lampiran ku

15
LAMPIRAN F.1 PERKIRAAN JUMLAH AIR YANG MASUK TAMBANG a. Air karena pengisian Material pengisi yang dibutuhkan perhari kerja = 2,96 m 3 (insitu) = 4,14 m 3 loose (tiap m 3 insitu = 1,40 m 3 loose). Untuk keperluan pengisian, material pengisi yang berupa tanah dijadikan dalam bentuk lumpur, dimana 40 % padatan dicampur dengan 60 % air. Jadi jumlah Lumpur yang terjadi dari 56 m 3 tanah adalah : = 100 x 4,14 m 3 40 = 10,35 m 3 Untuk mendapatkan jumlah Lumpur sebesar 10,35 m 3 , maka diperlukan air sebanyak : = 60 % x 10,35 m 3 /hari = 6,21 m 3 /hari = 0,45 m 3 /jam = 450 liter/jam b. Air Tanah Banyaknya air dari sumber ini diperkirakan sebesar : = 0,005 m 3 /jam = 5 liter/jam A

Upload: aiueo

Post on 02-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

guygukguguk;g;v;

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Ku

LAMPIRAN F.1

PERKIRAAN JUMLAH AIR YANG MASUK TAMBANG

a. Air karena pengisian

Material pengisi yang dibutuhkan perhari kerja = 2,96 m3 (insitu) =

4,14 m3 loose (tiap m3 insitu = 1,40 m3 loose). Untuk keperluan

pengisian, material pengisi yang berupa tanah dijadikan dalam bentuk

lumpur, dimana 40 % padatan dicampur dengan 60 % air. Jadi jumlah

Lumpur yang terjadi dari 56 m3 tanah adalah :

= 100 x 4,14 m3

40

= 10,35 m3

Untuk mendapatkan jumlah Lumpur sebesar 10,35 m3, maka diperlukan

air sebanyak :

= 60 % x 10,35 m3/hari

= 6,21 m3 /hari

= 0,45 m3 /jam

= 450 liter/jam

b. Air Tanah

Banyaknya air dari sumber ini diperkirakan sebesar :

= 0,005 m3 /jam

= 5 liter/jam

Jadi jumlah keseluruhan air yang masuk tambang :

= 450 liter/jam + 5 liter/jam

= 455 liter/jam

A

Page 2: Lampiran Ku

LAMPIRAN F.2

PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN TERBUKA

Masalah yang cukup penting dalam merancang sistim penyaliran tambang

adalah penentuan dimensi saluran terbuka. Untuk itu, perhitungan dimensi saluran

dilakukan dengan menggunakan rumus Manning :

Q = x R2/3 x S1/2 x A

Dengan Q = Debit aliran (m3/detik)

n = Koefisien kekasaran saluran

A = luas penampang saluran (m2)

R = jari – jari hidrolis (m)

L = kemiringan dasar saluran (%)

Lebar Lubang Bukaan

Gambar 1. Lubang Bukaan dan Saluran

B

Page 3: Lampiran Ku

B

d Z = e/d

α

b

Gambar 2.

Penampang Saluran Terbuka

Untuk saluran berbentuk trapesium dengan kemiringan sisi 600, digunakan rumus

:

Z = 1/tan (600) = 0.577 b = {(Z2 + 1)1/2 – Z}.d = 1.155.d

R = d/2 A = (b + Zd).d = 1.73 .d

Besarnya debit yang melewati saluran ini dihitung dengan menggunakan rumus

Rasional :

Q = x R2/3 x S1/2 x A

Dengan :

Q = Debit aliran Lumpur dalam saluran (m3/detik)

R = Jari-jari hidrolik (m)

A = Luas penampang saluran = 1.73 x d = 1.73 m2

S = kemiringan (%)

n = Koefisien kekasaran dinding saluran (tetapan Manning)

Saluran untuk mengalirkan air tambang umumnya terdiri dari tanah maka

koefisien kekasaran dinding saluran diperoleh nilai n = 0.02.

