lampiran ku
DESCRIPTION
guygukguguk;g;v;TRANSCRIPT
LAMPIRAN F.1
PERKIRAAN JUMLAH AIR YANG MASUK TAMBANG
a. Air karena pengisian
Material pengisi yang dibutuhkan perhari kerja = 2,96 m3 (insitu) =
4,14 m3 loose (tiap m3 insitu = 1,40 m3 loose). Untuk keperluan
pengisian, material pengisi yang berupa tanah dijadikan dalam bentuk
lumpur, dimana 40 % padatan dicampur dengan 60 % air. Jadi jumlah
Lumpur yang terjadi dari 56 m3 tanah adalah :
= 100 x 4,14 m3
40
= 10,35 m3
Untuk mendapatkan jumlah Lumpur sebesar 10,35 m3, maka diperlukan
air sebanyak :
= 60 % x 10,35 m3/hari
= 6,21 m3 /hari
= 0,45 m3 /jam
= 450 liter/jam
b. Air Tanah
Banyaknya air dari sumber ini diperkirakan sebesar :
= 0,005 m3 /jam
= 5 liter/jam
Jadi jumlah keseluruhan air yang masuk tambang :
= 450 liter/jam + 5 liter/jam
= 455 liter/jam
A
LAMPIRAN F.2
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN TERBUKA
Masalah yang cukup penting dalam merancang sistim penyaliran tambang
adalah penentuan dimensi saluran terbuka. Untuk itu, perhitungan dimensi saluran
dilakukan dengan menggunakan rumus Manning :
Q = x R2/3 x S1/2 x A
Dengan Q = Debit aliran (m3/detik)
n = Koefisien kekasaran saluran
A = luas penampang saluran (m2)
R = jari – jari hidrolis (m)
L = kemiringan dasar saluran (%)
Lebar Lubang Bukaan
Gambar 1. Lubang Bukaan dan Saluran
B
B
d Z = e/d
α
b
Gambar 2.
Penampang Saluran Terbuka
Untuk saluran berbentuk trapesium dengan kemiringan sisi 600, digunakan rumus
:
Z = 1/tan (600) = 0.577 b = {(Z2 + 1)1/2 – Z}.d = 1.155.d
R = d/2 A = (b + Zd).d = 1.73 .d
Besarnya debit yang melewati saluran ini dihitung dengan menggunakan rumus
Rasional :
Q = x R2/3 x S1/2 x A
Dengan :
Q = Debit aliran Lumpur dalam saluran (m3/detik)
R = Jari-jari hidrolik (m)
A = Luas penampang saluran = 1.73 x d = 1.73 m2
S = kemiringan (%)
n = Koefisien kekasaran dinding saluran (tetapan Manning)
Saluran untuk mengalirkan air tambang umumnya terdiri dari tanah maka
koefisien kekasaran dinding saluran diperoleh nilai n = 0.02.
C
Q = x R2/3 x S1/2 x A
0.000126 = x (0.5 d)2/3 x (0.07)1/2 x (1.73 d)2
0.000126 = 1,5548 d8/3
d8/3 = 0.0008
d = 0.06 m
= 6 cm
b = 1.155 x 6 cm
= 6,93 cm ≈ 7 cm
B = b + (2 . d . z ) = m = 7 + (2 x 6 x 0.577)
= 13,68 cm ≈ 14 cm
D
LAMPIRAN F.3
PERHITUNGAN HEAD DAN DAYA POMPA
1. Head statik pompa (Hs)
Head statik merupakan perbedaan elevasi antara muka air pada pipa isap
dan pipa keluar.
Hs = h2 – h1
= 142 meter
2. Head kecepatan (Hv)
Hv =
Pompa bekerja dengan kapasitas 0,000126 m3/detik, sehingga kecepatan
aliran air dalam pipa :
V = Q/A
A = ¼ . π . d2 dimana d adalah diameter pipa.
= 1/4 x 3,14 x = 0,0506 m2
V = 0,000126/0,0506 = 0,0025 m3/detik
Maka, Hv =0,0025/(2x9,8) = 0,00013 meter
3. Head loss (Hf)
Head loss adalah energy untuk mengatasi kehilangan-kehilangan yang
timbul akibat aliran fluida yang terdiri dari kehilangan head gesek didalam
pipa, kehilangan head pada belokan, katup dan perubahan diameter pipa.
1) Head kerugian gesek (Hf1)
Hf1 = λ .
Keterangan :
hf : head kerugian gesek (meter)λ : koefisien gesek (persamaan Darcy)L : panjang pipa (meter) = 150 m
E
D : diameter pipa (meter) = 0,254 mV : kecepatan aliran air (m/s)g : gaya gravitasi = 9,8 m/s2
λ = 0,02 + 0,0005/D= 0,02 + 0,0005/0,254 = 0,022
Hf1 = 0,022 x (150/0,254) x (0.00013²/(2x9,8)) = 0.00008 meter
2). Head karena belokan (Hf2)
R90 = = = 0,185
K90 =
=
= 0,213 x 0,937 = 0,1996
4. Head Total Pompa
Htotal = Hs + Hv + (Hf1+ Hf2)
= 142 + 0,00013 + 0.00008 + 0,1996
= 142,19 meter
Daya air = γ . Q . H
= 9,81 kN/ . 0,000126 /s . 142,19
= 0.175 Kw = 0.234 HP ≈ 1 HP
F
LAMPIRAN F.3
RANCANGAN KOLAM PENGENDAPAN
Dalam merancang kolam pengendapan terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, antara lain ukuran dan bentuk butiran padatan, kecepatan aliran,
persen padatan, dan sebagainya
1. Ukuran partikel
Luas kolam pengendapan secara an
alitis dapat dihitung berdasarkan parameter dan asumsi sebagai berikut :
a. Hukum Stokes berlaku bila persen padatan kurang dari 40%, dan untuk persen
padatan lebih besar dari 40% berlaku hukum Newton.
