekaisaran Parthia 224-651 M

Kekaisaran Sasania 640-829 M

Invasi Arab dan masuknya Islam 821-1055 M

Zaman Pertengahan 1038-1157 M

Kekaisaran Seljuk 1220-1335 M

Kekaisaran Mongol 1380-1501 M

Dinasti Timurid dan Turki Utsmani 1502-1736 M

Dinasti Safawi 1723-1736 M

Dinasti Zand 1750-1779 M

Dinasti Qajar 1794-1925 M

Dinasti Pahlevi 1925-1979 M

Ket: SM ( Sebelum Masehi)

M (Masehi)

Sumber:

“Ancient Iran” by: T. Cuyler Young, Mark J. Dresden, Adrian David

Hugh Bivar dan Roman Ghrisman dalam artikel

https://www.britannica.com/place/ancient-Iran/Persian-dynasties

diakses pada 19 Desember 2018, pkl 14.45 WIB.

Page 84: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

73

Lampiran 2

Shah Reza Pahlevi berpidato dan meresmikan program White

Revolution

Sumber:

Catherine Legrand, Jacques Legrand: Shah-i Iran. Creative Publishing

International (farsi edition), Minnetonka, MN 1999, S. 94. IR/RR dalam

artikel https://en.wikipedia.org/wiki/White_Revolution diakses pada 15

September 2018, pkl 21.00 WIB.

Page 85: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

74

Lampiran 3

Petani memanen gandum menggunakan sabit, Provinsi Fars 1979

Sumber:

“Iran‟s Agricultural Inheritance” by: Eric Hooglund , MERIP

Reports, No.99, 1981.

Page 86: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

75

Lampiran 4

Petani membangun jalur irigasi dengan menggunakan peralatan tradisional,

Provinsi Fars 1978.

Sumber:

Iran‟s Agricultural Inheritance by: Eric Hooglund , MERIP Reports,

No.99, 1981.

Page 87: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

76

Lampiran 5

Perdana Menteri Iran masa Pemerintahan Shah Reza Pahlevi

Page 88: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

77

Sumber: Gholam Reza Afkhami, The Life and Times of The Shah, Los

Angeles and London: University of California Press, 2009.

Page 89: LAND REFORM DAN KONDISI PEREKONOMIAN PETANI IRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43160/1/...pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi terutama saat diterapkanya

78

Lampiran 6

Jenis tanaman yang ada di Iran

Sumber:

“The University of Texas at Austin” dalam artikel “Iran Maps”

https://legacy.lib.utexas.edu/maps/iran.html diakses pada 31 Desember 2018, pkl

10.30 WIB.