C

Page 4: Lampiran Ku

Q = x R2/3 x S1/2 x A

0.000126 = x (0.5 d)2/3 x (0.07)1/2 x (1.73 d)2

0.000126 = 1,5548 d8/3

d8/3 = 0.0008

d = 0.06 m

= 6 cm

b = 1.155 x 6 cm

= 6,93 cm ≈ 7 cm

B = b + (2 . d . z ) = m = 7 + (2 x 6 x 0.577)

= 13,68 cm ≈ 14 cm

D

Page 5: Lampiran Ku

LAMPIRAN F.3

PERHITUNGAN HEAD DAN DAYA POMPA

1. Head statik pompa (Hs)

Head statik merupakan perbedaan elevasi antara muka air pada pipa isap

dan pipa keluar.

Hs = h2 – h1

= 142 meter

2. Head kecepatan (Hv)

Hv =

Pompa bekerja dengan kapasitas 0,000126 m3/detik, sehingga kecepatan

aliran air dalam pipa :

V = Q/A

A = ¼ . π . d2 dimana d adalah diameter pipa.

= 1/4 x 3,14 x = 0,0506 m2

V = 0,000126/0,0506 = 0,0025 m3/detik

Maka, Hv =0,0025/(2x9,8) = 0,00013 meter

3. Head loss (Hf)

Head loss adalah energy untuk mengatasi kehilangan-kehilangan yang

timbul akibat aliran fluida yang terdiri dari kehilangan head gesek didalam

pipa, kehilangan head pada belokan, katup dan perubahan diameter pipa.

1) Head kerugian gesek (Hf1)

Hf1 = λ .

Keterangan :

hf : head kerugian gesek (meter)λ : koefisien gesek (persamaan Darcy)L : panjang pipa (meter) = 150 m

E

Page 6: Lampiran Ku

D : diameter pipa (meter) = 0,254 mV : kecepatan aliran air (m/s)g : gaya gravitasi = 9,8 m/s2

λ = 0,02 + 0,0005/D= 0,02 + 0,0005/0,254 = 0,022

Hf1 = 0,022 x (150/0,254) x (0.00013²/(2x9,8)) = 0.00008 meter

2). Head karena belokan (Hf2)

R90 = = = 0,185

K90 =

=

= 0,213 x 0,937 = 0,1996

4. Head Total Pompa

Htotal = Hs + Hv + (Hf1+ Hf2)

= 142 + 0,00013 + 0.00008 + 0,1996

= 142,19 meter

Daya air = γ . Q . H

= 9,81 kN/ . 0,000126 /s . 142,19

= 0.175 Kw = 0.234 HP ≈ 1 HP

F

Page 7: Lampiran Ku

LAMPIRAN F.3

RANCANGAN KOLAM PENGENDAPAN

Dalam merancang kolam pengendapan terdapat beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan, antara lain ukuran dan bentuk butiran padatan, kecepatan aliran,

persen padatan, dan sebagainya

1. Ukuran partikel

Luas kolam pengendapan secara an

alitis dapat dihitung berdasarkan parameter dan asumsi sebagai berikut :

a. Hukum Stokes berlaku bila persen padatan kurang dari 40%, dan untuk persen

padatan lebih besar dari 40% berlaku hukum Newton.

b. Diameter partikel padatan tidak lebih dari 9 x 10-6 m, karena jika lebih besar

akan diperoleh ukuran luas kolam yang tidak memadai.

c. Kekentalan air 1,31 x 10-6 kg/ms (Rijn, L.C. Van, 1985).

d. Partikel padatan dalam lumpur dari material yang sejenis.

e. Batasan ukuran partikel yang diperbolehkan keluar dari kolam pengendapan

diketahui

f. Kecepatan pengendapan partikel dianggap sama.

g. Perbandingan cairan dan padatan telah ditentukan.

2. Bentuk kolam pengendapan

Bentuk kolam pengendapan umumnya hanya digambarkan secara sederhana,

berupa kolam berbentuk empat persegi panjang. Padahal, sebenarnya bentuk

kolam pengendapan bermacam-macam tergantung dari kondisi lapangan dan

keperluannya. Walaupun bentuknya bermacam-macam, setiap kolam

pengendapan akan selalu mempunyai 4 zona penting yang terbentuk karena proses

G

Page 8: Lampiran Ku

pengendapan material padatan (solid particle). Empat zona tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Zona masukan, tempat dimana air lumpur masuk ke dalam kolam

pengendapan dengan asumsi campuran air dan padatan terdistribusi secara

seragam. Zona ini panjangnya 0,5 – 1kali kedalaman kolam (Huisman, 1977).