b. Diameter partikel padatan tidak lebih dari 9 x 10-6 m, karena jika lebih besar
akan diperoleh ukuran luas kolam yang tidak memadai.
c. Kekentalan air 1,31 x 10-6 kg/ms (Rijn, L.C. Van, 1985).
d. Partikel padatan dalam lumpur dari material yang sejenis.
e. Batasan ukuran partikel yang diperbolehkan keluar dari kolam pengendapan
diketahui
f. Kecepatan pengendapan partikel dianggap sama.
g. Perbandingan cairan dan padatan telah ditentukan.
2. Bentuk kolam pengendapan
Bentuk kolam pengendapan umumnya hanya digambarkan secara sederhana,
berupa kolam berbentuk empat persegi panjang. Padahal, sebenarnya bentuk
kolam pengendapan bermacam-macam tergantung dari kondisi lapangan dan
keperluannya. Walaupun bentuknya bermacam-macam, setiap kolam
pengendapan akan selalu mempunyai 4 zona penting yang terbentuk karena proses
G
pengendapan material padatan (solid particle). Empat zona tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Zona masukan, tempat dimana air lumpur masuk ke dalam kolam
pengendapan dengan asumsi campuran air dan padatan terdistribusi secara
seragam. Zona ini panjangnya 0,5 – 1kali kedalaman kolam (Huisman, 1977).
2) Zona pengendapan, tempat dimana partikel padatan (solid) akan mengendap.
Panjang zona pengendapan adalah panjang kolam pengendapan dikurangi
panjang zona masuk dan keluaran (Huisman, 1977).
3) Zona endapan lumpur, tempat dimana partikel padatan dalam cairan (lumpur)
mengalami pengendapan.
4) Zona keluaran, tempat keluarnya buangan cairan yang jernih. Panjang zona ini
kira-kira sama dengan kedalaman kolam pengendapan, diukur dari ujung
lubang pengeluaran (Huisman, 1977).
A A’
A A
4 Potongan A – A’
1 2
A’ A’
PANDANGAN ATAS
2 4
1
PANDANGAN SAMPING
H
Gambar 3
Sketsa Kolam Pengendapan
A B C
p
a a
Gambar 4
Bentuk Kolam Pengendapan yang Memenuhi Syarat Teknis
Kolam pengendapan yang dibuat agar dapat berfungsi lebih efektif, harus
memenuhi beberapa persyaratan teknis, seperti :
a. Sebaiknya bentuk kolam pengendapan dibuat berkelok-kelok (zig-zag), lihat
Gambar 6.3 agar kecepatan aliran lumpur relatif rendah, sehingga partikel
padatan cepat mengendap.
I
Basic Info.
Position of Pump Shaft: Vertical PumpInfluent Type of Impeller: Single Suction Pump
Working Pressure: High Pressure PumpImpeller Number: Multistage Pump
Export Markets: GlobalAdditional Info.
Trademark: TIAOYUEPacking: Wooden Box
Standard: JB/T53058-93Origin: China
Production Capacity: 1000PCS/Week
Product Description
Product feartures: 1. Energy efficient 2. Simplestructure, easy maitenance 3. Fine appearance 4. Wide range of applications
J
Easy demolition of stainless steel vertical multi-stage centrifugal pump When the seal damage and need to be replaced after over-life operation. Do not demount the part under the electric motor and pump body, only need to remove the coupling can be replaced, ensuring that the motor shaft and pump shaft concentricity and sealing performance of a pump body. Replacement of mechanical devices will not affect the overall life of the product.
Product use: 1. Municipal water supply and pressurized 2. Circulatory system and processing system of industrial 3. Environmentally friendly water treatment, penertrationa Analysis system 4. Urban water supply construction
Techincal parameters, 1. Flow: 0.4-65m3/h 2. 6-230m 3. Rotate speed 2900r/min 4. Caliber: Dia25-dia100mm 5. Liquid temperature range: -30~+/-150temp 6. Working pressure: Maximum2.5MPa 7. Media: Common for liquid delivery, hot and cold clean water, softened water, stainless steel also apply to micro-alkaline, mineral water and liquid chloride
Type Head(m) Flow(m 3 /h) Power(KW) Speed(r/min)CDL1-2 11.5 1 0.37 2900CDL1-3 17 1 0.37 2900CDL1-4 22.5 1 0.37 2900CDL1-5 28 1 0.37 2900CDL1-6 33.5 1 0.37 2900CDL1-7 39 1 0.37 2900CDL1-8 45 1 0.55 2900CDL1-9 51 1 0.55 2900CDL1-10 57 1 0.55 2900CDL1-17 95 1 1.1 2900CDL1-19 106 1 1.1 2900CDL1-21 117 1 1.1 2900CDL1-23 128 1 1.1 2900CDL1-25 139 1 1.5 2900CDL1-27 150 1 1.5 2900CDL1-30 166 1 1.5 2900CDL1-33 183 1 2.2 2900CDL1-36 200 1 2.2 2900
K