2) Zona pengendapan, tempat dimana partikel padatan (solid) akan mengendap.

Panjang zona pengendapan adalah panjang kolam pengendapan dikurangi

panjang zona masuk dan keluaran (Huisman, 1977).

3) Zona endapan lumpur, tempat dimana partikel padatan dalam cairan (lumpur)

mengalami pengendapan.

4) Zona keluaran, tempat keluarnya buangan cairan yang jernih. Panjang zona ini

kira-kira sama dengan kedalaman kolam pengendapan, diukur dari ujung

lubang pengeluaran (Huisman, 1977).

A A’

A A

4 Potongan A – A’

1 2

A’ A’

PANDANGAN ATAS

2 4

1

PANDANGAN SAMPING

H

Page 9: Lampiran Ku

Gambar 3

Sketsa Kolam Pengendapan

A B C

p

a a

Gambar 4

Bentuk Kolam Pengendapan yang Memenuhi Syarat Teknis

Kolam pengendapan yang dibuat agar dapat berfungsi lebih efektif, harus

memenuhi beberapa persyaratan teknis, seperti :

a. Sebaiknya bentuk kolam pengendapan dibuat berkelok-kelok (zig-zag), lihat

Gambar 6.3 agar kecepatan aliran lumpur relatif rendah, sehingga partikel

padatan cepat mengendap.

I

Page 10: Lampiran Ku

Basic Info.

Position of Pump Shaft: Vertical PumpInfluent Type of Impeller: Single Suction Pump

Working Pressure: High Pressure PumpImpeller Number: Multistage Pump

Export Markets: GlobalAdditional Info.

Trademark: TIAOYUEPacking: Wooden Box

Standard: JB/T53058-93Origin: China

Production Capacity: 1000PCS/Week

Product Description

Product feartures: 1. Energy efficient 2. Simplestructure, easy maitenance 3. Fine appearance 4. Wide range of applications 

J

Page 11: Lampiran Ku

Easy demolition of stainless steel vertical multi-stage centrifugal pump When the seal damage and need to be replaced after over-life operation. Do not demount the part under the electric motor and pump body, only need to remove the coupling can be replaced, ensuring that the motor shaft and pump shaft concentricity and sealing performance of a pump body. Replacement of mechanical devices will not affect the overall life of the product. 

Product use: 1. Municipal water supply and pressurized 2. Circulatory system and processing system of industrial 3. Environmentally friendly water treatment, penertrationa Analysis system 4. Urban water supply construction 

Techincal parameters, 1. Flow: 0.4-65m3/h 2. 6-230m 3. Rotate speed 2900r/min 4. Caliber: Dia25-dia100mm 5. Liquid temperature range: -30~+/-150temp 6. Working pressure: Maximum2.5MPa 7. Media: Common for liquid delivery, hot and cold clean water, softened water, stainless steel also apply to micro-alkaline, mineral water and liquid chloride

Type Head(m) Flow(m 3 /h) Power(KW) Speed(r/min)CDL1-2 11.5 1 0.37 2900CDL1-3 17 1 0.37 2900CDL1-4 22.5 1 0.37 2900CDL1-5 28 1 0.37 2900CDL1-6 33.5 1 0.37 2900CDL1-7 39 1 0.37 2900CDL1-8 45 1 0.55 2900CDL1-9 51 1 0.55 2900CDL1-10 57 1 0.55 2900CDL1-17 95 1 1.1 2900CDL1-19 106 1 1.1 2900CDL1-21 117 1 1.1 2900CDL1-23 128 1 1.1 2900CDL1-25 139 1 1.5 2900CDL1-27 150 1 1.5 2900CDL1-30 166 1 1.5 2900CDL1-33 183 1 2.2 2900CDL1-36 200 1 2.2 2900

K